Post on 24-Dec-2015
description
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah swt yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga dengan tahap Dewasa dan Lansia". Dalam penyusunan makalah
ini banyak rintangan yang dihadapi oleh penulis, baik itu yang datang dari diri penulis
maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini masih jauh dari
sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi dapat dijadikan salah satu referensi bagi
pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Demi kesempurnaan makalah ini penulis mengajak pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 18 November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling kaetergantungan
(Depkes, 1998). Sedangkan keperawatan komunitas itu sendiri adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan kelompok resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pelayanan keperawatan (CHN, 1997).
Didalam komunitas ini terdiri dari beberapa keluarga. Setiap keluarga terdiri dari beberapa
tahapan perkembangan yaitu pasangan baru ( keluarga baru ), keluarga kelahiran anak
pertama, keluarga dengan anak pra-sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan
anak remaja, keluarga dengan anak dewasa ( pelepasan ), keluarga usia pertengahan, keluarga
usia lanjut. Setiap tahapan perkembangan memiliki tugas perkembangan yang berbeda.
Apabila tugas tersebut tidak terpenuhi, akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan
masalah dalam keutuhan keluarga. Kesehatan keluarga akan dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti social dan budaya yang ada disekitar tempat tinggal, ekonomi keluarga,
pendidikan keluarga. Demi terciptanya kesehatan komunitas yang baik diperlukan peran dari
perawat komunitas untuk memberikan pendidikan kesehatan dan asuhan keperawatan.
A. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian tahap perkembangan keluarga, tugas-tugas dari tahap
perkembangan keluarga dan masalah kesehatan pada tahap perkembangan keluarga.
2. Menjelaskan tentang proses Asuhan Keperawatan Komunitas dalam keluarga.
3. Menyimpulkan isi makalah tutorial tentang Asuhan Keperawatan Komunitas dalam
keluarga.
4. Memberikan saran.
B. Manfaat
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian tahap perkembangan keluarga, tugas-tugas
dari tahap perkembangan keluarga dan masalah kesehatan pada tahap perkembangan
keluarga.
2. Memberikan penjelasan tentang proses Asuhan Keperawatan Komunitas.
3. Memberikan kesimpulan tentang Asuhan keperawatan Komunitas.
4. Memberikan saran.
5. Sebagai bahan diskusi dan bisa menjadi materi perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario 2 Komunitas II
Keluarga Dewasa dan Lansia
Wika dan budi seorang Ners muda akan mengunjungi keluarga binaan do kelurahan
sukodadi ada 2 keluarga yang akan dikunjungi yaitu: keluarga usia dewasa dan lansia.
Keluarga bapak Soni usia 50 tahun, pendidikan terakhir D3, pekerjaan guru SD. Bapak
Soni mempunyai seorang istri Ibu Atik usia 48 tahun, pekerjaan ibu RT, mempunyai dua
orang anak yang pertama Shanaz (35 tahun), S1, guru SD. Yang kedua Mardi (18 tahun),
SMA bekerja dibengkel, keduanya belum menikah. Keluarga berasal dari suku jawa dan
termasuk dalam keluarga inti. Keluarga bapak Soni berada di tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa muda, dimana dari dua orang anaknya belum menikah dan
tinggal satu rumah. Tugas perkembangan keluarga anak usia dewasa belum terpenuhi
oleh Bapak Soni sehingga menjadi beban pikiran. Tetangga keluarga Pak soni bernama
kakek sule umur 70 tahun dan istrinya nenek Upik umur 63 tahun, kakek dan nenek sama-
sama sudah menua sehingga banyak penyakit degenerative yang diderita oleh nenek dan
kakek seperti kakek sule sudah 3 tahun menderita penyakit hipertensi dan nenek upik
menderita penyakit Diabetes Melitus. Ada 2 orang Ners muda Wika dan Budi datang
berkunjung untuk melakukan keperawatan gerontik di kelusrgs. Wika dan Budi bercerita
tentang masalah apa saja yang dihadapi kakek dan nenek saat ini, kakek bercerita banyak
kepada Wika dan Budi bahwa kakek sule sering pelupa dan Nenek sering Sakit-sakitan.
