Post on 09-Mar-2019
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TE.NTANG MIJSIBAH
DENGAN PERILAKU PROSOSIAL
PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIOAYATULLAH JAKARTA
YANG PERNAH MEN,IADI RELAWAN
Oleh TUTI ALAWIYAH
10207002l'0938
Skripsi diajukan untuk memenuhi seban:an persyaratan dalani memperoleh qelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVER.SITAS ISLAM NEGE:R! SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG MUSiHAH
DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA UIN
SY ARIF HIDA YATULLAH JA~\ARTA YANG PERNAH MENJADI
RELAWAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psil<alogi untuk memenuhi syarat-syarat
mempero!eh gelar Sarjana Psiko!ogi
Pembimbing I
{~lLU~ 11~
g,1'. S. Sylistyono, M.Si NIP. 13'1 472 258
Oleh:
TUTI ALAWIYAl-I
NIM: 102070025938
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing ll
' '?:=..-~ ----~· .=;::--
lkhwan Lutf1Jlll.Sj NIP. 150 368 309
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF H!DAY,IJ\TULlAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANT ARA PERSEPSI TENTANG
MUSIBAH DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHAS!SWA UIN
SYARIF H!DAYATULLAH JAKARTA VANG PERNAH MENJADi
RELAWAN telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Psilwlogi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta p::ida tanggal 26 Fobruari
2007. Skripsi ini tel ah diterima sebagai salah satu syarat untuk mernpenJ!eh
gelar Sarjana Psikologi
Jakarta, 26 Februari 2007
Ketua e ·angkap Anggota
/
Dra. Nett Hartati M.Si. NIP. 15G"- 5938
Penguj
./ Ora. Net' Hartati,_M.Si. NIP. 150 j5938
Pembimbing I
F-oJ'S! NYP. 131 472 258
Sidang Munaqasyah
Anggota
Sekretaris Merangkap Anggoia /'e
Penguji II
"?---·· ~=--
,.,,--- ---(.:_ ___ ikhw;::,n Lutfi, M.Si. l\llP. 150 368 80
Pmnbimbing ll
fr;hwan Lutfi, !VI.Si NIP. 150 368 809
ABSTRAKSI
(C) Tuti Alawiyah
(A) Fakultas Psikologi (B) Mmet 2007 v
(D) Hubungan antara persepsi tentang musib::ih dengan perilaku prososial pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan.
(E) xii + 63 halaman
(F) Bencana alam datang silih berganti, setelah Aceh diterjang tsunami, berbagai gempa juga terjadi di daerah yang lain, seperti bencana longsor, kekeringan dan banjir bandang yang menelan banyak korban jiwa. Bantuan pun mengalir dari berba9ai pihak, dalam dan Juar negeri dan ratusan relawan berdatangan un,uk membantu korban.
Sears, Freedmen and Peplau (1994) menyatakan bahwa perilaku prososial merupakan bagian kehidupan sehari-hari. Orang menunjukkan kesediaan unluk 111enolony o!Tlll!I lain yann dilwrwl, jU~Ja terhadap orang asing. Orang trn11pak sangat mudah menolong atau mernberi tanggapan terhadap per111i11taan t0long. Kenyataan tersebut juga dibuktikan rnelalui berbagai penelitian psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk 111engetahu1 hubunyan ant:ira persepsi tentang 111usibah dengan perilaku prososial. Populasi yr11g diteliti adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah rnenjadi relawan yang berjumlah 500 o~ang ter~ebar dari angkatan 2000 - 2005, dan jumlah sampel sebanyak 83 orang. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling. lnstrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala persepsi tentang musibah dan skala perilaku prososial. Skala persepsi tentang musibah 111empunyai reliabilitas = 0,8865 dan validitas butir berkisar antara 0,328 sampai 0, 719. Relia!Jilitas ska la perilaku prososial = 0,9992 dengan vaiiditas butir antara 0,322 sampai 0,818. Hasil penelitian menunjukkan ada korelas1 positif yang srgnifikan antara persepsi tentang musibah dengan peri!aku prososial pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah .Jakarta yang pernah menjadi relawan (r = 0,291; p<0,01 ).
(G) Daftar Bacaan : 42 (1978 - 2006)
v
KA TA PEN GANT.AR
Puji syukur penulis panjatkan ke!ladirat lllahi Rabl)i yang telah melirnpahkan karunia dan rahrnatNya sel1ingga ;:ienulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjurl1il " Hubungan antara persepsi tentang musibah dengan penlaku prososial pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan" yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Dalam menyusun skripsi ini tidak sedikit hambatan, rintangan dan tantangan yang penulis temui tetapi dibalik itu kelancaran penulisan ini tidak lepas dari bimbingan, dorong;;in dnn bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penlis mengucapkan terima kasih yang sel>esar-besarnya khususnya kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, H.Sodik dan Hj.Eneny, terima kasih alas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi, juga atas kasih sayang yang telah diberikan d:rn µerjuang<:<n yang tak kenal lelah untuk memberikan yang terbaik bagi penu1is.
2. Kakakku tercinta (Euceu & ka ade) terima kasih aias suri tauladan dan motivasi yang telah diberikan, adik d;oin kepon.3kanku tercinta (Eneng, Asep, Dadan, dede galc:in) yung selalu memberikan keceriaan dalam menemani hari-hari p<3nulis, semoga cita-cita kalian tercapai.
3. Bapak Haji (Alm) yang telah mengajcirka.n arti prososial semasa hidupnya kepada penulis dan keutarnaan hidup Jengan ibadah kepada Allah. Mudah-mudaha.1 segala amal baiknya menjadi pengentar menuju haribaan lllahi cmin.
4. Dekan Fakultas Psikologi lbu DraJlj.Netty Hartati. M.Si, beserta dewan dekanat dan civita3 ciKademika Fakultas Psikologi yang tidak dapat penulis sebutkan sctu persatu.
5. Bapak Ors. S. Sulistyono. M.Si, 3ebagai dosen per,1bimbing I dan bapak lkhwan Lutfi, M.Si, sebagai doseri pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, motivasi serta ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
vi
6. Sahabat - sahabatku angkatar. 2002, khususnya kelas A. yanah, lis, Yani, Uci, Holinda, lsmi, terima kasih atc.s bantvan, suoort oar sharingnya dalam penyusunan skripsi ini dan sebuah persahabatan yang telah terjalin diantara kita, mudC'h-mudahan tali silaturrahmi kita akan tetap tsrjalin. Ade, Ozi, Apet, Fandi, Yuyun, Dama, terima kasih telah membantu dalam penyabaran angket semoga Allah mencatatnya sebagai amal ibadah.
7. Ka Via terima kasih atas printingnya, semoga tetap eksis di Trans tv, Devi sahabat kecilku, mudah-mudahan cita-cita terdekat kita akan cepat tercapai amin .... lit.bail HELL's rental dan ka Udin's rental terima kasih atas editing dan printingnya. Teman-teman kostanku Yuyun, Dama, Novi, Ema, lka dan Dewi cepat lulus ya .... !!. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ir.i marih n1emilild banyak kekurangan, karenanya saran dan kritik akan sa.1ga\ btrmanfaat bagi p€ nulis. Akhirnya tiada kata yang dapat penulis sampa1kan kecuali rasa krima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita amin.
Jakarta, Maret, 2007
Penulis
vii
DAFTAR ISi
Halaman Judul ································································ ····················· Halaman Persetujuan ........................................................................... ii
Halaman Pengesahan ..... ................ .................. ......................... .......... iii
Motto...................................................................................................... iv
Abstraksi ·············································· ················································ v
Kata Pengantar ................................ ............................... .................... vi
Daftar lsi ............................................... ................................................ viii
DaftarTabel ............................................... ........................................... xi
Daftar Lampiran ................... ........................... ............... ..................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1- 9
1.1 . Latar belakang masalah . . . . . . . . . . . . . .. ... . . . .. . . . .. .. . .. . . . . . .. . . .. . .. . .. . .. . . .. . .. . . 1
1.2. ldentifikasi masalah.. .. . . .. . .. . . . . ... . ....... .. . .. . . . . . .. . .. . .. . ... .... .. . . .. ... . ... . ... . 5
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ............................ ............. 6
1.2.1. Pembatasan masalah ......... ................ ................................. 6
1.2.2. Perumusan masalah ........................................................... 6
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian................. ............... .................... 7
1.3.1. Tujuan penel;tian ............................... . ........... .. .................. 7
1.3.2. Manfaat penelitian .............................................. ................ 7
1.5. Sisternatika Penulisan................................................................... 8
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 10-42
2.1. Perilaku prososial . .. ................................... ................ ............... 1 O
2.1. 1. Pengertian perilaku prososial... .. . .. . .. . . ... .. . ... . .. . . .. . .. . . .. . .. . ... 1 O
2.1.2. Teori dasar tentang perilaku prososial .............................. 15
2. 1.3. Faktor-faktor yang mempen~a•uhi p3rilaku prososial.......... 19
VII'
2.1.4. Perilaku prososial dalam µerspektif Islam ........................ .
2.2. Persepsi tentang musibah .......................................................... ..
2.2.1. Persepsi .......................................................................... .
2.2.1.1. Pengertian persepsi ............................................ ..
2.2.1.2. Fakt:ir-faktor yang mempengaruhi persopsi ......... .
2.2.2. Musi bah ........................................................................... ..
2.2.2.1. Pengertian musibah ............................................ .
2.2.2.2. Musibah dalam perspektif Islam .......................... ..
2.2.2.3. Persepsi tentang r.iusibah .................................. ..
2.3. Relawan ..................................................................................... .
2.4. Kerangkan berfikir ..................................................................... ..
2.5. Hipotesis ..................................................................................... .
BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................... .
3 .1. Jenis penelitian ........................................................................... ..
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian .................................... .
3.1.2. Variabel penelitian dan operasionalisasi variabel ............... .
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................. ..
3.2.1. Populasi ............................................................................ .
3.2.2. Sampel .............................................................................. .
3.3.3. Teknik pengambilan sampe! ............................................... .
3.4. Pengumpulan data ...................................................................... ..
3.4.1. Metode dan instrumen penelitian ....................................... ..
3.4.2. Teknik uji instrumen penelitian ........................................... .
3.5. Teknik analisa data .................................................................... ..
3.6. Prosedur penelitian ...................................................................... .
ix
28
30
30
30
32
36
36
38
39
40
41
42
43- 52
43
43
44
44
44
45
46
47
47
49
53
51
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA ................................... .
4.1. Gambaran umum subjek penelitian ............................................. .
4.2. Presentasi data ........................................................................... ..
4.2.1. Skor ska la persepsi tentang rnusibah ................................ ..
4.2.2. Skor ska la perilaku pros.osial ........................................... ..
4.2.3. Uji persyaralan .................................................................. .
4.2.3. Uji normalitas ........................................................... .
4.2.4. Uji linearitas ............................................................ ..
4.3. Hasil penelitian ............................................................................. .
BAB 5 KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN ................................. .
5.1. Kesimpulan ..................... ......... ..... .. .......................................... ..
5.2. Diskusi ......................................................................................... .
5.3.Saran ......................................................................................... .
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
x
53 - 58
53
54
54
55
56
56
57
57
59. 63
59
59
62
DAFTAR LAl\11PIRAN
Lampi ran 1: Validitas skala persepsi tentang musit>ah
Lampiran 2: Reliabilitas skala persepsi tentang musibah
Lampiran 3: Validitas skala perilaku prososial
Lampiran 4: Reliabilitas skala perilaku prososial
Lampiran 5: Data hasil penelitian skala persepsi tentang musibah
Lampiran 6: Data hasil penelitian skala rierilaku prososial
Lampiran 7: lnstrumen penelitian
Lampiran 8: Grafik normalitas
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang m;,salah
Gempa tektonik dan tsunami yang terjadi di selatan Meulaboh, Nanggroe
Aceh Darussalam (NAO), menelan korban sedikitnya 15.000 orang. Gempa
berkekuatan 9 .8 pad a Skala Richter (SR) itu mengakibatkan kerusakan
serius di 15 negara di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Timur. Setelah
Aceh diterjang tsunami, berbagai gempa juga torjadi di daerah yang lain,
seperti bencana longsor, kekeringan dan banjir bandang (Wahyu, www.
Suara pembaruan.r::om, 2004).
Berikutnya bencana yang tidak kalah besarnya adalah gempa {ektonik
berkekuatan 5,9 pada Skala Rikhter yang berpusat di Yogyakarta dan Jawa
Tengah (Wahyu, Suara pembaruan.com, 2004). Gempa tersebut oleh
Departemen Energi dan Sumber Daya Mi11eral dikatflgJrikan sebagai gempa
bumi merusak, dengan puluhan ribu rumah dan fasilitas umum hancur,
hampir 5.000 orang meninggal serta ribuan orang lainnya Iuka-Iuka.
1
2
Wilayah Bantu! di Daerah lstimewa Yogya~arta (DIY) mengalarni kerusakan
paling parah, disusul oleh wilayah Klaten di Jawa Ter.gah (lta, dkk, kompas,
2006). Sementara pada saat Yogyakarta dan Jawa Tengah memasuki fase
pembangunan kembali, gempa dan tsunarn! kombali melanda negeri ini yang
terjadi di pantai selatan Jawa Barat dan Jc.wa Tengah ratusan nrang tewas
dan puluhan lainnya hilang dalam sekejap.
Besarnya korban jiwa dengan gempa yang barskala nasional ini, menjadikan
masyarakat tergerak untuk membantu. Bantuan pun mengalir dari berbagai
pihak, sejumlah masyarakat menghimpun dana untuk korban gempa. Para
relawan berdatangan untuk membantu ko1 ban dan berbagai organisasi
mahasiswa langsung turun tangan mendirikan posko peduli bencana gempa
bumi dan tsunami. Dari luar negeri bentuk bantuan yang diberii\an dalam
penanganan gempa bumi di antaranya selain makanan, 111inuman, peralatan
medis, Rumah sakit lapangan dan peralatan penunja11g lainny2, juga
mengirimkan relawan, tim medis dan anjing pelacak (Sri hartat:, kompas,
2006).
<egiatan pengumpulan dana dilakukan melalui berbagai cara, ada yang
nengadakan konser amal, bazar, membuka ~akening pribadi untuk
nenampung dana bantuan dari masyarakat, Jejaringan juga te1 bentuk melalui
~ontak person seperti SMS, e-mail, surat elektronik. Sejumlah ;;tasiun tv
)erlomba menjadi fasilitator dan penyalur informasi (Susi lrvaty, kompas
2006).
