Post on 31-Jul-2019
IDENTIFIKASI TUMBUHAN HERBA BERKHASIAT OBATDI BATAS KAWASAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN
DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN KEMILINGBANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
LASMI PUTRI KINASIH
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
IDENTIFIKASI TUMBUHAN HERBA BERKHASIAT OBATDI BATAS KAWASAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN
DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN KEMILINGBANDAR LAMPUNG
Oleh
Lasmi Putri Kinasih
Tumbuhan herba dalam vegetasi hutan mempunyai peran yang penting untukmenjaga keseimbangan ekosistem yakni sebagai tumbuhan penutup tanah.Tumbuhan herba tumbuh di antara pepohonan dan memiliki peran untukmemperkuat struktur tanah hutan tersebut. Beberapa tumbuhan herba memiliki zatpahit dan berbau aromatik yang berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi jenis tumbuhan herba berkhasiat obat yang terdapat di desaSumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung yang berbatasan dengankawasan Tahura Wan Abdul Rachman serta mengetahui khasiat tumbuhan herbayang telah ditemukan. Pengambilan sampel tumbuhan dilakukan dengan metodejelajah langsung pada lokasi yang berbatasan dengan Kawasan Tahura Wan AbdulRahman dengan pengambilan gambar tumbuhan dan pencatatan jenis tumbuhan,kemudian dilakukan identifikasi untuk mengetahui nama jenis tumbuhan,deskripsi tumbuhan, klasifikasi tumbuhan, bagian tumbuhan herba yangdimanfaatkan sebagai obat dan khasiatnya serta pengambilan sampel segar untukdijadikan herbarium.
Hasil penelitian ini diperoleh 28 suku dengan jumlah jenis sebanyak 55 jenistumbuhan herba yang berkhasiat obat. Jenis tumbuhan herba terbanyak yangdimanfaatkan sebagai obat adalah suku Asteraceae yaitu sebanyak 14 jenistumbuhan. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalahbagian daun. Jenis tumbuhan yang ditemukan dan daunnya dapat dimanfaatkansebagai obat sebanyak 23% dan bagian tumbuhan yang paling sedikit digunakanadalah bagian biji sebanyak 13%.
Kata kunci : Sumber Agung, Tahura Wan Abdul Rachman, Tumbuhan HerbaTumbuhan Berkhasiat Obat
IDENTIFIKASI TUMBUHAN HERBA BERKHASIAT OBAT
DI BATAS KAWASAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN
DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN KEMILING
BANDAR LAMPUNG
Oleh
LASMI PUTRI KINASIH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
vi
RIWAYAT HIDUP
Lasmi Putri Kinasih dilahirkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 1996. Penulis
adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Bapak
Lasiyem dan Ibu Djenek Umi Yati. Penulis mengawali pendidikan pertama di
Raudhatul Athfal Darussalam 2002-2003. Penulis melanjutkan pendidikan di
Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Banjar Negeri pada tahun pada tahun 2003-2008.
Pada tahun 2008-2011 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 1 Natar dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1
Natar pada tahun 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis diterima sebagai
mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN).
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di beberapa organisasi kampus yaitu
Bina Rohani Mahasiswa (BIROHMAH), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
(BEM U), Rohani Islam (Rois) FMIPA, Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas (DPM) dan Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO). Penulis
menjadi anggota Anggota Muda Rois Bidang Khusus BBQ dan Anggota Muda
Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM) BEM Fakultas pada periode
2014/2015 dan pernah menjabat sebagai Anggota Bidang Kaderisasi Birohmah,
vii
Anggota Departemen Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM) BEM
Fakultas, Anggota Biro Kesekretariatan dan Rumah Tangga (KRT) ROIS
FMIPA dan Anggota Bidang Sains dan Teknologi (Saintek) HIMBIO pada
periode 2015/2016. Kemudian pada periode 2016 penulis pernah menjadi
Sekertaris Biro Kesekretariatan dan Rumah Tangga (KRT) ROIS dan Anggota
Bidang Sains dan Teknologi (Saintek) HIMBIO. Selain itu, penulis pernah
menjadi Ketua Komisi Keuangan DPM FMIPA pada periode 2017.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rama Murti,
Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah pada Januari 2017
dan pada Juli 2017 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di World Wide
Fund For Nature (WWF) Southern Sumatra dengan judul “Pemantauan
Kawasan Restorasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Study Kasus :
Program Newtrees WWF Lampung)”.
MOTTO
Life is Journey From Allaah to Allaah
“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatandiri kepada Allaah dan mengajarkannya kepada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Ilmu pengetahuan adalahkeindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
“FASHBIR SHOBRON JAMILAA”
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untukurusan yang lain). Dan hanya kepada Allaah lah kamu berharap”
(Qs. Al-insyirah : 5-8)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikannikmat kesehatan, kesempatan serta kesabaran untukmenyelesaikan skripsi ini. Karya ini kupersembahkan
kepada:
Kedua Orangtua tercinta yang selalu mencintai,menyayangi dengan tulus, memberi dukungan, dan selalu
mendo’akan disetiap langkah.
Kakak Adik tercinta, yang selalu memberikan semangat,do’a dan motivasi.
Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unila yang senantiasasabar dan tak pernah lelah dalam membimbing dan
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
Sahabat-sahabat seperjuangan, yang selalu memberikansemangat dan saran, yang selamanya akan menjadi
bagian dari cerita perjalanan studi.
