Post on 28-Apr-2019
GAMBARAN SUMBER-SUMBER RESILIENSI PADA
MAHASISWA YANG BEKERJA PART TIME
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Nariswari Galih Kusumaningtyas
NIM : 109114078
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Everything will be okay in the end, if its not okay,
its not the end.”
“What ever you decide to do, make sure it makes
you happy.”
“Jangan tunggu sampai hari esok apa yang bisa kamu
lakukan sekarang.”
“Jadilah apa yang kamu ingin bukan menjadi apa yang
ingin orang lain lihat.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ucapan Terimakasih dan saya persembahkan skripsi ini kepada Tuhan
Yesus Kristus untuk penyertaan, berkat, kasih dan anugerah-Nya
sehingga saya selalu dimampukan dan diberi kekuatan dalam
menghadapi segala sesuatu.
Untuk Bapak dan Ibu yang luar biasa yang selalu bekerja keras,
perhatian, pengertian, mendukung, mendorong dan memberi saya
semangat.
Untuk kakak-kakak dan dan adik yang selalu mendukung dan memberiku
semangat serta menghibur.
Untuk teman-teman dan sahabat yang selalu memberi semangat dan
hiburan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
GAMBARAN SUMBER-SUMBER RESILIENSI PADA
MAHASISWA YANG BEKERJA PART-TIME
Studi Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Nariswari Galih Kusumaningtyas
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran resiliensi pada mahasiswa yang bekerja
part time. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa berusia 18-25 tahun dan masih
menempuh atau menjalani kuliah namun sambil bekerja part time untuk berbagai macam alasan
dan tujuan. Jumlah informan adalah 3 orang. Data penelitian diperoleh menggunakan metode
wawancara. Proses validitas yang digunakan adalah validitas komunikatif dan peerde-briefing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber-sumber resiliensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang
bekerja part-time yaitu adanya dukungan dan hubungan yang baik dengan keluarga dan orang-
orang terdekat, serta kepercayaan dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri membuat mereka
mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Selain itu kepasrahan diri
pada Tuhan dan kontrol diri yang mereka miliki membantu mereka dalam menghadapi masalah
atau tekanan dengan lebih tenang.
Kata kunci : mahasiswa, bekerja part time, resiliensi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DESCRIPTION OF STUDENT’S RESILIENCE’S SOURCE WHO WORK
PART-TIME
Study in Psychology in Sanata Dharma University
Nariswari Galih Kusumaningtyas
ABSTRACT
This research was aimed to know the description of student’s resilience who work part-
time. The participants of this research were 18-25 years old at university as students who studied
and worked part-time because of some reasons. The total participants of this research were 3. The
data was taken using interview method. The validity process had been conducted by
communicative validity and peerde-briefing. From this research, it could be obtained that the
resilience’s sources ability of student who work part-time was they got family’s support and their
relative that made them could do their job responsibly and solved their problem calmly because of
their submission to God, belief of their own capability and have good self control.
Key Word : student, work part time, resilience
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena penyertaan dan
tuntunanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul
“Gambaran Resiliensi Pada Mahasiswa Yang Bekerja Part Time”. Skripsi ini
disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saya juga memohon maaf apabila dalam pengerjaan skripsi ini masih
terdapat kesalahan yang tidak semestinya dilakukan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran, masukan dan koreksi yang bersifat membangun kearah yang
lebih baik demi kesempurnaan ilmu yang telah diperoleh di Fakultas Psikologi.
Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan banyak
pihak. Maka dari pada itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kesehatan, perlindungan,
kelancaran, dan memampukan dalam pengerjaan skripsi ini sehingga saya
bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Bapak dan ibu saya yang selalu sabar, memberikan doa, semangat, dan
dukungan agar saya dapat segera menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Kakak-kakak ku : Mas Danang yang selalu sabar mendengar segala kesuh
kesah dan selalu memberi semangat serta dukungan pada saya, Mas Yuda
dan Mbak Tika yang selalu memberi semangat, dek memes yang selalu
perhatian dan memberi saya semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu dan membimbing dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Terima kasih semangat nasehat, bimbingan, dan kesabaran bapak selama saya
menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi. Terimakasih untuk waktu, tenaga
dan berbagai pemikiran yang membantu dalam pengerjaan skripsi ini
5. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik
Terimakasih atas kesediaan ibu dalam mendampingi saya khususnya untuk
masalah akademik dan membantu dalam administrasi akedemik.
6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang dengan
kebijaksanaannya membagikan ilmunya.
7. Dosen penguji 2 dan 3 yang berkenan menguji penelitian saya dan
memberikan masukan untuk penelitian yang telah saya buat.
8. Karyawan secretariat Fakultas Psikologi : Mas Muji, Mas Doni, Mas
Gandung, Bu Nanik, Pak Gik yang telah berkenan membantu saya dan
memfasilitasi dalam mencari informasi permasalahan di Fakultas Psikologi.
9. Teman dekat saya yang selalu memberi semangat, mendukung dalam keadaan
apapun, sabar menghadapi saya dan memberi kebahagiaan, serta memberikan
hal-hal yang positif dalam hidup.
10. Teman dan sahabat yang selalu memberi semangat dan dukungan : Sandy,
Riska, Astrid Rosari, Indah, Debby, Mentari, Togar, Ditya, Anin, Daning,
adhityo, Pino, Amy, Winda, Dhinari, Mbak Ayu, Kukuh, Mbak lala.
Terimakasih untuk dukungan, semangat, dan sharing, yang selalu kalian
berikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Teman-teman satu bimbingan skripsi Pak Wahyudi dan teman-teman lain
dimana kita saling berbagi informasi untuk bimbingan dan mensupport satu
sama lain.
12. Semua informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan data
dalam penelitian ini : BD, M dan HR
13. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mendoakan
untuk kesuksesan dalam menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis sendiri untuk bahan studi selanjutnya.
Penulis,
Nariswari Galih Kusumaningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan masalah ........................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12
A. Mahasiswa ................................................................................... 12
B. Pekerjaan Part Time ..................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Resiliensi ...................................................................................... 15
1. Sumber-sumber Resiliensi ....................................................... 22
BAB III : METODE PENELITIAN .............................................................. 28
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 28
B. Definisi Operasional .................................................................... 29
C. Fokus Penelitian ........................................................................... 30
D. Informan Penelitian ..................................................................... 31
E. Metode Pengambilan Data ........................................................... 32
F. Kredibilitas ................................................................................... 37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 40
A. Proses Penelitian .......................................................................... 40
1. Persiapan & Pelaksanaan Penelitian ........................................ 40
2. Proses Analisis ......................................................................... 42
3. Profil Informan ........................................................................ 42
4. Jadwal Wawancara .................................................................. 44
B. Latar Belakang Informan ............................................................. 44
C. Hasil Analisis Penelitian .............................................................. 47
D. Pembahasan ................................................................................. 78
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 86
A. Kesimpulan .................................................................................. 86
B. Saran ............................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89
LAMPIRAN ..................................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Table 1. Panduan Wawancara ...................................................................... 34
Table 2. Data Informan ................................................................................ 42
Table 3. Jadwal Wawancara Informan ......................................................... 44
Table 4. Sumber Resiliensi I Have ............................................................... 47
Table 5. Sumber Resiliensi I Am ................................................................. 54
Table 6. Sumber Resiliensi I Can ............................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Verbatim Informan 1 ................................................................... 93
Lampiran 2. Verbatim Informan 2 ................................................................. 120
Lampiran 3. Verbatim Informan 3 ................................................................. 163
Lampiran 4. Informed Concent .......................................................................... 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan masa peralihan dari masa remaja akhir (18-22
tahun) menuju dewasa (diatas 22 tahun). Pada masa ini seseorang akan
memiliki sikap yang lebih konkrit terhadap sesuatu (dalam Diana, 2007).
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena
kelebihan yang dimiliki, yang mempunyai kekhasan fungsi, peran dan
tanggung jawab. Peran utama seorang mahasiswa adalah dibidang akademik
(Salim, 2010). Sebanyak apapun aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa, ia
tidak boleh lupa dengan akademik atau kuliahnya. Bagi mahasiswa yang
sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka dituntut untuk
menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Baik itu
tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya memperoleh
gelar yang dapat mereka banggakan, tuntutan dari pihak akademik, dorongan
dari teman, dosen, maupun keinginan dari diri sendiri.
Menurut Notodihardjo (1990) diperguruan tinggi mahasiswa akan
mendapat bekal untuk terjun dalam dunia kerja dan informasi yang berkaitan
dengan dunia kerja yang lebih jelas (Diana, 2007). Mahasiswa mempunyai
banyak aktivitas, baik aktivitas perkuliahan maupun diluar perkuliahan. Salah
satu kegiatan diluar perkuliahan yang sekarang ini banyak dilakukan oleh
mahasiswa adalah bekerja part time (dalam Diana, 2007). Sekarang ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
banyak mahasiswa yang memutuskan untuk mengambil kuliah sambil
bekerja, sehingga bukan hanya tugas belajar saja yang harus dipikul
melainkan juga tugas pekerjaan. Menurut Yenni (2007) Mahalnya
pendidikan, tuntutan persyaratan pendidikan minimum oleh perusahaan,
keinginan untuk menaikkan jabatan atau hanya sekedar ingin update
pengetahuan merupakan beberapa alasan yang diambil dari sebagian
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja part time.
Fenomena mahasiswa yang kuliah sambil bekerja part time bukan lah
hal yang baru sekarang ini. Banyak alasan yang melatar belakangi mahasiswa
bekerja part time. Alasan yang pertama adalah mencari uang jajan tambahan,
mencari pengalaman, mempraktekkan ilmu yang pernah didapat, mencari
teman baru, keadaan ekonomi keluarga, menyalurkan hobi, dan mengisi
waktu luang. Bekerja merupakan kegiatan yang menuntut tanggung jawab,
termasuk bekerja part time. Kerja part time merupakan pekerjaan tidak tetap
dan mempunyai waktu yang singkat (dalam Diana, 2007). Mahasiswa
cenderung memilih kerja part time karena waktu yang efisien dan juga untuk
mendukung pengalaman kerja sebelum masuk kedunia kerja yang
sebenarnya.
Hafiz Al Huda, mahasiswa D3 Desain Komunikasi Visual (DKV)
Universitas Sebelas Maret yang bekerja di CV Nasuha, sebuah perusahaan
marketing milik orang tuanya. Hafiz memulai pekerjaannya sejak duduk di
semester satu. Motivasinya menggeluti pekerjaan ini adalah untuk mencari
pengalaman kerja dan membantu orang tua. Walaupun banyak menyita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
waktu, selama ini kuliah dan prestasinya di kampus tidak terganggu.
Kuncinya adalah pandai–pandai mengatur waktu antara kuliah, bekerja, dan
juga waktu dengan teman–teman. Sebuah artikel yang dimuat dalam JPNN
(Jawa Pos National Network) menyebutkan bahwa Christina Kurniawan,
menjadi mahasiwa terbaik saat kuliah di Indonesia dan Belanda. Dalam
artikel ini disebutkan bahwa Christina menjalani kuliah di Indonesia dan
Belanda, selama di Belanda ia bekerja part time setelah kuliah. Namun,
pekerjaannya ini tidak mengganggu perkuliahannya, karena tina lulus dengan
predikat cumlaude.
Mahasiswa yang memutuskan kuliah sambil bekerja part time
diharapkan mempunyai pengelolaan diri yang baik agar dapat tetap menjalani
kedua profesinya sebagai karyawan dan mahasiswa secara seimbang.
Penelitian yang dilakukan oleh Daulay dan Rola menyatakan ada perbedaan
self-regulated learning pada mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja.
Mahasiwa yang bekerja cenderung mempunyai self regulated learning yang
rendah dibanding mahasiswa yang tidak bekerja. Hal ini dikarenakan
mahasiswa yang tidak bekerja lebih mempunyai banyak waktu untuk
mengatur self regulated learningnya dengan baik.
Kendala yang sering dialami oleh mahasiswa yang memutuskan kuliah
sambil bekerja part time antara lain kesulitan dalam mengatur waktu,
mengatur kondisi fisik dan pikiran antara kuliah, pekerjaan, istirahat dan
urusan yang lain. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa kuliah sambil
bekerja mempunyai resiko gagal dalam perkuliahannya. Penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dilakukan oleh Diana (2007) hasilnya menyebutkan bahwa ada hubungan
positif antara konsep diri dan sikap mahasiswa terhadap kerja part time.
Flavel (Suci, 2008) menyatakan kemampuan mengatur waktu dan kegiatan
mahasiswa antara pekerjaan dan kuliah tergantung dari bagaimana individu
dapat mengatur dirinya sendiri. Namun, bila mahasiwa tersebut tidak mampu
mengatur waktu dan kegiatannya antara kuliah dan pekerjaan, hal tersebut
dapat membuat individu mengalami tekanan dan menimbulkan stress dalam
dirinya (Suci, 2008).
Oleh karena itu, sebaiknya ada pertimbangan yang matang saat
mahasiswa mengambil keputusan untuk kuliah sambil bekerja, karena mereka
dituntut untuk dapat mengatur aktivitas dengan baik antara kegiatan di
perkuliahan dan di pekerjaannya. Masalah yang dialami oleh mahasiswa yang
bekerja antara lain adalah mengatur waktu belajar yang sempit, kondisi lelah
ataupun stress sepulang bekerja membuat mahasiwa terkadang terlambat
dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas atau bahkan malas untuk
mengikutin perkuliahan (Diaz, 2007). Masalah lain mungkin muncul dari
tempat kerja, konflik sesama pegawai atau atasan, rutinitas yang monoton,
tuntutan pekerjaan yang bertambah serta pekerjaan yang mungkin
menumpuk. Dampaknya tentu akan mempengaruhi kehidupan atau
diperkuliahan mahasiwa tersebut.
Dwivedi (1981) mengatakan masalah-masalah tersebut adalah hal yang
dapat menyebabkan stress, kelelahan fisik dan emosi pada individu (Diaz,
2007). Segala permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa yang berkuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sambil bekerja tidak jarang membuat mereka tertekan, stress, bahkan lebih
parahnya terpuruk dalam keadaan yang tidak menyenangkan. Kondisi ini
tentunya dapat mengganggu kehidupan individu baik diperkuliahan,
pekerjaan dan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, individu yang kuliah sambil
bekerja dituntut untuk mempunyai optimisme yang tinggi agar dapat
menghadapi segala masalah dan tidak menyerah pada keadaan. Mereka
dituntut mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan konatif. kemampuan
kognitif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal-hal
seperti kinerja, motivasi, komitmen kerja, dan lain-lain. Menurut Hunter
dalam Murphy menyatakan bahwa kemampuan kognitif sangat berhubungan
secara empirik dengan performa seseorang dalam mengerjakan banyak
pekerjaan.
Kemampuan kognitif menjadi sangat penting dalam hal pemecahan
masalah, karena dalam pemecahan masalah, seseorang yang kemampuan
kognitifnya baik, dia akan dengan cepat menemukan inti masalah itu dan
mengintepretasikan dan mencari jalan keluarnya. Sementara kemampuan
afektif berhubungan dengan perasaan dalam aspek emosional yang banyak
dipengaruhi kepercayaan atau diyakini sebagai hal yang benar. Kemampuan
ini juga perlu dimiliki oleh individu yang berkuliah dan bekerja part time,
karena jika memiliki kemampuan afektif mereka akan dapat mengatur
perasaan yang timbul dari diri sehingga tidak mudah terbawa emosi.
Sedangkan kemampuan konatif adalah bagaimana orang berperilaku dalam
situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Mahasiswa yang bekerja part time akan lebih mudah dalam menjalankan
segala aktivitas di perkuliahan ataupun di pekerjaan dan di kehidupan
sosialnya apabila memiliki kemampuan konatif yang baik
Dengan ketiga kemampuan tersebut, maka individu akan mampu
menghadapi permasalahan ataupun aktivitas di perkuliahan, pekerjaan dan
kehidupan sosialnya. Individu yang mampu menghadapi dan mengatasi
masalah, maka bisa dikatakan bahwa dia telah resilien atau mempunyai
kemampuan resiliensi yang baik dengan tidak menyerah pada keadaannya.
Menurut Janas (2002) resiliensi adalah suatu kemampuan untuk mengatasi
kesulitan, rasa frustasi, atau permasalahan yang dialami oleh individu
(fransisca dkk, 2004). Menurut Benson (2002) resiliensi adalah bentuk
kesadaran seseorang untuk mengubah pola pikir dalam menghadapi
permasalahan sehingga tidak mudah putus asa (fransisca dkk, 2004). Menurut
kendall (1999) resiliensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu
dalam beradaptasi, sehingga dapat menempatkkan diri dengan baik terhadap
permasalahan yang dihadapi. Penelitian yang oleh Diah dan Pradna (2012)
tentang resiliensi guru disekolah terpencil hasilnya adalah fase resiliensi yang
dialami setiap guru yang mengajar disekolah terpencil iti berbeda-beda, hal
ini dipengaruhi oleh pemikiran individu dalam memandang hidup dan
kemampuannya beradaptasi.
Menurut Grotberg ada 3 sumber resiliensi yaitu I Have, I Can, dan I Am
(Sisca; Moningka, 2008). Individu yang resilien, mereka akan maju dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
cepat dalam perubahan yang berlangsung terus menerus karena mereka
fleksibel, cerdas, kreatif, secara cepat menyesuaikan diri, dan dapat belajar
dari pengalaman. Mereka dapat mengendalikan kesulitan-kesulitan besar,
dengan lebih baik meski mengalami berbagai macam kemunduran atau
permasalahan, mereka tetap tidak mengeluh dengan kondisi hidupnya.
Penelitian yang dilakukan Fransisca Dkk (2004) tentang hubungan resiliensi
dan depresi pada perempuan pasca pengangkatan payudara, hasilnya
didapatkan bahwa semakin tinggi resiliensi yang dimiliki maka semakin
rendah depresi yang dialami. Individu yang resilien adalah individu yang
optimis, yang percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah menjadi lebih
baik. Individu yang mempunyai harapan terhadap masa depan dan percaya
bahwa dapat mengontrol arah kehidupannya.
Mahasiswa merupakan usia yang termasuk dalam golongan remaja
menuju dewasa awal. Remaja yang resilien adalah remaja yang mampu
menghargai diri sendiri, mencari seseorang untuk berbagi. Sehingga ketika ia
membutuhkannya dan mencari kekuatan yang positif dari dirinya agar bisa
bangkit dari masalah, mengalami tekanan, resiko buruk yang dapat
membahayakan dapat dihindari. Karena resiliensi akan membantu melindungi
untuk bertahan dan bangkit dari masalah atau tekanan yang dihadapi. Remaja
yang resilien akan tumbuh menjadi orang yang resilien pula saat mereka
dewasa. Namun, remaja yang tidak resilien maka akan sulit untuk bangkit
dari masalah atau tekanannya karena tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
(dalam Napitupulu, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja akan lebih mempunyai banyak
tekanan dan permasalahan yang dihadapi. Dengan sumber-sumber
kemampuan resiliensi mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja diharapkan
dapat lebih mengatur kehidupan dan kegiatan diperkuliahan, dipekerjaan
ataupun aktivitas yang lain dengan baik. sumber-sumber resiliensi penting
diteliti untuk mengetahui potensi kemampuan resiliensi yang ada di dalam
diri dan lingkungan individu ketika menghadapi masalah yang terjadi
sehingga dapat mengatasi hal-hal buruk dari tekanan yang terjadi.
Kemampuan resiliensi pada mahasiswa yang bekerja part time dapat
memberikan dampak positif bagi kehidupan yang mereka jalani. Karena
kuliah sambil bekerja part time itu sendiri dapat dikatakan sebagai kegiatan
positif bagi mahasiswa. Dampak positifnya adalah mahasiswa akan
mempunyai lebih banyak pengalaman yang dialami langsung (Kurniawati;
Nurjanah, 2010). Hal ini didukung pula dengan penelitian yang dilakukan
David Robotham yang berjudul student part-time employment:
characteristics and consequences yang meneliti tentang karakteristik dan
konsekuensi pelajar atau mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Hasil dari
penelitian ini menyebutkan bahwa dengan bekerja part time pelajar atau
mahasiswa akan mendapat banyak dampak positif yang berasal dari
pekerjaannya. Sedangkan dampak negativenya dapat dikatakan tidak terlalu
mempengaruhi prestasi akademik mereka.
Menurut Watanebe (2005) kuliah sambil bekerja banyak memberi
dampak bagi mahasiswa baik positif maupun negatif. Menurut Watanabe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(2005) dampak positif diperoleh dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
adalah dapat menyalurkan hobi, memiliki pengalaman diluar perkuliahan,
memperoleh keterampilan, pengetahuan tentang berbagai macam pekerjaan,
dan bertanggung jawab. Selain itu, juga dapat melatih kemandirian dan
memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kuliah.
Sedangkan menurut Watanebe (2005) juga terdapat dampak negatif
yang harus diwaspadai oleh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Dampak
tersebut antara lain adalah kesulitan membagi waktu dan konsentrasi saat
kuliah dan bekerja, kelelahan, penurunan prestasi akademik, mengalami
keterlambatan kelulusan, dan akibat yang paling parah adalah dikeluarkan
dari universitas karena lebih mementingkan pekerjaan dari pada kuliah.
Ditambah lagi dengan adanya aturan baru dari dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud). Peraturan baru itu mengatur, antara lain,
pembatasan waktu bagi mahasiswa sarjana maupun pascasarjana. Artinya,
tidak boleh ada lagi alasan untuk berlama-lama menjadi mahasiswa, ancaman
drop out pun menghadang (dalam JPPN.Com, 2014). Oleh karena itu
mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja harus dapat menyeimbangkan
antara pekerjaan dan kuliahnya.
Berdasarkan pengalaman orang-orang yang sukses di bidangnya, jika
semasa kuliahnya mahasiswa aktif berorganisasi, mengikuti komunitas,
berbisnis kecil-kecilan atau mungkin bekerja part time, hal tersebut dapat
menjadi sedikit pengalaman untuk memulai dunia kerja dengan lebih matang
di banding teman-teman yang lain. Sangat disayangkan jika mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
zaman sekarang tidak mempunyai aktivitas apa pun selama kuliah. Padahal
pengalaman berorganisasi ataupun bekerja selama masa kuliah dapat sangat
membantu meningkatkan beberapa kompetensi seperti teamwork, leadership,
networking dan emotional maturity (dalam TribunNews.com, 2014).
Dari penjelasan diatas maka peneliti berpendapat bahwa sumber-
sumber resiliensi penting untuk diteliti. Hal ini dikarenakan dengan
terpenuhinya sumber-sumber resiliensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang
bekerja part time, maka mahasiswa yang bekerja part time akan dapat
mengembangkan kemampuan resiliensi yang dimilikinya sehingga dapat
membantu mahasiswa menjalani tugas dan tanggung jawab serta segala
aktivitasnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
adalah Bagaimana gambaran sumber-sumber resiliensi yang dimiliki oleh
mahasiswa yang bekerja part-time?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran
sumber-sumber kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang
bekerja part time.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmiah yang
bermanfaat dalam ilmu psikologi, khususnya psikologi klinis dan psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perkembangan, terkait dengan resiliensi pada mahasiwa yang bekerja part
time, sehingga dapat digunakan sebagai bahan literature untuk penelitian
yang sejenis di masa yang akan datang.
2. Maanfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi mahasiwa yang bekerja part time tentang pentingnya
memiliki sumber-sumber resiliensi untuk mengembangkan kemampuan
resiliensi. Selain itu memberikan gambaran bagaimana kemampuan
resiliensi itu dapat diterapkan dalam kehidupan mahasiswa yang bekerja
part time.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MAHASISWA
1. Pengertian Mahasiwa
Mahasiswa merupakan masa peralihan dari masa remaja akhir (18-22
tahun) menuju dewasa (diatas 22 tahun). Pada masa ini seseorang akan
memiliki sikap yang lebih konkrit terhadap sesuatu (dalam Diana, 2007).
Menurut UU No 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi, mahasiswa adalah
peserta didik pada jenjang pendidikan/perguruan tinggi. Dalam peraturan
pemerintah RI No. 30 tahun 1990, mahasiswa merupakan peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Menurut Sarwono (1978)
mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena
kelebihan yang dimiliki, yang mempunyai kekhasan fungsi, peran dan
tanggung jawab. Selain itu, mahasiswa juga mempunyai tugas
perkembangan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mahasiswa merupakan
individu yang belajar diperguruan tinggi. Mahasiswa memegang peranan
yang penting dalam masyarakat, karena keberadaan mereka dapat
membantu dalam kehidupan masyarakat. Definisi Mahasiswa menurut
DIRJEN DIKTI, Mahasiswa itu terdaftar diperguruan tinggi dan mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Semester berjalan. Menurut Hurlock (1979) mahasiswa adalah individu
yang berada pada masa dewasa awal, dimana mereka mempunyai tugas
perkembangan tentang memenuhi harapan mayarakat dengan bekerja sesuai
dengan studi yang ditempuh dan mendapat gaji yang dapat mencukupi
kebuuhannya sehari-hari. Namun, keberhasila dalam kuliah atau studi
mahasiswa dapat dan bahkan sangat mempengeruhi keberhasilannya dalam
pekerjaan (wahyuni, 2007). Dari beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang mengikuti pelajaran
dan terdaftar di sebuah perguruan tinggi dan mempunyai tugas
perkembangan.
B. PEKERJAAN PART TIME
1. Pengertian Pekerjaan Part time
Pekerjaan part time adalah pekerjaan sampingan yang dimana jam
kerjanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjanya. Sementara
menurut kamus Bank Indonesia, bekerja part time adalah bekerja hanya
dalamm sebagian waktu dari ketentuan waktu kerja tau hari kerja normal
dalam seminggu. Kerja part time adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan
beberapa jam dalam seminggu, dalam seminggu biasanya menghabiskan
waktu sekitar 30-35 jam perminggu (Surya, 2011). Menurut organisasi
perburuhan internasional, jumlah pekerja part time baik dari kalangan
mahasiswa ataupun masyarakat biasa meningkat di negara-negara maju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Karakteristik Bekerja Part Time
Karakteristik bekerja Part Time yang pertama adalah jam kerja antara
3-6 jam. Shift atau jam kerja disesuaikan dengan waktu pekerja masing-
masing. Pembagian jam kerja biasanya ditentukan oleh pemilik usahanya.
Dan yang terakhir adalah gaji yang diterima berdasarkan jumlah shift atau
jam kerja yang dilakukan (Surya, 2011).
3. Mahasiswa Yang Bekerja Part Time
Mahasiswa yang bekerja part time adalah mahasiswa yang masih
menempuh atau menjalani kuliah namun sambil melakukan pekerjaan
untuk berbagai macam alasan dan tujuan. Fenomena mahasiswa yang
bekerja part time bukan menjadi hal baru, ada banyak alasan pula yang
melatar belakangi mengapa mahasiswa memutuskan untuk bekerja part
time. Menurut Jacinta (2002) yang mendasari mahasiswa berkuliah sambil
bekerja yang pertama adalah kebutuhan financial, kebutuhan sosial
relasional dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut data dari kompas cyber
media, ada beberapa manfaat yang didapat oleh mahasiswa yang bekerja.
Yang pertama, mereka tidak akan hanya mengerti tentang teori saja
namun mereka akan dapat mengaplikasikan langsung dalam perilaku atau
kehidupannya. Dalam dunia kerja mahasiswa akan dihadapkan pada
permasalahan yang nyata dan mereka harus mampu memecahkan nya
dengan tepat dan cepat.
Yang kedua, mahasiswa akan lebih dapat bersikap mandiri dan
konsisten dengan perilakunya. Ketiga, akan muncul dalam diri mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jiwa dan pikiran yang lebih kreatif karena pengalaman mereka kuliah
sambil bekrja tentu akan memicu mereka untuk lebih bisa berpiir kreatif.
Dan yang terakhir, dalam diri mahasiswa akan mulai muncul jiwa
profesionalisme. Hal ini karena saat mereka memutuskan kuliah sambil
bekerja otomatis mereka akan dituntut untuk selalu professional dengan
pekerjaan ataupun kuliahnya.
C. RESILIENSI
1. Pengertian Resiliensi
Semua manusia tentunya akan mengalami kesulitan, tekanan ataupun
permasalahan dalam kehidupannya, namun individu juga memiliki
ketahanan untuk bangkit dan melanjutkan hidupnya saat mengalami
kesulitan (Wagnild, 2010 dalam Rosyani, 2012). Kemampuan untuk bangkit
dan terus melanjutkan hidup lebih baik ini disebut dengan resiliensi. Kata
resiliensi berasal dari bahasa latin resile yang artinya adalah kembali. Dalam
bahasa inggris resilience mempunyai pengertian kemampuan untuk secara
cepat dapat kembali pada kondisi semula (Shaumi, 2012). Resiliensi
merupakan kemampuan individu dalam mengatasi, melalui dan kembali
pada kondisi semula setelah mengalami kesulitan. Kemampuan seseorang
yang dapat berhasil dalam mengatasi permasalahan atau hal yang
menyakitkan dan dapat secara cepat bangkit kembali dalam hidupnya
dinamakan dengan kemampuan resiliensi (Sisca & Moningka, 2008).
Menurut Janas (2002) resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengatasi, kesulitan, rasa frustasi, atau permasalahan yang dialami (dalam
Dewi Dkk, 2004). Benson (2002) menyebutkan bahwa seseorang yang
resilien akan mempunyai salah satu bentuk kesadaran seseorang untuk
mengubah pola pikir saat menghadapi masalah sehingga tidak mudah putus
asa (Djoenaina dkk, 2004).
Resiliensi juga dipahami sebagai bentuk kemampuan seseorang dalam
beradaptasi dengan lingkungan, sehingga dapat menempatkan diri dengan
baik saat berada pada situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini didukung
dengan pernyataan Kendal (1999) yang menyatakan bahwa resiliensi
sebagai kemampuan individu untuk beradaptasi dan menempatkan diri
dengan baik saat berada pada situasi yang tidak menyenangkan atau
permasalahan yang berat (Dewi dkk, 2004). Individu yang mempunyai
resiliensi yang baik akan berusaha mengatasi permasalahan yang sedang
dialami, sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dan dapat
terbebas dari masalah serta mampu beradaptasi dengan permasalahan yang
sedang dihadapi. Resiliensi dapat dikatakan sebagai kemampuan individu
untuk beradaptasi dalam kesulitan yang sedang dihadapi, sehingga ia dapat
bersikap tenang, dapat segera bangkit dan menemukan kembali semangat
dan tujuannnya. Hal serupa dinyatakan pula oleh Luthar, Masten & Reed
(dalam Dipayanti & Chairani, 2012) bahwa resiliensi merupakan
kemampuan beradaptasi secara positif terhadap situasi atau kondisi yang
kurang menguntungkan dan penuh tekanan dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Siebert (2005) mendefinisikan resiliensi sebagai kemampuan
mengatasi dengan baik perubahan hidup pada level yang lebih tinggi.
Seorang yang resilien tetap dapat menjaga kesehatan saat dalam keadaan
yang tertekan, selain itu dapat pula dengan cepat bangkit dari permasalahan,
serta merubah cara hidup ketika dirasa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan
keadaan yang ada, dapat mengatasi dan menghadapi permasalahan tanpa
kekerasan. Dapat dikatakan individu yang resiliensi mempunyai kecerdasan
emosi yang baik sehingga dapat mengontrol dirinya sendiri. Sesuai dengan
definisi yang dinyatakan Grotberg (1999) yang menyebutkan resiliensi
adalah kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi dan menjadi
kuat dengan kesulitan yang dialaminya (Sisca & Moningka, 2008).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa resiliensi
adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan tidak menyerah pada
keadaan sulit atau tekanan dalam hidupnya, serta terus berusaha, belajar dan
beradaptasi dengan keadaan tersebut sehingga ia dapat bangkit dari
keadaannya yang sulit tersebut dan menjadi lebih baik.
2. Komponen yang Ada Dalam Resiliensi
Komponen yang ada dalam resiliensi menurut Wagnild dan Young
(1993; 2010) (dalam Rosyani, 2012) antara lain adalah :
a. Meaningfulness atau purpose
Yaitu tentang kesadaran tentang tujuan hidup, dalam mencapai tujuan
tentu diperlukan suatu usaha. Menurut Wagnild (2010) komponen ini
adalah yang terpenting karena jika kehidupan tidak memiliki tujuan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
akan menjadi sia-sia dan tidak ada maknanya. Tujuan hidup dapat
membantu individu saat mengalami kesulitan dalam hidupnya
sehingga memiliki dorongan yang kuat untuk menjadi lebih baik.
b. Equanimity
Tentang pemikiran keseimbangan dalam hidup. Individu yang resilien
menyadari bahwa kehidupan itu bukan hanya hal baik dan buruk.
Individu yang mempunyai resiliensi yang baik kehidupannya akan
lebih fokus dengan hal-hal yang positif, dan dalam bertindak tidak
terburu-buru atau lebih tenang dalam menghadapi sesuatu. Individu
seperti ini akan cenderung selalu optimis dalam mengahadapi segala
sesuatu. Individu yang resilien dapat mengambil pelajaran dari
pengalaman hidunya sendiri ataupun pengalaman orang lain.
c. Perseverance
Suatu tindakan atau perilaku untuk bertahan dalam menghadapi
tekanan atau kesulitan. Dalam membentuk komponen ini individu akan
melakukan hal-hal yang cenderung positif dan membuat tujuan hidup
yang jelas.
d. Existential Aloneness
Kesadaran tentang kehidupan setiap manusia itu berbeda dan mampu
menghargai dirinya sendiri. Individu yang resilien akan merasa
nyaman, puas, menhargai dan memahami dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Ciri-ciri Mahasiswa Bekerja Part Time yang Resilien
Menurut Serafino (1994) ciri-ciri individu yang resilien antara lain
yaitu :
a. Individu tersebut memiliki tempramen yang lebih tenang, sehingga
dapat beradaptasi dan menciptakan hubungan yang baik dengan
lingkungan.
b. Mempunyai kemampuan dapat bangkit dari tekanan dan berusaha
mengatasi permasalahan ataupun tekanan yang dihadapi (dalam Dewi
dkk, 2004).
Sedangkan menurut Grotberg (1995) (dalam Djoenaina dkk, 2004).
ciri individu yang resilien antara lain :
a. Dapat mengendalikan perasaan dan kenginan hatinya.
b. Memiliki kemampuan untuk bangkit dan mengatasi permasalahan atau
tekanan yang dihadapi.
c. Mandiri dan dapat mengambil keputusan sesuai pemikirannya sendiri.
d. Mempunyai empati dan peduli pada orang lain.
Individu yang resilien akan cenderung berpikir positif, optimis dan
realistis. Mereka lebih dapat mengungkapkan dan mengekspresikan apa
yang mereka rasakan dengan nyaman. Individu yang mempunyai resiliensi
yang baik akan lebih mudah beradaptasi dengan situasi yang sulit atau
penuh tekanan, dan Ia akan berusaha untuk mengatasinya.
Dari beberapa ciri yang telah diungkapkan diatas, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa ciri mahasiswa yang bekerja part time yang resilien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
adalah mereka akan memiliki tempramen yang lebih tenang, sehingga dapat
beradaptasi dan menciptakan hubungan yang baik dengan lingkungan, baik
lingkungan kuliah, pekerjaan ataupun kehidupan sosialnya. Kemudian
mereka akan lebih mandiri, dapat mengambil keputusan sesuai
pemikirannya sendiri, berpikir positif dan realistik.
Hal ini dikarenakan mahasiswa yang bekerja part time tetap dituntut
profesional dan mempunyai pemikiran yang kreatif. Kesibukan mereka di
pekerjaan ataupun kuliah tentunya membuat mereka mempunyai
pengalaman dalam banyak hal. Hal ini membuat mahasiswa yang bekerja
part time lebih dapat menguasai dan mengontrol diri sehingga mereka tahu
bagaimana mengungkapkan dan mengekspresikan apa yang mereka rasakan
dengan nyaman, namun tetap mempunyai empati dan peduli pada orang lain
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resiliensi
Menurut Neill dan Dias (2001) faktor yang mempengaruhi resiliensi
terbagi menjadi dua (dalam Rosyani, 2012), yaitu :
a. Faktor Resiko
Faktor resiko adalah faktor yang yang secara langsung dapat
potensi terjadinya resiko pada individu semakin besar, hal ini dapat
menimbulkan perilaku maladaptive pada individu tersebut (Neill &
Dias, 2001 dalam Rosyani, 2012). Faktor resiko terdiri dari yang
pertama seperti bencana alam, kematian anggota keluarga dan
perceraian. Yang kedua berupa latar belakang kondisi sosial ekonomi
keluarga yang kurang. Yang ketiga adalah faktor yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lingkungan dimana individu hidup, seperti lingkungan yang rawan
kejahatan dan kekerasan (Rosyani, 2012).
Menurut Estanol (2009) faktor resiko adalah berupa stressor yang
dihadapi individu pada situasi tertentu yang sedang dihadapi (Shaumi,
2012). Faktor resiko menjadi faktor yang penting dalam pembentukan
resiliensi dan tidak selalu menimbulkan hasil yang merugikan, saat
individu mampu melalui faktor resiko ini maka ia dapat dikatakan
resilien.
b. Faktor Protektif
Faktor protektif adalah kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki
oleh individu yang sehat, sehigga mendorong terbentuknya resiliensi
pada individu. Menurut Luthar dan Rutter (dalam Shaomi, 2012) faktor
protektif memberikan bantuan dalam menghadapi stressor yang tinggi,
dan tidak menonjolkan stress atau psikopatologi/masalah yang yang
sedang dihadapi. Faktor protektif terdiri dari karakteristik individu
(jenis kelamin, tingkat intelegensi, dan kepribadian), karakteristik
keluarga (kehangatan, kelekatan keluarga, dan struktur keluarga),
adanya dukungan sosial diluar diri individu, keluarga dan teman atau
sahabat (Shaumi, 2012).
