ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan...

Post on 11-Dec-2020

10 views 0 download

Transcript of ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan...

1

Intisari

• PeraturanPresidenNomor44/2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanSawitBerkelanjutanIndonesiabertujuanuntukmenyempurnakandanmemperkuatpenyelenggaraansistemsertifikasiperkebunansawitberkelanjutansesuaiketentuanperaturanperundang-undangan,meningkatkankeberterimaanprodukkelaapasawit,sertaberkontribusidalampenurunanemisigasrumahkaca.

• PrinsipISPOyangditetapkandalamperaturaninitidakjauhberbedadenganprinsip-prinsipISPOsebelumnya.Prinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdihilangkandigantidenganprinsiptransparansi.PenghapusanprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdantidakdimasukkannyaprinsippenghormatanhakAsasiManusia(HAM)telahmenimbulkankekhawatiranbanyakpihakbahwaPerpresISPOinitidaksejalandenganinisiatifglobalsepertiPerjanjianParistentangPerubahanIklim,KelapaSawitBebasDeforestasi,TujuanPembangunanBerkelanjutanTahun2030(SDGs2030),danRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia.

• PerubahanyangmenonjoldalamPerpres44/2020iniadalahpenerapanISPOsecarawajibbagisemuapelakuusahaperkebunan,termasukpekebunswadaya.Perluasaninidiyakiniakanmemudahkanketelusuransumberpasokankelapasawitsampaikepabrik,sehinggadapatmeningkatkankeberterimaansertadayasaingprodukkelapasawitIndonesiadipasarnasionaldaninternasional.

• Alih-alihmemperbanyakperkebunanyangbersertifikasiISPO,penerapanISPOsecarawajibmalahakanmengeksklusi(mendiskriminasi)pekebunswadayakarenamerekamasihbelumsiapdanbanyakmenghadapikendalaterutamapemenuhanaspeklegalitasstatuslahan,perizinanusaha,danpendanaan.PeranPemerintah,PerusahaanPerkebuanan,danOrganisasiMasyarakatSipilsangatpentinguntukmempersiapkankelompokpekebunswadayamampumenerapkaanprinsip-prinsipkeberlanjutan

Pendahuluan

Selamabertahun-tahun,minyakkelapasawitmenjadikomoditiunggulanIndonesiasebagaipenghasildevisanegara.Padatahun2018,eksporminyakkelapasawitdanprodukturunannyamencapaiUSD18,3milyar,menjadikankomoditiinisebagaipenyumbangdevisaterbesardiIndonesia.1Industriminyakkelapasawitjugaberperanpentingdalammeningkatkankesejahteraanmasyarakatkarenamampumenyerap16,2jutaorangtenagakerja,denganrincian4,2jutatenagakerjalangsungdan12jutatenagakerjatidaklangsung.2MengingatbesarnyakontribusiindustriminyakkelapasawitbagiperekonomiannasionaldanmenjadiindustritumpuanbagibanyakrakyatIndonesia,makaPemerintahterusmemberikandukunganterhadappengembanganindustrikelapasawitnasional.

DukunganPemerintahIndonesiakepadaindustriminyakkelapasawitnasionaltelahmendorongpeningkatanluasarealperkebunankelapasawitsecarapesat.Selamalimatahunterakhir(2014-2018),totalluasarealperkebunankelapasawitdiIndonesiabertambah3,57jutahaataumeningkatdenganrata-ratalajupertumbuhansebesar7,89%.3Padatahun2018,luasarealperkebunankelapasawittercacatmencapai14,32jutaha.Bahkanbilamengacupadadatahasilrekonsiliasiperhitunganluastutupankelapasawitnasionalpada2019,angkanyalebihbesarlagiyakni16,38jutaha.4Luasarealperkebunankelapasawitinidiperkirakanakanterusmeningkatseiringdenganbertambahnyapermintaanminyakkelapasawitdunia.

Pertambahanluasarealperkebunankelapasawitselalumenjadiperdebatanyangtidakpernahselesai.Ekspansiperkebunankelapasawitmeskimemberimanfaatbagiperekonomiannasional,tetapidisisilainjugamenimbulkanberbagaimasalahsosialdankerusakanlingkungan.Ekspansitersebutdianggapbertanggungjawabatasterjadinyadeforestasi,emisigasrumahkaca,hilangnyakeanekaragamanhayati,dankonfliktenurial.PermasalahaninitelahmenciptakancitranegatifdanketidakpercayaanmasyarakatterhadappengelolaanperkebunankelapasawitdiIndonesia.Sebagaiprodusenterbesarkelapasawitdidunia,Indonesiajugabanyakdisorotkarenaekspansiperkebunansawityangdilakukansecarabesar-besarantelahmenimbulkandampaknegatifbagikehidupanmasyarakat1DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020:KelapaSawit.2Brodjonegoro,Bambang,2018.Bappenas: Industri Kelapa Sawit Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja.Diunduhdarihttps://bisnis.tempo.co/read/1142496/bappenas-industri-kelapa-sawit-serap-162-juta-tenaga-kerja/full&view=ok3DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020:KelapaSawit4SuratKeputusanMenteriPertanianNo.833/KPTS/SR.020/M/12/2019tentangPenetapan Luas Tutupan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2019

ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?

TropenbosIndonesia Infobrief-Oktober,2020

2

sekitarnya.Berkaitandenganhalini,masalahtatakelolaproduksiyangdapatmenjaminkeberlanjutansosialdanlingkunganmenjaditantanganyangharusdijawab.5

UpayamemperbaikitatakelolaperkebunansawitdilakukanolehPemerintahdenganmenerapkansistimsertifikasikelapasawitberkelanjutanyangdiaturmelaluiPeraturanMenteriPertanianNo.19/Permentan/OT.140/3/2011junctoNo.11/Permentan/OT.140/3/2015tentangSistimSertifikasiKelapaSawitBerkelanjutanIndonesia(Indonesian Sustainable Palm Oil - ISPO).SertifikasiISPOinidimaksudkanuntukmemastikanperusahaanperkebunankelapasawittelahmenerapkanprinsip-prinsipberkelanjutandalamkegiatanusahanya.SedangkanmenurutForestWatchIndonesia(2017),tujuansertifikasiISPOadalahuntukmeningkatkandayasaingminyaksawitIndonesiadipasardunia,mengurangiemisigasrumahkaca,sertamemberiperhatianterhadapmasalahlingkungan.Selainitu,ISPOjugauntukmelindungidanmempromosikanusahaperkebunankelapasawitdiIndonesia,yangdikelolasecaraberkelanjutan,sesuaidengantuntutanpasar.SertifikasiISPOtersebutdiberlakukansecarawajibkepadaperusahaanperkebunankelapasawit,dansecarasukarelakepadapekebunplasmadanpekebunswadaya.

