Post on 12-Aug-2015
ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
A. KEUNIKAN MANUSIA
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis
maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan
proses biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi),
berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang
merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki
keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas)
mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).
Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding mahluk lain, seperti gajah dapat
mengangkat benda yang berat yang tidak dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat
berlari kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil sekalipun manusia masih lebih lemah karena
hanya dengan gigitannya ( nyamuk anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan
kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan
teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain
(hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari mobil, pesawat lebih
kencang disbanding kuda dan harimau. Dengan demikian keunikan dan keunggulan manusia
dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.
Ciri-Ciri Manusia:a.Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknyab.Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)c.Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luard.Memiliki potensi untuk berkembang biake.Tumbuh dan bergerakf.Berinteraksi dengan lingkungannnyag.Sampai pada saatnya mengalami kematiian
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
B. KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai fenomena
alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung
meletus, banjir bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini
merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada
apa?, setelah tahu bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya
akan bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh
pengetahuan walaupun secara sederhana dan bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam
memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink) belaka
sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang sepanjang
jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya,
tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap begitu
saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia hidup digua-gua, berubah
menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah
modern pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya
piker yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang
tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat
memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.
C. PERKEMBANGAN POLA FIKIR MANUSIA
Seperti dijelaskan dimuka bahwa rasa ingin tahu manusia terus berkembang memalui
pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang diinginkannya,
tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah
mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan
masalah dan tidak memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari
jawaban dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang
dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya
mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka
mencoba mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun
orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang
sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya
tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi
dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung
sedang marah, dari jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga
mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya,
mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada yang
punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya
gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik
dengan cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi
dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa
mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh
keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin
dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah :
a. Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
a. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai
30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik tak
terdengar.
a. Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau
parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di
udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
a. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat
relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
observasi yang tepat.
Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di bawah
ini ;
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M )
menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu ;
a.1. Tahap teologi/fiktif
2. Tahap filsafat/metafisik/abstrak
3. Tahap positif atau ilmiah ril
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab pertama
dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam
yang menarik perhatiannya selalu diletakan dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak.
Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau
kekuatan gaib lainnya.
Tahap metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari sebab utama
dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya
kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi
guna menemukan hakikat sesuatu.
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara positif atau
riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui
pengamatan, percobaan, dan perbandingan.
Puncak perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700 – 500
SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi sehingga mereka berpendapat
bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-
bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal bidang edar
matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365,25 hari matahari beredar kembali pada
titik semula dan ini yang disebut waktu tahun.
Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga
pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan rasi-rasi perbintangan
yang sekarang kita kenal yakni; rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo dan sebagainya rasi-
rasi ini erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan dikenalah dengan astrologi. Karena
pengetahuan ini hanya bersifat peramalan, imajiner, dugaan dan kepercayaan maka pengetahuan
ini disebut Pseudo science (sain palsu) yakni pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan
fenomena alam yang sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
Sain palsu tersebut sangat berpengaruh pada para pemikir filosuf yunani seperti Thales ( 624-
549) ia berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang
pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air, hal
ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan pemikiran mitos
yang menganggap semua yang ada dibumi ini adalah ciptaan dewa, pengaruh pemikiran Thales
ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan berfikir mitos secara
perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya
diantaranya adalah :
a. Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar
mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.
b. Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
c. Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
d. Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras
e. Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
f. Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.
g. Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
h. Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
i. Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris.
j. Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran
k. Ibnu Choldun ahli sosiologi
l. Al jebra ahli matematika
m. Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa) dan pengobatan/kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.
n. Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani kedalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa kedalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).
o. Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia
p. Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi.
Kesimpulan :
Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin tahu
( Kuriositas ) terhadap berbagai gejala alam yang terus memperlihatkan aktivitasnya dan
terkadang membuat manusia menjadi cemas seperti bencana alam gunung meletus, kebakaran,
kekeringan , kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus mencari
jawaban dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan.
Sejalan dengan perkembaqngannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan fenomena alam
yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib manusia maka dikenal psedeu Science atau
juga dikenal Astrologi. Pada masa Yunani berpikuir mitos mulai ditinggalkan sehingga
munculah pemikir-pemikir rasional( filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar rasio
sehingga muncullah konsep-konsep alam yang sebagiannya saat ini masih dapat digunaklan dan
diakui kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam,
Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya mendunia karena
karya-karyanya yang ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan reference (rujukan)
bagi perkembangan sains.
KELAHIRAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan berbagai
pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan
kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya maka pendekatan pengetahuan
semacam ini bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan
kebenarannya hanya mengandalkan nalar=akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan
pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan
rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil
pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran
yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri
dari dua sisi ; yakni dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang
sifatnya non praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science ( Ilmu pengetahuan
murni ). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu
pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya
disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk ditetapkan tetapi
yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu
pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional dapat
dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah.
Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia dengan
bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran,
tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran
ilmu pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang (sekalipun sejak
masa filsafat muslim teleskop sudah ada ) yang mampu membuktikan kebenaran teori
Heliosentris Copernicus. Memang sejak penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan
untuk dapat membuktikan secara empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejaran
perkembangan ilmiah ;
Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika dan pengobatan,
Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang berjudul De Revolutionibus
Orbium Caelestium ( Peredaran alam semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak
segera dideklarasikan karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat
justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut ;
Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi,
yaitu ;
Jagat raya ini tidak ada batasnya Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan keyakinan
penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan
dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M ) Pokok-pokok pikirannya adalah
:
Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu focus.
Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M) dengan menggunakan
teleskopnya yang terbesar mampu melihat tatasurya dan mengumumkan hasil penemuannya
bahwa teori Geosentri dianggap salah dan yang benar adalah teori Heliosentris sebagaimana
dikemukakan oleh Copernicus dan Kepler sekalipun bertentangan dengan pendapat penguasa
yang mempertahan teori geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi pusat tatasurya
sebagai tempat singgasana para raja.
A. KRITERIA ILMIAH
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi criteria sebagai berikut ;
Sistematis Berobjek
Bermetoda
Universal
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki
hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri )
dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus
memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan
dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional terarah dan
terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat
universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan
kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
Perasaan Intuitif
Trial and error
Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar
tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya
memiliki sensitifitas yang berbeda.
Sedangkan instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola
berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuannya yang
terdahulu melalui proses berpikir yang tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu
saja tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan dan ketajaman intuitif yang
tingkatnya berbeda-beda, mungkin orang yang terlatih intuisinya akan memeiliki kepekaan yang
tinggi dan memungkinkan intuisinya dapat mendekati kebenaran atau sebaliknya bagi orang
yang memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih maju
dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk
memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error
daripada berhasil.
B. METODA ILMIAH DAN OPERASIONALNYA
Kebenaran ilmu alamiah akan terlihat dari metoda yang digunakan, jika sesuatu
pengetahuan didapat melalui metoda ilmiah maka pengetahuan itu dinyatakan ilmiah dan
sebaliknya jika tidak melalui metoda ilmiah maka pengetahuan itu dinyatakan tidak ilmiah, lebih
lanjut di bawah ini dijelaskan prosedur dan langkah-langkah methoda ilmiah.
a. Pengindraan
Pengindraan merupakan langkah awal yang penting dalam mengenali objek masalah,
tetapi akurasi pengindraan tidak dapat dijadikan ajeg kebenaran karena pengaruh kondisi dan
sifat pengindraan yang terbatas dalam mengenali objek, oleh karena itu perlu adanya
pengulangan secara berkali-kali dan memerlukan waktu yang relatif lama, biasanya orang yang
terlatih memiliki pengindraan yang tajam, seorang ahli musik memiliki pengindraan
pendengaran yang sensitive sehingga peka terhadap kebenaran musik. Begitu pula ahli peneliti
perlu terlatih dalam mengindra objek supaya tidak keliru, maka untuk itu agar pengindraan dapat
ajeg, objektif perlu dibantu dengan alat indra buatan yang ditera akurasinya seperti termometer
sebagai alat untuk mengukur suhu.
b. Masalah
Langkah selanjutnya setelah proses pengindraan terhadap suatu objek yang telah
direnungkan terlebih dahulu adalah menentukan masalah hasil pengindraan, untuk mengetahui
sesuatu itu menjadi masalah apabila objek itu mengandung pertanyaan, seperti pertanyaan apa ?
bagaimana ? dan mengapa ? suatu objek itu begini atau begitu, tentu saja pertanyaan para
ilmuwan akan berbeda dengan orang umum artinya pertanyaan itu harus terukur dan teruji
sehingga akurasi jawabannya dapat dipertanggungjawabkan. Perlu ditegaskan bahwa pertanyaan
yang dimaksud adalah mengandung objek yang jelas atau dapat diindra, bukan pertanyaan
mengapa alam ini ada ? karena pertanyaan seperti ini bukan kajian ilmu alamiah.
c. Hipotesa
Hipotesa atau dugaan sementara merupakan jawaban sementara dari pertanyaan masalah,
untuk mengetahui apakah hipotesa itu benar perlu diuji dan eksperimen yang akurat dan
didukung oleh data fakta yang kuat, bila ternyata fakta berbicara lain maka perlu disusun
hipotesis baru. Biasanya ilmu membuat hipotesa terdiri dari dua klausal positif dan negatif yakni
dua jawaban yang satu dengan lainnya saling bertolak belakang., diantara kedua hipotesa itu
diharapkan salah satunya dapat didukung oleh data dan fakta hasil eksperimen maupun survai.
d. Eksperimen
Eksperimen merupakan pengujian terhadap hipotesa yang dilakukan untuk mendapatkan
pengumpulan data atau fakta melalui kegiatan observasi langsung atau percobaan/eksperimental.
Selanjutnya fakta-fakta itu dikumpulkan dan dianalisa apakah mendukung hipotesa yang
diajukan atau tidak.
e. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan atas penilaian melalui analisis terhadap fakta-
fakta, untuk melihat apakah hipotesa itu yang diajukan itu diterima atau sebaliknya ditolak.
