Proposal Ni Wayan Karwini

48
1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) BAGI KESEHATAN DI DESA MOPUYA KEC. DUMOGA UTARA PROPOSAL Disusun oleh: Ni Wayan Karwini 09061018 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Transcript of Proposal Ni Wayan Karwini

Page 1: Proposal Ni Wayan Karwini

1

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

RUMAH TANGGA TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN

MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) BAGI KESEHATAN DI

DESA MOPUYA KEC. DUMOGA UTARA

PROPOSAL

Disusun oleh:

Ni Wayan Karwini

09061018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2012

Page 2: Proposal Ni Wayan Karwini

2

CURRICULUM VITAE

I. IDENTITAS

Nama : Ni Wayan Karwini

Tempat/tanggal lahir : Mopuya, 16 Juli 1991

Alamat : Mopuya Utara Kec. Dumoga Utara Kab. Bulaang

Mongondow

Agama : Hindu

Nama Orang Tua : I Made Didig (Ayah)

Ni Wayan Sarjani (Ibu)

Status : Belum Menikah

2. PENDIDIKAN

SDN 2 Mopuya agkatan 1997

SLTP N 2 Mopuya agkatan 2003

SMA 2 Kotamobagu angkatan 2006

SI Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado agkatan

2009

KATA PENGANTAR

Page 3: Proposal Ni Wayan Karwini

3

Dengan mengucapakan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat kasih dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal ini dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah

Tangga Tentang Dampak Penggunaan MSG (Monosodium Glutamat) Bagi

Kesehatan di Desa Mopuya Kec. Dumoga Utara” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Unika De La

Salle Manado.

Penyusunan proposal ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada orang tuaku yang tercinta serta teman-teman yang selalu

memberikan dukungan dan doanya yang menjadi motivasi bagi penulis.

Dengan selesainya proposal ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Pst.Revi Rafael Tanod.SE,SS,MA selaku rector Unika De La Salle Manado

2. Ibu Consolatrix Da Silva, Skep.Ns,MSN, CWCCA selaku Dekan Fakultas

Keperawatan sekaligus juga sebagai dosen pembimbing satu.

3. Bpk. Prof.DR.Ir.O. Pinontoan,MS selaku dosen pembimbing

4. Papa, Mama, Adik I Made Kartana Yasa, K’ Swariani, dan Sany yang telah

memberikan semangat dan dukungan yang besar selama ini.

5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La

Salle Manado yang telah banyak memberikan bantuan selama proses

pendidiksn penulis.

6. Seluruh rekan mahasiswasw-angkatan (2009), yang telah memberikan

bantuan, semangat, kritikan dan masukan bagi penulis.

7. Teman-teman terbaik saya Hendra, Irma, puja, dian, arya dan teman-teman

lain yang telah membantu saya selama penelitiann serta mendukung saya

dengan doa dan semangat.

8. Pihak-pihak lain yang membantu dalam penyelesaian penulisan laporan

penelitian ini.

Page 4: Proposal Ni Wayan Karwini

4

Dalam penyusunan hasil penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, Oleh karena itu, saran dan

kritikan untuk perbaikan sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal

ini.

Akhir kata, Semoga Hyang Widhi selalu memberkati kita semua.

Manado, November 2012

Penulis

Page 5: Proposal Ni Wayan Karwini

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Monosodium Glutamate (MSG)................................................................4

2.2 Pengetahuan....................................................................................................9

2.3 Sikap (Attitude).............................................................................................11

2.4 Penelitian Terkait.........................................................................................13

BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONA

3.1 Kerangka Konsep.........................................................................................16

3.2 Hipotesis.......................................................................................................16

3.2 Definisi Operasional.....................................................................................17

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian..........................................................................................18

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................18

4.3 Populasi dan Sampel....................................................................................18

4.4 Instrumen Penelitian.....................................................................................19

4.5 Etika Penelitian.............................................................................................20

4.6 Pengolahan Data...........................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 6: Proposal Ni Wayan Karwini

6

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang

ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan

tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan

memperpanjang daya simpan.Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti

protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak

zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami

dan buatan atau sintetis (Wikipedia, 2012).

Bahan penyedap mempunyai beberapa fungsi dalam bahan pangan

sehingga dapat memperbaiki, membuat lebih bernilai, atau diterima, dan lebih

(Cahyadi, 2009).

Saat ini banyak sekali makanan dan minuman yang dalam proses

pengolahannya menggunakan bahan food additive (bahan makanan tambahan).

Food additive adalah senyawa atau campuran berbagai senyawa yang sengaja

ditambahkan kedalam makanan dan terlibat dalam proses pengolahan,

pengemasan, atau penyimpanan dan bukan merupakan bahan baku utama. Pada

umumnya food additive bertujuan untuk meningkatkan gizi makanan,

memperbaiki nilai makanan, memperpanjang umur penyimpanan (Harahap, 2010).

