Taeniasis-Atika Resty Handani

1
PENETAPAN STATUS DIAGNOSA PENYAKIT TAENIASIS PADA SAPI POTONG DI PROVINSI BALI A B C E D ETIOLOGI Taenia spp. adalah cacing pita (tapeworm) yang panjang dan tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing- masing disebut proglotid. Kepala cacing pita disebut skoleks dan memiliki alat isap (sucker) yang mempunyai kait (rostelum). Cacing pita ini termasuk famili Taeniidae, subklas Cestode dan genus Taenia. Beberapa spesies cacing Taenia antara lain, Taenia solium, T. saginata, T. crassiceps, T. ovis, T. taeniaeformis atau T. hydatigena, T. serialis, T. brauni dan T. asiatica. T. saginata adalah cacing pita pada sapi. PATOGENESA Taeniasis di Bali SYMPTOM Benjolan dalam bentuk lepuhan dibagian bawah lidah juga disekitar urat daging masseter., anoreksia, pireksia, kolik dan inkoordinasi DIAGNOSA Untuk diagnosa taeniasis sangat sulit, dilakukan secara post mortem dengan melakukan pemeriksaan daging dan identifikasi proglotid atau telur cacing dalam feses di bawah mikroskop. Telur cacing Taenia berbentuk spherical, berwarna coklat dan mengandung embrio. Telur cacing ini bisa ditemukan di feses dengan pemeriksaan menggunakan metode uji apung. Cacing Taenia juga bisa diidentifikasi berdasarkan skoleks dan proglotidnya dilakukan pada hewan hidup. EPIDEMIOLOGI Kejadian penyakit Taeniasis endemik di tiga provinsi yaitu : Sumatera Utara, Papua , dan Bali. Provinsi Bali terdiri dari 9 kabupaten dengan total populasi sapi potong sebanyak 478.146 ekor. 30% dari total populasi sapi adalah 143.444 ekor. Jika dibagikan ke dalam 5 bagian wilayah adalah 28.689 ekor. L A B GEJALA KLINIS POSITIF (+) NEGATIF (-) TOTAL POSITIF (+) A (+) (+) 5.575 B (-) (+) 2.893 8.468 NEGATIF (-) C (+) (-) 7.457 D (-) (-) 12.764 20221 TOTAL 13.032 15.657 28.689 True Positif (A) : 5.575/28.689 x 100% = 19,5% False Negatif (B): 2.893/28.689 x 100% = 10,1% False Positif (C) : 7.457/28.689 x 100% = 25,9% True Negatif (D) : 12.764/28.689 x 100% = 44,5% TERAPI True Positif dan False Negatif Isolasi Pengobatan Eliminasi False Positif Terapi symptomatis Differensial Diagnosa T. hydatigena True Negatif Vaksinasi Sensitifitas : (A/A+B) x 100% = (5.575/8.468) x 100% = 65,8% Spesifitas : (D/C+D) x 100% = (12.764/20.221) x 100% = 63,1% Akurasi : (B+D/A+B+C+D) x 100% = (15.657/28.689) x 100% = 54,6% ATIKA RESTY HANDANI/1402101020027

description

Prevalence of Teniasis in Bali, Indonesia

Transcript of Taeniasis-Atika Resty Handani

PENETAPAN STATUS DIAGNOSA PENYAKIT TAENIASIS

PADA SAPI POTONG DI PROVINSI BALI

A B

C

E D

ETIOLOGI Taenia spp. adalah cacing pita (tapeworm) yang panjang dan tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut proglotid. Kepala cacing pita disebut skoleks dan memiliki alat isap (sucker) yang mempunyai kait (rostelum). Cacing pita ini termasuk famili Taeniidae, subklas Cestode dan genus Taenia. Beberapa spesies cacing Taenia antara lain, Taenia solium, T. saginata, T. crassiceps, T. ovis, T. taeniaeformis atau T. hydatigena, T. serialis, T. brauni dan T. asiatica. T. saginata adalah cacing pita pada sapi.

PATOGENESA Taeniasis di Bali Indonesia SYMPTOM

Benjolan dalam bentuk lepuhan dibagian bawah lidah juga disekitar urat daging masseter., anoreksia, pireksia, kolik dan inkoordinasi

DIAGNOSA Untuk diagnosa taeniasis sangat sulit, dilakukan secara post mortem dengan melakukan pemeriksaan daging dan identifikasi proglotid atau telur cacing dalam feses di bawah mikroskop. Telur cacing Taenia berbentuk spherical, berwarna coklat dan mengandung embrio. Telur cacing ini bisa ditemukan di feses dengan pemeriksaan menggunakan metode uji apung. Cacing Taenia juga bisa diidentifikasi berdasarkan skoleks dan proglotidnya dilakukan pada hewan hidup.

EPIDEMIOLOGI

Kejadian penyakit

Taeniasis endemik di tiga

provinsi yaitu : Sumatera

Utara, Papua , dan Bali.

Provinsi Bali terdiri dari 9

kabupaten dengan total

populasi sapi potong

sebanyak 478.146 ekor.

30% dari total populasi

sapi adalah 143.444 ekor.

Jika dibagikan ke dalam 5

bagian wilayah adalah

28.689 ekor.

L

A

B

GEJALA KLINIS

POSITIF

(+)

NEGATIF

(-)

TOTAL

POSITIF (+) A (+) (+)

5.575

B (-) (+)

2.893

8.468

NEGATIF (-) C (+) (-)

7.457

D (-) (-)

12.764

20221

TOTAL 13.032 15.657 28.689

True Positif (A) : 5.575/28.689 x 100% = 19,5%

False Negatif (B): 2.893/28.689 x 100% = 10,1%

False Positif (C) : 7.457/28.689 x 100% = 25,9%

True Negatif (D) : 12.764/28.689 x 100% = 44,5%

TERAPI

True Positif dan False Negatif

Isolasi

Pengobatan

Eliminasi

False Positif

Terapi symptomatis

Differensial Diagnosa

T. hydatigena

True Negatif

Vaksinasi

Sensitifitas : (A/A+B) x 100% = (5.575/8.468) x 100% = 65,8%

Spesifitas : (D/C+D) x 100% = (12.764/20.221) x 100% = 63,1%

Akurasi : (B+D/A+B+C+D) x 100% = (15.657/28.689) x 100% = 54,6%

ATIKA RESTY HANDANI/1402101020027