Post on 08-Jul-2019
i
IMPLEMENTASI PENILAIAN DAN PROSES
PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN DAN MASA
KERJA
Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
se-Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Sirilus Christianto
NIM: 111334020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Maha Pengasih Kedua Orang Tuaku
Untuk Mbah Kakung di Surga Dan Saudara-saudaraku yang terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
Hal yang paling indah adalah bisa melakukan sesuatu dengan kemampuan sendiri
Ketekunan merupakan unsur terbesar dalam meraih
kesuksesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENILAIAN DAN PROSES PEMBELAJARAN
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DITINJAU
DARI STATUS KEPEGAWAIAN DAN MASA KERJA
Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
se-Kabupaten Sleman
Sirilus Christianto
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) implementasi
penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian; (2)
implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja; (3)
implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
status kepegawaian; (4) implementasi proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Penelitian ini dilakukan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
se-Kabupaten Sleman dengan populasi sebanyak 677 orang. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK
YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan,
SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah
Cangkringan, SMK YPKK 3 Sleman, dan SMK YAPEMDA. Sampel yang
diambil sebanyak 63 guru. Ditarik dengan teknik purposive sampling. Data
diambil dengan kuesioner menggunakan statistik deskriptif, one way anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan dalam
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian (asymp. sig sebesar 0,545 dan Fhitung sebesar 0,612); (2) tidak ada
perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari masa kerja (asymp. sig sebesar 0,661 dan Fhitung sebesar 0,416); (3)
ada perbedaan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian (asymp. sig sebesar 0,016 dan
Fhitung sebesar 4,469); (4) tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan
proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja
(asymp. sig sebesar 0,106 dan Fhitung sebesar 2,328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF ASSESMENT AND LEARNING PROCESS
BASED ON THE CURRICULUM OF 2013 PERCEIVED FROM THE
EMPLOYMENT STATUS AND YEARS OF SERVICE
A Case Study in the Vocational High School
in the Expertise of Management and Business Skills
in Sleman Regency
Sirilus Christianto
Sanata Dharma University
2016
The objective of this research is to find out the difference: (1) the
implementation of assesment based on the curriculum of 2013 perceived from
the employment status; (2) the implementation of assesment based on the
curriculum of 2013 perceived from the years of service; (3) the implementation
of learning process based on the curriculum of 2013 perceived from the
employment status; (4) the implementation of learning process based on the
curriculum of 2013 perceived from the years of service.
This research was conducted in some Vocational High Schools majoring in
Management and Business Skills in Sleman Regency with a population of 677
people. This research was conducted in SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean,
SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1
Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3 Sleman, and SMK
YAPEMDA. The samples were as many as 63 teachers. The samples were
taking by the technique of purposive sampling. The data was taken with a
questionnaire using descriptive statistics, one-way ANOVA.
The result of this research shows that: (1) there is no difference in the
implementation of assesment based on the curriculum 2013 perceived from the
employment status (asymp. sig 0,545 and Fcount 0,612); (2) there is no difference
in the implementation of assesment based on the curriculum 2013 perceived
from the years of service (asymp. sig 0,661 and Fcount 0,416); (3) there is a
difference in the implementation of learning process based on the curriculum
2013 perceived from the employment status (asymp. sig 0,016 and Fcount 4,469);
(4) there is no difference in the implementation of learning process based on the
curriculum 2013 perceived from the years of service (asymp. sig 0,106 and Fcount
2,328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melimpahkan berkat dan kasih-Nya, sehingga melalui kehendak-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar. Penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan arahan, saran bahkan
masukan disaat penulis sedang kesusahan sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini;
5. Untuk semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk ilmu dan pengetahuan
serta bantuan yang telah penulis dapatkan selama belajar di Universitas
Sanata Dharma;
6. Untuk kedua orangtuaku yang selalu memberikan dukungan doa maupun
materi selama kuliah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Untuk teman-teman HIMAPENSI terimakasih telah berdinamika selama
kuliah di Universitas Sanata Dharma;
8. Untuk Dina, Alfon, Mega, Elin, Resa, dan Vriska terimakasih banyak
selalu mengingatkan saya untuk dikerjakan skripsinya;
9. Untuk teman-teman kost grinjing yang sekarang sudah menyebar entah
kemana terimakasih untuk tempat tidur saat istirahat menunggu kuliah;
10. Untuk teman-temanku semua Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 baik
yang sudah lulus maupun yang belum terima kasih atas waktu yang telah
kita jalani bersama selama kuliah di Sanata Dharma;
11. Untuk Astrid, terimakasih ya selalu mengingatkan untuk terus ketemu pak
muhadi;
12. Untuk Mbak Agnes, Mas Anto, dan Mas Agus yang selalu ga pernah henti
mengingatkan skripsi untuk dikerjakan.
13. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi
ini. Semoga skripsi juga dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan maupun yang berkepentingan. Demikian skripsi dibuat agar dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.
Yogyakarta, 12 April 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Batasan Masalah .......................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian........................................................................ 8
BAB II : KAJIAN TEORITIK................................................................. 10
A. Tinjauan Umum Kurikulum ....................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Pengertian Kurikulum ............................................................ 10
2. Komponen Kurikulum ........................................................... 13
3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia ................................ 15
4. Peranan Kurikulum ................................................................ 20
5. Fungsi Kurikulum .................................................................. 21
B. Kurikulum 2013 .......................................................................... 24
1. Konsep Dasar Kurikulum 2013 ............................................. 24
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ............................ 26
3. Karakteristik Kurikulum 2013 ............................................... 29
4. Tujuan Kurikulum 2013 ......................................................... 30
5. Keunggulan Kurikulum 2013 ................................................ 31
C. Penilaian Dalam Kurikulum 2013 .............................................. 32
1. Pengertian Penilaian .............................................................. 32
2. Jenis-jenis Penilaian ............................................................... 33
3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian .......................................... 34
4. Teknik Penilaian .................................................................... 37
D. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ............................ 44
1. Pengertian Belajar .................................................................. 44
2. Karakteristik Pembelajaran .................................................... 44
3. Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ............. 46
4. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 .............. 49
E. Status Kepegawaian dan Implementasi Kurikulum.................... 53
F. Masa Kerja dan Implementasi Kurikulum.................................. 55
G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 56
H. Kerangka Berpikir ...................................................................... 57
I. Perumusan Hipotesis .................................................................. 59
BAB III : METODE PENELITIAN ........................................................ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 61
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 61
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 62
D. Populasi dan Sampel ................................................................... 62
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran........................................... 65
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 67
G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 72
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 80
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 88
A. Deskripsi Data ............................................................................ 88
B. Analisis Data............................................................................... 135
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 145
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 154
A. Kesimpulan ................................................................................. 154
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 155
C. Saran ........................................................................................... 156
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 157
LAMPIRAN ............................................................................................... 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan
Pendidikan dan Pemerintah ...................................................... 33
Tabel 2.2. Kompetensi Inti Sikap Spritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2)
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan...... 39
Tabel 2.3. Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah
Menegah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan ..................... 41
Tabel 2.4. Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan ..................................... 43
Tabel 2.5. Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan ........ 45
Tabel 3.1. Data SMK se-Kabupaten Sleman ............................................. 63
Tabel 3.2. Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Sampel Penelitian ...... 65
Tabel 3.3. Skoring Variabel Status Kepegawaian ..................................... 66
Tabel 3.4. Skoring Variabel Masa Kerja ................................................... 66
Tabel 3.5. Skala likert unruk pertanyaan bersifat positif dan negatif........ 67
Tabel 3.6. Daftar Kisi-kisi Kuesioner ....................................................... 68
Tabel 3.7. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013 .................................. 74
Tabel 3.8. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 (Pertama) 75
Tabel 3.9. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 (Kedua) .. 76
Tabel 3.10. Reliability Statistics Tabel 3.7 ................................................. 79
Tabel 3.11. Reliability Statistics Tabel 3.9 ................................................. 79
Tabel 3.12. Kriteria Koefisien Reliabilitas .................................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 3.13. Rumus Unsur Tabel Persiapan ANOVA .................................. 85
Tabel 4.1. Data Responden Penelitian....................................................... 89
Tabel 4.2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 89
Tabel 4.3. Data Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ................. 90
Tabel 4.4. Data Responden Berdasarkan Status Sekolah .......................... 90
Tabel 4.5. Data Responden Berdasarkan Penerima Sertifikasi Guru ........ 91
Tabel 4.6. Data Responden Berdasarkan Frekuensi Masa Kerja .............. 91
Tabel 4.7. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen se-Kabupaten Sleman .................................... 93
Tabel 4.8. Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen Akuntansi se-Kabupaten Sleman .......................... 94
Tabel 4.9. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK N 1 Depok.......................................................... 95
Tabel 4.10. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ....................................... 96
Tabel 4.11. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK N 1 Godean ........................................................ 97
Tabel 4.12. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ..................................... 98
Tabel 4.13. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK N 1 Tempel ........................................................ 99
Tabel 4.14. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ..................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.15. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK YPKK 2 Sleman ................................................ 101
Tabel 4.16. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman .............................. 101
Tabel 4.17. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK YPKK 1 Sleman ................................................ 102
Tabel 4.18. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman .............................. 103
Tabel 4.19. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan.............................. 104
Tabel 4.20. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan ........... 105
Tabel 4.21. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................................... 106
Tabel 4.22. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................ 107
Tabel 4.23. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel ................................. 108
Tabel 4.24. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel .............. 108
Tabel 4.25. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan ........................... 109
Tabel 4.26. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan ......... 110
Tabel 4.27. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
2013 di SMK YPKK 3 Sleman ................................................ 111
Tabel 4.28. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman .............................. 112
Tabel 4.29. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK YAPEMDA ....................................................... 113
Tabel 4.30. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA ..................................... 113
Tabel 4.31. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman ......................... 115
Tabel 4.32. Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman ......................... 116
Tabel 4.33. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ....................................... 117
Tabel 4.34. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .................. 118
Tabel 4.35. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ..................................... 119
Tabel 4.36. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ................ 119
Tabel 4.37. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ..................................... 120
Tabel 4.38. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ................ 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 4.39. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman .............................. 122
Tabel 4.40. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ......... 122
Tabel 4.41. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman .............................. 123
Tabel 4.42. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ......... 124
Tabel 4.43. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan ........... 125
Tabel 4.44. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan................................................................................... 126
Tabel 4.45. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................ 127
Tabel 4.46. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ....... 127
Tabel 4.47. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel .............. 128
Tabel 4.48. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1
Tempel ...................................................................................... 129
Tabel 4.49. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan ......... 130
Tabel 4.50. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah
Cangkringan ............................................................................. 131
Tabel 4.51. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman .............................. 132
Tabel 4.52. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ......... 132
Tabel 4.53. Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA ..................................... 133
Tabel 4.54. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA ................ 134
Tabel 4.55. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Status Kepegawaian Guru ................................... 135
Tabel 4.56. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Masa Kerja .......................................................... 136
Tabel 4.57. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
2013 Ditinjau dari Status Kepegawaian Guru .......................... 137
Tabel 4.58. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
2013 Ditinjau dari Masa Kerja ................................................. 138
Tabel 4.59. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas .............................. 139
Tabel 4.60. Hasil Uji Beda Data Implementasi Penilaian Berdasarkan
Status Kepegawaian Guru ........................................................ 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 4.61. Hasil Uji Beda Data Implementasi Penilaian Berdasarkan
Masa Kerja ............................................................................... 142
Tabel 4.62. Hasil Uji Beda Data Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Status Kepegawaian Guru ................................... 143
Tabel 4.63. Hasil Uji Beda Data Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Masa Kerja .......................................................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan Lembar Jawab) ............. 161
Lampiran 2 Data Induk Penelitian .............................................................. 170
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 181
Lampiran 4 Analisis Data Penelitian........................................................... 190
Lampiran 5 tabel t, r, dan F ......................................................................... 214
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menetapkan pendidikan
merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan
tujuan pendidikan. Pendidikan nasional didasarkan pada Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pada era modern saat ini dimana semua sistem berkembang dengan
pesatnya khususnya dalam pendidikan, setidaknya terdapat tiga aspek
yang memiliki peranan cukup signifikan dalam dunia pendidikan yaitu
kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian. Dalam perspektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kebijakan pendidikan nasional pengertian kurikulum dapat dilihat dalam
undang-undang No. 20 Tahun 2001 (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9), ialah
“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”
(Hidayat, 2013:22). Rustaman mengatakan proses pembelajaran adalah
proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan belajar (Hidayat, 2013:118). Sedangkan, penilaian
(assesment) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa (Kunandar, 2013:35).
Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah merupakan suatu hal
yang seharusnya dicapai oleh guru. Guru memiliki peran yang cukup
signifikan dalam perkembangan peserta didik. Sebagai pelaksana
kurikulum guru harus mampu membimbing dan mendampingi siswa mulai
dari proses pembelajarannya di kelas sampai kepada proses penilaian.
Hidayat juga menekankan bahwa penilaian harus menyeluruh
dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam
kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik. Penilaian yang mengarah pada kesesuaian
teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian.
Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif
tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai peserta didik (2013:119).
Sejak Indonesia merdeka pada zaman orde baru sampai era
reformasi saat ini, kurikulum telah mengalami perubahan yaitu pada tahun
1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun
1994, tahun 2004, dan tahun 2006, serta yang terbaru kurikulum tahun
2013. Dalam perkembangan dunia pendidikan, kurikulum memang
mengalami banyak perubahan maupun perkembangan. Perubahan
kurikulum ini dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja dalam dunia
pendidikan. Kurikulum 2013 berorientasi pada peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003, bagian umum: antara lain
ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Secara konseptual kurikulum 2013 dicita-citakan untuk menghasilkan
generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas
intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal
diantara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan
menuntut kerjasama yang kompak diantara para anggota tim. Kerjasama
antara para guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir
ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Implementasi kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan bertahap, mulai tahun ajaran
2013 (Juli 2013) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dimulai di
kelas I dan IV untuk SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA. Semula,
kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada 30% SD, dan 100% SMP,
SMA, dan SMK, sehingga tahun 2016 semua sekolah diharapkan sudah
menggunakan dan mengembangkan kurikulum baru, baik negeri maupun
swasta (Mulyasa, 2013:9).
Dalam pelaksanaannya banyak permasalahan yang timbul akibat
penerapan kurikulum 2013. Kurikulum yang konon kabarnya akan lebih
memanusiakan anak didik itu pada kenyataannya justru memberikan beban
kepada banyak pihak guru, siswa, orang tua dan juga sekolah. Semua
terjadi karena ketidaksiapan, sebagaimana telah banyak dikritisi para pakar
pendidikan. Pun saya merasakan sendiri selama lebih kurang enam hari
mengikuti pelatihan guru pendamping kurikulum 2013, beragam
pertanyaan dari para peserta di antaranya sistem penilaian yang ada dalam
kurikulum itu. Setelah mengamati dan mendalami dalam bentuk diskusi
kelompok, hampir semua peserta pelatihan merasa kesulitan
mengapilkasikan sistem penilaian yang ada dalam kurikulum ini, terutama
begitu banyaknya lembaran isian yang harus dikerjakan guru. Sebagai
contoh untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial, akan menyita tidak
sedikit waktu guru. Ditambah lagi penilaian pengetahuan dan keterampilan
yang juga membutuhkan waktu tidak sedikit, tentunya akan menjadi beban
bagi guru. Sebagai contoh, untuk seorang guru sertifikasi dengan jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
wajib 24 jam, perinciannya misalnya pelajaran bahasa Inggris untuk 24
mengampu enam rombongan belajar dikalikan setiap rombongan belajar
ada 30 siswa, maka akan ada 180 siswa yang menjadi tugas guru tersebut.
Dengan empat aspek penilaian, kita tinggal kalikan saja 180 siswa kali
empat. Pertanyaannya, akankah guru mampu melakukan itu secara
maksimal. Ditambah lagi tugas tambahan guru yang menjadi wali kelas
misalnya, penilaiannya akan semakin banyak terutama adanya penilaiaan
deskriptif pada rapor. Tentu ini akan semakin sulit.
Lain lagi masalah, misalnya digunakan sistem aplikasi dalam penilaian
rapor, tidak semua wali kelas melek komputer. Jadi, intinya hal ini akan
jadi masalah utama selain masalah-masalah lain yang dikeluhkan guru.
(http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/10/14/123153/kurikul
um-2013-kebingungan-guru-dan-beban-siswa/#.VrCCBUDz8SI)
Melihat permasalahan diatas, dapat kita lihat bahwa tidak semua
guru mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013. Seperti halnya
berikut ini, Selain itu, lanjutnya, kurikulum 2013 juga memiliki sisi positif
lainnya. Misalnya sisi paradigma karena mengemas mata pelajaran
menjadi lebih maknawi dalam kehidupan sehari-hari dengan model
pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik. "Kemudian,
dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran murid aktif, guru sebagai
fasilitator maupun motivator, semua aspek kehidupan bisa menjadi sumber
pembelajaran, serta melahirkan manusia pembelajar," paparnya. Meski
demikian, kurikulum 2013 juga memiliki sisi negatif. Pertama, ujar Tyas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kurikulum 2013 penuh kontradiksi. Mau melahirkan manusia yang kreatif,
kritis, inovatif, tapi penuh materi yang normatif karena ada penambahan
jam belajar agama. "Kedua, berharap proses pembelajaran lebih leluasa
tapi ada penambahan jam pelajaran. Ketiga, kurikulum 2013 cocok untuk
sekolah yang sudah maju dan gurunya punya semangat belajar tinggi,
masyarakat yang sudah terdidik, muridnya memiliki kemampuan dan
fasilitas setara, serta infrastruktur telekomunikasi dan transportasi sudah
merata sehingga tidak menghambat proses," urai Tyas.
(http://news.okezone.com/read/2014/11/08/65/1062782/kelebihan-
kekurangan-kurikulum-2013)
Melihat status kepegawaian guru yang mana terdiri dari guru PNS,
guru yayasan serta guru tidak tetap. Tidak semua guru dalam status
tersebut mampu untuk menerapkan implementasi kurikulum 2013. Bahkan
hanya sedikit guru yang paham bagaimana cara untuk menerapkan
Kurikulum 2013 tersebut. Selain status kepegawaian menjadi sudut
pandang, kita juga dapat melihat bahwa tidak semua guru yang masa
kerjanya lama paham akan Kurikulum 2013, dan juga mungkin guru yang
masa kerjanya lebih sedikit lebih cepat mampu memahami Kurikulum
2013 tersebut.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai proses pembelajaran dan penilaian yang
diimplementasikan lewat kurikulum 2013. Dalam implementasi kurikulum
2013, penulis meneliti “IMPLEMENTASI PENILAIAN DAN PROSES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN DAN MASA KERJA” .
B. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian mengenai Kurikulum 2013,
maka penelitian ini hanya membatasi ruang lingkup mengenai penilaian
dan proses pembelajaran ditinjau dari sudut pandang status kepegawaian
dan masa kerja guru di sekolah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian?
2. Apakah ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja?
3. Apakah ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian?
4. Apakah ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat
dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa
kerja
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi oleh guru
tentang pelaksanaan penilaian dan proses pembelajaran. Hasil
penelitian dapat memberikan gambaran yang nyata sejauh mana
penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 telah
dilaksanakan. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk
perbaikan pelaksanaan penilaian dan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi sekolah untuk merumuskan bahan kebijakan sekolah yang
berkaitan atau berhubungan dengan upaya mengoptimalkan kinerja
guru, khususnya dalam penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi
bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang
berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
4. Bagi Instansi Pemerintah (DIKPORA Kab. Sleman)
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Umum Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Arifin (2011:2-3) berpendapat bahwa secara etimologis, istilah
kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
“pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis,
istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run).
Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari
garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau
penghargaan. Jarak yng harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi
program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Curriculum is the
entire school program and all the people involved in. Program tersebut berisi
mata pelajaran-mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta
didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs
(tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian
secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk
memperoleh ijazah. The curriculum has mean the subject taught in school or
the course of study (Ragan, 1966).
Arifin (2011:3) menjelaskan bahwa ada beberapa implikasi dari
pengertian tradisional: (a) kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pelajaran adalah warisan budaya dan pengalaman-pengalaman masa lampau
yang mengandung nilai-nilai positif untuk disampaikan kepada generasi muda.
Mata pelajaran tersebut harus mewakili semua aspek kehidupan dan sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, (b)
peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh mata pelajaran, (c)
mata pelajaran hanya dipelajari di sekolah secara terpisah-pisah, (d) tujuan
akhir kurikulum adalah untuk memperoleh ijazah.
Menurut A. Ferry T. Indratno kurikulum adalah program dan isi dari
suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi
pengetahuan antar generasi dalam masyarakat. Bila ditarik benang merah maka
kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan
(Yamin, 2012:15).
