KEBUTUHAN OKSIGENASI

Post on 13-Apr-2016

69 views 0 download

description

oksigenasi

Transcript of KEBUTUHAN OKSIGENASI

KEBUTUHAN OKSIGENASI

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk aktifitas berbagai organ atau sel.

Sistem Organ

Proses OksigenasiDalam proses pemenuhan kebutuhan

oksigenasi di dalam tubuh terdapat tiga tahapan yakni ventilasi, difusi dan transportasi.

1. Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.

2. Difusi Gas merupakan pertukaran antara oksigen alveolidengan kapiler paru dan CO2 kapiler dengan alveoli.

3. Transportasi gas merupakan transportasi antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

Dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya, diantaranya saraf otonomik, hormonal dan obat-obatan, alergi saluran napas, perkembangan, lingkungan dan perilaku.Pada saraf otonomik, rangsangan simpatis dan parasimpatis dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi. Obat-obatan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti obat golongan parasyimpathic dapat melebarkan traktur respiratorius dan obat-obatan yang menghambat adrenergic tipe beta dapat mempersempit tractus respiratorius.

Lanjutan…Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi, hal tersebut berkaitan dengan usia kematangan organ. Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian maupun suhu. Kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan adaptasi.Perilaku yang dimaksud disini ialah perilaku mengkonsumsi makanan, seperti orang obesitas dapat mempengaruhi dalam proses pengembangan paru, selain itu perilaku merokok dapat juga memyebabkan proses penyempitan pada pembuluh darah dll.

Jenis PernapasanDalam proses pernapasan kita dapat mengenal dua jenis, yaitu pernapasan eksternal dan internal. Pernapasan eksternal merupakan proses terjadinya masuknya O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh yang sering disebut pernapasan biasa. Proses pernafasan ini dimulai dengan masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui trakhea dan pipa bronkhial ke alveoli dan kemudian oksigen akan menembus membran kemudian di ikat oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung.Setelah itu dipompa oleh arteri keseluruh tubuh dan meninggalkan paru dengan tekanan oksigen 100 mmhg. Karbondioksida sebagai hasil buangan metabolisme menembus membran alveolar kapiler yakni dari kapiler darah ke alveoli dan melalui pipa bronkhial, trakhea di keluarkan melalui hidung atau mulut.

Lanjutan…Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses metabolisme tubuh atau juga dapat dikatakan bahwa proses pernafasan ini diawali dengan darah yang telah menjenuhkan haemoglobinnya kemudian mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dan bergerak sangat lambat. Sel jaringan mengambil oksigen dari haemoglobin dan darah menerima sebagai gantinya, sisa buangannya adalah karbondioksida.

Gangguan/Masalah Kebutuhan Oksigenasi

Dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi terdapat beberapa masalah yang sering ditemukan diantaranya hipoksia, perubahan pola pernapasan, bersihan jalan napas (obstruksi jalan napas) dan gangguan pertukaran gas.

a. Hipoksia merupakan kondisi kurangnya kebutuhan oksigen dalam tubuh atau tiadak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel, seperti terjadi kebiruan (sianosis).

b. Perubahan pola pernafasan yang meliputi tachypnea, bradypnea, hiperventilasi, hipoventilasi, kusmaul, dyspnea, orthonea, cheyne stokes, paradoksial, biot, stridor.

c. Tachypnea merupakan pernafasan yang memiliki frekwensi melebihi 24 kali per menit.

Lanjutan…d. Bradypnea merupakan pola pernafasan dengan ditandai pola

lambat dan kurang lebih 10 kali permenit.e. Hiperventilasi merupakan cara tubuh dalam mengkompensasi

peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Proses ini ditandai adanya peningkatan denyut nadi, nafas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya konsentrasi dll.

f. Hipoventilasi merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya dalam penggunaan oksigen dengan ditandai adanya nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi dll.

g. Kusmaul merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.

Lanjutan…h. Hiperkapnea yaitu retensi CO2 dalam tubuh sehingga

PCO2 meningkat (akibat hipoventilasi) akhirnya menyebabkan depresi susunan saraf pusat.

i. Hipokapnea yaitu berkurangnya CO2 tubuh diatas batas normal, sehingga rangsangan terhadap pusat pernapasan menurun akibat hiperventilasi.

j. Dispnea merupakan perasaan sesak dan berat saat pernapasan.

k. Orthopnea merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru.

Lanjutan…l. Cheyne stokes merupakan siklus pernafasan yang

amplitudonya mula-mula naik kemudian menurun dan berhenti dan kemudian muali dari siklus baru.

m. Pernafasan paradoksial merupakan pernafasan dengan ditandai adanya dinding paru bergerak berlawanan arah dari keadaan normal, yang sering ditemukan pada keadaan atelektaksis.

n. Biot merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes akan tetapi amplitudonya tidak teratur.

o. Stridor merupakan pernafasan bising terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.

