Slide CR Impaksi

36
PULPITIS KRONIS DENGAN PULPITIS KRONIS DENGAN IMPAKSI GIGI 3.8 IMPAKSI GIGI 3.8 Oleh: Oleh: Tania Apriyanti Tania Apriyanti 0318011032 0318011032 Perceptor: Perceptor: Drg. Busjra S. Sp.BM Drg. Busjra S. Sp.BM

description

good

Transcript of Slide CR Impaksi

  • PULPITIS KRONIS DENGAN IMPAKSI GIGI 3.8Oleh:Tania Apriyanti0318011032

    Perceptor:Drg. Busjra S. Sp.BM

  • PENDAHULUANPertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dimulai sejak 4-5 bulan dalam kandungan. saat lahir, maksila dan mandibula dipenuhi oleh benih-benih gigi. bayi usia 6-7 bulan, erupsi gigi insisifus pertama. usia 2,5- 3 tahun semua gigi susu telah erupsi.usia 7-12 tahun, gigi permanent mulai erupsiusia 17-21 tahun gigi molar tiga mulai erupsi, gigi molar tiga sering mengakibatkan impaksi.

  • Pencabutan gigi termasuk gigi impaksi terutama gigi molar merupakan tindakan yang paling sering dilakukan baik oleh para dokter gigi maupun dokter gigi spesialis bedah mulut.

  • TINJAUAN PUSTAKADEFINISIImpaksi gigi molar adalah gigi molar ketiga yang gagal untuk erupsi secara sempurna pada posisinya.INSIDENSIpresentasi 20% - 30%. umur 17-21 tahun.pria > wanita.

  • ETIOLOGIfaktor keturunan, retensi gigi susu yg berlebihan,tanggalnya gigi susu terlalu awal,jaringan sekitarnya yg terlalu padat, ketiadaan ruangan karena perkembangan rahang tidak terstimulir dengan baik.

  • KLASIFIKASIMenurut George B. Winter dibagi menjadi 3yaitu:Kelas 1, dimana terdapat ruang yang cukup antara ramus mandibula dengan bagian distal molar dua.Kelas 2, jarak antara ramus mandibula dan bagian distal molar dua lebih kecil dari diameter mesiodistal molar tiga.Kelas 3, sebagian besar atau seluruh molar tiga berada dalam ramus mandibula

  • PATOGENESISGigi terhalang oleh gigi depannya atau jaringan tulang/jaringan lunak yang padat di sekitarnya.gigi bisa muncul sebagian atau tidak bisa erupsi sama sekali. Kalaupun muncul, erupsinya salah arah atau posisinya tidak normal.

  • GAMBARAN KLINISsakit kepala yang tidak jelas sumbernya, telinga berdengung, sakit pada leher dan tenggorokan.

  • Gejala lokal yang mungkin timbuladalah: 1. Pericoronitis.2. Crowding gigi / gigi berjejal.3. Gigi berlubang4. Merusak gigi depannya.5. Infeksi pada tulang sekitarnya.6. Kista.

  • DIAGNOSIS Lakukan anamnesis, serangkaian pemeriksaan fisik intra oral dan pemeriksaan penunjang

    PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Rontgen dental

  • PENATALAKSANAAN

    Gigi impaksi diangkat melalui bedah minor yg dinamakan odontektomi.Odontektomi adalah tindakan untuk mengeluarkan gigi yang tidak erupsi atau erupsi sebagian karena akarnya tertanam dalam tulang rahang Keuntungannya: mengurangi terjadinya fraktur pada mahkota gigi atau pada akar gigi selama ekstraksi.

  • Sebelum dilakukan Odontektomi, lakukan pemeriksaan Laboratorium.Lakukan odontektomi, sebelumnya lakukan anastesi lokal,setalah itu lakukan incisi ginggiva, tampak tulang yang menyelimuti gigi tersebut, tulang tersebut dipotong, setelah dilakukan pencabutan, dilakukan penjahitan pada luka bekas cabut tersebut.