Gerakan kurikulum modern sebenarnya sudah ada di Amerika sejak
tahun 1950-an. Pada saat itu B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan
Shores memandang kurikulum sebagai a sequence of potential experiences set
up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group
ways of thinking and acting. Pengertian ini menunjukkan kurikulum bukan
hanya mata pelajaran, tetapi juga pengalaman-pengalaman potensial yang
dapat diberikan kepada peserta didik. Selanjutnya, J. Galen Saylor dan William
M. Alexander mengemukakan the curriculum is the sum total of school’s
efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground or
out of school. Pengertian ini lebih luas lagi dari pengertian sebelumnya,
kurikulum tidak hanya mata pelajaran dan pengalaman melainkan semua upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sekolah untuk memengaruhi peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman
sekolah atau di luar sekolah. Akhirnya, Harold B.Alberty et.al. juga memahami
kurikulum sebagai all of the activities that are provided for the students by the
school (Arifin, 2011:3-4).
Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan
pengalaman potensial (isi/ materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang
terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas
tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada juga
pengertian kurikulum yang lebih luas yaitu semua kegiatan dan pengalaman
belajar serta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi
peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab
sekolah untuk mencapai pendidikan. Segala sesuatu yang dimaksud disini
merupakan hidden curriculum, misalnya fasilitas sekolah, lingkungan yang
aman, bersih, indah dan berbunga, suasana keakraban, kerja sama yang
harmonis dan saling mendorong dalam proses pembelajaran, serta media dan
sumber belajar yang memadai (Arifin, 2011:4-5).
Sedangkan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Komponen Kurikulum
Arifin (2011:82-94) mengembangkan komponen kurikulum menjadi
komponen tujuan, komponen isi/ materi, komponen proses, dan komponen
evaluasi.
Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena
akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya.
Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih
dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu
negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau
falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan
negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh pemerintah
sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih
khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan, baik pendidikan formal (TK/ RA, SD/ MI, SMP/ MTs,
SMA/ MA) maupun pendidikan nonformal (lembaga kursus, pesantren).
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau
mata pelajaran, seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum
adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sedangkan tujuan
pembelajaran khusus (instructional objective) adalah tujuan dari setiap
subpokok bahasan.
Isi/ materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan
pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu: (a) logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan
prosedur keilmuan, (b) etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan
moral, dan (c) estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai
seni. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan
isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a)
mengandung bahan kajian atau topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik
dalam proses pembelajaran, dan (b) berorientasi pada standar kompetensi
lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum dapat juga mempertimbangkan kriteria
sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik, (c) bermanfaat bagi peserta didik,
masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun
masa yang akan datang, dan (d) sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan
pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di
sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan
terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk
menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media
pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran
harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum (SK/ KD), karakteristik materi
pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyampaikan isi kurikulum, antara lain: (a) strategi ekspositori klasikal, yaitu
guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri,
sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi, (b) strategi
pembelajaran heuristik (discovery dan inquiry), (c) strategi pembelajaran
kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, dan (d) strategi
pembelajaran individual.
Untuk mengetahui efektifitas kurikulum dan dalam upaya memperbaiki
serta menyempurnakan kurikulum, maka diperlukan evaluasi kurikulum.
Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak
aspek yang harus dievaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya
kurikulum yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum dan luasnya kurikulum
yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahli-ahli yang
mengembangkannya menjadi suatu disiplin ilmu. Evaluasi kurikulum juga erat
hubungannya dengan definisi kurikulum itu sendiri, apakah sebagai kumpulan
mata pelajaran atau meliputi semua kegiatan dan pengalaman anak di dalam
maupun di luar sekolah.
3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia
Hidayat (2013:1-18) menjabarkan bahwa semenjak Indonesia merdeka
sejak tahun 1945 telah mengalami perubahan kurikulum, yaitu pada tahun
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,2004, dan 2006.
Kurikulum pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka adalah
merupakan rencana pelajaran atau dalam bahasa Belanda disebut leer plan.
Zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter. Setelah rencana
pelajaran 1947. Rencana Pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem
pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan
intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan
berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan
berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat.
Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di
Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerintah
Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata
pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang
berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar.
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang
menjadi ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-
hari, silabus mata pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu mata
pelajaran.
Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964
atau kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri
dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu; daya cipta, rasa,
karsa, karya dan moral.
Kurikulum 1964 masih mengalami perubahan yaitu menjadi kurikulum
1968, hal ini dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan
rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum ini menjadi
citra sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 menekankan pada
pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa
Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya
9 mata pelajaran. Titik berat kurikulum ini terletak pada materi apa saja yang
tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Dari segi tujuan
pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia
Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Pembaruan kelima terjadi dengan diterbitkannya Kurikulum 1975/ 1976.
Kurikulum 1975 untuk SD/ SMP dan SMA sedangkan Kurikulum 1976 untuk
Sekolah Keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA).
Komponen yang terkandung dalam Kurikulum 1975 memuat: (a) tujuan
institusional baik SD, SMP, dan SMA/ SPG/ SMEA/ STM, yaitu tujuan yang
hendak dicapai lembaga pendidikan dalam melaksanakan program
pendidikannya, (b) struktur program kurikulum, yaitu kerangka umum program
pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah, (c) garis-garis besar
program pengajaran, yang didalamnya terdapat hal-hal yang berhubungan
dengan program pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam perkembangannya Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak relevan
lagi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap
Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri sebagai berikut: (1)
berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional), (2) pendekatan
pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif
(CBSA), (3) materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral,
(4) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan, (5)
materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa, (6)
menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 1984, proses pembelajaran
menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar
mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Kurikulum 1994
dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai
dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Terdapat ciri-ciri yang menonjol dalam Kurikulum 1994, antara lain
sebagai berikut: (1) pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem
caturwulan, (2) pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran
yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/ isi), (3) Kurikulum
1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semua siswa di seluruh Indonesia, (4) dalam pelaksanaan kegiatan, guru
hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif
dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial, (5) dalam pengajaran suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/ pokok
bahasan dan perkembangan berpikir siswa, (6) pengajaran dari hal yang
konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal
yang sederhana ke hal yang kompleks, dan (7) pengulangan-pengulangan
materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman
siswa.
Usaha pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa
dalam berbagai mata pelajaran terus-menerus dilakukan, seperti
penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran.
Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2002 sebagai
respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik
menjadi desentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 23
dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pertimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum saat ini diberi nama
Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
standar kinerja yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasis Kompetensi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada
hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (4)
sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memenuhi unsur edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil
belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk
mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di setiap satuan pendidikan. Esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya
paket-paket kompetensi.
4. Peranan Kurikulum
Prof. Dr. Soedijarto, M.A. mengatakan bahwa sekolah merupakan
lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial
negara bangsa. Ia bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap,
demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan
mandiri. Soedijarto lebih jauh mengatakan bahwa pencapaian itu akan bisa
diraih ketika ada suatu proses yang terencana dengan efisien, efektif, dan
relevan. Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat,
baik secara infrastruktur maupun superstruktur (Yamin, 2012:36).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Hamalik (2007:11-13) terdapat tiga peranan kurikulum yang
dinilai sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis dan evaluatif,
dan peranan kreatif. Peranan konservatif dalam kurikulum memiliki suatu
tanggung jawab yaitu mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada
generasi muda. Peranan kritis dan evaluatif, memiliki peranan dalam
kebudayaan yang senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya
mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan memilih
berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam kurikulum peranan
kreatif dinilai berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang.
5. Fungsi Kurikulum
Dilihat dari sisi pengembang kurikulum (guru), kurikulum mempunyai
fungsi sebagai berikut: (a) fungsi preventif, yaitu mencegah kesalahan para
pengembang kurikulum terutama dalam melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan rencana kurikulum, (b) fungsi korektif, yaitu mengoreksi dan
membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang
kurikulum dalam melaksanakan kurikulum, dan (c) fungsi konstruktif, yaitu
memberikan arah yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum
untuk membangun kurikulum yang lebih baik lagi pada masa yang akan
datang. Sementara, Hilda Taba (1962) mengemukakan terdapat tiga fungsi
kurikulum, yaitu (a) sebagai transmisi, yaitu mewariskan nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kebudayaan, (b) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau
rekonstruksi sosial, dan (c) sebagai pengembangan individu (Arifin, 2011:12).
Arifin (2011:13-16) mengatakan bahwa fungsi kurikulum dapat juga
ditinjau dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut: (a) fungsi
kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, (b) fungsi kurikulum bagi
kepala sekolah, (c) fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, (d) fungsi
kurikulum bagi guru, (e) fungsi kurikulum bagi pengawas, (f) fungsi kurikulum
bagi masyarakat, (g) fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan.
Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi dan
tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan
yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk
program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Fungsi kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur dan
membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan kegiatan ini penting agar tidak
terjadi tumpang tindih, seperti jenis program pendidikan apa yang sedang dan
akan dilaksanakan.
Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan meliputi: (a) fungsi
kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui
dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka
sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil,
baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau keterampilan,
kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum
sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor
kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu
kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan
melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran. Artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang
kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Guru dituntut untuk selalu
meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan kurikulum itu
sendiri, perkembangan IPTEK, perkembangan masyarakat, perkembangan
psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pendidikan.
Bagi pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,
patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum
dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja yang
memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pengembangan
kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Pengawas juga perlu mencari
data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat implementasi
kurikulum dalam hubungannya dengan peningkatan mutu guru, kelengkapan
sarana pendidikan, pemantapan sistem administrasi, bimbingan dan konseling,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
keefektifan penggunaan perpustakaan, dan lain-lain. Implikasinya pengawas
harus menguasai kurikulum yang berlaku.
Melalui kurikulum, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak
dengan kurikulum suatu sekolah. Masyarakat yang cerdas dan humanis akan
selalu (a) memberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam pelaksanaan
kurikulum, (b) memberikan saran-saran dan pendapat sesuai dengan keperluan
(c) berperan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung.
Instansi atau perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga kerja
lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang
bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan
produktivitasnya. Biasanya para pemakai kurikulum melakukan seleksi yang
ketat dalam penerimaan calon tenaga kerja. Studi kurikulum akan banyak
membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal,
energik, disiplin, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas.
B. Kurikulum 2013
1. Konsep Dasar Kurikulum 2013
Mulyasa (2013:66-68) menjelaskan dalam rangka mempersiapkan
lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan
ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan
nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan
kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan adalah kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2013 berbasis kompetensi. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada tahun
2004. KBK atau (competency based curriculum) dijadikan acuan dan pedoman
bagi pelaksanaan pendidikan untuk pengembangan berbagai ranah pendidikan
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam sebuah jenjang dan jalur
pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah.
Pada hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep
kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pengetahuan (knowledge);
yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (b) pemahaman (understanding); yaitu
kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. (c) kemampuan
(skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (d) nilai (value); adalah suatu standar
perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri
seseorang. (e) sikap (attitude); yaitu perasaan (senang- tidak senang, suka-
tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan dari luar. (f) minat (interest);
adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Berdasarkan analisis kompetensi diatas, kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dapat dimaknai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik,
berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Dalam Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: (a) tantangan
internal, (b) tantangan eksternal, (c) penyempurnaan pola pikir, (d) penguatan
tata kelola kurikulum, (e) penguatan materi.
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia
tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun
ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan
besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia
di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)
sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan
PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut: (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
(2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
alam, sumber/ media lainnya); (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi
pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); (4)
pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains); (5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); (6)
pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
(7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik; (8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai
daftar Mata Pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata
kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah
menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajemen sekolah
melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana
untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Menurut Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dirancang
dengan karakteristik sebagai berikut: (a) mengembangkan keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja
sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (b) sekolah merupakan
bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana
dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; (c) mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat; (d) memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (e)
kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar Mata Pelajaran; (f) kompetensi inti kelas
menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti; (g) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Tujuan Kurikulum 2013
Mengacu pada penjelasan UU No. 20 tahun 2003, bagian umum
dikatakan bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-
undang ini meliputi:…, 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi,…” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.” maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk
“Melanjutkan Pengembangan Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu” (Mulyasa, 2013:65).
Dalam tujuannya, Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan menjelaskan bahwa
kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai
aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses
pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu, sedangkan
pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output
menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penilaian output secara utuh dan menyeluruh, sehingga memerlukan
penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2013:66).
5. Keunggulan Kurikulum 2013
Mulyasa (2013:163-164) mengharapkan implementasi Kurikulum 2013
dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini
dimungkinkan karena Kurikulum 2013 yang secara konseptual memiliki
beberapa keunggulan.
Pertama, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat
alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing.
Kedua, Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh
jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan
aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar
kompetensi tertentu.
Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama
yang berkaitan dengan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Penilaian Dalam Kurikulum 2013
1. Pengertian Penilaian
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaiaan
bertujuan untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip
penilaian, (2) pelaksanaan penilaiaan peserta didik secara profesional terbuka,
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3)
pelaporan hasil penilaiaan peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif (Kunandar, 2014:35).
Menurut Permendikbud tersebut standar penilaian pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan
ujian sekolah/ madrasah (Kunandar, 2014:35).
Kunandar (2014:35) mengatakan penilaian (assessment) adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa. Gambaran perkembangan peserta didik perlu diketahui oleh guru
agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Jenis-jenis Penilaian
Pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian hasil belajar peserta didik
ada tiga, yakni pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah), dan pemerintah.
Penilaian oleh pendidik adalah penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan oleh pendidik (guru) secara berkesinambungan yang bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian oleh pendidik merupakan
penilaian pertama setelah peserta didik menjalani proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus dapat diuji
keakuratannya melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah.
Artinya, hasil penilaian oleh guru akan sebanding atau relatif sama dengan
hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Peserta didik yang
dinyatakan kompeten pada suatu materi tertentu melalui penilaian oleh guru,
selayaknya kompeten juga melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan
pemerintah (Kunandar, 2014:78).
Tabel 2.1
Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan Dan
Pemerintah
Penilaian Jenis Unsur yang
terlibat Ruang Lingkup Materi
Pendidik Ulangan harian (penilaian
proses akhir KD) Pendidik Kompetensi dasar
Pendidik
(koordinasi
satuan
pendidikan)
Ulangan Tengah Semester
(penilaian akhir beberapa
SK/akhir sebuah SK)
Pendidik Beberapa KD
Ulangan Akhir Semester
ganjil (komprehensif, seluruh Pendidik SK dalam semester ganjil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kompetensi dalam satu
semester)
Ulangan kenaikan kelas/akhir
semester genap Pendidik
SKL yang dipelajari pada
tahun yang bersangkutan
Satuan
Pendidikan
Ujian tingkat kompetensi Pendidik
Dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas
IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dengan
menggunakan kisi-kisi
yang disusun oleh
pemerintah.
Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelasVI
(tingkat 3), kelas IX
(tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat6) dilakukan
melalui UN.
Ujian sekolah Pendidik
Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak di ujikan
dalam UN.
Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta
kewarganegaraan dan
kepribadian.
Pemerintah
Ujian Mutu Tingkat
Kompetensi Pemerintah
Dilakukan dengan metode survei oleh pemerintah
pada akhir kelas II
(tingkat1), kelas IV
(tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat5).
Ujian Nasional Pemerintah Seluruh SKL
(Kunandar, 2014:81)
3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berikut: (a) objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai, (b) terpadu, berarti penilaian oleh
pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran,
dan berkesinambungan, (c) ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya, (d) transparan, berarti
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
di akses oleh semua pihak, (e) akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,
dan hasilnya, (f) edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.
Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
penilaian acuan patokan dan ketuntasan belajar (Kunandar, 2014:44-45).
a. Penilaian Acuan Patokan (PAP). Artinya semua kompetensi perlu dinilai
dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil
belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya.
b. Ketuntasan Belajar, ditentukan dengan kriteria minimal ideal sebagai
berikut:
1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV, seorang peserta didik dinyatakan
belum tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang
dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai <75 dari hasil tes
formatif; dan dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator
nilai >75 dari hasil tes formatif.
2) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang di pelajarinya
apabila menunjukkan indikator nilai >75 dari hasil tes formatif.
3) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memerhatikan aspek sikap pada KI-I dan KI-II untuk
seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara
umum berada pada kategori baik menurut standar yang ditetapkan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah pesetta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%, maka tindakan yang dilakukan
adalah pemberian bimbingan secara individual, misalnya bimbingan
perorangan oleh guru dan tutor sebaya;
2) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari 50% maka
tindakan yang dilakukan adalah pemberian tugas terstruktur baik secara
kelompok dan tugas mandiri. Tugas yang diberikan berbasis pada
berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan meningkatkan
kemampuan peserta didik mencapai kompetensi dasar tertentu;
3) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV jika jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial lebih dari 50%, maka tindakan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
adalah pemberian pembelajaran ulang secara klasikal dengan model dan
strategi pembelajaran yang lebih inovatif berbasis pada berbagai
kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang berdampak pada
peningkatan kemampuan untuk mencapai kompetensi dasar tertentu;
4) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV bagi peserta didik yang memperoleh
nilai 75 atau lebih dari 75 diberikan materi pengayaan dan kesempatan
untuk melanjutkan pelajarannya ke kompetensi dasar berikutnya; dan
5) Untuk KD pada KI-I dan KI-II pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkatagori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang
tua).
4. Teknik Penilaian
Kunandar (2014:96-97) berpendapat bahwa tingkat pencapaian hasil
belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur
yang tepat dan akurat. Tepat artinya instrumen atau alat ukur yang digunakan
untuk menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan karakteristik materi atau
tuntutan kompetensi tertentu. Karakteristik materi meliputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Instrumen suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur aspek kognitif (pengetahuan) tentu berbeda dengan instrumen atau
alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek afektif (sikap) dan
psikomotorik (keterampilan). Akurat artinya hasil penilaian atau pengukuran
hasil belajar peserta didik dapat memberikan informasi yang benar tentang
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, guru atau calon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
guru harus memahami berbagai teknik penilaian dan sekaligus terampil
menyusun berbagai teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan.
a. Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Kunandar (2014:104-105) menjelaskan bahwa sikap menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada
pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal.
Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan
mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, semua pendidik
harus mampu membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering
diperlukan untuk membangun semangat kebesamaan, semangat persatuan,
semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua dalam
merancang program pembelajaran satuan pendidikan harus memerhatikan
ranah afektif.
Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual (KI 1)
maupun sikap sosial (KI 2) tidak diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM). Artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun memiliki
Kompeensi Dasar (KD), tetapi tidak dijabarkan dalam materi atau konsep
yang harus disampaikan atau diajarkan kepada peserta didik melalui PBM
yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Namun meskipun kompetensi sikap spiritual dan sosial harus
terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
ditunjukkan oleh peserta didik dalam keseharian melalui dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran.
Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni: (1)
menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), (2) merespons atau
menanggapi (responding), (3) menilai atau menghargai (valuing), (4)
mengorganisasi atau mengelola (organization), dan (5) berkarakter
(characterization) (Kunandar, 2014:109).
Tabel 2.2
Kompetensi Inti Sikap Spritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleren, damai),
santun, responsif dan
pro aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleren,
damai), santun,
responsif dan pro
aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleren,
damai), santun,
responsif dan pro
aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
(Kunandar, 2014:107)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Teknik dan instrumen penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh guru
melalui: (1) observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar
pengamatan atau observasi, (2) penilaian diri, (3) penilaian “teman sejawat”
(peer evaluation) oleh peserta didik, (4) jurnal dan (5) wawancara dengan
alat panduan atau pedoman wawancara (pertanyaan-pertanyaan) langsung.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidikan dan pada
wawancara berupa daftar pertanyaan (Kunandar, 2014:109).
b. Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta
didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan,
pemahaman, penerapan, atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam
kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan
kode kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan merefleksikan
konsep-konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui
proses belajar mengajar (Kunandar, 2014:165).
Kunandar (2014:168) mengungkapkan dalam ranah kompetensi
pengetahuan atau kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, yakni:
(1) kemampuan menghafal, (2) kemampuan memahami, (3) menerapkan,
(4) menganalisis, (5) mensintesis, dan (6) mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2.3
Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
2. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan
kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan
kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan
kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
(Kunandar, 2014:167)
Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat
dilakukan dengan cara guru menilai kompetensi pengetahuan melalui: (1)
tes tertulis dengan menggunakan butir soal, (2) tes lisan dengan bertanya
langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan, dan (3)
penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan
oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu (Kunandar, 2014:173).
c. Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kunandar (2014:255-256) berpendapat bahwa ranah psikomotor
adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan.
Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari
tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu
sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau
sekumpulan tugas tertentu.
Hasil psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif
(yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk
berperilaku atau berbuat). Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi
hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku
atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah
kognitif dan afektif.
