Post on 26-Sep-2020
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN LAMANYA PAPARAN ASAP KENDARAAN BERMOTOR
TERHADAP KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA PEKERJA OJEK
DI KOTA MALANG
Oleh:
Kamelissha Faadhilah Amani
201610330311123
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
ii
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN LAMANYA PAPARAN ASAP KENDARAAN BERMOTOR
TERHADAP KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA PEKERJA OJEK
DI KOTA MALANG
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
Kamelissha Faadhilah Amani
201610330311123
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
iii
iv
v
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Kamelissha Faadhilah Amani ini
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 09 Januari 2020
Tim Penguji
dr. Alfa Sylvestris, Sp.M Ketua
dr. Djaka Handaja, M.PH Anggota
dr. Rubayat Indradi, M.OH Anggota
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam, keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau yang telah membawa dunia
ini dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang.
Penelitian tugas akhir ini berjudul “HUBUNGAN LAMANYA PAPARAN
ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KELUHAN DRY EYE
SYNDROME PADA PEKERJA OJEK DI KOTA MALANG” tugas akhir ini
diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun. Semoga
karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi semua
pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Malang, 09 Januari 2020
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan bimbingannya selama di
Fakultas Kedokteran UMM.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMM
atas kesediaan waktu dan penyampaian ilmu yang sangat bermanfaat bagi
masa depan para mahasiswa FK UMM.
3. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran
UMM yang senantiasa bersabar dalam membimbing dan mengajarkan
ilmunya kepada kami.
4. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL, selaku Wakil Dekan III, yang penuh
semangat dalam menyampaikan ilmu dan motivasi yang membangun
semangat kami selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran.
5. dr. Alfa Sylvestris, Sp.M, selaku pembimbing 1, atas kesabaran, atas
masukan, arahan, kebaikan hati untuk selalu memotivasi agar selesainya
tugas akhir ini, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing
hingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
viii
6. dr. Djaka Handaja, M.PH, selaku pembimbing 2, atas kesabaran, atas
masukan, arahan, kebaikan hati untuk selalu memotivasi agar selesainya tugas
akhir ini, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing
hingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
7. dr. Rubayat Indradi, M.OH, selaku penguji tugas akhir ini, atas segala
masukan dan arahan yang sangat bermanfaat dalam pengerjaan tugas akhir ini
dan kesediaan waktu, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
8. Ayah Darlis Dahlan, Ibu Kamiri, Adik Darry Muhammad Khalis atas
dukungan moril dan materiil, yang selalu menyemangati dan selalu
mengarahkan untuk selalu sesuai dijalan yang sesuai syariat, dan juga telah
menjadi sumber semangat penulis untuk bisa menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
9. Jajaran dosen FK UMM yang telah mendidik, membimbing, serta
memberikan ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya.
10. Seluruh staf TU dan laboran yang telah bersedia membantu setiap tahapan
proses penelitian hingga penyelesaian tugas akhir ini.
11. Seluruh responden penelitian yang telah bersedia meluangkan waktunya
sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan lancar.
