Post on 07-Jan-2016
description
IMPAKSIABDUL ROCHIM, drg,M.Kes, MMR
Gigi ImpaksiGigi yang tidak erupsi sebagian atau seluruhnya karena terhalang oleh gigi lain, tulang atau jaringan lunak sehingga tidak memungkinkan terjadinya erupsi selanjutnya (Archer, 1975).
Unerupted Teeth (Gigi tidak erupsi) : Gigi tidak dapat menembus mukosa rongga mulut (Archer, 1975).Malposed Teeth (Gigi malposisi) : Gigi tidak erupsi atau erupsi dengan posisi abnormal didalam mandibula atau maksila.
ETIOLOGI
TeoriMasyarakat mesir kuno, Eskimo, Suku Aborigi, Indian, Meksiko Modern.---- Pola makan mirip orang jaman dahulu -gigi impaksi - tidak ada (Tetsch, IV /1992).
Teori PhylogenikProses evolusi -- rahang kecil - gigi tidak tertampungPerubahan perilakuPola makan : - Liat >< - lunak - Keras - Olahan - Tidak diolahStimulus fungsional ---- pertumbuhan rahang
FAKTOR LOKALPersistensiDensitas tulang sekitar dan mukosa membranTrauma pada benih gigiGigi kelebihanLetak benih gigi abnormal
FAKTOR SISTEMIKPrenatal: herediter, miscegenationPostnatal: rickets, anemia, kongenital syphilis, tuberculosis, disfungsi endokrin, malnutrisi
KOMPLIKASI GIGI IMPAKSI- InfeksiResorpsi patologis gigi terdekatResorpsi patologis struktur tulang yang terlibat Contoh : kista, tumorRasa sakit FrakturLain-lain : - Tinitus aureum - Otitis - Kebutaan - Iritis (jarang)
DIAGNOSADasarnya: *pemeriksaan klinis*radiologis Diagnosa ---disertai klas gg impaksiTingkat kesulitanProsedur operassi Rontgen foto:Orthophantomogram ->RA dan RBPeriapikal foto * Oklusal fotoEisler foto *Waters fotoStraight lateral skull
TERAPIPada umumnya perawatan gigi impaksi dibagi 2 :Gigi dibawa kelengkung yang benar/normal-----berfungsi normalSurgical eruption and positioning (dengan/tanpa terapi orthodontia)Transplantation of teeth gigi impaksi sebagai donor
TERAPIMengeluarkan gigi impaksi-----odontektomi Kasus gigi impaksi (M3 bawah) harus dikeluarkan
ODONTEKTOMIPengeluaran gigi tidak erupsi/erupsi sebagian/sisa akar yang tertinggal dan tidak dapat diekstraksi dengan tehnik tang (forceps technique) sehingga harus dikeluarkan dengan tindakan eksisi bedah (eksisi chirurgis)(thoma, 1969)
INDIKASI ODONTEKTOMIPara ABM & maksilofasial USA th 1974 memodifikasi indikasi odontektomi :Korelasi yg tak sesuai; ukuran gigi dg rahangUntuk keperluan terapi orthodontikMenimbulkan kerusakan pada tulang gigi yang berdekatanGigi impaksi yang terlibat kista atau tumor
INDIKASI ODONTEKTOMI5. Gigi impaksi dengan infeksi berulang (recurent)6. Resorbsi internal atau ekksternal dan karies7. Sakit yang tidak diketahui penyebabnya8. Persiapan terapi radiasi rahang dan jaringan sekitarnya
KONTRA INDIKASI ODONTidak ada keluhanKemungkinan menyebabkan gigi terdekat rusak atau struktur penting lainnyaKondisi fisik burukPenderita lanjut usiaKondisi fisik atau mental tergangguRatio resiko: manfaat tidak menguntungkan
KLASIFIKASIWinter (1926), dimodifikasi Pell dan Gregory (1942)----klasifikasi gigi impaksi M3 rahang bawah
Relasi gigi impaksi thd ramus mandibula dan molar kedua rahang bawahKelas I : ruang yang cukup antara ramus dan sisi distal M2 untuk ditempati mahkota M3 diameter mesiodistal