Kompetensi inti 4 (KI4), yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan
dengan kompetensi inti 3 (KI 3), yakni pengetahuan. Artinya kompetensi
pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu
dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta didik bisa (mampu)
tentang keilmuan tertentu tersebut. Dalam kurikulum 2013 kompetensi
keterampilan menjadi kompetensi inti 4 (KI 4) (Kunandar, 2014:257)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dalam ranah keterampilan itu terdapat lima jenjang proses berpikir,
yakni: (1) imitasi, (2) manipulasi, (3) presisi, (4) artikulasi, dan (5)
naturalisasi (Kunandar, 2014:259).
Tabel 2.4
Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4)
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
4. Mengolah, menalar
dan mengkaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri dan mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung
4. Mengolah, menalar
dan mengkaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri dan mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung
4. Mengolah, menalar
dan mengkaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya
di sekolah secara
mandiri dan mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung
(Kunandar, 2014:259)
Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian berupa: (1)
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik (untuk kerja) dengan
menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, (3)
penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian
dokumen kumpulan portofolio dan penilaian produk dengan menggunakan
instrumen lembar penilaian produk. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik
(Kunandar, 2014:263).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
1. Pengetian Belajar
Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 pasal 1 tentang
Pembelajaran mendefinisikan pembelajaran adalah proses dan interaksi antar
peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkunga belajar. Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu proses di
mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu
situasi. Selanjutnya bersama-sama dengan Marquis, Hilgard memperbarui
definisinya dengan menyatakan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu
yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan lain-lain
sehingga terjadi perubahan dalam diri (Suyono dan Hariyanto, 2012:12). James
O. Whitaker (dalam Djamarah, 2000:12) memberikan pemahaman, belajar
adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
dan pengalaman (Hosnan, 2014:4).
Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali
materi yang telah dipelajari, sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote
learning, belajar hafalan, belajar melalui ingatan, di luar kepala tanpa
mempedulikan makna (Suyono dan Hariyanto, 2012:12).
2. Karakteristik Pembelajaran
Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,
mengatakan bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar
Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual
tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Tabel 2.5
Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- - Mencipta
(Permendikub No. 65 Tahun 2013)
Karakteristik proses pembelajaran di SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/
Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran,
meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.
Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang
taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara
umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian
pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif,
afektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di
berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan
pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/ holistik, artinya
pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.
Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi
yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menjabarkan
bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus paling sedikit
memuat: (1) identitas mata pelajaran (khusus SMP/ MTs/ SMPLB /Paket B
dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan), (2)
identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, (3)
kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran, (4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran, (5) tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A), (6) materi
pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi, (7) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, (8)
penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik, (9) alokasi waktu sesuai
dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester
atau satu tahun; dan (10) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak
dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan
KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas: (1) identitas sekolah yaitu nama satuan
pendidikan, (2) identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/
semester, (4) materi pokok, (5) lokasi waktu ditentukan sesuai dengan
keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan
KD yang harus dicapai, (6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan
berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
(7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (8) materi
pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi, (9) metode pembelajaran, digunakan oleh
pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan KD yang akan dicapai, (10) media pembelajaran, berupa alat
bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran, (11)
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan, (12) langkah-langkah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup, dan (13)
penilaian hasil pembelajaran.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
menjabarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan
dalam RPP dan Silabus sebelum dilakukannya pelaksanaan pembelajaran.
Yaitu diantaranya:
1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
a. SD/ MI : 35 menit
b. SMP/ MTs : 40 menit
c. SMA/ MA : 45 menit
d. SMK/ MAK : 45 menit
2. Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas
yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Pengelolaan Kelas
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus
mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
Langkah-langkah pembelajaran dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
2) Memberikan motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan
tematik dan atau tematik terpadu dan atau saintifik dan atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan atau pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
1) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong
siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.
2) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untuk menerangkan belajar berbasis penyingkapan/
penelitian (discovery/ inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning.
3) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan
subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus
mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan
pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/
penelitian (discovery/ inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok, dan
4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
E. Status Kepegawaian dan Implementasi Kurikulum
Secara umum menurut M.S. Suwondo status kepegawaian tenaga
kependidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
(a) Guru tetap, adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu
instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam per minggu dan
melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru tetap dapat berstatus pegawai
negeri sipil (PNS) atau bukan PNS; (b) Guru tidak tetap, adalah guru yang belum
diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan negeri maupun
swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru bantu. Pengadaan guru bantu dapat
dilakukan melalui ikatan kerja dengan sistem kontrak yang sebelumnya proses
seleksi yang berorientasi pada standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara
terpadu melalui kerjasama antar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota
(Suatmaji, 2012:25). Nuraheni (2011:20) juga berpendapat bahwa di Indonesia
status kepegawaian seorang guru dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pegawai Negri Sipil (PNS), Guru Tetap Yayasan (GTY), dan Guru Tidak Tetap
(GTT).
Menurut Sahertin (Alei, 2012:30-31), status guru terdiri atas: (a) Guru
negeri: guru negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi
milik pemerintah, guru yang bekerja di instansi swasta tetapi digaji oleh negara;
(b) Guru swasta: guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan
tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta digolongkan
menjadi beberapa golongan, yaitu: (b.1) Guru honorer: guru honorer adalah guru
yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh
yayasan atau lembaga tersebut, tetapi belum mengajar penuh atau dengan kata lain
sebagai guru bantu.; (b.2) Guru yayasan: guru yang diangkat dan digaji oleh
yayasan dan sudah berstatus guru tetap dari yayasan; (b.3) Guru tidak tetap
yayasan: guru tidak tetap yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh
yayasan tetapi belum menjadi guru tetap.
Sedangkan menurut Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005, Status
kepegawaian guru adalah sebagai berikut:
1) Guru tetap adalah guru yang dipekerjakan secara permanen oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BHP atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan
pendidikan.
2) Guru tetap pegawai negeri sipil adalah guru tetap yang diangkat sebagai
pegawai negeri sipil oleh pemerintah/ pemerintah daerah berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3) Guru tetap non-PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan
hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan
perjanjian kerja.
4) Guru tidak tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh
pemerintah, pemerintah daerah, BHP atau badan hukum lainnya yang
menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
Berdasarkan rangkuman-rangkuman diatas, dapat disimpulkan bahwa secara
umum guru di Indonesia terdiri dari tiga jenis guru: 1) Guru PNS, 2) Guru
Yayasan, 3) Guru Tidak Tetap (GTT).
F. Masa Kerja dan Implementasi Kurikulum
Menurut Bloom (1981 : 8) “masa kerja atau pengalaman kerja guru
merupakan karakteristik guru yang patut dipertimbangkan dalam menunjang
pencapaian kualitas penampilanya dalam mengajar”. Masa kerja adalah jangka
waktu orang sudah bekerja dari pertama mulai masuk hingga sekarang masih
bekerja. Masa kerja dapat diartikan sebagai sepenggal waktu yang agak lama
dimana seorang tenaga kerja masuk dalam satu wilayah tempat usaha sampai
batas waktu tertentu (Suma’mur P.K., 2009:71).
(http://eprints.uny.ac.id/26537/3/BAB%20II.pdf)
Sedangkan menurut Nuraheni (2011:23-24), masa kerja adalah masa dimana
guru melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai
dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/
atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Sebagaimana dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dalam tanya jawab tentang sertifikasi guru (2007:11). Masa kerja dihitung selama
seseorang menjadi guru. Bagi PNS masa kerja dihitung dari diterbitkannya surat
keterangan melaksanakan tugas berdasarkan SK CPNS. Bagi guru non PNS masa
kerja dihitung selama guru mengajar yang dibuktikan dengan surat keputusan dari
sekolah berdasarkan surat pengangkatan yayasan.
G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan dengan
judul Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013
Menurut Persepsi Guru bertujuan untuk mengetahui aspek penilaian hasil
belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan
baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan menggunakan teknik
penarikan sampel yaitu purposive sampling. Pada hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dilaksanakan dengan sangat
baik (57,1% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar
89,24), (2) implementasi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
sudah dilaksanakan dengan sangat baik (93,7% dari 63 guru masuk dalam
kategori sangat baik; mean sebesar 15,38), (3) implementasi prinsip dan
pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan
dengan sangat baik (68,3% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik;
mean sebesar 42), (4) implementasi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik (66,7% dari 63 guru masuk
dalam kategori baik dan sangat baik; mean sebesar 31,70).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Brigitta Dina Dwi Prastiwi dengan judul
Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut
Persepsi Guru bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) proses pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan
dengan baik; (2) pengelolaan proses kelas berdasarkan kurikulum 2013 sudah
dapat diimplementasikan dengan baik; (3) langkah-langkah pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dapat diimplementasikan
dengan baik (58,7% responden masuk dalam kategori baik; nilai mean
sebesar 158,41), (2) implementasi dimensi pengelolaan kelas berdasarkan
Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan sangat baik (57,1%
responden masuk dalam kategori sangat baik; nilai mean sebesar 61,79), (3)
implementasi dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik (60,3% responden masuk
dalam kategori baik; nilai mean sebesar 96,02).
H. Kerangka Berpikir
Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan peda pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-
tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/
Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan.
Dalam tujuannya, Pemendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan menjelaskan bahwa kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mencapai
tujuan dari kurikulum 2013 tersebut maka timbul perubahan pada berbagai aspek
yang lainnya, terutama dalam implementasinya di lapangan. Implementasi pada
penilaian berfokus pada penilaian proses secara menyeluruh dimana penlaian yang
dibutuhkan harus secara utuh. Sedangkan untuk implementasi proses
pembelajaran, dari yang awalnya siswa hanya mengikuti guru atau hanya diberi
tahu menjadi siswa yang sekarang harus mencari tahu.
Berdasarkan implementasi Kurikulum 2013 yang telah diterapkan, kita
dapat melihat masih banyak guru-guru yang kenyataannya belum mampu untuk
memahami Kurikulum 2013. Bila guru-guru saja belum mampu untuk memahami
bagaimana untuk mengimplementasikan. Tetapi, dari kondisi tersebut masih ada
guru yang paham bagaimana mengimplementasikan penilaian dan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013. Melihat status kepegawaian di
Indonesia yang dapat dikategorikan menjadi tiga jenis guru: 1) Guru PNS, 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Guru Yayasan, 3) Guru Tidak Tetap (GTT). Dapat dilihat bahwa guru PNS
memiliki jam kerja yang lebih banyak ketimbang guru tidak tetap. Mungkin saja
karena guru PNS memiliki jam kerja yang lebih maka bisa mengimplementasikan
penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
Masa kerja guru juga menjadi standar pengukur dalam penerapan
Kurikulum 2013. Guru yang memiliki masa kerja yang panjang mungkin lebih
sulit untuk untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 karena susah untuk
beralih ke hal yang baru. Begitupun, guru yang masih muda atau belum memiliki
jam kerja yang mumpuni bisa jadi lebih mampu untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013 bila melihat bahwa sekarang ini merupakan zaman yang penuh
dengan teknologi.
I. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang belum final dan masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
ditinjau dari status kepegawaian guru.
2. Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
ditinjau dari masa kerja.
3. Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian ex post facto dan
komparatif, menurut Wayan Ardhana (1987) mengemukakan bahwa ex
post facto adalah penelitian dimana si peneliti tidak dimungkinkan untuk
memanipulasi variabel atau menunjuk subjek dalam suatu perlakuan
tertentu secara rambang atau menciptakan kondisi-kondisi secara rambang
(Muhadi, 2011:71). Komparatif digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian dan proses
pembelajaran ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 27 November 2014
sampai 27 Februari 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah semua guru Mata Pelajaran
Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
ditetapkan sebagai sampel.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
implementasi proses pembelajaran dan penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2011:109). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di SMK
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman dengan
jumlah keseluruhan guru sebanyak 677 guru. Berikut ini data populasi
guru:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.1
Data SMK se- Kabupaten Sleman
No Nama Sekolah Status Kecamatan Jumlah
Guru
1 SMK N 1 Depok Negeri Depok 89
2 SMK N 1 Godean Negeri Godean 79
3 SMK N 1 Tempel Negeri Tempel 69
4 SMK YPKK 2 Sleman Swasta Sleman 54
5 SMK YPKK 1 Sleman Swasta Gamping 46
6 SMK Muh. 2 Moyudan Swasta Moyudan 43
7 SMK "17" Seyegan Swasta Seyegan 31
8 SMK Ma'arif 1 Sleman Swasta Seyegan 14
9 SMK Muh. 1 Tempel Swasta Tempel 30
10 SMK Muh. 1 Turi Swasta Turi 26
11 SMK Hamong Putera I Swasta Pakem 18
12 SMK Sanjaya Swasta Pakem 29
13 SMK Muh. Cangkringan Swasta Cangkringan 53
14 SMK YPKK 3 Sleman Swasta Depok 22
15 SMK Yapemda Swasta Berbah 39
16 SMK Muh. Berbah Swasta Berbah 22
17 SMK Tarakanita Sleman Swasta Kalasan 13
Jumlah 677
2. Teknik Sampling dan Ukuran Sampel
Menurut Muhadi (2011:33), dalam statistika inferensial kita
harus mengetahui mengenai karakteristik populasi, yang pada
umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari
populasi yang bersangkutan. Sampel adalah sebagian data yang
diambil dari populasi. Sedangkan menurut Subagyo (2003:2) sampel
harus bisa mewakili keseluruhan populasi yang diteliti, oleh karena itu
pemilihan sampel harus diusahakan sedemikian rupa sehingga sampel
itu bisa menunjukkan gambaran keadaan keseluruhan populasi, jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sampel jangan terlalu sedikit dan menentukannya secara random atau
sembarang. Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Menurut Narbuko (2007: 116) purposive sampling merupakan teknik
berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan
mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada
dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pertimbangan
dalam memilih sampel untuk penelitian ini adalah; (1) sekolah yang
dijadikan sampel adalah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
yang sudah menerapkan Kurikulum 2013; (2) SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen yang dijadikan sampel memiliki siswa minimal
20 per kelas, hal tersebut dikarenakan jika sekolah memiliki jumlah
siswa minimal 20 siswa, maka dapat dikatakan proses pembelajaran di
sekolah tersebut sudah berjalan dengan normal/ baik; (3) respondennya
adalah guru-guru yang mengampu mata pelajaran akuntansi.
Sedangkan, pertimbangan dalam memilih responden yakni guru
akuntansi adalah; (1) peneliti memiliki latar belakang kuliah di
program studi pendidikan akuntansi; (2) guru-guru yang mengampu
mata pelajaran akuntansi memiliki pemahaman yang sama dengan
guru-guru yang mengampu di bidang lainnya tentang implementasi
penilaian dan implementasi proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013.
Berdasarkan pertimbangan terkait syarat-syarat sampel, maka
guru-guru yang dijadikan sampel nampak pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel status
kepegawaian dan variabel masa kerja.
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah implementasi penilaian
dan implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013.
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas
1) Variabel status kepegawaian
Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru baik
sebagai pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap.
Tabel 3.2
Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Status Kecamatan Jumlah
Guru
1 SMK N 1 Depok Negeri Depok 9
2 SMK N 1 Godean Negeri Godean 7
3 SMK N 1 Tempel Negeri Tempel 8
4 SMK YPKK 2 Sleman Swasta Sleman 7
5 SMK YPKK 1 Sleman Swasta Gamping 8
6 SMK Muh. 2 Moyudan Swasta Moyudan 3
7 SMK Ma'arif 1 Sleman Swasta Seyegan 5
8 SMK Muh. 1 Tempel Swasta Tempel 3
9 SMK Muh. Cangkringan Swasta Cangkringan 4
10 SMK YPKK 3 Sleman Swasta Depok 5
11 SMK Yapemda Swasta Berbah 4
Jumlah 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan kajian teoritik yang dibahas terdapat 3 (tiga) jenis
guru secara umum di Indonesia antara lain guru pegawai
negeri sipil (PNS), guru yayasan, dan guru tidak tetap (GTT).
Adapun pemberian skor untuk variabel status kepegawaian
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skoring Variabel Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Skor
1 Guru Tidak Tetap (GTT) 1
2 Guru Yayasan 2
3 Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3
2) Variabel masa kerja
Variabel masa kerja diukur berdasarkan lamanya mengajar
seorang guru dalam jumlah tahun. Variabel masa kerja diberi
skor sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skoring Variabel Masa Kerja
No Status Kepegawaian Skor
1 < 10 Tahun 1
2 10 - 20 Tahun 2
3 > 20 Tahun 3
b. Variabel terikat
Implementasi Penilaian dan Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 merupakan penerapan kurikulum baru di sekolah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sekolah SMK khususnya bidang keahlian bisnis dan manajemen.
Dalam implementasi proses pembelajaran terdapat 2 dimensi,
dimensi tersebut antara lain: pengelolaan kelas dan kegiatan
pembelajaran, Sedangkan dalam implementasi penilaian terdapat 3
dimensi yaitu: jenis-jenis penilaian, prinsip dan pendekatan
penilaian, dan teknik penilaian. Pengukuran variabel implementasi
penilaian dan implementasi proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 menurut persepsi guru menggunakan skala likert
yang telah dimodifikasi dengan menggunakan opsi jawaban
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Skala likert untuk pertanyaan bersifat positif dan negatif
Keterangan Skor (+) Skor (-)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Non-Tes
yaitu kuesioner tertutup. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah
guru Mata Pelajaran Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman. Kuesioner terdiri atas 73
pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi kurikulum 2013
menurut persepsi guru.
Dalam kuesioner berisi butir-butir instrumen yang kemudian
diukur sesuai dengan data yang telah diisi oleh responden, data
tersebut akan berupa skor-skor Likert. Untuk menginterpretasikan skor
masing-masing variabel, maka digunakan PAP II (Masidjo, 1995:158-
159).
2. Penyusunan Kuesioner
Agar kuesioner yang disusun memenuhi validitas isi, maka
ditempuh penyusunan kuesioner sebagai berikut: (a) menentukan
variabel; (b) menentukan dimensi-dimensi dari variabel tersebut;
(c) memilih indikator tersebut; (d) menulis pernyataan/ item.
Berikut ini tersaji tabel kisi- kisi penelitian :
Tabel 3.6
Daftar Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Dimensi Indikator No +/-
1 Proses
Pembelajaran 1 Pengelolaan Kelas
1 Mengatur tempat
peserta didik 1 +
2
Menggunakan
volume dan intonasi
yang dapat didengar
dengan baik oleh
peserta didik
2 +
3 -
3
Menggunakan
bahasa yang santun,
lugas dan mudah
dimengerti
4 -
5 +
4 Penyesuaian materi
pelajaran 6 +
5
Ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan dan
7 +
8 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
keselamatan dalam
proses pembelajaran 9 +
6 Pemberian penguatan
dan umpan balik
10 +
11 +
7 Pemberian Motivasi 12 +
13 +
8
Berpenampilan
sopan, bersih, dan
rapi
14 +
15 +
9 Menjelaskan silabus 16 +
17 +
10 Penyelenggaraan
proses pembelajaran 18 +
2
Kegiatan
Pembelajaran
2.1 Kegiatan
Pendahuluan
1 Memeriksa kesiapan
siswa
19 +
20 +
2 Pemberian Motivasi 21 +
22 +
3 Menyelenggarakan
pre test 23 +
4 Menjelaskan tujuan
pembelajaran
24 +
25 -
5 Menjelaskan materi
pelajaran
26 +
27 +
28 -
2.2 Kegiatan Inti
1 Mengamati
29 +
30 +
31 +
2 Menanya 32 +
33 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
34 +
35 +
3 Mengumpulkan
Informasi
36 +
37 +
38 +
4
Mengasosiasi 39 +
40 +
41 +
5 Mengkomunikasi 42 +
43 +
2.3 Kegiatan
Penutup
1 Menemukan manfaat
proses pembelajaran 44 +
2 Pemberian umpan
balik 45 +
3 Pemberian tugas 46 +
4
Menginformasikan
rencana
pembelajaran pada
pertemuan
berikutnya
47 +
2 Penilaian
1 Jenis-jenis penilaian
1 Menyelenggarakan
ulangan harian 1 +
2
Menyelenggarakan
ulangan tengah
semester
2 +
3
Menyelenggarakan
ulangan akhir
semester ganjil
3 +
4
Menyelenggarakan
ulangan akhir
semester genap/ ujian
kenaikan kelas
4 +
2 Prinsip &
Pendekatan Penilaian
1 Penilaian yang
obyektif
5 +
6 +
2 Penilaian yang
terpadu 7 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3 Penilaian yang
edukatif
8 +
9 -
4 Penilaian yang
ekonomis
10 +
11 +
5 Penilaian yang
transparan 12 +
6 Penilaian yang
akuntabel
13 +
14 +
7 Menggunakan acuan
PAK 15 +
8
Menerapkan KKM
(Kriteria Ketuntasan
Minimal)
16 +
3
Teknik Penilaian
3.1 Teknik
Penilaian Sikap
1
Menggunakan teknik
observasi atau
pengamatan perilaku
17 +
2 Menggunakan teknik
penilaian diri 18 +
3
Menggunakan teknik
penilaian teman
sejawat
19 +
4 Menggunakan teknik
jurnal 20 +
3.2
Teknik
Penilaian
Pengetahuan
6 Menggunakan teknik
tes tertulis 21 +
7 Menggunakan teknik
tes lisan 22 +
8
Menggunakan teknik
penugasan atau
proyek
23 +
3.3
Teknik
Penilaian
Keterampilan
9 Menggunakan teknik
kinerja 24 +
10 Menggunakan teknik
proyek 25 +
11 Menggunakan teknik
penilaian portofolio 26 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk menguji kuesioner variabel implementasi penilaian dan
variabel implementasi proses pembelajaran digunakan teknik analisis
korelasi produk moment dari Pearson Correlation dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien antara X dan Y
N = Jumlah subjek
X = Skor masing-masing butir uji coba
Y = Skor total butir uji coba
∑X = Jumlah skor butir
∑Y = Jumlah skor total butir
∑XY = Jumlah hasil perkalian skor butir dan skor total
∑X2 = Jumlah kuadrat skor butir
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan valid
jika pada α = 5% rhitung bersifat positf dan nilainya lebih besar dari
rtabel.