PenerapansertifikasiISPOsedikitbanyaktelahmendorongpelakuusahaperkebunansawituntukmengelolausahanyasecaraberkelanjutandenganmenerapkanPrinsipdanKriteriayangditetapkandalamstandarISPO.HinggaakhirJuni2020,tercatatadasebanyak621sertifikatISPOyangditerbitkan,mencakupluasareaperkebunansawit5.450.329haatau38,03%daritotalluaskebunsawitdiIndonesia.6Namundemikian,terlepasdaricapaiantersebutsertifikasiISPOdinilaimasihbelummampumemperbaikitatakelolaperkebunankelapasawityangberkelanjutan.MenurutForestWatchIndonesia(2017),7sertifikasiISPOtelahgagaldalammenjagahutanyangseharusnyadilindungidanmenyelesaikankonflikdenganmasyarakatlokal.Selainitu,sertifikasiISPOdinilaitidakcukupkuatuntukmenjadiinstrumenyangmemastikanproduksikelapasawitdiIndonesiaramahlingkungandanmenjunjungtinggiperlindungansosial(social safeguard),termasukhak-hakmasyarakatadat.

MenyadariakankelemahanISPOdanmempertimbangkanberbagaimasukandarimasyarakat,padatahun2016PemerintahmulaimelakukanprosespenguatanISPOuntukmeningkatkankredibilitasdanakuntabilitassertifikasiISPO.ProsesinibertujuanuntukmemperbaikisistemsertifikasiISPOsecaramenyeluruh,danmeningkatkankeberterimaanISPOpenerimaansertadayasaingprodukkelapasawitIndonesiadipasarglobal.8

Setelahmelaluiprosesyangcukuppanjang,akhirnyapadabulanMaret2020PemerintahmenerbitkanPeraturanPresidenNomor44Tahun2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanKelapaSawitBerkelanjutandiIndonesiayangkemudiandikenaldenganPerpres44/2020atauPerpresISPO.MeskipunPerpres44/2020telahmenetapkanprinsip-prinsipISPO,namunmasihbelumadajaminanapakahstandardISPOyangbarunantinya5FuadyAhmadH,et.al.,2014.Sertifikasi Biofuel dan Kelapa Sawit Indonesia.PolicyBrief5/2014,PusatPenelitianSumberDayaRegional,LembagaIlmuPengetahuanIndonesia.6DailyInvestorIndonesia,2020.Pemerintah Takkan Intervensi Penerbitan Sertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://investor.id/business/pemerintah-takkan-intervensi-penerbitan-sertifikat-ispo7ForestWatchIndonesia,2017.Enam Tahun ISPO: Kajian Terkait Penguatan Instrumen ISPO Dalam Merespon Dampak Negatif Seperti Deforestasi, Kerusakan Ekosistem Gambut, Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Konflik Tenurial.8KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)

akanmengakomodirberbagaipersoalanyangselamainidinilaisebagaikelemahanISPOsepertiperlindunganlingkunganhidup,hakasasimanusia,termasukhakmasyarakatadat.HalinisangattergantungkepadaPrinsipdanKriteriaISPOyangsaatinimasihdisusunolehKementerianPertanian.

InfobriefinimenyajikananalisisringkastentangpeluangdantantanganPerpres44/2020dalammendukungterwujudnyarantaipasokanminyakkelapasawityangbebasdeforestasi,danberbagaikomitmenintenasionallainnyasepertiPerjanjianParistentangPerubahanIklim,TujuanPembangunanBerkelanjutan(SDGs),danRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia.Selainitu,hambatanimplementasiISPOdanstrategipenyelesaiannyadenganmelibatkansemuapemangkukepentinganterkait.

ISPO: Analisis perbandingan sebelum dan setelah Perpres No. 44/2020

PerpresNo.44/2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanKelapaSawitBerkelanjutanIndonesiaterbitpadabulanMaret2020,menggantikanperaturanISPOsebelumnyayaituPeraturanMenteriPertanian(Permentan)No.11/2015.Perpresinimenetapkanprinsip-prinsipISPOyangsecaraumumtidakjauhberbedadenganprinsipyangdiaturdalamperaturanISPOsebelumnya(Tabel 1).Selainitu,pasal4Perpres44/2020menetapkanbahwaprinsip-prinsipISPOyangbaruinibelumdapatdilaksanakankarenamembutuhkanpengaturanlebihlanjutdalamPeraturanMenteri.9DengandemikianmasihadakesempatanbagiPemerintahuntukmenyusunPrinsipdanKriteriaISPOsebaik-baiknyadenganmempertimbangkansemuasarandanmasukandarisemuapemangkukepentingan(stakeholders).

ApabiladibandingkandenganperaturanISPOsebelumnya,perubahanutamayangdibuatdalamPerpresISPOiniadalahpenambahanprinsipbarutentangtransparansi,danmenghapusprinsiptentangperlindunganhutanprimerdanlahangambut.10Penghapusanprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdanmenggantikannyadenganprinsippengelolaanlingkunganhidup,sumberdayaalam,dankeanekaragamanhayatimenimbulkantandatanyabesarmengenaikeberpihakanPerpres44/2020terhadapkebijakanminyakkelapasawitbebasdeforestasi(deforestation-free palm oil).PengalamanmembuktikanbahwaselamainiprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutyangditerapkandalamISPOyanglamamasihbelummampumenghentikandeforestasi,apalagijikaprinsiptersebutdihilangkanmakadapatdipastikandeforestasiakibatekspansikebunkelapasawitakanterusmeningkat.Bahkankebijakanmoratoriumpemanfaatanhutanprimerdanlahangambutyangditerapkansejaktahun2011danditambahdengankebijakanmoratoriumperizinankebunsawittahun2018,ternyatabelummampujugamenghentikanekspansikebunsawit.Halinisetidak-tidaknyadapatdilihatdaribertambahnyakebunkelapasawitseluas3,57jutahaatautumbuhrata-rata7,89%selamaperide2014-2018.

PertambahanarealperkebunankelapasawitdiIndonesiaterjaditerutamadiprovinsi-provinsiyangmemilikikawasanhutancukupluassepertiRiau,KalimantanTengah,danPapua,sertaadakaitannyadenganluaskawasanhutanyangdialihfungsikanmenjadilahannon-kehutanan,termasukuntuklahanperkebunan

9Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.10KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

3

kelapasawit.MenurutdataDitjenPlanologiKehutanandanTataLingkunganKementerianLingkunganHidupdanKehutanan(2020),sampaidengantahun2019luaskawasanhutanRiauyangdilepasuntuklahannon-kehutananadalah1,56jutaha,sedangkandiKalimantanTengahdanPapuamasing-masingadalah1,17jutahadan1,10jutaha.