Menurut Herman (2011) (dalam Shaumi, 2012) ada 3 faktor yang
mendukung resiliensi, yang pertama adalah faktor personal yang terdiri
dari ciri kepribadian individu, pengusaan diri, penghargaan diri, dan
kemampuan kognitif (interpretasi positif pada setiap masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dihadapi). Faktor demografi seperti jenis kelamin dan kebudayaan
mempengaruhi resiliensi. Yang kedua adalah faktor bilogis, yang
berhubungan dengan system kerja otak. Pola pengasuhan awal yang
buruk dapat membuat dampak buruk juga untuk perkembangan
individu. Dan yang ketiga adalah faktor lingkungan, dari beberapa
penelitian terbukti adanya hubungan yang significant antara resiliensi
dan dukungan sosial dari lingkungan individu.
5. Sumber Resiliensi
Sumber resiliensi menurut Grotberg (1999) ada 3, antara lain berupa I
have, I am dan I can (dalam Sisca & Moningka, 2008). Peneliti memilih
menggunakan sumber resiliensi menurut teori Grotberg untuk menggali
serta menggambarkan bagaimana gambaran sumber resiliensi pada
mahasiswa yang bekerja part time.
a. I Have (Sumber dukungan eksternal)
Ini merupakan bentuk dukungan dari lingkungan sekitar individu,
bentuk dukungan ini berupa hubungan baik dengan keluarga, sekolah,
ataupun dengan masyarakat. Dengan I have individu dapat menjalani
hubungan dengan kepercayaan baik dengan siapapun. Perasaan I have
biasanya diperoleh dari orang tua, keluarga dan orang-orang terdekat.
Saat individu merasa diterima dilingkungannya, maka perasaan I have
ini akan dimiliki oleh individu.
Individu yang resilien biasanya mempunyai struktur atau aturan
didalam keluarganya. Hal ini biasa nya diterapkan oleh orang tua, agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
anaknya dapat bertanggung jawab dengan perilakunya. Hal ini dapat
membuat individu mempunyai pedoman dalam berperilaku dan ada
yang memberi tahu tentang kesalahannya, dan ia tahu konsekuensi dari
kesalahan yang dilakukan. Individu yang resilien mendapat dukungan
untuk mengambil keputusan sesuai kehendaknya sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Dukungan dari orang tua, keluarga dan
lingkungan sekitar individu, akan membuat individu mempunyai rasa
percaya diri dan dapat menerima diri serta resilien terhadap apa yang
dihadapinya.
b. I Am (kemampuan individu)
Kekuatan yang ada dalam diri individu berupa perasaan, perilaku
dan kepercayaan diri. Individu yang resilien akan selalu berusaha
terlihat menarik agar selalu disukai dan dicintai orang lain. Individu
yang resilien biasanya juga sensitive pada perasaan orang lain dan
paham apa yang orang lain harapkan pada dirinya. Individu yang
resilien cenderung memiliki sikap peduli yang tinggi dan empati pada
orang lain. Mereka peduli dan dapat merasakan penderitaan ataupun
kesulitan orang lain dan selalu berusaha membantu kesulitan orang
lain.
Seorang yang resilien akan memiliki rasa bangga terhadap dirinya
sendiri, dan merasa puas terhadap apa yang ia miliki dan capai. Mereka
yakin akan kemampuan mereka sendiri, rasa percaya diri dan harga diri
yang tinggi membuat mereka dapat mengatasi permasalahan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kesulitan yang sedang dihadapi. Karena mereka cenderung percaya
terhadap kemampuan yang mereka miliki, individu yang resilien
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi pada pekerjaannya dan
dapat menerima konsekuensi yang akan dihadapi. Individu yang
resilien akan cenderung selalu berpikir positif tentang masa depannya.
c. I Can (kemampuan sosial)
I can adalah kemampuan individu untuk membangun hubungan
sosial dengan orang lain. kemampuan ini didapat dari interaksi dengan
lingkungan sosialnya. Individu yang memiliki kemampuan ini
cenderung akan lebih mampu berkomunikasi dan dapat memecahkan
masalah dengan baik. Individu tersebut dapat mengekspresikan pikiran
dan perasaan mereka dengan cara yang baik dan benar. Individu yang
resilien akan dapat mengendalikan perasaan dan pikiran yang mereka
rasakan sehingga mereka dapat mengungkapakan atau
mengekspresikannya dengan baik dan benar tanpa merugikan orang
lain. individu yang resilien memahami karakter dirinya sendiri ataupun
orang lain, jadi mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang
lain dan dapat membangun hubungan sosial yang baik dengan orang
lain.
6. Dinamika Resiliensi Pada Mahasiswa Yang Bekerja Part Time
Menurut UU No 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi, mahasiswa
adalah peserta didik pada jenjang pendidikan/perguruan tinggi. Dalam
peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990, mahasiswa merupakan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa
adalah individu yang mengikuti pelajaran dan terdaftar di sebuah perguruan
tinggi. Tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar dan menekuni
disiplin ilmu yang ditempuhnya. Namun, pada kenyataannya banyak
mahasiswa yang disibukkan dengan kegiatan diluar akademiknya atau
keorganisasian mahasiswa dan ada pula yang sambil bekerja, salah satunya
adalah bekerja part time. Mahasiswa yang bekerja part time adalah
mahasiswa yang masih menempuh atau menjalani kuliah namun sambil
melakukan pekerjaan untuk berbagai macam alasan dan tujuan.
Mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja part time mempunyai
beberapa alasan antara lain mahalnya pendidikan, tuntutan persyaratan skill
atau pengalaman kerja dari perusahaan, mencari uang jajan tambahan,
mempraktekkan ilmu yang didapat, mencari teman baru, membantu
ekonomi keluarga, menyalurkan dan mengisi waktu luang (Yenni, 2007).
Mahasiswa yang memutuskan kuliah sambil bekerja part time tentunya
bukan hanya memikul tugas belajar saja namun juga tanggung jawab dan
tugas pekerjaan. Mereka yang memutuskan kuliah sambil bekerja part time
tentu mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Mereka mempunyai
tekanan dan tingkat stress yang lebih besar dibanding dengan mahasiswa
yang tidak bekerja, karena permasalahan yang mereka hadapi bukan hanya
diperkuliahan saja namun juga ditempat dimana mereka bekerja. Dampak
buruk yang akan dialami tentu akan mempengaruhi perkuliahan, pekerjaan
ataupun kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, mahasiswa yang kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sambil bekerja part time sebaiknya mempunyai sumber-sumber resiliensi,
sehingga dapat mengembangkan kemampuan resiliensinya.
Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan tidak
menyerah pada keadaan sulit atau tekanan dalam hidupnya, serta terus
berusaha, belajar dan beradaptasi dengan keadaan tersebut sehingga ia dapat
bangkit dari keadaannya yang sulit tersebut dan menjadi lebih baik. Menurut
Janas (2002) resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk mengatasi,
kesulitan, rasa frustasi, atau permasalahan yang dialami (dalam Dewi Dkk,
2004). Resiliensi juga dipahami sebagai bentuk kemampuan seseorang
dalam beradaptasi dengan lingkungan, sehingga dapat menempatkan diri
dengan baik saat berada pada situasi yang kurang menyenangkan (Dewi
dkk, 2004).
Sumber-sumber resiliensi mengembangkan sikap atau kemampuan
resilien, kemampuan resiliensi dibutuhkan oleh seorang mahasiswa yang
memutuskan untuk bekerja part time dalam menghadapi tekanan dan
permasalahan yang dihadapi di perkuliahan, pekerjaan ataupun di kehidupan
sosialnya. Dengan mempunyai kemampuan resiliensi individu akan lebih
mampu mengatur kehidupannya dan dapat mengatasi tekanan ataupun
mengatasi permasalahan yang dialami. Ketika mahasiswa yang bekerja part
time mempunyai kemampuan resiliensi, maka ia juga akan mempunyai
kecerdasan emosi yang baik. sumber-sumber resiliensi memberi kontribusi
yang baik pada kemampuan resiliensi yang membuat efektivitas kerja dalam
pekerjaan. Seperti yang telah disebutkan diatas mahasiswa yang resilien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mereka mempunyai kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial dan
manajemen hubungan yang baik dalam pekerjaan kuliah ataupun kehidupan
sosialnya.
D. Kerangka Berpikir
Mahasiswa yang
bekerja part time
Alasan :
- Kebutuhan financial - Mencari teman baru
- Kebutuhan sosial - Menyalurkan hobi
- Kebutuhan aktualisasi diri - Mengisi waktu luang
- Mempraktekkan ilmu yang pernah didapat
Resiliensi
Dampak Positif Dampak Negatif
Sumber-sumber Resiliensi :
I HAVE I AM
I CAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Danim
(2002), penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau
karakteristik individual, situasi dan kelompok tertentu secara akurat. Menurut
Bodgan dan Taylor (1975 dalam Basrowi & Suwandi, 2008) penelitian
kualitatif menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang data diamati. Metode kualitatif dapat
digunakan untuk memahami dan mengungkapkan sesuatu dibalik fenomena
yang ada, selain itu metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan wawasan
tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui (Strauss & Corbin, 2009).
Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami kehidupan sosial yang
dijalani individu (Poerwandari, 2005). Menurut Biklen dan Bogdan
penelitian kualitatif mempunyai lima ciri utama yaitu naturalistik, data
deskriptif, berurusan dengan proses, induktif, dan makna (dalam Emzir,
2011).
Penelitian ini menggunakan motode kualitatif dengan analisis kualitatif
deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan dari hasil wawancara dengan
mahasiswa di Yogyakarta yang masih aktif kuliah namun juga menjalani
pekerjaan part time. Dengan kerangka prosedural dalam penelitian kualitatif,
diharapkan data memberi gambaran kondisi informan secara lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Data yang dihasilkan dari penelitian kualitatif bukan berupa angka, namun
berupa narasi, deskripsi, cerita tertulis dan tidak tertulis, serta bentuk-bentuk
non angka lain (dalam Poerwandari, 2005). Berdasarkan penjelasan diatas,
maka data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah berupa hasil wawancara
tertulis yang kemudian diolah menjadi bentuk deskripsi. Sehingga didapatkan
hasil yang berbentuk deskripsi pula yang berkaitan dengan gambaran
resiliensi pada mahasiswa yang bekerja part time.
B. Definisi Operasional
Kemampuan resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan
tidak menyerah pada keadaan sulit atau tekanan dalam hidupnya, serta terus
berusaha, belajar dan beradaptasi dengan keadaan tersebut sehingga ia dapat
bangkit dari keadaannya yang sulit tersebut dan menjadi lebih baik. I Have,
Yaitu berupa dukungan eksternal (keluarga, orang tua, teman, masyarakat). I
Am, Yaitu berupa keyakinan dan kepercayaan akan dirinya sendiri serta puas
dan bangga akan apa yang telah dicapai dan dimilikinya. I Can, Yaitu berupa
kemampuan dalam membangun relasi. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
akan lebih mempunyai banyak tekanan dan permasalahan yang dihadapi.
Dengan kemampuan resiliensi mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja
diharapkan dapat lebih mengatur kehidupan dan kegiatan diperkuliahan,
dipekerjaan ataupun aktivitas yang lain dengan baik. kemampuan resiliensi
yang dimiliki oleh mahasiswa yang bekerja part time dapat digunakan untuk
mengetahui potensi yang ada di dalam diri dan lingkungan individu ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menghadapi masalah yang terjadi sehingga dapat mengatasi hal-hal buruk
dari tekanan yang terjadi.
C. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah sumber-sumber kemampuan
resiliensi. Dalam penelitian ini sumber-sumber resiliensi dapat
menggambarkan bagaimana resiliensi pada mahasiswa yang bekerja part time
yang dipahami adalah sebagai kemampuan indivudu menyesuaikan diri yang
tinggi sehingga mampu menghadapi dan bertahan dalam situasi yang sulit
ataupun menekan baik dari internal ataupun eksternal. Resiliensi sendiri juga
dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk bangkit dari hal yang menekan
dan tidak menyenangkan, sehingga kemampuan resiliensi data melindungi
individu dari tekanan, walaupun lingkungan sekitarnya penuh masalah dan
banyak tekanan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana sumber-sumber
kemampuan resiliensi yang dimiliki mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
part time. Sumber-sumber kemampuan resiliensi ini dapat diketahui melalui 3
fokus yang dikemukakan oleh Grotberg, antara lain :
1. Dukungan eksternal yang dimiliki.
Bagaimana hubungan dan dukungan yang diperoleh informan dari
keluarga, orang tua, teman dan lingkungan sosialnya?
2. Keyakinan dan kepercayaan akan dirinya sendiri serta puas dan bangga
akan apa yang telah dicapai dan dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Bagaimana informan memandang dan menyadari akan dirinya, serta
kepercayaan diri dan kebanggaan akan kemampuannya sendiri?
3. Kemampuan dalam membangun relasi.
Bagaimana kemampuan informan dalam membangun realsi interpersonal?
Bagaimana subjek menyelesaikan dan menghadapi masalah yang sedang
dialami?
D. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang/sumber yang dapat memberikan
informasi/ data kepada peneliti. Informan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang masih aktif dalam perkuliahan sekaligus bekerja part time.
Kriteria informan antara lain adalah :
1. Mahasiswa aktif, artinya mahasiswa yang masih resmi terdaftar di salah
satu universitas atau perguruan tinggi.
2. Laki-laki dan perempuan.
3. Mahasiswa berusia 18-25 tahun.
4. Mahasiswa yang masih aktif kuliah sambil bekerja part time.
5. Mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta.
Peneliti memilih mahasiswa yang ada di Yogyakarta, karena lokasi
peneliti yang bertempat di Yogyakarta. Terlebih lagi kota Yogyakarta
terkenal dengan istilah “kota pelajar” yang dimana banyak terdapat
mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Metode Pengambilan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab yang bertujuan untuk mencapai
atau mendapatkan informasi tertentu. Wawancara dilakukan peneliti untuk
mendapat pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu
tentang topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi tentang
isu tersebut (Poerwandari, 1998). Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara
(interviewer) dan orang yang memberikan jawaban pada pertanyaan yang
diajukan (interviewee).
Lincoln dan Guba (1985: 266 dalam Basrowi, 2008) menjelaskan
tentang maksud dan tujuan dari wawancara, antara lain Mengkonstruksi
tentang orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian dan sebagainya, Memverifikasi, mengubah, dan memperluas
informasi dari orang lain baik manusia ataupun bukan manusia
(triangulasi). Memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang
dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan data.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pedoman
umum. Di proses wawancara umum ini, peneliti menggunakan pedoman
wawancara atau kerangka dan garis besar yang ditanyakan dalam proses
wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti
tentang aspek-aspek yang dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman
tersebut, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, dan menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks aktual saat melakukan wawancara
(Poerwandari, 1998). Pedoman wawancara yang digunakan saat penelitian
dapat berkembang ketika wawancara berlangsung. Wawancara dilakukan
secara mendalam dan berulang untuk memahami jawaban atas pertanyaan
secara luwes. Bentuk pertanyaan menyangkut tentang topik penelitian,
tanpa ada urutan pertanyaan mana yang terlebih dulu diajukan.
Daftar pertanyaan disusun peneliti berdasarkan teori resiliensi milik
Grotberg (1999). Panduan wawancara dibuat sebagai panduan saat
melakukan wawancara agar tetap fokus sesuai dengan tujuan penelitian.
Pertanyaan dibuat berdasarkan fokus penelitian bersifat terbuka dan
fleksible. Berikut adalah panduan pertanyaan yang digunakan selama
proses wawancara berlangsung :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel. 1
Panduan Wawancara tentang Kemampuan Resiliensi pada Mahasiswa yang
Bekerja Part Time
Bagaimana hubungan mu dengan keluarga, orang tua, teman dan lingkunganmu?
Bagaimana aturan yang ada dalam keluargamu/ yang diterapkan oleh orang tua mu?
Bagaimana hubunganmu dengan setiap anggota keluargamu?
Adakah seseorang yang menjadi idola atau panutan dalam hidupmu?
Bagaimana bentuk dukungan orang tua, teman atau lingkungan yang kamu rasakan
terhadap kamu?
Apa tujuan atau yang ingin kamu capai dalam hidupmu?
Bagaimana bentuk perhatian atau kasih sayang orang-orang (keluarga, teman)
disekitarmu yang dapat kamu rasakan?
Bagaimana pandanganmu terhadap dirimu sendiri?
Bagaimana cara kamu menghargai diri mu sendiri?
Bagaimana sikapmu dalam menentukan sesuatu/keputusan untuk hidupmu sendiri?
Bagaimana kamu menanggapi hal buruk yang terjadi padamu?
Hal apa yang kamu lakukan saat kamu mengalami hal buruk?
Bagaimana cara kamu menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain?
Bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami, baik di
pekerjaan atau di kuliahmu?
Apakah kamu mendiskusikan permasalahanmu dengan orang lain?
Apa yang kamu pikirkan dan lakukan ketika kamu berada dalam kondisi yang
tertekan atau dalam keadaan yang sulit/buruk?
Kapan/pada saat bagaimana kamu merasa marah atau emosi?
Bagaimana cara kamu mengatasinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Metode Pencatatan Data
Metode pencatatan menggunakan narrative recording untuk mendapat
data yang komprehensif dan luas dari perilaku subjek. Alat yang
digunakan untuk merekam ketika wawancara adalah tape recorder dan alat
pencatat lain sesuai dengan kebutuhan.
3. Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dimulai dengan menyusun panduan
wawancara berdasarkan fokus penelitian. Pertanyaan penelitian disusun
dalam bentuk pertanyaan terbuka, hal ini dimaksudkan agar pertanyaan
tidak mengarahkan informan pada jawaban tertentu. Proses penelitian
diawali dengan peneliti mencari informan penelitian yang bersedia dan
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti
melakukan rapport dengan informan agar tercipta rasa saling percaya.
informan dan peneliti membuat jadwal wawancara yang disepakati
bersama,agar tidak mengganggu aktifitas informan sehari-hari. Membuat
panduan wawancara dan melakukan wawancara.
4. Metode Analisis Data
Analisis data menurut Patton (1980 dalam Moleong, 2009) merupakan
proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola,
kategorii dan satuan uraian dasar. Data penelitian nantinya akan berupa
narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis ataupun tidak tertulis. Beberapa
hal yang penting dalam pengolahan dan analisis data adalah peneliti wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
memonitor dan melaporkan proses dan prosedur analisis data secara jujur
dan selengkap mungkin (dalam Poerwandari, 1998).
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Organisasi Data
Tahap ini diawali dengan memindahkan rekaman hasil
wawancara tiap subjek dari alat perekam kedalam bentuk tulisan
sehingga menghasilkan transkrip verbatim. Pengetikan dilakukan
segera setelah proses wawancara dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar
ingatan peneliti masih segar dengan keadaan informan ketika
wawancara dilakukan.
b. Pengkodean (coding)
Pada tahap ini peneliti menyusun transkrip verbatim sehingga ada
kolom kosong di kanan dan kiri transkrip. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan memberikan kode atau catatan tertentu ada transkrip.
Setelah itu secara urut peneliti melakukan penomoran pada transkrip.
Selanjutnya, peneliti memberi nama masing-masing berkas dengan
kode tertentu (Poerwandari, 1998).
c. Interpretasi
Tahap interpretasi merupakan tahap memahami data secara lebih
mendalam. Dalam penelitian, peneliti memiliki persektif tentang hal
yang sedang diteliti, sehingga peneliti dapat menginterpretasi data
dengan perspektif tersebut. Interpretasi dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dilakukannya analisis tematik untuk mencari dan menemukan tema
dari data yang didapat. Analisis dilakukan setelah data dimasukkan
dalam kolom dan diberi kode. Analisis tematik dilakukan untuk
mengkode data dan menghasilkan tema-tema. Tema-tema tersebut
nantinya diharapkan dapat mengdeskrisipkan hasil penelitian, sehingga
dapat digunakan untuk menginterpretasi data hasil penelitian.
d. Rangkuman temuan penelitian
Merangkum temuan penelitian dilakukan dan dibuat setelah tahap
interpretasi dengan analisis tematik. Tahap selanjutnya adalah
mendeskripsikan tema-tema yang muncul dari hasil analisis dan dibuat
rangkuman temuan penelitian secara keseluruhan dalam bentuk tabel.
F. Kredibilitas Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Kredibilitas adalah pengganti validitas dalam
penelitian kualitatif. Validitas adalah sebagai kebenaran dari proses penelitian
dan hasil dari penelitian. Apabila data yang ditemukan oleh peneliti
disepakati oleh pemberi data, partisipan atau pembaca secara umum berarti
data tersebut sudah dapat dikatakan valid, sehingga semakin kredibel atau
dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai
penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu
melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan
apa yang diberikan oleh pemberi data, partisipan atau pmbaca umum.
Tujuan dari kredibilitas ini adalah untuk memastikan kebenaran,
kejujuran tentang deskripsi, simpulan, penjelasan dan isi laporan hasil
penelitian. Kredibilitas penelitian dimaksudkan untuk memastikan bahwa
hasil penelitian ini dapat dipercaya dan mempunyai kredibilitas sebagai suatu
hasil penelitian.
Ada 4 konsep validasi dalam penelitian kualitatif, yaitu validitas
komulatif, tercapai jika temuan dari studi atau penelitian lain tentang topik
yang sama dan mendapatkan hasil yang kurang lebih sama pula. Yang kedua
adalah validitas komunikatif, validitas ini dilakukan dengan mengkonfirmasi
hasil penelitian pada subjek. Yang ketiga adalah validitas argumentative,
tercapainya jika presentasi temuan dan kesimpulan hasil dapat dibuktikan
secara rasional dengan melihat data mentahnya kembali. Dan validitas
ekologis adalah menunjukkan sejauh mana studi dapat dilakukan di
kehidupan sehari-hari yang menjadi konteks penting pada penelitian
(Poerwandari, 1998).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep validitas komunikatif,
dimana peneliti akan mengkonfirmasi kembali hasil transkrip wawancara dan
hasil analisis pada informan penelitian untuk keakuratan temuan data. Peneliti
meminta informan untuk membaca dan mengoreksi hasil wawancara bila ada
hal yang tidak sesuai. Peneliti juga memberikan rangkuman hasil penelitian
kepada informan untuk dibaca (Poerwandari, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Peneliti juga melakukan diskusi dengan sesama peneliti lain (peerde-
briefing) untuk meningkatkan keakuratan data. Dalam hal ini peneliti
berdiskusi dengan peneliti lain dan dosen pembimbing (Creswell, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PROSES PENELITIAN
1. Persiapan penelitian
Beberapa persiapan yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini
antara lain, sebagai berikut :
a. Peneliti mencari informan mahasiswa (laki-laki / perempuan) aktif usia 18-25
tahun yang berdomisili di Yogyakarta dan sedang kuliah sambil bekerja part
time. Peneliti mendapat informan dari bantuan informasi teman dan saudara.
Peneliti melakukan rapport dengan informan dengan berkomunikasi dan
bertemu dengan informan.
b. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuannya serta menanyakan kesediaan
subjek berpartisipasi dalam penelitian ini.
c. Peneliti lalu memberikan surat dan meminta informan untuk membacanya
dan menandatanganinya. Peneliti juga menyampaikan bahwa kerahasiaan dari
semua data informan terjamin, karena data hanya akan digunakan untuk
penelitian ini.
d. Peneliti mulai menyiapkan alat rekam dan alat yang akan digunakan untuk
wawancara, antara lain ada digital voice recorder yang digunakan untuk
merekam selama wawancara berlangsung dan alat tulis serta panduan
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e. Peneliti menghubungi informan dan membuat janji dengan informan untuk
pelaksanaan wawancara.
2. Pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari mencari informasi tentang informan,
mengadakan rapport dan meminta persetujuan wawancara pada informan,
melaksanakan wawancara dan menunjukkan hasil verbatim wawancara serta
hasil analisis kepada informan untuk dikonfirmasi kebenarannya. Berikut
adalah tahap-tahap pelaksanaan penelitian :
a. Peneliti bertemu dengan ketiga informan untuk pelaksanaan wawancara
sesuai dengan hari dan waktu yang telah disepakati dengan masing-masing
informan. Peneliti juga menyerahkan surat persetujuan informan
wawancara pada subjek untuk dibaca dan ditanda tangani oleh informan.
b. Peneliti menggunakan panduan wawancara sebagai pedoman untuk
membantu proses wawancara. Proses wawancara dengan ketiga subjek
dilakukan dengan bertatap muka langsung dan proses wawancara direkam
dengan menggunakan alat perekam.
c. Pemilihan tempat wawancara disesuaikan dan dipilih berdasarkan
kenyamanan dari informan dengan situasi tempat yang mendukung agar
proses berjalannya wawancara berjalan dengan baik.
d. Peneliti melakukan proses analisis data, kemudian setelah selesai peneliti
akan membawa hasil analisis dan verbatim wawancara pada informan
untuk dipastikan/dikonfirmasi apakah hasilnya sudah sesuai dengan
realitas/apa yang dialami informan dalam hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Proses Analisis Data
Terdapat beberapa tahap proses analisis yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Setelah selesai wawancara dengan masing-masing informan, selanjutnya
peneliti memindahkan hasil rekaman dalam bentuk transkrip tulisan berupa
verbatim.
b. Peneliti membaca hasil transkrip verbatim wawanacara dan melakukan
proses pengkodean. Di tahap ini peneliti mencari atau menandai kalimat-
kalimat kunci yang relevan dengan fokus penelitian. Kalimat-kalimat
tersebut kemudian dituliskan kembali, namun dalam bentuk ringkas tanpa
mengubah makna yang sebenarnya. Setelah itu peneliti mengelompokkan
hasil koding dalam tema-tema yang muncul.
c. Rangkuman hasil penelitian dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan
pembaca mengetahui hasil penelitian.
4. Profil Informan
Table 2.
Data Informan
Inisial BD M HR
Usia 19 tahun 21 tahun 19 tahun
Berkuliah di… UIN AA YKPN AMIKOM
Semester 3 5 3
IPK 3,57 3,29 3,01
Bekerja part time
di.. Kedai Digital Secret Garden
Starcross &
sablon
Posisi FO (Front
Office)
Server
(Pelayan)
Shopkeeper
(Penjaga
Toko/distro)
Waktu bekerja 4 jam/hari 8 jam/hari 6 jam/hari
Sejak kapan
bekerja
Januari 2015 ± 6
bulan oktober 2014 3 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan tabel profil diatas, informan penelitian berjumlah 3 orang.
Ketiga informan penelitian adalah mahasiswa yang masih aktif dalam
perkuliahan sekaligus bekerja part time, artinya mahasiswa yang masih resmi
terdaftar di salah satu universitas atau perguruan tinggi. Informan terdiri dari
1 Laki-laki dan 2 perempuan yang berusia sekitar 18-25 tahun. Informan
pertama berusia 19 tahun, informan kedua 21 tahun dan informan ketiga 19
tahun. Ketiga subjek berdomisili di Yogyakarta. Mahasiswa merupakan masa
peralihan dari masa remaja akhir (18-22 tahun) menuju dewasa (diatas 22
tahun). Pada masa ini seseorang akan memiliki sikap yang lebih konkrit
terhadap sesuatu (dalam Diana, 2007). Oleh karena itu, banyak mahasiswa
selama kuliah mencoba hal atau pengalaman baru dengan mengikuti sebuah
kegiatan atau keorganisasian atau bahkan bekerja, salah satunya dengan
bekerja part time.
Mahasiswa yang memutuskan kuliah sambil bekerja part time tentunya
bukan hanya mempunyai tugas belajar saja namun juga tanggung jawab tugas
pekerjaan. Mereka yang memutuskan kuliah sambil bekerja part time tentu
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Mereka mempunyai tekanan
dan tingkat stress yang lebih besar dibanding dengan mahasiswa yang tidak
bekerja, karena permasalahan yang mereka hadapi bukan hanya diperkuliahan
saja namun dijuga ditempat dimana mereka bekerja. Ketiga informan
mempunyai pengalaman bekerja part time yang cukup lama bahkan sebelum
mereka berkuliah. Ketiga informan merupakan warga asli Yogyakarta yang
masih tinggal dirumah bersama orang tuanya. Ketiga informan ini dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
karena dinilai dapat lebih banyak memberikan informasi atau gambaran
tentang informasi yang dibutuhkan.
5. Jadwal Wawancara
Table 3.
Jadwal Wawancara Informan
Waw
an
cara
1
Informan Tanggal Waktu Tempat Kondisi Lingkungan
Informan 1
(BD)
30 Juli
2015 19:00 Café
Suasana cukup tenang dan
tidak terlalu banyak
pengunjung sehingga tidak
banyak gangguan.
Informan 2
(M)
11 Juni
2015 19:00 Café
Suasana café tsb cukup
ramai, namun informan dan
peneliti masih dapat
berkonsentrasi dan suara
subjek masih terdengar
jelas dalam rekaman.
Informan 3
(HR)
31 Juli
2015 19:00 Café
Suasana café cukup tenang,
walaupun ada beberapa
pelayan yang berlalu lalang
melayani pelanggan yang
lain.
Waw
an
cara
2
Informan 1
(BD)
20
Agustus
2015
18:00 Dirumah
informan
Suasana tenang dan
nyaman
Informan 2
(M)
16 Juli
2015 19:00 Café
Suasana tenang karena
tidak terlalu banyak orang
dan informan terlihat santai
Informan 3
(HR)
21
Agustus
2015
19:30 Café
Suasana sedikit ramai dan
berisik karena suara
pengunjung lain dan suara
musik.
B. LATAR BELAKANG INFORMAN
1. Informan 1 (BD)
Informan BD adalah seorang mahasiswa berumur 19 tahun dan tinggal
di Yogyakarta. Informan BD saat ini berkuliah disebuah universitas swasta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
di Yogyakarta dan bekerja part time disebuah tempat penyedia jasa dan
barang pembuatan merchandise sebagai FO (Front Office). BD sudah
bekerja selama kurang lebih 6 bulan sebagai FO di Kedai Digital. Informan
masih tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Informan memiliki 1
kakak laki-laki yang tidak dekat dengannya dan seorang adik yang cukup
dekat dengannnya. Alasan informan kuliah sambil bekerja adalah untuk
membantu orang tua dalam biaya, karena informan menyadari kebutuhan
dalam kuliah itu cukup banyak dan mahal sehingga informan BD
memutuskan untuk bekerja agar bisa memnuhi kebutuhannya sendiri.
2. Informan 2 (M)
Informan kedua M berusia 21 tahun dan tinggal bersama orang tua nya
di Yogyakarta. Saat ini informan sedang berkuliah disebuah universitas di
Yogyakarta. Kegiatan lain informan selain kuliah adalah bekerja part time
disebuah restoran sebagai seorang server. Informan hanya bekerja pada sore
sampai malam di hari jumat, sabtu dan minggu, sehingga informan masih
dapat berkuliah di pagi atau siang harinya. Informan saat ini masih tinggal
bersama kedua orang tuannya. Informan memiliki seorang kakak
perempuan. Alasan informan memutuskan berkuliah sambil bekerja adalah
karena memang informan sudah diajarkan oleh orang tuanya untuk dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dan informan ingin mencari pengalaman
sebanyak-banyaknya untuk mewujudkan cita-citanya memiliki sebuah
restoran atau café miliknya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Informan 3 (HR)
Informan ketiga HR berusia 19 tahun dan berasal dari Yogyakarta. Saat
ini informan terdaftar sebagai mahassiswa disebuah universitas swasta di
Yogyakarta. Kegiatan informan diluar kuliah, informan juga bekerja part
time sebagai shopkeeper disebuah toko pakaian/distro di Yogyakarta.
Informan sudah bekerja selama kurang lebih 3 bulan, selain itu informan
juga mempunyai usaha lain yaitu sablon dan terkadang menjadi EO (event
organizer). Informan tinggal dengan ibu, ayah tiri dan adiknya. Sedangkan
ayah kandung informan tinggal diluar kota.
Hubungan antara informan dan ayah kandung sempat buruk karena
informan merasa sakit hati dengan ayah kandungnya yang meninggalkan
ibunya. Namun saat ini hubungan keduanya sudah mulai membaik.
Hubungan informan dengan ayah tiri nya sangat baik, karena sejak kecil
informan juga sudah dirawat oleh ayah tirinya. Walaupun tidak begitu dekat
dengan dengan ayah tiri, namun informan sangat menghormati ayah
tirinya.Informan sangat dekat dengan ibu dan adiknya, terutama dengan
ibunya. Alasan informan kuliah sambil bekerja adalah karena informan suka
berwirausaha dan dengan bekerja informan merasa pengalamannya akan
menjadi bertambah banyak dan menambah relasi serta dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. HASIL ANALISIS PENELITIAN
Hasil penelitian adalah hasil penemuan tema-tema pada ketiga
informan. Beberapa temuan tema ini dikatergorikan kedalam tema yang lebih
umum. Kategori tema didasarkan pada tema-tema yang sudah
dikelompokkan. Hasil temuan tema-tema ini membantu peneliti melihat
bagaimana gambaran sumber-sumber resiliensi pada mahasiswa yang bekerja
part time.
I HAVE
I Have menggambarkan tentang masing-masing informan yang
memiliki orang-orang yang mendukung, menyayangi, memberikan
aturan/batasan, contoh dan orang-orang yang dipercaya oleh masing-masing
informan. Dari tabel dapat dilihat bahwa masing-masing informan memiliki
orang-orang yang dapat mereka percaya, mendukung, menyayangi, orang tua
yang memperhatikan dengan memeberikan aturan, tokoh panutan dan
keluarga serta teman yang mendukung.
Tabel 4.
Sumber Resiliensi I Have
I Have Informan BD Informan M Informan HR
Mempunyai
orang yang
dipercaya
dan
mencintai
(I HAVE)
Orang di
dipercaya
informan adalah
ibunya.
(S1 :100,110,115)
3 Sahabat semasa
SMK juga
termasuk orang
yang dipercaya
informan.
(S1 : 120,162)
orang yang
dipercaya sebagai
tempat sharing atau
curhat adalah
pacar.
(S2 : 183)
orang terdekat
yang dipercaya
dan mencintai
serta menjadi
tempat cerita
adalah ibu.
(S3:39;42-
43;126)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Struktur dan
aturan-
aturan
rumah
(I HAVE)
ibu mengajarkan
untuk selalu
bangun pagi dan
informan
mempunyai tugas
untuk mencuci
baju sekeluarga.
(S1 : 127-128)
tidak boleh pulang
lebih dari jam 10
malam dan tidak
boleh menginap
diluar rumah.
(S1 : 129-130)
mempunyai
didikan yang keras
dari orang tua
(S2 : 149-150)
orang tua
membebaskan dan
memberi tanggung
jawab serta
kepercayaan sejak
SMA, asalkan
tidak melanggar
aturan dan apa
yang dilakukan
jelas, positif serta
bertanggung jawab.
(S2 :206-208;210;
212-214)
orang tua
mewajibkan
untuk sholat 5
waktu/ibadah.
(S3 : 55)
aturan yang
diterapkan orang
tua adalah harus
selalu bangun
pagi dan setiap
anggota keluarga
mempunyai
tugas rumah
yang harus
dikerjakan
masing-masing.
(S3 : 56-57)
Mempunyai
role model
(I HAVE)
Orang yang
diidolakan adalah
seorang artis dan
Dapat mengambil
hal positif dari
idolanya
(S1 : 151-153)
-
Mengidolakan
tokoh pendiri
KFC.
(S3 : 100;103-
104)
Dukungan
dalam
kemandirian
(I HAVE)
Mendapat
dukungan dari
orang tua
khususnya ibu dan
sahabat-
sahabatnya.Bentuk
dukungan dari
teman berupa
saran dan
semangat
(S1 : 139-140)
Bentuk dukungan
dari ibu berupa
nasehat dan tidak
pernah protes
dengan apa yang
informan lakukan
selama itu positif.
(S1 : 143)
Orang tua selalu
mendukung
asalkan dapat
bertanggung jawab
dan yang dilakukan
benar.
(S2 : 256 ; 290)
Selalu mendapat
support dari ibu.
(S3 : 39)
Bentuk
dukungan orang
tua berupa saran
dan nasehat serta
doa.
(S3 : 61-63)
Mendapat
dukungan dari
teman dan
sahabat
(S3 : 67 ; 74)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Informan 1 (BD)
Informan BD memiliki orang yang dipercaya dan menyayangi yaitu ibu
sebagai tempat berbagi cerita, hubungan informan dengan ibu juga sangat
dekat. Informan lebih nyaman bercerita tentang apa yang ia alami kepada ibu
nya dibandingorang lain, namun informan juga mempunyai 3 sahabat semasa
SMK yang dapat ia percaya selain ibunya. Hubungan informan dan ketiga
sahabatnya masih terjalin baik sampai sekarang.
“….Terus kalo masalah ibu ku sih, aku deket sih sama ibuku,
karna sering curhat juga masalah kuliah, kerjaan terus masalah
pribadi juga sering cerita….” (100)
“….yang jelas sih aku paling deket sama ibuku sama
adekku…..”{ (110)
“…Ya deket banget, aku sering cerita sama ibu ku mulai dari
masalah kuliah, kerja, sampai masalah cowok dan temen itu aku cerita
semua sama ibuku….” (115)
“…tapi ya kalo temen deket yang bisa aku percaya sih ada, dulu
temen di SMK, ada 3 orang…” (120)
“….jadi ya sahabat-sahabat ku ya paling temen-temen ku semasa
SMK itu, yang masih sering kumpul, main tukar cerita, ya sampe
sekarang sih hubungannya masih baik….” (162)
Informan cukup mempunyai aturan yang ketat dari orang tuanya,
yaitu tidak diperbolehkan untuk pulang terlalu malam dan menginap
diluar rumah tanpa alasan. Selain itu informan juga diajarkan oleh ibunya
agar selalu bangun pagi dan informan BD diberi tugas oleh ibunya untuk
mencuci baju sekeluarga setiap pagi.
