Post on 22-Feb-2018
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
1/12
EVALUASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(STUDI KASUS DI KECAMATAN RIATTANG TIMUR BONE, INDONESIA)
A.Abu Bakar1, Mur!r J"##a$! %), Dar&a' Ma'#a), A'$ar Ra&!*)
1) D++ra Su#"' +- Pub! A#&!'!ra!+', /" Gra#ua" Sa" U'!0"r!
+- Makaar,%)Pr+-"+r +- Pub! A#&!'!ra!+', U'!0"r! +- Makaar.
(I'#+'"!a), )Pr+-"+r +- Pub! A#&!'!ra!+', U'!0"r! +- Makaar.
(I'#+'"!a), *)Pr+-"+r +- Pub! A#&!'!ra!+', U'!0"r! +- Makaar.
(I'#+'"!a)
Email: 1)abu_andi_12@yahoo.com 2)murtirbappeda@yahoo.com
3)darmanmanda.ppsunm@yahoo.co.id 4)anwar288347@yahoo.com
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan efektifitas PNPMMandiri Pedesaan, dan faktor-faktor penghambat pemberdayaan masyarakat diKecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone ntuk mencapai tujuan tersebut, teknik analisis data yang digunakan adalahdengan menggunakan teknik analisis studi kasus untuk menganalisis berbagaipermasalahan sesuai dengan tujuan penelitian ini! "ata dikumpulkan melalui teknik#a#ancara mendalam $indept-inter%ie#& serta dokumentasi!! 'nforman yaituPemerintah Bone, Penanggungja#ab (perasional Kegiatan, nit Pengelola Kegiatan,tokoh masyarakat, Kader Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, dan masyarakatpenerima manfaat! )asil penelitian menunjukkan bah#a program pemberdayaan belum optimal
karena lemahnya pada proses identifikasi masalah dan pengambilan keputusan!Keterlibatan masyarakat masih kurang! Temuan tersebut menunjukkan bah#aefektifitas hasil dan manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, belum optimal,sehingga peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat utamanyamasyarakat miskin di Kecamatan Tanete RiattangTimur juga belum ter#ujud! *%aluasikebijakan pemberdayaan masyarakat, dengan menggunakan model e%aluasi +'PP(terhadap model pemberdayaan seven empowerment $*& sebagai model yangme#akili PNPM Mandiri Perdesaan di KecamatanTanete RiattangTimur,
K"$+r#2 E0aua! K"b!3aka', P"&b"r#aaa'.
ABSTRACT
This research aims at analying and e.plaining the effecti%eness of the NationalProgram for +ommunity *mpo#erment or Program Nasional Pemberdayaan Mandiri(PNPM). This study also aims at analying the inhibiting factors of communityempo#erment at sub-district of Tanete Riattang, Bone Regency! "ata analysistechni/ue #as a case study method to analye issues in accordance #ith theobjecti%es of this research! "ata #ere collected through in-depth inter%ie# anddocumentation! 'nformants consists of go%ernment, the person in charge ofoperational acti%ities, management unit acti%ities, public figure, the cadre of communityempo#erment, and beneficiaries! The results sho#ed that the empo#erment programis not optimal because of the #eakness in the process of problem identification anddecision-making! +ommunity in%ol%ement is still lacking! The findings sho#ed that the
effecti%eness of the results and benefits of the implementation of Rural PNPM has notbeen optimal! Thus, enhancement of prosperity and employment opportunitiesespecially for the poor people at Tanete RiattangTimur is also not yet realied! Policy
mailto:abu_andi_12@yahoo.commailto:abu_andi_12@yahoo.commailto:murtirbappeda@yahoo.commailto:murtirbappeda@yahoo.commailto:darmanmanda.ppsunm@yahoo.co.idmailto:darmanmanda.ppsunm@yahoo.co.idmailto:darmanmanda.ppsunm@yahoo.co.idmailto:anwar288347@yahoo.commailto:abu_andi_12@yahoo.commailto:murtirbappeda@yahoo.commailto:darmanmanda.ppsunm@yahoo.co.idmailto:anwar288347@yahoo.com7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
2/12
e%aluation of the community empo#erment, using the model e%aluation $+'PP(&to#ard the empo#erment model $se%en empo#erment0*& as a model representingRural PNPM at Tanete RiattangTimur!K"$+r#2 P+! E0aua!+', E&4+$"r&"'.
