IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013...

183
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DALAM MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 3 PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : ANA ANJARWATI NIM. 23010150209 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013...

Page 1: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

DALAM MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 3 PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

ANA ANJARWATI

NIM. 23010150209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

iii

Dra. Nur Hasanah., M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 eksemplar

Saudara : Ana Anjarwati

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Ana Anjarwati

NIM : 23010150209

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam

Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM

2013 DALAM MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI

PEKERTI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP

NEGERI 3 PAKIS TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 27 Agustus 2019

Pembimbing

Page 4: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

iv

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

DALAM MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 3 PAKIS

KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Disusun Oleh :

ANA ANJARWATI

NIM. 23010150209

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 12 September 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji :

Ketua Penguji : Dr. Miftahuddin, M. Ag

Sekretaris : Dra. Nur Hasanah, M.Pd

Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M. Pd

Penguji II : Guntur Cahyono, M.Pd

Salatiga, 12 September 2019

Page 5: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ana Anjarwati

NIM : 23010150209

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip untuk dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan dari pihak

perpustakaan IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 14 September 2019

Yang menyatakan

Ana Anjarwati

23010150209

Page 6: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

vi

MOTTO

ين ه وبموال يالا ا

ك ألا تعبدوا ا ها فل تقل مهما أف ول ۞ وقض رب ا يبلغنا عندك امكب أحدها أو كل ما

حسانا ا

ا

ااتنرها وقل مهما قو لا لريم (QS. AI-Isra’:23).

...“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain

Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya”..., dalam Ahsan, Muhammad dan Sumiyati (2017: 284).

ذا جاء وعد الخرة ميسوءوا وجو ن أسأت فلها فا

ن أحسنت أحسنت لهفسك وا

ل هك وم ا يدخلوا اممسجد كم دخلوه أوا

ا وا ما علوا تتبيرا ة وميتب .(QS. Al-Isra’:7) مرا

...”Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan

jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri”... dalam Ahsan, Muhammad dan Sumiyati (2017: 283).

Bersemangatlah dalam menggapai apa-apa yang bermanfaat bagimu (HR.

Muslim), “dan ingatlah, sebaik-baiknya manusia adalah dia yang banyak

bermanfaat bagi orang lain (HR. Bukhari)”. Bukan besar kecilnya tugas yang

menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu

sendiri.

Page 7: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

vii

PERSEMBAHAN

Dengan senantiasa Memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT

Kepersembahkan Buah Karya Ini Untuk :

1. Bapak dan ibuku yang tercinta yang senantiasa selalu memberikan kasih

sayang, pengorbanan, dukungan dan do’a serta kepercayaan untuk

menuntut ilmu. Terima kasih atas do’a dan nasehat serta motivasi yang tak

pernah putus-putusnya.

2. Buat adikku Hasan Ashari terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Semoga kesuksesan akan senantiasa mewarnai hari indahmu.

3. Buat Khartika Puspita L, S.E, terimakasih banyak atas segala dukungan ,

semangat, dan motivasi yang diberikan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

4. Buat temanku Merita Immaniar dan Kartika terimakasih telah membantu

dan memberikan semangat kepada penulis selama penulis menempuh

bimbingan skripsi.

5. Buat teman-teman dan sahabatku yang senantiasa berkontribusi

memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga kalian

sukses selalu.

6. Almamater IAIN Salatiga.

Page 8: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi,

yang berjudul “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM

2013 DALAM MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI PADA

PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 3 PAKIS KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan

Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari

jaman yang gelap gulita ke jaman yang terang benderang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,

waktu, tenaga dan sebagainya. Sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan ketulusan dan

kerendahan hati ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Prof. Dr. Mansur, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Page 9: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

ix

3. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

4. Burhan Yusuf Habibi, M.Pd.I., Dosen Pembimbing Akademik Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

5. Dra. Nur Hasanah, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis

menyelesaikan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Yulianto, M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Pakis yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian, memberikan motivasi

dan semangat kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang

telah bersahaja dan membantuku baik moril maupun spiritnya dalam

penyusunan skripsi.

Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a

serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga membalas segala kebaikan kepada

semuanya, Amiin yaa rabbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 14 September 2019

Penulis,

Page 10: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …........................................................................... i

LOGO IAIN SALATIGA ....................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …..................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN .....….................................. iv

LEMBAR DEKLARASI DAN PUBLIKASI ........................................ v

HALAMAN MOTTO ............................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

ABSTRAK …........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ….................................................................. 1

B. Fokus Penelitian .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian …........................................................... 7

E. Penegasan Istilah ...…........................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Autentik ............................................................... 12

Page 11: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xi

1. Pengertian Penelitian Autentik ......................................... 12

2. Tujuan Penilaian Autentik ................................................ 20

3. Dasar Yuridis Penilaian Autentik ..................................... 21

4. Teknis Penilaian Autentik ................................................. 22

5. Contoh Instrumen Penilaian Autentik ............................... 30

B. Kurikulum 2013 .................................................................... 35

1. Pengertian Kurikulum 2013 .............................................. 35

2. Tujuan Kurikulum 2013 .................................................... 37

3. Dasar Yuridis Kurikulum 2013 ......................................... 38

4. Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013 ........................................ 38

5. Fungsi Kurikulum 2013 ..................................................... 41

C. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ........................... 43

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ..... 43

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ....................................... 47

3. Dasar Ideal Pendidikan Agama Islam ................................ 49

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam ....................................... 51

D. Implementasi ......................................................................... 53

1. Pengertian Implementasi ................................................... 53

2. Implementasi Kurikulum ................................................... 54

3. Langkah-Langkah Pokok Implementasi Penilaian Autenti

Kurikulum 2013.................................................................. 56

4. Contoh Instrument Penilaian Autentik Kurikulum 2013 ... 59

E. Kajian Penilitan Yang Relevan .............................................. 61

Page 12: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xii

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH DAN METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah .................................................... 63

1. Profil Sekolah .................................................................... 63

2. Lokasi Sekolah .................................................................. 63

3. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Pakis .................................... 64

4. Tujuan Sekolah .................................................................. 65

5. Daftar Tenaga Pengajar dan Tata Usaha SMP Negeri 3

Pakis .................................................................................. 67

6. Daftar Sarana dan Prasarana ............................................. 69

B. Metode Penelitian ................................................................. 70

1. Jenis Penelitian .................................................................. 70

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 70

3. Sumber Data ..................................................................... 70

4. Metode Pengumpulan Data .............................................. 71

5. Analisis Data .................................................................... 72

6. Pengecekan Keabsahan Data ............................................ 74

BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Penelitian .................................................................... 76

1. Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 dalam

Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas VII SMP Negeri

3 Pakis .............................................................................. 79

2. Hambatan Dan Solusi dalam Implementasi Penilaian Autentik

Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

Page 13: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xiii

di SMP Negeri 3 Pakis .................................................... 86

B. Pembahasan Penelitian ........................................................ 92

1. Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Kelas VII Di SMP

Negeri 3 Pakis................................................................. 92

2. Hambatan Dan Solusi dalam Implementasi Penilaian

Autentik Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran PAI dan

Budi Pekerti Kelas VII di Smp Negeri 3 Pakis................ 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 106

B. Saran ...................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 109

LAMPIRAN .......................................................................................... 112

Page 14: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Instrumen Penilaian Observasi ............................................... 30

Tabel. 2.2. Instrumen Penilaian Jurnal ..................................................... 31

Tabel. 2.3. Instrumen Penilaian Sikap ...................................................... 31

Tabel. 2.4. Instrumen Penilaian Antar Teman ......................................... 32

Tabel. 2.5. Instrumen Penilaian Diri Sendiri ........................................... 32

Tabel. 2.6. Instrumen Penilaian Pengetahuan........................................... 33

Tabel. 2.7. Instrumen Penilaian Penugasan ............................................. 33

Tabel. 2.8. Instrumen Penilaian Tes Praktek ........................................... 34

Tabel. 2.9. Instrumen Penilaian Proyek ................................................... 34

Tabel. 2.10. Instrumen Penilaian Portofolio ............................................ 35

Tabel. 2.11. Daftar Hasil Penilaian Autentik ........................................... 35

Tabel. 2.12. Contoh Hasil Penilaian sikap Spiritual.................................. 60

Tabel. 3.1. Daftar Tenaga Pengajar SMP Negeri 3 Pakis Tahun Pelajaran

2018/2019 .............................................................................. 67

Tabel. 3.2. Daftar Tenaga Tata Usaha SMP Negeri 3 Pakis Tahun Pelajaran

2018/2019 ............................................................................. 68

Tabel. 3.3. Ruang Kelas ......................................................................... 69

Tabel. 3.4. Laboratorium ........................................................................ 69

Tabel. 3.5. Perpustakaan ........................................................................ 69

Tabel. 3.6. Sanitasi ................................................................................ 69

Page 15: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ........................................................... 112

Lampiran 2 Hasil Wawancara ................................................................. 117

Lampiran 3 Daftar Hasil Penilaian Autentik............................................ 127

Lampiran 3 Daftar Gambar Observasi .................................................... 129

Lampiran 4 Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) ..................... 145

Lampiran 5 Hasil Jawaban Peserta Didik ............................................... 155

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................... 160

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ................................................ 161

Lampiran 8 Surat Pembimbing Skripsi ................................................... 162

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Penelitian ............................................. 163

Lampiran 10 Daftar Nilai SKK .............................................................. 165

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ....................................................... 169

Page 16: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

xvi

ABSTRAK

Anjarwati, Ana. 2019. Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Dalam

Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Pada Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Skripsi. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra.

Nur Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci: Penilaian Autentik, Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti

pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang tahun pelajaran

2018/2019 yaitu (1) Bagaimana implementasi penilaian autentik kurikulum 2013

dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti pada peserta didik

kelas VII SMP Negeri 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019?, (2) Apa faktor

pendukung dan penghambat dalam implementasi penilaian autentik kurikulum

2013 dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang tahun pelajaran 2018/2019?

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan

data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data

menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Implementasi penilaian

autentik kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan budi pekerti di SMP Negeri

3 Pakis sudah dilaksanakan dengan baik seperti membuat RPP dan membuat

instrumen penilaian, (2) Faktor pendukung guru dalam mengimplementasikan

penilaian autentik kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI dan budi pekerti

pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019

adalah tingkat kesadaran guru sudah cukup baik, adanya kegiatan musyawarah

guru mata pelajaran (MGMP) pada level rayon/sub-rayon, adanya supervisi, serta

penilaian kinerja guru (PKG) Faktor penghambat guru dalam

mengimplementasikan penilaian autentik kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

PAI dan budi pekerti pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Pakis tahun

pelajaran 2018/2019 yaitu sulitnya guru dalam membuat laporan penilaian,

singkatnya sosialisasi dan kurangnya instruktur dalam pendampingan kurikulum

2013 dari pemerintah serta banyaknya tugas guru di luar jam pembelajaran di

kelas.

Page 17: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani

sejarahnya. Ibarat sebuah organisme negara Indonesia lahir, tumbuh,

berkembang dan mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa

yang dicita-citakan di awal kelahirannya. Cita-cita luhur tersebut

tercantum secara jelas dalam Pembukaan UUD 1945 alinea empat, yakni

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sungguh

sangat luhur dan humanis cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia ini

(Kunandar, 2015: 15).

Sebagai bangsa dan negara Indonesia kita harus bangga terhadap

para pendahulu kita yang telah mewariskan fondasi yang kuat dan mulia

tentang arah dan tujuan kita berbangsa dan bernegara. Sepatutnya kita

harus berkontribusi sesuai dengan peran kita untuk mewujudkan cita-cita

luhur bangsa dan negara Indonesia. Salah satu cara dan strategi untuk

mempercepat terwujudnya cita-cita negara kita adalah dengan

mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh, cerdas, mandiri dan

Page 18: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

2

berpegang pada nilai-nilai spiritual. Mereka harus dipersiapkan sedemikin

rupa dalam suatu lingkungan yang kondusif. Salah satu lingkungan yang

sangat ideal adalah institusi pendidikan dari prasekolah, tingkat dasar,

tingkat menengah dan jenjang perguruan tinggi sebagai kawah candra di

muka penggemblengan generasi muda (Kunandar, 2015: 15-16).

Dalam rangka mewujudkan kondisi di atas pemerintah melalui

kementerian pendidikan dan kebudayaan terus melakukan pembaharuan

dan inovasi dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah pembaharuan

dan inovasi kurikulum, yakni lahirnya kurikulum 2013. Lahirnya

kurikulum ini untuk menjawab tantangan dan pegeseran paradigma

pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21. Kurikulum 2013

bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Kunandar, 2015:

16).

Kunci penting proses manajemen pendidikan/lembaga pendidikan,

yaitu nilai fungsi pengawasan dalam hubungannya terhadap perencanaan

dan kegiatan yang diprogramkan. Oleh karena itu, penilaian evaluasi

proses dan hasil pembelajaran diupayakan agar tidak semakin tertinggal

jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan dari negara lainnya.

Paradigma lama, pengelolaan penilaian pembelajaran lebih ditekankan

pada hasil yang cenderung menilai kemampuan aspek kognitif, dan

Page 19: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

3

kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes seperti

pilihan ganda, benar atau salah, dianggap gagal mengetahui kinerja peserta

didik yang sesungguhnya. Tes tersebut belum bisa mengetahui gambaran

yang utuh mengenai sikap, ketrampilan, dan pengetahuan peserta didik,

yang sesungguhnya. Tes tersebut belum bisa mengetahui gambaran yang

utuh mengenai sikap, ketampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan

dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat. Selain

itu, aspek afekif dan psikomotorik juga diabaikan. Adapun paradigma

lama menuju penilaian autentik, yaitu kegiatan menilai peserta didik yang

menekankan pada hal-hal yang seharusnya dinilai, baik proses maupun

hasil dengan berbagai instrument penilaian yang disesuaikan dengan

tuntutan kompetensi yang ada pada Standar Kompetensi (SK) atau

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Pada penilaian autentik

ada kecenderungan yang fokus pada tugas-tugas kompleks atau

kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi

mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (Rusdiana,

2018: ix). Oleh sebab itu penilaian autentik sangat relevan dengan

pendekatan saintifik.

Pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran, yang

merupakan bagian dari evaluasi dalam pembelajaran, yang merupakan

bagian dari evaluasi pendidikan, merupakan salah satu tugas penting yang

harus dilakukan dalam penyelenggaraan Pendidikan. Ketiga kegiatan

tersebut dalam kaitannya dengan proses pembelajaran tidak dapat

Page 20: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

4

dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan

secara berurutan. Dengan kata lain, untuk lebih memahami makna dari

evaluasi pendidikan, ada tiga konsep yang harus dibedakan, yaitu

penilaian, evaluasi, dan pengukuran. Porsi terbesar dari evaluasi

pendidikan adalah pada aspek pembelajaran. Dalam setiap proses

pembelajaran dan pengajaran komponen yang turut menentukan

keberhasilan proses tersebut adalah evaluasi.

Dalam proses pembelajaran dan pengajaran yang terjadi di sekolah,

khususnya di kelas, pengajar merupakan pihak yang paling bertanggung

jawab atas hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar tersebut.

Melalui pengukuran, evaluasi, dan penilaian inilah guru menjalankan

tugasnya untuk mengukur penguasaan ilmu yang telah dipelajari dan

diperoleh oleh siswanya agar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan

sebelumnya (Rusdiana, 2018: 51).

Dalam diberlakukannya penilaian autentik (authentic assessment)

dalam kurikulum 2013, mengharuskan guru untuk menilai peserta didik

secara menyeluruh, tak terkecuali bagi guru Pendidikan Agama Islam

(PAI). Penilaian tersebut meliputi aspek sikap, aspek pengetahuan dam

aspek ketrampilan. Guru tidak bisa hanya menilai salah satu komponen

saja dan meninggalkan komponen yang lain, namun semua aspek harus

dinilai, sehingga guru dapat melihat secara keseluruhan apakah tujuan

pembelajaran sudah tercapai atau belum tercapai.

Page 21: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

5

Menurut Arifin (2012) dalam jurnal Nurhayati dkk., (2018: 23)

Pentingnya evaluasi dalam pembelajaan, dapat dilihat dari tujuan dan

fungsi evaluasi maupun sistem pembelajaran itu sendiri. Evaluasi tidak

dapat dipisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Evaluasi tidak dapat

dipisahkan dari pembelajaran, melalui evaluasi guru dapat melihat tingkar

kemampuan peserta didik. Guru juga dapat melihat berbagai

perkembangan hasil belajar peserta didik baik kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Pada akhirnya, guru akan memperoleh gambaran tentang

keefektifan proses pembelajaran.

Sementara itu Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti

merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah baik

dalam pendidikan dasar, sekolah menengah, hingga jenjang perguruan

tinggi. Dengan ditetapkannya kurikulum 2013 maka banyak perubahan

baik dalam standar kompetensi, proses pembelajaran, dan juga dalam

penilaian. Dalam kurikulum 2013 mengukur hasil belajar peserta didik

menggunakan penilaian autentik, di mana dalam proses penilaian sangat

berbeda dengan penilaian pada kurikulum sebelumnya. Pemerintah juga

telah mengadakan pelatihan kepada para guru sebelum

mengimplementasikan kurikulum ini di sekolah-sekolah. Dengan adanya

pelatihan tersebut diharapkan semua guru termasuk guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekeri dapat mengimplementasikan kurikulum

2013 dengan baik.

Page 22: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

6

Mengingat urgensi permasalahan mengenai penilaian autentik

kurikulum 2013, peneliti tertarik untuk menulis skripsi berjudul

“Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran

PAI dan Budi Pekerti pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Pakis Tahun

Pelajaran 2018/2019”.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 dalam

mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 3 Pakis Kab. Magelang tahun pelajaran 2018/2019?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat guru dalam

mengimplementasikan penilaian autentik kurikulum 2013 dalam

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas VII SMP Negeri

3 Pakis Kab. Magelang tahun pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan fokus penlitian yang telah dikemukakan di

atas, penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mendiskripsikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi penilaian autentik kurikulum 2013

dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas VII SMP

N 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

mengimplementasikan penilaian autentik kurikulum 2013 dalam mata

Page 23: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

7

pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas VII SMP N 3 Pakis

Kab. Magelang tahun pelajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

dunia pendidikan dan dapat memperkaya khasanah keilmuan

khususnya tentang implementasi penilaian autentik berdasarkan

kurikulum 2013.

2. Manfaat Praktis

a. Secara praktis guru dapat mengimplementasikan penilaian autentik

berdasarkan kurikulum 2013 dengan baik, khususnya dalam

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

b. Dapat mengetahui kendala-kendala apa saja dalam

mengimplementasikan penilaian autentik kurikulum 2013,

sehingga dapat menjadi perbaikan dalam pelaksanaan penilaian

autentik kurikulum 2013.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam

penggunaan kata dan istilah pada judul penelitian ini, perlu adanya

beberapa penjelasan istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi

variabel. Penulisan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

Page 24: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

8

1. Penilaian Autentik

Penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada

peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang

ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis,

merevisi, dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap

peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan

sebagainya. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap

pendekatan ilmiah (Rusdiana, 2018: 166).

Penilaian autetik juga merupakan penilaian kinerja, termasuk di

dalamnya penilaian portofolio dan penilaian proyek. Penilaian autentik

disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses

dan hasil belajar siswa yang memiliki ciri-ciri khusus, bakat dan minat

khusus hingga genius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam

berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada

umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil

pembelajaran.

Jadi penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara

komprehensif dengan upaya pemberian tugas kepada peserta didik

yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam

aktivitas pembelajaran dan merupakan penilaian kinerja yang

mencakup penilaian portofolio dan penilaian proyek.

Page 25: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

9

2. PAI dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dipahami sebagai suatu

program Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui

proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelasyang dikemas

dalam bentuk mata pelajaran dan diberi nama Pendidikan Agama

Islam (PAI). Dalam kurikulum nasional, mata pelajaran PAI

merupakan mata pelajaran wajib pada Sekolah Umum mulai dari TK

sampai Perguruan Tinggi. Kurikulum PAI disusun dan dirancang yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi penjenjangan Pendidikan

Riswal dan Rezki dalam (Syarifuddin, 2018: 14).

Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) menjadi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti yang

merupakan mata pelajaran Nasional (Kurikulum2013 revisi 2017)

merupakan Pendidikan yang secara mendasar menumbuhkembangkan

akhlak peserta didik melalui pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam

secara menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam

(PAI) menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai

suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA, dan SMK/MAK, baik yang bersifat kurikuler maupun

ekstrakurikuler (Syarifuddin, 2018: 14).

3. Implementasi Kurikulum 2013

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

pada tahun 2013 mengimplementasikan kurikulum baru sebagai

Page 26: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

10

penyempurnaan kurikulum sebelumnya (KTSP) yang diberi nama

kurikulum 2013. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 diamanatkan penerapan

metodologi Pendidikan yang ptidak lagi berupa pengajaran demi

kelulusan ujian (teaching to the best), namun pendidikan menyeluruh

yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti,

kecintaan terhadap budaya Bahasa Indonesia melalui penyesuaian

sistem Ujian Akhir Nasional (UAN) pada 2011 dan penyempurnaan

kurikulum sekolah dasar dan menengah sebelum tahun 2011 dan

penyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan menengah sebelum

tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada

2014. Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi

kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat

mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan

SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan

memasukkan Pendidikan kewirausahaan (Kunandar, 2015: 22).

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian

yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal berisi sampul,

lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, adapun bagian inti berisi

tentang pendahuluan sampai dengan penutup; dan pada bagian akhir terdiri

Page 27: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

11

dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis. Adapun

sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisi tentang (a) Latar Belakang Masalah; (b)

Fokus Penelitian; (c) Tujuan Penelitian; (d) Manfaat Penelitian; (e)

Penegasan Istilah; (f) Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini berisi tentang (a) implementasi penilaian autentik; (b)

Kurikulum 2013; (c) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti; (d)

Implementasi; (e) Kajian Penelitian yang Relevan.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bagian ini berisi tentang (a) Gambaran Umum Sekolah; (b)

Metode Penelitian.

BAB IV : Analisisn Data

Pada bagian ini berisi tentang (a) Hasil Penelitian; (b) Pembahasan

Penelitian.

BAB V : Kesimpulan, Saran dan Penutup.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 28: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penilaian Autentik

1. Pengertian Penilaian Autentik

Penilaian menurut Susanti dalam jurnal Al-Fikrah (2016)

merupakan alih bahasa dari istilah assessment Depdikbud

mengemukakan penilaian adalah “suatu kegiatan untuk

memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”.

Trianto (2011) menjelaskan bahwa penilaian adalah suatu usaha

untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,

berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari

pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh siswa.

Menurut Supratiningsih dan Suharja (dalam Rusdiana,

2018: 54) penilaian adalah kegiatan untuk membuat keputusan

tentang hasil pembelajaran dari tiap-tiap siswa, serta keberhasilan

siswa dalam kelas secara keseluruhan. Penilaian juga merupakan

indikator keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Penilaian

adalah hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar,

sedangkan evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan

penentuan pencapaian tujuan suatu program. Depdiknas (2004)

mengemukakan bahwa penilaian adalah proses sistematis yang

Page 29: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

13

mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan

meginterprestasi informasi tersebut untuk membuat keputusan.

Hamalik (dalam Rusdiana, 2018: 54) mengemukakan bahwa

penilaian adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan

infomasi untuk menilai (asses) keputusan yang dibuat dalam

merancang suatu sistem pengajaran. Adapun Arikunto (1997)

mengemukakan bahwa penilaian dalam pendidikan adalah kegiatan

menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan atau sekolah

(Rusdiana, 2018: 54).

Abdul Majid dalam bukunya (2014:36) mengemukakan

beberapa pemahaman tentang penilaian sebagai berikut:

1) Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,

sehingga tujuan penilaian harus sejalan dengan tujuan

pembelajaran; sebagai upaya untuk mengumpulkan berbagai

informasi dengan berbagai teknik; sebagai bahan pertimbangan

penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran;

oleh karenanya penilaian hendaknya dilakukan dengan

perencanaan yang cermat.

2) Penilaian harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara

utuh dan memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria

dari keberhasilan belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria

yang keberhasilan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh

Page 30: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

14

seorang pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran

secara keseluruhan.

3) Untuk memperoleh hasil penilaian yang maksimal yang dapat

menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya,

penilaian dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran ditujukan

untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak,

kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan

penyempurnaan program pengajaran.

4) Terkait dengan evaluasi, penilaian pada dasarnya merupakan

alat (the end), sehingga penilaian merupakan sarana yang

digunakan sebagai alat untuk melihat dan menganalisis apakah

siswa telah mencapai hasil belajar yang diharapkan serta untuk

mengetahui apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan

tujuan atau msaih memerlukan pengembangan dan perbaikan.

Kemudian menurut Rifka, dkk dalam jurnal Ilmiah

Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMK) penilaian adalah suatu

proses pengukuran yang dilakukan pada saat proses belajar

mengajar untuk mencapai kompetensi peserta didik yang meliputi

kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian

merupakan salah satu hal terpenting dalam pendidikan karena

dengan adanya penilaian, pendidik dapat mengetahui

perkembangan dan kemampuan yang dimiliki peserta didik serta

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu

Page 31: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

15

guru-guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai

tata cara pelaksanaan penilaian sesuai dengan standar penilaian

yang telah ditetapkan.

Secara garis besar penilaian merupakan upaya sistematik

yang dilakukan melalui pengumpulan data atau informasi untuk

menilai dan menganalisis keberhasilan siswa dalam proses

pembelajaran.

Penilaian autentik (authentic assessment) adalah suatu

proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan informasi tentang

hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian,

pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan

konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009).

Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson (2002) dalam (Majid,

2014: 56) yang mengatakan bahwa penilaian autentik memberikan

kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah

dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.

Lebih lanjut Johnson (2009) dalam (Majid, 2014: 56) mengatakan

bahwa penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan

pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, dan

menanamkan tingkat berpikir yang penguasaannya terhadap tujuan

dan kedalaman pemahamannya, serta pada saat yang bersamaan

diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan perbaikan

diri.

Page 32: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

16

Penilaian autentik dikembangkan karena penilaian

tradisional yang selama ini digunakan mengabaikan konteks dunia

nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara

holistik. Oleh karena itu menurut Pokey dan Siders (dalam Majid,

2014), penilaian autentik diartikan sebagai upaya mengevaluasi

pengetahuan atau keahlian siswa dalam konteks yang mendekati

dunia riil atau kehidupan nyata. Dalam penilaian ini siswa

ditantang untuk menerapkan informasi dan ketrampilan baru dalam

situasi nyata untuk tujuan tertentu. Dengan demikian penilaian ini

merupakan sarana bagi sekolah untuk merealisasikan segala

kemauan, kemampuan dan kreativitas siswa (Majid, 2014: 56).

Istilah penilaian autentik sering disejajarkan pengertiannya

dengan performance assessment, alternative assessment, direc

assessment, dan realistic assessment. Penilaian autentik dinamakan

penilaian kinerja atau penilaian berbasis (kinerja) atau (nyata)

siswa dalam hal-hal tertentu, siswa diminta untuk melakukan

tugas-tugas yang bermakna menggunakan dunia nyata atau

autentik tugas atau konteks. Penilaian autentik juga dikatakan

sebagai realistis assessment atau berhubungan dengan penerapan

dalam kehidupan nyata (Majid, 2014: 57).

Page 33: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

17

Dalam buku Abdul Majid (2014: 56) dipaparkan beberapa

definisi mengenai penilaian autentik sebagai berikut :

1) American Library Assosiation, penilaian autentik didefenisikan

sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,

motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang

relevan dalam pembelajaran.

2) Newton Public School, penilaian autentik diartikan sebagai

penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan

pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggns

mendenifisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian

tugas pada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan

tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas

pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi, dan

membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,

berkaloborasi dengan antar sesama melalui debat, dan

sebagainya.

3) John Mualler (2006) mengemukakan bahwa penilaian autentik

merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta

untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya

yang mendemonstrasikan penerapan ketrampilan dan

pengetahuan esensial yang bermakna.

4) Richard J. Stinggins (1987), penilaian autentik menekankan

ketrampilan dan kompetensi spesifik, untuk menerapkan

Page 34: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

18

ketrampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai. Hal ini

terungkap dalam cuplikan kalimat berikut: “performance

assessment call upon the examinee to demontrante specific skill

and competencies, that is, to apply the skill and knowledge they

have mastered.

Sedangkan di bawah ini merupakan definisi penilaian

autentik menurut beberapa sumber dikutip dari (Sani, 2016: 22-23)

adalah sebagai berikut:

1) Wikipedia, penilaian autentik merupakan pengukuran

pencapaian intelektual yang bermakna, signifikan, dan

berharga.

2) Jonathan Mueller (2008), penilaian autentik merupakan suatu

bentuk penilaian dengan meminta peserta didik untuk

menunjukkan tugas “dunia nyata” yang mendemonstrasikan

aplikasi yang berwarna dari pengetahuan dan ketrampilan yang

penting.

3) Grant Wiggins (1993), penilaian autentik merupakan bentuk

penilaian yang melibatkan peserta didik dalam persoalan yang

berguna atau pertanyaan penting sehingga peserta didik harus

menggunakan pengetahuan untuk menunjukkan kinerja secara

efektif dan kreatif. Tugas yang diberikan dapat berupa replika

atau analogi dari permasalahan yang dihadapi oleh orang

dewasa dan konsumen, atau professional dalam bidangnya.

Page 35: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

19

4) Richad J Stiggins (1987), penilaian autentik merupakan

penilaian kinerja dengan meminta peserta didik atau peserta

ujian untuk mendemonstrasikan ketrampilan dan kompetensi

khusus, yakni dengan mengaplikasikan ketrampilan dan

kompetensi yang telah dikuasai.

Sedangkan menurut Rusman dalam Siregar 7 Ganesa

(2019:14) penilaian autentik adalah istilah/terminologi yang

diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif

yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan

dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.

Berdasarkan hasil penelitian Ngadip (2012: 2) dalam jurnal

Educitizen (Ambarwati, 2017: 83) penilaian autentik

direkomendasikan dan ditekankan penggunaannya dalam kegiatan

pembelajaran, karena penilaian autentik menekankan kemampuan

peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki

secara nyata.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat

dikatakan bahwa penilaian autentik merupakan bentuk penilaian

yang komprehensif atau menyeluruh karena dalam penilaian ini

seorang guru harus menilai peserta didik bukan hanya pada hasil

akhirnya saja. Dalam penilaian autentik ini mencakup nilai

pengetahuan, ketrampilan, dan juga sikap. Dalam penilaian ini juga

mengarahkan peserta didik untuk menghasilkan ide,

Page 36: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

20

mengintegrasikan pengetahuan, dan menyempurnakan tugas yang

terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia nyata.

2. Tujuan Penilaian Autentik

Menurut Powers & Gamble dalam buku Patta Bundu (2017)

menyimpulkan bahwa tujuan utama dari asesmen autentik adalah :

a. Enchance the development of real-world skills.

b. Encourage higher order cognitive skills (analysis, synthesis,

evaluation)

c. Promote active construction of creative, novel ideas and responses.

d. Encourage emphasis on both the process and product of learning

e. Promote the integration of a variety of related skills into a holistic

project

f. Enchance stdaudents’ability to self-assenss their own work and

performance.

Dari tujuan penilaian autentik menurut Powers & Gamble di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dilakukannya

penilaian autentik adalah agar peserta didik dapat mengembangkan

ketrampilan dalam dunia nyata. Mendorong untuk berpikir tingkat

tinggi, dapat menanggapi setiap permasalahan dengan tanggapan-

tanggapan yang baru dan kreatif, menekankan pada proses dan produk

pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima

hasil karya mereka sendiri.

Page 37: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

21

3. Dasar Yuridis Penilaian Autentik

Landasan yuridis menurut Permendikbud No. 23 Tahun 2016

penilaian autentik yang dikutip dari Ditjen Pendidikan Dasar dan

Menengah adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2018.

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-

2018.

d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar.

e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah.

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 62 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menegah.

Page 38: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

22

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah.

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai

Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah.

j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.

k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran ada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah.

4. Teknis Penilaian Autentik

a. Teknik Penilaian Sikap

Menurut Kunandar (2013) dalam (Rusdiana, 2018:197)

sikap terdiri atas tiga komponen, yaitu: afektif, kognitif, dan

konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh

seseorang atau penilaiannya terhadap suatu objek. Komponen

kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai

objek. Adapun konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku

Page 39: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

23

atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran

objek sikap. Sikap menentukan keberhasilan belajar seorang siswa

karena siswa yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu

sulit untuk mencapai keberhasilan belajar optimal. Oleh karena

itu, guru harus mampu membangkitkan minat siswa untuk

mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Teknik-teknik penilaian kompetensi sikap spiritual dan

sikap sosial menurut Rusdiana (2018: 200) dapat diuraikan sebagi

berikut :

1) Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan

secara berkesinambungan dengan menggunakan indra, baik

secara langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan

pedoman atau lembar observasi yang berisi sejumlah indikator

perilaku atau aspek yang diamati. Perilaku siswa pada

umumnya menunjukkan kecenderungan siswa dalam suatu hal.

Oleh karena itu, guru dapat melakukan pengamatan atau

observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam

pembinaan terhadap peserta didik. Pengamatan atau observasi

perilaku siswa terhadap peserta didik. Pengamatan atau

observasi perilaku siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan

dengan menggunakan alat lembar pengamatan observasi.

Page 40: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

24

2) Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan Teknik penilaian dengan cara

meminta siswa unntuk mengemukakan kelebihan dan

kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi

sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial. Instrument

yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penilaian diri

(self assessment) adalah Teknik penilaian yang meminta siswa

untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses

dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari.

3) Penilaian Antar siswa / Penilaian Antar teman

Penilaian antar siswa digunakan untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spiritual

maupun sosial dengan cara meminta siswa untuk saling menilai

satu sama lain. Instrument yang digunakan bisa berupa lembar

penilaian antarsiswa dalam angket atau kuesioner. Penilaian

antarsiswa menuntut keobjektifan dan rasa tanggung jawab dari

siswa sehingga menghasilkan data yang akurat.

4) Jurnal

Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar

kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan

dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan

perilaku. Guru memiliki catatan khusus tentang sikap spiritual

dan sikap sosial. Catatan tersebut dibuat secara tertulis dan

Page 41: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

25

dijadikan dokumen untuk melakukan pembinaan dan

bimbingan terhadap siswa. Jurnal yang berisi catatan siswa

sebaiknya dibuat untuk setiap siswa. Catatan kelemahan atau

kekurangan siswa berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap

sosial, selanjutnya ditindaklanjuti dengan upaya pembinaan dan

bimbingan. Dengan demikian, terjadi perubahan sikap dan

perilaku dari siswa secara bertahap.

5) Wawancara

Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara

guru melakukan wawancara terhadap siswa dengan

menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan

dengan sikap spiritual dan sikap sosial tertentu yang ingin

digali siswa.

Dalam melakukan penilaian dengan wawancara, guru

dapat menggunakan instrument penilaian berupa daftar

pertanyaan berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial

yang langsung ditanyakan kepada siswa.

b. Teknik Penilaian Pengetahuan

Aspek ini berhubungan dengan pengetahuan individual

(kepandaian/pemahaman), yang ditunjukkan dari hasil

pembelajaran yang telah dilakukan siswa. Bentuk penilaian

kognitif ini secara eksplisit ataupun implisit harus

mempresentasikan tujuan pencapaian pembelajaran. Biasanya tes

Page 42: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

26

yang dilaksanakan oleh guru dapat berupa ujian untuk mengetahui

pemahaman terhadap materi. Bentuk penilaian pengetahuan terdiri

atas: (1) Nilai Proses (Nilai Harian), (2) Nilai Ulangan Tengah

Semester (UTS), dan (3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS).

Ruang lingkup kompetensi pengetahuan atau kognitif

menurut Rusdiana (2018: 208) terdiri atas enam jenjang proses

berpikir, yaitu sebagai berikut:

1) Menghafal

Kemampuan menghafal , yaitu kemampuan siswa untuk

mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang

nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa

menekankan kemampuan untuk menggunakannya.

Pengetahuan atau ingatan adalah proses berpikir yang paling

rendah.

2) Memahami

Memahami, yaitu kemampuan seseorang untuk

memahami sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang siswa

dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan

penjelasan atau memberi uraian yang lebih terperinci tentang

suatu materi dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Kemampuan memahami juga dapat diartikan kemampuan

memahami hubungan antar faktor, antarkonsep, antarprinsip,

antardata, hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan.

Page 43: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

27

3) Menerapkan

Menerapkan adalah kemampuan siswa untuk

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara

ataupun metode, prinsip-prinsip, rumus, teori, dan sebagainya

dalam situasi yang baru dan konkret. Penerapan ini merupakan

proses berpikir setingkat lebih tinggi dari pemahaman.

Kemampuan memahami juga dapat diartikan menggunakan

pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan

pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Menganalisis

Menganalisis, yaitu kemampuan siswa untuk memerinci

atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian

yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara

bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor

lainnya.

5) Menyintesis

Menyintesis, yaitu kemampuan berpikir yang

merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis

merupakan proses yang memadukan bagian atau unsur-unsur

secara logis sehingga menjelma menjadi pola yang berstuktur

atau berbentuk pola baru. Berpikir sintesis merupakan proses

berpikir setingkat lebih tinggi dari berpikir analisis.

Page 44: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

28

6) Mengevaluasi

Mengevaluasi, yaitu kemampuan siswa untuk membuat

pertimbangan terhadap situasi, nilai, dan ide. Kemampuan

melakukan evaluasi dapat diartikan mempertimbangkan dan

menilai benar salah, baik buruk, bermanfaat dan bermanfaat.

c. Teknik Penilaian Ketrampilan

Psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar yang

pencapaiannya melalui ketrampilan sebagai hasil dari tercapainya

kompetensi pengetahuan. Hasil belajar psikomotorik tampak dalam

bentuk ketrampilan dan kemampuan bertindak siswa yang

merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar

afektif. Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar

psikomotorik apabila siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan

tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah

kognitif dan afektif (Rusdiana, 2018: 213).

Di bawah ini teknik penilaian ketrampilan menurut

Rusdiana (2018: 216-217) adalah sebagai berikut:

1) Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian

terhadap suatu tugas yang meliputi: pengumpulan,

pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data yang

harus diselesaikan siswa (individu/kelompok) dalam waktu

periode tertentu. Tugas tersebut bisa berupa investigasi atau

Page 45: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

29

penelitian sederhana tentang suatu masalah yang berkaitan

denga materi tertentu mulai dari perencanaan, pengumpulan

data atau informasi, pengolahan data, penyajian data dan

penyusunan laporan. Penilaian proyek dimaksudkan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,

kemampuan penyelidikan, dan kemampuan menginformasikan

dari peserta didik secara jelas.

2) Teknik Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan

dengan cara menilai portofolio siswa. Portofolio adalah

kumpulan karya siswa dalam bidang tertentu yang

diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan,

prestasi, dan/atau kreativitas siswa dalam kurun waktu tertentu.

Setiap akhir periode pembelajaran hasil karya atau tugas belajar

dikumpulkan dan dinilai bersama-sama antara guru dan siswa

sehingga penilaian portofolio dapat memberikan gambaran

secara jelas tentang perkembangan /kemajuan belajar siswa.

3) Teknik Penilaian Bentuk Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses

pembuatan dan kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh

siswa. Penilaian produk dilakukan untuk menilai hasil

pengamatan, percobaan, ataupun tugas proyek tertentu dengan

menggunakan cara holistik atau analitik. Cara holistik, yaitu

Page 46: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

30

berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan

pada tahap appraisal. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-

aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang

terdapat pada semua tahap pengembangan suatu produk.

5. Contoh Instrumen Penilaian Autentik

a. Instrumen Penilaian Sikap

Dalam melakukan penilaian kompetensi sikap spiritual dan

sosial harus mengacu pada indikator yang dirinci dari Kompetensi

Dasar (KD) dari kompetensi inti spiritual dan sosial yang ada di

kerangka dasar dan struktur kurikulum untuk setiap jenjang dari

dasar sampai menengah (Kunandar, 2015: 119).

