Post on 06-Feb-2018
Kementerian KoordinatorBidang Kesejahteraan Rakyat
Republik Indonesia
Dr Emil Agustiono MKes (epid)
DEPUTI III MENKO KESRA
KEBIJAKAN NASIONAL PENGENDALIAN ZOONOSIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 17 FEBRUARI 2011
Kecenderungan peningkatan penyakit Menular
• New Emerging : SARS, H5N1, H1N1, West Nile Virus, Nipah, Ebola
• Re emerging : DBD, Chikungunya, Rabies, Malaria, TBC
• Neglected Transmitted Diseases (NTDs) : Kusta, Rabies, Frambusia, Elephantiasis (Penyakit Kaki Gajah), Taeniasis (Cacingan) ,Schistosomiasis dll
• Menurut WHO , FAO dan OIE ( 2009) 70 % penyakit menular baru (NEW EMERGING INFECTIOUS DISEASES)
adalah ZOONOSIS
• Zoonosis menjadi issue global dan memerlukan penanganan secara multi sektor, multi disiplin ilmu dan multi profesi.
• One Health System menjadi kata kunci.
KELOMPOK ZOONOSIS PRIORITAS
Ditemukan sekitar 150 an jenis zoonosis di dunia namun secara nasional perlu diprioritaskan
1. FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)
2. RABIES
3. PES (Plague)
4. ANTHRAKSpotensi sbg WMD.
5. LEPTOSPIROSIS
6. BRUCELOSIS
Perlu ditindak lanjuti dgn seksama
1. Salmonelosis
2. Cisticercosis
3. Toksoplasmosis
Zoonosis menular dari binatang ke manusia dan sebaliknya, berdampak pada sektor kesehatan, ekonomi, sosial
dan ketahanan nasional
SITUASI NASIONAL RABIES
TAHUN 2003- 2009
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
0
50
100
150
200
250
GHPR 14.875 14.996 17.651 15.965 19.625 20.926 42.106 74.638
PET 8.839 7.895 11.514 10.868 13.974 14.377 33.842 61.134
Lyssa 84 109 147 142 104 104 137 194
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kementerian Kesehatan 2011
KASUS KONFIRMASI FLU BURUNG MENURUT TAHUN & PROVINSI
0
10
20
30
40
50
60
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
kasus 20 55 42 24 21 9
meninggal 13 45 37 20 19 7
CFR (%) 65 81,82 88,10 83,33 90,48 77,78
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kementerian Kesehatan 2011
SITUASI ANTRAKS DI INDONESIA
TAHUN 2004 -1010
0
50
100
150 KASUS
MENINGGAL
CFR
KASUS 109 76 15 74 20 17 31
MENINGGAL 8 1 1 5 0 2 1
CFR 7 1 7 7 0 12 3,2
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kementerian Kesehatan 2011
SITUASI LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA TAHUN 2004 - 2010
0
200
400
600
800
0246810121416
KASUS 166 114 138 667 136 378 337
MENINGGAL 25 16 11 57 16 23 31
CFR 15 14 8 8 11,7 6,4 8,6
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kementerian Kesehatan 2011
ANIMAL
HEALTH
ONE
SYSTEM
HUMAN
HEALTHWILDLIFE
PENGENDALIAN ZOONOSIS TERPADU
ENVIRONMENTAL
HEALTH
STRATEGI NASIONAL PENGENDALIAN ZOONOSIS
• Intensifikasi Koordinasi, Sinergi Sumber daya, Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Multi sektor
• Reduksi risiko zoonosis pada sumbernya (Biosecurity dsb).
• Sosialisasi pencegahan zoonosis kpd masyarakat .
• Penguatan PDS dan PDR
• Pencegahan Penularan melalui vaksinasi, eliminasi, kastrasi dsb.
• Penyediaan dukungan logistik pada Pemda.
• Penguatan Riset dan Perguruan Tinggi (pemerintah dan Swasta) dgn membangun “zoonosis center “ sbg tempat utk pelatihan, riset , konsultasi, uji lapangan dan test konfirmasi diagnostik
• Penguatan kapasitas Pemda antara lain utk mencegah bioterorisme
• Penguatan Regulasi Sistem Kesehatan Hewan yang kuat.
• Membangun sistem kesehatan terpadu (one health system )
Human Cases
Wild Animal
Domestic Animal
CASES
TIME
Animal Amplification
Human Amplification
Wildlife Surveillance/ Forecasting Early
Detection and Control
Opportunities
Langkah2 Terpadu
1. Sosialisasi pencegahan zoonosis dari dan untuk masyarakat.
2. Surveilans Epidemiologik terpadu
3. Vaksinasi dan Eliminasi hewan penular
4. Observasi pada Hewan Penular Zoonosis
5. Investigasi kasus .
6. Pengawasan Lalulintas Hewan Penular.
7. Penegakan regulasi
8. Penertiban Hewan Penular
9. Membangun gerakan One Health
10. Pelaporan kasus secara rutin dan spesifik.
TANTANGAN
1. 70% Emerging infectious diseases (EID) merupakan
zoonosis;
2. Implementasi Public Health Emergency of
International Concern and International Health
Regulation 2005;
3. Zoonosis berpotensi menjadi pandemi
4. Konfirmasi diagnosis melalui laboratorium dgn
teknologi tinggi BSL III-IV
PELUANG
1. Zoonosis sedang menjadi perhatian dunia merupakan
peluang untuk bekerjasama dengan para pemangku
kepentingan nasional dan internasional
2. Konsep “Kesehatan Semesta” (one health : animal health,
public health, environmental health dan wild life) .
3. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi .
4. Tingkatkan gerakan nasional “Pengendalian Zoonosis”.
5. Penguatan kelembagaan dan sumber daya nasional, provinsi,
kabupaten dan kota.
TERIMA KASIH