Penyedap rasa atau penguat rasa di gunakan untuk mengintensifkan rasa

yang sudah ada, terutama jika rasa asli berkurang. Contoh klasik dari penyedap

adalah MSG (Modosodium Glutamat). Cara MSG dalam menyedapkan makanan

belum dapat di mengerti MSG terkandung secara alamiah dalam makanan, tetapi

tentu saja dlam jumlah yang kecil (Arisman, 2008).

MSG sendiri banyak menuai kontroversi melalui uji klinis telah

dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena glutamat, baik dari makanan itu

sendiri maupun dari MSG, merangsang produksi cairan pencernaan sehingga daya

cerna makanan menjadi lebih baik. Selain itu, glutamat didalam usus halus

Page 7: Proposal Ni Wayan Karwini

7

berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi kedalam darah.

Glutamat memainkan peranan sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara

lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.(s.

Hamdani) sedangkan penelitian dr. Russel Blayblok dan dr. David Bulhock.

Berdasarkan penelitian dr. Russel Blaylock terhadap hewan penelitian dimana

hewan dapat terjadi kerusakan pada otak terutama pusat kegemukan, kontrol

memori, interaksi sosial, dan kendali sosial. Sedangkan didapati hasil pada

manusia hasilnya kerusakan yang ditimbulkan lima kali lebih buruk daripada

hewan percobaan. Menurut dr. David Bulhock MSG merupakan eksitosin.

Eksitosin adalah zat yang bersifat toksin terutama untuk sel-sel sehingga sulit

untuk berhubungan khususnya dalam hubungan sosial. MSG merupakan salah satu

faktor yang memperparah terjadinya: alzhemair, multiple sclerosis, stroke dan

parkinson (Harahap, 2010).

Monosodium Glutamate (MSG) adalah salah satu bahan penguat rasa yang

telah menimbulkan banyak kontroversi. Sebagian ilmuwan mengkhawatirkan soal

keamanan penggunaan MSG pada kesehatan. Selama puluhan tahun MSG masih

dikaitkan dengan penyebab penyakit kanker, serangan jantung, obesitas, asma,

serta penyakit lainnya, bahkan berpengaruh pada kecerdasan. Meski demikian,

sebagian ilmuwan lain menilai MSG adalah bahan bakanan yang aman untuk

dikonsumsi,masyarakat menyebutnya vetsin atau micin. Dalam kehidupan sehari-

hari, MSG banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga maupun industri

makanan dan diperjualbelikan secara bebas. MSG di dunia dikonsumsi secara luas

di berbagai negara (Tempo, 2012). Laporan masyarakat ke FDA (Food Drug

Addministration), 2% dari seluruh pengguna MSG mengalami masalah kesehatan.

Diantara masalah kesehatan adalah: sakit kepala, kegemukan, ketidakmampuan

mengontrol emosi, memperparah autis, memicu terjadinya asma (Harahap, 2010).

Desa Mopuya Utara memiliki jumlah Kepala keluarga 116, dan dari hasil

wawancara yang dilakukan di desa Mopuya Utara II Kecamatan Dumoga Utara

tahun 2012, 7 dari 10 Ibu Rumah Tangga mengaku sangat sering mencapur

masakan mereka dengan Penyedap rasa (vetsin) dengan takaran yang melebihi

ketentuan. Hal itu disebabkan ke-7 IRT tersebut memiliki tingkat pengetahuan

yang kurang tentang penyedap rasa yang mereka konsumsi dalam hal ini MSG

Page 8: Proposal Ni Wayan Karwini

8

yang terkandung dalam vetsin. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan

oleh peneliti tentang tingkat pembelian penyedap rasa, hasilnya Mopuya Utara II

dengan jumlah 73 Kepala keluarga meiliki intensitas konsumen penyedap rasa

yang paling tinggi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan

adalah, “Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap IRT tentang dampak

penggunaan MSG bagi kesehatan di desa Mopuya Kec.Dumoga Utara?”.

1.3 Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan

IRT tentang dampak penggunaan MSG bagi kesehatan di desa Mopuya Kec.

Dumoga Utara.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat pengetahuan IRT tentang MSG

b. Untuk mengetahui Sikap IRT dalam penggunaan MG

1.4 Manfaat Penelitian1. Bagi masyarakat khususnya IRT sebagai penambah pengetahuan tentang

dampak penggunaan MSG bagi kesehatan

2. Bagi pendidikan sebagai sumbangan ilmiah bagi pendidikan dalam rangka

untuk meningkatkan pengetahuan tentang MSG

3. Bagi peneliti digunakan sebagai bahan data dasar berikutnya untuk

melaksanakan penelitian lebih lanjut.

Page 9: Proposal Ni Wayan Karwini

9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Monosodium Glutamate (MSG)1. Pengertian.

a. merupakan sodium atau garam dari asam glutamat (glutamic acid).