Kelas II : ruang diantara ramus dan sisi distal M2 lebih kecil dari diameter mesiodistal mahkota M3Kelas III : sebagian besar atau seluruh bagian M3 berada didalam ramus mandibula
B. Kedalaman M3 didlm mandibula
Posisi A : bagian tertinggi gigi impaksi terletak pada atau diatas garis oklusalPosisi B : bagian tertinggi gigi impaksi terletak dibawah garis oklusal tetapi masih berada diatas garis servikal M2Posisi C : bagian tertinggi gigi impaksi terletak dibawah garis servikal M2
C. Posisi sumbu akar panjang gigi impaksi thd sumbu panjang M2Simultan posisi : a. buccoversi b.linguoversi, c. torsoversi:Vertikal,Horisontal,Inverted,Mesioangular, Distoangular, Buccoangular, Linguoanguler
Indeks kesulitan Odon M3 RBPedersen, G.W. (1988) KlasifikasinilaiHubungan ruangmesioangular1horisontal2vertikal 3distoangular4
Indeks kesulitan Odon M3 RBKedalamanlevel A1level B2level C3Hubungan dengan ramus klas I1klas II2klas III3
Indeks kesulitan Odon M3 RBIndeks kesulitan sangat sulit : 7-10kesulitan sedang: 5-7kesulitan minimal: 3-4
Langkah2 dsr rencana odontektomi:Menentukan letak atau posisis gigi impaksi di dalam tulang rahang Mementukan bentuk akar gigi impaksiMenentukan arah jalan keluar pengambilan gigi impaksi dengan trauma minimalMenentukan metode odontektomiMenentukan titik tempat kedudukan elevatorMenentukan mukoperiosteal flap
Metode odontektomiPengambilan tulang sekitar gigi yang cukup banyak untuk mengeluarkan gigi impaksi secara utuhGigi impaksi dipotong-potong menjadi beberapa bagian untuk memudahkan pengeluarannya-------tooth division technique/ splitting technique/ odontotomiKombinasi cara A dan B yaitu pengambilan tulang sekitar gigi secukupnya dan pemotongan gigi-------sering diterapkan
Instrumen operasi odontektomi
Tuch klemmen/ duk klemCheek/ lip retraktorElevator lurus-bengkokArteri klemScalpelKaca mulut, sonde, pinset bedahPeriosteal elevator/ rasparatoriumBone fileChissel dan mallet
Hand piece dan burSuction tubeBenang jahit, needle holder, needleGuntingRonguer forcepSharp kuret
Pelaksanaan Operasi Odontektomi 5 TahapPembuatan Mukoperiosteal Flap Pengambilan Jaringan Tulang (dengan/tanpa Odontektomi)Pengeluaran Gigi ImpaksiDebridementPenutupan Luka Operasi
ad1Pembuatan Mukoperiosteal Flap
Pembukaan mukosa periosteal dengan insisi pada jaringan lunak yang menutupi gigi impaksi tersebut.Insisi vertikal dimulai dari sebelah lingual linea oblique externa dari ramus ascendens sejauh 2 cmsebelah distal M3 RB dan diarahkan pada sisi distal gigi tersebutInsisi mukoperiosteum diteruskan pada sebelah bukal mengelilingi garis servikal M3 sampai daerah interproksimal antara M2 & M3 RB
Pembuatan Mukoperiosteal FlapDari titik tersebut insisi diteruskan ke arah lipatan mukosa bukal (buccal fold) membentuk sudut 45Melepaskan jaringan lunak sepanjang garis insisi hingga terbentuk flap & permukaan tulang yang menutupi sebagian mahkota gigi impaksi dapat terlihat jelas
Syarat-syarat Pembuatan FlapKebutuhan ruang untuk pengeluaran gigi (surgical exposure) yang cukupTidak memotong pembuluh darah atau nervus yang vitalTersedianya aliran (supply) darah yang cukup untuk kelangsungan hidup flapTersedianya bone support yang cukup untuk flap setelah penutupan flap