12. Sejawat FK UMM angkatan 2016, Pulmo, atas dukungan, bantuan, dan
kerjasamanya. Semoga kelak dapat menjadi dokter-dokter profesional yang
barokah, bermanfaat bagi sesame umat manusia, sukses dunia akhirat, dan
senantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
ix
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun. Semoga
karya tulis ini dapat menambah wawasan ilmu dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 09 Januari 2020
Penulis
x
ABSTRAK
Faadhilah Amani, Kamelissha, 2019. Hubungan Lamanya Paparan Asap Kendaraan Bermotor terhadap Keluhan Dry Eye Syndrome pada Pekerja Ojek di Kota Malang. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Alfa Sylvestris* (II) Djaka Handaja**
Latar Belakang: Kasus dry eye syndrome dijumpai hingga 50% di seluruh dunia, tanpa pandang ras, gender, maupun umur. Angka kejadian dry eye syndrome di Asia lebih tinggi 93,2% dibandingkan dengan masyarakat negara barat, hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu, lingkungan, serta kelembapan udara. Durasi lama paparan asap kendaaran bermotor terhadap pekerja ojek mempengaruhi derajat keluhan dry eye syndrome. Polusi udara yang terakumulasi pada permukaan okular selama bertahun-tahun dapat menimbulkan dampak pada permukaan okular sampai gejala dry eye syndrome muncul. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lamanya paparan asap kendaraan bermotor terhadap derajat keluhan dry eye syndrome pada pekerja ojek di kota Malang. Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan korelasi spearman. Menggunakan teknik purposive sampling, sampel pada penelitian ini berjumlah 100 sampel berjenis kelamin pria yang bekerja di lapangan. Uji hipotesis yang digunakan adalah spearman. Hasil Penelitian: Uji Spearman didapatkan hubungan signifikan antara lamanya paparan asap kendaraan bermotor terhadap peningkatan derajat keluhan dry eye syndrome (p<0,05). Kesimpulan: Lama paparan asap kendaraan bermotor berhubungan dengan peningkatan derajat keluhan dry eye syndrome. Kata kunci : Lama paparan, asap kendaraan, derajat keluhan, Dry Eye Syndrome *) Staff pengajar Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. **)Staff pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
xi
ABSTRACT
Faadhilah Amani, Kamelissha.2019. Correlation Between Duration of Traffic Related Air Pollutions Exposure to Dry Eye Syndrome of Motorcycle Taxi Workers in Malang City. Final Assignment, Medical Faculty of University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) Alfa Sylvestris* (II) Djaka Handaja**
Background: Dry eye syndrome cases are found in up to 50% worldwide, regardless of race, gender, or age. The incidence of dry eye syndrome in Asia is 93,2% higher than western world, this is affect by factors of temperature, environment and humidity. Duration of traffic related air pollutions exposure on the motorcycle taxi workers in Malang has an effect with the degree of dry eye syndrome. Air pollution accumulated on the ocular surface for a long time can have an impact on the ocular surface until the symptoms of dry eye syndrome showed up. Objective: To find out the correlation between the duration of traffic related air pollutions exposure with the illness degree of dry eye syndrome on motorcycle taxi workers in Malang City. Methods: This was analytic observational with spearman correlation. Using purposive sampling technique. Sample used in this research are 100 male motorcycle taxi workers that has a duty on field. Hypothesis test used is spearman. Result: Spearman test revealed that there a significant correlation between the duration of traffic related air pollutions exposure toward the degree of dry eye syndrome (p <0.05). Conclusion: The duration of gas emission exposure has a correlation with the degree of dry eye syndrome. Keyword: exposure duration, gas emission, degree of illness, Dry Eye Syndrome *Lecturer of Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang
**)Lecturer of Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang
xii
DAFTAR ISI
JUDUL DALAM …………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………iii
PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………………………….....iv
LEMBAR PENGUJIAN …………………………….…………………..………...v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………vi
UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………………….vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………......x
ABSTRACT ……………………………………………………..………………...xi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...xvii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..…xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..………………………………………………………..xix
BAB 1 PENDAHULUAN …..……………………………….…………..………01
1.1 Latar Belakang ……………………………………………...……01
1.2 Rumusan Masalah …………………………………...…………...03
1.3 Tujuan Penelitian ……………...…………………………………03
1.3.1 Tujuan Umum ……………………………..……………..03
1.3.2 Tujuan Khusus ……………………..…………………….03
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………...……………..04
1.4.1 Manfaat Akademis ……………………………………….04
1.4.2 Manfaat Masyarakat ……………………………………..04
xiii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .…..……………..……………….……….…….05
2.1 Asap Kendaraan Bermotor ………………………...…………..…05
2.1.1 Definisi ……………….…………………………….……05
2.1.2 Komposisi Gas Buang Kendaraan Bermotor …………….05
2.1.2.1 Nitrogen Dioksida (NO2) ………………………..05
2.1.2.2 Sulfur Dioksida (SO2) …………………………...06
2.1.2.3 Volatile Aromatic Organic Compounds (VOCs) ..06
2.1.2.4 Ozon (O3) ………………………………………..07
2.1.2.5 Partikulat ………….………………...…………...07
2.1.3 Indeks Standar Pencemar Udara ……………………..…..07
2.1.4 Dampak Asap Kendaraan Bermotor Dengan Dry Eye
Syndrome ………………………………………………...10
2.2 Anatomi dan Fisiologi Air Mata …………………………………10
2.2.1 Sistem Lakrimasi (Apparatus Lakrimasi) …………..……11
2.2.2 Sistem Sekresi Air Mata ……………………………..…...13
2.2.3 Sistem Ekskresi Air Mata ……………………………..….14
2.2.4 Lapisan-lapisan Air Mata (Tear Film) …………………...14
2.3 Dry Eye Syndrome ………….……………………………………16
2.3.1 Definisi Dry Eye Syndrome …………………….………...16
2.3.2 Etiologi Dry Eye Syndrome ………………..……………..18
2.3.3 Klasifikasi Dry Eye Syndrome …………………………...20
2.3.4 Derajat Dry Eye Syndrome ……………………………….22
2.3.5 Manifestasi Klinis Dry Eye Syndrome …………………...23
xiv
2.3.6 Komplikasi Dry Eye Syndrome …………………………..24
2.4 Ocular Surface Disease Index (OSDI) …………………………...24
2.4.1 Penilaian Dry Eye Syndrome ……………………………..27
BAB 3 KERANGKA KONSEP ..…...……………………...…………………….28
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian …………………………………28
3.2 Hipotesis Penelitian ……………………………………………...30
BAB 4 METODE PENELITIAN.…………………..……………………………31
4.1 Jenis Penelitian …………………………………………………..31
4.2 Lokasi dan Waktu ………………………………………………..31
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………….31
4.3.1 Populasi Penelitian ……………………………………….31
4.3.2 Sampel Penelitian ………………………………………..31
4.3.3 Besar Sampel …………………………………………….31
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel …………………………….32
4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ………………………………….32
4.4.1 Kriteria Inklusi …………………………………………...32
4.4.2 Kriteria Eksklusi …………………………………………32
4.5 Variabel Penelitian ……………………………………………….33
4.5.1 Variabel Bebas …………………………………………...33
4.5.2 Variabel Terikat ………………………………………….33
4.6 Definisi Operasional ……………………………………………..33
4.7 Alat dan Bahan Penelitian ………………………………………..34
4.8 Prosedur Penelitian ………………………………………………34
xv
4.9 Alur Penelitian …………………………………………………...35
4.10 Analisa Data ……………………………………………………...36
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ……….…………..……37
5.1. Data Umum Demografi Responden ...……………………………….37
5.1.1 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Usia Responden ..37
5.1.2 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Dalam
Sehari …………………………………………………………38
5.1.3 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Lama Paparan Asap
Kendaraan Bermotor Responden ……………………………...38
5.1.4 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Keluhan Dry Eye
Syndrome ……………………………………………………...39
5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Derajat Keluhan Dry
Eye Syndrome ……………………………………………………….39
5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Dalam Sehari dan
Derajat Keluhan Dry Eye Syndrome …………………………………40
5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Paparan dan Derajat
Keluhan Dry Eye Syndrome …………………………………………41
5.5. Analisis Korelasi Spearman …………………………………………42
BAB 6 PEMBAHASAN ……………………………..…………………….…….43
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………..50
7.1. Kesimpulan ………………………………………………………….50
7.2. Saran ………………………………………………………………...50