Instrumen penelitian ini tidak di ujicobakan, tetapi dilakukan
pemeriksa validitasnya berdasarkan data penelitian yang telah
diperoleh dari responden Guru mata pelajaran Akuntansi di SMK
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijadikan sampel, yaitu
sebanyak 63 responden.
Validitas butir diketahui dengan membandingkan koefisien
korelasi skor tiap-tiap butir dengan skor totalnya atau r hitung dan r
tabel. Apabila r hitung ≥ r tabel maka butir instrumen tersebut
dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka butir
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Koefisien korelasi (r hitung) diperoleh dengan rumus yang telah
disebut di atas dari perhitungan menggunakan alat bantu komputer
program SPSS versi 16.00, sedangkan r tabel diperoleh dari tabel r
produk moment pada taraf signifikansi 5% dan dk 63 - 2 = 61.
Ringkasan hasil pengujian validitas dari hasil pengujian diketahui
derajat kebebasan sebesar 61 ( dk=63-2) dengan taraf signifikansi 5%
menunjukkan rtabel sebesar 0,2480 terdapat pada tabel 3.7, tabel 3.8,
dan tabel 3.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 3.7
Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Penilaian Bedasarkan Kurikulum 2013
Butir rhitung rtabel Keterangan
48 0,503 0,2480 VALID
49 0,392 0,2480 VALID
50 0,351 0,2480 VALID
51 0,351 0,2480 VALID
52 0,580 0,2480 VALID
53 0,668 0,2480 VALID
54 0,631 0,2480 VALID
55 0,378 0,2480 VALID
56 0,419 0,2480 VALID
57 0,660 0,2480 VALID
58 0,404 0,2480 VALID
59 0,558 0,2480 VALID
60 0,617 0,2480 VALID
61 0,659 0,2480 VALID
62 0,609 0,2480 VALID
63 0,460 0,2480 VALID
64 0,676 0,2480 VALID
65 0,739 0,2480 VALID
66 0,689 0,2480 VALID
67 0,415 0,2480 VALID
68 0,651 0,2480 VALID
69 0,501 0,2480 VALID
70 0,626 0,2480 VALID
71 0,583 0,2480 VALID
72 0,436 0,2480 VALID
73 0,618 0,2480 VALID
Berdasarkan tabel ringkasan di atas, dapat diketahui bahwa semua
butir soal penilaian sudah valid.
Setelah mendapatkan data pengujian validitas butir penilaian,
maka selanjutnya data tentang proses pembelajaran akan diuji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
validitasnya. Data yang terdapat pada proses pembelajaran
menggunakan kuesioner dengan butir sebanyak 47 butir pertanyaan
yang disertai dengan 4 alternatif jawaban. Jika koefisien rtabel
dibandingkan dengan koefisen rhitung, dan rhitung lebih besar
dibandingkan rtabel maka dapat dikatakan valid. Adapun ringkasan dari
pengujian validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 (Pertama)
Butir rhitung rtabel Keterangan
1 0,473 0,2480 VALID
2 0,356 0,2480 VALID
3 -0,202 0,2480 TIDAK VALID
4 0,133 0,2480 VALID
5 0,376 0,2480 VALID
6 0,378 0,2480 VALID
7 0,460 0,2480 VALID
8 0,398 0,2480 VALID
9 0,366 0,2480 VALID
10 0,393 0,2480 VALID
11 0,410 0,2480 VALID
12 0,439 0,2480 VALID
13 0,370 0,2480 VALID
14 0,530 0,2480 VALID
15 0,302 0,2480 VALID
16 0,304 0,2480 VALID
17 0,583 0,2480 VALID
18 0,515 0,2480 VALID
19 0,454 0,2480 VALID
20 0,313 0,2480 VALID
21 0,589 0,2480 VALID
22 0,589 0,2480 VALID
23 0,612 0,2480 VALID
24 0,654 0,2480 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
25 0,470 0,2480 VALID
26 0,166 0,2480 VALID
27 0,296 0,2480 VALID
28 0,311 0,2480 VALID
29 0,663 0,2480 VALID
30 0,440 0,2480 VALID
31 0,425 0,2480 VALID
32 0,360 0,2480 VALID
33 0,519 0,2480 VALID
34 0,423 0,2480 VALID
35 0,600 0,2480 VALID
36 0,525 0,2480 VALID
37 0,652 0,2480 VALID
38 0,697 0,2480 VALID
39 0,579 0,2480 VALID
40 0,475 0,2480 VALID
41 0,646 0,2480 VALID
42 0,367 0,2480 VALID
43 0,499 0,2480 VALID
44 0,725 0,2480 VALID
45 0,686 0,2480 VALID
46 0,735 0,2480 VALID
47 0,704 0,2480 VALID
Berdasarkan tabel di atas, pada butir nomor 3 tidak valid, oleh
karena itu peneliti membuat keputusan untuk menghilangkan butir
nomor 3. Berikut ini data rangkuman kedua validitas proses
pembelajaran.
Tabel 3.9
Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Implementasi
Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 (Kedua)
Butir rhitung rtabel Keterangan
1 0,479 0,2480 VALID
2 0,356 0,2480 VALID
4 0,123 0,2480 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5 0,379 0,2480 VALID
6 0,367 0,2480 VALID
7 0,469 0,2480 VALID
8 0,399 0,2480 VALID
9 0,366 0,2480 VALID
10 0,383 0,2480 VALID
11 0,414 0,2480 VALID
12 0,450 0,2480 VALID
13 0,370 0,2480 VALID
14 0,536 0,2480 VALID
15 0,297 0,2480 VALID
16 0,307 0,2480 VALID
17 0,580 0,2480 VALID
18 0,515 0,2480 VALID
19 0,455 0,2480 VALID
20 0,314 0,2480 VALID
21 0,600 0,2480 VALID
22 0,599 0,2480 VALID
23 0,606 0,2480 VALID
24 0,662 0,2480 VALID
25 0,473 0,2480 VALID
26 0,155 0,2480 VALID
27 0,302 0,2480 VALID
28 0,322 0,2480 VALID
29 0,664 0,2480 VALID
30 0,432 0,2480 VALID
31 0,429 0,2480 VALID
32 0,370 0,2480 VALID
33 0,515 0,2480 VALID
34 0,432 0,2480 VALID
35 0,602 0,2480 VALID
36 0,525 0,2480 VALID
37 0,649 0,2480 VALID
38 0,688 0,2480 VALID
39 0,590 0,2480 VALID
40 0,483 0,2480 VALID
41 0,651 0,2480 VALID
42 0,352 0,2480 VALID
43 0,497 0,2480 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
44 0,723 0,2480 VALID
45 0,690 0,2480 VALID
46 0,745 0,2480 VALID
47 0,712 0,2480 VALID
2. Uji Reliabilitas (Keandalan)
Menurut Azwar (2009: 4-5) reliabilitas merupakan penerjemahan
dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel (reliable). Untuk menguji reliabilitas butir
soal dalam penelitian ini digunakan rumus Alfa Cronbach sebagai
berikut:
Keterangan:
rii = Reliabilitas instrumen
K = Banyak butir pertanyaan
∑σb2 = Jumlah varians soal
σ12 = Varians soal
Kuesioner dinyatakan reliabel jika pada α = 5% nilai alpha
cronbach lebih dari 0,6. Adapun hasil pengujian reliabilitas ada pada
tabel 3.7:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 3.10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
0,919559701 0,926611204 26
Sedangkan hasil pengujian untuk reliabilitas pada tabel 3.9
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
0,935689876 0,937112761 46
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas penilaian (Tabel
3.10) dan proses pembelajaran (Tabel 3.11), kemudian
diinterpretasikan dengan tabel berikut ini:
Tabel 3.12
Kriteria Koefeisien Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800-1,000 Sangat Tinggi
0,600-0,799 Tinggi
0,400-0,599 Sedang
0,200-0,399 Rendah
<0,200 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.10
dapat diperoleh bahwa koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,919559701 bila dibulatkan tiga angka menjadi sebesar 0,920, terletak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pada taraf 0,800-1,000, maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir
pernyataan variabel tersebut adalah handal dan memiliki reliabilitas
yang sangat tinggi. Begitu pula pada tabel 3.11 diperoleh Cronbach’s
Alpha sebesar 0,935689876 bila dibulatkan tiga angka menjadi sebesar
0,936, nilai 0,936 terletak pada taraf 0,800-1,000, maka dapat diartikan
bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel tersebut adalah handal
dan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel
dan populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Peneliti mendeskripsikan data dengan menggunakan tabel,
grafik, diagram dan persentase serta menginterpretasikan berdasarkan
PAP II dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):
81% - 100% : Sangat Baik
66%- 80% : Baik
56% - 65% : Cukup
46% - 55% : Tidak Baik
Dibawah 46% : Sangat Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi
siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, karena data
penelitian ini yang telah ditetapkan sebelumnya memiliki skor
terendah 1 dan skor tertinggi 4, oleh karena itu untuk mendeskripsikan
kecenderungan variabel penilaian hasil belajar dan proses
pembelajaran harus menentukan skor interval dengan memodifikasi
rumus PAP II dengan rumus: Skor tertinggi yang mungkin dicapai +
[nilai presentil x (Skor tertinggi yang mungkin dicapai – Skor terendah
yang mungkin dicapai)].
a. Variabel Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Jumlah item kuesioner untuk pengumpulan data variabel
implementasi penilaian sebanyak 26 item. Skor tertinggi dalam
variabel ini sebesar 104 (26 x 4), sedangkan skor terendah untuk
variabel ini sebesar 26 (26 x 1). Skor variabel implementasi
penilaian berdasarkan kurikulum 2013 sebagai berikut:
26+81%(104-26) = 89 – 104 kategori Sangat Baik
26+66%(104-26) = 77 – <89 kategori Baik
26+56%(104-26) = 70 – <77 kategori Cukup
26+46%(104-26) = 62 – <70 kategori Tidak Baik
26 – <62 kategori Sangat Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Variabel Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013
Jumlah item kuesioner untuk pengumpulan data variabel
implementasi proses pembelajaran sebanyak 46 item. Skor
tertinggi dalam variabel ini sebesar 184 (46 x 4), sedangkan skor
terendah untuk variabel ini sebesar 46 (46 x 1). Skor variabel
implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
sebagai berikut:
46+81%(184-46)= 158 – 184 kategori Sangat Baik
46+66%(184-46)= 137 – <158 kategori Baik
46+56%(184-46)= 123 – <137 kategori Cukup
46+46%(184-46)= 109 – <123 kategori Tidak Baik
46 – <109 kategori Sangat Tidak Baik
2. Uji Prasayarat Analisis
Uji prasyarat analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji normalitas
Untuk mengetahui data masing-masing variabel berdistribusi
normal atau tidak maka digunakan uji normalitas. Pengujian yang
digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov
Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi)
terbesar. Harga Fo(Xi)-SN terbesar dinamakan deviasi maksimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kolmogorov Smirnov memiliki rumus sebagai berikut (Ghozali,
2002:36)
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang di tentukan
SN(Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Kriteria pengujian normalitas dalam penelitian ini adalah jika nilai
Asymp. Sig. < taraf nyata (0,05%), maka distribusi data variabel
dikatakan signifikan atau normal. Tetapi, jika nilai Asymp. Sig. >
taraf nyata (0,05%), maka distribusi data variabel dikatakan tidak
signifikan atau tidak normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari sampel
yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian ini dilakukan sebelum
peneliti menggeneralisasikan hasil penelitian. Rumus uji
homogenitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
Harga F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel pada taraf
signifikansi 5%. Maka kriteria yang digunakan ialah F hitung < F
tabel maka varian data dapat dikatakan homogen, dan apabila F
hitung > F tabel maka varian data tidak dapat dikatakan homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Perumusan Hipotesis
Ho1 = Tidak ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
Ha1 = Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
Ho2 = Tidak ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Ha2 = Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Ho3 = Tidak ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian guru.
Ha3 = Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian guru.
Ho4 = Tidak ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Ha4 = Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian untuk hipotesis di atas menggunakan Analisis Varian
Satu Arah (One Way ANOVA). Untuk menjawab masalah di atas
berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesisnya:
1) Merumuskan hipotesis Ho dan Ha
Ho1 = Tidak ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
Ha1 = Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
2) Menentukan daerah penerimaan Ho dan penolakan Ha
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik
kritis diperoleh menggunakan bantuan tabel F dimana titik
kritis ditentukan dengan:
a) Taraf nyata atau signifikansi (α) = 5%
b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri atas:
Numerator = k-1 dan Denominator = N-k
Berikut ini disajikan rumus unsur tabel persiapan ANOVA:
Tabel 3.13
Rumus Unsur Tabel Persiapan ANOVA
Sumber Jumlah Kuadrat Derajat Kebebasan Mean Kuadrat F
Variansi (SV) (JK) (db) (MK)
Kelompok
(K)
Dalam
(d)
Total
(T)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Keterangan:
nk = jumlah subjek dalam kelompok
K = banyaknya kelompok
N = jumlah subjek seluruhnya
JKT = jumlah kuadrat total
JKK = jumlah kuadrat kelompok
JKd = jumlah kuadrat dalam
dbk = derajat kebebasan kelompok
dbd = derajat kebebasan kelompok
dbt = derajat kebebasan kelompok
MKK = mean kuadrat kelompok
MKd = mean kuadrat kelompok
= faktor koreksi yang muncul berkali-kali
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara F
hitung dengan F tabel, yaitu:
Ho diterima jika F hitung < F tabel
Ho ditolak jika F hitung > F tabel
Atau
Ho diterima jika taraf signifikansi < α
Ho ditolak jika taraf signifikansi > α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4) Penarikan kesimpulan
a) Jika Ho1 diterima berarti tidak ada perbedaan implementasi
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian guru.
b) Jika Ha1 diterima berarti ada perbedaan implementasi
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian guru.
Catatan: langkah seperti di atas juga dilakukan untuk pengujian
hipotesis 2, 3, dan 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai
dengan 27 Februari 2015 dengan subjek penelitian guru-guru Akuntansi
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman.
Pengambilan data dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean,
SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK
Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK
YPKK 3 Sleman, SMK YAPEMDA. Dari 11 sekolah yang diteliti
sebanyak 63 kuesioner yang disebar juga kembali dan terisi secara
lengkap.
Selanjutnya, dalam bab ini akan disajikan analisis data yang
menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 For
Windows serta pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.1
Data Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Responden Persentase
Responden
Mengisi
Lengkap
Kuesioner
Disebar
Kuesioner
Kembali
Mengisi
Lengkap
SMK N 1 Depok 9 9 9 14,2%
SMK N 1 Godean 7 7 7 11,1%
SMK N 1 Tempel 8 8 8 12,7%
SMK YPKK 2 Sleman 7 7 7 11,1%
SMK YPKK 1 Sleman 8 8 8 12,7%
SMK Muh. 2 Moyudan 3 3 3 4,8%
SMK Ma'arif 1 Sleman 5 5 5 8,0%
SMK Muh. 1 Tempel 3 3 3 4,8%
SMK Muh. Cangkringan 4 4 4 6,3%
SMK YPKK 3 Sleman 5 5 5 8,0%
SMK Yapemda 4 4 4 6,3%
Total 63 63 63 100%
1. Deskripsi Responden
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Perempuan 45 71.4 71.4 71.4
Laki-Laki 18 28.6 28.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat mengenai jumlah responden
berdasarkan jenis kelamin, dimana guru yang berjenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
perempuan sebesar 45 guru (71,4%) lebih banyak dari guru laki-
laki sebesar 18 (28,6%).
b. Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Jumlah responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid GTT 11 17.5 17.5 17.5
Yayasan 16 25.4 25.4 42.9
PNS 36 57.1 57.1 100.0
Total 63 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden
berdasarkan status kepegawaian, dimana dari 63 guru terdapat 36
guru (57,1%) merupakan PNS, sedangkan 16 guru (25,4%)
merupakan guru yayasan dan 11 guru (17,5%) adalah Guru Tidak
Tetap.
c. Responden Berdasarkan Status Sekolah
Jumlah responden berdasarkan status sekolah dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Status Sekolah
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Swasta 39 61.9 61.9 61.9
Negeri 24 38.1 38.1 100.0
Total 63 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden
berdasarkan status sekolah, dimana dari 63 guru terdapat 39 guru
(61,9%) yang bekerja di SMK Swasta dan 24 guru (38,1%) bekerja
di SMK Negeri.
d. Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi
Jumlah responden berdasarkan penerimaan sertifikasi guru dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Data Responden Berdasarkan Penerima Sertifikasi Guru
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum 14 22.2 22.2 22.2
Sudah 49 77.8 77.8 100.0
Total 63 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 63 guru yang
menjadi responden terdapat 49 guru (77,8%) telah menerima
sertifikasi guru dan 14 guru (22,2%) belum menerima sertifikasi.
e. Responden Berdasarkan Masa Kerja
Jumlah responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6
Data Responden Berdasarkan Frekuensi Masa Kerja
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Baru 14 22.2 22.2 22.2
Sedang 16 25.4 25.4 47.6
Lama 33 52.4 52.4 100.0
Total 63 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa masa kerja guru di
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten
Sleman yang dapat dideskripsikan terdapat 14 guru (22,2%) yang
baru memulai masa kerja, 16 guru (25,4%) yang masa kerjanya
memasuki kriteria sedang. Sedangkan, sisanya masuk guru yang
telah mengajar denga masa kerja yang lama.
