Post on 20-Apr-2022
I Wayan Sudiarta
Digital technology change our life
Belanja online, kebutuhan hiburan online melaluistreaming atau on-demand. Media konvensional semakinditinggalkan. Cara kita bekerja juga berubah melaluiinteraksi virtual. Demikian juga pendidikan dan pelatihan.
Lifestyle change, work & education change
Komunikasi instan, lebih mudah, lebih murah denganberbagai aplikasi. Koneksi dan interaksi sosial berpindahmelalui platform digital. Melampui keterbatasan jarak danwaktu.
Change the way we communicate & connect
Fake news bertebaran, asli dan palsu seringkali blur, dapat berdampak pada dunia yang chaos. Risikokesehatan meningkat baik fisik maupun mental.
Side effect : trust & privacy, physical & mental
helath
Digital Tech Impact
Digital Activities
3. Fintech & e-Services
Ride hailing, online food, e-travel, e-ticket, penginapan online, dompet
online, bank online dan investasionline
2. Digital Media &Digital Advertising
Video on-demand/ streaming, vlogs, music
streaming, movie on demand/streaming,
search, games online
1. Communication & Social Networking
Komunikasi online ( Whatsapp, Google, Line, dll), Social media
(facebook, Instagram, Snapchat, dll)
4. E-Commerce
The booming sectorE-commerce grow faster than retailAPAC growth is about 25% in 2019
Perdagangan online, baikplatform luar negeri maupundalam negeri, online diskon,
logistik online.
Perkembangan Digital Dunia
Sumber : wearesocial.com
Kondisi Digital Indonesia
175,4 jutaThe number of internet users in Indonesia increased by 25 million (+17%) between 2019 and 2020. Internet penetration in Indonesia stood at 64%
The number of mobile connections in Indonesia increased by 15 million (+4.6%) between January 2019 and January 2020.The number of mobile connections in Indonesia in January 2020 was equivalent to 124% of the total population
Internet users
8jam
Internet dalamsehari
Social Mediasehari
3,5 jam
Data per Januari 2020
Mobile connection
338,2 juta
Social Media users
160 juta
The number of social media users in Indonesia increased by 12 million (+8.1%) between April 2019 and January 2020.Social media penetration in Indonesia stood at 59%
Console Gamesehari
1,5 jam
• 80% users 16-64 tahun pernahberbelanja online.
• Streaming content terus meningkat Sumber : wearesocial.com
Perkembangan e-commerce Indonesia
Sumber : www.statista.com
2019 : sekitar Rp285 triliun
Digitalisasi : perubahan business model
Analytics
Roadmap Bank
Service
Decision Knowledge
Interaksi dan transaksi berpindah dari fisik to digitalDigitalisasi membawa perubahan fundamental terhadap model bisnis, cara berbisnis. Fasilitas fisik menjadi kurang penting, teknologi menjadikekuatan utama menjangkau pelanggan.
Terjadinya peningkatan perdagangan global tanpa sekat (borderless)Teknologi mengatasi keterbatasan jarak dan waktu sehingga dapatmenjangkau pasar di seluruh dunia meskipun tanpa keberadaanusaha/kantor di suatu negara pasar.
Terkonsentrasinya big-tech companies di beberapa negaraPerusahaan teknologi besar umumnya berdomisili hanya di beberapanegara seperti Amerika Serikat dan China. Negara-negara lain praktishanya menjadi pasar (market country) dari perusahaan teknologi.
Tantangan terhadap kebijakan publik untuk mengikuti perkembanganLaju digitalisasi memaksa pemerintah terus memikirkan kebijakan-kebijakan baru yang sesuai sehingga potensi dan ancaman digitalisasidapat ditangani dengan baik
Cross border digital activities model
X Corp
Host country Market country
X Corp PE(branch)
PT X Ind(subsidiary/
agency)
Other country
X Corp
SERVER
2
1
Brick & mortar economy
Digitaleconomy
POS
B2CB2B
POS
The tax challenges of digital transaction
03
04
05
02 Alokasi hak pemajakan dari transaksi digital cross-border
Model konvensi pamajakan terutama mengenai ketentuanBentuk Usaha Tetap (Permanent Establishment) tidak relevanlagi dengan model bisnis digital
Kecenderungan big-tech melakukan BEPS
Tax collection vs tax preferences, to boost development of local digital companies
01 Keadilan ekonomi bagi negara yang menjadi pasar
Digital value creation vs users
Companies (MNE) is taxed where its value is created (host/domicile country) not in the market country. Market country is allowed to tax when the MNC operates in that country through a Permanent Establishment
Sumber : www.taxfoundation.org
The tax challenges response
Various types of tax mechanismPotensi munculnya berbagai strukturpajak digital yang kompleks .
Compliance cost for MNEBiaya tinggi dalam melaksanakankewajiban pajak digital yang berbeda-beda.
Double TaxationPotensi terjadinya pajak bergandakarena tidak terlindungi oleh tax treaty
Kebutuhan penerimaan negarameningkat, digital economy,utamanya cross-border digitalactivities adalah potensi besarbelum tersentuh.
Namun pelaksanaan aturanpemajakan melalui PajakPenghasilan terkendalakesepakatan dalam tax treaty. Dirumuskan pajak baru, yaitu pajakdigital.
Aksi unilateral market country untukmemungut pajak transaksi digital cross border (“pajak digital”)
Possible consequences
OECD : global consensus on digital taxes
2015 2017
BEPS Action Plan 1
Digital economy is one of OECDBEPS concern, further realized that digital challenges broader
than BEPS
Acceleration ofworking on the issue
G20 ask Inclusive Framework toaccelerate timeline on addressing the tax issue on digital economy
2020 1st 2019
Consensus based istargeted to achieved
A Policy Note agreed
Grouping proposals into 2 Pillars. Pillar 1 : nexus & profit allocation. Pillar 2: ensuring a minimum level
of taxation
- Perumusan kesepakatan global dan solusi permanen pemajakan digital- Unified approach on reallocating the taxing rights between jurisdictions- Kesepakatan diharapkan tercapai pada akhir 2020
2018
2nd 2019
Interim ReportIn depth analysis of digital business and
impact on international tax system (nexus & profit allocation rules). Impossible to ring fence the digital economy. Member didn’t
agree but commit to continue works
A detailed Program of Work
Endorsed by G20 Finance Minister and Leaders. Public comments for architecture of Unified Approach
(Pillar 1)
On Unified Approach(Pillar 1) by the end 2020
Digital Taxes (Pajak Digital)
Include extension of existing tax rules to apply tax neutral principle/level playing field like extension VAT to online services/IP, WHT to digital products
Tax to business that provide products & services through digital means
(perangkat dan prosedur elektronik –sistem elektronik)
Also extension of permanent establishment definition that now cover : digital presence, virtual presence, significance economic presenceUsing special tax rate or special tax
base ( a new taxes)
Over a certain set of measure (digital users, total global revenue, total revenue in the country)
Principles of Digital Taxes
Simplicity
Aturan pajak harusmudah diterapkan,
meminimalkancompliance cost,
menghindariadministrasi yang
tidak perlu
Keep it simple
Transparancy
Mengatur jelasjumlah yang harusdibayar, waktu dan
tata carapembayaran
No hidden cost
Neutrality
Kebijakan pajaktidak bertujuan
menghukum ataumenguntungkan
satu industry tertentu
Level playing field
Stability
Mudah diantisipasioleh bisnis,
bersifat jangkapanjang dan predictable
Gain trust
Types of Digital Taxes
Digital Services Tax Equalization Levy Gross Based WHT VAT/GST
Applied to gross revenueBasically a proxy to income taxgoverned by tax treaty. Other
name include Electronic Transaction Tax
India introduce this taxTax base is gross revenue undercertain measure. Actually target the same object. Introduce the
concept of significance economic presence
Extension of WHTWHT is applied to overseas digital services which has no PE in that
country.
The consumption taxVAT/GST applied to digital
product, mostly that supplied on B2C scheme follow OECD guideline
on VAT destination based
DIRECT TAXES (PAJAK LANGSUNG) INDIRECT TAXES
Digital Activities targeted to be taxed
Digital contentstreaming & online
gaming
Social Media Platform
Online intermediation platforms,including the
operation of online marketplaces, irrespective of
whether used by businesses or consumers
Online Search
Online Advertising Services
Cloud Computing
Digital Taxes di beberapa negara
FranceDST – 3%
retroactive since Jan
2019 (postponed)
VAT 10% - reporting
requirement
IndiaEqualization Levy :6%
for online advertising (2016), 2% on other e-commerce
(2020)
GST
AustraliaWait for global
consensusGST 10%, turnover >A$75k –adopted
July 2017
ChileDigital Tax 10%
(cancelled)
VAT 19% start June 2020 require registration
MexicoWHT - variable
VAT 16% start June 2020 require registration
UKDST – 2% VAT liable
Perlakuan Pajak Digital Economy di Indonesia
1
2
3
4
CakupanKegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yaitutransaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedurelektronik. Dilakukan oleh subjek pajak luar negeri kepada pembeli di dalam daerah pabean
SanksiSanksi administrasi sesuai ketentuan UU KUPSanksi pemutusan hak akses setelah diberikan teguran
Pengenaan PPNAtas pemnafaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerahpabean di dalam daerah pabean melalui PMSE
Pengenaan PPh atau Pajak TransaksiElektronikPengenaan PPh atau Pajak Transaksi Elektronik apabila subjek pajak luar negerimemenuhi kriteria kehadiran ekonomi signifikan (significant economic presence)sehingga dianggap menjadi BUT
Perppu 1/2020 (UU No 2/2020) Psl 4, Psl 6, dan Psl 7
Pengenaan PPh
Pengenalan taxable nexus baruPedagang LN, Penyedia Jasa LN, Penyelenggara PMSE LN diperlakukansebagai BUT apabila memenuhi kriteriakehadiran ekonomi signifikan.
CakupanBaik menjual barang atau menyediakanjasa secara langsung atau tidak langsungkepada konsumen di Indonesia. Pajakdibayar dan dilaporkan oleh pedagang LN, penyedia jasa LN atau PenyelenggaraPMSE LN
Alternative Plan – Pajak BaruMengenakan Pajak Transaksi Elektronikapabila pengenaan PPh terganjalketentuan tax treaty. Umumnya pajakdigital baru ini menggunakan gross revenue sebagai dasar penghitungan. Perlu ditunggu penerbitan PP mengenaikejelasan tarif tersebut.
Kriteria kehadiran ekonomisignifikanSignificance economic presence diukur darijumlah peredaran bruto konsolidasi grupusaha, jumlah penjualan di Indonesia, dan/atau jumlah aktif pengguna media digital di Indonesia
01 02
03 04
Pengenaan PPN
Tarif
▪ Mengikutiketentuan UU PPNyang berlaku
▪ 10% dari DPP
Tata Cara
▪ Dipungut, disetor,dan dilaporkanoleh pedagang LN, penyedia jasa LN, penyelenggaraPMSE LN, penyelenggaraPMSE DN
▪ Dapat menunjukperwakilan di Indonesia
Cakupan
▪ Pemanfaatan BKPtidak berwujud atauJKP dari luar daerahpabean melalui PMSE
▪ Penyerahan oleh orang pribadi ataubadan yang bertempat tinggalatau bertempatkedudukan di luardaerah pabeankepada pembeli didalam daerah pabean
Pelaksanaan
▪ Tata carapenunjukan,pemungutan,penyetoran danpelaporan PPN ditetapkan olehMenteri Keuangan
▪ PMK48/PMK.03/2020
▪ Berlaku 1 Juli 2020
Tata Cara Pemungutan, Penyetoran,
Pelaporan PPN PMSE (PMK-48/PMK.03/2020)
Pelaku usaha PMSE
Pedagang LN, Penyedia Jasa LN, PenyelenggaraPMSE (PPMSE) LN, dan/atau PPMSE DN, yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Penunjukansbg Pemungut PPN dilimpahkan kpd Dirjen
Pajak
Mulai kewajiban PPN
Penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE mulai berlaku awal bulan
berikutnya setelah tanggal ditetapkankeputusan penunjukannya
Telah memenuhi kriteria tertentu
Pelaku usaha PMSE yang ditunjuksebagai Pemungut PPN PMSE adalahyang telah memenuhi kriteria tertentu
Nomor Identitas Pemungut PPN
Pemungut PPN PMSE diberikan nomoridentitas sebagai sarana administrasi
perpajakan
Kriteria Tertentu Pemungut PPN
Pelaku Usaha PMSE yang memenuhikriteria, tetapi belum ditunjuk sebagaiPemungut PPN PMSE, dapatmenyampaikan pemberitahuan kepada Dirjen Pajak untuk ditunjuksebagai Pemungut PPN PMSE
*) ditetapkan olehDirjen Pajak
nilai transaksi melebihijumlah tertentu* dalam
12 bulan
jumlah traffic ataupengakses melebihi
jumlah tertentu* dalam12 bulan
Kriteria Pembeli barang/Pengguna Jasa
Tempat tinggal atau tempatkedudukan di Indonesia:• alamat korespondensi
atau penagihanterletak/berlokasi/berada di Indonesia; dan/atau
• pemilihan negara saatregistrasi adalahIndonesia
pembayaran menggunakanfasilitas debit, kredit, dan/atau fasilitaspembayaran lainnya yang disediakan oleh institusi di Indonesia
menggunakan alamatinternet protocol di Indonesia atau menggunakan nomortelepon dengan kodetelepon negara Indonesia
Pemungut PPN
Pedagang LNPembeli barang/Pengguna Jasa untuk PPN yang tidak dipungut
Penyedia Jasa LNPenyelenggara PMSE DN
Penyelenggara PMSE LN
Transaksi langsung
Transaksi tidak langsung
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud
Penggunaan pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;
Perolehan seluruhnya/sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hakkekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas
Penggunaan/hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah;
Penggunaan/hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuksiaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
Penggunaan/hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merk dagang, atau bentuk hak kekayaanintelektual/industrial atau hak serupa lainnya
Pemanfaatan terkait hal-hal di atas, berupa:
1. Penerimaan/hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat
melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
2. Penggunaan/hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio
yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan
3. Penggunaan/hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
PEMUNGUTAN PPN
• Jumlah PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN PMSE:
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yaitu nilai berupa uang yang dibayar oleh Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa, tidak termasuk PPN yang dipungut
• Pemungut PPN dilakukan pada saat pembayaran oleh Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa
10%x Dasar Pengenaan Pajak
Bukti Pungut PPN
Dokumen Sejenis
Merupakan dokumen yang dipersamakan dengan FakturPajak
01
02
03
04Commercial Invoice
Billing
Order Receipt
Saat Penyetoran
Saat penyetoran
Paling lama akhir bulanberikutnya setelah
berakhirnya masa pajak
Setoran menggunakan
a. mata uang Rupiah (Kurs KMK pada tanggal setor);
b. mata uang Dollar Amerika Serikat; atau
c. mata uang asinglainnya yang ditetapkan oleh DirjenPajak
Cara penyetoran
Secara elektronik ke kasnegara sesuai ketentuan
setoran secaraelektronik
Pelaporan PPN
Saat laporan
Secara triwulanan, memuat
a. jumlah Pembeli Barangdan/atau Penerima Jasa;
b. jumlah pembayaran;c. jumlah PPN yang dipungut;
dand. jumlah PPN yang telah
disetor,
Permintaan Laporanrincian transaksi
DJP dapat memintalaporan rincian, memuat
a. nomor & tanggal bukti pungutPPN;
b. jumlah pembayaran;c. jumlah PPN yang dipungut; dand. nama & NPWP Pembeli Barang
dan/atau Penerima Jasa dalam hal bukti pungut PPN mencantumkan NPWP tersebut
Cara pelaporan
Berbentuk elektroniksesuai dengan sistem yang
disediakan/ditetapkanoleh DJP
Thank You…See you on the next webinar