3
)i sepanjang jalan besar, baik di Jakarta maupun di kota-kota lain di seluruh
ndonesia, terlihat mahasiswa, pelajar dan masyarak.'3t umwa mengedarkan
rntak amal untuk korban gempa. Penggalang3n bantuan juga rJilakukan oleh
Jerbagai perusahaan, lembaga atau instansi yang menyalurkan sendiri
Jaket-paket bantuannya.
"erguruan tinggi beramai-ramai membent•Jk posko bantuan mengerahkan
·elawan ke lokasi bencana. Mereka dengan inisiatif sendiri mengevakuasi
<orban, menjadi ujung tombak distribusi bantuan logistik, seperti obat-obatan,
nakanan, tenda dll, membuat jaringan denge1n sesama relawe1n di tempat
<ejadian, dan melakukan penghimpunan dan penggalangan dana (Sri
-lartati, Kompas, 2006).
)iantara faktor yang mempengaruhi seseorn11g untuh: memberikan
iertolongan adalah derajat kebutuhan yang ditolong, tanggung jawab, norma
imbal balik, biaya yang dikeluarkan, derajat penerimaan sosial. dan
>engalaman di masa lampau.
1alam kebanyakan situasi, ketika orang-orang menyaksikan atau
1empersepsikan adanya keadaan darurat yang jelas dan situ<:1si tersebut
,bih serius seperti kisah-kisah tragis (tsunami, gempa bumi, banjir dll),
iendorong seseorang untuk memberikan pertolongan. Sebaguimana yang
liungkapkan oleh Staub (1987) diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
:ecenderungan seseorang untuk menolorig adalah kejelasan stimulus.
4
\lamun tingkal1 laku manusia kadang-kacang mementingkan dirinya sendiri.
Fenomena yang sering terlihat bahwa ketika ada orang yang mengalami
kesulitan sering tidal< rnendapatkan bantuan dari orang lain. Sebagian orang,
l<etika menyaksikan orang lain dalam kesui,tan, langsung rnembantunya.
Sedangkan yang lain kernungkinan diam saja meskipun mampu
melakukat\nya. Sebagian lagi cenderung rnenirnbanQ-nimbang lebih dahulu
sebelum bertindak.
Fenomena-fenomena diatas sebenarnya diperkuat oleh beberapa hasil
penelitian, Sears, dkk (1994) menernukan bahwa beberapa ornng tetap
memberikan bantuan meskipun kekuatan situasional mengharnbat pernberian
oantuan, dan yang lain tidak memberikan bantuan meskipun berada dalam
~ondisi yang sangat baik. Selanjutnya Staub (Kurtines dan Ge;witz, dalam
?idacla, 1993) menemukan bahwa orang sering tidak turun tangan rnernbantu
xang lain yang benar-benar rnemerlukannya. Sementara Foa dan Foa
ilam Sarlito, 2002) menemukan bahwa setiap bertindak membantu orang
n, orang mempertimbangkan untung ruginya.
las, orang bisa menolong atau mengabaikan orang lain yan£ sedang
rngalami kesulitan. Mengapa kadang-kc.dang orang menolcng orang lain
n mengapa kadang-kadang mereka tidak mau memberikan µertolongan
ng justru sangat dibutuhkan, hal inilah yang selanj•Jtnya membuat penulis
1rminat untuk melakukan penelitian mengenai persepsi tentang musibah
mgan perilaku prososial dengan judul "Hut.ungan anta;a persepsi tentang
Jsibah dengan perilaku prososial pada mahasiswa UIN Syanf Hidayatullah
1karta yang pernah menjadi relawan".
2. ldentifikasi masalah
1. Apakah ada hubungan yang signifi'<an antara µersepsi ter.tang
musibah dengan perilaku prososial?
2. Bagaimanakah persepsi mahasiswa tentang musibah?
3. Bagaimanakah peril?ku prososial y"ln9 ditunjul(kan oleh mahasiswa
yang pernah menjadi relawan?
5
3. Pembatasan dan perumusan masnlah
1.1. Pembatasan masalah
1rsepsi adalah proses kerja indrawi untuk me11genali dan mendeteksi
gala peristiwa yang terjadi di sekitar manusia, bai!{ melalui proses
ngetahuan atau pengalarnan dan analisa. Atau dolam bentuk yang lebih
igkat adalah pandangan seseorang (teritang sit11as1 atau dalam hal ini
Jsibah).
'rilaku prososial (menolcng) adalah tindakan memberikan bantuan kepada
ang lain yang sifatnya positif atau menguntungkan dan tindakan tersebut
tujukan untuk kepentingan orang lain.
6
:isponden dalam penelitian ini adalah mahasiswa LilN Syarif Hidayatullah
1karta yang pernah menjadi relawan pada berbagai peristiwa bencana alam
1ng terjadi di masyarakat seperti gempa bumi, b8njir, tsunami di!.
3.2. Perumusan masalah
irmasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan yang
Jnifikan antara persepsi tentang musibah dergan perilaku prososial pada
3hasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan.
4. Tujuan dan manfaat penelitian
4.1. Tujuan penelitian
.ijuan penelitian ini adalah untuk rnengelcthui hubungan antara persepsi
mtang musibah dengan perilaku prososi31 pada rnahasiswa UIN Syarif
liclayatullah Jakarta.yang pernah rnenjadi re!awan
.. 4.2. Manfaat penelitian
3ecara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mernperkaya khazanah
<eilmuan yang bisa dijadikan literatur tamhahan parla berbagai bidang
'3Sikologi, khususnya bidang psikologi sos:al tentang peranan persepsi
o;eseorang terhadap perilaku yang dimunculkan khu~usnya persepsi tentang
nusibah dengan perilaku prososial pada mahasiswa.
Secara praktis, manfaat penelitian ini bagi mahasiswa adalah agar
nahasiswa dapat mengetahui sejauh mana hubungan antara persepsi
entang musibah dengan perilaku prososial pada mahasiswa .JIN Syarif
-lidayatullah Jakarta yang pernah menjadi rP.lawan. Gan sejauh mana
nusibah yang sering terjadi dapat mernpengC1ruhi sedap indivirlu untuk
nenolong.
7
8
1.5. Sistematika penulisan
Sistematika Penulisan dalam penelitian irn mengacu ~Jada pedoman
penyusunan dan penulisan Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulisan ini dituli~. dalam lima bab sebagai oerikut:
Bab 1 Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, ldentifikasi masalah, Pembatasan dan
perumusan masalah, Tujuan dan manfa<:Jt perielitian, dan Sistematika
penulisan.
Bab 2 Kajian pustaka
Meliputi Deskripsi Teoritik yaitu membahas tentang teori persepsi tentang
musibah, dan teori perilaku prososial.
Bab 3 Metode penelitian
Membahas tentang pendekatan penelitiar. yang dipakai yaitu kuantitatif,
variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan
sampel, instrumen penelitian yang digunakan dan teknik analisa data.
Bab 4 Hasil penelitian
Meliputi penguraian hasil uji coba instrumen, pelaksanaan penAlitian,
deskripsi data penelitian dan uji hipotesis.
Bab 5 Kesimpulan, Diskusi, dan Saran
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2. 1. Perilaku prososial
2. 1. 1. Pengertian perilaku prososial
Sears, dkk (1994) mengemukakan perilaku prososi~I sebagai segala bentuk
tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa
memperdulikan motif-motif t0rtentu.
Wispe sebagaimana dituturkan oleh Wrightsman & Deaux (daiam Zand~,n.
1984) perilaku prososial merupakan segala bentuk perilaku yang memiliki
konsekuensi sosial positif yang diwujudkan dalam bentuk pemherian bantuan
fisik maupun psikis terhadap orang lain. Myers (dalam Sarwono, 2002)
mengatakan bahwa perilaku prososial merupakan hasrat un uk menolong
orang lain tanpa memikirkan kepentingan sen::liri.
Staub (dalam Zanden, 1984) mengatakan bahwa perilaku prososial tidak
hanya memberikan manfaat bagi orang yang meneriMa bantuan, tetapi juga
bagi orang yang memberikan bantuan, antara lain diperolehnya berbagai
10
11
perasaan positif berupa perasaan bahagia karena telah berguna bagi orang
lain, perasaan kompeten dan terhindar dari perasaan bersal'lh.
Moskipun rnernka mendefinisik<in secma uerbed<1, namur. tet<ir rnerujuk
pada pengertian yang sama yaitu tindakan memberikan bantuan kepada
orang lain yang sifatnya positif atau menguntungkan dan tindaf'.an tersebut
ditujukan untuk kepentingan orang lain.
Dalam mengistilahkan dan menggolongkan t1ngkah laku prososial ini, ada
perbedaan pendapat diantara para ahli. Raven dan Rub:n menggunakan
istilah tingkah laku menolong (helping behavior) untuk tingkah laku prososial.
Sedangkan Watson et al (dalam Merian, :?oCd) s!Mta WrightsmFln dan Deaux
( i 987) menyatakan tingkah lakU prososia! sebe!~al kebalikan dmi tingkah laku
anti sosial. Mereka menyatakan bahwa ada dua ben!Uk lingkah laku
prososial, yaitu menolong (helping) dan bekerja sama (cooperation). Selain
itu kadang digunakan pula istilah altruisme dalam tingkah laku menolong.
Menu rut Wispe (dalam Zanden, 1984), perilaku prososial terdiri dari perilaku
symphaty (adalah kepedulian terhadap tasa sakit atau kesedihan orang lain),
cooperation (adalah kesediaan individu bekerja bersFima orang lain, biasanya
-tapi tidak selalu- untuk keuntungan yang sarna), donating (adalah perilaku
rnemberikan sesuatu hadiah, sumbangan ;:itau memberikan kontribusi,
12
biasanya berupa amal). helping (adalah perilaku memberikan bantuan
kepada orang lain, sehingga orang lain tersehut dapat mencapai tujuan
tertentu atau mendapatkan sesuatu). dan altruism (adalcih perilaku menolong
yang dilakukan untuk keuntungan orang lain tanpa menghmapkan adanya
imbalan apapun). Sementara itu Schroeder, et al (1985), mengemukakan
adanya tiga kategori tingkah laku prososial berdasarkan bentuk yang paling
sering menjadi fokus dalam mempelajari ti:igkah laku prososial. yaitu:
helping, altruism, dan cooperation.
Meskipun terjadi suatu pertentangan dalam mengistilcihkan atau
menggolongkan tingkah laku prososial, namun tampak adanya kesamaan.
l<esamaan tersebut adalah para ahli menyebutkan bcihwa helping atau
menolong sebagai salah satu tindakan yang tcrmasuk dalam ';ngkah laku
prososial.
Yang dimaksud dengan halping atau menolong adalc.h:
" .... helping which we will define as an action that has the consequences of providing some benefit to or improving the well-being of anothnr person" (Schroeder et al .. 1995).
Suatu tindakan tetap dapat dikategorikan sebagai menolong a1au helping
selama terjadi perbaikan kesejahteraan pc:da seseorang yang akan dilakukan
o!eh orang lain (seperti memberi hadia:i. me:nbantu menyelesc;ikan tugas).
Bahkan dalam situasi tindakan seperti menyumbangkan uang kepada
organisasi sosial, penyumbang tidak perlu atau harL~s mengad<1kan kontak
langsung dengan penerima pertolongan.
13
Bentuk menolong sendiri dapat dibedakan alas beberapa macam mulai dari
tindakan yang hanya memerlukan pengorbarian paling kecil atciu mudah
dilakukan sampai dengan tindakan yang mer01erlukan pengorbanan besar.
Dalam hal ini pengorbanan dapat berup2. waktu, tenaga, materi, hingga jiwa
dan keselamatan si penolong.
Staub (dalam Merian, 2000) mengatakan bahwa helping atau menolong
dapat diklasifikasikan menurut derajat pengorbanan r;an resiko si penolong
(coast to the actor) atau derajat keuntung2n dan manfaat yang dirasakan sl
penerima (utility for recipient). Lebih jelas lagi, Wrightsman dan Deaux (1987)
memberikan contoh konkret menolong dan klasifikasi tingka ..
pengorbanannya, seperti berikut ini :
1. Membukakan pintu untuk orang Jain. Merupakan tindakan yang
menguntungkan orang lain namun memgrJukan pengorbanan yang relatif
kecil, yaitu waktu dan tenaga.
2. Menyumbang atau berderma. Melibatkan pengorbanan yang agak besar,
selain pengorbanan waktu dan tenaga juga pengorbanan materi.
14
3. lntervensi dalam keadaan darurat. Mer:.Jpakan bentuk menolong yang
melibatkan pengorbanan yang besar dari sisi penolong d;in kemungkinan
mendapatkan keuntungan yang relatif kecil bagi si penolon[.!.
Usaha lain untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang helping
atau menolong dilakukan oleh Pesrce dan Amato (dalam Schroeder et. al.,
1995). Mereka menggambarkan suatu bentuk klasifikasi yang
mengelompokkan situasi menolong dalam tiga dimensi, yaitu:
1. direncanakan dan formal (seperti menj;:idi 1 elawan yang mengurus atau
berkecimpung dalam masalah Aids) Vs. Spontan dan informal (seperti
memberitahukan seseorang bahwa ada barang bawaannya yang jatuh).
2. persoalan yang serius (seperti memberikan pertolongan pi:irtama pada
korban serangan jantung) Vs. Persoalc.r. y;;mg tid;:ik serius (seperti
memberikan uang logam untuk telephone).
3. pemberian bantuan secara langsung (seperti menolong anak-anak
menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang sulit) V'>. Membenkan bantuan
secara tidak langsung (seperti menyumbangkan uang kepada organisasi
sosial yang akan memberikannya keparfa orang-orang yang
membutuhkan).
Meskipun kedua klasifikasi yang dikemukakan diatas memilki perbedaan,
kedua - duanya mempunyai dua kesimpulan penting yang sama tentang
tingkah laku menolong, yaitu:
1. Tingkah laku menolong terdiri dari berbagai macam tingkah laku yang
dapat dikelompokkan berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku menolong dalam suatu
situasi mempunyai pengaruh yang berbeda dengan tingkah laku
menolong dalam situasi yang lain (dalciri Schroeder et. al., 1995).
Karena penjelasan secara spesifik mengenai menolong melalui beberapa
pendekatan teori tidak dijelaskan oleh para ahli dari literntur-lit.,,ratur yang
ada, penjelasan teoritis mengenai menolong dilakukan melalui kon&ep
tingkah laku prososial. Alasan itulah yang membuat p0nu1:s menganggap
bahwa penjelasan teoritis mengenai tingkah laku prcsosiai akan mewakili
penjelasan teoritis mengenai menolong.
