Post on 31-Dec-2016
INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
Usman Sumantri
Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Surabaya, 23 November 2016
Tantangan
Pembangunan Kesehatan
Derajat kesehatan rakyat yg setinggi-tingginya
2
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN YANKESPARADIGMA SEHAT JKN
3 D
IMEN
SI P
EMB
AN
GU
NA
N: P
EMB
AN
GU
NA
N M
AN
USI
A, S
EKTO
R U
NG
GU
LAN
, P
EMER
ATA
AN
DA
N K
EWIL
AYA
HA
NN
OR
MA
PEM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET KER
JA
DTPK KOTA
KELUARGA SEHAT 3
UPAYA POKOK SUB SISTEM SDM KESEHATAN
Pusrengun SDMK
• Pusat PeningkatanMutu
• Pusat PelatihanSDMK
Pusrengun SDMK
Perencanaan
Pendayagunaan
Pembinaan & Pengawasan
PengadaanSekretariat
Badan
• Pusat PendidikanSDMK
• PusatPelatihanSDMK
ISU PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN YANG DIHARAPKAN
1. Penerapan REGULASI manajemen SDM kesehatan secara tepat dan benar.
2. Penyelenggaraan penguatan TATA KELOLA manajemen SDM kesehatan yang efektif.
3. Alokasi PEMBIAYAAN manajemen SDM kesehatan yang memadai.
4. Kerja sama dan SINERGI yang baik dan saling menguatkan dari seluruh pemangku kepentingan manajemen SDM kesehatan
5
6
PENGUATAN KOMPONEN MANAJEMEN SDM KESEHATAN
PENERAPAN REGULASI
MANAJEMEN SDM
KESEHATAN
PENYELENGGA-RAAN
PENGUATAN TATA KELOLA
ALOKASI PEMBIAYAAN MANAJEMEN
SDM KESEHATAN
KERJA SAMA DAN SINERGI
YANG BAIK DAN SALING
MENGUATKAN
Tersusunnya PP amanat UU Nomor 23 / 2014 : Pemerintahan Daerah Tersusunnya PP
amanat UU Nomor 36/2014 : Tenaga Kesehatan Tersusunnya PERDA
Provinsi dan Kabupaten/Kota Tersususunnya
Peraturan Menteri
Peningkatan kapasitas pengelola
Penggunaan SIM yang terintegrasi
Penggunaan TIK pelatihan
Penggunaan SIM dalam proses perencanaan dan penganggaran
Terlaksananya kajian pembiayaan
Tersusunnya dan digunakannya template perencanaan
Terlaksananya advokasi pembiayaan
Terpenuhinya alokasi pembiayaan
Revitalisasi Tim Koordinasi & Fasilitasi Pengembangan
Terbentuknya forum koordinasi
Terlaksananya monitoring dan evaluasi terpadu
Terlaksananya proses perencanaan terpadu
7
KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Rasio dokter, dokter spesialis, dokter gigi per 100.000 penduduk.
Rasio apoteker Rasio bidan,
perawat Rasio perawat gigi Rasio ahli gizi Rasio tenaga
keterapian Rasio tenaga
keteknisian medik
Penurunan Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk
Penurunan Prevalensi HIV (%)
Penurunan Prevalensi tekanan darah tinggi (%)
Penurunan % merokok penduduk usia 15-19 tahun
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran.
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup.
Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita (%)
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM meningkat Rasio Gini
membaik Pertumbuhan
ekonomi meningkat
Turunnya tingkat kemiskinan dari
Turunnya tingkat pengangguran terbuka
8
SASARAN INDIKATOR 2016 TARGET
TARGET CAPAIAN 2017
Pemenuhan
tenaga
kesehatan di
Puskesmas
Jumlah puskesmas
yang minimal memiliki 5
jenis tenaga kesehatan
2.000 1.256
(62,8 %)
3.000
Penyediaan
dokter spesialis
di RS Kab/Kota
Persentase RS
Kab/Kota kelas C yang
memiliki 4 dokter
spesialis dasar dan 3
dokter spesialis
penunjang
35 % 45,2 %
(142/314)
40%
Peningkatan
kompetensi
SDM kesehatan
Jumlah SDM Kesehatan
yang ditingkatkan
kompetensinya
(kumulatif)
21.510 26.686
(124 %)
33.060
TARGET INDIKATOR RENSTRA
TA 2016 DAN 2017
Jumlah tenaga
kesehatan yang
teregistrasi
Prosentasi program studi /
institusi Poltekes yang terakreditasi
baik
Jumlah tenaga kesehatan yang
melaksnakan internship
Jumlah SDM Kesehatan
yang ditingkatkan
kompetensinya (kumulatif)
Persentase RS Kab/Kota kelas C yang
memiliki 4 dokter spesilias dasar dan
3 dokter spesialis penunjang
Jumlah puskesmas
yang memiliki minimal 5
jenis tenaga kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan
yang ditempatkan secara
team based (min 5 orang)
Jumlah tenaga kesehatan
yang ditempatkan dalam
rangka penugasan
khusus individu
Jumlah lulusan tenaga
kesehatan dari Poltekkes