1) Instrumen Penilaian Observasi

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Tabel 2.1

Instrumen Penilaian Observasi

Sumber: http:www.academia.edu

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan

sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3

Membari salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat/presentasi

4

Mengungkapkan kekaguman secara lisan

maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat

kebesaran Allah

5

Merasakan keberadaan Tuhan saat

mempelajari ilmu pengetahuan

Page 47: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

31

2) Instrumen Penilaian Jurnal

Nama Peserta Didik :

Aspek yang diamati : Jujur

Tabel 2.2

Instrumen Penilaian Jurnal

No Hari/Tanggal Kejadian

1

2

3

4

5

Sumber: http:www.academia.edu

3) Instrumen Penilaian Sikap

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tabel 2.3

Instrumen Penilaian Sikap

Sumber: Majid, 2014.

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1

Berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu

2

Mengucapkan rasa syukur atas

karunia Tuhan

3

Memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

4

Merasakan keberadaan dan

kebesaran Tuhan saat mempelajar

ilmu pengetahuan

5

Mengungkapkan keagungan

secara lisan maupun tulisan

terhadap Tuhan saat melihat

kebesaran Tuhan

Jumlah Skor

Page 48: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

32

4) Instrumen Penilaian Antar Teman

Tabel 2.4

Instrumen Penilaian Antar Teman

S

u

m

b

e

r

:

M

a

Sumber: Majid, 2014

5) Instrumen Penilaian Diri Sendiri

Tabel 2.5

Instrumen Penilaian Diri Sendiri

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1

Sebagai peserta didik saya

melakukan tugas-tugas dengan

baik

2 Saya berani menerima risiko

atas apa yang saya lakukan

3

Saya menuduh orang lain tanpa

bukti

4 Saya mau mengembalikan

barang yang dipinjam dari

orang lain

Sumber: Majid, 2014.

No Perilaku/sikap

Muncul/dilakukan

Ya Tidak

1

Mau menerima pendapat

teman

2 Memaksa teman untuk

menerima pendapatnya

3 Memberi solusi terhadap

pendapat yang bertentangan

4

Dapat bekerja sama dengan

teman yang berbeda status

sosial, suku, dan agama

Page 49: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

33

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

1) Contoh instrumen penilaian pengetahuan

Tabel 2.6

Tabel Penilaian Pengetahuan

Dimensi Ilmu

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif

Menging

at

Memah

ami

Menerap

kan

Menganali

sis

Mengevalu

asi Menciptakan

Pengetahuan

Faktual

Pengetahuan

Konseptual

Pengetahuan

Prosedural

Pengetahuan

Metakognitif

Sumber: Abdul Majid, 185.

2) Instrument Penilaian Penugasan

Tabel 2.7

Instrumen Penilaian Penugasan

S

umber: http://www.slideshare.net

No

Nama Peserta

Didik

ASPEK YANG DINILAI

Penguasaan materi

Penggunaan bahasa

Sistematika penulisan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Rima

2 Naila

3 Akbar

Page 50: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

34

c. Instrumen Penilaian Ketrampilan

1) Instrumen Penilaian Tes Praktek

Tabel 2.8

Instrumen Penilaian Tes Praktek

No Aspek yang Dinilai Baik Tidak

1 Memandikan

2 Mengkafani

3 Menyalatkan

4 Mengubur

Skor yang Dicapai 3

Skor Maksimum 4

Sumber: http://www.slideshare.net

2) Instrumen Penilaian Proyek

Tabel 2.9

Instrumen Penilaian Proyek

Sumber: http://www.slideshare.net

Tahap Kemampuan

yang Diamati

Tanggal

Tugas

Dibuat

Hasil

Penilaian

Tugas

Ket.

1

Merawat

Memandikan

2

Mengkafani

Menyalati

3

Mengubur

Melayat

4 Ziarah kubur

Page 51: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

35

3) Instrumen Peniaian Portofolio

Tabel 2.10

Instrumen Peniaian Portofolio

Sumber: http://www.slideshare.net

d. Daftar Hasil Penilaian Autentik

Untuk tabel 2.11 daftar hasil penilaian autentik terdapat

dalam lampiran hal 132-133.

B. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut Mudlofir (2011) dalam kutipan Shobirin (2016)

kurikulum ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata curir, dari Bahasa

Yunani yang artinya tempat berpacu dalam sebuah perlombaan yang

dilalui oleh para kompetitor. Konsekuensinya adalah setiap peserta

wajib mematuhi aturan main dalam perlombaan. Istilah kurikulum

pada awalnya berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno

di Yunani, yang kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan.

Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan,

No Aspek yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4

1 Memandikan

2 Mengkafani

3 Menyalatkan

4 Mengubur

Skor yang Dicapai

Skor Maksimum

Page 52: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

36

dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah

mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh

pendidikan di Lembaga pendidikan (Shobirin, 2016: 14).

Dalam kutipan Shobirin (2016) secara terminologis, istilah

kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mengandung

pengertian sebagai sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang

harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai satu tujuan

pendidikan atau kompetensi yang ditetapkan. Sebagai tanda atau bukti

bahwa seseorang peserta didik telah mencapai standar kompetensi

tersebut adalah dengan sebuah ijazah yang diberikan kepada peserta

didik.

Selanjutnya adalah kurikulum menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan

pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Pertama adalah

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,

sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran (Yunus & Vanni Alam, 2018:1).

Kurikulum 2013 menjadi penyempurnaan kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan tahun 2006. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

Page 53: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

37

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu (Shobirin, 2016: 35).

Jadi kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam

sistem pendidikan Indonesia yang diterapkan oleh pemerintah untuk

menggantikan kurikulum 2006. Kurikulum 2013 ini merupakan

kurikulum dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya yang lebih

menekankan pada pendidikan karakter.

2. Tujuan Kurikulum 2013

Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud

tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah) yang berbunyi:

“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,

inovatif, dan afektif serta berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.”

Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir

lebih kreatif, inovatif, cepat dan tanggap dan selain itu dalam

kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam

dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan

suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan atau

dimasukan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

Page 54: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

38

bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang

berkarakter.

3. Dasar Yuridis Kurikulum 2013

Landasan Yuridis Kurikulum 2013 dalam buku (Yunus &

Vanni Alam, 2015: 20-21) adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta Segala Ketentuan

yang Dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan Sebagaimana telah Diubah Dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

4. Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis

pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu.

Page 55: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

39

Kurikulum 2013 jenjang pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada

standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan

kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip menurut Yunus & Vanni Alam (2018)

adalah sebagai berikut:

a. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan

Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa

peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan

tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan

dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang

serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya

dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.

Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

Page 56: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

40

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat

antar substansi.

c. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan , Tekhnologi,

dan Seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, tekhnologi dan seni berkembang secara dinamis.

d. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya

kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh

karena itu, pengembangan ketrampilan sosial, ketrampilan

akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua

jenjang pendidikan.

f. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara

Page 57: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

41

unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan formal, dengan

memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah

Kurikulum dik embangkan dengan memeperhatikan

kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan

nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto ka Tunggal Ika dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Fungsi Kurikulum 2013

Bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi

kurikulum menurut Depdiknas (2008) dikutip dari Shobirin (2016: 19-

21) adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Penyesuaian

Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mempu mengarahkan siswa agar

memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya

dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan

bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di

lingkungannya.

Page 58: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

42

b. Fungsi Integrasi

Fungsi Integrasi mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-

pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan

bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus

memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan

berintegrasi dengan masyarakatnya.

c. Fungsi Diferensiasi

Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk

melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya . selain itu,

kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk

dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak

dapat melanjutkan pendidikannya.

d. Fungsi Persiapan

Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk

melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu,

kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk

dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak

dapat melanjutkan pendidikannya.

Page 59: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

43

e. Fungsi Pemilihan

Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai

dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat

hubungannya dengan fungsi diferensasi, karena pengakuan atas

adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya

kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai

dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua

fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan

bersifat fleksibel.

f. Fungsi Diagnostik

Fungsi Diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan

siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)

dan kelemahan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-

kelemahannya.

C. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari

kata “Pendidikan” dan “agama”. Dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia, Pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan

“pe” dan akhiran “an”, yamg berarti “proses pengubahan sikap dalam

Page 60: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

44

usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan latihan”.

Sedangkan arti mendidik itu sendiri adalah memelihara dan memberi

latihan (ajaran) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (Syafaat,

dkk., 2008: 11).

Istilah Pendidikan adalah terjemahan dari Bahasa Yunani

paedagogie yang berarti “pendidikan” dan paedagogia yang berarti

“pergaulan dengan anak-anak”. Sementara itu, orang yang tugasnya

membimbing atau mendidik dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri

sendiri disebut paedagogos. Istilah paedagogos berasal dari kata

paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin). Berpijak

dari istilah di atas, pendidikan biasa diartikan sebagai usaha yang

dilakukan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk

membimbing/memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

kedewasaan. Atau dengan kata lain, pendidikan ialah “bimbingan yang

diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam

pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani, agar berguna bagi

dirinya sendiri dan masyarakatnya (Syafaat dkk, 2008: 12).

Sementara itu, menurut M.A. Tihami dalam buku (Syafaat dkk,

2008) mengemukakan pengertian agama sebagai berikut:

a. Al-Din (agama) menurut Bahasa terdapat banyak makna, antara

lain al-Tha’at (ketaatan), al-Ibadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan),

al-Hisab (perhitungan).

Page 61: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

45

b. Dalam pengertian syara’, al-Din (agama) ialah keseluruhan jalan

hidup yang ditetapkan Allah melalui lisan nabi-Nya dalam bentuk

ketentuan-ketetuan (hukum). Agama itu dinamakan al-Din karena

kita (manusia) menjalankan ajarannya berupa keyakinan

(kepercayaan) dan perbuatan. Agama dinamakan juga al-millah,

karena Allah menuntut ketaatan kepada Rasul dan kemudian Rasul

menuntut ketaatan kepada kita (manusia).

c. Ketetapan Allah yang menyeru kepada makhluk yang berakal

untuk menerima segala sesuatu yang dibawa oleh Rasul.

d. Sesuatu yang menuntut makhluk berakal untuk menerima segala

yang dibawa oleh Rasulullah Saw.

Dengan kata lain agama adalah aturan perilaku bagi umat

manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah Swt.

melalui orang-orang pilihan-Nya. Jadi agama merupakan peraturan

yang bersumber dari Allah Swt. yang berfungsi sebagai pedoman

manusia dalam menjalani kehidupan baik bersifat vertikal maupun

horizontal, baik mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta

maupun dengan sesama.

Sedangkan pengertian pendidikan Islam menurut istilah dari

penjelasan ahli pendidikan Islam dalam buku Mahfud dkk, (2015: 8)

adalah sebagai berikut:

a. Menurut M. Arifin pendidikan Islam adalah Usaha orang dewasa

muslim yang bertakwa secara sadar mengarahkan dan

Page 62: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

46

membimbing pertumbuhan dan perkembangan fitrah (kemampuan

dasar) anak didik melalui aturan Islam kearah titik maksimal

pertumbuhan dan perkembangannya.

b. Menurut Zakiyah Daragjat pendidikan Islam itu adalah

pembentukan kepribadian muslim.

c. Menurut Abudin Nata pendidikan Islam adalah usaha sadar yang

dilakukan secara sistematik untuk membentuk masyarakat didik

sesuai dengan tuntutan Islam.

Kemudian pendidikan agama Islam sebagaimana yang

diungkapkan Sahilun A. Nasir dalam buku (Syafaat dkk, 2008: 15)

yaitu pendidikan agama Islam adalah suatu usaha sistematis dan

pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragam Islam dengan

cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar

dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni,

ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya,

diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap

perbuatan, pemikiran dan sikap mental.

Sedangkan budi pekerti adalah kata majemuk perkataan budi

dan pekerti, gabungan kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta dan

Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Sansekerta budi artinya alat

kesadaran (batin), sedangkan dalam Bahasa Indonesia pekerti berarti

kelakuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pekerti berarti

kelakuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) budi pekerti

Page 63: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

47

ialah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna

perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. Di dalam perkataan itu

tercermin sifat, watak seseorang dalam perbuatan sehari-hari. Budi

pekerti sendiri mengandung pengertian positif. Namun, penggunaan

atau pelaksanaannya yang mungkin negatif. Penerapannya (itu)

tergantung pada manusianya (Sarinah, 2017: 118).

Jadi pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti yakni

merupakan usaha sadar yang berupa pengajaran, asuhan, dan

bimbingan terhadap anak dengan harapan setelah selesai pendidkan

dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam

selain itu diharapkan anak juga memiliki kelakukan atau cerminan

budi pekerti yang baik.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Menurut Robert F. Mager yang dikutip Hamzah B. Uno dalam

buku Mahfud dkk, (2008) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran

adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh

siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Tujuan

pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu yang hendak

dicapai setelah kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam, atau

dengan kata lain tercapainya perubahan perilaku pada siswa yang

sesuai dengan kompetensi dasar setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran (Mahfud dkk, 2008:10).

Page 64: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

48

Menurut Al-Abrasyi, tujuan pendidikan Islam dikutip Mahfud

dkk, adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia bagi kaum

meslimin dari dulu sampai sekarang.

b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

c. Persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi yang lebih kuat

dengan nama rasional profesionalisme .

d. Menumbuhkan semangat ilmiah kepada parapelajar dan

merumuskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji ilmu

itu sendiri.

e. Menyiapkan pelajar dari segi professional supaya dapat menguasai

profesi tertentu agar dapat mencari rizki dalam hidup di samping

memelihara segi kerohanian.

Sedangkan Menurut Abdurahman An-Nahlawi dalam buku

Mahfud (2015: 12) tujuan pendidikan Islam ada 4 yaitu:

a. Pendidikan akal dan persiapan pikiran, Allah menyuruh

merenunngkan

b. Menumbuhkan potensi dan bakat-bakat asal anak.

c. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik laki-laki maupun perempuan.

d. Berusaha untuk mengembangkan segala potensi-potensi dan bakat

manusia.

Page 65: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

49

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan agama Islam identik dengan tujuan hidup manusia, yakni

menjadi hamba Allah SWT dan mendapatkan kebahagiaan hidup di

dunia terlebih di akhirat.

3. Dasar Ideal Pendidikan Agama Islam

a. Al-Quran

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad Saw. sebagai pedoman hidup manusia, bagi yang

membacanya merupakan suatu ibadah dan mendapat pahala.

Kemudian kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok

pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri.

Firman Allah SWT:

قوم ی وا رحۃا م ی اختلفوا فیہ و ہدا مہم الا ؤمنون و ما انزمنا عليک امکتب الا متبی ي

Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu

Al-Qur’an ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan

kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan

rahmat bagi kaum yang beriman. (QS An-Nahl[16]: 64),

dalam Ahsan,Muhammad dan Sumiyati (2017: 273).

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang telah diwahyukan

kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk disampaikan kepada umat

manusia. Al-Qur’an merupakan petunjuk yang lengkap dan juga

merupakan pedoman bagi kehidupan manusia, yang meliputi

seluruh aspek kehidupan manusia yang bersifat universal. Al-

Qur’an merupakan sumber pendidikan yang lengkap berupa

pendidikan sosial, akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah.

Page 66: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

50

Sebagaimana yang diungkapkan Azyumardi Azra bahwa Al-

Qur’an mempunyai kedudukan yang paling depan dalam

pengambilan sumber-sumber pendidikan lainnya. Segala kegiatan

dan proses pendidikan harus berorientasi kepada prinsip nilai-nilai

Al-Qur’an (Syafaat, dkk., 2008: 20).

b. Hadis

Dasar yang kedua selain Al-Qur’an adalah sunnah

Rasulullah. Amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw. Dalam

proses perubahan hidup sehari-hari menjadi sumber utama

pendidikan Islam karena Allah SWT. Menjadikan Muammad

sebagai teladan bagi umatnya.

Firman Allah SWT:

نة ممن ك أسوة حس امقد كن مك ف رسول اللا يرا ل واميوم الخر وذلر اللا ن يرجو اللا

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasul itu

suritauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan

dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab [33]: 21), dalam

Ahsan,Muhammad dan Sumiyati (2017: 420).

Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan

Rasulullah. Dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau

perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan

saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber

ajaran kedua sesudah Al-Qur’an. Seperti Al-Qur’an, Sunnah juga

berisi akidah dan Syariah. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk

Page 67: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

51

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk membina

umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang bertakwa. Untuk

itu Rasulullah menjadi guru dan pendidik utama (Syafaat dkk, 2008:

22).

Jadi, dasar hukum ideal pendidikan agama Islam adalah Al-

Quran dan hadis di mana Al-Quran merupakan wahyu dari Allah yang

diturunkan melalui malaikat Jibril sedangkan Hadis merupakan

perkataan, percakapan, dan perbuatan Nabi Muhammad yang dijadikan

landasan syariat Islam.

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Prof. Richey dalam buku Syafaat dkk, (2008)

mengemukakan bahwa istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi

yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu

masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru

mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat.

Menurut Zakiah Daradjat dalam buku Syafaat dkk, (2008)

agama begitu ampuh dan besar dalam kehidupan manusia. Menurutnya

agama memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Memberikan bimbingan dalam hidup;

b. Menolong dalam menghadapi kesukaran; dan

c. Menenteramkan batin.

Page 68: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

52

Sedangkan menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam

buku Syafaat dkk, (2008) mengatakan bahwa pendidikan agama Islam

memiliki empat macam fungsi, berikut ini:

a. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan

tertentu dalam mesyarakat pada masa yang akan dating.

b. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan peranan-

peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.

c. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara

keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak

bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban.

d. Mendidik anak agar beramal saleh di dunia ini untuk memperoleh

hasilnya di akhirat kelak.

Fungsi pendidikan Islam yang sekaligus suatu proses sosialisasi

pada lingkungan atau Lembaga pendidikan keluarga, menurut Zakiyah

Daradjat dalam buku Syafaat dkk, (2008), antara lain sebagai berikut:

a. Pembekalan, yaitu untuk membimbing anak dalam memiliki

akhlak.

b. Penerangan, yaitu membantu anak untuk mengetahui prinsip-

prinsip dan hukum agama agar dalam pelaksanaannya sesuai

dengan ajaran agama.

c. Perbaikan, yaitu untuk menolong anak dalam membina akidah

yang baik dan benar serta pembentukan jiwa keagamaan yang

kokoh.

Page 69: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

53

d. Penyadaran, yaitu untuk memberikan pemeliharaan anak-anak atau

remaja agar memahami dan mampu menjaga kesehatan, baik

jasmani maupun rohani.

e. Pengajaran, yaitu untuk menyiapkan peluang dan suasana praktis

untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan akhlak dalam

kehidupan.

Jadi fungsi pendidikan agama Islam adalah realisasi dari cita-

cita ajaran Islam yang membawa misi kesejahteraan manusia sebagai

hamba Allah lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat.

D. Implementasi

1. Pengertian Implementasi

Implementasi secara sederhana dapat diartikan sebagai

pelaksanaan atau penerapan. Sebagaimana yang ada di dalam kamus

besar bahasa Indonesia, implementasi berarti penerapan. Browne dan

Wildavsky mengemukakan bahwa “implementasi adalah perluasan

aktivitas yang saling menyesuaikan”. Adapun Schubert

mengemukakan bahwa “implementasi adalah sistem rekayasa”

(Firdianti, 2018: 19).

Sedangkan pengertian implementasi menurut Kamus Webster

dikutip oleh Abdul Wahab dalam buku Ali (2017) bahwa konsep

implementasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu to implement. Dalam

kamus besar Webster, to implement (mengimplementasikan) berarti to

providethe means for carrying out (menyediakan sarana untuk

Page 70: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

54

melaksanakan sesuatu); dan to give practical effect to (untuk

menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu.

Implementasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu to implement

yang berarti mengimplementasikan. Implementasi merupakan

penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan

dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatau tersebut dilakukan

untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-

undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang

dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan

(Ali, 2017: 51). Secara ringkas implementasi merupakan penerapan

penyediaan sarana yang menimbulkan dampak/ akibat sesuatu.

2. Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum adalah sebuah bagian dari proses atau

tahapan pemberlakuan sebuah kurikulum, khususnya terhadap

kurikulum baru atau yang telah diperbaharui (diinovasi) serta juga

dapat diberlakukan terhadap kurikulum yang dikembangkan.sebuah

kurikulum khususnya kurikulum baru harus melewati beberapa

tahapan sampai di mana kurikulum tersebut dapat diimplementasikan

sampai dengan dievaluasi. Tahapan dalam proses adanya sebuah

kurikulum baru, yaitu: orientasi, pengembangan, implementasi, dan

evaluasi (kusumawati & Rulviana, 2017: 95).

Miller & Seller dengan merujuk kepada pandangan beberapa

pakar kurikulum sebelumnya dalam buku Kusumawati & Rulviana

Page 71: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

55

(2017), mengemukakan bahwa setidaknya ada 3 pandangan tentang

implementasi kurikulum, yaitu:

a. Implementasi Kurikulum sebagai Sebuah Event (Kejadian)

Implementasi kurikulum sebagai sebuah event memandang

bahwa implementasi kurikulum adalah sebuah peristiwa yang

terjadi ketika para pengembang kurikulum mengembangkan atau

memproses sebuah kurikulum baru hingga pembangunan

kurikulum baru tersebut lengkap, dan selanjutnya mengharap

kepada para pendidik/guru dapat mengajar sesuai dengan program

baru tersebut.

b. Implementasi Kurikulum sebagai Proses Interaksi Antar

Pengembang Kurikulum dengan Guru

Implementasi sebagai sebuah proses yaitu, kurikulum

merupakan sebuah proses interaksi antara para pengembang

kurikulum dengan para pendidik/guru. Dalan hal ini pengembang

kurikulum bekerja dengan input dari para guru yang mengajarkan

program mata pelajaran yang dikembangkan atau menyiapkan

gambaran rinci dari metode-metode pembelajaran terbaru.

Berdasarkan informasi yang didapat tersebut para pengembang

selanjutnya melakukan desain pendekatan baru,menguji sumber-

sumber baru, atau mengintegrasikan konten materi baru ke dalam

program yang ada. Selanjutnya, guru diminta untuk mencoba revisi

Page 72: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

56

tersebut. Ketika revisi dilakukan pada program baru, maka

implementasi dinyatakan telah lengkap.

c. Implentasi Kurikulum sebagai Sebuah Komponen yang Terpisah

Dari Rangkaian Kurikulum

Implentasi berdasarkan pandangan tersebut menjelaskan

bahwa implementasi merupakan kegiatan yang menyertai

pengembangan dan adopsi program atau kurikulum baru, dalam

bentuk sebuah perencanaan untuk memperkenalkannya. Ketika

perencanaan selesai, maka implementasi dinyatakan telah lengkap.

Berdasarkan paparan di atas tentang implementasi kurikulum

dapat dipahami bahwa implementasi kurikulum merupakan sebuah

kegiatan melaksanakan desain kurikulum yang telah dikembangkan,

baik sebuah kurikulum yang baru maupun kurikulum sebagai hasil

inovasi atau perbaikan.

3. Langkah-Langkah Pokok Implementasi Penilaian Autentik

Kurikulum 2013

Dilihat dari prosesnya, ada beberapa langkah pokok penilaian

hasil belajar seperti dikutip dalam Rusdiana (2018), yaitu sebagai

berikut:

a. Menyusun Rencana Penilaian atau Evaluasi Hasil Belajar

Dalam merencanakan penilaian atau evaluasi hasil belajar,

beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Page 73: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

57

1) Merumuskan tujuan penilaian atau evaluasi, termasuk

merumuskan tujuan terpenting dari penilaian agar arah proses

penilaian jelas;

2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, yang meliputi

aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik;

3) Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan;

4) Menyusun instrument yang akan dipergunakan untuk menilai

proses dan hasil belajar. Sejumlah innstrumen yang dapat

digunakan, yaitu butir-butir soal tes, daftar cek, panduan

wawancara, dan lain-lain;

5) Menentukan metode penskoran jawaban siswa;

6) Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan penilaian atau

evaluasi (kapan, berapa kali, dan berapa lama);

7) Merevisi tugas-tugas penilaian.

b. Menghimpun Data

Guru memilih teknik tes dengan menggunakan tes atau

memilih teknik nontes dengan melakukan pengamatan, wawancara

atau angket. Ketika melakukan penilaian prestasi siswa, para guru

harus memahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan

psikologis siswa yang bersangkutan. Lingkungan fisik harus tenang

dan nyaman, selama proses penilaian berlangsung, guru memonitor

jalannya penilaian dan membantu agar semuanya berjalan sesuai

dengan waktu yang boleh ditentukan.

Page 74: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

58

c. Melakukan Verifikasi Data

Verifikasi data perlu dilakukan agar guru dapat

memisahkan data yang “baik” (data yang akan memperjelas

gambaran mengenai siswa yang sedang dievaluasi) dari data yang

“kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran

mengenai siswa).

d. Mengolah dan Menganalisis Data

Agar data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, kita bisa

menggunakan teknik statistik dan/atau teknik nonstatistik,

berdasarkan pada mempertimbangkan jenis data.

e. Melakukan Penafsiran atau Interprestasi dan Menarik Kesimpulan

Kegiatan ini merupakan proses verbalisasi terhadap makna

yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis

sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan yang

dibuat tentu saja harus mengacu pada sejumlah tujuan yang telah

ditentukan di awal.

f. Menyimpan Instrumen Penilaian dan Hasil Penilaian

Dengan menyimpan instrument penilaian dan hasil

penilaian siswa, guru dapat menghemat sebagian waktunya untuk

hal-hal yang lebih baik. Selain itu, guru dapat memperoleh

berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrument. Saat ia

membutuhkan untuk memperbaiki instrument tes pada tahun

berikutnya maka tidak akan membutuhkan waktu yang lama.

Page 75: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

59

g. Menindaklanjuti Hasil Evaluasi

Data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan

disimpulkan sehingga guru bisa mengambil keputusan atau

merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan

penilaian. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil

belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya.

Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses

belajar.

4. Contoh instrument penilaian autentik kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk:

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sika spiritual peserta didik.

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang

ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

4= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

2= Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering

tidak melakukan

1= Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Page 76: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

60

Nama Peserta Didik : Muhammad Hasan Ashari

Kelas : VIII A

Tanggal Pengamatan : 17 April 2018

Materi Pokok : Mengkonsumsi Makanan dan Minuman

Yang Halal dan Menjauhi yang Haram

Tabel 2.12

Observasi Sikap Spiritual

Skor:

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir:

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir:

Peserta didik memperoleh nilai:

Sangat Baik : Apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80-100)

Baik : Apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70-79)

Cukup : Apabila memperoleh skor 2, 40-2,79 (60-69)

Kurang : Apabila memperoleh skor kurang 2,40 (kurang dari 60%)

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan

sesuatu

2 mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3

Memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat/prestasi

4

Mengungkapkan kekaguman secara lisan

maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat

kebesaran Tuhan

5

Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan

saat mempelajari ilmu pengetahuan

Page 77: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

61

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

Salah satu penekanan di dalam kurikulum 2013 adalah penilaian

autentik. Seperti yang kita ketahui penilaian adalah proses pengumpulan

berbagai data yang memberikan gambaran mengenai perkembangan

peserta didik mengalami proses pembelajaran.

1. Skripsi Masruroh “Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam

Pembelajaran PAI Kelas VII SMP N Muntilan Magelang”. Skrispi ini

berisi pelaksanaan penelitian autentik dalam pembelajaran PAI di SMP

yang meliputi bagaimana teknik dan instrument penilaian, hasil yang

ingin dicapai, serta faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaannya. Penelitian ini sama meneliti penilaian autentik dalam

bidang kajian yang sama.

2. Skripsi Anggi Jatmiko “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik

Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas

VII di SMP N 3 Kalasan”. Skripsi ini berisi penjabaran cara, model,

metode dan hasil dari pengembangan penelitian autentik yang

dilaksanakan dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini sama-sama

meneliti tentang penilaian autentik dalam pembelajaran PAI berupa

pengembangan instrument sedangkan dalam penelitian ini lebih

mendetail kepada bagaimana implementasi penilaian autentik tersebut.

3. Skripsi Bayu Adhiguna Arian “Implementasi Penilaian Autentik dalam

Pembelajaran Aqidah Akhlak kelas IX Kelas XI di MAN 1 Boyolali

Tahun Pelajaran 2018/2019”. Skripsi ini berisi penjabaran bagaimana

Page 78: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

62

implementasi penilaian autentik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

Penelitian ini sama-sama meneliti tentang implementasi penilaian

autentik, namun dalam penelitian ini penulis meneliti dalam mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Page 79: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

63

BAB III

GAMBARAN UMUM SEKOLAH DAN METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Profil Sekolah

Nama : SMP Negeri 1 Pakis

NPSN : 20307595

Akreditasi Sekolah : B

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

No. SK Pendirian : 1884/263/KEP/10/2003

Tanggal SK Pendirian : 2002-11-30

Alamat Lengkap : Desa Ketundan, Kecamatan Pakis,

Kabupaten Magelang

Nama Kepala Sekolah : Yulianto, M.Pd

2. Lokasi Sekolah

SMP Negeri 3 Pakis beralamat di Desa Ketundan, Kecamatan

Pakis, Kabupaten Magelang. Dari segi geografis SMP Negeri 3 Pakis

sangat strategis terletak di pinggir jalan wisata Kaponan-Pogalan Km

2. Berada di lereng Merbabu yang menjadikan sekolah memiliki

pemandangan alam yang indah dan memesona, mudah dijangkau,

meskipun alat transportasi umum masih sangat minim. Suasana belajar

di sekolah ini sangat kondusif dalam hawa sejuk dan jauh dari

Page 80: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

64

keramaian (Buku panduan SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang,

2018/2019).

3. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Pakis

a. Visi Sekolah

Visi SMP Negeri 3 Pakis adalah :

“Berakhlak Mulia, Berprestasi, Peduli Lingkungan, Terampil dan

Berbudaya disingkat (BELIA BERPELITA)

b. Misi Sekolah

1) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap

agama yang dianut sebagai dasar dan motivasi utama dalam

berperilaku dan melaksanakan semua kegiatan pendidikan

2) Mengembangkan perikehidupan berakhlak mulia dan berbudi

pekerti luhur dengan pendidikan, pembimbingan, dan

keteladanan untuk mewujudkan manusia yang santun, jujur,

disiplin, dan ulet, serta membiasakan semangat bekerja keras.

3) Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan untuk memotivasi siswa memiliki

kesadaran dan semangat menuntut ilmu dan menginspirasi

pengembangan kemauan dan kemampuan membaca dan

menulis.

4) Melaksanakan bimbingan secara efektif dalam rangka

memfasilitasi peserta didik memahami dan mengembangkan

Page 81: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

65

potensi yang dimiliki untuk menyongsong masa depan yang

lebih baik.

5) Menumbuhkembangkan pengetahuan tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup dengan melaksanakan

pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah pencemaran

dan mencegah kerusakan lingkungan.

6) Menanamkan perilaku hidup sehat dilakukan melalui

peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan

hidup sehat, terutama melalui pemahaman konsep yang

berkaitan dengan prinsip hidup sehat dan membentuk

komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman

dan sehat.

7) Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air melalui

pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal dan pendidikan

olahraga sesuai minat, bakat, dan potensi peserta didik.

8) Menyelenggarakan pendidikan bebas dari kekerasan (Buku

panduan SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang, 2018/2019).

4. Tujuan Sekolah

a. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan

sehari-hari;

b. Meningkatkan perolehan hasil ujian nasional;

c. Meningkatkan jumlah siswa yang meneruskan ke jenjang sekolah

berikutnya;

Page 82: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

66

d. Merintis prestasi akademik di tingkat kabupaten;

e. Berupaya secara maksimal mengelola sekolah berdasarkan Standar

Nasional Pendidikan;

f. Mengembangkan keprofesionalan pendidik dan tenaga

kependidikan lainnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya;

g. Meraih kejuaraan nonakademik meliputi lomba seni dan olahraga

di tingkat kabupaten;

h. Meningkatkan kesadaran disiplin dan sikap bekerja keras warga

sekolah;

i. Terwujudnya pendidikan yang berwawasan lingkungan dengan

selalu melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran, dan

mencegah kerusakan lingkungan sebagai sarana pembelajaran

dalam kerangka cinta alam dan sesama;

j. Terciptanya perilaku hidup sehat peserta didik dan terhindar dari

pengaruh negatif secara optimal, dan

k. Terselenggaranya pendidikan aman tanpa kekerasan dan ramah

anak

l. Terbentuknya komunitas pembelajaran yang berkomitmen

akan budaya aman dan sehat.

m. gan selalu melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran,

dan mencegah kerusakan lingkungan sebagai sarana pembelajaran

dalam kerangka cinta alam dan sesama;

Page 83: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

67

n. Terciptanya perilaku hidup sehat peserta didik dan terhindar dari

pengaruh negatif secara optimal, dan

o. Terselenggaranya pendidikan aman tanpa kekerasan dan ramah

anak

p. Terbentuknya komunitas pembelajaran yang berkomitmen

akan budaya aman dan sehat (Buku panduan SMP Negeri 3 Pakis

Kab. Magelang, 2018/2019).

5. Daftar Tenaga Pengajar dan Tata Usaha SMP Negeri 3 Pakis

Tabel 3.1

DAFTAR TENAGA PENGAJAR

SMP NEGERI 3 PAKIS

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

NO NAMA/NIP KODE MATA PELAJARAN

1 Yuliyanto, M.Pd

A Kepala Sekolah 19700720 199702 1 004

2 Sutaryono, S.Pd

B Bahasa Inggris 19610426 198403 1 005

3 Dwi Rustanto, S.Pd

C Matematika 19620816 198903 1 014

4 Agus Dwiheriyanto, S.Pd

D Matematika 19620816 198903 1 014

5 Tri Edi Haryono, S.Pd

E Bahasa Inggris 19670117 199702 1 001

6 Supriyono, S.Pd

F IPA 19740801 200312 1 006

7 Rahayu Widyaningsih, S.Si

G IPA 19751006 200312 2 003

8 Arif Ardhani, S.Pd

H Penjaskes 19691027 200501 1 002

9 Sutiati, S.Pd

I IPS

19770502 200604 2 009 Seni Budaya

10 Dra. Prapti Yulia J Bahasa Indonesia

Page 84: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

68

19630904 200701 2 005

11 Dra. Ari Puntorini

K Pkn 19680528 200701 2 011

12 Nurul Khatimah, S.Pd

L Bahasa Indonesia 19700722 200801 2 011

13 Arwiyati, S.Pd

M IPS 19780625 200801 2 005

14 Drs. Mahput

N PAI

19670823 201406 1 001 Seni Budaya

15 Ahmad Rosidi, S.Pd

O Prakarya/Mulok Sekolah

1973-729 201406 1 003 IPS

16 Suharti, S.Pd

P TIK

19780110 201406 2 002 IPS

17 Gatot Supriyanto, S.Ph

Q Pend. Agama Kristen 19621008 199003 1 005

18 Malikatun, S.Ag

R PAI

Seni Budaya

19 M. Arif Susanto, S.Pd

S Bahasa Jawa

20 Fitria Esti Wardhani, S.Pd

T BK

Tabel 3.2

DAFTAR TENAGA TATA USAHA

SMP NEGERI 3 PAKIS

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

NO NAMA JABATAN

1 Achyatun Basyiroh

Kepala TU

NIP 19600924 19890 1 2001

2 Aris Prayitno

Pramu Kantor

NIP 19670505 199403 1 008

3 Slamet Sulono

Penjaga

NIP 19810717 201406 1 003

4 Yulianti Staf TU

5 Haryanti Staf TU

6 Darwanto Penjaga

7 Sudarmadi Penjaga

Page 85: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

69

6. Daftar Sarana dan Prasarana

Tabel 3.3

Ruang Kelas

Kondisi

Ruang

Jumlah

Milik Buka Milik

Total 12 0 12

Baik 0

0

Rusak Ringan 9

9

Rusak Sedang 0

0

Rusak Berat 0 0 3

Tabel 3.4

Laboratorium

Total 0 2 0 0

IPA 0 1 0 0

Biologi 0 0 0 0

Kimia 0 0 0 0

Fisika 0 0 0 0

Bahasa 0 0 0 0

IPS 0 0 0 0

Komputer 0 1 0 0

Tabel 3.5

Perpustakaan

Kondisi Jumlah

Total 1

Baik 1

Rusak 0

Tabel 3.6

Sanitasi

Sanitasi

Kondisi

Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang Rusak Berat Jumlah

Total 1 9 2 0 12

Guru 1 1 0 0 2

Siswa 0 8 2 0 10

Page 86: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

70

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian

kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif menurut Kirk

dan Milter dalam Lexy J dan Moleong (2002: 2) pada mulanya

bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan

pngamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan

kualitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan

suatu ciri tertentu sedangkan kualitatif tampaknya diartikan sebagai

penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan kurang lebih selama 3 bulan

mulai tanggal 27 Mei 2019-15 Agustus 2019 tepatnya di SMP Negeri

3 Pakis, Kabupaten Magelang. Alasan penulis memilih lokasi ini

karena SMP Negeri 3 Pakis telah menerapkan kurikulum 2013

terutama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

Budi Pekerti.

3. Sumber Data

Menurut Moleong (2005) dalam jurnal Zul Azmi dkk, (2018)

mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata -kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Penelitian kualitatif umumnya tidak

menggunakan instrument baku, prosedur-prosedur atau sampel

Page 87: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

71

meskipun peneliti dapat mengadopsi sebuah instrument mekanis untuk

membantu proses pengumpulan data, peneliti tetap pada riset

instrument induk. Sumber data peneliti dalam penelitian ini adalah

Waka Sekolah, Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam, dan

siswa SMP N 3 Pakis.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya

dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh dari

sebanyak-banyaknya. Penulis membuat pedoman wawancara untuk

memudahkan penulis dalam berdialog atau mendapat data tentang

Implementasi Penilaian Autentik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pendidikan agama Islam di SMP N 3 Pakis.

b. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Jenis

observasi dalam penelitian ini adalah observasi pasif, yaitu peneliti

tidak ikut terlibat dalam kegiatan akan tetapi hanya mengamati.

Dalam hal ini peneliti memperoleh data melalui proses

observasi seperti proses belajar pembelajaran di kelas.

Page 88: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

72

c. Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain, metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:

231). Metode ini akan digunakan peneliti sebagai pedoman untuk

mencari data mengenai beberapa hal, baik berupa catatan dan

gambaran umum SMP Negeri 3 Pakis Kabupaten Magelang.

Metode ini digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam

memperoleh data.

Dalam hal ini peneliti memperoleh data dokumentasi

seperti: (1) Lembar Absen Siswa (2) Jadwal Mata Pelajaran PAI

(3) Lembar Penilaian Proyek (3) Lembar Penilaian Portofolio (4)

dan Lembar Penilaian Produk.

5. Analisis Data

Analisis dan interpretasi secara konseptual merupakan proses

yang terpisah dalam hal mengorganisasikan data penelitian. Analisis

menekankan pertimbangan kata-kata konteks non-verbal, konsistensi

internal, perlusan intensitas, dan yang paling penting adalah

melakukan reduksi data. Sedangkan proses interpretasi melibatkan

pengikatan makna yang signifikansi analisis, penjelasan pola deskriptif

dengan melihat hubungan yang saling terikat, kemudian menarik

sebuah kesimpulan sebagai hasil akhir dari laporan penelitian.

Page 89: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

73

Bahkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, maupun bahan-bahan lainya akan mempunyai arti setelah

dianalisis dan diinterpretasi dengan menggunakan metode analisis dan

interpretasi data yang relevan dengan kebutuhan penelitian. Kaitannya

dengan penelitian ini, metode analisis dan interpretasi data yang

digunakan oleh peneliti adalah model analisis Miles dan Huberman

dengan langkah-langkah sebagai berikut

a. Reduksi Data

Reduksi data (Data reduction) yaitu data yang diperoleh

dari lapangan yang banyak dan kompleks, maka perlu dilakukan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data dengan cara

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal yang

penting dan membuang hal-hal yang dianggap kurang penting.

b. Penyajian Data

Penyajian data (data display) yaitu data yang sudah

direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat berupa teks yang

bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data akan

mudah dipahami sehingga memudahkan rencana kerja selanjutnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu data yang sudah disajikan

dianalisis secara kritis berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di

lapangan. Penarikan kesimpulan dikemukakan dalam bentuk

Page 90: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

74

naratif sebagai jawaban dari rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal.