2. Deskripsi Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Untuk mendapatkan hasil mengenai implementasi penilaian hasil
belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru dan
mengacu pada PAP II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang
diperoleh setiap guru berdasarkan pada jumlah skor dari 4 alternatif
pilihan jawaban yang disediakan dan dipilih oleh guru. Setiap butir
pernyataan mengacu pada skala Likert, yang meliputi skor pada
pernyataan positif: Selalu (skor 4), Sering (skor 3), Hampir Tidak
Pernah (Skor 2) dan Tidak Pernah (skor 1), sedangkan untuk
pernyataan negatif: Selalu (skor 1), Sering (skor 2), Hampir Tidak
Pernah (skor 3), Tidak Pernah (skor 4). Berikut ini adalah tabel hasil
deskripsi implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 yang
dapat dilihat pada tabel 4.7:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.7
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 36 57,1
Baik 77 -< 89 23 36,5
Cukup 70 -< 77 3 4,8
Tidak Baik 62 -< 70 1 1,6
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0
Total 63 100
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 63 guru
Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-
Kabupaten Sleman yang menjadi responden terdapat 36 guru (57,1%)
yang mengimplementasikan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
dengan sangat baik, 23 guru (36,5%) mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Sedangkan ada sisa guru
(4,8%) yang mengimplementasikan penilaian berdasarkan Kurikulum
2013 dengan cukup baik dan 1 guru (1,6%) yang tidak baik. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru Akuntansi
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman
memiliki persepsi bahwa implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat
nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.8
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 63
Missing 0
Mean 89.24
Median 90.00
Mode 78
Std. Deviation 8.835
Minimum 68
Maximum 103
Berdasarkan tabel 4.8 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean)
sebesar 89,24 berada pada interval 89 -< 104, maka masuk dalam
kategori sangat baik. Nilai tengah (median) sebesar 90,00 berada pada
interval 89 -< 104 maka masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah
yang sering terlihat (mode) sebesar 78 berada pada interval 77 -< 89
masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi (std. deviation)
sebesar 8,835. Data-data diatas disajikan berdasarkan kuesioner yang
telah diisi oleh 63 guru responden, sehingga kesimpulan yang dapat
dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
yang telah dilakukan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berikut ini adalah deskripsi mengenai implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 untuk masing-masing SMK Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman:
a. SMK N 1 Depok
Tabel 4.9
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Depok
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 6 66,7
Baik 77 -< 89 3 33,3
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 9 100
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK N 1 Depok telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, karena sebagian
besar 6 guru (66,77%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan
3 guru (33,3%) masuk kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.10
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
Nilai Statistik Skor
N Valid 9
Missing 0
Mean 90.67
Median 91.00
Mode 78
Std. Deviation 7.297
Minimum 78
Maximum 99
Berdasarkan tabel 4.10 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok dapat diperoleh
rata-rata (mean) sebesar 90,67 berada pada interval 89 -< 104 maka
masuk dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median) sebesar
91,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam kategori
sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 78 berada
pada interval 77 -< 89 masuk dalam kategori baik, dengan standar
deviasi (std. deviation) sebesar 7,297. Sehingga kesimpulan yang
dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum
2013 yang telah dilakukan di SMK N 1 Depok sudah berjalan
dengan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. SMK N 1 Godean
Tabel 4.11
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Godean
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 5 71,4
Baik 77 -< 89 2 28,6
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 7 100
Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK N 1 Godean telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, terdapat 5 guru
(71,4%) yang masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan 2 guru
(28,6%) masuk dalam kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.12
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
Nilai Statistik Skor
N Valid 7
Missing 0
Mean 94.57
Median 101.00
Mode 103
Std. Deviation 10.612
Minimum 78
Maximum 103
Berdasarkan tabel 4.12 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean dapat diperoleh
rata-rata (mean) sebesar 94,57 berada pada interval 89 -< 104 maka
masuk dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median) sebesar
101,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam kategori
sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 103 berada
pada interval 89 -< 104 masuk dalam kategori sangat baik, dengan
standar deviasi (std. deviation) sebesar 10,612. Sehingga
kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di SMK N 1
Godean sudah berjalan dengan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c. SMK N 1 Tempel
Tabel 4.13
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Tempel
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 2 25,0
Baik 77 -< 89 5 62,5
Cukup 70 -< 77 1 12,5
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 8 100
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK N 1 Tempel telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 5 guru (62,5%)
yang masuk dalam kategori baik. 2 guru (25%) masuk dalam
kategori sangat baik dan 1 guru (12,5%) masuk dalam kategori
cukup.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.14
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
Nilai Statistik Skor
N Valid 8
Missing 0
Mean 83.75
Median 83.00
Mode 73
Std. Deviation 6.777
Minimum 73
Maximum 94
Berdasarkan tabel 4.14 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel dapat diperoleh
rata-rata (mean) sebesar 83,75 berada pada interval 77 -< 89 maka
masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar 83,00
berada pada interval 77 -< 89 maka masuk dalam kategori baik.
Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 73 berada pada interval
70 -< 77 masuk dalam kategori cukup, dengan standar deviasi (std.
deviation) sebesar 6,777. Sehingga kesimpulan yang dapat
dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
yang telah dilakukan di SMK N 1 Tempel sudah berjalan dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
d. SMK YPKK 2 Sleman
Tabel 4.15
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 2 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 7 100,0
Baik 77 -< 89 0 0,0
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 7 100
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 2 Sleman telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, 7 guru masuk
dalam kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 7
Missing 0
Mean 99.71
Median 101.00
Mode 101
Std. Deviation 3.684
Minimum 94
Maximum 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Berdasarkan tabel 4.16 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman dapat
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 99,71 berada pada interval 89 -<
104 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median)
sebesar 101,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam
kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar
101 berada pada interval 89 -< 104 masuk dalam kategori sangat
baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 3,684.
Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK YPKK 2 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik.
e. SMK YPKK 1 Sleman
Tabel 4.17
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 1 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 6 75,0
Baik 77 -< 89 2 25,0
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 8 100
Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 1 Sleman telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, karena sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
besar sebanyak 6 guru (75%) yang masuk dalam kategori sangat
baik. Sedangkan, 2 guru (25%) termasuk kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.18
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 8
Missing 0
Mean 91.25
Median 92.00
Mode 90
Std. Deviation 4.166
Minimum 85
Maximum 96
Berdasarkan tabel 4.18 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman dapat
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 91,25 berada pada interval 89 -<
104 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median)
sebesar 92,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam
kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 90
berada pada interval 89 -< 104 masuk dalam kategori sangat baik,
dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 4,166 Sehingga
kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di SMK YPKK
1 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik.
f. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Tabel 4.19
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 1 33,3
Baik 77 -< 89 1 33,3
Cukup 70 -< 77 1 33,3
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 3 100
Berdasarkan tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan telah mengimplementasikan
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, baik,
dan cukup, karena masing-masing guru termasuk dalam masing-
masing kategori tersebut.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.20
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Nilai Statistik Skor
N Valid 3
Missing 0
Mean 80.33
Median 77.00
Mode 75
Std. Deviation 7.572
Minimum 75
Maximum 89
Berdasarkan tabel 4.20 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 80,33 berada pada interval
77 -< 89 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median)
sebesar 77,00 berada pada interval 77 -< 89 maka masuk dalam
kategori baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 75 berada
pada interval 70 -< 77 masuk dalam kategori cukup, dengan standar
deviasi (std. deviation) sebesar 7,572. Sehingga kesimpulan yang
dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum
2013 yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
sudah berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
g. SMK Ma’arif 1 Sleman
Tabel 4.21
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Ma'arif 1 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 3 60,0
Baik 77 -< 89 2 40,0
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 5 100
Berdasarkan tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Ma’arif 1 Sleman telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik, terdapat 3 guru
(60%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan 2 guru (40%)
masuk dalam kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.22
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Ma'arif 1 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 5
Missing 0
Mean 89.60
Median 90.00
Mode 83
Std. Deviation 5.128
Minimum 83
Maximum 95
Berdasarkan tabel 4.22 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman dapat
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 89,60 berada pada interval 89 -<
104 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median)
sebesar 90,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam
kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 83
berada pada interval 77 -< 89 masuk dalam kategori baik, dengan
standar deviasi (std. deviation) sebesar 5,128. Sehingga kesimpulan
yang dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di SMK Ma’arif 1 Sleman
sudah berjalan dengan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
h. SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Tabel 4.23
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 2 66,7
Baik 77 -< 89 1 33,3
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 3 100
Berdasarkan tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Muhammadiyah 1 Tempel telah mengimplementasikan
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik,
terdapat 2 guru (66,7%) yang masuk dalam kategori sangat baik
dan 1 guru (33,3%) masuk kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.24
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Nilai Statistik Skor
N Valid 3
Missing 0
Mean 88.33
Median 91.00
Mode 81
Std. Deviation 6.429
Minimum 81
Maximum 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan tabel 4.24 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 88,33 berada pada interval
77 -< 89 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median)
sebesar 91,00 berada pada interval 89 -< 104 maka masuk dalam
kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 81
berada pada interval 77 -< 89 masuk dalam kategori baik, dengan
standar deviasi (std. deviation) sebesar 6,429. Sehingga kesimpulan
yang dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 1
Tempel sudah berjalan dengan baik.
i. SMK Muhammadiyah Cangkringan
Tabel 4.25
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah Cangkringan
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 1 25,0
Baik 77 -< 89 2 50,0
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 1 25,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 4 100
Berdasarkan tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Muhammadiyah Cangkringan telah mengimplementasikan
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
guru (50%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan 2 guru
masing-masing masuk kategori sangat baik dan tidak baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.26
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan
Nilai Statistik Skor
N Valid 4
Missing 0
Mean 83.25
Median 87.00
Mode 68
Std. Deviation 10.372
Minimum 68
Maximum 91
Berdasarkan tabel 4.26 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah
Cangkringan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 83,25 berada
pada interval 77 -< 89 maka masuk dalam kategori baik. Nilai
tengah (median) sebesar 87,00 berada pada interval 77 -< 89 maka
masuk dalam kategori baik. Jumlah yang sering terlihat (mode)
sebesar 68 berada pada interval 62 -< 70 masuk dalam kategori
tidak baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 10,372.
Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah berjalan dengan baik.
j. SMK YPKK 3 Sleman
Tabel 4.27
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 3 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 1 20,0
Baik 77 -< 89 3 60,0
Cukup 70 -< 77 1 20,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 5 100
Berdasarkan tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 3 Sleman telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 3 guru (60%)
yang masuk dalam kategori baik. Sedangkan 2 guru masing-masing
masuk kategori sangat baik dan cukup.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 4.28
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 5
Missing 0
Mean 82.80
Median 83.00
Mode 71
Std. Deviation 9.602
Minimum 71
Maximum 97
Berdasarkan tabel 4.28 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman dapat
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 82,80 berada pada interval 77 -<
89 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar
83,00 berada pada interval 77 -< 89 maka masuk dalam kategori
baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 71 berada pada
interval 70 - < 77 masuk dalam kategori cukup, dengan standar
deviasi (std. deviation) sebesar 9,602. Sehingga kesimpulan yang
dapat dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum
2013 yang telah dilakukan di SMK YPKK 3 Sleman sudah berjalan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
k. SMK YAPEMDA
Tabel 4.29
Deskripsi Implementasi Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YAPEMDA
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 89 -< 104 2 50,0
Baik 77 -< 89 2 50,0
Cukup 70 -< 77 0 0,0
Tidak Baik 62 -< 70 0 0,0
Sangat Tidak Baik 26 - < 62 0 0,0
Total 4 100
Berdasarkan tabel 4.29 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YAPEMDA telah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik dan baik, karena
masing-masing guru 2 guru (50%) dan 2 guru (50%) masuk dalam
masing-masing kategori tersebut.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.30
Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA
Nilai Statistik Skor
N Valid 4
Missing 0
Mean 86.25
Median 83.50
Mode 78
Std. Deviation 10.532
Minimum 78
Maximum 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berdasarkan tabel 4.30 nilai-nilai statistik implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA dapat diperoleh
rata-rata (mean) sebesar 86,25 berada pada interval 77 -< 89 maka
masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar 83,50
berada pada interval 77 -< 89 maka masuk dalam kategori baik.
Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 78 berada pada interval
77 -< 89 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi (std.
deviation) sebesar 10,532. Sehingga kesimpulan yang dapat
dihasilkan ialah penerapan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
yang telah dilakukan di SMK YAPEMDA sudah berjalan dengan
baik.
3. Deskripsi Implementasi Berdasarkan Proses Pembelajaran Kurikulum
2013
Untuk mendapatkan hasil mengenai implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru dan
mengacu pada PAP II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang
diperoleh setiap guru berdasarkan pada jumlah skor dari 4 alternatif
pilihan jawaban yang disediakan dan dipilih oleh guru. Skala yang
digunakan sama dengan implementasi penilaian yaitu skala Likert.
Berikut ini adalah tabel hasil deskripsi implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.31:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 4.31
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 25 39,7
Baik 137 -< 158 37 58,7
Cukup 123 -< 137 1 1,6
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 - < 109 0 0
Total 63 100
Dari tabel 4.31 di atas dapat diketahui bahwa dari 63 guru
Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-
Kabupaten Sleman yang menjadi responden terdapat 25 guru (39,7%)
yang mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan sangat baik, 37 guru (58,7%) yang
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 dengan baik. Sedangkan ada sisa guru (1,6%) yang
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 dengan cukup baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar guru Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kabupaten Sleman memiliki persepsi bahwa
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat
nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.32
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 63
Missing 0
Mean 160.84
Median 160.00
Mode 159
Std. Deviation 11.938
Minimum 139
Maximum 182
Berdasarkan tabel 4.32 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata
(mean) sebesar 160,84 berada pada interval 158 -< 184 maka masuk
dalam kategori sangat baik. Nilai tengah (median) sebesar 160,00
berada pada interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat
baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 159 berada pada
interval 158 -< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar
deviasi (std. deviation) sebesar 11,938. Data-data diatas disajikan
berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh 63 guru responden,
sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman
sudah berjalan dengan sangat baik.
Berikut ini adalah deskripsi mengenai implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk masing-masing
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman:
a. SMK N 1 Depok
Tabel 4.33
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Depok
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 4 44,4
Baik 137 -< 158 5 55,6
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 9 100
Berdasarkan tabel 4.33 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK N 1 Depok telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 5
guru (55,6%) yang masuk dalam kategori baik dan 4 guru (44,4%)
termasuk dalam kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.34
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Depok
Nilai Statistik Skor
N Valid 9
Missing 0
Mean 159,6666667
Median 160
Mode 171
Std.
Deviation 13,36038922
Minimum 143
Maximum 177
Berdasarkan tabel 4.34 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 159,67 berada pada
interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai
tengah (median) sebesar 160 berada pada interval 158 -< 184, maka
masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat
(mode) sebesar 171 berada pada interval 158 -< 184 masuk dalam
kategori sangat baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar
13.3604. Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah
penerapan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang
telah dilakukan di SMK N 1 Depok sudah berjalan dengan sangat
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. SMK N 1 Godean
Tabel 4.35
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Godean
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 5 71,4
Baik 137 -< 158 2 28,6
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 7 100
Berdasarkan tabel 4.35 di atas menunjukkan bahwa guru
Akuntansi di SMK N 1 Godean telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik,
terdapat 5 guru (71,4%) yang masuk dalam kategori sangat baik
dan 2 guru (28,6%) yang termasuk dalam kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.36
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Godean
Nilai Statistik Skor
N Valid 7
Missing 0
Mean 168,2857143
Median 173
Mode 174
Std. Deviation 9,741907509
Minimum 152
Maximum 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Berdasarkan tabel 4.6 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 168, 286 berada pada
interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai
tengah (median) sebesar 173 berada pada interval 158 -< 184 maka
masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat
(mode) sebesar 174 berada pada interval 158 -< 184 masuk dalam
kategori sangat baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar
9,742. Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan
proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah
dilakukan di SMK N 1 Godean sudah berjalan dengan sangat baik.
c. SMK N 1 Tempel
Tabel 4.37
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Tempel
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 2 25,0
Baik 137 -< 158 6 75,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 8 100
Berdasarkan tabel 4.37 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK N 1 Tempel telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
guru (75%) yang masuk dalam kategori baik dan 2 guru (25%)
yang termasuk kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.38
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK N 1 Tempel
Nilai Statistik Skor
N Valid 8
Missing 0
Mean 156,375
Median 153
Mode 153
Std. Deviation 10,50085031
Minimum 145
Maximum 179
Berdasarkan tabel 4.38 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 156,375 berada pada
interval 137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah
(median) sebesar 153 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk
dalam kategori baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar
153 berada pada interval 137 -< 158 masuk dalam kategori baik,
dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 10,501. Sehingga
kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK N 1 Tempel sudah berjalan dengan baik.
d. SMK YPKK 2 Sleman
Tabel 4.39
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 2 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 7 100,0
Baik 137 -< 158 0 0,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 7 100
Berdasarkan tabel 4.39 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 2 Sleman telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.40
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 2 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 7
Missing 0
Mean 170,4285714
Median 173
Mode 162
Std. Deviation 5,563486403
Minimum 162
Maximum 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Berdasarkan tabel 4.40 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2
Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 170,429 berada
pada interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat baik.
Nilai tengah (median) sebesar 173 berada pada interval 158 -< 184
maka masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah yang sering
terlihat (mode) sebesar 162 berada pada interval 158 -< 184 masuk
dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi (std. deviation)
sebesar 5,563 Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah
penerapan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang
telah dilakukan di SMK YPKK 2 Sleman sudah berjalan dengan
sangat baik.
e. SMK YPKK 1 Sleman
Tabel 4.41
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 1 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 2 25,0
Baik 137 -< 158 6 75,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 8 100
Berdasarkan tabel 4.41 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 1 Sleman telah mengimplementasikan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan sangat baik,
terdapat 6 guru (75%) yang masuk dalam kategori baik dan 2 guru
(25%) yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.42
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 1 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 8
Missing 0
Mean 159,5
Median 158
Mode 158
Std. Deviation 9,957050625
Minimum 146
Maximum 178
Berdasarkan tabel 4.42 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1
Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 159,5 berada pada
interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat baik. Nilai
tengah (median) sebesar 158 berada pada interval 158 -< 184 maka
masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat
(mode) sebesar 158 berada pada interval 158 -< 184 masuk dalam
kategori sangat baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar
9.957. Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah
dilakukan di SMK YPKK 1 Sleman sudah berjalan dengan sangat
baik.
f. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Tabel 4.43
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 1 33,3
Baik 137 -< 158 2 66,7
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 3 100
Berdasarkan tabel 4.43 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan telah mengimplementasikan
proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik,
terdapat 2 guru (66,7%) yang masuk dalam kategori baik dan 1
guru yang masuk kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 4.44
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Nilai Statistik Skor
N Valid 3
Missing 0
Mean 156
Median 159
Mode 144
Std. Deviation 10,81665383
Minimum 144
Maximum 165
Berdasarkan tabel 4.4 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan dapat diperoleh rata-rata (mean)
sebesar 156 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk dalam
kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar 159 berada pada
interval 158 -< 184 maka masuk dalam kategori sangat baik.
Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 144 berada pada
interval 137 -< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar
deviasi (std. deviation) sebesar 10,817. Sehingga kesimpulan yang
dapat dihasilkan ialah penerapan proses pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan sudah berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
g. SMK Ma’arif 1 Sleman
Tabel 4.45
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Ma'arif 1 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 2 40,0
Baik 137 -< 158 3 60,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 5 100
Berdasarkan tabel 4.45 di atas menunjukkan bahwa guru
Akuntansi di SMK Ma’arif 1 Sleman telah mengimplementasikan
proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik,
terdapat 3 guru (60%) yang masuk dalam kategori baik dan 2 guru
(40%) yang masuk dalam kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.46
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Ma'arif 1 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 5
Missing 0
Mean 157,2
Median 159
Mode 144
Std. Deviation 9,731392501
Minimum 144
Maximum 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Berdasarkan tabel 4.46 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1
Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 157,20 berada
pada interval 137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Nilai
tengah (median) sebesar 159 berada pada interval 158 -< 184 maka
masuk dalam kategori sangat baik. Jumlah yang sering terlihat
(mode) sebesar 144 berada pada interval 137 -< 158 masuk dalam
kategori baik, dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 9,731.
Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK Ma’arif 1 Sleman sudah berjalan dengan baik.
h. SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Tabel 4.47
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 0 0,0
Baik 137 -< 158 3 100,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 3 100
Berdasarkan tabel 4.47 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK Muhammadiyah 1 Tempel telah mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik,
karena semua guru termasuk dalam kategori baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.48
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Nilai Statistik Skor
N Valid 3
Missing 0
Mean 147,6666667
Median 145
Mode 144
Std. Deviation 5,507570547
Minimum 144
Maximum 154
Berdasarkan tabel 4.48 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK
Muhammadiyah 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean)
sebesar.147,67 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk dalam
kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar 145 berada pada
interval 137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Jumlah yang
sering terlihat (mode) sebesar 144 berada pada interval 137 -< 158
masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi (std. deviation)
sebesar 5,508. Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
penerapan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang
telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah berjalan
dengan baik.
i. SMK Muhammadiyah Cangkringan
Tabel 4.49
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah Cangkringan
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 0 0,0
Baik 137 -< 158 4 100,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 4 100
Berdasarkan tabel 4.49 di atas menunjukkan bahwa guru
Akuntansi di SMK Muhammadiyah Cangkringan telah
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan baik, semua guru termasuk dalam kategori
baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Tabel 4.50
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK Muhammadiyah Cangkringan
Nilai Statistik Skor
N Valid 4
Missing 0
Mean 148
Median 147,5
Mode 140
Std. Deviation 7,874007874
Minimum 140
Maximum 157
Berdasarkan tabel 4.50 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK
Muhammadiyah Cangkringan dapat diperoleh rata-rata (mean)
sebesar 148 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk dalam
kategori baik. Nilai tengah (median) sebesar 147,5 berada pada
interval 137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Jumlah yang
sering terlihat (mode) sebesar 140 berada pada interval 137 -< 158
masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi (std. deviation)
sebesar 7,874. Sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah
penerapan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang
telah dilakukan di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah
berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
j. SMK YPKK 3 Sleman
Tabel 4.51
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 3 Sleman
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 1 20,0
Baik 137 -< 158 3 60,0
Cukup 123 -< 137 1 20,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 5 100
Berdasarkan tabel 4.51 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YPKK 3 Sleman telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 3
guru (60%) yang masuk dalam kategori baik. Sedangkan 2 guru,
masing-masing masuk ke dalam kategori sangat baik dan cukup
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.52
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YPKK 3 Sleman
Nilai Statistik Skor
N Valid 5
Missing 0
Mean 152,4
Median 150
Mode 137
Std. Deviation 15,80506248
Minimum 137
Maximum 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Berdasarkan tabel 4.52 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3
Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 152,4 berada pada
interval 137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah
(median) sebesar 150 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk
dalam kategori baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar
137 berada pada interval 137 -< 158 masuk dalam kategori baik,
dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 15,805. Sehingga
kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK YPKK 3 Sleman sudah berjalan dengan baik.
k. SMK YAPEMDA
Tabel 4.53
Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YAPEMDA
Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 158 -< 184 1 25,0
Baik 137 -< 158 3 75,0
Cukup 123 -< 137 0 0,0
Tidak Baik 109 -< 123 0 0,0
Sangat Tidak Baik 46 -< 109 0 0,0
Total 4 100
Berdasarkan tabel 4.53 di atas menunjukkan bahwa guru Akuntansi
di SMK YAPEMDA telah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, terdapat 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
guru (75%) yang masuk dalam kategori baik dan sisanya termasuk
dalam kategori sangat baik.
