Post on 09-Dec-2016
i
p
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN SELF EFFICACYDALAM
MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ANGKATAN TAHUN 2009
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Ainun Ni’mah
1301409049
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Ainun Ni’mah
NIM : 1301409049
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul“Hubungan
Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada
Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas negeri Semarang
Angkatan Tahun 2009.”saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan adalah bener-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Desember 2013
Ainun Ni’mah
NIM. 1301409049
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self
Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan
Konseling Universitas negeri Semarang Angkatan Tahun 2009.”ini telah disetujui
oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang.
Semarang, Desember 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Imam Tadjri, M.Pd Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons
NIP. 19480623 197803 1 001 NIP. 19710114 200501 1 002
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy
Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling
Universitas negeri Semarang Angkatan 2009” ini telah dipertahankan di hadapan
sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada :
hari : Rabu
tanggal :8 Januari 2014
Panitia:
Ketua Sekretaris
Drs. Budiyono, M.S Drs. EkoNusantoro, M.Pd.
NIP 196312091987031002 NIP 196002051998021001
Penguji Utama
Dr. Awalya, M.Pd.,Kons.
NIP. 19601101 198710 2 001
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
Dr. Imam Tadjri, M.Pd. Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons
NIP. 19480623 197803 1 001 NIP. 19710114 200501 1 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Ketika banyak orang mengatakan sulit, maka sebenarnya itu adalah peluang
besar bagi kita untuk berhasil”
Persembahan,
Saya persembahkan skripsi ini untuk:
1. Kedua orang tua, serta Kakak dan Adiku
2. Rekan-rekan jurusan Bimbingan dan Konseling
angkatan 2009.
3. Pembaca yang budiman
4. Almamaterku
.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self EfficacyDalam Menyusun
Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri
Semarang Angkatan Tahun 2009”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa antara dukungan sosial dengan
self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi terdapat hubungan yang positif,
ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukan adanya
kontribusi dukungan sosial terhadap self efficacy mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi. Skripsi ini penulis susun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Jurusan Bimbingan dan Konseling.
Penulismenyadarisepenuhnyabahwatersusunnyaskripsiinibukanhanyaatask
emampuandanusahapenulissemata.Namunjugaberkatbantuandanbimbingandariber
bagai pihak khususnya dosen pembimbing yang telah sabar membimbing.Untuk
itu perkenankan pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
vii
2. Drs. Hardjono, M.Pd.,Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang..
4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., Sebagai penguji utama, yang telah meluangkan
waktunya untuk menguji dan memberikan bimbingan serta arahannya.
5. Dr. Imam Tadjri, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah memberikan
masukan, motivasi dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kusnarto Kurniawan, M.Pd.,Kons., Dosen pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
8. Susilo Jati Purnomo, yang dengan sabar menemani dan memberikan motivasi.
9. Teman-teman BK angkatan 2009 pada umumnya serta sahabat-sahabatku
pada khususnya ( Eka, Dimas, Mb kd, Zia, Riza, Dian, Fitri, Mb Ida)
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang membangun dari
pembaca sekalian demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap,
semoga skripsi ini bias bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, Desember2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Ni’mah, Ainun, 2013. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy
Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan
Konseling Universitas Negeri Semarang. Skripsi.Jurusan Bimbingan dan
Konseling.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I: Dr. Imam Tadjri, M.Pd. danPembimbing II: Kusnarto
Kurniawan, M.Pd.,Kons.
Kata kunci: dukungan sosial, self efficacy
Skripsi merupakan suatu tugas yang disusun mahasiswa sebagai bukti
pembelajarannya selama menempuh pendidikan strata satu. Dalam proses
penyusunan skripsi mahasiswa akan menghadapi kendala ataupun masalah yang
berbeda-beda dan keyakinan yang bisa berbeda-beda untuk menghadapinya. Hal
tersebut akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
skripsi. Saat menghadapi kendala tersebut terkadang mahasiswa menerima
bantuan dari lingkungan disekelilingnya, sehingga dapat mempengaruhi
keyakinan mahasiswa ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Dari
permasalahan tersebut, peneliti ingin menguji hubungan antara dukungan sosial
dan self efficacypada mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang
sedang menyusun skripsi.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif
korelasional. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan
variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah self efficacy. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian populasi. Jenis data yang akan digali dalam penelitian
iniadalah data yang bersifat bukan-faktual atau abstrak, sehingga instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat ukur skala psikologi yang
disusun oleh penulis berdasarkan teori dukungan sosial dari sarafino (1994) dan
self efficacydari Bandura (1995). Teknik uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu korelasi Product Momentdan untuk menguji tingkat reliabilitas
skala psikologi digunakan rumus Alfa Cronbach dengan koefisien reliabilitas
sebesar 0,942 untuk variabel dukungan sosial dan 0,962 untuk variabel Self
Efficacy.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Unnes jurusan bimbingan
dan konseling yang sedang menyusun skripsi cenderung menerima dukungan
sosial yang terkategori dalam rata-rata tinggi dan memiliki self efficacy yang
cenderung tinggi pula. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,513, hasil perhitungan
tersebut menunjukan adanya korelasi yang positif antara dukungan sosial dengan
self efficacy pada mahasiwa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang
menyusun skripsi. Jadi semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga
self efficacy dan sebaliknya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................ . iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 12
1.3 TujuanPenelitian ........................................................................................ 13
1.4 ManfaatPenelitian ...................................................................................... 13
1.5 SistematikaSkripsi ...................................................................................... 14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 16
2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................... 16
2.2 Self Efficacy ................................................................................................ 20
2.2.1 PengertianSelf Efficacy .................................................................... 20
2.2.3 Dimensi Self Efficacy ..................................................................... 25
2.2.4 Sumber-Sumber Terbentuknya Self Efficacy ................................. 27
2.2.5 Proses Terjadinya Self Efficacy ...................................................... 29
2.2.6 Faktor – Faktor Yang MempengaruhiSelf Efficacy........................ 33
2.2.7 FungsiSelf Efficacy ......................................................................... 35
x
2.2.8 ManfaatSelf Efficacy ....................................................................... 37
2.2.9 Pengaruh Self Efficacy pada Tingkah Laku .................................... 39
2.2.10 KlasifikasiSelf Efficacy .................................................................. 41
2.2.11 Self Efficacy dalam Berbagai Konteks ........................................... 43
2.3 Dukungan Sosial ........................................................................................ 44
2.3.1 PengertianDukungan Sosial ............................................................. 44
2.3.2 Jenis-Jenis Dukungan Sosial ........................................................... 45
2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial .................................................. 47
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ..................... 48
2.4 Skripsi ........................................................................................................ 49
2.4.1 Pengertian Skripsi ............................................................................ 49
2.4.2 Hambatan-hambatan dalam penyusunan skripsi .............................. 51
2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Self Efficacydalam Menyusun
Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling ..................... 53
2.6 Hipotesis ..................................................................................................... 54
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 56
3.1 JenisPenelitian ............................................................................................ 57
3.2 VariabelPenelitian ...................................................................................... 58
3.2.1 IdentifikasiVariabel .......................................................................... 58
3.2.2 HubunganAntarVariabel .................................................................. 58
3.2.3 DefinisiOperasionalVariabel ............................................................ 59
3.3 Populasi, Sampel, danTeknik Sampling ................................................... 60
3.3.1 Populasi ............................................................................................ 60
3.3.2 Sampel .............................................................................................. 61
3.3.3 Teknik Sampling ............................................................................. 62
3.3.4 Subjek uji coba ................................................................................. 62
3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................ 63
3.4.1MetodePengumpulan Data ............................................................... 63
3.4.2AlatPengumpulan Data .................................................................... 65
3.5 PenyusunanInstrumenPenelitian ................................................................ 68
xi
3.6 ValiditasdanReliabilitasInstrumen ............................................................. 69
3.6.1 ValiditasInstrumen ........................................................................... 69
3.6.2 ReliabilitasInstrumen ....................................................................... 72
3.7 TeknikAnalisis Data .................................................................................. 74
3.7.1 Analisis Deskriptif Presentase ......................................................... 74
3.7.2 Uji Analisis Statistik........................................................................ 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 78
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 78
4.1.1 Pelaksanaan penelitian ..................................................................... 78
4.1.2 Hasil analisis deskriptif peneltian .................................................... 79
4.1.2.1 Analisis deskriptif dukungan sosial ..................................... 81
4.1.2.2 Analisisdeskriptif SelfEfficacy ............................................. 93
4.1.3Analisis deskriptif prosentase total skala dukungan sosial dan
skala SelfEfficacy ............................................................................ 103
4.2 Hasil analisis statistik ................................................................................. 106
4.2.1 Uji normalitas ................................................................................... 106
4.2.2 Analisis korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ......................... 109
4.3 Pembahasan ................................................................................................ 111
4.1.1 Dukungan sosial ............................................................................... 111
4.1.2 SelfEfficacy....................................................................................... 117
4.1.1 korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ....................................... 123
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 126
5.1 Simpulan .................................................................................................... 126
5.2 Saran .......................................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 133
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Klasifikasi Self Efficacy ................................................................... 43
3.1 Populasi mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling ............................. 61
3.2 Kriteria dan nilai alternatif jawaban .......................................................... 67
3.3 KlasifikasiReliabilitas ................................................................................ 73
3.4 Kriteria dukungan sosial dan Self Efficacy................................................. 75
3.5 Interpretasi besarnya r product moment ..................................................... 77
4.1 Kriteria hubungan dukungan sosial dan Self Efficacy................................ 80
4.2 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 81
4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84
4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86
4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 88
4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 90
4.7 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 92
4.8 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95
4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi tingkat (level) ........ 97
4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikatr dimensi kekuatan(strenght) 100
4.11 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102
4.12 Deskriptif kriteria variabel dukungan sosial dan Self Efficacy ................ 104
4.13 Hasil uji normalitas data dukungan sosial ................................................ 108
4.14 Hasil uji normalitas data Self Efficacy ..................................................... 109
4.15 Tabel Interpretasi “r” product moment..................................................... 110
xiii
DARTAR BAGAN
Bagan Halaman
3.1 Hubungan antar variabel ............................................................................ 59
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 82
4.2 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84
4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86
4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 89
4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 91
4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 93
4.7 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95
4.8 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi tingkat (level) ......... 98
4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi kekuatan(strenght) . 100
4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102
4.11 Deskripsi keseluruhan dukungan sosial dan Self Efficacymahasiswa
jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi .......... 106
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 133
a. Skala dukungan sosial
1) Kisi-kisi uji coba skala dukungan sosial ................................ 133
2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial ................... 135
3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial ............................. 136
4) Skala uji coba dukungan sosial .............................................. 137
5) Lembar jawaban uji coba skala dukungan sosial ................... 142
b. Skala Self Efficacy
1) Kisi-kisi uji coba skala Self Efficacy .......................................146
2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy .......................... 149
3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy .................................,.. 150
4) Skala uji coba Self Efficacy ..................................................... 151
5) Lembar jawaban uji coba skala Self Efficacy .......................... 156
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 160
a. Skala dukungan sosial
1) Data hasil Uji coba skala dukungan sosial ............................. 160
2) Contoh pengujian validitas skala dukungan sosial ................. 164
3) Pengujian reliabilitas skala dukungan sosial .......................... 165
4) Tabel hasil uji coba skala dukungan sosial ............................ 166
b. Skala Self Efficacy
1) Data hasil uji coba skala self efficacy .................................... 168
2) Contoh pengujian validitas skala self efficacy ....................... 172
3) Pengujian reliabilitas skala self efficacy ................................ 173
4) Tabel hasil uji coba skala self efficacy .................................. 174
xvi
3. Data penelitian .................................................................................... 176
a. Skala dukungan sosial
1) Kisi-kisi skala dukungan sosial................................................ 176
2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial..................... 178
3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial............................... 179
4) Skala dukungan sosial ............................................................ 180
5) Lembar jawab skala dukungan sosial ..................................... 184
b. Skala Self Efficacy
1) Kisi-kisi skala Self Efficacy ................................................... 187
2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy ........................ 189
3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy .................................. 190
4) Skala Self Efficacy ................................................................. 191
5) Lembar jawab skala Self Efficacy ......................................... 195
4. Analisis Data .................................................................................... 199
1) Uji normalitas ...................................................................... 199
2) Analisis korelasi.................................................................... 201
3) Analisis deskriptif ............................................................... 203
5. Surat Keterangan .............................................................................. 209
a. Surat ijin penelitian .................................................................... 209
b. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................. 210
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di setiap perguruan tinggi di Indonesia, khususnya pada jenjang strata
atau S1 setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyusun tugas akhir/ skripsi.
Skripsi merupakan sebuah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa
sebagaimana bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya
(KBBI,2008). Salah satu tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa
mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang
keilmuannya. Dengan menyusun skripsi mahasiswa akan mempelajari cara
menuangkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan ilmiah dari seorang
mahasiswa orang lain bisa mengetahui dampak dari ilmu pengetahuan yang
diperoleh mahasiswa selama kuliah (http://indonesia.youthsays.com). Hal ini
menunjukan bahwa skripsi merupakan media bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang sudah diperoleh
selama perkuliahan, sehingga hasilnya dapat dipahami dan bermanfaat baik
bagi penulis maupun pembaca skripsi tersebut.
Dalam menyusun skripsi biasanya mahasiswa mempunyai berbagai
kendala-kendala yang dihadapi, baik diawal sampai akhir seperti pencarian
judul, pencarian buku-buku, jurnal-jurnal, dan lain-lain. Memasuki masa
skripsi, mahasiswa akan mulai menggunakan kemampuan berpikirnya
(kognitif) untuk melakukan penelitian secara mandiri, seperti kemampuan
2
berfikir kreatif dalam menentukan topik penelitian, kemampuan merumuskan
masalah, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data, sampai
kemampuan mahasiswa untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukannya, kemudian menyampaikan hasil penelitian ke dalam bentuk
tulisan ilmiah juga dalam bentuk penyampaian lisan. Ketika menyusun skripsi
mahasiswa mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya
selama perkuliahan, sehingga menghasilkan pembahasan yang bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidangnya masing – masing
mahasiswa yang mampu menulis skripsi artinya mampu memadukan
pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis,
menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang
keilmuan yang diambilnya. Hal ini menunjukan bahwa skripsi atau tugas
akhir menjadi cerminan hasil pembelajaran mahasiswa selama menerima ilmu
di perkuliahan dan hasil kemampuan berfikir mahasiswa, sehingga menjadi
penting bagi mahasiswa untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi.
Pada kenyataannya, ada mahasiswa menganggap skripsi sebagai tugas
yang sulit dan ada mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai hal biasa
yang memang harus dilalui mahasiswa untuk meraih gelar sarjananya. Seperti
hasil angket yang telah disebar kepada beberapa mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun dan
menyelesaikan skripsi serta hasil wawancara yang diungkap beberapa nara
sumber dalam penggalan percakapan berikut ini:
3
“kalo kata aku sih skripsi itu susah. Karena ketika nyusun skripsi, aku
harus merangkai kata supaya setiap penjelasan dalam penelitian aku
nyambung dan bisa dimengerti. Dan menerut aku, ngerangkai kalimat
penjelasan sampe jadi satu buku itu susah banget. Lagian pas liat
kakak-kakak senior yang angkatan atasku juga ada yang belum lulus,
kayaknya tuh skripsi susah banget dah jadinya...” (mahasiswa A, mei
2013)
“menurut saya nyusun skripsi itu bener-bener susah. Saya kesulitan
menentukan topik penelitianku. Beberapa kali saya ganti judul, gara-
gara milih fenomena yang pas buat saya. Pas nemu satu fenomena
yang bisa dikaitin sama teori dan dijadiin topik, ternyata topiknya
udah banyak banget yang meniliti” (mahasiswa B, mei 2013)
“menurut aku skripsi itu gak susah-susah amat kok, asal udah
dipersiapin dari jauh-jauh hari. Lagian juga skripsi aku ini datanya ga
susah untuk dikumpulin. Sebelum aku ngambil mata kuliah skripsi
aku udah ngejalin hubungan baik dulu sama orang-orang ditempat
penelitianku nanti, biar mudah aku ntar ngambil datanya” (mahasiswa
C, mei 2013)
“menurut aku skripsi itu biasa aja yah. Kan memang harus kita lewatin
kan kalo mau lulus. Ya. . yang penting aku mau usaha dan yang
penting aku serius dalam menjalaninya. Kan udah sering juga pas
kuliah bikin makalah kan . . jadi aku nganggepnya skripsi itu kaya
bikin makalah yang spesial. Karena entarnya hasilnya pasti lebih
keren dari makalah yang pas kuliah dong. .” ( mahasiswa D, mei
2013)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa ada
berbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika menyusun
skripsi. seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa A, yang menyatakan
bahwa ia kesulitan dalam penyusunan kata-kata dan bercermin dari
pengalaman kakak senior yang masih belum menyelesaikan skripsinya
sehingga membuatnya semakin yakin bahwa skripsi merupakan tugas yang
sulit untuk diselesaikan. Sedangkan pada mahasiswa B kesulitan yang
dihadapi adalah dalam menentukan topik penelitian, sehingga harus berkali –
kali mengganti topik penelitiannya. Selain kendala tersebut ada pula kendala
4
lain yang mungkin saja ditemui mahasiswa ketika menyusun skripsi seperti
kesulitan atau kendala dalam menemukan referensi, kesehatan, dana dan
kendala lainnya.
Berbeda dengan mahasiswa A dan B, mahasiswa C dan D
menunjukan pernyataan yang berbeda. Mahasiswa C sudah mempersiapkan
perencanaan sebelum menjalani proses penyusunan skripsinya. Hal ini dapat
dilihat dari usahanya untuk menjalani hubungan baik dengan orang-orang di
lingkungan yang ditentukan untuk melakukan penelitian, sehingga
memudahkannya dalam penyusunan skripsi dan menganggap skripsi bukan
sebagai tugas yang sulit. Selain mahasiswa C ada pula mahasiswa D. Ia
menyatakan bahwa skripsi bukanlah merupakan tugas yang sulit, hal ini
dikarenakan ia sudah terbiasa membuat tugas dalam bentuk makalah,
sehingga ia merasa menyusun skripsi sama halnya dengan membuat makalah.
Dari hasil angket dan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dalam
menyusun skripsi, ada mahasiswa yang merasa mampu melalui dan
menghadapi kendalanya dalam menyusun dengan mengerahkan berbagai
usaha. Ada juga mahasiswa merasa ragu dapat melalui dan menghadapi
kendalanya dalam menyusun skripsi, sehingga ada mahasiswa yang
membutuhkan waktu yang lama dalam menyusun skripsi. Untuk menghadapi
kendala yang ada ketika menyusun skripsi mahasiswa harus memiliki
keyakinan diri bahwa mahasiswa bisa menyelesaikan skripsinya, karena pada
dasarnya setiap mahasiswa pasti memiliki kemampuan dalam dirinya untuk
menyelesaikan skripsinya.
5
Adanya berbagai kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam
menyusun skripsi, maka dibutuhkannya suatu keyakinan merubah kendala
menjadi tantangan agar tidak begitu saja menyerah dan mampu menghadapi
kendala-kendala dalam menyusun skripsi. Keyakinan yang dimiliki seseorang
dalam melakukan sesuatu atau kemampuan menghadapi kendala biasanya
disebut self efficacy.
Keyakinan akan kemampuan diri disebut juga dengan self efficacy.
Menurut Bandura (1997: 195) self efficacy adalah beliefatau keyakinan
seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil
(outcome) yang positif (www.psychemate.com). Semakin kuat persepsi self
efficacysemakin giat dan tekun usaha-usahanya. Ketika menghadapi
kesulitan, individu mempunyai keraguan yang besar tentang kemampuannya
akan mengurangi usaha – usahanya atau menyerah sama sekali. Sedangkan
mereka yang mempunyai perasaan efficacy yang kuat menggunakan usaha
yang lebih besar untuk mengatasi tantangan (Bandura 1997: 196)
Menurut hasil penelitian Warsito (2004:106), mahasiswa yang
memiliki self efficacy tinggi akan memberikan seluruh kemampuan yang
dimiliki untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika menghadapi
suatu masalah dalam usahanya untuk mencapai hal tersebut maka seseorang
tidak akan mudah menyerah melainkan terus berusaha sampai berhasil. Bila
terjadi kegagalan dianggap sebagai kurangnya usaha yang dilakukan, bukan
sebagai ketidakmampuan. Begitu pula halnya pada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi. Tingginya self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa
6
memungkinkan dirinya memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan
usaha dalam menyusun skripsi, sebaliknya semakin rendah self efficacy yang
dimiliki mahasiswa maka ia kurang memiliki dorongan yang kuat dalam
dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha
melakukan tindakan-tindakan dalam menyusun skripsi.
Semakin tinggi self efficacy mahasiswa, maka semakin rendah
kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya.
Sebaliknya, semakin rendah self efficacy mahasiswa, maka semakin tinggi
kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya (Muhid
2009: 115). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacyyang
tinggi akan mengerahkan usaha yang tinggi ketika menghadapai kesulitan
untuk menyelesaikan skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang
rendah, sehingga mahasiswa tersebut bisa menyelesaikan skripsinya dalam
waktu yang cepat. Seperti yang dinyatakan oleh P seorang mahasiswa jurusan
bimbingan konseling Universitas Negeri Semarang yang sudah menyusun
skripsi dah hampir saja menyelesaikanya dalam waktu dekat, dalam
penggalan wawancara berikut ini :
“selama ini sih selama aku menyusun skripsi,aku ngelakuin usaha apa
pun supaya aku bisa lulus secepatnya. Aku yakin bisa nyelesein
skripsi cepet kalau aku berusaha keras. Aku nanya-nanya sama temen,
sama kakak senior yang udah lulus juga kalau ada yang aku nggak
ngerti. untungnya temen-temenku tuh ngertiin kesulitanku. Aku sering
bela-belain tidur jam 3 pagi, aku juga ga nunda-nunda nyelesein revisi
karena kalau aku nunda-nunda ntar target aku nggak kekejar, aku juga
selalu sugestiin diri aku sendiri kalau aku pasti bisa dan akhirnya
sekarang aq sudah mulai menyusun instrumen dan sebentar lagi
hampir penelitian. Aku yakin bisa lulus 8 semester.”
7
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa P yakin
bahwa ia bisa menyelesaikan skripsi secepatnya bila ia mengerahkan berbagai
usaha seperti bertanya kepada teman, bertanya kepada kakak senior, bertahan
mengerjakan skripsi sampai jam 3 pagi, dan memotivasi diri untuk tidak
menunda - nunda menyusun skripsi sampai akhirnya P hampir menyelesaikan
skripsi dan yakin bisa menyelesaikan skripsinya dalam semester 8.
Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang sedang
menyusun dan hampir menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang cepat atau
dalam waktu satu semester, memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu
menyelesaikan skripsi dengan cepat. seperti yang dinyatakan oleh M, seorang
mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang
yang sedang dalam proses menyelesaikan skripsinya, dalam penggalan
wawancara berikut ini :
“aku sih sebenarnya gak begitu yakin kalau bisa nyelesein skripsiku
dalam waktu satu semester. Bayangan aku tuh. . aku bakal ga kekejar
nyeleseiin skripsi di semester 8. aku sempet males nyelesein skripsiku,
karena aku kesulitan mencari referensi buat skripsiku. Bingung banget
waktu itu. Kalau aku lagi mumet biasanya skripsi aku tinggalin dulu.
Ya . . aku jalan-jalan k mall dulu kek. .atau kemana dulu kek.. yang
penting bisa ngelupain sejenak skripsiku. Aku sih waktu itu nyantai
aja. Kalau ga lulus satu semester kan bisa di seleseiin di semester lain.
Orang tuaku sih selalu nyemangatin aku dan selalu bilang kalo aku
bisa ngejalanin semuanya dan bisa lulus semester ini”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa M tidak
yakin mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat. Ia sempat kehilangan
semangat untuk menyusun skripsi karena kesulitan mencari referensi,
menghindar dan menunda-nunda bila sedang bingung menghadapi kesulitan
8
dalam menyusun skripsinya. Namun ternyata M saat ini hampir dapat
menyelesaikan skripsinya dengan cepat atau dalam waktu satu semester.
Selain mahasiswa yang yakin akan dapat menyelesaikan skripsi dalam
waktu yang cepat, ada pula mahasiswa yang tidak yakin bisa lulus dengan
cepat. mahasiswa yang memiliki self efficacy yang rendah akan mengerahkan
usaha yang sedikit ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan
skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang tinggi. Mahasiswa
tersebut akan terhambat dalam menyelesaikan skripsinya sehingga berakibat
pada lambatnya proses penyusunan skripsi. Selain itu, keyakinan yang kurang
akan kemampuan yang dimiliki, akan berakibat pada tidak optimalnya hasil
(Puspitasari 2008:87). Seperti yang dinyatakan oleh F seorang mahasiswa
jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang juga
sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara berikut ini.