  • Komplikasi yang mungkin timbul setelah dilakukan odontektomi:nyeri dan bengkakperdarahanKerusakan saraf Infeksi

  • Beberapa petunjuk perawatan pada pasiensetelah pencabutan gigi impaksi adalah: Dilarang menghisap atau meniup Dilarang merokok Minum menggunakan sedotan selama 24jam Dilarang berkumur keras walaupun menggunakan obat kumur Dilarang membersihkan gigi dekat tempat pencabutan

  • STATUS PASIENIDENTITASNama: Ny. RUmur: 34 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat: Bandar Lampung

  • ANAMNESISRiwayat Perjalanan Penyakit: Pasien datang ke Poli Gigi dan Mulut RSAM dengan keluhan gigi geraham belakang rahang kiri bawah berlubang sejak 1 tahun yang lalu, pasien ingin mencabut gigi tersebut. Pasien mengaku gigi tersebut terasa ngilu jika kemasukan makanan atau jika minum minuman dingin, keluhan ini dirasakan hilang timbul. Jika rasa sakit tersebut muncul, pasien hanya mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dibeli di apotek. Saat datang ke RSAM pasien tidak mengeluh nyeri atau ngilu pada gigi tersebut.

  • Riwayat Penyakit Dahulu: Kurang lebih 6 bulan yang lalu pasien pernah mengalami sakit gigi, saat itu pasien berobat ke Puskesmas dan diberi obat antibiotik dan obat penghilang rasa sakit. Setelah meminum obat tersebut, keluhan pasien menghilang.

  • GENERAL SURVEYRiwayat darah tinggi, kencing manis dan perdarahan yang sulit berhenti disangkal.EKSTRA ORALSimetris, dalam batas normalINTRA ORALOral higiene: burukBibir : tidak ada kelainanMukosa bukal: tidak ada kelainanGingiva : tidak ada kelainanLidah: tidak ada kelainanDasar mulut: tidak ada kelainanPalatum: tidak ada kelainanOklusi: normal

  • Kuadran 1/5Kuadran 2/6 X 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

    7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 O X O O Kuadran 4/8Kuadran 3/7

  • STATUS LOKALISGigi : 3.8. MesioangulerKaries: Profunda, oklusalSondasi: (+)Dingin: (+)Perkusi: (-)Tekanan: (-)Palpasi: (-)Mobilitas: (-)Jaringan sekitar status lokalis: udem (-), hiperemis (-)

  • Gambaran rontgen foto

    Tampak gambaran karies profunda, mesioanguler dan gambaran akar gigi tidak begitu jelas pada gigi 3.8Tampak karies media pada gigi 3.7

  • Hasil pemeriksaan Laboratorium:Hb: 11,6 gr/dlLeukosit: 6.500 /ULTrombosit: 391.000 /ULCT: 9 menitBT: 3 menitGDS: 80 mg/dlDIAGNOSIS BANDINGPulpitis kronis dengan impaksi 3.8Pulpitis akut parsialis dengan impaksi 3.8DIAGNOSISPulpitis kronis dengan impaksi 3.8

  • RENCANA PERAWATANPro OdontektomiPro medikasi post ekstraks

    TERAPIOdontektomiMedikamentosa : Amoksisilin3x500mg As. Mef. 3x500 mg

  • SARAN TINDAKAN / KONSELINGKonseling tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukanKonseling tentang oral hygiene, konseling tentang perawatan gigi yang karies, konseling tentang membersihkan karang gigi.

    PROGNOSISad bonam

  • PEMBAHASAN Pasien Ny. R, 34 tahun datang dengan keluhan gigi geraham belakang bawah kiri berlubang dan ingin dicabut. Keluhan gigi berlubang ini sudah dialami sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengaku gigi tersebut terasa ngilu jika kemasukan makanan atau jika minum minuman dingin, keluhan ini dirasakan hilang timbul. Jika rasa sakit tersebut muncul, pasien hanya mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dibeli di apotek. Saat datang ke RSAM pasien tidak mengeluh nyeri atau ngilu pada gigi tersebut.