Serta Almamater tercinta.
x
SANWACANA
Alhamdulillaahirobbilalamiin,
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya Skripsi yang berjudul “Identifikasi Tumbuhan Herba
Berkhasiat Obat di Batas Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman Desa
Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung” dapat diselesaikan
oleh penulis.
Penulis menyadari bahwa banyak sekali bantuan yang penulis dapatkan selama
melaksanakan penelitian hingga terselesainya skripsi ini. Dengan terselesainya
skripsi, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Kedua Orangtua tercinta Ibu Djenek Umi Yati dan Bapak Lasiyem atas kasih
sayang, segala doa yang tulus, kesabaran, keikhlasan, tanggung jawab,
motivasi dan dukungannya kepada penulis.
2. Untuk kakak-adikku tersayang Lasmi Ken Utari dan Jelas Prakoso Jati atas
doa dan dukungan, semangat serta kasih sayang dan pengertian yang telah
diberikan selama ini.
3. Ibu Dra. Yulianty, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama yang senantiasa
membimbing, memberikan ilmu, motivasi, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi.
xi
4. Bapak Dr. Bambang Irawan, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang
senantiasa membimbing, memberikan ilmu, motivasi, saran dan kritik dalam
proses penyelesaian skripsi.
5. Bapak Drs. Suratman Umar, M.Sc., selaku Dosen Penguji sekaligus
Pembimbing Akademik yang senantiasa membimbing, memberikan ilmu,
motivasi, kritik dan saran dalam proses penyelesaian skripsi.
6. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
8. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
9. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Biologi atas semua bimbingan
pengajaran, pelayanan dan bantuan yang telah diberikan.
10. Bapak Ariyadi Agustino,S. Hut., M.Si., selaku Kepala UPTD Tahura WAR
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan serta seluruh staff Dinas
Kehutanan Provinsi Lampung atas perizinan, bimbingan dan kemudahan
yang telah di berikan kepada penulis dalam proses penelitian.
11. Kepala Desa Sumber Agung serta Kepala RT 003 Lingkungan II Desa
Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar lampung atas perizinan,
bimbingan dan kemudahan yang telah di berikan kepada penulis dalam proses
penelitian.
12. Teman-teman tim skripsi atas kerjasama, dukungan dan semangat serta
mohon maaf untuk segala kesalahan dan kekhilafan selama penelitian.
xii
11. Seluruh sahabat penulis atas persahabatan, doa, dukungan dan keceriaan yang
sangat berarti serta kesedihan yang mampu menjadi pembelajaran.
12. Semua pihak yang telah turut serta dalam mendukung, membantu,
mempermudah serta mendoakan penulis dalam menyelesaikan proses
perkuliahan.
13. Teman-teman seperjuangan Biologi Angkatan 2014, terima kasih atas
semangat serta kekeluargaannya yang telah terjalin selama ini.
14. Seluruh sejawat kakak dan adik tingkat yang tidak dapat disebutkan satu
persatu atas kebersamaan, dukungan dan semangatnya.
15. Serta almamater Universitas Lampung yang tercinta.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi besar harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allaah SWT senantiasa membalas semua
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Bandar Lampung, 26 Juli 2018
Penulis,
Lasmi Putri Kinasih
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... v
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... ix
SANWANCANA ................................................................................... x
DAFTAR ISI.......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xviii
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.................................................................................... 1b. Tujuan Penelitian................................................................................ 3c. Manfaat Penelitian.............................................................................. 3d. Kerangka Pikir.................................................................................... 3
xiv
II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Gambaran Umum Lokasi .................................................................... 5b. Karakteristik Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat ................................ 6c. Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat.................................. 9d. Kandungan Bioaktif Tumbuhan Obat ................................................. 10e. Keunggulan dan Kelemahan Obat Herba ............................................ 11
III. METODE PENELITIAN
a. Waktu dan Tempat .............................................................................. 13b. Alat dan Bahan .................................................................................... 13c. Metode Penelitian
1. Studi Pendahuluan......................................................................... 142. Pengamatan
a. Tahap Pengumpulan Data........................................................ 14b. Identifikasi Tumbuhan di Laboratorium.................................. 15c. Koleksi Tumbuhan Herba........................................................ 15d. Pembuatan Herbarium
1. Pengepresan...................................................................... 162. Pengeringan dan Identifikasi............................................ 173. Pengeplakan ..................................................................... 17
3. Pengolahan Data........................................................................... 184. Bagan Alir .................................................................................... 18
IV. HASIL PEMBAHASAN
a. Tumbuhan Herba berkhasiat Obat ...................................................... 19
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan.......................................................................................... 36b. Saran.................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 37
LAMPIRAN.................................................................................................. 40
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat di RT 003 Lingkungan IIDesa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar lampung......... 21
Tabel 2. Bagian Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat .............. 34
Tabel 3. Klasifikasi Tumbuhan Herba yang terdapat di RT 003lingkungan II Desa Sumber Agung.................................................. 41
Tabel 4. Persebaran Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat di RT 003Lingkungan II Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandarlampung............................................................................................ 43
Tabel 5. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Bani(Rumah 1) ........................................................................................ 44
Tabel 6. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Neni(Rumah 3) ........................................................................................ 45
Tabel 7. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Sholeh(Rumah 4) ........................................................................................ 45
Tabel 8. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Rusman(Rumah 5) ........................................................................................ 45
Tabel 9. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Suhedi(Rumah 6) ...................................................................................... 45
Tabel 10. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Hj. Salim(Rumah 7) ....................................................................................... 46