“sebenarnya aku belum ada gambaran tentang skripsi. aku dah punya
judul tapi aku bingung mau diapain ini penelitianku. Aku sih pernah
nanya-nanya sama anak-anak yang lain, tapi merekanya juga lagi
sibuk ngurusin skripsi masing – masing. Jadi ya gitu, udah beberapa
minggu ini aku belum ngerjain skripsiku lagi. Aku sih agak-agak
nggak yakin ya.. bakal lulus tahun ini.. tp kalau lulus ya bagus lah..
orang tua pernah sih nanyain tentang perkembangan skripsi aku. . tapi
Cuma nanya yang gitu-gitu aja”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa F tidak
terlalu yakin bahwa dirinya bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. F
menyatakan jika dirinya sudah beberapa minggu belum mengerjakan
skripsinya lagi. F mengerahkan usaha yang sedikit dalam menyelesaikan
9
skripsinya. F juga menyatakan bahwa ia masih bingung akan penelitiannya.
Sehingga F tidak bisa menyelesaikan skripsinya denga cepat.
Namun pada faktanya tidak semua mahasiswa yang lambat atau
memerlukan waktu yang lebih lama (lebih dari satu semester) untuk
menyelesaikan skripsinya tidak memiliki keyakinan akan kemampuan yang
dimilikinya unuk menyelesaikan skripsi. seperti yang dinyatakan oleh T,
seorang mahasiswa jurusan bimbingn dan konseling Universitas Negeri
Semarang yang juga sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara
berikut ini.
“meskipun saya terlambat dibandingkan beberapa teman saya yang
sudah mulai menyusun skripsi, mengajukan judul dari semester 7 dan
awal semester 8, sedangkan saya baru mulai menyusun skripsi
mendekati akhir semester 8 tapi saya yakin dengan usaha aku yang
mulai akhir-akhir ini lumayan rajin ke perpus bareng temen-temen
buat menyelesaikan skripsi, biar kalau ngerjainnya bareng temen-
temen lebih semangat dan biar sekalian diskusi kalau ada yang
kesulitan, yang aku ngga ngerti bisa aku tanyain sama teman-teman.
Skripsi itu susah kalau menurut aku, tapi aku yakin aku bisa nyelesein
skripsiku disemester depan, ya kalau bisa semester ini. .ya meskipun
ngga semester ini yang penting semester depan masih bisa barengan
lulus sama temen-temen yang lain yang tersisa”.
Sedangkan T, meskipun dia baru saja memulai menyusun skripsi
dibanding beberapa teman-temannya yang sudah mulai menyusun jauh
sebelum dia, akan tetapi T tetap bersemangat dan yakin bahwa dirinya
mampu menyelesaikan skripsinya. Hal ini bisa dilihat dari usaha yang
ditempuh T untuk meraih targetnya yaitu bisa wisuda bareng teman-
temannya yang lain dengan cara datang ke perpustakaan untuk mengerjakan
skripsi dan berdiskusi dengan teman. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak
10
semua mahasiswa yang lambat dalam menyusun skripsi memiliki tidak
memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi.
Dari beberapa penggalan wawancara yang dilakukan bersama
mahasiswa P, M ,F ,T didapatlah bahwa ternyata ada aspek penting lain yang
juga dibutuhkan mahasiswa ketika menyusun skripsi, yaitu keberadaan orang
lain disekitar mahasiswa dalam menyusun skripsi yang dapat memberikan
dukungan dan motivasi bagi mahasiswa tersebut atau bisa dikatakan
dukungan sosial yang diterima mahasiswa. Menurut Sarafino (1994:102)
dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain,
merawatnya, atau menghargainya. Hal ini dapat dilihat dari pernytaan
mahasiswa P yang menyatakan bahwa “aku nanya sama temen-temen aku
juga kakak senior, kalau aku lagi ngga ngerti, untungnya temen-temen aku
tuh ngertiin kesulitan aku”. Mahasiswa M menyatakan bahwa “ orang tua
juga selalu nyemangatin aku dan bilang kalo aku pasti bisa ngejalin
semuanya”. Dan mahasiswa T menyatakan bahwa “aku sih ke perpus bareng
temen-temen aku buat ngerjain skripsi barengan biar bisa sekalian diskusi.
Jadi, kalau ada yang kurang aku ngerti, aku bisa nanya-nanya sama
mereka”. Dengan demikian, fenomena yang terjadi pada mahasiswa P, M, T
ketika menyusun skripsinya menunjukan bahwa pengertian dari teman,
semangat yang diberikan keluarga, dan waktu yang diluangkan untuk
berdiskusi bersama merupakan dukungan yang diterima mahasiswa ketika
menyusun skripsi.
11
Menurut Bandura (1997: 198), salah satu faktor yang mempengaruhi
self efficacymahasiswa yaitu persuasi social (social persuasion), dorongan
secara verbal dari orang lain atau pujian-pujian secara verbal dapat bersifat
mendorong individu untuk lebih berusaha dan mencapai keberhasilan. Selain
itu, menurut Bandura (1997: 198), dukungan sosial memiliki efek langsung
dengan individu terhadap nilai self efficacy. Manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dan keberadaannya
diperlukan dalam kehidupan pribadi seseorang. Keberadaan orang lain
memang sangat penting, kita dapat berbagi kebahagiaan dengan orang-orang
disekeliling kita tanpa ada rasa sungkan dan canggung. Begitu juga disaat kita
sedang mengalami masalah dan disaat kita merasa stres dengan kehidupan
yang kita jalani, ada orang lain yang mampu membantu kita dalam
memecahkan masalah tersebut. Menurut Turner (dalam Sarafino 1994:103),
dukungan sosial dapat menghilangkan atau mengurangi stres dari berbagai
macam masalah.
Sarafino (1994:102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu
pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau
menghargainya. Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman,
didukung, dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress,
terbangunya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Sehingga dapat
membuat individu merasa mampu untuk menghadapi kendala atau kesulitan
dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan dukungan yang diterima,
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat bersemangat dan yakin akan
12
kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha untuk mencapai target
atau goal.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengetahui
dan tertarik untuk mengangkat judul skripsi “Hubungan Antara Dukungan
Sosial dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa
Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan
Tahun 2009.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tersebut, peniliti
menggunakan pertanyaan – pertanyaan penelitian dibawah ini, yaitu :
(1) Bagaimana gambaran tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi?
(2) Bagaimana gambaran tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi?
(3) Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi?
13
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
(1) Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi.
(2) Untuk mengetahui tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi.
(3) Untuk memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan antara
dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah alat ukur yang
baru mengenai dukungan sosial dan self efficacy. Penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi sumber acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya
yang ingin meneliti baik mengenai dukungan sosial maupun self efficacy.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa untuk
mengetahui pentingnya keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dalam
14
menyusun skripsi dan pentingnya dukungan sosial yang diterima mahasiswa
ketika menyusun skripsi, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan
bagi mahasiswa untuk meningkatkan self efficacy masing-masing dan saling
mendukung dala pembuatatn skripsi.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian
isi, dan bagian akhir, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1.5.1 Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, pengesahan, pernyataan,
motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan
daftar lampiran.
1.5.2 Bagian Isi
Yang terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab 1 berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.
Bab 2 berisi tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, terdiri dari: (1)
Penelitian terdahulu; (2)Self Efficacy yang meliputi: definisi self
efficacy,aspek-aspek self efficacy, fungsi self efficacy, faktor-faktor yang
mempengaruhi self efficacy, proses self efficacy, karakteristik self
efficacy;(3)Dukungan Sosial yang meliputi: definisi dukungan sosial, jenis-
jenis dukungan sosial, sumber-sumber dukungan sosial, faktor-faktor yang
15
mempengaruhi dukungan sosial: (4) Skripsi : definisi skripsi dan hambatan
Dalam penyusunan Skripsi; (5) Hubungan Antara dukungan sosial dengan self
efficacy dalam menyusun skripsi pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan
Konseling Universitas Negeri Semarang ; (6) Hipotesis.
Bab 3 berisi metode penelitian yang terdiri dari (1) jenis penelitian, (2)
rancangan penelitan (3) populasi dan sampel penelitian, (4) variabel penelitian,
(5) definisi operasional, (6) pengumpulan data, (7)keabsahan data, dan (8)
analisis data.
Bab 4 berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari
hasilpenelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
1.5.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dalam skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-
lampiran yang mendukung dalam penelitian ini.
16
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu sebelum
membahas lebih jauh tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi:
(1) Dukungan Sosial, (2) Self Efficacy, (3) Hubungan Dukungan Sosial dan Self
Efficacy dalam bab ini juga disertakan kerangka berpikir dan hipotesis.
2.1Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelum-
sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuan adalah sebagai bahan masukan bagi pemula
dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam
penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut :
Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self
Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat
SMA/K di Kota Yogyakarta. Skripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui adalah untuk mengetahui sejauh mana peran dukungan sosial dan self
efficacy terhadap motivasi berprestasi atlit pencak silat pelajar tingkat SMA/K di
kota Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlit pencak
silat pelajar yang menempuh sekolah di kota Yogyakarta. Alat ukur yang
digunakan alam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial, skala self efficacy dan
skala motivasi berprestasi. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis
regresi dan diperoleh hasil r = 0,858 dengan p < 0,01 yang berarti sangat
17
signifikan, disimpulkan ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan
sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar tingkat
SMA/K di kota Yogyakarta.
Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap
penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Unnes Berkewarganegaraan Turki tahun
2010. Skripsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi self
efficacy terhadap penyesuaian mahasiswa Unnes berkewarganegaraan Turki.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional.
penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi dan Analisis data non-
parametrik yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel
bebas dan terikat dalah Sperman Rank.
Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa dalam hal penyesuaian diri dan
self efficacy, responden secara umum berada dalam kategori sedang /cukup tinggi.
Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,77, hasil perhitungan tersebut menunjukan
adanya korelasi yang positifantara variabel X dan Y. Artinya bahwa semakin
baikself efficacyyang dimiliki oleh seorang individu maka akan semakin baik pula
kemampuan penyesuaian dirinya. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini
diterima dengan hasil kontribusi self efficacy terhadap penyesuaian diri adalah
sebesar 58,6%.
Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial
dengan Self Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan anatara
18
dukungan sosial dengan self efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani
pemulihan. Dukungan sosial yang dimaksud adalah bantuan pertolongan dari
orang lain yang mempunyai hubungan dekat atau orang-orang terdekat misalnya,
keluarga, teman, atau rekan kerja kepada seseorang baik secara materi, informasii
dan emosi yang berguna untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologis
seseorang. Sedangkan self efficacy yang dimaksud persepsi keyakinan seseorang
akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan sesuatu tindakan
yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Jumlah subjek
dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang, yang semuanya berjenis kelamin
laki-laki. Alat pengumpul data berupa kuesioner dukungan sosial yang terdiri dari
28 butir pernyataan dan alat ukur self efficacy yang merupakan modifikasi dari
alat ukur GSE (General Self efficacy) dari Ralf Schwarzer yang berjumlah 16
butir pernyataan. Dari hasil analisi data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self
efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani pemulihan
Adicondro, N., dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan
Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada siswa kelas VIII. Jurnal
Humanitas 8, (1), 17-27. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII
SMP Muhammadiyah. Total sampel penelitian berjumlah 62 siswa yang dipilih
dengan teknik cluster ranndom sampling. Data di dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan menggunakan skala Self Regulated Learning, Skala Efikasi
Diri dan Skala Dukungan Sosial Keluarga. Data kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis regresi. Hasil analisis data menunjukan: (1) Ada
19
hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial
keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,837, p = 0,000) (2) Ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan self regulated learning ( r
= 0,836 p = 0,000). (3). Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,418 p = 0,0002).
Syarifa, A., Mustami’ah, D., dan Sulistiani,. W. 2011. Hubungan
antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas
(Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13,
(1), 1-11. Penelitian ini dilakukan pada siswa akselerasi, menggunakan teknik
population study. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
korelasi Prodact Moment dengan bantuan SPS-2000 yang menunjukan skor
koefisien korelasi r = 0,531 dengan (p) 0,000 jadi p <0,01 (signifikan). Hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan
komitmen terhadap tugas (task commitment) pada siswa akselerasi tingkat SMA.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial
memberikan sumbangan terhadap self efficacy seseorang. Dengan dukungan sosial
yang tinggi yang diterima mahasiswa kemungkinan besar self efficacy yang
dimiliki seseorang juga tinggi. Seseorang yang kurang bersemangat atau kurang
yakin terhadap dirinya bisa saja karena dukungan sosial yang diterimanya
sehingga self efficacy yang dimiliki juga rendah.
Berdasarkan pada penilitian - penelitian tersebut, peneliti mengambil
variabel yang sama yaitu dukungan sosial dan self efficacy untuk dijadikan
variabel dalam penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi self
20
efficacyindividu meliputi pencapaian kinerja, pengalaman orang lain, persuasi
verbal, dorongan emosional, serta keadaan dan reaksi psikologis.
Dari salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah
persuasi verbal, persuasi verbal dapat diperoleh melalui dukungan sosial. Persuasi
verbal digunakan untuk memberi keyakinan kepada seseorang bahwa ia memiliki
suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai apa yang ia inginkan. Menurut
bandura (1986) individu yang diarahkan dengan saran, nasihat dan bimbingan
dapat meningkatkan kapasitasnya tentang kemampuan-kemampuan yang
dimilikinya sehingga individu tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.
Seseorang yang berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukan usaha yang
lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keraguan dan hanya
memikirkan kekurangan diri ketika menghadapi kesulitan. Berdasarkan uraian
diatas, peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan self
efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu peneliti akan
meneliti tentang “ Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy
Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010”.
2.2 Self Efficacy
Self efficacy pertama kali dikenalkan oleh Albert Bandura. Self efficacy
merupakan masalah kemampuan yang dirasakan individu untuk mengatasi situasi
khusus sehubungan dengan penilaian atas kemampuan untuk melakukan satu
tindakan yang ada hubungannya dengan tugas khusus atau situasi tertentu. Self
21
efficacy ini bersumber dari teori belajar sosial, yaitu menekankan hubungan kausal
timbal balik antara faktor lingkungan dengan faktor personal yang saling
berkaitan.
Self efficacy merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara
atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. “Self
efficacy dapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan
pekerjaan. Self efficacy juga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional,
dalam membuat keputusan. Meskipun demikian, self efficacy diyakini merupakan
aspek prediktor dari kecakapan untuk sukses pada berbagai bentuk prestasi”
(Bandura, 1997).
2.2.1 PengertianSelf Efficacy
Self efficacy adalah keyakinan yang dipegang seseorang tentang
kemampuannya dan juga hasil yang akan ia peroleh dari kerja kerasnya
mempengaruhi cara mereka berperilaku (Bandura, 1997: 193). Dalam teori social
– kognitif, Bandura (1986) menyatakan bahwa prestasi atau kinerja seseorang
tergantung kepada interaksi anatara tingkah laku, faktor pribadi (misalnya:
pemikiran, keyakinan) dan kondisi lingkungan seseorang dalam menentukan
pilihan, usaha untuk maju, kegigihan, dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam
menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami
saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencukupi kehidupan mereka.
Selanjutnya, Bandura (1997: 42-43) menambahkan bahwa self efficacy merupakan
keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang
positif. Disamping itu menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009:127)
22
mendefinisikan self efficacy sebagai ‘keyakinan seseorang akan kapabilitasnya
untuk mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan pencapaian tertentu’.
Santrock (2007:523), menyatakan bahwa self efficacy merupakan
“keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil
positif.” Sedangkan menurut Stipex&Maddux (dalam Santrock, 2007:523), “self
efficacyadalah keyakinan bahwa aku bisa, ketidakberdayaan adalah keyakinan
bahwa aku tidak bisa”. Lebih lanjut didefinisikan oleh Pervin (dalam Smet,
1994:189) “self efficacy mengacu pada kemampuan yang dirasakan untuk
membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi khusus.
Alwisol (2009:287) mendefinisikan self efficacy adalah penilaian, apakah
dapat melakukan tindakan yang baik dan buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak
mengerjakan sesuai dengan dipersyaratkan. Efficacy ini berbeda dengan aspirasi
(cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya
dapat dicapai, sedangkan efficacy menggambarkan penilaian kemampuan diri.
Sedangkan Feist & Feist (2010:211) menyatakan bahwaself efficacysebagai
“keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang
akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan”. Manusia bertindak dalam suatu
situasi bergantung pada hubungan timbal balik dari perilaku, lingkungan, dan
kondisi kognitif, terutama faktor-faktor kognitif yang berhubungan dengan bahwa
mereka mampu atau tidak mampu melakukan suatu tindakan untuk menghasilkan
pencapaian yang diinginkan dalam suatu situasi.
23
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa self
efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan
yang dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang
dihadapi, sehingga mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
Self efficacysebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk
mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai
kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau
keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan
tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang
dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan
bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang
terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan
kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila
menemui masalah. Tingkat self efficacyindividu juga berpengaruh terhadap stres
serta depresi yang dapat menguatkan situasi tertentu sebagaimana tingkat motivasi
yang tentu juga mempengaruhi pencapaian prestasinya.
Self efficacymembantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha
mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam
menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami
saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka.Dari
definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa self efficacyadalah keyakinan
24
atau kemantapan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam
melaksanakan suatu tugas sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Maddux (dalam Santrock, 2007: 524) mengemukakan beberapa makna self
efficacy, antara lain :
(1) Self efficacy merupakan ketrampilan yang berkenaan dengan apa yang
diyakini atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan atau
menyelesaikan sesuatu dengan ketrampilan yang dimilikinya dalam situasi
atau kondisi tertentu. Biasanya terungkap dari pernyataannya “ Saya yakin
dapat mengerjakannya”.
(2) Self efficacy bukan menggambarkan tentang motif (motive), dorongan
(drive), atau kebutuhan lain yang dikontrol. Hal ini dapat dijelaskan dengan
ungkapan, “ Saya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk mengontrol
demain tertentu dan masih mampu memelihara keyakinan efficacy agar
tidak lemah”.
(3) Self efficacy ialah keyakinan seseorang tentang kemampuannya dalam
mengkoordinir, mengerahkan ketrampilan dan kemampuan dalam
mengubah serta menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan.
(4) Self efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap apa yang mampu
dilakukannya.
(5) Niat pada umumnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk self
efficacy.
(6) Proporsi efficacy dalam domain harga diri (self-esteem)secara langsung
proporsinya berperan penting dalam menempatkan diri seseorang.
25
(7) Self efficacy secara sederhana menggambarkan keyakinan seseorang yang
dapat melaksanakan atau menampilkan perilaku produktif.
(8) Self efficacy didefinisikan dan diukur bukan sebagai suatu ciri tetapi sebagai
keyakinan tentang kemampuan untuk mengkoordinir berbagai ketrampilan
dan kemampuan mencapai tujuan yang diharapkan, dalam domain dan
kondisi atau keadaan khusus.
(9) Self efficacy berkembang sepanjang waktu dan diperoleh melalui suatu
pengalaman. Perkembangannya dimulai pada masa bayi dan berlanjut
sepanjang hayat.
(10) Self efficacy bukanlah semata-mata ramalan perilaku. Self efficacy tidak
berhubungan dengan “ saya percaya dengan apa yang akan saya lakukan “
tetapi berhubungan dengan “ saya percaya saya bisa melakukan”.
2.2.2 Dimensi Self Efficacy
Self efficacybersifat spesifik dalam tugas dan situasi yang dihadapi, artinya
individu dapat memiliki kryakinan yang tinggi pada satu tugas atau situasi
tertentu, namun pada tugas dan situasi lain tidak. Self efficacybersifat kontekstual,
artinya bergantung pada konteks yang dihadapi. Pada umumnya, self efficacyakan
memprediksi dengan baik suatu tampilan yang berkaitan erat dengan keyakinan
tersebut.
Bandura (1977: 42-50) membagi self efficacymenjadi tiga dimensi yang
perlu diperhatikan apabila hendak mengukur keyakinan diri seseorang yaitu:
26
(1) Dimensi tingkat (Level / Magnitude)
Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang mana
individu merasa mampu untuk melakukannya. Penilaian self efficacy pada
setiap individu akan berbeda-beda, baik pada saat menghadapi tugas yang
mudah atau tugas yang sulit. Ada individu yang memiliki self efficacy tinggi
hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, namun adapula yang
memiliki self efficacy tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan rumit. Individu
dapat merasa mampu melakukan suatu tugas mulai dari tugas yang sederhana,
agak sulit, dan teramat sulit. Hal ini akan disesuaiakan dengan batas
kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang
dibutuhkan bagi masing-masing tingkat atau tingkat tuntutan tugas dapat
diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepandaian/kecerdikan, usaha, ketepatan,
produktifitas, dan pengaturan diri (self regulation)
(2) Dimensi kekuatan(Strength)
Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam
menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Hal ini berkaitan
dengan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai penyelesaian tugas yang
muncul pada saat dibutuhkan. Dengan self efficacy, kekuatan untuk usaha
yang lebih besar mampu didapat. Individu yang memiliki keyakinan yang
kurang kuat untuk menggunakan kemampuan yang dimilikinya dapat dengan
mudah menyerah apabila menghadapi hambatan dalam menyelesaikan suatu
tugas. Sebaliknya, individu yang memiliki keyakinan yang kuat akan
kemampuannya akan terus berusaha meskipun menghadapi satu hambatan
27
dalam menyelesaikan suatu tugas. Semakin kuat self efficacy seseorang, maka
semakin lama yang bersangkutan dapat bertahan dalam tugas tersebut.
(3) Dimensi Generalisasi (Generality)
Generalitymenjelaskan keyakinan individu untuk menyelesaikan
tugas-tugas tertentu dengantuntas dan baik. Disinisetiap individu memiliki
keyakinan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas-tugas yang berbeda pula.
Ruang lingkup tugas-tugas yang diilakukan bisa berbeda dan tergantung dari
persamaan derajat aktivitas, kemampuan yang diekspresikan dalam hal
tingkah laku, pemikiran dan emosi, kualitas dari situasi yang ditampilkan dan
sifat individu dalam tingkah laku secara langsung ketika menyelesaikan tugas.
Berdasarkan uraian diatas maka self efficacy pada setiap individu berbeda
dalam beberapa dimensi, yaitu tingkat kesulitan tugas,kekuatan dari keyakinan
seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan kemampuan mengembangkan
diri.
2.2.3Sumber-SumberTerbentuknya Self Efficacy
Berdasarkan teori self efficacy Bandura (1997: 80-115) menyebutkan
keyakinan efficacy turut berkembang sepanjang hayat. Self efficacy pribadi itu
didapatkan, dikembangkan atau diturunkan melalui salah satu atau dari kombinasi
dari empat sumber berikut:
(1) Mastery experience
Cara yang paling efektif untuk menciptakan self efficacy yang kuat
adalah pengalaman dalam penguasaan. Keberhasilan yang diperoleh akan
membangun suatu keyakinan yang kuat akan kepercayaan diri. Kegagalan
28
akan melemahkan, khususnya jika kegagalan terjadi sebelum keyakinan pada
diri terbentuk.
(2) Vicarious experience
Cara kedua dalam menciptakan dan memperkuat self efficacy adalah
melalui pengalaman tak terduga ( vicarious experiences) yang di berikan oleh
model sosial. Self efficacy seseorang akan meningkat ketika mengamati
keberhasilan orang lain yan memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya.
Begitu pula sebaliknya, self efficacy akan menurun ketika melihat kegagalan
seseorang yang memiliki kemampuan yang sma dengan dirinya. Kesan yang
ditimbulkan oleh modeling pada self efficacy dipengaruhi dengan kuat oleh
kesamaan akan kemampuan yang dimiliki orang lain dan dirinya. Semakin
besar kesamaan yang dimiliki seorang model maka akan semakin
mempengaruhi pada self efficacy dari orang yang mengamati. Jika seorang
melihat model sosial yang diamati sangat berbeda dengan dirinya maka self
efficacy mereka tidak akan terpengaruh.
(3) Verbal persuasion
Cara ketiga untuk memperkuat self efficacy adalah dengan persuasi
verbal. Persuasi verbal berhubungan dengan dorongan atau hambatan yang
diterima oleh seseorang dari lingkungan sosial yang berupa pemaparan
mengenai penilaian secara verbal dan tindakan dari orang lain, baik secara
disengaja maupun tidak disengaja. Individu mendapat bujukan atau sugesti
untuk percaya bahwa ia dapat mengatasi masalah-masalah yang akan
29
dihadapinya. Persuasi verbal ini dapat mengarahkan individu untuk berusaha
lebih gigih untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Sumber yang dipercaya
pengaruhnya dalam meningkatkan self efficacy, semakin dipercaya sumber
persuasi verbal maka akan semakin berpengaruh pada self efficacy begitu pun
sebaliknya.