PembangunankebunsawitdenganmengkonversihutanalamdanmenggunakanlahangambutjugameningkatkanemisiGRKyangsangatbesardanmenyebabkan“hutangkarbon”(carbon debt).Dengandemikian,Perpres44/2020tidaksejalandengankomitmenPemerintahyangtelahdibuatsebelumnyayaitumenurunkanemisiGRKsepertitercantumdidalamdokumenNDC(National Determined Contributions)sebagaibagiandariimplementasiPerjanjianParistentangPerubahanIklim(Paris Agreement).

Sumber-sumberemisiGRKperkebunandanpabrikkelapasawitselaindarikegiatanpembukaanlahan(land clearing),jugabersumberdaripenggunaanpupuk,penggunaanbahanbakardanlistrik,limbahcairpabrikkelapasawit(POME)yangmenghasilkangasmetan(CH4).MengingatbesarnyapotensisumberemisiGRKyangditimbulkandariperkebunandanpabrikkelapasawitmakasertifikasiISPOyangbaruharusmemasukkankriteriaemisiGRK.DenganmenerapkankriteriaemisiGRKmakadapatdiharapkanperkebunandanpabrikkelapasawitberkontribusidalampencapaiantargetpenguranganemisiGRK.MenurutRusolono(2018),11perkebunankelapasawitmemiliki

11RusolonoT.,2018.Inovasi Pengelolaan Perkebunan Sawit Dalam Mendukung Pengendalian Perubahan Iklim.http://pojokiklim.menlhk.go.id/uploads/

potensipotensialserapankarbonsebesar105.90jutatonCO2e/tahununtukkebunseluas11,67jutaha,danpotensipenguranganemisiGRKNDChingga21.3%daritarget497jutatonCO2e/tahun(target29%sektorkehutanan).

Perpres44/2020masihbelummengakomodiraspekHAM,termasukhak-hakmasyarakatadatdanmasyarakatlokalterhadap“PersetujuanAtasDasarInformasidiAwalTanpaPaksaan(Free, Prior and Informed Consent/FPIC)”.FPICsangatfundamentaldalamperlindunganhakasasimasyarakathukumadat.MenurutprinsipFPIC,pihak-pihakyangberkepentinganuntukmengadakankegiatanataumembuatkebijakanyangakanberdampakpadamasyarakathukumadatdanwilayahadatnyawajibberkonsultasidanmendapatpersetujuandarimasyarakathukumadat.12Masyarakathukumadatberhakmemberikanatautidakmemberikanpersetujuanterhadapsuatukebijakandan/ataukegiatanyangberdampakpadamerekadanwilayahadatnya.SelainmasalahFPIC,aspekHAMdalamkegiatanperkebunankelapasawitjugaberkaitandenganadanyadiskriminasiterhadappekerjaperempuan.Pekerjaperempuanmenjadikorbanpraktekkerjaeksploitatif,tanpajaminankepastiankerja,tanpajaminankepastianupah,dantanpajaminansosialyangmemadai.TidakadanyaprinsipHAMdalamPerpres44/2020tersebutmenunjukkanbahwaperaturanISPOinitidaksejalandenganTujuanPembangunanBerkelanjutan(SustainableDevelopmentGoals/SDGs)karenaprinsiputamanews/1539772342_Penyerapan%20karbon%20pada%20Sawit%20dan%20NDC%20_Pojok%20Iklim_TeddyR.pdf.12Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

Tabel 1.PerbandinganISPOBarudanLama

ISPOBaru(PerpresNo.44/2020)

ISPOLama(PermentanNo.11/2015)

Tujuan a.MemastikandanmeningkatkanpengelolaansertapengembanganPerkebunanKelapaSawitsesuaiprinsipdankriteriaISPO;

b.MeningkatkankeberterimaandandayasaingHasilPerkebunanKelapaSawitIndonesiadipasarnasionaldaninternasional;dan

c.Meningkatkanupayapercepatanpenurunanemisigasrumahkaca.

a.MemastikanperusahaanperkebunankelapasawitdanusahapekebunkelapasawittelahmenerapkanprinsipdankriteriaISPOsecarabenardankonsistendalammenghasilkanminyaksawitberkelanjutan.

Prinsip (1)Kepatuhanterhadapperaturanperundang-undangan;(2)Penerapanpraktikperkebunanyangbaik;(3)Pengelolaanlingkunganhidup,sumberdayaalam,dankeanekaragamanhayati;

(4)Tanggungjawabterhadappekerja;(5)Tanggungjawabsosialdanpemberdayaanekonomimasyarakat;(6)Penerapantransparansi;

(7)Peningkatanusahasecaraberkelanjutan

(1)Legalitasusahaperkebunan;(2)Manajemenperkebunan;(3)Perlindunganterhadappe-manfaatanhutanprimerdanlahangambut;

(4)Pengelolaandanpemantauanlingkungan;(5)Tanggungjawabterhadappekerja;(6)Tanggungjawabsosialdandanpemberdayaanekonomimasyarakat;

(7)Peningkatanusahasecaraberkelanjutan

Kelembagaan a.KomiteISPOyangdipimpinolehMenteridengananggotaterdiridariunsurpemerintah,asosiasipelakuusaha,akademisi,danpemantauindependent;

b.PengambilankeputusansertifikasidilaksanakanolehLembagaSertifikasiISPOsehinggalebihindependendariPemerintah

a.KomisiISPOdiketuaiolehpejabatsetaraeselonIyangmembidangiperkebunan,dengananggotaterbatasparabirokratpemerintah;

b.PengambilankeputusansertifikasiISPOdilaksanakanolehKomisiISPO.

PenerapanSertifikasiISPO

a.Semuapelakuusahaperkebunankelapasawit(perusahaanperkebunandanpekebun)wajibmemilikisertifikatISPO;

b.KhususuntukpekebundiwajibkanmemilikisertifikatISPOdalamwaktu5tahunsejakPerpresditerbitkan.

a.PenerapansertifikasiISPOsecarawajibdilakukanterhadapperusahaanperkebunan;

b.PenerapansertifikasiISPOsecarasukareladilakukanterhadapusahakebunplasmadanswadaya.