Lanjutan…p. Obstruksi jalan nafas (bersihan jalan nafas) merupakan

suatu kondisi individu mengalami ancaman pada kondisi pernafasannya yang berkenaan dengan ketidakmampuan batuk secara efektif, yang dapat disebabkan oleh sekresi yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi, statis sekresi dan batuk tidak efektif karena penyakit persarafan.

q. Pertukaran gas merupakan suatu kondisi individu mengalami penurunan gas baik iksigen maupun karbondioksida antara alveoli paru dan sistem vaskuler, yang dapat disebabkan sekresi yang kental atau imobilisasi akibat penyakit sistem saraf, depresi susunan saraf pusat atau penyakit radang pada paru.

Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Oksigenasi

• Pengkajian keperawatana. Pengkajian terhadap riwayat keperawatan diantaranya ada

tidaknya riwayat gangguan pernafasan (gangguan hidung dan tenggorokan) seperti adanya sinusitis, obstruksi nasal, infeksi kronis.

b. Pengkajian pola batuk, produksi sputum, sakit dada/chest pain.c. Pemeriksaan fisik terhadap jalan napas, frekuensi, sifat

pernafasan, irama pernafasan dan dalam/dangkalnya pernafasan, nyeri tekan yang dapat timbul akibat luka, peradangan setempat, metastasis tumor ganas, pleuritis, pembengkakan atau benjolan pada dada, getaran suara atau vocal fremitus, suara perkusi paru, suara nafas dasar dan suara nafas tambahan.

Lanjutan…

d. Pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan laboratorium rutin (Hb), leukosit, sputum dll.

e. Pemeriksaan diagnostik meliputi rontgen dada, fluoroscopy, bronchografi, angiografi, endoscopy dll.

Lanjutan…• Diagnosis Keperawatana. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sekret yang

kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi, batuk tak efektif akibat penyakit sistem saraf dll.

b. Pola nafas tidak efektif b/d penyakit infeksi pada paru, depresi pusat pernafasan, kelemahan otot pernafasan, menurunnya ekspansi paru.

c. Kerusakan pertukaran gas b/d perubahan suplay oksigen, obstruksi saluran pernafasan, adanya penumpukan cairan dalam paru, atelektasis, bronkospasme, adanya edema paru, tindakan pembedahan paru.

d. Gangguan perfusi jaringan b/d dengan adanya perdarahan, adanya edema, imobilisasi, menurunnya aliran darah, vasokontriksi, hipovolumi.

Lanjutan…• Perencanaan Keperawatan

Tujuan– Mempertahankan jalan nafas agak efektif– Mempertahankan pola pernafasan kembali efektif– Mempertahankan pertukaran gas– Memperbaiki perfusi jaringan

Rencana keperawatan- Monitor perubahan status jalan nafas dengan monitor jumlah,

bunyi atau status kebersihannya.- Berikan humidifier (pelembapan).- Lakukan tindakan bersihan jalan nafas dengan fibrasi, clapping

atau postural drainage kalau perlu lakukan suction.- Ajarkan teknik batuk efektif dan cara menghirdar alergen

Lanjutan…

- Pertahankan jalan nafas tetap terbuka dengan pemasangan jalan nafas buatan seperti oropharyngeal/nasopharyngeal airway, intubasi endotracheal, tracheostomy sesuai indikasi.- Atur posisi sesuai dengan kebutuhan (semi fowler).- Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi- Berikan oksigenasi pertahankan intake dan output.- Batasi cegah adanya perdarahan.

Lanjutan…• Pelaksanaan Tindakan

1. Latihan nafasMerupakan cara bernafas untuk memperbaiki

ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk serta dapat digunakan untuk mengurangi stres.Prosedur Kerjaa. Cuci tanganb. Jelaskan prosedur yang akan dilakukanc. Atur posisi (duduk atau tidur terlentang)d. anjurkan untuk mulai latihan dengan cara menarik nafas dahulu melalui hidung dengan mulut tertutup.

Lanjutan…e. Kemudian anjurkan untuk menahan (1-1,5 detik) dan disusul dengan menghembuskan nafas melalui bibir dengan mulut mencucu atau seperti orang meniup.f. catat respon yang terjadi.g. cuci tangan.

2. Latihan Batuk EfektifMerupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan larink, trakea dan bronchiolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas.Prosedur Kerja:a. Cuci tangan.b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.c. Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat tidur membungkuk ke depan.

Lanjutan… d. Anjurkan untuk menarik nafas secara pelan dan dalam dengan menggunakan pernafasan diafragma.e. Setelah itu tahan nafas kurang lebih 2 detik.f. Batukkan 2 kali dengan mulut terbuka.g. Tarik nafas dengan ringan.h. Istirahat.i. Catat respon yang terjadi.j. Cuci tangan.