Penggunaan metode analisis dan interpretasi bertujuan

memberikan penjelasan secara deskriptif agar membantu pembaca

mengetahui apa yang terjadi di lingkungan pengamatan, seperti apa

pandangan partisipan yang berada di latar penelitian.

Deskriptif yang cukup dan pernyataan langsung

dimaksudkan untuk membantu pembaca memahami secara penuh

dari pemikiran orang yang terwakili secara naratif, terkait dengan

implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 pada

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas VII SMP N 3 Pakis

Kabupaten Magelang.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk pengecekan data adalah teknik

triangulasi. Teknik yang menggabungkan data dan sumber data yang

telah ada. Triangulasi merupakan pengumpulan dan pengecekan data

menggunakan perspektif berlainan. Dalam penelitian ini teknik akan

digunakan pada sumber-sumber yang diasumsikan banyak informasi

yang akan didapat. Triangulasi yang akan digunakan adalah triangulasi

teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan memakai beberapa

metode penelitian dalam menggali data sejenis, misalnya wawancara

dan observasi.

Page 91: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

75

Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi yang digunakan, yaitu triangulasi teknik dan

triangulasi sumber.

a. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah cara yang digunakan untuk

mengecek kebenaran data yang dilakukan dengan cara wawancara,

kemudian hasil wawancara dapat di cross check dengan bukti data-

data ataupun observasi.

b. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan sumber yang berbeda. Sumber yang dimaksud adalah

Waka Kurikulum, Kepala Sekolah, Guru PAI dan siswa dengan

pertayaan yang sama.

Page 92: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

76

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Hasil Penelitian

1. Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 dalam Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas VII SMP Negeri 3 Pakis

Impelementasi penilaian autentik kurikulum 2013 dilihat dari

hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan kepada Kepala

Sekolah, Waka Kurikulum, Guru PAI dan Budi Pekerti, serta peserta

didik. Wawancara ini lebih terfokus pada implementasi, hambatan dan

solusi dalam penilaian autentik kurikulum 2013.

Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan berbagai

data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa yang

mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Menurut

pendapat Bapak Yulianto selaku kepala sekolah menegaskan bahwa

semua kurikulum itu pada dasarnya adalah baik, kurikulum KTSP

2006 atau kurikulum 2013 yang sedang diterapkan saat ini. Hanya saja

dalam kurikulum 2013 memiliki tujuan berupa input dan output yang

baik. seperti memiliki pengetahuan yang hebat, hati yang baik, dan

ketrampilan yang handal. Peserta didik diharapkan tidak hanya unggul

dalam pengetahuan saja yang berupa teori, tetapi juga mampu

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-

hari. Selain itu, aspek yang tidak kalah penting adalah aspek sikap

Page 93: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

77

yang merupakan dasar guna mencetak anak bangsa yang bukan hanya

mumpuni dalam bidang pengetahuan dan ketrampilan. Jadi secara

keseluruhan penilaian autentik kurikulum 2013 ini sangatlah baik jika

diterapkan, karena bukan hanya mengajarkan peserta didik tentang

pengetahuan, tetapi juga terampil mengaplikasikan pengetahuan yang

didapat, dan memiliki karakter dan budi pekerti yang baik pula.

Berikut ini adalah paparan dari Bapak Yulianto mengenai penilaian

autentik adalah sebagai berikut:

“semua baik, kan semua kurikulum itu baik karena

memang tujuannya yang berbeda aja, tujuannya kalau

kurikulum 2013 biar input dan outputnya itu baik, outputnya

siswa itu ya…punya pengetahuan yang hebat, hati yang baik,

dan ketrampilan yang handal. Jadi mencakup tiga-tiganya,

tidak hanya pengetahuannya saja sik “pinter tok”, tetapi juga

punya karakter, hati yang baik, dan juga terampil

mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan. Secara

keseluruhan ya cukup baik kalau kurikulum ini diterapkan,

ya..sangat baik “malahan” (wawancara pada Hari Rabu, 24 Juli

2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Berikut pemaparan senada juga disampaikan oleh Ibu

Arwi:

“Baik sekali mba kurikulum 2013 ini, kita kan harus

selalu mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita gak mau

mengikuti perubahan, lah gimana nanti mbak, stagnan jadinya

ga ada perubahan. Kita harus update intinya, jangan sampai

ketinggalan zaman. Sebagai ASN kita juga harus siap

melaksanakan perintah mbak. Dalam kurikulum 2013 ini

bagusnya itu memerhitungkan proses, jadi ga semata-mata

hasil. Tapi harusnya dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini

anak itu nilainya juga bagus mbak, harusnya. Karena proses itu

kan mempengaruhi hasil, kalau ini prosesnya aja sudah detail

dinilai, wis “dirinci” harusnya nilainya pun lebih baik mbak.”

(Wawancara pada Hari Selasa, 23 Juli 2019 di ruang tamu SMP

Negeri 3 Pakis).

Page 94: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

78

Hal yang sama dipaparkan oleh guru PAI dan Budi Pekerti

yang mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini baik, dan bukan berarti

kurikulum yang sebelumnya belum baik. Semua kurikulum yang

diterapkan pada dasarnya adalah baik, namun waktu terus berjalan,

seiring perubahan zaman kurikulum 2013 sangat baik diterapkan saat

ini. Di bawah ini adalah paparan menurut Guru PAI dan Budi Pekerti

adalah sebagai berikut:

“Penilaian autentik ini sebenarnya bagus banget mbak,

“penak” jane mbak tergantung pribadi gurunya kalau ini. Tapi

secara keseluruhan bagus mbak penilaian autentik ini, ya

mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan jadi

lengkap. Siswa gak cuma diharapkan punya pengetahuan yang

luas, tapi ya punya sopan-santun, budi pekerti yang bagus

mbak intinya, apalagi dalam pelajaran PAI dan Budi Pekerti.”

(Paparan menurut Ibu Malikatun pada Hari Rabu, 24 Juli 2019

di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Selanjutnya adalah paparan menurut Bapak Mahput juga selaku

guru PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Pakis memaparkan

penilaian autentik kurikulum 2013 sebagai berikut:

“Penilaian autentik kurikulum 2013 itu ya sebuah

penilaian yang bagus mbak, ya karena di dalam penilaian itu

“wis komplit”. Ya memuat aspek sikap, pengetahuan, tapi ya

memuat ketrampilan. Jadi seimbang diharapkan teorinya bagus,

bisa menerapkannya, tapi budi pekertinya juga baik,

karakternya bagus.” (wawancara pada Hari Selasa, 23 Juli 2019

di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Seperti paparan yang disampaikan oleh kepala sekolah bahwa

dari 4 standar yang berubah, salah satunya adalah standar penilaian. di

mana standar penilaian autentik sangat berbeda dari penilaian yang

digunakan sebelumnya. Dalam penilaian autentik, ada 3 aspek

Page 95: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

79

penilaian yang harus dinilai oleh seorang guru, yaitu penilaian sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan. Di mana ketiga aspek ini saling terkait

antara satu dengan yang lain, dan harus saling melengkapi antara aspek

satu dengan aspek yang lain. Tidak bisa seorang guru menilai peserta

didik hanya dengan menggunakan salah satu penilaian saja dan

mengabaikan penilaian yang lain. Seperti paparan Bapak Yulianto

dalam waktu yang sama sebagai berikut:

“ Dalam penilaian autentik ini mencakup 3 aspek mba,

ada aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Di mana ketiga

aspek ini saling memiliki kaitan antara satu dengan yang lain.

Guru harus benar-benar memperhatikan setiap siswanya,

karena penilaian autentik bukan penilaian yang hanya berdasar

atas nilai akhir saja. Tetapi proses darimana nilai itu berasal

juga ada penilaiannya tersendiri” (wawancara pada Hari Rabu,

24 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Selanjutnya hal senada juga disampaikan oleh Ibu Arwi sebagai

berikut:

“Yang mbak ketahui penilaian autentik itu yang seperti

apa? Iya bener.. ada sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

Penilaian autentik itu, autentik itu “asli” mba. Jadi, penilaian

autentik itu penilaian yang “asli” begitu mbak.” (Wawancara

pada Hari Selasa 23 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3

Pakis).

Ketiga aspek seperti yang telah dipaparkan oleh Bapak

Yulianto sama seperti pemaparan guru PAI dan Budi Pekerti yaitu Ibu

Malikatun dan Bapak Mahput yang memaparkan bahwa dalam

penilaian autentik ada tiga aspek yang harus dinilai yaitu aspek sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan. Menurutnya seorang guru harus benar-

benar memperhatikan setiap peserta didik yang diampunya. Jadi, tidak

Page 96: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

80

ada lagi istilah seorang guru yang “sakkarepe dewe” atau seenaknya

sendiri. Karena tuntutan dalam penilaian auntentik kurikulum 2013

seorang guru harus menilai peserta didik yang diampunya bukan hanya

berdasarkan hasil akhir saja. Misalnya, dalam penilaian jurnal sikap

spiritual, maka seorang guru harus benar-benar memperhatikan peserta

didik satu-satu dengan saksama. Guru harus paham dan mengetahui

benar siapa peserta didik yang setiap harinya berdoa dengan sungguh-

sungguh, atau terkadang sungguh-sungguh dan terkadang tidak ikut

berdoa, dan ada peserta didik yang sama sekali tidak pernah berdoa

ketika di dalam kelas. Di bawah ini merupakan pemaparan dari guru

PAI dan Budi Pekerti yang saya temui dalam waktu yang berbeda.

“Ada beberapa aspek mbak yang ada dalam penilaian

autentik kurikulum 2013 itu, ada penilaian itu mbak sikap, lalu

penilaian pengetahuan, dan ketrampian. Wah…memang

banyak banget mbak aspek yang harus guru nilai itu. Makanya

sekarang ga bisa mbak guru ko santai-santai gitu, tapi ya

kembali lagi to mbak ke pribadi masing-masing guru. Kalau

saya ya harus gimana caranya mbak supaya penilaian itu

berjalan maksimal. Dalam penilaian autentik ini guru harus jeli

mbak, harus paham dengan karakter peserta didik yang diampu.

La kalau ini mbak, ambil contoh ya saya menilai sikap spiritual

siswa dengan jurnal, ya “kudu” paham mbak, anak ini berdoa

sungguh-sungguh apa tidak, apa kadang-kadang doa tapi masih

tengak-tengok, atau bahkan ada anak yang ga bisa “anteng”

sama sekali mbak setiap harinya. Tapi tak akui mbak, penilaian

autentik ini bagus banget kalau diterapkan. Jadi guru itu benar-

benar bekerja mbak” (paparan dari Ibu Malikatun yang saya

temui di sela-sela waktu istirahat pada Hari Rabu, 24 Juli 2019

di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Di bawah ini juga merupakan paparan dari Bapak Mahput

selaku guru PAI dan Budi Pekerti yang peneliti temui pada Hari

Page 97: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

81

Selasa, 23 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis sebagai

berikut:

“aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan adalah

aspek-aspek yang ada dalam penilaian autentik kurikulum 2013

mbak. Iya betul mba, memuat 3 aspek itu. Zaman terus berubah

mbak, begitupula dalam dunia pendidikan, kurikulum ya ganti-

ganti tiap berapa tahun mbak dan yang terakhir adalah dari

KTSP ke kurikulum 2013. Tak akui mbak, penilaian autentik

memang banyak banget yang harus guru nilai, jadi guru ya gak

bisa kalau terlalu santai apalagi mau “sakpenakke dewe”. Guru

harus memahami setiap peserta didiknya mbak, harus jeli

intinya.”

Dari ketiga aspek seperti paparan di atas, ada beberapa teknik

yang digunakan dalam penilaian autentik kurikulum 2013. Seperti

yang telah diungkapkan oleh Bapak Mahput dan Ibu Malikatun

sebagai guru PAI dan Budi Pekerti di SMP N 3 Pakis, bahwa ada

beberapa teknik dalam penilaian autentik. Dalam penilaian sikap dapat

dilakukan dengan melalui penilaian observasi, penilaian diri, penilaian

antar teman dan jurnal. Dalam penilaian pengetahuan, aspek

pengetahuan dapat dinilai dengan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.

Kemudian dalam penilaian ketrampilan guru dapat menilai peserta

didik dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian

portofolio. Berikut ini adalah paparan dari Bapak Mahput sebagi guru

PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Pakis adalah sebagai berikut:

“Oh.. dalam aspek sikap itu guru bisa melakukan

penilaian melalui penilaian observasi, penilaian diri, sama

penilaian ini mba apa..iya penilaian antar teman, dan penilaian

jurnal. Maaf mbak ya, agak-agak lupa ini. Nah selanjutnya apa

mbak, ini dalam penilaian aspek pengetahuan, ini saya

biasanya menggunakan tes tertulis yang bisa berbentuk pilihan

ganda, essay, dan uraian. Selain itu juga ada tes lisan mbak, ini

Page 98: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

82

biasanya untuk hafalan ayat-ayat tertentu mbak, dan ada pula

penugasan mbak. Kemudian dalam aspek terakhir ya mbak,

dalam penilaian ketrampilan, setau saya ada bentuk proyek,

portofolio, sama ini mbak produk. (wawancara pada Hari

Selasa, 23 Juli 2013 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Hal yang sama juga dipaparkan oleh Ibu Malikatun pada Hari

Rabu, 24 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis adalah sebagai

berikut:

“Saya kalau pas menilai aspek sikap itu mbak, ada

beberapa teknik yang bisa tak pakai, ada yang bentuknya

jurnal, penilaian diri, penilaian antar teman, sama observasi.

Nah kalau yang penilaian diri itu ya menilai dirinya sendiri

mbak, biasanya kalau saya materi dalam mengkonsumsi

makanan dan minuman halal haram saya pakai penilaian diri

sama penilaian antar teman. Kalau penilaian diri ini biasanya

dalam bentuk pengakuan atas dirinya sendiri mbak, dan kalau

penilaian antar teman modelnya itu ya menilai temannya,

semisal pernah liat temannya mengkonsumsi makanan haram

apa belum? Kalau dalam menilai aspek pengetahuan biasanya

ada yang berbentuk tes tertulis mbak, tes lisan juga sama

bentuk penugasan mbak. Dan untuk menilai ketrampilan saya

bisa gunakan portofolio, proyek, sama produk.”

Pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti dari paparan Bapak Mahput dalam

melaksanakan penilaian aspek sikap observasi dilakukan pengamatan

kepada siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru tetap

memantau peserta didik dari awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran. Dan untuk penilaian jurnal dilakukan secara terus-

menerus dan berkelanjutan. Di mana setiap anak memiliki catatan

jurnal masing-masing, tidak semua aktivitas peserta didik ditulis dalam

jurnal tersebut. Hanya perilaku yang sangat baik atau sangat buruk

yang ditulis atau dicatat dalam jurnal. Selanjutnya adalah penilaian

Page 99: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

83

antar teman berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh

peserta didik, namun pertanyaan tersebut berhubungan dengan teman

sebangku atau sekelasnya. Dan guru menggunakan penilaian ini hanya

dalam KD atau materi tertentu saja. Selanjutnya adalah penilaian diri,

yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan diri

individu peserta didik dan hanya bisa dijawab oleh diri sendiri peserta

didik.

Selanjutnya masih menurut paparan Bapak Mahput dan Ibu

Malikatun bahwa dalam penilaian autentik aspek pengetahuan, ada 3

bentuk tes tertulis yaitu berupa pilihan ganda, essay, dan uraian. Di

mana ketika peserta didik telah tuntas atau memenhi standar KKM

akan ada soal tambahan yaitu berupa pengayaan, bagi yang sudah

tuntas dalam mengerjakan soal sebelumnya. Dan soal remidikal bagi

peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM). Selain dalam bentuk tes tertulis, selanjutnya berupa tes lisan.

Dalam tes lisan biasanya digunakan dalam menghafal potongan ayat-

ayat suci al-Quran ataupun hadits. Selain itu juga dalam materi

ceramah, ataupun ketika menceritakan kisah-kisah sejarah kebudayaan

Islam. Dan yang terakhir adalah berbentuk penugasan, tugas yang

dilakukan dapat berupa tugas individual, maupun tugas berkelompok

baik di dalam maupun di luar kelas.

Aspek penilaian yang terakhir adalah aspek ketrampilan

seperti, proyek, portofolio, dan berupa produk. Penilaian proyek

Page 100: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

84

merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan penilaian

portofolio merupakan penilaian yang berkelanjutan, yang bisa sebagai

tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik. penilaian

portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya terbaik peserta didik

secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil tersebut disimpan

dalam portofolio. Terakhir adalah penilaian produk, penilaian ini

merupakan penilaian terhadap ketrampilan peserta didik dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk,

misalnya seperti kerajinan. Dan dalam mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti penilaian produk bisa berupa lukisan kaligrafi. Dan dalam

menilai lukisan tersebut guru sudah memiliki kriteria dalam menilai,

seperti keindahan perpaduan warna, makna, kerapian, dan lain

sebagainya (paparan menurut Bapak Mahput dan Ibu Malihatun yang

peneliti temui dalam waktu yang berbeda di ruang tamu SMP Negeri 3

Pakis).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru

sebelum melaksanakan penilaian autentik adalah sebagai berikut:

“ kalau saya ya mbak, biasanya sebelum menilai itu

yang penting harus siap dulu kolom2 buat masukin nilainya,

kalau udah dibuat tabelnya itu sebenarnya udah “penak” mbak.

Sebelum masuk kelas itu mbak yang jelas kalau saya harus

sudah siap semuanya, seperti RPP. Saya selalu mempersiapkan

materi dulu mbak sebelum saya kok benar-benar masuk kelas.

Jadi prinsip saya, saya gak mau kalau saya cuma asal ngajar aja

ketika di kelas, seperti cuma tak suruh baca lalu mencatat.

Karena kalau seperti itu maka anak-anak akan cepat bosan.

Apalagi saya adalah guru agama mbak, apa yang saya

Page 101: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

85

sampaikan hubungannya langsung dengan Allah. Saya juga

tidak mau apa yang saya sampaikan asal-asalan, karena itu

merupakan tanggungan saya sama Allah. Nah ketika di kelas

mbak, saya juga menyampaikan kepada siswa jenis penilaian

apa yang saya gunakan pada hari itu. Misalnya saja penilaian

antar siswa, ya saya harus jelaskan dulu bagaimana

penilaiannya.” (wawancara kepada Ibu Malikatun pada Hari

Rabu, 24 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Bapak Mahput juga memaparkan hal serupa dalam wawancara

pada Hari Selasa, 23 Juli 2019 di ruang guru SMP Negeri 3 Pakis

sebagai berikut:

“Kita guru kan dalam mengajar di kelas wajib punya

RPP mbak, RPP ini ada materi yang kita sampaikan, dan

penilaian yang akan kita pakai ya sudah ada mbak dalam RPP.

Jadi sebelum menilai di kelas, ya harus wajib bikin RPP dulu.

Jadi gak yang bingung pas di dalam kelas, apa yang mau

disampaikan dan mau gunain penilaian dalam bentuk apa.

Penilaian autentik harus benar-benar terencana, ga bisa kita

langsung di kelas melakukan penilaian ribet jadinya kalau

begitu. Yang penting siapin RPP nya, jadi penilaian apa yang

mau digunakan sudah dipikirkan ketika buat RPP itu.”

Dari dua orang responden di atas memaparkan hal yang sama

bahwa pentingnya RPP dalam sebuah pembelajaran, termasuk dalam

penilaian autentik. Sebelum seorang guru melakukan penilaian

autentik di kelas, guru harus sudah memiliki instrument-instrument

bentuk penilaian autentik yang termuat dalam RPP. Hal ini akan

memudahkan seorang guru dalam pelaksanaan penilaian autentik

ketika pembelajaran berlangsung.

Page 102: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

86

2. Hambatan Dan Solusi dalam Implementasi Penilaian Autentik

Kurikukulum 2013 pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti di

SMP Negeri 3 Pakis

Setiap dalam perubahan pasti banyak hambatan yang akan kita

temui, walaupun dibalik semua hambatan tersebut terdapat tujuan

yang baik. Begitupula dalam implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013. Dibalik tujuan dari kurikulum 2013 yang sangat baik,

tetapi dalam pelaksanaannya pasti ada hambatan yang ditemui, baik

hambatan yang bersifat (internal) maupun (eksternal). Bapak Yulianto

memaparkan bahwa setiap perubahan pasti memiliki hambatan,

begitupula dalam implementasi penilaian autentik kurikulum 2013.