Pembiayaan Untukpekebun,biayasertifikasiISPOawaldisediakandariAnggaranPendapatandanBelanjaNegara(APBN),AnggaranPendapatandanBelanjaDaerah(APBD)dan/atausumberlainyangsah.

Dibebankankepadapemohon

Sanksi DiberikanolehMenteriberupategurantertulis,denda,pemberhentiansementaradariUsahaPerkebunanKelapaSawit,pembekuansertifikatISPOdan/ataupencabutansertifikatISPO.

DiberikanolehGubernuratauBupati/Walikotaberupapenurunankelaskebun,peringatantertulis,hinggapencabutanizinusaha

4

pelaksanaanSDGsadalah“No one left behind”ataunon-diskriminasi.

Perpres44/2020jugatidaksejalandenganRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia(EU action to protect and restore the world’s forests).RencanaAksiUniEropainiantaralainakanmenerapkanaturanujituntasuntukkomoditasberisikoterhadaphutan,sepertiminyakkelapasawit.DengantujuanuntukmencegahpenempatandipasarUniEropaproduk-produkdarihasilmengonversihutandenganstokkarbontinggidannilaikonservasitinggi,lahangambut,atauyangtidakmenghormatistandarhakasasimanusiatermasukperlindunganhakadat.13

SelainperubahanpadaprinsipISPO,dalamPerpres44/2020initujuanpenyelenggaraansertifikasiISPOjugaberubahmenjadilebihluas,tidakhanyasekedaruntukmemastikanpenerapanprinsipdankriteriaISPO,tetapijugauntukmeningkatkankeberterimaandandayasaingsertaberkontribusiterhadappenurunanemisigasrumahkaca.

PerubahanlainyangdiaturPerpres44/2020adalahperubahankelembagaansertifikasiISPO.DalamPerpres44/2020kelembagaanyangdibentukadalahKomiteISPOyangdipimpinolehMenteridengananggotaterdiridariunsurpemerintah,asosiasipelakuusaha,akademisi,danpemantauindependen.HaliniberbedadengankelembagaanISPOsebelumnyadimanaKomisiISPOdiketuaiolehpejabatsetaraeselonIyangmembidangiperkebunan,dengananggotaterbatasparabirokratpemerintah.Selainitu,pengambilankeputusansertifikasiISPOyangsebelumnyadilaksanakanolehKomisiISPO,saatinidilaksanakanolehLembagaSertifikasiISPOsehinggalebihindependendariPemerintah.

MenurutperturanISPOyangbaru,semuapelakuusahaperkebunankelapasawitwajibmemilikisertifikasiISPO,termasukpetanikecil(smallholder)yangdiwajibkanmemilikisertifikatISPOdalamwaktu5tahunsejakditerbitkannyaPerpresini.HaliniberbedadenganperaturanISPOsebelumnyadimanaISPObersifatsukarelabagipetanikecil.AdasatuhalyangbisadianggappositifdalamPerpres44/2020yaituakandialokasikannyaAnggaranPendapatandanBelanjaNegara(APBN),AnggaranPendapatandanBelanjaDaerah(APBD)dan/atausumberlainyangsah,untukmembiayaisertifikasiISPObagipekebun.

13Kwan,Marlis,2020.Prahara Sawit dalam Negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekono-mi Indonesia dan Uni Eropa.https://www.mongabay.co.id/2020/08/03/prahara-sawit-dalam-negosiasi-perjanjian-kemitraan-ekonomi-indonesia-dan-uni-eropa/

ISPO Certification Barriers

PenerapansertifikasiISPOsecarawajib(mandatory)bagiseluruhpelakuusahaperkebunankelapasawitmerupakansatulangkahyangpatutdiapresiasi.KebijakaninimerupakanlangkahkonkritPemerintahuntukmemperbaikitatakelolaperkebunankelapasawitberkelanjutan.PemerintahberharapmelaluikebijakaniniprodukkelapasawitIndonesiaakanlebihditerimadanberdayasaingdipasarglobal.LebihlanjutdengansemakinbaiknyapengelolaanperkebunankelapasawitmakadiharapkandapatberkontribusiterhadapupayapenurunanemisiGasRumahKaca(GRK).

Namundemikian,implementasiISPOtidakmudahkarenatingkatkesiapan(readiness to implement)darikelompokpekebununtukmelakukansertifikasimasihsangatrendah.Masihbanyakhambatanataukendalayangharusdiselesaikanditingkatpekebununtukmewujudkanindustrikelapasawityangberkelanjutan.

(i) Status Lahan (Land status)

MenurutPerpres4/2020semuapelakuusahaperkebunankelapasawit,termasukpekebunplasmadanswadaya,wajibmemilikisertifikatISPO.DalamPasal8ayat(3)PerpresISPOdisebutkanbahwasalahsatusyaratpermohonansertifikasiISPOadalahhakatastanah.Faktamembuktikanbahwaselamainipekebunswadayasangatsulitmemperolehhakatastanahkarenalahanperkebunansawitmerekaberadadidalamkawasanhutan.PerkebunansawitrakyatyangdibangundikawasanhutantersebuttanpadidahuluipenerbitanSuratKeputusan(SK)PelepasanKawasanHutanolehMenteriLHKsehinggatidakmungkindiberikanhakatastanah.

MenurutKetuaSerikatPetaniKelapaSawit(SPKS),padatahun2018lebihdari4jutaha(70%)daritotal5,8jutahakebunkelapasawitrakyatbelummemilikisertifikathakatastanah.14Dengandemikian,pelaksanaansertfikasiISPOtidakakandapatberjalansepertiyangdiharapkanapabilastatuslahanperkebunansawitrakyatinibelumdiselesaikan.

SebenarnyamelaluiInpresNo.8/2018tentangPenundaandanEvaluasiPerizinanPerkebunanKelapaSawitsertaPeningkatanProduktivitasPerkebunanKelapaSawitatauyanglebihpopulerdenganInpresMoratoriumSawit,Pemerintahtelahmengambillangkah-langkahuntukmenyelesaikantumpangtindihatauketerlanjurankebunsawitdidalamkawasanhutanyangdiperkirakanluasnyasekitar3,4jutaha.Namunhinggasaatini

14https://www.cnbcindonesia.com/news/20181222172001-4-47622/70-lahan-sawit-tak-bersertifikasi-mungkinkah-wajib-ispo

SeorangperempuanmengumpulkantandanbuahsegardiKetapang(fotoolehIrpanlamago)

5

masalahinimasihbelumdapatdiselesaiakankarenarumitnyapersoalandanbanyaknyakepentinganyangterlibatdalamprosespenyelesaiantersebut.