Hipotesa yang diterima merupakan pengetahuan yang telah diuji kebenarannya dan sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan.
Dengan demikian ilmu pengetahuan itu disusun secara sistematis dengan menggunakan
metoda tertentu dan diuji kebenarannya secara empiris dan berlaku secara universal.
C. SIKAP ILMIAH
Salah satu asfek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasatr ini adalah bagaimana menanamkan
sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki
oleh seorang ilmuan ;
1. Jujur
Sebagai ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif. Dan menyusun penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya sehingga terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
2. Terbuka
Seorang iolmuan mempunyai pandangan luas , terbuka bebas dari praduga, ia tidak memperoleh buah pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan kebenaran dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk menguji dan mengkritik kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran orang lain.
3. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh.
4. Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis
tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat
sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
5. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa,
dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” .
Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von
Neuman memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC ( sehingga membuat peserta
seminar tertawa) padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical
Integrator and Computer.
6. Pemberani
Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran,
kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan. Sikap
keberanian ini banyak dicontohkan oleh para ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates,
Bruno yang telah banyak dikenal orang. Copernicus dan Galilleo diasingkan oleh penguasa
karena dengan berani menentang konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda
lainnya berputar mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia mendeklarasikan justru mataharilah yang
menjadi pusat tata surya bumi dan planet lainnya berputar mengitari matahari (Heliosentris),
Socrates memilih mati minum racun daripada harus mengakui sesuatu yang salah. Bruno tidak
takut dihukum mati dengan cara dibakar demi mempertahankan kebenaran.
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah Prof.
Peabody, memberikan kuliah terahir tentang “Perawatan Orang Sakit” Kuliah ini sangat jelas,
penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat memberikan kuliah saat itu berumur 46 tahun,
segar dan bugar, fasih dalam menyampaikan materi kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu
Peabody mengidap penyakit kanker ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti dan dipahami
secara seksama secara medis mengenai setiap gejala kanker yang dideritanya. Sehari sebelum
meninggal dunia ia menulis sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan bahan
penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama juga dilakukan oleh Marry Cury seorang
fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-tahun ia menekuni dan
meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dengan
perlahan radiasi unsure tersebut merambah kedalam tubuh Marry Cury dan ia tahu sehingga
mengindap penyakit kanker, dalam setiap kuliahnya menjelaskan tentang radioaktif tidak pernah
menunjukan ketakutan dan bahaya radiasinya dan itu terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan
sendiri pada saat-saat ajalnya tiba.
7. Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif, Louis Al-Vares (ilmuwan fisika
Berkeley) Ia seorang pemain golf. Dengan kreativitasnya ia membuat alat analisator stroboskop
untuk meningkatkan cara bermain golf. Kemudian alat itu dihadiahkan kepada presiden
Esenhower yang juga pemain golf, dan sejak itu ia memegang paten untuk pembuatan alat
tersebut. Saat ini untuk menghargai kreativitas ilmuwan dalam meningkatkan kesejahteraan
manusia diberikan penghargaan NOBEL seperti yang pernah diterima oleh keluarga Cury untuk
fisika dan kima.
D. FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Filosofis ilmu alamiah sebagai dasar pengembangan ilmu mengacu pada nilai yang
berkembang sejalan dengan pola pikir manusia dalam bentuk budaya dan norma yang dianut dan
menjadi pandangan hidup, untuk itu dibawah ini diuraikan beberapa dasar filsafat ilmu alamiah ;
1. Vitalisme
Ilmu alamiah awalnya tidak dapat terlepas dari pengaruh kepercayaan atau mitos, filsafat
vitalisme merupakan doktrin yang menyatakan adanya kekuatan di luar alam. Kekuatan itu
memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini.
Kekuatan itu dikenal dengan istilah élan vital, Tuhan, yang maha kuasa dll.
2. Mekanisme
Mekanisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa sebagai penyebab yang
mengatur semua gerakan di alam semesta ini adalah sejumlah hukum alam ( nature of law ),
dengan demikian menurut paham ini semua gejala alam semesta terjadi dengan sendirinya sesuai
dengan hukum alam sehingga pandaqngan ini akan menyamakan antara gejala mahluk hidup
dengan mahluk tak hidup sehingga tidak perbedaan yang hakiki diantaranya. Dengan demikian
akan menggiring pandangan manusia pada paham materialisme yang kemudian menjadi ateisme.
3. Agnotisme
Agnotisme merupakan paham yang tidak mempedulikan ada tidaknya kekuatan di luar alam
(sang pencipta, Tuhan, yang maha kuasa, élan vital ). Penganut paham ini hanya mempelajari
gejala alam semata, paham ini akan menggiring manusia bersikap sekuler sebagaimana banyak
dianut ilmuwan barat.