Wika dan Budi menyimpulkan tugas perkembangan keluarga lansia dan peran keluarga
terhadap kesehatan lansia belum terpenuhi. Wika dan Budi mencoba melakukan kegiatan
promotif dan preventif pada keluarga Kakek Sule tentang penyakit yang diderita Kakek
Sule dan Nenek Upik.
STEP 1 terminologi
1. Keluarga Binaan : keluarga yang mengalami masalah kesejahteraan sosial yang
mendapat pelayanan dan binaan kesehatan oleh suatu lembaga untuk meningkatkan
kemandirian keluarga.
2. Keluarga usia dewasa : dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah sampai
anak terakhir meninggalkan rumah.
3. Keluarga usia lansia : dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun sampai salah
satu atau kedua-duanya meninggal.
4. Keperawatan Gerontik : praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada
proses penuaan.
5. Kegiatan promotif : kegiatan yang berupa promosi kesehatan.
6. Kegiatan Preventif : kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau
penyakit.
7. Penyakit degenerative : penyakit yang mengiringi proses penuaan menurunnya fungsi
sel, jaringan dan organ.
8. Diabetes melitus : penyakit karena kekurangan hormon insulin sehingga glikosa tidak
bisa diolah oleh tubuh yang menyebabkan peningkatan glukosa, glukosa biasanya
meningkat setelah makan.
9. Hipertensi : penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah > 140/90
10. Tahap perkembangan : proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga.
11. Peran keluarga : tugas yang dilakukan oleh keluarga dimana masing-masing dari
keluarga memiliki peran yang berbeda-beda.
12. Keluarga inti : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
13. Tugas perkembangan : hal-hal yang harus dicapai pada setiap perkembangan
keluaraga.
STEP 2 Rumusan Masalah
1. Tugas perkembangan apa saja yang belum dipenuhi dalam keluarga tersebut ?
2. Peran perawat terhadap tugas perkembangan yang belum dipenuhi !
3. Apa saja contoh kegiatan promotif dan preventif pada skenario !
4. Apa peran keluarga lansia?
5. Apa penyebab masalah kesehatan pada lansia di skenario !
6. Apa saja tugas perkembangan dewasa awal dan lansia ?
7. Masalah kesehatan apa saja yang muncul pada usia lansia dan dewasa ?
8. Apa saja yang belum terpenuhi di dalam skenario ?
9. Apa yang harus diketahui perawat untuk mengetahui masalah pada lansia ?
10. Apa saja peran perawat dalam mengatasi masalah pada keluarga dewasa ?
STEP 3 Brain storming
1. Keluarga dewasa : belum menikah.
Keluarga Lansia : hidup yang tidak memuaskan.
2. Lakukan kegiatan preventif dan promotif, kaji tugas perkembangan yang belum
terpenuhi, Askep.
3. Penyuluhan, jelaskan bagaimana tanda dan gejala dari penyakit tersebut.
Pencegahan: lansia: pencegahan terhadap penyakit, pencegahan dan mengontrol
tekanan darah, dll.
Dewasa: masalah komunikasi, jangan berkomunikasi dalam hal yang tidak sesuai.
4. -Hanya berfokus pada perawatan diri.
-menginginkan cucu.
-siap dengan proses penuaan.
5. -kurang aktivitas dan olahraga
-makan yang tidak teratur
-sensitif
-faktor degenerative
-kurangnya informasi tentang masalah
-pikiran
6. Usia Dewasa: penataan kembali, membina hubungan intim, menambah keluarga besar.
Lansia : mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan kematian pasangan,
live review.
7. Lansia : demensia, hipertensi, penyakit degenerative.
Dewasa : Reproduksi.
8. menjaga kesehatan dan saling merawat.
9. -mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada lansia.
-wawancara.
-tugas perkembangan.
10. -membina hubungan saling percaya.
-apa penyebab terjadi masalah dan menawarkan beberapa solusi.