Selainmasalahtumpangtindihdengankawasanhutan,persoalanbiayapengurusansertifikathakatastanahdanPajakBumidanBangunan(PBB)yangnantinyaharusmerekabayarsetelahtanahtersebutbersertifikat,menjadialasanmengapapekebuntidakmaumengurushakatastanah.Bagimerekayangpentingadalahproduksikelapasawitnya(TBS)dapatdijualdenganhargayanglayak,tanpaharuspusingmemikirkanhakatastanahdansertifikatISPO.

(ii) Ketelusuran (Traceability)

Perpres44/2020tidaksecaraeksplisitmencantumkanketelusuran(traceability)sebagaisalahsatuprinsipISPO.Kemungkinanketelusurantersebutakandiaturdalamkriteriadibawahprinsiptransparansi.NamunkarenasampaisaatiniperaturanMenteriyangmengaturprinsipdankriteriaISPObelumada,makabelumjelasapakahsertifikasiISPOnantinyaakanmenerapkanketelusuran.

PrinsipketelusuranakanmenjadihambatandalamimplementasiISPOkarenapabrikminyakkelapasawityangsudahbersertifikatISPOtidakdapatmenerimahasilpanenbuahsawitpetanidarikebunyangbelumbersertifikatISPO.Lalubagaimanadenganhasilpanentandanbuahsegar(TBS)daripetaniyangbelummemilikisertifikatISPO,maudijualkemana?PadahalsertifikatISPOuntukpekebunplasmadanswadayahinggasaatinibaru14sertifikatdenganluas12.270ha,atau0,21%darikebunrakyatseluas5,8jutahektar.15

(iii) Ketercakupan pekebun kecil (Smallholder inclusiveness)

BerbedadenganperaturanISPOsebelumnya,PerpresISPOmewajibkansemuausahaperkebunankelapasawituntukbersertifikatISPO,meskipunbagipekebunkewajibanISPOtersebutakandiberlakukan5tahunkedepan.KeinginanPemerintahuntukmemperluascakupansertifikasiISPOsampaikepekebunswadayamerupakanhalpositifdalamrangkameningkatkankeberterimaanISPO.NamunupayaPemerintahtersebutakandihadapkanpadaberbagaipersoalanyangmenghambatimplementasiISPO,khususnyaolehpekebunswadaya(smallholder inclusiveness).

HasilpenelitianDarmawandankawan-kawan(2019)16menunjukkanbahwalegalitastanah,legalitasbenih,danpengetahuanpetanitentangpengelolaanlingkunganmenjadihambatanutamabagipetanisawitskalakeciluntukmelaksanakansertifikasiISPO.Sebagianbesarpekebunswadayamenghadapipersoalanlegalitaslahankarenakeberadaankebunmerekadidalamkawasanhutansehinggatidakmemilikisertifikathakatastanah.Terkaitdenganlegalitasbibit,sebagianbesarpekebunswadayamenggunakanbibityangtidakjelasasal-usulnya.Sedangkandarisisipengelolaanlingkunganhidup,jugadinyatakantidaksiapkarenasebagianbesarpetanitidakmengetahuiprinsip-prinsippengelolaanlingkungansesuaidenganstandarISPO.

15Hingga Kini Baru 12.270 Ha Kebun Sawit Rakyat Bersertifikat ISPO.https://sawitplus.co/news/detail/11107/hingga-kini-baru-12270-ha-kebun-sawit-rakyat-bersertifikat-ispo16Dharmawanet.al.(2019).Kesiapan Petani Kelapa Sawit Swadaya dalam Implementasi ISPO: Persoalan Lingkungan Hidup, Legalitas dan Keberlanjutan.JurnalIlmuLingkungan,Vol.17Issue2:304-315.ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP,Semarang.

MasalahutamapetaniadalahlegalitaslahandanhalinimerupakanpersyaratanutamamendapatkansertifikasiISPO.Persoalanlegalitaslahantersebutmencakupsepertilahansawitpekebunswadayaterindikasiberadadikawasanhutan,belummemilikilegalitasSHM(baruSuratKeteranganTanah),danbelummemilikiSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).17Lahankebunyangberadadidalamkawasanhutanatautanahnegaralainnya,tidakbisamemilikibuktikepemilikantanahyangsah.TanahdenganklaimyangtumpangtindihdipandangtanahbermasalahyangharusdikeluarkandariISPO,dankelapasawityangditanamdiataslahandenganstatussepertiinidinyatakantidaksahdantidakmemenuhiprinsip-prinsipkeberlanjutandalambudidayaperkebunan.18

Selainlegalitaslahan,salahsatukriteriaISPOlainnyaadalahtentanglegalitasbibityangditandaidenganbibitkelapasawitbersertifikat.Faktadilapanganmenunjukkanbahwarumahtanggapetanikelapasawitswadayamembelibibitkelapasawityangtidakbersertifikat.Penggunaanbibitkelapasawitbersertifikatbiasanyatidaklebihdari40%dariluaskawasankebunkelapasawityangada.19Berdasarkanfaktaini,dapatdikatakanbahwasebagianbesarkebunkelapasawitswadayatidakmemenuhipersyaratanISPO.

TingkatpengetahuandankepatuhanparapetanikelapasawitswadayatentangpengelolaanlingkunganhidupsepertiyangdipersyaratkanISPOmasihsangatrendah.Misaluntukmembersihkanlahan,masihadasegelintirpetanikelapasawitswadayayangmembukalahandengancaramembakar.Selainitu,merekajugamenggunakanpestisidadengandosisyangtidaksesuaistandaryangtelahditetapkan.Sebagianbesarpetanikelapasawitswadayaberanggapanbahwapengelolaanlingkunganyangbaikdanbenarbukanmerupakansesuatuyangmendesakdanmenjadiprasyaratbagikeberlangsunganusahakebunkelapasawityangmerekamiliki.HalinimenunjukkanbahwapetanisawitswadayamasihbelumsiapuntukmelaksanakanprosessertifikasiISPO.

MengacupadaketentuanPerpres44/2020dimanaparapekebundiberiwaktu5tahununtukmempersiapkandirigunamengikutisertifikasiISPO,makaapabilapersoalanyangdihadapipekebunswadayatidakdiselesaikandenganbaikkemungkinanbesardalamwaktu5tahunyangakandatangpekebunswadaya(smallholder)akantereksklusiatautersingkirdarirantaipasoksawitIndonesiakarenamerekatidakmempunyaisertifikatISPO.

