PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

39
PENUNTUN TEKNOLOGI PAKAN (1) PRAKTIKUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FEBRUARI, 2017 Dr. Ir. Yunilas, MP Oleh:

Transcript of PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

Page 1: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

PENUNTUN

TEKNOLOGI

PAKAN (1)

PRAKTIKUM

PENGOLAHAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FEBRUARI, 2017

Dr. Ir. Yunilas, MP

Oleh:

Page 2: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)
Page 3: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkah rahmad dan

hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan buku Penuntun Praktikum Teknologi

Pengolahan Pakan sebagai penuntun dalam pelaksanaan praktikum pada Program

Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Buku ini dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam

pelaksanaan praktikum teknologi pengolahan pakan sehingga mahasiswa dapat

memahami bagaimana aplikasi dari materi-materi yang disajikan di bangku

perkuliahan. Beberapa materi baru disajikan dengan harapan dapat memperkaya

wawasan pengetahuan praktis tentang Teknologi Pengolahan Pakan tepat guna

khususnya dibidang peternakan. Selain membaca buku ini, mahasiswa diharapkan

mencari buku-buku penunjang lain yang berkaitan dengan materi yang di

praktikumkan sebagai sumber literatur.

Edisi buku praktikum tahun ini dibuat dengan berbagai pengayaan dan

penyempurnaan materi sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga

ilmu yang diperoleh mahasiswa lebih dinamis. Namun demikian dalam penyajian

buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif

demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga buku ini bermanfaat

bagi semua fihak yang membutuhkan khususnya mahasiswa yang akan melakukan

praktikum.

Medan, Februari 2018

Penulis

Page 4: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Latihan 1. Fermentasi Pakan

Latihan 2. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)

Latihan 3. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar)

Latihan 4. Hay (Hijauan Awetan Kering)

Latihan 5. Pakan Amoniasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Page 5: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

1 Praktikan wajib mengenakan jas laboratorium.

2 Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.

3 Praktikan harus mengikuti semua rangkaian kegiatan praktikum.

4 Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum dan penunjang

praktikum seperti tisu, kain lap, dan sebagainya.

5 Praktikan dan asisten wajib menguasai materi praktikum yang akan

dilakukan.

6 Kegiatan praktikum diawali dengan kegiatan asistensi yang dipimpin oleh

asisten.

7 Praktikan harus mentaati jadwal praktikum yang telah disusun oleh dosen

pengampu praktikum.

8 Praktikan yang tidak mengikuti praktikum selama 3 (tiga) kali tanpa alasan

yang dibenarkan tidak boleh mengikuti praktikum selanjutnya dan dianggap

mengundurkan diri dari praktikum.

9 Bentuk, susunan dan kekhususan pada setiap aspek penilaian dan penentuan

nilai akhir menjadi wewenang dosen pengampu praktikum.

10 Praktikan wajib menyerahkan laporan resmi praktikum sebelumnya apabila

akan mengikuti praktikum berikutnya.

11 Praktikan yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti praktikum sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan dapat mengajukan praktikum inhall.

12 Penilaian akhir praktikum menggunakan skala angka 0-100 yang meliputi

aspek:

Pretest (15 %)

Pelaksanaan praktikum (35 %)

Responsi (15 %)

Laporan resmi (35 %)

Page 6: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

1

LATIHAN 1

FERMENTASI PAKAN

Tujuan:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan pakan fermentasi

2. Untuk mengetahui reaksi dalam proses fermentasi pakan

3. Untuk mengetahui mikroba yang berperan dalam pembuatan pakan fermentasi

4. Untuk mengetahui manfaat mikroorganisme dalam fermentasi

Pendahuluan

Fermentasi adalah perubahan secara grandual oleh beberapa enzim yang

dihasilkan mikroorganisme (bakteri, jamur/fungi dan khamir/yeast). Sebagai contoh

