Post on 25-Dec-2015
description
INFEKSI TULANG BELAKANG
IKHTISAR
Infeksi tulang belakang, meskipun jarang, sangat merusak dan mengakibatkan ketidakstabilan spinal,
kerusakan neurologis termasuk paraplegia, dan kematian jika tidak diobati. Infeksi yang melibatkan
vertebra disebut osteomielitis vertebra. Infeksi diskus sendi disebut discitis; suatu infeksi disertai pus
dalam kanal spinal disebut abses epidural. Pasien sering datang dengan satu atau dua gejala klinis,
beberapa datang dengan tiga gejala klinis dan biasanya parah. Infeksi tulang belakang diakibatkan
oleh infeksi bakteri, jamur atau tuberkulosis. Insiden osteomielitis vertebra poigenik dilaporkan satu
dari 250.000, dan terjadi pada regio servikal mencapai 3-6% kasus. Meskipun osteomielitis tulang
belakang jarang terjadi pada servikal, pasien dengan osteomielitis servikal mengakibatkan defisit
neurologis parah dan paralisis dibandingkan dengan infeksi torakolumbal
Etiologi
Penyebab paing banyak infeksi tulang belakang adalah penyebaran dari sumber infeksi lain, melalui
pembuluh darah. Infeksi saluran kemih atau luka merupakan sumber paling sering infeksi tulang
belakang. Infeksi tulang belakang lebih sering pada pasien tua, penyakit khusus (diabetes) dan pasien
penurunan fungsi imun (pasien transplantasi). Mula-mula, infeksi dimulai didekat ujung vertebra,
dimana aliran vaskular berkurang. Jika sekali tertanam, seluruh ujung menjadi terinfeksi, infeksi
kemudian menyebar ke diskus dan ujung vertebra lainnya. Jika infeksi berlanjut, secara perlahan
mengikis tulang, dapat mengurangi stabilitas tulang belakang.
Gejala
Sakit leher merupakan gejala tersering. Pasien biasanya sering mengeluh rasa sakit tak tertahankan,
tidak berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengalami kekakuan leher dan penurunan pergerakan.
Pasien mengeluh kelemahan atau kekakuan jika infeksi berlanjut dan mengakibatkan kompresi atau
iritasi. Pasien juga memiliki gejala seperti demam, menggigil, keringat malam, capek, tidak enak
badan dan penurunan nafsu makan.
Temuan klinis
Temuan klinis untuk pasien dengan infeksi tulang belakang terbatas, seperti demam, mengalami
kelemahan dan kekakuan dengan penurunan gerak servikal. Pemeriksaan neurologis secara umum
normal kecuali jika infeksi berlanjut dan mengakibatkan kompresi neurologis dan iritasi.
Pencitraan
Foto polos tulang belakang menunjukkan erosi dan destruksi, namun biasanya tidak terlihat jelas
pada minggu 1-3 infeksi piogenik. Pencitraan yang paling sensitif untuk infeksi tulang belakang
adalah MRI dengan gadolinium. MRI juga dapat menunjukkan tingkat keparahan dan luas infeksi,
apakah menyebar ke kanal spinal (epidural abses). Infeksi tulang belakang yang diakibatkan
tuberkulosis menunjukkan tampilan radiografi yang berbeda dibanding infeksi lainnya; infeksi
tuberkel mengenai badan vertebra dan biasanya tidak mengenai diskus, padahal osteomielitis
vertebra piogenik kemungkinan merusak ujung lempeng dan diskus intervertebra. Karena
tuberkulosis servikal jarang, dan pola radiografi kerusakan hampir sama dengan tumor atau kanker
tulang belakang, pemeriksaan menyeluruh untuk menyingkirkan kanker musti dilakukan jika
ditemukan pencitraan seperti ini.
Laboratorium
Tes lab sering digunakan untuk diagnosa infeksi tulang belakang. Hitung darah lengkap dengan
hitung jenis, C-reactive protein (CRP) dan erythrocyte sedimentation rate (ESR) sering dilakukan
untuk mengevaluasi infeksi. Pada banyak kasus ditemukan peningkatan sel darah putih (WBC).
Pasien dengan infeksi namun tidak terjadi peningkatan sel darah putih juga ditemukan
keabnormalan peningkatan CRP dan ESR. Tes lab serial juga digunakan untuk melacak infeksi yang
sedang diterapi dengan antibiotik. Skin tes PPD juga dilakukan untuk tes tuberkulosis.
Diagnosis
Diagnosa infeksi tulang belakang sering terlambat dikarenakan tanda dan gejala tidak khas dan klinisi
tidak mengenalnya. Pasien dengan “red flags” (gejala mengarah infeksi atau tumor seperti sakit yang
tak tertahankan, demam, menggigil, keringat malam, penurunan berat badan) harus dievaluasi
dengan pencitraan dan tes lab untuk konfirmasi diagnosis.
Tatalaksana
Pengobatan infeksi tulang belakang tergantung keparahan gejala pasien dan keparahan kompresi
neurologis dan kerusakan tulang. Pasien awalnya dilakukan fine needle aspiration (FNA) atau biopsi
dan kultur untuk menentukan tipe spesifik bakteri yang menyebabkan infeksi. Jika gagal atau
hasilnya tidak memuaskan maka dipertimbangkan untuk biopsi terbuka. Secara umum pasien diobati
dengan antibiotik untuk 4-8 minggu sampai infeksi teratasi. Sering dilakukan operasi debridemen jika
terdapat ketidakstabilan tulang belakang, deformitas dan defisit neurologis. Abses paravertebra
mengakibatkan sepsis, epidural abses, sering menjadi indikasi pembedahan emergensi. Dekompresi
dan fusi anterior dan posterior, atau kombinasi pembedahan anterior/ posterior, digunakan
tergantung letak infeksi dan kompresi neurologis sering terjadi.