“….terus kalo aturannya sih cuma itu mbak…oooo, terus kalo
pulang malam, kalo aku maksimal jam 10 udah harus dirumah khusus
buat aku, ya mungkin karna aku cewek sendiri kan jadi kayak
dikekang…aku tu sama sekali nggak boleh kayak nginep dirumah
temen tu sama sekali belum pernah….”(129-130)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Informan BD merasa aturan yang diberikan oleh orang tua nya bukan hal
yang mengganggu dirinya, informan BD merasa aturan yang diberikan oleh
orang tua nya sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua untuk
menjaga dirinya. Informan BD juga merasa orang tua dan sahabatnya selalu
mendukung apapun yang ia lakukan. Bentuk dukungan dari ibu berupa
nasehat, doa dan tidak pernah protes dengan apa yang informan lakukan
selama itu positif. Sementara bentuk dukungan dari teman biasanya berupa
saran dan semangat.
“…Kalo sama orang tua pasti didukung lah…tapi kalo dari
temen kadang masih dikasih saran sama masukan kayak….apa ya
contohnya….Ya cuma ngasih tahu kayak…apa yaaa….ya paling kalo
aku ngapain gitu mereka kasih masukan gitu sih….” (139-140)
“….kalo orang tua, kalo ngomong langsung tentang dukungan
itu nggak pernah mbak, cuma ibu ku itu nggak pernah protes aja sama
apa yang aku lakuin…” (143)
Informan BD mengidolakan seorang artis perempuan, dan dapat
mengambil nilai positif dari tokoh yang informan idolakan tersebut. Informan
BD mengidolakan tokoh tersebut karena, tokoh tersebut pintar, memiliki
pemikiran yang cerdas, seorang ibu yang baik dan wanita yang berprestasi.
Informan juga ingin seperti idolanya tersebut.
“….Punya sih mbak…dian sastro…hehehe, karna dia pernah
bilang kayak kalo jadi cewek itu kita harus pinter karna kita itu bibit-
bibit buat ngajarin anak-anak kita….jadi sebisa mungkin cewek itu
tetep harus…kayak ini pendidikan setinggi mungkin buat anak-anak
kita besok….dan dia tu kayak gimana yaa….ya cantik iya, anggun
jelas, ya berpendidikan aja mbak…” (151-153)
2. Informan 2 (M)
Informan M memiliki pacar sebagai orang yang dipercaya sebagai tempat
berbagi ceritanya. Informan mengakui bahwa dirinya tidak terlalu dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan keluarganya, karena informan M merasa tidak nyaman bila
melibatkan orang tua dalam masalah yang ia hadapi.
“Biasanya paling cerita ke pacar sih mbak…biasanya kalo ada
masalah gitu sih paling kepacar…”(183)
Sewaktu kecil informan mendapat aturan/didikan yang cukup keras dari
orang tau. Menurut informan M, hal tersebut adalah cara dari orang tua
informan M agar ia dan kakaknya dapat menjadi orang yang kuat dan
mempuntai tekat keras. Namun, seteleah memasuki SMA, orang tua informan
M mempunyai aturan yang sangat berbeda pada informan dan kakaknya
dengan memebebaskan dan memeberi kepercayaan pada informan untuk
mengatur hidupnya sendiri namun harus tetap positif, sesuai aturan, dan
bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan.
“berawal dari aku kan didikan keras..ya udah berawal dari itu
sifat sama tekad ku juga keras gitu..dan aku sama diriku sendiri juga
kayak gitu….” (149-150)
“aku kan dilepas kan dari SMA kelas 2 apa yaa…intinya lepas
pas pas…kamu mau main jam berapa terserah, mau pulang jam
berapa terserah…yang penting kamu tahu apa itu artinya tanggung
jawab buat diri kamu buat keluargamu dan sekitarmu..”(206-208)
“intinya sih ya itu yang penting jangan nglanggar aturan jadi ya
intinya orang tua ku tu udah percaya penuh sama aku.kakakku pun
juga kayak gitu…” (210)
“ya itu orang tua ku kan udah pernah ngomong yang penting
tahu aturan sama tanggung jawab.. misalkan aku mau nginep tempat
temenku ya alasanku ya harus bener-bener jelas..yang penting jelas lah
itu aja sebenernya..kayak misalkan aku punya…aku punya pacar…”
(212-214)
Walaupun tidak dekat dengan kedua orang tua nya namun informan M
merasa orang tua nya tetap mendukung segala hal yang ia lakukan selama
informan dapat bertanggung jawab dan sesuai aturan yang ada serta tetap
dapat menjaga nama baik keluarga. Kebebasan dan kepercayaan dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tua juga dirasakan informan sebagai bentuk dukungan orang tua padanya
untuk dapat lebih bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri.
“Orang tua ku tetep ngdukung mbak…”(256)
“dan orang tuaku kan juga pernah bilang, yang penting ojo
sampe ngisin-ngisinke wong tuwo, dan aku tahu lah itu, aku juga mikir
sampe situ to….”(290)
3. Informan 3 (HR)
Informan HR mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan ibunya.
Ibu adalah orang yang dipercaya oleh informan sebagai tempat berbagi cerita.
Informan juga merasa ibunya adalah orang yang sangat sabar dan
menyayanginya serta selalu memberi support pada informan.
“Terus kalo ibu itu sabar banget kalo sama aku, selalu support
aku, dan kalo aku punya apa-apa aku selalu bilang sama ibu, dia baik
banget sama aku….”(39)
“Kalo sama ibu aku deket banget…aku kalo pulang kuliah pasti
ngomong sama ibu, cerita, ngobrol…terus kalo sama adek juga suka
ngumpul, kalo sama ayah tiri ku aku patuh dan hormat sama dia tapi
kurang akrab nggak kayak sama ibu ku…”(42-43)
“Kayaknya nggak ada deh mbak, ya paling kalau cerita apa-apa
yak e ibu….”(126)
Dirumah informan mempunyai aturan yang diterapkan oleh orang tuanya.
Orang tua informan mewajibkan untuk selalu bangun pagi, karena orang tua
nya percaya seseorang yang ingin sukses harus bangun pagi sebelum orang
lain bangun serta mewajibkan untuk sholat 5 waktu/ibadah. Selain itu setiap
pagi setiap anggota keluarga mempunyai tugas rumah masing-masing yang
harus dikerjakan sebelum melakukan aktivitas lain.
“Ya yang jelas agama mbak, sholat 5 waktu itu harus…terus
pagi bangun dari jam 5 sampai jam 8 nggak boleh tidur, soalnya
katanya, kata ayah itu orang yang sukses itu adalah orang yang
bangun disaat semuanya masih tertidur gitu…”(55)
“jadi dari jam 5 pagi sampai jam 8 nggak ada yang boleh tidur,
kalo libur pun nanti tidur lagi ya jam 8 keatas…”(56)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
“terus udah ada tugas masing-masing, kalo aku biasanya dapet
tugas nyapu, bersihin kamar sama nyapu dalam rumah, terus adekku
yang nyapu halaman, habis itu nanti aku nyuci piring, adekku nyuci
pakaian, terus nanti kalo ibu kan kalo pagi ke pasar, punya toko kan
dirumah….”(57)
Informan juga selalu mendapat dukungan dari keluarga terutama ibunya,
bentuk dukungan yang diberikan biasanya berupa saran, nasehat dan doa.
Informan juga selalu meminta ijin terlebih dahulu pada orang tua jika ingin
melakukan sesuatu, sehingga orang tuanya dapat mengetahui apa yang ia
kerjakan dan mendapat dukungan dari orang tua. Selain dukungan dari orang
tua, informan juga selalu mendapat dukungan dari teman-temannya.
“selalu support aku, dan kalo aku punya apa-apa aku selalu
bilang sama ibu, dia baik banget sama aku….”(39) “kalau aku pribadi
sih….gimana ya, kalau pertimbangan sih nggak, tapi paling ya kayak
minta ijin dulu gitu ke orang tua itu pasti…”(61)
“kayak misalnya aku mau kerja gitu aku bilang ke ibu ku…ya
nanti paling ibu ku juga kayak ngasih tahu kerja yang bener, atau ati-
ati kalau pegang uang kerjaan…nah kalau gitu biasanya nanti ibu ku
ngomong sama bapakku, terus biasanya aku dipanggil ditanya-tanya
gitu, kadang juga ngasih saran…”(62-63)
“Kalo temen-temen ku sih biasanya dengan beli produk ku
gitu….terus kalau punya order dimasukin nya ke aku…” (67)
“kalau dalam kuliah aku punya temen deket 1 namanya imam
ini, aku kan kadang mau bolos terus niti absen gitu, tapi si imam ni
nggak mau dan ngasih tahu “ aku tu nggak mau kamu goblok, aku
pengen kamu pinter, misal nilaimu bagus tapi kamu nggak tau sama
sekali ilmunya percuma kamu kuliah” kayak gitu, itu dukungan imam
sama aku…” (74)
Informan mengidolakan seorang tokoh pengusaha pendiri perusahaan
makanan cepat saji. Informan mengidolakan bahkan menjadikan panutan
tokoh tersebut karena tokoh tersebut dapat menginspirasinya untuk terus
bekerja dan berusaha lebih keras lagi menjadi lebih baik, menjadi pengusaha
yang sukses dan tidak mudah putus asa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
“kayak aku kan punya idola mbak, idolaku tu kayak Mario
teguh, panji pragiwaksono, terus albert einsten, itu idola-idola
ku….”(100)
“terus ada itu yang punya KFC, dia juga idolaku…mereka itu
orang-orang hebat…..”(101)
“Kalo yang paling aku idolakan itu ya yang punya KFC, soalnya
dia itu orang nya nggak mau menyerah meskipun…..”(103)
“ya itu yang aku ambil itu dia nggak pernah mudah menyerah,
dia kan punya produk KFC itu kan udah lama, dia masukin ke
restoran-restoran, terus dia bikin resepnya sampe sekian kali nggak
ada yang mau nerima, akhirnya sampai ada restoran kecil yang nerima
dia terus mau pake resepnya, ya akhirnya dia bisa buka cabang sampe
seluruh dunia, itu menurutku sesuatu yang Wah banget, keren
lah….”(104)
I AM
I Am mengungkapkan/menggambarkan kekuatan yang ada dalam diri
individu berupa perasaan, perilaku dan kepercayaan diri. Selalu berusaha
terlihat menarik agar selalu disukai dan dicintai orang lain, sensitive pada
perasaan orang lain dan paham apa yang orang lain harapkan pada dirinya,
cenderung memiliki sikap peduli yang tinggi dan empati pada orang lain,
dapat merasakan penderitaan ataupun kesulitan orang lain dan selalu berusaha
membantu kesulitan orang lain, memiliki rasa bangga terhadap dirinya sendiri
puas terhadap apa yang dimiliki dan dicapai. Keyakinan akan kemampuan
mereka sendiri dan kemandirian, mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi pada pekerjaannya dan dapat selalu berpikir positif tentang masa
depannya.
Table 5.
Sumber Resiliensi I AM
I AM Informan BD Informan M Informan HR
Mempunyai
dan sadar
akan tujuan
Ingin selalu
membahagiakan
orang tua dan
ingin
mempunyai
usaha/bisnis
Mempunyai
keinginan menjadi
orang sukses dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hidupnya
(I AM)
membiayai sekolah
adik serta ingin
bekerja di bank dan
mempunyai suami
dan banyak anak
yang bahagia.
(S1 : 46– 48)
café sendiri.
(S2 : 163)
berwirausaha serta
ingin membantu
membiayai
sekolah adik
setinggi mungkin.
(S3 : 40 ; 92-93)
Perasaan
dicintai
(I AM)
Bentuk perhatian
pada sahabat dan
teman dengan
menjadi pendengar
yang baik dan
meluangkan waktu
berkumpul dengan
teman dan sahabat.
(S1 : 171-173)
Bentuk perhatian
dari sahabat adalah
selalu menanyakan
kabar dirinya.
(S1 : 4 ; 236-238)
Dibebaskan
orang tua
namun orang
tua tetap selalu
mengingatkan
agar tidak
melanggar
aturan dan tetap
menjaga diri.
(S2 : 212-214 ;
290)
Ada ibu dan
teman yang selalu
mengingatkan dan
mensupport.
(S3 : 39;62-
63;73;74)
Perhatian pada
keluarga
(S3 : 116)
selalu dihubungi
teman untuk
diajak kumpul
atau sekedar
sharing.
(S3 : 192-193;195)
Bangga dan
dapat
menghargai
diri sendiri
(I AM)
Kurang dapat
menghargai diri
sendiri karena
merasa masih
memiliki banyak
kekurangan
daripada kelebihan.
(S1 : 5-7)
Tetap merasa
bangga dengan
dirinya dan apa
yang dicapai saat ini
dan berusaha untuk
lebih baik lagi.
(S1 : 32-33)
Merasa bangga
dan memandang
diri posistif
karena gaya dan
kebiasaan yang
ditirukan/diikuti
teman.
(S2 : 73-75 ; 93-
94)
Menerima diri
apa adanya dan
tidak peduli
dengan
penilaian
negative orang
lain.
(S2 : 66)
Merasa
mempunyai jiwa
pemimpin karena
sering dipilih
sebagai ketua
diorganisasi.
(S3 : 9-11)
Bangga dengan
keluarga dan apa
yang dimiliki saat
ini.
(S3 : 34;185-186)
merasa dirinya
special dan
percaya pada
kemampuan
sendiri.
(S3 : 99)
Mandiri,
bertanggung
jawab dan
dapat
mengambil
keputusan
Sejak SMA sudah
bekerja selama 6
bulan didepartment
store untuk
menambah uang
saku.
sewaktu SMA
sempat
mempunyai
usaha bisnis
kecil dengan
teman untuk
professional
dalam bekerja dan
bertanggung
jawab dalam
pekerjaan.
(S3 : 27-29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sesuai
pemikiran
sendiri
(I AM)
(S1 : 53-55)
Mandiri dengan
kuliah sambil
bekerja agar tidak
terlalu membebani
orang tua.
(S1 : 60-61)
rasa tanggung
jawab dalam kuliah
ditunjukkan dengan
terus berusaha
belajar setiap mata
kuliah yang belum
dikuasai.
(S1 : 41-43)
mengisi waktu
luang dan
menambah uang
jajan.
(S2 : 120)
mengatur
keuangan
sendiri dan
berusaha
mencari
tambahan
sendiri, mandiri
dalam
mencukupi
kebutuhannya
sendiri.
(S2 : 220-222 ;
238-240 ; 242)
bertanggung
jawab dengan
tidak menunda-
nunda
pekerjaan.
(S2 : 10-12)
selalu mengambil
keputusan sesuai
pemikiran sendiri.
(S3 : 21-22;60;65
dapat membagi
waktu antara
kuliah dan
pekerjaan serta
dapat
mengutamakan
mana yang lebih
penting.
(S3 : 77-80)
bertanggung
jawab dengan apa
yang telah
dilakukan/masalah
yang dihadapi.
(S3 : 136-137)
kemandirian
ditunjukkan
dengan sudah
mulai sekolah
sambil bekerja
semenjak SMA.
(S3 : 168)
Punya
kepedulian
dan empati
terhadap
orang lain
(I AM)
ada kenginan untuk
membantu orang-
orang yang kurang
beruntung bila nanti
bisa sukses.
(S1 : 167-168)
menjadi pendengar
yang baik dan
menunjukkan
perhatian pada
teman.
(S1 : 172)
membantu ibu
mengerjakan
pekerjaan rumah.
(S1 : 176)
kepedulian
terhadap teman
dengan
menasehati/me
mberi saran
pada teman
demi kemajuan
team dance
mereka.
(S2 : 40 ; 43 ;
46-47)
perhatian
terhadap pacar
dan bersedia
menjadi tempat
sharing pacar.
(S2 : 188-191)
ingin membiayai
sekolah adik
sampe
diperkuliahan.
(S3 : 40)
bila mendapat
bonus dari
pekerjaan tidak
lupa berbagi
dengan keluarga
dan teman.
(S3 : 116-117)
perhatian dan
membantu teman
yang sakit.
(S3 : 119-123)
tidak ingin teman
dan keluarga ikut
terbebani dengan
masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dihadapi.
(S3 : 142-143)
Berpikir
positif,
optimis dan
realistic
serta
dipenuhi
harapan,
iman dan
kepercayaan
(I AM)
dapat berpikir dan
menanggapi dengan
positif terhadap
aturan orang tua
yang dirasa
mengekang.
(S1 : 132-133 ; 136-
137 ; 235)
selalu berpikir
positif tentang
orang lain karena
manusia itu tidak
bisa hidup sendiri
dan pasti
membutuhkan
bantuan orang lain.
(S1 :231-233)
saat sedang ada
masalah yang berat
beribadah dan
berdoa sehingga
membuat informan
sedikit merasa
tenang.
(S1 : 204)
dapat berpikir
optimis dengan
bernazar sebagai
kekuatan untuk
bangkit dan
menjadi lebih
baik.
(S2 : 148)
tidak suka
menanggapi
anggapan
negative orang
lain pada
dirinya, dan
percaya suatu
saat orang lain
akan tahu
kebenarannya
dengan
sendirinya.
(S2 :134 ;175-176
; 269 ; 284-286)
selalu positif
thinking pada
orang lain.
(S2 :245-246)
dapat berpikir
positif terhadap
penilaian negative
orang lain.
(S3 : 110-111)
mempunyai
keyakinan bahwa
setiap masalah
pasti ada
solusinya dan bila
berusaha akan ada
hasilnya serta
memilih untuk
berdoa agar lebih
tenang ketika stres
(S3 :144 ;154;164)
selalu memandang
hidup secara
positif dan
percaya bahwa
rejeki itu Tuhan
yang mengatur
dan bila ada usaha
aka nada hasilnya.
(S3 :197;199-200)
1. Informan 1 (BD)
Informan BD sadar akan tujuan hidup dan apa yang ingin ia capai yaitu
ingin selalu membahagiakan orang tua, membantu membiayai sekolah adik
dan setelah lulus dari kuliah ingin bekerja sebagai pegawai bank serta
menikah dan mempunyai banyak anak.
“eeee, kalo tujuan hidupku tu yang mainstream banget tu ya
pasti ngbahagiain orang tua lah ya, pengen juga nyekolahin adekku
kayak gitu….kalo hal yang pengen aku capai tu sebenernya pengen jadi
pegawai bank ya entah itu jadi teller atau apa ya yang jelas aku tu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengen besok tu aku kerja gitu lho, pengen cari uang sendiri…terus kali
udah punya suami aku pengen punya 4 anak, pokoknya biar rumah tu
rame.” (46-48)
Informan merasa banyak orang yang mencintai, perhatian dan sayang
padanya seperti orang tua, sahabat dan teman-temannya. Bentuk perhatian
dari orang tua yang dirasakan informan berupa selalu mendukung apapun
yang dilakukan, dan aturan yang diterapkan orang tua dirasakan informan
sebagai bentuk rasa cinta orang tua pada dirinya. Teman dan sahabat
informan BD selalu menanyakan kabar dirinya dan menjadikan informan
sebagai tempat curhat. Selain itu juga informan selalu berusaha memberikan
perhatian pada teman/sahabatnya dengan menajadi pendengar yang baik dan
meluangkan waktu untuk berkumpul.
“Ya kayak orang tua yang selalu ngekang aku itu kan berarti
juga mereka peduli, nggak pengen aku kenapa-kenapa dan itu bentuk
perhatian mereka buat jaga aku…terus kalo temen….aku lebih ke
temen-temen ku SMK karna aku paling deket sama mereka kan….jadi
kayak aku misal buat status ni, sedih atau apa…ntar pasti ditanyain
“kamu kenapa” kayak gitu…ya mereka kayak kepo gitu lho mbak,
artinya mereka sayang dan peduli sama aku….” (235-238)
“maksudnya setiap hari tu hampir kayak dulu waktu SMK tu kan
sering diajak main kan, kalo nggak ya diajak curhat gitu sama temen-
temen..kadang-kadang tu ibu ku sampe bilang “mbok ini, bilang nggak
bisa apa gimana gitu..kamu tu setiap hari main, kayak gitu lah..masa
cewek nggak pernah dirumah” kayak gitu….” (4)
“gimana ya….mungkin aku lebih respect sama
mereka….contohnya kayak curhat ya aku dengerin walaupun aku
nggak bisa kasih solusi yang bener-bener bisa diterima sama
mereka…terus kayak…ya aku berusaha buat ngluangin waktu,
walaupun kadang emang sering diajakin nongkrong tapi aku nggak
bisa gara-gara kerja atau kuliah, tapi sebisa mungkin kalo aku emang
bener-bener ada waktu luang aku main sama mereka….” (171-173)
Informan BD merasa bangga dengan dirinya dan apa yang telah ia capai
dan dapatkan sampai saat ini serta terus berusaha untuk menjadi lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
lagi, namun informan BD terkadang masih kurang percaya diri dengan
kemampuannya karena merasa masih banyak kekurangan dalam dirinya.
“terus kalo kelebihannya apa lagi yaaa…nggak tahu sih mbak
kalo kelebihan kayaknya dikit deh..tapi kalo kekurangan kayaknya
banyak. masih suka males….” (5-7)
“tapi aku tetep bangga dengan diriku sendiri, keluarga dan apa
yang aku punya sekarang mba…
ya tapi kan tetep harus lebih baik lagi kedepannya….” (32-33)
Kemandirian informan BD terlihat dari pengalaman informan yang sudah
sekolah sambil bekerja sejak SMK, dan saat kuliah juga informan
memutuskan untuk kuliah sambil bekerja untuk meringankan beban orang tua
dalam hal biaya. informan BD juga merupakan seorang bertanggung jawab
dengan apa yang ia kerjakan. Tanggung jawab itu terlihat dari informan yang
tetap dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja serta terus berusaha
belajar mata kuliah yang belum ia kuasai walaupun ia tidak terlalu suka
dengan mata kuliah tersebut. Informan BD juga lebih suka menyelesaikan
masalahanya sendiri dan mengambil keputusan sesuai pemikirannya sendiri.
“Kalo selama 6 bulan ini sih, jadi pertamanya itu, aku tu dulu
pernah…dulu waktu lulus SMA aku pernah kerja kontrak di matahari,
buat ngisi lebaran tu lho mbak selama 2 bulan….dan ngerasa punya
uang sendiri dari usaha sendiri itu bedalah, maksudnya ya seneng
aja…” (53-55)
“aku tu mikir kalo aku kuliah, kalo aku cuma ngandelin uang
dari bapakku tu, kayak nya nggak cukup tu lho, apalagi kuliahkan aku
mikirnya banyak pengeluaran, banyak tugas…terus kebetulan aku liat
di twitter di akun jogjastudent itu ada lowongan part time itu di kedai
digital….” (60-61)
“tapi kalo soal masalah kejurusannya aku masih pengen belajar
sih kayak gitu, tapi kalo masalah agama-agama gitu masih males,
apalagi bahasa arab kayak gitu aku nggak dong…kalo masalah
pekerjaan, ya sebisa mungkin nglakuin yang terbaik ya..tapi kadang
partner ku tu bilang masih kurang teliti lah tapi ya nggak sering sih,
cuma kadang-kadang aja…..” (41-43)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Informan BD mempunyai kepedulian dan empati yang tinggi terutama
terhadap keluarga dan teman-temannya. Kepedulian terhadap ibu ditunjukkan
dengan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah, sedangkan pada teman-
teman atau sahabatnya informan selalu berusaha menajdi pendengar yang
baik ketika teman atau sahabatnya sedang bercerita/curhat. Bila sudah sukses
informan BD ingin juga membantu orang-orang yang kurang beruntung.
“jadi kita ngaturnya tu kayak, aku udah bolos berapa kali terus
dia udah bolos berapa kali, berarti sekarang gantian kamu yang bolos,
ya itu susahnya kayak gitu….” (68)
“contohnya kayak curhat ya aku dengerin walaupun aku nggak
bisa kasih solusi yang bener-bener bisa diterima sama mereka…terus
kayak…” (172)
“dan sempat kepikiran sih kayak pengen jadi orang yang besok
tu berhasil…maksudnya lebih, biar bisa bantu orang lain yang kurang
beruntung gitu….” (167-168)
Informan BD dapat menghadapi segala sesuatu secara tenang dan dapat
berpikir positif terhadap orang lain dan pandangan negative orang lain
ataupun terhadap masalah yang sedang dihadapi. Informan BD juga selalu
punya keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan dengan selalu berdoa apabila
sedang mengalami masalah atau tekanan yang berat.
“tapi udah biasa sih maksudnya aku nya juga nggak mikir ya
ampun gitu banget sih orang tua ku, gitu sih nggak…ya biasa aja sih
dari aku nya….karna menurutku bener juga sih kan emang cewek
harus digituin kan…..” (132-133)
“cuma kalo aku tu kayak emosinya sesaat…kayak mikir
“ngapain sih aku tadi mikir kayak gitu, mikir negative kayak
gitu”….tapi sebenernya bener juga sih, orang tua ku ngekang kayak
gitu tu bener…..” (136-137)
“Ya kayak orang tua yang selalu ngekang aku itu kan berarti
juga mereka peduli, nggak pengen aku kenapa-kenapa dan itu bentuk
perhatian mereka buat jaga aku…” (235)
“Sebenernya kita itu harus bener-bener punya temen yang
banyak…karna suatu hari nanti kita akan dibantu mereka dan pasti
kita juga akan membantu mereka…dan apa yaa….sejauh ini aku masih
menikmati dan enjoy dengan apa yang aku lakuin sih, dan aku pengen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
selalu membuat orang lain itu bahagia karena aku mbak…..” (231-
233)
“tapi kalo yang bener-bener sampe stress tu paling yang aku
lakuin ya sholat, kadang ya berdoa sampe bener-bener nangis gitu bisa
bikin sedikit agak tenang sih…..” (204)
2. Informan 2 (M)
Informan M mempunyai tujuan dan keinginan dalam hidupnya yaitu
ingin mempunyai sebuah usaha/bisnis sebuah café atau restoran miliknya
sendiri.
“nah suatu saat aku kan dari 6 tahun pengen punya ya kayak
tempat nongkrong gitu lah, café ato semacam itu lah…”(163)
Walaupun tidak terlalu mempunyai hubungan yang dekat dengan orang
tuanya, namun informan M tetap merasa dicintai oleh orang tuanya.
Kebebasan dan kepercayaan yang orang tua berikan dirasakan informan
sebagai bentuk cinta dari kedua orang tuanya.
“tapi kakak ku jawabnya ya….ya itu orang tua ku kan udah
pernah ngomong yang penting tahu aturan sama tanggung jawab..
misalkan aku mau nginep tempat temenku ya alasanku ya harus bener-
bener jelas..yang penting jelas lah itu aja sebenernya..kayak misalkan
aku punya…aku punya pacar…”(212-214)
“dan orang tuaku kan juga pernah bilang, yang penting ojo
sampe ngisin-ngisinke wong tuwo, dan aku tahu lah itu, aku juga mikir
sampe situ to….”(290)
Informan M merasa dapat merasa bangga dan menghargai dirinya
sendiri, hal ini ditunjukkan dengan dapat memandang diri positif karena gaya
dan kebiasaan diikuti oleh temannya. Selain itu informan tetap dapat
menerima diri apanya walaupun banyak anggapan negative tentang dirinya,
informan M tetap dapat merasa bangga dengan dirinya sendiri serta dapat
membuktikan bahwa dapat menjadi lebih baik dari apa ang orang lain nilai.
“dia (teman yang bermasalah dengan subjek) juga potong
pendek..nah semenjak dia (teman yang bermasalah dengan subjek)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
potong pendek aku dibilang kembar sama dia..dia tu kayak apa yang ta
perbuat itu mesti kayak gitu, kayak ngikutin…”(73-75)
“Nggak tahu apa dia ngikutin aku atau emang dia kayak gitu
aku juga nggak tahu, tapi secara garis besar kalo dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) itu kog hampir sama kayak aku.. tapi aku
mikirnya santai aja dan ya berarti gayaku bagus kan mbak sampe
orang lain ngikutin..hehehe”(93-94)
“karena aku biasa aja tu lho mbak, orang mau bilang aku
gendut, ya emang aku gendut gitu, aku sih biasa aja, mau orang
ngomongin aku kayak apa, ya aku biasa aja.” (66)
“ya aku jadi seneng banget dan bangga sama diriku sendiri,
bener-bener seneng..karna akhirnya bener kan kata-kataku, suatu saat
mereka pasti ngerti dan aku bisa buktiin ke mereka….” (273)
Informan M adalah orang yang mandiri, hal ini terlihat dari semenjak
SMA informan sudah berusaha mencari uang tambahan selain dari orang tua
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri serta mengatur keuangannya sendiri.
Informan juga merupakan orang yang bertanggung jawab, terlihat dari
sikapnya yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Selain itu informan M
juga selalu dapat mengambil keputusan sesuai dengan pemikirannya sendiri.
“aku sama dia kan punya usaha kue sama kayak keripik bawang
tu lho…buat ngisi waktu luang sama nambah uang jajan kan lumayan
ya mbak…” (120)
“entah apapun sampe bener-bener misalkan aku nggak punya
uang harus gimana-harus gimana..ya aku harus mikir gimana
caranya…misalkan uang jajan tinggal 20ribu..misalkan harusnya
tanggal sekian itu harusnya masih ada 100ribu, tapi ternyata tinggal
20ribu ya gimana caranya selama nanti dapat uang lagi..dengan uang
20ribu itu gimana caranya..aku nggak pernah mau minta lagi,” (220-
222)
“tapi ya itu aku udah dilepas dari kelas 2 SMA jadi kayak bener-
bener “kog bedo”….kayak kemarin-kemarin aku dibeliin apa-beliin
apa…tapi ya semenjak itu semua aku beli sendiri..dari mulai kayak
apapun kebutuhanku sendiri aku beli sendiri…” (238-240)
“Soalnya aku tu mikirnya kayak gini…kayak, apa sih gunanya
kerjaan yang ditunda-tunda tu..nggak ada gunanya kan…mendingan itu
kerjaan kita kerjain habis itu selesai kita bisa istirahat…” (10-11)
“ta pikir-pikir kialo kayak gini aku nggak bisa jajan, nggak bisa
buat yang lain juga..habis itu aku bilang sama temenku, kalo
keputusanku, aku pengen berhenti bisnisnya dan aku pengen kerja,
terus temenku nanya kenapa.” (124-125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Informan M memiliki kepedulian terhadap orang lain, hal itu terlihat dari
sikap informan M yang terus mendorong dan menasehati temen-temannya
untuk terus semangat berlatih dance demi kemajuan team mereka. Kepedulian
terhadap pacar juga ditunjukkan dengan cara bersedia menjadi pendengar
yang baik bagi pacarnya dan perhatian pada pacarnya.
“nah, aku kan bilang sama mereka, kita tu misalkan mau
ngdance harus continue..soalnya apa, biar nanti kita bisa tahu…” (40)
“maksudnya aku kan Cuma pengen kayak nyadarin mereka gitu
lho..ya istilahnya belajar menghargai uang..ya kan, belajarlah
menghargai uang..ya walaupun kalian cumin minta..tapi kan istilahnya
belajar menghargai uang gitu..masalahnya juga kan ntar kalo nggak
continue ntar kita rugi, aku bilang gitu..soalnya kan kita udah sama
kakak itu kan koreo nya kakaknya temenku..jadi kita bener-bener kayak
udah dikasih kelas khusus gitu.. kan kasihan to…” (46-47)
“tapi kalo misalkan aku kayak cerita gitu misalkan cerita sama
pacar ku, aku mancing dulu..jadi kayak, biar dia juga cerita, dia punya
masalah apa..jadi aku bisa tau dia punya masalah apa, dan aku bisa
cerita masalahku gitu…jadi kan enak kita bisa tahu masalah masing-
masing gitu lho…” (188-191)
Informan M selalu berpikir positif dalam hidupnya baik dalam
mengahadapi masalah, tekanan ataupun tanggapan negatif orang lain terhadap
dirinya. Informan M lebih suka bernazar atau memotivasi dirinya sendiri
untuk bisa bangkit dan menjadi lebih baik lagi. Informan juga selalu berusaha
untuk berpikir positif terhadap orang lain.
Jadi sekarang dia udah tau jawabannya..jadi selama dia diemin
aku, dia belum tau jawabannya “kenapa?”…(134)
jadi nazar ku itu bisa jadi kayak kekuatan ku buat
bangkit…kayak bikin janji lah, janji sama diri sendiri “aku tu bisa..aku
bisa bangkit”…(148)
“ya kayak itu, maksudnya, kalo aku sih orang mau menilai apa,
ya itu aku nggak mau ambil pusing…nggak mau kayak, kalo mereka
ngomong apa, aku nggak bakal ngeyel atau berusaha
jelasin..nggak..aku sih lebih ya udah lah liat aja akhirnya bakal kayak
gimana…” (269)
“kayak aku nggak mau pikir pusing lah…misalkan orang mau
ngomong apa juga terserah gitu lho..jadi aku Cuma nggak mau banyak
omong, ya liat aja lah nanti….yang penting aku nyaman dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kehidupanku sekarang, aku lakuin yang terbaik yang bisa aku
lakuin…” (284-286)
“Kalo aku sih nggak mau ambil pusing ya mbak, positif thinking
aja sih..aku kan orang nya positif thinking, misalkan orang lain tu
sifatnya kayak apa aku tetep positif thinking..” (245-246)
3. Informan 3 (HR)
Tujuan hidup dari informan HR adalah ingin menjadi pengusaha yang
sukses dan membantu membiayai sekolah adiknya setinggi-tingginya serta
ingin selalu membantu dan membahagiakan orang tua dan keluarga.
“terus adek juga, adek masih kecil sih, rencana besok mau
nguliahin dia, tapi ya nggak tahu lah besok, kalo udah terwujud dulu
mobilnya……hehehehe” (40)
“Ya pengen jadi orang yang sukses lah mbak,….aku
berwirausaha tapi aku nggak mau bekerja pengen dirumah
aja…intinya, dulunya itu aku pengen punya distro sendiri…..” (92-93)
Informan HR merasa ibunya adalah orang yang paling sabar dan sayang
pada dirinya serta selalu mendukung apapun yang informan lakukan. Tidak
hanya oleh ibunya, informan juga merasa teman-temannya perhatian padanya
dan peduli padanya. informan juga memberikan perhatian lebih pada terutama
keluarga dan teman-temannya. Informan HR juga selalu berusaha menjaga
komunikasi dengan teman-temannya dan menyediakan waktu untuk teman-
temannya.
“Terus kalo ibu itu sabar banget kalo sama aku, selalu support
aku, dan kalo aku punya apa-apa aku selalu bilang sama ibu, dia baik
banget sama aku….” (39)
“kayak misalnya aku mau kerja gitu aku bilang ke ibu ku…ya
nanti paling ibu ku juga kayak ngasih tahu kerja yang bener, atau ati-
ati kalau pegang uang kerjaan…nah kalau gitu biasanya nanti ibu ku
ngomong sama bapakku, terus biasanya aku dipanggil ditanya-tanya
gitu, kadang juga ngasih saran…” (62-63)
“Yang pertama itu pasti keluarga, setiap aku punya hasil misal
habis dapet honor atau targetnya udah tercapai, pasti aku beliin
sesuatu buat ibuku, kayak kemarin aku dapet THR aja aku nggak pake,
sama sekali nggak pake cuma buat ibu sama keluarga…..” (116)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
“paling ya imam itu yang deket, kalau sama dia….dia kan orang
nya gampang sakit terus dikampus tu pernah ada makrab gitu di pantai,
terus dia sakit kedinginan terus ya aku lepas jaketku lah aku kasih ke
dia, terus aku diluar…” (119)
“ya paling kayak gitu lah bentuk perhatian ku sama
mereka….bisa dibilang aku mau nglakuin apa aja buat temen, soalnya
hidupku tu lebih banyak duluar dan waktu ku lebih banyak sama
temen…” (123)
“Ya aku rasain sih mbak kalau mereka perhatian dan care sama
aku…soalnya misal kalau kumpul gitu pasti mereka ngajak aku, harus
ada aku…mereka bilang “ajak gepeng aja, biar asik” mesti kayak
gitu……” (192-193)
“ya menurutku sih itu artinya temen-temenku suka sama dan
perhatian juga sama keberadaanku mbak…”(195)
Informan HR selalu dapat merasa bangga dengan dirinya sendiri
terutama dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki. Hal ini terlihat dari
seringnya informan HR dijadikan ketua dalam sebuah organisasi atau acara.
Informan HR juga merasa bangga dengan apa yang dimiliki nya saat ini
terutama dengan keluarganya saat ini. Informan juga dapat menghargai
dirinya sendiri dengan selalu merasa special dan percaya pada
kemampuannya sendiri.
“dan aku suka musik, suka main drum…terus aku itu kalo
dikalangan kampungku, aku itu dijadiin ketua pemuda…terus kalo aku
ikut-ikut organisasi gitu sering jadi koordinatornya….kalo menurutku
aku tu punya jiwa pemimpin gitu……..” (9-11)
“Keluargaku itu keluarga orang baik mbak, dari kakek, ayah,
kakak-kakak ayah itu semua nya ustadz..” (34)
“tapi aku bangga, sama diriku sendiri yang sekarang…apalagi
soal sifatku yang sok pemimpin, itu aku paling suka…”(185-186)
“intinya gimana ya, aku suka yang simple aja…aku pengen
terlihat kayak orang biasa aja tapi sebenernya aku ini orang yang
berbakat dan punya sesuatu yang special…dan aku pengen jadi orang
kaya mbak….” (99)
Informan merupakan seorang yang sangat mandiri, hal ini ditunjukkan
dengan dirinya yang sudah mulai sekolah sambil bekerja.semenjak SMA.
Selain mandiri, informan juga selalu bertanggung jawab dengan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dikerjakan baik di perkuliahan atau pun di pekerjaannya. Informan HR juga
selalu bertanggung jawab dengan resiko/masalah yang harus ia hadapi. Rasa
tanggung jawab informan juga ditunjukkan dengan tetap dapat membagi
waktu anatar kuliah dan pekerjaannya. Informan seslalu mengambil
keputusan sesuai pemikirannya sendiri dalam mengatasi masalah ataupun hal
lain.
aku aja yang masih muda, aku jadi IO itu aja kan sejak aku SMA,
aku masih SMA aja aku seenggak nya udah bisa nyari uang sendiri,
itungannya 2 hari aja waktu jadi IO aku bisa hasilin uang 15 juta….”