Kesimpulan di atas mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan
Patokan II (PAP II), kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan
melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut ini:
Tabel 4.54
Nilai-nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013
di SMK YAPEMDA
Nilai Statistik Skor
N Valid 4
Missing 0
Mean 148,5
Median 144,5
Mode 140
Std. Deviation 11,38712724
Minimum 140
Maximum 165
Berdasarkan tabel 4.54 nilai-nilai statistik implementasi proses
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YAPEMDA
dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 148,5 berada pada interval
137 -< 158 maka masuk dalam kategori baik. Nilai tengah (median)
sebesar 144,5 berada pada interval 137 -< 158 maka masuk dalam
kategori baik. Jumlah yang sering terlihat (mode) sebesar 140
berada pada interval 137 -< 158 masuk dalam kategori baik,
dengan standar deviasi (std. deviation) sebesar 11,387. Sehingga
kesimpulan yang dapat dihasilkan ialah penerapan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di
SMK YAPEMDA sudah berjalan dengan baik.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data tentang variabel status kepegawaian dam
masa kerja guru. Berikut ini disajikan uji satu sampel dari
Kolmogorov Smirnov.
Tabel 4.55
Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Status Kepegawaian Guru
GTT Yayasan PNS
N
11 16 36
Normal Parametersa Mean 89.000 87.250 90.194
Std. Deviation 6.678 9.795 9.036
Most Extreme Differences Absolute 0.136 0.145 0.135
Positive 0.136 0.101 0.106
Negative -0.105 -0.145 -0.135
Kolmogorov-Smirnov Z 0.451 0.579 0.812
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.987 0.891 0.524
Berdasarkan tabel 4.55 dapat diketahui bahwa nilai asymptotic
significance (Asymp. Sig) untuk distribusi guru data implementasi
penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian GTT adalah 0,987, status kepegawaian Yayasan
adalah 0,891, dan status kepegawaian PNS adalah 0,524. Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
asymptotic significance (Asymp. Sig) untuk masing-masing status
kepegawaian tersebut masih lebih besar dibandingkan dengan
alpha (α) = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa distribusi data
implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
status kepegawaian guru adalah normal.
Tabel 4.56
Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Masa Kerja
< 10
Tahun
10-20
Tahun
>20
Tahun
N
14 16 33
Normal Parametersa Mean 88.714 87.750 90.182
Std. Deviation 8.232 10.927 8.099
Most Extreme Differences Absolute 0.133 0.119 0.106
Positive 0.118 0.081 0.061
Negative -0.133 -0.119 -0.106
Kolmogorov-Smirnov Z
0.499 0.475 0.607
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.964 0.978 0.856
Berdasarkan tabel 4.56 dapat diketahui bahwa nilai asymptotic
significance (Asymp. Sig) untuk distribusi guru data implementasi
penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja <10
tahun adalah 0,964, 20-30 tahun adalah 0,978, dan >20 tahun
adalah 0,856. Nilai asymptotic significance (Asymp. Sig) untuk
masing-masing masa kerja tersebut masih lebih besar dibandingkan
dengan alpha (α) = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa distribusi
data implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau
dari masa kerja adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Tabel 4.57
Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
2013
Ditinjau dari Status Kepegawaian Guru
GTT Yayasan PNS
N
11 16 36
Normal Parametersa Mean 155.455 156.250 164.528
Std. Deviation 11.103 10.351 11.773
Most Extreme Differences Absolute 0.208 0.148 0.153
Positive 0.208 0.123 0.079
Negative -0.173 -0.148 -0.153
Kolmogorov-Smirnov Z 0.689 0.592 0.918
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.730 0.875 0.368
Berdasarkan tabel 4.57 dapat diketahui bahwa nilai asymptotic
significance (Asymp. Sig) untuk distribusi guru data implementasi
proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
status kepegawaian GTT adalah 0,730, status kepegawaian
Yayasan adalah 0,875, dan status kepegawaian PNS adalah 0,368.
Nilai asymptotic significance (Asymp. Sig) untuk masing-masing
status kepegawaian tersebut masih lebih besar dibandingkan
dengan alpha (α) = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa distribusi
data implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013 ditinjau dari status kepegawaian guru adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Tabel 4.58
Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
2013
Ditinjau dari Masa Kerja
< 10
Tahun
10-20
Tahun
>20
Tahun
N
14 16 33
Normal Parametersa Mean 155.786 159.563 163.606
Std. Deviation 11.709 12.291 11.391
Most Extreme Differences Absolute 0.219 0.173 0.114
Positive 0.219 0.111 0.102
Negative -0.178 -0.173 -0.114
Kolmogorov-Smirnov Z
0.819 0.691 0.656
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.514 0.727 0.783
Berdasarkan tabel 4.58 dapat diketahui bahwa nilai asymptotic
significance (Asymp. Sig) untuk distribusi guru data implementasi
proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
masa kerja <10 tahun adalah 0,514, 20-30 tahun adalah 0,727, dan
>20 tahun adalah 0,783. Nilai asymptotic significance (Asymp. Sig)
untuk masing-masing status kepegawaian tersebut masih lebih
besar dibandingkan dengan alpha (α) = 0,05. Maka, dapat
disimpulkan bahwa distribusi data implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja
adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data sampel berasal
dari satu populasi yang sama. Sampel yang berasal dari populasi
yang sama dapat dibuktikan dengan adanya kesamaan variansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Dalam
pengujian ini digunakan uji Levene Statistic. Berikut hasil
pengujian homogenitas dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.59
Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas
Variabel Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari status
kepegawaian guru
0,974 2 60 0,383
Implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari masa kerja
1,242 2 60 0,296
Implementasi proses
pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari
status kepegawaian guru
0,695 2 60 0,503
Implementasi proses
pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari
masa kerja
0,154 2 60 0,858
Dari tabel 4.59 tersebut dapat diperoleh bahwa nilai levene statistic
untuk implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau
dari status kepegawaian guru sebesar 0,974 dengan nilai sig sebesar
0,383. Oleh karena nilai sig (0,383) > nilai alpha (0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian yang digunakan
ini memiliki varian yang sama atau homogen. Nilai levene statistic
untuk implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau
dari masa kerja sebesar 0,695 dengan nilai sig sebesar 0,503. Oleh
karena nilai sig (0,503) > nilai alpha (0,05), maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
disimpulkan bahwa sampel pada penelitian yang digunakan ini
memiliki varian yang sama atau homogen. Nilai levene statistic
untuk implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013 ditinjau dari status kepegawaian guru sebesar 1,242 dengan
nilai sig sebesar 0,296. Oleh karena nilai sig (0,296) > nilai alpha
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian yang
digunakan ini memiliki varian yang sama atau homogen. Lalu, nilai
levene statistic untuk implementasi proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja sebesar 0,154
dengan nilai sig sebesar 0,858. Oleh karena nilai sig (0,858) > nilai
alpha (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa sampel pada
penelitian yang digunakan ini memiliki varian yang sama atau
homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan data pengujian prasyarat analisis dapat diketahui
bahwa data implementasi penilaian dan proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 berdistribusi normal dan mempunyai
varians yang sama atau homogen. Maka pengujian hipotesis yang
digunakan adalah uji Anova. Pengujian untuk hipotesis ini dapat
dilakukan dengan One Way Anova pada program SPSS 16.0 for
Windows. Hasil pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
a. Impementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
status kepegawaian
1) Perumusan Hipotesis I
Ho1 = Tidak ada perbedaan implementasi penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian
guru.
Ha1 = Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
2) Pengujian Hipotesis I
Tabel 4.60
Hasil Uji Beda Data Implementasi Penilaian Berdasarkan
Status Kepegawaian Guru
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 96.79 2 48.395 0.612 0.545
Within Groups 4742.639 60 79.044
Total 4839.429 62
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.60 nilai
Fhitung sebesar 0,612, dengan nilai probabilitas signifikansi
0,545. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df
between group = 2, dan df within groups = 60 adalah 3,15 oleh
karena nilai probabilitas signifikansi (0,545) > 0,05 maka Ho
diterima. Maka dari itu, dapat diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang cukup signifikan ketika guru
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013
bila ditinjau dari status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
b. Implementasi penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari
masa kerja
1) Perumusan Hipotesis II
Ho2 = Tidak ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Ha2 = Ada perbedaan implementasi penilaian berdasarkan
Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
2) Pengujian Hipotesis II
Tabel 4.61
Hasil Uji Beda Data Implementasi Penilaian Berdasarkan
Masa Kerja
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 66.225 2 33.112 0.416 0.661
Within Groups 4773.204 60 79.553
Total 4839.429 62
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.61 nilai
Fhitung sebesar 0,416, dengan nilai probabilitas signifikansi
0,661. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df
between group = 2, dan df within groups = 60 adalah 3,15 oleh
karena nilai probabilitas signifikansi (0,661) > 0,05 maka Ho
diterima. Maka dari itu, dapat diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang cukup signifikan ketika guru
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013
bila ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
c. Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari status kepegawaian
1) Perumusan Hipotesis III
Ho3 = Tidak ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian
guru.
Ha3 = Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian
guru.
2) Pengujian Hipotesis III
Tabel 4.62
Hasil Uji Beda Data Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kepegawaian Guru
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 1145.713 2 572.857 4.469 0.016
Within Groups 7690.699 60 128.178
Total 8836.413 62
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.62 nilai
Fhitung sebesar 4,469, dengan nilai probabilitas signifikansi
0,016. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df
between group = 2, dan df within groups = 60 adalah 3,15 oleh
karena nilai probabilitas signifikansi (0,016) < 0,05 maka Ho
ditolak. Maka dari itu, dapat diartikan bahwa terdapat
perbedaan yang cukup signifikan ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 bila ditinjau dari status kepegawaian.
d. Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari masa kerja
1) Perumusan Hipotesis IV
Ho4 = Tidak ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Ha4 = Ada perbedaan implementasi proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
2) Pengujian Hipotesis IV
Tabel 4.63
Hasil Uji Beda Data Berdasarkan
Masa Kerja
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 636.239 2 318.12 2.328 0.106
Within Groups 8200.173 60 136.67
Total 8836.413 62
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4,63 nilai
Fhitung sebesar 2,328, dengan nilai probabilitas signifikansi
0,106. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df
between group = 2, dan df within groups = 60 adalah 3,15 oleh
karena nilai probabilitas signifikansi (0,106) > 0,05 maka Ho
diterima. Maka dari itu, dapat diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang cukup signifikan ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 bila ditinjau dari masa kerja.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Status Kepegawaian
Permendikbud nomor 66 tahun 2013 penilaian yang baik dalam
kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian yang autentik
(authentic assesment). Kurikulum 2013 menekankan bahwa penilaian
autentik lebih mampu untuk memberikan informasi kemampuan
peserta didik secara valid. Dalam mengaplikasikan penilaian autentik
maka di perlukan juga pembelajaran autentik dan belajar autentik.
Penilaian yang diterapkan oleh pendidik berdasarkan prinsip-
prinsip yang meliputi objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, serta edukatif. sedangkan teknik yang digunakan dalam
penilaian kompetensi sikap adalah observasi, penilaian diri, penilaian
antar peserta didik dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan yaitu
instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Terakhir, untuk penilaian
kompetensi keterampilan yaitu penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek ulangan harian, pembelajaran dalam bentuk ulangan
atau penugasan, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
dan ujian tingkat kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui
tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian. Maksud
dari pernyataan sebelumnya bahwa guru dengan status kepegawaian
(GTT, Yayasan, PNS) memiliki kesamaan dalam
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013.
Kesimpulan tersebut diperoleh dari perhitungan Anova yang
menunjukkan nilai sig sebesar 0,545 lebih besar dari α = 0,05 dan
Fhitung sebesar 0,612 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,15. Deskripsi data
untuk status kepegawaian guru menunjukkan bahwa sebagian besar
guru yang menjadi responden memiliki status kepegawaian sebagai
PNS sebanyak 36 guru, 16 guru yang memiliki status kepegawaian
sebagai Yayasan dan sisanya sebagai GTT. Pada hipotesis ini, guru
PNS menjadi data yang mayoritas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam perumusan hipotesis
penulis mengemukakan bahwa ada perbedaan dalam implementasi
penilaian berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian. Dikarenakan, berdasarkan latar belakang masalah dan
kerangka berpikir diketahui bahwa dalam penerapannya kurikulum
2013 banyak mengalami kendala. Pelatihan yang kurang serta
informasi mengenai penerapan kurikulum 2013 menyebabkan guru-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
guru baik dari PNS, Yayasan maupun GTT kurang mampu untuk
menerapkan kurikulum 2013 dengan maksimal. Bahkan guru PNS
yang seharusnya lebih mampu untuk mengimplementasikan penilaian
dikarenakan memiliki jam kerja yang lebih dan seringnya mengikuti
pelatihan dari pemerintah, pun sama dengan dengan guru yayasan dan
GTT. Meskipun tidak ada perbedaan baik guru PNS, Yayasan dan
GTT, responden telah memberikan poin positif dalam
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013. Sebab
dalam mengisi kuesioner yang telah diberikan, responden secara
keseluruhan lebih condong sudah mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 dengan sangat baik.
2. Implementasi Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Masa Kerja
Permendikbud nomor 66 tahun 2013 penilaian yang baik dalam
kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian yang autentik
(authentic assesment). Kurikulum 2013 menekankan bahwa penilaian
autentik lebih mampu untuk memberikan informasi kemampuan
peserta didik secara valid. Dalam mengaplikasikan penilaian autentik
maka di perlukan juga pembelajaran autentik dan belajar autentik.
Penilaian yang diterapkan oleh pendidik berdasarkan prinsip-
prinsip yang meliputi objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, serta edukatif. sedangkan teknik yang digunakan dalam
penilaian kompetensi sikap adalah observasi, penilaian diri, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
antar peserta didik dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan yaitu
instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Terakhir, untuk penilaian
kompetensi keterampilan yaitu penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek ulangan harian, pembelajaran dalam bentuk ulangan
atau penugasan, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
dan ujian tingkat kompetensi.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dapat diketahui
tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja. Maksud dari
pernyataan sebelumnya bahwa guru dengan masa kerja (<10 tahun, 10-
20 tahun, >20 tahun) memiliki kesamaan dalam mengimplementasikan
penilaian berdasarkan kurikulum 2013. Kesimpulan tersebut diperoleh
dari perhitungan Anova yang menunjukkan nilai sig sebesar 0,661
lebih besar dari α = 0,05 dan Fhitung sebesar 0,416 lebih kecil dari Ftabel
sebesar 3,15. Deskripsi data mengenai masa kerja menunjukkan bahwa
sebagian besar guru yang menjadi responden memiliki masa kerja yang
cukup lama (>20 tahun) sebanyak 33 guru, 16 guru yang memiliki
pengalaman mengajar selama 10-20 tahun dan sisanya merupakan guru
baru (<10 tahun). Pada hipotesis ini, guru dengan masa jabatan >20
tahun menjadi data yang mayoritas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja tidak terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
perbedaan yang signifikan. Dalam perumusan hipotesis penulis
mengemukakan bahwa ada perbedaan dalam implementasi penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja. Dikarenakan,
berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka berpikir diketahui
bahwa dalam penerapannya kurikulum 2013 banyak mengalami
kendala. Pelatihan yang kurang serta informasi mengenai penerapan
kurikulum 2013 menyebabkan guru-guru baik yang masa kerjanya <10
tahun, 10-20 tahun, dan >20 tahun kurang mampu untuk menerapkan
kurikulum 2013 dengan maksimal. Guru yang masa kerjanya <10
tahun diharapkan lebih mampu dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 karena tuntutan zaman sekarang dengan teknologi
yang sudah maju. Meskipun tidak ada perbedaan baik guru yang masa
kerjanya <10 tahun, 10-20 tahun, dan >20 tahun, responden telah
memberikan poin positif dalam mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013. Sebab dalam mengisi kuesioner yang
telah diberikan, responden secara keseluruhan lebih condong sudah
mengimplementasikan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 dengan
sangat baik.
3. Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Status Kepegawaian
Permendikbud no 103 tahun 2014 memaparkan pengertian
pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antar peserta
didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
lingkungan belajar. Penelitian tentang proses pembelajaran didasarkan
pada Sistem Pendidikan Nasional bahwa proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang,
inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipiasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemungkinan sesuai dengan bakat minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dapat diketahui
bahwa ada perbedaan mengimplementasikan proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian. Maksud
dari pernyataan sebelumnya bahwa guru dengan status kepegawaian
(GTT, Yayasan, PNS) mempunyai cara yang berbeda dalam
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013. Kesimpulan tersebut diperoleh dari perhitungan Anova yang
menunjukkan nilai sig sebesar 0,016 lebih kecil dari α = 0,05 dan
Fhitung sebesar 4,469 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,15. Di mana status
kepegawaian GTT terhadap Yayasan memiliki perbedaan yang
signifikan (mean difference) sebesar -0,795 dan GTT terhadap PNS
sebesar -9,073. Deskripsi data mengenai status kepegawaian guru
menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang menjadi responden
memiliki status kepegawaian sebagai PNS sebanyak 36 guru, 16 guru
yang memiliki status kepegawaian sebagai Yayasan dan sisanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
sebagai GTT. Pada hipotesis ini, guru PNS menjadi data yang
mayoritas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam perumusan
hipotesis penulis mengemukakan bahwa ada perbedaan dalam
implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
ditinjau dari status kepegawaian. Dikarenakan, berdasarkan latar
belakang masalah dan kerangka berpikir diketahui bahwa dalam
penerapannya kurikulum 2013 banyak mengalami kendala. Pelatihan
yang kurang serta informasi mengenai penerapan kurikulum 2013
menyebabkan guru-guru baik dari PNS, Yayasan maupun GTT kurang
mampu untuk menerapkan kurikulum 2013 dengan maksimal. Bahkan
guru PNS yang seharusnya lebih mampu untuk mengimplementasikan
penilaian dikarenakan memiliki jam kerja yang lebih dan seringnya
mengikuti pelatihan dari pemerintah, pun sama dengan dengan guru
yayasan dan GTT.
4. Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013
Ditinjau dari Masa Kerja
Permendikbud Permendikbud no 103 tahun 2014 memaparkan
pengertian pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik,
antar peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Penelitian tentang proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
didasarkan pada Sistem Pendidikan Nasional bahwa proses
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan,
menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipiasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemungkinan sesuai dengan bakat minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat dapat diketahui
bahwa ada perbedaan mengimplementasikan proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja. Maksud dari
pernyataan sebelumnya bahwa guru dengan masa kerja (<10 tahun, 10-
20 tahun, >20 tahun) mempunyai cara yang berbeda bagaimana
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013. Kesimpulan tersebut diperoleh dari perhitungan Anova yang
menunjukkan nilai sig sebesar 0,106 lebih besar dari α = 0,05 dan
Fhitung sebesar 2,328 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,15. Deskripsi data
mengenai masa kerja menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang
menjadi responden memiliki masa kerja yang cukup lama (>20 tahun)
sebanyak 33 guru, 16 guru yang memiliki pengalaman mengajar
selama 10-20 tahun dan sisanya merupakan guru baru (<10 tahun).
Pada hipotesis ini, guru dengan masa kerja >20 tahun menjadi data
yang mayoritas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam perumusan hipotesis
penulis mengemukakan bahwa ada perbedaan dalam implementasi
proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa
kerja. Dikarenakan, berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka
berpikir diketahui bahwa dalam penerapannya kurikulum 2013 banyak
mengalami kendala. Pelatihan yang kurang serta informasi mengenai
penerapan kurikulum 2013 menyebabkan guru-guru baik yang masa
kerjanya <10 tahun, 10-20 tahun, dan >20 tahun kurang mampu untuk
menerapkan kurikulum 2013 dengan maksimal. Guru yang masa
kerjanya <10 tahun diharapkan lebih mampu dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 karena tuntutan zaman
sekarang dengan teknologi yang sudah maju. Meskipun tidak ada
perbedaan baik guru yang masa kerjanya <10 tahun, 10-20 tahun, dan
>20 tahun, responden telah memberikan poin positif dalam
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013. Sebab dalam mengisi kuesioner yang telah diberikan, responden
secara keseluruhan lebih condong sudah mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB IV sebelumnya mengenai
implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013 dengan responden guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian. Hal ini
didasarkan pada uji Anova di mana nilai probabilitas signifikansi
sebesar 0,545 lebih besar dari α = 0,05 dan Fhitung sebesar 0,612 lebih
kecil dari Ftabel sebesar 3,15.
2. Tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja. Hal ini
didasarkan pada uji Anova di mana nilai probabilitas signifikansi
sebesar 0,661 lebih besar dari α = 0,05 dan Fhitung sebesar 0,416 lebih
kecil dari Ftabel sebesar 3,15.
3. Ada perbedaan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian. Hal ini
didasarkan pada uji Anova di mana nilai probabilitas signifikansi
sebesar 0,016 lebih kecil dari α = 0,05 dan Fhitung sebesar 4,469 lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
besar dari Ftabel sebesar 3,15. Perbedaan tersebut terletak pada mean
difference status kepegawaian GTT terhadap Yayasan sebesar -0,795
dan GTT terhadap PNS sebesar -9,073.
4. Tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja.
Hal ini didasarkan pada uji Anova di mana nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,106 lebih besar dari α = 0,05 dan Fhitung sebesar
2,328 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,15.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam
melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan kuesioner, maka peneliti tidak menjamin
kejujuran dan kesungguhan responden dalam menjawab semua
pertanyaan yang telah disajikan.
2. Peneliti juga tidak terlibat langsung dalam membagikan kuesioner
sehingga peneliti tidak dapat berinteraksi dengan responden.
3. Peneliti tidak melakukan wawancara maupun observasi terhadap
responden, sehingga penelitian ini kurang menggambarkan tingkah
laku responden yang sesungguhnya dalam mengimplementasikan
penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
4. Peneliti juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
pembuatan butir-butir kuesioner sehingga menyulitkan bagi responden
dalam menjawab.
C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB IV, penulis memberikan
saran-saran sebagai pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun
saran-saran sebagai berikut:
1. Dari hasi penelitian ini dapat diketahui bahwa implementasi penilaian
dan implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di
SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman
sudah berjalan dengan sangat baik, sehingga proses berjalan kurikulum
2013 seharusnya terus dijalankan.
2. Permasalahan yang timbul dalam penerapan kurikulum 2013 bukan
hanya pada poin-poin di dalam kurikulum 2013 itu sendiri, tetapi
kurangnya waktu pelatihan untuk guru dalam mendalami kurikulum
2013. Maka, pemerintah sebaiknya melakukan pelatihan secara
menyeluruh agar apa yang ingin disampaikan dalam kurikulum 2013
dapat diimplementasikan dengan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
DAFTAR PUSTAKA
Alei, Yulianus. 2012. “Hubungan Antara Supervisi Sekolah, Status
Kepegawaian dan Pemberian Kompensasi Dengan Kinerja Guru”. USD
Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas Edisi Ke-3. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi
Ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. Ke-6.
Ghozali, Imam. 2002. Statistik Non-Parametrik. Semarang: Undip
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif)
Edisi Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai
Dengan Contoh Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet.
Ke-3.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Medanbisnis. 2014. [Online]. Tersedia:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/10/14/123153/kuriku
lum-2013-kebingungan-guru-dan-beban-siswa/#.VrCCBUDz8SI [2
Februari 2016].
Michael dan Isaac. 1972. Handbook In research and Evaluation. California:
Edits Publishers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Muhadi. 2011. “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nuraheni, Rouberti Hari. 2011. “Persepsi Guru SMA Terhadap Program
Pendidikan Profesi Guru Yang Terbuka Bagi Sarjana Non-Kependidikan
Ditinjau Dari Status Kepegawaian, Tingkat Pendidikan Dan Masa
Kerja”. USD Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 70
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Prastiwi, Brigitta Dina Dwi. 2015. “Implementasi Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru”. USD
Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Puspitarini, Margaret. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013.
[Online]. Tersedia:
http://news.okezone.com/read/2014/11/08/65/1062782/kelebihan-
kekurangan-kurikulum-2013 [ 24 Januari 2016].
Setyawan, H. 2015. BAB II Kajian PUSTAKA A. [Online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/26537/3/BAB%20II.pdf [24 Januari 2016].
Suatmaji, Yohanes Yusti. 2012. “Status Kepegwaian, Masa Kerja, Dan Latar
Belakang Pendidikan Guru”. USD Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Subagyo, Pangestu. 2003. Statistik Deskriptif Edisi Ke-4. Yogyakarta: BPFE.
Sudjana. 2002. Metoda Statiska Edisi Ke-6. Bandung: Tarsito. Cet Ke-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Sugiyono.2008. Statistika Untuk Penelitian Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Cet. Ke-13.
Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-3.
Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yamin, Moh. 2012. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.
Jogjakarta: DIVA Press.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
(KUESIONER DAN LEMBAR JAWAB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Kode :
Kuesioner penelitian
EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN
BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SE-
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Kelompok Peneliti:
Mahasiswa Semester VII Tahun Akademik 2014/2015
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Drs. FX. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kepada Yth:
Bpk/Ibu Guru SMK
Di Kab. Sleman
Dengan Hormat,
Dalam rangka Dies Natalis Sanata Dharma, kami mahasiswa/i di bawah
bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang bertemakan
“EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN
BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SE-
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA”.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
SMK untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu Guru SMK
berkenan menjawab pertanyaan-pertanyan dalam kuesioner ini sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru SMK hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.
Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak
mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru SMK. Oleh karena itu, kami mohon maaf
sebelumnya.
Demikian permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu
Guru SMK berikan kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
Hormat Kami
Tim Penelit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Jawablah pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberikan
tanda (X) sesuai dengan pilihan jawaban anda
Keterangan:
SL : Selalu HTP : Hampir Tidak Pernah
SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan SL SR HTP TP
A. Proses Pembelajaran
1 Saya mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan.
2 Suara saya dalam mengajar dapat didengar dengan jelas sehingga
mudah dipahami oleh siswa
3 Karena materi yang diajar terlalu padat, saya merasa dalam
menyampaikan materi relatif cepat.
4 Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi akuntansi
tidak mudah dipahami oleh siswa.
5 Saya menggunakan bahasa yang santun saat mengajar dikelas
6 Saya memberikan materi pelajaran sesuai pemahaman siswa
dalam menyerap ilmu pengetahuan
7 Saya membuat kesepakatan bersama saat awal semester untuk
tata tertib di kelas
8 Saya selalu datang tepat waktu sebelum kegiatan belajar
mengajar dimulai
9 Saya selalu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan
kondusif selama proses pembelajaran berlangsung
10 Saya selalu memberikan apresiasi atau sanjungan kepada siswa
yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik
11 Saya selalu memberikan arahan kepada siswa untuk
meningkatkan hasil belajar
12 Saya memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat
ketika kegiatan diskusi berlangsung
13 Saya selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu
menyelesaikan tugas tepat waktu
14 Saya selalu berusaha tampil rapi baik di dalam maupun di luar
kelas.
15 Saya selalu berusaha berperilaku sopan di depan siswa.
16 Saya menjelaskan silabus mata pelajaran kepada siswa pada saat
awal semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
17 Saya selalu menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa
setiap pertemuan dikelas
18 Saya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran yang sudah di susun.
19 Saya memeriksa kesiapan siswa
20 Saya selalu mempresensi siswa
21 Saya mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari.
22 Saya berusaha menyadarkan siswa bahwa materi pembelajaran
berguna bagi masa depannya
23 Saya memberikan pertanyaan- pertanyaan mengenai materi yang
akan dipelajari secara lisan/ tertulis
24 Saya menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
25 Saya tidak pernah menjelaskan tujuan pembelajaran setiap kali
akan memasuki materi baru
26 Saya menjelaskan materi pembelajaran berbasis teknologi
dengan memanfaatkan media yang tersedia didalam kelas
27 Saya dalam menjelaskan materi pembelajaran juga menggunakan
metode ceramah
28 Saya merasa tidak perlu menjelaskan materi secara garis besar
pada awal pembelajaran
29 Saya memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan diberikan
30 Saya menyiapkan suatu obyek terkait dengan materi pelajaran
sebagai bahan untuk di amati oleh siswa
31 Saya mengarahkan siswa untuk membaca/ melihat/
mendengarkan obyek pelajaran yang sudah disediakan
32 Saya membimbing siswa dalam membuat pertanyaan
33 Saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan
34 Saya selalu membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan
35 Saya selalu membimbing siswa untuk menemukan permasalahan
dalam membahas materi pelajaran
36 Saya memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan materi pelajaran.
37 Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulkan
informasi yang bersumber dalam buku teks/buku pelajaran.
38
Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulkan
Informasi yang bersumber dari internet dan sumber lain
selain buku pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
39 Saya selalu membimbing siswa dalam mengolah informasi
yang sudah di peroleh.
40 Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan analisis
terhadap informasi yang telah di peroleh.
41 Saya selalu membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan berdasarkan analisis yang dibuat.
42 Saya memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi yang telah dibuat.
43 Saya selalu membimbing siswa membuat laporan yang telah
dipresentasikan.
44 Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan refleksi hasil
pembelajaran.
45 Saya selalu menanyakan kembali materi yang belum di kuasai
oleh siswa.
46 Saya selalu memberikan tugas kepada siswa untuk lebih
memahami materi pelajaran
47 Saya memberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya
B. Penilaian
48 Setiap setelah menyelesaikan satu muatan pembelajaran, saya
mengadakan ulangan harian.
49 Saya selalu mengadakan ulangan tengah semester.
50 Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester ganjil.
51 Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester genap.
52 Saya adil dalam memberikan nilai.
53 Saya selalu mengkomunikasikan rubrik penilaian pada setiap
soal ulangan.
54 Saya selalu memberi penilaian terhadap setiap aktivitas yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
55 Saya selalu memotivasi siswa agar mendapatkan nilai yang baik
56 Saya terkadang memberi nilai rendah kepada siswa sebagai
bentuk hukuman.
57 Saya selalu membuat kisi-kisi dalam menyusun soal ulangan.
58 Saya melakukan penilaian salah satunya menggunakan instrumen
LKS yang harganya terjangkau oleh siswa.
59 Saya selalu mengembalikan hasil ulangan siswa
60 Saya melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian.
61 Saya melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
62 Saya menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar
siswa.
63 Saya menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar
minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
64 Saya melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan
menggunakan teknik observasi.
65 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan
menggunakan teknik penilaian diri siswa.
66 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan
menggunakan teknik penilaian teman sejawat siswa.
67 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan
menggunakan teknik jurnal.
68 Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan
menggunakan teknik tes tertulis.
69 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa
dengan menggunakan teknik tes lisan.
70 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa
dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek.
71 Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan
menggunakan teknik kinerja.
72 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa
dengan menggunakan teknik proyek.
73 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa
dengan menggunakan teknik penilaian portofolio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS
Nama :
…………………………………………………….
NIP/NIK :
Jenis Kelamin : Laki- laki/ Perempuan*
Pendidikan Tertinggi :
Bidang Keahlian :
Unit Kerja :
Pangkat/ Golongan :
Status Kepegawaian : PNS/ Guru Yayasan/ GTT*
Masa Kerja : ….Tahun
Status Sekolah : Negeri/ Swasta*
Mata pelajaran yang diampu :
Usia :
Sertifikasi Profesi Guru : Sudah/ Belum*
Jam Mengajar : Ekuivalen … jam/minggu
Tugas tambahan pendamping kegiatan ekstrakulikuler : Ya/ Tidak*
Jika Ya, sebutkan :
Ket.
*Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kode :
Lembar Jawab Kuesioner Penelitian
Berilah tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan pilihan jawaban Anda
Keterangan :
SL : Selalu HTP : Hampir Tidak Pernah
SR : Sering TP : Tidak Pernah
NO SL SR HTP TP NO SL SR HTP TP NO SL SR HTP TP
1 26 51
2 27 52
3 28 53
4 29 54
5 30 55
6 31 56
7 32 57
8 33 58
9 34 59
10 35 60
11 36 61
12 37 62
13 38 63
14 39 64
15 40 65
16 41 66
17 42 67
18 43 68
19 44 69
20 45 70
21 46 71
22 47 72
23 48 73
24 49
25 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 2
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No.
Responden
Nama
Sekolah JK
St.
Kepegawaian
St.
Sekolah Sertifikasi
Masa
Kerja MK
1 1 1 3 2 1 8 1
2 1 2 3 2 2 26 3
3 1 1 3 2 2 26 3
4 1 1 3 2 2 28 3
5 1 1 3 2 2 27 3
6 1 1 3 2 2 26 3
7 1 1 3 2 2 11 2
8 1 1 3 2 2 23 3
9 1 1 3 2 2 20 2
10 2 1 3 2 1 8 1
11 2 1 3 2 2 11 2
12 2 2 3 2 1 8 1
13 2 1 3 2 2 22 3
14 2 1 1 2 1 8 1
15 2 2 1 2 2 36 3
16 2 1 3 2 2 14 2
17 3 2 3 2 2 27 3
18 3 2 3 2 2 27 3
19 3 1 3 2 1 17 2
20 3 1 3 2 2 11 1
21 3 1 1 2 1 0 2
22 3 1 3 2 2 12 2
23 3 1 3 2 2 27 3
24 3 2 3 2 2 25 3
25 4 1 2 1 2 16 2
26 4 2 3 1 2 24 3
27 4 1 2 1 2 35 3
28 4 1 3 1 2 13 2
29 4 2 3 1 2 26 3
30 4 1 2 1 2 17 2
31 4 1 3 1 2 24 3
32 5 2 3 1 2 29 3
33 5 1 2 1 2 30 3
34 5 2 3 1 2 25 3
35 5 2 3 1 2 24 3
36 5 2 3 1 2 25 3
37 5 1 2 1 2 34 3
38 5 2 2 1 2 28 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
No.
Responden
Nama
Sekolah JK
St.
Kepegawaian
St.
Sekolah Sertifikasi
Masa
Kerja MK
39 5 2 2 1 2 30 3
40 6 2 2 1 2 16 2
41 6 1 3 1 2 24 3
42 6 1 2 1 1 5 1
43 7 1 2 1 2 9 1
44 7 1 3 1 2 28 3
45 7 1 2 1 1 5 1
46 7 1 1 1 1 6 1
47 7 1 1 1 1 1 1
48 8 1 1 1 1 2,5 1
49 8 2 1 1 2 26 3
50 8 1 1 1 1 3 1
51 9 1 1 1 2 12 2
52 9 1 2 1 1 5 1
53 9 1 2 1 2 12 2
54 9 1 1 1 2 26 3
55 10 1 3 1 2 25 3
56 10 1 3 1 2 25 3
57 10 1 2 1 2 12 2
58 10 1 2 1 2 28 3
59 10 2 3 1 2 26 3
60 11 1 3 1 2 11 2
61 11 1 1 1 1 3 1
62 11 2 2 1 2 34 3
63 11 1 3 1 2 11 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No.
Res
pon
den
P
B
1
P
B
2
P
B
4
P
B
5
P
B
6
P
B
7
P
B
8
P
B
9
P
B
1
0
P
B
1
1
P
B
1
2
P
B
1
3
P
B
1
4
P
B
1
5
P
B
1
6
P
B
1
7
P
B
1
8
P
B
1
9
P
B
2
0
P
B
2
1
P
B
2
2
P
B
2
3
1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
2 3 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3
5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
6 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3
12 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
13 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
18 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
20 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
21 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
22 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
23 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
26 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
28 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4
33 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
34 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4
35 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
36 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
No.
Res
pon
den
P
B
1
P
B
2
P
B
4
P
B
5
P
B
6
P
B
7
P
B
8
P
B
9
P
B
1
0
P
B
1
1
P
B
1
2
P
B
1
3
P
B
1
4
P
B
1
5
P
B
1
6
P
B
1
7
P
B
1
8
P
B
1
9
P
B
2
0
P
B
2
1
P
B
2
2
P
B
2
3
38 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3
39 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
40 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
41 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4
42 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
43 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
44 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
46 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
47 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
48 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3
49 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
50 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4
51 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
52 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
53 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
54 3 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3
55 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
56 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
57 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3
58 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
59 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
60 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
61 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
62 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
63 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
No.
Re
spo
nd
en
P
B
2
4
P
B
2
5
P
B
2
6
P
B
2
7
P
B
2
8
P
B
2
9
P
B
3
0
P
B
3
1
P
B
3
2
P
B
3
3
P
B
3
4
P
B
3
5
P
B
3
6
P
B
3
7
P
B
3
8
P
B
3
9
P
B
4
0
P
B
4
1
P
B
4
2
P
B
4
3
P
B
4
4
P
B
4
5
P
B
4
6
P
B
4
7
1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3
5 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
6 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
8 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
10 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
11 4 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3
13 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
14 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
16 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
17 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4
18 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4
20 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 4 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
22 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
23 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
25 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
26 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
28 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
30 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
32 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
33 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
34 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
35 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
36 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
No.
Re
spo
nd
en
P
B
2
4
P
B
2
5
P
B
2
6
P
B
2
7
P
B
2
8
P
B
2
9
P
B
3
0
P
B
3
1
P
B
3
2
P
B
3
3
P
B
3
4
P
B
3
5
P
B
3
6
P
B
3
7
P
B
3
8
P
B
3
9
P
B
4
0
P
B
4
1
P
B
4
2
P
B
4
3
P
B
4
4
P
B
4
5
P
B
4
6
P
B
4
7
38 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
39 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
40 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
41 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
42 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 1 1 3 1 3 4 3 3
43 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3
44 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4
45 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
48 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2
49 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
50 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
52 4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
53 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
55 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3
56 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
57 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
58 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3
59 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
62 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
63 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
No.
Res
pon
den
P
N
4
8
P
N
4
9
P
N
5
0
P
N
5
1
P
N
5
2
P
N
5
3
P
N
5
4
P
N
5
5
P
N
5
6
P
N
5
7
P
N
5
8
P
N
5
9
P
N
6
0
P
N
6
1
P
N
6
2
P
N
6
3
P
N
6
4
P
N
6
5
P
N
6
6
P
N
6
7
P
N
6
8
P
N
6
9
P
N
7
0
1 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
11 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
15 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 1 3 1 3
18 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2
19 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
20 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2
24 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
28 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
33 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
34 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
35 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
No.
Res
pon
den
P
N
4
8
P
N
4
9
P
N
5
0
P
N
5
1
P
N
5
2
P
N
5
3
P
N
5
4
P
N
5
5
P
N
5
6
P
N
5
7
P
N
5
8
P
N
5
9
P
N
6
0
P
N
6
1
P
N
6
2
P
N
6
3
P
N
6
4
P
N
6
5
P
N
6
6
P
N
6
7
P
N
6
8
P
N
6
9
P
N
7
0
38 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
39 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
41 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 4 3 3
42 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3
43 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
45 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3
46 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4
47 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2
48 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3
49 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3
54 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
55 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
56 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
57 3 3 4 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3
58 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3
59 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
61 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
63 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
No.
Responden
PN
71
PN
72
PN
73
1 3 3 3
2 3 3 3
3 3 3 4
4 3 3 3
5 3 3 3
6 3 2 3
7 3 3 3
8 3 3 3
9 3 3 3
10 4 4 4
11 4 3 3
12 2 2 2
13 4 4 4
14 4 4 4
15 4 2 4
16 4 4 4
17 4 3 3
18 2 1 2
19 1 1 3
20 3 3 3
21 4 4 3
22 2 3 2
23 3 3 2
24 3 3 3
25 4 3 4
26 3 3 3
27 4 3 4
28 3 3 3
29 4 4 4
30 4 3 4
31 4 4 4
32 4 1 3
33 3 1 3
34 4 1 3
35 3 2 3
36 2 2 2
37 3 3 3
38 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No.