  • Kurang lebih 6 bulan yang lalu pasien pernah mengalami sakit gigi, saat itu pasien berobat ke Puskesmas dan diberi obat antibiotik dan obat penghilang rasa sakit. Setelah meminum obat tersebut, keluhan pasien menghilang.

  • Berdasarkan pemeriksaan fisik Pada intra oral: oral higiene buruk, bibir, mukosa bukal, ginggiva, lidah, dasar mulut, palatum tidak ada kelainan,oklusi normal. Pada kuadran 1 terdapat kalkulus pada gigi 1.5, 1.4, 1.3. Pada kuadran 2 terdapat gigi 2.6 yang sudah tanggal. Pada kuadran 3 terdapat karies gigi 3.8,3.7 dan terdapat kalkulus pada gigi 3.4, 3.3, 3.2, 3.1. Pada kuadran 4 terdapat kalkulus pada gigi 4.1, 4.2, gigi 4.6 sudah tanggal dan karies pada gigi 4.7.

  • Status lokalis pada gigi 3.8 terdapat: karies profunda. Dengan sondasi (+), termal tes (+) perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-), mobilitas (-), jaringan sekitar status lokalis tidak ada kelainan.Dari hasil gambaran rontgen foto: Tampak gambaran karies profunda, mesioanguler dan gambaran akar gigi tidak begitu jelas pada gigi 3.8 Tampak karies media pada gigi 3.7

  • Penegakkan diagnosis pada kasus ini berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang . Pemeriksaan ini mendukung diagnosis ke arah pulpitis kronis dengan impaksi gigi 3.8.

  • Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dengan odontektomi gigi 3.8 dan medikamentosa dengan pemberian antibiotik dan analgetik. Indikasi dilakukan odontektomi pada pasien ini adalah gigi tersebut sudah mengalami karies yang besar dan dalam,gigi tersebut merupakan gigi molar tiga yang mengalami impaksi kelas satu dengan tipe mesioanguler

  • Prognosis pada pasien ini mengenai fungsi gigi 3.8 adalah baik

  • KESIMPULANDiagnosa pada pasien ini berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang adalah pulpitis kronis dengan impaksi gigi 3.8. Penatalaksanaan pada pasien ini sudah benar dan sesuai dengan prosedur yang ada yaitu dilakukan tindakan odontektomi, sebelumnya dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai skrining awal dan foto Roentgen dental untuk mengetahui posisi akar gigi tersebut Pemberian Medikamentosa post odontektomi diperlukan sebagai terapi simptomatis untuk menghilangkan nyeri dan mencegah terjadinya infeksi. Prognosa baik.

  • DAFTAR PUSTAKAAfriana, drg. Sp. 2005. Bahan Ajar Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Unila. Bandar Lampung. Archer, H. 1975. Oral and Maxillofacial Surgery Volume One. W.B. Sanders Company. Philadelpia.http//anibowo.multiply.com/ Problema Geraham Bungsu. Diakses pada 3 September 2008 pkl 10.00 WIB.http//www.dentisia.com/index.php?go=liputan and view=57/ Impaksi GigiMolar. Diakses pada 3 September 2008 pkl 10.00 WIBhttp//www2.kompas.com/ Geraham Bungsu Berpotensi mengganggu Keharmonisan Gigi. Diakses pada 3 September 2008 pkl 10.00 WIBhttp//www.dentiadental.com/Dentia Dental Care Center. Diakses pada 3 September 2008 pkl 10.00 WIBhttp://www.animated-teeth.com/wisdom-teeth/ What are the complications as risks with wisdom teth extraction. Diakses pada 5 September 2008 pkl.16.00 http://www.mynewsmile.com/ Wisdom teeth. Diakses pada 5 September 2008 pkl.16.00

  • Terima Kasih