(168)
“ya walaupun aku dengerin pendapat mereka, tapi biasanya aku
tetep pake pendapatku sendiri…nggak bisa kalo harus nurut orang gitu
nggak bisa…ya walaupun orang berpendapat apa, toh ketuanya juga
aku dan yang nglakuin aku, menurutku kalo aku sesuai omongan orang
aku malah nggak bisa nglakuin semaksimal mungkin…..” (21-22)
“Ya biasanya sih ngambil keputusan sendiri, tapi kadang-kadang
ya tanya….kan ayahku kan juga bisnis, jadi kalau pengen buka usaha
gitu nanya nya ke aku kadang…” (60)
“ya intinya aku ngambil keputusan sesuai keinginanku mbak,
tapi ya itu paling kalau sama orang tua cuma minta ijin gitu sih…”
(65)
“soalnya antara kerjaan part time ku sama kuliah ku itu ada di
jam yang berbeda…terus kalo kerjaan sampingan ku yang lain itu kan
biasanya nggak ada jadwal tetap dan deadline juga yang menentukan
kita sendiri……tapi ya tetep aku ngambil kerjaan ngliat jadwal
kuliahku dulu,misal pas sibuk atau pas UTS atau UAS gitu aku juga
nggak mau ambil kerjaan, aku fokusin yang kuliah dulu, terus pas
weekend atau hari minggu gitu biasanya aku bari ngerjain kerjaan
sampinganku gitu…” (77-80)
“buat ngadepin yang masalah event gagal target itu aku ajak
organisasi lain kumpul buat, buat acara ini tetep berlangsung atau
jalan terus…aku ajak organisasi lain, aku “udahlah aku nggak dapet
untung nggak papa, misal aku harus rugi sendiri ya udahlah ngga
papa”…aku ajak organisasi lain, aku pake acara pensi itu pake nama
organisasi itu….” (136-137)
Dapat selalu berpikir positif terhadap anggapan negative orang lain
tentang dirinya. informan HR juga selalu mempunyai keyakinan dan percaya
bahwa setiap permasalahan pasti ada solusinya dan apabila berusaha pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
akan mendapat kan hasil. Informan dapat selalu memandang hidup secara
positif dan dapat berpengharapan pada Tuhan.
“tapi ada juga orang yang nggak suka sama aku mbak, soalnya
orang melihat aku kan, nggak tahu aku yang sebenernya kan, mungkin
tadi mbak nya liat aku juga nggak nyangka kalo aku orangnya kayak
gini kan, tapi banyak orang langsung bisa mendeskripsikan aku kayak
apa gitu…pemikiran orang yang nggak suka sama aku itu, aku orang
yang nakal karna kerjaanku dan karna aku sering keluar malam…..”
(110-111)
ya ini pilihan aku, jadi aku harus bisa terima juga
resikonya……dan paling aku juga berdoa, sholat biar agak tenang gitu
sih mbak… (144)
dan aku berpikir aku punya Tuhan juga, yang pasti juga bantu
masalahku…tapi kalau temen yang bisa aku ajak kocak bareng itu
seengggaknya bisa ngilangin masalahku atau pikiranku… (154)
Ya sebenernya beruntung nggak nya itu tergantung kita nya
juga…semuanya itu pasti harus ada usahanya… (164)
Hidup ini tu simple sebenernya….. sebenernya gimana ya
mbak..orang itu secapek apapun tapi hal apa yang ingin dicapainya
bisa tercapai kalau dia mau usaha…kehidupan tu kayak gitu… (197)
terus rejeki itu kan udah diatur sama Tuhan..jadi pasti kalau
kamu mau usaha pasti dilancarin juga rejekinya, menurutku sih kayak
gitu kehidupan…aku lebih selalu kearah yang positif sih mbak dalam
memandang hidup….buat ku hidup ini nggak berat..tapi kadang aku tu
suka berimajinasi, kadang suka mikir-mikir yang jauh banget dari
sekarang..” (199-200)
I CAN
I Can dapat menggambarkan tentang kemampuan individu dalam
membangun hubungan sosial dengan orang lain, kemampuan dalam
memecahkan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Selain itu I can dapat
menggambarkan bagaimana individu yang resilens dapat mengendalikan
pikiran, perasaan dan emosi. Mengungkap/ mengekspresikan emosi atau
pikiran dengan baik tanpa merugikan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 6.
Sumber Resiliensi I CAN
I CAN Informan BD Informan M Informan HR
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(I CAN)
selalu menjadi
tempat cerita atau
curhat teman-
temannya.
(S1 : 4;171-172; )
selalu ingin
membuat orang
lain
bahagia/merasa
senang.
(S1 : 51)
meluangkan waktu
untuk berkumpul
bersama dengan
teman-teman.
(S1 : 80)
saling pengertian
dan saling
membantu antar
karyawan.
(S1 : 69-71)
dapat mengakui
kesalahan dan
minta maaf pada
orang lain ketika
memang merasa
bersalah pada
mudah dekat dan
punya banyak
teman.
(S2 : 54)
mudah
beradaptasi
dengan
lingkungan. Bila
dengan orang
baru lebih
cenderung akan
diam dan
mengobservasi
dahulu untuk
memperhatikan
bagaimana
bersikap yang
benar dan dapat
diterima.
(S2 ; 296-299 ;
304-306)
Teman-teman
suka meminta
pendapat dan
menjadi tempat
curhat teman.
(S3 : 176-177)
mempunyai
banyak teman
karena
mempunyai sifat
yang humoris
dan mudah
beradaptasi
dengan
lingkungan.
(S3 : 107-109 ;
128-130)
mempunyai
banyak teman
yang dapat
diajak sharing
tentang masalah
pekerjaan
ataupun masalah
pribadi
(S3 :142 ; 176-
177)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
orang lain.(S1 :
227)
Dapat
memecahkan/
mengatasi
masalah
dengan baik
(I CAN)
permasalahan
dalam kuliah
masih dapat
diatasi dan
dikerjakan dengan
bantuan teman.
(S1 : 84-87)
lebih suka
menyelesaikan
dengan cara
sendiri dan
mencari solusi
serta instropeksi
diri sendiri.
(S1 : 118-119)
mengatasi rasa
tertekan atau stress
dengan intropeksi
diri dan berdoa.
(S1 : 203-204)
cenderung diam,
cuek dan tenang
dalam menghadapi
masalah, tekanan
atau stress.
(S1 : 213)
semakin berat
masalah atau
tetap santai dan
berpikir positif
dalam
menghadapi
kesalahpahaman/
masalah dengan
teman.
(S2 : 131-132)
merasa stress dan
tertekan ketika
menghadapi
masalah yang
berhubungan
dengan orang tua.
(S2 : 140-142)
punya cara
tersendiri dalam
menyelesaikan
masalah dengan
cara bernazar.
(S2 : 145)
Lebih memilih
diam dan berpikir
dalam
menghadapi
masalah.
(S2 : 177 ; 181)
Lebih suka
mengatasi
masalah dengan
sharing pada
teman untuk
agar
mempunyai
pandangan yang
luas dan
menemukan
solusi.
(S3 : 89)
walaupun
merasa berat
menghadapi
masalah sendiri,
namun tetap
berusaha
menyelesaikan
masalah sendiri.
(S3 : 141
mengatasi stress
dengan berdoa
agar merasa
sedikit lebih
tenang.
(S3 : 144)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tekanan yang
dihadapi, akan
cenderung diam
dan mencari solusi
sendiri.
(S1 : 221-222)
menyelesaikan
masalah sendiri
dan tidak
melibatkan orang
tua.
(S2 : 203-204)
Dapat
mengelola
dan
mengendalik
an perasaan
dan pikiran
dengan baik
(I CAN)
selalu berusaha
bersikap
professional
dipekerjaan
walaupun merasa
lelah karena kuliah
yang padat.
(S1 : 69-71)
dapat menahan
rasa marah/emosi
dengan diam saat
rekan kerja tidak
sesuai aturan.
(S1 : 209;212-213)
dapat bersikap
santai dan tenang
ketika menghadapi
masalah atau
tekanan.
(S1 : 224)
diam dan
memperhatikan
sekitar untuk
meredam emosi.
(S2 :6;20;24-25;
35-36)
Dapat berpikir
ketika emosi
sebelum
mengeluarkan
kata-kata yang
dapat
menimbulkan
masalah.
(S2 : 32-33 ; 159)
berusaha bersikap
biasa ketika
mengalami
masalah/salah
paham agar
permasalahan
tidak berlarut-
larut.
(S2 : 49 ; 51 ; 114)
mudah
tersinggung dan
kurang dapat
mengendalikan
diri saat sedang
emosi.
((S3 : 146 ; 148-
150)
untuk meredam
stress atau
emosi, lebih
memilih
nongkrong atau
sharing dengan
teman.
(S3 : 151-152)
tidak berlarut-
larut dalam
menghadapi atau
mengalami
masalah.
(S3 : 162)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri
dan orang
lain
(I CAN)
cenderung merasa
emosi sesaat
ketika sedang
merasa tertekan.
(S1 : 136)
tahu bahwa ibunya
akan marah atau
kecewa ketika
tahu dibohongi
anaknya.
(S1 : 196;200;211)
tidak bisa marah
atau dendam pada
orang lain, bahkan
lebih cenderung
merasa tidak enak
jika menolak
orang lain.
(S1 : 3;206)
merasa menjadi
mudah
marah/emosi
ketika melihat
orang lain yang
tidak bisa bekerja
cepat.
(S2 : 5 ;
merasa menjadi
orang egois
ketika sedang
tertekan.
(S2 : 15)
menyadari ketika
dirinya sendiri
sedang emosi.
(S2 : 21-22)
marah bila ada
orang lain yang
berbicara/menyur
uh dengan nada
tinggi.
(S2 : 28)
saat sedang
tertekan atau ada
masalah jadi
mudah
tersinggung dan
marah.
(S3 : 145-146)
1. Informan BD
Mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik, terbukti dari
banyaknya teman yang dimiliki oleh informan. selain itu juga informan BD
selalu dijadikan tempat curhat oleh teman-temannya. Informan BD selalu
ingin membuat orang lain bahagia karna dirinya, salah satunya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menjaga komunikasi dan meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman
dan sahabat agar hubungan mereka tetap terjaga baik. Informan juga dapat
berjiwa besar, hal ini terlihat dari sikap Informan BD yang dapat mengakui
kesalahan dan minta maaf pada orang lain bila dirinya bersalah.
“maksudnya setiap hari tu hampir kayak dulu waktu SMK tu kan
sering diajak main kan, kalo nggak ya diajak curhat gitu sama temen-
temen..kadang-kadang tu ibu ku sampe bilang “mbok ini, bilang nggak
bisa apa gimana gitu..kamu tu setiap hari main, kayak gitu lah..masa
cewek nggak pernah dirumah” kayak gitu….” (4)
“gimana ya….mungkin aku lebih respect sama
mereka….contohnya kayak curhat ya aku dengerin walaupun aku nggak
bisa kasih solusi yang bener-bener bisa diterima sama mereka…terus
kayak…” (171-172)
“maksudnya sebisa mungkin aku pengen bikin orang lain tu
seneng gara-gara aku.” (51)
“jadi ya ngikutin aja kerja kuliah kerja kuliah gitu melulu…tapi
sebisa mungkin kalau ada waktu aku pasti ngluangin waktu buat
ngumpul sama temen-temenku sih…” (80)
“jadi dituntut buat kerja team tu lho, jadi ya harus saling
pengertian sih disitu…” (70)
“tapi kalau aku punya kayak partner ku kerja, kayak aku
nglakuin kesalahan dan itu salahku, ya aku basa basi “maaf ya mas”
dan aku berusaha buat mencair kan suasana biar nggak tambah tegang
lagi, berusaha sok asik…” (227)
Dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang dialami, informan BD
sejauh ini masih dapat menyelesaikannya dengan baik. informan BD juga
lebih suka menyelesaikan masalahnya dan mencari solusi dengan caranya
sendiri. Ketika sedang stress/tertekan informan BD cenderung diam
merenung dan berdoa untuk ketenangan dirinya. permasalahan yang dialami
dipekerjaan dan diperkuliahan masih dapat diatasi dengan baik oleh informan
BD.
“ kalo soal tugas sih nggak masalah sih…soalnya kalo tugas itu
kan biasanya kelompok, seumpama dikasih tema ini…nanti tinggal
dibagi sama temen-temen yang lain kamu apa, kamu bagian ini, bagian
ini kayak gitu sih…jadi kalo tugas sih nggak masalah…” (84-87)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
“jadi aku lebih pendem sendiri kalo nggak, kalo sebelum tidur itu
kadang suka ngomong sendiri “ya, ampun kenapa sih kayak gini kayak
gini, aku mesti gimana” kayak gitu…kadang cuma kayak gitu sih..aku
nggak pernah minta solusi dari temen tu jarang banget…” (118-119)
“terus ya ini aja ngalir aja, ntar lama-lama juga biasa lagi…tapi
kalo yang bener-bener sampe stress tu paling yang aku lakuin ya
sholat, kadang ya berdoa sampe bener-bener nangis gitu bisa bikin
sedikit agak tenang sih…..” (203-204)
“kalo aku, nggak tahu kenapa bisa ilang aja dengan sendirinya,
jadi ya cuma diem aja sih, besok nya juga udah biasa aja sama orang
itu…..”(213)
“dan semakin berat masalah yang aku alami, justru aku malah
nggak bakal cerita mbak….soalnya kalo semakin berat, otomatis kan
udah privasi banget kan ya….” (221-222)
Informan BD mempunyai control dan pengendalian dirr yang baik, hal
ini terbukti dengan informan BD yang tetap dapat bersikap profesional
dipekerjaannya walaupun terkadang sedang merasa lelah atau stress dengan
masalah lain. informan BD dapat mengendalikan dan menahan emosinya
tanpa merugikan orang lain. selain itu informan BD tetap dapat bersikap
tenang dan santai ketika menghadapi masalah atau tekanan yang menimpa
dirinya.
“terus kalo setiap hari kamis itu kan aku full banget, dari jam 7
sampe jam 6 tu aku baru keluar dari kampus, nah dan itu langsung
kekedai, kalo dari jam 6 kan berarti cuma 3 jam ya, padahal aku
seharusnya 4 jam jadi kayak apa ya…jadi dituntut buat kerja team tu
lho, jadi ya harus saling pengertian sih disitu…misalnya aku bilang
“ntar aku jam 6 lho” “ya udah nggak papa” gitu sih…” (69-71)
“aku cuma mikir, kalo dia nggak ngajak aku ya aku bakal diem,
tapi kalo dia ngajak ngomong aku ya aku akan biasa aja gitu sama
dia…dan ya udah biasa aja, ntar juga ngreda sendiri, kayak gitu……”
(209)
“ya maksudnya biasanya kalo orang marah kan nglakuin apa
dulu baru bisa redam kan emosinya..kalo aku, nggak tahu kenapa bisa
ilang aja dengan sendirinya, jadi ya cuma diem aja sih, besok nya juga
udah biasa aja sama orang itu…..” (212-213)
“sampe temenku tu bilang “kog kamu tu bisa sih posisinya kamu
dalam, kamu kuliah kamu kerja, tapi pikiranmu masih santai” ya aku
cuma jawab, ya jalanin aja ngapain pake dipikiran terlalu berat, males
lah mikir terlalu berat kayak gitu…” (224)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Informan BD mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap orang lian dan
selalu ingin membuat orang lain bahagia. Hal ini yang membuat informan BD
menjadi lebih peka terhadap perasaan atau apa yang dialami orang lain,
sehingga ia dapat mengetahui dan mengukur tempramen nya sendiri ataupun
tempramen orang lain. namun informan bukan seorang yang mudah
menyimpan dendam dan emosi berlarut-larut kepada orang lain.
“cuma kalo aku tu kayak emosinya sesaat…kayak mikir
“ngapain sih aku tadi mikir kayak gitu, mikir negative kayak gitu”….”
(136)
“aku kayak gitu kan….dan nggak tahu kenapa ibu ku tu kayak
ngerasa aku tu bohong..” (196)
“terus ibu ku tu kayak ngerasa nggak enak tu lho, terus ibuku tu
nyamperin kesekolahku mbak, dan tiba-tiba guru “misi mau manggil
berlian” terus aku langsung deg gitu, udah kena masalah ni disini,
udah disana sama guru-guru BK, sama orang tua juga dan smape
rumah tu kayak orang tua udah nggak percaya tu lho…rasanya tu….”
(200)
“Aku kayak nggak bisa lama-lama atau dendam lama-lama gitu
sih sama orang, biasanya ntar ilang sendiri mbak, dengan sendirinya
ilang sendiri dan keredam dengan sendirinya emosi ku….nggak
bisa…..” (211)
“aku tu orangnya nggak enakkan sama orang lain, jadi kayak
kalo diajak kemana, kalo dimintai tolong apa gitu aku pasti mau, nggak
pernah nggak mau atau nolak..” (3)
“Gimana yaaa….aku soalnya tipenya nggak bisa marah sama
orang sih, soalnya aku takut orang lain yang malah marah sama aku,
makanya sebisa mungkin bersikap biasa, misalnya kayak contoh tu aku
pernah bener-bener…” (206)
2. Informan 2 (M)
Informan M mengakui bahwa dirinya mempunyai banyak teman, hal ini
dikarenakan informan merupakan orang yang mudah dekat dengan orang lain
dan mudah beradaptasi. Dalam menjalin komunikasi/beradapatasi dengan
orang yang baru dan lingkungan baru, informan M lebih cenderung diam dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mengamati terlebih dahulu agar tahu bagaimana bersikap yang benar dan
dapat diterima dengan baik.
“aku deket sama temen-temenku yang lain..dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) tu ngikut, dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) tu pengen..kayak pengen juga deket sama orang yang
deket sama aku..keliatan banget mbak, aku misalkan..sama temen
sekelas itu kan, ya kita kan friendly semua to, biasa kalo anak-anak
kuliah pengennya deket sama ini ini ini…” (54)
“Iya gampang mbak….ya kan kalo aku kan orangnya
biasa…misalkan kayak dilingkungan kerja misalkan..aku lebih ke diem,
merhatiin sekitarku dulu,” (296-299)”
“jadi kalo aku jadi anak baru, aku lebih ke diem dulu kalo
ditanya senior baru komentar…soalnya takutnya nanti malah disalah-
salahin..jadi aku adaptasi sama lingkungan dan orang baru tu biasanya
lebih ke observasi dan merhatiin dulu keadaannya gimana.” (304-306)
Dalam menghadapi masalah, informan M dapat tetap tenang dan santai
serta berpikir positif. Informan M mempunyai cara sendiri dalam
menyelesaikan masalahnya, salah satunya dengan cara berjanji pada diri
sendiri. Selain itu informan M juga lebih suka diam ketika sedang stress dan
menyelsaikan masalahnya sendiri serta tidak suka melibatkan orang tua dalam
masalahnya.
“tapi sih aku nanggepinya slow, nggak ribet…cuman biar tau
apa maksudku gitu…kan suatu saat dia mesti kan penasaran sama
keputusanku, kog dia (subjek) bisa sampe kekeh sama keputusannya
kenapa, tapi ternyata akhirnya dia kerja juga.” (131-132)
“Biasanya aku pake keputusan atau kayak pake nazar tu
lho..”(145)
“mendingan diem aja daripada capek-capek ngomong, ngos-
ngosan harus jelasin dan nyampaiin ini itu ini itu….” (177)
“jadi ya kayak gitu biasanya aku cuman diem aja, aku lebih
mikir dulu, daripada banyak ngomong jadinya malah percuma.” (181)
“Nggak..nggak pernah sama sekali…kayak waktu masalah aku
mau dikeluarin dari tempat PKL juga nggak pernah samepe sekarang
cerita sama orang tua….aku mending nyelesaiin masalah ku dnegan
cara ku sendiri daripada harus ngrepoti orang lain apa lagi orang tua
ku.” (203-204)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Informan M memiliki control dan pengendalian diri yang baik, hal ini
ditunjukkan dengan ketika sedang emosi atau marah informan M akan lebih
cenderung meredam emosinya dengan diam dan bercerita pada orang yang
dipercaya. Informan M juga dapat menahan diri ketika sedang emosi serta
dapat berpikir sebelum bertindak lebih jauh. Informan M akan cenderung
berusaha bersikap biasa agar permasalahan atau kesalahpahaman yang terjadi
dengan orang lian tidak semakin berlarut-larut. Informan M juga seorang
yang peka sehingga ia menyadari emosi/tempramennya sendiri maupun orang
lain. informan merasa marah atau emosi bila ada orang lain yang bekerjasama
dengannya namun tidak dapat bekerja dengan cekatan.
“Tapi aku kalo marah, itu Cuma diem sik, ta liat dulu orangnya,
ta perhatiin dulu.” (6)
Jadi kalo marah gitu diem sik, diiem sik…cari tahu dulu, kayak
misalkan…itu orang kenapa to…jarang banget langsung nanya gitu
jarang….jadi kayak cari tahu sik….” (20)
“Ya Cuma diem mbak….diem….diem..diem..terus kan ntar
kadang-kadang bisa nangis sendiri tu. Tapi intinya lebih ke diem
sediem-diemnya.Kayak misalkan aku ngliat orang yang bikin aku emosi
nggak ta liat pokoknya….intinya
berusaha….berusaha….berusaha…kalo pas aku lagi emosi, orang itu
bikin aku tambah emosi….bisa lebih dari satu hari aku emosi sama
dia…kayak misalkan lagi capek, capek banget….” (24-25)
“Soalnya..apa…aku tu kan orang nyaa males banget buat nyari
masalah sama orang. Jadi aku kan mikir, mikir…ntar sebelum kata-
kata ku itu keluar..aku mikirnya ntar pasti jadi masalah, ntar pasti jadi
kayak salah paham tu lho..” (32-33)
“ya seandainya aku nggak biasa aja ntar dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) malah tambah piye gitu kan aku jadi
tambah males..kayak..ya udahlah aku kayak terserah dia mau
piye..piye..piye..” (49)
3. Informan 3 (HR)
Informan HR mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal yang
baik. Hal ini terlihat dari banyaknya teman yang informan miliki dan selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menjadi tempat curhat serta dimintai pendapat oleh teman-temannya, baik
masalah pribadi ataupun hal lain. Selain itu informan HR merasa dirinya
adalah orang yang humoris dan mudah beradaptasi dengan lingkungan serta
apa adanya. Hal tersebut membuat informan menjadi mudah diterima oleh
lingkungan dan orang-orang disekitarnya.
“Iya sih..mereka kadang curhat sama aku, masalah cinta, kalau
masalah usaha juga….kadang kan temen ku juga pengen mulai usaha
baru…” (176-177)
“soalnya aku orang nya…gimana ya aku tu orangnya kocak,
bodoh lah, kalau bergaul tu lebih ke goblok-goblokan lah sama temen-
temenku…jadi, alhamdulilah temenku banyak, makanya dari situ link
ku juga banyak….kalo dapet link kayak gitu kan pasti berawal mereka
dari suka dulu sama aku, jadi ya itu kalo hubungan sama temen-temen
alhamdulilah baik, banyak yang suka sama aku dikampus atau
dipekerjaanku…” (107-109)
“Ya paling kalau ada temen baru, misal aku diajak temenku
ngumpul sama temennya yang belum aku tahu, ya aku biasanya tetep
apa adanya aku sih mbak, aku keluarin sifat asliku….sebenernya kan
aku punya dua sifat nah aku keluarin sifat asliku yang kocak, lucu biar
mereka tu juga suka sama aku…terus aku tu tipe orang yang gampang
mengenal orang, gampang beradaptasi sama orang lain…jadi ya kayak
gitu, aku akan tetep jadi diriku sendiri.” (128-130)
“ya tapi aku tetep lah kadang sharing sama temen-temen ku
minta pendapat mereka tanpa ngrepoti mereka…dan kalo masalah
besar gitu aku jarang sih cerita ke ibu…” (142)
Dalam mengatasi masalah yang dihadapi informan lebih suka
menyelesaikan dengan cara nya sendiri. Namun bila belum dapat menemukan
solusi yang tepat, informan akan sharing dengan beberapa temannya untuk
mendapatkan solusi yang tepat. Walaupun terkadang berat menghadapi
masalahnya sendiri, namun informan HR tidak pernah mau membebani orang
lain dengan masalahnya dan tetapberusaha menyelesaikan sendiri
maslaahnya. Informan HR biasanya akan memilih berdoa agar dirinya merasa
tenang dan tidak terlalu stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
“terus untungnya kan, aku udah punya link banyak kan dimana-
mana…jadi mereka udah paham soal aku, ya maksudnya tentang tugas
ku tu kayak gimana mereka udah paham, ya pasti mereka udah tahu
jalan keluarnya, dan ya paling nanti mereka ngasih saran dikit-dikit…”
(89)
“ya walaupun aku juga ngerasa bener-bener berat tapi aku
berusaha bener-bener sebisa mungkin nyelesaiin masalah itu
sendiri…”(141)
“ya ini pilihan aku, jadi aku harus bisa terima juga
resikonya……dan paling aku juga berdoa, sholat biar agak tenang gitu
sih mbak…” (144)
Ketika sedang tertekan atau stress berat informan Hr cenderung kurang
dapat mengontrol diri dan mengendalikan emosinya, sehingga terkadang
emosi yang ia ekspresikan membuat ia menyesal. Untuk meredam emosinya
bisanya informan HR lebih memilih untuk melakukan aktivitas lain yang
dapat membuatnya lupa. Namun dalam menghadapi atau ketika mengalami
masalah atau tekanan informan HR bukan seorang yang berlarit-larut dalam
menghadapi masalahnya. Informan BD menyadari dirinya akan emosi dan
mudah tersinggung bila sedang dalam tekanan atau stress berat.
“Iya…iya….gampang tersinggung juga…..” (146)
“Jadi kalau pas posisi aku emosi itu, biasanya apa yang keluar
dari mulutku itu kayak nggak dipikir dulu…terus nanti nyesel nya
dibelakang….”aduh goblok” kok kayak gini….jadi ya kalau aku udah
emosi nggak bisa dihandle…makanya kalau aku emosi aku nggak bisa
ngendaliin……” (148-150)
“tapi kalau aku punya masalah nggak sampe berlarut-larut sih
mbak…” (162)
D. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian didapatkan bagaimana gambaran sumber-sumber
resiliensi pada mahasiswa yang bekerja part time. Berdasarkan hasil
penelitian, ditunjukkan bahwa mahasiswa yang bekerja part time memiliki
orang-orang yang dapat memberikann dukungan dalam kehidupan mereka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
yaitu orang tua, teman/sahabat pacar dan orang-orang terdekat dalam
kehidupan sehari-hari. Orang-orang tersebut merupakan orang-orang yang
dapat dipercaya dan mencintai informan. Bentuk ungkapan cinta dan kasih
yang diberikan berupa perhatian, semangat, saran dan nasehat. Ketiga orang
tua informan juga memiliki aturan yang diterapkan pada setiap masing-
masing informan. Aturan yang diberikan orang tua dimaksudkan agar
informan mengetahui perilaku bagaimana yang seharusnya mereka lakukan
agar terhindar dari bahaya atapun masalah.
Informan BD mendapat aturan dari orang tua dengan tidak
diperbolehkan pulang terlalu malam tanpa alasan dan tidak boleh menginap
diluar rumah. Sedangkan informan M tidak mempunyai aturan khusus dari
orang tua, orang tua M lebih cenderung memberi kebebasan dan kepercayaan
untuk mengatur kehidupannya sendiri dengan tetap bertanggung jawab dan
menjaga nama baik keluarga serta bertindak sesuai dengan aturan. Informan
HR mendapat aturan dari orang tua cenderung tentang kedislipinan dan tidak
melupakan ibadah.
Menurut Wagnild dan Young (1993; 2010) individu yang resilien dapat
mengambil pelajaran dari pengalaman hidunya sendiri ataupun pengalaman
orang lain. Informan BD mengidolakan seorang artis perempuan yang
menurutnya pintar dan mempunyai perilaku serta pemikiran yang baik yang
ingin ditiru oleh informan BD. Sedangkan informan HR mengidolakan sosok
pendiri KFC yang menurutnya pantang menyerah dan selalu berusaha keras
sampai akhirnya menjadi sukses. Informan HR juga ingin menjadi pengusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
yang sukses dan selalu ingin berusaha serta tidak mudah putus asa. Benson
(2002) menyebutkan bahwa seseorang yang resilien akan mempunyai salah
satu bentuk kesadaran seseorang untuk mengubah pola pikir saat menghadapi
masalah sehingga tidak mudah putus asa (Djoenaina dkk, 2004).
Informan BD mempunyai tujuan hidup ingin membahagiakan orang
tuanya, bekerja dan menikah serta memiliki banyak anak. Informan M
mempunyai tujuan dan keinginan memiliki sebuah restoran atau café
miliknya sendiri. Sementara informan HR memiliki tujuan dan keinginan
menjadi pengusaha yang sukses dan ingin membiayai sekolah adiknya
setinggi-tingginya. Menurut Wagnild (2010) tujuan hidup dapat membantu
individu saat mengalami kesulitan dalam hidupnya sehingga memiliki
dorongan yang kuat untuk menjadi lebih baik. Dengan memiliki dan sadar
akan apa yang menjadi tujuan hidupnya seseorang akan dapat mengatur
kehidupannya sendiri dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai
dengan kebutuhannya sendiri.
Individu yang resilien memiliki empati dan kepedulian terhadap orang
lain terutama pada keluarga dan teman. Hal serupa dinyatakan oleh Grotberg
(1999) Individu yang resilien cenderung memiliki sikap peduli yang tinggi
dan empati pada orang lain. Mereka peduli dan dapat merasakan penderitaan
ataupun kesulitan orang lain dan selalu berusaha membantu kesulitan orang
lain. Hal ini terlihat dari informan HR yang rela mengantar temannya turun
gunung karena sakit dan dia harus kembali naik gunung lagi. Karena
memiliki empati dan kepedulian yang tinggi membuat mereka menjadi aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan/orang sekitar. Hal ini juga terlihat
dari ketiga informan yang mempunyai banyak teman karena mereka mudah
beradaptasi serta mampu berkomunikasi yang baik sesuai lingkungan mereka.
Kendal (1999) yang menyatakan bahwa individu yang resilien adalah
individu yang dapat beradaptasi dan menempatkan diri dengan baik saat
berada pada situasi yang tidak menyenangkan atau permasalahan yang berat
kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungan, sehingga dapat
menempatkan diri dengan baik saat berada pada situasi yang kurang
menyenangkan.
Menurut Hurlock (1979) mahasiswa adalah individu yang berada pada
masa dewasa awal, dimana mereka mempunyai tugas perkembangan tentang
memenuhi harapan mayarakat dengan bekerja sesuai dengan studi yang
ditempuh dan mendapat gaji yang dapat mencukupi kebuuhannya sehari-hari.
Mahasiswa yang bekerja part time memiliki tanggung jawab dan tekanan
yang lebih besar, sehingga mereka dituntut untuk dapat mengatur antara
kuliah, pekerjaan dan kehidupan sosial mereka, dan dapat memprioritaskan
mana yang lebih penting. Selain itu tuntutan mereka untuk tetap dapat bekerja
profesional dalam bekerja ataupun mengerjakan tugas kuliah juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu dibutuhkan pengendalian dan control
diri yang baik. Informan BD memiliki kontrol dan pengendalian diri yang
baik serta dapat tetap profesional dalam bekerja. Informan M cukup
mempunyai control dan pengendalian diri yang baik dengan selalu berusaha
bersikap tenang dan memperhatikan sekitar. Namun informan HR kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mempunyai control dan pengendalian diri yang baik ketika menghadapi
masalah/tekanan. Informan HR cenderung meledak-ledak ketika sedang
tertekan atau menghadapi masalah.
Selain itu dari hasil penelitian, mahasiswa yang bekerja part time masih
dapat menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab dengan apa yang
mereka lakukan. Informan BD menunjukkan sikap tanggung jawabnya
dengan tetap bersikap profesional walaupun terkadang merasa lelah saat
bekerja dan tetap berusaha mempelajari mata kuliah yang belum ia kuasai
dengan lebih baik lagi.. Informan BD dan HR selalu percaya bahwa setiap
masalah pasti ada solusinya dan tetap terus berdoa pada Tuhan. Sedangkan
informan M lebih cenderung memotivasi diri sendiri agar bisa menjadi lebih
baik. Menurut Wagnild dan Young (1993; 2010) Individu yang mempunyai
resiliensi yang baik kehidupannya akan lebih fokus dengan hal-hal yang
positif, dan dalam bertindak tidak terburu-buru atau lebih tenang dalam
menghadapi sesuatu. Mereka akan cenderung selalu optimis dalam
mengahadapi segala sesuatu, karena hal inilah mereka mempunyai keyakinan
pada diri sendiri dan berpegang teguh pada kepercayaan/agama mereka.
Mahasiswa yang bekerja part time tentunya memiliki pengalaman,
tanggung jawab dan tekanan yang cukup banyak. Hal tersebut membuat
mereka membutuhkan orang lain, baik keluarga, orang tua atau teman untuk
berbagi pengalaman yang mereka alami agar apa yang mereka alami tidak
mengganggu kehidupan mereka. Hal ini terlihat dari ketiga informan yang
memiliki orang yang dipercaya untuk sharing. Informan BD dan HR memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
ibu sebagai orang yang dipercaya. Sedangkan informan M memilih pacar
sebagai orang yang dipercaya untuk berbagi ceritanya. Dari pengalaman yang
dimiliki oleh informan BD, M dan HR yang harus berbagi tanggung jawab
antara kuliah dan pekerjaan, membuat mereka mampu menghadapi dan
menemukan solusi masalah atau tekanan yang mereka alami. Hal ini terlihat
informan M yang cenderung lebih suka merenung dan mencari solusi untuk
mesalahnya sendiri serta berdoa untuk ketenangan hatinya. Informan M
cenderung memilih diam untuk berpikir bagaimana menyelesaikan
masalahnya tanpa menyusahkan orang tua atau orang lain. Informan HR,
walaupun terkadang merasa berat dengan masalah yang ia hadapi, informan
HR selalu berusaha menyelesaikan dan mencari solusi untuk masalahnya
sendiri tanpa menyusahkan orang lain/orang-orang disekitarnya.
Ketika menghadapi masalah atau tekanan informan BD cenderung cuek
dan santai, masalah atau tekanan yang dihadapi juga tidak berpengaruh
terhadap kegiatannya yang lain. informan M juga cenderung cuek dan dapat
meredam kemarahannya secara cepat ketika sedang menghadapi masalah atau
tekanan. Ketika merasa tertekan dan sedang banyak masalah informan HR
akan cenderung menjadi diam, namun terkadang ketika sedang emosi
informan HR bisa sangat sensitive. Walaupun kurang bisa mengontrol diri
ketika emosi, informan HR tidak berlarut-larut dalam menghadapi masalah
yang sedang ia alami. Hal ini sesuai dengan definisi tentang resiliensi bahwa
Resiliensi merupakan kemampuan individu dalam mengatasi, melalui dan
kembali pada kondisi semula setelah mengalami kesulitan. Grotberg (1999)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
juga menyatakan resiliensi adalah kemampuan manusia untuk menghadapi,
mengatasi dan menjadi kuat dengan kesulitan yang dialaminya (Sisca &
Moningka, 2008).
Dinyatakan pula oleh Luthar, Masten & Reed (dalam Dipayanti &
Chairani, 2012) bahwa resiliensi merupakan kemampuan beradaptasi secara
positif terhadap situasi atau kondisi yang kurang menguntungkan dan penuh
tekanan dalam hidup. Benson (2002) menyebutkan bahwa seseorang yang
resilien akan mempunyai salah satu bentuk kesadaran seseorang untuk
mengubah pola pikir saat menghadapi masalah sehingga tidak mudah putus
asa (Djoenaina dkk, 2004).
Memiliki sumber resiliensi I Have (orang-orang yang mendukung dan
mencintai), I Am (kepercayaan dan keyakinan akan kemampuan serta puas
dan bangga terhadap diri sendiri), I Can (mempunyai kemampuan menjalin
hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain) maka mahasiswa yang
bekerja part time akan lebih memiliki kesadaran dan managemen diri dalam
kehidupannya. Selain itu mereka juga mempunyai kesadaran sosial dan
managemen hubungan yang baik dalam pekerjaan ataupun dalam kuliah,
pekerjaan ataupun kehidupan sosial mereka. Informan BD, M dan HR
memiliki sumber kemampuan resiliensi yang baik terlihat dari terpenuhinya
sumber resiliensi yang dimiliki masing-masing informan.
Nilai-nilai yang dapat diambil dari ketiga informan adalah yang
pertama tentang pentingnya dukungan orang tua, keluarga ataupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kedua, pentingnya mempunyai kepercayaan dan keyakinan terhadap
kemampuan sendiri dan dapat puas serta bangga dengan apa yang dimiliki
dan dicapai saat ini. Ketiga adalah pentingnya memiliki kemampuan dalam
membangun relasi dengan orang lain dan yang keempat adalah sisi ketuhanan
yang membuat kedua informan dapat menjadi lebih tenang dalam
menghadapi atau mengatasi masalah dan tekanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah sumber resiliensi yang di
ungkapkan oleh Grotberg (1999) yaitu I Have, I Am dan I Can. Masing-
masing informan mempunyai ketiga sumber resiliensi tersebut. Informan BD
memiliki dukungan yang berasal dari keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Informan BD juga memiliki role models dan informan BD pun dapat
mengambil nilai positif dari tokoh idolanya itu. Informan BD mempunyai
keyakinan dan kepercayaan pada kemampuan diri setelah mendapat
dukungan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya. Informan BD juga merasa
bangga dengan apa yang ia miliki saat ini baik keluarga atapun sahabat dan
teman-teman yang menyayangi dan mencintainya.
Informan BD juga dapat berpikir positif, optimis dan beriman terhadap
segala sesuatu yang ia hadapi dan tentang masa depannya. Informan BD
memiliki empati dan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain terutama
pada keluarga dan teman-temannya, serta mampu bertanggung jawab
terhadap segala hal yang ia lakukan. Informan BD mempunyai kemampuan
membangun relasi yang cukup baik. Informan BD mampu menjalin hubungan
saling mempercayai dengan sahabat dan teman-temannya serta ibunya.