Responden
PN
71
PN
72
PN
73
39 2 3 3
40 3 2 3
41 1 3 3
42 3 1 3
43 2 2 2
44 4 3 3
45 3 3 3
46 4 4 4
47 2 2 2
48 4 3 3
49 2 2 2
50 3 3 3
51 3 3 3
52 3 3 3
53 2 1 3
54 3 3 3
55 3 3 3
56 3 2 3
57 2 3 2
58 1 1 2
59 3 4 4
60 4 4 4
61 3 3 3
62 3 3 3
63 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Penilaian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 63 100.0
Excludeda 0 .0
Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PN48 85.63 72.461 .503 . .917
PN49 85.37 75.655 .392 . .919
PN50 85.29 76.691 .351 . .920
PN51 85.29 76.691 .351 . .920
PN52 85.46 73.704 .580 . .916
PN53 85.79 70.747 .668 . .914
PN54 85.71 72.046 .631 . .915
PN55 85.43 75.023 .378 . .919
PN56 85.75 73.451 .419 . .918
PN57 85.95 70.627 .660 . .914
PN58 86.48 71.479 .404 . .921
PN59 85.78 73.014 .558 . .916
PN60 85.68 72.543 .617 . .915
PN61 85.63 71.913 .659 . .915
PN62 85.63 72.687 .609 . .916
PN63 85.40 74.985 .460 . .918
PN64 85.79 71.683 .676 . .914
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PN65 85.94 69.448 .739 . .913
PN66 86.06 68.383 .689 . .914
PN67 86.25 72.193 .415 . .919
PN68 85.71 71.530 .651 . .915
PN69 86.05 72.401 .501 . .917
PN70 85.98 71.726 .626 . .915
PN71 86.21 69.392 .583 . .916
PN72 86.49 70.835 .436 . .920
PN73 86.19 71.060 .618 . .915
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.920 .927 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Proses Pembelajaran (Uji Pertama)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 63 100.0
Excludeda 0 .0
Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PB1 157.62 134.853 .473 . .928
PB2 156.98 139.435 .356 . .929
PB3 158.41 145.569 -.202 . .936
PB4 157.83 139.792 .133 . .932
PB5 156.94 139.802 .376 . .929
PB6 157.19 138.028 .378 . .929
PB7 157.17 137.179 .460 . .928
PB8 157.17 137.856 .398 . .929
PB9 157.16 138.265 .366 . .929
PB10 157.21 137.812 .393 . .929
PB11 157.17 137.727 .410 . .928
PB12 157.13 137.629 .439 . .928
PB13 157.10 138.507 .370 . .929
PB14 157.08 137.010 .530 . .928
PB15 156.89 140.939 .302 . .929
PB16 157.00 139.742 .304 . .929
PB17 157.40 135.469 .583 . .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PB18 157.48 136.447 .515 . .928
PB19 157.25 136.999 .454 . .928
PB20 156.95 140.078 .313 . .929
PB21 157.41 134.988 .589 . .927
PB22 157.35 134.489 .589 . .927
PB23 157.35 135.102 .612 . .927
PB24 157.33 134.129 .654 . .926
PB25 157.35 135.683 .470 . .928
PB26 157.68 139.414 .166 . .931
PB27 157.87 138.726 .296 . .929
PB28 157.60 137.437 .311 . .930
PB29 157.44 132.832 .663 . .926
PB30 157.84 137.781 .440 . .928
PB31 157.43 136.991 .425 . .928
PB32 157.75 137.483 .360 . .929
PB33 157.16 135.781 .519 . .928
PB34 157.76 136.797 .423 . .928
PB35 157.57 135.088 .600 . .927
PB36 157.79 134.747 .525 . .927
PB37 157.52 135.189 .652 . .927
PB38 157.57 132.507 .697 . .926
PB39 157.52 135.060 .579 . .927
PB40 157.81 136.641 .475 . .928
PB41 157.59 133.730 .646 . .926
PB42 157.62 137.756 .367 . .929
PB43 157.75 135.354 .499 . .928
PB44 157.56 132.509 .725 . .926
PB45 157.17 134.727 .686 . .926
PB46 157.33 133.161 .735 . .926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PB47 157.43 133.152 .704 . .926
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.930 .933 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Proses Pembelajaran (Uji Kedua)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 63 100.0
Excludeda 0 .0
Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PB1 155.19 137.737 .479 . .934
PB2 154.56 142.444 .356 . .935
PB4 155.40 142.985 .123 . .938
PB5 154.51 142.802 .379 . .935
PB6 154.76 141.152 .367 . .935
PB7 154.75 140.063 .469 . .934
PB8 154.75 140.838 .399 . .935
PB9 154.73 141.265 .366 . .935
PB10 154.78 140.918 .383 . .935
PB11 154.75 140.676 .414 . .935
PB12 154.70 140.504 .450 . .935
PB13 154.67 141.516 .370 . .935
PB14 154.65 139.941 .536 . .934
PB15 154.46 143.994 .297 . .936
PB16 154.57 142.733 .307 . .935
PB17 154.97 138.483 .580 . .934
PB18 155.05 139.433 .515 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PB19 154.83 139.985 .455 . .934
PB20 154.52 143.092 .314 . .935
PB21 154.98 137.822 .600 . .933
PB22 154.92 137.332 .599 . .933
PB23 154.92 138.139 .606 . .933
PB24 154.90 136.991 .662 . .933
PB25 154.92 138.623 .473 . .934
PB26 155.25 142.612 .155 . .938
PB27 155.44 141.670 .302 . .936
PB28 155.17 140.275 .322 . .936
PB29 155.02 135.758 .664 . .933
PB30 155.41 140.859 .432 . .935
PB31 155.00 139.935 .429 . .935
PB32 155.32 140.349 .370 . .935
PB33 154.73 138.813 .515 . .934
PB34 155.33 139.677 .432 . .935
PB35 155.14 138.028 .602 . .933
PB36 155.37 137.719 .525 . .934
PB37 155.10 138.184 .649 . .933
PB38 155.14 135.576 .688 . .932
PB39 155.10 137.894 .590 . .933
PB40 155.38 139.530 .483 . .934
PB41 155.16 136.620 .651 . .933
PB42 155.19 140.931 .352 . .935
PB43 155.32 138.349 .497 . .934
PB44 155.13 135.467 .723 . .932
PB45 154.75 137.644 .690 . .933
PB46 154.90 135.991 .745 . .932
PB47 155.00 136.000 .712 . .932
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.936 .937 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
LAMPIRAN 4
ANALISIS DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Deskripsi Data
Jenis Kelamin
Frequencies
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perempuan 45 71.4 71.4 71.4
Laki-Laki 18 28.6 28.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 63
Missing 0
Mean 1.29
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Status Kepegawaian
Frequencies
Status Kepegawaian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid GTT 11 17.5 17.5 17.5
Yayasan 16 25.4 25.4 42.9
PNS 36 57.1 57.1 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
Status Kepegawaian
N Valid 63
Missing 0
Mean 2.40
Median 3.00
Mode 3
Minimum 1
Maximum 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Status Sekolah
Frequencies
Status Sekolah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Swasta 39 61.9 61.9 61.9
Negeri 24 38.1 38.1 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
Status Sekolah
N Valid 63
Missing 0
Mean 1.38
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Penerima Sertifikasi Guru
Frequencies
Penerima Sertifikasi Guru
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum 14 22.2 22.2 22.2
Sudah 49 77.8 77.8 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
Penerima Sertifikasi Guru
N Valid 63
Missing 0
Mean 1.78
Median 2.00
Mode 2
Minimum 1
Maximum 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Masa Kerja
Frequencies
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baru 14 22.2 22.2 22.2
Sedang 16 25.4 25.4 47.6
Lama 33 52.4 52.4 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
Masa Kerja
N Valid 63
Missing 0
Mean 2.30
Median 3.00
Mode 3
Minimum 1
Maximum 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Implementasi Penilaian se-Kabupaten Sleman
Frequencies
TOTAL_PN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 68 1 1.6 1.6 1.6
71 1 1.6 1.6 3.2
73 1 1.6 1.6 4.8
75 1 1.6 1.6 6.3
77 1 1.6 1.6 7.9
78 6 9.5 9.5 17.5
81 2 3.2 3.2 20.6
82 1 1.6 1.6 22.2
83 4 6.3 6.3 28.6
84 1 1.6 1.6 30.2
85 2 3.2 3.2 33.3
86 4 6.3 6.3 39.7
88 2 3.2 3.2 42.9
89 3 4.8 4.8 47.6
90 4 6.3 6.3 54.0
91 4 6.3 6.3 60.3
93 1 1.6 1.6 61.9
94 5 7.9 7.9 69.8
95 4 6.3 6.3 76.2
96 1 1.6 1.6 77.8
97 2 3.2 3.2 81.0
98 1 1.6 1.6 82.5
99 1 1.6 1.6 84.1
100 1 1.6 1.6 85.7
101 4 6.3 6.3 92.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
TOTAL_PN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
103 5 7.9 7.9 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
TOTAL_PN
N Valid 63
Missing 0
Mean 89.24
Median 90.00
Mode 78
Std. Deviation 8.835
Minimum 68
Maximum 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Implementasi Proses Pembelajaran se-Kabupaten
Sleman
Frequencies
TOTAL_PB
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 139 1 1.6 1.6 1.6
141 1 1.6 1.6 3.2
142 1 1.6 1.6 4.8
144 1 1.6 1.6 6.3
145 1 1.6 1.6 7.9
146 3 4.8 4.8 12.7
147 3 4.8 4.8 17.5
148 2 3.2 3.2 20.6
149 2 3.2 3.2 23.8
150 1 1.6 1.6 25.4
152 2 3.2 3.2 28.6
153 1 1.6 1.6 30.2
154 3 4.8 4.8 34.9
155 1 1.6 1.6 36.5
156 3 4.8 4.8 41.3
157 1 1.6 1.6 42.9
159 4 6.3 6.3 49.2
160 1 1.6 1.6 50.8
161 2 3.2 3.2 54.0
162 2 3.2 3.2 57.1
163 2 3.2 3.2 60.3
164 1 1.6 1.6 61.9
165 1 1.6 1.6 63.5
166 2 3.2 3.2 66.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
TOTAL_PB
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
167 2 3.2 3.2 69.8
168 1 1.6 1.6 71.4
170 2 3.2 3.2 74.6
171 1 1.6 1.6 76.2
173 2 3.2 3.2 79.4
175 2 3.2 3.2 82.5
176 4 6.3 6.3 88.9
177 1 1.6 1.6 90.5
178 1 1.6 1.6 92.1
179 1 1.6 1.6 93.7
180 2 3.2 3.2 96.8
182 2 3.2 3.2 100.0
Total 63 100.0 100.0
Statistics
TOTAL_PB
N Valid 63
Missing 0
Mean 160.84
Median 160.00
Mode 159a
Std. Deviation 11.938
Minimum 139
Maximum 182
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Uji Normalitas
Implementasi Penilaian ditinjau dari Status
Kepegawaian
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
GTT 11 89.00 6.678 78 101
Yayasan 16 87.25 9.795 68 101
PNS 36 90.19 9.036 73 103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GTT Yayasan PNS
N 11 16 36
Normal Parametersa Mean 89.00 87.25 90.19
Std. Deviation 6.678 9.795 9.036
Most Extreme Differences Absolute .136 .145 .135
Positive .136 .101 .106
Negative -.105 -.145 -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .451 .579 .812
Asymp. Sig. (2-tailed) .987 .891 .524
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Implementasi Penilaian ditinjau dari Masa Kerja
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Baru 14 88.71 8.232 77 103
Sedang 16 87.75 10.927 68 103
Lama 33 90.18 8.099 73 103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Baru Sedang Lama
N 14 16 33
Normal Parametersa Mean 88.71 87.75 90.18
Std. Deviation 8.232 10.927 8.099
Most Extreme Differences Absolute .133 .119 .106
Positive .118 .081 .061
Negative -.133 -.119 -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .499 .475 .607
Asymp. Sig. (2-tailed) .964 .978 .856
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Implementasi Proses Pembelajaran ditinjau dari
Status Kepegawaian
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
GTT1 11 155.45 11.103 145 182
Yayasan1 16 156.25 10.351 139 171
PNS1 36 164.53 11.773 142 182
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GTT1 Yayasan1 PNS1
N 11 16 36
Normal Parametersa Mean 155.45 156.25 164.53
Std. Deviation 11.103 10.351 11.773
Most Extreme Differences Absolute .208 .148 .153
Positive .208 .123 .079
Negative -.173 -.148 -.153
Kolmogorov-Smirnov Z .689 .592 .918
Asymp. Sig. (2-tailed) .730 .875 .368
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Implementasi Proses Pembelajaran ditinjau dari
Status Kepegawaian
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Baru1 14 1.5579E2 11.70916 145.00 182.00
Sedang1 16 1.5956E2 12.29075 139.00 177.00
Lama1 33 1.6361E2 11.39062 144.00 182.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Baru1 Sedang1 Lama1
N 14 16 33
Normal Parametersa Mean 155.7857 159.5625 163.6061
Std. Deviation 11.70916 12.29075 11.39062
Most Extreme Differences Absolute .219 .173 .114
Positive .219 .111 .102
Negative -.178 -.173 -.114
Kolmogorov-Smirnov Z .819 .691 .656
Asymp. Sig. (2-tailed) .514 .727 .783
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TOTAL_PN Based on Mean .974 2 60 .383
Based on Median .974 2 60 .383
Based on Median and with
adjusted df .974 2 55.263 .384
Based on trimmed mean .957 2 60 .390
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TOTAL_PB Based on Mean .695 2 60 .503
Based on Median .680 2 60 .511
Based on Median and with
adjusted df .680 2 53.645 .511
Based on trimmed mean .784 2 60 .461
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TOTAL_PN Based on Mean 1.242 2 60 .296
Based on Median 1.151 2 60 .323
Based on Median and with
adjusted df 1.151 2 54.748 .324
Based on trimmed mean 1.172 2 60 .317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TOTAL_PB Based on Mean .154 2 60 .858
Based on Median .103 2 60 .902
Based on Median and with
adjusted df .103 2 54.917 .902
Based on trimmed mean .209 2 60 .812
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Uji Hipotesis
Hipotesis I
Oneway
Descriptives
TOTAL_PN
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
GTT 11 89.00 6.678 2.014 84.51 93.49 78 101
Yayasan 16 87.25 9.795 2.449 82.03 92.47 68 101
PNS 36 90.19 9.036 1.506 87.14 93.25 73 103
Total 63 89.24 8.835 1.113 87.01 91.46 68 103
Test of Homogeneity of Variances
TOTAL_PN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.974 2 60 .383
ANOVA
TOTAL_PN
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 96.790 2 48.395 .612 .545
Within Groups 4742.639 60 79.044
Total 4839.429 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Multiple Comparisons
TOTAL_PN
Tukey HSD
(I) Status
Kepegawai
an
(J) Status
Kepegawai
an
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
GTT Yayasan 1.750 3.482 .870 -6.62 10.12
PNS -1.194 3.063 .920 -8.56 6.17
Yayasan GTT -1.750 3.482 .870 -10.12 6.62
PNS -2.944 2.671 .516 -9.36 3.48
PNS GTT 1.194 3.063 .920 -6.17 8.56
Yayasan 2.944 2.671 .516 -3.48 9.36
Homogeneous Subsets
TOTAL_PN
Tukey HSD
Status
Kepegawai
an N
Subset for alpha
= 0.05
1
Yayasan 16 87.25
GTT 11 89.00
PNS 36 90.19
Sig. .609
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Hipotesis II
Oneway
Descriptives
TOTAL_PN
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Baru 14 87.79 8.322 2.224 82.98 92.59 77 103
Sedang 16 88.56 10.875 2.719 82.77 94.36 68 103
Lama 33 90.18 8.099 1.410 87.31 93.05 73 103
Total 63 89.24 8.835 1.113 87.01 91.46 68 103
Test of Homogeneity of Variances
TOTAL_PN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.242 2 60 .296
ANOVA
TOTAL_PN
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 66.225 2 33.112 .416 .661
Within Groups 4773.204 60 79.553
Total 4839.429 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Multiple Comparisons
TOTAL_PN
Tukey HSD
(I) Masa
Kerja
(J) Masa
Kerja
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Baru Sedang -.777 3.264 .969 -8.62 7.07
Lama -2.396 2.845 .678 -9.23 4.44
Sedang Baru .777 3.264 .969 -7.07 8.62
Lama -1.619 2.717 .823 -8.15 4.91
Lama Baru 2.396 2.845 .678 -4.44 9.23
Sedang 1.619 2.717 .823 -4.91 8.15
Homogeneous Subsets
TOTAL_PN
Tukey HSD
Masa
Kerja N
Subset for alpha
= 0.05
1
Baru 14 87.79
Sedang 16 88.56
Lama 33 90.18
Sig. .697
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Hipotesis III
Oneway
Descriptives
TOTAL_PB
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
GTT 11 155.45 11.103 3.348 148.00 162.91 145 182
Yayasan 16 156.25 10.351 2.588 150.73 161.77 139 171
PNS 36 164.53 11.773 1.962 160.54 168.51 142 182
Total 63 160.84 11.938 1.504 157.83 163.85 139 182
Test of Homogeneity of Variances
TOTAL_PB
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.695 2 60 .503
ANOVA
TOTAL_PB
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1145.713 2 572.857 4.469 .016
Within Groups 7690.699 60 128.178
Total 8836.413 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Multiple Comparisons
TOTAL_PB
Tukey HSD
(I) Status
Kepegawai
an
(J) Status
Kepegawai
an
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
GTT Yayasan -.795 4.434 .982 -11.45 9.86
PNS -9.073 3.900 .060 -18.45 .30
Yayasan GTT .795 4.434 .982 -9.86 11.45
PNS -8.278* 3.402 .047 -16.45 -.10
PNS GTT 9.073 3.900 .060 -.30 18.45
Yayasan 8.278* 3.402 .047 .10 16.45
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
TOTAL_PB
Tukey HSD
Status
Kepegawai
an N
Subset for alpha
= 0.05
1
GTT 11 155.45
Yayasan 16 156.25
PNS 36 164.53
Sig. .063
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Hipotesis IV
Oneway
Descriptives
TOTAL_PB
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Baru 14 155.79 11.709 3.129 149.03 162.55 145 182
Sedang 16 159.56 12.291 3.073 153.01 166.11 139 177
Lama 33 163.61 11.391 1.983 159.57 167.64 144 182
Total 63 160.84 11.938 1.504 157.83 163.85 139 182
Test of Homogeneity of Variances
TOTAL_PB
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.154 2 60 .858
ANOVA
TOTAL_PB
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 636.239 2 318.120 2.328 .106
Within Groups 8200.173 60 136.670
Total 8836.413 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Multiple Comparisons
TOTAL_PB
Tukey HSD
(I) Masa
Kerja
(J) Masa
Kerja
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Baru Sedang -3.777 4.278 .653 -14.06 6.50
Lama -7.820 3.729 .099 -16.78 1.14
Sedang Baru 3.777 4.278 .653 -6.50 14.06
Lama -4.044 3.561 .496 -12.60 4.52
Lama Baru 7.820 3.729 .099 -1.14 16.78
Sedang 4.044 3.561 .496 -4.52 12.60
Homogeneous Subsets
TOTAL_PB
Tukey HSD
Masa
Kerja N
Subset for alpha
= 0.05
1
Baru 14 155.79
Sedang 16 159.56
Lama 33 163.61
Sig. .116
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
LAMPIRAN 5
tabel t, r, dan F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Tabel r product moment
pada sig 5% (two tailed)
df t r
df t r
df t r
df t r
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
1 12,71 1,00 21 2,08 0,41 41 2,02 0,30 61 2,00 0,25
2 4,30 0,95 22 2,07 0,40 42 2,02 0,30 62 2,00 0,25
3 3,18 0,88 23 2,07 0,40 43 2,02 0,29 63 2,00 0,24
4 2,78 0,81 24 2,06 0,39 44 2,02 0,29 64 2,00 0,24
5 2,57 0,75 25 2,06 0,38 45 2,01 0,29 65 2,00 0,24
6 2,45 0,71 26 2,06 0,37 46 2,01 0,28 66 2,00 0,24
7 2,36 0,67 27 2,05 0,37 47 2,01 0,28 67 2,00 0,24
8 2,31 0,63 28 2,05 0,36 48 2,01 0,28 68 2,00 0,24
9 2,26 0,60 29 2,05 0,36 49 2,01 0,28 69 1,99 0,23
10 2,23 0,58 30 2,04 0,35 50 2,01 0,27 70 1,99 0,23
11 2,20 0,55 31 2,04 0,34 51 2,01 0,27 71 1,99 0,23
12 2,18 0,53 32 2,04 0,34 52 2,01 0,27 72 1,99 0,23
13 2,16 0,51 33 2,03 0,33 53 2,01 0,27 73 1,99 0,23
14 2,14 0,50 34 2,03 0,33 54 2,00 0,26 74 1,99 0,23
15 2,13 0,48 35 2,03 0,32 55 2,00 0,26 75 1,99 0,22
16 2,12 0,47 36 2,03 0,32 56 2,00 0,26 76 1,99 0,22
17 2,11 0,46 37 2,03 0,32 57 2,00 0,26 77 1,99 0,22
18 2,10 0,44 38 2,02 0,31 58 2,00 0,25 78 1,99 0,22
19 2,09 0,43 39 2,02 0,31 59 2,00 0,25 79 1,99 0,22
20 2,09 0,42 40 2,02 0,30 60 2,00 0,25 80 1,99 0,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Tabel F
df
Penyebut
df Pembilang
1 2 3 4 5 6 7
60 4,001 3,150 2,758 2,525 2,368 2,254 2,167
61 2,523 2,755 3,148 3,148 3,148 3,148 3,148
62 3,145 3,145 2,753 2,753 2,753 2,753 2,753
63 2,751 2,751 3,143 3,143 3,143 3,143 3,143
64 3,140 3,140 2,748 2,748 2,748 2,748 2,748
65 2,746 2,746 3,138 3,138 3,138 3,138 3,138
66 3,136 3,136 2,744 2,744 2,744 2,744 2,744
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
LAMPIRAN 6
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI