intervensi Nyeri Akut

Post on 26-Jun-2015

2.490 views 5 download

Transcript of intervensi Nyeri Akut

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi : proses inflamasi pada sinus ditandai

dengan pasien melaporkan nyeri secara verbal, skala nyeri 5, klien tampak meringis.

Tujuan :

Setelah diberikan asuhan keperawatan ....x 24 jam diharapkan nyeri pasien dapat

berkurang/ hilang dengan kriteria hasil :

Pasien menunjukkan ekspresi wajah rileks

Pasien dapat tidur atau beristirahat secara adekuat

Pasien menyatakan nyerinya berkurang dari skala 5-3

Pasien tidak mengeluh kesakitan

Intervensi Keperawatan :

Intervensi Rasional

1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,

intensitas (skala 0-5), frekuensi, dan

waktu. Menandai gejala nonverbal

misalnya gelisah, takikardia, dan

meringis.

2. Dorong pengungkapan perasaan.

3. Berikan aktivitas hiburan, mis :

membaca, berkunjung, dll

4. Lakukan tindakan paliatif, mis :

pengubahan posisi, massase, rentang

gerak pada sendi yang sakit

5. Instruksikan pasien/ dorong untuk

menggunakan visualisasi/ bimbingan

imajinasi, relaksasi progresif, teknik

nafas dalam

6. Kolaborasi dengan berikan analgesik/

- mengindikasikan kebutuhan untuk

intervensi dan juga tanda-tanda

perkembangan/ resolusi komplikasi.

Catatan : sakit yang kronis tidak

menimbulkan perubahan autonomik.

- dapat mengurangi ansietas dan rasa

takut, sehingga mengurangi persepsi

akan intensitas rasa sakit.

- memfokuskan kembali perhatian;

mungkin dapat meningkatkan

kemampuan untuk menanggulangi.

- Meningkatkan relaksasi/ menurunkan

ketegangan otot.

- Meningkatkan relaksasi dan perasaan

sehat. Dapat menurunkan kebutuhan

narkotik analgesic dimana telah terjadi

proses degenerative neuro/ motor.

Mungkin tidak berhasil jika muncul

dimensia, meskipun minor.

antipiretik, analgesic narkotik. Gunakan

ADP (analgesic yang dikontrol pasien)

untuk memberikan analgesia 24 jam

dengan dosis prn.

- memberikan penurunan nyeri/ tidak

nyaman; mengurangi demam. Obat yang

dikontrol pasien atau berdasarkan waktu

24 jam mempertahankan kadar analgesia

d\arah tetap stabil, mencegah

kekurangan ataupun kelebihan obat-

obatan.