Informan mempunyai kontrol diri dan dapat mengelola emosi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Informan M juga memiliki dukungan yang berasal dari keluarga dan
orang terdekatnya. Informan M juga mampu mengembangkan kemampuan
resiliensi yang ia miliki sehingga memiliki hubungan yang saling
mempercayai dengan pacarnya serta orang tua dan keluarga yang selalu
memberikan dukungan terhadap informan M. Informan M juga mempunyai
keyakinan dan kepercayaan akan kemampuan dirinya serta merasa bangga
dan puas dengan apa yang ia miliki serta capai sampai saat ini. Informan M
juga dapat selalu berpikir positif serta optimis dengan apa yang ingin ia capai.
Empati dan kepedulian serta tanggung jawab yang tinggi juga ditunjukkan
oleh informan M. Informan M juga mempunyai kemampuan menjalin
komunikasi yang baik dengan orang lain. Selain itu informan M juga
mempunyai kontrol diri yang baik dan dapat menahan emosinya sendiri serta
dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan baik.
Informan HR, ia juga memiliki hubungan yang saling mempercayai
dengan keluarga terutama ibunya dan teman-temannya. Informan HR juga
memiliki role models yang dapat diambil nilai positif nya oleh informan HR.
Informan HR memiliki kepercayaan dan keyakinan akan kemampuannya
sendiri. Informan HR juga merasa puas dan bangga dengan keluarga yang ia
miliki dan apa yang ia capai saat ini. Kepedulian dan empati informan HR
pada keluarga dan teman-teman nya juga sangat tinggi. Informan HR dapat
selalu berpikir positif dan optimis dalam memandang hidup dan meyakini bila
berusaha pasti akan mendapat hasil yang lebih baik nantinya. Rasa tanggung
jawab dan kemandirian yang tinggi juga ditunjukkan informan HR baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dipekerjaan ataupun kuliahnya. Informan HR juga memiliki kemampuan
menjalin relasi yang sangat baik. informan HR dapat menjalin hubungan
saling mempercayai dengan teman-temannya.
B. SARAN
1. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan informan
yang berbeda dari penelitian ini. Pemilihan informan yang berbeda akan
ikut menyumbangkan informasi baru tentang topik ini. Peneliti kurang
mampu menggali secara lebih dalam kondisi kehidupan keluarga.
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat menggali lebih dalam lagi
informasi tentang keluarga sehingga data yang diperoleh lebih kaya lagi.
2. Bagi mahasiswa yang bekerja part time
Saran bagi mahasiswa yang memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja
part time, diharapkan mempunyai sumber-sumber resiliensi dan
mengembangkan kemampuan resiliensi karena akan lebih membantu
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya lebih baik, mempunyai
kesadaran diri dan sosial, managemen diri ataupun managemen hubungan
yang baik dalam kehidupannya di perkuliahan, pekerjaan dan kehidupan
sosialnya.
3. Bagi orang tua/keluarga dari mahasiswa yang bekerja part time
Saran untuk orang tua/keluarga dari mahasiswa yang berkuliah sambil
bekerja part time diharapkan dapat selalu memberikan dukungan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
support pada mahasiswa yang memutuskan berkuliah sambil bekerja part
time.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Artikel oleh Wisnu Renaldi http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/13/antara-
kuliah-dan-kerja-sambilan-430104.html. Kamis 18 Desember 2014 pukul
10:00.
Basrowi,. & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka
Cita.
Baumgardner, Steve R. 2009. Positive Psychology. Upper Saddle, New Jersey :
Prentice Hall
Daulay, Siti F; Rola, Fasti. Perbedaan Self Regulated Learning Antara Mahasiswa
yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja. Fakultas Psikologi. Universitas
Sumatera Utara.
Diana, Ana. 2007. Sikap Mahasiswa Terhadap Kerja Paro Waktu Ditinjau dari
Konsep Diri. Skripsi. Fakultas Psikologi. Semarang : Universitas Katolik
Soegijapranata.
Diaz, Ramon. 2007. HUBUNGAN ANTARA BURNOUT DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI AKADEMIS PADA MAHASISWA YANG BEKERJA.
Skripsi. Fakultas Psikologi. Depok: Universitas Gunadarma.
http://publication.gunadarma.ac.id/handle/123456789/1604
Feldsman, Papalia Olds. 2008. Human Development-Perkembangan Manusia.
Edisi 10. Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.
http://www.jpnn.com/read/2014/08/24/253629/PTN-Masih-Pikirkan
Kepentingan-Mahasiswa. diunduh pada 12 Desember 2014, pukul 8:55
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/10/kiat-cepat-dapat-pekerjaan-usai-
lulus-kuliah Senin, 10 November 2014 19:24 WIB. Diunduh pada Kamis,
18 Desember 2014 pukul 9:14
http://www.berkuliah.com/2014/09/alasan-mahasiswa-bekerja-part-time.html
Kamis 18 Desember 2014 pukul 9:18
http://ratihdonk.blogspot.com/ Kamis 18 Desember 2014 pukul 9:18
http://peran-mahasiswa.blogspot.com/2010/06/peran-sebagai-mahasiswa.html.
diakses tanggal 5 januari 2015
http://www.jpnn.com/read/2014/12/06/273990/pembuktian-diri-mahasiswa-
indonesia-kuliah-di-indonesia diakses tanggal 5 januari 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
http://kbbi.web.id/mahasiswa. diakses tanggal 5 januari 2015
http://dikti.go.id/profil-dikti. diakses tanggal 5 januari 2015
http://www.youngparttimer.com/mitos-kerja-part-time-menurunkan-prestasi/
.diakses pada tanggal 8 januari 2015.
I R, Fransisca; Dewi; Djoenaina V; Melisa. 2004. Hubungan Antara Resiliensi
dengan Depresi Pada Perempuan Pasca Pengangkatan Payudara
(Masektomi). Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2. Fakultas Psikologi. Jakarta:
Universitas Tarumanegara.
Kurniawati, Agnes Fibriana; Nurjanah. 2010. HUBUNGAN ANTARA STATUS
KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI DAN STRATEGI BELAJAR
DENGAN PRESTASI AKADEMIK. Studi Kasus Pada Mahasiswa STBA
Methodist Palembang. Volume I1 No.2.
Mariana, Rachmawati. Hubungan Antara Optimisme dengan Coping Stress Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Bekerja Part Time Dalam Menghadapi
Skripsi. Prodi Psikologi. Malang : Universitas Brawijaya Malang.
http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/JURNAL3.pdf
Miles, Matthew B & Huberman, Michael A. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Napitupulu, Cahya A. 2009. Resiliensi Remaja Yatim Piatu Di Panti Asuhan
Mardi Siwi Kalasan Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Pertiwi, Krisna. 2013. Studi Deskriptif Kemampuan Manajemen Waktu Pada
Mahasiswa Yang Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Poerwandari, E.K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Prabawanto, Albertus G. 2013. Resiliensi Wanita Penyintas Erupsi Merapi 2010.
Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rosyani, C R. 2012. Hubungan Antara Resiliensi dan Coping Pada Pasien Kanker
Dewasa. Skripsi. Fakultas Psikologi. Depok : Universitas Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Santrock, John W. 2012. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup.
Edisi 13. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sarosa S.E., M.Sc., Ph.D, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar.
Jakarta Barat : PT Indeks.
Shaumi, Haonisa. 2012. Resiliensi Orang Jawa Dewasa Muda Akhir Yang
Menjadi Penyintas Erupsi Gunung Merapi 2010. Skripsi. Fakultas Psikologi.
Depok : Universitas Indonesia.
Sisca, Hyu; Moningka, Clara. 2008. Resiliensi Perempuan Dewasa Muda yang
Pernah Mengalami Kekerasan Seksual di Masa Kanak-Kanak. Fakultas
Psikologi. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana.
Suci, Rema R. 2008. Perbedaan self-regulation pada mahasiswa yang bekerja dan
mahasiswa yang tidak bekerja. Jurnal Ilmiah Psikologi. Studi Psikologi.
Universitas Paramadina. http://isjd.pdii.lipi.go.id
Surya, Alam. 2011. Artikel tentang Kerja Paruh Paruh Waktu dan Kuliah.
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pekerja_paruh_waktu.aspx.
diakses tanggal 18 Februari 2015.
Swastika, Ivadhias. 2012. Resiliensi Pada Remaja yang Mengalami Broken Home.
Jurnal Psikologi Universitas Gunadharma : Jakarta. http://publication.gunadarma.ac.id
Wibowo, S. 2004. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Motivasi Berprestasi
Pada Mahasiswa Kerja Paruh Waktu. Skripsi (tidak diterbitkan) Universitas
Atmajaya. Jakarta.
Yenni, D. 2007. Kuliah Sambil Kerja Why Not. Majalah Medan Bisnis 1 Edisi
Desember.Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
INFORMAN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
VERBATIM INFORMAN 1
No. Verbatim Koding Awal Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Yang pertama ceritain donk tentang
dirimu?
Tentang diriku ya mbak….Kalo
kelebihan…nggak tau sih kelebihan atau
bukan…
aku tu orangnya nggak enakkan sama orang
lain, jadi kayak kalo diajak kemana, kalo
dimintai tolong apa gitu aku pasti mau,
nggak pernah nggak mau atau nolak..
maksudnya setiap hari tu hampir kayak dulu
waktu SMK tu kan sering diajak main kan,
kalo nggak ya diajak curhat gitu sama
temen-temen..kadang-kadang tu ibu ku
sampe bilang “mbok ini, bilang nggak bisa
apa gimana gitu..kamu tu setiap hari main,
kayak gitu lah..masa cewek nggak pernah
dirumah” kayak gitu….
terus kalo kelebihannya apa lagi yaaa…
nggak tahu sih mbak kalo kelebihan
kayaknya dikit deh..
tapi kalo kekurangan kayaknya banyak.
masih suka males..
gimana ya, suka males baca buku padahal
kan aku jurusannya hukum, jadi kan
harusnya lebih sering baca..
nah itu yang aku masih males banget…terus,
eeee…..apa ya…ya malesan itu, terus boros,
Subjek
menceritakan
dirinya yang
cenderung merasa
sungkan bila
menolak ajakan
atau permintaan
teman.
Subjek menjadi
tempat curhat
teman-temannya
dan selalu diajak
oleh teman-
temannya saat akan
berkumpul atau
bertemu.
Subjek merasa
dirinya masih
banyak kekurangan
dibandingkan
kelebihan.
Mengenali diri
sendiri.
Sadar akan
kekurangan
dalam diri
(1-3)
Perasaan
dicintai
Dipercaya orang
lain.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(4)
Kurang
memandang
positif diri
sendiri.
Dapat
mengenali sifat
diri sendiri
(5-10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
10
11
12
13
14
15
16
17
18
terus apa ya…
masih susah ngatur waktu dan masih kadang
tu masih suka denger omongan orang terus
jadi terpengaruh.
Terus menurut mu pandangan orang lain
sama kamu tu kayak gimana? yang
sering kamu dengar tentang dirimu?
Yang sering aku dengar…kata orang sih,
aku tu orang nya takut banget kalo temen ku
sampai marah sama aku itu..
jadi aku tu bisa dibilang kalo sama temenku
tu kayak “eh kamu tu takut ya sama ini,
kamu tu nggak pernah berani nglawan
omongannya atau apa gitu”.
ya karna aku tu emang nggak mau mbak
kalo temenku tu sampe benci sama aku..
ya makanya kadang kalo dia ngomong apa
gitu ya udah aku terima gitu lho, jadi ya aku
nggak berani ngebantah kayak gitu…
terus biasanya aku tu orang nya susah,
maksudnya kurang peka..
kalo masalah, ya masalah apa aja sih,
misalnya kalo masalah cowok intinya kayak
gitu kan…
ya bilang, maksudnya ya banyak yang
bilang ada yang ngedeketin tapi aku tu
nggak respect sama dia gitu lho, nggak
ngerasa kalo aku tu dideketin kayak gitu.
Subjek merasa
segan, jika harus
mengeluarkan
pendapat yang
bertentangan
dengan temannya,
karena takut
menyinggung
perasaan temannya.
Subjek juga kurang
peka terhadap
masalah yang
terjadi disekitarnya.
Ada perasaan
takut dimusuhi
orang lain.
(11-15)
Kurang peduli
terhadap yang
terjadi disekitar.
(16-18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Kamu tadi bilang kamu kurang peka kalo
dideketin lawan jenis, apakah dalam
semua hal kamu kurang peka?
Kalo ibuku juga pernah bilang aku kurang
peka sih mbak…
kayak misalkan dirumah ibu ku lagi nyuci
piring, aku tu nggak ngerasa, eh kasihan, ya
udah aku bantuin gitu nggak sih…
jadi aku Cuma diem aja, terus kadang ibuku
ngomel-ngomel..
ya maksudnya tu kayak nggak peka banget
tu lho, masa ibunya nyuci nggak mau
bantuin, kayak gitu sih….dan ini..
aku tu orang nya tu „lola‟ kata temen-
temenku, jadi harus berapa kali ngomong
baru aku ng‟dong…
soalnya ibuku juga kayak gitu sih mbak,
kayak loading lama gitu, sampe adek ku tu
bilang ibu sama anak sama aja kayak gitu
lah…
pokoknya aku tu kalo ngomong sama orang
tu kadang harus mikir dua kali dulu sih,
kayak gitu.
Itu tadi kan pandangan tentang dirimu
menurutmu sama menurut orang lain,
terus kamu udah puas belum sih sama
dirimu yang sekarang ?
Belum puas lah pasti…karna gimana ya…ya
yang jelas, itu tadi masih banyak
kurangnya..
Subjek merasa
sifatnya yang
kurang peka
tersebut kadang
dapat menimbulkan
konflik dengan
orang lain.
Subjek belum
merasa puas
dengan dirinya
sekarang karena
merasa masih
banyak
kekurangan, namun
Kurang percaya
pada
kemampuan
sendiri
Memandang diri
negative
(19-26)
Percaya akan
kemampuan
sendiri
Bangga dan
dapat
menghargai diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
tapi ya apa ya masih belum bisa manage
waktu aku harus gimana, harus gimana…
misalnya kalo ada waktu senggang gitu aku
nggak pernah kayak nyari kegiatan atau apa,
pasti Cuma tidur dikamar…
jadi belum bisa cari kegiatan yang belum
bener-bener bermanfaat…
tapi aku tetep bangga dengan diriku sendiri,
keluarga dan apa yang aku punya sekarang
mba…
ya tapi kan tetep harus lebih baik lagi
kedepannya.
Tapi kan sekarang kamu udah kerja ?
jadi udah ada kegiatan lain selain kuliah
kan?
Iya sih tapi ya masih agak ngerasa ini
juga..kan kalo liburan kayak gini kan Cuma
4 jam to…
jadi waktu selo nya juga banyak sih, jadi
cuma tiduran aja dirumah, nggak pernah
ngapa-ngapain, bersihin rumah juga nggak
pernah.
Kalo dalam kuliah dan pekerjaanmu
sekarang kamu udah merasa puas belum
dengan apa yang udah kamu capai saat
ini?
Kalo perkuliahan ini, jujur…kan aku nggak
dari ini ya mbak…dari SD SMP SMA itu
nggak pernah mau ke muhammadiyah atau
subjek tetap merasa
bangga dengan
dirinya dan apa
yang dimiliki
sekarang, serta
akan tetap berusaha
menjadi lebih baik
lagi.
Subjek merasa
masih banyak
waktunya yang
terbuang sia-sia,
dan kurang bisa
memanfaatkan
waktu dengan baik.
Subjek merasa
kurang tertarik
dengan aktivitas
yang ada
dikampusnya,
karena ia masuk
universitas yang
sendiri
Berpikir positif
(27-33)
Mempunyai
keinginan agar
bisa menjadi
lebih baik
(34-36)
Kurang
mempunyai
kuasa dalam
mengambil
keputusan
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
39
40
41
42
43
44
45
46
47
islam-islam gitu lah…
dan aku tiba-tiba masuk UIN (universitas
Islam Indonesia), dengan mata kuliah yang
kayak semacam fiqi, tauhi, pokoknya
tentang agama-agama gitu lah, dan aku sama
sekali nggak dong, nah itu sih kurangnya…
aku tu nggak kayak kepo pengen tahu, tapi
ya udah bodo amat gitu lho..kayak gitu,
tapi kalo soal masalah kejurusannya aku
masih pengen belajar sih kayak gitu, tapi
kalo masalah agama-agama gitu masih
males, apalagi bahasa arab kayak gitu aku
nggak dong…
kalo masalah pekerjaan, ya sebisa mungkin
nglakuin yang terbaik ya..
tapi kadang partner ku tu bilang masih
kurang teliti lah tapi ya nggak sering sih,
cuma kadang-kadang aja.
Apa sih yang jadi tujuan hidupmu?
Aku tu kalo ditanya masalah cita-cita tu aja
nggak bisa jawab mbak…..
eeee, kalo tujuan hidupku tu yang
mainstream banget tu ya pasti ngbahagiain
orang tua lah ya, pengen juga nyekolahin
adekku kayak gitu….
kalo hal yang pengen aku capai tu
sebenernya pengen jadi pegawai bank ya
entah itu jadi teller atau apa ya yang jelas
aku tu pengen besok tu aku kerja gitu lho,
pengen cari uang sendiri…
bukan
keinginannya.
namun, ia berusaha
untuk belajar lebih
baik lagi dalam
akademiknya.
Untuk masalah
pekerjaan, sejauh
ini subjek merasa
masih lancar dan
berjalan baik, dan
selalu berusaha
professional.
Keinginan dan cita-
cita subjek saat ini
adalah
membahagiakan
orang tua, bisa
menyekolahkan
adik dan setelah
lulus kuliah ingin
menjadi pegawai
bank. Subjek juga
ingin menikah.
Dapat
mengelola dan
mengendalikan
perasaan dengan
baik.
(37-43)
Mempunyai dan
sadar akan
tujuan hidup
Mempunyai
kepedulian dan
empati pada
orang lain.
(44-48)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
terus kali udah punya suami aku pengen
punya 4 anak, pokoknya biar rumah tu rame.
kamu punya prinsip nggak sih dalam
hidupmu?
Kalo prinsip ku, aku nggak pengen
ngecewain orang, jadi aku nggak pengen
dibenci orang…
maksudnya sebisa mungkin aku pengen
bikin orang lain tu seneng gara-gara aku.
Gimana pengalamanmu selama ngajalani
2 profesi antara bekerja part time sama
jadi mahasiswa yang harus berkuliah?
Kalo selama 6 bulan ini sih, jadi pertamanya
itu, aku tu dulu pernah…
dulu waktu lulus SMA aku pernah kerja
kontrak di matahari, buat ngisi lebaran tu lho
mbak selama 2 bulan….
dan ngerasa punya uang sendiri dari usaha
sendiri itu bedalah, maksudnya ya seneng
aja…
nah pas aku masuk kuliah dan aku tu
sebenernya masuk nya tu „bejo’ mbak..
soalnya ujiannya tu sama sekali aku nggak
niat..
soalnya kenapa, soalnya aku cuma disuruh
ibu ku masuk UIN, padahal sebenrnya aku
pengennya masuk UNY..
emang dari awalnya tu udah nggak pengen
Subjek tidak ingin
mengecewakan
orang lain dan
selalu ingin
membuat orang
lain bahagia karna
dia.
Subjek sudah
beberapa kali
bekerja freelance
dan part time
semenjak SMA,
tujuannya untuk
mengisi waktu
liburan dan
menambah uang
jajan
Subjek merasa
tidak dapat
mengikuti
keputusannya
sendiri dan lebih
menuruti apa yang
dikatakan orang tua
nya.
Kemampuan
berkomunikasi
Kepedulian
terhadap orang
lain
(49-51)
Mandiri dan
bertanggung
jawab
Berpikir optimis
(52-55)
Tidak dapat
mengambil
keputusan
sesuai
pemikiran
sendiri.
(56-59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
60
61
62
63
64
65
66
67
68
masuk UIN,
aku tu mikir kalo aku kuliah, kalo aku cuma
ngandelin uang dari bapakku tu, kayak nya
nggak cukup tu lho, apalagi kuliahkan aku
mikirnya banyak pengeluaran, banyak
tugas…
terus kebetulan aku liat di twitter di akun
jogjastudent itu ada lowongan part time itu
di kedai digital….
pertamanya, aku sih ragu…bisa nggak ya,
soalnya posisinya aku masih semester 1 dan
kuliah masih padat-padatnya…
dan ya udah akhirnya aku nekat aja daftar,
tapi aku nggak berharap diterima sih…
ya cuma iseng-iseng aja, dan kebetulan ya
untungnya diterima, alhamdulilah…
dan yang bikin PD nya lagi tu temen-temen
kerja lain tu juga masih pada kuliah
kebanyakan, masih semester 4 lah, ada yang
masih semester 1 juga sama kayak aku…
terus kalo kayak buat ngatur waktunya sih
emang susah ya…
aku sampe pernah bolos kuliah cuma gara-
gara ngshift gantiin temen ku yang dua itu
sama sekali nggak ada waktu senggang
sama-sama ada kuliah juga dalam waktu
yang sama..
jadi kita ngaturnya tu kayak, aku udah bolos
berapa kali terus dia udah bolos berapa kali,
Subjek tidak ingin
membebani orang
tua dengan biaya
kuliah dan biaya
hidup subjek dan
memutuskan untuk
berkuliah sambil
bekerja.
Subjek berusaha
bekerja secara
profesional, subjek
dan partner nya
berusaha saling
membantu agar
pekerjaan mereka
Kepedulian dan
empati terhadap
orang tua
Perasaan
dicintai
Mempercayai
hubungan
Mandiri dan
bertanggung
jawab.
(60-66)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Mempercayai
hubungan.
Kepedulian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
berarti sekarang gantian kamu yang bolos,
ya itu susahnya kayak gitu….
terus kalo setiap hari kamis itu kan aku full
banget, dari jam 7 sampe jam 6 tu aku baru
keluar dari kampus, nah dan itu langsung
kekedai, kalo dari jam 6 kan berarti cuma 3
jam ya, padahal aku seharusnya 4 jam jadi
kayak apa ya…
jadi dituntut buat kerja team tu lho, jadi ya
harus saling pengertian sih disitu…
misalnya aku bilang “ntar aku jam 6 lho”
“ya udah nggak papa” gitu sih…
kalo buat..ya masih susah sih ngatur
waktunyadan capeknya tu emang kerasa
banget capek..
dan jadi jarang belajar, maksudnya nggak
pernah belajar gitu.
Tapi kamu menikmati nggak rutinitas
yang seperti itu?
Menikmati sih, dan tetep enjoy sih sejauh
ini…hehehehe
Terus sejauh ini kendala lain selain
tentang mnegatur waktu apa aja kendala
yang kamu rasain?
Paling jadi jarang main sih…jarang
nongkrong kayak gitu..jadi jarang main
sama temen-temen…
ya karna sibuk banget ya itu kuliah kerja
dapat berjalan
lancar.
Saat bekerja subjek
dituntut untuk kerja
team dan saling
mengerti satu sama
lain agar tidak ada
salah paham,
sehingga pekerjaan
mereka dapat
berjalan lancar
Subjek menikmati
setiap hal atau
rutinitas yang
dijalaninya saat ini
Subjek merasa
menjadi kurang
waktu dengan
teman-temannya
karena
kesibukannya
empati terhadap
orang lain
(67-68)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Dapat
mengelola dan
mengendalikan
perasaan dengan
baik.
(69-73)
Berpikir positif
(74-75)
Mampu
mengatasi
masalah dengan
baik.
(76-80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
kuliah kerja, jadi kayak nggak ada waktu
buat main….
Soalnya kerja harus 4 jam, kuliah dari jam
segini sampe jam segini…
jadi ya ngikutin aja kerja kuliah kerja kuliah
gitu melulu…tapi sebisa mungkin kalau ada
waktu aku pasti ngluangin waktu buat
ngumpul sama temen-temenku sih.
Rutinitas yang seperti itu sejauh ini
mengganggu kehidupan sosial
/keseharianmu dengan teman-teman atau
keluargamu nggak?
Mungkin terganggunya aku jadi nggak deket
sama temen kampus, kalo temen kampus
kan biasanya, apalagi yang baru merantau
kan masih seneng-senengnya main dijogja..
masih pengen keliling-keliling gitu…ya kalo
aku sama sekali nggak pernah main sama
mereka, jadi kurang deket sama temen
kampus kayak gitu.....kendala sih kayak
gitu…..
terus kalo soal tugas sih nggak masalah
sih…
soalnya kalo tugas itu kan biasanya
kelompok, seumpama dikasih tema ini…
nanti tinggal dibagi sama temen-temen yang
lain kamu apa, kamu bagian ini, bagian ini
kayak gitu sih…
jadi kalo tugas sih nggak masalah…
tapi kalo masalah yang deket sama aku
kuliah dan bekerja.
Semenjak kuliah
sambil bekerja part
time, kendala yang
dialami subjek
adalah tentang
waktu bersama
dengan teman
menjadi kurang dan
menjadi kurang
dekat dengan
teman kampus,
namun sejauh ini
subjek masih
merasa teman-
teman kampusnya
masih mau
membantunya
dalam mengerjakan
tugas.
Mampu
memecahkan
masalah dengan
baik.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
(81-88)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
temen kampus itu ya nggak deket banget
gitu lho.
Berarti sejauh ini masalah tentang
akademik masih bisa kamu atur atau
handle ya?
Iya mbak, sejauh ini sih buat masalah
perkuliahan ya masih lancar-lancar aja sih,
tapi ya mungkin cuma aku kurang deket aja
sama temen kampus ya karna aku waktunya
selalu full buat kuliah sama kerja.
Kalo sama keluarga mu gimana? Ceritain
tentang bagaimana keluargamu?
Kalo keluarga ku itu…gimana ya ..keluarga
ku tu nggak ini sih..nggak kayak keluarga
yang bener-bener deket saling curhat tu
nggak…
jadi kita tu kayak sibuk sama urusan
masing-masing, jadi kayak terkesan egois…
apalagi bapak ku yang….yang gimana ya….
intinya tu ya, ya nggak temperamental
sih…apa ya maksudnya…eeee…jarang
bercanda dan serius bawaannya kayak
gitu…
dan mas ku itu, aku sama sekali nggak
pernah ngobrol sama mas ku…
jadi seminggu tu hampir mungkin 1 atau 2
kali tu baru saling ngomong…
soalnya mas ku itu nggak pernah yang
Sejauh ini
akademik subjek
masih berjalan
lancar dan tidak
ada masalah,
subjek masih dapat
mengatur jadwal
dengan baik antara
kuliah dan bekerja.
Keluarga subjek
kurang saling dekat
karena kesibukan
masing-masing
Subjek tidak dekat
dengan ayah dan
kakaknya. Karena
menurut subjek,
ayahnya orang
yang kaku, dan
kakak laki-lakinya
juga kurang
berinteraksi dengan
keluarga karena
sibuk dengan
aktivitasnya sendiri
Dapat
mengatasi
tekanan atau
masalah dengan
baik.
(89-90)
Mempercayai
hubungan
(hubungan
dengan keluarga
keluarga kurang
dekat)
(91-99)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
99
100
101
102
103
104
105
namanya keluar kamar…
kalaupun keluar kamar itu paling cuma
makan minum nonton tv cuma kayak giitu
doang….
Terus kalo masalah ibu ku sih, aku deket sih
sama ibuku, karna sering curhat juga
masalah kuliah, kerjaan terus masalah
pribadi juga sering cerita…..
dan pernah sih….aku tu sekarang udah
nggak pernah minta orang tua…
jadi pernah waktu itu dalam posisi tanggal
tua yang bener-bener nggak punya uang,
uangnya itu udah habis lah….
dan dari, apa namanya…tugas itu disuruh
fotokopi buku, posisinya padahal udah
nggak punya uang, dan aku minta bapakku
kan….nggak tahu bapak ku tu mungkin lagi
nggak punya uang atau lagi banyak
pikiran…
tiba-tiba tu bapakku kayak bilang “kerja dari
pagi sampe malam, nggak pernah
dirumah.....duitnya buat apaan?!” digituin
kan mbak aku sama bapakku…
ya disitu aku sakit banget lah, maksudnya
kog sampe dibilang kayak gitu, padahal
dalam posisinya tu aku usaha buat nyari
Subjek paling dekat
dengan ibunya dan
selalu cerita
masalah apapun
pada ibunya.
Subjek pernah
berkonflik dengan
ayah nya karena
berbeda pendapat
dan subjek merasa
sedih dengan kata-
kata ayahnya. Saat
merasa sedih
seperti itu subjek
hanya bisa
menangis, dan
kadang sampai
membolos kuliah
karena terlalu
sedih. Selain
menangis saat
merasa sedih
subjek juga
Mempercayai
hubungan
Mempunyai
tempat berkeluh
kesah (mampu
berkomunikasi
dengan baik
(100)
Mengatasi
masalah atau
tekanan dengan
baik
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Dapat
mengukur
tempramen diri
sendiri
Dapat
mengelola dan
mengendalikan
pikiran dan
perasaan
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
uang sendiri, buat nggak minta uang bensin
lah, apalah, gitu sama sekali nggak pernah
minta….
dan cuma minta sekali itu, dan alasannya tu
ya bener-bener buat beli buku…
ya itu tu rasanya tu sampe dijalan tu smape
nggak kuat nangis dijalan kayak gitu mbak,
sampe bolos kuliah aku sampe nggak
kuatnya itu…
terus aku curhat sama temenku yang bolos
bareng gitu sih..
kalo tentang keluarga ku sih ya kayak gitu
mbak…
yang jelas sih aku paling deket sama ibuku
sama adekku juga baru sama bapakku,
pokoknya aku paling nggak deket sama mas
ku…..
kan kakakku cowok ya, ya gimana sih
pengennya punya kakak cowok tu…
kakak cowok kan harusnya kayak
nglindungin, terus dicerewetin kan aku juga
pengen kayak gitu ya mbak…
tapi ya dia tu sama sekali cuek gitu, nggak
pernah mau mikirin.
Sedekat apa sih kamu sama ibumu?
Ya deket banget, aku sering cerita sama ibu
ku mulai dari masalah kuliah, kerja, sampai
masalah cowok dan temen itu aku cerita
semua sama ibuku….
terkadang bercerita
pada temannya.
Subjek paling dekat
dengan ibu dan
adiknya. Namun
subjek sebenarnya
berharap bisa dekat
dengan kakaknya
dan dijaga ataupun
diperhatikan oleh
kakaknya.
Subjek sangat
dekat dengan
ibunya dan selalu
bercerita tentang
masalah apapun
(101-108)
Mempercayai
hubungan.
Harapan
mempunyai
hubungan yang
dekat dengan
kakak.
(109-113)
Mempercayai
hubungan.
Dapat
mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
116
117
118
119
120
121
122
123
tapi ada juga sih, ada juga masalah pribadi
yang nggak bisa diceritain ya cuma
dipendam sendiri…
jadi aku tu, aku tu tipenya nggak bisa curhat
sama sembarang orang, jadi aku tu nggak
bisa gampang percaya sama orang gitu lho,
sama temen deketpun aku kadang nggak
bisa cerita..
jadi aku lebih pendem sendiri kalo nggak,
kalo sebelum tidur itu kadang suka ngomong
sendiri “ya, ampun kenapa sih kayak gini
kayak gini, aku mesti gimana” kayak gitu…
kadang cuma kayak gitu sih..aku nggak
pernah minta solusi dari temen tu jarang
banget…
tapi ya kalo temen deket yang bisa aku
percaya sih ada, dulu temen di SMK, ada 3
orang…
tapi ya nggak sampe bener-bener aku certain
semua gitu, ya pasti ada masalah sendiri
yang nggak bisa aku certain.
Apa sih yang buat kamu deket banget
sama ibu mu?
Eehhmm….nggak tau ya mbak, mungkin
karna setiap hari ketemu dan karna ibu ku
itu juga kepo kayak gitu….
pada ibunya,
namun ada
beberapa hal yang
subjek lebih
memilih untuk
memendam sendiri
karena subjek
seseorang yang
tidak mudah
percaya pada orang
lain dan cenderung
lebih memilih
menginstropeksi
diri sendiri.
Selain ibunya,
subjek mempunyai
3 sahabat yang
selalu menjadi
tempat curhatnya.
Subjek merasa
paling dekat
dengan ibunya
karena subjek
selalu berinteraksi
masalah atau
tekanan dengan
caranya sendiri.
(114-119)
Mempercayai
hubungan
Mampu
berkomunikasi
Mempunyai
seseorang yang
dapat dipercaya.
Perasaan
dicintai
(120-121)
Mempercayai
hubungan.
Sangat dekat
dengan ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
tapi kadang kalo aku lagi nggak mood tu
kadang emosi sendiri kalo ditanyain apa-apa
gitu, kayak bawel banget sih ni ibu ku….
tapi kalo aku posisinya lagi pengen cerita ya
bisa cerita banyak.
Emang kehidupan dikeluargamu tu
kayak gimana sih, kayak aturan atau pola
asuhnya kayak gimana?
Buat buat aku sendiri sih, ibu ku ngajarin…
jadi aku tu setiap pagi itu kalo bangun tidur
aku mesti harus nyuci baju sekeluarga dan
itu manual nggak pake mesin cuci, kayak
gitu….
terus kalo aturannya sih cuma itu
mbak…oooo, terus kalo pulang malam, kalo
aku maksimal jam 10 udah harus dirumah
khusus buat aku, ya mungkin karna aku
cewek sendiri kan jadi kayak dikekang…
aku tu sama sekali nggak boleh kayak
nginep dirumah temen tu sama sekali belum
pernah…..
sampe temen ku bilang “ya ampun kamu tu
udah umur berapa, masa cuma nginep
dirumah temen aja nggak boleh” kayak
gitu…
tapi udah biasa sih maksudnya aku nya juga
nggak mikir ya ampun gitu banget sih orang
tua ku, gitu sih nggak…
ya biasa aja sih dari aku nya….karna
dan bertemu
dengan ibunya
setiap hari
dibanding dengan
anggota keluarga
lain.
Dirumah subjek
mendapat tugas
dari ibunya untuk
mencuci baju
keluarga setiap
pagi. Aturan
dikeluarga subjek,
subjek tidak boleh
pulang lebih dari
jam 10, tidak boleh
untuk menginap
dirumah teman,
aturan itu
dikhususkan untuk
subjek karena
subjek anak
perempuan satu-
satunya di
keluarga. Namun
subjek tidak merasa
terganggu dengan
aturan tersebut.
Perasaan
dicintai
(122-125)
Struktur dan
aturan-aturan
rumah
Pola asuh orang
tua
Berpikir positif
terhadap aturan
yang diberikan
orang tua.
Perasaan
dicintai
(126-133)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
menurutku bener juga sih kan emang cewek
harus digituin kan.
Kamu merasa hal kayak gitu jadi
tekanan nggak buat kamu?
Ya kadang sih merasa jadi tekanan juga
ya…
cuma kalo aku tu kayak emosinya
sesaat…kayak mikir “ngapain sih aku tadi
mikir kayak gitu, mikir negative kayak
gitu”….
tapi sebenernya bener juga sih, orang tua ku
ngekang kayak gitu tu bener.
Gimana bentuk dukungan keluarga atau
temen-teman mu dengan apa yang kamu
lakukan sekarang?
Kalo sama orang tua pasti didukung
lah…tapi kalo dari temen kadang masih
dikasih saran sama masukan kayak….apa ya
contohnya….
Ya cuma ngasih tahu kayak…apa yaaa….ya
paling kalo aku ngapain gitu mereka kasih
masukan gitu sih….
kalo sama orang tua lebih ke jaman dulu sih,
jadi kayak banding-bandingin sama jaman
dulu tu lho mbak…
tapi kalo sama temen-temen “ya udahlah
santai aja, nggak usah terlalu mikir
berat”…..
kalo orang tua, kalo ngomong langsung
Subjek terkadang
merasa tertekan
dengan aturan
tersebut, namun
subjek
mengatasinya
dengan berpikir
positif, jika aturan
itu juga baik uintuk
dirinya.
Menurut subjek,
sejauh ini orang tua
selalu mendukung
dan tidak protes
dengan apa yang
dilakukannya.
Orang tua subjek
hanya memberi
nasehat atau saran
dengan memberi
pandangan
perbandingan
dengan orang lain
pada subjek.
Selain itu
dukungan dari
teman pada subjek
Dapat
mengatasi
tekanan dengan
baik
Berpikir positif
dan realistis.
Perasaan
dicintai
(134-137)
Mendapat
dukungan dari
orang tua
Mendapat
dukungan dari
teman
Mempercayai
hubungan.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Perasaan
dicintai
(138-145)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
144
145
146
147
148
149
150
151
152
tentang dukungan itu nggak pernah mbak,
cuma ibu ku itu nggak pernah protes aja
sama apa yang aku lakuin…
maksudnya kayak “kamu tu nggak boleh ini
itu” kayak protes atau kayak nggak suka gitu
sih nggak pernah…
ya ibu ku sih biasa aja nggak pernah bilang
“ya bagus” atau apa gitu nggak pernah.
Kalo ngambil keputusan, kamu lebih
ngambil keputusan sesuai kamu sendiri
atau kamu harus minta pertimbangan
orang lain?
Biasanya sih ngambil keputusan sendiri
mbak, karna apa ya…
ya tadi itu aku soalnya jarang curhat sama
temen…jarang…kayak apa ya bener-bener
kalo masalah pribadi cerita ke orang lain tu
bener-bener nggak pernah…
jadi ya nyelesaiin masalah sendiri.
Punya seseorang yang kamu kagumi atau
kamu jadiin panutan nggak?kalo ada
siapa?
Punya sih mbak…dian sastro…hehehe,
karna dia pernah bilang kayak kalo jadi
cewek itu kita harus pinter karna kita itu
bibit-bibit buat ngajarin anak-anak kita….
jadi sebisa mungkin cewek itu tetep
harus…kayak ini pendidikan setinggi
mungkin buat anak-anak kita besok….
adalah berupa saran
dan masukan pada
subjek dan
memberi semangat.
subjek mengambil
keputusannya
sendiri, tanpa
bantuan orang lain,
karena subjek lebih
suka
menyelesaikan
masalahnya sendiri.
Subjek mengagumi
seorang artis dan
menjadikannya
panutan karena
subjek suka dengan
pola pikir ataupun
prinsip hidup dari
artis tersebut.