7.2.1 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya …………………………..51
xvi
7.2.2 Saran Untuk Petugas Kesehatan ……………………………….51
7.2.3 Saran Untuk Masyarakat ………………………………………52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………53
LAMPIRAN …………………………………………………………………….57
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indeks Standar Pencemar Udara ……………………………………....08
Tabel 2.2 Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan SI ………….….09
Tabel 2.3 Klasifikasi Dry Eye Syndrome …………………..……………………..21
Tabel 2.4 Derajat Dry Eye Syndrome ……………………………………………22
Tabel 2.5 OSDI (Ocular Surface Disease Index) ………………………………...25
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ………………………………….37
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Dalam Sehari ……………………….38
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Paparan Responden ………………………38
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Keluhan Dry Eye Syndrome …………………….39
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Derajat Keluhan Dry Eye
Syndrome……………………………………………………………...39
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Dalam Sehari dan
Derajat Keluhan Dry Eye Syndrome ………………………………….40
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Paparan dan Derajat
Keluhan Dry Eye Syndrome …………………………………………..41
Tabel 5.8 Analisis Korelasi Spearman …………………………………………...42
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Apparatus Lakrimalis ……………………………………………….11
Gambar 2.2 Lapisan Air Mata ……………………………………………………15
Gambar 2.3 Penilaian dry eye syndrome …………………………………………27
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Persetujuan Menjadi Responden …………………………………………..56
2. Lembar Persetujuan ……………………………………………………….61
3. Kuisioner Identitas Responden ……………………………………………62
4. Kuisioner Ocular Surface Disease Index (OSDI) ………………………...64
5. Hasil Analisis Data Uji Statistik …………………………………………..66
6. Dokumentasi Penelitian …………………………………………………...68
7. Surat Etik Penelitian ………………………………………………………69
8. Contoh Pengisian Kuisioner Oleh Responden …………………………….70
9. Hasil Deteksi Plagiasi ……………………………………………………..75
10. Kartu Konsultasi Tugas Akhir ……………………………………………76
xx
DAFTAR PUSTAKA
Agusta Kurniawan. 2017. Pengukuran Parameter Kualitas Udara (CO2, NO2, SO2,
O3, dan PM10) di Bukit Kototabang Berbasis ISPU. Jurnal Teknosains Vol. 7
No. 1 halaman 3-5.
Aljarousha, M. et al., 2018. Prevalence and Risk Factors of Dry Eye Disease in
Kuantan, Malaysia. Makara Journal of Health, 22(Makara Journal of Health
Research Editorial Office), pp. 27-31.
Alves, M. et al., 2014. Is dry eye an environmental disease?. Arq Bras Oftalmol,
77(3), pp. 193 - 200.
American Academy Of Ophthalmology, 2018. Dry Eye Syndrome Preferred
Practice Pattern. San Francisco: Elseiver Inc.
American Academy of Ophthalmology Staff. 2012. Fundamental and Principles of
Ophthalmology. United State of America: American Academy of
Ophthalmology. p.237-246.
American Optometric Association, 2011. Care of the Patient with Ocular Surface
Disorders. Lindbergh Blvd., St. Louis, MO 63141-7881: s.n.
Asyari, F., 2007. Dry Eye Syndrome (Sindroma Mata Kering). Dexa Media, 20(Dexa
Medica), p. 162.
Azcarate, P. M. et al., 2014. Androgen Deficiency and Dry Eye Syndrome in the
Aging Male. Investigative Ophthalmology & Visual Science, Volume 55, pp.
5046-5051.
xxi
Badan Pusat Statistik Kota Malang, 2017. Jumlah Kendaraan Bermotor
Berdasarkan Plat Nomor di Kota Malang, Malang: Badan Pusat Statistik
Kota Malang.
Badan Standarisasi Nasional, 2005. Nilai Ambang Batas (NAB) Zat Kimia di Udara
Tempat Kerja. s.l.:s.n.
Bhatnagar, K. R. et al., 2014. Dry Eye Syndrome: A rising occupational hazard in
tropical countries. Medical Journal of Dr. D. Y. Patil University , Volume 7,
pp. 13-18.
Donghui, Y. et al., 2019. Air Pollutants are associated with Dry Eye Disease in
Urban Ophthalmic Outpatients: a Prevalence Study in China. Journal of
Translational Medicine, Volume 1, pp. 1-9.
Elvira dan Wijaya, V. N., 2018. Penyakit Mata Kering. Continuing Medical
Education, Issue KALBEMED, pp. 192-195.
Galperin, G. et al., 2018. Impact of environmental pollution on the ocular surface
of Sjögren’s syndrome patients. Arquivos brasileiros de Oftalmologia, pp.
481-489.
Gayton, J. L., 2009. Etiology, Prevalence, and Treatment of Dry Eye Disease.
Clinical Ophthalmology, 3(Dovepress), pp. 405-412.