2.1.2. Teori dasar tentang perilaku prososial
15
Sct1roeder, dkk (1995) mengemukal<'.an bahwa cara yang paling efektif untuk
menggambarkan dan menjelaskan tingkah laku prososial adal<o;h dengan
membagi tingkah laku prososial menjadi dua. l<eduanya adalar tingkah laku
prososial yang dijelaskan dengan proses afektif dan tingkah laku prososial
yang paling cocok dijelaskan dengan proses kognitif. Tujuan dciri pemisahan
ini adalah untuk memperjelas dan mempermudah penjelasan, namun tetap
harus diingat bahwa beberapa proses tetap memiliki aspek afektif dan
kognitif, dan juga kedua aspek tersebut saling mempcngaruhi.
16
Tingkah laku prososial yang cocok dijelaskan dengan proses aiektif adalah
tingkah laku prososial yang sifatnya informal. tidak direncanakan, dan yang
durasi atau jangka waktunya pendek. Selain itu proses afektif juga cocok
untuk menjelaskan tingkah laku prososial yar1g terjadi antara toman,
keluarga, atau orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk
menimbulkan emosi yang kuat pada si penolong. Lebih jauh lani penjelasan
dengan proses afeksi mempunyai pengaruh yang paiing kuat pada situa~;i di
rnana orang yang ditolong merasakan stress ya11g tinggi atau herada pada
keadaan bahaya. Pada situasi seperti itu seorang penolong ak1n lebih
menentukan tingkah lakunya dengan perasaan atau f'lmosinya ketimbang
dengan kepalanya.
Sementara penjelasan dengan proses l<ognitif jugci tepat untuk menjelaskan
tingkah laku prososial yang sifatnya spontan, ticak direncanakan, dan
informal yang terjadi diantara teman dan bahkan anggota keluc.1rga. Namun
proses kognitif ini dipercaya lebih berguna dalarn menjelaskan !ingkah laku
prososial yang kolektif (dalam suatu lembaga formal tertentu dan ditujukan
untuk menyelesaikan masalah dalam masyarskat) dan kerja sama yang
sifatnya terencana dan informal. Penjelasan dengan proses kognitif ini
17
terutama tergantung pada penentuan asst1s:Jmt;jnf of costs and rewards yang
dilakukan oleh individu yang berpotensi sebagai rcnolonQ.
Sarwono (2002) mengemukakan tentang bebcrapa leori yang mendasari
seseorang untuk berperilal<u prososial, yaitu:
1. Teori behaviorisme
Kaum Behaviorisme menekankan maf,;ne r;entiniJ proses belajar melalui
proses kondisioning, yaitu manusia menolong karenci dibiC1sakan oleh
masyarakat untuk menolong dan untuk pcrbuatan itu masymakat
menyediakan ganjaran (reward) positif.
2. Teori pertukaran sosial
Foa and Foa memaparkan bahwa teori pArtuka1an sosial itu dasarnya
adalah prinsip sosial ekonomi. Setiap tindakan dilakukan orang dengan
mempertimbangkan untung ruginya baik dari arti mater;al maupun
psikologis. Setiap perilaku pada dasamya d:lakukan dengan
menggunakan strategi minimax, yaitu meminimalkan usaha dan
memaksimalkan hasil agar diperoleh ki:luntungan yang sebesar-besarnya.
3. Teori empati
Batson mengatakan bahwa egoisme dar. simpati berfungsi sama-sama
dan saling melengkapi dalam perilaku menolong orang lain. Dari segi
egoisme, perilaku menolong dapat mengurangi ket()gangan itu sendiri.
Sedangkan dari segi simpati, perilaku me11olong dapat mengurangi
18
penderitaan orang lain. Gabungan kedu&nya dapat menjadi empati yaitu
ikut merasakan penderitaan orang lair. sebagai penderitaannya sendiri.
4. Teori norma sosial
Menurut teori ini, orang menolong karena diharuskan oleh norma-norma
masyarakat. Ada tiga macam norma sosial yaitu :
a. Norma timbal balik, pada intinya teori ini berpandangan bahwa harus
membalas pertolongan dengan pertolongan.
b. Norma tanggung jawab sosial, kita wajib menolong orang lain tanpa
mengharapkan balasan apapun di masa yang akan datang.
c. Norma keseimbangan, intinya adal3h bahwa seluruh alam semesta
harus berada dalam keadaan yang seimbang serasi dan selaras.
Manusia harus mempertahankan kesei!Tlbangar, itu antara lain dalam
bentuk perilaku prososial.
5. Teori evolusi
Beranggapan bahwa perilaku prososial demi mempertahankan jenis
dalam proses evolusi (survival). Pertama, perlinJungan kembat (kin
protection), orang cenderung membc:.ntu orang lain yang ada pertalian
darah dan orang yang dekat dengan diri sendiri. l<:Gdua, timJal balik
biologik (biological reciprociliy), menolong untuk memperolFJh pertolongan
kembali, perilaku prososial didasarkan oleh genetic disposition, yaitu sifat
atau bakat yang terkandung dalam kepribadian yang harus ditujukan
untuk menolong orang lain. Ketiga, orientasi seks•Jal, kaum homo
19
seksual, mempunyai kecenderungan parilaku pro3osial yang lebih besar
dari pada orang-orang heteroseksual.
6. Teori perkembangan kognitif
Menurut teori ini, tingkat perkembangan kognitif akan berpengaruh pada
perilaku menolong. Pada anak-anak perilaku menolong lebih didasarkan
kepada pertimbangan hasil (gain). Semakin dew2sa anak i\11,menurut
Lourenco semakin tinggi kemampuannya untuk berpikir abstrak, semakin
mampu ia untuk mempertimbangkan usaha atau biaya (cost) yang harus
ia korbankan untuk perilaku menolong itu (Sarwono, 2002).
Dan keuntungan yang diperoleh dari oerilaku menolong tentu bukan
hanya dalarn bentuk materi.
2.1.3. Faktor-faktor yang mempe11garuhi perilaku pro~osial
Sears, dkk (1994) mengemukakan bahwa pE::rilaku prososial dipengaruhi oleh
faktor karakteristik situasi, faktor karakteristik penolong dan faktor
karakteristik orang yang membutuhkan pe:iolongan.
Faktor karakteristik situasi meliputi:
1. Kehadiran orang lain
Menurut penelitian psikologi sosial, yang berpengaruh pada perilaku
menolong adalah kehadiran orang lain di kmpat kejadian. Semakin
banyak orang yang hadir, semakin kecil kemungkinan seseorang benar-
benar memberikan pertolongan dan semakin besm rata-rata tentang
waktu pemberian bantuan. Darley dan Latane (d:>lam Seam, dkk. 1994)
menamakannya efek penonton (by stander effect).
20
Analisis pengambilan keputusan tentang perilaku µrososial dijelaskan
oleh beberapa ahli yang menyatakan bahwa mengapa kehadiran orang
lain kadang-kadang menghambat usaha untuk menolong. Pertama,
penyebaran tanggung jawab yang timbul karena kehadiran orang lain.
Kedua, ambiguitas dalam menginterpretasikan situasi.
Perilaku penonton lain dapat mempengaruhi bagaimana kita
menginterpretasikan situasi dan bagaimana reaksi kita. Jikn orang lain
rnengabaikan suatu situasi atau memberih.an reaksi seolah tidak terjadi
apa-apa, mungkin kita juga beranggapoin tidak ada keadaan darurat.
Ketiga, rasa takut di nilai. Bila kita mengetahui bahwa orang lain
mernperhatikan perilaku kita, mungkin kita berusaha melakukan apa yang
diharapkan oleh orang lain dan memberikan kesan yang baik.
2. Kondisi lingkungan
Berdasarkan dua penelitian lapangan yang dilakukan oleh Cunningham
(dalarn Sears, dkk, 1994), dikatakan bahwa efek cuaca menimbulkan
perbedaan dalam rnemberikan bantuan. Orang lebih cenderung
rnembantu bila hari cerah dan suhu udara cukup menyenangkan (relatif
hangat di musim dingin dan relatif hangat di musim panas).
Dalam penelitian kedua, yang mengamali bahwa para pelanggan
memberikan tip yang lebih banyak bilci hari cukup cerah.
3. Tekanan waktu
21
Tekanan waktu juga memberikan pengaruh terhadap kerelaan seseorang
untuk menolong orang lain. Orang yang tergesa-gesa, merr>iliki
kecenderungan yang lebih kecil untuk menolong dibandingkan dengan
mereka yang tidak mengalami tekanar. waktu.
Faktor dari karakteristik penolong meliputi:
1. F aktor pribadi
Ciri kepribadian tertentu mendorong orang untuk :nemberil<an pertolongan
dalam beberapa jenis situasi dan tidak dalam siwasi yang lain. Orang
yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi untuk diterima secara sosial
dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh pujian -iari orang lain
sehingga bertindak lebih prososial hany3 bila tindakan mereka yang baik
itu diperhatikan.
2. Suasana hati
Suasana perasaan positif yang hangat meningkatl;an kesecJiaan untuk
melakukan tindakan prososial.
3. Rasa bersalah
Keaclaan psikologis yang memiliki relevansi khusus dengan perilaku
prososial adalah rasa bersalah, perasaan gelisah yang timbul bila kit 1
22
melakukan sesuatu yang kita anggap salah. Keinginan untuk mengurangi
rasa bersalah bisa menyebabkan kita menolong oran9 yanri kita rugikan
atau berusaha menghilangkannya dengan melakukan tindakan yang baik.
4. Distress diri dan rasa empatik
Distress adalah perasaan tertekan yang dialami oleh seseorang baik
secara fisik maupun psikologis. Sedangken yang dimaksua dengan
distress diri (personal distress) adalah re~Jksi diri kita terhadap
penderitaan orang lain. perasaan terl<ejut. takut, cemas, prihatin, tidal<
berdaya atau perasaan apapun yang kita Eilami.
Sebaliknya, yang dimaksud rasa peduli atau sikap empatik (emphatic
concern) adalah perasaan simpatik atau µerhatian terhadap orar1g lain,
khususnya untuk berbagi pengalaman atau secara tirlak langsung merasakan
penderitaan orang lain. Distress diri memotivasi kita untuk mengurangi
kegelisahan kita sendiri. Kita bisa melakuka11nya dengan memoantu orang
lain.
l<arakteristik orang yang membutuhkan pertolongan:
1. Menolong orang yang kita sukai
Rasa suka awal kita terhadap orang lain dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti daya tarik fisik dan kesamaan. Dalam beberapa situasi, mereka
yang memiliki daya tarik fisik memiliki kemungkinRn yang IE..bih besar
untuk menerima bantuan.
23
Penelitian tentang perilaku prososial, meny1rPpulkan bar wa karakteristik
yang sama juga mempengaruhi pembcria11 bantt.:an. Deng<.in kata lain,
tingkat kesamaan antara orang yang akan menoiong dan orang yang
membutuhkan pertolongan juga penting.
2. Menolong orang yang pantas ditolong
Apakah seseorang akan mendapatkar. bantuan atau tidak, sebagian
bergantung pada "manfaat" kasus tersebu~. Mis;ilnya, penumpang kereta
bawah tanah di New York lebih cenderung menolong pria yang terjatuh
bila dia tampak sakit dari pada bila dia tampak m<Jbuk Rodin & Piliavin
(dalam Sears, dkk,1994). Penilaian tentang makna penting kebutuhan
tertentu sangat dipengaruhi oleh nilai de>.n budaya.
Orang yang akan menolong mungkin juga men&rik kesimpul1m tentang
sebab-sebab timbulnya kebutuhan orang ~ersebut. Beberapa penelitian
rnenunjukkan bahwa faktor sebab akibat yang utama adalah pengendalian
diri : kita lebih cenderung menolong seseorang bila kita yakin bahwa
penyebab timbulnya masalah berada di luar kendali orang tersebut. Sebagai
contoh dalam suatu penelitian Meyer & Mulherin (dalam Sears, dkk.1994)
para rnahasiswa mengatakan bahwa mereka lebih suka merninjamkan uang
mereka kepada seorang kenalan bila kebwluhannya itu timbul karena sakit
(sebab yang tidak terkendali) dari pada k<irena malas (sebab yang dapat
dikendalikan).
Sementara menurut Staub, dkk (1978) faktor yang mempe:igaruhi perilaku
prososial adalah aspek personal dan aspek situasional.
1. Aspek personal
a. Keuntungan pribadi
24
Seseorang membantu orang lain dengan alasan untuk mendapatkan
persetujuan sosial atau menghindari kritik dari orang lain. Orang akan
menolong orang lain karena ada ycing diinginkan, misalnya
penghargaan sosial sebagai contoh, seseorang akan melakukan
imitasi (meniru perbuatan orang lai.i dengan t.engaja) orang yang
diidolakan di masyarakat guna mendapatkan penghar(.dan sosial.
b. Sistem nilai dan norma
Sistem nilai dan norma yang telah diinternalis.:isi dalam pengalaman
pengalaman akan mendorong seseorang melakukan perbuatan sesuai
dengan sistem nilai dan norma yang dianutnya. Hal ini r'lendukung
sikap menghargai diri sendiri, perasac.n positif, serta meningkatkan
harga diri. Sebaliknya, bila terjadi penyeiewengan terhadap nilai dan
norma yang diyakini, maka akan timbul kecemasan, tindakan
menghukum diri sendiri, dan merasa bersalah.
25
2. Aspek situasional
a. Kejelasan stimulus
Stimulus yang semakin jelas menunjukkan keadaan se8eorang yang
perlu ditolong akan meningkatkan kecenderungan menolong.
Sebaliknya, kekaburan stimulus akan menimbulkan kebingungan bagi
pihak penolong mengenai apa dan si<Jpa yang harus di+olong.
b. Derajat kebutuhan yang ditolong
Semakin besar derajat kebutuhannya semakin besar derajat
seseorang untuk menolong.
c. Tanggung jawab
l<ekaburan tanggung jawab (diffusion of responsibility) menyebabkan
orang tidak segera memberikan pertolongan karena munr.ul perasaan
bahwa hal itu menjadi tanggung jawab orang lain untuk menolong.
d. Norma timbal balik
Seseorang menolong orang lain karena 01ang teffebut oernah
memberikan pertolongan kepadanya dengan dasar bahwa ia wajib
membalas pertolongan tersebut.
e. Biaya yang dikeluarkan
Mengacu kepada seberapa besar tenaga, waktu, dan uang maupun
resiko yang harus diambil ketika seseorang berperilaku prososial
terhadap orang lain. Semakin sedil;it bi3ya yang dikeluarkan, semakin
besar kecenderungan seseorang bertingkah laku prososial.