Mandiri
Bertanggung
jawab dan dapat
mengambil
keputusannya
sendiri.
Dapat
mengatasi
masalah sendiri
(146-149)
Mempunyai role
model atau
seseorang yang
dikagumi dan
sebagai
panutan.
Dapat
mengambil hal
positif dari role
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
dan dia tu kayak gimana yaa….ya cantik
iya, anggun jelas, ya berpendidikan aja
mbak.
Kalo hubungan mu sama teman mu
dikampus gimana?
Aduuh, aku tu nggak deket mbak sama
temen-temen kampusku, paling cuma satu
orang sih yang deket, tapi ya nggak deket-
deket banget yang makan bareng atau keluar
nongkrong bareng gitu nggak pernah…
tapi emang aku tu nggak pernah deket sama
temen kampusku, memang nggak deket
mbak, karna nggak pernah main bareng,
soalnya dari awal masuk kuliah aku udah
kerja kan jadi nggak deket sama temen
kampus..
jadi cuma sekedar…apa yaa….ngobrolin
tugas aja, ato ngobrol biasa aja gitu sih…
ya sekedar tahu dan kenal aja sih, belum
nemuin yang bener-bener deket…
Kalo hubungan sama teman kerja?
Kalo ditempat kerja sih…kalo deket banget
juga nggak sih…kalo…
gimana ya kalo curhat-curhat sih emang
nggak pernah, cuma sekedar hubungan kerja
aja…
jadi ya sahabat-sahabat ku ya paling temen-
temen ku semasa SMK itu, yang masih
sering kumpul, main tukar cerita, ya sampe
Hubungan subjek
dengan teman
kampus tidak
terlalu dekat,
bahkan dapat
dikatakan hanya
sekedar hubungan
tugas kuliah.
Subjek mempunyai
hubungan yang
baik dengan rekan
kerjanya namun
kurang begitu
dekat. Sahabat
yang sangat dekat
dengan subjek
adalah teman
model
(150-153)
Kurang dapat
berkomunikasi
dengan baik
dengan teman
kuliah.
(154-158)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Mempercayai
hubungan.
Mempunyai
dukungan dari
luar diri (teman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
sekarang sih hubungannya masih baik….
Apa sih pendapat mu sama orang lain
yang mungkin hidupnya kurang
beruntung?
Kalo aku sih akan lebih respect sama orang
yang kerjanya itu kayak pemulung
dibanding pengamen…
karna menurutku pengamen itu…gimana
ya… usahanya sih ada cuma kayak gampang
banget tu lho minta-minta…
kalo pemulung kan dia masih kerja cari
sampahlah atau apalah…
dan sempat kepikiran sih kayak pengen jadi
orang yang besok tu berhasil…
maksudnya lebih, biar bisa bantu orang lain
yang kurang beruntung gitu….
Gimana sih cara kamu nunjukin kasih
sayang mu sama keluarga teman atau
orang-orang disekitarmu?
Apa ya……aku tu orangnya nggak menye-
menye banget e mbak…
gimana ya….mungkin aku lebih respect
sama mereka….
contohnya kayak curhat ya aku dengerin
walaupun aku nggak bisa kasih solusi yang
bener-bener bisa diterima sama
mereka…terus kayak…
ya aku berusaha buat ngluangin waktu,
walaupun kadang emang sering diajakin
semasa SMK.
Subjek mempunyai
kepedulian
terhadap orang
yang kurang
beruntung namun
memiliki usaha
yang lebih dan
subjek mempunyai
keinginan saat
sukses ingin
membantu orang
yang kurang
beruntung.
Bentuk perhatian
subjek pada teman-
temannya
ditunjukkan dengan
bila ada teman
yang curhat subjek
berusaha menjadi
pendengar yang
baik, dan sebisa
mungkin
meluangkan waktu
untuk berkumpul
dengan teman-
(159-162)
Mempunyai
kepedulian dan
empati terhadap
orang lain.
(163-168)
Perasaan
dicintai.
Adanya
dukungan dari
teman.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
(169-173)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
nongkrong tapi aku nggak bisa gara-gara
kerja atau kuliah, tapi sebisa mungkin kalo
aku emang bener-bener ada waktu luang aku
main sama mereka….
kalo masalah orang tua….apa ya….masih
kurang kayaknya nunjukin rasa sayang sama
mereka…
maksudnya, aku yang masih kayak cuek
kurang peka gitu….
tapi bantuin ibu dengan cara yang
maksudnya udah biasa nyuci baju sih udah
seneng sih, menurutku itu juga udah sedikit
ngurangin beban orang tua……
ya walaupun belum bisa nunjukin yang aku
bilang aku sayang ibu ato apalah….
Gimana cara kamu menjalin relasi atau
menjaga hubungan dengan orang lain?
Kalo buat sama temen-temen pasti selalu
berusaha jaga komunikasi, sering ketemu
kayak gitu…
kalo sama orang baru…aku tu tipe nya susah
buat kenal…
maksudnya deket sama orang baru tu
susah…jadi kayak kalo ngomong duluan tu
susah…jadi kayak…
ya udah kalo dia butuh aku ya pasti dia
ngomong duluan gitu….
jadi aku nggak pernah yang nanya-nanya
kayak “kamu asli mana, kamu ngapain
temannya.
Bentuk perhatian &
rasa sayang subjek
pada orang tua nya,
dengan membantu
pekerjaan rumah
ibunya itu adalah
bentuk perhatian
dan kasih sayang
subjek pada
ibunya.
Untuk menjaga
hubungan baik
dengan teman-
temannya, subjek
selalu menjaga
komunikasi dengan
mereka dan
berusaha
meluangkan waktu
berkumpul bersama
teman-temannya.
Subjek kurang
dapat menjalin
komunikasi dengan
Mempercayai
hubungan.
Perasaan kasih
sayang dan
perhatian pada
orang tua.
(174-177)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
Kepedulian dan
rasa perhatian
pada teman
Berpikir optimis
(178-189)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
disini?” kayak gitu tu nggak…
jadi gimana ya…kurang PD sih sebenernya
buat nanya-nanya kayak gitu, jadi kayak
ngerasa kurang PD aja….
biasanya sih mereka duluan yang ngajak
ngomong aku dulu mbak, kalo situasinya
aku rasa udah santai dan nyaman baru aku
bisa nyambung…
jadi aku biasanya lebih ke diam sih sampe
ada yang negur aku atau buka pembicaraan
duluan..hehehe…
tapi sekarang lagi belajar sih buat nggak
kayak gitu terus mbak…
maksudnya udah semakin dewasa ya harus
berubah lah….
apalagi aku kan kerja yang harus berhadapan
sama banyak customer gitu kan mbak, jadi
ya udah mulai belajar nggak kayak gitu lagi
sih…
Kamu pasti pernah kan mengalami
masalah atau situasi yang menekan atau
stress, bagaimana sih cara kamu
mengatasi masalah?
Eeee….jujur aja ya mbak sekarang sekalian
curhat..
jadi dulu waktu SMK tu aku pernah bohong
sama orang tua masalah uang….
jadi itu posisinya aku itu kayak dikasih..apa
yaaa…..jadi dari SMK tu disuruh jualan tu
lho mbak, dikasih barang-barang terus
orang baru, namun
subjek berusaha
untuk berubah
karena pekerjaan
subjek menuntut
untuk subjek dapat
berinteraksi dengan
dengan baik pada
orang baru.
Subjek pernah
mengalami
masalah dan
berusaha
mengatasinya
sendiri, namun
subjek berbohong
pada orang tuanya.
Namun hal tersebut
akhirnya diketahui
oleh orang tuanya.
Dapat
mengatasi
masalah atau
tekanan dengan
baik
Adanya
perasaan
bersalah
Berpikir
realistic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
194
195
196
197
198
199
200
201
disuruh jualin dirumah..ya kayak wirausaha
gitu lah…
nah, uang hasil jualanku itu, aku pake buat
main, dan pas audah abis aku baru bingung
“aduh gimana ni gantinya”……
akhirnya aku bohong sama ibu ku, bilang
“ada study tour buk bayar segini…”
aku kayak gitu kan….dan nggak tahu
kenapa ibu ku tu kayak ngerasa aku tu
bohong,
jadi dalam posisinya hari H tu…hari H tu
bilangnya aku berangkat, aku tu bingung
banget mbak waktu itu…
kan aku bilang study tour, pasti posisinya
aku harus nginep donk dirumah temenku
nggak cuma 1 hari 2 hari gitu kan…
ya aku udah bilang sama temenku “kalo aku
besok nginep ya dirumahmu” gitu kan….
terus ibu ku tu kayak ngerasa nggak enak tu
lho, terus ibuku tu nyamperin kesekolahku
mbak, dan tiba-tiba guru “misi mau manggil
berlian” terus aku langsung deg gitu, udah
kena masalah ni disini, udah disana sama
guru-guru BK, sama orang tua juga dan
smape rumah tu kayak orang tua udah nggak
percaya tu lho…rasanya tu….
gimana yaa, sedih banget lah….”bego
banget sih aku nglakuin kayak gitu”
posisinya yang bener-bener nggak penting
aku lakuin kayak gitu dan akhirnya orang
tua jadi berkurang gitu rasa percayanya
Subjek merasa
bersalah dan
akhirnya
kehilangan
kepercayaan dari
orang tuanya.
Subjek merasa
cukup tertekan
dengan hal tsb dan
subjek berusaha
memperbaiki diri
dan menangis
merenung serta
berdoa untuk
membuat perasaan
subjek lebih baik
dan tenang.
Memiliki iman
Dapat
mengukur
tempramen diri
sendiri
Dapat
mengelola
perasaan
sendiri.
(190-204)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
202
203
204
205
206
207
208
209
sama aku…
dan kalo aku untuk mengatasinya….gimana
ya…aku tu nggak bisa kayak bilang “buk,
minta maaf” ga bisa, ga tau gengsi atau
gimana, tapi tu kayaknya tu susah gitu lho
mbak…
terus ya ini aja ngalir aja, ntar lama-lama
juga biasa lagi…
tapi kalo yang bener-bener sampe stress tu
paling yang aku lakuin ya sholat, kadang ya
berdoa sampe bener-bener nangis gitu bisa
bikin sedikit agak tenang sih…..
Kapan sih biasanya kamu merasa kamu
lagi stress gitu?
Gimana yaaa….aku soalnya tipenya nggak
bisa marah sama orang sih, soalnya aku
takut orang lain yang malah marah sama
aku, makanya sebisa mungkin bersikap
biasa, misalnya kayak contoh tu aku pernah
bener-bener…
temen ku tu telat masuk kerja tapi dia nggak
bilang sama aku, kan harusnya posisi nya
ganti shift gitu kan mbak, padahal posisinya
missal waktu itu aku harus ada kuliah atau
janji sama temen gitu ya mbak, nah temen
kerjaku ini malah telat 1 jam…
nah disitu aku bener-bener ngerasa emosi,
tapi aku nggak berani bilang mbak…
aku cuma mikir, kalo dia nggak ngajak aku
ya aku bakal diem, tapi kalo dia ngajak
Subjek akan
merasa emosi saat
ada sesuatu yang
tidak cocok
menurutnya,
namun subjek
kurang bisa
mengekspresikan
atau
mengungkapkan
perasaan marahnya
tersebut pada orang
lain karena taku
orang lain justru
tidak menyukainya
/marah padanya.
Dapat
mengukur atau
mengetahui
tempramen diri
sendiri
Dapat
mengelola
perasaan dan
pikiran dengan
baik.
(205-209)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
210
211
212
213
214
215
216
217
218
ngomong aku ya aku akan biasa aja gitu
sama dia…dan ya udah biasa aja, ntar juga
ngreda sendiri, kayak gitu……
Terus gimana biasanya kamu ngontrol
emosimu kalo lagi di keadaan kamu lagi
emosi tinggi gitu?
Aku kayak nggak bisa lama-lama atau
dendam lama-lama gitu sih sama orang,
biasanya ntar ilang sendiri mbak, dengan
sendirinya ilang sendiri dan keredam dengan
sendirinya emosi ku….nggak bisa…..
ya maksudnya biasanya kalo orang marah
kan nglakuin apa dulu baru bisa redam kan
emosinya..
kalo aku, nggak tahu kenapa bisa ilang aja
dengan sendirinya, jadi ya cuma diem aja
sih, besok nya juga udah biasa aja sama
orang itu…..
Biasanya apa yang kamu lakuin kalo
kamu lagi stress atau tertekan?
Kalo posisinya aku masih ada kegiatan
biasanya sih nggak terlalu pengaruh atau aku
pikirin sih…
tapi kalo udah posisi mau tidur itu udah
pikirannya udah acaj adul deh pokoknya….
aku biasanya kalo kayak gitu biasanya cuma
bisa mikir sih mbak….
nggak bisa aku curhat sama orang soalnya,
nggak bisa ngungkapin sama orang…
Saat sedang emosi,
subjek lebih
cenderung akan
diam, dan dengan
sendirinya perasaan
marah itu akan
hilang.
Saat sedang stress
atau tertekan
subjek cenderung
akan lebih diam
dan jarang bercerita
dengan orang lain,
semakin berat
masalah yang
dihadapi subjek,
subjek akan lebih
memilih
Dapat
mengelola
perasaan, emosi
dan pikiran
dengan baik.
(210-213)
Dapat
memecahkan
masalah atau
tekanan dengan
baik.
Dapat berpikir
positif dan
realistic ketika
mengalam
masalah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
219
220
221
222
223
224
225
226
227
nggak tahu kenapa, nggak berani atau
emang nggak bisa ngomongnya, jadi ya aku
tu cuma bisa diem mbak….
nggak bisa kayak “eh aku kasih solusi donk,
aku lagi kayak gini kayak gini” kayak gitu
jarang banget…..
dan semakin berat masalah yang aku alami,
justru aku malah nggak bakal cerita mbak….
soalnya kalo semakin berat, otomatis kan
udah privasi banget kan ya….
nggak bisa cerita, nggak tahu kenapa, karena
ya walaupun itu temen deket ku sendiri
kadang kurang percaya aja sama
orang…..dan aku juga tipenya orang yang
cuek sih, bodo amat kayak gitu….nggak
terlalu mau mikir berat….
sampe temenku tu bilang “kog kamu tu bisa
sih posisinya kamu dalam, kamu kuliah
kamu kerja, tapi pikiranmu masih santai” ya
aku cuma jawab, ya jalanin aja ngapain pake
dipikiran terlalu berat, males lah mikir
terlalu berat kayak gitu…
Seandainya kamu mengalami masalah di
pekerjaan, kuliah atau di kehidupan
sosialmu ni, hal itu mempengeruhi nggak
sih di aktivitasmu di tempat kerja atau
dikuliah?
Nggak sih mbak…soalnya ya itu, aku
orangnya nggak terlalu mikirin….
tapi kalau aku punya kayak partner ku kerja,
memendam dan
menyelesaikan
masalahnya sendiri.
Masalah yang
dialami subjek
tidak terlalu
membebani subjek
karena subjek
cenderung tidak
ingin terlalu berat
memikirkan
masalahnya.
Saat sedang
mengalami
masalah, subjek
tipe orang yang
cuek dan masalah
yang dialami tidak
terlalu membebani
rutinitasnya.
tekanan.
Dapat
mengelola
perasaan dan
pikiran saat
sedang
mengalami
masalah atau
tekanan.
(214-224)
Dapat
mengelola
perasaan, emosi
dan pikiran saat
sedang
mengalami
masalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
228
229
230
231
232
233
234
235
kayak aku nglakuin kesalahan dan itu
salahku, ya aku basa basi “maaf ya mas” dan
aku berusaha buat mencair kan suasana biar
nggak tambah tegang lagi, berusaha sok
asik,
walaupun aku nggak ditanggepin bodo amat
lah yang penting tu dia jadi biasa lagi sama
aku, kayak gitu…..
ya kayak bantuin-bantuin apa gitu kerjaan
dia……
Pandangan mu tentang hidup ini gimana
sih?
Sebenernya kita itu harus bener-bener punya
temen yang banyak…
karna suatu hari nanti kita akan dibantu
mereka dan pasti kita juga akan membantu
mereka…
dan apa yaa….sejauh ini aku masih
menikmati dan enjoy dengan apa yang aku
lakuin sih, dan aku pengen selalu membuat
orang lain itu bahagia karena aku mbak…..
Gimana sih bentuk kasih sayang atau
perhatian keluarga dan teman-temanmu
terhadap kamu yang selama ini bisa
kamu rasain?
Ya kayak orang tua yang selalu ngekang aku
itu kan berarti juga mereka peduli, nggak
Bila subjek
melakukan
kesalahan pada
orang lain subjek
akan berusaha
meminta maaf
dengan mencairkan
suasana.
Menurut subjek
dalam hidup
manusia harus
punya banyak
relasi karena suatu
saat kita akan
membutuhkan
bantuan orang lain,
dan dalam
hidupnya subjek
selalu ingin
membahagiakan
orang lain.
Bentuk perhatian
dari orang tua yang
dirasakan subjek
berupa aturan yang
telah diberikan oleh
orang tuanya,
baik
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
Dapat
memecahkan
atau mengatasi
masalah dengan
baik.
(225-229)
Kepedulian dan
empati terhadap
orang lain.
Berpikir positif
terhadap orang
lain
(230-233)
Perasaan
dicintai oleh
orang tua.
Mempercayai
hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
236
237
238
239
240
241
242
243
pengen aku kenapa-kenapa dan itu bentuk
perhatian mereka buat jaga aku…
terus kalo temen….aku lebih ke temen-
temen ku SMK karna aku paling deket sama
mereka kan….
jadi kayak aku misal buat status ni, sedih
atau apa…ntar pasti ditanyain “kamu
kenapa” kayak gitu…
ya mereka kayak kepo gitu lho mbak,
artinya mereka sayang dan peduli sama
aku….
Dari obrolan tadi, hal apa yang bisa
kamu dapat atau rasain?
Sebenernya ada satu hal tadi yang nggak aku
certain ke siapa-siapa tentang aku bohong
soal uang itu mbak…
aku jadi ngerasa agak lega sih setelah
cerita….
terus ada temen buat diajak tukar pikiran, ya
nyaman dan seneng aja sih mbak….
Ok, berlian untuk sementara itu saja dulu
ya, trima kasih buat waktunya udah mau
aku Tanya-tanya…dan mungkin nanti
aku akan menghubungi mu lagi untuk
mengkonfirmasi hasilnya…makasih ya
subjek menanggapi
kekangan dari
orang tua secara
positif.
Subjek juga merasa
teman-temannya
selalu peduli
padanya dengan
sering menanyakan
kabar subjek.
Subjek merasa lega
setelah bercerita
dan merasa lebih
nyaman karena ada
tempat untuk
bertukar pikiran.
Dapat berpikir
positif dan
realistic dalam
menghadapi
sesuatu.
Perasaan
dicintai oleh
teman dan
mampu
berkomunikasi.
(234-238)
Ada perasaan
lega setelah
menceritakan
masalah pada
peneliti
Mempercayai
hubungan.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(239-242)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
INFORMAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
VERBATIM INFORMAN II
No. Verbatim Interpretasi Tema
1
2
3
4
5
6
7
Ok, minni..sebelumnya makasih
ya udah mau dateng….jadi nanti
bakal ada beberapa pertanyaan
yang mau aku tanyain ke kamu.
Owh, gitu ok-ok mbak…
Ok kalau udah ngerti….yang
pertama ni, certain donk tentang
dirimu?
Aku tu….gimana yaa…..Ni sifat ku
yang paling jelek itu misalkan udah
rame ya..kayak ditempat kerja
misalnya..rame, kan kalo rame itu
kan harus kayak butuh sifat yang
tek tek tek, kesini kesini, habis ini
kamu harus ini, habis ini kamu
harus ini. Jadi kayak kerja cepet
gitu lho.
Nah disitu kalo aku nggak ngliat
orang yang kerja cepet, aku mesti
langsung gamppang banget marah.
Tapi aku kalo marah, itu Cuma
diem sik, ta liat dulu orangnya, ta
perhatiin dulu.
Kalo misalkan dia nggak
ini….nggak bisa nyentuh itu baru
aku ngomong…”kamu tu ini,
ini,ini” gitu…aku tu orang nya
kayak gitu….
Subjek
menceritakan
tentang dirinya,
tentang sifat
kekurangan dan
kelebihannya.
Subjek merasa
mudah emosi atau
marah ketika
dalam posisi yang
harus dituntut
kerja cepat namun
ada orang yang
menghambat atau
tidak bisa diajak
kerjasama.
Saat sedang emosi
subjek memilih
untuk diam dan
mencoba
meredam
emosinya.
Tahu
kemampuan
diri sendiri
Memahami
dan tauhu
apa yang
menjadi
kelebihan
serta
kekurangan.
(1-5)
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri.
Dapat
mengendalik
an perasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
8
9
10
11
12
13
14
15
Terus kadang misalkan aku nyuruh
orang ya..”kamu tolong”..apa..ta
suruh ngapain gitu…tapi sama dia
di cuekin kayak bilang “ya
siklah”….aku paling nggak suka
orang yang nunda-nunda mkerjaan
apalagi itu disuruh…
kadang kalo aku lagi nyuruh orang
gitu ta liat dulu…kalo dia nggak
jalan-jalan ato dilakuin ya aku
lakuin sendiri…ta kerjain sendiri.
Soalnya aku tu mikirnya kayak
gini…kayak, apa sih gunanya
kerjaan yang ditunda-tunda
tu..nggak ada gunanya kan…
mendingan itu kerjaan kita kerjain
habis itu selesai kita bisa
istirahat…
ya itu aku paling nggak suka
orang-orang yang sukanya unda-
nunda kerjaan
Berarti kamu tipe orang yang
nggak suka nunda-nunda
pekerjaan atau tugas ya?
Soalnya kan ntar kalo
ditunda..besok ada lagi..nanti
malah jadi numpuk.. tapi kadang
aku orangnya egoisnya juga tinggi
Subjek tidak suka
orang yang
menunda-nunda
pekerjaan, karena
subjek adalah
orang yang suka
menyelesaikan
pekerjaan
secepatnya dan
tidak menunda-
nunda.
Subjek merasa
dirinya adalah
orang yang egois
terutama saat
sedang tertekan,
subjek akan
merasa yang
dan pikiran.
(6-7)
Bertanggung
jawab
dengan tugas
yang
dimiliki.
(10-12)
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri
Dapat
mengdalikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
16
17
18
19
20
21
mbak..
Contohnya apa sih kalo kamu itu
orang yang egois ?
Jadi misalkan
ya..kayak…sebenernya yang salah
itu aku gitu…jadi misalkan mbak
kayak ngarahin “kamu jangan
kayak gini..kayak gini”….
Tapi aku nganggepnya mbak yang
salah…tapi menurut
mbak…misalkan orang dalam
posisi pusing, intinya emosi
lah…..kita pasti kayak pengen
menang sendiri to..
nah disitu kadang aku “kamu yang
salah, kamu tu gini….gini”
makanya aku pas lagi emosi aku
diem….jarang buat…maksudya
kan kayak instropeksi pengalaman-
pengalaman….kenapa kayak gini,
kanapa kayak gini.
Jadi kalo marah gitu diem sik,
diiem sik…cari tahu dulu, kayak
misalkan…itu orang kenapa
to…jarang banget langsung nanya
gitu jarang….jadi kayak cari tahu
sik….
Berarti kamu cari tahunya
dengan cara kamu observasi
sendiri orang itu kayak apa
dilakukannya
semua benar dan
orang lain itu
salah saat sedang
merasa
tertekan/emosi,
karena itulah
subjek biasanya
memilih untuk
diam saat sedang
emosi agar dapat
meredam emosi
dan dapat
bertindak tidak
egois terhadap
orang lain.
Subjek menyadari
saat dirinya
sedang emosi.
perasaan dan
pikiran
Mempunyai
cara
mengontrol
emosi.
(20)
Dapat
mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
22
23
24
25
26
27
kamu liat dulu gitu ya. Terus
kamu kan katanya kalo emosi
atau marah cenderung diem,
kamu sadar atau nggak kalo
kamu lagi emosi ato marah gitu?
Sadar…
Terus cara ngredam emosi atau
marah mu itu selain diem apa
ato gimana?
Ya Cuma diem
mbak….diem….diem..diem..terus
kan ntar kadang-kadang bisa
nangis sendiri tu. Tapi intinya lebih
ke diem sediem-diemnya.
Kayak misalkan aku ngliat orang
yang bikin aku emosi nggak ta liat
pokoknya….intinya
berusaha….berusaha….berusaha…
kalo pas aku lagi emosi, orang itu
bikin aku tambah emosi….bisa
lebih dari satu hari aku emosi sama
dia…kayak misalkan lagi capek,
capek banget….
aku posisiku nggak salah, tapi dia
nyalah-nyalahin tu lho…dia sok
tahu intinya..ya kan aku nggak
terima to.
Kog kamu tu sok
tahu.tapi…dia..sama nada tinggi
Saat sedang emosi
atau tertekan
subjek memilih
diam, terkadang
subjek juga bisa
sampai menangis.
Subjek juga akan
cenderung
menghindar dari
orang yang
membuatnya
emosi untuk
menghindari
konflik dengan
orang tersebut.
Subjek juga tidak
suka dengan orang
yang berbicara
dengan nada
tinggi padanya.
tempramen
diri sendiri.
(21-22)
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri.
(23-24)
Dapat
Menjaga dan
mengontrol
emosi dan
tempramen
diri sendiri.
Mempunyai
cara untuk
menjaga
emosi dan
perasaan.
(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
28
29
30
31
32
33
34
dia ngomongnya, nah aku
paling…satu lagi paling nggak
suka kalo aku tu diiibentak..kita
kan ngomong baik-baik bisa
ngapain sih harus pake nada tinggi.
Kalo aku lagi capek emosi, ada
orang yang ngomong pake nada
tinggi sama aku, apalagi nyuruh-
nyuruh aku..huh, lebih dari satu
hari aku bisa marah sama dia.
Cara marahmu itu dengan cara
kamu diem gitu ya? Atau kamu
Cuma ngdiemin orang itu berapa
jam terus kamu
melampiaskannya dengan cara
marah-marah itu?
Aku Cuma diem biasanya mbak..
Diemin orang itu selama satu
hari gitu?
Soalnya..apa…aku tu kan orang
nyaa males banget buat nyari
masalah sama orang.
Jadi aku kan mikir, mikir…ntar
sebelum kata-kata ku itu
keluar..aku mikirnya ntar pasti jadi
masalah, ntar pasti jadi kayak salah
paham tu lho..
terus nanti kan mesti orang bakal
“eh ngopo e..ngopo e” tapi dia
nggak sadar dengan apa yang
Subjek lebih
memilih diam saat
sedang emosi
terhadap
seseorang karena
subjek
menghindari
konflik dan tidak
ingin mencari
masalah dengan
orang lain.
Subjek lebih
memilih menahan
diri daripada
menimbulkan
konflik yang
berkepanjangan.
Dapat
mengetahui
tempramen
diri sendiri.
Dapat
mengelola
dan
mengendalik
an emosi
dengan baik.
Dapat
menahan diri
untuk
menghindari
konflik.
(30-33)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
35
36
37
38
39
40
telah..misalnya kayak kesalahan
yang dia buiat gitu lho…..pasti kan
dia bakal sadar…..
jadi ya Cuma
diem..diem..diem..mungkin nanti
ceritanya sama orang lain, kayak
buat sharing lah…
kayak misalkan udah bener-bener
udah marah sama orang itu, tapi
ngomongnya sama orang lain..tapi
kita masih kayak satu lingkup
kerja, satu lingkup…sama temen-
temen deket yang sama-sama tahu
orang itu juga…kemarin tu
jadi..gini..gini..gini…biasanya sih
ditempat kerja..
ya udah gitu aja..tapi aku nggak
sampe…ntyar pasti jadi
masalah..ntar dia jadi malah piyeee
gitu…soalnya aku pernah,mbak..
sama temenku sendiri…
Sama temen kerja ato……?
Nggak..sama temen kampusku
sendiri..pas kita mau adain kayak
dance gitu..kan mereka akan anak-
anak kos..tiap minggu kan pulang..
nah, aku kan bilang sama mereka,
kita tu misalkan mau ngdance
harus continue..soalnya apa, biar
Tidak hanya diam,
terkadang subjek
menceritakan
masalahnya pada
teman saat sedang
emosi. Namun
subjek tetap
menahan diri agar
tidak mengganggu
kenyamanan rekan
kerja yang lain.
Subjek bermaksud
mengajak teman-
temanya untuk
lebih rajin dalam
latihan dance agar
lebih baik lagi
namun, terjadi
kesalahpahaman
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik
Dapat
mengendalik
an perasaan,
pikiran dan
tempramen
dengan baik.
Dapat
mengatasi
masalah
dengan baik.
(35-36)
Adanya
kepedulian
dan empati
terhadap
teman dan
team
Bertanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
41
42
43
44
45
46
nanti kita bisa tahu…
maksudnya kayak gimana sih cara
kita ngatur powernya,dan gimana-
gimanya yang lain..kalo misalkan
kita seminggu latihan yang ini
nggak bisa,yang ini nggak bisa
latihan kan nggaik konsisten..
terus kalo kalian mau itu ya di
fix‟in lah…terutama yang kalian,
yang pulang tiap minggunya
pulang..kan kita pas hari kamis
libur..pas hari kamis aja piye..kan
kalo nggak ada latihan jadi bolong,
kan eman-eman duit‟e..golek duit
ki angel..
aku sempet bilang kayak gitu lho
mbak…maksudnya, ya buat
mereka tu…harus konsisten,
masalahnya kan yak an nyari duit
itu..ya mereka kan enak tinggal
minta..
ya kalo aku nggak mungkinlah
minta buat kayak gitu, mesti aku
nggak bakal dikasih..
salah satu temenku tu malah
marah..marah kayak bener-bener
nggak mau ngajak ngbrol aku...
maksudnya aku kan Cuma pengen
kayak nyadarin mereka gitu lho..ya
istilahnya belajar menghargai
antara subjek dan
salah satu anggota
team karena
merasa
tersinggung
dengan kata-kata
subjek.
Subjek memberi
nasehat pada
temannya satu
jawab
dengan apa
yang sudah
dilakukan.
(40-43)
Berpikir
positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
47
48
49
uang..ya kan, belajarlah
menghargai uang..ya walaupun
kalian cumin minta..tapi kan
istilahnya belajar menghargai uang
gitu..
masalahnya juga kan ntar kalo
nggak continue ntar kita rugi, aku
bilang gitu..soalnya kan kita udah
sama kakak itu kan koreo nya
kakaknya temenku..jadi kita bener-
bener kayak udah dikasih kelas
khusus gitu.. kan kasihan to..
dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) marah..sampai
sekarang tu kalo missal aku disini
dia disini (sambil menunjukkan
posisi) ngobrolnya tu sama orang
lain terus tu lho..aku Cuma ngobrol
tu kayak Cuma seperlunya..ya aku
Cuma..ya nggak biasa to…
ya seandainya aku nggak biasa aja
ntar dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) malah tambah piye
gitu kan aku jadi tambah
males..kayak..ya udahlah aku
kayak terserah dia mau
piye..piye..piye..
team agar lebih
menghargai waktu
dan uang demi
kemajuan team
mereka,
namun nasehat itu
membuat salah
satu teman subjek
merasa
tersinggung
sehingga terjadi
salam paham,
subjek
mengatasinya
dengan bersikap
sebiasa mungkin
agar konflik yang
terjadi tidak
berkepanjangan.
Mempunyai
kepedulian
dan empati
terhadap
orang lain.
(46-47)
Mempunyai
kepedulian
dan empati
terhadap
teman.
Dapat
mengontrol
emosi.
Mempunyai
cara dalam
menghadapi
masalah.
(48-49)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
50
51
52
53
54
Tapi kamu ada usaha atau niat
nggak sih buat memperbaiki
hubunganmu sama temenmu ini?
Maksudnya aku juga berusaha
biasa aja mbak. Kayak..kayak kalo
sama dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) gitu ya ngobrol
biasa aja gitu..
tapi aku nggak mau yang gimana
gitu sama dia (teman yang
bermasalah dengan subjek)…tapi
lama-lama kan males juga mbak
sama orang kayak gitu..
dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) tu, misalkan mbak
wis..mbak udah berusaha
menunjukkan maksudku tu kayak
gini lho, gitu lho..
tapi dianya malah kayak nggak
peduli..tapi ya malah kayak gitu
lah, dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) anak tunggal
kan..anak tunggal kan biasa kayak
gitu…
aku deket sama temen-temenku
yang lain..dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) tu
ngikut, dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) tu pengen..kayak
pengen juga deket sama orang yang
Untuk
menyelesaikan
kesalahpahaman
dengan temannya
subjek berusaha
bersikap seperti
biasa. Walaupun
hal tersebut tidak
diterima dengan
baik oleh
temannya, namun
subjek tetap
berusaha bersikap
biasa agar
kesalahpahaman
tidak berlanjut.
Subjek
mempunyai
hubungan yang
baik dan dekat
dengan teman-
temannya.
Mempunyai
cara dalam
mengatasi
atau
menghadapi
masalah.
Dapat
mengontrol
dan
mengendalik
an perasaan
dan pikiran
dengan baik.
(50-51)
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
Mempercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
55
56
57
58
59
deket sama aku..keliatan banget
mbak, aku misalkan..sama temen
sekelas itu kan, ya kita kan friendly
semua to, biasa kalo anak-anak
kuliah pengennya deket sama ini
ini ini…
nah, dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) deketin semua..juga
bisa dibilang dia tu kayak follower
ku tu lho mbak..beneran.
aku tu sampe ngerasa “wong iki ki
piye to”…terus juga aku Cuma
oooo
Dulu tu kan aku berlima, nah yang
gendut itu kan aku dia sama tiga
orang, yang dua kecil-kecil.
Yang satu tu yang gendut itu diet
mati-matian sampe dia itu sebulan
nggak makan nasi, dia (teman yang
diet) Cuma minum energen..tiap
hari Cuma energen satu sama air
putih..
tau nggak mba dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) bilang
apa, dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) bilang gini “koe
nek maem energen tok ngunu koe
ngko loro lho, maag mu”..dia
(teman yang bermasalah dengan
subjek) tu segala sesuatu tu
Subjek merasa
salah satu
temannya yang
pernah bermasalah
dengan nya
mengikuti dirinya
atau gayanya.
i hubungan.
(54)
Berpikir dan
menadang
diri positif.
(55)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
60
61
62
63
64
65
dinasehati sama dia…
misalkan aku kan pengen diet, tapi
kan ya Cuma diet, ngomong tok
gitu..
tapi kan tetep punya keinginan buat
diet sama nurunin berat badan itu
tetep ada, tapi nggak terlalu ngoyo
gitu.
Kayak kalo pengen diet ya diet,
kalo nggak ya nggak gitu, jadi
santai aja.
Yang penting dari dalam diri
pengen nurunin berat badan.. nah
temen ku yang diet mati-matian
tadi kan jadi jarang makan..
terus temenku yang bermasalah
sama aku tadi tu bilang “koe nggak
mangan ngopo e, mbok mangan,
ngko loro lho, sing penting I sehat,
lemu I ra popo sing penting
sehat”….
nah tapi yang dia (teman yang
bermasalah dengan subjek)
sekarang tu diet….pernah
dibilangin sama temenku sekampus
“kog koe lemu banget e, karo imini
(subjek) wae lemu koe.”… dia
(teman yang bermasalah dengan
subjek) kan orangnya pendek, jadi
Subjek tetap
bersikap cuek dan
biasa saja
walaupun
walaupun
temannya masih
salah paham
padanya.
Subjek menjalani
hidupnya dengan
santai, dan sesuai
dengan
keinginannya.
Subjek
menganggap
temannya yang
bermasalah
dengannya adalah
seorang yang
tidak konsisten
dengan
perkataannya
sendiri dan pada
subjek, namun
subjek tetap cuek
dan tidak ambil
pusing dengan hal
Dapat
mengontrol
tempramen
diri sendiri.
Berpikir
positif dan
realistic
Dapat
menghargai
diri sendiri.
(61-63)
Dapat
berpikir
positif dan
mengendalik
an diri
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
66
67
68
69
70
71
bantet tu lho..kan aku jadi Cuma
cekakakan tu lho..
karena aku biasa aja tu lho mbak,
orang mau bilang aku gendut, ya
emang aku gendut gitu, aku sih
biasa aja, mau orang ngomongin
aku kayak apa, ya aku biasa aja.
Kalo aku lebih menyadari
lah…tapi dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) malah
bilang “ora yo lemu mini yo”
Terus habis itu sekarang dia diet,
malam dia nggak makan, Cuma
minum jus, sayur, buah kayak gitu
lah..jadi habis dibilang kayak gitu
tu dia kayak nggak mau lebih
gendut dari aku tu lho.
Dulu kan rambut ku tu panjang
mbak, terus ta potong
pendek..rambutnya dia juga
panjang, terus aku bilang sama dia
“mbok rambut mu dipotong
pendek”.
Dia malah bilang ”emooh..emoh
ndak ketok lemu”….
habis itu aku potong pendek, kan
aku jadi agak malu, kan habis
tersebut.
Subjek orang yang
santai dan tidak
peduli dengan
perkataan negative
orang lain karena
subjek menyadari
kekurangannya
sendiri, bangga
dengan apa
adanya dirinya
sendiri
Subjek merasa ada
salah satu
temannya yang
selalu
menentangnya
namun pada
akhirnya mengkuti
gaya dan selera
subjek. Namun
subjek tidak
mempermasalahka
n hal tersebut,
subjek hanya
menanggapinya
dengan santai.
Bangga dan
dapat
menghargai
diri sendiri.
Tahu akan
kemampuan
sendiri.
(66-67)
Dapat
berpikir dan
menaggapi
sesuatu yang
positif.
Dapat
mengelola
perasaan
dengan baik.