Asam glutamat adalah asam amino non esential yang merupakan

suatu komponen penting protein yang dibutuhkan tubuh (Tobing,

2009).

b. Mononatrium Glutamate (juga disebut monosodium glutamat;

disingkat MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat. Berfungsi

sebagai penyedap rasa. Satu ion hidrogen (dari gugus —OH yang

berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natrium. Merek

dagang dari mononatrium glutamat termasuk Ajinomoto, Vetsin,

Miwon, Sasa dan Accent (Winklipedia, 2012).

c. Garam natrium yang dari asam glutamate secara alami merupakan

asam amino essensial, glutamat. Struktur kimia dari MSG adalah

C5H8N04, dengan Massa Mollarnya 169,111gram/mol dan kelarutan

dalam air 74 gram/100ml. MSG memiliki bentuk padat atau Kristal

dengan warna putih yang stabil. Akan tetapi dapat mengalami

degradasi oleh karena agen oksidasi yang kuat. Pada pH fisiologis,

asam glutamate ditemukan dalam bentuk anionik dan disebut sebagai

glutamat. Hal ini ditemukan pada permukaaan protein dan memainkan

peran sentral dalam reaksi transaminasi dan menyeimbangkan asam

keto yang sesuai (Jhon Han, 2009).

d. Salah satu penyedap sintetis yang merupakan senyawa kimia yang

dapat memperkuat atau memodifikasi rasa makanan sehingga

makanan tersebut terasa lebih gurih dan nikmat. Tetapi jika

dibandingkan bumbu alami dengan MSG, maka MSG dapat

meninggalkan rasa pahit atau tidak enak dimulut. MSG dapat memacu

terjadinya reaksi alergi seperti seperti ruam dikulit, mual, muntah,

sakit kepala dan migren (Harahap, 2010).

Page 10: Proposal Ni Wayan Karwini

10

e. merupakan salah satu zat aditif yang sudah terkenal sebagai bahan

penyedap rasa di seluruh belahan dunia, pada setiap makanan baik

itu olahan sendiri maupun kalengan tidak lepas dari MSG. Karena

MSG di kenal sebagai bahan penyedap rasa yang paling kuat, namun

banyak orang yang mengatakan dan mengecam bahaya MSG bagi

kesehatan tubuh (Indrayathna, 2010).

Salah satu bahan penyedap makanan yang kerap dikonsumsi

masyarakat adalah Monosodium Glutamate (MSG) atau yang biasa

disebut vetsin atau michin. Ternyata dibalik kenikmatan vetsin atau MSG

ini, disinyalir berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama kesehatan anak-

anak (Indrayathna, 2010).

2. Efek MSG terhadap kesehatan

Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif

terhadap tubuh. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan

lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada

yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya

itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes,

kelumpuhan serta penurunan kecerdasan (Indrayathna, 2010).

Hasil penelitian Dr. John Alney dari fakultas Kedokteran

Universitas Washington, St. Louis pada tahun 1969 menunjukkan bahwa

penggunaan vetsin dalam dosis yang tinggi (0,5 mg/kg berat badan setiap

hari atau lebih) diberikan sebagai makanan kepada bayi-bayi tikus putih

menimbulkan kerusakan beberapa sel syaraf di dalam bagian otak yang

disebut Hypothalamus. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab

menjadi pusat pengendalian selera makan, suhu dan fungsi lainnya yang

penting (Lutfi, 2009).

Bagi ibu-ibu yang sedang mengandung dan mengkonsumsi MSG

dalam jumlah besar, di dalam plasentanya ternyata ditemukan MSG dua

kali lebih banyak dibanding dalam serum darah ibunya. Hal ini berarti

jabang bayi mendapat masukan MSG dua kali lebih besar (Lutfi, 2009).

MSG tidak masuk ke dalam plasenta dan tidak dapat mencapai

janin sedang tumbuh, namun apabila si bayi telah disusui, MSG dapat

Page 11: Proposal Ni Wayan Karwini

11

dimetabolisir. Chinese Restaurant Syndrom (CRS) mula-mula

diungkapkan pertama kali oleh DR. Ho Man Kwok (1965), yaitu suatu

gejala yang timbul kira-kira 20-30 menit setelah mengkonsumsi pangan

yang dihidangkan ri restoran Cina. Gejala CRS yang diungkapkan adalah

sebagai berikut. Orang tersebut merasakan kesemutan pada punggung,

leher, rahang bawah, serta leher bagian bawah kemudian berasa panas,

disamping gejala lain seperti wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah,

dan kepala pusing.

Hasil penelitian yang dilakukan sejak itu, disimpulkan bahwa

sebab utama timbulnya gejala tersebut diakibatkan MSG yang terdapat

pada sup. Kadar MSG yang ada dalam sup memang biasanya relatif

sangat tinggi, ditambah lagi kenyataan bahwa sup selalu dihidangkan

paling awal dan dikonsumsi sewaktu perut masih kosong atau lapar,

sehingga MSG dapat dengan cepat tererap ke dalam darah yang kemudian

dapat menyebabkan gejala CSR.

Penelitian selanjutnya, khususnya analiss terhadap kadar MSG

dalam serum darah pasien, ternyata glutamat bukan merupakan senyawa

penyebab yang efektif terhadap gejala CRS. Tetapi diperkirakan gejala

tersebut timbul karena adanya senyawa hasil metabolit glutamat, seperti

GABA (Gamma Amino Buteryc Acid), serotin, bahkan histamin

(Cahyadi, 2009).

FDA (Food Drugs Addministration), MSG dapat mengakibatkan:

mati rasa, sensasi terbakar pada kulit, kesemutan, tekanan pada wajah,

rasa sesak pada dada, nyeri dada, sakit kepala, mual, detak jantung

meningkat, mengantuk, kelemahan otot, memicu serangan asma penderita

asma (Harahap, 2010).

Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills,

MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat

mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat

memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit

Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).

Page 12: Proposal Ni Wayan Karwini

12

MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel

kanker. Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan

cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis

pertumbuhan kanker melambat. Para peneliti telah melakukan beberapa

eksperimen di mana mereka menggunakan pemblokir glutamat  yang

dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan

hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara signifikan

meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker (Majalah Kesehatan,

2010).

MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari

sudut pandang berikut.Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat

pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat

karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG

pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan

suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun

protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat

mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat

berpengaruh (Kompas, 2011). Berikut adalah beberapa efek samping dan

gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock :

Kejang, Mual, Alergi, Ruam,Serangan asma, Sakit kepala, Mulut terasa

kering, Hilang ingatan (Majalah Kesehatan, 2010).

Reaksi terhadap MSG dapat terjadi kapan saja, dari mulai segera

setelah mengkonsumsi MSG sampai beberapa hari kemudian. Anak-anak

lebih rentan terhadap efek negatifnya dibandingkan orang dewasa

(Majalah Kesehatan, 2010).

Gejala kerusakan organ akibat mengkonsumsi MSG (Arisman, 2008)

a. Jantung

Aritmia, fibrilasi atrium, takikardi, angina, bradikardi, tekanan darah

menurun atau meningkat tak terkendali.

b. Neurologis

Depresi, perasaan tak stabil, migrain, pusing, sakit kepala ringan,

hilang keseimbangan, disorentasi, bingung, cemas, sering panik,

Page 13: Proposal Ni Wayan Karwini

13

hiperaktivitas, gangguan perilaku anak, gangguan perhatian, letargi,

mudah mengantuk atau susah tidur, gagap, kesemutan atau paralisis.

c. Pernapasan

Nafas pendek, asma, nyeri dada, dada terasa sempit, hidung berair dan

bersin.

d. Saluran cerna

Diare, mual, muntah, keram perut, anus dan hemoroid, pendarahan

rektum dan kembung.

e. Otot

Nyeri sendi dan kaku

f. Saluran kemih dan genital

Nyeri ari-ari, prostat sembab, vagina sembab, brcak dara di vagina,

poliuria dn nokturia.

g. Kulit

Kemerahan, lesi pada mulut, lidah membengkak, edema kelopak

bawah mata, kesemutan atau mati rasa, rasa kering yang hebat pada

mulut.

h. Penglihatan

Penglihatan kabur, sulit memfokuskan pandangan, tekanan di sekitar

mata.

3. Tips akan bahaya MSG (Indrayatna, 2010)

a. MSG aman dikonsumsi sejauh tidak berlebihan. Meski dinilai aman,

MSG hendaknya tidak diberikan bagi orang yang tengah mengalami

cidera otak karena stroke, terbentur, terluka, atau penyakit syaraf.

Konsumsi MSG menyebabkan penumpukan asam glutamat pada

jaringan sel otak yang bisa berakibat kelumpuhan. Batasan aman yang

pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (World Health

Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg

berat badan.

b. Hindari makanan/minuman yang mengandung pengawet, pewarna,

esen dan pemanis buatan.

c. Anak kecil dan Ibu yang sedang mengandung, jangan diberi MSG

Page 14: Proposal Ni Wayan Karwini

14

2.2 PengetahuanPengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan

sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan

tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap

objek (Notoatmojo, 2010).

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi

pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang

secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang

ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan

muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda

atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan

mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan

pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak

seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif

terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala

informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau

bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk

mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki

(Wikipedia, 2012).

Notoatmojo (2010) pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya

dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-

pertanyaan.

Page 15: Proposal Ni Wayan Karwini

15

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pad situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/ atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan, atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram

(bagan), terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis

adalah suatu kemampuan utuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

debgan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat .

Wikipedia (2012) pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, di antaranya:

1. Pendidikan

Page 16: Proposal Ni Wayan Karwini

16

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita

kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

2. Media

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang

sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio,

koran, dan majalah.

3. Informasi

Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that

of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain

menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui,

namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer

pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain

sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang

mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,

menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara,

kode, program komputer,basis data. Adanya perbedaan definisi

informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat

diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan

terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

2.3 Sikap (Attitude)

Sikap adalah respon tertutup sesorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan

(senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya).

Campel (1950) mendefinisikan sangat sederhana, yakni : “An individual’s

attitude is syndrome of response consistency with regard to objek”. Jadi jelas,

Page 17: Proposal Ni Wayan Karwini

17

disitu dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atu kumpulan gejala dalam

merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran,

perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain (Notoatmojo, 2010).

Alport (1954) yang dikutip kembali oleh Notoatmodjo (2010)

menjelaskan bahwa sikap memiliki 3 komponen pokok yang secara bersama-

sama membentuk sikap yang utuh. 3 komponen pokok, yaitu:

2. Kepercayaan atau keyakinan ide, dan konsep terhadap objek. Artinya,

bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.

3. Kehidupan emosional atau evaluasi sesorang terhadap objek, artinya

bagaimana penilaian 9terkandung di dalamnya faktor emosi) orang tersebut

terhadap objek.

4. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah

merupakan keomponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap

adlah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka (tindakan).

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap

yang utuh (total attidude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

pikiran dan keyakinan dan emosi memegang peranan yang penting.( Notoadmojo,

2010)

Seperti hal nya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat – tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut Notoadmojo (2010)

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus

yang diberikan (objek).

2. Menanggapi (responding)

Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap

pertanyaan atau objek yang dihadapi.

3. Menghargai (valuing)

Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif

terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan

bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain

merespons.

Page 18: Proposal Ni Wayan Karwini

18

4. Bertanggung jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa

yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu

berdasarkan keyakinannya dia harus berani mengambil resiko bila ada orang

lain yang mencemoohkan atau adanya resiko lain.

Mar’at (1981), yang dikutip kembali oleh Norfarihah (2009). Sikap

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Sikap dibentuk dan diperoleh sepanjang perkembangan seseorang dalam

hubungan dengan objek tertentu.

b. Sikap dapat berubah sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat tertentu

terhadap suatu kelompok.

c. Sikap dapat berupa suatu hal tertentu, tetapi dapat pula berupa kumpulan

dari hal-hal tersebut.

d. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

2.4 Penelitian Terkait1. Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri dan Swasta Tentang

Pengunaaan MSG (Monosodium Glutamat) pada Makanan Terhadap

Kesehatan di Kota Medan Tahun 2010, Utami Fahraini Harahap, 2010.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, pendekatan

yang digunakan pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study

dengan teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik cluster

sampling. Dengan jumlah sampel sebanyak 200 orang, diperoleh hasil

penelitian yang menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden

terhadap MSG mayoritas pada kategori sedang, yaitu: 162 responden

(81,0%). Pada kategori buruk didapati 33 responden (16,5%), dan pada

kategori baik didapati 5 responden (2,5%). Hasil penelitian untuk sikap

responden terhadap MSG berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 117

responden (58,5%). Pada kategori sedang sebanyak 41,5%, dan tidak

terdapat pelajar SMA pada kategori kurang.

Page 19: Proposal Ni Wayan Karwini

19

2. Studi Tentang Pemakaian Monosodium Glutamat (MSG)Beserta

Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Pedagang Bakso diSekitar

Kampus Undip Tembalang, Nina Wiji Astuti, 2003.

Jenis penelitian ini adalah explanatory dengan metode survei. Perhitungan

pemakaian MSG pada bakso tiap porsi dan per kg berat bahan dasar

dilakukan melalui pertanyaan pada pedagang dan penimbangan MSG

yang ditambahkan.Pengumpulan data melalui wawancara terhadap

responden secara langsung dengan menggunakan kuesioner.Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 12.Data dianalisa secara deskriptif dan

analitik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemakaian MSG per porsi

sebanyak 4,79 gram(SD=2,55) gram, maksimum pemakaian 10,35 gram

dan minimum pemakaian 0,8 gram.Perbandingan total pemakaian MSG

per porsi dengan nilai ambang batas peemakaian didapatkan 4 atau

(33,3%) pedagang memakai MSG lebih dari batas aman yang dianjurakan

(6 gram pada tiap porsinya). Sedangkan perbandingan total pemakaian

MSG per kg berat bahan dasar didapat seluruh responden memakai MSG

lebih dari batas aman yang dianjurkan (0,7 gram per kg berat bahan

dasar).Hasil analisa bivariat dengan Uji Korelasi Product Moment

menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan pedagang dengan

pemakian MSG (p=0,04), ada hubungan antara motivasi pedagang

dengan pemakaian MSG (p=0,046)

3. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate (MSG) terhadap

Gambaran Histologis Testis Mencit. Kurniawan Adi Putranto. 2011.

Metode Penelitian: Eksperimental laboratorium dengan the posttest only

control group design. Mencit jantan sebanyak 27 ekor dibagi dalam 3

kelompok yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan 1-2 (PI-

PII). Kelompok kontrol mencit diberi aquades selama 10 hari berturut-

turut. Kelompok perlakuan I (PI) diberikan Monosodium Glutamate 1,56

mg/20 gram BB per hari melalui oral selama 10 hari. Kelompok

perlakuan II (PII) diberikan Monosodium Glutamate 3,12 mg/20 gram

Page 20: Proposal Ni Wayan Karwini

20

BB per hari melalui oral selama 10 hari. Pada hari ke-11, mencit

dikorbankan dan diambil testisnya untuk pembuatan preparat dengan

pengecatan HE kemudian diamati dengan menghitung jumlah sel

spermatid pada preparat testis kanan dan kiri dalam satu kelompok

mencit. Data dianalisis dengan uji Oneway Anova dan uji LSD. Hasil

Penelitian: Jumlah rerata sel spermatid kiri dan kanan pada kelompok

kontrol adalah 126,56 ± 17,42; kelompok perlakuan I (PI) adalah 74,22 ±

10,46; dan kelompok perlakuan II (PII) adalah 51,78 ± 6,64. Hasil uji

statistik Oneway Anova menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna

dalam ketiga kelompok penelitian (p = 0,00). Hasil uji statistik LSD juga

menunjukkan perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok dengan

masing-masing p = 0,00.

Page 21: Proposal Ni Wayan Karwini

21

BAB IIIKERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel Independen : Variabel Dependen

3.2 HipotesisHa: Ada gambaran antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap dampak

penggunaan MSG bagi kesehatan

Ho: Tidak Ada gambaran antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap

dampak penggunaan MSG bagi kesehatan

Pengetahuan IRT tentang penggunaan MSG

Sikap IRT dalam penggunaan MSG

Dampak Penggunaan MSG bagi kesehatan

Page 22: Proposal Ni Wayan Karwini

22

3.2 Definisi Operasional

VARIABEL DEFINISI

OPERASIONAL

ALAT

UKUR

KRITERIA OBJEKTIF SKALA

UKUR

Independen

Tingkat

penge-

tahuan

Sikap

Dependen

Dampak

Penggunaan

Mono sodium

Glutamat bagi

kesehatan

Hasil tahu seseorang

berdasarkan Informasi

tentang penyedap rasa

(MSG)

Respon seseorang

terhadap penggunaan

penyedap rasa (MSG)

Pemakaian MSG sebagai

penyedap rasa pada

makanan serta dampakya

pada kesehatan

Kusioner

Kusioner

Baik, apabila pertanyaan di

jawab dengan benar >75 %

Sedang, apa bila pertanyaan

dijawab dengan benar

sebanyak 40-75%

Kurang, apabila pertanyaan dijawab dengan benar sebanyak <40%

Baik, apabila semua

Pertanyaan dijawab dengan

benar >75%

Sedang, apabila pertanyaan

dijawab benar sebanyak 40-

75 %

Kurang, apabila Pertayaan

dijawab Debgan benar <

40%

Ordinal

Page 23: Proposal Ni Wayan Karwini

23

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain PenelitianPenelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross

sectional. Peneliti menggunakan kuisioner untuk mendeskripsikan bagaimana

tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan MSG

(Monosodium glutamat) pada makanan terhadap kesehatan.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat

Tempat penelitian akan dilakukan di Desa Mopuya Utara II Kec.

Dumoga Utara

2. Waktu

Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 16-17 November 2012

4.3 Populasi dan Sampel1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua IRT di Desa Mopuya

Utara II.

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan salah

satu dari teknik non probality sampling. Dimana sample tersebut sesuai

dengan pertimbangan yang dikehendaki peneliti. Dalam hal ini peneliti

menetapkan sampel semua IRT di Mopuya Utara II desa Mopuya yang

berjumlah 73 orang.

a. Kriteria Inklusi:

1). IRT yang bersedia menjadi Responden.

2). IRT yang yang berada di Mopuya Utara II

b. Kriteria Ekslusi

1). IRT yang tidak ada saat pengambilan data

Page 24: Proposal Ni Wayan Karwini

24

4.4 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

kuesioner yang di kutip dari skripsi Utami Harahap (2010).

1. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Pengukuran gambaran pengetahuan IRT mengenai penggunaan

MSG pada makanan bagi kesehatan yang dilakukan berdasarkan jawaban

dari pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrument yang

digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10

pertanyaan. Setiap jawaban benar dari responden akan diberi nilai 1, dan

jika jawaban responden salah akan diberikan nilai 0.

Dengan menggunakan skala pengukuran sebagai berikut:

a. Baik, bila jawaban responden benar > 75% dari total nilai kuesioner

pengetahuan.

b. Sedang, bila jawaban responden benar antara 40-75% dari total nilai

kuesioner pengetahuan.

c. Kurang, bila jawaban responden benar < 40% dari total nilai kuesioner

pengetahuan.

Maka penilaian terhadap pengetahuan responden,yaitu :

a. Skor 8-10 : baik

b. Skor 4-7 : sedang

c. Skor ≤ 3 : kurang

2. Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap IRT mengenai penggunaan MSG pada makanan

terhadap kesehatan dilakukan berdasarkan jawaban responden. Instrument

yang digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10

pertanyaan. Dengan menggunakan Likert Scale yang dimodifikasi menjadi

empat alternatif jawaban. Penyusunan kuesioner ini juga dikelompokkan

dalam 5 pertanyaan favorable dan 5 pertanyaan unfavorable.

Jawaban dalam pertanyaan farvorable mengandung nilai-nilai positif dan

nilai-nilai yang diberikan adalah:

Sangat setuju = nilai 4

Page 25: Proposal Ni Wayan Karwini

25

Setuju = nilai 3

Tidak setuju = nilai 2

Sangat tidak setuju = nilai 1

Sedangkan nilai dari jawaban pertanyaan unfavorable mengandung nilai-

nilai negatif, dan nilai-nilai yang diberikan adalah:

Sangat setuju = nilai 1

Setuju = nilai 2

Tidak setuju = nilai 3

Sangat tidak setuju = nilai 4

4.5 Etika PenelitianUntuk penelitian ini, peneliti meminta persetujuan dari dekan Fakultas

Keperawatan Universitas Katolik De La Salle. Dekan menyetujui penelitian ini

dan membuat surat permohonan kepada Kepala Desa Mopuya Utara II Kec.

Dumoga Utara untuk melakukan penelitian.Setelah mendapat izin peneliti

mulai melakukan penelitian. Sebelum pengumpulan data dilakukan, terlebih

dahulu peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian.

Setelah mendapat persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika. Sebelum pengumpulan data dilakukan peneliti

menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian, kerahasian data

yang diberiakn dan hak-hak responden untuk menolak dalam penelitian ini.

Peneliti menjamin hak-hak responden dengan menjamin kerahasiaan identitas

responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak akan

mencantmkan nama responden, tetapi hanya menulis kode pada lembar

pengumpulan data dan semua berkas yang mencantumkan identitas responden

hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data, maka setelah selesai

mengadakan penelitian, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, data-

data akan dimusnahkan. Bila responden setuju untuk ikut serta dalam

penelitian, peneliti minta responden untuk menanda-tangani persetujuan, dan

apabila responden menolak untuk ikut serta dalam penelitian maka peneliti

tidak akan memaksa responden untuk ikut dalam penelitian.

Page 26: Proposal Ni Wayan Karwini

26

4.6 Pengolahan DataProsedur pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Editing

Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yakin

memeriksa semua lembar kuesioner yang telah diisi yaitu kelengkapan data,

kesinambungan data dan memeriksa keseragaman data dalam usaha

melengkapi data yang masih kurang.

2. Koding

Dilakukan pengkodean dengan maksud agar data-darta tersebut mudah

diolah dan dapat dijamin kerahasiaannya. Caranya yaitu data-data yang ada

diberi kode angka dan diurutkan tanpa mencantumkan nama responden.

3. Tabulasi

Selanjutnya dilakukan pengolahan data kedalam suatu tabel menurut

sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai dengan tujuan penelitian ini,

kemudian data dianalisa melalui penghitungan statistik dan menjumlahkan

hasil perhitungan melalui komputerisasi (program SPSS 17).

4. Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah:

Analisis Univariat, data yang dikumpulkan disajikan secara deskriptif

dilakukan untuk melihat gambaran disrtibusi dari tiap variable responden

berdasarkan karekteristik IRT.

Page 27: Proposal Ni Wayan Karwini

27

KUISIONER PENELITIANGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH

TANGGA TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN MSG (MONOSODIUM

GLUTAMAT) BAGI KESEHATAN DI DESA MOPUYA KEC. DUMOGA

UTARA

Petunjuk pengisian :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi

dan kondisi anda saat ini, dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kotak yang

telah disediakan.

1. Data Demografi

1. No. Responden ( )

2. Nama ibu :

3. Usia Ibu : .......... Tahun

4. Suku

Minahasa

Toba

Karo

Simalungun

Melayu

Aceh

Padang

5. Pendidikan

Tamat SD

Tamat SMP/Sederajat

Tamat SMA/Sederajat

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi

6. Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

Bertani/Buruh

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Page 28: Proposal Ni Wayan Karwini

28

Lain-lain, sebutkan

7. Penghasilan perbulan

< Rp 900.000

Rp 900.000 – Rp 1300.000

>Rp 1300..000 – Rp1800.000

Rp 1800.000 – Rp2000.000

8. Dari mana anda mengetahui informasi MSG?

Televisi

Warung/ supermarket

Orang lain (keluarga, teman, saudara, dll)

Koran / Majalah

Brosur / Selebaran

2. Kuisioner Gambaran Tingkat Pengetahuan

1. Apakah yang anda ketahui tentang MSG (Monosodium Glutamat)?

Jawaban:

2. Menurut anda apakah Penggunaan MSG sangaat penting bagi tubuh?

Jawaban:

3. Kandungan kimia apakah yang terkandung dalam MSG sehingga

membahayakan bagi kesehatan?