26
f. Derajat penerimaan sosial
Apakah sebuah perilaku prososial yang dilakukan seseorang dapat
atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Adakalanva perlaku
prososial justru rnembawa bencana t:.ag1 si pelaku, karena rnasyarakal
umum tidak menerimanya. Misalnya rnembari tur~1pangan kepada
wanita jalanan yang sedang kesusahan, sementara warga di daerah
tersebut percaya bahwa wanita jalanar1 edalah sampah rnasyarakat
yang harus dijauhi.
g. Hubungan interpersonal
Semakin dekat dan akrab hubungan ~eseornng dengan orang yang
ditolong, maka akan semakin cepat seseorang berperilaku prososial
terhadap orang tersebut.
h. Pengalaman di masa lampau
Pengalaman positif ketika seseorang berperilc.ku prososial akan
mendorong orang tersebut untuk mengulangi !)erbuatannya. Misalnya
seseorang pernah mendapatkan pujian sebagai "dermawan" karena ia
telah menyumbangkan hartanya pada orang \'ang r.iembutuhkan,
maka ia akan cenderung mengulangi perilakunya tersebut.
27
Sri Untari Pidada (1994) menjelaskan faktor-faktor yang khas prososial yaitu:
1. Faktor-faktor kognitif
a. Affective Perspective Taking
Affective dan perspective taking digambarkar1 rebagai kemampuan
kognitif untuk memahami dan mengerti keadaan emosional orang lain
(Hoffan, Staub, Krebs & Russel, Batson, Staub). Sedangkan proses
affective dan perspective taking merupakan proses penampatan diri
pada posisi orang lain secara kognitif, sehingga dengan demikian
akan dapat memahami perasaan or-ing tersebut dengan lebih baik.
Jadi wajar kalau diasumsikan bahwa orang akan menolong orang lain,
karena ia tahu bahwa orang tersebut sedang merasakan distress.
b. Pola atribusi terhadap penyeb::ib distress
Dalam banyak situasi keputusan seseorang untuk memberikan
pertolongan kepada orang lain sangat dipengaruhi oleh atribusinya
terhadap penyebab terjadinya distress yang dialarni oleh orang yang
hendak ditolong. Singkatnya, apakah distress yang dialami dianggap
sebagai akibat kesalahan orang itu sendiri atau disebabkan oleh
faktor-faktor yang memang tidal< bisa dikendalikan. Penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Weinei" (1980, 1986) menunjukkan
bahwa atribusi yang menganggaµ korban tidak bersa1a:1 akan
menggugah emosi sang (calon) penolong, dan emosi ini selanjutnya
mendorongnya untuk bertindak prososial.
Empati di sini diartikan sebagai gabunyan antara "ikut merasakan "
(vicarious affect response) dan "rasa peduli" (concern) terl .adap distress
yang dialami orang lain. Jadi ia merupakan suatu •eaksi afek yang terkait
dengan distress yang dialami orang lain.
3. Tujuan prososial
Menurut Staub tujuan prososial memberikan orientasi prosl'sial bagi
tindakan. Orientasi tindakan selalu tE::rkait dengan tindakan konkret yang
akan dilakukan dalam konteks situasi tertentu, S'3hingga ia menyerupai
norma pribadi bagi tingkah laku. Tujuan yang secara subjektif dinilai
positif selalu mengandung potensi yang dapat menggerakkan man us ia
untuk bertindak, bila mendapat rnngsang (arousal of tension). Dalam
beberapa penelitiannya Staub (1978, ~984. 1986) menemui<an bahwa
makin jelas dan kuat tujuan prososial yang dimiliki seseorang, akan makin
besar pula kecenderungannya untuk ben.indak prososial
2.1.4. Perilaku prososial dalam perspektif islam
Sebagai makhluk sosial, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari kita tidak
akan hidup sendiri, melainkan akan selalu membutuhkan ornng lain. Hidup
bersama dan saling melengkapi antara satu SC!ma lain.
29
Perilaku prososial sangat dianjurkan dalam ajaran agama l~lam. Al-Qur'an
telah mengarahkan kaum muslimin untuk menjalin tali persaudaraan,
memupuk rasa cinta dan saling tolong menolong. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2:
-•"·11 · .11 1~ I · W . .. . .. i.S y-u ..9 j!-' ~ ..J-' ..9 ..9 ....
.. ::an tolong meno/onglah kamu dnlarn mengerjakan kebajikan dan taqwa ... "
Selain itu, kepekaan dalarn merasakan pcndcritaan orang lain (sirn1v1~i) juga
rncrupakan perilaku yang rncrupakan cenninan kcimanan scorang muslim.
Diriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir bah.va Rasululbh SAW bersabda (An-
Nawawi, dalarn Najati, 2003):
<\J ~I.ii~~ '-"_s:.:;..;;,1 1.:i) ~I Ji,, ~W-' ~l_ji-' r-A>olji <.) ~
~1..9 _;~\.,> ~I _jiL... Ji,, ).JI
" Perumpamaan orang yang beriman dalam tolong-meno1ong, cinta kasih clan rahmat, saling sayang dan saling simpati mereka bRgaikan badan (seperti jasad). Apabila satu anggota badan menderita maka menja/ar/ah penderitaan itu ke seluruh badan, apabila satu anggota badan sakit, maka bagian lain ikut merasakannya." (H.R. Bukhari dan Muslim\.
Hadits tersebut mencerminkan bahwa apabila ada salah satu anggota
masyarakat mengalami kesulitan, maka anggota masyarakat yang lain turut
merasakan kesulitan tersebut dan tergerak untuk memberikan
pertolongannya untuk meringankan beban orang yang sedang mengalami
kesulitan tersebut.
2.1. Persepsi tentang m usibah
2.2. 1. Persepsi
2.2. 1. 1. Pengertian persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1888) perse;:isi adalah tanggapan
(penerimaan) /angsung dari sesuatu atau erases seseorang mengetahui
beberapa ha/ melalui panca indra.
30
Menurut Gibsons, dkk (1986) persepsi mencakup kognisi yang meliputi
penafsiran tentang objek, maupun tanda-tanda dari sudut pengalaman orang
yang bersangkutan. Dengan kata lain persepsi merupakan proses pemberian
arti terhadap lingkungan o/eh individu, o/eh karena itu tiap orang akan
memberikan arti pada stimulus dengan cara y:mg berbeda meRkipun
objeknya sama.
Persepsi itu sendiri adalah proses di mana individu mengorgc..iisasikan dan
menafsirkan po/a stimulus dalam lingkungan (Atkinso11, 2000). Senada
dengan itu persepsi juga diartikan sebagai SU'ltu proses yang rlidahului
stimulus yang diterima oleh alat indra yc.ng kemudiar, diorganisasikan dan
diinterpretasikan, sehingga individu menyAdnri tenta11g apa yang
diindrakannya itu (Davidoff, 1981 ).
Dari dua definisi di atas, yang dimaksud dan~an persepsi adalah proses di
mana individu memahami sesuatu dengan cara memilili dan
mengorganisasikan melalui pengindraan yang berhubungan dengan
lingkungan-lingkungan di sekitarnya sehingga dapat memberikan makna
pada masukan tersebut.
31
Kaplan (2004) mengemukakan persepsi sebagai salah satu sisi dari bentuk
pernikiran manusia, sedangkan pada sisi lair. adalah kepercayaan. Persepsi
dapat dianggap sebagai penyebab dan pengaruh terl1adap perilaku
seseorang. Persepsi yang difungsikan sebagai salah satu alat problem
solving, dapat menjadi sarana yang jitt.. jika memaksimalkan perannya.
Semakin banyak alternatif persepsi yang cida dalam pikiran manusia dalam
menghadapi persoalan-persoalan kehidupan, maka akan semakin kaya pula
kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dengan baik
demikian pula dengan sebaliknya.
Dengan demikian definisi persepsi merupakan proses kerja inrlrawi untuk
mengenali dan mendeteksi segala peristiwa yang terjadi di sekitar manusia,
baik melalui proses pengetahuan atau pengalaman can analisa. Atau dalam
bentuk yang lebih singkat adalah pandangan seseorang (tentsng situasi atau
dalam ha! ini musibah).
Persepsi juga didefinisikan sebagai pengalainan tentnng objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkun informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah rnemberikan makna kepada stimuli
indrawi (sensory stimuly). Walaupun begitu makr.a informas indrawi tidak
hanya melibatkan indrawi, tetapi juga aterisi, ekspeklasi, motivasi, dan
memori (Walgito, 2002).
2.2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
32
Menu rut Robbins (2001) diantara faktor-faktor yang mermpengaruhi persepsi
yaitu:
1. Orang yang melakukan persepsi, adapun beher3pa hal yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang antara lain:
a. Sikap individu yang bersangkutan terhadap objek persepsi.
b. Motif atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada di dalam diri
seseorang akan berpengaruh terhadaµ persepsi yang d1munculkan.
c. Interest atau ketertarikan, faktor pe.-hatian individu dipengaruhi oleh
ketertarikan tentang sesuatu. Hal ini menyebabkan objek persepsi
yang sama dapat dipersepsikan berbeda oleb masing-masing individu.
d. Harapan, harapan dapat menyebabkan distorsi terhadao objek yang
dipersepsikan atau dengan kata lain seseorang akan mempersepsikan
suatu objek atau kejadian sesuai denrian apa yang diharapkan pada
orang tersebut.
33
2. Target atau objek persepsi, karakteristik atau objek persepsi yang
dipersepsikan bisa mempengaruhi apa yang dipersepsikan Karakteristik
orang yang di persepsi bail< itu karakteristik personal sikap maupun
tingkah laku dapat berpengaruh terhadap perceiver, karena manusia
dapat saling mempengaruhi persepsi !"atu sama lain.
3. Faktor situasi yaitu situasi saat persepsi muncul, l<onteks situasi saat
melit1at objek baik berupa lokasi, cahaya, dan suasana sangatlah penting.
Pada faktor situasi terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi,
antara lain:
a. Konteks sosial, bagaimana lingkungan sosial memandang objek
persepsi seseorang adalah kecenderungan sesuai dengan apa yang
dipersepsikan lingkungan sosialnya.
b. Konteks pekerjaan, persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa
dalam lingkup pekerjaan.
c. Waktu pada saat kapan objek persepsi tersebt1t dipersepsikan.
Hal senada dikemukakan oleh Hollander (1981) bahv1a persepsi antar
individu merupakan proses kognitif yang kompleks yang menyangkut saling
keterkaitan antara orang yang mempersepsi, orang yang dipersepsikan dan
situasi pada saat proses persepsi berlangsung. Jadi teraapat tiga faktor yang
mempengaruhi persepsi antar individu y:oing dapat msnyebabkan ha! yang
sarna dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berlainan.
Sementara menurut Kossen (1993) faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah:
1. Faktor keturunan (heredity factor), mernpengaruhi persepsi secara fisik
seperti indra, kognisi dan lain-lain.
34
2. Latar belakang dan pengalaman, mempunyai pengaruh yarig lebih besar
atas apa yang seseorang lihat atau dalam mempf'lrsepsikan sesuatu.
3. Tekanan teman sejawat, pengaruh teman sejawat, (peer effect) pengaruh
dari seseorang apalagi teman dekat sangat mempengaruhi pandangan
kita terhadap sesuatu.
4. Proyeksi, kecenderungan manusiawi untuk melemparkan beberapa
kesalahan pada orang lain bisa menjadi persf'lpsi terhadap seseorang
berbeda.
5. Penilaian yang tergesa-gesa, dapat menimbulkan kecerobohan dalam
persepsi yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang salah.
6. Hallo effect dan halo karatan (hallo ruo-ty effect), ~eseorang yang cakap
dalam suatu hal yang dianggap cakap untu1< hal lain, as1 ,msi tersebut
dapat menimbulkan halo sehingga akan berpengaruh terhadap
pandangan atau persepsi dia terhadap sesuatu.
Abdurrahman Saleh dan Abdul Mujib (2004) menyatcikan bahwa setiap orang
dalam memandang setiap objek persepsi akan berbeda satu sama lain,
35
karena persepsi lebih bersifat psikologis dari pada prrises pengindraan, maka
ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:
1. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan nienEirima b myak sekali
rangsang dari lingkungannya. Meskipun dtilmikian ia tidak harus
menanggapi semua rangsang yang diterimanya, untuk itu individu
memusatkan perhatiannya pad a rangsang-r angsang tertentu saja.
Dengan demikian, objek-objek atau ge;ala lain tidak akan tampil ke muka
sebagai objek pengamatan.
2. Ciri-ciri rangsangan
Rangsang yang bergerak diantara rangsz.ng vang diamankan lebih
menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar diantara
yang kecil yang konstan dengan latar belakangnya dan intensitas
rangsangnya paling kuat.
3. Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan c1ta rasa yang berbeda dalam
pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga
menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat
koin lebih besar dari pada anak-anak orang kaya. Hal ini membuktikan
bahwa seberapa besar nilai dan kebutuhan mereka terhadap suatu yang
mereka lihat.
36
4. Pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsikan dunianya.
2.2.2 Musibah
2.2.2.1 Pengertian musibah
Dalam Ka mus besar Bahasa Indonesia (1983) musiliah adalah kejadian atau
peristiwa menyedihkan yang menimpa; malflpetaka, bencana: banjir, gempa,
tsunami dll. Kalangan ahli bahasa menyatakan kata musibah bisa juga
disebut dengan mushabah atau mushuba yang hakif:atnya adalah hal-hal
yang buruk yang menimpa seseorang (Al-manjabi, 2001).
Pengertian musibah menurut Raqib al-Asfahani adal"!h asal kata musibah
yaitu lemparan, kemudian digunakan untuk pengertian bahaya, celaka atau
bencana dan bala. Sementara Al-Qurtubi menyatakan bahwa rnusibah
adalah segala sesuatu yang mengganggu seorang mu'min dan menjadi
bencana baginya (Sindu Wiryo, 1997).
Musibah yaitu perkara yang di benci yang menimpa manusia, didasarkan
pada sabda Nabi SAW yang artinya:
" Musibah itu ad a/ah sega/a sesuatu yang menyakiti manusia, pada jiwa, harta, atau keluarganya sedikil atau banyak" (al-Hadits).
37
Selanjutnya Muhammad Husin Thabiuttab1'i mengatai<an bahw.a musibah
adalah kejadian apa saja yang menimpa manusia yai1g tidak dikehendaki.
Musibah yang menimpa seseorang atau s0kelompok orang diantaranya
adalah sakit, rugi dalam berusaha, kehiiar.gan barang, meninugal dunia,
bencana alam, wabah penyakit, kalah perang, paceklik, dan kiflmat (Dahlan,
1995).