(iv) Partisipasi Publik (Public Participation)

Sampaisaatini,produkkelapasawitIndonesiamasihmengalamipersoalankredibilitasdipasarinternasional.Persoalaninitidakhanyakarenamasalahkerusakanlingkunganhidupataukonfliksosialyangdilekatkanpadaperkebunankelapasawit,tetapijugadisebabkanolehkurangnyatransparansidanketerlibatanpublikdalampenyelenggaraansertifikasiISPO.MeskipunPerpres44/2020telahmencatumkantransparansisebagaisalahsatuprinsipISPO,namuntidakadanyapemantauindependensebagairepresentasipublikdalampenyelenggaraansertifikasiISPOakanmenurunkantingkatkepercayaanmasyarakatterhadapISPO.

17ISPO Seharusnya Solusi, Bukan Bebani Petani.https://www.agrofarm.co.id/2020/08/ispo-seharusnya-solusi-bukan-bebani-petani/18Apriyantoet.al.Analisis Kesiapan Petani Swadaya Dalam Menghadapi Ran-cangan Peraaturan Presiden No.44 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanajutan Ditinjau Dari Aspek Status Lahan, Legalitas dan Sumber Bibit di Kabupaten Indragiri Hilir19Dharmawanet.al.(2019)op.cit.

6

Untukmendorongpenguatandankepercayaanglobal,ISPOharusterbukaterhadappemantauanindependenyangdilakukanolehmasyarakatsipil.AksesketerbukaanuntukpemantauanindependendinilaiakanmenjadibuktibahwasebagianbesarprodukturunansawitIndonesiaberasaldariperkebunanyangberkelanjutan.Selainketerbukaan,Pemerintahperlumembangundialogdenganmelibatkansemuapihak,termasukkelompokmasyarakatsipil,dengantujuanuntukmemperbaikisetiapkekurangandanmengawasipelaksanaanISPO.

Opsi Mengatasi Hambatan ISPO

(i) Penyederhanaan prosedur perizinan (Streamlining licensing procedures)

Sebagaimanadiuraikansebelumnya,hambatanutamapenerapanISPOolehparapekebunadalahpemenuhanaspeklegalitaslahandanperizinanusaha.Saatini,instrumenhukumpenyelesaiankonfliktenurialdanpenyelesaian“ketelanjuran”kebunsawitdalamkawasanhutansudahtersediasepertiPerpres88/2017,Perpres86/2018,danInpres8/2018.Selainitu,PemerintahjugasudahmenjalankanOnline Single Submission(OSS)sebagaisistemyangmengintegrasikanseluruhpelayananperizinanberusahayangmenjadikewenanganMenteri/PimpinanLembaga,Gubernur,atauBupati/Walikotayangdilakukansecaraelektronik.Dengandemikian,legalitasdanperizinanseharusnyasudahtidakmenjadihambatanlagisepanjangadakomitmenpolitikyangkuatdariparabirokrat,baikdiPusatmaupunDaerah,untukmenjalankanregulasiyangsudahada.

Komitmenpolitiktersebutsecarakonkritperludirealisasikanolehmasing-masingKementerian/Lembagadalamkebijakanyangbersifat“terobosan”bukan“business as usual”untukmenyederhanakanprosesperizinan.SebagaicontohsesuaiamanatInpres8/2018,KementerianLingkunganHidupdanKehutananperlusegeramenetapkankebijakandanmengambillangkah-langkahpenyelesaian“ketelanjuran”dantumpangtindihkebunsawitdalamkawasanhutanuntukmemberikankepastianhukumataslahankebunsawitrakyat.SelanjutnyaKementerianATR/BPNdapatmelakukanpercepatanpenerbitanhakatastanahpadalahanperkebunansawitrakyattersebut.Terkaitdenganperizinanberusahaterutamauntukpekebunswadaya,PemerintahDaerahperluproaktifmelakukanpendaftaranperkebunanswadayadansecarasukarelamenerbitkanSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).

(ii) Penerapan ISPO secara bertahap (Step-wise ISPO certification for smallholders)

Melihattingkatkesiapanpekebunsaatini,sepertinyakeinginanPemerintahuntukmenerapkanISPOtanpaterkecualidalamwaktulimatahunmendatangakansulitterwujud.LangkahyanglebihlogisadalahdenganmenerapkansertifikasiISPOsecarabertahap,dimanasetiaptahapnyadiberlakukanprinsipdankriteriayangsesuaidengankemampuanpekebunswadaya.Dalamtenggatwaktulimatahuntersebut,permasalahanterkaitlegalisasidankapasitaspetanisawitrakyatakandiselesaikan.Selamamasatransisiitu,pemerintahakanmeningkatkankapasitaspetani,diantaranyapetaniakandiberikanpelatihanagarmampumenerapkandanmemenuhiprinsipdankriteriaISPOsecarapenuh.

SertifikasiISPOsecarabertahapdilakukanterhadappekebunswadayadimanakepatuhanhukum(legal compliance)menjadiunsurminimalkepatuhansebagaiprasyaratmenujupraktek

berkelanjutan.Selanjutnyaprinsip-prinsipkeberlanjutansecarapenuhdapatditerapkansecarabertahapseiringdenganmeningkatkanyakapasitasmanajemendankelembagaanpekebunswadaya.

Peran Pemangku Kepentingan

(i) Pemerintah

PemerintahsangatberperandalammempercepatprosesperizinanyangdiperlukanolehparapelakuusahaperkebunanuntukmemenuhistandarISPO.KebijakanpenyelesaianpenguasaantanahdalamkawasanhutansesuaiPerpres88/2017dapatdiperluasruanglingkupnyauntukmenyelesaikantumpangtindihkebunsawitdalamkawasanhutan.Demikianpula,pelaksanaanInpres8/2018perludipercepatuntukmemberikankepastianhukumatasperkebunansawitrakyatyangselamainimasihbelumjelasstatuslahannya.Selainitu,PemerintahdaerahsesuaikewenangannyaperlusecaraaktifmelakukanpendaftarandanprosespenerbitanSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).

MemperluaspenerapansertifikasiISPOsampaikepekebunswadayaakanmembutuhkananggaranyangsangatbesar,tidaksajauntukbiayasertifikasitetapijugauntukmeningkatkankapasitasdankelembagaanpekebunswadaya.Dalamkaitanini,peranPemerintahsangatpentinguntukmemastikanalokasiAPBNdanAPBDtersedia,sertamensinergikandanadariberbagaisumbersepertiBadanPengelolaDanaPerkebunanKelapaSawit(BPDP-KS),dandanadarisumberlainnyayangsah,untukmembantupetaniswadayasawit.PemerintahjugaberperanuntukmenyediakanaksespermodalanmelaluiKreditUsahaRakyat(KUR),danbantuansaranaproduksisepertibibitunggul,pupuk,danperalatan.