1. INTRODUCTION
Pemberdayaan masyarakat di negara-negara berkembang seperti 'ndonesia
1people empowerment2 telah menempatkan dirinya sebagai pendekatan yang banyak
dianut dan me#arnai berbagai kebijakan pembangunan masyarakat! Pendekatan
pemberdayaana dalah operasionalisasi dari perspektif atau paradigma pembangunan
yang berpusat pada rakyat! "alam pendekatan ini, masyarakat sampai pada tingkat
komunitas paling ba#ah diberi peluang dan ke#enangan dalam pengelolaan
pembangunan mulai proses pengambilan keputusan sejak identifikasi masalah dan
kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, e%aluasi, dan dalam menikmati hasilpembangunan! Paradigma pemberdayaan ini menggantikan paradigma yang
mendominasi kebijakan pembangunan sebelumnya, yaitu paradigma pertumbuhan!
PNPM Mandiri adalah konsep penanggulangan kemiskinan secara terpadu
yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat!PNPM Mandiri yang diresmikan pada
tanggal 3 Mei 455 oleh Presiden R', bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan dan
kemandirian masyarakat! Program ini merupakan salah satu program utama
pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja, selain
program-program lain yang telah ada, seperti Raskin, 6skeskin, pengembangan usaha
mikro kecil dan menengah $MKM&, pengembangan bahan bakar nabati dan energi
alternatif, peningkatan ketahanan pangan, sertifikasi tanah bagi masyarakat miskin!
)ingga saat ini, e%aluasi terhadap berbagai program secara komprehensif dan
formal belum dipublikasi secara luas, sehingga masyarakat tidak mengetahui secara
pasti bagaimana kinerja program itu! Masyarakat hanya mengetahui pelaksanaan
berbagai jenis program penanggulangan kemiskinan termasuk juga dengan e%aluasi
program penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dalam
PNPM Mandiri Perdesaan, namun masyarakat belum mengetahui secara pasti tingkat
keberhasilannya!
%. RESEARC5 MET5ODS
7okasi penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Tanete Riattang Timur
terdiri dari 8 kelurahan yaitu Kelurahan Tibojong, +ellu, Bajoe, 7onrae, Toro, Panyula,9aetuo, dan Kelurahan Palette! :enis penelitian yang digunakan adalah deskripsi
kualitatif, hal ini dilakukan untuk menganalisis secara mendalam terhadap fenomena
permasalahan penyelenggaraan program PNPM Mandiri pendesaan di Kabupaten
Bone! Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus! ;okus kajian adalah
proses penyelenggaraan program kebijakan PNPM Mandiri yang diperoleh melalui
metode #a#ancara! ntuk menge%aluasi efektifitas program terhadap pencapaian
tujuan tersebut maka peneliti menggunakan 4 $dua& %ariabel e%aluasi lainnya sebagai
alat analisis yaitu e%aluasiproduct$hasil& dan e%aluasi outcome$keluaran0manfaat&!
6nalisis data penelitian ini adalah menggunakan metode analisis interaktif di
mana model analisisnya merupakan suatu fenomena dalam konteks terbatas yangmembentuk suatu 1kajian khusus2, apakah itu kasus seorang indi%idu dalam suatu
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
3/12
latar, satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi atau
komunitas!
. RESULTS AND DISCUSSIONPemberdayaan diartikan sebagai upaya untuk memberikan daya
(empowerment) atau penguatan (strainghtening) kepada masyarakat $Mas>5&!