Kata musibah disebut dalam Al-Qur'an seba11yak 10 kali, yaitu dalam surat al
Baqarah :156, ali- lmran: 165, an-Nisa': 62, 72, al-Maidah: 106, al-Taubah:
50, al-Qashash : 47, as-Syura : 30, al-Hadid : 22, dan al-Tagh<ibun : 11.
Telaah yang dilakukan oleh Shetland da11 Huston (d<d2m Sears, dkk, 19U4)
mengidentifikasi lima karakteristik utama yang rnengarahkan persepsi bahwa
suatu kejadian merupakan keadaan darurat:
1. Sesuatu terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga
2. Ada ancaman bahaya yang jelas terhadap korba'l
3. Tindakan yang membahayakan korban cenderung meningkat bila tidak
ada campur tangan seseorang.
4. Korban tidak berdaya dan membutuhk;;in bantuar orang lain
5. Ada beberapa kemungkinan cara campur tangan yang efektif.
38
2.2.2.2 Musibah dalam perspektif islarn
Musibah atau cobaan dan ujian merupakan sunnatuliah dalarn kehidupan.
Manusia akan diuji dalam segala sesuatu, dalam hal-hal yang disenanginya
dan disukainya maupun dalarn hal-hal yang dibenci dan tidak c1isukainya.
Allah SW berfirman :
" Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai c0baan (yEing sebenar-benamya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikem/Jalikan "(al-Anbiyaa: 35).
Tentang ayat ini, lbnu Abbas ra menafsirkan: "kami akan menguji kalian
dengan kesulitan, kesenangan, kesehatan dan ;:ieny::ikit, kekayaan dan
kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan rnaksiat, petunjuk dan kesesatan".
Dalam riwayat lain darinya : kesenangan dan kesulitan rnerupcikan cobaan.
Allah SWT berfirman :
"Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjac!i beberapa go/ongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (ni'mat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar merelw kembali (kepada kebenaran)" (QS. al-A 'raf: 168).
Menurut lbnu Jari yang dimaksud dengan "karni menguji mereka dengan
kebaikan-kebaikan (al-Hasanaat)" adalah f 3mudahan dalam kehidupan dan
39
kelapangan rizki, sedangkan yang buruk-buruk (as-Sayyiaat) adalah
kesempitan dalam hidup, kesulitan, musibah, dan sedikitnya hmta, agar
mereka kembali (La'al/ahum yurja'un), yai\u kembali taat kepada Rabb, agar
kembali kepada Allah dan bertaubat dari perbuatan dosa dan maksiat yang
mereka lakukan" (Yazid, 2005).
Lewat Al-Qur'an Allah menegaskan bahwa tidal< ada sebuah bencana yang
terjadi di luar kekuasaan-Nya. Dia juga menegaskan iJahwa bencana dan
musibah itu merupakan peringatan dan akibat dari orang-orang yang berdosa
dan ujian bagi orang-orang yang beriman :<arena itu bencana dan musibah
pada dasarnya adalah respon Allah terhadap perlak11an manusia yang
melakukan kesalahan (Abdurrahman Al-Baghdady, 2005).
2.2.3 Persepsi tentang musibah
Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam realitanya melakukan berbagai
interaksi dengan makhluk lain melalui berbagai situasi. Dalarr. setiap persepsi
masing-masing individu mempunyai kesan tE:rsendiri atas kejadian atau
peristiwa yang di tangkap oleh indra sensorinya, sehingga biss terjadi
perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya dalam pemberian arti
tentang objek peristiwa yang ditangkap inrlera sens0r;nya.
40
Dengan demikian, persepsi mahasiswa tentang musibah dalam penelitian ini
adalah interpretasi atau pandangan mahasiswa tentana suatu peristiwa yang
terjadi secara tiba-tiba dan membahayaka'.1 (seperti tsunami dan gempa
bumi).
2.3. Relawan
Untuk mengetahui pengertian relawan, tarlebih dahulu dikemukakan
beberapa ciri relawan menurut Omoto dan Snyder (1895) yaitu·
1. Selalu mencari kesempatan untuk memb;mtu. Dalam membantu ini,
pertolongan yang diberikan membutuhkan waktu yang relc.tif lama serta
tingkat keterlibatan yang cukup tinggi.
2. l<omitmen diberikan dalam waktu yang relatif lam::i.
3. Memerlukan personal cost yang tinggi (waktu, tenaga, uang dan
sebagainya).
4. Mereka tidak mengenal orang yang mereka bantu
5. Tingl<ah laku yang dilakukan relawar bukanlah keharusen.
Oleh karena itu berdasarkan definisi di atc.s, yang diseb•Jt relawan dalam
penelitian ini adalah orang yang berkesempatan untuk membantu orang lain
dalam peristiwa tragis yang terjadi di masyarakat seperti benc8na alam, banjir
41
gempa, tsunami dll. Dan pertolongan yang diberikan .nemiliki personal cost
yang harus dikorbankan.
2.4. Kerangka berfikir
I- J Persepsi tentang I Musibah ----1> musibah
konkrit
Memberikan pertolong 31i
Tidal< memberikan pertolongan
Bagaimana persepsi seseorang tentang rnusibcih dapat menentukan pula
bagaimana ia memberikan respons terhadap suatu tindakan. Jadi bagaimana
persepsi seseorang tentang musibah berruhungan dengan baoaimana
kecenderungan seseorang Llntuk berperilaku prososial. Sebab kondisi
stimulus dapat mempengaruhi perilaku prososial seseorang.
Dari uraian di alas menunjukkan bahwa kecenderungan seseorang untuk
berperilaku prososial sangat dipengaruhi oleh baga1mana seseorang
42
mempersepsikan suatu musibah yang dia1am1 oleh orang lain. Semakin
konkrit stimulus yang dipersepsikan maka semakin tinggi kecenderungan
untuk berperilaku prososial. Begitu pula sehaliknya, f'>emakin ambigu stimulus
yang dipersepsikan maka kecenderunrian mahasiswa un~uk bP.rperilaku
prososial akan semakin menurun.
2.5. Hipotesis
Hi Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentan!-] musibah
dengan perilaku prososial pada !T!ahasisw2. UIN Syarh' Hidayatullah
Jakarta yang pernah menjadi relawan.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifik;:m antara persepsi tentang musibah
dengan perilaku prososial pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang pernah menjadi relawan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada'ah pendekatan
kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskrii:itif dengan
jenis penelitian korelasional. Menurut Gay (dalam Sevilla, et al, 1993) metode
deskriptif adalah kegiatan yang meliputi p&ngumpulc:n data d2'am rangka
menguji hipotesis atau menjawab pertar.yaa11 yang mfmyangkut keadaan
pada waktu yang sedang berjalan dari suatu pokok or:melitian. Penelitian
korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk nienentukan tingkat
hubungan antara variabel-variabel yang borbeda dalam suatu populasi.
3.1.2. Variabel penelitian dan operasionalisasi variabel
3.1.2.1. Variabel penelitian
Variabel penelitian korelasional ini yaitu vnriabel \erikat (persepsi tentanr
musibah) dan variabel bebas (perilaku prososiai).
43
44
3.1.2.2. Operasionalisasi variabel
1. Persepsi tentang musibah dalam penelitian ini adalah bagaimana
pandangan mahasiswa terhadap peristiwn yang t<;rjadi secara tiba-tiba
dan membahayakan (seperti tsunami dan gempa ':iumi). Sk'Jr yang
diperoleh dari subjek penelitian mengenai persepsi tentang musibah di
ukur dengan faktor karakteristik pernepsi yang dikemukakar1 oleh Robbins
(2001) yaitu: orang yang melakukan persepsi, target atau ohj&k persepsi,
dan faktor situasi.
2. Perilaku prososial adalah tindakan memberikan buntuan kepada orang
lain yang sifatnya positif atau menguntungkan dan tindakan tersebut
ditujukan untuk kepentingan orang lain Skor yang dipcro1eh dari subjek
penelitian mengenai perilaku prososial diukur dengan faktor-faktor yang di
kemukakan oleh Staub (1978) yang terme1suk dalam aspek situasional
yaitu kejelasan stimulus, derajat kebutuhan yang '.Jitolong, tanggung
jawab, norma timbal balik, biaya yang dikeluarkan, de•·ajat penerimaan
sosial, pengalaman di masa lampau.
3.2. Populasi dan sampel
3.2.1. Populasi
Gay mendefinisikan populasi sebagai kelomp0k di mana penelrti akan
menggeneralisasikan hasil penelitiannya (Sevilla, et al, 1993). Jadi populasi
adalah sejumlah penduduk atau individ•~ yang paling sedikit mempunyai satu
sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan p<1da herbagai peristiwa
bencana alam yang terjadi di masyarakat seperti gempa bumi, banjir,
tsunami, berjumlah 500 orang yang tersebar dciri angkatan 2000-2005.
3.2.2. Sampel
Menurut Ferguson sampel adalah sebagian kecil atau cuplikan yang ditarik
dari populasi (Sevilla, et al, 1993). ,Jadi sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti yang dimaksudkan untuk menggeneralisasikan
kesimpulan yang diperoleh dalam penelitic.n.
Sevilla, et all, (1993) menawarkan beberaria ukuran minimal yang dapat
diterima berdasarkan tipe penelitian. Untuk metode penehtian korelasional,
jumlah sampel minimal adalah 30 subjek. Adapun menurut Arikunto (2002)
jumlah sampel minimal yang dapat diambil adalah 10% -·15% dari ju ml ah
populasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 orang yang terdiri dari
laki-laki dan perempuan.
46
3.3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling
dengan metode simple random sampling, yaitu setiap individu dalam populasi
mempunyai hak yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian (Arikunto,
2002).
Ukuran sampel dari populasi menggunakan rumus Slavin (Sevilla, at al, 1993):
N 11=-----
l+N(e)'
500 n ·--
1+500 (0,10) 2
500 500 n=-- n=--
1+5
Keterangan: n = Sampel N = Populasi
6
e = Sampling eror
11 = 83
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus Slavin di atas dengan
populasi yang berjumlah 500 orang diperoleh sebanyak 83 sampel. Jadi
falam penelitian ini peneliti menggunakan sampel sebanyak 82 orang.
3.4. Pengumpulan data
3.4 .. 1. Metode dan instrumen penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan aualB1h skala model Likert, yaitu
skala persepsi tentang musibah dan perilaku prosos1al.
Dalam penelitian ini skor akhir subjek merupakan skor total dari jawaban
pada setiap pernyataan. Adapun alternatif jawaban yarg diberikan adala.i :
47
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS). dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Skor jawaban antara pernyataan yang bersifat favorablf' dan
unfavorable berbeda, untuk lebih jelasnya dapat dilihRt pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kategori jawaban skala model Likert j Pernyataan ___ Skala ____ -_~
~ SS I s 1~=1= STS [~~~~~~~ie~--{-- ~ --±L- ! __
1. Skala persepsi tentang musibah
Pernbuatan item-item pernyataan skala perscpsi tentang rnusibah disusun
berdasarkan faktor-faktor yang rnempengciruhi perseµsi yang c'ikemukakan
oleh Robbins (2001), yaitu faktor orang yang mempersepsi musibah, faktor
objek persepsi atau target, dan faktor situasi. Blue print skala persepsi
tentang rnusibah dapat dilihat pada tabel 3.2.
48
Tabel 3.2 §Ill~ £.lint ska la perseps1 entang LISI a . t M 'b h
---·
Nomor Item No lndikator Jumlnh
Favorable I Ur1favorable
1 Orang yang 4,6,7,8,10,12, 1,?.,3,o,9,11, 1 14 mempersepsi 14 ')
v
musibah ------------- ---- --· ·- - --·-· -------
2 Objek persepsi 15, 16, 18,20 17, 19 6 (musibah)
------------ ---- ~--- -----·-·-··-·-----·- --------·-23,25 2-i ,22,24,26,2 7
3 Situasi 7 --·---- ···-· ·-·----------·-----··----- ·- ---------- --
.Jumlah 14 21 27 --· --- ___ ,, ______ ~~-----·--------· _____ ,, __________________ ----·- -- ---------··--- ------· ----------···----
2. Skala per-1laku prososial
Pembuatan item-item pernyataan skala p€rilaku prososial disusun
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi proso·sial pada z.spek
situasional yang dikemukakan oleh Staub (1878), yaitu kejelasan stimulus,
derajat kebutuhan yang ditolong, tangguny jawab, norma timbal balik, biaya
yang dikeluarkan, derajat penerimaan sosial, pengalaman di masa lampau.
Blue print skala perilaku prososial dapat dilihat pada tabel 3.3.
49
Tabel 3.3 81 . t k I ·1 ku prososial ue pnn s <!-~~a '
Noor or Item No lndikator Unfavorable Jumlah
Favorable
1 Kejelasan stimulus 1,3 2,4,5,6 6
2 Derajat kebutuhan yang 7,9 8 3 ditolong
3 Tanggung jawab 11, 12 10, 13 4 -- --
4 Norma timbal balik 15,17 14,16,18 5 f--- -- ----
5 Biaya yang dikeluarkan 19,22 20,.~I 4 ·--------------·---- ·--
6 Derajat penerimaan 23,25,26 24,/.7 5 sosial
- ---7 Pengalaman di masa 28,29,31 30 4
lampau - ----- -- ···-,.··- --·-·····--
Jumlah 16 15 31
3.4.2. Teknik uji instrumen penelitian
Untuk menguji validitas item digunakan ru1nus product moment (Azwar,
2003), yaitu :
M:XY-(I\')IIY)
Keterangan:
r xy : Angka koefisien korelasi "'r'' proc'uct moment N : Jumlah subjek l:XY : Jumlah ha<>il perkalian artar;:i sk.or X dan sl;or Y l:X : Jumlah skor X l:Y : Jumlah skor Y
50
Dari hasil uji coba penelitian dengan totc>I item 60 unt•Jk skala persepsi
tentang musibah, ada 27 item yang valid dan 13 yano tidal< valid, sedangkan
untuk skala perilaku prososial dari selurL:h item yang berjumlah 6_0 item
tercJapat 31 item valid dan 9 item yang ticJak valid.
Koefisien product moment rbervariasi dari korelasi positif yang sempurn 1 (r =
+ 1,00) dan korelasi negatif yang sempurna (r = -1,00) dan jika tidak ada
hubungan ditandai dengan r = 0,00.
Untuk melihat reliabilitas sk'lla digunakan teknik alpha cronL.ach (Azwar,
2003), rumusnya sebagai berikut :
a- -- 1----[ k ][ '£.~'i' J k - I S'.'>: 2
Keterangan: a : Reliabilitas alpha k : Jumlah belahan tes Sj2 : Varian belahan j; j 1,2 ...... k Sx2
: Varian skor tes
Dari hasil uji coba penelitian di dapat koefisien reliabi1itas untuli skala
oersepsi tentang rnusibah adalah a= 0.8865, sedan9kan koefisien reliabilitas
Jntuk skala perilaku prososial adalah a= 0.9992. dengan demrkian kedua
;kala ini reliabel untuk digunakan dalarn pe;1elitian. Hal ini disebabkan tingkat
51
reliabilitas yang pada umumnya dapat diteriina mini1w1I OJO (Kountur Ronny,
2004).
3.5. Teknik analisa data
Metode analisa data dalam penelitian ini merggunakan rumus oroduct
moment (Saifuddin Azwar, 2003), untul< m8nentukan keterkaitc.n antar
variabel yang datanya berbentuk interval (Sevilla, et ::ii, 1993), yaitu:
Keterangan:
r xy : Angka koefisien korelasi "r" product mor11ent N : Jumlah subjek L:XY : Jumlah hasil perkalian ar.tara skor X dan skor Y L:X : Jumlah skor X L:Y : Jumlah skor Y
Dalam analisa data peneliti menggunakan bc;ntuan s1sti:i;n komputer dengan
program SPSS versi 11, 5.
3.6. Prosedur penelitian
1. Tahap persiapan
Penulis merumuskan permasalahan dalam penelilian ini, menentukan
variabel yang akan diteliti, melakukan sturJi kepus'.akaan untuk
52
mendapatl<an landasan teoritis yang menunjang penelitian ini. Kemudian
selanjutnya menyusun dan menyiapkan alat ukur penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian.
2. Tahap pengambilan data
Pada tahap ini penulis menentukan sampel penelitian, meminta kesediaan
responden untuk mengisi skala penelitian, serta melakukan pengambilan
data dengan memberikan alat ukur penelitian kepada responden
penelitian.
3. Tahap pembahasan
Pada tahap ini hasil olah data diinterpretasi, serto merumuskan hasil
penelitian yang diperoleh serta dibahas berdasarkan data c:an teori yang
ada.
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1. Gamba ran um um subjek pen(-)litian
Penelitian ini dilakukan di UIN Syar;f Hidayatull&h Jakarta. Populasi penelitian
berjumlah 500 orang. Subjek penelitian ynng digunal<ari berjurr:lah 83 orang
yang tersebar dari angkatari 2000 - 2005. l_atar bela:cing subjek penulis
ilustrasikan pada tabel 4. 1 dan 4.2
Tabel 4. 1 Lat~H be_l<!~an,g subjek berdasarkan jer1~_!(ela_min dan~hu~angkatan
Angkatan ___ Jenis kelamrn Jumlah
1-------- Laki-lald Pererr:iE.!:l<l~--------·-2000 8 5 13 ----- ---------1 2001 13 a 19 --- --·--- ---------2002 11 7 18 -------2003 8 5 13
1--- --'---~
2004 7 4 11 2005 5 4 9 ------·- --------~------
Jumlah 52 31 83
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seca;a keselu1uhan subjek peneliti
didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 5?. orang. Proporsi sampel terbesar
terdapat di angkatan 2001 dengan ju~lah 19 orang d:oin proporsi sampel
terkecil terdapat di angkatan 2005 dengan jumlah 9 orang.
53
Berdasarkan label di alas, skor mean teoritik (67,5) lebih besar dari skor
mean perolehan (78,5), hal ini berarti bahwa mahasiswa relawan
mempersepsikan musibah dengan positif.
4.2.2. Skor skala perilaku prososial
Secara umum skor hasil penelitian dapat cideskripsik1n seperti pada label
4.4
Tabel 4.4 Distribusi statistik perolehan dan teoriti~~i<ala perilaku prusosial
-·- ----·---··----------·--·-Statistik Teoritik Peroleha n
-·------·--- ----·----·~- ---
Skor Min 31 67 Skor Max 124 103 Mean 77.5 86.67 Std. Dev 12.91 8.84 ~ ---·----------
Untuk menentukan tingkat kategori perilaku subjek dalam kategori tinggi,
sedang, rendah. Peneliti mengguna~can ka'.eriorisasi janjang.
55
Dari label tersebut dapat diketahui bahwa jika X (sebaran skor pada variabel
X) lebih kecil dari 78 maka perilaku subjek tergolcng rend3h. Jika X lebih
56
besar dari 78 sampai 96 maka termasuk k<itegori sedang. Dan jika X lebih
besar dari 96 maka masuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan kategorisasi jenjang, perilaku subjek yang terma&uk dalam
kategori tinggi sebanyak 16 orang, kategori sedang sebanyak 54 orang, dan
kategori rendah sebanyak 13 orang.
4.2.3. Uji persyaratan
Sebelum melakukan analisa data harus dipenuhi pen;;yaratan analisis terlebih
dahulu. Dalam uji persyaratan tersebut penulis menggunakan hantuan sistem
komputer SPSS versi 11, 5. Dan uji prasyc.rat ycing ciilakukan adalah:
4.2.3.1. Uji normalitas
Pada uji normalitas peneliti menggunakan analisis shapiro wilk, hal ini
dilakukan l<arena jumlah subjek yang digunakan kura~g dari 100 orang
(Kuncoro, 2003). Hasil uji normalitas pada skala persepsi tenta'lg musibah,
angka signifikan 0,054 (p>0,05), dan untuk variabel perilaku prososial, angl<a
57
signifikan 0,051 (p> 0,05), maka distribusi data untuk persepsi tentang
musibah dan perilaku prososial adalah normal.
4.2.3.2. Uji linearitas
Tabel 4.7 Tabel Uji linearitas
ANOVA
Sl<ALA X
Su1n of Souares elf Meat~ S..:iunre F Sl~l
'· Between C:?roups 2975.!:193 2~1 'l02J320 1.07~\ .403 Within Groups 5069.814 53 D5.GG'7 Total 8045.807 8')
Berdasarkan uji linearitas, dapat diketahui bahwa nila: uji linearitas pada
skala persepsi tentang musibah dan skala perilaku prososial adalah 0,403
(p> 0,05). Hal ini berarti data-data yang diaunakan untuk menentukan model
regresi mengikuti bentuk linear.
4.3. Hasil penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipot;;isa, yaitu al)akah ada
hubungan yang signifikan antara persepsi tentang musibah dengan perilaku
prososial pad a mahasiswa U IN Syarif Hidayatullah Jakarta ya. ig pernah
menjadi relawan. Untuk mempermudah dala'll menganalisa hipotesa
terse but, peneliti menggunakan bantuan siste'll kon 1puter SPSS versi 11,5.
58
Tabel 4.8 U'i hipotes1s
Skala 3kala oerseosi perilaku
Skala Pearson 1 0,?91 (**) persepsi Correlation
Sig. (2- 0,000 tailed) N 83 83
Skala Pearson 0,291 (**) 1 perilaku Correlation
Sig. (2- 0,000 tailed) N 83 83
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel persepsi tentang
musibah dengan perilaku prososial didapat nil'3i korelasi (r hitun3) sebesar
0,291 dan r tabel 0,286 dengan taraf signifikan 0,01. Dari hasil tersebut, dapat
diketahui r hitung (0,291) lebih besar dari r tabel (p<0,01 ). Hal ini berarti
hipotesa yang menyatakan terdapat hubungc;n yang signifikan antara
persepsi tentang musibah dengan perilaku prososial diterima. /\rtinya
semakin konkrit musibah yang dipersepsikan maka kecenderungan
seseorang untuk berperilaku prososial akan semakin meningkat.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis data disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi
tentang musibah dengan perilaku prososial pada 1nahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang p3rnah menjadi re:awan.
5.2. Diskusi
Dari penelitian ini diperoleh hasil ada hubungan yang signifikan ant<.ira
persepsi tentang musibah dengan perilaku prososiel p"lda mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan. Hubungan dua
variabel tersebut bersifat positif, yaitu semakin konkrit seseorang
mempersepsi mur.ibah diikuti dengan peningkatan perilakunya yaitu
pemberian pertolongan yang ditunjukkan oleh mahasiswa. Har.ii penelitian ini
berbanding lurus dengan asumsi awal oer.elitian bahwa scmakin konkrit
mahasiswa mempersepsikan musibah maka kecenderungannya untuk
berperilaku prososial akan semakin menin9kat.
Semakin konkrit atau jelas seseorang merr.persepsikan musibah sebagai
peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dan 'Tlembahayakan (seperti tsunami
59
dan gempa burni) sehingga korban tidak berdaya, akan rneningkatkan
kecenderungan seseorang untuk berperilaku prososial. Berdas3rkan hasil
penelitian, mahasiswa relawan mernper.sepsikan musibah dengan positif.
60
Staub (1978) mengernukakan bahwa stimulus yang £ernakin jelas
menunjukkan keadaan seseorang yang perlu ditolong akan mcningkatkan
kecenderungan untuk rnenolong. Dalam hal ini banyaknya korcan jiwa akibat
gempa dan tsunami, pernberitaan kondisi µorak - poranda pasca gempa,
apalagi musibah tersebut berskala nasional, secara langsung atau tidak
langsung akan menimbulkan kecenderungan seseornng untuk berperilaku
prososial.
Besarnya derajat kebutuhan korban menumbuhkan rasa tanggung jawab
seseorang untuk rneringankan beban sesama. Karena musibah yang terjadi
memiliki kecenderungan untuk menimbulkan emosi yang kuat pada orang
yang menyaksikan, di mana l<orban mengalarni stres yang tinggi karena
berada dalam keadaan bahaya. Hal ini menclukung hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa mahasiswa cenderur.g mernbenkan bantuan terhadap
korban bencana.
Namun rnengapa musibah yang sering kali terjadi menyebabkan sebagian
orang ticlak segera mernberikan pertolongan, hal ini mungkin karena
seseorang menyadari adanya suatu kebutuhan tetapi tidak merasa
mempunyai tanggung jawab pribadi untuk ;nenolong sehingga muncul
perasaan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab orang lain untuk
menolong.
61
Memberikan pertolongan kepada orang lai:i jugu men:;i2.cu kepada seberapa
besar tenaga, waktu, dan uang maupun rifiko yang harus dian1bil ketika
seseorang menolong, biasanya semakin sedih.it biaya yang dikcluarkan,
semakin besar kecenderungan seseorang untuk memberikan partolongan.
Menurut Sears (1994) diantara faktor yang mempengaruhi seseorang dalam
mengambil keputusan untuk menolong adcila:~ keyakinar bahwa kerugian
yang timbul karena memberikan pertolongan (erlalu besar.
Faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan seseorang dalam
memberikan pertolongan kepada orang lain adalah ::i!rihusinya terhadap
penyebab terjadinya stress yang dialami olah orang yang hend.1k ditolong.
Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Vl/einer (1980, 1986) menunjukkan
bahwa atribusi yang menganggap korban tidak bersalah akan menggugah
emosi sang (calon) penolong, dan emosi irii sel<.mjutn/a men Jorongnya untuk
bertingkah laku (Sri Untari Pidada, 1994).
Menurut Ajzen (dalam Saifuddin Azwar, 2003 dan Scars, ·1994). diantara
keyakinan yang akhirnya dapat menentukan intcnsi dan perilaku tertentu
63
b. Pada saat penyebaran angket jangan sarnpai responden teriepas dari
pantauan peneliti, dan hendaknya pencditi memint::i responden untuk
mengembalikan angket pada waktu yang .oama l:'etelah selesai pengisian.
Karena penundaan pengisian angket akan menyuiitkan penaliti dalam
pengumpulan data.
c. Melakukan pemeriksaan l<embali angl<et yang dikembalikan responden
setelah pengisian sebelum responden l.Jcranjak, lebih baik dilakukan agar
jika ada item yang belum terisi peneliti l.Jisa meminta respon-:len untuk
melengkapinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Saleh & Abdul Mujib. (2004). Psikologi: Suatu pengantar
dalam perspektif Islam. Edisi-1. Jakarta: Kencana Pernada Media.
Abdurrahman Al-Baghdady, A. (2005). Tsunami tanda kekuasaan Allah.
Jakarta: Cakrawala Publishing. h.70
Al-Manjabi, M. (2001). Hiburan bagi orang yang terti111pa musibah. Jakarta:
Darul-Haq. h.10.
Atkinson, Rita L., et al. (2000). Peng an tar ,0 si!<ologi. 8atam: lnteraksara.
Bimo Walgito. (2002). Psikologi Sosial ( S11atu Pengc.ntar). Yo[;yakarta: Andi.
Chaplin, James. P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo
Persad a.
Davidoff, L.L. (1981). Psiko/ogi suatu penrantar. Jilid 1. Ed ke-2. Jakarta:
Erlangga, Anggota IKAPI.
Dahlan. (1995). Terjemah TafsirRuhul-bay'ln. Bandung: CV. Diponegoro.
Gerungan, WA. (2000). Psikologi Sosial. Jakarta: Refika Aditama.
Gibsons, 1.0. (1986). Organizatiori, Organisasi: Perilaku Struktur Proses
(terj), 5th Ed. Jakarta: Erlangg3. Get ke-7.
Hollander, E.P & Hunt, R.G. (eds). (1981). Current P'1rspective In Social
Pycho/ogy. 4th . Ed. New York: Oxford Univer::;ity 1::iress.
lta, dkk. (2006). Pesisir Porak Poranda. Kom.oas, 19 Juli 2006, 1 & 15.
Kossen, S. (1993). The Human Side of OrgAnizations. Trird edition. Aspek
manusia dalam organisasi. Vakri Siregar (terj). Jakarta : Erlangga.
Kuncoro. (2003). Panduan Praktikum Laboratorium Komputer. Jakarta:
Universitas Persada Indonesia YAI.
Merian Budianti. (2000). Hubungan antara kecendeT'Jngan peri/aku prososial
relawan remaja dengan persepsinya tt1rhadap direct reinforcement dari
orang tua. Skripsi. Depok: FPUI.
Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahas3. (1988) Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustai<a.
Robbins, S.P. (2001). Organizational Behavior. Ninth Editori. New Jerssey:
Prentice-Hall Inc.
Robert S. Kaplan and David P. Norton. (2004). Strategy Maps. Boston:
Harvad Bussinis School.
Saifuddin Azwar. (2003). Sikap manusia, teori dan pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
___ ,. (2003). Reliabilitas dan Va/iditao.. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarlito, SW. (1996). Pengantar umum psikoloyi. Jakarta: Bulan bintang.
___ .. (2002) Psikologi sosial: lndividu dan teori-teon psikologi sosial.
Jakarta: Balai Pustaka.
3chroeder, D.A. et. al. (1995). Psychology Helping & Altruism. Singapore: Mc
Graw-Hell.