Jawaban:

4. Berapa batasan yang aman asuhan MSG per hari?

Jawaban:

5. Efek – efek apakah yang terjadi bagi kesehatan terhadap konsumsi MSG

yang berlebih?

Jawaban:

6. Menurut anda, siapa saja yang beresiko terhadap penggunaan MSG yang

berlebihan?

Jawaban:

Page 29: Proposal Ni Wayan Karwini

29

7. Menurut anda, apakah minuman dan makanan pengawet juga berpengaruh

terhadap kesehatan?

Jawaban:

8. Menurut anda, apakah konsumsi MSG yang berlebihan berpengaruh

terhadap penglihatan?

Jawaban:

9. Menurut anda, apakah MSG aman dikonsumsi pada ibu yang sedang

menyusui?

Jawaban:

10. Menurut anda, bagaimanakah tips aman dalam menghindari bahaya

penggunaan MSG?

Jawaban:

3. Gambaran sikap

5 Pertanyaan farvorable mengandung nilai-nilai positif

1. Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap

tubuh. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung,

gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang

mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja

MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes,

kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

2. Reaksi terhadap MSG dapat terjadi kapan saja, dari mulai segera setelah

mengkonsumsi MSG sampai beberapa hari kemudian. Anak-anak lebih

rentan terhadap efek negatifnya dibandingkan orang dewasa

Page 30: Proposal Ni Wayan Karwini

30

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

3. MSG dapat mengakibatkan: mati rasa, sensasi terbakar pada kulit,

kesemutan, tekanan pada wajah, rasa sesak pada dada, nyeri dada, sakit

kepala, mual, detak jantung meningkat, mengantuk, kelemahan otot,

memicu serangan asma penderita asma.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

4. MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel

kanker. Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan

cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis

pertumbuhan kanker melambat.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

5. MSG aman dikonsumsi sejauh tidak berlebihan. Meski dinilai aman, MSG

hendaknya tidak diberikan bagi orang yang tengah mengalami cidera otak

karena stroke, terbentur, terluka, atau penyakit syaraf. Konsumsi MSG

menyebabkan penumpukan asam glutamat pada jaringan sel otak yang bisa

berakibat kelumpuhan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 31: Proposal Ni Wayan Karwini

31

5 Pertanyaan unfavorable mengandung nilai-nilai negatif

1. MSG merupakan sodium atau garam dari asam glutamat (glutamic acid).

Asam glutamat adalah asam amino non esential yang merupakan suatu

komponen penting protein yang dibutuhkan tubuh, jadi sangat penting bagi

kita untuk mengosumsi MSG. Karena semakin banyak kita mengonsumsi

MSG maka semakin banyak protein yang kita konsumsi untuk kesehatan

tubuh.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

2. Konsumsi MSG yang berlebihan hanya berpengaruh dalam jangka pendek

dan efeknya bagi kesehatan akan hilang sendrinya.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

3. MSG tidak akan berpengaruh bagi orang-orang yang mempunyai daya

tahan tubuh yang kuat.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

4. Untuk kulit yang kemerahan, lesi pada mulut, lidah membengkak, edema

kelopak bawah mata, kesemutan atau mati rasa, rasa kering yang hebat

pada mulut BUKAN disebabkan oleh MSG.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Page 32: Proposal Ni Wayan Karwini

32

Sangat tidak setuju

5. Ibu aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 33: Proposal Ni Wayan Karwini

33

DAFTAR PUSTAKA

Hayatinufus, 2009. Yang Benar dan Salah Tentang MSG Masak Sehat Dengan Bumbu Penyedap (MSG). Jakarta : . PT Gramedia Pustaka Utama

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan. Jakarta : PT Rineke Cipta.

Setiadi, 2007. Konsep san Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sudewo, Bambang. 2009. Buku Pintar Hidup Sehat Cara MAs Dewo. Jakarta : Graha Ilmu.

Yenny Candra, 2009. Gambaran Tingkat Pengetahuan IRT Tentang Dampak Penggunaan MSG. Dalam website http://www.skripsikesehatan/tingkat-pengetahuan-dampak penggunaan-MSGhtml. Diakses pada tanggal 9 November 2012 pukul 14:30 wita

Agus, 2008. Pre planning Penyuluhan Tentang Dampak Penggunaan MSG (penyedap rasa). Dalam website http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/02/pre-planning-penyuluhan-tentang-dampak.html. Diakses pada tanggal 10November 2012 pukul 15:00 wita