STEP 4 Skema
Askep pada Keluarga dengan tahap Dewasa dan Lansia
Tahap perkembangan keluarga usia muda dan pertengahan
Tahap perkembangan keluarga usia Lansia
Definisi
Tugas perkembangan
Peran
Peran perawata
Peran keluarga
Masalah kesehatan
-fisik
-sosial
-psikologis
Askep
Definisi
Tugas perkembangan
Peran
Peran perawata
Peran keluarga
Masalah kesehatan
-fisik
-sosial
-psikologis
Askep
STEP 5 Learning Objective
1. Definisi keluarga Dewasa muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
2. Tugas perkembangan Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
3. Masalah kesehatan pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
4. Peran keluarga pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
5. Peran perawat pada pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
6. Askep pada pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia
STEP 6
(Mencari Literatur)
STEP 7
1. Definisi keluarga dewasa muda
berawal ketika anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir
meninggalkan rumah (elizabeth, 2007)
1. Keluarga tahap perkembangan keluarga dewasa muda adalah dimulai ketika anak
pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir meninggalkan rumah yang lama
nya tergantung dengan banyak anak, Fase dewasa pertengahan
Ditandai dengan karya produktif, sukses berprestasi dan puncak dalam karir. Sebagai
patokan, pada masa ini dapat dicapai jika status sosial dan pekerjaan seseorang sudah
mantap.
Sejumlah kebutuhan jangka panjang yang perlu disiapkan sejak dini yaitu tiga
momentum yang menanti pendidikan anak, perjalanan ibadah dan haji, masa pensiun.
(sofian asep, 2010)
2. Definisi keluarga dewasa pertengahan
Dimulai ketika anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiun atau kematian
pasangan (zaidin ali, 2007)
Keluarga dengan anak dewasa pertengahan :
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini
dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal
sebagai orang tua, Tahap ini juga dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55 tahun.
Penegelompokan lansia
a. Lansia prasenium : usia antara 55-64 tahun
b. Lansia senium : usia >65 tahun
c. Lansia resti : usia >70 tahun, hidup seniri, terpencil, penyakit berat dan cacat.
3. Definisi keluarga lansia
keluarga dengan lansia adalah keluarga dalm masa pensiunan dan usi lansia, dimulai
ketika salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlanjut hingga
salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain.
Definisi lansia ada 2 pandangan:
Menurut pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia adalah orang yang
sudah berumur 65tahun ke atas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih
dewasa atau sudah lansia
Menurut pandangan orang indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari
60tahun karena pada umum nya di indonesian dipakai sebagai usia maksimal kerja
dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan (J W. Santrock, 1998)
Tahap pencegahan pada lansia
a. Primary prevention (healt promotion and education)
- Kebutuhan nutrisi
- Kebutuhan olahraga
- Kebutuhan keamanan ekonomi
- Kebutuhan psikososial (kehilangan, pemeliharaan, mandiri, interaksi sosial,
menentukan tujuan hidup, keamanan)
b. Secondary prevention (proteksi kesehatan, deteksi dini, pengobatan)
- Pemeriksaan rutin pada lansia
Tekanan darah, kolesterol, penglihatan, pendengaran, pneumonia, influenza
- Pemeriksaan khusus wanita : PAP SMEAR, payudara
c. Tertiary prevention
Beberapa penyakit penyerta : alzaimer, artritis, cancer, depresi, DM,
Cardiovaskuler.
4. Tugas perkembangan Dewasa Muda
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki usia tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
f. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri
dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. (supratjino,2003)
5. Tugas perkembangan Dewasa Pertengahan
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkn kesehatan
b. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawinan d. Memantapkan pengalaman nilai-nilai agamae. Bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga
f. Berpartisipasi dalam aktivitas sosial
g. mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak
h. meningkatkan keakraban pasangan
i. Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas : pola hidup sehat, diet
seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup dan pekerjaan.
j. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anaknya, dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan
cucu) sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek nenek
Meningkatkan keakraban pasangan, dnegan cara mempertahankan
ketergantungan dan kemandirian masing-masing pasangan. (Friedman, M.2003.