Tabel 11. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Toto Aryo(Rumah 9) ...................................................................................... 46
Tabel 12. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Daeni(Rumah 11) ..................................................................................... 46
xvi
Tabel 13. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Toha(Rumah 13) .................................................................................... 47
Tabel 14. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Sariyani(Rumah 14) ..................................................................................... 47
Tabel 15. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Darjo(Rumah 16) .................................................................................... 47
Tabel 16. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Firly(Rumah 17) .................................................................................... 48
Tabel 17. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Nada(Rumah 19) .................................................................................... 48
Tabel 18. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Adon(Rumah 20) .................................................................................... 48
Tabel 19. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Sawiri(Rumah 22) .................................................................................... 48
Tabel 20. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Nunung(Rumah 23) .................................................................................... 48
Tabel 21. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Abai(Rumah 25) .................................................................................... 49
Tabel 22. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Ujang(Rumah 27) .................................................................................... 49
Tabel 23. Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Miskol(Rumah 28) .................................................................................... 49
Tabel 24 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Ema(Rumah 29) ...................................................................................... 49
Tabel 25 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Lulu(Rumah 30) ..................................................................................... 50
Tabel 26 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Sarah(Rumah 31) .................................................................................... 50
Tabel 27 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Uki(Rumah 32) ..................................................................................... 50
Tabel 28 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Cucung(Rumah 33) ...................................................................................... 51
xvii
Tabel 29 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Dayat(Rumah 35) ...................................................................................... 51
Tabel 30 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Misna(Rumah 38) ..................................................................................... 51
Tabel 31 Keragaman Jenis tumbuhan di pekarangan Rumah Roib(Rumah 39) ..................................................................................... 51
Tabel 32. Jenis tumbuhan Herba berkhasiat obat di RT 003 Lingkungan IIDesa Sumber Agung ...................................................................... 52
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian ................................................................... 18
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Sumber Agung dan batas kawasanTahura Wan Abdul Rachman........................................................ 19
Gambar 3. Titik Penelitian RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung...... 20
Gambar 4. Kondisi Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat di RT 003Lingkungan II Desa Sumber Agung ............................................ 31
Gambar 5. Suku Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat di RT 003Lingkungan II Desa Sumber Agung Kecamatan KemilingBandar lampung ........................................................................... 32
Gambar 6. Diagram Jumlah Tumbuhan Herba berdasarkan bagiantumbuhan yang dimanfaatkan ...................................................... 34
Gambar 7. Herbarium Tumbuhan Hippobroma longiflora............................ 68
Gambar 8. Herbarium Tumbuhan Commelina banghalensis......................... 68
Gambar 9. Herbarium Tumbuhan Acalypha australis ................................... 68
Gambar 10. Herbarium Tumbuhan Cleoma rutidospermae .......................... 68
Gambar 11. Herbarium Tumbuhan Synedrella nodiflora .............................. 69
Gambar 12. Herbarium Tumbuhan Amaranthus spinosus............................. 69
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 Taman Hutan Raya adalah
salah satu hutan konservasi yang memiliki fungsi sebagai kawasan pelestarian
alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan untuk
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan Raya juga merupakan wilayah
sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga
kesuburan tanah, mencegah erosi dan menjaga keseimbangan iklim mikro.
Tahura Wan Abdul Rachman adalah salah satu Taman Hutan Raya di
Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Kemiling Bandar Lampung dan
berbatasan langsung dengan Desa Sumber Agung (UPTD Tahura WAR, 2009).
Kelompok Pengelola Pelestarian Hutan (2010) menyatakan Desa Sumber
Agung adalah salah satu desa di Kecamatan Kemiling yang berbatasan
langsung dengan kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. Batas Desa Sumber
Agung sebelah utara yaitu Desa Beringin Raya, batas sebelah selatan yaitu
Desa Batu Putu, batas sebelah timur yaitu Gunung Betung dan batas sebelah
barat yaitu Desa Kedaung. Jumlah penduduk Kelurahan Sumber Agung
sampai tahun 2014 adalah 5.426 jiwa (2.366 laki-laki dan 3.060 perempuan),
2
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 846 KK. Sebanyak 3.015 jiwa
beragama Islam dan 18 jiwa beragama Kristen. Sebagian besar mata
pencaharian utama penduduk adalah bertani dengan mengelola kawasan hutan
ataupun kawasan sekitarnya, bertanam buah-buahan, dan memelihara ternak.
Mata pencaharian lain di desa ini adalah pedagang, buruh bangunan dan jasa.
Keanekaragaman Flora yang tumbuh tersebar menjadikan vegetasi yang berada
di sekitar kawasan Tahura Wan Abdul Rachman memiliki daya tarik untuk
dikaji lebih lanjut. Penelitian yang telah dilakukan di kawasan sekitar Tahura
Wan Abdul Rachman antara lain :
a. Penelitian mengenai Liana dan Tumbuhan Penopang di Blok Perlindungan
Tahura Wan Abdul Rachman (Halomoan, 2013)
b. Penelitian mengenai Pohon di Hutan Pendidikan Tahura Wan Abdul
Rachman (Wahyudi, 2014)
Sementara penelitian di pemukiman sekitar kawasan mengenai tumbuhan herba
berkhasiat obat yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat belum
pernah dilakukan. Tumbuhan obat yang beranekaragam jenis, habitus dan
khasiat mempunyai peluang besar serta memberi kontribusi bagi pembangunan
dan pengembangan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Berbagai keuntungan
yang dihasilkan dengan berperannya tumbuhan obat di sekitar kawasan hutan
adalah pendapatan, kesejahteraan, konservasi berbagai sumberdaya, pendidikan
nonformal, keberlanjutan usaha dan penyerapan tenaga kerja serta keamanan
sosial (Hamzari, 2007).