Hambatan tersebut bisa merupakan hambatan dari dalam maupun

hambatan dari luar. Hambatan dari dalam datang dari guru itu sendiri,

yang masih kaku dalam menerima perubahan. Padahal sudah jelas

berubah merupakan sebuah tuntutan, jadi mau tidak mau harus tetap

mengikuti perubahan. Ini disebabkan karena kecenderungan guru yang

berada di zona nyaman, di mana penilaian yang sudah mapan

dilakukan selama bertahun-tahun harus mengalami perubahan. Dan

memanglah tidak mudah, mengubah sesuatu hal yang sudah melekat

selama bertahun-tahun, namun sebagai seorang guru juga sudah

berkewajiban untuk mengikuti tuntutan sesuai dengan perubahan

zaman.

Page 103: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

87

Selanjutnya adalah hambatan dari luar yaitu berupa sosialisasi

yang masih terbilang sangat singkat. Di mana sudah ada

pendampingan untuk kurikulum 2013 dari kabupaten, akan tetapi

belum secara maksimal. Di mana dalam pendampingan tersebut

instruktur masih sangat terbatas jadi tidak semua guru terdampingi

dengan baik. Selain hal tersebut, waktu yang sangat singkat juga

menyebabkan pendampingan belum berjalan maksimal. Pendampingan

seperti hal tersebut menyebabkan masih menimbulkan kebingungan

guru dan mengurangi kepemahaman guru dalam menagkap isi materi

dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Misalnya, di dalam

sekolah ini yang mendapatkan kesempatan observasi sampai di dalam

kelas hanya 2 (dua) mata pelajaran saja yaitu MTK dan IPA (menurut

paparan Bapak Yulianto dalam wawancara pada Hari Rabu, 24 Juli

2019).

Selanjutnya adalah hambatan dalam implementasi penilaian

autentik kurikulum 2013 menurut Ibu Arwi selaku Waka Kurikulum,

mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang benar-benar sulit jika

ingin belajar, begitupula dalam melaksanakan penilaian autentik

kurikulum 2013 ini. Seperti kita ketahui bahwa dalam kurikulum 2013

ini memiliki banyak aspek yang harus dinilai oleh guru, bukan hanya

aspek pengetahuannya saja, melainkan ada aspek spiritual dan

ketrampilan. Memang banyak, tetapi sebenarnya tidaklah sulit.

Mungkin yang membuat menjadi berat bukan karena penilaian autentik

Page 104: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

88

yang terlalu banyak, akan tetapi karena tugas guru yang banyak,

karena seorang guru bukan hanya sekadar mengajar di dalam kelas.

Menurutnya yang menjadi kesulitan dalam melaksanakan penilaian

autentik adalah keadaan siswa di sekolah tersebut. Karena terkadang

beliau sudah membuat instrument penilaian secara rinci, namun

hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan (wawancara pada Hari

Selasa, 23 Juli 2019 di ruang tamu SMP Negeri 3 Pakis).

Sejalan dengan pendapat di atas berikut ini pendapat dari Ibu

Malihatun selaku guru PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Pakis,

beliau memaparkan bahwa selama menerapkan penilaian kurikulum

2013 sebenarnya tidak sangatlah sulit dan memberatkan. Beliau justru

senang dengan penilaian ini, karena dalam penilaian ini bukan

“melulu” soal hasil akhir. Beliau juga memaparkan bahwa memang

banyak penilaian yang dinilai oleh guru, jadi guru benar-benar bekerja

dan sebaik mungkin dapat memanfaatkan waktu. Karena tugas guru

bukan hanya mengajar di kelas, jadi dengan diterapkannya penilaian

autentik kurikulum 2013, guru harus pandai-pandai dapat mengatur

waktu agar tidak “keteteran” pada akhirnya. Karena kalau nilai sudah

ada dalam tiap KD, nanti di akhir dalam nilai rapor hanya tinggal

memasukkan saja.

“saya mbak, tidak pernah memberikan nilai kepada

siswa dengan nilai kira-kira. Oh kalau si A nilainya pasti

segini, kalau si B sudah pasti segini, dan si C segini aja. Wah,

kasian siswa mbak kalau seperti itu. Jadi dalam memberikan

nilai, pasti berdasarkan 3 aspek itu mbak, dan benar-benar itu

adalah nilai siswa. Kesulitannya karena tugas guru gak hanya

Page 105: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

89

di kelas mbak, makanya harus pintar bagi waktu” (wawancara

kepada Ibu Arwi pada Hari Rabu, 24 Juli 2019 di ruang tamu

SMP Negeri 3 Pakis).

Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Mahput selaku guru PAI

dan Budi Pekerti sebagai berikut:

“Ya pasti ada hambatanya, kalau saya sendiri buat

instrument kolom-kolomnya yang kurang “telaten” mbak, tapi

ya harus tetap melaksanakan penilaian ini. Kalau hambatan

yang lain ya itu datang dari pribadi masing-masing mbak,

seperti malas. Kalau udah malas dalam penilaian, ya pada

akhirnya pusingnya di akhir mbak.” (wawancara pada hari

Selasa, 23 Juli 2019).

Dari pemaparan seluruh responden tentang implementasi

penilaian autentik kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran PAI

dan Budi Pekerti, bahwa hambatan dalam melaksanakan penilaian

tersebut pasti ada. Baik berupa hambatan dari dalam maupun berupa

hambatan dari luar. Hambatan dari dalam datang dari guru, seperti

banyaknya tugas yang dilakukan oleh seorang guru sehingga dalam

penilaian autentik harus pandai memanfaatkan waktu. Sedangkan

faktor dari luar, berupa pendampingan yang masih sangat terbatas.

Di luar hambatan dan kesulitan dalam pelaksanaan penilaian

autentik kurikulum 2013, Bapak Yulianto memaparkan berbagai upaya

yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk tetap meminimalisir

kesulitan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Salah satu upaya yang

dilakukan adalah mengadakan workshop atau berupa seminar tentang

penilaian autentik kurikulum 2013. Selain itu, pada awal tahun ini juga

mengadakan raker yang salah satunya adalah merancang pembelajaran.

Page 106: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

90

Meskipun belum sempurna dan belum lengkap akan tetapi dapat

mengingatkan kembali bagaimana merancang sebuah pembelajaran.

Karena penilaian itu juga merupakan hasil dari sebuah rancangan.

Selain hal tersebut, upaya selanjutnya adalah mengikutkan guru dalam

kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada level rayon/

sub-rayon. Upaya selanjutnya adalah dengan supervisi (kunjungan

kelas) yang dilakukan sekali dalam tiap semester. Terakhir adalah

dengan penilaian kinerja guru (PKG) yang juga dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pemahaman guru dalam penerapan penilaian

autentik kurikulum 2013 (wawancara pada hari Rabu, 24 Juli 2019 di

SMP Negeri 3 Pakis).

Selanjutnya adalah paparan dari Ibu Arwi mengenai upaya

yang dilakukan dalam menghadapi beberapa hambatan saat

pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013. Menurutnya, seorang

guru harus memiliki pemikiran yang selalu berkembang mengikuti

perkembangan zaman, jangan “kolot” dan harus “up to date”.

Kurikulum 2013 sangat baik, begitu pula dalam penilaian yang

digunakan. Karena banyaknya tugas dan beban seorang guru ketika di

sekolah, maka harus pandai mengatur dan memanfaatkan waktu.

Seperti melakukan koreksi pada tugas-tugas anak langsung seketika

pada hari itu untuk soal-soal pilihan ganda. Dengan begitu setelah

keluar dari kelas guru sudah tidak memiliki beban untuk melakukan

koreksian. Dan untuk tugas-tugas essay usahakan koreksi di sekolah

Page 107: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

91

ketika ada waktu luang. Jadi jangan sampai ada waktu yang terbuang

sia-sia, dan membiasakan menumpuk banyak koreksian. Dan usahakan

ketika setelah selesai dalam koreksi, nilai juga harus segera

dimasukkan, dan jangan sampai menunda-nunda. Karena ketika sudah

menunda, maka dapat dipastikan akan tertumpuk oleh tugas-tugas

lainnya. Upaya selanjutnya yang harus diperhatikan dalam penilaian

autentik agar peserta didik mendapatkan nilai sesuai harapan, salah

satunya adalah dengan menjelaskan terlebih dahulu kepada peserta

didik mengenai penilaian apa yang akan digunakan. Selanjutnya guru

juga dapat memberikan kisi-kisi mengenai soal apa saja yang akan

keluar dalam penilaian, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan

dengan maksimal (wawancara pada hari Selasa, 23 Juli 2019 di SMP

Negeri 3 Pakis).

Kemudian hal serupa dipaparkan oleh Ibu Malihatun sebagai

guru PAI dan Budi Pekerti dalam upaya mengatasi hambatan dalam

implementasi penilaian autentik kurikulum 2013. Menurutnya hal yang

pertama adalah dengan mengurangi rasa malas, dan menjadi guru yang

benar-benar menjadi seorang guru yang bertanggung jawab. Penilaian

autetik adalah penilaian yang sangat baik untuk diterapkan, tinggal

seorang guru haruslah pandai mengatur waktu dalam melakukan

penilaian. yang terpenting membuat tabel terlebih dahulu karena itu

adalah dasarnya. Sebelum melakukan penilaian, haruslah terlebih

dahulu menyiapkan penilaian apa yang akan digunakan. Dan ketika

Page 108: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

92

belum sempat membuat instrument, setidaknya kalau sudah memasuki

kelas bisa memakai kertas untuk penilaian sementara. Namun

setelahnya harus segera dimasukkan dalam penilaian, karena ketika

tidak segera dimasukkan maka akan tertumpuk oleh tugas lainnya

(wawancara pada hari Rabu, 24 Juli 2019 di SMP negeri 3 Pakis).

Sejalan dengan paparan responden di atas, Bapak Mahput juga

memaparkan bahwa yang terpenting dalam penilaian autentik

kurikulum 2013 adalah jangan malas. Seorang guru yang belum paham

betul perihal penilaian autentik, dapat meminta bantuan kepada guru

yang lain untuk memberikan pemahaman pula. Dan jangan pernah

menunda-nunda koreksian tugas-tugas peserta didik, karena hanya

akan menjadi tumpukan yang semakin hari akan semakin bertambah

(wawancara pada Hari Selasa, 23 Juli 2019 di SMP Negeri 3 Pakis).

B. Pembahasan Penelitian

1. Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Pada Mata

Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Kelas VII Di SMP Negeri 3 Pakis

Kab. Magelang

Berdasarkan penelitian berupa observasi dan hasil wawancara

dari beberapa responden dapat diketahui bahwa penilaian autentik

kurikulum 2013 sangat baik untuk diterapkan di sekolah, khususnya

SMP Negeri 3 Pakis karena dalam kurikulum 2013 ini mencakup 3

(tiga) aspek kompetensi penilaian seperti kompetensi sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian autentik dalam kurikulum

Page 109: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

93

2013 juga diharapkan mampu membentuk input dan output yang baik.

Di mana peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan yang hebat,

hati yang baik serta ketrampilan yang handal.

Sebagaimana dari hasil penelitian observasi dan wawancara,

berikut ini akan dipaparkan tentang langkah-langkah implementasi

penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti di SMP Negeri 3 Pakis adalah sebagai berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

b. Menentukan aspek apa yang akan dinilai

c. Membuat instrument penilaian yang akan digunakan

d. Terlebih dahulu memberikan informasi kepada siswa jenis

penilaian apa yang akan digunakan

e. Proses penilaian, bisa berupa observasi, penilaian antar siswa,

maupun berbentuk tugas

f. Selanjutnya adalah proses koreksi

g. Memasukkan nilai yang telah diperoleh

h. Menyimpan instrument penilaian dan hasil penilaian

i. Mengadakan evaluasi ketika banyak nilai yang masih di bawah

KKM

1) Pertama harus dipersiapkan guru adalah berupa rancangan

pembelajaran (RPP). Di mana dalam sebuah rancangan

pembelajaran juga telah memuat penilaian apa yang akan

digunakan oleh seorang guru. Jadi dalam sebuah pembelajaran

Page 110: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

94

seorang guru harus mengacu pada RPP sesuai kurikulum 2013

khususnya pada mata pelajaran PAI dan budi pekerti. Dengan

menggunakan RPP maka seorang guru dalam menyampaikan

pembelajaran kepada peserta didik akan lebih mudah dipahami

karena penyampaian lebih jelas dan terarah. Di dalam SMP

Negeri 3 Pakis, khususnya guru mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti telah menggunakan RPP sebagai acuhan dalam setiap

pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran

hal. 149.

2) Kedua adalah menentukan aspek apa yang akan dinilai, di

dalam hal ini seorang guru harus menentukan terlebih dahulu

aspek apa yang akan dinilai, jadi lebih memudahkan guru

dalam menentukan instrumen apa yang akan digunakan. Dalam

sebuah pembelajaran ada tiga ranah aspek dalam penilaian

yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek afektif

merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Dalam

aspek ini termuat dalam kurikulum 2013 yaitu sikap dan nilai,

yang berkaitan dengan moral dan sopan santun peserta didik.

Aspek kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan otak, yang

mencakup cara berpikir, menganalisis dan menghafal. Dalam

kurikulum 2013 aspek kognitif ini termuat dalam kompetensi

pengetahuan. Terakhir adalah aspek psikomorik, ranah

psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

Page 111: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

95

ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang.

Ranah psikomorik merupakan ranah yang berhubungan dengan

aktivitas fisik, seperti menari, berlari, dan melompat. Dalam

kurikulum 2013 aspek ini termuat dalam aspek ketrampilan,

yang dapat berupa kegiatan praktik dan berupa sebuah produk.

Dan dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti aspek kognitif

dapat berupa gerakan seperti praktik sholat, tayamum, wudhu

dan praktik mengkafani jenazah. Hal ini dapat peneliti buktikan

dari hasil wawancara dalam lampiran hal.120.

3) Ketiga adalah membuat instrumen penilaian yang akan

digunakan, setelah menentukan aspek apa yang akan dinilai

langkah selanjutnya adalah membuat instrumen penilaian

sebelum pembelajaran di kelas. Seperti kita ketahui bahwa di

dalam kurikulum 2013 ada tiga aspek kompetensi yaitu

kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Di mana

dalam kompetensi sikap guru dapat menggunakan instrumen

penilaian observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik,

dan berupa jurnal. Sedangkan dalam penilaian pengetahuan

guru dapat menggunakan instrumen penilaian berupa tes tulis,

tes lisan, dan penugasan. Terakhir adalah ketrampilan, dalam

kompetensi ini guru dapat menggunakan instrumen penilaian

berupa tes praktek, proyek, dan portofolio. Guru dapat memilih

salah satu jenis instrumen dalam melakukan penilaian yang

Page 112: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

96

sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya saja

dalam pembelajaran mengkonsumsi makanan dan minuman

yang halal dan menjauhi yang haram, guru dapat menggunakan

jenis instrumen penilaian antar teman. Dalam hal ini peserta

didik satu dapat memberikan penilaian kepada teman lainnya

dalam bentuk pernyataan-pernyataann misalnya, apakah pernah

melihat temanya memakan dan meminum sesuatu yang haram?

Di SMP Negeri 3 Pakis guru sebelum pembelajaran guru

membuat instrumen penilaian terlebih dahulu sebelum proses

pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dapat dibuktikan dalam

lampiran hal.119-120.

4) Keempat yaitu guru terlebih dahulu memberikan informasi

kepada siswa jenis penilaian apa yang akan digunakan. Dari

hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

bahwa di SMP Negeri 3 Pakis, guru sebelum melakukan

penilaian terlebih dahulu memberikan informasi atau

keterangan kepada siswa mengenai penilaian apa yang akan

digunakan pada hari itu. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam

lampiran hal.118.

5) Kelima adalah proses penilaian yang dapat berupa observasi,

penilaian antar siswa, maupun berbentuk tugas. Berdasarkan

hasil wawancara dan pengamatan oleh peneliti di SMP Negeri

3 Pakis guru melakukan penilaian terhadap siswa bukan hanya

Page 113: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

97

berdasarkan hasil akhir semata, tetapi juga sangat

memperhatikan sebuah proses. Proses penilaian dilakukan

bukan hanya pada saat mengerjakan tugas dari guru, tetapi

proses penilaian sudah dilakukan sejak pertama siswa

memasuki kelas hingga keluar dari kelas. Bahkan dalam

penilaian sikap dilakukan seorang guru bukan hanya pada saat

pembelajaran di kelas saja, seperti tingkah laku sehari-hari di

dalam sekolah juga tak lepas dari pantauan seorang guru. Hal

tersebut dapat peneliti buktikan dalam lampiran hal..117-120.

6) Keenam adalah proses koreksi, tugas seorang guru selanjutnya

dalam penilaian autentik kurikulum 2013 adalah melakukan

sebuah koreksi dari tugas peserta didik. Hal ini terlihat seperti

pekerjaan mudah tetapi jika tidak dilakukan dengan segera

akan menjadi pekerjaan yang sangat berat. Karena dalam

kurikulum 2013 seorang guru harus memiliki nilai dalam setiap

kompetensi dasar, ketika seorang guru menunda-nunda dalam

melakukan koreksian maka juga akan berpengaruh ketika guru

harus merekap semua nilai yang biasanya dilakukan di tiap

akhir semester. Di SMP Negeri 3 Pakis guru telah melakukan

koreksian terhadap tugas peserta didik yang telah diberikan.

Kesadaran guru di SMP Negeri 3 Pakis sudah cukup baik

dalam mengapresiasi hasil peserta didik yaitu dengan

mengoreksi hasil jawaban peserta didik. Hal tersebut dilakukan

Page 114: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

98

karena sebagai seorang guru tidak seharusnya membuat nilai

dengan kira-kira, karena belum tentu perkiraan guru itu selalu

benar apalagi dalam memberikan sebuah nilai. Dan untuk

menyiasati hal tersebut biasanya guru melakukan koreksi

langsung di kelas untuk jawaban-jawaban pilihan ganda, dan

untuk jawaban uraian guru dapat memanfaatkan waktu-waktu

kosong untuk segera melakukan koreksian. Hal ini dapat

peneliti buktikan dalam lampiran hal.118-120.

7) Ketujuh yaitu memasukkan nilai yang diperoleh dalam rekapan

nilai. Setelah melakukan koreksian, seorang guru juga harus

segera memasukkan nilai tiap siswa ke dalam nilai rekap. Hal

tersebut dilakukan untuk menghindari bertumpuknya nilai yang

belum dimasukkan dan menghindari ada nilai dalam lembar

jawab yang hilang sebelum dimasukkan. Hal tersebut dapat

peneliti buktikan dalam lampiran hal.119-120.

8) Kedelapan adalah menyimpan instrument penilaian dan hasil

penilaian, selain membuat instrumen penilaian, dan melakukan

koreksi pada jawaban siswa, seorang guru juga harus

menyimpan instrumen penilaian dan hasil penilaian peserta

didik sebagai arsip yang sewaktu-waktu akan dibutuhkan

kembali. Di SMP Negeri 3 Pakis guru telah menyimpan

instrumen penilaian yang sewaktu-waktu dapat digunakan

kembali sebagai acuhan dalam menilai, dan juga telah

Page 115: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

99

menyimpan hasil penilaian peserta didik. Hanya saja dalam

penyimpanan instrumen nilai dan hasil penilaian siswa belum

dilaksanakan dengan maksimal karena belum semua guru,

khususnya guru PAI dan Budi Pekerti telah menyimpan

instrumen nilai dan hasil penilaian siswa secara lengkap. Hal

ini dapat dibuktikan dalam lampiran hal.119.

9) Kesembilan adalah mengadakan evaluasi ketika banyak nilai

yang masih di bawah KKM. Hal terakhir yang dilakukan oleh

seorang guru adalah mengadakan evaluasi ketika ditemukan

masih banyak peserta didik yang belum memenuhi KKM.