617Keberdayaan masyarakat diartikan sebagai kemampuan indi%idu yang bersenya#a
dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan!
Karena itu pemberdayaan dapat disamakan dengan perolehan kekuatan dan akses
terhadap sumber daya untuk mecari nafkah $Pranaka=3>>?&! 6%7Konsep pemberdayaan merupakan hasil interaksi di tingkat idiologis maupun
praktis! "i tingkat idiologis, konsep ini merupakan hasil interaksi antara konsep top
down dan botton-up antara growth strategy danpeople centered strateg. @edangkan
di tingkat praksis, interaksi terjadi le#at pertarungan anatar otonomi!"engan demikian
konsep pemberdayaan mengandung konsep pemihakan kepada masyarakat di ba#ahgaris kemiskinan!
*%aluasi merupakan penilaian pencapaian kinerja dari implementasi! ;rutchey
$3>A&, e%aluasi selalu mencakup kegiatan, $3& obser%asi $pengamatan& $4&
membanding-bandingkan antara hasil pengamatan dengan pedoman yang ada atau
telah ditetapkan lebih terdahulu $A& pengambilan keputusan atau penilaian atas obyek
yang diamati! 67@eepersad dan )endeeson $3>8C&, mengartikan e%aluasi sebagai
kegiatan sistematis yang dimaksudkan untuk melakukan pengukuran dari penilaian
terhadap sesuatu obyek berdasarkan pedoman yang telah ada!6*7"ari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bah#a e%aluasi harus
1obyektif2 dalam arti harus dilakukan berdasarkan data dan fakta, bukan berdasarkanpraduga-praduga atau intuisi seseorang yang melakukan e%aluasi Menggunakan
pedoman-pedoman tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu!Rits $3>>D=?&, menyatakan bah#a salah satu bentuk penyelesaian masalah
adalah dengan melakukan penelitian e%aluasi kebijakan!Melalui penelitian e%aluasi
kebijakan dapat digunakan untuk menilai kebijakan tersebut berhasil atau gagal!
Keberhasilan suatu kebijakan, apabila kinerja kenyataan tidak sesuai dengan kinerja
harapan berarti kebijakan tersebut perlu die%aluasi!687@oltani, $4533=A5C& menyatakan bah#a e%aluasi kebijakan adalah penilaian
objektif dan sistematis dari desain, pelaksanaan, dan hasil dari kebijakan, program,
atau kegiatan yang sedang berlangsung atau telah selesai! *%aluasi dapat dipahami
sebagai alat yang tidak hanya tindakan, tetapi juga memberikan kontribusi untukkeberhasilan suatu kebijakan!Pemerintah menge%aluasi kebijakan untuk penilaian
akuntabilitas dan membantu membuat kebijakan yang lebih baik 697"ye $3>83=4>3& mengelompokkan dampak suatu kebijakan atas lima
komponen sebagai berikut= $a& dampak atas kelompok sasaran atau lingkungan $b&
dampak atas kelompok lain $spillover effects); $c& dampak atas masa depan $d&
dampak atas biaya langsung $e& dampak atas biaya tidak langsung!6:7@tuflebeam, $3>D>& yang dipertegas oleh Tayibnapis, $4558& mengartikan
e%aluasi sebagai proses menggambarkan, memperoleh dan menyediakan
informasikan yang berguna untuk menilai alternati%e keputusan! Karena itu, ia
membagi e%aluasi dalam empat macam, yaitu = $3& Contet evaluation to serveplanning decision yang berkaitan dengan tujuan program $b& input evaluation
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
4/12
structuring decision yang berkaitan dengan sumber daya, alternati%e pemanfaatannya
serta prosedur kerja untuk mencapai tujuan $c& Process evaluation to serve
implementing decision! yang berkaitan dengan proses untuk mengimplementasikan
keputusan $d& Product evaluation to serve recycling decision! yang berkaitan dengantindak lanjut keputusan! Tayibnapis $4558=4A& 6;7
@utopo $4554=43& menyatakan bah#a=Contet! berkaitan dengan beberapa
factor dan kondisi sebelum kegiatan dilaksanakan"nput! adalah masukan yang
diberikan sebagai persiapan sebelum pelaksanaan programProcess! yaitu program
dilaksanakan sejak a#alnya dengan pendekatan sesuai konteksnya, dan merupakan
proses yang tepat untuk tercapainya tujuanProduct! yaitu kualitas hasil kegiatan yang
dapat dicapai!685& memberikan masukan pada e%aluator
dalam mempelajari tiap-tiap komponen pada program yang die%aluasi untukmenyempurnakan atau mengembagkan dengan menambah satu komponen outcome
yang disingkat (, sehingga model +'PP kemudian berkambang menjadi +'PP(! 61=7Berdasarkan hasil temuan penelitian ini dikemukakan pada tabel 3, berikut
ini!Tab" 1. Mar!k 5a! E0aua! K""r!baa' Maaraka #aa& PNPM Ma'#!r!
P"r#"aa' #! K"a&aa' Ta'"" R!aa'> T!&ur Ta/u' %=1, "ba>a!
b"r!ku2
eteran!an: "erlibat "erbatas# $endah #uran! "erlibat
"ida% "erlibat
Berdasarkan tabel 3, diketahui bah#a dari 43 $dua puluh satu& indikator
pemberdayaan, keterlibatan masyarakat berada pada 3D $lima belas& indikator, namun
3A $tiga belas& indikator diantaranya keterlibatan masyarakat tersebut masih terbatas,
rendah atau kurang, dan adapun pada ? $lima& indikator lainnya masyarakat sama
sekali tidak terlibat!
@ebagaimana temuan penelitian di atas, maka terlihat bah#a masyarakat telah
terlibat pada sebagian besar indikator atau proses pemberdayaan, namun pada
sebagian besar proses tersebut keterlibatan masyarakat masih terbatas, kurang, atau
rendah, dan bahkan terdapat juga dibeberapa proses pemberdayaan yang samasekali tidak melibatkan masyarakat! Temuan tersebut menunjukkan bah#a meskipun
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
5/12
secara substansi mesyarakat telah terlibat dalam PNPM Mandiri Pedesaan, namun
keterlibatan tersebut belum sesuai dengan prinsip dasar PNPM Mandiri Perdesaan,
bah#a masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan
pembangunan dan secara gotong royong menjalankan pembangunan!*fektifitas PNPM Mandiri Perdesaan yaitu sejauhmana hasil dan manfaat
pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dapat me#ujudkan pencapaian tujuan umum
PNPM Mandiri Perdesaan yaitu peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat utamanya bagi masyarakat miskin secara mandiri!
@ebagaimana tujuan umum PNPM Mandiri Perdesaan di atas, maka hasil dan
manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur
yang menjadi temuan penelitian adalah hasil e%aluasi dengan menggunakan %ariabel
product $P&, dan output $(&, terhadap $tujuh& %ariabel pemberdayaan yaitu
envision$*3&! educate$*4&! eliminate$*A&! epress$*C&! enthuse$*D&! e#uip (*?&! dan
avaluate$*&, dapat dijelaskan pada tabel 4 sebagai berikut=
Tab" %. Mar!k 5a! E0aua! "r/a#a4 E-"k!-!a PNPM Ma'#!r!
P"r#"aa' #! K"a&aa' Ta'"" R!aa'> T!&ur Ta/u' %=1
eteran!an: E&e%ti& $endah#uran! E&e%ti& "ida% E&e%ti&Berdasarkan tabel!4, diketahui bah#a dari 3C $empat belas& indicator
pemberdayaan yang die%aluasi, 33 $sebelas& indicator kurang efektif dalam
pencapaian tujuan program, dan hanya A $empat& indikator yang efektif dalam
pencapaian tujuan program! @ebagaimana temuan penelitian, maka terlihat
bah#a sebagian besar indikator pemberdayaan masyarakat ternyata kurang
efektif dalam pencapaian tujuan program, dan hanya A $tiga& indikator saja
yang terbukti efektif!Temuan tersebut menunjukkan bah#a efektifitas hasil dan
manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan masih relatif rendah, sehingga
peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat juga belum
dapat di#ujudkan secara optimal!
@ebagaimana temuan penelitian terhadap keterlibatan masyarakat
dalam program dan terhadap efektifitas program, maka hasil e%aluasi PNPM
Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur, adalah sebagaimana
Tabel A Matriks )asil *%aluasi PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete
Riattang Timur Tahun 453A, sebagai berikut
Tab" Mar!k 5a! E0aua! PNPM Ma'#!r! P"r#"aa'#! K"a&aa' Ta'"" R!aa'> T!&ur Ta/u' %=1
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
6/12
eteran!an: "erlibat#E&e%ti& $endah#uran! "erliba#E&e%ti&
"ida% "erlibat#E&e%ti&
*fektifitas PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan bah#a pada umumnya
indicator pemberdayaan masyarakat ternyata kurang efektif dalam pencapaian tujuan
program, dan hanya beberapa indicator saja yang terbukti efektif! 6dapun indikator
yang terbukti efektif dalam pencapaian tujuan program adalah hanya A $tiga& indicatoryaitu manfaat kegiatan, manfaat partisipasi RTM, dan manfaat e%aluasi, sedangkan
indikator yang terbukti kurang efektif dalam pencapaian tujuan program adalah
sebanyak 33 $sebelas& indicator yaitu hasil kegiatan, hasil pelatihan, manfaat
pelatihan, hasil mengatasi masalah, maanfaat mengatasi masalah, hasil sosialisasi,
manfaat sosialisasi, hasil partisipasi RTM, hasil penyediaan kebutuhan program,
manfaat penyediaan kebutuhan program, dan hasil e%aluasi! Temuan tersebut
menunjukkan bah#a efektifitas hasil dan manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur masih rendah, sehingga peningkatan
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat utamanya masyarakat miskin juga
belum ter#ujud secara optimal, bah#a tujuan PNPM Mandiri Pedesaan belum tercapai
sebagaimana yang diharapkan! ;aktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan
Mayarakat maka faktor pendukung adalah indikator yang telah sesuai dengan prinsip
dasar dan tujuan PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga dengan demikian maka factor
pendukung PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur adalah
sebanyak D $lima& indicator yaitu identifikasi masalah yang menghambat program,
pengambilan keputusan dalam menetapkan masalah yang menghambat program,
manfaat kegiatan, manfaat partisipasi RTM, dan manfaat e%aluasi! @edangkat factor
penghambat pemberdayaan adalah indikator yang dianggap masih kurang atau belum
sesuai dengan prinsip dasar dan tujuan PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga dengan
demikian maka factor penghambat PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete
Riattang Timur adalah sebanyak A5 $tigapuluh& indicator yaitu perencanaan kegiatan,
penetapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, perencanaan pelatihan, penetapan
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
7/12
pelatihan, pelaksanaan pelatihan, mengatasi masalah, perencanaan sosialisasi,
penetapan sosialisasi, pelaksanaan sosialisasi, perencanaan partisipasi RTM,
penetapan partisipasi RTM, partisipasi RTM, perencanaan kebutuhan program,
penetapan kebutuhan program, penyediaan kebutuhan program, penetapan e%aluasi,perencanaan e%aluasi, dan pelaksanaan e%aluasi!