Family Nursing Research, Theory and Practice)
6. Tugas perkembangan usia lansia
a. Mempertahankan hubungan intim pasangan
b. Menerima perubahan yang terjadi secara fisiologis
c. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
d. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll
e. Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat
f. Mempertahankan hubungan dengan anak & sosial masyarakat
g. Melakukan “ Life Review” Hal ini berguna agar orang tua merasakan bahwa
hidupnya berkualitas dan berarti.
h. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
i. Penyesuaian thd pendapatan yg menurun
j. Mempertahankan hubungan perkawinan
k. Penyesuaian diri thd kehilangan pasangan
l. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi
m. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut
n. meningkatkan kehidupan beragama dengan wujud melakukan ibadah sesuai
dengan agama yang dianut dan mendektkan diri kepada tuhan.
o. merencanakan kegiatan untuk mengisi kekosongan
p. Psikologi : Kadang bersifat menang sendiri
q. Sosial : Berkurangnya kesempatan keluarga untuk memberikan pelayanan kepada
lansia (suprajitno, 2003)
7. Masalah kesehatan pada dewasa muda
Fisik :
a. munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik
atau kolestrol tinggi, obesitas atau kegemukan, tekanan darah tinggi, masalah
gaya hidup perlu mendapat perhatian antara lain : kebiasaan minum alcohol,
merokok, makanan yang berkolestrol
b. masalah menopause pada wanita (ibu)
masalah psikologis :
a. stress dan kecemasan akibat kehilangan feminitas seperti awal menopause dan
mulai muncul tanda-tanda penuaan
b. Transisi peran
c. Ansietas
d. Infeltilitas pada anak
e. Penyalahgunaan zat
8. Masalah kesehatan pada usia pertengahan
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan
tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan
hingga optimal, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alcohol,
pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
b. Masalah-masalah hubungan perkawanian
c. Masalah Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, cucu, dan orang tua
yang berusia lanjut
d. Ketidakmampuan lansia merawat diri
masalah fisik:
a. artritis akibat inaktivitasb. menurunnya fungsi paru akibat merokokc. penyakit hatid. kepuasan seksual menurune. stroke dan kankerf. penyakit hati
masalah psikologis:
a.stress meningkat akibat ketidakpuasan terhadap pekerjaan
b. perasaan gagal didalam diri orang tua dalam mendidik anak dan usaha kerjanya
c. merasa kehilangan anak
9. masalah kesehatan pada lansia
a. Fisik
Kekuatan fisik secara menyeluruh berkurang, merasa cepat lelah dan stamina
menurun, sikap badan yang semula tegap menjadi bungkuk, otot mengecil, penyakit
degeneratif dan penyakit kronis, gangguan pada gigi atau gusinya, berkurangnya
pemasukan gizi, karena minat makan yang berkurang, menurunnya kemapuan dan
gairah seksual, mereka rentan terhadap kecelakaan.
b. Social
Terjadi kepikunan yang dapat mengganggu dalam bersosialisasiserta emosi mudah
berubah, sering marah dan mudah tersinggung
c. Psikologi
Merasa kesepian, frustasi, takut mengahadapi kematian, perubahan depresi dan cemas
Masalah kesehatan pada lansia yang sering muncul:
- Hipertensi
- Artritis
- Diabetes melitus
- Stroke
- Dekubitus
- Berkurangannya pendengaran
- Penyakit jantung
- Malnutrisi
- Putus asa
- Harga diri rendah
- Isolasi sosial
- Penolakan
Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia :
1. Perubahan fisik
a. Sel
Jumlah berkurang, uykuran membesar, cairan tubuh menurun, cairan intra seluler
menurun
b. Kardiovaskuler
katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun, alastis
pembuluh darah menurun, TD meningkat.
c. Respirasi
otot-otot pernapasan kekuatanya menurun dan kaku, alastis paru menurun,
kapasitas residu meningkat, alveoli melebar dan jumlah meningkat.