(4) Somatic and emotional state
Faktor terakhir yang mempengaruhi self efficacy adalah kondisi fisik
dan emosi (somatic and emotional state). Seseorang juga mengandalkan pada
kondisi fisik dan emosi untuk menilai kemampuan mereka. Reaksi stres dan
ketegangan akan dianggap sebagai tanda bahwa mereka akan memiliki
perfoma yang buruk, sehingga akan menurunkan self efficacy mereka. Dalam
aktivitas yang melibatkan kekuatan dan stamina, orang akan menilai
kelelahan, dan rasa sakit mereka sebagai tanda dari kelemahan. Dalam hal ini
bukan reaksi fisik dan emosi yang penting, tetapi bagaimana mereka
mengetahui dan mengartikan kondisi fisik dan emosi mereka. Seseorang yang
yakin akan kondisi emosi dan fisik mereka akan mempunyai self efficacy yang
lebih besar, sedangkan mereka yang ragui dengan keadaan mereka maka akan
melemahkan self efficacy mereka.
2.2.4 Proses Terjadinya Self Efficacy
Bandura (1997. 116-160) mengemukakan bahwa terdapat empat proses
psikologis dalam self efficacy yang turut berperan dalam diri manusia yaitu :
30
(1) Proses Kognitif
Proses kognitif merupakan proses berpikir, didalamnya pemerolehan,
pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Sebagian besar tingkah laku
individu diatur oleh pemikiran mengenai tujuan yang igin dicapai. Tujuan
tersebut dipengaruhi oleh penilaian diri mengenai kapabilitas atau
kemampuan yang dimilikinya. Perolehan informasi mengenai dunia kerja
dan karir secara umum tersebut diorganisasikan oleh proses kognitif.
Keyakinan diri mempengaruhi bagaimana individu tersebut menafsirkan
keadaan, membentuk skenario, dan memvisualisasikan masa depan yang
direncanakan. Informasi dari hasil pengorganisasi tersebut menjadi
pengatahuaan dasar yang akan digunakan sebagai alternatif pilihan karirnya.
Selanjutnya individu mengevaluasi alternatif-alternatif dari informasi
tersebut dan menetapkan pilihan karir berdasarkan alternatif-alternatif
tersebut.
Fungsi kognitif adalah memungkinkan individu untuk
memprediksikan suatu kejadian dan mengembangkan cara untuk
mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Untuk
dapat memprediksi dan mengembangkan cara tersebt diperlukan
pemprosesan informasi melalui kognitif.
Proses kognitif ini juga dipengaruhi oleh bagaimana kepribadian
yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimana cara pandangnya, baik itu
terhadap dirinya maupun orang lain dan kejadian disekitarnya berhubungan
31
dengan self efficacy seseorang dalam suatu aktivitas tertentu melalui
mekanisme self regulatory (Bandura, 1997: 116-121).
(2) Proses Motivasi
Menurut Bandura (1997: 122), kebanyakan motivasi manusia
dibangkitkan melalui kognitif atau pikiran. Individu memberi motivasi atau
dorongan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan tindakan melalui tahap-
tahap pemikiran sebelumnya. Mereka membentuk suatu keyakinan tentang
apa yang dapat mereka lakukan. Mengantisipasi hasil dari suatu tindakan,
membentuk tujuan bagi diri mereka sendiri dan merencanakan tindakan-
tindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Menurut Bandura (1997:122), ada tiga teori motivator, teori pertama
yaitu causal attributions (atribusi penyebab), teori ini mempengaruhi
motivasi, usaha dan reaksi-reaksi individu. Individu yang memiliki self
efficacy tinggi bila menghadapi kegagalan cenderung menganggap
kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak cukup memadai.
Sebaliknya individu yang memiliki self efficacy rendah, cenderung
menganggap kegagalan diakibatkan kemampuan mereka terbatas. Teori
kedua, outcomes experience (harapan akan hasil), motivasi dibentuk melalui
harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan
keyakinan mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga,
goal theory (teori tujuan), dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu
dapat meningkatkan motivasi.
32
(3) Proses Afeksi
Proses afektif merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan
reaksi emosional. Menurut Bandura (1997: 137), keyakinan individu akan
kemampuan coping mereka, turut mempengaruhi tingkatan stres dan
depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit. Persepsi self
efficacy tentang kemampuannya mengontrol sumber stress memiliki
peranan akan kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak
memikirkan hal-hal yang negatif. Mereka cepat menyerah dalam
menghadapi masalah dalam hidupnya dan merasa usahanya tidak efektif.
Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung
mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan
mereka, memandang lingkungan sekitar penuh dengan ancaman,
membesar-besarkan masalah kecil, dan terlalu cemas pada hal-hal kecil
yang ebenarnya jarang terjadi. Individu dengan self efficacy yag sangat
rendah tidak akan mencoba untuk mengatasi masalahnya, karena mereka
percaya apa yang mereka lakukan tidak akan membawa perbedaan.
(4) Proses Seleksi
Manusia merupakan bagian dari lingkungan tempat dimana mereka
berada. Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu,
turut mempengaruhi dampak dari suatu kejadian. Individu cenderung
menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas kemampuan mereka.
Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu menangani suatu situasi,
maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut. Dengan adanya
33
pilihan yang dibuat, individu kemudian meningkatkan kemampuan, minat
dan hubungan sosial mereka yang lainnya (Bandura, 1997: 160).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapt empat proses
psikologis yang mempengaruhi self efficacy seseorang, yaitu proses kognitif yang
menggunakan pikiran, proses motivasi yang dapat menguatkan keyakinan
individu, proses afeksi yang mempengaruhi tingkat stres dari suatu tugas dan
proses seleksi yang mempenaruhi pemilihan individu terhadap situasi tertentu.
2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy
Bandura (1997:82) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi self efficacy pada diri individu antara lain :
(1) Budaya
Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan
(belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi
sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari
keyakinan akan self efficacy.
(2) Jenis kelamin
Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat
dilihat dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self
efficacy lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang memiliki peran
selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai wanita karir akan memiliki self
efficacy yang tinggi dibandingkan dengan pria yang bekerja. Pada penelitian
yang lainnya pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self
efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya
34
self efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibaningkan dengan
pria. Pria biasanya memiliki self efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang
menuntut keterampilan teknis matematis.
(3) Sifat dari tugas yang dihadapi
Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu
akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan
dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu
maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya.
Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana
maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya.
(4) Insentif eksternal
Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah
insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang
dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive,
yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan
seseorang.
(5) Status atau peran individu dalam lingkungan
Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh
derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga
tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan
memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya
juga rendah
35
(6) Informasi tentang kemampuan diri
Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh
informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan memiliki self
efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai
dirinya.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah budaya, jenis kelamin, sifat dari
tugas yang dihadapinya, insentif eksternal, status dan peran individu dalam
lingkungan, serta informasi tentang kemampuan dirinya.
2.2.6 Fungsi Self Efficacy
Menurut Bandura 1986 (dalam Hukubun, 2010) Self efficacy memiliki
fungsi dan berbagai dampak dari penilaian self efficacy sebagai berikut:
(1) Pemilihan Aktivitas
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan dengan
pengambilan keputusan, meliputi pemelihan tindakan dan lingkungan sosial
yang ditentukan dari penilaian efficacy manusia tersebut. Seseorang cenderung
untuk menghindar dari tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan
diri mereka, dan sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas yang
dinilai mampu untuk mereka lakukan. Self efficacy yang tinggi akan dapat
memacu keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau tugas yang kemudian
akan meningkatkan kompetensi seseorang. Sebaliknya, self efficacy yang
rendah dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan
36
kegiatan sehingga dapat mennghambat perkembangan potensi yang
dimilikinya.
(2) Usaha dan Daya Tahan
Penilaian terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar usaha
yang dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam
menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan.
Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin besar dan gigih pula
usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang
memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar
untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan
kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama
sekali.
(3) Pola Berpikir dan Reaksi Emosional
Penilaian mengenai kemampuan seseorang juga mempengaruhi pola
berpikir dan reaksi emosialnya selama interaksi aktual dan terinspirasi
dengan lingkungan. Individu yang menilai dirinya memiliki self efficacy
rendah merasa tidak mampu dalam mengatasi masalah atau tuntutan
lingkungan, hanya akan terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir
kesulitan yang mungkin timbul lebih berat dari kenyataannya.
Self efficacy juga dapat membentuk pola berpikir kausal. Dalam
mengatasi persoalan yang sulit, seseorang yang memiliki self efficacy yang
tinggi akan menganggap kegagalan terjadi karena kurangnya usaha yang
37
dilakukan. Sedangkan orang yang memiliki self efficacy rendah lebih
menganggap kegagalan disebabkan kurangnya kemampuan yang ia miliki.
(4) Perwujudan Kemampuan
Banyak penelitian membuktikan bahwa self efficacy dapat
meningkatkan kualitas dari fungsi psikososial seseorang. Seseorang yang
memandang dirinya sebagai orang yang self efficacy-nya tinggi akan
membentuk tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri yang menunjukan
minat dan keterlibatan dalam suatu kegiatan. Mereka akan meningkatkan
usaha jika kinerja yang dilakukan mengalami kegagalan dalam mencapai
tujuan, menjadikan kegagalan sebagai pendorong untuk mencapai
keberhasilan, dan memiliki tingkat stres yang rendah bila menghadapi
situasi yang menekan. Individu dengan self efficacy rendah biasanya akan
menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha yang dilakukan dan mudah
menyerah ketika menghadapi kesulitan, mengrangi perhatian terhadap tugas,
tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami stres dalam situasi yang
menekan.
2.2 7ManfaatSelf Efficacy
Self efficacy akan mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir,
memotivasi diri sendiri sendiri, dan bertingkah laku. Artinya self efficacy akan
mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu.
Sebagaimana dikatakan dalam tesis yang berjudul Goal Orientation, Self
efficacy dan Prestasi Belajar pada Siswa Peserta Program Pengajaran Intensif di
38
Sekolah oleh Retno Wulansari (2001), ada beberapa manfaat dari self efficacy
yaitu:
(1) Pilihan perilaku
Dengan adanya self efficacy yang dimiliki, individu akan menetapkan
tindakan apa yang akan ia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya.
(2) Pilihan karir
Self efficacy merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap
pemilihan karir seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan
tugas-tugas dalam karir tertentu maka biasanya ia akan memilih karier
tersebut.
(3) Kuantitas usaha dan keinginan untuk bertahan pada suatu tugas
Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi biasanya akan
berusaha keras untuk menghadapi kesulitan dan bertahan dalam
mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai keterampilan
prasyarat. Sedangkan individu yang mempunyai self efficacy yang rendah
akan terganggu oleh keraguan terhadap kemampuan diri dan mudah
menyerah bila menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas.
(4) Kualitas usaha
Pengunaan strategi dalam memproses suatu tugas secara lebih
mendalam dan keterlibatan kognitif dalam belajar memiliki hubungan yang
erat dengan self efficacy yang tinggi. Suatu penelitian dari Pintrich dan De
39
Groot menemukan bahwa siswa yang memiliki self efficacy tinggi tidak
akan mudah menyerah.
(5) Motivasi diri
Orang yang memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki kualitas
dan kuantitas yang baik dalam melakukan segala usahanya, selain itu orang
yang memiliki self efficacy tinggi tidak akan mudah menyerah.
(6) Pola pikir
Orang yang memiliki self efficacy memiliki pola pikir yang positif,
jika ia menemui suatu masalah maka secara otomatis otaknya akan membuat
rencana untuk menghadapi masalah tersebut. Self efficacy juga berpengaruh
pada bagaimana seseorang menanggapi suatu kegagalan. Kegagalan yang
terjadi dianggap sebagai keberhasilan yang tetunda, bukan merupakan hal
yang terus- menerus dipikirkan.
2.2.8 Pengaruh Self Efficacy Pada Tingkah Laku
Menurut Bandura (dalam Susanti E., 2008: 25) ‘self efficacy akan
mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri,
dan bertingkah laku’. Selfefficacy atau kapabilitas yang dimiliki individu akan
mempengaruhi tingkah lakunya dalam beberapa hal, seperti:
(1) Tindakan individu, self efficacy menentukan kesiapan individu dalam
merencanakan apa yang harus dilakukannya. Individu dengan keyakinan
diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus
dilakukannya.
40
(2) Usaha, self efficacy mencerminkan sebarapa besar upaya yang dikeluarkan
individu untuk mencapai tujuannya. Individu dengan keyakinan terhadap
kemampuan diri tinggi akan berusaha maksimal untuk mengetahui jenis-
jenis pendidikan dan karir yang sesuai dengan minatnya dengan
mengumpulkan informasi mengenai karir. Individu dengan kayakinannya
terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha mencapai karir yang telah
dipilihnya.
(3) Daya tahan individu dalam menghadapi hambatan atau rintangan dan
kegagalan, individu dengan self efficacy tinggi mempunyai daya tahan
yang kuat dalam menghadapi rintangan atau kegagalan, serta dengan
mudah mengembalikan rasa percaya diri setelah mengalami kegagalan.
Individu juga beranggapan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan
adalah akibat dari kurangnya pengetahuan, bukan karena kurangnya
keahlian yang dimilikinya. Hal ini membuat individu berkomitmen
terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Apabila individu telah memiliki
pilihan karir yang sesuai dengan minatnya, maka ia tidak akan mudah
menyerah jika menemukan hambatan dalam proses pencapaian tujuannya.
Individu akan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses, dan
tidak menghentikan usahanya.
(4) Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak
nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai
suatu tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika
individu mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai
41
tujuan yang diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan
ketidaknyamanan tersebut dan berkonsetrasi penuh.
(5) Pola pikir, situasi tertentu akan mempengaruhi pola pikir individu dengan
self efficacy tinggi, pola pikirnya tidak mudah terpengaruh oleh situasi
lingkungan dan tetap memiliki cara pandang yang luas dari beberapa sisi.
Cara pandang individu yang luas memungkinkan individu memiliki
alternatif pilihan karir yang banyak dari bidang yang diminati.
(6) Stres dan depresei, bagi individu yang memiliki self efficacy rendah,
kecemasan yang dibangkitkan oleh stimulus tertentu akan membuatnya
mudah merasa tertekan. Jika perasaan tertekan tersebut berkelanjutan,
maka dapat mengakibatkan depresi. Dalam upaya memilih karir yang
sesuai dengan minatnya, jika individu menganggap realitas sulitnya jalur
yang harus ditempuh, prospek dunia kerja di masa depan dan sebagainya
sebagai sumber kecemasan, dan individu meragukan kemampuannya,
maka individu akan menjadi lebih mudah tertekan.
(7) Tingkat pencapaian yang akan terealisasikan, individu dengan self efficacy
tinggi dapat membuat tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
serta mampu menentukan bidang karir atau pendidikan sesuai dengan
minat dan kemampuannya tersebut.
2.2.9 Klasifikasi Self Efficacy
Secara garis besar, self efficacy terbagi atas dua bentuk yaitu self efficacy
yang tinggi dan self efficacy yang rendah. Dalam mengerjakan suatu tugas,
individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan cenderung memilih terlibat
42
langsung, sementara individu yang memiliki self efficacy rendah cenderung
menghindari tugas tersebut.
Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan
suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit.
Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka
hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang
mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen
dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam
mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam
melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka
setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997).
Individu yang memiliki self efficacy tinggi mengaggap kegagalan sebagai
akibat dari kurangnya usaha yang keras. Pengetahuan dan ketrampilan, individu
yang ragu akan kemampuan mereka (self efficacy yang rendah) akan menjauhi
tugas-tugas yang sulit karena tugas tersebut dipandang sebagai ancaman bagi
mereka. Individu seperti ini memiliki aspirasi yang rendah serta komitmen yang
rendah dalam mencapai tujuan yang mereka pilih atau mereka tetapkan. Ketika
menghadapi tugas-tugas yang sulit, mereka sibuk memikirkan kekurangan-
kekurangan diri mereka, gangguan-gangguan yang mereka hadapi, dan semua
hasil yang dapat merugikan mereka. Individu yang memiliki self efficacy yang
rendah tidak berpikir tentang bagaimana cara yang baik dalam menghadapi tugas-
tugas yang sulit. Saat menghadapi tugas yang sulit, mereka mengurangi usaha-
usaha mereka dan cepat menyerah. Mereka juga lamban dalam membenahi
43
ataupun mendapatkan kembali self efficacy mereka ketika menghadapi kegagalan
(Bandura. 1997:162).
Klasifikasi self efficacy digambarkan oleh Bandura (1986) pada tabel
berikut:
Tabel 2.1
Klasifikasi Self Efficacy
No Self efficacytinggi Self efficacyrendah
1. Menetapkan tujuan cita-cita atau
tujuan yang tinggi
Menetapkan cita-cita atau tujuan
yang rendah
2. Lebih komitmen Kurang komitmen
3. Lebih ulet Menyerah pada sedikit tantangan
4. Membayangkan skenario
keberhasilan
Membayangkan skenario kegagalan
5. Optimis Pesimis
6. Menerima tugas-tugas sulit Menghindari tugas-tugas sulit
7. Bersedia mencoba hal-hal baru Kurang berani mencoba hal-hal baru
8. Berusaha mengembangkan diri Cenderung membatasi diri
9. Memandang kemampuan sebagai
keahlian yang dapat diandalkan
Memandang kemampuan sebagai
kapasitas yang tidak dapat diubah
10. Mengatribusi kegagalan karena
kurangnya usaha atau ketrampilan
Mengatribusi kegagalan karena
kurang kemampuan
11, Meningkatkan peningkatan diri dan
penyelesaian
Menekankan perbedaan dengan
orang lain
12. Tidak mundur dalam menghadapi
tugas-tugas sulit
Gentar dalam menghadapi tugas-
tugas sulit
13. Merasa mampu untuk dapat
mengatasi persoalan lebih sukses
dari orang lain
Merasa tidak dapat dan tidak mampu
mengatasi persoalan sesukses orang
lain
14. Bertahan dalam kegigihan Bertahan dalam defisiensi
15. Tidak mudah mengalami gangguan
emosional
Lebih mudah stress, cemas, dan
depresi
16. Memiliki system syaraf otonom
yang lebih sehat
Memiliki kerusakan pada respon
system syaraf otonom seperti
rusaknya fungsi kekebalan.
44
2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Pengertian Dukungan Sosial
Sarafino (1994 : 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada
memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Sarason (dalam Smet 1994:135) yang
menyatakan bahwa dukungan sosial adalah adanya interaksi interpersonal yang
ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu
umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan.
Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku,
ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat
individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.
Gottlieb (dalam Smet, 1994 : 135) menyatakan dukunan sosial terdiri dari
informasi atau nasehat verbal maupun non verbal maupun non verbal, bantuan
nyata, atau tindakan yang didapat karena kehadiran orang lain dan mempunyai
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Pierce (dalam Kail &
Cavanaugh, 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional,
informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang-orang disekitar
individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari-hari
dalam kehidupan.
Rook(dalamSmet, 1994:134) mendefinisikan dukungan sosial sebagai
salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum
dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi
stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial
45
akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari
kelompok. Senada dengan pendapat diatasWills (dalam Sarafino, 1994: 103)
menyatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini
individu dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari
lingkungan sosialnya. Menurut Schwarzer and Leppin (dalam Smet, 1994:135)
dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya
terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu (perceived support) dan
sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang
diterima (received support).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan
sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan.Bentuk dukungan ini dapat
berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan
individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.
2.3.2Jenis-Jenis Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (1994: 103) ada lima jenis dukungan sosial :
(1) Dukungan Emosi
Merupakan ekspresi empati, kepedulian, dan perhatian kepada
seseorang. Hal ini membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan
dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress.
(2) Dukungan Penghargaan
46
Dukungan ini terjadi melalui ekspresi orang mengenai hal yang
positif tentang orang tersebut, membesarkan hati, setuju dengan ide-ide atau
perasaan individu, perbandingan positif antara individu tersebut dengan
individu lain, seperti pada orang lain yang memiliki kekurangan atau lebih
buruk. Dukungan ini menyediakan terbangunnya perasaan harga diri,
kompeten dan bernilai. Dukungan penghargaan bernilai khususnya selama
penilaian terhadap stress seperti jika seseorang menilai bahwa tuntutan
melebihi kemampuan atau sumber-sumber personalnya.
(3) Dukungan Instrumen
Dukungan ini meliputi bantuan langsung seperti jika seseorang diberi
atau dipinjami uang atau dibantu dengan cara melaksanakan tugas atau
pekerjaan pada saat individu tersebut berada dalam kondisi stress.
(4) Dukungan Informasi
Dukungan ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik
mengenai bagaimana orang tersebut berada dalam kondisi stress.
(5) Dukungan jaringan Sosial
Dukungan ini terjadi dengan memberikan perasaan bahwa individu
adalah anggota dari kelompok tertentu dan memiliki minat yang sama. Rasa
kebersamaan dengan anggota kelompok merupakan dukungan bagi individu.
2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial
47
Wills (dalam Sarafino 1994:103) mengatakan bahwa setiap fungsi sosial
memiliki sumber-sumber dukungan yang berbeda. Misalnya, sumber dukungan
bagi individu untuk mendapatkan saran atau pendapat adalah orang tua, teman,
atau rekan kerja. Sedangkan sumber dukungan bagi individu untuk memperoleh
kedekatan adalah pasangan hidup, sahabat, dan anggota keluarga.
Agar fungsi dukungan sosial dapat berjalan dengan baik, maka harus ada
sumber bagi individu untuk mendapatkan dukungan sosial. Orang yang
memberikan dukungan sosial disebut sumber dukungan sosial. Ketika seseorang
menerima dukungan sosial akan bergantung pada komposisi dan struktur jaringan
sosialnya dan itu berarti seberapa besar hubungan yang mereka miliki antara
orang-orang dikeluarga dan lingkungan sekitarnya. Menurut Mitchell, dkk dalam
Sarafino (1994:104) hubungan itu dapat bervariasi pada masing-masing individu,
tergantung pada siapa yang memiliki hubungan terdekat, seperti :
(1) Frekuensi dari hubungan, seberapa sering individu bertemu dengan
orang tersebut
(2) Komposisinya, apakah orang tersebut termasuk dalam keluarga, teman,
dan sebagainya.
(3) Kedekatan (keintiman) adalah hubungan seseorang dengan adanya
keinginan untuk bersama dan untuk percaya anatara satu dengan yang
lainnya.
Dukungan sosial dapat berasal dari orang penting yang dekatbagi individu
yang membutuhkan. Tetapi orang yang memberikan dukungan tidak hanya
berasal dari pihak keluarga saja namun sumber dukungan sosial dapat lebih luas
lagi bahwa dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman, psikolog, dan
organisasi masyarakat.
48
Menurut Sarafino (1994:107) ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan penolakan dari sebuah dukungan faktor tersebut antara lain:
(1) Bantuan yang diberikan orang lain tidak disarankan sebagai kebutuhan.
Hal ini dapat terjadi karena individu tidak menginginkan bantuan atau
berlaku bingung untuk menyadari bantuan
(2) Kesesuaian antara dukungan sosial dengan kebutuhan menekankan
pentingnya jenis dukungan sosial dengan kebutuhan individu. Efek
positif dari dukungan sosial sangat jelas terlihat jika orang yang
menyediakan dukungan sosial menyadari kebutuhan-kebutuhan khusus
yang ditimbulkan oleh stressor. Dengan kata lain, penting bagi
pemberi dukungan sosial untuk tidak hanya menentukan kebutuhan
akan dukungan tetapi juga menentukan jenis dukungan yang
dibutuhkan.
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (1994:104) tidak semua individu mendapatkan dukungan
sosial yang mereka butuhkan, banyak faktor yang menentukan seseorang
menerima dukungan. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi dukungan
sosial yaitu:
(1) Penerima Dukungan (Recipients). Seseorang tidak mungkin menerima
dukungan sosial jika mereka tidak ramah, tidak pernah menolong orang
lain, dan tidak membiarkan orang mengetahui bahwa dia membutuhkan
bantuan. Beberapa orang tidak terlalu assertive untuk meminta bantuan
pada orang lain atau adanya perasaan bahwa mereka harus mandiri tidak
49
membebani orang lain atau perasaan tidak nyaman menceritakan pada
orang lain atau tidak tahu akan bertanya kepada siapa.
(2) Penyedia Dukungan (Providers). Seseorang yang harusnya menjadi
penyedia dukungan mungkin saja tidak mempunyai sesuatu yang
dibutuhkan orang lain atau mungkin mengalami stress sehingga tidak
memikirkan orang lain atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang
lain.
(3) Faktor komposisi dan Struktur Jaringan Sosial. Hubungan yang dimiliki
individu dengan orang-orang dalam keluarga dan lingkungan. Hubungan
ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang berhubungan
dengan individu). Frekuensi hubungan (seberapa sering individu
bertemu dengan orang-orang tersebut, komposisi (apakah orang-orang
tersebut keluarga, teman, rekan kerja) dan intimasi (kedekatan hubungan
individu dan kepercayaan satu sama lain) .
2.4 Skripsi
2.4.1 Pengertian Skripsi
Menurut Hariwijaya (dalam Devina, 2011:6) skripsi adalah tulisan ilmiah
yang dibuat sebagai syarat seorang mahasiswa menyelesaikan studi program
sarjananya. Skripsi ini sebagai bukti kemampuan akademi seorang mahasiswa
dalam penelitian. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana
strata satu. Sedangkan menurut Setiadi (dalam Devina 2011:6) skripsi adalah
karya ilimah yang ditulis melalui kegiatan perancanaan, pelaksanaan dan hasil
penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana.