)ears, O. David, et. al. (1994). Social Antfiro.:ologv._ Fsil<ologi Sosial. Edisi
ke-5 jilid 1. Sapitri Sukrino (terj) Jakarta: Erlangga.
___ . (1994). Social Anthropology, Psikologi Sosial. Edisi ke-5 jilid 2.
Sapitri Sukrino (terj) Jakarta: Erlan(;ga.
)evilla, et al. (1993). Pengantar metode Penelitian. Jakarta: Ul-Press.
)indu Wiryo. (1997). Ensiklopedi Al-Quran. JakCirta: Yayasan P.ima antara.
)ri Hartati, S. (2006). Segeralah Bangkit. Kompas, 3 .Juni 2006, 33.
)ri Untari Pidada. (1993). Peran Linglwngan Kepramukaan dalam
Membangun Motif Prososial Anggota Prar:'wlw. Ju rm I Psikologi no
1876. Ditjen PPC.
___ . (1994). Motif Prososial dan Komponennya. Jurnal Ps1kologi
Indonesia. lkatan Sarjana Psikologi Indonesia, no. 5. Pusat (ISPI)
Fakultas Psikologi UI Depok.
>taub, E. (1978). Positive Social Behavior and Morality: Social and Personal
Influences. New York: Academic Pr>3ss.
>uharsirni Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Ririeka Cipta.
>usi lrvaty. (2006). Begitu Lancarnya Kami Membantu. Kompas, 4 Juni
2006,17.
____ . (2006). Membantu sebagai Bentuk Perl2w2nan. Karr.pas, 4 Juni
2006, 18.
Kountur Ronny. 12004). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Cet ke-2. Jukarta: Penerbit PPM.
Kuncorc. (2003). Panduan Praktikum Laboratorium Komputer. Jakarta:
Universitas Persada Indonesia YAI.
Omoto, A.Mand Snyder, M. (1995). Sustained Helping Without Obligation:
fv1otivation, Logevity of Service and Verceived Attitude Among Change
AIDS Volunt3ers. Jurnal Psychology and Social Psychology, 68, 671.
Usman Najati. (2003). Al-Qur'an dan Psiku/ogi. Jakarta : Aras Pustaka.
Wahyu. (2001). Korban tsun'lmi 15.000 Tewas http://www. Suara
pembaruan .com/cetai< 28 Desember 2004.
Wrightrran, l..S, & Deaux. (1987). Social Psychology. California: Books/Cole
Publish:ng.
Yazid Bin A.Qadir Juwcts. (2005). Doa dan Wirid: Mengobati guna-guna dan
sih .. · menurut Al-Quren dan as-'Sunnah. Jakarta: Pustaka Imam Asy
Syafi'i.
Zander,, J.W.V. (1984). Social Psychology. 4nd Ed. New York: Random
House Inc.
Hasil uji validitas skala persepsi tentnng mm·;bah
No item R hitung Status
1 0,064 Tidak vc.lid 2 0,436 Valid ··--·--3 0,636 Valid 4 0,428 Valid - --5 0,372 Valid 6 0,498 Val1c' 7 . _.Q,~12_1__ __ Valid
~·-·-· ·-·---------8 0,070 Tidak valid 9 ____ 0,427 --- Valid ------ ---· 10 0,068 Tidak valid --.·---------·-"
..... 11 ....... (},j_f)B ... Valid - ---- - ·--··------
12 0,58"1 Valid 13 0,068 !id ak 'J<1lid 14 0,0"10 Tidak vcilid
-
15 0,404 Valid -16 0,379 Valid 17 0,556 Valid - --18 0,503 Valid ----19 0,328 Valid 20 0,154 Tidak valid 21 0,205 TidRk valid --22 0,280 Tidak valid 23 0,456 ValicJ 24 0,270 TidaY. valid --25 0,456 Valid -·-26 0, 131 Tidak valid 27 0,207 Tidak vRlid 28 0,348 Valid 29 0,404 Valid ·-30 0,114 Tidak v10,lid 31 0,165 Ticiak valid 32 0,426 Valid 33 0,490 Valid 34 0,294 Tidak valid :15 0,005 Tidak valid 36 0, 111 Tidak ve.lid 37 0,176 Tic'ak ve.lid
38 0,427 Valid 39 0,030 Tidak v111id 40 0,428 Valid 41 0,217 Tidak valid 42 0,032 Tidak vcilid -43 0.'1-20 Valia
~-
44 0,178 Tidak valid
~-45 0,164 Tidak valid ·-· ·-··--- - --- ·--·--·--46 0,224 Tidak valid ---47 0,456 Valid
_48 0,556 Valid 49 <--- 0,331 Valid ·-· 50 0,205 Tidak valid
'-· 51 0,468 Valid 52 0,654
- --Valid ___
53 0,531 __ Valia -54 0, 111 Tidak vnlid 55 0,165 Tidak vnlid -56 0,031 Tidak vnlid ------- --57 ---- 0,551 - Valid
.. -·----·--·-----58 __ _Q_,]66 E Valid _______ ------59 0,689 Valid 60 -0,07'1 idak valid
Ket: r label: 0,312
Hasil uji validitas skala perilaku prososial
No item R hitung Status
1 0,563 Valid --2 0,385 Valid 3 0,048 Tidak valid 4 0,503 Valid 5 0,415 Valid 6 0,555 Valirl 7 0,0§l_6_ Tidak valid ------- -- Valid ____ 8 0,647 9 0,094 Tidak valid 10 ___ _Q,359 - Val:d --11 0,615 Valid -12 0,032 Tidak valid --------13 0, 157 Tidak valid
'---· 14 0,199 Tidak V:tlid - ---·-·----15 0,062 Tidak valid 16 0,636 Valid 17 -0,328 Tidak valid 18 0,139 Tidak valid 19 0,167 I Tidak valid 20 0,307 I Tidak valid -
0,238 =i 21 Tidakval~c:L__ 22 0,246 I Tidak v.alid __ , 23 0,234 I Tidak valid 24 0,602 Valid 25 0,818 ' Valid I --26 0,490 Valid 27 0,513 Valid 28 0,294 Tidak valid 29 0,017
I Tidak valid
30 0,090 Tidak valid 31 0,376 I Valid -32 0,322 Valid 33 0,767 Valid 34 0,456 ' Valid I
35 0,348 Valirl 36 0,014 I Tidak valid -- ! 37 0,613 Valid
--38 0,166 Tidak valig__ 39 -0,142 Ticiak valid ·-40 0,259 Tidak valid --41 0,048 Tidak valid 42 0,513 Valid 43 0,190 Tir:lak vRlid --44 0,131 Tidak valid --45 0,106 Tidak valid ----46 -0, 192 Tidak vnlid - ---47 -0,012 Tir:lak vslid 48 0,455 Valid 49 0,213 Tidak valid -----50 0,279 Tidak valid 51 0,462 Valid -------- ----52 0,099 Tidak valid 53 -0, 132 Tidak valid
-54 0,454 Valid 55 0,719 Valid 56 0,385 Valid ----57 ___ _Q,146 --- Tidal< valid ------ ·--~- ----
~--58 0,528 Valid
- -59 0,072 Tidak VAiid 60 0,048 Tid<Jk valid
Ket: r label: 0,312
Reliabilitas skala perilaku prososial
•*~*** Method 2 (covariance matrix) will be userl for this analysis
I< 1~: ], T I\ ll 'j L J '!' y I\ N I\ I., y ,. ,, J s s c I\ ), F, (/\ J., p II
/\)
Medn St.d Dev CiJSUti
l. VAR00001 6.4390 20.1060 41. 0 2. VAR00002 6.3902 19.9535 4 1. 0 3. Vl\R00004 6.2927 19.6497 41. 0 •I. Vl\JHI0005 6.:'366 ?0.4097 4 I.. 0 5. Vl\R00006 6.3902 1.9.953:0 4 l. 0 (:1. VA/<00008 5.7073 17.8427 4 I . 0 I . VAl<OIJ()l () 6.19~)1 1 9. 3 4 l 2 I} I,.()
u. Vl\!<00011 c1.26B3 }c.4697 41. 0 9. VAR00016 5.8537 18.2874 41. 0
1 (\ . Vl\!<00024 5. 4 634 :7.0735 41. 0 11. Vl1R00025 6.0976 19.0457 4 ],_. 0 12. VAR00026 6. 097 6 19.0392 41. 0 13. VAR00027 3.5122 10. '!707 41. 0 l ,) . Vl\E00031 3.7073 ll.~i807 4] . 0 15. Vl\R00032 6.1951 19.3497 tJ 1 • 0 l G. VAl\00033 6.6341 ~~0.7229 41. 0 17. Vl\R00034 5. 2683 16.4758 41. 0 18. Vl\l\00035 6.1951 19.3471 41. 0 19. VAR00037 5.8049 18.1318 41. 0 20. VAR00038 6.4878 20.258e> 41. 0 21 . Vl\R00040 3.7561 11.7341 41. 0 ,..,,., VAE00043 6.1951 19.3432 41.0 ;_ L. •
23. VAR00047 6.4878 ~0.2585 41. 0 2,1. VAR00048 6.87ll0 21.4758 41. 0 2 '.:J. VA!\00049 4.1951 13.1267 41. 0 26. VAR00051 6.3902 19.9523 41. 0 27. VAR00052 6,7805 21.1713 41. 0 ) (_~ . VAR00053 4.7317 14.7869 41. 0 29. VAR00057 6.5366 20.4097 41. 0 30. VAR00058 5.8049 18.1345 4 l. 0 31. VAR00059 5.7561 17.9775 "1. 0
\el iabili ty Coefficients 31 items
Llpha .9992 Standardized item alpf'td = 1.00)0
Data hasil penelitian skala persepsi tentang musibah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Total 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 89 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 1 3 2 78 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 79
,_3 4 3 2 3 4 :; 4 3 3 4 - 3 0 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 1 2 4 84 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 -:i-'3 92 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 100 3 3 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 2 1 4 3 1 81 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 :; 2 4 2 4 2 4 2 3 3 1 4 4 4 2 4 3 82 4 4 2 4 3 3 4 2 3 4 t :; I ' 4 j I ::> 3 3 4 3 3 2 3 0 3 4 3 4 ~5 L
4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 41 4 99 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 95 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 0 4 4 4 4 99 0
2 3 2 2 2 0 3 2 2 3 3 4 3 4 1 4 3 3 ' 4 3 1 3 2 2 3 3 3 73 3 3 4 2 2 3 4 3 2 4 ' 2 1 3 4 3 3 2 2 4 2 U--1.. 3 3 3 2 75 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 1 4 4 1 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 83 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 100 2 4 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 1 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2 88 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 96 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 1 4 2 2 4 1 4 3 2 80 4 4 4 4 2 2 3 4 2 2 3 31 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 2 4 4 82 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 80 2 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 1 2 3 3 4 81 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 76 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 4 1 4 2 3 1 4 4 2 2 78 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 84 2 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 76 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4 3 1 4 4 1 1 4 3 2 2 4 3 1 1 2 1 71 4 2 1 2 1 2 1 1 4 4 2 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 73 4 1 3 4 4 3 1 3 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 84 2 2 3 3 4 2 1 1 2 2 2 4 2 4 2 4 3 2 4 2 2 3 3 3 2 4 3 71 4 2 2 1 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 2 1 4 2 3 3 4 2 I 2 4 72 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 4 2 78 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 1 2 2 2 I 2 3 4 75 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 3 4 1 2 3 2 3 3 2 4 79 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 3 3 75 2 1 2 3 4 3 4 2 1 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 4 4 4 2 3 81 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3 2 2 4 1 2 3 4 3 1 3 4 1 71 4 2 2 3 4 4 4 1 3 1 3 3 1 4 2 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 4 3 71 4 4 3 314 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 1 4 74 4 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 1 4 3 2 4 3 3 4 3 67
' 2 " 1 2 4 ~ 3 : 1 1 3 1 2 2 2 4 1 2 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 64 v
323324222231434121324243343 72
l-"3-+-3=--t~4,:..+~2rl-~3-l-~1+-03rl-~4-+-~3+-:2;;-+~1rl-~2-+-~2-+-~2,...,4;;-+~2rl-~4-+-~3+-:3;;-+~3rl-~1-+-~3-l-1 1~3-+--'3_,_~1-+-2-+~6-8_, 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 70 424344343342433433341444342 89 3 1 3 3 2 3 2 1 ~ 1 3 3 1 3 3 1 1 3 2 2 1 3 3 4 1 4 2 61 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 75 4 1 2 3 3 1
..., 1 4 2 ~-+-:2i-+-;:A-+_"'2..,._,4;-+"°"2_:_,3,-t-,,_2+-4_:- -'2=-;--'3:-+-,;4-+-~4-+-2"-+-4o+-"c-l-=2-+-_7;..,4~ 3323333342L3342423244333344 82 1 4 2 1 3 3 3 4 2 2 4 2 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 4 75 4 1 2 4 1 2 2 2 3 1 2 3 3 1 2 4 2 _,3-+--;1-+-~3-+-3;..+-;2;.+-;;3-+--'-4-+--'-4 -+-27-+-,4'-+-=-68=--i 3 3 3 2 4 2 1 ~ 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 3 4 2 3 _4-+-_4_,__1-+-3_,.~8-o_, 122123>21324221324243233332 65
-4'-+-;3;.+-;;3-+-~3-+-47-+-=3-+--;4-+-3;:-+-,-4 """3_4_':J_,_3,,._.._4-+-4-+-~4-+--4-+-4-+-~3--r-2;:--t-;3;-+"°"4:-+-;4-+-"'4-,..-2~·-'47-+-=3:-+-=-93~
2 1 3 1 2 3 3 1 1 4 1 3 4 1 3 2 1 2 1 3 4 3 2 3 4 2 1 61 322232232311423312£13~14333 65 2 3 ~ 4 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 ~ 4 4 ' < 2 3 2 3 1 4 3 3 1 76
~3-+-4"-+-'1'-+-'4-+--3-+-~1+-;2:-+~3-+-2=-+-'1'-+ __ -=3;_;~~3~~;_4:-+-;;2-+--'-1-+-4;:--t-'3;--'-~3'::_~-::1'=.'::.-;;2~~:--'~3~~+-~1~;:_-:;2':::,;=_-:;_4:'::.~~~·""1':::~3~~+--=2';:_~=~6~8;_=: f-71-+-3;:--t--;3rl---;1-+--i:-3 2 3 4 1 1 2 1 4 2 4 2 2 3 1 4 1 3 3 ., 3 3 2 33 ~3-+-3"-+~2'-+-=1-+-~2-+-47-t--;1-+--:4-+-::-1 +-;3i-+-;:3-+--:4--;--'1 -+-1::-T--;3rl--;:2-+-71-+-3;;-t---;2:-:---;:2-+--i:2-+-2='"""+"""'3'"°" 2 1 1 3 60 --l 434334334433341343434443332 89 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 79
~2-+-~3+-:3'-+-=2-+--;4-+-3=-+-=2:--t--:1-+-3;:-+--;2rl---;4-+--:4-+-2,,--r-1;--t--4;-t-~3-t-:3rl-~1-+--=3-+-~1+-:3;-+--;1-+--=3-+-~i-+-3;:--t-'4'-+-;:3~~-;:,69~