3
Mengingat peranan pengetahuan pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan
obat sangat penting diketahui serta potensi kemelimpahan tumbuhan herba
berkhasiat obat pada lokasi pemukiman di batas kawasan Tahura Wan Abdul
Rachman, maka perlu dilakukan penelitian mengenai potensi tumbuhan herba
berkhasiat obat pada lokasi yang bersinggungan langsung dengan batas
kawasan Tahura Wan Abdul Rachman yaitu RT 003 Lingkungan II Desa
Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi jenis tumbuhan herba berpotensi obat yang terdapat di desa
Sumber Agung yang berbatas langsung dengan kawasan Tahura Wan Abdul
Rachman.
2. Mengetahui bagian dan manfaat tumbuhan herba berkhasiat obat yang telah
ditemukan di desa Sumber Agung yang berbatas langsung dengan kawasan
Tahura Wan Abdul Rachman.
C. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi mengenai jenis dan manfaat tumbuhan herba berkhasiat
obat yang terdapat di desa Sumber Agung yang berbatas langsung dengan
kawasan Tahura Wan Abdul Rachman.
D. Kerangka Pikir
Keanekaragaman flora di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman yang tumbuh
tersebar menjadikan vegetasi pada lokasi ini memiliki daya tarik untuk
diidentifikasi dan dikaji lebih lanjut. Penelitian mengenai keanekaragaman
4
tumbuhan berupa pepohonan, liana pada kawasan Tahura Wan Abdul Rachman
sudah pernah dilakukan sebelumnya namun masyarakat dan pengelola Tahura
Wan Abdul Rachman belum menggali potensi dan manfaat dari tumbuhan
herba berkhasiat obat yang terdapat di pemukiman sekitar kawasan Tahura
Wan Abdul Rachman.
Melalui metode jelajah langsung dengan pengambilan sampel segar dan
pengambilan gambar tumbuhan herba maka akan memudahkan proses
identifikasi tumbuhan herba untuk selanjutnya diketahui khasiat tumbuhan
herba tersebut sebagai obat. Sehingga akan diperoleh informasi dan data
lengkap mengenai jenis tumbuhan herba yang berkhasiat obat di lokasi
pemukiman Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung
yang berbatasan langsung dengan kawasan Tahura Wan Abdul Rachman.
Dengan adanya penelitian mengenai potensi Tumbuhan Herba berkhasiat Obat
di pemukiman sekitar kawasan, masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan
herba sebagai obat dalam penyembuhan berbagai penyakit.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Lokasi
Kelompok Pengelola Pelestari Hutan (2010) menyatakan bahwa Desa Sumber
Agung merupakan salah satu pemukiman bekas perkebunan karet dan kopi
yang berbatasan dengan kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rachman. Desa Sumber Agung mulai dibuka di sekitar perkebunan karet dan
kopi Langkapura tahun 1940 oleh penduduk asli Lampung Sukadanaham.
Penduduk Sumber Agung mayoritas pendatang dari Jawa dan Sunda.
Kelurahan Sumber Agung terbagi atas tiga lingkungan, lingkungan I mayoritas
berpenduduk Jawa, Lingkungan II dan Lingkungan III mayoritas berpenduduk
Sunda.
Desa Sumber Agung memiliki potensi yang sama dalam hal ketersediaan
sarana dan prasarana seperti desa lain pada umumnya. Sarana dan prasarana
umum yang ada yaitu 1 buah kantor kelurahan, 2 buah lapangan sepak bola,
1 buah lapangan voli, 1 unit puskesmas pembantu dan 3 unit posyandu.
Terdapat juga sarana peribadatan, berupa 4 unit masjid dan 4 unit mushola.
Sarana pendidikan yang ada antara lain adalah 2 Taman kanak-kanak,
3 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Pertama, 1 Sekolah Menengah Atas,
serta terdapat 1 pondok pesantren. Prasarana berupa penerangan (listrik)
6
disertai dengan lampu penerangan jalan. Kelurahan Sumber Agung,
Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung relatif mudah dijangkau, dengan
kendaraan bermotor (KPPH, 2010).
Lingkungan Desa Sumber Agung yang berbatasan langsung dengan kawasan
Tahura Wan Abdul Rachman adalah Lingkungan II yang terdiri dari 8 Rukun
Tetangga dan lokasi desa yang bersinggungan langsung dengan patok batas
kawasan adalah RT 003 lingkungan II Desa Sumber Agung. Sebagian besar
mata pencaharian utama penduduk adalah bertani dengan mengelola kawasan
hutan ataupun kawasan sekitarnya, bertanam buah-buahan dan memelihara
ternak. Mata pencaharian lain di desa ini adalah pedagang, buruh bangunan
dan jasa.
B. Karakteristik Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat
Menurut kamus biologi (Kashiko, 2004) tumbuhan herba didefinisikan sebagai
jenis tumbuhan yang mempunyai perawakan pendek, kecil, dan mempunyai
batang basah karena banyak mengandung air dan tidak mempunyai kayu.
Abdiyanti (2008) menyatakan bahwa bagian tumbuhan herba yang dapat
digunakan sebagai obat adalah akar, umbi, batang, daun, pucuk, bunga dan
buah. Bagian tumbuhan tersebut ada yang dapat langsung digunakan sebagai
obat dan ada pula yang harus melalui proses pengolahan.