50
Menurut Hidayat(dalam Alafgani 2013:2) skripsi merupakan proses
pembelajaran bagimahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam
mengkaji, menganalisis, memecahkan, dan menyimpulkan masalah yang
ditelitinya. Bagi mahasiswa, skripsi merupakan tugas akhir yang sangat
membutuhkan motivasi belajar untuk menyelesaikannya.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan program pendidikan S1 sebagai bukti kemampuan akademik yang
dimiliki mahasiswa dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan bidang
studinya dan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir atau program
studinya. Skripsi ini adalah hasil suatu penelitian baik bersifat survei maupun
bersifat penelitian kepustakaan untuk pemecahan masalah atau problem tertentu.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah dengan sistematika tertentu sebagai salah
satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana yang disusun oleh mahasiswa yang
telah mencapai persyaratan, berdasarkan pada data yang diperoleh, dianalisis dan
diinterpretasikan dengan metode yang benar untuk menjawab suatu permasalahan
di bawah bimbingan dosen dalam bidang ilmunya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat diartikan bahwa skripsi
adalah sebuah karangan atau tulisan yang memiliki sistematika dan sifat yang
ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salahsatu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan S1-nya.
51
2.4.2 Hambatan-hambatan Dalam Penyusunan Skripsi
Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir program
studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk memulai menyusun skripsi.
Penyusunan skripsi digunakan oleh beberapa perguruan tinggi tertentu sebagai
salah satu sistem dalam mengevaluasi hasil studi mahasiswa yang telah
menyelesaikan seluruh mata kuliah dengan program akademis. Menurut Gazda
(dalam Alafgani 2013:2) menyusun skripsi berdasarkan suatu kegiatan penelitian
adalah merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan nalar
mahasiswa. Mahasiswa dalam hal ini harus dapat menempuhnya sebagai
persyaratan akademis untuk memperoleh derajat sarjana S-1.
Azwar (2005:1) menerangkan bahwa suatu kegiatan penelitian ilmiah
menuntut persyaratan tertentu, antara lain tujuan yang jelas dan prosedur
pelaksanaan yang sistematis. Skripsi sebagai salah satu karya ilmiah juga
menghendaki prosedur yang sama, karena menyusun skripsi dengan menggunakan
metodologi ilmiah berarti juga menguji kemampuan berpikir ilmiah mahasiswa
dalam bidang ilmunya. Hal ini akan dipersepsikan sebagai beban bagi mahasiswa
yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses penyusunan skripsi, akhirnya
skripsi akan menjadi “kambing hitam” atau bahkan kendala utama mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya tepat waktu.
Skripsi merupakan syarat kelulusan yang harus ditempuh oleh mahasiswa,
namun beberapa mahasiswa merasa kurang siap ketika tiba waktunya untuk
52
mengerjakan skripsi tersebut, bahkan menganggapnya sebagai hal yang
menakutkan. Menurut Winarto(dalam Alafgani2013:4), kurang siapnya
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dikarenakan banyak hal, misalnya seperti
kesulitan dalam menentukan topik dan judul penelitian karena terlalu banyaknya
judul yang akan dipakai, atau kurang adanya ide untuk menentukan topik dan
judul penelitan, kurangnya literatur-literatur yang harus digunakan dalam
menyusun skripsi, kesulitan menentukan narasumber, kesulitan melakukan analisa
kerangka teori dan lain-lainnya. Hal itu senada yang diungkapkan oleh Kuntjoro
(dalam Alafgani 2013:4) menyatakan bahwa dalam menyusun dkripsi mahasiswa
mengalami beberapa kendala, antara lain : mahasiswa tidak jelas mengenai topik
yang akan diteliti, mempunyai kekhawatiran terjadinya hambatan penelitian, tidak
terbiasa dalam menulis, kurang paham tentang metodologi, keterbatasan
penguasaan bahasa asing, biaya penelitian dan pembuatan skripsi yang mahal,
terbatasnya jumlah literatur yang tersedia di perpustakaan dan merasa gerogi
menghadapi dosen pembimbing.
Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis
menulis,adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya
ketertarikan mahasiswa dalam penelitian. Kesulitan –kesulitan tersebut pada
akhirnya dapat menyebabkan stress rendah diri, frustasi, kehilangan keyakinan
dan menunda penyusunan skripsi.
53
2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy dalam
Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang
Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib disusun oleh para mahasiswa
Srata satu (S1) pada satu lembaga Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta,
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Selama penyusunan
skripsi, mahasiswa dihadapkan pada masalah-masalah yang dapat menghambat
proses penyelesaian skripsi.
Hambatan-hambatan selama proses penyusunan skripsi meliputi faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah berasal dari dalam diri mahasiswa
sendiri, misalnya seperti kecemasan, persepsi terhadap dosen pembimbing, dan
ketidakmampuan mengatur waktu, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar
mahasiswa seperti kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan, kurangnya
sarana, dan aktivitas lain. Hambatan-hambatan tersebut menuntut mahasiswa
untuk dapat menyesuaikan diri, akan tetapi dalam menghadapi hambatan itu
mahasiswa tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian. Selama proses tersebut,
mahasiswa akan membutuhkan orang lain untuk berdialog, mendapat nasehat,
mahasiswa membutuhkan dukungan.
Menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan
kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial
dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di
dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa
diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan ( self
54
efficacy) akan kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya
usaha yang akan dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan
untuk menyelesaikan skripsinya dan mencapai target goal. Individu yang memiliki
self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun
tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas
sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari (Bandura 1997).
Self efficacy merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai
kemampuan dalam menampilkan suatu bentuk perilaku yang berhubungan dengan
situasi yang akan dihadapi oleh seseorang.Self efficacy merupakan penengah
antara tujuan dengan sasaran, untuk memutuskan perilaku tertentu akan dibentuk
atau tidak. Individu yang mempunyai tingkat self efficacy tinggi akan percaya
bahwa mereka bisa melakukan seseatu untuk mengubah peristiwa atau kejadian
dalam tingkah laku sekitarnya (Feist, dalam Ratna, 2010:53).
Dari uraian diatas, dapat ditarik bahwa seseorang yang mempunyai self
efficacy yang tinggi akan menjadi lebih siap dan yakin dalam menghadapi setiap
tekanan dan tuntutan, tidak cepat putus asa dan optimis. Maka dengan keyakinan
yang tinggi mahasiswa akan mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat.
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas, maka dalam penelitian ini hipotesis
yang diajukan peneliti adalah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self
55
efficacy dalam menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima
mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi maka,
semakin tinggi pula self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi,
sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi, semakin rendah pula self
efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.
Ho : tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy
mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Ha : terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa
dalam menyusun skripsi.
56
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dalam
suatu penelitian, peniliti harus menggunakan metode yang tepat. Penggunaan
metode yang tepat akan sangat mendukung proses pengumpulan dan analisi data,
serta untuk menarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah metode yang
digunakan harus disesuaiakan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan
dicapai, sehingga penelitian dapat terarah, berjalan dengan baik dan sistematis.
Dalam bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpulan data, validitas dan
realibilitas data, teknik analisis data, dan hasil uji coba instrumen. Dalam sub-bab
variabel penelitian akan membahas identifikasi variabel, hubungan antar variabel,
dan definisi operasional variabel. Sedangkan untuk sub-bab metode dan alat
pengumpulan datanmembahas tentang metode pengumpulan data, alat
pengumpulan data, dan penyusunan instrumen. Dan pada sub-bab teknik analis
data terdiri dari analisis deksriptif dan uji analisis korelasi.
57
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang antara lain
dari pendekatan analisisnya, kedalaman analisisnya serta sifat permasalahannya.
Dilihat dari kedalaman analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan
untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel
yang lainnya.
Berdasarkan kedalaman analisisnya, penelitian dibedakan atas penelitian
deskriptif dan inferensial. Sedangkan dilihat dari sifat permasalahannya penelitian
dibagi atas delapan jenis, yaitu penelitian historis, deskriptif, perkembangan,
penelitian kasus/lapangan, korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian
eksperimen, dan penelitian tindakan. “Penelitian korelasional bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel satu dengan yang lain, dan
apabila ada, beberapa eratnya hubungan serta berarti ada tidaknya hubungan itu”
(Arikunto, 2006: 270).
Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu “ Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa
Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang”, maka
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional.
Hal ini dikarenakan penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antar
dua variabel dan dalam proses analisi data, penelitian ini menggunakan data-data
numerik atau angka yang diolah dengan metodestatistik, setelah diperoleh
58
hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari
oleh angka dengan metode statistik tersebut.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2011: 64). Variabel
dari penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya.
Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang muncul sebagai akibat variabel
bebas. Sedangkan menurut Azwar (2005:99) variabel merupakan konsep
mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek yang dapat bervariasi secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
(1) Variabel Bebas (Independent) adalah gejala yang sengaja dipelajari
pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam
penelitian ini adalah “ Dukungan Sosial”
(2) Variabel Terikat (Dependent) adalah suatu gejala akibat dari variabel
bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah “Self Efficacy”.
3.2.2 Hubungan Antar Variabel
Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel utama yaitu dukungan sosial
dan self efficacy. Dalam hal ini dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan
yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, teman kerja dan
59
orang-orang lainnya, yang diterima oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling.
Sedangkan self efficacy adalah keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk
melakukan suatu tindakan yang akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan.
Hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1
Hubungan Antar Variabel X dan Y
Dukungan Sosial (X)
Berdasarkan Bagan 3.1 dapat dideskripsikan bahwa hubungan antara
variabel X yaitu dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap variabel Y yaitu self
efficacy.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Setelah variabel-variabel penelitian diidentifikasi, maka langkah
selanjutnya yaitu menyusun definisi operasional variabel. Tujuannya yaitu
mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen sebagai alat pengumpul data.
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati (Azwar 2005: 24). Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Self efficacy (Y)
60
3.2.3.1 Dukungan Sosial
Yang dimaksud dengan dukungan sosial pada mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah dukungan yang
diterima mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun
skripsi dari orang lain, seperti dukungan emosi, yang membuat mahasiswa merasa
nyaman, didukung dan dicintai. Dukungan penghargaan yang membuat
mahasiswa merasa kompeten, bernilai dan memiliki harga diri. Dukungan
instrumental yang membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi.
Dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial yang membuat mahasiswa
merasa memiliki minat yang sama.
3.2.3.2 Self Efficacy
Yang dimaksud dengan self efficacy pada mahasiswa jurusan Bimbingan
dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah belief atau keyakinan yang
dimiliki mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun
skripsi bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome) yang
positif dari penyusunan skripsi yang mencakup dimensi level, strenght, dan
generelaty.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.3.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
61
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:117).
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I S1 Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010 yang sedang menyusun
skripsi dengan jumlah 48 mahasiswa/I.
Tabel 3.1
Populasi Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010
Jenis kelamin jumlah
Perempuan 35
Laki – laki 13
Jumlah total 48
3.3.2 Sampel
“ Sampel adalah sebagian dari populasi “ (Azwar, 2005:79). Sedangkan
menurut Arikunto ( 2006: 131) “ sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti”. Menurut Arikunto ( 2006:134 ) “apabila subjeknya kurang
dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian
populasi. Jika subjeknya lebih besar atau jumlah populasinya lebih dari 100 dapat
diambil antara 10-15% atau 20-25%. Hal ini ini tergantung dari kemampuan
62
peneliti, sempit luasnya wilayah pengamatan dan besar kecilnya resiko yang
ditanggung oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 48 jumlah
populasi, karena sampel dalam penelitian ini kurang dari 100 maka diambil semua
sebagai sampel yaitu 48 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi.
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh.
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil. (Sugiyono, 2011:124-125).
Penggunaan teknik sampling jenuh dipilih karena dalam penelitian ini
peneliti menggunakan seluruh populasi untuk digunakan sebagai sampel
yaitumahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan tahun 2009 yang
sedang dalam proses menyusun skripsi, dengan keseluruhan populasi berjumlah48
orang.
3.3.4 Subjek Uji Coba
Masalah yang dihadapi peneliti adalah tentang subjek uji coba. Populasi
yang ingin di teliti jumlahnya sedikit / terbatas, mahasiswa jurusan Bimbingan
dan Konseling angkatan 2009 yang sedang menyusun skripsi hanya berjumlah 48
mahasiswa. Sehingga semua populasi digunakan semua untuk subjek penelitian.
“jika subjek dalam populasi tidak cukup banyak maka peneliti akan
mengalami kesulitan dalam mengambil sebagian dari popolasi yang
akan dijadikan subjek uji coba. Dalam memecahkan kesulitan
pengambilan subjek uji coba ini adalah dengan mengambil
sebagian dari calon subjek penelitian. Subjek tersebut dijadikan
63
sebagai subjek uji coba, dan sekaligus subjek penelitian. (Arikunto,
1989:223)”
Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto (2008: 194) subjek atau
peserta uji coba suatu penelitian dapat berupa:
(1) Sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel responden penelitian
(2) Kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati
responden penelitian
(3) Peserta uji coba sekaligus menjadi responden penelitian
Dengan demikian, solusi atas permasalahan ini adalah peneliti mengambil
kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden
penelitian untuk dijadikan subjek uji coba yaitu, 36 mahasiswa yang sedang
menempuh semester 9 dan sedang dalam proses menyusun skripsi yang terdiri
dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Semarang.
3.4 Metode dan AlatPengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau
ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian.
Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam
penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data
kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh
berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama,
tetapi tidak memiliki nilai absolute (mutlak). Sedangkan data ratio adalah data
yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan
64
pada mahasiswa S1 jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi. Jumlah responden dalam penelitian ini
berjumlah 48 mahasiswa/I.
Pengumpulan data sangat penting dalan suatu penelitian, data yang
diperoleh akan digunakan untuk membuat kesimpulan dalam penelitian tersebut.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi.
“Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut
psikologis” (Azwar, 2005:1).
Skala psikologis memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh
alat pengumpul data lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh skala
psikologi adalah:
(1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak
langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan
mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan
(2) Atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator
perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk
item-item
(3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau
“salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan
secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang
berbeda akan diinterpratsikan berbeda pula (Azwar,2007:3-4)
Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang
dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun pertanyaan
sebagai stimulus.Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan
maupun pertanyaan tersebut.Hasil jawaban responden tersebut kemudian
dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur.
Skala psikologi sebagai alat ukur mempunyai karakteristik khusus yang
membedakannya dari bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket,
65
daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi
sebagai alat ukur adalah :
(1) Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden.
(2) Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal.
(3) Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan
biaya.
(4) Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah
banyak, dalam waktu singkat.
(5) Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis
karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti
dengan responden.
(6) Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
(7) Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang
diajukan kepada setiap responden adalah sama.
Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif.
Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor
berdasarkan skala interval dengan metode likert.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat pengumpul data. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial
dan skala self efficacy yang telah dikembangkan peneliti berdasarkan teori. Skala
dukungan sosial adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan
66
bentuk-bentuk dukungan yang diterima mahasiswa baik dari orang tua, keluarga
teman maupun dosen yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan
dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dalam
proses menyusun skripsi yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah
subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil
kesimpulan bekenaan dengan subyek yang diteliti. Sedangkan skala self efficacy
adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan tingkat
keyakinan mahasiswa dalam proses menyelesaikan atau menyusun skripsi yang
terbagi menjadi dimensi level, strenght, generality yang harus dijawab atau diisi
berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian
peneliti mengambil kesimpulan berkenaan dengan subyek yang diteliti.
Pernyataan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek
kepribadian dan responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam skala dukungan sosial dan self efficacypada
mahasiswa bimbingan dan konseling dalam penelitian ini akan disajikan dalam
dua arah yaitu (+) dan (-). Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh
Likert, yang sering disebut skala Likert. Dalam skala Likert mempunyai lima
tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat
Tidak Sesuai (STS).
Dengan pengisian skala, peneliti menghilangkan alternatif jawaban ragu-
ragu (R) guna menghindari responden yang pasif, alternatif jawaban ragu-ragu
diganti dengan pilihan jawaban Cukup Sesuai (CS). Sehingga dengan demikian
67
skala yang disebarkan kepada responden memiliki pilihan jawaban sebanyak lima
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), dan
Sangat Tidak Sesuai (STS).
Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang memihak objek penelitian,
sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak memihak objek
penelitian. Skor pada pertanyaan favorable dan unfavorable adalah:
Tabel 3.2
Penskoran Alternatif Jawaban Skala Dukungan Sosial dan Self Efficacy
Alternatif Jawaban Skor Item
favorable Unfavorable
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Cukup Sesuai (CS) 3 3
Tidak Sesuai (TS) 2 4
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5
Seperti halnya skala self efficacy, skala dukungan sosial yang disusun
dengan mengembangkan aspek-aspek yang ada. Skor yang tinggi pada skala
diartikan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang
tinggi, sedangkan skor yang rendah akan menunjukan tingkat dukungan sosial dan
self efficacy yang rendah pula.
68
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan pada waktu melakukan suatu
penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dalam penelitian ini terdapat 2
instrumen penelitian, yaitu:
(1) Instrumen yang mengungkap tentang dukungan sosial yang diterima
mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun
skripsi.
(2) Instrumen yang mengungkap tentang self efficacymahasiswa bimbingan
dan konseling dalam menyusun skripsi.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen yang dikemukakan
oleh Arikunto (2006: 166) adalah sebagai berikut:
(1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabek, dan
kategori variabel, dan kategori variabel
(2) Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala
(3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instruen dengan pedoman
mengerjakan
(4) Uji coba instrumen
(5) Penganalisisan hasil, analisis item dengan validitas dan reliabilitas
(6) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dengan
mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba
Sejalan dengan pendapat di atas, maka langkah-langkah penyusunan
instrument pada penelitian ini adalah :
(1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan instrumen tersebut
(2) Membuat definisi operasional variabel yang akan diteliti
(3) Membuat definisi operasional menjadi indikator-indikator tertentu
(4) Membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel yang telah tersusun
69
(5) Menulis butir-butir pertanyaan dan atau pernyataan masing-masing pada
skala dukungan sosial dan self efficacy
(6) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan
(7) Uji coba instrument
(8) Penganalisisan hasil analisis item dengan validitas dan realibilitas
(9) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan
berdasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.
3.6 Validitasdan Reliabilitas Instrumen
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan
sosial dan skala self efficacy. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan
data, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut lsysk digunsksn yaitu valid dan realibel atau tidak.
3.6.1 Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrument
dikatakan valid apabila telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen
dikatakan valid apabila mengungkap data-data dari variabel yang diteliti secara
tepat.
Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi
Product Moment. teknik uji korelasi product momentmerupakan cara yang
dipergunakan untuk mengetahui validitas suatu alat dengan mengkorelasikan skor
70
yang diperoleh setiap item dengan skor totaldan kemudian dibandingkan dengan r
table. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka data tersebut dikatakan valid.
Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi (tingkat validitas).
ΣX = Jumlah skor item X
ΣY = Jumlah skor item Y
ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y
ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X
ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Y
N = Jumlah responden
Penelitian ini menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Analisis butir
dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen
dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor
total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung lebih
besar dari r tabel, berarti signifikan atau dapat dikatakan bahwa item yang
bersangkutan valid.
71
3.6.1.1 Validitas Skala Dukungan Sosial
Dalam penelitian ini uji validitas pada skala dukungan sosial yang terdiri
dari 70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, data-
data yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan
hasil uji validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi
5% dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 13 item pernyataan yang
tidak valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang
tidak valid adalah 3, 9, 15, 22, 30, 34, 36, 40, 47, 49, 52, 59, dan 65. Item
pernyataan yang tidak memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak
digunakan dalam penelitian karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai
dengan indikator yang akan dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item
pernyataan yang digunakan untuk penelitian adalah 52 butir pernyataan.
3.6.1.2 Validitas Skala Self Efficacy
Dalam penelitian ini uji validitas pada skala self efficacy yang terdiri dari
70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, data-data
yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan hasil uji
validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi 5%
dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 10 item pernyataan yang tidak
valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang tidak
valid adalah 7, 8, 21, 31, 37, 45, 49, 50, 59, dan 65. Item pernyataan yang tidak
memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan dalam penelitian
karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai dengan indikator yang akan
72
dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item pernyataan yang digunakan untuk
penelitian adalah 55 butir pernyataan.
3.6.2 ReliabilitasInstrumen
Menurut Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjuk
suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik”. Dalam hal ini suatu alat ukur itu
disebut mempunyai realibilitas yang tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu
mantap dan stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan.
Dalam penelitian ini, untuk menguji tingkat realibilitas digunakan rumus
Alpha. Penggunaan rumus Alpha dengan alasan bahwa rumus Alpha menurut
Arikunto (2006:196) digunakan untuk menguji realibilitas instrumen yang skala
pengukurannya berupa skala bertingkat.
Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut:
r11 =
t2
2
σ
Σσb1
1)(k
k
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Σ 2σb = jumlah varians butir-butir
t2σ = jumlah varians total
73
Arikunto (2006:196)
Hasil perhitungan r-hitung dibandingkan dengan r-table pada taraf
signifikan 5%.jika r-hitung > dari pada r-table maka instrumen tersebut dapat
dikatakan reliabel. Adapun klasifikasi reliabilitas instrumen menurut Arikunto
(2006:178) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas Klasifikasi
0,9 < rh 1
0,7 < rh 0,8
0,5< rh 0,6
0,3 < rh 0,4
0,0 < rh 0,2
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Arikunto, 2006:178)
3.6.2.1 Realibilitas Skala Dukungan Sosial
Untuk uji reliabilitas skala dukungan sosial didapat hasil 0,942. Apabila
nilai ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% =
0,329 maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan
adalah realiabel karena r hitung > r tabel.
3.6.2.2 Realibilitas Skala Self Efficacy
Untuk uji reliabilitas skala self efficacy didapat hasil 0,962. Apabila nilai
ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% = 0,329
74
maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan adalah
realiabel karena r hitung > r tabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian,
karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 2005:346).Analasis data
dimaksudkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian atau menjawab
hipotesis dalam penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis statisik deskriptif yang berfungsi untuk
mendeskripsikan dan memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
yang ada. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis statistik
korelasional.
3.7.1 Analisis Deskriptif Presentase
Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberikan gambaran
fenomena penelitian yaitu tentang gambaran dukungan sosial dan self efficacy
pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan
dan Konseling UNNES. Berdasarkan instrumen penelitian yakni menggunakan 5
option dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 5, maka dapat dibuat kriteria
dibawah ini.
Presentase skor maksimum = ( 5: 5 ) x 100 % = 100%
Presentase skor minimum = ( 1 : 5) x 100 % = 20 %
Rentangan presentase skor = 100% - 20% = 80 %
75
Banyaknya kriteria = (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
sangat tinggi)
Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16%
Dengan panjang kelas interval 16% dan prosentasi skor terendah adalah
20 % maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Dukungan Sosial dan Self Efficacy
Interval Kategori
84% - 100% Sangat Tinggi
68% - 84% Tinggi
52% - 68% Sedang
36% - 52% Rendah
20% - 36% Sangat Rendah
Kriteria penilaian tingkat dukungan sosial dan self efficacy tersebut akan
mempermudah peneliti dalam menentukan presentase gambaran tingkatdukungan
sosial dan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi.
3.7.2 Uji Analisis Statistik
3.7.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
persebaran data yang diperoleh dari hasil penelitian. Menurut hadi (2004:282)
mengemukakan bahwa, “...mengetes apakah gejala yang dihadapi merupakan
distribusi yang normal atau tidak merupakan keharusan yang mutlak”. Pengujian
data normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah
frekuensi yang muncul dari jumlah data. Adapun untuk menghitung frekuensi
76
yang muncul digunakan rumus chi-kuadrat. Data tersebut disebut berdistribusi
normal apabila 2hitung>
2tabel.
3.7.2.2 Uji Analisis Korelasi
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product
Moment. Teknik Korelasi Product Moment ini digunakan untuk mencari
hubungan dan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila kedua
data variabel berbentuk interval, dan sumber data dari variabel tersebut adalah
sama (Sugiyono, 2011:212).
Untuk menghitung koefisien korelasi dapat digunakan rumus Korelasi
Product Moment, sebagai berikut :
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
ΣX = Jumlah skor item X
ΣY = Jumlah skor item Y
ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y
ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X
ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Yp
N = Jumlah responden
77
Untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Prestasi “r”
product moment (rxy), pada umumnya digunakan pedoman Guilford (dalam
Sugiyono, 2011:231) sebagai berikut.
Tabel 3.4
Interpretasi Besarnya r Product Moment
Besarnya “r” product
moment
Interpretasi
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0.599
0.60 – 0.799
0.80 – 1,00
Antara variabel X dan Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/
rendah sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada).
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang lemah/rendah.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang sedang/cukup tinggi.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang tinggi/kuat
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang sangat tinggi / kuat.
(Sugiyono, 2000:231)
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan
tingkat self efficacy serta memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan
antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan
dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi.Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, oleh karena itu penelitian
dilakukan secara berurutan, bertujuan dan sistematis. Dalam bab IV ini akan
dipaparkan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis data beserta
tingkat dukungan sosial dan tingkat self efficacy serta hubungan antara dukungan
sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan setelah diperoleh hasil uji coba skala penyesuaian
diri dan skala dukungan sosial dan skala self efficacy. Uji coba instrumen
bertujuan untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen yang digunakan.
Setelah dilakukan uji coba maka dapat diketahui bahwa instrumen yang akan
digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan self efficacy pada
mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun
skripsi adalah valid dan reliabel. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 s/d 27
Oktober 2013, responden berjumlah 48 mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan
79
konseling yang sedang menyusun skripsi angkatan tahun 2009/2010. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah skala dukungan sosial dengan jumlah
52 butir pernyataan dan skala self efficacy dengan jumlah 55 butir pernyataan.
Penelitian dilakukan dengan menyebar skala psikologis tentang dukungan sosial
dan skala psikologis tentang self efficacy kepada seluuruh mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling Universitas negeri semarang yang sedang menyusun
skripsi.
4.1.2. Hasil Penelitian Deskriptif Penelitian
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang mahasiswa. Oleh
karena itu, diperlukan pendeskripsian secara kualitatif karena hasil perhitungan
analisis data ini masih berupa data kuantitatif.
Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberi gambaran
fenomena penelitian yaitu tentang gambaran tingkat dukungan sosial dan tingkat
self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan
Konseling Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2009/2010. Adapun
untuk mengetahui gambaran dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang
sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2009/2010 yang memiliki rentangan skor 1-5, dibuat
interval yang ditentukan dengan cara sebagai berikut:
80
Presentase skor maksimum = ( 5: 5 ) x 100 % = 100%
Presentase skor minimum = ( 1 : 5) x 100 % = 20 %
Rentangan presentase skor = 100% - 20% = 80 %
Banyaknya kriteria = (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
sangat tinggi)
Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16%
Tabel 4.1
Kriteria Hubungan Dukungan Sosial dengan Self Efficacy
Interval Kategori
85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi
69% < skor ≤ 84% Tinggi
53% < skor ≤ 68% Sedang
37% < skor ≤ 52% Rendah
20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial dan
skala self efficacy yang kemudian dianalisis menggunakan statistik analisis
deskriptif, yakni dengan membuat kelas didalam tabel kriteria hubungan
dukungan sosial dan self efficacy. Hal ini dilakukan agar mempermudah untuk
81
mengetahui kategori responden di setiap variabel maupun indikator. Agar lebih
jelas dan spesifik, maka akan diuraikan hasil analisis deskriptif per variabel.
4.1.2.1 Analisis Deskriptif Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif
prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian
secara umum, bagaimana gambaran umum dukungan sosial yang diterima
mahasiswa yang serdang menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling
Universitas negeri Semarang.
Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala
dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1
dengan jumlah keseluruhan 52. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis
terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Sosial
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 7 14.58%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 37 77.08%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 4 8.33%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
82
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini
terlihat sebanyak 37 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi,
sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi,
sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 4 mahasiswa. Tingkat
dukungan sosial yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan
gambaran bahwa para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial yang
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
14,58%
77,08%
8,33% 0,00% 0,00%
Dukungan Sosial
83
tinggi yamng meliputi dukungan emosi, dengan penghargaan, dukungan
instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial. Yang masing-
masing indikatornya termasuk dalam kategori tinggi.
Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator dukungan
sosial motivasi mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dijabarkan sebagai berikut.
4.1.2.1.1 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Emosi
Dengan melihat data skala dan teori, dukungan emosi yang diberikan
berupa ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang
diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Agar
menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam
bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indokator dukungan emosi
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan emosi
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 21 43.75%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 20 41.67%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
84
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Emosi
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa yang dengan dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat
tinggi, hasl ini terlihat sebanyak 21 mahasiswa jurusan bimbingan dan
konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki
dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 20
mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsi memiliki dukungan emosi yang termasuk dalam
kategori tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 7
mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi menerima banyak dukungan emosi, dukungan tersebut berupa teman-
teman menyemangati untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
43,75% 41,67%
14,58%
0,00% 0,00%
Dukungan emosi
85
merasa bersemangat dan keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika
kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Hal ini membuat seseorang merasa
nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress.
4.1.2.1.2 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan
Penghargaan
Dengan melihat data skala dan teori, dukungan penghargaan yang
diberikan berupa; ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, perbandingan positif yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Agar menjadi lebih
jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk
prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan penghargaan
para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang
yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Penghargaan
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 14 29.17%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 33 68.75%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 1 2.08%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
86
Grafik 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa dengan dukungan penghargaan yang termasuk dalam kategori tinggi,
hasil ini terlihat sebanyak 33 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam
kategori tinggi, sebanyak 14 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam
kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 1
mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi
menerima dukungan penghargaan yang tinggi berupa dosen pembimbing
memberikan umpan balik mengenai hasil revisi, keluarga selalu menyemangati
untuk tidak menyerah untuk menemui dosen pembimbing dan orang tua
menyatakan bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu
seperti halnya teman-teman yang lain. Hal tersebut membuat mahasiswa yang
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
29,17%
68,75%
2,08% 0,00% 0,00%
Dukungan penghargaan
87
sedang menyusun skripsi merasa bernilai dan dihargai kemampuannya untuk bisa
menyelesaikan skripsinya dengan cepat.
4.1.2.1.3 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan
Instrumental
Dengan melihat data skala dan teori, dukungan instrumental yang
diberikan berupa bantuan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel
distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan instrumental
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 9 18.75%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 22 45.83%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 14 29.17%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 3 6.25%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
88
Grafik 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa dengan dukungan instrumental yang termasuk dalam kategori tinggi,
hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk
dalam kategori tinggi, sebanyak 9 mahasiswa termasuk dalam kategori sangat
tinggi. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 14 mahasiswa
dan kategori rendah sebanyak 3 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa
para mahasiswa menerima dukungan instrumental yang tinggi. Dukungan
instrumental tersebut berupa teman- teman meminjamkan buku-buku yang
butuhkan dalam menyusun skripsi dan orang tua selalu memfasilitasi apa saja
yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi. Dalam hal ini individu merasa
terbantu dengan adanya bantuan secara materiil dari orang- orang disekitarnya
yang bisa memudahkan dalam proses penyusunan skripsi.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
18,75%
45,83%
29,17%
6,25% 0,00%
Dukungan instrumental
89
4.1.2.1.4 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Informasi
Dengan melihat data skala dan teori, dukungan informasi yang diterima
berupa; nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari
orang lain dan saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi dari orang lain . Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi
responden dan grafik dalam bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan informasi
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 12 25.00%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 34 70.83%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 2 4.17%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
90
Grafik 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 34 mahasiswa
jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang dalam kategori
tinggi, sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan yang
termasuk dalam kategori sedang hanya 2 mahasiswa. Hal ini memberikan
gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang
menyusun skripsi menerima dukungan informasi yang tinggi, dukungan informasi
tersebut berupa nasehat serta saran/arahan dari orang-orang sekitarnya yang dapat
membantu atau memudahkan mahasiswa tersebut dalam proses menyusun skripsi
berupa teman-teman yang memberikan nasihat berkaitan dengan tata cara
penulisan skripsi dan dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan ketika
mengalami kebingungan dalam menyusun skripsi serta dosen pembimbing yang
selalu mengarahkan terhadap hasil revisi yang masih perlu perbaikan lagi.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
25,00%
70,83%
4,17% 0,00% 0,00%
Dukungan informasi
91
4.1.2.1.5 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Jaringan
Sosial
Dengan melihat data skala dan teori, dukungan Jaringan sosial yang
diterima berupa rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Agar menjadi lebih jelas,
maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan jaringan sosial
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Jaringan Sosial
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 22 45.83%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 21 43.75%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 3 6.25%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
92
Grafik 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan dapat Dukungan Jaringan Sosial.
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa
jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsimemiliki dukungan jaringan sosial yang tinggi, sebanyak 21
mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, sebanyak 3 mahasiswa atau 6,25%
mahasiswa termasuk dalam kategori rendah sedangkan yang termasuk dalam
kategori sangat tinggi sebanyak 2 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran
bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki dukungan jaringan
sosial yang tinggi. Dukungan jaringan sosial tersebut berupa teman-teman yang
selalu mengajak untuk berkumpul bersama-sama untuk berdiskusi mengenai
kesulitan-kesulitan dalam penyusunan skripsi dan teman-teman mau membantu
mencarikan buku-buku untuk penelitian saya ketika saya kesulitan
mendapatkannya. Rasa kebersamaan yang dirasakan atau diterima oleh mahasiswa
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
4,17%
45,83% 43,75%
6,25% 0,00%
Dukungan jaringan sosial
93
tersebut dengan orang-orang sekitarnya yang memberikan dukungan serta
bantuannya dalam proses penyesunan skripsi membuat mahasiswa tersebut
menjadi lebih mudah dan bersemangat dalam menyelesaikan skripsi karena
dukungan teman sejawatnya yang sama-sama sedang menyusun skripsi. Rasa
kebersamaan dengan teman-teman atau kelompok tertentu merupakan dukungan
bagi individu tersebut.
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
yang Sedang Menyusun Skripsi
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif
prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian
secara umum, bagaimana gambaran umum self efficacy mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang.
Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala
dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 an skor terendah 1
dengan jumlah keseluruhan 55. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis
terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 0 0.00%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 36 75.00%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 12 25.00%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
94
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa dengan Self Efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini
terlihat sebanyak 36 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi
dan sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang.
Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsiyang termasuk dalam kategori sangat
tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada. Hal ini memberikan gambaran
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai
situasi dan menghasilkan hasil (outcome).
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
0,00%
75,00%
25,00%
0,00% 0,00%
Self Efficacy Mahasiswa
95
Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator Self Efficacy
yang terdiri dari Dimensi tingkat (Level / Magnitude), Dimensi kekuatan
(Strength) dan Dimensi Generalisasi (Generality) pada Mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut.
4.1.2.2.1 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi tingkat (Level /
Magnitude)
Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan
dimensi tingkat (level) yaitu; keyakinan akan kemampuan yang dimiliki
mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi,
keyakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam
penulisan skripsi, keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi
kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. Agar menjadi lebih jelas, maka
disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa pada
indokator dimensi tingkat (Level / Magnitude) pada mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan indikator Dimensi tingkat (level)
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
96
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi tingkat (Level)
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa pada dimensi tingkat (Level / Magnitude) yang termasuk dalam
kategori tinggi, hasl ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki
level yang termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi memiliki level yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan yang
termasuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2 responden. Hal ini memberikan
gambaran bahwa Dimensi tingkat (level/ magnitude) yang dimiliki para
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi tingkat
(level) dalam hal ini diwujudkan melalui keyakinan mahasiswa dalam
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
4,17%
81,25%
14,58% 0,00% 0,00%
Level
97
menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi, yakin mampu
menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi, yakin mampu
mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi, serta yakin
mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi.
4.1.2.2.2 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi kekuatan
(Strength)
Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan
dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam
mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa
untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan
mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi.
Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik
dalam bentuk prosentase.
Distribusi responden berdasarkan pada indikator Dimensi kekuatan
(Strength) para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi kekuatan(Strength)
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
98
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa dengan Dimensi kekuatan (Strength)yang termasuk dalam kategori
tinggi, hal ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam
kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam
kategori sedang, sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak
2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi
memiliki dimensi kekuatan (strength) yang tinggi. Dimensi kekuatan (strength)
dalam hal ini adalah akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal
yang tidak saya kurang/ tidak pahami, sanggup bertahan mengerjakan perbaikan
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
4,17%
81,25%
14,58% 0,00% 0,00%
Strenght
99
skripsi hingga larut malam, dan yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun
sedang mempunyai masalah.
4.1.2.2.3 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi generalisasi /
(Generality)
Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan
dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam
mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa
untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan
mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi.
Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik
dalam bentuk prosentase.
Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality)
No Interval Kategori Jumlah %
1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%
2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 20 41.67%
3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 24 50.00%
4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 2 4.17%
5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%
Total 48 100%
100
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase
berikut ini.
Grafik 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality)
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa dengan Dimensi Generalisasi (Generality) yang termasuk dalam
kategori sedang, hal ini terlihat sebanyak 24 mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk
dalam kategori sedang, sebanyak 20 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan
yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan rendah masing-maisng sebanyak
2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa memiliki
Dimensi Generalisasi (Generality) yang sedang. Dimensi Generalisasi
(Generality) tersebut dapat berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu
menyelesaikan skripsi disemester ini, melihat teman-teman yang sudah lulus
untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi, yakin
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
4,17%
41,67%
50,00%
4,17% 0,00%
Generality
101
dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian, mampu
menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/ pekerjaan lain.
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Prosentase Total Skala Dukungan Sosial dan Skala
Self Efficacy mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Penyebaran angket tentang dukungan sosial dan self efficacy yang
disebarkan kepada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsiberguna untuk menjaring data.
Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan tentang
hubungan Skala Dukungan Sosial dan Skala Self Efficacy mahasiswa Bimbingan
dan Konseling. Hal analisis deskriptif kuantitatif dari masing-masing variable
secara sfesifik dirangkum dalam table berikut ini.
Tabel 4.12
Deskriptif Kriteria variabel Dukungan Sosial dan Self Efficacy
No Responden Kriteria
Dukungan Sosial Self Efficacy
1 R-1 Tinggi Tinggi
2 R-2 Sangat Tinggi Tinggi
3 R-3 Tinggi Sedang
4 R-4 Tinggi Tinggi
5 R-5 Sangat Tinggi Tinggi
6 R-6 Tinggi Tinggi
7 R-7 Sangat Tinggi Tinggi
8 R-8 Sedang Sedang
9 R-9 Sangat Tinggi Tinggi
10 R-10 Tinggi Tinggi
11 R-11 Tinggi Tinggi
12 R-12 Tinggi Tinggi
13 R-13 Tinggi Tinggi
14 R-14 Tinggi Tinggi
15 R-15 Tinggi Tinggi
16 R-16 Tinggi Tinggi
17 R-17 Tinggi Tinggi
18 R-18 Tinggi Tinggi
102
19 R-19 Sedang Tinggi
20 R-20 Tinggi Sedang
21 R-21 Tinggi Tinggi
22 R-22 Tinggi Tinggi
23 R-23 Sedang Sedang
24 R-24 Tinggi Tinggi
25 R-25 Tinggi Tinggi
26 R-26 Sangat Tinggi Tinggi
27 R-27 Tinggi Tinggi
28 R-28 Tinggi Sedang
29 R-29 Tinggi Tinggi
30 R-30 Tinggi Tinggi
31 R-31 Tinggi Tinggi
32 R-32 Tinggi Tinggi
33 R-33 Tinggi Tinggi
34 R-34 Tinggi Tinggi
35 R-35 Sangat Tinggi Tinggi
36 R-36 Tinggi Sedang
37 R-37 Tinggi Tinggi
38 R-38 Tinggi Sedang
39 R-39 Tinggi Sedang
40 R-40 Tinggi Sedang
41 R-41 Sangat Tinggi Tinggi
42 R-42 Sedang Sedang
43 R-43 Tinggi Tinggi
44 R-44 Tinggi Sedang
45 R-45 Tinggi Tinggi
46 R-46 Tinggi Sedang
47 R-47 Tinggi Tinggi
48 R-48 Tinggi Tinggi
Rata-rata Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut di atas diperoleh gambaran bahwa rata-rata
dukungan social dan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam
kategori tinggi. Untuk lebih Jelasnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.
103
Grafik 4.11
Grafik Deskriptif Secara Keseluruhan dukungan sosial dan self efficacy
Mengacu pada grafik 4.11 dapat dijelaskan bahwa tingkat dukungan sosial
mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang rata-
rata berada dalam kategori tinggi dan tingkat self efficacy mahasiswa jurusan
bimbingan dan konselibg Universitas negeri Semarang juga berada dalam kategori
tinggi pula. Tingkat daukungan sosial ditandai dengan garis biru diikuti oleh
tingkat self efficacy berwarna merah. Hal tersebut menunjukna adanya hubungan
antara tingkat dukungan so sial dan self efficacy yang saling mengikuti, dimana
kedua variabel tersebut rata-rata berada pada kriteria tinggi semua.
4.2 Hasil Uji Analisis Statistik
4.2.1 Hasil Uji Normalitas Data
Data dari dukungan sosial dan Self Efficacy Mahasiswaterlebih dahulu
diadakan uji prasyarat data sebelum data dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis atau
tidak. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas chi kuadrat.
14,58%
77,08%
8,33% 0,00% 0,00% 0,00%
75,00%
25,00%
0,00% 0,00% 0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dukungan Sosial
Self Efficacy
104
Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Dengan derajat kebebasan (dk)
= k -1 dan taraf signifikansi = 5%, maka criteria pengujiannya adalah tolak Ho jika
2
hitung>2
tabel dan dalam hal ini lainnya Ho diterima (Sudjana, 2007 : 273). Hasil
perhitungan analisis uji normalitas untuk post test diperoleh hasil sebagai berikut:
4.2.1.1 Uji Normalitas variabel Dukungan Sosial
Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas data dari
variabel dukungan social dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12.
Hasil Uji Normalitas Data Dukungan Sosial
Kelas Interval Ei Oi (Ei - Oi)²
Ei
144 - 157 0.3531 1 1.1850
158 - 171 2.1857 0 2.1857
172 185 7.3894 9 0.3510
186 - 199 13.6762 14 0.0077
200 - 213 13.8734 14 0.0012 214 - 227 7.7138 9 0.2145 228 - 241 2.3481 1 0.7740
2
hitung 4,719
Berdasarkan tabel 4.12 uji normalitas dengan menggunakan rumus chi-
kuadrat diperoleh hasil bahwa data dukungan sosial mempunyai nilai 2hitung =
4,719. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 7 – 3
= 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49. Data
berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi –
kuadrat tabel. Karena 2hitung<
2tabel atau 4,719<9,49 maka dapat disimpulkan
bahwa data dukungan social berdistribusi normal.
105
4.2.1.2 Uji Normalitas variabel self efficacy
Dalam uji normalitas ini data self efficacydimasukkan dalam tabulasi, yang
kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas
data dari variabel self efficacydapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas Data self efficacy
Kelas Interval Ei Oi (Ei - Oi)²
Ei
172 - 180 3.7599 7 2.7922
181 - 189 7.8261 6 0.4261
190 198 11.2220 11 0.0044
199 - 207 11.0874 14 0.7651
208 - 216 7.5477 6 0.3174
217 - 225 3.5396 1 1.8221
226 - 234 1.1431 3 3.0163
2hitung 9,14
Berdasarkan tabel 4.13 uji normalitas dengan menggunakan rumus
chi-kuadrat diperoleh hasil bahwa data self efficacy mempunyai nilai 2hitung =
9,14. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk =
7–3 = 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49.
Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai
chi – kuadrat tabel. Karena 2hitung<
2tabel atau 9,14 < 9,49 maka dapat
disimpulkan bahwa data self efficacyberdistribusi normal.
4.2.2 Analisis Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling
Dalam melakukan analisis hubungan antara dukungan sosial orang dengan
self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsidigunakan analisis korelasi product
106
moment. Hasil analisis korelasi diperoleh besarnya koefisien korelasi sebesar
0,745. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa rxy yang diperoleh sebesar 0,745
sedangkan para r tabel dengan N = 48 sebesar 0,288. Karena nilai r hitung > r
tabel (0,745> 0,288) maka terdapat hubungan antara dukungan sosial orang
dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hasil korelasitersebut
dibandingkan dengan table tingkat keeratan hubungan yang disajikan dalam tabel
berikut :
Table 4.15.
Tabel Interpretasi “r” product moment
Besarnya “r” product
moment
Interpretasi
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0.599
0.60 – 0.799
0.80 – 1,00
Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi,
akan tetapi korelasi itu sangat lemah/ rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada).
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
lemah/rendah.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sedang/cukup tinggi.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
tinggi/kuat
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sangat tinggi / kuat.
Berdasarkan tabel diatas dipeorleh hasil bahwa maka ada hubungan antara
dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi diperoleh
107
nilai rxy sebesar 0,745. Maka hubungan antara dukungan sosial orang dengan self
efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi/kuat.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang
Menyusun Skripsi
Hasil analisis deskriftif persentase diperoleh hasil bahwa sebagian besar
jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini
terlihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi,
sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang
yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan
yang termasuk dalam kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa. Hasil ini
memberikan gambaran bahwa dengan adanya dukungan sosial yang termasuk
dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para mahasiswa
jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi menerima dukungan yang tinggi dari orang-orang disekitarnya
yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental,
dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dimana bantuan itu umumnya
diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan.
Sarafino (1994: 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada
memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya.
108
Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman, didukung, dicintai
pada saat individu tersebut dalam kondisi stress, terbangunya perasaan harga diri,
kompeten dan bernilai. Sehingga dapat membuat individu merasa mampu untuk
menghadapi kendala atau kesulitan dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan
dukungan yang diterima, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat
bersemangat dan yakin akan kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha
untuk mencapai target atau goal.
Dukungan emosi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan
konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan emosi ini diwujudkan
dalam bentuk ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian
yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.
Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang
menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan emosi menyatakan
bahwa keluarga mau mendengarkan keluh kesah mereka ketika kesulitan dalam
mengerjakan skripsi ( item no 3), teman-teman menyemangati untuk selalu datang
di setiap bimbingan sehingga saya bersemangat (item no 1) dan keluarga selalu
menanyakan kesulitan yang dialami dalam mengerjakan skripsi (item 5). Dengan
menerima dukungan dari orang-orang yang disekitarnya melalui rasa empati,
kepedulian serta kepekaan yang ditunjukan membuat seseorang merasa nyaman,
didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress (Sarafino
1994:102).
109
Dukungan penghargaan yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan penghargaan ini meliputi
ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dari orang lain, dan perbandingan positif yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima
dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan penghargaan menyatakan bahwa
keluarga memberikan respon positif akan kemajuan mahasiswa dalam menyusun
skripsi (item no 10), dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa mereka
pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman – teman yang lain
(item no 23 ), keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera
menyelesaikan skripsi (item no 13) dan dosen pembimbing mendorong saya untuk
selalu rajin bimbingan (item no 14). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial dalam hal dukungan untuk
maju dari keluarga dan dosen pembimbing, yang dengan dukungan untuk maju
tersebut mahasiswa menjadi terpacu untuk menyelesaikan skripsinya.
Penghargaan positif dari dosen pembimbing merupakan bentuk dukungan yang
diberikan dosen pembimbing, sehingga dapat memunculkan perasaan dihargai dan
yakin akan kemampuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkap Sarafino (1994:102)
110
bahwa dukungan penghargaan dapat menyediakan terbangunnya perasaan harga
diri, kompeten dan bernilai.
Dukungan instrumental yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan instrumental ini meliputi
dukungan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang
menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan
Instrumental menyatakan bahwa orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang
dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi (item no 29) dan teman- teman
meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (no
item 27) . Hal ini membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi untuk
menunjang kelancaran dalam menyusun skripsi ketika membutuhkan banyak
dana. Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima
dukungan instrumental tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan
intrumental yang rendah, menyatakan bahwa dosen pembimbing tidak
meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (item
no 31). Hal itu membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam mengumpulkan
buku-buku referensi yang dibutuhkan dalam menyusun skripsinya.
Dukungan informasi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan informasi ini meliputi
nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain,
111
saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari
orang lain. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun
skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan Informasi
menyatakan bahwa dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya
mengalami kebimbingungan dalam menyusun skripsi (no item 39), teman-teman
memberikan saran ketika saya mengalami kesulitan yang berkaitan dengan tata
cara penulisan skripsi (no item 33). Petunjuk dari dosen pembimbing dan
informasi dari teman-teman merupakan dukungan informasi yang berupa nasihat
yang dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan kemudahan dalam
menyusun skripsinya dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk dapat
lebih berhati-hati dalam memperbaiki skripsi serta dapat memperbaiki kesalahan
dalam penyusunan skripsinya.
Dukungan jaringan sosial yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan jaringan sosial ini
diwujudkan dalam rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Dukungan jaringan sosial
tersebut dapat berupa bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama
untuk saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi (item no 48), teman
selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam melakukan penelitian (item
no 44 ). Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima
dukungan jaringan sosial tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan
sosial yang rendah, menyatakan bahwa ketika berkumpul, teman- teman sibuk
112
dengan skripsi masing-masing, teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar
pikiran (bersikap acuh) ketika saya mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi
(item no 50). Hal ini menunjukan bahwa meskipun mereka berkumpul ketika
mengerjakan skripsi, namun tidak muncul rasa kebersamaan ketika mengerjakan
skripsi, kemungkinan dikarenakan ketika berkumpul teman-teman yang menjadi
penyedia dukungan juga sedang terfokus pada masalahnya masing-masing
sehingga tidak memperhatikan kebutuhan teman yang lain. Padahal, dengan
menerima dukungan jaringan sosial mahasiswa bisa merasakan kebersamaan dan
dapat saling membantu dalam penyusunan skripsi.
Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang
yang menerima dukungan sosial tinggi dalam menyusun skripsi adalah mahasiswa
yang menerima dukungan emosi, penghargaan, instrument, informasi dari orang-
orang dan jaringan sosial disekitarnya. Mahasiswa menerima dukungan sosial
yang tinggi akan semakin terpacu untuk menunjukkan kemajuan dalam menyusun
skripsi, mendapat kemudahan dalam penyusunan skripsi karena bantuan yang
diterima dari lingkungan dan merasa memiliki kemampuan untuk menyusun
skripsinya. Sebaliknya, mahasiswa yang menerima dukungan sosial rendah akan
merasa tidak yakin dapat menghadapi kendala yang dihadapinya dalam menyusun
skripsi.
113
4.3.2 Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang
Menyusun Skripsi
Self efficacy adalah penilaian yang berupa keyakinan subyektif individu
mengenai kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas, mengatasi masalah,
dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hasil tertentu.
Fungsi self efficacy diantaranya adalah mempengaruhi pilihan perilaku, pilihan
karier, serta berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas usaha. Perbedaan tingkat
self efficacy individu dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain sifat tugas yang
dihadapi, insentif eksternal, status individu dalam lingkungan, informasi tentang
kemampuan diri (dipengaruhi oleh pengalaman keberhasilan dan pencapaian
prestasi, pengalaman orang lain, persuasi verbal serta, keadaan fisiologis dan
psikologis).
Dari hasil analisis deskriptif persentase dipeorleh hasil bahwa sebagian
besar mahasiswa dengan self efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini
terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi
dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori
sedang. Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas
Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori
sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada (0,00%). Hal ini memberikan
gambaran mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri
114
Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka
dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome).
Aspek dimensi tingkat (level/magnitude) pada mahasiswa jurusan
bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun
skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini mengacu pada
derajat kesulitan tugas individu, yang mana individu merasa mampu untuk
melakukannya. Dalam Aspek dimensi tingkat (Level / Magnitude ) ini meliputi
keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat
kesulitan dalam proses bimbingan skripsi, kayakinan yang dimiliki mahasiswa
menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi, dan keyakinan akan
kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber
pustaka. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy
tinggi dalam aspek dimensi tingkat (level/magnitude), menyatakan bahwa mereka
yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi (item
no 1), dan yakin mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam
penulisan skripsi (item no 10), serta yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian
untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit (item no 14). Hal ini
memberikan gambaran bahwa Dimensi tingkat (Level / Magnitude) para
mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang
sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam
menyusun skripsi, memiliki keyakinan akan kemampuan untuk berusaha
115
menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi dan memiliki keyakinan akan
kemampuaannya menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi.
Aspek dimensi kekuatan (strength) pada mahasiswa jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-
rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin
individu dalam menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Dalam
Aspek dimensi kekuatan (strenght) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk
bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu,
keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti
bimbingan dan keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan
dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang
memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi kekuatan (strenght),
menyatakan bahwa mereka akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun
ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami (item no 22), sanggup bertahan
mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam (item no 24), yakin mampu
berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan (item no 29), akan
tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian (item
no 31). Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self
efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan untuk
bertahan mengerjakan skripsi meskipun menghadapi hambatan atau sesuatu yang
tidak dipahami dalam menyusun skripsi, akan menghadapi apapun hambatannya
untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini
senada dengan yang diungkapkan oleh Bandura (1995), yaitu individu yang
116
memiliki self efficacy yang tinggi akan merasa mampu melakukan suatu tugas
mulai dari yang sederhana sampai yang teramat sulit dan akan terus berusaha
untuk menyelesaikan tugas, meskipun menghadapi suatu hambatan atau kesulitan.
Aspek dimensi generalisasi pada mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata
termasuk dalam kategori sedang. Dimensi ini mengacu pada keyakinan individu
untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik. Dalam Aspek
dimensi generalisasi (generality) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk
mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi, keyakinan mahasiswa untuk
menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi, keyakinan mahasiswa untuk
memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi. Hal ini memberikan
gambaran bahwa para mahasiswa memiliki Dimensi Generalisasi (Generality)
yang cukup tinggi / sedang. Dimensi Generalisasi (Generality) tersebut dapat
berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi
disemester ini (item no 50), melihat teman-teman yang sudah lulus untuk
memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi (item no 53),
yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian (item
no 47). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacy yang tinggi pada
aspek dimensi generalisasi dapat dilihat bahwa mahasiswa mengerahkan segala
usahanya untuk bisa mengerjakan perbaikan skripsi pada berbagai situasi dan
kondisi untuk bisa tetap menyelesaikan penyusunan skripsinya, serta mahasiswa
selalu memotivasi dirinya bahwa bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat.
117
Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang
yang memiliki self efficacy dalam kategori tinggi dalam menyusun skripsi akan
mengerahkan segala kemampuannya untuk mengusahakan dan bertahan dalam
keadaan serta hambatan apapun yang dihadapi untuk bisa menyelesaikan
skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Dengan keyakinan yang tinggi,
hambatan sesulit apapun tidak akan mengurangi kegigihan untuk dapat
menyelesaikan skripsinya. Self efficacy yang tinggi yang dimiliki mahasiswa akan
memberikan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.
Self efficacy sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk
mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai
kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau
keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan
tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang
dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan
bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang
terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan
kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila
menemui masalah.
Self efficacy membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha
mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam
menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami
saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka. Self
efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang dan
118
seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman
yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin
besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan,
individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang
besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan
kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali.
Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan
suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit.
Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka
hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang
mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen
dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam
mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam
melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka
setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997).
Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak
nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai suatu
tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika individu
mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai tujuan yang
diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan ketidaknyamanan
tersebut dan berkonsetrasi penuh.
119
4.3.3 Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi
Berdasarkan hasil analisis uji rxy diperoleh hasil rhitung = 0,745 (dapat dilihat
pada lampiran) dan rtabel = 0,288 (dapat dilihat pada lampiran). Dengan demikian
rhitung > rtabel (0,745 > 0,288), data tersebut menunjukkan adanya hubungan antara
dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hal ini
memberikan gambaran bahwa mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi
maka akan memiliki self efficacy yang tinggi pula, demikian pula dengan
sebaliknya pada mahasiswa dengan dukungan sosial yang rendah maka self
efficacy juga akan rendah. Hasil penelitian ini didukung hasil analisis desktiptif
persentase dimana sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling
Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan
yang tinggi (77,08 kategori tinggi) dan self efficacy yang tinggi pula (75,00%).
Mahasiswa memiliki lingkungan kehidupan sosial masing-masing dalam
menyelesaikan skripsinya, dari interaksi dengan lingkungan sosial tersebut
mahasiswa bisa mendapatkan dukungan sosial seperti dukungan emosi, dukungan
penghargaan, dukungan instrument, dukungan informasi, dan dukungan jaringan
sosial. Dukungan sosial merupakan interaksi interpersonal yang ditunjukkan
dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya
diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Sejalan dengan
itu menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan
kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial
dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di
120
dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa
diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan akan
kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya usaha yang akan
dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan
skripsinya dan mencapai target goal.
Dukungan sosial yang diterima mahasiswa tersebut, memiliki tingkat yang
berbeda-beda. Ada dukungan sosial yang terkategori tinggi dan ada dukungan
sosial yang terkategori rendah. Dukungan sosial yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan, memberikan rasa nyaman, memunculkan perasaan dihargai dan
dibantu merupakan merupakan dukungan sosial kategori tinggi. Dukungan sosial
tersebut dapat memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki (self
efficacy) ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Ketika mahasiswa
memiliki perasaan yakin akan kemampuan yang dimilikinya, mahasiswa akan
mengerahkan segala usaha untuk menysun skripsinya dengan baik, sehingga
mahasiswa dapat menyelesaikan skripsinya tepat waktu (cepat).
Dengan kata lain, dukungan sosial yang diberikan orang-orang yang ada
dilingkungan mahasiswa dapat memberikan energi positif bagi mahasiswa
sehingga memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya untuk menyusun
skripsi. Namun sebaliknya, ketika dukungan sosial yang diterima tidak
memberikan rasa nyaman, tidak sesuai dengan kebutuhan, dan tidak dibantu maka
dukungan sosial tersebut merupakan dukungan sosial yang terkategori rendah,
sehingga dapat memunculkan perasaan tidak yakin akan kemampuan mahasiswa
(self efficacy) untuk menghadapi kendala yang ada dalam menyusun skripsi.
121
Dengan memiliki dukungan sosial yang tinggi maka tentunya self efficacy
mahasiswa juga akan tingi. Karena dengan sefl efficacy yang tinggi tersebut maka
mahasiswa akan memiliki keyakinan diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan
dan mengetahui apa yang harus dilakukannya. Self efficacy akan mempengaruhi
bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri sendiri, dan
bertingkah laku. Artinya self efficacy akan mempengaruhi setiap aktivitas yang
dilakukan oleh individu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy
Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di
Kota Yogyakarta. Skripsi. Yang didapatkan hasil ada hubungan antara
dukungan sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar
tingkat SMA/K di kota Yogyakarta.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki
pengaruh besar terhadap self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.
Selain dukungan sosial, masih terdapat beberapa faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya,
diantaranya:
(7) Budaya; (2) Jenis kelamin; (3) Sifat dari tugas yang dihadapi ; (4) Insentif
eksternal ; (5) Status atau peran individu dalam lingkungan; (6) ; Informasi
tentang kemampuan diri.
Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan
(belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi
122
sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari
keyakinan akan self efficacy.
Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat dilihat
dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self efficacy lebih
tinggi dalam mengelola perannya. Pada penelitian yang lainnya pada beberapa
bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self efficacy yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya self efficacy wanita unggul
dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria.
Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu
akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya
sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan
semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika
individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin
tinggi individu tersebut menilai kemampuannya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif
yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu insentif
yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan seseorang.
Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat
kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi.
Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki
kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah
123
Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif
mengenai dirinya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat
disimpulkan:
1. Sebagian besar jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri
Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk
dalam kategori tinggi.hal ini terklihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi
termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan
kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi
termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam
kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa
2. Sebagian besar mahasiswa dengan Self Efficacy yang termasuk dalam
kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan
dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi
termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan
bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang
125
3. Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa
dalam menyusun skripsi, dengan r hitung sebesar 0,745 yang termasuk dalam
kategori tinggi/ kuat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi diharapkan dapat memahami
pentingnya rasa yakin akan kemampuan yang dimiliki dalam menyusun
skripsi. Supaya dengan keyakinan akan kemampuan diri tersebut, mahasiswa
bisa bertahan dan mengerahkan segala usaha dalam menjalani skripsi dalam
situasi yang bervariasi, meskipun harus menghadapi kendala tugas yang
sederhana sampai yang teramat sulit (rumit). Sehingga mahasiswa dapat
mencapai kelulusan sesuai dengan target (goal). Mahasiswa juga diharapkan
dapat memahami pentingnya dukungan sosial yang diterima dalam menyusun
skripsi, sehingga dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi teman-
temannya yang lain yang sedang menyusun skripsi.
5.2.2 Bagi Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing diharapkan dapat membuat jadwal bimbingan dan
memiliki kedekatan atau relasi yang baik antara dosen pembimbing dan
mahasiswa, agar fungsi dukungan sosial yang diberikan dosen pembimbing
dapat berjalan dengan baik.
126
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Untuk memaksimalkan keyakinan (self efficacy) mahasiswa dalam
menyusun skripsi, diharapkan pihak institusi di Universitas Negeri Semarang
dapat merancang program pendidikan seperti training atau pelatihan seperti
pelatihan mengenai metode penyusunan skripsi, pelatihan khusus mengenai
SPSS, atau recharge ESQ bersama bagi mahasiswa yang akan memulai
menyusun skripsi.
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menganjurkan untuk meneliti
pengaruh variabel dukungan sosial dengan variabel lain, begitu juga self
efficacy dengan variabel lain. Peneliti selanjutnya bisa meneliti kembali
variabel-variabel tersebut dengan sampel berbeda sehingga penelitian akan
lebih bervariasi.
127
DAFTAR PUSTAKA
Adicondro, N. Dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial
Keluarga, dan Self Regulated pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas
8, (I), 17-27
Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy
Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di
Kota Yogyakarta. Skripsi : Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Alafgani, Azzam pasha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Upi Dalam Penyelesaian Skripsi.
Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian- Edisi Revisi. Malang : UMM Press
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H.
Freeman and company
Bandura, Albert. 1986. Social Foundation Of Thought and Action : A social
Cognitive theory. New Jersey : Practice-Hall
Devina, Sarah. 2011. Hubungan Antraa Kecerdasan Emosional dan Prokastinasi
pada Mahasiswa yang Menyusun Skripsi di Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas Gunadarma
Feist, J., dan Feist, G.J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika
128
Hukubun, Esty Lengmas, 2010. Gambaran Self Efficacy pada Mahasiswa S1
Reguler Universitas Esa Unggul Angkatan 2009. Skripsi. Jakarta :
Fakultas Psikologi UEU
Kail, R. & Cavanaugh, C. 2000. Human Development: a Lifespan View. USA:
Woodswoth Publishing, Co.
Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. 2008. “ Hubungan Self-efficacy dan
kematangan dalam memilih karir Siswa Program Percepatan Belajar”.
Jurnal Keberbakatan & Kreativitas.2, (1) :1-12
Muhid, Abdul. 2009. Hubungan antara Self-Control dan Self Efficacy dengan
kecenderungan perilaku Prokastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas
Dakwah IAIN sunan Ampel Surabaya”. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
Narbuko, C., dan Achmadi, A. 2010. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis
dan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara
Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. 2009. Human Development,
perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika
Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap Penyesuaian
Diri Pada Mahasiswa UNIversitas Negeri Semarang
Berkewarganegaraan Turki Tahun 2010. Skripsi. Semarang: Jurusan
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang.
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Puspitasari,Yuli. 2008. Perbedaan Self Efficacy antara siswa Jurusan IPA dengan
Siswa Jurusan IPS di SMA 84 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas
Psikologi UEU.
129
Santrock, J.W. 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Fajar Putra Grafika
Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology: Biopsychosocial and Interaction. United
States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Syarifa, A. Mustami’ah, dan Sulistiani. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial
Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada
Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11.
Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self
Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi. Surabaya:
Unnesa.
Woolfolk, A. 2009. Educational Psychologi: Active learning Edition. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
Yulianto, Aries. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi-4.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
130
Lampiran 1
KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN
TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)
Variabel
Sub variable
Indikator
Deskriptor
No item
+ -
Dukungan
social
Bentuk- bentuk
dukungan social
1. Dukungan
emosi
1.1 Ungkapan perasaan empati dan
kepedulian dalam bentuk perhatian yang
diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi.
1, 2, 3, 4,5,6 7, 8,9,10
2. Dukungan
penghargaan
2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain.
2.2 Dorongan untuk maju yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
11,12
15, 16, 17,
18, 19,20,
13, 14
22, 23,24
131
dari orang lain.
2.3 Perbandingan positif yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain.
21
25,26,27,28
29, 30
3. Dukungan
instrumental
3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain
kepada mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi.
31, 32, 33,
34,
35, 36,37
4. Dukungan
informasi
4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang
sedang menyusun skripsi dari orang lain.
4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi dari orang
lain.
38, 39, 40
46, 47,48,
49,50
41, 42,43,45
51, 52,53,54
5. Dukungan
jaringan sosial
5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang
dirasakan mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dari kelompok tertentu.
55, 56,57,
58, 59, 60,
61,62
63, 64, 65
132
Lampiran 2
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat
meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini
merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi onseling dalam menyusun
skripsi.
Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian
skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada
pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin
kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian
penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi
anda dan identitas anda akan dirahasiakan.
Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Ainun Ni’mah
133
Lampiran 3
PETUNJUK PENGISIAN
SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY
Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:
1) Tulislah identitas diri Anda.
2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan
3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang
sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.
5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah
disediakan oleh peneliti.
6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang
dianggap salah.
SELAMAT MENGERJAKAN
134
Lampiran 4
SKALA DUKUNGAN SOSIAL
Identitas Diri
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Semester : IX
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
***Selamat Mengerjakan***
NO PERNYATAAN
1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap
bimbingan sehingga saya bersemangat
2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda
merevisi skripsi setelah bimbingan
3. Teman-teman menegur saya apabila saya tidak mengikuti bimbingan
4. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
135
5. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya
6. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi
7. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika
menyusun skripsi
8. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan
dalam mengerjakan skripsi
9. Keluarga tidak mau tahu terhadap progres atau perkembangan skripsi
saya
10. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam
mencari referensi
11. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi
skripsi saya
12. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam
menyusun skripsi
13. Keluarga selalu menyalahkan saya karena saya belum bisa
menyelesaikan skripsi
14. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya
15. Teman-teman selalu menemani saya mencari buku ke berbagai toko
buku
16. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan
skripsi
17. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan
18. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui
dosen pembimbing meskipun sulit ditemui
19. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa
menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui
20. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan
skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh
136
21. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk
skripsi saya
22. Dosen pembimbing menyatakan bahwa judul skripsi yang saya pilih
tidak sebaik tema-teman lainnya
23. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi
24. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya
mengalami kemajuan yang positif
25. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya
26. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang
bermanfaat seperti halnya orang lain
27. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa
menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain
28. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam
mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain
29. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang
lain
30. Orang tua menolak memfasilitasi (materi) saya dalam proses penelitian
yang membutuhkan dana lebih.
31. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak
semenarik topik skripsi teman lain
32. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk
menyusun skripsi
33. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan
untuk menyusun skripsi
34. Keluarga tidak menasihati saya mengenai cara mengatur waktu dalam
mengerjakan skripsi
35. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses
menyusun skripsi
36. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang
137
saya hadapi dalam menyusun skripsi
37. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan
38. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya
butuhkan untuk menyusun skripsi
39. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk
perbaikan skripsi
40. Dosen pembimbing menganjurkan saya untuk berdiskusi dengan teman-
teman dalam menyusun skripsi
41. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara
penulisan skripsi
42. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan
skripsi
43. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh
kerja keras untuk mewujudkannya
44. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan
judul penelitian.
45. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode
penelitian
46. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih
metode penelitian
47. Dosen pembimbing tidak menyarankan saya untuk berdiskusi dengan
teman dalam menyusun skripsi
48. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami
kebimbingungan dalam menyusun skripsi
49. Ketika berkumpul teman- teman kelompok penyusunan skripsi saya
sibuk dengan skripsi masing-masing
50. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu
perbaikan lagi
51. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan
tanpa memberi arahan
138
52. Saya bersama teman-teman berkumpul untuk saling memotivasi dalam
menyusun skripsi
53. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung
54. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang
saya hadapi dalam menyusun skripsi
55. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam
melakukan penelitian
56. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi
bersama-sama
57. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitan-
kesulitan dalam penyusunan skripsi
58. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya
ketika saya kesulitan mendapatkannya
59. Dosen pembimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk
skripsi saya
60. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk
saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi
61. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang
saya butuhkan
62. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi
kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh)
63. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan
dalam mengerjakan perbaikan skripsi
64. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama –
sama
65. Saya mengerjakan skripsi bersama kelompok penyusunan skripsi
diperpustakaan
139
Lampiran 5
LEMBAR JAWABAN
SKALA DUKUNGAN SOSIAL
Identitas Diri
Nama :
Jurusan :
Semester :
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Selamat Mengerjakan!!
No SS S CS TS STS
1.
2.
3.
4.
140
5.
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
141
27.
28.
29..
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
142
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63
64.
65.
TERIMA KASIH
143
144
Lampiran 6
KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN
TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)
Variabel
Sub variable
Indikator
Deskriptor
No item
+ -
Self efficacy
Dimensi self efficacy
1. Level 1.1 Keyakinan akan kemampuan
yang dimiliki mahasiswa
menghadapi tingkat kesulitan
dalam proses bimbingan skripsi.
1.2 Keyakinan yang dimiliki
mahasiswa menghadapi tingkat
kesulitan dalam penulisan skripsi.
1.3 Keyakinan akan kemampuan
mahasiswa dalam menghadapi
1, 2, 3
10, 11, 12
15, 16, 17,
18,19
4, 5, 6, 7,8.9
13, 14
20, 21, 22,
23, 24
145
kesulitan mencari literatur dan
sumber pustaka.
2. Strenght 2.1 Keyakinan mahasiswa untuk
bertahan dalam mengerjakan
perbaikan skripsi dalam kurun
waktu tertentu.
2.2 Keyakinan mahasiswa untuk
mempertahankan konsentrasi
dalam mengikuti bimbingan.
2.3 Keyakinan mahasiswa untuk
berusaha menghadapi hambatan
dalam mengerjakan skripsi
25, 26, 27
30, 31, 32
35, 36
28, 29
33,34
37, 38, 39,
40,41
3. Generality
3.1 Keyakinan mahasiswa untuk
mengerjakan revisi skripsi pada
berbagai situasi
3.2 Keyakinan mahasiswa untuk
menjalani serangkaian aktivitas
penyusunan skripsi.
42, 43, 44,
45, 46
51, 52
47, 48, 49,50
53, 54, 55,
56,57
146
3.3 Keyakinan mahasiswa untuk
memotivasi diri pada setiap
aktivitas penyusunan skripsi.
58, 59, 60,
61,62,63
64, 65
147
Lampiran 7
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat
meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan
skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat self-
efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam
menyusun skripsi.
Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian
skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada
pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin
kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian
penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi
anda dan identitas anda akan dirahasiakan.
Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Ainun Ni’mah
148
Lampiran 8
PETUNJUK PENGISIAN SKALA SELF EFFICACY
Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:
1) Tulislah identitas diri Anda.
2) Skala self - efficacy ini terdiri dari 55 item pernyataan.
3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang
sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.
5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah
disediakan oleh peneliti.
6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang
dianggap salah.
SELAMAT MENGERJAKAN
149
Lampiran 9
SKALA SELF EFFICACY
Identitas Diri
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Semester : IX
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
SKALA SELF EFFICACY
***Selamat Mengerjakan***
NO PERNYATAAN
1. Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan
dalam skripsi
2. Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang
diberikan dosen pembimbing
3. Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen
pembimbing untuk perbaikan skripsi
150
4. Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar
ketika bimbingan
5. Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan
6. Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen
pembimbing
7. Saya tidak sanggup mempertahankan argumen saya mengenai alasan
menentukan topic
8. Saya tidak menemui dosen pembimbing apabila temam saya tidak
mengajak untuik bimbingan bersama
9. Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan
10. Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan
skripsi
11. Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki
tata penulisan skripsi
12. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai
panduan dalam penulisan skripsi
13. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat
skripsi
14. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan
orang lain
15. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi
sesulit apapun
16. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung
penelitian saya sekalipun rumit
17. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas
skripsi
18. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang
saya butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri
19. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari
151
literatur yang dibutuhkan
20. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia
di perpustakaan kampus sendiri
21. Saya mampu berusaha mencari buku panduan untuk memperbaiki
rancangan metode penelitian saya
22. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi
skripsi saya
23. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung
skripsi
24. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas
data dalam skripsi
25. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang
tidak saya kurang/ tidak pahami
26. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam
perbaikan skripsi (revisi)
27. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut
malam
28. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam
29. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode
penelitian
30. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan
dosen pembimbing
31. Saya merasa tidak mampu berkonsentrasi menjalani bimbingan berjam-
jam
32. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan
yang memakan waktu lama
33. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika
bimbingan
34. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan
rancangan penelitian kepada dosen pembimbing
152
35. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik
penelitian
36. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai
masalah
37. Saya tidak yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi dan
metode penelitian secara bersamaan
38. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang /
tidak saya pahami
39. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak
perbaikan
40. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan
41. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang
berhubungan dengan skripsi
42. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan
keadaan ramai ataupun sepi disekitar saya
43. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun
44. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja
45. Saya yakin tidak mampu mengerjakan skripsi dengan suara musik yang
keras
46. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil
mengerjakan tugas lain
47. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol
dengan teman-teman
48. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya
sambil menonton televise
49. Saya hanya mampu merancang metode penelitian yang sederhana saja
50. Saya yakin mampu merancang penelitian yang melibatkan dua variable
51. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil
153
mengobrol dengan teman-teman
52. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/
pekerjaan lain
53. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai
dengan panduan penyusunan karya ilmiah.
54. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya
55. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat
pembahasan hasil penelitian
56. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan
orang lain / teman
57. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat
penelitian
58. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa
saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini
59. Saya memotivasi diri dengan membuat jadwal perbaikan skripsi/revisi
60. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi
disemester ini
61. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk
memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi
62. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi
saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi
63. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat
64. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat
memotivasi diri saya untuk menyusun skripsi
65. Saya menonton film tentang pendidikan untuk menyemangati diri
sebelum mengerjakan skripsi
TERIMA KASIH
154
Lampiran 10
LEMBAR JAWABAN
SKALA SELF EFFICACY
Identitas Diri
Nama :
Jurusan :
Semester :
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Selamat Mengerjakan!!
No SS S CS TS STS
1.
2.
3.
4.
5.
155
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
156
28.
29..
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
157
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63
64.
65.
TERIMA KASIH
Lampiran 11
158
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 33 5 5 3 5 4 4 4 3 5 3 4 2 4 2 2 3 3 4 2 44 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 55 4 3 2 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 1 3 4 4 4 36 3 3 3 3 1 5 2 4 5 5 5 4 1 4 4 1 5 1 5 17 5 3 4 3 4 5 2 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 48 4 5 2 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 39 4 3 3 3 2 4 2 4 5 4 4 2 2 2 3 4 4 2 3 410 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 511 5 4 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4 3 4 2 3 3 3 5 212 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 413 4 3 2 3 5 1 1 3 5 4 2 3 5 3 4 1 2 5 3 114 3 3 2 3 5 2 1 5 5 5 5 3 5 3 1 3 5 5 4 315 3 4 3 4 5 1 1 5 5 4 1 3 5 3 1 4 4 5 4 416 3 3 2 3 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 1 417 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 1 3 1 1 1 5 3 1 518 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 319 3 4 2 4 4 4 3 5 5 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 520 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 521 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 422 4 3 1 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 5 5 5 4 323 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 424 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 2 4 4 5 3 426 3 3 1 3 5 5 4 5 5 3 4 1 5 1 1 3 4 5 1 327 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 428 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 329 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 330 3 3 3 3 4 5 5 5 2 2 2 3 4 3 5 4 3 4 2 231 3 2 2 2 3 5 2 5 2 4 4 4 3 4 2 3 5 3 4 332 5 4 4 4 5 3 5 5 2 4 3 4 5 4 4 4 5 5 2 433 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 234 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 435 4 2 4 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 336 5 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2
SX 139 131 104 131 144 135 119 153 161 148 143 128 144 128 101 126 147 144 129 120
SX2
395 342 234 342 400 320 294 434 540 425 400 301 400 301 203 295 399 400 311 296
SXY 16250 14815 11031 14815 15975 14248 12053 16570 19525 17526 16731 14691 15975 14691 11010 14078 16375 15975 15405 13250
rxy 0,436 0,500 -0,146 0,500 0,480 0,474 0,482 0,500 0,278 0,658 0,652 0,485 0,480 0,485 0,126 0,596 0,692 0,480 0,426 0,528
rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Kriteria Valid ValidTidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid
sb2
0,6944 0,8087 0,9016 0,8087 1,0857 1,5071 1,6468 0,6500 1,1135 0,7302 1,1706 1,1111 1,0857 1,1111 1,7611 1,4000 0,8214 1,0857 1,3929 1,2571
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA DUKUNGAN SOSIAL
NoBUTIR SOAL
159
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 43 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 24 3 2 3 3 1 2 5 4 3 2 5 5 4 2 3 3 4 3 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 2 5 5 5 54 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 44 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 1 45 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 31 1 5 1 3 3 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 54 4 4 4 4 3 2 4 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 35 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 2 5 5 43 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 35 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 2 42 2 4 1 4 1 3 1 3 5 4 1 4 1 1 3 2 4 3 43 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 54 4 4 4 4 2 3 5 4 5 1 5 5 5 4 2 2 4 4 53 5 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 1 4 2 4 2 5 4 45 5 5 5 3 5 1 5 1 5 5 5 5 3 3 5 5 5 1 54 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 3 35 3 5 4 5 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 4 45 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 45 5 4 5 4 2 4 5 4 3 4 5 5 2 5 5 5 5 4 44 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 35 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 5 2 2 2 2 2 2 24 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 43 4 4 5 3 5 1 5 5 5 5 5 3 3 5 5 2 5 3 55 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5 5 54 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 25 4 5 2 2 2 3 3 4 1 4 3 4 4 2 4 2 4 3 43 4 4 4 4 4 4 2 3 5 1 2 3 2 3 3 2 5 3 54 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 32 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 42 5 2 4 3 2 3 4 3 5 3 4 3 3 3 2 2 4 2 44 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 33 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2
138 143 139 147 139 139 128 144 136 143 136 144 141 115 128 129 118 154 124 137
329 369 328 420 351 410 301 423 362 432 378 423 378 253 334 310 315 453 296 372
14412 14591 14486 15978 16034 15635 14691 16178 16103 16473 15016 16178 15774 12820 14496 13203 13668 16929 13917 15248
0,546 0,291 0,449 0,628 0,588 0,625 0,485 0,525 0,578 0,276 0,463 0,525 0,432 0,197 0,539 0,271 0,443 0,467 0,533 0,307
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
ValidTidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
ValidValid Valid Valid
Tidak
Valid
1,1143 0,8849 0,8087 1,2786 0,8659 1,5516 1,1111 1,2571 0,8063 0,9421 1,2635 1,2571 0,8786 0,8468 1,0540 0,7071 1,2349 0,6063 1,1111 0,9040
BUTIR SOAL
160
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 35 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 2 35 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 2 1 2 4 3 3 25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 2 5 5 5 5 5 5 1 53 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 3 5 4 4 5 4 3 24 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 45 4 4 5 4 3 3 3 3 5 3 3 4 4 5 3 4 3 4 55 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 4 3 33 3 4 3 4 3 4 1 4 2 1 4 3 4 3 2 3 4 5 25 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 43 3 5 3 3 3 5 3 2 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 33 3 5 3 5 4 2 3 2 2 2 2 4 5 5 4 5 4 3 32 4 2 1 5 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 4 2 2 25 5 5 3 5 5 2 3 5 3 3 1 5 5 5 4 5 3 1 55 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 5 3 1 24 3 3 1 4 4 3 1 2 3 3 5 4 3 4 1 5 4 2 45 3 5 1 5 3 5 4 3 3 1 1 5 5 3 5 5 3 1 15 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 3 5 4 5 4 4 44 4 4 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 5 5 4 5 3 4 45 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 44 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 45 3 5 3 5 3 3 3 4 3 2 2 5 4 4 2 5 5 1 45 4 4 4 5 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 5 4 3 32 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 44 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 44 3 3 4 5 3 4 3 4 4 1 1 5 2 2 4 5 4 2 35 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 34 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 35 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 1 2 4 2 3 5 54 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 5 3 2 3 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 53 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 32 4 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 34 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 42 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2
148 129 144 127 150 132 132 114 124 122 101 97 143 133 133 124 152 134 112 124
403 329 393 280 432 315 344 262 274 304 201 179 402 386 352 304 450 331 228 277
16360 15021 16158 13073 16697 14810 14470 12483 12967 14111 11449 10373 16508 15977 15912 13507 17452 14663 10940 13059
0,620 0,524 0,535 0,516 0,439 0,534 0,286 0,470 0,252 0,447 0,455 0,131 0,543 0,513 0,591 0,519 0,516 0,691 0,115 0,522
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak
ValidValid
Tidak
ValidValid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid
1,0730 0,6500 0,6857 1,1135 0,7143 0,5714 0,8000 0,9429 0,7111 1,1016 1,1325 1,0754 0,7706 1,4754 1,2468 0,8254 0,8635 0,6063 1,5302 1,1111
BUTIR SOAL
161
61 62 63 64 65
5 5 5 5 4 263 69169
4 4 3 4 5 233 54289
3 4 3 4 3 221 48841
5 5 5 5 5 304 92416
3 3 4 3 4 224 50176
5 5 5 5 4 240 57600
4 3 4 4 4 261 68121
4 5 5 4 1 249 62001
4 5 4 4 4 217 47089
5 5 5 5 5 292 85264
4 5 5 5 3 244 59536
5 5 4 5 3 265 70225
2 2 2 2 2 177 31329
5 5 3 5 3 258 66564
1 1 2 2 4 226 51076
2 4 4 3 5 231 53361
5 5 5 5 5 243 59049
5 5 4 4 4 246 60516
4 5 4 4 3 231 53361
4 4 5 2 3 288 82944
4 4 4 4 4 248 61504
2 4 5 4 3 256 65536
3 4 3 4 5 244 59536
4 2 2 2 5 231 53361
5 4 4 3 3 260 67600
2 4 3 5 4 230 52900
5 5 5 5 4 306 93636
4 4 4 4 5 252 63504
4 4 4 4 3 235 55225
2 2 2 2 4 220 48400
2 3 3 3 4 213 45369
5 5 5 5 3 268 71824
3 3 2 2 3 187 34969
4 3 4 2 4 192 36864
3 3 2 4 3 206 42436
2 2 3 3 3 191 36481
133 141 136 136 134 8652 2112072
374 409 373 398 339
15303 16435 15694 16225 14591
0,622 0,618 0,690 0,574 0,220 k = 65
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 Ssb2
= 67,57
Valid Valid Valid ValidTidak
Validst
2 = 934,51
1,4183 1,2786 1,1492 1,2063 0,8921 r11 = 0,942
BUTIR SOAL Y
2Y
162
Lampiran 13
Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
S
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x
=
x -2
x -2
=
Pada = 5% dengan N= 24 diperoleh rtabel = 36
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid
5682
568222778
395 22778
95
1340
16 42436 824
34969 374
9
25 36481 955
206
191
187
192
729
16 67600 1040
4
36864 576
690
25 71824
217
4
5
3
X5
4
5
5
5
4
5 221
304
224
2494
4
5
4
3
3 240
177
265
261
4
95
3
3
4
3
3
5
2
92416
16
5682
258
226
231
243
260
230
268
68121
57600
1520
25
25
16
62001
16
25
50176
31329
720
59536
47089
85264292
244
16
9
25
rxy 0,425
rxy
66564
1369180
9
9 51076
9 59049
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
XY
54289
48841
13156916925
25
263
233
Y X2
Y2
16
13691803639536 95
896
868
36
1220
678
932
1105
996
70225
708
1060
0,329
1305
774
9 52900
16
9 53361 693
1460
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xyr
SUNSUSCNSC
SUSCNSCU=
163
Rumus :
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians Total
=
2. Varians Butir
=
= =
= =
3. Koefisien reliabilitas
65 - 1
=
Pada = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat
disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel
0,962
1 -60,25
1131,749
65
= 60,25Ssb2
0,7936
37213336sb65
2
0,9436
sb22 266
11436
8434
36=
36412836
=362015510
st2
1,17
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
r11 =
r11
sb12
1131,749
36
2
2
2
2
÷÷
ø
ö
çç
è
æ S÷
ø
öçè
æ
=
2
2
11 11k
k
t
brs
s
( )
N
N
SUSU
=
2
2
2
ts
.
.
.
164
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DUKUNGAN SOSIAL
No Korelasi r tabel Validitas
1. 0,436 0,329 Valid
2. 0,500 0,329 Valid
3. -0,146 0,329 Tidak Valid
4. 0,500 0,329 Valid
5. 0,480 0,329 Valid
6. 0,474 0,329 Valid
7. 0,482 0,329 Valid
8. 0,500 0,329 Valid
9. 0,278 0,329 Tidak Valid
10. 0,658 0,329 Valid
11. 0,652 0,329 Valid
12. 0,485 0,329 Valid
13. 0,480 0,329 Valid
14. 0,485 0,329 Valid
15. 0,126 0,329 Tidak Valid
16. 0,596 0,329 Valid
17. 0,692 0,329 Valid
18. 0,480 0,329 Valid
19. 0,426 0,329 Valid
20. 0,528 0,329 Valid
21. 0,546 0,329 Valid
22. 0,291 0,329 Tidak Valid
23. 0,628 0,329 Valid
24. 0,588 0,329 Valid
25. 0,449 0,329 Valid
26. 0,625 0,329 Valid
27. 0,485 0,329 Valid
28. 0,525 0,329 Valid
29. 0,578 0,329 Valid
30. 0,276 0,329 Tidak Valid
31. 0,463 0,329 Valid
32. 0,525 0,329 Valid
33. 0,432 0,329 Valid
34. 0,197 0,329 Tidak Valid
35. 0,539 0,329 Valid
36. 0,271 0,329 Tidak Valid
37. 0,443 0,329 Valid
38. 0,467 0,329 Valid
39. 0,533 0,329 Valid
165
40. 0,307 0,329 Tidak Valid
41. 0,620 0,329 Valid
42. 0,524 0,329 Valid
43. 0,535 0,329 Valid
44. 0,516 0,329 Valid
45. 0,439 0,329 Valid
46. 0,534 0,329 Valid
47. 0,286 0,329 Tidak Valid
48. 0,470 0,329 Valid
49. 0,252 0,329 Tidak Valid
50. 0,447 0,329 Valid
51. 0,455 0,329 Valid
52. 0,131 0,329 Tidak Valid
53. 0,543 0,329 Valid
54. 0,513 0,329 Valid
55. 0,591 0,329 Valid
56. 0,519 0,329 Valid
57. 0,516 0,329 Valid
58. 0,691 0,329 Valid
59. 0,115 0,329 Tidak Valid
60. 0,522 0,329 Valid
61. 0,622 0,329 Valid
62. 0.618 0,329 Valid
63. 0,690 0,329 Valid
64. 0,574 0,329 Valid
65. 0,220 0,329 Tidak Valid
Lampiran 15
166
1 2 3 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 3 3 4 4 2 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 32 4 4 4 2 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 43 4 1 4 5 5 5 3 1 4 1 4 1 2 5 4 4 44 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 3 5 5 55 4 3 3 4 3 5 3 1 4 3 3 2 4 3 4 4 36 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 37 3 4 2 3 5 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 38 5 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 5 49 5 4 4 3 5 5 4 1 5 4 4 2 3 3 3 3 410 4 4 2 3 5 5 4 1 4 4 2 4 3 3 5 4 211 5 4 4 4 4 2 5 1 5 4 4 4 3 4 3 5 512 5 3 4 5 5 5 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 513 2 4 2 2 4 4 4 1 2 4 2 2 2 3 2 2 214 5 3 5 5 5 5 1 3 5 3 5 4 5 5 5 5 515 2 2 4 4 5 4 3 5 2 2 4 2 4 3 4 5 416 3 2 2 4 5 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 217 5 5 3 5 5 5 1 1 5 5 3 4 3 5 5 5 518 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 419 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 2 4 4 5 5 320 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 421 3 4 3 4 3 5 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 422 2 3 3 4 4 5 4 2 2 3 3 5 3 4 3 4 423 3 3 3 4 5 5 4 1 3 3 3 2 4 4 4 4 324 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 225 4 3 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 426 2 4 3 4 5 2 2 5 2 4 3 3 4 4 4 3 427 5 3 5 2 5 5 5 3 5 3 5 4 4 3 5 5 528 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 4 4 4 4 5 429 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 430 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 231 3 1 4 3 4 4 5 3 3 1 4 2 3 3 3 4 332 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 433 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 334 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 335 3 2 2 2 5 2 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 436 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3
SX 128 114 124 129 145 147 123 95 128 114 124 107 123 131 136 144 130
SX2
364 266 316 351 422 438 321 215 364 266 316 219 305 359 384 423 337
SXY 15224 12808 14475 15151 17040 16659 13984 10148 15224 12808 14475 11969 14399 14895 15625 16567 14521
rxy 0,781 0,480 0,662 0,566 0,490 0,531 0,224 -0,056 0,781 0,480 0,662 0,525 0,539 0,569 0,681 0,663 0,691
rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak
Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
sb2
1,1683 0,9429 0,9397 0,9929 1,0563 1,1643 1,3929 1,8944 1,1683 0,9429 0,9397 0,9421 0,7071 0,6373 0,7492 0,8000 0,8730
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA SELF EFFICACY
NoBUTIR SOAL
167
BUTIR SOAL
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 333 3 4 2 4 3 3 1 4 4 4 2 4 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 1 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 53 4 5 3 3 5 5 5 3 3 5 3 3 1 3 34 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 34 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 43 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 55 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 55 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 44 4 2 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 55 4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 3 4 5 4 55 3 4 2 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 52 4 2 2 3 2 2 4 2 4 4 1 2 4 2 45 3 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 52 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 5 3 33 2 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 25 5 3 2 5 5 5 1 3 5 5 5 3 5 3 54 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 55 4 3 3 4 5 4 4 2 3 4 4 2 4 2 34 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 43 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 32 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 43 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 32 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 44 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 2 4 2 35 3 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 55 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 2 5 4 5 53 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 4 4 3 3 4 1 4 2 5 1 4 3 4 43 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 34 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 42 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 33 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 32 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3
128 114 124 110 131 136 131 120 123 118 139 110 123 146 123 139
364 266 316 221 359 384 344 305 306 296 375 283 306 436 306 397
15224 12808 14475 12199 14895 15625 14687 14497 14830 13450 15657 12834 14830 16637 14830 15970
0,781 0,480 0,662 0,302 0,569 0,681 0,478 0,507 0,601 0,471 0,575 0,592 0,601 0,309 0,601 0,641
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid ValidTidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid
1,1683 0,9429 0,9397 0,6825 0,6373 0,7492 0,7516 1,2000 0,7071 0,8349 0,6373 0,9683 0,7071 0,7397 0,7071 0,8087
168
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 515 3 1 3 3 3 3 5 3 2 2 3 4 5 3 5 1 34 2 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 4 2 3 2 35 4 3 5 4 3 5 5 4 2 3 4 5 5 4 5 1 55 4 3 5 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 34 3 3 4 3 4 3 4 3 3 1 4 4 4 3 4 3 34 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 45 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 4 54 5 4 3 5 3 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 3 54 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 45 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 55 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 55 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 54 2 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 5 4 4 4 4 45 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 3 54 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 34 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 4 2 4 2 2 4 25 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 54 2 2 3 4 3 5 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 54 4 2 2 2 2 3 4 4 2 2 5 4 4 2 4 3 34 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 44 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 4 3 5 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 43 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 32 2 2 4 3 2 4 2 2 4 2 4 4 2 3 2 4 44 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 43 4 2 2 4 5 3 3 4 2 4 3 1 3 4 4 2 35 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 54 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 54 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 32 2 3 5 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 2 4 4 43 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 34 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 43 4 4 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 44 3 5 2 5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 32 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 33 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3
143 124 127 129 129 124 139 143 124 129 127 137 142 143 129 135 127 139
444 314 340 353 348 296 397 444 314 310 321 357 427 444 348 345 301 397
17732 13494 14288 15115 15030 13606 15970 17732 13494 13338 14393 14979 16767 17732 15030 14209 12780 15970
0,741 0,557 0,597 0,289 0,596 0,509 0,641 0,741 0,557 0,539 0,608 0,306 0,544 0,741 0,596 0,288 0,295 0,641
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid ValidTidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
0,7706 1,2254 1,3421 1,0500 1,1071 0,8825 0,8087 0,7706 1,2254 1,1071 1,2278 0,5040 1,0825 0,7706 1,1071 0,5929 1,0563 0,8087
BUTIR SOAL
169
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 655 3 3 1 3 4 2 5 4 3 1 4 5 3 217 47089
4 2 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 224 50176
5 4 3 1 3 5 5 2 5 3 4 4 5 4 243 59049
5 4 5 5 5 3 2 5 5 5 5 3 5 4 268 71824
4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 4 4 213 45369
4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 262 68644
5 4 2 4 4 5 4 4 4 2 3 4 5 4 241 58081
4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 273 74529
4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 239 57121
5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 259 67081
5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 273 74529
5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 1 284 80656
4 2 2 4 4 4 5 5 5 2 4 2 4 3 202 40804
5 1 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 287 82369
4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 5 232 53824
4 1 4 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 3 198 39204
5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 3 5 5 282 79524
4 2 3 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 229 52441
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 231 53361
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 259 67081
4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 227 51529
4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 227 51529
3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 225 50625
2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 172 29584
4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 259 67081
3 4 3 2 4 2 5 2 4 3 4 2 3 3 208 43264
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 300 90000
4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 277 76729
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 217 47089
2 2 4 3 2 3 2 2 4 4 1 4 2 2 193 37249
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 212 44944
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 245 60025
3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 185 34225
4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 200 40000
2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 191 36481
3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 180 32400
143 124 131 122 142 143 140 141 151 131 120 123 143 133 8434 2015510
444 314 344 294 409 422 399 411 444 344 305 306 444 372
17732 13494 14687 13316 17140 17114 15994 15563 17501 14687 14497 14830 17732 14983
0,741 0,557 0,478 0,270 0,800 0,743 0,504 0,270 0,583 0,478 0,507 0,601 0,741 0,293 k = 65
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 Ssb2
= 60,25
Valid Valid ValidTidak
ValidValid Valid Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid Valid Valid
Tidak
Validst
2 = 1131,75
0,7706 1,2254 0,7516 0,9873 0,9111 0,9992 1,0730 0,9357 0,4468 0,7516 1,2000 0,7071 0,7706 0,7897 r11 = 0,962
Y2Y
170
Lampiran 16
Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
S
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x
=
x -2
x -2
=
Pada = 5% dengan N= 24 diperoleh rtabel = 36
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid
5682
568222778
395 22778
95
1340
16 42436 824
34969 374
9
25 36481 955
206
191
187
192
729
16 67600 1040
4
36864 576
690
25 71824
217
4
5
3
X5
4
5
5
5
4
5 221
304
224
2494
4
5
4
3
3 240
177
265
261
4
95
3
3
4
3
3
5
2
92416
16
5682
258
226
231
243
260
230
268
68121
57600
1520
25
25
16
62001
16
25
50176
31329
720
59536
47089
85264292
244
16
9
25
rxy 0,425
rxy
66564
1369180
9
9 51076
9 59049
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
XY
54289
48841
13156916925
25
263
233
Y X2
Y2
16
13691803639536 95
896
868
36
1220
678
932
1105
996
70225
708
1060
0,329
1305
774
9 52900
16
9 53361 693
1460
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xyr
SUNSUSCNSC
SUSCNSCU=
171
Lampiran 17
Rumus :
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians Total
=
2. Varians Butir
=
= =
= =
3. Koefisien reliabilitas
65 - 1
=
Pada = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat
disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel
0,962
1 -60,25
1131,749
65
= 60,25Ssb2
0,7936
37213336sb65
2
0,9436
sb22 266
11436
8434
36=
36412836
=362015510
st2
1,17
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
r11 =
r11
sb12
1131,749
36
2
2
2
2
÷÷
ø
ö
çç
è
æ S÷
ø
öçè
æ
=
2
2
11 11k
k
t
brs
s
( )
N
N
SUSU
=
2
2
2
ts
.
.
.
172
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SELF – EFFICACY
No Korelasi r tabel Validitas
1. 0,781 0,329 Valid
2. 0,480 0,329 Valid
3. 0,662 0,329 Valid
4. 0,566 0,329 Valid
5. 0,490 0,329 Valid
6. 0,531 0,329 Valid
7. 0,224 0,329 Tidak Valid
8. -0,056 0,329 Tidak Valid
9. 0,781 0,329 Valid
10. 0,480 0,329 Valid
11. 0,662 0,329 Valid
12. 0,525 0,329 Valid
13. 0,539 0,329 Valid
14. 0,569 0,329 Valid
15. 0,681 0,329 Valid
16. 0,663 0,329 Valid
17. 0,691 0,329 Valid
18. 0,781 0,329 Valid
19. 0,480 0,329 Valid
20. 0,662 0,329 Valid
21. 0,302 0,329 Tidak Valid
22. 0,569 0,329 Valid
23. 0,681 0,329 Valid
24. 0,478 0,329 Valid
25. 0,507 0,329 Valid
26. 0,601 0,329 Valid
27. 0,471 0,329 Valid
28. 0,575 0,329 Valid
29. 0,592 0,329 Valid
30. 0,601 0,329 Valid
31. 0,309 0,329 Tidak Valid
32. 0,601 0,329 Valid
33. 0,641 0,329 Valid
34. 0,741 0,329 Valid
35. 0,557 0,329 Valid
36. 0,597 0,329 Valid
37. 0,289 0,329 Tidak Valid
38. 0,596 0,329 Valid
39. 0,509 0,329 Valid
40. 0,641 0,329 Valid
41. 0,741 0,329 Valid
173
42. 0,557 0,329 Valid
43. 0,539 0,329 Valid
44. 0,608 0,329 Valid
45. 0,306 0,329 Tidak Valid
46. 0,544 0,329 Valid
47. 0,741 0,329 Valid
48. 0,596 0,329 Valid
49. 0,288 0,329 Tidak Valid
50. 0,295 0,329 Tidak Valid
51. 0,641 0,329 Valid
52. 0,741 0,329 Valid
53. 0,557 0,329 Valid
54. 0,478 0,329 Valid
55. 0,270 0,329 Valid
56. 0,800 0,329 Valid
57. 0,743 0,329 Valid
58. 0,504 0,329 Valid
59. 0,270 0,329 TidakValid
60. 0,583 0,329 Valid
61. 0,478 0,329 Valid
62. 0,507 0,329 Valid
63. 0,601 0,329 Valid
64. 0,741 0,329 Valid
65. 0,293 0,329 Tidak Valid
Lampiran 19
174
KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN
TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING
Variabel
Sub variable
Indikator
Deskriptor
No item
+ -
Dukungan
social
Bentuk- bentuk
dukungan social
1. Dukungan
emosi
1.1 Ungkapan perasaan empati dan
kepedulian dalam bentuk perhatian yang
diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi.
1, 2, 3, 4,5 6, 7, 8
2. Dukungan
penghargaan
2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain.
2.2 Dorongan untuk maju yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain.
9, 10
13, 14, 15,
16, 17, 18
22, 23, 24
11, 12
19, 20, 21
25, 26
175
2.3 Perbandingan positif yang diterima
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dari orang lain.
3. Dukungan
instrumental
3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain
kepada mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi.
27, 28, 29,
30
31, 32
4. Dukungan
informasi
4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang
sedang menyusun skripsi dari orang lain.
4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi dari orang
lain.
33, 34, 35
38, 39, 40
36, 37
41, 42, 43
5. Dukungan
jaringan sosial
5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang
dirasakan mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dari kelompok tertentu.
44, 45, 46,
47, 48, 49
50, 51, 52
176
Lampiran 20
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat
meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini
merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi.
Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian
skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada
pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin
kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian
penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi
anda dan identitas anda akan dirahasiakan.
Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Ainun Ni’mah
177
Lampiran 21
PETUNJUK PENGISIAN
SKALA DUKUNGAN SOSIAL
Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:
1) Tulislah identitas diri Anda.
2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan
3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang
sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.
5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah
disediakan oleh peneliti.
6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang
dianggap salah.
SELAMAT MENGERJAKAN
178
SKALA DUKUNGAN SOSIAL
Identitas Diri
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Semester : IX
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
***Selamat Mengerjakan***
NO PERNYATAAN
1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap
bimbingan sehingga saya bersemangat
2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda
merevisi skripsi setelah bimbingan
3. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
4. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya
5. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi
6. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika
179
menyusun skripsi
7. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan
dalam mengerjakan skripsi
8. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam
mencari referensi
9. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi
skripsi saya
10. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam
menyusun skripsi
11. Keluarga selalu menyalahkan saya karena saya belum bisa
menyelesaikan skripsi
12. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya
13. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan
skripsi
14. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan
15. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui
dosen pembimbing meskipun sulit ditemui
16. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa
menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui
17. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan
skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh
18. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk
skripsi saya
19. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi
20. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya
mengalami kemajuan yang positif
21. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya
22. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang
bermanfaat seperti halnya orang lain
180
23. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa
menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain
24. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam
mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain
25. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang
lain
26. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak
semenarik topik skripsi teman lain
27. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk
menyusun skripsi
28. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan
untuk menyusun skripsi
29. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses
menyusun skripsi
30. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan
31. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya
butuhkan untuk menyusun skripsi
32. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk
perbaikan skripsi
33. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara
penulisan skripsi
34. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan
skripsi
35. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh
kerja keras untuk mewujudkannya
36. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan
judul penelitian.
37. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode
penelitian
181
38. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih
metode penelitian
39. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami
kebimbingungan dalam menyusun skripsi
40. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu
perbaikan lagi
41. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan
tanpa memberi arahan
42. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung
43. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang
saya hadapi dalam menyusun skripsi
44. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam
melakukan penelitian
45. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi
bersama-sama
46. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitan-
kesulitan dalam penyusunan skripsi
47. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya
ketika saya kesulitan mendapatkannya
48. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk
saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi
49. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang
saya butuhkan
50. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi
kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh)
51. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan
dalam mengerjakan perbaikan skripsi
52. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama –
sama
182
Lampiran 22
LEMBAR JAWABAN
SKALA DUKUNGAN SOSIAL
Identitas Diri
Nama :
Jurusan :
Semester :
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Selamat Mengerjakan!!
No SS S CS TS STS
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
183
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29..
30.
184
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
185
Lampiran 23
KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN
TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING
Variabel
Sub variable
Indikator
Deskriptor
No item
+ -
Self efficacy
Dimensi self efficacy
1. Level 1.1 Keyakinan akan kemampuan
yang dimiliki mahasiswa
menghadapi tingkat kesulitan
dalam proses bimbingan skripsi.
1.2 Keyakinan yang dimiliki
mahasiswa menghadapi tingkat
kesulitan dalam penulisan
skripsi.
1.3 Keyakinan akan kemampuan
mahasiswa dalam menghadapi
kesulitan mencari literatur dan
sumber pustaka.
1, 2, 3
8, 9, 10
13, 14, 15, 16
4, 5, 6, 7
11, 12
17, 18, 19,
20, 21
186
2. Strenght 2.1 Keyakinan mahasiswa untuk
bertahan dalam mengerjakan
perbaikan skripsi dalam kurun
waktu tertentu.
2.2 Keyakinan mahasiswa untuk
mempertahankan konsentrasi
dalam mengikuti bimbingan.
2.3 Keyakinan mahasiswa untuk
berusaha menghadapi hambatan
dalam mengerjakan skripsi.
22, 23, 24
27, 28, 29
31, 32
25, 26
30
33, 34, 35,
36
3. Generality
3.1 Keyakinan mahasiswa untuk
mengerjakan revisi skripsi pada
berbagai situasi
3.2 Keyakinan mahasiswa untuk
menjalani serangkaian aktivitas
penyusunan skripsi.
3.3 Keyakinan mahasiswa untuk
memotivasi diri pada setiap
aktivitas penyusunan skripsi.
37, 38, 40,
41, 42
45
50, 51, 52, 53
39, 43, 44
46, 47, 48,
49
54, 55
187
Lampiran 24
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat
meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan
skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat self-
efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam
menyusun skripsi.
Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian
skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada
pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin
kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian
penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi
anda dan identitas anda akan dirahasiakan.
Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Ainun Ni’mah
188
Lampiran 25
PETUNJUK PENGISIAN
SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY
Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:
1) Tulislah identitas diri Anda.
2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 55 item pernyataan dan Skala self - efficacy
terdiri dari 55 item pernyataan.
3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang
sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.
5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah
disediakan oleh peneliti.
6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang
dianggap salah.
189
SELAMAT MENGERJAKAN
SKALA SELF EFFICACY
Identitas Diri
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Semester : IX
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
***Selamat Mengerjakan***
NO PERNYATAAN
1. Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan dalam
skripsi
2. Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang
diberikan dosen pembimbing
3. Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing
untuk perbaikan skripsi
4. Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar ketika
bimbingan
5. Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan
6. Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing
7. Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan
190
8. Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi
9. Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki tata
penulisan skripsi
10. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan
dalam penulisan skripsi
11. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat skripsi
12. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan orang
lain
13. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi
sesulit apapun
14. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung
penelitian saya sekalipun rumit
15. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi
16. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang saya
butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri
17. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari literatur
yang dibutuhkan
18. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia di
perpustakaan kampus sendiri
19. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi
skripsi saya
20. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung skripsi
21. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas data
dalam skripsi
22. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak
saya kurang/ tidak pahami
23. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam
perbaikan skripsi (revisi)
191
24. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam
25. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam
26. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode
penelitian
27. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan dosen
pembimbing
28. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan yang
memakan waktu lama
29. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika
bimbingan
30. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan
rancangan penelitian kepada dosen pembimbing
31. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik
penelitian
32. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai
masalah
33. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang / tidak
saya pahami
34. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak perbaikan
35. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan
36. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang
berhubungan dengan skripsi
37. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan keadaan
ramai ataupun sepi disekitar saya
38. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun
39. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja
40. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil mengerjakan
tugas lain
192
41. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol dengan
teman-teman
42. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya sambil
menonton televise
43. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil mengobrol
dengan teman-teman
44. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/
pekerjaan lain
45. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai
dengan panduan penyusunan karya ilmiah.
46. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya
47. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan
hasil penelitian
48. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan orang
lain / teman
49. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat
penelitian
50. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa
saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini
51. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi
disemester ini
52. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk
memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi
53. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya
bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi
54. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat
55. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat memotivasi
diri saya untuk menyusun skripsi
193
Lampiran 26
LEMBAR JAWABAN
SKALA SELF EFFICACY
Identitas Diri
Nama :
Jurusan :
Semester :
Alternatif Jawaban Yang Disediakan
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Selamat Mengerjakan!!
No SS S CS TS STS
1.
2.
3.
4.
5.
6
194
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
195
29..
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
196
51.
52.
53.
54.
55.
TERIMA KASIH
197
Lampiran 27
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
-
-
-
-
-
-
²
Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
48
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS DATA DUKUNGAN SOSIAL
236 13,1
144 199,83
92 17,59
7
1
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi Oi
-3,20 0,4993 0,0074 0,3531
0,1539 7,3894 9
1,1850
158 171 157,5 -2,41 0,4920 0,0455 2,1857 0 2,1857
144 157 143,5
14
0,3510
186 199 185,5 -0,82 0,2925 0,2849 13,6762 14 0,0077
172 185 171,5 -1,61 0,4464
199,5 -0,02 0,0076 0,2890 13,8734
228 241 227,5 1,57
0,0012
214 227 213,5 0,78 0,2815 0,1607 7,7138 9 0,2145
200 213
0,7740
241,5 2,37 0,4911
0,4422 0,0489 2,3481 1
= 4,7190
9,49
4,719 9,49
Daerah Daerah penolakan Ho
( )å=
=
k
1i i
2ii2
E
EO
198
Lampiran 28
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
-
-
-
-
-
-
²
Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
9,1436 9,49
234,5 2,50 0,4938
9,49
= 9,1436
208 216
3,0163
0,3962 0,0737 3,5396 1217 225 216,5 1,26 1,8221
207,5 0,64 0,2390 0,1572
199 207 198,5 0,02 0,0080
7,5477 6 0,3174
14 0,7651
6 0,4261
11,2220 11-0,60 0,2258 0,2338 0,0044
0,2310 11,0874
0,4671 0,0783 3,7599
181 189 180,5 -1,22 7,8261
UJI NORMALITAS DATA SELF EFFICACY
231 8,43
172 198,21
14,51
0,4700 0,0238 1,1431 3
7 2,7922
48
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi Oi
(Oi-Ei)²
0,3888 0,1630
Ei
226 234 225,5 1,88
59
7
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
172 180 171,5 -1,84
190 198 189,5
Daerah Daerah penolakan Ho
( )å=
=
k
1i i
2ii2
E
EO
199
Lampiran 29
Tabel Persiapan Analisis Korelasi
Berdasarkan tabel persiapan diperoleh:
= =
= =
= =
48 R-48 198 199 39204 39601 39402
45 R-45 196 192 38416
33666
47 R-47 187 204 34969 41616 38148
46 R-46
183 180 33489 32400
181 186 32761 34596
32940
46225 50740
40 R-40 183 180 33489 32400
172 181 29584 32761
32940
41 R-41 236 215 55696
31132
43 R-43
SX
SY
48 SX2
SY29592
9514 SXY
1931336
1895652
1907364
1907364
N
39
S 9592
47524R-39 218 172
9514 1931336 1895652
208 215 43264 46225 44720
42 R-42
36864 37632
44 R-44
35696
29584 37496
38 R-38 194 184 37636 33856
37 R-37 195 195 38025 38025 38025
36 R-36 179 175 32041 30625 31325
35 R-35 219 200 47961 40000
36290
32 R-32
43800
34 R-34
202 201 40804 40401 40602
39601 42188
33 R-33 190
218 200 47524 40000
191 36100 36481
209 231 43681 53361
43600
28 R-28
187 199 34969
44517
212 199 44944
48279
30 R-30
184 186 33856 34596 34224
31 R-31
39601 37213
29 R-29
27 R-27
42849 46782
25 R-25 202 216 40804 46656
209 213 43681 45369
43632
24 R-24
226 207 51076
31680
26 R-26
210 195 44100 38025 40950
23 R-23
38025 39975
21 R-21 190 189 36100 35721
176 180 30976 32400
35910
20 R-20
205 195 42025
29376
22 R-22
194 179 37636 32041 34726
19 R-19
36100 37050
17 R-17 189 191 35721 36481
144 204 20736 41616
36099
16 R-16
195 190 38025
37213
18 R-18
198 197 39204 38809 39006
15 R-15
40000 43600
13 R-13 212 199 44944 39601
187 199 34969 39601
42188
12 R-12
218 200 47524
48279
14 R-14
202 202 40804 40804 40804
11 R-11
38025 41145
9 R-09 220 197 48400 38809
209 231 43681 53361
43340
8 R-08
211 195 44521
49032
10 R-10
176 180 30976 32400 31680
6 R-06
209 213 43681 45369 44517
7 R-07 227 216 51529 46656
226
38025 38220
5 R-05 223 231 49729 53361
3 R-03 184 186 33856 34596 34224
2 R-02
51513
4 R-04
196 195 38416
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA
JURUSAN BIMBINGAN DAN KENSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG YANG
SEDANG MENYUSUN SKRIPSI
No Kode X Y X2 Y2 XY
1 R-01 203 222 41209 49284 45066
207 51076 42849 46782
200
Lampiran 30
Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi (rxy) dinyatakan dengan rumus:
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:
48
48 2 48
=
=
0,513
Karena nilai rx = 0.513 maka hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy
mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang
menyusun skripsi termasuk dalam kategori sedang / cukup tinggi
91553472 91258288
rxy
=697664 475100
=9514
9514
1931336 9592 1895652
1907364 9592
3,3146E+11
295184
=295184
575725,77
2 + 2+
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xy
YY NXX N
Y X - XY Nr
åååå
ååå=
Lampiran 31
201
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 R-1 34 85,00% ST 71 78,89% T 15 75,00% T 47 85,45% ST 30 66,67% S 203 78,08% T
2 R-2 37 92,50% ST 78 86,67% ST 17 85,00% ST 50 90,91% ST 37 82,22% T 226 86,92% ST
3 R-3 28 70,00% T 64 71,11% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 184 70,77% T
4 R-4 33 82,50% T 74 82,22% T 15 75,00% T 46 83,64% T 33 73,33% T 209 80,38% T
5 R-5 36 90,00% ST 78 86,67% ST 14 70,00% T 47 85,45% ST 40 88,89% ST 223 85,77% ST
6 R-6 33 82,50% T 79 87,78% ST 12 60,00% S 40 72,73% T 25 55,56% S 196 75,38% T
7 R-7 34 85,00% ST 79 87,78% ST 20 ####### ST 50 90,91% ST 39 86,67% ST 227 87,31% ST
8 R-8 26 65,00% S 65 72,22% T 11 55,00% S 40 72,73% T 27 60,00% S 176 67,69% S
9 R-9 39 97,50% ST 73 81,11% T 17 85,00% ST 45 81,82% T 37 82,22% T 220 84,62% ST
10 R-10 34 85,00% ST 74 82,22% T 16 80,00% T 45 81,82% T 35 77,78% T 211 81,15% T
11 R-11 34 85,00% ST 75 83,33% T 13 65,00% S 44 80,00% T 34 75,56% T 209 80,38% T
12 R-12 34 85,00% ST 70 77,78% T 11 55,00% S 47 85,45% ST 32 71,11% T 202 77,69% T
13 R-13 35 87,50% ST 78 86,67% ST 15 75,00% T 46 83,64% T 30 66,67% S 212 81,54% T
14 R-14 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 30 66,67% S 218 83,85% T
15 R-15 28 70,00% T 65 72,22% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 187 71,92% T
16 R-16 28 70,00% T 69 76,67% T 19 95,00% ST 45 81,82% T 29 64,44% S 198 76,15% T
17 R-17 30 75,00% T 71 78,89% T 17 85,00% ST 38 69,09% T 25 55,56% S 189 72,69% T
18 R-18 32 80,00% T 79 87,78% ST 13 65,00% S 42 76,36% T 23 51,11% R 195 75,00% T
19 R-19 21 52,50% S 51 56,67% S 12 60,00% S 32 58,18% S 20 44,44% R 144 55,38% S
20 R-20 31 77,50% T 76 84,44% ST 10 50,00% R 44 80,00% T 24 53,33% S 194 74,62% T
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE
NoKode
Resp
Dukungan emosiDukungan
penghargaan
Dukungan
instrumental
Dukungan informasi Dukungan jaringan
sosial TOTAL
202
21 R-21 26 65,00% S 70 77,78% T 14 70,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 190 73,08% T
22 R-22 34 85,00% ST 77 85,56% ST 15 75,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 205 78,85% T
23 R-23 26 65,00% S 65 72,22% T 11 55,00% S 40 72,73% T 27 60,00% S 176 67,69% S
24 R-24 34 85,00% ST 73 81,11% T 16 80,00% T 45 81,82% T 35 77,78% T 210 80,77% T
25 R-25 32 80,00% T 71 78,89% T 16 80,00% T 43 78,18% T 33 73,33% T 202 77,69% T
26 R-26 37 92,50% ST 78 86,67% ST 17 85,00% ST 50 90,91% ST 37 82,22% T 226 86,92% ST
27 R-27 33 82,50% T 74 82,22% T 15 75,00% T 46 83,64% T 33 73,33% T 209 80,38% T
28 R-28 28 70,00% T 64 71,11% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 184 70,77% T
29 R-29 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 30 66,67% S 218 83,85% T
30 R-30 28 70,00% T 65 72,22% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 187 71,92% T
31 R-31 34 85,00% ST 75 83,33% T 13 65,00% S 44 80,00% T 34 75,56% T 209 80,38% T
32 R-32 34 85,00% ST 70 77,78% T 13 65,00% S 47 85,45% ST 32 71,11% T 202 77,69% T
33 R-33 26 65,00% S 70 77,78% T 14 70,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 190 73,08% T
34 R-34 35 87,50% ST 78 86,67% ST 15 75,00% T 46 83,64% T 30 66,67% S 212 81,54% T
35 R-35 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 31 68,89% T 219 84,23% ST
36 R-36 32 80,00% T 63 70,00% T 14 70,00% T 40 72,73% T 23 51,11% R 179 68,85% T
37 R-37 29 72,50% T 65 72,22% T 13 65,00% S 44 80,00% T 36 80,00% T 195 75,00% T
38 R-38 29 72,50% T 71 78,89% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 194 74,62% T
39 R-39 34 85,00% ST 72 80,00% T 17 85,00% ST 51 92,73% ST 36 80,00% T 218 83,85% T
40 R-40 27 67,50% S 67 74,44% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 183 70,38% T
203
41 R-41 36 90,00% ST 81 90,00% ST 17 85,00% ST 55 ####### ST 37 82,22% T 236 90,77% ST
42 R-42 29 72,50% T 62 68,89% T 8 40,00% R 41 74,55% T 27 60,00% S 172 66,15% S
43 R-43 37 92,50% ST 71 78,89% T 15 75,00% T 44 80,00% T 34 75,56% T 208 80,00% T
44 R-44 27 67,50% S 67 74,44% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 183 70,38% T
45 R-45 30 75,00% T 71 78,89% T 17 85,00% ST 38 69,09% T 32 71,11% T 196 75,38% T
46 R-46 29 72,50% T 65 72,22% T 9 45,00% R 43 78,18% T 30 66,67% S 181 69,62% T
47 R-47 29 72,50% T 74 82,22% T 16 80,00% T 34 61,82% S 29 64,44% S 187 71,92% T
48 R-48 31 77,50% T 67 74,44% T 15 75,00% T 45 81,82% T 32 71,11% T 198 76,15% T
1521 79,22% T 3432 79,44% T 686 71,46% T 2114 80,08% T 1484 68,70% T 9592 76,86% T
0,00%Sangat Rendah 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
8,33%
Rendah 0,00% 0,00% 6,25% 0,00% 6,25% 0,00%
Sedang 14,58% 2,08% 29,17% 4,17% 43,75%
4,17% 14,58%
Tinggi 41,67% 68,75% 45,83% 70,83% 45,83% 77,08%
0
Distribusi Persentase Jawaban Responden
Sangat Tinggi 43,75% 29,17% 18,75% 25,00%
Sangat Rendah 0 0 0 0 0
4
Rendah 0 0 3 0 3 0
Sedang 7 1 14 2 21
2 7
Tinggi 20 33 22 34 22 37
Jumlah
Distribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi 21 14 9 12
204
Lampiran 32
204
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 R-1 93 88,57% ST 65 86,67% ST 64 67,37% S 222 80,73% T
2 R-2 84 80,00% T 55 73,33% T 68 71,58% T 207 75,27% T
3 R-3 73 69,52% T 48 64,00% S 65 68,42% T 186 67,64% S
4 R-4 84 80,00% T 59 78,67% T 70 73,68% T 213 77,45% T
5 R-5 92 87,62% ST 64 85,33% ST 75 78,95% T 231 84,00% T
6 R-6 79 75,24% T 53 70,67% T 63 66,32% S 195 70,91% T
7 R-7 86 81,90% T 62 82,67% T 68 71,58% T 216 78,55% T
8 R-8 68 64,76% S 50 66,67% S 62 65,26% S 180 65,45% S
9 R-9 77 73,33% T 53 70,67% T 67 70,53% T 197 71,64% T
10 R-10 75 71,43% T 55 73,33% T 65 68,42% T 195 70,91% T
11 R-11 87 82,86% T 58 77,33% T 86 90,53% ST 231 84,00% T
12 R-12 81 77,14% T 58 77,33% T 63 66,32% S 202 73,45% T
13 R-13 80 76,19% T 52 69,33% T 67 70,53% T 199 72,36% T
14 R-14 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T
15 R-15 77 73,33% T 56 74,67% T 66 69,47% T 199 72,36% T
16 R-16 82 78,10% T 51 68,00% S 64 67,37% S 197 71,64% T
17 R-17 76 72,38% T 52 69,33% T 63 66,32% S 191 69,45% T
18 R-18 76 72,38% T 60 80,00% T 54 56,84% S 190 69,09% T
19 R-19 83 79,05% T 59 78,67% T 62 65,26% S 204 74,18% T
20 R-20 64 60,95% S 57 76,00% T 58 61,05% S 179 65,09% S
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE
NoKode
Resp
Level Strenght Generality TOTAL
205
21 R-21 78 74,29% T 53 70,67% T 58 61,05% S 189 68,73% T
22 R-22 70 66,67% S 60 80,00% T 65 68,42% T 195 70,91% T
23 R-23 68 64,76% S 50 66,67% S 62 65,26% S 180 65,45% S
24 R-24 75 71,43% T 55 73,33% T 65 68,42% T 195 70,91% T
25 R-25 88 83,81% T 57 76,00% T 71 74,74% T 216 78,55% T
26 R-26 84 80,00% T 55 73,33% T 68 71,58% T 207 75,27% T
27 R-27 84 80,00% T 59 78,67% T 70 73,68% T 213 77,45% T
28 R-28 73 69,52% T 48 64,00% S 65 68,42% T 186 67,64% S
29 R-29 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T
30 R-30 77 73,33% T 56 74,67% T 66 69,47% T 199 72,36% T
31 R-31 87 82,86% T 58 77,33% T 86 90,53% ST 231 84,00% T
32 R-32 81 77,14% T 58 77,33% T 62 65,26% S 201 73,09% T
33 R-33 78 74,29% T 53 70,67% T 60 63,16% S 191 69,45% T
34 R-34 80 76,19% T 52 69,33% T 67 70,53% T 199 72,36% T
35 R-35 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T
36 R-36 62 59,05% S 52 69,33% T 61 64,21% S 175 63,64% S
37 R-37 76 72,38% T 55 73,33% T 64 67,37% S 195 70,91% T
38 R-38 74 70,48% T 56 74,67% T 54 56,84% S 184 66,91% S
39 R-39 73 69,52% T 58 77,33% T 41 43,16% R 172 62,55% S
40 R-40 71 67,62% S 53 70,67% T 56 58,95% S 180 65,45% S
206
41 R-41 87 82,86% T 60 80,00% T 68 71,58% T 215 78,18% T
42 R-42 83 79,05% T 49 65,33% S 49 51,58% R 181 65,82% S
43 R-43 87 82,86% T 60 80,00% T 68 71,58% T 215 78,18% T
44 R-44 71 67,62% S 53 70,67% T 56 58,95% S 180 65,45% S
45 R-45 76 72,38% T 52 69,33% T 64 67,37% S 192 69,82% T
46 R-46 84 80,00% T 51 68,00% S 51 53,68% S 186 67,64% S
47 R-47 82 78,10% T 59 78,67% T 63 66,32% S 204 74,18% T
48 R-48 79 75,24% T 54 72,00% T 66 69,47% T 199 72,36% T
3794 75,28% T 2652 73,67% T 3068 67,28% S 9514 72,08% TJumlah
Distribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi 2 2 2
7 7 24
0
Tinggi 39 39 20 36
0 0 0
12
Rendah 0 0 2 0
Sedang
41,67% 75,00%
0
Distribusi Persentase Jawaban Responden
Sangat Tinggi 4,17% 4,17% 4,17%
Sangat Rendah
0,00%
Sedang 14,58% 14,58% 50,00%
0,00%
Tinggi 81,25% 81,25%
0,00%Sangat Rendah 0,00% 0,00% 0,00%
25,00%
Rendah 0,00% 0,00% 4,17%
207
Lampiran 33
208