IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN

Post on 02-Jan-2016

296 views 43 download

description

IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN. 1.PROF.DR.IR.HARTUTIK,MP. 2.DR.IR.OSFAR SJOFJAN,M.Sc. EVALUASI. Ujian (Tengah & Akhir Semester) - UTS 30% dari Nilai akhir – Rataan dari masing-masing dosen - UAS 30% dari Nilai akhir – Rataan dari masing-masing dosen Praktikum - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN

IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN

1.PROF.DR.IR.HARTUTIK,MP.

2.DR.IR.OSFAR SJOFJAN,M.Sc.

EVALUASI

Ujian (Tengah & Akhir Semester) - UTS 30% dari Nilai akhir – Rataan dari masing-masing

dosen

- UAS 30% dari Nilai akhir – Rataan dari masing-masing dosen

Praktikum 30 % dari Nilai akhir (Wajib diikuti)

Tugas Terstruktur/Quiz 10 % dari Nilai akhir

PENGAWETAN HPT Indonesia merupakan negara Agraris. Prioritas lahan subur & irigasi untuk

tanaman pangan, sedangkan hijauan pakan ternak menempati tanah-tanah kurang subur, tanpa irigasi dan tanah terlantar (lahan marginal)

Peternakan ruminansia merupakan komuditas ternak unggulan di pedesaan, meskipun tujuan bukan semata untuk komersial.

Iklim tropis basah yang mempunyai dua musim : kemarau dan hujan. Karena hijauan ditempatkan pada lahan kurang subur & tanpa irigasi menyebabkan terjadi fluktuasi produksi hijauan. Musim hujan produksi hijauan lebih, musim kemarau produksi hijauan kurang.

Untuk produksi ternak yang tinggi, pakan harus kontinyu baik dari aspek kuantitas maupun kualitas.

Teknologi pakan hijauan diharapkan mampu mengawetkan hijauan saat berlebih untuk diberikan pada saat kekurangan.

Lahan di bawah tegakan pohon hutan merupakan sumber hijauan

pada saat musim hujan, akan tetapi saat kemarau seperti

terlihat pada gambar ini

Situasi padang rumput di NTT saat musim kemarau

Bukan hanya rumput yang mati, tetapi pada leguminosa pohon juga tidak

mampu memproduksi hijauan

Pada musim kemarau, sapi menjadi kurus karena keterbatasan produksi hijauan

Saat musim kemarau, menjadikan kerugian bagi peternak

Pada lahan dekat sumber air, produksi hijauan tidak dipengaruhi musim

NTT merupakan propinsi gudang ternakNamun pada saat kemarau merupakan situasi yang

merugikan bagi peternakDisinilah teknologi pengawetan hijauan perlu diaplikasikan

Pada saat awal musim hujan,Hijauan mulai tersedia bagi ternak

Saat musim hujan, dimana produksi hijauan bukan merupakan pembatas, maka produksi ternak mulai baik

Pada saat musim hujan, rumput potongan Sangat baik pertumbuhannya

Rumput potongan inilah yang ideal untuk diawetkan

Dengan model pemeliharaan singkat dalam FEED LOT maka kontinyuitas hijauan merupakan faktor

yang perlu dipertimbangkanUntuk itu teknologi pengawetan merupakan solusinya

Ilustrasi hubungan antara musim dengan kebutuhan ternak

Kebutuhan pakan hijauan

Produksi hijauan

Musim Hujan Musim Kemarau

Tujuan :1. Mencegah kerusakan

2. Mempertahankan mutu

3. Menghindarkan keracunan

4. Mempermudah penanganan & penyimpanan

Pengawetan Hijauan (Konservasi)

Kerusakan :

1. Mikrobiologis

2. Mekanis (akibat benturan)

3. Fisik (akibat pendinginan, pembekuan, pengeringan)

4. Fisiologis (akibat aktivitas enzim) dan biologis (akibat serangan serangga)

5. Kimiawi (perubahan kimia akibat panas, O2, sinar, pH)

Mencegah kerusakan (terutama mikrobiologis & fisiologis) dengan cara :

1. Menurunkan Aktivitas Air (Aw) →aktivitas mikroorganisme dan enzim ≈ 0, melalui pengeringan dan penggaraman

2. Menurunkan O2 → aktivitas mikroorganisme dan enzim ≈ 0, melalui hampa udara → silase

3. Menciptakan suasana asam → aktivitas mikroorganisme perusak ≈ 0 → silase

Pengawetan

Hijauan

KeringSetengah

basahBasah

ensilaseensilase

pengeringan

hay

wafering

haylase

cubingbaling grinding

silase

Loose hay

Cube hay WaferBaled hay

Pelet

Tepung

peletting

Teknologi Pakan Hijauan dalam Produksi Ternak

Digunakan dalam menjamin ketersediaan pakan hijauan berkualitas sepanjang tahun

Ketersediaan pakan hijauan berkualitas sepanjang tahun akan menjamin pertumbuhan dan produksi ternak (ruminansia) yang baik