Ad. 2Pengambilan Jaringan Tulang PenghambatPengambilan jar. Tulang penghambat biasanya dilakukan pada tulang sebelah bukal, mesial atau distal dari gigi impaksi, dengan menggunakan chisel atau burPengambilan jar. tulang ini selain untuk meninggalkan hambatan juga bertujuan membuat ruangan antara gigi & fulkrum yg dapat dimasuki ujung elevator
Ad3. Pengeluaran Gigi ImpaksiGigi impaksi dikeluarkan dengan/tanpa Odontektomi menggunakan elevator diungkitTitik ungkit pemakaian elevator tergantung kasus :akar melengkung ke distal titik ungkit sebelah mesial M3akar melengkung ke mesial titik ungkit sebelah distal M3
Pengeluaran gigi impaksiJangan dipaksa !!!bila terdapat hambatan pergerakan gigi- Proc. Alveolaris patah- Gigi tetangga goyang- Fraktur Mandibula
Ad. 4Pelaksanaan DebridementPembersihan luka operasi : - serpihan tulang- gigi- sisa-sisa tumpatanMenghaluskan tulang yang tajam dengan bone fileIrigasi dengan larutan PZ
Ad. 5Penutupan Luka OperasiRongga luka operasi yang telah bersih dan terisi jendalan darahmukoperiosteal flap dijahit pada tempat semulaFlap dijahit pada beberapa tempat tidak terlalu rapat cairan tubuh dapat keluar edema pasca menurunGigit tampon selama 30 menit
Keuntungan Metode OdontotomiLapangan operasi relatif lebih kecilPengeluaran jaringan minimalTrismus pasca operasi hampir tidak pernah terjadiTrauma pd gigi terdekat dapat dihindariBahaya trauma pd kanalis mandibularis diperkecilResiko fraktur pd proc. Alveolaris sebelah lingual diperkecilResiko fraktur diperkecil
Faktor2 penyulit Odontektomi M3Accesibility ex. Klas III posisi CBentuk kurva akar gigi abnormalHipersementosis Rapat dgn kanalis mandibulaDensitas tulang tinggi usia tuaFolikular space gigi impaksi mengecil ok terisi tulang AnkilosisMuskulus orbicularis yang kecil, trismus Lidah besar
Instruksi Pasca OperasiMelepas tampon setelah 30post op Tidak menghisap-hisap luka/mema inkan ujung lidah pada luka Tidak kumur2 keras selama 24 jamMakan yang lunak slm 1-2 hari (??)Sehabis operasi dapat dilakukan kom pres es slm 1-2 jam (tiap 20 menit)Jaga kebersihan luka op dr sisa maka nan dgn kumur ringan pada area lukaKontrol setiap 3 hari
Terapi Pasca OperasiSaat kontrol : irigasi H2O2 3% pd area lukaSetelah 3 hari, dapat dilakukan sikat gigi dg cara hati-hati (??)Jahitan diangkat setelah 7-10 hari bila: luka insisi sudah bertautan dengan baikPenyembuhan luka operasi : 2-3 mingguObat-obatan yang diberikan :- Analgesik- Anti inflamasi- Anti biotik
Komplikasi pada Saat Operasi Odontektomi (Lokal/Sistemik)Perdarahan yang berlebihanTertekan/terputusnya nervus alveolaris mandibulaFraktur akarTrauma pd gigi terdekatTerjadi perubahan tempat frakmen akar gigi ke dalam submandibular spaceFraktur proc. Alveolaris daerah lingualFraktur mandibula daerah angulus mandibula
Komplikasi Pasca Operasi OdontektomiPerdarahan sekunderPembengkakanRasa sakitDry socket (alveolar osteitis)OsteomyelitisFasial abses
Operkulektomi (Operculectomy)Bila gigi M3 diperkirakan dapat erupsi ke dalam cavum oris dan dapat berfungsi normal --- OperkulektomiContoh kelas 1, vertikal, posisi A dan masih ada daya erupsi, ada gigi antagonis, dan oklusi baik tetapi ada operkulum di atas gigi M3Eksisi operkulum- Scalpel- Elektrokauter