*%aluasi program pemberdayaan masyarakat melalui D $lima& %ariabel
$conte! input! process! product! dan outcome& selama ini sangat jarang dilakukan,
bahkan boleh dikatakan tidak pernah dilakukan oleh para pelaksana program! Karena
e%aluasi program yang selama ini telah dilakukan umumnya hanya berada pada
%ariabel inputdanproduct, sementara %ariabel contedanprocesskurang mendapat
perhatian, apalagi terhadap %ariable outcome! karena sama sekali tidak ada respon
baik dari pelaksana program maupaun dari masyarakat, misalnya terhadap penyajian
data kemiskinan di Kecamatan Tanete Riattang Timur yang merupakan diskripsi dari
manfaat0outcomeprogram pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun
455> dan telah menghabiskan anggaran 8 $delapan& milyar lebih, namun ternyata data
jumlah RTM di Kecamatan Tanete Riattang Timur meningkat 355F lebih, yang artinya
bah#a program pemberdayaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan
kesempatan kerja masyarakat utamayanya masyarakat miskin secara mandiri adalah
belum tercapai atau gagal!
Khusus untuk model peberdayaan seven empowerment$*&, sebenarnya tidak
hanya merupakan %ariablepemberdayaan saja, tetapi juga merupakan suatu proses ke
arah pencapaian tujuan program yang tersusun secara bertahap mulai dari envision!
educate! eliminate! epress! enthuse! e#uip, sampai pada evaluate, sehingga
kemudian menjadi kurang konsisten apabila melakukan e%aluasi program
pemberdayaan tanpa menge%aluasi seluruh proses atau tahapan pemberdayaantersebut!
*%aluasi pemberdayaan $empowerment evaluation& dapat berjalan dengan
baik jika e%aluasi dilakukan secara penuh terhadap semua proses pemberdayaan!
+ara e%aluasi demikian bisa disebut sebagai evaluasi partisipatoris yang dapat
menjadi alat untuk belajar dari pengalaman $keberhasilan dan kegagalan&, untuk
kemudian melakukan yang lebih baik di masa depan,sebagaimanan dinyatakan bah#a
partisipasi dalam e%aluasi mempunyai dua tujuan= $a& merupakan alat manajemen
yang dapat membantu orang meningkatkan efisiensi dan efekti%itasnya $b&
merupakan proses pendidikan dimana para peserta meningkatkan kesadaran dan
pemahamannya akan faktor-faktor yang mempengaruhi situasi mereka, dan dengandemikian meningkatkan kontrol mereka terhadap proses pembangunan $Britha
Mikkelson, hal,4A&!
'tulah sebabnya maka dalam melakukan e%aluasi program pemberdayaan
selain diperlukan rancangan metode yang komprehensif sebagaimana matrik
hubungan antara model e%aluasi +'PP( dengan model pemberdayaan seven
empowerment $*&, juga diperlukan adanya pengembangan model
pemberdayaanguna perbaikan dan penyempurnaan di masa depan!
@ebagaimana dijelaskan di atas bah#a seven empowerment $*& selain
sebagai %ariabel pemberdayaan juga merupakan suatu proses ke arah pencapaian
tujuan program yang tersusun secara bertahap mulai dari envision! educate! eliminate!
epress! enthuse! e#uip, sampai pada evaluate, maka model tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut=
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
8/12
Ga&bar 1
M+#" S"0"' E&4+$"r&"' (:E) S"$ar21
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
9/12
pihak, tetapi perlu disusun secara sistematis, obyektif, dan transparan terhadap
seluruh proses program dan kegiatan!
3.Execute aau 4"aka'aa' (0ar!ab" 4"&barua' &+#")
)al yang tidak kalah penting dalam program pemberdayaan adalah pelaksanaan atau
eecute, yang tidak menjadi %ariabel dalam seven empowerment$*& @te#art, namun
setelah mendalami model pemberdayaan seven empowerment $*&, maka peneliti
merasakan adanya keterbatasan %ariabel dan indikator dalam rangkan menemukan
hasil e%aluasi terbaik atas kebenaran program dan kegiatan! "emikian halnya dengan
pemberdayaan itu sendiri, sehingga kemudian peneliti berpendapat bah#a
penambahan %ariabel eecute dalam model pemberdayaan adalah penting, yang
kemudian didalam %ariabel eecutetersebutlah terdapat D $lima& sub %ariabel yaitu
envision! educate! eliminate! enthuse!dan e#uip!
