KESEHATAN JIWA

Post on 14-Dec-2015

27 views 5 download

description

monggo

Transcript of KESEHATAN JIWA

BLOK BEHAVIORBLOK BEHAVIORKESEHATAN JIWAKESEHATAN JIWA

Tim Psikologi Fakultas KedokteranTim Psikologi Fakultas KedokteranUniversitas MalahayatiUniversitas Malahayati

20102010

Apa yang Apa yang dikatakan dikatakan

dengan dengan KESEHATAN KESEHATAN

JIWA????JIWA????

Kesehatan jiwa dimaknai sama Kesehatan jiwa dimaknai sama dengan kesehatan mentaldengan kesehatan mentalberasal berasal dari dari konsep mental hygiene konsep mental hygiene

bahasa Yunani = Mentalbahasa Yunani = Mental

bahasa Latin = Psyche bahasa Latin = Psyche (jiwa, psikis (jiwa, psikis atau kejiwaan)atau kejiwaan)

DEFINISIDEFINISI

Terdapat beberapa cara dalam Terdapat beberapa cara dalam memberikan memberikan pengertian mental yang pengertian mental yang sehat/ jiwa yang sehat:sehat/ jiwa yang sehat:

1.1. Sehat mental/jiwa kerena tidak Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwamengalami gangguan jiwa

2.2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressorakibat adanya stressor

3.3. Sehat mentSehat mentaal/jiwa jika selaras dengan l/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannyalingkungannya

4.4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang Sehat mental/ jiwa karena berkembang ddan tumbuh secara positifan tumbuh secara positif

1.1. Sehat mental/jiwa kerena tidak Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwamengalami gangguan jiwa

Orang yang sehat mentalnya adalah Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa.jiwa.

2. Sehat mental/jiwa 2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat jika tidak sakit akibat adanya stressor.adanya stressor.

orang yang sehat jiwanya adalah orang orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak yang dapat menahan diri untuk tidak sakit akibat stressor. sakit akibat stressor. Pengertian ini lebih Pengertian ini lebih bersifat individual.bersifat individual.

3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan 3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannyalingkungannya

sehat mental jika terbebas dari gejala sehat mental jika terbebas dari gejala psikiatris dan individu itu berfungspsikiatris dan individu itu berfungsii secara optimal dalam lingkungan secara optimal dalam lingkungan sosialnya.sosialnya.

4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang 4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang ddan tumbuh secara positifan tumbuh secara positif

Orang yang memiliki sehat jiwa/mental Orang yang memiliki sehat jiwa/mental adalah orang yang terus menerus adalah orang yang terus menerus tumbuh, tumbuh, melakukan penyesuaian diri dan melakukan penyesuaian diri dan menerima tanggung jawab.menerima tanggung jawab.

IstilahIstilah

• Sehat mentalSehat mental• Mental tidak sehatMental tidak sehat• Sakit mentalSakit mental

Sehat MentalSehat Mental

• Kondisi mental yang tumbuh dan Kondisi mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam kehidupan baik, baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan kerja, maupun keluarga, kehidupan kerja, maupun sisi kehidupan lainnya. sisi kehidupan lainnya.

Mental Tidak SehatMental Tidak Sehat

• Orang yang meskipun Orang yang meskipun secara secara potensial memiliki kemampuan, potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan tetapi tidak punya keinginan dan dan usaha untuk mengaktualisasikan usaha untuk mengaktualisasikan potensinya itu secara optimalpotensinya itu secara optimal

Sakit MentalSakit Mental

• Orang yang secara mental Orang yang secara mental memiliki berbagai macam unsur memiliki berbagai macam unsur yang saling bertetntangan dn yang saling bertetntangan dn dengan demikian sering merusak dengan demikian sering merusak atau menghambat sehingga atau menghambat sehingga perilakunya tidak menentu.perilakunya tidak menentu.