d. Persarafan
saraf panca indra mengecil sehingga fingsinya menurun dan lambat dalam
merespon.
e. Musculoskeletal
cairan tulang menurun sehinga mudah rapuh, persendian menjadi besar dan kaku,
kram dan tremor.
f. Gastrointestinal
esophagus melebar, asam lambung menurun dan peristaltic menurun, ukuran
lambung mengecil serta fingsi organ akserosi menurun sehingga menyebabkan
berkurang hormone dan enzim pencernaan.
g. Endokrin
produksi hormone menurun
2. Perubahan social
a. Keluarga : kesendirian dan kehampaan
b. Teman : ketika lansia lainya meninggal maka muncul perasaan kapan
meninggal
c. Abuse : kekerasan berbentuk verbal(dibentak) dan nonverbal (dicubit dan
tidak diberi makan)
d. Keamanan : jatuh dan terpeleset
e. Agama : melaksanakan ibadah
3. Perubahan psikologis
Kesepian, frustasi, kesepian dan takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi
kematian, perubahan keinginan, depresi dan kecemasan.
( Siti Maryam, Dkk. 2008 )
10.peran keluaraga pada dewasa muda
a. Melakukan pembicaraan terarah
b. Mempertahankan kehangatan keluarga
c. Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia
d. Membantu dalam hal transportasi
e. Membantu memenuhi sumber-sumber keuangan
f. Memberikan kasih sayang
g. Menghormati dan menghargai
h. Bersikap sabar dan bijaksana thd perilaku lansia
i. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, sertaperhatian.
j. Memeriksakan kesehatan secara teratur
k. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat
l. Mencegah terjadinya kecelakaan, baik didalam maupundiluar rumah
Pemeliharaan kesehatan usia lanjut adalah tanggung jawabbersama
m. Memberi perhatian yang baik thd orang tua yg sudah lanjut,maka anak-2 kita kelak akan
bersikap sama
11. Peran keluarga pada dewasa pertengahan
a. Mengenal masalah yang terjadi pada keluarga
b. Membuat keputusan dan tindakan yang tepat
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat
12. Peran keluarga pada lansia
a. Keluarga memiliki peran sangat penting dalam melakukan perawatan lansiab. Keluarga adalah sistem pendukung utama bagi lansiac. Menjaga, merawat, mempertahankan, dan meningkatkan status mentald. Mengantisipasi perubahan sosiale. Memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual lansia
(Nugroho,2008)f. Mempertahankan kehangatan keluarga
g. Membantu melakukan persiapan makan bagi lansia
h. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta perhatian
i. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah
j. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat
k. Memeriksakan kesehatan secara teratur.
(mubaraq, 2009)
13. Peran perawat pada keluarga dewasa muda
a. Memberi pendidikan dan konseling pada keluarga
b. Merawat ortu lanjut usia dengan anggota keluarga yang bermasalah
c. Mengkaji kebutuhan atau permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginya
d. Promosi kesehatan pada individu dewasa awal adalah mengindintifikasi faktor-
faktor resiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, ginjal, endokrin (DM)
yang dapat dimodifikasi, menyelenggarakan edukasi bagi klien serta memberikan
dukungan untuk mengurangi gaya hidup tidak sehat. (zaidin ali, 2007)
14. Peran perawat pada dewasa pertengahan
a. Member pendidikan dan konseling keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan
keluarga, keharmonisan pernikahan, hubungan keluarga, pencegahan penyakit
b. Member/membina/melatih keluarga dalam hal perawatan orang tua lanjut usia
c. memberikan pendidikan kesehatan dan bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan keluarga
d. perawat menjadi narasaumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga
e. melakukan kegiatan promotif dan preventif seperti:preventif primer
f. preventif sekunder dengan melakukan deteksi dini, diagnosa dan pengobatang. preventif tersier yaitu pada tahap penyembuhan dan rehabilitasi
15. peran perawat pada usia lansia
a. Memberi bantuan tidak langsung dengan merujuk individu akan pasangan lansia
ke sumber-sumber komunitas yang sesuai untuk mengatasi masalah
mereka(komunitas social center) yang menawarkan rekreasi, program pendidikan
lanjutan
b. Program nutrisi
c. melakukan pendekatan fisik,psikis,sosial dan spritual.
d. imunisasi lansia (influenza, tetanus, pneumokokus dan difteria)
e. pencegahan perilaku kekerasan dengan cara bekerjasama dengan lembaga
penegak hukum untuk mengembangkan program komunitas demi menjaga
keamanan komunitas lansia
f. pencegahan jatuh
g. bekerjasama dengan ahli terapi okupasional dan terapi fisik untuk membuat kelas
pencegahan jatuh pada lokasi perkumpulan para lansia.
Perawatan pada lansia dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan yaitu:
1. Pendekatan Psikis.
Perawat punya peran penting untuk mengadakan edukatif yang berperan sebagai
support system, interpreter dan sebagai sahabat akrab.
2. Pendekatan Sosial.
Perawat mengadakan diskusi dan tukar pikiran, serta bercerita, memberi kesempatan
untuk berkumpul bersama dengan klien lansia, rekreasi, menonton televise, perawat
harus mengadakan kontak sesama mereka, menanamkan rasa persaudaraan.
3. Pendekatan Spiritual.
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan
dan Agama yang dianut lansia, terutama bila lansia dalam keadaan sakit
Peran perawat yang lainnya:
a. Promotif
Tindakan promotif bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan semangat
hidup bagi lansia agar mereka tetap merasa berharga. Salah satu contoh nya
berupa kegiatan penyuluhan seperti
- Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan
kesehatannya teratur dipuskesman dan pelayanan kesehatan
- Latihan fisik yang dilakukan dan disesuaikan dengan kemampuan
- Diet seimbang makanan yang mengandung gizi seimbang\
- Pembinaan mental
- Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran
- Meningkatkan kegiatan sosial
- Hidup menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkohol dan
makanan yang tidak sehat
b. Preventif
Adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan
komplikasi penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan
- Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara
dini penyakit- penyakit
- Penyuluhan tentang penggunaan alat bantu misalanya kacamata dan alat bantu
dengar
- Penyuluhan kemungkinan terjadi kecelakaan jatuh
c. Kuratif
Adalah upaya untuk mengobati lansia yang menderita penyakit maupun masalah-
masalah kesehatan melalui upaya :
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar
- Memanfaatkan kesehatan spesialistik melalui sistem rujukan
d. Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan dan mengembalikan fungsi organ tubuh
yang telah menurun dengan upaya:
- Perawatan Fisioterapi
- Memberikan penkes tentang cara hidup sesuai dengan penyakit yang diderita
- Pembinaan lansia dalam pembenahan kebutuhan pribadi
- Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental lansia
- Memberikan lingkungan yang aman
- Latihan kebugaran
e. Resosialitatif
Merupakan upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat. Misalnya mengikutsertakan lansia dalan kegiatan
senam kesehatan jasmani sehingga, lansia dapat bersosialisasi dengan lansia
lainnya.
Peran perawat secara umum pada keluarga:
Dalam Prakteknya Keperawatan Gerontik Meliputi Peran Dan Fungsinya Sebagai Berikut:
1. Sebagai Care Giver /Pemberi Asuhan Langsung
Memberikan asuhan keperawatan kepada lansia yang meliputi
intervensi/tindakankeperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan menjalankan tindakan
medis sesuaidengan pendelegasian yang diberikan.
2. Sebagai Pendidik Klien LansiaSebagai pendidik, perawat membantu lansia
meningkatkan kesehatannya malalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan
keperawatan dan tindakan medic yangditerima sehingga klien/keluarga dapat
menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yangdiketahuinya. Sebagai pendidik,
perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatankepada kelompok keluarga yang
beresiko tinggi, kadar kesehatan, dan lain sebagainya.