perubahan kimiawi selama proses fermentasi seperti dekomposisi pati dan gula

menjadi alkohol dan karbohidrat, oksidasi senyawa nitrogen organik serta

pengasaman susu. Dalam pelaksanaannya proses dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain: mikroba, bahan dasar dan sifat-sifat proses. Mikroba yang digunakan

hendaknya dalam kondisi murni, unggul, stabil dan bukan pathogen. Bahan dasar

untuk fermentasi dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan ataupun limbah

industri dengan syarat mudah didapat, tersedia secara kontiniu, harga murah dan

tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Sedangkan sifat-sifat proses yang perlu

diperhatikan harus sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan mikrobia di dalam

melakukan metabolismenya. Kondisi tersebut bias aerob atau anaerob, dengan

medium cair atau padat.

Proses fermentasi dalam pengolahan pakan adalah suatu proses penggolahan

pakan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol. Fermentasi pakan

dilakukan memiliki beberapa tujuan antara lain: untuk meningkatkan keawetan

pakan karena diproduksinya asam organik dan/atau alkohol, menghasilkan produk

dengan karakteristik flavor dan aroma yang khas sehingga meningkatkan

palatabilitas, meningkatkan kualitas pakan karena proses fermentasi dapat

meningkatkan kandungan nutrient pakan, serta meningkatkan kecernaan yang

berimplikasi pada peningkatan produktivitas ternak yang mengkonsumsinya.

Page 7: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

2

Bahan dan Alat

Bahan : substrat dari limbah organik (sampah pasar), dedak halus (bekatul), molases,

urea, ragi tape, ragi tempe, EM4 dan MOL.

Alat : alat pemotong hijauan/choper, timbangan, nampan, kantong plastik, gelas

ukur, beaker glass dan pH meter.

Prosedur Kerja

1. Pembuatan pakan fermentasi dengan beberapa uji coba untuk mengevaluasi

pengaruh fermentasi terhadap bahan pakan yaitu:

F0 = substrat + urea + molases + dedak;

F1 = substrat + urea + molases + dedak + ragi tape;

F2 = substrat + urea + molases + dedak + ragi tempe;

F3 = substrat + urea + molases + dedak + EM4;

F4 = substrat + urea + molases + dedak + MOL.

2. Persiapan kultur starter probiotik MOL. Kultur tunggal masing-masing

ditumbuhkan pada media cair Potato Dextrose Broth, Nutrent Broth, dan Yeast

Malt Extract Broth (3 g ekstrak yeast, 3 g ekstrak malt, 5 g pepton, dan 10g

glukosa dalam 1 liter akuades). Kultur campuran (Cocktail Inoculum) yang

dimodifikasi Yunilas (2016) yaitu 1 liter aquadest, mineral brook 1%, urea

0,5%, molases 0,5%, dan dedak 2%. Inokulasi mikroba pada media masing-

masing 5-10% dan diinkubasi selama 7 hari.

3. Pilah hijauan dari pasar, cacah hijauan 3-5 cm, layukan hijauan yang telah

dicacah tadi selama 12 jam (satu malam) pada ruang terbuka.

4. Campur semua bahan lalu inokulasi dengan mikroba sesuai perlakuan yang akan

diuji. Hasil campuran ransum tersebut dimasukkan ke dalam plastik dan

diinkubasi selama 7 hari, 14 hari, dan 21 hari.

5. Lakukan pengamatan fisik, kimia dan mikrobiologis pakan sebelum dan setelah

fermentasi.