Konsep orang yang Konsep orang yang mengalami sehat mental mengalami sehat mental

atau sehat jiwa:atau sehat jiwa:• D.S. Wright & A. Taylor D.S. Wright & A. Taylor

* Bahagia * Bahagia dan terhindar dari ketidakbahagiaan.dan terhindar dari ketidakbahagiaan.* Efesiensi dalam menerapkan dorongannya * Efesiensi dalam menerapkan dorongannya untuk untuk kepuasan kebutuhannyakepuasan kebutuhannya* Kurang dari kecemasan* Kurang dari kecemasan* tidak mengalami rasa berdosa yang besar* tidak mengalami rasa berdosa yang besar* * Matang (dewasa)Matang (dewasa)* Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan* Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan* Mampu membangun hubungan emosional * Mampu membangun hubungan emosional dengan orang laindengan orang lain* dapat melakukan kontak dengan realitas* dapat melakukan kontak dengan realitas

Ciri-ciri Individu yang Sehat Ciri-ciri Individu yang Sehat Mental Mental (Killander, 1957)(Killander, 1957)

A. Kematangan emosionalA. Kematangan emosional

B. Kemampuan menerima realitasB. Kemampuan menerima realitas

C. Hidup bersama dan bekerjasama C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang laindengan orang lain

D. Memiliki filsafat atau pandangan D. Memiliki filsafat atau pandangan hiduphidup

A. Kematangan emosionalA. Kematangan emosional

3 ciri perilaku orang yang emosinya matang3 ciri perilaku orang yang emosinya matang::• Disiplin diri Disiplin diri dapat mengatur diri, menaati dapat mengatur diri, menaati

hukum dan peraturan.hukum dan peraturan.• Determinasi diri Determinasi diri dapat membuat keputusan dapat membuat keputusan

sendiri sendiri dalam memecahkan suatu masalah dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah dilakukannya.dan melakukan apa yang telah dilakukannya.

• KemandirianKemandirian tidak banyak menggantungkan tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan dan kendali orang lain, diri pada bimbingan dan kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan, kemauan, dan kekuatannya kemampuan, kemauan, dan kekuatannya sendiri. sendiri.

B. Kemampuan menerima B. Kemampuan menerima realitasrealitas

• Perilaku mampu memecahkan masalah Perilaku mampu memecahkan masalah dengan segera dan menerima tanggung dengan segera dan menerima tanggung jawab.jawab.

• Mampu mengendalikan lingkunganMampu mengendalikan lingkungan, , terbuka terhadap gagasan baru dan terbuka terhadap gagasan baru dan menetapkan tujuan yang realistis. menetapkan tujuan yang realistis.

C. Hidup bersama dan C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lainbekerjasama dengan orang lain

• Adanya kemampuan dan kemauan untuk Adanya kemampuan dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam tindakan-tindakan orang lain dalam tindakan-tindakan sosialnyasosialnya

• Mampu menemukan dan memanfaatkan Mampu menemukan dan memanfaatkan perbedaan pandangan dengan orang lain.perbedaan pandangan dengan orang lain.

• Mempunyai tanggung jawab sosial Mempunyai tanggung jawab sosial serta serta merasa bertanggungjawab terhadap nasib merasa bertanggungjawab terhadap nasib orang lain.orang lain.

D. Memiliki falsafah atau D. Memiliki falsafah atau pandangan hiduppandangan hidup

• Memiliki pegangan hidup yang Memiliki pegangan hidup yang dapat senantiasa membimbingnya dapat senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang untuk berada dalam jalan yang benar, benar, terutama saat menghadapi terutama saat menghadapi situasi yang mengganggu atau situasi yang mengganggu atau membebani. membebani.

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MEMPENGARUHI KESEHATAN

JIWAJIWA Dimensi BiologisDimensi Biologis Dimensi PsikologisDimensi Psikologis Dimensi SosialDimensi Sosial

A. DIMENSI BIOLOGISA. DIMENSI BIOLOGIS

Otak Otak Sistem endokrinSistem endokrin GenetikGenetik Faktor ibu selama masa kehamilanFaktor ibu selama masa kehamilan

a. Otaka. Otak

Merupakan bagian atau organ yang mengatur Merupakan bagian atau organ yang mengatur segala aktivitas tubuh.segala aktivitas tubuh.