(73-75)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
72
73
74
75
76
77
78
panjang terus pendek..
terus aku bilang sama temen-temen
kampusku “apik ra e..apik ra?”
temenku bilang “apik kog…..apik
keliatan fresh” intinya temen-
temenku bilang baguslah….
dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) juga potong
pendek..
nah semenjak dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) potong
pendek aku dibilang kembar sama
dia..
dia tu kayak apa yang ta perbuat itu
mesti kayak gitu, kayak ngikutin…
kayak aku kan suka sama cowok
yang berkumis ada jenggotnya, dia
kekar, dia punya tattoo, kan aku
suka kan sama cowok kayak
giiitu..aku curhatlah sama dia sama
temen-temenku..
nah suatu saat kan kita makan di
kedai kan, nah disitu ada cowok
kayak gitu dan pokoknya keren
lah…
terus kan aku ngomong sama
temen ku itu lho keren orangnya
punya kumis, tapi nggak tau punya
tattoo apa nggak…berapa minggu
gitu ketemu lagi sama cowok itu
dan ternyata dia punya tattoo…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
terus dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) bilang “kog aku
nggak suka ya cowok berkumis,..ya
intinya nggak resik gitu lho”
dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) kan suka yang
putih gitu kan.terus dia bilang
“tattoo ne kan ngeri”..
nah akhirnya aku jadian sama
cowok yang tadi itu, sekarang jadi
pacarku, terus aku bilang sama
temen-temenku aku jadian sama
bara (pacar subjek).
Temen ku yang followerku itu tadi
bilang “hah,iya po kog iso”….
sekarang itu dia suka artis yang
dion wiyoko yang punya tattoo…
aku tu jadi geli ketawa gitu,
maksudnya tu..kayak gitu lah mbak
(sambil tertawa).
Jadi setelah kamu perhatikan
gitu kamu merasa dia tu ngikutin
apapun yang kamu lakukan dan
suka gitu?
Kayak aku kan orang nya kan
simple mbak, terlalu feminim
nggak, biasa aja lah..
aku cenderung kayak orang yang
kayak simple..orang outdoor..
ya jarang lah kayak yang namanya
Subjek
menceritakan
bahwa dirinya
adalah orang yang
simple dan lebih
suka kegiatan
outdoor dan santai
dalam
berpenampilan
sesuai
Mengetahui
apa yang diri
sendiri suka
dan tidak.
Dapat
melakukan
sesuatu
sesuai
kenginan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
89
90
91
92
93
94
95
terlalu feminim banget tu nggak..
paling Cuma pake sepatu-sepatu
flat shoes biasa itu…
pokoknya simple lah kayak Cuma
pake kaos oblong, celana panjang
pendek gitu yang penting nggak
ribet…
dia (teman yang bermasalah
dengan subjek) tu juga kayak
gitu..jadi, semua apa aja yang aku
lakuin ditiruin.
Menurutmu dari hal kecil pun
dia juga ngikutin kamu gitu ya?
Nggak tahu apa dia ngikutin aku
atau emang dia kayak gitu aku juga
nggak tahu,
tapi secara garis besar kalo dia
(teman yang bermasalah dengan
subjek) itu kog hampir sama kayak
aku.. tapi aku mikirnya santai aja
dan ya berarti gayaku bagus kan
mbak sampe orang lain
ngikutin..hehehe
kayak aku tu pernah ngomong
sama dia, aku tu pernah diet,
malam minum jus, kadang juga
sama sandwich, dia tu pas
nongkrong dia minum jus sama
sandwich..”kamu (teman yang
bermasalah dengan subjek) doyan
kenyamanan nya
sendiri.
Subjek merasa
seleranya atau apa
yang di suka atau
dilakukan sering
dikuti oleh
temannya. Namun
subjek tetap santai
dalam
menghadapi hal
tersebut.
(86-87)
Berpikir dan
memandang
diri positif.
Dapat
mengontrol
perasaan
dengan baik.
(93-94)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
96
97
98
99
100
101
102
sandwich?” (sambil tertawa)….
jadi kita pernah nongkrong bareng
di gubuk café, kalo aku sama
pacarku kan emang udah kebiasaan
nigopi to, seneng sama-sama suka
kopi..
pas itu aku kan datengnya telat,
temen-temenku kan semua udah
kesana..
terus aku kan dateng sama pacarku,
nah pacarku kan lepas jaketnya, dia
kan pake singlet terus tattoo nya
kan keliatan..
nah aku tu pas pulang diceritain
sama pacarku “eh itu tu temen mu
tu ngliatin aku mlongo gitu”…
kita pas dating itu tu dia (teman
yang bermasalah dengan subjek)
ngliatinnya kayak terkesima, terus
aku bilang ke pacarku paling dia
(teman yang bermasalah dengan
subjek) suka sama kamu (sambil
senyum).
Tapi kamu sekarang sama
temenmu ini..maksudnya masih
sewot-sewotan gitu apa udah
biasa?
Udah biasa sih..Cuma jadi kayak
ada jarak tu lho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
103
104
105
106
107
108
109
110
111
Awalnya kalian deket banget?
Deket banget…tapi kadang
juga..kadang juga kayak udah biasa
aja..tapi kadang juga kayak ada
jarak gitu..
aku juga bingung sih kenapa..tapi,
aku biasa…
kadang kan dia (teman yang
bermasalah dengan subjek) kalo
pulang itu kan nebeng sama aku ke
stasiun lempuyangan to.
Tapi sekarang tu minta tolong ke
temenku yang lain padahal
temenku yang lain rumahnya beda
arah.
Kenapa nggak minta anter aku,
padahal satu arah sama aku.
Mungkin kesimpulanku dia (teman
yang bermasalah dengan subjek)
kayak sakit hati sama kata-kata ku
tentang mereka yang pulang tiap
minggu itu kan pengen ketemu
orang tuanya atau keluarga..
ya aku tahu itu..soalnya kalo
misalkan kayak gitu kjalo nggak
continue sama disiplin itu
rugi…kata-kata ku tu Cuma gitu.
Berarti permasalahan awalnya
berasal dari pembicaraan itu
ya?mungkin bisa dibilang kayak
Dalam
menghadapi
permasalahan
dengan temannya
subjek tetap
berusaha bersikap
wajar dan berpikir
positif, walaupun
maksud baik nya
tidak diterima
dengan baik oleh
temannya.
Ketika terjadi
kesalahpahaman
antara subjek dan
Dapat
menghadapi
dan
mengatasi
masalah
dengan baik.
Berpikir
positif dalam
menghadapi
sesuatu.
Dapat
mengendalik
an perasaan
dan pikiran
dengan baik.
(104-105&
109-110)
Dapat
memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
112
113
114
115
116
117
118
ada miskomunikasi antara
kalian.
Ya itu mba..soalnya mungkin
mikirnya dia aku tu kayak nggak
ngbolehin dia ketemu sama orang
tuanya atau apa gitu..ya kan nggak
giitu juga to..
Tapi semenjak kejadian itu
kamu ada niat atau berusaha
buat biasa aja sama dia atau
perbaikin nggak?
Ya aku udah biasa aja mbak…ya
udah lah, nanti malah jadinya
tambah nggak enak…
Berarti kamu bukan tipe orang
yang pendendam ya?
Nggak..apalagi kan maksudnya kita
kan temen deket..jadi kayak temen
deket ya nggak enak banget lah,
kemarin kita udah haha hihi..tapi
Cuma masalah, yaaa……
aku sih mikirnya juga biasa sih
kalo kita temenan deket sama
temen, itu mesti jadinya kayak
gitu…mesti wajar..
aku juga udah 2 kali ngalamin
kayak gitu hampir malah kayak
temannya. Subjek
menyelesaikannya
dengan berusaha
bersikap
sewajarnya dan
seperti biasa agar
hubunganya
dengan temannya
tidak semakin
memburuk.
Menurut subjek
kesalahpahaman
dalam
persahabatan itu
hal yang wajar,
maka dari itu
subjek menyikapi
permasalahannya
dengan temannya
secara tenang dan
tidak dendam agar
suasana tidak
semakin sulit.
Waktu SMA
subjek pernah
dan
mengatasi
masalah
dengan baik.
Dapat
mengelola
dan
mengendalik
an perasaan
dengan baik.
(112-114)
Dapat
berpikir
positif.
Dapat
mengendalik
an emosi
dan perasan
sendiri
dengan baik.
(115-117)
Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
119
120
121
122
123
124
125
musuhan tu lho…
sampe temenku sekolah kan yang
namanya juga masih SMA,bikin
keputusan kan..ooya..oya..oya
gitu..abis itu aku pengen kerja…
aku sama dia kan punya usaha kue
sama kayak keripik bawang tu
lho…buat ngisi waktu luang sama
nambah uang jajan kan lumayan ya
mbak…
Udah jalan lumayan, kita udah
nyari bantuan buat usaha kayak
gitu kan..
ya namanya orang bisnis kan
apalagi dari nol itu kan mesti laba
masih dikit nggak langsung dapet
banyak dan uang tu kan mesti
muter terus, kita mungkin dapat
laba nya Cuma berapa persen.
Tapi padahal dicatatan pembukuan
kita kita dapat laba sekian persen,
tapi real nya kita Cuma dapet
misalkan 5%.
ta pikir-pikir kialo kayak gini aku
nggak bisa jajan, nggak bisa buat
yang lain juga..
habis itu aku bilang sama temenku,
kalo keputusanku, aku pengen
berhenti bisnisnya dan aku pengen
kerja, terus temenku nanya kenapa.
membuat usaha
makanan bersama
dengan temannya
untuk mengisi
waktu luang dan
menambah uang
jajan.
Namun subjek
merasa kurang
puas dengan hasil
bisnis tersebut dan
ingin mencari
pekerjaan lain,
karena bisnis
dirasa kurang
menguntungkan.
Subjek
memutuskan
untuk mencari
kerja, untuk
memenuhi
kebutuhannya.
berpikir
kreatif
Berpikir
optimis.
(120)
Dapat
berpikir
realistis.
Dapat
mengambil
keputusan
sendiri.
Mandiri
(121-125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
126
127
128
129
130
131
132
133
Aku jawab “aku pengen beli ini
beli itu” jadi kayak pengen punya
duit lah gitu…
mungkin misalnya kalo kayak
usaha gitu ato bisnis gitu bisa
disambi..
terus dia (temen SMA) tu marah,
bener-bener marah tu lama banget
marahnya…
sampe ya itu…sampe lebaran
nggak datang..biasanya tu
sekeluarganya tu datang kerumah
ku tu jadi nggak datang.
Sampe aku mikir..kog kayak gini
banget ya jadinya..
tapi sih aku nanggepinya slow,
nggak ribet…cuman biar tau apa
maksudku gitu…
kan suatu saat dia mesti kan
penasaran sama keputusanku, kog
dia (subjek) bisa sampe kekeh
sama keputusannya kenapa, tapi
ternyata akhirnya dia kerja juga.
Dan habis dia kerja, dia jadi biasa
sama aku.
Ketika
menyapaikan
keputusannya
pada teman nya,
ternyata teman
subjek salah
paham dengan
keputusan yang
diambil subjek.
Subjek merasa
temannya hanya
salah paham
dengan
keputusannya,
sehingga subjek
menanggapi
permasalahan
tersebut dengan
santai, karena
subjek berpikir
suatu saat
temannya akan
mengetahui alasan
Dapat
mengatasi
masalah
sendiri
(128-129)
Dapat
berpikir
positif
Dapat
menghadapi
masalah
dengan baik
(131-132)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
134
135
136
137
138
139
Jadi sekarang dia udah tau
jawabannya..jadi selama dia diemin
aku, dia belum tau jawabannya
“kenapa?”…
setelah dia kerja dia udah tau
jawabannya “owh wong kerjo ki
enake ngene, oleh duit iso tuku
opo-opo”….
dibandingin sama kemarin, aku
kayaknya nggak bisa beli ini, beli
ini..soalnya masih usaha bener-
bener dari nol…
terus temen ku ini jadi kerja
juga..terus habis kerja ya jadi biasa,
ketemu atau reuni gitu ya udah
biasa.
Tadi kamu bilang kan kamu tipe
orang yang ngga suka menunda-
nunda pekerjaan?apakah itu
berlaku juga ketika kamu sedang
menghadapi atau mengalami
masalah, kamu akan segera
menyelesikan masalah itu?i
iya….intinya aku nggak mau pikir
pusing lah…tinggal seberapa berat
masalahnya…
yang sebenarnya
dan akan
mengerti.
Karena subjek
tetap bersikap
baik pada
temannya yang
salah paham dan
marah padanya
tersebut, pada
akhirnya teman
subjek tahu dan
mengerti alasan
atas keputusan
subjek, dan
hubungan mereka
kembali baik.
Subjek cenderung
santai dan tidak
terlalu berpikir
berat ketika
menghadapi atau
mengalami
masalah.
Dapat
mengatasi
masalah
dengan baik.
Dapat
mengendalik
an emosi
dan perasaan
dengan baik.
(134-137)
Dapat
berpikir
posistif dan
realistis
Dapat
mengendalik
an perasaan
dengan baik.
(138-139)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
140
141
142
143
144
145
146
147
148
tapi misalkan kalo kayak masalah
pribadi, masalah sama orang tua
atau apa…itu bisa sampe
seminggu..
masuk rumah aja tu bisa sampe
bener-bener kayak itu tu bukan
rumah ku tu lho mbak…
walaupun mungkin bagi orang itu
biasa, tapi aku tu kalo udah bener-
bener nyangkut orang tua,
pikiranku bisa bener-bener kayak
ngblank, mikir macem-macem lah
intiinya…
tapi habis itu ya udahlah.
Tapi kamu punya cara tersendiri
nggak buat nyelesaiin
masalahmu?
Biasanya aku pake keputusan atau
kayak pake nazar tu lho..
misal sama orang tua ya
(menirukan kata2 orang tua) “kamu
tu kayak gini kayak gini”…
udah berlarut-larut mikir kayak
gimana terus akhirnya aku
ngomong ke diriku sendiri “ besok
misalkan aku udah lulus langsung
ta kasih..sret..sret..sret..”
jadi nazar ku itu bisa jadi kayak
kekuatan ku buat bangkit…kayak
Namun jika
masalah yang
dialami atau
dihadapi subjek
adalah masalah
dirumah atau
dengan orang tua
nya, hal tersebut
akan sangat
mempengaruhi
pikiran dan
aktivitas subjek.
Dalam mengatasi
masalah yang
dihadapi atau
dialami, subjek
akan membuat
janji pada dirinya
sendiri, dengan
begitu subjek akan
merasa
termotivasi dan
lebih merasa kuat
dalam
menghadapi
masalah. Subjek
memotivasi diri
Kurang
dapat
mengontrol
emosi dan
perasaan
dengan
masalah-
masalah
tertentu.
Dapat
mengukur
tempramen
sendiri.
(140-143)
Dapat
memecahkan
masalah
dengan baik.
Berpikir
optimis.
Mempunyai
kepercayaan
pada
kemampuan
diri sendiri.
(145-148)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
149
150
151
152
153
154
bikin janji lah, janji sama diri
sendiri “aku tu bisa..aku bisa
bangkit”..
berawal dari aku kan didikan
keras..
ya udah berawal dari itu sifat sama
tekad ku juga keras gitu..dan aku
sama diriku sendiri juga kayak
gitu…
pernah dulu temen SMA ku..dia
tu…jadi pas waktu PKL..
kan kita nggak boleh keluar sama
cowok, entah itu pacarnya,
temennya, kenalannya, entah
apapun itu…
nah, suatu saat kan aku ketemu
sama temen ku yang rumahnya
emang daerah situ..
terus aku bilang ke temenku,
“kamu jangan bilang ke
managernya ya, aku Cuma keluar
sendiri bahwa ia
pasti bisa
melewati masalah
tersebut.
Subjek
mempunyai atau
mengalami pola
atau didikan yang
keras dalam
keluarganya.
Berawal dari pola
asuh yang keras
tersebut, maka
subjek
mempunyai tekad
yang keras dan
kuat pula.
Subjek pernah
difitnah juga oleh
temannya, karena
adanya salah
paham, dan hal
tersebut
mengakibatkan
subjek hampir
dikeluarkan dari
tempat PKL.
Subjek sempat
merasa marah dan
Mempunyai
struktur dan
aturan
rumah.
Pola asuh
orang tua
yang keras.
(149-150)
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri.
Dapat
mengontrol /
mengendalik
an emosi,
pikiran dan
perasaan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
155
156
157
158
159
160
161
162
bentar didepan situ makan mie
ayam” aku bilang kayak gitu…
ternyata dia (teman PKL) bilang
sama managernya…
akhirnya masalahnya jadi panjang,
sampe aku mau dikeluarin dari
tempat PKL ku…
sampe aku tu
rrrrggghhhh…mikirnya mereka tu
macem-macem tu lho, mikirnya
aku kencan lah..apalah, apalah…
padahal aku tu Cuma makan mie
ayam didepan..intinya itu kan mess
nya kan masuk depan gang….
terus aku dari situ, “ya, yowes
lah”…aku berusaha nahan emosiku
dan janji sama diriku sendiri, suatu
saat besok kalo aku misalkan kita
udah sama-sama lulus “kamu itu
bukan apa-apa ku, kamu pasti
bakal dibawahku”..
dan sekarang terbukti kan,
sekarang dia Cuma jadi ibu rumah
tangga yang..
ya aku ngga bermaksud ngremehin
ibu rumah tangga..
tapi sedangkan aku paling nggak
aku kuliah, jadi masa depan ku
akan bisa jadi lebih dari dia..
kesal, karena ia
tidak merasa
melakukan
kesalahan yang
dituduhkan.
Namun pada
akhirnya subjek
berusaha tenang
dan mengontrol
emosinya, dan
subjek hanya
berkata pada diri
sendiri, bahwa
nantinya ia harus
lebih baik dari
temannya.
Subjek merasa
berhasil dan
bangga pada
dirinya sendiri,
karena dapat
membuktikan
bahwa subjek
lebih baik dalam
menjalani sesuatu
Dapat
berpikir
optimis.
(159)
Bangga dan
dapat
menghargai
diri dan
kemampuan
sendiri.
Dapat
berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
163
164
165
166
167
nah suatu saat aku kan dari 6 tahun
pengen punya ya kayak tempat
nongkrong gitu lah, café ato
semacam itu lah…
jadi misalkan kayak itu café ku itu
bener-bener terwujud dia (teman)
bakal ta kasih lowongan…
tapi ya sekarang belum
kewujud…hahaha….
aku tu bener-bener masih inget lah,
masih kayak samsak yang
terombang-ambing, sebenernya tu
masalahnya nggak kayak gitu tu
lho…
jadi waktu ada masalah di PKL itu
semua anak resto tu hampir diemin
aku semua..mandang aku kayak
cewek apa gitu…
dibanding
temannya setelah
permasalahan
yang ia alami di
tempat PKL nya
lalu.
Dari permasalahan
yang dialami
subjek, subjek
mempuyai
keinginan bisa
memilik sebuah
café dan ingin
memberikan
pekerjaan pada
temannya tersebut
untuk membantu
kehidupan
temannya.
Terkadang subjek
masih merasa
kesal saat
mengingat
kejadian dimana
ia difitnah dengan
hal yang tidak ia
lakukan.
optimis.
(160-162)
Dapat
berpikir
positif dan
optimis
terhadap
permasalaha
n yang
dialami.
Adanya
keinginan,
dan
mempunyai
tujuan hidup
atau impian.
(163-164)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
168
169
170
171
172
173
174
175
176
tapi itu kan aku kenal sama orang
itu udah lama sebelum aku PKL
disitu dan memang rumahnya
didaerah situ..
kan ketemu sama temen
kan..aaarrrrggghhh….
Terus saat itu apa yang kamu
lakukan ngadepin masalah
kayak gitu?
Aku sih mikirnya kayak gini, aku
tu udah dihujat salah, mereka
mikirnya udah macem-macem…
aku udah kayak, cewek nggak
bener atau apalah, yang mau-
maunya diajak sama orang makan..
nah disitu, mau aku ngomong A B
C D…mau ngebela diri kayak apa
juga percuma, aku tu udah kayak
nyoba-nyoba tu lho mbak, mereka
tu temen aku, aku kenalnya di jogja
gini..gini..gini..tapi dijawab sama
mereka katanya nggak mungkin..
tapi ya aku akhirnya Cuma
diem..nggak tahu lah anak-anak
resto udah mandang aku kayak apa
juga, aku Cuma diem…
ya udah sih, suatu saat mereka juga
bakal tahu kog…
mau aku ngebela diriku kayak
gimana juga tetep aja aku yang
Menghadapi
masalah yang
subjek alami
ditempat PKL nya
dulu, subjek
memilih diam dan
berusaha tidak
peduli dengan
kata-kata negative
orang lain tentang
dirinya. Karena
subjek merasa
hanya akan
percuma ketika
dia berusaha
menjelaskan
namun dia tetap
dianggap salah,
dan subjek
memilih untuk
tidak banyak
bicara dan
berpikir positif
bahwa nantinya
Dapat
mengatasi
masalah
yang
dihadapi.
(177)
Dapat
berpikir
optimis.
(175-176
Dapat
mengendalik
an pearasaan
dan pikiran
dengan baik.
Dapat
mengukur
tempramen
diri sendiri
dan orang
lain.
(173 & 181)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
177
178
179
180
181
182
183
184
salah kan..
mendingan diem aja daripada
capek-capek ngomong, ngos-
ngosan harus jelasin dan nyampaiin
ini itu ini itu….
akhirnya kan mereka
denger..ehhmm, apa ya, kayak ada
yang nyari tahu gitu ke aku,”kamu
kerja dimana”….
aku jawab aku nggak kerja, aku
kuliah di universitas ini….jurusan
akutansi keuangan..
”terus besok kamu ngarahnya
kemana”..aku besok ngarahnya
ke..apa…perpajakan…jadi aku
nanti kerjanya dikantor pajak…
jadi ya kayak gitu biasanya aku
cuman diem aja, aku lebih mikir
dulu, daripada banyak ngomong
jadinya malah percuma.
Berarti kamu kalo marah atau
emosi kamu cenderung diem?
Tapi pernah nggak cerita atau
share ke orang tentang masalah
mu?
Biasanya paling cerita ke pacar sih
mbak…biasanya kalo ada masalah
gitu sih paling kepacar…
tapi aku nggak..maksudnya nggak
terlalu banyak cerita ke orang
teman-temannya
akan tahu yang
sebenarnya.
Orang yang biasa
menjadi tempat
sharing subjek
adalah pacarnya,
karena subjek
merasa tidak bisa
cerita pada
sembarang orang.
Saat bercerita
dengan pacarnya
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
(183-187)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
lain…
kalo mau cerita gitu liat-liat dulu
orang nya, kalo misalkan kayak
pacar, ya udah sejauh mana dulu
kita pacarannya…
takutnya kalo, dia illfeel atau
gimana..kan aku nggak…
ya intinya kalo cerita Cuma poin-
poinny aja sih…..ya nggak cerita
sampai mendetail gitu…
tapi kalo misalkan aku kayak cerita
gitu misalkan cerita sama pacar ku,
aku mancing dulu..
jadi kayak, biar dia juga cerita, dia
punya masalah apa..
jadi aku bisa tau dia punya masalah
apa, dan aku bisa cerita masalahku
gitu…
jadi kan enak kita bisa tahu
masalah masing-masing gitu lho.
Jadi kamu merasa senang kalau
pacar mu bisa berbagi
masalahnya sama kamu?
Iyalah seneng..kan kita jadi tahu
lah, dan bisa bisa enjoy gitu..
aku tu lho kayak gini…aku kan
pun subjek
cenderung tidak
detail dalam
bercerita, hanya
pada inti
permasalahannya
saja.
Karena tidak ingin
merasa egois,
subjek sering
memancing
pacarnya untuk
bercerita, dengan
begitu subjek
merasa dapat
berguna dan dapat
saling menguatkan
dengan pacarnya
saat mengalami
masalah.
Subjek merasa
senang ketika
pacarnya bisa
terbuka padanya,
sehingga ia
merasa hubungan
Punya
kepedulian
dan empati
terhadap
orang lain.
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
(188-191)
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
Mempercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
kayak pengen punya pacar yang dia
orangnya nggak jauh beda dari aku
gitu…
nah, pacarku ini tu nggak jauh beda
dari aku..sifat-sifatnya tipe-tipe nya
ya sama kayak aku yang simple
yang nggak terlalu ini itu ini itu..
yang penting jelas dan bisa
tersampaikan
Jadi kamu nggak pernah cerita
gitu ya sama temen atau
sahabatmu?
Jarang sih mbak…mungkin ya
Cuma…nggak terlalu dalam
sih..biasanya kalo terlalu dalam tu
lebih sama pacar..
tapi ya itu harus mincing dulu dia
punya masalah apa dulu gitu..
Kalo sama orang tua juga nggak
pernah cerita?
Aku tipe orang yang nggak suka
bawa-bawa orang tua mbak…
Seberat apapun masalah yang
kamu hadapin kamu nggak
pernah cerita ke orang tua?
Nggak..nggak pernah sama
sekali…
kayak waktu masalah aku mau
mereka menjadi
semakin baik dan
lancar karena
sudah saling tahu
dan mempunyai
banyak kesamaan.
Selain dengan
pacarnya subjek
juga kadang
bercerita
masalahnya pada
sahabatnya,
namun subjek
tidak terlalu dalam
bercerita saat pada
temannya.
Seberat apapun
masalah yang
dialami subjek, ia
tidak bercerita
masalahnya pada
orang tua dan
memilih
menyelesaikan
masalah dengan
caranya sendiri.
i hubungan.
Mempunyai
kepedulian
dan empati
terhadap
orang lain.
(193-195)
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
(197-198)
Dapat
menghadapi
dan
mengatasi
masalahnya
sendiri
dengan baik.
Kepedulian
terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
205
206
207
208
209
210
dikeluarin dari tempat PKL juga
nggak pernah samepe sekarang
cerita sama orang tua….aku
mending nyelesaiin masalah ku
dnegan cara ku sendiri daripada
harus ngrepoti orang lain apa lagi
orang tua ku.
ya orang tua itu kan….kayak
prinsip keluargaku kan kayak
misalkan…
aku kan dilepas kan dari SMA
kelas 2 apa yaa…intinya lepas pas
pas…
kamu mau main jam berapa
terserah, mau pulang jam berapa
terserah…
yang penting kamu tahu apa itu
artinya tanggung jawab buat diri
kamu buat keluargamu dan
sekitarmu..
udah kayak gitu tok….kalo aku
pulang malem paling Cuma ditanya
“soko ngendi”… aku paling Cuma
jawab “soko nongkrong ning
kono”….
intinya sih ya itu yang penting
jangan nglanggar aturan jadi ya
intinya orang tua ku tu udah
percaya penuh sama aku.kakakku
pun juga kayak gitu…
Alasan subjek
tidak pernah
bercerita
masalahnya pada
orang tua adalah
karena dikeluarga
nya subjek dan
kakaknya sudah
diberi kebebasan
dan kepercayaan
penuh oleh orang
tua nya. Orang tua
subjek hanya
memberi nasehat
bahwa subjek
harus tahu apa
yang menjadi
tanggung
jawabnya, tidak
melanggar aturan
dan tetap menjaga
nama baik
keluarga.
keluarga.
(200-204)
Adanya pola
dan struktur
serta aturan
dalam
rumah.
Mempunyai
dukungan
dalam
mengambil
keputusan
sendiri.
Mempercaya
i hubungan.
(205-210)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
211
212
213
214
215
216
217
218
219
jadi intinya nggak terlalu ribet…..
kayak dulu kan aku nanya kan
sama mas ku “kog aku di ngeneke
banget to, ngopo to..kog ora koyo
liya-liyane”
tapi kakak ku jawabnya ya….ya itu
orang tua ku kan udah pernah
ngomong yang penting tahu aturan
sama tanggung jawab..
misalkan aku mau nginep tempat
temenku ya alasanku ya harus
bener-bener jelas..
yang penting jelas lah itu aja
sebenernya..kayak misalkan aku
punya…aku punya pacar…
kalo aku belum bener-bener srek
aku juga nggak cerita sama orang
tua ku…
paling kenal kalo misalkan aku
udah jalan satu tahun…kalo nggak
misalkan satu tahun tapi udah
sama-sama srek ya baru
dikenalin…
Dikeluarga paling deket sama
siapa kamu?
Sama ibuku…sebenernya sama sih
fifty fifty sih…
sama ibu ku sama ayahku juga
gitu..soalnya ya aku nggak pernah
Walaupun
terkadang subjek
merasa iri dengan
teman-temannya
yang orang tuanya
sangat perhatian,
kembali lagi
subjek berpikir
positif, orang tua
memberikan
kebebasan dan
kepercayaan,
namun harus tetap
bertanggung
jawab dan jelas
dalam bertindak.
Subjek tidak
terlalu dekat
dengan keluarga
ataupun orang
tuanya, karena
memang subjek
Dapat
berpikir
positif.
Adanya
dukungan
dari orang
tua.
(212-214)
Kurang nya
kedekatan
dengan
orang tua.
(217-219)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
220
221
222
223
224
225
226
227
228
cerita sama orang tua ku…
entah apapun sampe bener-bener
misalkan aku nggak punya uang
harus gimana-harus gimana..
ya aku harus mikir gimana
caranya…
misalkan uang jajan tinggal
20ribu..misalkan harusnya tanggal
sekian itu harusnya masih ada
100ribu, tapi ternyata tinggal
20ribu ya gimana caranya selama
nanti dapat uang lagi..dengan uang
20ribu itu gimana caranya..aku
nggak pernah mau minta lagi,
soalnya takutnya ayahku kan orang
nya kan keras minta ampun,
jadi kalo misalkan dia (ayah) nggak
suka, dia ngomong..
kayak anak pun kayak dianggep
anjing pun pernah tu lho ya..
jadi ya aku kayak bener-bener
nggak kaget tu lho kalo ayahku
watake keras.
Jadi dari situ ya bener-bener
mikir…
kayak ayahku ngomong “ya
misalkan..piye..pengen apa pengen
apa ya mikir, gimana caranya”…
tidak pernah
sharing dengan
orang tuanya.
Subjek selalu
berusaha
menyelesaikan
masalahnya
sendiri dan tidak
merepotkan orang
tuanya, Karena
orang tuanya
sudah memberi
kepercayaan dan
kebebsan pada
subjek, sehingga
subjek pun harus
dapat bertanggung
jawab atas
hidupnya sendiri.
Mempunyai
cara
tersendiri
dalam
menghadapi
atau
mengatasi
masalah.
Mandiri dan
bertanggung
jawab.
Adanya
dukungan
dari orang
tua dalam
mengambil
keputusan
sendiri
dalam
mengatur
hidupnya.
(220-222)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
229
230
231
232
233
234
235
tapi dari situ aku jadi mikir kog di
koyo ngene banget, koyo anak tiri
banget gitu..
tapi kan intinya aku mikir..oh
maksudnya tu biar kayak..karepe
ayahku kan biar kayak misalkan
kamu tu punya barang dari hasilmu
sendiri, itu tu aku bakal lebih puas,
nggak aka nada orang yang akan
mengakui barang itu, soalnya yang
beli ya aku sendiri.
Misalnya kan aku dibeliin otomatis
kan bisa diambil lagi atau dipake
orang lain..
tapi kalo misalkan beli pake uang
sendiri, kalo diminta itu kan
tergantung kamu siap apa
nggaknya..
kayak misalkan aku dikasih HP
sama ayahku, kan dikasih sama
ayahku berarti itu punya ayahku
belum jadi hak ku..
ya walaupun jadi hak ku tapi kan
masih punya ayahku juga…
misalkan suatu saat ayahku njaluk
ya mesti tak kek’ke to mbak wong
aku yo gur dikek’I, terus dikek’ke
wong liyo meneh kan yo aku ra iso
opo-opo…tapi nek sing tuku aku itu
hak ku ya terserah aku….
Subjek dididik
keras dan
diajarkan menjadi
mandiri dan
bertanggung
jawab dengan
hidupnya sendiri
oleh orang tua
nya. Subjek selalu
diajarkan untuk
berusaha
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan dengan
usaha sendiri dan
tidak bergantung
pada orang lain,
dan subjek
melakukan apa
yang diajarkan
orang tuanya tsb.
Adanya pola
asuh dan
aturan dalam
keluarga
subjek.
Mandiri dan
bertanggung
jawab.
Berpikir
positif dan
optimis.
(230)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
Tapi ada nggak sih aturan yang
diterapin dikeluargamu?
Kalo waktu kecil ya biasa sih
mbak….
tapi ya itu aku udah dilepas dari
kelas 2 SMA jadi kayak bener-
bener “kog bedo”….kayak
kemarin-kemarin aku dibeliin apa-
beliin apa…
tapi ya semenjak itu semua aku beli
sendiri..
dari mulai kayak apapun
kebutuhanku sendiri aku beli
sendiri…
makanya aku bener-bener kayak
bilang sama temen ku tadi yang
kayak follower ku itu belajarlah
menghargai uang,
karna aku tau gitu lho caranya
nyari uang itu susah gitu lho dan
aku bener-bener ngrasain sendiri…
jadinya ya…maksudnya, ya ga
bermaksud apa-apa, cuman..ya..ya
kalo anak tunggal sih biasa
jarang…ya kayak gitu lah….
Apa sih tanggapanmu dengan
sikap orang tua mu yang pola
didiknya kayak gitu?
Kalo aku sih nggak mau ambil
Aturan dikeluarga
subjek, saat sudah
SMA subjek
dilepas dan diberi
kepercayaan serta
kebebasan untuk
mengatur dan
bertanggung
jawab serta
membiayai
hidupnya sendiri.
Dari
pengalamannya
tersebut membuat
subjek dapat
belajar bagaimana
menghargai usaha
dan uang, dan
menjaga diri serta
lebih mandiri dan
bertanggung
jawab.
Subjek selalu
berusaha berpikir
positif dalam
menghadapi
Adanya pola
asuh atau
aturan yang
diterapkan
orang tua.
Mandiri dan
bertanggung
jawab.
(237-242)
Dapat
berpikir
positif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
246
247
248
249
250
251
252
253
pusing ya mbak, positif thinking
aja sih..
aku kan orang nya positif thinking,
misalkan orang lain tu sifatnya
kayak apa aku tetep positif
thinking..
jadi ya kayak itu, aku nyari dulu…
misalkan kayak mbak tu bilang apa
“hah,maksude?” itu kan berarti
penasaran, berarti dewe kan kudu
nglakoni..
kayak misalkan nglakoni sendiri tu
piye to…
kayak misalkan kenapa to aku
nggak dikasih uang jajan sebanyak
temen-temenku..
otomatis kan aku pengen punya
duit, berarti aku kan harus
kerja…kerja…oh ternyata kin
gene..
ternyata maksud omongane ayahku
kin gene, maksude ki gene jadi aku
tu kayak orang yang harus
observasi dulu jadi nggak kayak
“piye to..piye to” nggak banyak
nanya tu, nggak..
jadi lebih ke observasi, tahu, oh
iya…kalo misalkan nggak terima
masalah ataupun
tanggapan negatif
orang lain tentang
dirinya.
Oleh karena itu
subjek lebih suka
mengalami dan
melakukan
sesuatu sendiri,
seingga ia dapat
merasakan dan
tahu bagaimana
usaha yang harus
ia lakukan untuk
lebih baik. dengan
cara tsb subjek
menjadi
termotivasi dalam
dirinya dan
menjadi tahu
maksud dari orang
tuanya mendidik
ia mandiri dan
bertanggung
jawab.
Dalam
memperlakukan
optimis
dalam
menghadapi
sesuatu.
(244-246)
Dapat
berpikir
optimis.
Selalu
berusaha
melakukan
yang terbaik.
Dapat
menyelesaik
an masalah
dengan
caranya
sendiri.
Dapat
menghargai
diri sendiri.
(249-252)
Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
254
255
256
257
258
atau apa, baru aku nanya…
tapi kebanyakan aku obeservasi, oh
iya mesti akan tahu jawabannya….
Apa kamu tetap merasa keluarga
mu mendukung mu walaupun
sikapmereka kayak gitu?
Tetep ngdukung soalnya kan
kayak…tetangga ku kan ibu-ibu
mesti pada rese to tiap pada
ngumpul gitu..
terus ada anak yang kayak hamil
duluan gitu diomongin…dibilangin
lah disitu sama ibu ku “koe I nek
bali ojo bengi-bengi, ngko nek
ngasek koyo ngunu wi piye?”..
loh itu kan tergantung sama
kitanya, kalo misalkan kita keluar
malem Cuma kayak nongkrong
dijalan kan ya nggak mungkin
sampe kayak gitu….
atau menghadapi
orang lain, subjek
akan lebih
cenderung
mengamati
terlebih dahulu,
sehingga ia dapat
tahu bagaimana
memperlakukan
orang dengan baik
sesuai kebutuhan.
Subjek tetap
merasa keluarga
dan orang tua
selalu mendukung
apapun yang
dilakukan subjek
selama itu positif
dan benar, hal ini
ditunjukkan
dengan ibunya
yang tetap selalu
menasehati subjek
agar tetap
menjaga diri
dengan baik.
mengontrol
emosi
perasaan dan
pikiran diri
sendiri
dengan baik.
(253-254)
Ada
dukungan
dari
keluarga.
Perasaan
dicintai.
Mempercaya
i hubungan.
(256-258)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
sampe aku pernah pertama kali
kerja di secret, mbak ku kan ke
warung, terus tetangga ku kan
nanya “mini ning ndi e kok ra tau
ketok”..
mbak ku jawab “de‟e ki saiki kerjo
ne sore tekan bengi, seko jam 4
teko jam 12” “wani bali teko jam
semono kui?” “yo wani lah, emang
wes biasane” “lah kerjone ning
nggon opo?” “aku rung ngerti, aku
rung takon”..
tapi tu mereka kayak memandang
sebelah mata tu lho mbak..
terus mbak ku jawab “sak ngerti ku
ki kerjone ning café”…
nah, orang-orang ibu-ibu
ditempatku itu bayangane kalo
misalkan kerja di café itu pake rok
mini lah dan yang negative-negatif
gitu lah…
selang berapa hari gitu, terus aku
diceritaiin sama mbak ku…
terus ya aku bilang “Y owes ben
lah”..
suatu saat omongane ibu-ibu itu
bakal balik ke anaknya sendiri…
dan ternyata bener, ada anaknya
tetangga ku itu hamil diluar nikah
gitu…
aku tu kayak pengen ketawa tu lho
Subjek cenderung
tidak peduli
dengan anggapan
atau penilaian
negative orang
lain tentang
dirinya. Subjek
akan lebih
memilih untuk
diam membiarkan,
karena
menurutnya hanya
membuang waktu
jika menanggapi
anggapan negative
orang lain namun
subjek tetap
melakukan yang
terbaik selama
yang
dilakukannya
benar.