Makalalag (2014) menyatakan bahwa tumbuhan obat adalah tumbuhan yang
salah satu atau seluruh bagian pada tumbuhan tersebut mengandung zat aktif
yang berkhasiat bagi kesehatan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh
7
penyakit. Menurut Kurdi (2010) beberapa tumbuhan herba yang memiliki zat
pahit seperti brotowali (Tinospora crispa) dan juga tumbuhan herba berbau
aromatik seperti sirih (Piper betle) merupakan tumbuhan herba yang berkhasiat
obat. Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang penggunaan utamanya untuk
keperluan obat-obatan tradisional. Pemanfaatan jenis tumbuhan obat
merupakan salah satu kebiasaan masyarakat karena tumbuhan obat bersifat
alami dari pada penggunaan obat modern.
Menurut Zuhud dalam Kartikawati (2004), tumbuhan obat adalah seluruh jenis
tumbuhan yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang
dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu jenis tumbuhan obat yang diketahui atau
dipercaya oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan
sebagai bahan baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern, yaitu jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat
dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu jenis tumbuhan obat yang diduga
mengandung senyawa atau bahan aktif yang berkhasiat obat, tetapi belum
dibuktikan secara ilmiah atau penggunaannya sebagai obat tradisional sulit
ditelusuri.
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian
8
tumbuhan herba berkhasiat obat adalah tumbuhan yang mengandung zat aktif
yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat
aktif tertentu tapi mengandung efek resultan/ sinergi dari berbagai zat yang
berfungsi mengobati penyakit (Hidayat dan Tim Flora, 2008).
Menurut Utami (2010) tumbuhan yang berkhasiat obat sebagian besar memiliki
aroma khas dikarenakan adanya kandungan minyak atsiri, sedangkan adanya
kandungan alkaloid yang tinggi dan kandungan senyawa tanin menjadikan
tumbuhan yang mengandung senyawa ini memiliki rasa yang sepat dan pahit.
Selain itu, pada akar tumbuhan mengandung banyak air dan serat.
Nursiyah (2013) menyatakan tumbuhan obat tradisional adalah suatu bahan
atau ramuan bahan alam dalam hal ini tumbuhan yang telah diketahui dan
digunakan secara turun menurun dalam pengobatan yang dilakukan
berdasarkan pengalaman. Tumbuhan obat tradisional sering disebut juga
dengan TOGA (Tumbuhan Obat Keluarga). TOGA biasanya ditanam oleh
para keluarga, seperti di kebun maupun di halaman rumah dengan berbagai
jenis tumbuhan yang berkhasiat dan digunakan sebagai kebutuhan
pengobatan keluarga. Biasanya tumbuhan obat tradisional juga tidak hanya
sengaja ditanam masyarakat namun sering kali hanya tumbuh liar di sekitar
rumah atau jalan. Olahan yang sering digunakan masyarakat dalam
mengkonsumsi tumbuhan obat adalah jamu.
Tumbuhan obat ini lebih mudah didapatkan karena tidak memerlukan resep
dokter. Hal ini mendorong terjadinya ketidaktepatan penggunaan obat
tradisional karena kesalahan atau kurangnya informasi terhadap penggunaan
9
obat tradisional. Penggunaan obat tradisional memiliki efek samping yang
kecil dibandingkan dengan obat konvensional, namun perlu diperhatikan
dalam kepastian bahan aktif yang belum terjamin terutama penggunaan obat
tradisional secara rutin. Untuk pengobatan tumbuhan sebagai obat biasanya
masyarakat menggunakan tumbuhan dengan cara ditempelkan, diminum,
dimakan atau diremas ini dilakukan untuk mendapatkan efek terapi yang
diinginkan (Nursiyah, 2013).
C. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang memiliki
keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami.
Tumbuhan obat merupakan ramuan bahan alam yang secara tradisional telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan keanekaragaman
tumbuhan obat dapat menunjang adanya ketersediaan obat-obat tradisional
yang siap pakai. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna yang potensial untuk
menunjang pembangunan kesehatan. Penerapan praktis dapat dilakukan
dengan cara membudidayakan tumbuhan obat keluarga (TOGA) yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk mengobati anggota keluarga secara mandiri
dengan sasaran tepat serta terjangkau dari segi jarak dan pendanaan. Bagi
masyarakat, mengkonsumsi tumbuhan obat sebagai alternatif penyembuhan
penyakit karena dianggap lebih aman bagi tubuh karena tidak menimbulkan
efek samping meski dalam dosis tinggi dan juga tidak menimbulkan efek
ketergantungan. Isu global “back to nature” semakin meningkatkan pemakaian
10
tumbuhan obat yang dalam hal ini lebih dikenal dengan obat tradisional, di
tingkat nasional maupun global. Sejarah pengobatan yang sudah dikenal sejak
lama sebagai warisan budaya dan tetap diteruskan, kini menjadi potensi dan
modal dasar untuk mengembangkan obat-obat tradisional yang berasal dari
tumbuhan (Kintoko, 2006).
D. Kandungan Bioaktif Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang berkhasiat
mengobati berbagai jenis penyakit. Hingga saat ini, sumber alam nabati masih
tetap menjadi sumber bahan kimia baru yang tidak terbatas baik senyawa murni
maupun melalui derivatisasi menjadi senyawa bioaktif turunan yang lebih baik,
dalam arti lebih potensial dan lebih aman (Krisnawati, 2004).
Menurut Chasanah (2010), tumbuhan obat atau biofarmaka didefinisikan
sebagai jenis tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan dan eksudat
tumbuhan tersebut digunakan sebagai bahan atau ramuan obat-obatan. Eksudat
tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau
dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tumbuhan
dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan/diisolasi dari tumbuhannya.