Indonesia yang menjunjung tinggi falsafah Pancasila yang secara seimbang akan dapat
menjembatani antara paham vitalisme dengan mekanisme yang justru peduli pada sang pencipta
tidak seperti halnya agnotisme, sehingga pengetahuan alamiah secara seimbang dilandasi dengan
pengetahuan keyakinan, Sehingga ilmuwan Indonesia selalu dalam kondisi Teisme.
E. KEUNGGULAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa ilmu alamiah memiliki criteria tersendiri berupa
sitematis, objektif, metodik dan universal, dimana hal ini secara tidak langsung akan
menumbuhkan sikap ilmiah yang sangat bermanfaat bagi manusia, dibawah ini dijelaskan
beberapa keunggulan yang bermanfaat bagi manusia ;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif dan bersikap adil, sehingga akan membawa pada hidup
yang tenang dan bahagia.
b. Jika ada penemuan baru yang lebih benar, maka ilmu yang lama tidak berlaku lagi, sehingga
disadari bahwa ilmu pengetahuan itu tidak mutlak atau bersifat relatif. Sedang yang mutlak
datangnya dari Allah SWT.
c. Dengan ilmu pengetahuan orang tidak lagi percaya pada takhayul atau mitos, karena semua
yang ada di alam ini terjadi melalui proses hukum alam atas izin Allah SWT.
d. Ilmu pengetahuan akan membimbing kita untuk tidak berpikir melalui prasangka, tetapi
berpikir secara objektif, terbuka dan sistematis, suka menerima pendapat orang lain dalam
setiap keputusannya.
F. KETERBATASAN METODA ILMIAH
Metoda ilmiah merupakan cara efektif dalam mendapatkan kesimpulan karena
pengetahuan dianalisa berdasarkan prosedur baku dengan ketelitian yang dapat diandalkan baik
secara rasional maupun empirik. Tetapi harus diakui kebenaran ilmu pengetahuan hasil dari
metoda ilmiah bersifat tentative, artinya hanya bersifat semntara saja sebelum ada konsep baru
yang lebih benar. Kebenaran dalam sains tidak pernah mutlak dan tidak pernah lengkap serta
tuntas. Sebagai manusia para ilmuwan sadar dan berendah hati karena mereka yakin sangat
sedikit apa yang telah mereka ketahui. Pada suatu hari Dr. Walter Stewart, seorang ekonom
berdiri dimuka pintu auditorium di Princeton University mengamati sekelompok mahasiswa
fakultas sains dan matematika yang keluar dari sebuah seminar, mereka itu riuh, aktif, cerdas,
dan cekatan. Dalam suatu kesempatan ia menghentikan salah seorang mahasiswa yang keluar
dari auditorium secara tergesa-gesa dan bertanya, Bagaimana seminarnya ? Mereka menjawab
hebat, segala sesuatu yang kami ketahui minggu lalu tentang sains tidak benar lagi saat ini .
Disamping itu Ilmu alamiah memiliki keterbatasan objek yaitu tidak dapat menyentuh wilayah
diluar alam (tentang yang ghaib), tidak bisa dijadikan pembenaran dalam seni estetis ( indah
tidak indah), etika (baik dan buruk) dan lain-lain.
I. BAHASA ILMU ALAMIAH
Adalah bahasa kesatuan yang utuh sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah merupakan bahasa universal. Contoh : Air (Indonesia), Water(Inggris) bahasa ilmiahnya H2O
J. KETERBATASAN INDERA MANUSIA
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon. Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 – 30.000 Hertz,Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
K.PENINGKATAN DAYA PENGINDERAAN
Peningkatan daya indra dapat dilakukan sehingga diperoleh hasil yang tepat dapat dilakukan dengan :
1.Latihan, contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat musik)2.Peningkatan Kewaspadaan, tingkat kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh minat yang menyebabkan kesimpulan berbeda, dapat dilihat pendapat beberapa orang tentang satu etalase atau laporan dari kecelakaan dari beberapa orang.3.Kalibrasi Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan standar yang ada.4.Pengecekan, merupakan hal yang baik untuk menghindari kekeliruan.5.Eksperimen, penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.6.Penginderaan yang meliputi analisis dan sentesis, pengamatan terhadap bagian-bagian atau pengamatan secara keseluruhan.7.Instrumen baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie detector, Teleskop, satelit dll.8.Pengukuran, merupakan ketrampilan tersendiri contoh dalam pembuatan mesin atau arsitektur.
L. PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
a.Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas :1.Psikologi, yang mepelajari proses mental dan tingkah laku2.Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan3.Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial4.Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya5.Sejarah, pencatatan peristiwa-persitiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu6.Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.7.Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.
b.Ilmu Pengetahuan Alam , yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
1.Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir2.Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak3.Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.a.Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhanb.Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewanc.Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidupd.Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidupe.Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidupfSitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalamg.Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenish.Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu
c.Ilmu Pengetahuan Bumi dan AntariksaStudi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.1.Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)2.Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu.
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Berdasarkan hasil pengamatan para astronom dengan menggunakan teropong binokular atau
teleskop yang mutakhir bahwa di alam semesta ini terdapat bintang-bintang beredar mengikuti
suatu pusat berupa kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok
bintang yang sangat dekat satru dengan lain (Cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-
gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang.