Kemenkes RI
Jumlah SDM Kesehatan
yang mendapat sertifikat
pada pelatihan teknis dan
fungsional terakreditasi
Jumlah peserta
penerima program
bantuan pendidikan
SDM Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan
yang mendapat biaya
pendidikan (yg blm D III)
Jumlah residen yang
ditempatkan dalam
rangka penugasan
khusus residen
Jumlah lulusan
pendidikan dokter
spesialis baru yang
menjalani WKS
Jumlah peserta
penerima bantuan
pendidikan dokter
spesialis/dokter gigi
spesialis
Mo
nit
ori
ng
dan
Eva
luas
i (m
isal
: e-m
on
es:
DJA
, Bap
pe
nas
)P
eran
canaan
dan
Ke
uan
ganHirarki indikator kegiatan Badan PPSDM Kesehatan
Data dan Informasi
NSPK (regulasi)
PROVINSI
KESESUAIAN DENGAN STANDAR
JML PUSK
SESUAI
STANDAR
> Standar < Standar
JML PUSKKELEBIHAN
NAKESJML PUSK
KEKURANGAN
NAKES
Aceh 77 200 352 62 71
Sumatera Utara 141 338 792 92 103
Sumatera Barat 112 92 138 60 69
Riau 47 116 248 48 54
Jambi 65 67 108 44 49
Sumatera Selatan 124 93 141 105 117
Bengkulu 78 39 49 63 80
Lampung 101 125 181 64 75
Kep. Bangka Belitung 15 35 63 11 12
Kep. Riau 6 58 225 8 8
DKI Jakarta 175 90 474 75 77
Jawa Barat 520 431 758 99 104
Jawa Tengah 308 472 772 95 108
DI Yogyakarta 24 96 202 1 1
Jawa Timur 360 317 542 283 353
Banten 48 96 181 87 110
Bali 12 83 199 25 34
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang PuskesmasSumber : Badan PPSDM Kesehatan, 30 Juni 2016
KONDISI KETENAGAAN DI PUSKESMAS SESUAI STANDAR
KETENAGAAN MINIMAL TAHUN 2016
PROVINSI
KESESUAIAN DENGAN STANDAR
JML PUSK
SESUAI
STANDAR
> Standar < Standar
JML PUSKKELEBIHAN
NAKESJML PUSK
KEKURANGAN
NAKES
Nusa Tenggara Barat 49 28 44 81 108
Nusa Tenggara Timur 131 35 58 204 242
Kalimantan Barat 104 53 84 82 90
Kalimantan Tengah 77 54 86 64 71
Kalimantan Selatan 61 101 159 67 79
Kalimantan Timur 58 78 146 38 46
Kalimantan Utara 12 25 64 12 17
Sulawesi Utara 46 96 236 45 55
Sulawesi Tengah 71 39 64 77 88
Sulawesi Selatan 141 116 201 189 247
Sulawesi Tenggara 84 46 61 139 162
Gorontalo 41 22 28 30 35
Sulawesi Barat 34 7 8 53 62
Maluku 41 30 55 128 163
Maluku Utara 54 28 44 45 48
Papua Barat 29 9 19 111 131
Papua 77 71 135 246 271
INDONESIA 3,323 3,586 6,917 2,833 3,340
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang PuskesmasSumber : Badan PPSDM Kesehatan, 30 Juni 2016
Lanjutan...
PROVINSIJUMLAH
RS
KESESUAIAN DENGAN STANDAR
JML RS
SESUAI
STANDAR
> Standar < Standar
JML RS
KELEBIH
AN
NAKES
JML RSKEKURANG
AN NAKES
ACEH 67 7 17 394 57 42
SUMATERA UTARA 187 28 86 679 129 191
SUMATERA BARAT 66 11 19 302 58 15
RIAU 70 12 25 320 57 40
JAMBI 34 1 8 197 27 19
SUMATERA SELATAN 66 1 5 397 62 7
BENGKULU 21 5 10 74 16 13
LAMPUNG 63 12 18 265 57 13
KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG 17 0 3 107 14 9
KEPULAUAN RIAU 26 4 12 59 18 30
DKI JAKARTA 183 13 51 1428 145 144
JAWA BARAT 318 28 81 1450 265 184
JAWA TENGAH 286 17 44 1231 259 66
DI YOGYAKARTA 74 8 19 341 63 29
JAWA TIMUR 363 39 100 1158 302 176
BANTEN 89 8 21 568 76 32
BALI 55 7 10 453 52 8
KONDISI KETENAGAAN DI RUMAH SAKIT
SESUAI STANDAR KETENAGAAN MINIMAL TAHUN 2016
Sumber : SIRS Online Yankes Rujukan, Mei 2016*) Menggunakan Standar PMK 56/2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan 340/2014 ttg Klasifikasi RS
14
PROVINSIJUMLAH
RS
RS SESUAI STANDAR
JML RS
SESUAI
STANDAR
> Standar < Standar
JML RSKELEBIHAN
NAKESJML RS
KEKURANGAN
NAKES
NUSA TENGGARA BARAT 28 0 4 202 24 16
NUSA TENGGARA TIMUR 45 9 25 132 29 39
KALIMANTAN BARAT 44 6 15 112 35 21
KALIMANTAN TENGAH 20 1 3 73 18 7
KALIMANTAN SELATAN 37 1 11 183 27 29
KALIMANTAN TIMUR 47 2 8 295 41 17
KALIMANTAN UTARA 7 0 5 28 2 12
SULAWESI UTARA 42 6 17 178 31 29
SULAWESI TENGAH 31 4 15 99 20 26
SULAWESI SELATAN 88 12 30 287 70 59
SULAWESI TENGGARA 30 1 20 46 11 73
GORONTALO 13 0 2 73 11 3
SULAWESI BARAT 10 1 5 22 6 12
MALUKU 28 4 16 29 16 28
MALUKU UTARA 19 1 9 38 11 17
PAPUA BARAT 16 1 3 42 14 6
PAPUA 40 1 14 205 27 38
INDONESIA 2530 251 731 11467 2050 1450
Sumber : SIRS Online Yankes Rujukan, Mei 2016*) Menggunakan Standar PMK 56/2014 dan 340/2014 ttg Klasifikasi RS
Lanjutan....
Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan di DTPK
DTPK
TETAP/PERMANEN SEMENTARA/TEMPORARY
PNS PPPK
Nusantara
Sehat Berbasis
Tim (Team
Based)
Nusantara
Sehat
Individual
Wajib
Kerja
Spesialis
PTT
Pusat
Kontrak/
Honor
BLUD
PTT
Daerah
Pemenuhan Tenaga dibantu Pusat
* PTT Pusat Moratorium
Kontrak/Honor
Swasta/PMA
Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan di Non DTPK
Non DTPK
TETAP/PERMANEN SEMENTARA/TEMPORARY
PNS PPPK
Wajib Kerja
Spesialis
PTT Pusat *
Honor BLUDPTT
Daerah
Peran Pemerintah Daerah, Swasta dan PMA dalam
pemenuhan tenaga
* PTT Pusat Moratorium
Honor/Kontrak
Swasta/PMA
1. Jumlah Puskesmas di DTPK
sebanyak 2.388 unit *, terdiri dari
2.264 unit (T/ST ) dan
Perbatasan 124 unit
2. Pemberdayaan fungsi
Puskesmas kepada UKM dan
UKP
3. Pemenuhan nakes di
Puskesmas DTPK dibantu oleh
Pusat
POLA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PEMBERDAYAAN
FUNGSI PUSKESMAS 1. 1 (satu) klinik melayani 10.000 penduduk
2. Pelaksanaan fungsi UKP3. Pengelolaan dapat dilakukan oleh
Pemerintah dan Swasta4. Kebutuhan tenaga untuk 1 klinik
(10.000 penduduk) : a. 1 dokter : 2.500 penduduk = 4
dokterb. 1 dokter gigic. 8 perawatd. 2 bidane. 1 analisf. 1 tenaga administrasig. 1 manajer
6. Pelayanan farmasi 2 - 4 klinik dilakukan oleh 1 apotik
7. kebutuhan nakes dapat disesuaikan dengan Permenkes No 9 Tahun 2014 tentang Klinik atau dapat dihitung kebutuhan riil memggunakan analisis beban kerja kesehatan (ABK Kesehatan)
8. Puskesmas di wilayah non DTPK penekanan pada ffungsi UKM
9. Moratorium pembangunan Puskesmas di wilayah non DTPK
DTPK NON DTPK
MENINGKATKAN PERAN KLINIK
1. Proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 252.286.647, kebutuhan klinik sebanyak 25.228 Klinik
2. Kebutuhan tenaga untuk 25.228 klinik adalah :a. Dokter = 100.912 orgb. Dokter Gigi = 25.228 orgc. Perawat = 201.824 orgd. Bidan = 50.456 orge. Analis = 25.228 orgf. Tenaga adm = 25.228 orgg. Manajer = 25.228 org
Total Puskesmas
saat ini 9.742
Kebutuhan Klinik 25.228
* Dapat bertambah
Penetapan Lokus Intervensi Penugasan Khusus Berbasis Tim
(Nusantara Sehat) dan Penugasan Khusus Individual Pada Puskesmas
A
BC
A. Kabupaten/Kota mengusulkan
kebutuhan tenaga :
1. SK Bupati/Walikota,
Puskesmas masuk dalam
kawasan T/ST
2. Keberadaan nakes tidak
sesuai standar
3. Puskesmas yang diusulkan
mampu memberikan
pelayanan
4. Penyediaan tempat tinggal
bagi nakes yang ditempatkan
B. Kabupaten/kota Tertinggal (23
Prov, 122 Kab/Kota)
C. Kabupaten/kota dengan Fiskal
kapasitas rendah (24 Prov, 227
Kab/kota)
P1
P2P3
P1 = 3 kriteria ( A, B dan C)
P2 = 2 kriteria (A dan B) P3= 2 kriteria (A dan C)
P4= 1 kriteria (A. Pedalaman,
pegunungan, kepulauan dan
perbatasan)
P4
197 http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
SEHAT ADALAH HARTAKU, YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA