Post on 03-Jan-2016
LATAR BELAKANG
Latar belakang
Shift pagiDan
malam
Keletihan, gangguan tidur, dan kesulitan dalam
mengatur pola hidup.
Stres oksidatif
Terjadi perkembangan penyakit kronik
ICU&
UMUM
120 perawat
1 (60)pagi
2 (60)malam
1 B 2 B2 A1 AICU (30)
UMUM (30)
Selesai shift
Ambil sampel darah
TAS, TOS, OSI, indeks anxietas inventory
120 perawat
1 (60)pagi
2 (60)malam
2 B2 A1 AICU (30)
UMUM (30)
1 B
OSI meningkat secara signifikan
(p<0,05)
•ICU,TAS, TOS, &OSI tidak berbeda signifikan. P>0,05.•Index anxietas dari sikap pelayanan umum dan ICU hampir sama p=<0,05.
kesimpulan
parameter stres oksidatif pada perawat pada pelayanan umum dan ICU dan indeks ansietas tidak berbeda dan semua perawat mengalami pengaruh yang sama baik pada shift malam maupun siang.
PENDAHULUAN
• Perawat bekerja dalam waktu yang lama rawan mengalami stres,Shift malam jangka panjang pada perawat dan kurang empati nya dalam proses pelatihan dapat dihubungkan dengan berbagai masalah terkait kesehatan seperti kelelahan, gangguan tidur, ansietas dan kesulitan dalam mengatur pola hidup sehari-hari.
• pekerja shift memliki prevalensi lebih tinggi gangguan kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan sejumlah besar stres psikologis pada perawat, dokter, dan beberapa profesional kesehatan pada berbagai situasi beban kerja yang tinggi dan stres mental menyebabkan perubahan metabolik yang relevan masih belum dimengerti dengan baik.
• Stres oksidatif dipercaya memiliki peranan pada perkembangan penyakit kronik. Saat keseimbangan antara produksi spesifik oksigen reaktif (ROS) dan aktifitas pertahanan antioksidan terganggu, stres oksidatif dapat terjadi, yang dapat menyebabkan kerusakan maupun kematian sel, kerusakan jaringan dan akhirnya, penyakit kronik
• Pada penelitian ini kami bertujuan untuk mengevaluasi gejala ansietas menggunakan State Rait Anxiety Inndex (STAI) dan mengevaluasi perubahan parameter stres oksidatif pada perawat dengan shift kerja siang dan malam. Lebih lagi, kami bertujuan untuk membandingkan tingkat stres tersebut pada perawat yang bertugas antara pelayanan umum dan ICU.
RANCANGAN PENELITIAN
120 perawatICU dan UMUM
1 (60)Pagi
8 am - 16 pm
2 (60)Malam
16 pm - 8 am
1 B 2 B2 A1 AICU (30)
UMUM (30)
Selesai shiftAmbil sampel darah
&Indeks STAI
Sebelum shift
•TOS •TAS
•TAS•TOS
Kriteria Eksklusi
• Penyakit infeksi akut• Penyakit peradangan
atau infiltrasi.• Adanya penyakit hati.• Penyakit ginjal• Penyakit pernafasan.• Diabetes mellitus
• Keganasan• Pengguna alkohol• Merokok • Kehamilan.• Depresi• Gangguan psikiatri• Gangguan neurologi.
Definisi Dasar dan Pengukuran
Berat dan tinggi diukur dengan protokol standar. BMI dihitung denganberat dalam kilogram dibagi tinggi dalam meter kuadrat. Tekanan darah diukur dengan sphygmomanomneter.’
Darah Vena antecubiti
Jarum 19, yg di hubungkan
dengan syring plastik.
Milimeter pertama di
buang.
Ambil 20 milimeter.
Letakkan dalam poly propylen
Sentrifuge 300rpm, selama 10 menit, pada
suhu 10-18 derajat celcius
Lalu simpan pada tabung plastik pada
suhu minus 80 derajat celcius.
analisa
•Intensitas warna, yang dapat diukur dengan spectrophotometri,berhubungan dengan kuantitas molekul oksidan yang ada pada sampel.
TODStatus
Oksidan Total
•Metode ini dapat mengukur efek antioksidan dari sampel realsi radikal bebas dibanding radikal bebas poten yang ditimbulkan radikal hydroxil. Uji ini memiliki nilai lebih dari 97%. Hasil ditampilkan dalam mmol Trolox equiv/L.
TASStatus
Antioksidan Total
•OSI didefinisikan sebagai rasio TOS hingga TAS. Untuk penghitungan, unit TAS diubah ke mmmol/ L dan nilai OSI dihitung dengan formula berikut 21,22. OSI= TOS (μmol H2O2equiv./l)//TAS (mmol Trolox equiv./l).
OSIIndex Stres Oksidatif
•Penentuan indek STAI•STAI digunakan untuk mengukur gejala ansietas. Perawat diminta untuk melengkapi kuesioner karakteristik sosio-demografik Turki versi SpielbergerState-Trait Anxiety Inventory •STAI mnerupakan kuesioner yang terdiri dari 2 subskala, setiap skala terdiri dari 20 item. Hanya nilai STAI yang diukur saat penghitungan yang digunakan dalam analisis. Responden menggunakan skala berkisar 1-4 , nilai pada subskala berkisar dari 20 hingga 80 dan nilai yang semakin tinggi menandakan status ansietas yang lebih tinggi. Respon sampel adalah “saya merasa aman”.
STAI
Analisa Statistik
• Semua analisis statistik dilakukan dengan windows versi 17 (SPSS). Setelah shift dan perbedaan index STAI tingkat TAS dan TOS dihitung.
• Uji kolmogorov smirnov dilakukan untuk menguji abnormalitas distribusi data. Data ditampilkan dalam bentuk aritmetrik dan standar deviasi.
• . Uji T sampel bebas digunakan dalam bentuk normal dan dilanjutkan non normal pada kelompok variasi selanjutnya. Uji T berpasangan digunakan untuk menganalisis perubahan tiap kelompok. Analisis Pearson digunakan untuk memeriksa hubungan parameter stres oksidatif dan indek STAI pada semua kelompok.
• Nilai p<0,05 bernilai signifikan.
Hasil Kelompok 1
• Tidak ada perbedaan statistik dalam karakteristik biokimia dan demografik diantara kelompok penelitian (p>0.05 untuk semuanya).
• Dibandingkan kelompok 1b, kelompok 1a tidak berbeda signifikan menurut tingkat TAS, TOS dan OSI pada awal dan akhir shift (p>0,05 untuk semuanya).
• Indeks STAI, perbedaan TAS dan TOS tidak bnerbeda signifikan antara kedua kelompok (p>0,05 untuk semuanya).
• dibandingkan pada nilai awal, tingkat TAS menurun signifikan, TOS dan OSI meningkat signifikan pada kedua kelompok (p<0,05 untuk semuanya)
Hasil Kelompok 2
• Semua hasil pada kelompok 2 serupa dengan hasil pada kelompok 1.
• Pada analisa bivariat, tidak ada hubungan yang didapatkan antara parameter stres oksidatif dan STAI indeks pada semua kelompok (p>0,05 untuk semuanya).