Keseluruhan itu termasuk matahari selanjutnya disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata
galaksi itu jumlahnya banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama galaksi Milky
way atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti yang berhasil dapat dilihat oleh para
astronom adalah galaksi andromeda.
Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang 100 Milyar
termasuk diantaranya matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-
bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau cakram dengan
garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10 tahun cahaya. Posisi matahari sebagai
pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Perhitungan jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat digambarkan sebagai berikut ; Dalam 1
detik cahaya dapat menempuh jarak sejauh 300.000 km sedang jarak bumi ke matahari = 8 . 1/3
menit cahaya atau 500 detik cahaya. Berarti jarak bumi dengan matahari = 500 x 300.000 = 150
juta km.
A. ASAL USUL TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1. Teori Ledakan dahsyat (Big Bang)
Seorang ahli perbintangan bangsa Belgia bernama Geprges Lamaitre pada tahun 1930
telah mengemukakan teori ledakan dahsyat. Menurut pendapatnya bahwa alam semesta atau
galaksi-galaksi berasal dari suatu massa yang meledak dengan dahsyat yang bagian-bagiannya
terlempar kesegala arah.
Teori ini nampaknya sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Anbiya
ayat 30, yaitu ;
“ Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman ? “ (Q S Al-
Anbiya : 30 ).
Ayat di atas menjelaskan bahwa alam semesta tang terdiri dari ribuan galaksi yang
didalamnya terdapat tata surya, nebula, cluster dan benda langit lainnya berasal dari suatu massa
yang bersatu padu yang kemudian atas kehendak Allah SWT di pisahkan.
2. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Para ilmuwan menduga bahwa sebelum terbentuknya alam semesta telah terjadi suatu siklus
antara masa ekspansi dan masa konstraksi.
Energi dari reaksi inti hydrogen dapat membangkitkan ekspansi alam sehingga terbentuklah
galaksi-galaksi dan bintang-bintangnya dan unsure-unsur lainnya. Pada masa konstraksi galaksi
dan bintang-bintang itu menciut dan meredup sambil memancarkan energi kalor yang sangat
tinggi.
3. Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold. Mereka bertpendapat bahwa saat
diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,
dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir ( mengingatkan
kita pada Al-Razi yang menyatakan materi itu kekal). Pada setiap saat ada partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-
jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka
jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini
akan mencapai titik batas kritik pada 10 milyar tahun lagi. Tetapi dalam waktu 10 milyar ini
akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90 % materi alam semesta adalah oksigen.
Dari hydrogen ini akan membentuk helium dan zat lainnya.
B. TERBENTUKNYA GALAKSI
Sains modern berpendapat bahwa cosmos telah terjadi dari pada kumpulan gas yakni
hydrogen dan sedikit helium yang berputar secara pelan pada zaman yang sangat kuno.
Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi potongan –potongan banyak dari dimensi dan
kelompok yang sangat besar. Ahli astrofisika memperkirakan bahwa dimensi tersebut 1 milyar
samapi dengan 100 milyar kali besarnya matahari dan besarnya matahari adalah 300.000 kali
besarnya bumi. Angka-angka itu memberikan gambaran kepada kita tentang kelompok gas mula-
mula yang kemudian melahirkan galaksi.
Menurut Fowler (1957) sekitar 12.500 juta tahun lalu galaksi bhima sakti masih
berbentuk kabut gas hydrogen yang sangat panas. Kemudian ia berotasi sehingga bentruknya
menjadi bulat dan bertambah berat. Akibatnya ia mengadakan konstraksi dan bagian masa
luarnya yang memiliki berat jenis yang besar banyak yang tertinggal dan kemudian membentuk
bintang-bintang yang secara lambat laun melakukan konstraksi sambil memancarkan energi
potensialnya berupa kalor sehingga lambat laun suhunya menjadi turun. Setelah ribuan tahun
bintang-bintang itu ada yang bentuknya hampir tetap seperti matahari kita.
C. TATA SURYA
1. Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) seorang
ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796) seoramg ahli fisika bangsa Perancis.
Keduanya berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut, sehingga disebut teori Kabut Kant-
Laplace, dalam alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu berasal dari asap (kabut),
Qur’an surat Fussilat ayat 11.
Artinya ; Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami dating dengan suka hati.
Kant dan Laplace sekalipun memilikim kesamaan dalam menjelaskan asal tata surya tetapi
mereka berbeda dalam menjelaskan proses pembentukan tata surya, sebagaimana dijelaskan di
bawah ini :
Immanuel Kant :
Ia berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari gumpalan kabut gas panas yang berputar
pada porosnya. Kemudian kabuit itu menjadi padat dan atas dasar prinsip tarik menarik dan tolak
menolak dari bagian-bagian kabut yang memadat itu dipusatnya membentuk inti menjadi
matahari sedangkan bagian-bagian lainnya bersatu lalu memisahkan diri dari yang lainnya dan
menjadilah planet-planet. Dengan demikian planet-planet itu terbentuk bersamaan dengan
matahari.
Laplace :
Ia berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula/kabut gas pijar bercampur dengan
debu yang berputar p[ada porosnya. Akibat percepatan rotasinya, kabut makin mengecil dan
bentuknya menjadi seperti cakram (pipih). Karena percepatannya makin besar, keadaan kabut
menjadi tidak stabil dan terlepas membentuk cincin gas, lalu memadat. Pemadatan itu
berlangsung terus menerus , kemudian membuat ketidakstabilan baru sehingga membentuk
cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya. Cincin itu membentuk planet, sedangkan
yang masih panas menjadi matahari.
2. Teoti Tidal atau Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut
teori ini ratusan juta tahun lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian
menghilang. Pada waktu itu sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang
lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh
sesuatu sebab salah satu bintang meledak, dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya
(matahari sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
4. Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di luar tata
surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang
mengandaikan matahari serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang
angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam proses
melahirkan bintang.
Kabut gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik gravitasi antar molekul
dalam kabut itu lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin
padat. Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat gas semacam itu selalu terjadi gerakan.
Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan
memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan materi memadat di tengah. Sedang gumpalan
yang kecil akan melesat dilingkungan sekitarnya. Gumpalan yang memadat ditengah menjadi
matahari sebagai pusat, sedang gumpalan-guympalan yang kecil menjadi bakal planet. Matahari
yang dipusat begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu mendorong
gas yang masih membungkus planet menjadi sirna. Sehingga planet sekarang terlihat telanjang
tinggal terasnya. Tapi bakal planet yang jauh darti matahari kurang terpengaruh sehingga tampak
menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut.
Konsep Alam Ganda;
Para ahli astrofisika modern berpendapat bahwa sangat boleh jadi ada planet-planet yang
menyerupai bumi. Mereka mengira ada kemungkinan terdapatnya planet seperti bumi di luar
system matahari karena alas an-alasan seperti berikut ;
Orang memperkirakan bahwa dalam galaksi kita, seperdua dari 100 milyar bintang,
masing-masing mempunuyai system planet seperti system matahari.
P. Guerin, seorang ahli astrofisika, menulis “system planeter sudah terang, tersebar
banyak dalam cosmos, system matahari dan bumi tidak satu-satunya yang ada, kemudian ia
lanjutkan ; Kehidupan, sebagaimana planet-planet yang memberinya tempat juga tersebar
diseluruh cosmos, dimana saja terdapat kondisi fisikokimia yang diperlukan untuk terbentuknya
kehidupan tersebut dan perkembangan selanjutnya.” Penjelasan Guerin jika kita kaitkan dengan
banyak nya ditemukan ayat al-qur’an yang menyebutkan tentang kegandaan langit dengan
symbol angka 7 lapis langit. Disisi lain wujudnya bumu-bumi yang mirip dengan bumi kita dari
beberapa asfek, adalah suatu hal yang dapat kita fahami, tetapi para ahli sampai saat ini belum
ada yang dapat membuktikan keadaannya seperti apa. Para spesialis menganggap bahwa adanya
bumi semacam itu sangat mungkin.
D. SUSUNAN TATA SURYA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang di
dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat
bhima sakti.
Pada Zaman Yunani kuno, seoreang filosuf bernama Clausius Ptolemeus mengemukakan
pendapatnya bahwa bumi adalah pusat tata surya. Menurut pandangannya matahari, bulan dan
planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya, dikenal dengan teori
Geosentris. Pandangan ini dianut selama 14 abad dimana saat itu berdasarkan hasil pengamatan
kasar oleh filosuf yunani sudah mampu mengenal 5 buah planet, yaitu; Merkurius, venus, mars,
yupiter dan saturnus. Merkurius dan venus disebut planet dalam, karena berada diantara bumi
dan matahari sedang mars, yupiter dan saturnus disebut planet luar karena berada diluar garis
edar matahari.
Pada abad ke 16 seorang ilmuan Polandia bernama Nicolas Copernicus berhasil
mengubah pandangan yang telah berabad-abad lamanya, menurut Kopernicus bumi adalah
planet, sepertihalnya planet-planet lain beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya, disebut
dengan teori Heliosentris. Pandangan ini didasarkan oleh adanya hasil pengamatan yang teliti
serta dengan perhitungan yang sistematis yang didukung oleh teropong bintang yang telah
berhasil ditemukan. Dengan teropong tersebut penuan planet menjadi bertambah banyak, seperti
planet Uranus, neptunus dan Pluto (1930) dan hingga saat ini telah ditemukan 10 buah planet
termasuk bumi, asteroida dan planetoida.
Menurut pandamngan heliosentris, Merkurius dan venus yang berada diantara matahari
dan bumi disebut planet dalam, sementara mars, astroida,yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan
Pluto berada di luar garis edar bumi dan disebut planet luar. Planet-plaanet yang beredar
mengelilingi matahari melalui lintasan (orbit) yang bentuknya elips. Peredaran planet
mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, disamping itu planet-planet beredar mengelilingi
sumbunya yang disebut gerak rotasi, adanya gerak rotasi pada bumi menyebabkan adanya waktu
siang dan malam di bumi. Kala revolusi bumi adalah 1 tahun atau 365,25 hari sedangkan kala
rotasi adalah 1 hari atau 24 jam.
E. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar, disamping sebagai pusat
peredaran juga matahari merupakan sumber energi dilingkungan tata surya, matahari terdiri dari
bagian inti yang dilapisi oleh tiga lapisan kulit yaitu kulit fotosfer, chromosfer dan corona, panas
matahari sebagai sumber kalor memiliki suhu jutaan derajat celcius yang dipancarkan berupa
cahaya dengan tekanan udara ratusan juta atmosfer.
Menurut J.R. Meyer Panas bumi berasal dari batu meteor yang jatuh dengan kecepatan tinggi
pada permukaan matahari. Sedang menurut teori konstaksi Helmholz panas itu karena
menyusutnya bola gas matahari, Dr. Bothe menyatakan panas itu berasal dari reaksi nuklir yang
disebut reaksi hydrogen helium sintetis.
2. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari, hampir 93 % panas matahari terserap
oleh bagian merkurius yang menghadap matahari sehingga suhunya sangat panas, sedangkan
bagian yang tidak menghadap matahari dingin sekali ( sehingga tidak ada air dan udara ), planet
ini tidak memiliki satelit (bulan) dan diperkirakan tidak ada kehidupan.
3. Planet Venus
Planet ini terselubung dengan awan putih yang sangat tebal sehingga dapat memantul cahaya
matahari ke bumi, oleh karenanya dapat dilihat dari bumi dengan cahaya yang terang (sering
disebut bintang timur karena selalu terbit mendahului matahari di sebelah timur dan disebut pula
bintang kejora yang suka bersinar pada sore hari), Venas menyerap cahaya matahari sekitar 20 %
tidak memiliki satelit, kalrevolusinya 225 hari dan kala rotasi 247 hari.
4. Planet Bumi
Planet bumi terletak pada urutan ke tiga dari matahari, ukurannya hampir sama dengan
venus, jarak bumi terhadap matahari sekitar 150 juta km, kala rotasi bumi 24 jam dan kala
revolusinya 365,25 hari, bumi dilapisi atmosfer dengan suhu dan penerimaan cahaya matahari
yang ideal sehingga dapat tersedia air dan gas ( subtansi kehidupan).
a. Gerak Rotasi Bumi
Gerak berputar pada porosnya disebut dengan gerak rotasi, arah rotasi bumi sama dengan
arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit dari timur
dan terbenam di barat, satu kali rotasi menempuh 360 derajat selama 24 jam ( 1 hari ). Sebagai
akibat rotasi bumi munculah gejala berikut :
1) Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan
benda-benda langit lainnya terbit di timur dan terbenam di barat.
2) Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari
(siang), dan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam).
b. Gerak Revolusi Bumi
Sebagaimana pembuktian Kopernicus oleh ilmuan Galilleo Gallilei, Tycho Brahe dan
Keppler tentang heliosentris dimana bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam satu revolusi
= 1tahun = 365,25 hari. Selama berevolusi posisi bumi miring terhadap bidang ekliptika,
sehingga revolusi bumi berakibat ;
1) Pergantian empat musim di daerah sebelah utara garis balik utara (23,5 LU)
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi bintang dari bulan ke bulan
5. Planet Mars
Mars adalah planet luar yang paling dekat dengan bumi sehingga planet sering terlihat
pada setiap jam 19.00 di atas kepala kita, berwarna putih karena sering diliputi salju tipis, ada
beberapa laporan hasil pemotretan satelit bahwa planet ini mengandung oksigen sekalipun dalam
jumlah kecil, bahkan terlihat gambar yang bergaris-garis seperti saluran kanal, diduga ada
tumbuhan lumut yang sangat sederhana tetapi penelitian sampai saat ini masih menganggap di
mars tidak ada mahluk hidup, walau demikian ilmuwan masih gencar melalukan penelitian. Mars
memiliki kala revolusi 1,9 tahun dan rotasinya 24 jam 37 menit, jarak terhadap matahari 226,48
juta km dengan garis tengah 6272 km.
6. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terebesar, berdasarkan analisis spektroskopis planet ini
mengandung banyak gas metana dan amoniak, serta mengandung gas hydrogen dan memiliki 14
satelit. Diameterrnya 138.560 km dengan rotasi 10 jam tampak sebagai bintang yang terang
tengah malam, karena masanya sangat besar = 300 kalimasa bumi sehingga gravitasinyapun 2,6
kali gravitasi bumi.
7. Planet Saturnus
Planet ini memiliki masa jenis yang sangat lebih kecil dari air sehingga akan terapung di
atas air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak, saturnus merupakan
planetterbesar kedua sehingga memiliki 10 satelit dan satelit terbesarnya bernama Titan dan
planet lain bernama phoebe yang arah geraknya berlawanan dengan 9 planet lainnya dan phoebe
dianggap bukan anak kandung saturnus.