Otak yang berfungsi dengan baik berdampak Otak yang berfungsi dengan baik berdampak pada kesehatan jiwapada kesehatan jiwa

b. Sistem endokrinb. Sistem endokrin

Berfungsi mengeluarkan hormon.Berfungsi mengeluarkan hormon. Fungsi hormon yang tidak normal berakibat Fungsi hormon yang tidak normal berakibat

pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk mempengaruhi perilaku yang tidak mempengaruhi perilaku yang tidak diharapkan.diharapkan.

c. Genetikc. Genetik

Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan jiwajiwa

Gangguan genetis dapat mempengaruhi Gangguan genetis dapat mempengaruhi kesehatan jiwa.kesehatan jiwa.

d. Faktor ibu selama mengandungd. Faktor ibu selama mengandung

Usia IbuUsia Ibu NutrisiNutrisi Obat-obatanObat-obatan Kesehatan ibu Kesehatan ibu Komplikasi dan Proses kelahiranKomplikasi dan Proses kelahiran

B. DIMENSI PSIKOLOGISB. DIMENSI PSIKOLOGIS

• Pengalaman awalPengalaman awal• KebutuhanKebutuhan• Proses pembelajaranProses pembelajaran

a. Pengalaman Awala. Pengalaman Awal

A. Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksualA. Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksual::

Tahap oral : Tahap oral : • merupakan tahap pertama dimulai merupakan tahap pertama dimulai sejak lahir sejak lahir

sampai 18.sampai 18.• Kebuthn id bayi Kebuthn id bayi terutama dipuaskan oleh makan terutama dipuaskan oleh makan

dan mengisap, serta menggigit.dan mengisap, serta menggigit.• Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir, mulut, Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir, mulut,

gusi dan lidah.gusi dan lidah.

Tahap Anal:Tahap Anal:• Dimulai sejak Dimulai sejak 18 bulan sampai 3 tahun18 bulan sampai 3 tahun• Sumber libido diperoleh dari mengeluarkan dan Sumber libido diperoleh dari mengeluarkan dan

menahan tinja.menahan tinja.

Tahap Phalic :Tahap Phalic :• Usia 3 tahun hingga usia 5 – 6 thnUsia 3 tahun hingga usia 5 – 6 thn• Kepuasan maksimal yg diperoleh id Kepuasan maksimal yg diperoleh id adalah dari adalah dari

rangsangan genitalrangsangan genital

Tahap Latency :Tahap Latency :• Mulai usia Mulai usia 6 -12 tahun6 -12 tahun• Merupakan Merupakan perkembangan mekanisme perkembangan mekanisme

pertahanan egopertahanan ego

Tahap Genital:Tahap Genital:• Mulai usia 12 -18 tahunMulai usia 12 -18 tahun• Kematangan seksual, Kematangan seksual, keintiman di masa dewasakeintiman di masa dewasa

B. Tahap Perkembangan oleh EriksonB. Tahap Perkembangan oleh Erikson

Tahap 1:Percaya vs tidak percayaTahap 1:Percaya vs tidak percaya• Dari lahir sampai 1 tahunDari lahir sampai 1 tahun• Pokok persoalan pada tahap ini adalah : apakah bayi Pokok persoalan pada tahap ini adalah : apakah bayi

dapat mengembangkan rasa percaya pada dunia atau dapat mengembangkan rasa percaya pada dunia atau ia akan merasa tidak percaya pada orang dan ia akan merasa tidak percaya pada orang dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnyakejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya

• Peran utama dalam thp ini: ibu dan pengasuhnyaPeran utama dalam thp ini: ibu dan pengasuhnya

Tahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-raguTahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-ragu

• Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun.Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun.• Krisis yang terjadi adalah antara pengembangan rasa percaya Krisis yang terjadi adalah antara pengembangan rasa percaya

diri dan kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu.diri dan kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu.• Orang tua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan Orang tua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan

atau kegagalan dalam tahap ini.atau kegagalan dalam tahap ini.• Jika anak mampu menghadapi situasi baru dengan rasa Jika anak mampu menghadapi situasi baru dengan rasa

percaya diri dan keyakinan pada dirinya sendiri percaya diri dan keyakinan pada dirinya sendiri mampu mampu mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan harga diri mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan harga diri dimasa yang akan datangdimasa yang akan datang

Tahap 3: Inisiatif vs rasa bersalahTahap 3: Inisiatif vs rasa bersalah

• Dialami pada usia 3 sampai 6 tahunDialami pada usia 3 sampai 6 tahun• Masalah utama pada tahap ini adalah jika anak Masalah utama pada tahap ini adalah jika anak

“bertindak terlalu jauh”“bertindak terlalu jauh”• Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan hal-hal yang Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan hal-hal yang

berlebihan krn pengetahuan mengenai peraturan blm berlebihan krn pengetahuan mengenai peraturan blm lengkaplengkap

• Resiko yg terjadi: org tua akan memberi hukuman atau Resiko yg terjadi: org tua akan memberi hukuman atau pembatasan pembatasan RASA BERSALAHRASA BERSALAH

Tahap 4: Industri vs rendah diriTahap 4: Industri vs rendah diri

•Dialami pada usia 7 sampai 11 tahunDialami pada usia 7 sampai 11 tahun•Pengaruh teman sebaya sangat besarPengaruh teman sebaya sangat besar•Sekolah menjadi saran perkembangan unkt melakukan Sekolah menjadi saran perkembangan unkt melakukan eksplorasieksplorasi•Permasalahan : anak tidak dapat mengembangkan Permasalahan : anak tidak dapat mengembangkan kemampuan yang diharapkan dan kemudian menjadi kemampuan yang diharapkan dan kemudian menjadi rendah dirirendah diri

Tahap 5: Identitas vs KekacauanTahap 5: Identitas vs Kekacauan

• PeranPeran Dialami pada usia 12 sampai 18 tahun Dialami pada usia 12 sampai 18 tahun

• Masa ini adalah masa dimana mencari identitas diri Masa ini adalah masa dimana mencari identitas diri secara terus-menerus : identitas seksual, identitas dalam secara terus-menerus : identitas seksual, identitas dalam pekerjaan, dan dalam etnik.pekerjaan, dan dalam etnik.

• Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap diri sendiri Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap diri sendiri sudah terintegrasi sudah terintegrasi tahu apa yang akan dan ingin tahu apa yang akan dan ingin dilakukan.dilakukan.

Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa awal) Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa awal)

• Jika identitas yang terintegrasi dengan baik dapat Jika identitas yang terintegrasi dengan baik dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban psikologis dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban psikologis dapat terjalin.terjalin.

• Sulit berbagi dengan orang Sulit berbagi dengan orang identitas belum terbentuk identitas belum terbentuk• Orang-orang yang identitasnya lemah Orang-orang yang identitasnya lemah terancam jika terancam jika

orang lain mengetahui dilema mereka dan menghindari orang lain mengetahui dilema mereka dan menghindari segala kontak.segala kontak.

Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa tengah)tengah)

• Erikson mendefinisikan generativitas sebagai minat Erikson mendefinisikan generativitas sebagai minat dalam menuntun dan membangun generasi dalam menuntun dan membangun generasi berikutnya berikutnya menjadi orang tua, mehngasuh anak, menjadi orang tua, mehngasuh anak, dlldll

• Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan dalam Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan dalam bentuk bentuk stagnasi, mencintai diri sendiri, kebosanan stagnasi, mencintai diri sendiri, kebosanan dan kurangnya pertumbuhan psikologis.dan kurangnya pertumbuhan psikologis.