Menurut responden menyebutkan bahwa terkadang guru sudah

menjelaskan berulang kali dengan jelas, tetapi hasil ujian masih

sangat mengecewakan. Kemudian untuk mengatasi hal

tersebut, guru harus memberikan kisi-kisi seputar ujian

sebelum dilakukannya ujian. Hal tersebut menjadi upaya

seorang guru agar nilai siswa dapat mencapai KKM. Hal

tersebut dapat peneiliti buktikan dari hasil wawancara dalam

lampiran hal.118.

Berdasarkan teori yang dikutip dari Rusdiana (2018), tentang

langkah-langkah pokok implementasi penilaian autentik kurikulum

2013 adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana penilaian atau evaluasi hasil belajar seperti,

Page 116: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

100

1) Merumuskan tujuan penilaian atau evaluasi, termasuk

merumuskan tujuan terpenting dari penilaian agar arah proses

penilaian jelas.

2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai

3) Menyusun instrument yang akan dipergunakan untuk menilai

proses dan hasil belajar.

4) Menentukan metode penskoran jawaban siswa

5) Merevisi tugas-tugas penilaian

b. Menghimpun data

c. Melakukan verifikasi data

d. Mengolah dan menganalisis data

e. Melakukan penafsiran dan menarik kesimpulan

f. Menimpan instrument penilaian dan hasil penilaian

g. Menindaklanjuti hasil evaluasi

Dari hasil penelitian yang peneliti amati dan berdasarkan hasil

wawancara dari beberapa responden dapat peneliti paparkan bahwa di

SMP Negeri 3 Pakis telah mengimplementasikan penilaian autentik

kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Begitupula dengan langkah-langkah dalam implementasi penilaian

autentik kurikulum 2013 di SMP Negeri 3 Pakis relevan dengan teori

di atas.

Dalam proses penilaian autentik kurikulum 2013 khususnya

pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, guru sudah menerapkan

Page 117: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

101

penilaian sesuai dengan teori Rusdiana (2018). Di mana guru telah

menyusun rencana penilaian terlebih dahulu, seperti menentukan aspek

apa yang akan dinilai, menentukan instrument yang akan digunakan,

dan membuat tabel-tabel instrument penilaian.

Sesuai hasil pengamatan peneliti dan hasil wawancara dari

beberapa responden, langkah-langkah implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti telah sesuai

dengan teori di atas, hanya saja ada langkah yang belum dilakukan

sesuai dengan teori Rusdiana (2018) seperti melakukan verifikasi data.

Seperi dikatakan bahwa verifikasi data perlu dilakukan agar guru dapat

memisahkan data yang “baik” dan data yang “kurang baik”. Di mana

data yang baik akan memperjelas gambaran mengenai siswa yang

sedang dievaluasi, sedangkan data yang kurang baik justru akan

mengaburkan gambaran mengenai siswa itu sendiri.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian

autentik kurikulum 2013 di SMP Negeri 3 Pakis pada mata pelajaran

PAI dan Budi Pekerti sudah berjalan dengan baik sesuai teori yang

ada. Hanya saja ada satu langkah yang masih belum terlaksana dalam

proses penilaian sesuai dengan teori. Namun secara keseluruhan

implementasi penilaian autentik sudah cukup baik, tetapi alangkah

lebih baik jika dalam proses penilaian autentik kurikulum 2013

dilaksanakan sesuai dengan teori tanpa ada langkah-langkah yang

tertinggal.

Page 118: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

102

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi

Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Dalam Mata Pelajaran PAI

dan Budi Pekerti Kelas VII Smp N 3 Pakis Tahun Pelajaran

2018/2019

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti dengan beberapa sumber yaitu kepala sekolah, waka

kurikulum, guru PAI dan Budi Pekerti. Adapun beberapa faktor

pendukung dalam implementasi penilaian autentik kurikulum 2013

dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah sebagai berikut:

Pertama adalah tingkat kesadaran guru dalam dalam penerapan

kurikulum 2013 sudah cukup baik. Hal tersebut dapat diketahui dalam

wawancara yang dikatakan bahwa mereka telah menyadari pentingnya

sebuah pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan perkembangan

zaman. Mereka sangat menyadari bahwa seorang guru merupakan

sebuah lembaga ASN yang sudah seharunya mengikuti peraturan

sesuai dengan ketentuan pemerintah. Selain itu, mereka juga

menganggap bahwa banyak sisi baik dalam kurikulum 2013 ini seperti

penilaian yang sangat komprehensif. Penilaian yang dilakukan juga

sangat menilai sebuah proses, di mana sangat diharapkan akan

menghasilkan nilai akhir yang semaksimal mungkin.

Kedua adalah adanya kegiatan musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP). Di setiap jenjang pendidikan ada kegiatan yang

rutin dilakukan oleh guru, salah satunya adalah kegiatan MGMP.

Page 119: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

103

Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan guru dapat bertukar

pikiran antara yang satu dengan yang lain. Sehingga antara satu

dengan yang lain dapat saling belajar dan saling memahamkan. Begitu

juga dengan kesulitan yang dihadapi dalam kurikulum 2013 ini.

Dengan adanya kegiatan ini guru dapat bertukar informasi seputar

penilaian autentik dalam kurikulum 2013.

Ketiga adalah adanya supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Sudah menjadi tugas kepala sekolah salah satunya adalah

melakukan supervisi, yaitu kunjungan di setiap kelas setiap satu

semester sekali. Hal ini juga dapat dimanfaatkan seorang guru untuk

lebih memahami kurikulum 2013, terutama dalam penilaian.

Keempat adalah adanya penilaian kinerja guru (PKG), kegiatan

ini merupakan agenda setiap tahun. Di mana dalam penilaian ini guru

harus menampilkan yang terbaik dalam proses pembelajaran di kelas.

Hal ini juga dapat dijadikan kesempatan yang baik untuk belajar

tentang penilaian autentik kurikulum 2013.

Selanjutnya adalah hambatan dalam mengimplementasikan

penilaian autentik kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Menurut kepala sekolah hambatan yang pertama adalah

terbatasnya waktu dan kurangnya instruktur dalam sosialisasi

kurikulum 2013. Dalam sosialisasi BIMTEK kurikulum 2013 ini sudah

dilakukan pemenrintah secara bertahab, dari guru mata pelajaran

maupun guru kelas. Sosialisasi tersebut sangatlah berguna untuk para

Page 120: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

104

guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik, hanya saja

waktu yang singkat, dan kurangnya instruktur dapat mengurangi

pemahaman guru. Karena dalam kurikulum 2013 ini banyak sekali

materi yang perlu disampaikan, tetapi waktu sangatlah terbatas.

Kedua adalah Banyaknya tugas guru di luar jam pembelajaran

di kelas. Seorang guru tidak hanya bertugas di ruang kelas saja

melakukan proses belajar pembelajaran, tetapi seorang guru juga perlu

menyiapkan sebelum pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga

memiliki kegiatan lain selain di luar jam pembelajaran seperti menjadi

juri lomba MAPSI, dan harus mempersiapkan jauh-jauh hari untuk ikut

serta dalam kegiatan MAPSI tersebut.

Selanjutnya yang terakhir adalah kesulitan guru dalam

membuat kolom-kolom penilaian hasil belajar. Hal ini disebabkan

karena kurangnya sosialisasi tentang penilaian autentik kurikulum

2013, yang menjadikan kebingungan sebagian guru dalam membuat

instrumen-instrumen penilaian. Kolom-kolom tersebut sangatlah

penting dalam langkah awal untuk mengimplementasikan penilaian

autentik, karena tanpa adanya kolom-kolom maka guru akan kesulitan

dalam melakukan sebuah penilaian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong guru dalam

mengimplementasikan penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti yaitu tingkat kesadaran guru yang

sudah cukup baik, adanya musyawarah guru mata pelajaran (MGMP),

Page 121: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

105

adanya supervisi dan Penilaian kinerja guru (PKG). Sedangkan faktor

penghambatnya adalah sulitnya guru dalam pembuatan kolom

penilaian hasil belajar, terbatasnya waktu dan kurangnya instruktur

dalam sosialisasi kurikulum 2013, serta banyaknya tugas guru di luar

jam pembelajaran di kelas.

Page 122: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan analisis data di atas, baik teoritik maupun empirik

maka peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata pelajaran

PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang sudah

dilaksanakan dan berjalan dengan baik yaitu dengan langkah-langkah

seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentuka

aspek yang akan dinilai, membuat instrumen penilaian, proses koreksi,

memasukkan nilai yang telah diperoleh, menyimpan instrumen

penilaian, dan mengadakan evaluasi.

2. Faktor pendukung guru dalam mengimplementasikan penilaian

autentik kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti

pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pakis Kab. Magelang tadalah

fasilitas sekolah yang sudah memadai, tingkat kesadaran guru dalam

penerapan penilaian autentik kurikulum 2013 sudah cukup baik,

adanya kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada level

rayon/sub-rayon, selain itu juga adanya supervisi (kunjungan kelas)

yang dilakukan setiap semester, serta adanya penilaian kinerja guru

(PKG) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman guru

dalam penerapan penilaian autentik kurikulum 2013.

Page 123: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

107

3. Faktor penghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian

autentik kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti

pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019

yaitu sulitnya guru dalam membuat laporan tabel nilai, singkatnya

sosialisasi dan kurangnya instruktur dalam pendampingan kurikulum

2013 dari pemerintah serta banyaknya tugas guru di luar jam

pembelajaran di kelas.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap hasilnya, maka

saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi kepala sekolah, sebaiknya melakukan tinjauan langsung ke setiap

kelas secara berkala, di luar kegiatan supervisi yang dilakukan sekali

dalam tiap semester.

2. Bagi Guru PAI dan Budi Pekerti, Implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP

Negeri 3 Pakis sudah dilaksanakan dan berjalan dengan baik, namun

akan lebih baik lagi jika dalam proses penilaian dilaksanakan sesuai

teori tanpa ada langkah-langkah yang terlewatkan.

3. Bagi pemerintah, sebaiknya kegiatan pengarahan kurikulum 2013

dilaksanakan dengan jumlah hari yang sesuai dengan materi yang

disampaikan, dan perlunya menambah jumlah instruktur dalam setiap

pengarahan kurikulum 2013, serta perlunya mengadakan kegiatan

Page 124: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

108

workshop khusus pembahasan tentang penilaian autentik kurikulum

2013.

4. Bagi peneliti lain dapat meneliti implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti namun

secara lebih rinci dan mendalam.

Page 125: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

109

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan,Muhammad dan Sumiyati.2017.PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti.

Jakarta: Kemendikbud.

Ali, Muhammad. 2017. Kebijakan Pendidikan Menengah dalam Perspektif

Govermance di Indonesia. Malang: UB Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ayu Astiti, Kadek. 2017. Evalusai Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Baharuddin. 2017. Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: AR

Ruzz Media.

Bundu, Patta. 2017. Assesmen Autentik dalam Pembelajaran. Yogyakarta:

Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Firdianti, Arinda. 2018. Perencanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013.

Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Kusumawati, Naniek. 2017. Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar.

Magetan: CV. AE Media Grafika.

Kunandar. 2015. Penilaian Autentik Penilaian Hasil belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013. Depok: PT Grafindo Persada.

Ibnu Badar, Trianto dan Hadi Suseno. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum

2013 di Madrasah. Jakarta: K E N C A N A

K., Syarifuddin. 2013. Inovasi Bru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Mahfud, dkk. 2015. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multiketnik.

Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Majir, Abdul. 2017. Dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish

(Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

M.M., Rusdiana. 2018. Penilaian Autentik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Moeleng Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 126: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

110

Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: K

E N C A N A.

Sarinah. 2017. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Deepublish (Grup

Penerbitan CV Budi Utomo).

Syafaat, Aat dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Shobirin, Ma’as. 2016. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah

Dasar. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Widyastono, Harry. 2015. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah

Dari Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Yunus, Hamzah dan Heldi Vanni Alam. 2018. Perencanaan Berbasis Kurikulum

2018. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utomo).

Nurhayati Ela dkk. 2018. Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran

Sejarah di SMA Negeri 1 Semarang. Indonesian Journal of History

Education, (online), 6 (t): p.21-30, (https://journal.unnes.ac.id diakses 4

Juni 2019).

Ambarwati, Nela dkk. 2012. Analisis Penggunaan Penilaian Autentik dalam

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada

Kurikulum 2013 Revisi Kelas X di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran

2016/2017. Vol. 2 No. 2.

Azmi, Zul dkk. 2018. Memahami Penelitian Kualitatif Dalam Akuntasi. Jurnal

Ilmu Akuntansi, (online), Vol. 11 (1) No. 1, (https://journal.uinjkt.ac.id

diakses 5 Juni 2019).

Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, (online), Vol.

17, No. 33, (https://www.researchgate.net diakses 6 Juni 2019).

Wahyuddin. 2016. Fungsi Pendidikan Islam dalam Hidup dan Kehidupan

Manusia (Manusia yang Memiliki Fitrah/ Potensi dan sebagai Makhluk

yang harus Dididik/Mendidik). Vol. V. No. 2.

Ermawati, Siti dan Hidayat, Taufik. 2017. Penilaian Autentik dan Relevansinya

dengan Kualitas Hasil Pembelajaran (Persepsi dan Mahasiswa IKIP PGRI

Bojonegoro). Vol. 27. No. 1.

Rahman, Abdul. 2012. Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Ialam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi. Vol. 8 No. 1.

Sitompul, Putri Handayani dan Syarifuddin. 2017. Pengembangan Perangkat

Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran

Page 127: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

111

IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Biologi.

Vol. 6 No. 2.

Susanti, Riri. 2017. Jurnal Al-Fikrah. Vol. IV.

Page 128: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

112

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

A. Wawancara Kepada Kepala Sekolah

Identitas Informan

Nama :

Tempat Wawancara :

Tanggal Wawancara :

Pertanyaan

1. Dalam kurikulum 2013, mengukur hasil belajar peserta didik

menggunakan penilaian autentik, bagaimana pendapat Bapak tentang

penilaian autentik yang ada dalam kurikulum 2013?

2. Bagaimana pendapat Bapak mengenai implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 jika diterapkan di sekolah ini?

3. Sebagai kepala sekolah menurut bapak apa saja yang menjadi faktor

penghambat dalam implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 di

sekolah ini?

4. Bagaimana solusi yang bapak lakukan sebagai kepala sekolah ketika

menemui hambatan atau masalah dalam melaksanakan teknik penilaian

autentik yang ada dalam kurikulum 2013?

Page 129: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

113

B. Wawancara Kepada Waka Kurikulum

Identitas Informan

Nama :

Tempat Wawancara :

Tanggal Wawancara :

Pertanyaan

1. Apa yang Ibu ketahui tentang penilaian autentik dalam kurikulum 2013?

2. Apakah di sekolah ini telah menerapkan penilaian autentik kurikulum

2013?

3. Bagaimana pendapat Ibu mengenai penilaian autentik kurikulum 2013 ini?

4. Apa saja jenis-jenis teknik penilaian autentik yang digunakan pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013?

5. Apa sajakah langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru sebelum

penilaian autentik tersebut dilaksanakan?

6. Menurut Ibu apa saja hambatan yang dihadapi oleh seorang guru dalam

pelaksanakan penilaian autentik kurikulum 2013?

7. Bagaimana solusi menurut Ibu selaku Waka Kurikulum dalam menyikapi

hambatan dalam pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013?

Page 130: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

114

C. Wawancara Kepada Guru PAI dan Budi Pekerti

Identitas Informan

Nama :

Tempat Wawancara :

Tanggal Wawancara :

Pertanyaan

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang penilaian autentik dalam kurikulum

2013?

2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai penilaian autentik kurikulum

2013 ini?

3. Apa saja jenis-jenis teknik penilaian autentik yang digunakan pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013?

4. Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran PAI dan

Budi Pekerti dalam kurikulum 2013 kelas VII di SMP Negeri 3 Pakis

tahun pelajaran 2018/2019 baik aspek pengetahuan seperti: Tes tertulis, tes

lisan, dan penugasan. Aspek sikap seperti observasi, penilaian diri,

penilaian antar teman, dan jurnal, dan aspek ketrampilan seperti: unjuk

kerja, proyek, produk, dan portofolio?

5. Apa sajakah langkah-langkah yang dilakukan Bapak/Ibu sebelum

penilaian autentik tersebut dilaksanakan?

6. Apa saja hambatan yang dihadapi oleh Bapak/Ibu dalam pelaksanakan

teknik penilaian autentik dalam kurikulum 2013?

7. Bagaimana solusi yang Bapak/Ibu lakukan ketika menemui hambatan

dalam pelaksanakan teknik penilaian autentik yang ada dalam kurikulum

2013?

Page 131: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

115

D. Wawancara Kepada Peserta Didik

Identitas informan

Nama :

Tempat Wawancara :

Tanggal Wawancara :

Pertanyaan

1. Ada beberapa penilaian yang dilakukan oleh guru PAI dan Budi Pekerti

pada aspek pengetahuan seperti tes tertulis misalnya soal uraian, atau

membuat pertanyaan dengan 5 W 1 H, tes lisan, dan penugasan.

Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan

Budi Pekerti?

2. Ada beberapa penilaian aspek sikap seperti penilaian observasi, penilaian

diri, penilaian antar teman, dan jurnal.

Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan

Budi Pekerti?

3. Ada beberapa aspek penilaian ketrampilan yang dilakukan oleh guru PAI

dan Budi Pekerti seperti praktek, proyek, produk, portofolio.

Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan

Budi Pekerti?

Page 132: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

116

Lampiran 2

Hasil Wawancara

A. Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Nama : Yulianto, M.Pd.

Jabatan : Kepala Sekolah

Tanggal : 24 Juli 2019

Waktu : 09.00 WIB

Peneliti : “Bagaimana pendapat Bapak mengenai implementasi penilaian

autentik kurikulum 2013 jika diterapkan di sekolah ini?”

Narasumber: “ Ya bagus mbak sangat baik, kenapa? Karena dalam penilaian

autentik ini mencakup 3 aspek mba, ada aspek sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan. Di mana ketiga aspek ini saling memiliki kaitan

antara satu dengan yang lain. Guru harus benar-benar

memperhatikan setiap peserta didiknya, karena penilaian autentik

bukan penilaian yang hanya berdasar atas nilai akhir saja. Tetapi

proses darimana nilai itu berasal juga ada penilaiannya tersendiri.”

Peneliti : “Sebagai kepala sekolah menurut bapak apa saja yang menjadi

faktor penghambat dalam implementasi penilaian autentik

kurikulum 2013 di sekolah ini?”

Narasumber: “Ya dalam setiap perubahan itu mbak pasti banyak hambatan

yang akan kita temui, begitupula dalam mengimplementasikan

penilaian autentik kurikulum 2013 ini mbak. Hambatan ini mbak

bisa berupa hambatan yang bersifat internal maupun eksternal

mbak. Hambatan internal itu bisa datang dari guru itu sendiri mbak,

sedangkan yang bersifat eksternal ini yang datang dari luar sekolah

ini mbak. Misalnya saja di sini yang masih minimnya sosialisasi

pengarahan kurikulum 2013 mbak.

Peneliti :”Berarti sebelum dilaksanakan kurikulum 2013 sebelumnya sudah

ada pengarahan dulu begitu pak dari pusat?”

Narasumber: “Sudah mbak, sudah ada pengarahan dan bimbingan dari

kabupaten, hanya saja belum berjalan dengan maksimal. Dan hal

tersebut dapat mengurangi pemahaman guru dapam

mengimplementasikan kurikulum 2013.”

Peneliti : “Oh begitu pak, memangnya apa pak yang menyebabkan kurang

dapat berjalan dengan maksimal selain terbatasnya waktu pak?”

Page 133: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

117

Narasumber: “ Waktu yang lumayan singkat, dan instruktur dari pusat juga

masih sangatlah terbatas. Misalnya saja di sekolah ini yang

mendapatkan kesempatan observasi sampai di dalam kelas hanya 2

(dua) mata pelajaran saja yaitu MTK dan IPA. Padahal masih ada

banyak mata pelajaran di sekolah ini selain MTK dan IPA.”

Peneliti: “Bagaimana solusi yang Bapak lakukan sebagai kepala sekolah

dalam menanggulangi hambatan dalam melaksanakan penilaian

autentik kurikulum 2013?”

