Post on 24-Feb-2016
description
KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL
Pengertian Pemilu Tujuan Pemilu Fungsi Pemilu Asas Pemilu Indonesia Sistem Pemilu
Kelebihan Sistem Proporsional Kesimpulan
Sistem Proporsional
SISTEM PEMILU
PENGERTIAN PEMILUPemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat dalam hal memilih
wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah dengan tujuan untuk membentuk pemerintahan
yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat untuk mewujudkan tujuan nasional sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
TUJUAN PEMILUPada pemerintahan yang demokratis, pemilihan umum merupakan pesta demokrasi. Secara umum tujuan pemilihan umum adalah:
Melaksanakan kedaulatan rakyat Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di
lembaga legislatif serta memilih Presiden dan wakil Presiden.
Melaksanakan pergantian personel pemerintahan secara aman, damai, dan tertib.
Menjamin kesinambungan pembangunan nasional
FUNGSI PEMILUPemilu juga memiliki fungsi seperti yang diungkapkan oleh Aurel Croisant yang menyatakan secara fungsional pemilu harus memiliki tiga tuntutan yaitu: Pemilu harus mewakili rakyat dan kehendak politik
pemilih Pemilu harus dapat mengintergrasikan rakyat Keputusan. System pemilu harus menghasilkan
mayoritas yang cukup besar guna menjamin stabilitas pemerintahann dan kemampuannya untuk
memerintah. Berdasarkan penjelasan para ahli, adapt disimpulkan
bahwa melalui pemilu system demokrasi dapat diwujudkan.
ASAS PEMILU INDONESIAPemilihan Umum di Indonesia
menggunakan asas “ LUBER” yang merupakan singkatan dari “Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia”. Asas “LUBER” sudah ada sejak zaman orde baru.
Pada era reformasi berkembang asas “ JURDIL” yang merupakan singkatan dari “Jujur dan Adil“. Adapun yang dimaksud dengan asas “Luber dan Jurdil” dalam pemilu menurut UU No. 10 tahun 2008, tentang Pemilihan Umum anggota DPR,DPR, dan DPRD.
Dalam ilmu politik sendiri dikenal bermacam-macam sistem pemilu, akan tetapi umumnya ada dua prinsip pokok yaitu: Sistem Distrik
Sistem Proporsional
SISTEM PEMILU
PEMILU SISTEM PROPORSIONAL
System Proporsional / perwakilan berimbang (multi-member
constituency) berkiblat kepada jumlah penduduk yang akan menjadi peserta pemilih. Sistem ini muncul
karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap system distrik.
KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL
Suara dari partai-partai kecil dapat digabung sehingga partai kecil punya peluang untuk memiliki wakilnya di lembaga legislatif.
Sistem ini dianggap representatif karena dimungkinkan partai-partai kecil memiliki wakil di lembaga perwakilan.
Sistem ini cenderung menghalangi adanya dominasi regional partai besar.
KESIMPULANUmumnya ada dua sistem pelaksanaan pemilihan
yang dipakai, yaitu sistem distrik dan sistem proporsional. Sistem Proporsional merupakan
sistem pemilihan yang memperhatikan proporsi atau perimbangan antara jumlah penduduk
dengan jumlah kursi di suatu daerah pemilihan. Sistem proporsional memiliki banyak kelebihan
karena melalui sistem ini semua aspirasi masyarakat dapat tersampaikan melalui wakil-
wakil yang telah rakyat pilih baik dari partai besar maupun kecil.