8. Planet Uranus
Berbeda dengan planet lain rotasinya dari timur ke barat, jarak ke matahari 2860 juta km
dengan revolusi 84 tahun sementara rotasinya 10 jam 47 detik. Planet ini diketemukan oleh
Herschel bersama keluarga secara tidak sengaja saat melihat saturnus. Besar Uranus kurang dari
setengah saturnus, bergaris tengah 50.560 km dan memiliki 14 buah satelit.
9. Planet Neptunus
Neptunus memiliki dua satelit , satu dioantaranya bernama Triton yang beredar berlawanan arah
dengan gerak rotasi neptunus, jarak ke matahari 4470 juta km dengan kala revolusi 165 tahun
dan planet ini ditemukan tahun 1846 saat astronom menyelidiki Uranus yang orbitnya
menyimpang dan diduga karena ada pengaruh dari gravitasi planet lain.
10. Planet Pluto
Pluto merupakan planet terjauh dari matahari diketahui sejak tahun 1930, planet ini disebut juga
planet transneptunus karena diduga planet ini merupakan bagian satelit neptunus yang terlepas.
Pluto tidak tertembus cahaya matahari sehingga sepanjang jaman selalu gelap oleh karenanya
diberi nama Pluto (dewa kegelapan bangsa yunani) dan tidak memiliki satelit.
V. METODE ILMIAH Adalah Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.Maka ilmu adalah
pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis.
Metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut.
Metodologi ilmiah adalah pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode.
Apakah semua pengetahuan dapatdisebut ilmu ?
TIDAK
Karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu
Syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau dikatakan ilmiah : Logis atau masuk akal. Obyektif.
Sistematis.
Andal.
Dirancang.
Akumulatif.
Penjelasan : Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan
dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll. merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalah definitif. Obyektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.
Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
Dirancang. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
Akumulatif. Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
KARAKTERISTIK PENGETAHUANPengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah diharapkan mempunyai karateristik-karakteristik:
1. Rasional2. Teruji
CARA PIKIRMetode ilmiah mengembangkan dua cara berfikir yaitu :
1. Induktif2. Deduktif
Cara Fikir Induktif Berdasarkan pada kriteria kebenaran korespondensi terkait dengan empirisme, dimana
membetuhkan data-data mendukung. Empirisme adalah paham yang berpendapat bahwa dibutuhkan fakta –fakta yang
mendukung.
Cara Fikir Deduktif Cara berfikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat kuhsus dari pernyataan yang
bersifat umum, mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Pernyataan yang mendukung silogismus adalah premis mayor dan minor
Berfikir deduktif terkait dengan rasionalisme, memberikan sifat rasional yang bersifat konsisten.Rasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran
Syarat Teori Ilmiah Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya
kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimana pun konsistennya,
kalo tidak didukung dengan pengukian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.
Kriteria Metode Ilmiah Berdasarkan Fakta Bebas dari Prasangka
Menggunakan Prinsip-Prinsip Analisis
Menggunakan Hipotesis
Menggunakan Ukuran Objek
Menggunakan teknik Kuantitatif
HIPOTESIS Adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenarannya masih
harus diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Macam Hipotesis
Hipotesa tentang hubungan adalah hipotesis yang menyatakan tentang saling hubung antara dua variabel atau lebih> Hipotesis tentang hubungan berbagai penelitian korelasi.
Hipotesis tentang perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok berbeda. Perbedaan tersebut akibat pengaruh perbedaan satu atau lebih variabel yang lain, yang mendasari penelitian komporatif.
Operasionalisasi Metode Ilmiah Perumusan Masalah; pertanyaan apa, mengapa, bagaimana objek yang diteliti, serta
diidentifikasi faktor yang terkait. Penyusunan Kerangka Berfikir; argumentasi yang menjelaskan hubungan terdapat antara
berbagai faktor yang saling terkait dalam konteks permasalahan.
Perumusan Hipotesis; Jawaban sementara.
Pengujian Hipotesis; langkah pengumpulan fakta-fakta yang relevan.
Penarikan Kesimpulan; Penilaian dari sebuah hipotesis ditolak atau diterima atas fakta-fakta.
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN METODE ILMIAHKEUNGGULAN
Mencintai kebenaran yang objektif. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut.
Mengungkap tabir takhayul.
Membimbing terhadap sikap ingin tahu yang lebih banyak.
Membimbing berpikir terbuka,, objektif, bersikap optimis, teliti, tidak percaya kesimpulan sebelum adanya bukti yang menguatkan, berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.
KETERBATASAN Semua kesimpulan atau kebenaran ilmu pengetahuan bersifat tentatif, artinya sebelum
ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu, maka kesimpulan iti dianggap benar. Sebaliknya kesimpulan yang ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah terdahulu menjadi kebanaran baru.
Pengetahuan yang berupa wahyu Ilahi. Merupakan kebenaran dari pengetahuan yang bersifat mutlak, artinya tidak berubah sepanjang masa. Metode ilmiah tidak bisa menjangkau untuk menguji adanya TUHAN.