Page 8: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

3

PENGAMATAN

FERMENTASI PAKAN

Nama/NIM :

Fakultas/Program Studi :

Hari/Tanggal :

Group/Kelompok :

Tahapan Pengamatan:

1. Lakukan pengamatan organoleptic awal (sebelum diinkubasi) terhadap

pakan yang disilase/fermentasi (warna, aroma, tekstur dan ph)

2. Amati perubahan yang terjadi selama pemeraman 7, 14, 21 hari

3. Lakukan penilaian terhadap pakan fermentasi yang dimati.

4. Hitung total skor pakan silase/fermentasi yang telah dibuat.

Table 1. Penilaian Skoring Pakan Yang Difermentasi/Silase

Kriteria Karakteristik Skor

Aroma/bau dan rasa - Sangat busuk dan meransang

- Sedang

- Asam

1-3

4-6

7-9

Tekstur - lembek

- sedang

- seperti hijau segar

1-3

4-6

7-9

Warna - tanpa warna hijauan

- hijau kecoklatan

- hijau seperti daun direbus

1-3

4-6

7-9

Jamur - banyak

- sedikit

- tidak ada

1-3

4-6

7-9

Pengumpalan - menyeluruh

- tengah

- tepi

1-3

4-6

7-9

Tabel 2. Organoleptik (Karakteristik Fisik) Pakan Fermentasi

Page 9: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

4

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

Warna Aroma Tekstur Rasa

M0

M1

M2

M3

M4

Tabel 3. Kandungan Nutrient Pakan Fermentasi

Perlakuan Berat

sebelum

fermentasi

Berat

setelah

fermentasi

Pengamatan

BK PK SK LK

M0

M1

M2

M3

M4

Tabel 4. Mikrobiologis Pakan Fermentasi

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

pH Total Asam Total BAL

M0

M1

M2

M3

M4

LATIHAN 2

Page 10: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

5

SILASE (HIJAUAN AWETAN SEGAR)

Tujuan:

1. Untuk mengetahui proses pembuatan silase

2. Mampu dan terampil dalam pembuatan pakan silase

3. Mampu mengevaluasi kualitas silase yang dihasilkan

Pendahuluan

Silase adalah pakan ternak berupa hijauan segar baik dari hijauan lapangan,

limbah pertanian dan perkebunan maupun limbah industri yang diproses dengan cara

fermentasi asam laktat. Silase diawetkan dengan cara fermentasi dalam kondisi kadar

air tinggi (60-80%). Dalam pelaksanaannya, silase tunggal dibuat secara anaerob dan

umumnya hasil yang diperoleh dapat memenuhi 30-40% kebutuhan nutrisi ternak.

Pada proses pembuatan pakan silase, bakteri asam laktat berperan dalam

proses ensilase dengan memanfaatkan kadar gula terlarut sebagai asupan energi

untuk melakukan aktifitas. Kekurangan kadar gula terlarut menyebabkan bakteri

asam laktat menggunakan zat-zat lain yang terkandung dalam hijauan sebagai

sumber energi. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya nilai nutrisi hijauan

tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan agar proses ensilase berjalan optimal perlu

dilakukan penambahan aditif. Disamping itu, penambahan feed aditif bertujuan agar

suasana asam dalam silo cepat tercapai (pH 4.2), sehingga kerusakan bahan silase

dapat dihindari, karena asam yang cukup dapat menghidari pertumbuhan bakteri

yang tidak dikehendaki.

Feed aditif yang umum digunakan seperti molases, sumber karbohidrat, asam,

enzim, dan inoculum bakteri asam laktat. Molases merupakan salah satu bahan aditif

yang mampu mengurangi kerusakan bahan kering silase terutama karbohidrat mudah

larut. Sedangkan bakteri asam laktat secara alami ada ditanaman sehingga dapat

secara otomatis berperan saat fermentasi. Namun penambahan bakteri asam laktat

dalam proses fermentasi bertujuan agar pertumbuhan cepat, fase lag singkat dan

effisiensi penggunaan substrat tinggi. Inoculum bakteri asam laktat yang terdapat

pada silase berperan sebagai probiotik karena sifatnya yang masih dapat bertahan

Page 11: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

6

hidup sampai bagian lambung utama dari ruminansia yaitu rumen.