Gerhard K. Lang, M. D., 2000. Ophthalmology A Short Textbook. New York:
Thieme Stuttgart, pp. 62-63.
Hashemi, H. et al., 2014. Prevalence of Dry Eye Syndrome in an Adult Population.
Clinical and Experimental Ophthalmology, 42(RANZCO (The Royal
Australian and New Zealand College of Ophthalmologists)), pp. 242-248.
xxii
Hoskins,iDunbariH, Jr,. MD. 2013. Dry Eye Syndrome. San Fransisco :
AmericaniAcademyiofiOphthalmology, p. 9.
Ismiyati, Marlita D, Saidah D. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang
Kendaraan Motor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JM
TransLog)-Vol.01 No.03.
Iyer, J. V., Lee, S. Y. & Tong, L., 2012. The Dry Eye Disease Activity Log Study.
The Scientific World Journal, p. 1.
Jung, S. J., Mehta, J. S. & Tong, L., 2018. Effects of Environment Pollution On the
Ocular Surface. Elsevier, Volume 16, pp. 198-205.
Koren, H. & Bisesi, M., 2003. Handbook Of Environmental Health. Edisi 4
penyunt. United States of America: Lewis Publishers, p. 16.
Liang, Q. et al., 2018. Spontaneous Eye Blink Patterns in Dry Eye: Clinical
Correlations. Investigative Ophthalmology & Visual Science, Volume 59, pp.
5149-5150.
Messmer, E. M., 2015. The Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment of Dry Eye
Disease. Continuing Medical Education, Volume 112, pp. 71-82.
Mulyadin, R. M. & Gusti, E. R. P., 2015. Analisis Kebutuhan Luasan Area Hijau
Berdasarkan Daya Serap CO2 Di Kota Malang, Jawa Timur. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, Volume 12, pp. 59-66.
Omidvarborna, H., Kumar, A. & Kim, D.-S., 2014. Characterization of Particulate
Matter Emitted From Transit Buses Fueled with B20 in Idle Modes. Journal
of Environmental Chemical Engineering, Issue Elsevier, pp. 2335-2342.
xxiii
Paiva, C. S. d., 2017. Effects of Aging in Dry Eye. Health & Human Services Public
Access, 57(2), pp. 47-64.
Pasaribu, F., 2018. PENGARUH KARAKTERISTIK PEGAWAI TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA. KNAPPPTMA KE-7, Issue Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, pp. 231-242.
Paudel, N. et al., 2018. Ocular Surface Symptoms Among Individuals Exposed to
Ambient Levels of Traffic Derived Air Pollution - a cross sectional study.
F1000 Research, Volume 6:2167, pp. 1 - 15.
Prasetya, H. D. & Legowo, M., 2016. Rasionalitas Ojek Konvensional Dalam
Mempertahankan Eksistensi di Tengah Adanya Gojek di Kota Surabaya.
Jurnal Paradigma, IV(Unesa), pp. 01-07.
Rares, L. M., Pou, R. Y. & Poluan, H., 2015. Keluhan Mata Pada Polisi Yang
Bertugas Di Luar Ruangan dan Di Dalam Ruangan. e-Clinic, Volume 3, pp.
789-794.
Riordan-Eva, P. dan Augsburger, J. J., 2018. Vaughan & Asbury's General
Ophthalmology. Edisi 19 penyunt. United States: McGraw-Hill Education.
Sarifuddin, A., Dwitya, A., Alamsyah, T. & Saepuddin, E., 2016. Pengukuran Gas,
Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon (O3) Berbasis
Labview. Politeknologi, Volume 15, pp. 175-181.
Schiffman, R., MD, C. & G, J., 2000. Reliability and Validity of the Ocular Surface
Disease Index. Dalam: s.l.:Arch Ophthalmol, pp. 118:615-21.
Sherwood, L., 2013. Introduction to Human Physiology. Edisi Kedelapan penyunt.
United States of America: Yolanda Cossio, p. 207.
xxiv
Shuai, J. et al., 2018. Health risk assessment of volatile organic compounds
exposure near Daegu dyeing industrial complex in South Korea. BMC Public
Health, Volume 18:528, p. 2.
xxv