Tahap 8: Integritas vs putus asa (dewasa akhir) Tahap 8: Integritas vs putus asa (dewasa akhir)

• Jika seseorang berhasil menngani keenam tahap Jika seseorang berhasil menngani keenam tahap sebelumnya sebelumnya terbentuk perasaan integritas terbentuk perasaan integritas penerimaan terhadap batasan yang ada dalam penerimaan terhadap batasan yang ada dalam kehidupan, perasaan sebagai bagian sesuatu yang kehidupan, perasaan sebagai bagian sesuatu yang besar salah satunya adalah yang ada dalam generasi besar salah satunya adalah yang ada dalam generasi sebelumnya.sebelumnya.

• Misalnya; menghadapi kematian dengan rasa tidak takutMisalnya; menghadapi kematian dengan rasa tidak takut

b. Kebutuhanb. Kebutuhan

• Maslow Maslow Hirarki kebutuhanHirarki kebutuhan motivasi seseorang orang motivasi seseorang orang untuk berperilaku dipengaruhi oleh kebutuhan2nya:untuk berperilaku dipengaruhi oleh kebutuhan2nya:1. fisiologis1. fisiologis2. Perlindungan dan rasa aman2. Perlindungan dan rasa aman3. Cinta dan rasa memiliki3. Cinta dan rasa memiliki4. Harga diri dan penghargaan thdp orla4. Harga diri dan penghargaan thdp orla5. Kebutuhan Pengetahuan5. Kebutuhan Pengetahuan6. Kebutuhan keindahan6. Kebutuhan keindahan7. kebutuhan aktualisasi diri 7. kebutuhan aktualisasi diri

Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental tidak dapat tidak dapat mengenali dan mencapai kebutuhan tersebut.mengenali dan mencapai kebutuhan tersebut.

7

6

5

4

3

2

1

c. Proses Pembelajaranc. Proses Pembelajaran

aa.Pengkondisian operan.Pengkondisian operan: : Suatu organisme belajar bahwa suatu respon bahwa Suatu organisme belajar bahwa suatu respon bahwa akan diikuti oleh urutan tertentu atau menyebabkan akan diikuti oleh urutan tertentu atau menyebabkan konsekuansi tertentu,konsekuansi tertentu,

bb. . Belajar dengan mencontoh (modelling)Belajar dengan mencontoh (modelling)

C. DIMENSI SOSIALC. DIMENSI SOSIAL

• Stratifikasi dalam masyarakatStratifikasi dalam masyarakat• Interaksi sosialInteraksi sosial• Interaksi dalam keluargaInteraksi dalam keluarga• Perubahan dalam jangka panjangPerubahan dalam jangka panjang

Ketika membicarakan kesehatan jiwa Ketika membicarakan kesehatan jiwa atau mental, maka terdapat konsep atau mental, maka terdapat konsep jiwa yang sakit atau tidak sehat.jiwa yang sakit atau tidak sehat.

Sulit diketahui seperti pada sakit fisikSulit diketahui seperti pada sakit fisik

Gangguan mental/jiwa Gangguan mental/jiwa tidak adanya tidak adanya atau kekurangan sehat mentalatau kekurangan sehat mental

DSM IV DSM IV sebagai sindrom atau pola sebagai sindrom atau pola perilaku yang terjadi pada individu dan perilaku yang terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan dengan sindrom itu dihubungkan dengan adanya.adanya.a. distress (simptom menyakitkana. distress (simptom menyakitkanb. disability (tidak berdaya pada fungsi b. disability (tidak berdaya pada fungsi yang penting)yang penting)c. Peningkatan resiko bermakna untuk c. Peningkatan resiko bermakna untuk mati, sakit.mati, sakit.