(leh sebab itu maka pengembangan model pemberdayaan masyarakat,
adalah dari model seven empowerment $*& yang terdiri dari $tujuh& %ariabel
pemberdayaan, menjadi model eight empowerment $**& yang terdiri dari A $tiga&
%ariable dan D $lima& sub %ariable pemberdayaan yaitu %ariabel epress, %ariabel
eecute yang didalamnya terdapat sub %ariabel yaitu envision! educate! eliminate!
enthuse!dan e#uip, serta %ariabel evaluate, yang untuk lebih jelasnya sebagaimana
gambar G!4 Model *ihgt *mpo#erment atau $**&, sebagai berikut=
Ga&bar V.%
M+#" E!>/ E&4+$"r&"' (EE) Abubakar2%=18
@ebagaimana model seven empowerment $*& yang antara %ariabel satu dengan
%ariabel lainnya saling berhubungan, maka demikan halnya dengan model eight
empowerment$**& yang seluruh %ariabel dan sub %ariabelnya juga memiliki hubungan
yang tidak terpisahkan, namun kelebihan dari model $**& ini adalah lebih efektif dalam
pencapaian tujuan program, dan lebih mampu menemukan kebenaran dalam
melakukan e%aluasi program pemberdayaan, misalnya dengan menggunakan model
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
10/12
e%aluasi +'PP( untuk menge%aluasi model pemberdayaan eight empowerment$**&,
dengan matriks penelitian sebagai berikut=
CONCLUSION
*%aluasi kebijakan pemberdayaan masyarakat, dengan menggunakan model e%aluasi
+'PP( terhadap model pemberdayaan seven empowerment$*& sebagai model yang
me#akili PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur, maka
kesimpulan yang merupakan interpretasi dari keseluruhan hasil penelitian adalah
sebagai berikut =
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
11/12
- Keterlibatan Masyarakat dalam PNPM Mandiri Perdesaan @ebagaimana temuan
penelitian, bah#a masyarakat telah terlibat hampir pada semua indicator
pemberdayaan masyarakat, namun pada umumnya bah#a keterlibatan
masyarakat masih rendah, dan bahkan juga masih terdapat dibeberapa indicatorpemberdayaan yang sama sekali tidak melibatkan masyarakat! Keterlibatan
masyarakat dalam program pemberdayaan yang diketahui telah baik hanya berada
pada 4 $dua& indicator pemberdayaan yaitu pada proses identifikasi masalah
dan pengambilan keputusan dalam menetapkan masalah yang menghambat
program,sementara keterlibatan masyarakat yang dianggap masih rendah, berada
pada 3A $tigabelas& indicator pemberdayaan masyarakat yaitu perencanaan
kegiatan, penetapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan pelatihan,
mengatasi masalah, pelaksanaan sosialisasi, perencanaan partisipasi RT,
penetapan partisipasi RT, partisipasi RT, penetapan kebutuhan program,
penyediaan kebutuhan program, penetapan evaluasi, dan pelaksanaan
evaluasi! 'ndikator yang sama sekali tidak ada keterlibatan masyarakat adalah
sebanyak ? $enam& indicator yaitu,perencanaan pelatihan, penetapan pelatihan,
perencanaan sosialisasi, penetapan sosialisasi, perencanaan kebutuhan
program, dan perencanaan evaluasi! Meskipun secara substansi mesyarakat
telah terlibat dalam PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur,
namun keterlibatan tersebut masyarakat belum sesuai dengan prinsip dasar PNPM
Mandiri Perdesaan yaitu masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses
pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan
pembangunan!