3. Sebagai Motivator Sebagai motivator,perawat memberikan motivasi kepada lansia.
4. Sebagai AdvokasiSebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antar
klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela
kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upeya kesehatan
yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
professional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai
narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya
kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalammenjalankan peran sebagai advokat,
perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasikeluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
5. Sebagai Konselor Memberikan konseling/ bimbingan kepada lansia, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling diberikan kepada
individu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan penglaman
yang lalu, pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku
hidup kearah perilaku hidup sehat.
( zaidin Ali Haji. 2009 )
16. Askep pada dewasa muda, pertengahan dan lansia
Pengkajian :
a. Data umum
Identitas seluruh anggota keluarga, pekerjaan dan pendidikan
b. Tipe Keluarga
- Nucler family yaitu keluarga yang tinggal dalam satu rumah hanya terdiri dari ibu,
ayah dan anak
- Extended family yaitu keluarga yang tinggal dalam satu rumah terdiri dari ibu,
ayah, anak, nenek dan anggota keluarga lainnya
c. Suku bangsa
d. Agama
e. Status social ekonomi keluarga
Yang harus dikaji adalah penghasilan keluarga dan kecukupan dalam memenuhi
kebutuhan
f. Aktifitas reakreasi keluarga
Yaitu waktu yang digunakan keluarga untuk melakukan kegiatan yang
menyanangkan bersama- sama seperti jalan- jalan, nonton bersama dan piknik
g. Riwayat tahap perkembangan keluarga
- Tahap perkembangan keluarga saat ini
- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sesuai dengan tugas perkembangan keluarga disetiap tahapan
- Riwayat penyakit keluarga inti
h. Lingkungan
- Karakteristik rumah
Perlu mengkaji bagaimana kondisi rumah klien seperti luas rumah, bentuk
ruangan, ketersediaan air bersih, pencahayaan yang baik dan sanitasi yang baik
- Karakteristik Tetangga
Mengkaji tentang bagaimana interaksi keluarga dengan tetangga sekitar seperti
mengikuti pengajian, arisan atau gotong royong
i. Sistem pendukung keluarga
Mengkaji bagaimana keluarga lain memotivasi keluarga dan adakah biaya
tersendiri yang digunakan untuk perawatan anggota keluarga atau mengikuti
jaminan kesehatan
j. Pola komunkasi keluarga
Perlu dikaji bagaimana komunikasi yang dilakukan keluarga seperti komunikasi
terbuka
k. Fungsi keluarga
- Fungsi afektif
Menjelaskan bagaiamana kondisi keluarga dalam memberikan kasih saying
terhadap anggota keluarga lainnya
- Fungsi social
Mengkaji bagaimana interaksi keluarga
- Fungsi perawatan kesehatan
Mengkaji sejauh mana keluarga mengetahui tentang status kesehatan angota
keluarga nya dan cara pengobatan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
- Fungsi reproduksi
Mengaji tentang rencana mempunyai anak, jumlah anak sekarang dan pemakaian
alat kontrasepsi
- Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang kondisi keuangan keluarga
l. Stress dan koping keluarga
- Stressor jangka pendek
- Stressor jangka panjang
m. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan pada semua anggota keluarga
n. Harapan keluarga
Mengkaji keinginan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya
Analisa data dan perumusan masalah
Pengkajian fokus :
a. Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas)
1) Bagaimana karakteristik pasangan anaknya?
2) Bagaimana hubungan anak terhadap orang tua dan mertu setelah menikah?
3) Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua?
4) Bila tidak , anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, dimana tinggalnya dan berapa
lama / frekuensi anak bertemu orang tua?
5) Bagaimana hubungan anak yang telah menikah dengan adiknya?
6) Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikah?
7) Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak?
8) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga yang dilaksanakan?
b. Keluarga usia baya
1) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?
2) Bagaimana hubungan anak dengan orang tua ?
3) Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaimana hubungan keluarga ?
4) Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak tidak lagi serumah?
5) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
c. Keluarga lansia
1) Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja atau ditinggal pasangannya?
2) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?
3) Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, bagaimana frekuensi, dan berapa frekuensi
kunjungan anak?
4) Adakah orang yang menemani setiap hari?