Model gangguan Model gangguan psikologispsikologis

Gangguan psikologis dapat Gangguan psikologis dapat dikelompokkan berdasarkan model, dikelompokkan berdasarkan model, yaitu struktur teoritis yang bersifat yaitu struktur teoritis yang bersifat tentatif yang digunakan untuk tentatif yang digunakan untuk mengurai dan menjelaskan disfungsi mengurai dan menjelaskan disfungsi psikologis atau perilaku abnormal.psikologis atau perilaku abnormal.

• Model medisModel medis• Model PsikodinamikModel Psikodinamik• Model Belajar Model Belajar • Model SistemModel Sistem

Model MedisModel Medis

• Perilaku abnormal bersangkutan Perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik dilihat dengan kelemahan fisik dilihat sebagai akibat dari penyakit sebagai akibat dari penyakit biologis/kimiawi. biologis/kimiawi.

• Adanya hubungan antara suatu Adanya hubungan antara suatu gejala dengan sebab tertentu. gejala dengan sebab tertentu.

Model psikodinamikModel psikodinamik

Asumsi dasar:Asumsi dasar:• KedKedewewasaan ditentukan oleh keefektifan asaan ditentukan oleh keefektifan

resolusi konflik pada beberapa taraf resolusi konflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksualperkembangan psikoseksual

• Konflik psikologis membawa orang pada Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas, dimana ego berusaha keadaan cemas, dimana ego berusaha mereduksinya dengan memanfaatkan mereduksinya dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar.mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar.

Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi cara orang yang sehingga menjadi cara orang yang bersangkutan berprilaku ketika telah dewasa.bersangkutan berprilaku ketika telah dewasa.

Model BelajarModel Belajar

Gangguan perilaku terjadi karena Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah belajar (faulty pengalaman salah belajar (faulty learning). Yang dimaksud dengan learning). Yang dimaksud dengan salah belajar:salah belajar:

• Mempelajari dengan benar contoh Mempelajari dengan benar contoh perilaku yang tidak baikperilaku yang tidak baik

• Mempelajari dengan salah contoh Mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik.perilaku yang baik.

Model SistemModel Sistem• Menggunakan konsep-konsep ilmu Menggunakan konsep-konsep ilmu

kealaman, proses informasi, dan sosial kealaman, proses informasi, dan sosial untuk mengkonseptualisasikan interaksi untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial.sebagai komponen dalam sistem sosial.

• Jejaring sosial dilihat sebagai pola Jejaring sosial dilihat sebagai pola interaksi yang bergerak statis atau interaksi yang bergerak statis atau berulang untuk memelihara berulang untuk memelihara kesinambungan.kesinambungan.

• Disfungsi sosial terjadi dalam:Disfungsi sosial terjadi dalam:- Jika orang harus berpikir, merasa atau Jika orang harus berpikir, merasa atau

bertingkah laku dalam situasi psikologis dan bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosialmenyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosial

- Jika orang berusaha untuk mengubah peran Jika orang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosialnya atau interaksinya dalam jejaring sosialnya tanpa kekuatan dan keterampilan yang tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk menanggulangi kekuatan inter memadai untuk menanggulangi kekuatan inter jejaring sosial.jejaring sosial.

SUMBER:SUMBER:

• Latipun & Notosoedirdjo, M. 2001. Latipun & Notosoedirdjo, M. 2001. Kesehatan Kesehatan Mental: Konsep dan PenerapannyaMental: Konsep dan Penerapannya. Malang: UMM . Malang: UMM Press.Press.

• Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Psikologi AbnormalPsikologi Abnormal. Penterjemah: Noermalasari . Penterjemah: Noermalasari Fajar. Jakarta: RajaFajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada.Grasindo Persada.

• Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 2000. D.J. 2000. Pengantar PsikologiPengantar Psikologi. Batam: Interaksara.. Batam: Interaksara.

• Huffman, K., Vernoy, M. & Vernoy, J. 1997. Huffman, K., Vernoy, M. & Vernoy, J. 1997. Psychology in ActionPsychology in Action. Canada : John Wiley & Sons, . Canada : John Wiley & Sons, Inc.Inc.