PenerapansertifikasiISPOterutamaditingkatpekebunswadayajugamembutuhkanpengetahuandanketerampilanmanajemen.Berkaitandenganhalini,Pemerintahberperanpentingdalammengembangkankapasitasdankelembagaanpekebunmelaluipelatihan,penyuluhan,danpendampingan.Pemerintahharushadirmendorongdanmemfasilitasiterbentuknyakelembagaanpekebunswadaya.

Seringkalikegiatanpengembangankapasitasinidilakukanolehorganisasimasyarakatsipildidaerah.Dalamhalini,Pemerintahdapatmengambilperandalammonitoringdansupervisiterhadappihak-pihakyangmelakukanpengembangankapasitasbagipetanikecil.Pemerintahperlumenjadipenentustandardanquality assurance,sehinggapengembangankapasitasyangdiberikandapatmenjawabmasalahlemahnyakapasitaspekebunskalakecil.

(ii) Sektor Swasta

Prosestransformasimenujupengelolankebunkelapasawityangberkelanjutanbukanhanyakepentinganpemerintah,tetapijugasektorswastaterutamaperusahaanperkebunankelapasawit.Perusahaansawitberperanuntukmembinadanmeningkatkankapasitaspekebun,sertamembantumengembangkandanmenguatkanorgansiasipetani.

Dalampolakemitraaninti-plasma,pihakperusahaansangatberkepentinganagaranggotamitranyabisamenerapkanprinsip-prinsipkeberlanjutanISPOkarenamerekabagiandarirantaipasokannya.Dalamhaltidakadakemitraan,perusahaanmemilikitanggungjawabsosial(corporate social

7

responsibility)terhadapmasyarakatsekitarnyatermasukpekebunswadaya.Perusahaandapatmelakukanpra-kondisi,pembinaankelembagaan,pelatihantentangISPO,capacity buildingdanlainnya,sehinggasemakinbanyakkebunswadayayangmendapatkansertifikatISPO.

Diluarperusahaansawit,pihakswastaataulembagakeuanganberperanpentinguntukmemberikanbantuanmodalkeuangansecaranon-kolateral.PeranpentingjugadapatdilakukanolehBadanPengelolaDanaPerkebunanKelapaSawit(BPDPKS)untukturutsertamemfasilitasipendanaanbagipekebunswadayauntukmendapatkansertifikasiISPO.

(iii) Organisasi Masyarakat Sipil (CSOs)

OrganisasiMasyarakatSipil(CSOs)memilikiperanpentingdalampengelolaandanpenyelenggaraansertifikasiISPO.MerekamerupakanmitrastrategisPemerintahuntukmemberikanmasukanterhadappenyusunanprinsipdankriteria,melaporkanpelanggaranterkaitpelaksanaansertifikasiISPO,danmembangunkepercayaanmasyarakatdalamrangkameningkatkankeberterimaandandayasaingprodukminyakkelapasawitbesertaprodukturunannyaditingkatnasionaldaninternasional.KeberadaanCSOssangatdiperlukanolehPemerintahdanPerusahaanPerkebunanuntukmembantumengedukasidanmengkampayekanterkaitpentingnyatatakelolaperkebunankalapasawityangberkelanjutan.

CSOsjugamemainkanperanpentingdalamsertifikasiISPO,khususnyasertifikasipekebunswadaya.Salahsatuperanpentingtersebutadalahuntukmengadvokasiperubahantatakelolamenujukepengelolaanyangberkelanjutan,danmenjaditenagapendampingmasyarakat.CSOsdapatberperansebagaiagenperubahandalamtransformasikeberlanjutankarenamerekalebihmengenalkarakterdankebutuhanparapekebunyangsebenarnya.Dengankondisigeografisyangtersebarberjauhan,infrastrukuryangsangatminim,danjaringantelekomunikasiyangkurangbaik,pekebunswadayasangatmembutuhkanpendampinganCSOsuntukmemperolehinformasi,pengetahuan,danketerampilanterkaitmanajamendankelembagaanyangdipersyaratkanISPO.

Rekomendasi

(i) PeraturanpelaksanaPerpresISPOyangsaatinitengahdisusunolehKementerianPertanianperlumempertimbangkandanmenyesuaikanberbagaiperaturanperundang-undanganyangrelevanberkaitandenganperlindunganlingkungan,termasukekosistemgambutdanhutanalam,danhakasasimanusia.

(ii) DalampenyusunanKriteriadanIndikatorISPOperludimasukkanlarangankonversihutanalamdanlahangambutdalamuntukperkebunankelapasawit,sertakewajibanmelindungihutanalam.Selainitu,perlumempertimbangkanstrukturrantaipasok,termasukseluruhaktor,kondisidankapasitasnya.Penerapanprinsipdankriteriadapatdilakukansecarabertahapdimanakepatuhanhukum(legal compliance)menjadiunsurminimalkepatuhanbagisetiapaktorsebagaiprasyaratmenujupraktekberkelanjutan.

(iii) Pemerintahdanperusahaanperkebunankelapasawitperlumembantudanmemfasilitasipekebunswadayauntukmenerapkanprinsip-prinsipkeberlanjutansepertiyangdiaturdalamsertifikasiISPO.Bantuantidakhanyaterbataspadaprogrampeningkatankapasitasdankelembagaan,tetapijugabantuansaranaproduksi,aksespermodalan,jaminanhargayanglayak,sertapendampinganselamaprosessertifikasi.Selainitu,diperlukankebijakanpemerintahyangbersifatterobosanuntukdapatmenyelesaikanhambatanyangdihadapipekebundalammenerapkanISPO.

(iv) StandarISPOharusmembukaruangpartisipasibagiorganisasimasyarakatsipil,masyarakatadat,petanipekebun,masyarakatdesa,buruhperkebunansertadapatmengakomodasihak-hakperempuan.Ruangpartisipasipublikjugaharusterbukauntukpemantauanindependensebagaibagiandarimekanismecheckandbalance.Halinidiperlukanuntukmendorongpenguatandankepercayaanglobal.

PetanisawitmandirimemanentandanbuahsegarkelapasawitdiKetapang(fotoolehIrpanlamago)

8

Diterbitkan oleh: TropenbosIndonesia

HakCipta:TropenbosIndonesia,October2020(Teks dapat direproduksi untuk tujuan non-komersial dengan mengutip sumbernya)

Kutipan:PurwantoE,2020.ISPOBaru:HarapanBaruBagiPenguatanTataKelolaSawit?

Infobrief-Oktober,2020.TropenbosIndonesia.Bogor.