Berbagai jenis tumbuhan mengandung senyawa meabolik sekunder, seperti
alkaloid, flavanoid, streoid, terpenoid, saponin, dan lain-lain. Senyawa
metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan merupakan zat bioaktif
11
yang berkaitan dengan kandungan kimia dalam tumbuhan, sehingga sebagian
tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan obat (Krisnawati, 2004).
E. Keunggulan dan Kelemahan Obat Herba
Keunggulan obat bahan alam antara lain (Suharmiati dan Handayani, 2006):
1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar
dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan,
ketepatan pemilihan bahan dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau
ramuan tumbuhan obat untuk indikasi tertentu.
2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/
komponen bioaktif tumbuhan obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional
umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yang memiliki efek
saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.
Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak
menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang
saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.
3. Satu tumbuhan bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif
pada tumbuhan obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan
satu tumbuhan bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga
memungkinkan tumbuhan tersebut memiliki lebih dari satu efek
farmakologi.
4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degeneratif. Perubahaan pola konsumsi mengakibatkan gangguan
12
metabolisme tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit Diabetes
(kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal,
dan hepatitis yang merupakan penyakit metabolik. Penyakit degeneratif
antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak
lambung), haemorrhoid (ambein/wasir), dan pikun (lost of memory).
Kelebihan penggunaan obat tradisional yaitu relatif aman dibanding obat
konvensional, efek samping yang ditimbulkan pun relatif rendah. Cara
memperoleh tumbuhan obat tersebut mudah bahkan dapat dibudidayakan
sendiri di rumah, murah, dapat diramu oleh semua orang, dalam suatu ramuan
memiliki kandungan beranekaragam, memiliki efek yang sinergis dan ada
banyak tumbuhan yang memiliki efek farmakologi lebih dari satu. Selain
memiliki kelebihan tumbuhan obat juga memiliki kekurangan yaitu mayoritas
memiliki efek farmakologi yang lemah, bahan baku yang digunakan belum
berstandar, dan belum dilakukan pengujian mengenai efektivitas dan
keamanannya (Krisnawati, 2004).
Menurut Zein (2005), kelemahan tumbuhan obat sebagai berikut:
1. Sulitnya mengenali jenis tumbuhan dan bedanya nama tumbuhan
berdasarkan daerah tempatnya tumbuh.
2. Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tumbuhan obat terutama di kalangan
dokter.
3. Penampilan tumbuhan obat yang berkhasiat berupa fitofarmaka kurang
menarik dibandingkan obat-obatan paten.
4. Belum ada upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan obat.
13
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Maret 2018 di
RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota
Bandar Lampung yang berlokasi di batas kawasan Tahura Wan Abdul
Rachman.
B. Alat dan bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Soiltester digunakan untuk
mengukur pH dan kelembaban tanah, Termometer digunakan untuk
mengukur temperatur, Kamera digunakan untuk mengambil gambar
tumbuhan herba, Gunting tumbuhan digunakan untuk memotong sampel
segar tumbuhan, buku dan pensil digunakan untuk mencatat penomoran
tumbuhan herba, papan, kardus dan sabuk digunakan dalam proses
pengepresan herbarium, oven digunakan dalam proses pengeringan
herbarium dan kertas bufalo, etiket gantung, selotip serta benang digunakan
untuk proses pengeplakan herbarium.
14
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah spirtus, plastik serta tumbuhan herba yang
terdapat di RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung yang berbatas
langsung dengan kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman.
C. Metode Penelitian
1. Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Kegiatan
ini dilakukan guna menentukan RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung
sebagai lokasi penelitian. Desa ini berbatasan langsung dengan kawasan
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman.
2. Pengamatan
a. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari pencatatan suhu, kelembaban serta pH tanah
di lokasi penelitian. Sedangkan pengambilan sampel tumbuhan herba
dilakukan dengan metode sensus keseluruhan pada pekarangan rumah
warga RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung melalui metode jelajah
langsung dengan pengambilan gambar tumbuhan dan pencatatan jenis
tumbuhan.
1. Pengukuran Suhu
Pengukuran suhu menggunakan termometer dengan memperhatikan
volume air raksa pada kondisi awal, perubahan suhu lingkungan di
sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
Volume akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut
15
jika suhu menurun. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai
suhu sesuai keadaan lingkungan.
2. Pengukuran kelembaban dan pH tanah
Pengukuran kelembaban dan pH tanah menggunakan Soiltester dengan
menancapkan ujung alat ke tanah yang ingin diukur, kemudian tekan
tombol secara lama untuk mengukur pH sekaligus mengukur
kelembapan tanah. Lihat penunjuk pada soil tester, nilai bagian atas
menunjukkan nilai pH tanah 1-14 dan nilai bagian bawah menunjukkan
nilai kelembapan tanah (dalam %).
b. Identifikasi Tumbuhan di Laboratorium
Identifikasi dilakukan untuk mengetahui jenis tumbuhan dengan mengacu
pada buku kunci berupa e-book yang berjudul Tumbuhan Herbal Indonesia
(Kurdi, 2010) dan Kitab Tumbuhan Herba (Hidayat, 2015) dengan
mencocokan gambar morfologi tumbuhan untuk kemudian diketahui
klasifikasi, deskripsi, bagian tumbuhan herba yang memiliki khasiat obat
dan manfaatnya. Setelah dilakukan identifikasi, kemudian dilakukan
pembuatan herbarium pada beberapa jenis tumbuhan herba yang
berkhasiat obat sebagai koleksi.
c. Koleksi Tumbuhan Herba
Spesimen yang diambil dalam kondisi fertil, yaitu semua organ-organ
tumbuhan terwakili mulai umbi, akar, batang, daun, buah dan bunga.
Apabila tidak memungkinkan cukup diwakili oleh batang, buah, dan
bunga. Adapun langkah kerjanya sebagai berikut :
16
1. Dipilih spesimen yang masih segar
2. Spesimen diambil dengan ukuran panjang 40 cm.
3. Koleksi yang telah diambil dari lapangan diberi etiket gantung yang
berisi kode nama kolektor, nomor koleksi, nama lokal, lokasi dan
tanggal pengambilan sampel. Kemudian sampel disusun satu per satu
dengan rapi dalam lipatan koran, kemudian diikat dan dimasukkan ke
dalam kantong plastik besar yang selanjutnya disiram dengan spirtus
sampai basah dan merata kemudian plastik diiikat kuat dengan diberi
selotip supaya spirtus tidak menguap.
4. Koleksi selanjutnya dicatat ciri spesifik masing-masing jenis dan
dikumpulkan pada buku catatan (Mertha, 2018).
d. Pembuatan Herbarium Tumbuhan Herba
1. Pengepresan
Pengepresan adalah proses pengaturan spesimen pada alat pengepresan
yang terdiri dari koran, kertas kardus dan papan. Langkah kerjanya:
a. Spesimen yang telah terkumpul dikeluarkan dari kantong plastik
b. Spesimen kembali diatur diantara kertas koran
c. Untuk spesimen yang terlalu panjang, batang dipatahkan
membentuk huruf N atau A.
d. Pada saat pengepresan, kondisi tumbuhan harus utuh, tidak
diperbolehkan adanya bagian-bagian yang dikurangi.
e. Diatur posisi sebagian daun, sehingga daun tampak bagian
permukaan atas dan bawah.
17
f. Diatur kertas-kertas koran yang telah berisi spesimen tadi menjadi
tumpukan
g. Dilapisi menggunakan kardus dan triplek kemudian ikat kuat-kuat
(Mertha, 2018).
2. Pengeringan dan identifikasi
a. Spesimen dikeringkan dengan oven, suhu yang digunakan adalah
70oC. Lama pengeringan tergantung jenis tumbuhan.
b. Material yang sudah kering ditulis nama botaninya. Biasanya
secara berturut-turut material tersebut termasuk suku, marga dan
jenis tumbuhan (nama lokal ataupun nama ilmiah), lokasi tempat
pengambilan, tanggal pengambilan, nama kolektor, ketinggian
lokasi pengambilan.
c. Nomor koleksi yang ditulis pada label identifikasi sesuai dengan
nomor koleksi pada label gantung (Mertha, 2018).
3. Pengeplakan
a. Material herbarium yang telah kering kemudian diplak atau
ditempelkan pada kertas gambar/karton yang kaku dan telah
disterilkan. Bersamaan dengan pengeplakan dilakukan pula
pemasangan label identifikasi yang telah diisi. Dalam hal ini perlu
diperhatikan agar tidak terjadi salah pasang antara label
identifikasi dengan nomor koleksi herbarium yang bersangkutan.
b. Material herbarium kering yang sudah diplak dan memiliki label
identifikasi selanjutnya bisa disimpan diruangan herbarium
(Mertha, 2018).
18
3. Pengolahan Data
Data tumbuhan herba yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk
Data deskriptif kuantitatif dilengkapi dengan gambar, deskripsi, klasifikasi
bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan penyakit yang
dapat disembuhkan serta data persebaran jenis tumbuhan herba.
4. Bagan Alir
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Penentuan Lokasi Penelitian
Sampling
Pengambilan Sampel Segar Pengambilan Gambar Tumbuhan
Pembuatan Herbarium
Pengepresan
Pengeringan
Pengeplakan
Identifikasi
Analisis Data
Kesimpulan
Hasil
44
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat 55 jenis tumbuhan herba yang berhasil diidentifikasi, terdiri
dari 28 suku tumbuhan. Jenis tumbuhan herba terbanyak yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat di RT 003 Lingkungan II Desa Sumber
Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung adalah suku Asteraceae
yaitu sebanyak 14 jenis tumbuhan.
2. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat
adalah bagian daun.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan perlu adanya
penelitian lanjutan khususnya di bidang farmakologi untuk mengetahui
kandungan kimia yang terdapat pada jenis tumbuhan herba berkhasiat
obat yang terdapat di RT 003 Lingkungan II Desa Sumber Agung
Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abdiyani, S. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat diDataran Tinggi Dieng. Jurnal Balai Penelitian Kehutanan Solo Vol. VNo. 1 : 79-92
Amin, L. N. 2015. Pemanfaatan Tradisonal Tumbuhan Alam Berkhasiat ObatOleh Masyarakat di Sekitar Cagar Alam Tangale. Jurnal BalaiPenelitian Kehutanan Manado Vol. 3 No. 1
Anggraeni, R. 2010. Pengaruh Pemberian Topikal Daun Ageratum conyzoidesPada Penderita Luka Pada Kulit. Skripsi. Universitas Airlangga.Surabaya.