Lanjutan…3. Pemberian OksigenTindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula nasal dan masker dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.Secara umum metode pemberian oksigen ada 2 cara, yakni dengan cara aliran rendah dan aliran tinggi. Cara aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan, memberikan oksigen pada frekuensi aliran kurang dari volume inspirasi pasien, sisa volume ditarik oleh udara ruangan, mengingat oksigen ini bercampur dengan udara ruangan. Pemberian oksigen aliran rendah tepat untuk pasien stabil dengan poal nafas, frekuensi dan volume ventilasi normal, dengan kecepatan pernafasan 16-20 kali/menit.

Lanjutan…Dalam penggunaan penggunaan oksigen aliran rendah, dengan konsentrasi rendah seperti pemberian melalui:a. Kateter dan kanul nasal, merupakan suatu alat sederhana untuk pemberian oksigen secara kontiyu dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24%- 44% yang dimasukkannya kateter oksigen ke dalam hidung sampai nasofaring.b. Sungkup muka sederhana merupakan pemberian oksigen untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang, dengan aliran 5-8 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%. Masker ini kontraindikasi pada pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi.

Lanjutan…c. Sungkup muka dengan kantong rebreating, merupakan pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 35-60% dengan aliran 6- 15 liter/menit. Udara ekspirasi sebagian tercampur dengan udara inspirasi. Sebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/3 bagian kantong reservoir.d. Sungkup muka dengan kantong non rebreating, merupakan pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen yang tinggi mencapai 90% dengan aliran 6-15 liter/menit dengan prinsip udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi. Sebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/3 bagian kantong reservoir.

Lanjutan…Cara kedua dal pemberian oksigen adalah dengan aliran tinggi yakni memberikan oksigen dengan frekuensi cukup tinggi untuk memberikan 2 atau 3 kali volume inspirasi pernapasan. Cara ini tepat untuk pasien dengan pola nafas pendek dengan PPOK yang mengalami hipoksia karena ventilator. Pemberian oksigen dengan aliran tinggi dapat menggunakan:a. Sungkup muka dengan venturi/ masker venturi yakni metode yang paling akurat dan dapat diandalkan untuk konsentrasi yang tepat melalui cara non invasif. Masker ini memungkinkan aliran udara ruangan bercampur dengan aliran oksigen yang telah ditetapkan. Masker venturi menggunakan prinsip entrainmen udara (menjebak udara seperti vakum), yang memberikan aliran udara yang tinggi dengan pengayan oksigen terkontrol.

Lanjutan…b. Bag and mask, merupakan metode aliran tinggi yang umumnya digunakan pada pasien yang mengalami cardiac arrest, respiratory failure, sebelum, selama dan sesudah suction.Persiapan alat dan bahan:1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier.2. Nasal kateter, kanula atau masker.3. Vaselin/jelly4. Tissue/kassa

Lanjutan…Prosedur palaksanaan:1. Cuci tangan.2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.3. Atur aliran oksigen dengan kecepatan yang dibutuhkan, umumnya 1-6

liter/menit untuk kateter/kanula nasal, 6-10 liter/menit untuk masker oksigen. Kemudian observasi humidifier dengan melihat air bergelembung.

4. Atur posisi pasien semi fowler atau sesuai dengan kondisi klien.5. Berikan oksigen sesuai dengan cara pemberian dibawah:

Kateter nasal:- ukur dulu jarak dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda, setelah itu beri jelly/pelumas.- masukkan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan.- lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya dibelakang ovula.- fiksasi pada daerah hidung.

Lanjutan…Kanula nasal:- pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasienMasker oksigen:- Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.

6. Periksa kateter nasal, kanula/ masker oksigen setiap 6-8 jam.

7. Catat kecepatan aliran oksigen rute pemberian, dan respons pasien.

8. Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Lanjutan…

4. Fisioterapi DadaMerupakan tindakan keperawatan dengan melakukan postural drainage, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola pernafasan dan membersihkan jalan nafas.

Lanjutan…5. Penghisapan lendir (suction)

Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri dengan melakukan penghisapan atau suction dengan tujuan membersihkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Lanjutan…• Evaluasi Keperawatan

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan oksigen secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam:1. Mempertahankan jalan nafas secara efektif dengan ditunjukan adanya kemampuan bernafas, jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan, frekwensi, irama, kedalaman nafas normal, tidak ditemukan tanda-tanda hipoksia.2. Mempertahankan pola nafas efektif dengan ditunjukan adanya kemampuan untuk bernafas, frekwensi, irama, kedalaman nafas normal, tidak ditemukan tanda-tanda hipoksia, kemampuan paru berkembang dengan baik.3. menigkatkan perfusi jaringan dengan ditunjukan adanya kemampuan adanya pengisian kapiler, frekwensi, irama, kekuatan nadi dalam batas normal, status hidrasi normal.