Beberapa manfaat dari pakan silase antara lain: pakan awet (tahan lama),

tidak memerlukan proses pengeringan, meminimal kerusakan zat gizi akibat

pemanasan, meningkatkan kandungan nutrisi serta mengandung asam-asam organik

yang berfungsi menjaga keseimbangan mikroorganisme rumen ternak ruminansia.

Bahan dan Alat

Bahan : hijauan limbah pertanian/rumput gajah/kulit ubi kayu dll, bekatul, molases,

inokulum BAL

Alat : alat pemotong hijauan, timbangan, silo/plastik ukuran 5 kg, tali rafia, ph meter,

gelas ukur, beaker glass.

Prosedur Kerja

1. Siapkan hijauan limbah pertanian/perkebunan yang akan digunakan untuk silase,

kemudian potong kecil-kecil 3-5 cm dengan chopper atau parang.

2. Layukan hijauan yang telah dicacah tadi selama 12 jam (satu malam) pada ruang

terbuka.

3. Buat berbagai formula yang akan diuji coba yaitu

S0 = hijauan tambak starter mikrobia

S1 = hijauan + 5% molasses;

S2 = hijauan + 5 % bekatul;

S3= hijauan + 5% Starter;

S4 = hijauan + 5% molasses + 5 % bekatul + 5 % starter.

4. Timbang semua bahan sesuai yang akan diuji coba.

5. Campurkan semua bahan sesuai formula uji coba sampai rata sebelum

dimasukkan ke dalam Silo/polybag.

6. Ambil contoh dari hijauan tersebut untuk menentukan kadar bahan kering dan

pH awal

Page 12: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

7

7. Masukkan bahan silase ke dalam silo dan padatkan serapat mungkin agar udara

tidak dapat keluar dari dalam silo (anaerob).

8. Setelah 21 hari timbang dan dibuka, lakukan pengamatan. Pengamatan meliputi

pemeriksaan fisik (warna, aroma, tekstur dan pH) dan kimia silase setelah

selesai proses ensilase.

PENGAMATAN

SILASE (HIJAUAN AWETAN SEGAR)

Nama/NIM :

Fakultas/Program Studi :

Hari/Tanggal :

Group/Kelompok :

Tabel 5. Organoleptik (Karakteristik Fisik) Pakan Silase

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

Warna Aroma Tekstur Rasa

S0

S1

S2

S3

S4

Tabel 6. Kandungan Nutrient Pakan Silase

Perlakuan Berat

sebelum

fermentasi

Berat

setelah

fermentasi

Pengamatan

BK PK SK LK

S0

S1

S2

S3

S4

Page 13: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

8

Tabel 7. Mikrobiologis Pakan Silase

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

pH Total Asam Total

Mikroba

S0

S1

S2

S3

S4

S5

Page 14: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

9

LATIHAN 3

SILASE KOMPLIT (HIJAUAN AWETAN SEGAR)

Tujuan:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan pakan silase komplit

2. Untuk mengetahui mikroba yang berperan dalam pembuatan pakan silase

komplit

3. Untuk mengetahui manfaat pakan silase komplit

Pendahuluan

Prinsip silase komplit sama dengan silase tunggal, hanya saja bahan

penyusunnya lebih lengkap. Bahan penyusun silase komplit lebih lengkap terdiri dari

sumber hijauan, konsentrat dan aditif. Keuntungan silase pakan komplit disamping

meningkatkan keawetan pakan karena diproduksinya asam organik dan/atau alkohol,

menghasilkan produk dengan karakteristik flavor dan aroma yang khas sehingga

meningkatkan palatabilitas, meningkatkan kualitas pakan karena proses fermentasi

dapat meningkatkan kandungan nutrient pakan, serta meningkatkan kecernaan yang

berimplikasi, juga dapat memenuhi kebutuhan ternak sampai 100 %. Pembuatan pakan

silase komplit dengan beberapa uji coba untuk mengevaluasi pengaruh silase komplit

terhadap bahan pakan.

Bahan dan Alat

Bahan : sumber hijauan, suber konsentrat: dedak halus (bekatul), b. kelapa, jagung

halus, molases, urea, premix, starter mikrobia.

Alat : alat pemotong hijauan/choper, timbangan, nampan, kantong plastik, gelas

ukur, beaker glass dan pH meter.

Prosedur Kerja

1. Bahan pakan penyusun fermentasi komplit yaitu

FKA0 = 80% hijauan + 5% dedak + 5% bungkil kedelai + 5% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases.

Page 15: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

10

FKA1 = 80% hijauan + 5% dedak + 5% bungkil kedelai + 5% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases + MOL.

FKB0 = 60% hijauan + 5% dedak + 15% bungkil kedelai + 15% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases.

FKB1 = 60% hijauan + 5% dedak + 15% bungkil kedelai + 15% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases + MOL

FKC0 = 40% hijauan + 5% dedak + 25% bungkil kedelai + 25% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases.

FKC1 = 40% hijauan + 5% dedak + 25% bungkil kedelai + 25% bungkil

kelapa + 2.5 % urea + 2.5 % molases + MOL

2. Hijauan dikumpul, dicacahcacah hijauan 3-5 cm, layukan hijauan yang telah

dicacah tadi pada ruang terbuka.

3. Campur semua bahan lalu sesuai perlakuan yang akan diuji. Hasil campuran

ransum tersebut dimasukkan ke dalam plastik dan diinkubasi selama 7 hari,

14 hari, dan 21 hari.

4. Lakukan pengamatan fisik, kimia pakan sebelum dan setelah fermentasi.

Page 16: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

11

PENGAMATAN

SILASE KOMPLIT (HIJAUAN AWETAN SEGAR)

Nama/NIM :

Fakultas/Program Studi :

Hari/Tanggal :

Group/Kelompok :

Tabel 8. Organoleptik (Karakteristik Fisik) Pakan Silase Komplit

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

Warna Aroma Tekstur Rasa

FKA0

FKA1

FKB0

FKB1

FKC0

FKC1

Tabel 9. Kandungan Nutrient Pakan Silase Komplit

Perlakuan Berat

sebelum

fermentasi

Berat

setelah

fermentasi

Pengamatan

BK PK SK LK

FKA0

FKA1

FKB0

FKB1

FKC0

FKC1

Tabel 7. Mikrobiologis Pakan Silase Komplit

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Pengamatan

pH Total Asam Total

Mikroba

FKA0

FKA1

FKB0

FKB1

FKC0

FKC1

Page 17: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

12

LATIHAN 4

HAY (HIJAUAN AWETAN KERING)

Tujuan:

1. Mengetahui beberapa metode hijauan awetan kering (hay)

2. Paham dan mampu membuat hijauan awetan kering (hay)

3. Dapat mengevaluasi kualitas hijauan awetan kering (hay)

Pendahuluan

Hay adalah hijauan yang sengaja dipotong sebelum tua untuk dikeringkan

sampai kadar air 15 – 20 % dalam waktu singkat. Pengeringan hijauan sampai kadar

air ini dilakukan dengan tujuan agar mikroorganisme (jamur) tidak dapat tumbuh,

sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.

Pembuatan hay bertujuan untuk mengurangi tingkat kandungan air dari

hijauan hingga pada suatu level dimana dapat menghambat aksi dari enzim- enzim

baik yang dihasilkan oleh tanaman maupun microbial. Hay yang masih berwarna

hijau sama dengan warna sebelum pengeringan dapat mengindikasikan bahwa

hijauan tersebut mempunyai kandungan prekursor vitamin A yang lebih besar.

Namun hay yang berwarna gelap dan kekuning-kuningan menunjukkan telah

terjadinya bleaching dan pencucian kandungan nutrisi yang terjadi setelah proses

pemanenan.

Radiasi cahaya matahari yang langsung ke permukaan dengan temperatur

yang melebihi 650C dapat menyebabkan terjadinya proses pemasakan kering olah

radiasi cahaya matahari, selanjutnya menyebabkan terjadinya perubahan warna pada

hijauan. Hay yang tumbuh jamur akan berwarna lebih coklat. Pada hay yang tumbuh

jamur dan mengalami reaksi coklat akan menyebabkan terjadinya perombakan

protein, dan gula-gula yang mudah larut, sehingga pada akhirnya akan menurunkan

kecernaan dari hay yang dihasilkan.

Hay dapat disimpan dengan baik apabila mempunyai kandunga air yang

rendah yaitu 15-20%. Hay yang mempunyai kandungan air lebih dari 30% akan lebih

Page 18: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

13

mudah rusak karena terjadi proses pencoklatan baik secara enzimatis maupun non

enzimatis.

Bahan dan Alat

Bahan : hijauan atau limbah pertanian, perkebunan.

Alat : timbangan, tali, tikar plastik/terpal.

Prosedur Kerja

1. Hijauan segar ( jerami padi, jerami jagung) ditimbang.

2. Hijauan kemudian dikeringkan dengan beberapa metode: R1 = dikeringkan

mengunakan lemari pengering suhu 400C; R2 = hamparan diangin-anginkan

tanpa sinar matahari langsung; R3 = dijemur dibawah sinar matahari beralaskan

beton; R4 = dijemur dibawah sinar matahari beralaskan terpal.

3. Catat perubahan iklim selama pembuatan hay.

4. Pembuatan hay dilakukan sampai kering.

5. Lakukan pengamatan pada hijauan yang telah kering (Hay)

6. Hay yang baik memiliki kadar air ±15%-20%

7. Pengamatan meliputi: karakteristik fisik dan kimiawi (KA, BK, PK dan NDF)

Page 19: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

14

PENGAMATAN

PERCOBAAN 3

HAY (HIJAUAN AWETAN KERING)

Nama/NIM :

Fakultas/Program Studi :

Hari/Tanggal :

Group/Kelompok :

Tabel 1. Data Iklim Selama Pembuatan Hay Hijauan

Tanggal Suhu

(oC)

Kelembaban

relative (%)

Titik

embun

(0C)

Curah

hujan

(mm)

Lama

penyinaran

(jam)

Net

radiasi

(W/m2)

1

2

3

4

5

6

7 Sumber: Station Klimatologi,….(2018)

Tabel 2. Karakteristik Fisik Hay Hijauan Pada Berbagai Metode Pengeringan

Perlakuan Warna Berjamur/tidak

R1

R2

R3

R4

Page 20: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

15

LATIHAN 5

PAKAN AMONIASI

Tujuan

1. Mengetahui proses pengolahan pakan hijauan secara amoniasi.

2. Paham dan terampil dalam pembuatan pakan hijauan amoniasi.

Pendahuluan

Penggolahan pakan secara amoniasi adalah pengolahan pakan dengan

menggunakan bahan kimia berupa amoniak (NH3). Pengolahan pakan dengan cara

ini bertujuan untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan berserat disamping itu

juga dapat meningkatkan kadar N (proteinnya). Beberapa keuntungan lainnya dari

proses pengolahan pakan secara amoniasi antara lain: lebih mudah dalam

pelaksanaannya (sederhana), murah (sumber NH3 diambil dari urea), berfungsi

sebagai pengawet, anti aflatoksin, efisien dan tidak mencemari lingkungan. Dalam

proses pelaksanaannya ada dua cara yaitu amoniasi secara kering (urea tidak

dilarutkan) dan secara basah (urea dilarutkan).

Jerami merupakan salah satu bahan pakan yang umum diamoniasi peternak.

Hal ini disebabkan karena produksi cukup berlimpah terutama pada saat panen raya.

Disamping itu pelaksanan amoniasi lebih mudah. Ada beberapa kriteria jerami padi

yang akan diamoniasi antara lain: jerami harus dalam kondisi kering, tidak boleh

terendam air sawah ataupun air hujan, dan harus dalam keadaan baik.

Bahan dan Alat

Bahan: jerami padi, urea dan air.

Alat: terpal plastik sebagai alas, wadah kantong plastik atau balok kotak/bulat untuk

cetakan, timbangan, oven.

Prosedur Kerja :

1. Urea dilarutkan dengan air lalu diaduk sampai homogen sehingga tidak ada lagi

butir-butir urea yang terlihat.

2. Jerami dicacah lalu siram dengan larutan urea dengan gembor agar lebih mudah

Page 21: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

16

dan dapat merata, sampai seluruh larutan tersebut habis.

3. Jerami yang telah disiram larutan urea dimasukkan ke dalam kantong plastik

yang telah dilapis dua dengan cara memasukan lembar pertama ke dalam lembar

kedua, agar lebih kuat dan menghindarkan bocor atau dimasukan kedalam

wadah cetakan berupa balok.

4. Jerami dipadatkan dengan cara menekan/mendorong jerami

5. Ikat kantong plastik atau wadah balok dan simpan di tempat terlindung dari air

dan panas matahari.

6. Setelah satu bulan kantong plastik dapat dibuka. Jerami hasil amoniasi sebelum

diberikan pada ternak perlu diangin-anginkan selama dua hari.

Catatan

1. Pakan amoniasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama tetapi harus dijemur

dan dikeringkan di panas matahari selama kurang lebih satu minggu hingga

kadar air mencapai 20 %.

2. Bila jerami tersebut sudah dijemur dan kering maka dapat disimpan di bawah

atap dan tahan 6 bulan sampai satu tahun tanpa adanya penurunan kualitas.

3. Pemberian pada ternak tidak perlu dicacah tapi dapat diberikan dalam kondidi

utuh.

Page 22: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

17

PENGAMATAN

LATIHAN 5

PAKAN AMONIASI

Nama/NIM :

Fakultas/Program Studi :

Hari/Tanggal :

Group/Kelompok :

Tabel 4. Karakteristik Fisik Silase Komplit

Perlakuan

Berat

awal

Berat

akhir

Perlakuan

Aroma pH Tekstur Warna

P1

P2

P3

P4

Page 23: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

18

DAFTAR PUSTAKA

McDonald, P., Henderson, A.R., and Heron, S.J.E. 1991. The Biochemistry of Silage.

Second Edition. Marlow: Chalcombe Publication.

MORAN, J. 1996. Forage Conservation: Making Quality Silage and Hay in

Australia. AGMEDIA. East Melbourne, Victoria.

PORTER, J.C. 2007. Haymaking. Cooperative Extention. University of New

Hamspire. www.ceinfo.unh.edu. (30 April 2007).

Rankin, M. and D. Undersander. 2000. Rain damage to forage during hay and silage

making. Focus on Forage. 2(4) Januari 2000.

http://www.uwex.edu/ces/crops/uwforage/Rai n_Damage.htm.

Russel, M.A. and K.D. Johnson. 2000. Selecting quality hay for horses. Purdue

Forage Information. Purdue University. 12 pp.

Syofyan,A dan A. Febrisiantosa. 2007. Tingkat Kualitas Pakan Ternak Dengan silase

Komplit. INOVASI. Edisi 05/Desember. 2007.

Yunilas. 2016. Aplikasi Bioteknologi Dalam Pengolahan Pakan Komplit

Menggunakan Mikroba Indigenous Berbasis Limbah Perkebunan Dan

Industri Kelapa Sawit Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Disertasi. Program

Pascasarjana, Universitas Andalas, Padang.

Page 24: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

19

LAMPIRAN

Page 25: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

20

LEMBAR KERJA MAHASISWA (DIISI PADA SAAT PRAKTIKUM)

Nama Mahasiswa : ………………….. Asisten : …………………….

Stambuk : …………………..

Judul Praktikum :…………………... Paraf : …………………….

Hari/Tanggal

Praktikum

Tujuan

Alat dan

Bahan

Alat :

Bahan :

Page 26: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

21

HASIL PENGAMATAN

Bagian Gambar Keterangan

Page 27: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh:

NAMA :

STAMBUK :

KELOMPOK :

HARI/TGL :

DOSEN :

PROGRAM STUDI PETERNAKAN, FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN, 2017

Page 28: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

23

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Praktikum

Laporan Lengkap : Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Lulus

Praktikum Teknologi Penggolahan Pakan Pada

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Nama :

Stambuk :

Kelompok/Hari :

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Yunilas, M.P

NIP. 196806111993032001

Tanggal Pengesahan :

Page 29: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………..

2.1. Hay (Hijauan Awetan Kering) ………………………………

2. 2. Fermentasi Bahan Pakan …………………………………..

2.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)…………………….

2. 4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar) ……………………

2. 5. Amoniasi Pakan …………………………………………….

3

BAB III. MATERI DAN METODA

2.1. Hay (Hijauan Awetan Kering) ………………………………

2. 2. Fermentasi Bahan Pakan …………………………………..

2.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)…………………….

2. 4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar) ……………………

2. 5. Amoniasi Pakan …………………………………………….

8.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Hay (Hijauan Awetan Kering) ………………………………

2. 2. Fermentasi Bahan Pakan …………………………………..

2.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)…………………….

2. 4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar) ……………………

2. 5. Amoniasi Pakan …………………………………………….

10

BAB V. KESIMPULAN ………………………………………………… 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 21

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 22

Page 30: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

25

BAB I

PENDAHULUAN

…………………………………………………………………………………

……….………………………………………………………………………………

…………….…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………….……………………………………………………………………

………………………...………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………..……..…………………………………………………

……………………………………..…………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………..………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………....

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………

Page 31: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. HAY (Hijauan Awetan Kering)

…………………………………………………………………………………

……….………………………………………………………………………………

…………….…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………….……………………………………………………………………

………………………...………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

2.1. Fermentasi Bahan Pakan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 32: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

27

2.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2.4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar)

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2.5. Amoniasi Pakan

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………

Page 33: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

28

BAB III

MATERI DAN METODA

3.1. HAY (Hijauan Awetan Kering)

Bahan

………………………………………………………………………………

………………………..

Alat

………………………………………………………………………………

………………………..

Prosedur Kerja

1. …………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………

5. Dst

3.3. Fermentasi Bahan Pakan

Bahan

………………………………………………………………………………

………………………..

Alat

………………………………………………………………………………

………………………..

Prosedur Kerja

1. …………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………

5. Dst

Page 34: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

29

3.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)

Bahan

………………………………………………………………………………

………………………..

Alat

………………………………………………………………………………

………………………..

Prosedur Kerja

1. …………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………

5. Dst

3.4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar)

Bahan

………………………………………………………………………………

………………………..

Alat

………………………………………………………………………………

………………………..

Prosedur Kerja

1. …………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………

5. Dst

Page 35: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

30

3.5. Amoniasi Pakan

Bahan

………………………………………………………………………………

………………………..

Alat

………………………………………………………………………………

………………………..

Prosedur Kerja

1. …………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………

5. Dst

Page 36: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

31

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. HAY (Hijauan Awetan Kering)

…………………………………………………………………………………

……….………………………………………………………………………………

…………….…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………….……………………………………………………………………

………………………...………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

4.2. Fermentasi Bahan Pakan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 37: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

32

4.3. Silase Tunggal (Hijauan Awetan Segar)

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

4.4. Silase Komplit (Hijauan Awetan Segar)

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

4.5. Amoniasi Pakan

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………

Page 38: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

33

BAB V

KESIMPULAN

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Page 39: PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (1)

34

DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….