Assidqi, K., Wahyu, T., dan Setyawati, S. 2012. Potensi Ekstrak Daun PatikanKebo (Euphorbia Hirta) Sebagai Antibakteri Terhadap Aeromonashydrophila Secara In Vitro. Journal of Marine and Costal Science Vol. 1No. 2 : 113 – 124
Ariningsih, R. I. 2009. Isolasi Streptomyces dari Rizosfer Familia Poaceae yangBerpotensi Menghasilkan Anti jamur Terhadap Candida albicans. Skripsi.Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah. Surakarta
Azier, R. 2009. Penyakit Anemia dan Obat Tradisionalnya.http://obatanemiatradisional.rahmat.blogspot.co.id//. Diakses padatanggal 10 Oktober 2017 pukul 11.20 wib.
Chasanah. 2010. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional.http://pemanfaatantumbuhanobattradisonal.artikel/2010-kandungan-tumbuhan-obat-html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 11.20wib.
Halomoan, T. T. 2013. Identifikasi Jenis Liana dan Tumbuhan Penompangnya diBlok Perlindungan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Jurnal SylvaLestari Vol. 3 No. 2 : 31-42
47
Hamzari. 2007. Identifikasi Tanaman Obat-obatan yang Dimanfaatkan olehmasyarakat Sekitar Hutan Tabo-tabo. Jurnal Hutan dan Masyarakat Vol. 3No. 2 : 111-234
Hidayat, S dan Tim Flora. 2008. Khasiat Herbal. Gramedia. Jakarta.
Hidayat, S. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Agriflo Pustaka. Jakarta Timur
Jagatheeswari, D. 2014. Morphological studies on flowering plants.Journal International Letters of Natural Sciences Vol. 10 : 36-43
Kashiko, T. 2004. Kamus lengkap biologi. Kashiko. Surabaya.
Kartikawati, S. M. 2004. Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan oleh MasyarakatDayak Meratus di Kawasan Hutan Pegunungan Meratus, Kabupaten HuluSungai Tengah. Skripsi. Insitut Pertanian Bogor. Bogor
Kintoko. 2006. Potensi Pengembangan Tanaman Obat. Jurnal Prosiding PersidanganAntarbangsa Pembangunan Aceh Vol.1 No. 1
Kelompok Pengelola Pelestari Hutan (KPPH). 2010. Data PerkembanganAnggota Dan Tanaman Kelompok Pengelola Pelestari Hutan (KPPH).KPPH Desa Sumber Agung. Bandar Lampung
Krisnawati, S. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Genetik Tanaman Obat SpesifikKalimantan Tengah. Jurnal Buletin Plasma Nutfah Vol. 12 No. 1
Kurdi, A. 2010. Tanaman Herbal Indonesia. Malang.
Makalalag, I. 2014. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Di KecamatanPinolosian Kabupaten Bolang Mongondow Selatan. Skripsi. FakultasMIPA. Universitas Gorontalo. Gorontalo.
Mertha, I. G., Agil A. I., Liwa, I. dan Zulkifli, L. 2018. Pelatihan TeknikPembuatan Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan berbasisLingkungan Sekolah di SMAN 4 Mataram. Jurnal Pendidikan danPengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1
Nursiyah, 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional yang Digunakan Orang Tuauntuk Kesehatan Anak usia dini di Gugus Melatio Kecamatan KalikajarKabupaten Wonosobo. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas IslamNegeri Semarang. Semarang.
Rahmi, A. N., Afifah, B.,Sutijatmo dan Suci N.V. 2014. Efek Hiplogekimik EkstraDaun Kencana Ungu (Ruelia tuberosa L.) Pada Tikus Wistar Jantan. JurnalKartika Farmasi Vol. 2 No. 2 : 50-53
48
Salwa, J. G. 2017. Ekstraksi Flavonoid Bayam Merah (Alternanthera Amoena).Jurnal Intergrasi Proses Vol. 6 No. 4 : 162-167
Santos, G., Oliveira R.S, dan Constantein J. 2014. Conyza sumatranensis: A NewWeed Species Resistant to Glyphosates in The Americas. Journal WeedBiology and Management Japan Vol. 14
Sewta, C. 2015. Uji Efek Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) TerhadapPenyembuhan Luka Insisi Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Skripsi.Fakultas Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi. Manado
Sovia, L. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenil Propanoida dan Alkaloida.http://library.usu.ac.id/download/fmipa/06003489.pdf diakses 8 Oktober2011
Suharmiati dan Handayani. 2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. AgromediaPustaka. Jakarta
Stefanus, G. 2009. Efek Neuroterapi Pada Tumbuhan Herba yang Berkhasiat Obat.Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Depok.
Syah, S. Ar., Samsurizal, M. S, RamdhanilP. 2014. Jenis-jenis dan Khasiat TumbuhanSuku Asteraceae di Desa Mataue Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. OnlineJurnal of Natural Science vol. 3 No. 3 : 297-312
UPTD Tahura WAR. 2009. Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Taman HutanRaya Wan Abdul Rachman. Bandar Lampung
Utami, A. 2010. Potensi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Kabupaten Lampung Baratdan Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Balai Penelitian KehutananPalembang. Palembang.
Wahyudi, A. 2014. Keanekaragaman Jenis Pohon Di Hutan PendidikanKonservasi Terpadu Tahura Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva LestariVol. 2 No. 8 : 1-10
Yuliasari, R. M. 2016. Inventarisasi Tumbuhan Gulma Di Lahan Pertanian Wortel(Daucus carota L.) Desa Sumber Brantas, Di Kecamatan Bumiaji KotaBatu. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Negeri Malang. Malang
Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Upaya Meningkatkan. PemeliharaanKesehatan. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara. Medan.