5) Bagaimna pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua?
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Contoh analisa data pada pasien Hipertensi
Data Etiologi Masalah
Ds :
- Ny. S
mengatakan
bahwa Tn. A
sudah
mengalami
hipertensi sejak
beberapa tahun
yang lalu
- Tn. A
mengatakan
sering pusing
dan tengkuk
terasa berat
Do :
TD : 150/90
N : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal
Hipertensi
Gangguan perfusi
jaringan serebral
1. Pada keluarga dewasa awal
Masalah : gangguan komunikasi
Renpra :
- Jelaskan defenisi komunikasi efektif
- Jelaskan penyebab komunikasi tid efektif
- Jelaska bagaimana cara berkomunikasi yang efektif
- Jelaskan bagaimana cara memodifikasi lingkungan untuk terciptanya komunikasi
yang efektif
- Gunakan pelayanan kesehatan seperti konselor dan psikater
2. Pada keluarga Lansia
Masalah : Hipertensi
Renpra :
- Jelaskan defenisi hipertensi
- Jelaskan penyebab hipertensi
- Jelaskan tanda gejala hipertensi
- Jelaskan akibat lanjut hipertensi
- Jelaskan cara perawatan hipertensi dirumah
- Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
- Jelasakan cara memanfaatkan pelayanan kesehatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang merupakan
sistem sosial yang saling bergantung dan kumpulan yang saling berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya. Proses dalam tahapan perkembangan keluarga berbeda-beda.
Keluarga selalu mengalami perubahan dan perkembangan setiap waktu dan mempunyai
tantangan dan kebutuhan sendiri-sendiri untuk sukses dan lanjut pada tahap selanjutnya.
Struktur, fungsi, dan tugas keluarga saling berkaitan satu sama lain. Sangat penting bagi
perawat untuk mengetahui bagaimana struktur, fungsi, dan tugas keluarga, karena elemen-
elemennya mempengaruhi bagaimana individu yang ada didalam keluarga tersebut.
SARAN
Dengan telah membacanya makalah ini, mahasiswa/I diharapkan dapat mengerti, mengetahui
tentang Asuhan Keperawatan pada keluarga Dewasa dan Lansia, serta tindakan-tindakan
yang akan diambil dalam membuat Asuhan Keperawatan yang bermutu dan bermanfaat bagi
pasien. Serta dituntut untuk bisa membandingkan antara teori dan kasus yang terjadi di
lapangan atau lahan praktek yang terkadang ketidaksinkronan dan kesinkronan yang wajar.
Semoga bermanfaat bagi semua mahasiswa dan membantu dalam pembuatan Asuhan
Keperawatan kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T.2007.buku ajar keperawatan komunitas edisi 3.jakarta.EGC
friedman, M.marilyan.1998.keperawatan keluarga teori dan praktek.jakarta.EGC
Siti, Maryam dkk. 2008. mengenal usia lansia dan perawatannya. Jakarta : Selemba Medika
Zaidin, Ali. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta :EGC
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Stocksiager, L. 2007. Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
Friedman, M.2003. Family Nursing Research, Theory and Practice.
Norwalkcity: Alpleton and Lange
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Mubarak, wahit iqbal.2009. Ilmu keperawatan komunitas Buku I. Jakarta: EGC
Setiawati, Santun.2008.Penuntun Praktis : Asuhan Keperawatan Keluarga, Ed. 2. Jakarta:
Trans Info Media
MAKALAH TUTORIAL
KOMUNITAS II
“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA DEWASA DAN LANSIA“
KELOMPOK 1
KETUA : JAMIN
SEKRETARIS 1 : PEPPY HANDAYANI
SEKRETARIS 2 : GUSTIA MARLIYUNA
ANGGOTA : ANNISA RAHMI
SELMA SALSABILA
SULASTRI
JUDIKA YESSI SARA MANALU
NORI NOFRIANTI
SYARIFAH NAZIFAH
M. FADIL
DEWI SEPTIANI
SURYANI PRATIWI
YUNI ELITA SARI
ARMONA SARI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2014