- *fektifitas PNPM Mandiri Perdesaan bah#a sebagian besar indicatorpemberdayaan masyarakat ternyata kurang efektif dalam pencapaian tujuan
program, dan hanya beberapa indicator saja yang terbukti efektif! 6dapun indikator
yang terbukti efektif dalam pencapaian tujuan program adalah hanya A $tiga&
indicator yaitu manfaat kegiatan, manfaat partisipasi RT, dan manfaat
evaluasi, sedangkan indikator yang terbukti kurang efektif dalam pencapaian
tujuan program adalah sebanyak 33 $sebelas& indicator yaitu hasil kegiatan, hasil
pelatihan, manfaat pelatihan, hasil mengatasi masalah, maanfaat mengatasi
masalah, hasil sosialisasi, manfaat sosialisasi, hasil partisipasi RT, hasil
penyediaan kebutuhan program, manfaat penyediaan kebutuhan program,
dan hasil evaluasi! Temuan tersebut menunjukkan bah#a efektifitas hasil danmanfaat pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang
Timur masih rendah sehingga peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat utamanya masyarakat miskin di Kecamatan Tanete Riattang Timur juga
belum ter#ujud secara optimal!
- ;aktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Mayarakat yaitu factor
pendukung PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tanete Riattang Timur adalah
sebanyak D $lima& indicator yaitu identifikasi masalah yang menghambat
program, pengambilan keputusan dalam menetapkan masalah yang
menghambat program, manfaat kegiatan, manfaat partisipasi RT, dan
manfaat evaluasi! @edangkat factor penghambat pemberdayaan adalah indikatoryang dianggap belum sesuai dengan prinsip dasar dan tujuan PNPM Mandiri
7/24/2019 Jurnal Indonesia Andi Abubakar Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
12/12
Perdesaan, adalah sebanyak A5 $tigapuluh& indicator yaituperencanaan kegiatan,
penetapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, perencanaan pelatihan,
penetapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, mengatasi masalah,
perencanaan sosialisasi, penetapan sosialisasi, pelaksanaan sosialisasi,perencanaan partisipasi RT, penetapan partisipasi RT, partisipasi RT,
perencanaan kebutuhan program, penetapan kebutuhan program,
penyediaan kebutuhan program, penetapan evaluasi, perencanaan evaluasi,
dan pelaksanaan evaluasi
RE?ERENCE
3! Mas>5! Membangan Masyara%at Memberdaya%an &a%yat! Bandung=
Refika6ditama4! Pranaka! 3>>?! PemberdayaanMasyara%at 'alamPerspe%tifebia%anPubli%!
Bandung, 6lfabetaA! ;rutchey!3>A. Metode Penelitian Partisipatoris dan *paya Pemberdayaan!
:akarta!Hayasan (bor 'ndonesia!C! @eepersad and )endeeson! 3>8C. +oundations of Program $valuations ,heory
of Practice! 7ondon! @age Publication!D! Rist, Ray +!, 3>>D! Policy $valution! +ambridge! Ereat Britain= ni%ersity Press,
+ambridge?! @oltani!4533. Pengertian Po%o% *ntu% Memahami 'an nalisa ebia%sanaan
Pemerintah, @urabaya= 6irlangga ni%ersity Press!! "ye, Thomas R! *nderstanding Public Policy! Tenth *dition.Prentice-)all, Ne#
:ersey!45548! Tayibnapis, ;arida Husuf, 4558! $valuasi Program dan "nstrumen $valuasi.
:aklarta= Penerbit Rineka +ipta>! @utopo! 4554. trategi-trategi Pembangunan Masyara%at, Hogyakarta, Pustaka
Pelajar!35! Eilbert @a.!3>85. +oundations of Program $valuations ,heory of Practice!
7ondon! @age Publication!