Foto Samput:PerkebunankelapasawitmandiridiKetapang,KalimantanBarat

Kontak:Dr.EdiPurwanto:edipurwanto@tropenbos-indonesia.org|tropenbos@tropenbos-indonesia.org

Tropenbos IndonesiaJl.AkasiaIBlockP-I/6,TanahSareal,Bogor-16163,Indonesia

Phone:+62251-8316156www.tropenbos-indonesia.org

Menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan praktik tata kelola lanskap berhutan

Referensi

AgroFarm,2020.ISPO Seharusnya Solusi, Bukan Bebani Petani.Diunduhdarihttps://www.agrofarm.co.id/2020/08/ispo-seharusnya-solusi-bukan-bebani-petani/

Apriyantoet.al.,2019.Analisis Kesiapan Petani Swadaya Dalam Menghadapi Rancangan Peraaturan Presiden No.44 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanajutan Ditinjau Dari Aspek Status Lahan, Legalitas dan Sumber Bibit di Kabupaten Indragiri Hilir.Diunduhdarihttps://www.researchgate.net/publication/341793530_BIB

Brodjonegoro,B.,2018.Bappenas: Industri Kelapa Sawit Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja.Diunduhdarihttps://bisnis.tempo.co/read/1142496/bappenas-industri-kelapa-sawit-serap-162-juta-tenaga-kerja/full&view=ok

CNBCIndonesia,2018.70 Lahan Sawit Tak Bersertifikasi Mungkinkah Wajib ISPO.Diunduhdarihttps://www.cnbcindonesia.com/news/20181222172001-4-47622/70-lahan-sawit-tak-bersertifikasi-mungkinkah-wajib-ispo.

DaemeterConsulting,2015.Indonesia’s Evolving Governance Framework for Palm Oil: Implications for a No Deforestation, No Peat Palm Oil Sector.DaemeterConsulting,Bogor.

DailyInvestorIndonesia,2020.Pemerintah Takkan Intervensi Penerbitan Sertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://investor.id/business/pemerintah-takkan-intervensi-penerbitan-sertifikat-ispo

Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.Diunduhdarihttps://web.huma.or.id/app/uploads/2020/06/Opini-Hukum-Perpres-44-2020.pdf

Dharmawanet.al.(2019).Kesiapan Petani Kelapa Sawit Swadaya dalam Implementasi ISPO: Persoalan Lingkungan Hidup, Legalitas dan Keberlanjutan.JurnalIlmuLingkungan,Vol.17Issue2:304-315.ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP,Semarang.

DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia Tahun 2018-2020: Kelapa Sawit.DitjenPerkebunanKementerianPertanian,Jakarta.

DitjenPlanologidanTataLingkungan,2020.Statistik Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2019.DitjenPlanologidanTataLingkungan,KementerianLingkunganHidupdanKehutanan,Jakarta.

Erman,E.,2017.Di Balik keberlanjutan Sawit: Aktor, Aliansi dalam Ekonomi Politik Serifikasi Uni Eropa.JurnalMasyarakatIndonesia,Vol43(1).Pp.1-13.

FahamsyahE.,2020.Observations on Presidential Regulation Number 44 of 2020 on ISPO.Diunduhdarihttps://thepalmscribe.id/observations-on-presidential-regulation-number-44-of-2020-on-ispo/

ForestWatchIndonesia(FWI),2017.Enam Tahun ISPO: Kajian Terkait Penguatan Instrumen ISPO Dalam Merespon Dampak-Dampak Negatif Seperti Deforestasi, Kerusakan Ekosistem Gambut, Kebakaran Hutan dan Lahan, Serta Konflik Tenurial.Diunduhdarihttp://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2017/03/6_tahun_ISPO.pdf

FuadyAhmadH,et.al.,2014.Sertifikasi Biofuel dan Kelapa Sawit Indonesia.PolicyBrief5/2014,PusatPenelitianSumberDayaRegional,LembagaIlmuPengetahuanIndonesia.

GabunganIndustriMinyakNabatiIndonesia(GIMNI),2020.Ekspor Minyak Sawit 2019 Capai US$ 19 Miliar.Diunduhdarihttps://gimni.org/ekspor-minyak-sawit-2019-capai-us-19-miliar/

HidayatNK,OffermansA,GlasbergenP.2018.Sustainable Palm Oil as Public Responsibility? On the Governance Capacity of Indonesian Standard for Sustainable Palm Oil (ISPO).AgricultureandHumanValues.35(1).Pp.223-242.

Hutabarat,S.2017.ISPO Certification and Indonesian Oil Palm Competitiveness in Global Market Smallholder Challenges Toward ISPO Certification.AgroEkonomi.28(2).Pp.170-188.

KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)

Kwan,Marlis,2020.Prahara Sawit dalam Negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Uni Eropa.Diunduhdarihttps://www.mongabay.co.id/2020/08/03/prahara-sawit-dalam-negosiasi-perjanjian-kemitraan-ekonomi-indonesia-dan-uni-eropa/

Rietberg,P.andSlingerland,M.,2016.Barriers to smallholder RSPO certification.Wageningen:WageningenUniversity.Diunduhdarihttp://www.sensorproject.net/wp-content/uploads/2017/04/Barriers-to-smallholder-RSPO-certification-Sep16_FINAL.pdf

RosedianaSuhartoet.al.,2015.Joint Study on the Similarities and Differences of the ISPO and the RSPO Certification Systems.SecretariatofIndonesianSustainablePalmOil(ISPO)Commission,MinistryofAgricultureoftheRepublicofIndonesia,Jakarta.Diunduhdarihttps://www.rspo.org/library/lib_files/preview/392

RusolonoT.,2018.Inovasi Pengelolaan Perkebunan Sawit Dalam Mendukung Pengendalian Perubahan Iklim.Diunduhdarihttp://pojokiklim.menlhk.go.id/uploads/news/1539772342_Penyerapan%20karbon%20pada%20Sawit%20dan%20NDC%20_Pojok%20Iklim_TeddyR.pdf

SawitPlus.Co,2020.Hingga Kini Baru 12.270 Ha Kebun Sawit Rakyat Bersertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://sawitplus.co/news/detail/11107/hingga-kini-baru-12270-ha-kebun-sawit-rakyat-bersertifikat-ispo

Widyatmoko,B.,2019.The Implementation of Indonesian Sustainable Palm Oil Certification (ISPO): Opportunity for Inclusion of Palm Oil Smallholder in Riau Province.JurnalMasyarakatIndonesia,Vol45(2),pp.219-228,LIPI,Jakarta