323232131211332221322133144 60 4 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 1 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 91 4 2 4 2 3 4 2 I 3 4 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 80 132313413332243332333242222 69 231322232412323412123442344 69 3 3 3 3 1 4 1 3 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 3 74 333223211343323412123233433 69 432344242342334243344443344 89 433423434434443442243341333 88 2 2 I 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 4 73 1 I 3 3 1 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 3 2 4 2 74 2 4 2 3 1 4 3 l 3 1 4 2 3 3 1 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 4 3 1 68 2 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 2 3 1 2 2 2 71 222323312243323422443434433 77 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 3 I 2 4 2 3 2 3 76 433444334443434444423444443 98 3 3 3 4 3 3 1 2 2 3 4 2 4 2 4 1 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 74 434334313424232343344233442 84 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 79 243412344434433423442434443 89
6477
2 4 3 2 4 1 1 3 3 1 4 3 1 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 1 2 3 2 2 4 85 3 4 1 2 4 1 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 73 3 3 4 2 3 3 2 4 1 2 3 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 69 4 2 1 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3 2 3 4 2 4 1 3 2 3 2 3 1 4 1 3 2 85 4 4 2 1 3 2 4 2 3 3 4 2 1 2 1 2 1 4 2 3 4 3 2 4 4 3 2 4 3 1 4 84 3 1 2 3 3 3 1 4 3 3 1 1 2 2 2 1 1 4 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 71 3 4 3 4 3 1 4 1 4 1 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 2 4 89 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 3 3 3 1 2 4 2 1 3 1 2 ~ 3 1 3 1_ ._1_ 2 3 1- l- -1._6_ 2 4 4 3 2 4 3 2 1 3 3 2 , I 3 2 3 1 3 4 2 4 i 3 2 4 2 4 3 4 2 3 84 3 4 3 4 31 4 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 4 4 2 3 4 2 1 2 1 4 1 3 4 4 L 90 3 4 3 21 3 2 3 2 2 3 2 2 ' 2 2 1 1 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 79 4 3 3 2 3 4 2 3 4 '13 2 I 3 4 1 4 1 3 1 4 2 2 4 1 2 4 4 4 4 2 3 89 0 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 ? ' 1 2 3 2 0 3 " 2 3 3 2 1 4 3 3 2 2 2 2 75 v .. ' ' 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2 :; • 4 1 3 4 0 3 2 4 2 2 4 4 2 4 95 v
2 3 1 3 2 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 ~- 3 2 2 2 3 3 L. 77 3 :; 3 I 3 2 1 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 4 2 3 4 2 2 2 1 4 2 4 4 3 1 3 84 3 3 1 I 2 3 2 3 1 2 3 3 4 2 3 3 1 2 ,2__1_._ 4 I 4 3 .l 1 2 3 3 4 4 3 3 85 3 " 2 i 3 3A 2 3 3 1 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 2 1 1 2 as ' 3 2 4 4 3 3 3 1 2 3 4 3 1 4 3 2 1 4 3 1 I 2 3 1 2 2· 3 2 3 4 3 ' BC 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 I 2 2 3 2 2 3 I 3 4 4 1 4 2 2 4 3 4 ' 85 4 2 3 2 2 4 1 3 3 3 3 2 3 3 41 3 1 1 1 4 3 3 2 3 2 2 3 1 1 3 4 79 4 3 2 1 3 4 2 3 4 4 3 1 1 4 2 3 4 1 4 2 2 4 2 3 4 1 2 4 2 4 2 85 4 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 4 3 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 2 3 80 3 2 3 3 2 3 1 2 4 1 4 3 4 4 1 3 4 3 3 3 2 4 3 4 1 4 3 4 4 2 4 91 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 4 3 1 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 ~ 1 85 ' 1 2 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 1 4 4 2 3 4 3 3 3 1 1 1 4 2 3 3 2 1 3 80 4 1 2 4 1 1 1 4 1 4 1 2 2 4 4 2 1 2 2 1 4 1 2 3 3 3 2 3 4 4 1 74 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 1 3 2 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 71 4 1 4 2 I 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 3 4 4 1 4 2 4 100 2 3 3 3 4 2 2 3 3 1 2 1 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 79 4 4 3 4 3 1 4 1 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 2 4 2 4 1 1 2 2 2 4 1 3 2 85 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 1 2 3 2 1 1 3 1 4 3 1 2 2 1 2 3 2 3 75 3 3 4 2 3 I 4 1 2 4 1 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1 I 1 74 2 2 3 2 2 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 1 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 4 2 1 76 3 2 3 2 I 2 2 3 1 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2' 3 2 3 2 4 4 3 2 1 4 2 1 75 4 2 4 2 2 1 2 4 3 2 • 3 3 2 4 1 2 4 2 1 4 4 1 2 4 4' 2 4 4 2 4 Sr ' ~ ' 3 3 1 4 4 4 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 4 2 3 3 1 3 79 3 3 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 3 84 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 1 4 2 3 2 3 4 2 3 1 3 1 84 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 1 3 2 2 3 3 1 2 3 80 3 4 3 2 3 3 2 2 1 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 4 2 3 2 78 4 3 3 4 1 3 3 4 4 3 2 3 1 2 2 4 1 2 1 1 2 4 2 4 2 3 2 2 4 3 1 80
7144
Surat µernyataan
aya yang bertanda tangan di bawah :ni : akultas/Jurusan :
lenyatakan bahwa saya bersedia untuk menjacii responden dalc:.m penelitian 3ng bertujuan untuk mengetahui "Hub11ngar. antma persf!psi tentang 1usibal1 dengan perilaku menolong pada mal13siswa UIN Syarif Hidayatu'lah akarta yang pernall menjadi relawan". Semua data jawaban akan dija1 nin erahasiaannya dan digunakan hanya untuk kepenting::in penelitian.
ernikian surat pernyataan ini di buat, semoga penelitian ini daµat berjalan engan lancar. erima kasih.
Jakartu , .... , .... , 2006.
Ttd Peneliti Ttd Responden
..................................... ) ( ....................................... )
Angket penelitian
ldentitas responden
Usia :L/P Jenis kelamin
Angkatan : 2000 I 2001 I 2002 I 2003 I 2004 I 2005
Pertanyaan pelengl<ap Berapa lama anda pernah menjadi relawan pada peristiwa benc<rna alam yang terjadi di masyarakat seperti gempa bumi, tsunami, banjir dll?
Berikut ini terdapat pernyataan yang mengukur aspck per:>epsi tenang musibah dan perilaku prososial. Pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan dlrl anda dengan memberlkan tanda (X) pAciu saluh natu jawaban yang terdapat pada kolom sebelah kanan. Adapun alternatif p''.ihan jawaban tersebut adalah :
SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju.
Conteh
_.f'J_c:>.___ Pernyataan ~SI S I TS I STSj 1 Saya yakin musibah yang terjadi sem:?.ta-mnta X
_ ____ han_yalah takdir Allah. .
3kala Persepsi tentang musibah
·-~·
N 1 0
2
3
-
Pernyataan Masyarakat merasa sangat terbebani karcn'l musibah yang sering terjadi. Gempa bumi yang sering kali terjadi meninggalkan trauma bagi masyarakat. Musibah yang sering kali terjadi menjadikan masyarakat semakin tegar.
SS s TS STS
·-~-- --··
I
-Musibah yang terjadi secara berturut-turut I
4 I membuat s'!Ya merasa tidak aman. ' 5 Saya merasa aman-aman saja meskipun
~ musibah terjadi secara berulang kali. 6 Kondisi pasca gempa dan tsunami menggugah
hati nurani masyarakat. I 7 Tsunami dan Gempa bumi merenggut banyak I korban. -----· --· 8 Men.urutsaya tsunami adalah musibah yang
_Baling dahs11at yang eernah terjadi dl Negeri ini. 9 Tsunami adalah peristiwa yang tidak perl11
ditakuti. ·-~---- -10 Gemoa bumi teriadi di luar orediksi manusia 11 Pemerintah dap<lt memprediksi terjadinya
Gem~umi. ---12 'Tsunami dapat memulihkan keegoisan ---,
mas11arakat I -·I----··--- -----~
13 Tsunami hanya menjadi peluang proyek bag1 ---i---·
I __ ) olmum-oknum tertentu. ______ ·------·
_ ___ _I _____ -·--
14 ' Pemerintah sangat lambat dalam menangarn I korban bencana alam dan tsunami. I -
·15 Sebagian besar daerah di Indonesia rawan
~Pa. - --16 diksi pemerintah mengenai terjadinya ;;i&mpa
j di beberapa daerah sangat merisaukan , mas21arakat setemoat. -
17 r Kelalaian masyarakat dalam mengelola alam adalah penyebab terjadinya gempa bumi dan tsunami.
18 Menurut saya musibah merupakan teguran Allah keeada hamba-N21a.
19 Saya tetap beraktivitas seperti biasanya saat
2
__ I merasakan guncangan kecil. ____ ---0 I Menurut saya musibah yang terjadi berad3 di
luar kendali manusia. ----·-1 Saya tidak bisa berbuat apa-apa saat
I menyaksikan orang yang ada di dekat saya
2
berada dalam bahava. 22 Saya akan segera menyelamatkan orang yang
berada di dekat saya walaupun sangat I membahayakan diri sendiri. ' ---·-·---
23 Saya akan berusaha menyelamatka:i orang yang I benar-benar terancam bahava semamou sava.
14 Sesibuk apapun saya bersedia membantu orang yanr:i sedang terancam bahaya.
15 Sebagian besar masl'arakat merasa erihatin saat I
menyaksikan banyaknya korban bencana alam dan tsunami yang berjatuhan. ·-~ --
26 Saya merasa biasa-biasa saja saat melihat banyaknya korban }fang berjatuhan. ·-
27 Saya tidak perlu menghiraukan kondisi pnraf'.-
-----· _pora!J.9_a._f2§SCa g~mpa. -------- --- ------- ... ______ J.. ______ -------
Skala perilaku prososial
--Pernyataan SS s TS STS No ------ ------------
1 Saya tergugah untuk menjadi re!F1wa11 saat sayfl mendengar dan menyaksikan kabar terjadi gem pa d; TV I Radio.
--~-1-----·----Saya mengabaikan berita tentang gempa bumi dan 2 tidak teq;>ikir untuk menjadi relawan.
-1-----3 Saya merasa takut untuk turun tangan rnenolong
_ -~or~a.i:i_!<..a..15l~9empa bumi yang__sering terjadi. ----- ·--- ---· ----4 Kondisi porak poranda di lokasi gempa rnembuat
I -·--- saya 12rihatin dan ingin menolong. 5 Saya mengabaikan permintaan tolong orang lain
walaupun kondisi pasca gempa begitu memprihatinkan. -
6 Kondisi darurat pasca gempa membuat saya ingin meniadi relawan.
7 Saya mengurungkan niat untuk menolorg orang 'ain saat menyaksikan banyaknya korban yang
----"berjatuhan. -8 Saya menjadi relawan lebih karena ikut-ikutan
teman. -9 Saya menolong orang lain karena musibah yang
--- terjadi di luar kendali mereka. 10 Saya tidak perlu ikut campur dalam mus;bflh yang
·-···· menim12a orang lain.
11 Saya senang dapat membantu meringankan beban korban bencana alam. ·----
12 Keprihatinan saya terhadap kondisi korban bencana alam menggugah saya untuk membantu semampu
- _§}la. 13 Saya berusaha membantu korban benc<ina alam
sekuat tenaga karena merasa prihatin dengan kondisi mereka.
~---- - -14 ~-a mengutamakan diri menolong orang lain. -----15 Saya merasa berdosa saat mengabaikan pormintaan ____ toloi:ig orang }fang pernah menolong say:,i. - ·-- ----'--·--
6
7 8
..
Pertolongan yang saya berikan senantia:ia mendapat_p_aha/a.
..!'!l_emberikan pertol2!:1.l)an adalah ha~;;J_J:>ercuma. Jika saya menolong orang yang kesusahan, maka
-·- suatu saat sal'.a akan di tolong juga. -Saya mengharapkan balasan dari bantuan yang 9
.. _tel~h s~l'.~ berJj<an. Saya akan mengabaikan permintaan tolong or::ing lain walaueun sangat membutuhkan.
1 Dalam kondisi apapun saya bersedia terlibat de.lam usaha penggalangan dana untuk korban bencana a/am .
~2 . saya merasa bangga keti'ka dapat membantu orang --___ 1'.ang membutuhkan eertolongan.
!3 Saya merasa puas jika dapat meringankan beban
~4
-1-orang lain. Menurut saya menolong orang lain hanya melelahkan saia. -
~5 Saya lebih memilih menyumbangk<1n uang ~<erada gerakan pengumpulan dana dari pada kepacia
.. pengemis jalanan . !6 Saya akan mendukung rencana penggalangan dana
untuk merinoankan beban korban bencana a/am. ' '.7 Rencana penggalangan dana untuk korban L>encana
- .. a/am merueakan ha/ )fang sia-sia. '.8 9
0
Dengan menolong orang lain, Sa)'a meras;i dihargai. Saya bahagia dapat meringankan penderitaan orar.g lain. Saya merasa acuh tak acuh terhadap penderitaan korban tsunami dan bencana a/am.
--· 1 Sejak kecil saya diajarkan agar membantu ::irang
lain . . ,, .
I '
-
---"·---· -------~
--- -
.
-
/Vlohon jawaban diperiksa kembali agar tidak ada yang te1 lewat
TERIMA KASIH
----·--
---
·-
Grafik normalitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SKALA_X 83 60 100 78.05 9.906
SKALA_Y 83 67 103 86.07 8.841 Valid N (listwise) 83
:xplore Tests of Normality
Kolmoqorov-SmirnoV' Shapiro-Wilk
Statistic df Sia. Statistic df Sia. SKALA_X .088 83 .168 .971 83 .054 SKALA_Y .094 83 .069 .970 83 .051
a. Lilliefors Significance Correction
/ariabel persepsi Normal Q-Q Plot of SKALA_X
Obser1ed Value
1 ariabcl pcrilaku
Normal Q-Q Plot of SKALA_ Y
Obser1ed Volue