Narasumber: “Ya salah satu upaya ya dengan mengikutkan guru dalam

kegiatan-kegiatan workshop tentang pengimplementasian

kurikulum 2013. Selain itu pada awal tahun itu selalu diadakan

raker mbak, dan salah satunya adalah dalam merancang RPP.

Meskipun belum sempurna dan belum lengkap akan tetapi dapat

mengingatkan kembali bagaimana merancang sebuah

pembelajaran. Karena penilaian itu juga merupakan hasil dari

sebuah rancangan kan mbak.”

Peneliti : “Oh iya pak leres, dalam rancangan pembelajaran pasti memuat

penilaian ya pak?”

Narasumber: “Nah iya to mbak, selain itu juga mengikutkan guru dalam

kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada level

rayon/sub-rayon. Kemudian juga dengan adanya supervisi yang

dilakukan sekali setiap satu semester. Dan terakhir dengan adanya

penilaian kinerja guru (PKG) yang juga dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan pemahaman guru dalam penerapan penilaian

autentik kurikulum 2013.”

Page 134: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

118

B. Hasil Wawancara Waka Kurikulum

Nama : Arwiyati, S.Pd.

Jabatan : Waka Kurikulum

Tanggal : 23 Juli 2019

Waktu : 10.20WIB

Peneliti: “Bagaimana pendapat Ibu mengenai penilaian autentik kurikulum

2013 ini?”

Narasumber: “Baik sekali mba kurikulum 2013 ini, kita kan harus selalu

mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita gak mau mengikuti

perubahan, lah gimana nanti mbak, stagnan jadinya ga ada

perubahan. Kita harus update intinya, jangan sampai ketinggalan

zaman. Sebagai ASN kita juga harus siap melaksanakan perintah

mbak. Dalam kurikulum 2013 ini bagusnya itu memerhitungkan

proses, jadi ga semata-mata hasil. Tapi harusnya dengan

diterapkannya kurikulum 2013 ini anak itu nilainya juga bagus

mbak, harusnya. Karena proses itu kan mempengaruhi hasil, kalau

ini prosesnya aja sudah detail dinilai, wis “dirinci” harusnya

nilainya pun lebih baik mbak.”

Peneliti : “Apa sajakah langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru

sebelum penilaian autentik tersebut dilaksanakan?

Narasumber: “Setiap guru kan sudah punya pegangan RPP mba, nah di dalam

RPP sudah ada instrumen penilaian yang akan digunakan, jadi yang

pertama siapkan RPP.”

Peneliti : “Seperti kita ketahui Bu, banyaknya penilaian di dalam kurikulum

2013, berarti banyak juga ya bu koreksian?”

Narasumber: “Jelas mbak, makanya kalau ada koreksian begitu harus cepat-

cepat buat dikoreksi. Kalau bentuk pilihan ganda atau pertanyaan

singkat biasanya langsung saya lakukan koreksian di kelas mbak

Kalau uraian panjang sebisa mungkin langsung tak koreksi mbak

selagi ada waktu kosong.

Peneliti : “Oh gitu ya Bu, harus bisa membagi waktu. Kalau ga begitu bisa

numpuk ya Bu?”

Narasumber: “Iya makanya harus segera dikoreksi mbak. Pusing lagi kalau

banyak anak yang nilaianya masih di bawah KKM. Untuk

menyiasatinya sebelum melakukan penilaian di kelas, setelah

membuat instrumen penilaian biasanya saya memberikan kisi-kisi

terlebih dahulu kepasa peserta didik mbak.

Page 135: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

119

C. Hasil Wawancara Guru PAI dan Budi Pekerti

1. Nama : Drs. Mahput

Jabatan : Guru PAI

Tanggal : 23 Juli 2019

Waktu : 11.00 WIB

Peneliti : “Sebelumnya mohon maaf Pak, apa dalam mata pelajaran PAI

sudah menerapkan kurikulum 2013?”

Narasumber: “Saya sebagai guru PAI dan Budi Pekerti mbak telah

menerapkan penilaian autentik dalam menilai belajar peserta didik

mbak, karena memang sudah kewajiban kami untuk mengikuti

peraturan pemerintah dan kami sebagai pelaksana dan sekaligus

sebagai pengawal kebijakan. Karena sekolah ini sudah menerapkan

kurikulum 2013 ya secara otomatis penilaiannya menggunakan

penilaian autentik.”

Peneliti : “Apa yang Bapak ketahui tentang penilaian autentik dalam

kurikulum 2013?”

Narasumber: “Penilaian autentik kurikulum 2013 itu ya sebuah penilaian

yang bagus mbak, ya karena di dalam penilaian itu “wis komplit”.

Ya memuat aspek sikap, pengetahuan, tapi ya memuat ketrampilan.

Jadi seimbang diharapkan teorinya bagus, bisa menerapkannya,

tapi budi pekertinya juga baik, karakternya bagus.”

Peneliti :” Apa saja jenis-jenis teknik penilaian autentik yang digunakan

pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013?”

Narasumber: “Aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan adalah aspek-aspek

yang ada dalam penilaian autentik kurikulum 2013 mbak. Iya betul

mba, memuat 3 aspek itu. Zaman terus berubah mbak, begitupula

dalam dunia pendidikan, kurikulum ya ganti-ganti tiap berapa

tahun mbak dan yang terakhir adalah dari KTSP ke kurikulum

2013. Tak akui mbak, penilaian autentik memang banyak banget

yang harus guru nilai, jadi guru ya gak bisa kalau terlalu santai

apalagi mau “sakpenakke dewe”. Guru harus memahami setiap

peserta didiknya mbak, harus jeli intinya.”

Peneliti : “Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran

PAI dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013 kelas VII di SMP

Negeri 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019 baik aspek pengetahuan

seperti: Tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Aspek sikap seperti

observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal, dan

aspek ketrampilan seperti: unjuk kerja, proyek, produk, dan

portofolio?”

Page 136: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

120

Narasumber: “Oh.. dalam aspek sikap itu guru bisa melakukan penilaian

melalui penilaian observasi, penilaian diri, sama penilaian ini mba

apa..iya penilaian antar teman, dan penilaian jurnal. Maaf mbak ya,

agak-agak lupa ini. Nah selanjutnya apa mbak, ini dalam penilaian

aspek pengetahuan, ini saya biasanya menggunakan tes tertulis

yang bisa berbentuk pilihan ganda, essay, dan uraian. Selain itu

juga ada tes lisan mbak, ini biasanya untuk hafalan ayat-ayat

tertentu mbak, dan ada pula penugasan mbak. Kemudian dalam

aspek terakhir ya mbak, dalam penilaian ketrampilan, setau saya

ada bentuk proyek, portofolio, sama ini mbak produk.

Peneliti : “Apa sajakah langkah-langkah yang dilakukan Bapak sebelum

penilaian autentik tersebut dilaksanakan?”

Narasumber: “Kita guru kan dalam mengajar di kelas wajib punya RPP

mbak, RPP ini ada materi yang kita sampaikan, dan penilaian yang

akan kita pakai ya sudah ada mbak dalam RPP. Jadi sebelum

menilai di kelas, ya harus wajib bikin RPP dulu. Jadi gak yang

bingung pas di dalam kelas, apa yang mau disampaikan dan mau

gunain penilaian dalam bentuk apa. Penilaian autentik harus benar-

benar terencana, ga bisa kita langsung di kelas melakukan

penilaian ribet jadinya kalau begitu. Yang penting siapin RPP nya,

jadi penilaian apa yang mau digunakan sudah dipikirkan ketika

buat RPP itu.”

Peneliti : “Berarti RPP itu sebagai acuhan ya Bapak?”

Narasumber: “La iya, setelah itu juga menentukan terlebih dahulu mau aspek

apa yang mau dinilai, kan ada aspek apa mbak agak lupa. Aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik.”

Peneliti : “Apa saja hambatan yang dihadapi oleh Bapak dalam

pelaksanakan teknik penilaian autentik dalam kurikulum 2013?”

Narasumber: “Ya pasti ada hambatanya, kalau saya sendiri buat instrument

kolom-kolomnya yang kurang “telaten” mbak, tapi ya harus tetap

melaksanakan penilaian ini. Kalau hambatan yang lain ya itu

datang dari pribadi masing-masing mbak, seperti malas. Kalau

udah malas dalam penilaian, ya pada akhirnya pusingnya di akhir

mbak.”

Peneliti : “Bagaimana solusi yang Bapak/Ibu lakukan ketika menemui

hambatan dalam pelaksanakan teknik penilaian autentik yang ada

dalam kurikulum 2013?

Narasumber: “Yang penting jangan malas aja mba kalau ngerjain kurikulum

2013. Kalau saya kurang paham soal penilaian biasanya saya

tanya-tanya teman mengenai cara membuat kolom yang simpel.”

Page 137: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

121

2. Nama : Malikatun, S.Ag.

Jabatan : Guru PAI

Tanggal : 24 Juli 2019

Waktu : 10.15WIB

Peneliti : “Sebelumnya mohon maaf geh bu, apa dalam mata pelajaran PAI

sudah menerapkan kurikulum 2013?”

Narasumber: “Ya jelas mbak, saya telah menerapkan penilaian autentik dalam

kurikulum 2013, ya karena memang sudah kewajiban saya mbak

sebagai guru harus selalu “update” to? Ketika sekarang yang

digunakan adalah kurikulum 2013, maka mau tidak mau harus

melaksanakan itu. Tapi menurut saya to mbak, penilaian autentik

dalam kurikulum 2013 ini memanglah “apik” mbak kalau

diterapkan. Dan saya sudah menerapkan itu semaksimal mungkin

sebisaku mbak.”

Peneliti : “Apa yang Ibu ketahui tentang penilaian autentik dalam

kurikulum 2013?”

Narasumber: “semua baik, kan semua kurikulum itu baik karena memang

tujuannya yang berbeda aja, tujuannya kalau kurikulum 2013 biar

input dan outputnya itu baik, outputnya peserta didik itu ya…punya

pengetahuan yang hebat, hati yang baik, dan ketrampilan yang

handal. Jadi mencakup tiga-tiganya, tidak hanya pengetahuannya

saja sik “pinter tok”, tetapi juga punya karakter, hati yang baik, dan

juga terampil mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan.

Secara keseluruhan ya cukup baik kalau kurikulum ini diterapkan,

ya..sangat baik “malahan”

Peneliti : ”Apa saja Bu jenis-jenis teknik penilaian autentik yang

digunakan pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam

kurikulum 2013?”

Narasumber: “Ada beberapa aspek mbak yang ada dalam penilaian autentik

kurikulum 2013 itu, ada penilaian itu mbak sikap, lalu penilaian

pengetahuan, dan ketrampian. Wah…memang banyak banget mbak

aspek yang harus guru nilai itu. Makanya sekarang ga bisa mbak

guru ko santai-santai gitu, tapi ya kembali lagi to mbak ke pribadi

masing-masing guru. Kalau saya ya harus gimana caranya mbak

supaya penilaian itu berjalan maksimal. Dalam penilaian autentik

ini guru harus jeli mbak, harus paham dengan karakter peserta

didik yang diampu. La kalau ini mbak, ambil contoh ya saya

menilai sikap spiritual peserta didik dengan jurnal, ya “kudu”

paham mbak, anak ini berdoa sungguh-sungguh apa tidak, apa

kadang-kadang doa tapi masih tengak-tengok, atau bahkan ada

anak yang ga bisa “anteng” sama sekali mbak setiap harinya. Tapi

tak akui mbak, penilaian autentik ini bagus banget kalau

diterapkan. Jadi guru itu benar-benar bekerja mbak”

Page 138: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

122

Peneliti : “Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran

PAI dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013 kelas VII di SMP

Negeri 3 Pakis tahun pelajaran 2018/2019 baik aspek pengetahuan

seperti: Tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Aspek sikap seperti

observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal, dan

aspek ketrampilan seperti: unjuk kerja, proyek, produk, dan

portofolio?”

Narasumber: “Saya kalau pas menilai aspek sikap itu mbak, ada beberapa

teknik yang bisa tak pakai, ada yang bentuknya jurnal, penilaian

diri, penilaian antar teman, sama observasi. Nah kalau yang

penilaian diri itu ya menilai dirinya sendiri mbak, biasanya kalau

saya materi dalam mengkonsumsi makanan dan minuman halal

haram saya pakai penilaian diri sama penilaian antar teman. Kalau

penilaian diri ini biasanya dalam bentuk pengakuan atas dirinya

sendiri mbak, dan kalau penilaian antar teman modelnya itu ya

menilai temannya, semisal pernah liat temannya mengkonsumsi

makanan haram apa belum? Kalau dalam menilai aspek

pengetahuan biasanya ada yang berbentuk tes tertulis mbak, tes

lisan juga sama bentuk penugasan mbak. Dan untuk menilai

ketrampilan saya bisa gunakan portofolio, proyek, sama produk.”

Peneliti : “Apa sajakah langkah-langkah yang dilakukan Bapak sebelum

penilaian autentik tersebut dilaksanakan?”

Narasumber: “kalau saya ya mbak, biasanya sebelum menilai itu yang penting

harus siap dulu kolom2 buat masukin nilainya, kalau udah dibuat

tabelnya itu sebenarnya udah “penak” mbak. Sebelum masuk kelas

itu mbak yang jelas kalau saya harus sudah siap semuanya, seperti

RPP. Saya selalu mempersiapkan materi dulu mbak sebelum saya

kok benar-benar masuk kelas. Jadi prinsip saya, saya gak mau

kalau saya cuma asal ngajar aja ketika di kelas, seperti cuma tak

suruh baca lalu mencatat. Karena kalau seperti itu maka anak-anak

akan cepat bosan. Apalagi saya adalah guru agama mbak, apa yang

saya sampaikan hubungannya langsung dengan Allah. Saya juga

tidak mau apa yang saya sampaikan asal-asalan, karena itu

merupakan tanggungan saya sama Allah. Nah ketika di kelas mbak,

saya juga menyampaikan kepada peserta didik jenis penilaian apa

yang saya gunakan pada hari itu. Misalnya saja penilaian antar

peserta didik, ya saya harus jelaskan dulu bagaimana

penilaiannya.”

Peneliti : “Apa saja hambatan yang dihadapi oleh Bapak dalam

pelaksanakan teknik penilaian autentik dalam kurikulum 2013?”

Narasumber: “ Ya ini tugas guru yang sangat banyak mbak, jadi ya harus

pinter-pinter bagi waktu.”

Page 139: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

123

D. Hasil Wawancara Peserta Didik

1. Nama : Adit Cahyono

Kelas : VII F

Tanggal : 23 Juli 2019

Waktu : 10.00WIB

Peneliti : “Ada beberapa penilaian yang dilakukan oleh guru PAI dan Budi

Pekerti pada aspek pengetahuan seperti tes tertulis misalnya soal

uraian, atau membuat pertanyaan dengan 5 W 1 H, tes lisan, dan

penugasan.Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan

oleh guru PAI dan Budi Pekerti?”

Narasumber: “iya sudah mbak,”

Peneliti : “Ada beberapa penilaian aspek sikap seperti penilaian observasi,

penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.Apakah penilaian-

penilaian tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan Budi

Pekerti?”

Narasumber: penilaian diri dan antar teman sudah mbak, kalau jurnal ga tau

yang seperti apa lupa.”

Peneliti : “Ada beberapa aspek penilaian ketrampilan yang dilakukan oleh

guru PAI dan Budi Pekerti seperti praktek, proyek, produk,

portofolio.Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan

oleh guru PAI dan Budi Pekerti?”

Narasumber: “belum semuanya mbak,”.

Page 140: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

124

2. Nama : Linda Sri Wahyuni

Kelas : VII F

Tanggal : 23 Juli 2019

Waktu : 10.15WIB

Peneliti : “Ada beberapa penilaian yang dilakukan oleh guru PAI dan Budi

Pekerti pada aspek pengetahuan seperti tes tertulis misalnya soal

uraian, tes lisan, dan penugasan. Apakah penilaian-penilaian

tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan Budi Pekerti?”

Narasumber: “sudah semua mbak,”

Peneliti : “Ada beberapa penilaian aspek sikap seperti penilaian observasi,

penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.Apakah penilaian-

penilaian tersebut sudah diterapkan oleh guru PAI dan Budi

Pekerti?”

Narasumber: “penilaian jurnal belum tahu mbak.”

Peneliti : “Ada beberapa aspek penilaian ketrampilan yang dilakukan oleh

guru PAI dan Budi Pekerti seperti praktek, proyek, produk,

portofolio.Apakah penilaian-penilaian tersebut sudah diterapkan

oleh guru PAI dan Budi Pekerti?”

Narasumber: “produk belum mbak, yang seperti apa belum paham.”

Page 141: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

125

Lampiran 3

Tabel 2. 11

Contoh Daftar Hasil Penilaian Autentik

Page 142: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

126

Page 143: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

127

Lampiran 4

Daftar Gambar Observasi

A. SMP Negeri 3 Pakis

Page 144: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

128

B. Wawancara dengan Kepala Sekolah

Foto: Sedang Melakukan Wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah

Page 145: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

129

C. Wawancara dengan Waka Kurikulum

Foto:Sedang Melakukan Wawancara dengan Ibu Waka Kurikulum

Page 146: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

130

D. Wawancara dengan Guru PAI dan Budi Pekerti

Foto: Sedang Melakukan Wawancara dengan Guru PAI dan Budi Pekerti

Page 147: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

131

Foto: Sedang Melakukan Wawancara dengan Guru PAI daN Budi Pekerti

Page 148: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

132

E. Wawancara dengan Peserta didik

Foto: Sedang Melakukan Wawancara dengan Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 3 Pakis Kab.

Magelang

Page 149: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

133

Foto: Sedang Melakukan Wawancara dengan Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 3 Pakis Kab.

Magelan

Page 150: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

134

F. Observasi di Kelas

Foto: Sebelum Proses Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Pada Peserta didik

Kelas V11 di SM[ Negeri 3 Pakis Kab. Magelang

Page 151: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

135

Foto: Proses Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Peserta didik Kelas V11 di

SM[ Negeri 3 Pakis Kab. Magelang

Page 152: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

136

Foto: Proses Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Peserta didik Kelas V11 di

SM[ Negeri 3 Pakis Kab. Magelang

Page 153: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

137

Foto: Proses Awal Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Peserta didik Kelas

V11 Di SM[ Negeri 3 Pakis Kab. Magelang

Page 154: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

138

Foto: Proses Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Peserta didik Kelas V11 Di

SM[ Negeri 3 Pakis Kab. Magelang

Page 155: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

139

Foto: Peserta didik Sedang Mengerjakan Tugas Kelompok di Kelas

Page 156: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

140

G. Instrumen Soal

Page 157: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

141

H. Jadwal Pelajaran SMP Negeri 3 Pakis

Page 158: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

142

I. Daftar Absensi Kelas VII

Page 159: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

143

Lampiran 5

Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)

Page 160: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

144

Page 161: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

145

Page 162: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

146

Page 163: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

147

Page 164: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

148

Page 165: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

149

Page 166: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

150

Page 167: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

151

Page 168: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

152

Page 169: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

153

Lampiran 6

Hasil Jawaban Peserta didik

Page 170: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

154

Page 171: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

155

Page 172: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

156

Page 173: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

157

Page 174: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

158

Lampiran 7

Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 175: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

159

Lampiran 8

Lampiran Surat Keterangan Penelitian

Page 176: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

160

Lampiran 9

Lampiran Surat Pembimbing Skripsi

Page 177: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

161

Lampiran 10

Lampiran Lembar Konsultasi Penelitian

Page 178: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

162

Page 179: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

163

Lampiran 11

Lampiran Daftar Nilai SKK

Page 180: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

164

Page 181: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

165

Page 182: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

166

Page 183: IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6272/1/SKRIPSI ANA ANJARWA… · Judul : “IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

167

Lampiran 12

Lampiran Daftar Riwayat Hidup

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Ana Anjarwati

Tempat, Tanggal Lahir: Magelang, 11 Januari 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun Dalangan, Kel/Desa Kragilan

Rt. 013/Rw. 006, Kecamatan Pakis,

Kabupaten Magelang-Jawa Tengah.

Telepon : 085292273769

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 2004-2010 Lulus SD Negeri 1 Kragilan

2. 2010-2012 Lulus SMP Negeri 1 Pakis

3. 2012-2015 Lulus SMK Negeri 1 Ngablak

4. 2015-2019 Lulus IAIN Salatiga