Infeksi Paru Dan Saluran Napas

Post on 20-Feb-2016

255 views 6 download

description

infeksi saluran pernafasan atas yang biasa disebut ISPA.

Transcript of Infeksi Paru Dan Saluran Napas

TUBERKULOSISTUBERKULOSISPARUPARU

Dr. Nuryunita Nainggolan,Sp.PDr. Nuryunita Nainggolan,Sp.P

Tuberkulosis ParuTuberkulosis ParuDefenisi

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.

TB dapat menyerang berbagai organ tubuhTB dapat menyerang berbagai organ tubuh

Epidemiologi- global emergency (WHO 1992)- Maret 2008 di Indonesia:

- insiden semua kasus 356/100.000pddk (Nasional 234/100.000 pddk)- Insiden BTA (+) 160/100.000 pddk (Nasional 105/100.000 pddk)- jumlah kematian akibatTB 57/100.000 pddk ( Nasional 38/100.000 pddk)

- Indonesia menduduki peringkat ke 3 di dunia setelah cina dan india- 75 % kasus TB menyerang usia produktif ( 15-50 thn)

PatogenesisPatogenesis

• Tuberkulosis primer- Bersarang di jaringan paru (sarang primer)- Peradangan kelenjar getah bening (limfangitis)- Sarang primer + limfangitis = kompleks primer- Nasib komples primer :1. Sembuh tanpa cacat2. Sembuh dgn bekas (fibrosis, kalsifikasi)3. Menyebar : perkontinuitatum, bronkogen, hematogen, limfogen.

• Tuberkulosis post primer- Muncul bertahun tahun kmdn stlh tb primer,

biasanya pada usia 15-40 thn.- Menjadi masalah kes.masyarakat sumber

penularan- Membentuk sarang pneumoni yg dapat

mengalami:- Sembuh tanpa cacat- Meluassembuh kalsifikasi,fibrosis- Meluas membentuk jaringan kaseosa (keju) kaviti.

DIAGNOSIS TB PARUDIAGNOSIS TB PARU

• Ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan radiologi dan laboratorium

GejalaGejala Respiratorik : Batuk > 3 minggu

Batuk darah Sesak nafas Nyeri dada

Gejala Sistemik : demam, malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun

Pemeriksaan jasmaniPemeriksaan jasmani

• Kelainan yang dijumpai sgt tergantung luas dan kelainan struktural paru

• Umumnya terletak di daerah lobus superior terutama segmen apikal (apeks) dan segmen posterior dan segmen superior lobus inferior

• Dapat dijumpai suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah.

Kelainan RadiologikKelainan Radiologik

• Pemeriksaan standar : foto toraks PA dgn atau tanpa foto lateral.

• Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :– Bayangan berawan– Kavitas terutama lebih dari satu dikelilingi oleh

bayangan berawan– Bayangan bercak miliar– Effusi pleura unilateral

Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif– Fibrotik, kalsifikasi, kompleks ranke, fibrotoraks

(penebalan pleura)Destroyed lung : kerusakan jaringan paru yang berat

(sulit menilai aktivitas lesi perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan bakteriologik sputum, bilasan bronkus, jaringan paru, cairan pleura BTA direct smear, kultur, PCR, serologi.

2. Pemeriksaan darahkurang menunjukkan indikasi yang spesifik untuk tuberkulosis

3. Pemeriksaan histopatologi jaringan4. Uji tuberkulin (mantoux test)

Klasifikasi TB ParuKlasifikasi TB Paru

• TB paru BTA positif

• TB paru BTA negatif

• Bekas TB paru

Pengobatan TuberkulosisPengobatan Tuberkulosis

Terbagi menjadi 2 fase:– Fase intensif (2-3 bulan)– Fase lanjutan (4-7 bulan)

Panduan obat yang dipakai- Obat utama : Rifampicin 10 mg/kg BB

(RHZES) (600 mg, 450 mg, 300 mg) INH(isoniazid) 5-10 mg/kg BB (400 mg,300 mg) Pirazinamid 25-35 mg/BB

(1500mg, 1000mg, 750 mg) Etambuthol 20-30 mg/BB

(1500mg, 1000mg, 750 mg) Streptomisin 15 mg/kg BB

(1000 mg, 750 mg)

• Obat tambahan : Kanamisin, kuinolon (Ciprofloxacin, levofloxacin), obat lain yang masih dalam penelitian (Makrolide, amoksilin asam klavulanat), derivat rifampicin dan INH.

• Pengobatan Tuberkulosis terbagi menjadi :1. TB Paru BTA Positif , BTA negatif lesi luas, Tb diluar paru: 2

RHZE/ 4RHalternatif : 2 RHZE/4R3H3

2. TB Kambuh , gagal pengobatan : sesuai uji resistensi alternatif : 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3

3. TB Paru dengan kasus putus berobat : sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat,keadaan klinis, bakteriologis, dan radiologis alternatif : 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3

4. TB Paru BTA Negatif dengan lesi tidak luas :2RHZ/4RH, alternatif 2RHZ/4R3H3

5. TB Kronik: sesuai dengan uji resistensi, H seumur hidup6. TB Paru resistensi ganda (MDR=Multi Drug Resistensi)

Sesuai uji resistensi + kuinolon, H seumur hidup

TB DAN HIVTB DAN HIV

• Infeksi HIV adalah faktor resiko yang amat kuat untuk terjadinya penyakit tuberkulosa

• Pd negara dgn prevalensi TB yang tinggi, setidaknya 50 % atau lebih penduduk dewasanya telah terinfeksi kuman TB (dorman).

• Daya tahan tubuh menurun (HIV-AIDS) reaktivasi kuman yang dorman.

• Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan sampai 31 maret 2008 :1.TBC2.Diare kronis3. Kandidiasis orofaringeal4. Dermatitis generalisati5. Limfadenopati generalisata

At least 1 in 3 peopleWith HIV

Will develop TB

• 1/3 odha terinfeksi TB• TB merupakan IO terbanyak dan

penyebab kematian utama pada ODHA• 40 % kematian ODHA terkait dengan TB• 3,2 juta koinfeksi TB-HIV terdapat di Asia

selatan dan Tenggara• Diperkirakan dalam 3-5 tahun mendatang

20 – 25% kasus TB pada beberapa negara Asia Selatan dan tenggara berhubungan lansung dengan HIV

Pada pasien TB paru yang :• 1. Mempunyai riwayat perilaku resiko

tinggi tertular HIV (narkoba jarum suntik, riwayat berhub,sexual dgn psk, dll)

• 2. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan

• 3.MDR TB/TB Kronik

PERLU UJI HIV !!!!