Dapat
berpikir
optimis dan
positif.
Dapat
menghargai
dan bangga
dengan diri
sendiri.
(261-269)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
269
270
271
272
273
274
mbak, soalnya kog kayaknya kata-
kataku tu jadi terbukti tu lho, aku
jadi mikir kog aku kayak dukun
ya..hehehe….
ya kayak itu, maksudnya, kalo aku
sih orang mau menilai apa, ya itu
aku nggak mau ambil
pusing…nggak mau kayak, kalo
mereka ngomong apa, aku nggak
bakal ngeyel atau berusaha
jelasin..nggak..aku sih lebih ya
udah lah liat aja akhirnya bakal
kayak gimana…
akhirnya tu kayak nggak sengaja tu
tetanggaku ke café tempat aku
kerja terus bilang “eh mbak ki ning
kene?” aku jawab “nggih bu”…
nah setelah itu tu malah jadi
banyak tetanggaku gitu yang
dateng ke café tempat kerjaku…
nah pasti kan ibu-ibu itu ngomong
ke yang lain juga…
ya aku jadi seneng banget dan
bangga sama diriku sendiri, bener-
bener seneng..karna akhirnya bener
kan kata-kataku, suatu saat mereka
pasti ngerti dan aku bisa buktiin ke
mereka….
kan aku kalo kerja pasti nyari yang
part time yang dari sore sampe
subjek merasa
senang dan
bangga pada
dirinya sendiri,
ketika ia dapat
membuktikan
pada orang lain,
bahwa anggapan
negative orang
lain tentang
dirinya tidak
benar.
Bangga dan
menghargai
diri sendiri.
Mempunyai
cara
tersendiri
dalam
menyelesaik
an
masalahnya.
(273-280)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
275
276
277
278
279
280
281
282
283
malam, karna kuliah ku kan pasti
pagi sampe siang….
jadi kalo kayak di karang taruna itu
nggak ikut, tapi mereka nggak
percaya tu lho….
terus suatu saat ketua karang
tarunanya tu jajan di tempat aku
kerja….aku kan nggak tahu,
tahunya itu pas dikasir..
ya akhirnya dia nanya-nanya gitu
sejak kapan kerja disini..
ya ku jawab udah lama kog, terus
dia nanya lagi “setiap hari to
kerjanya” “iya tiap hari”…
ya aku bilang aja sekalian makanya
aku nggak pernah dateng muda
mudi ya karna aku kerja dari sore
sampe malam…
aku seneng aja, akhirnya ya ketua
karang taruna ku jadi tau yang
sebenernya alasanku nggak dateng
muda mudi kan…
ya aku orang nya nggak bisa basa
basi mbak, kalo aku bisa dateng ya
dateng tapi kalo nggak bisa ya
nggak bisa.
Kamu nyaman nggak dengan
kehidupanmu sekarang ini?
Ya nyaman aja sih mbak kan kayak
udah jadi rutinitas, dari kelas 2
Subjek nyaman
dan menikmati
apa yang ia jalani
saat ini. Subjek
Berpikir
positif.
Yakin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
284
285
286
287
288
289
290
291
SMA lho sekarang udah sampe
umur 21 tahun, ya yowes lah enjoy
wae kalo aku…
kayak aku nggak mau pikir pusing
lah…misalkan orang mau
ngomong apa juga terserah gitu
lho..
jadi aku Cuma nggak mau banyak
omong, ya liat aja lah nanti….
yang penting aku nyaman dengan
kehidupanku sekarang, aku lakuin
yang terbaik yang bisa aku
lakuin…
waktu denger anaknya ibu yang
ngomongin aku itu hamil diluar
nikah, padahal anaknya itu masih
umur 16 tahun,
aku malah nggak ngerasa iba atau
gimana,
tapi malah pengen ketawa
juga…ya karna aku bisa
membuktikan omongan mereka
tentang aku nggak bener…
dan orang tuaku kan juga pernah
bilang, yang penting ojo sampe
ngisin-ngisinke wong tuwo, dan
aku tahu lah itu, aku juga mikir
sampe situ to….
dulu tu juga ada mbak orang baru
juga tidak pernah
mau peduli
dengan penilaian
atau anggapan
negative orang
lain, karena yang
terpenting subjek
dapat nyaman
dengan
kehidupannya
sendiri dan
melakukan yang
terbaik.
Walaupun subjek
diberi kebebasan
oleh orang tuanya,
namun ibu subjek
tetap selalu
menasehati subjek
untuk menjaga
diri dan menjaga
nama baik
keluarga.
Subjek tidak
percaya akan
kemampuan
sendiri
Menikmati
hidup yang
dijalani
sekarang.
Puas dengan
apa yang
dimiliki saat
ini.
(284-286)
Adanya
kepercayaan
dan
dukungan
dari orang
tua.
(290)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
292
293
294
295
296
297
298
299
gitu dikampungku terus masuk
karang taruna kan, tapi nggak tahu
kenapa dia tu ternyata nggak suka
sama aku, aku juga nggak tau
kenapa, padahal aku nggak pernah
ngapa-ngapain dia...
dan dia tu ternyata juga nggosipin
aku…tapi ya aku Cuma janji sama
diriku sendiri, suatu saat aku pasti
bisa lebih dan bisa nunjukkin…
aku tu orang nya nggak mau nyari
masalah…
jadi lebih ke biar nanti orang ngliat
sendiri lah.hahaha
Kamu orang yang gampang
deket sama orang lain nggak?
Iya gampang mbak….
ya kan kalo aku kan orangnya
biasa…misalkan kayak
dilingkungan kerja misalkan..aku
lebih ke diem, merhatiin sekitarku
dulu,
nah kan pasti di Tanya diajak gitu
baru lah aku mulai deket,
deket……
soalnya takutnya kalo sok deket,
nanti dibilang ni anak baru sok-
sok‟an banget, ya aku kalo sama
orang baru sama lingkungan baru
Cuma bisa berusaha berlaku
pernah mau
mempunyai
masalah dengan
orang lain,
sehingga ia akan
lebih membiarkan
dan tidak pernah
mau peduli
dengan hal
negative yang
orang lain
katakana tentang
dirinya.
Subjek merasa
dirinya orang
yang mudah untuk
beradaptasi.
Dalam beradaptasi
khususnya
dilingkungan baru
subjek akan
cenderung lebih
diam terlebih
dahulu untuk
mengamati dan
melihat
bagaimana
lingkungan yang
akan dia hadapi
Dapat
menjaga
atau
mengontrol
emosi
dengan baik.
Mempunya
cara dalam
menghadapi
keadaan
yang
menekan.
(292-294)
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
Mempunya
cara
tersendiri
dalam
membangun
relasi
dengan
orang lain.
(296-299)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
300
301
302
303
304
305
306
307
308
sewajar mungkin…
dulu pernah aku waktu ditempat
kerja ku yang lama…
selama itu aku belum berkomentar
apa-apa, misalkan kalo ada
kejadian apa aku lebih ke nggak
mau berkomentar apa-apa dulu…
tapi ya setelah aku kerja satu tahun
ya, baru aku berani dan bisa
berkomentar dan ngeluarin
pendapatku….
soalnya biasanya kan anak baru tu
dipandang sebelah mata…
jadi kalo aku jadi anak baru, aku
lebih ke diem dulu kalo ditanya
senior baru komentar…
soalnya takutnya nanti malah
disalah-salahin..
jadi aku adaptasi sama lingkungan
dan orang baru tu biasanya lebih ke
observasi dan merhatiin dulu
keadaannya gimana.
Ok, untuk sementara mungkin
cukup itu dulu ya,…...makasih
yaa…
Iya mbak..sama-sama…
dan berlaku
sewajar mungkin.
Hal yang sama
dilakukukan
subjek juga
ditempat kerjanya,
awal bekerja
subjek cenderung
diam dan
memperhatikan
keadaan untuk
beradaptasi,
karena subjek
menghormati
seniornya dan
menjaga agar
subjek juga dapat
berperilaku sesuai
dengan aturan
atau kebiasan
yang ada.
Kepedulian,
rasa
menghormat
i dan empati
terhadap
orang lain.
Mempunyai
cara sendiri
dalam
membangun
relasi.
Mampu
berkomunik
asi dengan
baik.
(304-306)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMAN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
VERBATIM INFORMAN III
No. Verbatim Interpretasi Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertama…Certain donk tentang
dirimu?
Sebenernya aku tu…aku tu nggak cuma
kerja di starcross itu aja….
aku tu dulunya IO juga, sekarang kadang
kalo suka dipanggil SMA-SMA gitu, ya
suruh buatin acara kayak pensi gitu
lah….
selain itu aku juga punya usaha sablon,
dari usaha sablon itu udah aku tekuni
lama, itu tu sebenernya tujuannya dari
dulu tu aku pengn punya mobil….
nah aku pengen wujudin itu sendiri tanpa
bantuan orang tua….
tapi ya sampe sekarang belum tercapai
sih….
terus kalo aku kerja di starcross itu….
eee, cuma buat…
pertama aku kan suka desain dan itu
untuk acuan aku sama referensi ku, jadi
aku disitu nggak cuma kerja aja tapi aku
juga bisa dapet inspirasi juga buat desain-
desain yang mau aku buat.
dan aku suka musik, suka main
drum…terus aku itu kalo dikalangan
kampungku, aku itu dijadiin ketua
Subjek berstatus sebagai
mahasiswa dan bekerja
part time di sebuah
distro, selain itu subjek
juga mempunyai usaha
menjadi IO bersama
teman-temannya.
Sehingga ia bisa
menghasilkan uang
sendiri dan tidak selalu
minta pada orang tua.
Pekerjaan subjek juga
disertai dengan hobinya
membuat desain baju
sehingga subjek menjadi
semakin banyak
memiliki referensi.
Subjek memandang
positif dirinya dan
merasa dirinya
Sadar akan
kekurangan dan
kelebihannya
Kemandirian
Mempunyai
tujuan dan sadar
akan apa yang
dilakukan
(1-6)
Berpikir optimis
(7-8)
Berpikir positif
Memandang diri
secara positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
pemuda…
terus kalo aku ikut-ikut organisasi gitu
sering jadi koordinatornya….
kalo menurutku aku tu punya jiwa
pemimpin gitu……..
dan aku orangnya nggak tegaan sama
orang, tapi sebenernya itu malah mau aku
ilangin, soalnya kalo……
aku kan sama aja ni lagi ada didunia
bisnis, jadi kalo aku nggak tegaan itu
nggak cocok sama dunia bisnis dan bisa
malah ngancurin karier, contohnya kalo
IO itu kan sebenernya banyak band-band
yang……
kan aku panggilannya gepeng
kan….”udahlah, peng nggak usah
dibayar” tapi ya aku bilang nggak
enaklah gitu…
ya banyak lah gara-gara itu harusnya
pemasukkan lebih besar tai malah jadi
lebih kecil karna aku nggak tegaan itu.
Terus kadang itu aku nggak ini……aku
nggak mau denger kata orang….
jadi kan kalo didunia kerja ku ini kan
harus cari referensi sebanyak mungkin…
kalo aku malah nggak, aku malah jalan
sendiri, aku nggak mau ikut-ikut orang
lain…
ya bisa dibilang aku egois juga sih….jadi
mempunyai jiwa
pemimpin
subjek adalah orang
yang mudah merasa
kasihan dengan orang
lain.
Subjek merasa dirinya
orang yang egois dan
suka memaksakan
kehendaknya sendiri,
subjek tetap nyaman
dengan sifatnya tersebut
karena dengan sifat
seperti itu subjek lebih
(9-11)
Punya
kepedulian dan
empati pada
orang lain.
(12-15)
Bangga dan dapat
menghargai diri
sendiri.
Percaya pada
kemampuannya
sendiri.
(16-23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
20
21
22
23
24
25
26
27
aku lebih suka pake cara ku sendiri
walaupun orang lain udah ngasih tahu
atau gimana…
ya egoisnya masih tinggi lah….kalo
dipemuda kampung juga, kalo misalkan
aku bilang aku ada ususlan kayak gini
dan aku Tanya gimana pendapat
kalian…..
ya walaupun aku dengerin pendapat
mereka, tapi biasanya aku tetep pake
pendapatku sendiri…nggak bisa kalo
harus nurut orang gitu nggak bisa…
ya walaupun orang berpendapat apa, toh
ketuanya juga aku dan yang nglakuin
aku, menurutku kalo aku sesuai omongan
orang aku malah nggak bisa nglakuin
semaksimal mungkin…..
oh iya sama itu nggak bisa….kurang
pinter kalo pegang uang…boros banget,
apalagi rokok, buat nongkrong gitu boros
banget lah.
Kalo menurutmu pandangan orang
lain terhadap kamu gimana?
Yang sering aku denger dari orang lain
tentang aku sih paling….Suka nyuruh…
aku tu orang nya suka nyuruh, terus
gampang marah…
ya namanya juga profesiku kayak gitu
kan mbak, misal aku punya partner
kerja…partner kerjaku itu kan temenku
dapat maksimal dalam
mengerjakan
pekerjaannya
Subjek dimata orang lain
ia dianggap suka
menyuruh dan mudah
marah. Menurut subjek
sifatnya seperti itu
karena ingin bersikap
profesional dalam
pekerjaan dan dilakukan
saat terjadi kesalahan
Dapat mengukur
tempramen diri
sendiri.
Bertanggung
jawab
(24-32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
28
29
30
31
32
33
34
35
36
sendiri, jadi kalo dia punya kesalahan
walaupun dia temenku ya tetep aku
marah-marahin…
ya gimana aku nggak kayak gitu, kalo
aku nggak kayak gitu aku takutnya
hasilnya malah nggak maksimal kan…
apalagi kalo kayak Pensi gitu kan harus
ada target penjualan tiket juga, sablon
pun juga, terus di starcross juga…
dulu juga pernah sampe pisah temen
gara-gara sablon, dia nggak ngikutin
pake cara ku..
terus dia itu nggampangin soal duit, jadi
tiap dia ta suruh ngprint gitu sama
belanja ini ini…terus nanti malah, buat
beli bensin nggak bilang, beli makan
nggak bilang…
ya pernah pisah sama temen ku gara-gara
kayak gitu….
Kalo tentang keluarga mu gimana,
certain kehidupan di keluargamu?
Keluargaku itu keluarga orang baik
mbak, dari kakek, ayah, kakak-kakak
ayah itu semua nya ustadz..
ayah, itu sebenernya ayah tiri yang nikah
sama ibu ku waktu aku masih kelas 3
SD….
nah, kalo ayahku yang sebenernya
(kandung) itu preman dulunya, makanya
karakter aku sekarang itu ada dua…
yang dilakukan rekan
kerja nya.
Subjek merasa
keluarganya adalah
keluarga yang baik-baik.
Subjek tinggal bersama
ibu kandung dan ayah
tirinya serta adik nya.
Bangga dan
menghargai apa
yang dimiliki.
(33-38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
37
38
39
40
41
42
43
44
45
karakter utamanya karakter preman tapi
masih dikendaliin sama karakter ayah
tiriku….
jadi ya double, kadang kalo diajak mabok
juga mau tapi kalo diajak sholat juga
mau.
Terus kalo ibu itu sabar banget kalo sama
aku, selalu support aku, dan kalo aku
punya apa-apa aku selalu bilang sama
ibu, dia baik banget sama aku….
terus adek juga, adek masih kecil sih,
rencana besok mau nguliahin dia, tapi ya
nggak tahu lah besok, kalo udah terwujud
dulu mobilnya……hehehehe
Kalo hubunganmu sama keluarga
gimana?
Kalo sama ibu aku deket banget…aku
kalo pulang kuliah pasti ngomong sama
ibu, cerita, ngobrol…
terus kalo sama adek juga suka ngumpul,
kalo sama ayah tiri ku aku patuh dan
hormat sama dia tapi kurang akrab nggak
kayak sama ibu ku…
ya emang dari dulu aku nggak deket
kayak kurang ngobrol gitu lho..
bahkan sehari ketemu itu aja belum tentu
Subjek sangat dekat
dengan ibunya, subjek
merasa ibunya sangat
baik dan sabar serta
selalu mensuport
dirinya.
Subjek sangat dekat
dengan ibunya dan
selalu curhat dengan
ibunya tentang apa saja
yang dialami subjek
diperkuliahan atau
dipekerjaan.
Sedangkan hubungan
subjek dengan ayah tiri
nya kurang begitu dekat,
namun subjek sangat
menghormati ayah
Hubungan baik
dengan orang tua
(mempercayai
hubungan)
Dukungan dari
orang tua
(encouragement
to be autonomous
Mampu
berkomunikasi
(39-40)
Ada seseorang
yang dipercaya
dan tempat
berbagi
(mempercayai
hubungan)
Mempunyai rasa
hormat dan
kepedulian
terhadap orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
46
47
48
49
50
51
52
ngobrol, paling cuma lewat papasan gitu
juga diem aja….paling nanti kalo malam
pas kumpul di ruang tamu gitu, aku
nongkrong, ayah tiriku kadang ngajak
ngomong, seminggu itu aling ngomong
bisa diitung sekali dua kali….
tapi kalo sama ibu ku aku terbuka banget,
termasuk masalah cewek…kalo sama
ayah tiriku itu kalo ngomong kayak kaku
gitu…
ya gimana ya dia kan soalnya bukan ayah
kandungku tu lho, walaupun dia baik
banget sama aku, besarin aku, beliin ini
itu dari dulu gitu, tapi ya tetep aja kayak
kurang gimana gitu…dia juga
kayak…..dia juga pun aku mikirnya pasti
dia juga mikir kayak aku, mau ngajak
ngbrol kurang enak, sungkan gitu…
nah, kalo sama ayah kandungku…ya
musuh bebuyutan, soalnya nyakitin
ibuku, jahat banget dia mbak kalo kamu
tau ceritanya….
tapi waktu SMA aku pernah coba kesana
ke jawa timur nemuin ayahku, ya baik sih
sama aku…
Terus kemarin beberapa bulan kemarin
apa ya aku juga disuruh kesana lagi…
ya udah biasa sih, tapi masih kayak orang
asing jadinya…
kayak misalnya aku ketemu bapaknya
tirinya karena juga telah
menjaga subjek sejak
kecil.
Subjek mempunyai
hubungan yang kurang
baik dengan ayah
kandungnya karena
perbuatan ayahnya yang
menyakiti ibunya
Subjek mulai mencoba
memperbaiki kembali
hubungan nya dengan
ayah kandung, dengan
cara mengunjungi ayah
nya yang tinggal dikota
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(41-47)
Kurang dapat
mengendalikan
perasaan
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
Dapat
mengendalikan
perasaan dengan
baik
(48-53)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
53
54
55
56
57
58
mbaknya gitu lahya mungkin karna ada
latar belakang yang nggak enak itu juga
kali ya mbak….
tapi kalo sama eyang dari ayah
kandungku malah deket, kadang telfon
nanyain kabar gitu…soalnya kan aku
disana kan cucu pertama, ya jadi eyang
ku paling deket malah sama aku.
Pola asuh di keluarga mu kayak apa
sih?
Ya yang jelas agama mbak, sholat 5
waktu itu harus…terus pagi bangun dari
jam 5 sampai jam 8 nggak boleh tidur,
soalnya katanya, kata ayah itu orang yang
sukses itu adalah orang yang bangun
disaat semuanya masih tertidur gitu….
jadi dari jam 5 pagi sampai jam 8 nggak
ada yang boleh tidur, kalo libur pun nanti
tidur lagi ya jam 8 keatas…
terus udah ada tugas masing-masing, kalo
aku biasanya dapet tugas nyapu, bersihin
kamar sama nyapu dalam rumah, terus
adekku yang nyapu halaman, habis itu
nanti aku nyuci piring, adekku nyuci
pakaian, terus nanti kalo ibu kan kalo
pagi ke pasar, punya toko kan
dirumah….
terus biasanya pulang dari pasar jam 8,
terus nanti jam 8 ayah ku berangkat
nganter adekku yang kecil kan masih TK,
yang berbeda.
Orang tua subjek selalu
mengajarkan dan
mengharuskan untuk
tidak lupa ibadah/sholat.
Dikeluarga subjek ada
aturan harus bangun
pagi, karena mereka
memiliki motto bahwa
orang yang sukses
adalah orang yang
bangun disaat semua nya
masih tertidur. D
Dan setiap anggota
keluarga mempunyai
tugas masing-masing
dirumah.
Mempunyai
struktur dan
aturan dalam
rumah.
(54-58)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
59
60
61
62
63
64
65
jadi ya kalo dirumah tu udah ada tugas
masing-masing sih.
Kalau dalam hal mengambil
keputusan untuk hidupmu sendiri atau
hal yang ingin kamu lakukan
bagaimana?
Ya biasanya sih ngambil keputusan
sendiri, tapi kadang-kadang ya
tanya….kan ayahku kan juga bisnis, jadi
kalau pengen buka usaha gitu nanya nya
ke aku kadang…
kalau aku pribadi sih….gimana ya, kalau
pertimbangan sih nggak, tapi paling ya
kayak minta ijin dulu gitu ke orang tua
itu pasti.
kayak misalnya aku mau kerja gitu aku
bilang ke ibu ku…ya nanti paling ibu ku
juga kayak ngasih tahu kerja yang bener,
atau ati-ati kalau pegang uang kerjaan…
nah kalau gitu biasanya nanti ibu ku
ngomong sama bapakku, terus biasanya
aku dipanggil ditanya-tanya gitu, kadang
juga ngasih saran…
kalo ngomong sama bapak jarang,
biasanya kalau ngomong langsung sama
ibu….
ya intinya aku ngambil keputusan sesuai
keinginanku mbak, tapi ya itu paling
kalau sama orang tua cuma minta ijin
Dalam pengambilan
keputusan, subjek
terbiasa selalu
mengambil
keputusannya sendiri,
namun subjek selalu
meminta ijin pada orang
tua nya saat ingin
melakukan sesuatu
dalam pekerjaan atau
diperkuliahan.
Orang tua selalu
menasehati, memberi
saran dan mengingatkan
subjek tentang hal yang
baik dan yang buruk.
Dapat mengambil
keputusan sesuai
dengan pemikiran
sendiri.
Mempercayai
hubungan
Mendapat
dukungan dalam
mengambil
keputusan
(59-61)
Orang
tua/keluarga
selalu memberi
dukungan.
Mempunyai
hubungan yang
baik dengan
orang tua.
(62-65)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
66
67
68
69
70
71
72
gitu sih.
Gimana sih bentuk dukungan
keluarga, teman atau orang-orang
disekitarmu yang kamu rasain selama
ini?
Kalo temen-temen ku sih biasanya
dengan beli produk ku gitu….terus kalau
punya order dimasukin nya ke aku…
padahal kan aku juga ada bikin sablon
kayak gitu juga…itu sih menurutku
dukungan dari temen tentang usahaku….
kalau ayah ibu paling cuma…ya apapun
pasti didukung sih sama bapak ibu ku, ya
paling doa itu pasti, terus nasehat kayak
tadi, terus paling nyemangatin….
kalau tiba-tiba kadang aku..aku kan suka
diem dirumah, kalau bener-bener mikirin
kampus terus lagi ngerjain kerjaan dari
tempat kerja.
Pernah juga kan mbak dulu waktu aku
ngurus IO gitu terus aku dituntut sama
yang punya event sampe mau dipenjara
gara-gara aku harus nya jualin target
seribu slop rokok, tapi aku nggak bisa
sesuai target…
tapi udah terlanjur jalan, dari pihak
sananya maksa, terus kan aku nggak
mau, ya udah aku maunya dikembaliin
Menurut subjek bentuk
dukungan dari teman-
temannya yang
dirasakan subjek salah
satunya adalah dengan
membeli produk milik
subjek
Selain itu subjek juga
merasa orang tua nya
selalu mendukung dan
memberi semangat serta
mendoakan dirinya.
Subjek pernah
mengalami masalah
yang cukup berat dengan
pekerjaanya, dan ibu
subjek tetap menasehati
subjek agar tetap sabar
dan selalu memberi
semangat pada subjek.
Perasaan dicintai
Mendapat
dukungan dari
teman
(encouragement
to be autonoms)
(66-68)
Perasaan dicintai
Selalu mendapat
dukungan dari
orang tua
(encouragement
to be autonoms)
(69-70)
Mendapat
dukungan dari
keluarga/orang
tua.
Perasaan dicintai
(71-73)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
73
74
75
76
77
78
aja, tapi dia nya nggak mau kayak udah
terikat…..
terus pas aku dirumah gitu ya ibu ku
bilang “yang sabar, ya cari cara lain
gimana caranya biar bisa nutup itu”
kayak gitu, ya kalo ibu paling ya cuma
sharing ngasih semangat gitu….
kalau dalam kuliah aku punya temen
deket 1 namanya imam ini, aku kan
kadang mau bolos terus niti absen gitu,
tapi si imam ni nggak mau dan ngasih
tahu “ aku tu nggak mau kamu goblok,
aku pengen kamu pinter, misal nilaimu
bagus tapi kamu nggak tau sama seklai
ilmunya percuma kamu kuliah” kayak
gitu, itu dukungan imam sama aku…
nanti walaupun aku males-malesan
dikampus juga cuma tidur tapi aku tetep
berangkat
Ceritain donk pengalaman mu selama
kamu menjadi mahasiswa tapi kamu
juga sambil bekerja?
Kalau ditanya…kan sebenernya
kayaknya sulit banget ya ngejalanin 2
profesi sekaligus gitu, kalau buat aku sih
nggak…
soalnya antara kerjaan part time ku sama
kuliah ku itu ada di jam yang
berbeda…terus kalo kerjaan sampingan
Di kampus subjek juga
mempunyai banyak
teman, ada salah satu
teman dekat subjek yang
selalu memberi
semangat dan
mendukung subjek agar
tetap semangat kuliah,
tidak malas dan tidak
bolos kuliah, agar apa
yang subjek lakukan
tidak sia-sia.
Subjek tidak merasa
kesulitan dalam
menjalani 2 profesi
sebagai mahasiswa dan
bekerja part time, karna
pekerjaan dan kuliahnya
mempunyai jadwal yang
berbeda.
Mendapat
dukungan dari
teman
Perasaan dicintai
dari teman.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(74-75)
Kemandirian
Sadar akan apa
yang dilakukan
dan menjadi
tanggug
jawabnya
(76-79)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
79
80
81
82
83
84
85
ku yang lain itu kan biasanya nggak ada
jadwal tetap dan deadline juga yang
menentukan kita sendiri……
tapi ya tetep aku ngambil kerjaan ngliat
jadwal kuliahku dulu,
misal pas sibuk atau pas UTS atau UAS
gitu aku juga nggak mau ambil kerjaan,
aku fokusin yang kuliah dulu, terus pas
weekend atau hari minggu gitu biasanya
aku bari ngerjain kerjaan sampinganku
gitu…
terus kerjaanku yang part time ini juga
sebenere karna aku mau ngisi libur kuliah
ku kan selama 3 bulan, jadi daripada aku
nganggur, terus kebetulan emang lagi
nggak ada orderan baju sama event….
ya kalo aku sih ngadeinnya gampang sih,
karna waktunya aja juga udah beda,
kuliah juga maksimal paling sampe jam
4…
ya kalau masalah waktu sih sejauh ini
masih bisa aku handle.
Terus biasanya kendala atau masalah
apa sih yang kamu hadapi selama
kamu kuliah tapi juga sambil kerja
gini?
Ya pasti ada sih mbak, misalnya kalo aku
ada event….kalo jadi EO gitu kan pasti
banyak tekanan dari mana-mana, ditelfon
Saat sedang UTS atau
UAS dan ada tugas
penting, subjek tetap
dapat fokus. Subjek
sejauh ini masih bisa
mengatur waktu antara
kuliah dan bekerja.
Subjek terkadang juga
mengalami kendala atau
masalah dengan
pekerjaannya, dan hal
tersebut biasanya dapat
berdampak pda nilai
kuliahnya yang menjadi
Bertanggung
jawab dengan apa
yang dilakukan
(80-83)
Kurang dapat
mengendalikan
perasaan dan
pikiran.
Dapat mengukur
tempramen diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
86
87
88
89
90
91
92
93
sama dihubungi terus dari pihak lainnya
gitu, padahal disaat yang bersamaan aku
lagi ada jadwal kuliah….
nanti paling kadang jadi nilai kuliah ku
ada yang berantakan dikit, kayak gitu aja
sih paling…yang jelas sih ya tertekan itu
mbak kalau jadi EO.
Terus biasanya apa yang kamu lakuin
kalo kamu lagi tertekan?
Ya biasanya aku nongkrong sih….aku
ngajak temen-temen ku nongkrong terus
aku cerita sama temen-temen ku…
terus untungnya kan, aku udah punya link
banyak kan dimana-mana…jadi mereka
udah paham soal aku, ya maksudnya
tentang tugas ku tu kayak gimana mereka
udah paham, ya pasti mereka udah tahu
jalan keluarnya, dan ya paling nanti
mereka ngasih saran dikit-dikit…
walaupun itu nggak memecahkan
masalahku minimal udah bisa kasih
masukan dikit lah sama aku dan ya bisa
nenangin dikit lah.
Apa sih yang menjadi tujuan atau
yang ingin kamu capai dihidupmu?
Ya pengen jadi orang yang sukses lah
mbak,….
aku berwirausaha tapi aku nggak mau
bekerja pengen dirumah aja…intinya,
sedikit berantakan.
Saat sedang merasa
tertekan subjek biasanya
akan menghubungi
teman-temannya untuk
mengajak berkumpul
sekedar sharing dan
berbagi saran.
Tujuan hidup subjek
ingin menjadi orang
yang sukses dengan
berwirausaha sesuai
impiannya.
sendiri
(84-86)
Mempercayai
hubungan
terutama dengan
teman
Mengelola
perasaan dan
pikiran.
(87-90)
Mempunyai dan
sadar akan tujuan
hidupnya.
(91-93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
94
95
96
97
98
99
100
dulunya itu aku pengen punya distro
sendiri…..
Termasuk aku sekarang kerja part time di
distro ini aku pengen liat cara kerja atau
manajemen nya gimana, kalau sekarang
sih aku udah tahu caranya gimana….
rencana tahun 2016 aku pengen buka
distro sendiri, apalagi aku bisa desain dan
sablonan sendiri, ya bisa modal dikit tapi
pemasukan banyak..
kalo distro-distro lain kan masih lempar-
lempar gitu,nah kalo aku kan nanti bisa
produksi sendiri….
terus dalam waktu dekat ini pengen
merekrut orang buat ngurusin usaha
sablon ku, aku sendiri stop ngerjain
sablon tapi paling nggak ada yang
ngurusin usaha ku itu.
terus aku tu berprinsip aku tu nggak mau
aneh-aneh, tapi mimpi harus tetep
dibawa…
intinya gimana ya, aku suka yang simple
aja…aku pengen terlihat kayak orang
biasa aja tapi sebenernya aku ini orang
yang berbakat dan punya sesuatu yang
special…dan aku pengen jadi orang kaya
mbak….
kayak aku kan punya idola mbak, idolaku
tu kayak Mario teguh, panji
Pekerjaan part time
subjek saat ini juga dapat
subjek manfaatkan
sebagai pengalaman saat
nanti mempunyai distro
sendiri. Subjek juga
ingin mengembangkan
usaha sablonnya.
Prinsip hidup subjek
tidak ingin melakukan
hal yang aneh-aneh,
subjek ingin terlihat
biasa saja namun
sebenarnya ia adalah
orang yang special dan
berbakat seperti idola-
idolanya.
Berpikir positif,
optimis dan
penuh harapan
Kemandirian
(94-97)
Yakin dan
percaya pada
kemampuan diri
sendiri
Bangga dan
menghargai diri
sendiri
Berpikir positif
dan optimis.
(98-101)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
101
102
103
104
105
106
107
pragiwaksono, terus albert einsten, itu
idola-idola ku….
terus ada itu yang punya KFC, dia juga
idolaku…mereka itu orang-orang
hebat…..
Kenapa kamu mengidolakan mereka?
Kalo yang paling aku idolakan itu ya
yang punya KFC, soalnya dia itu orang
nya nggak mau menyerah meskipun…..
ya itu yang aku ambil itu dia nggak
pernah mudah menyerah, dia kan punya
produk KFC itu kan udah lama, dia
masukin ke restoran-restoran, terus dia
bikin resepnya sampe sekian kali nggak
ada yang mau nerima, akhirnya sampai
ada restoran kecil yang nerima dia terus
mau pake resepnya, ya akhirnya dia bisa
buka cabang sampe seluruh dunia, itu
menurutku sesuatu yang Wah banget,
keren lah….
Kalau hubungan mu dengan teman-
temanmu baik dikampus atau
ditempat kerja gimana?
Baik banget….soalnya lepas dari profesi,
kan aku tetep orang biasa mbak, aku
kembali lagi ke sifat asliku….
soalnya aku orang nya…gimana ya aku
tu orangnya kocak, bodoh lah, kalau
bergaul tu lebih ke goblok-goblokan lah
Subjek mempunyai
beberapa idola atau
seseorang yang menjadi
panutannya.
Salah satunya adalah
pemilik/pendiri KFC,
darinya subjek dapat
mengambil hal positif
tentang usaha yang
dilakukan tentang
kegigihan dan tidak
mudah menyerah.
Subjek mempunyai
hubungan yang baik
dengan teman-temannya.
Saat bersama dengan
teman-teman nya subjek
menjadi orang yang apa
adanya dan menjadi
dirinya sendiri yang
humoris dan suka
Mempunyai role
model/seseorang
yang
dikagumi/jadi
panutan.
Berpikir positif
dan optimis
(102-104)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
Mempercayai
hubungan
(105-109)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
108
109
110
111
112
113
114
sama temen-temenku…
jadi, alhamdulilah temenku banyak,
makanya dari situ link ku juga banyak….
kalo dapet link kayak gitu kan pasti
berawal mereka dari suka dulu sama aku,
jadi ya itu kalo hubungan sama temen-
temen alhamdulilah baik, banyak yang
suka sama aku dikampus atau
dipekerjaanku…
tapi ada juga orang yang nggak suka
sama aku mbak, soalnya orang melihat
aku kan, nggak tahu aku yang sebenernya
kan, mungkin tadi mbak nya liat aku juga
nggak nyangka kalo aku orangnya kayak
gini kan, tapi banyak orang langsung bisa
mendeskripsikan aku kayak apa gitu…
pemikiran orang yang nggak suka sama
aku itu, aku orang yang nakal karna
kerjaanku dan karna aku sering keluar
malam…..
kalau dikampus itu emang banyak temen
ku, tapi untuk orang yang berkacamata
yang pinter-pinter itu kayak menghindari
aku gitu, jadi kayak nggak percaya kalo
aku itu baik.
Kamu bermasalah nggak dengan hal
itu atau hal itu bisa mempengaruhi
hidupmu?
Nggak sih mbak….
bercanda.Selalu menjadi
diri sendiri merupakan
cara subjek menjaga
hubungan dengan teman-
temannya dikampus atau
dipekerjaan bahkan
dengan orang-orang
baru.
Subjek dipandang
sebelah mata karena
pekerjaannya, namun
subjek cuek dan tidak
terlalu peduli dengan
pemikiran negative
orang lain dan tidak
mempengaruhi
hidupnya.
Bentuk kasih sayang dan
perhatian yang subjek
tunjukkan pada
keluarganya dengan
Dapat berpikir
positif terhadap
hal negatif yang
dialami/dirasakan
Dapat mengatasi
tekanan dengan
baik.
(110-112)
Kepedulian
terhadap keluarga
Perasaan dicintai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
115
116
117
118
119
120
121
Gimana cara kamu menunjukkan
kasih sayang atau perhatianmu sama
keluarga atau teman-temanmu?
Yang pertama itu pasti keluarga, setiap
aku punya hasil misal habis dapet honor
atau targetnya udah tercapai, pasti aku
beliin sesuatu buat ibuku, kayak kemarin
aku dapet THR aja aku nggak pake, sama
sekali nggak pake cuma buat ibu sama
keluarga…..
kalo buat temen paling ya aku
traktir….kalo dikampus gimana yaa, aku
nggak telalu banyak deket sama temen
kampus mbak, paling cuma beberapa
aja….
paling ya imam itu yang deket, kalau
sama dia….
dia kan orang nya gampang sakit terus
dikampus tu pernah ada makrab gitu di
pantai, terus dia sakit kedinginan terus ya
aku lepas jaketku lah aku kasih ke dia,
terus aku diluar…
terus dulu pernah sama-sama naik
gunung gitu aku paling belakang jadi
kalau ada yang sakit atau gimana-gimana
aku tahu..ya mungkin kayak gitu sih
mbak bentuk perhatianku sama temen-
temenku..
sampai pernah pas udah setengah
perjalanan di merbabu itu ada temenku
cara, saat subjek
mendapat gaji/honor,
subjek memberikan pada
keluarga/membelikan
sesuatu untuk
keluarganya.
Bentuk perhatian dan
kepedulian subjek
terhadap temannya
dilakukan dengan
banyak hal, subjek
merasa bisa melakukan
apa saja untuk
membantu temannya,
karena ia merasa
waktunya bersama
teman itu lebih banyak
dan selalu berhubungan.
(113-116)
Kepedulian dan
perasaan dicintai
terhadap teman.
Mempercayai
hubungan.
Mempunyai
empati dengan
orang lain.
(117-124)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
122
123
124
125
126
127
128
yang gendut kan dia nggak kuat terus
minta turun, mau turun sendiri padahal
keadaan jam setengan 2 malam kan
bahaya banget kalo turun sendiri, apalagi
mereka baru pertama mendaki…
habis itu aku anterin turun, aku naik lagi
berdua sama temenku…
ya paling kayak gitu lah bentuk perhatian
ku sama mereka….bisa dibilang aku mau
nglakuin apa aja buat temen, soalnya
hidupku tu lebih banyak duluar dan
waktu ku lebih banyak sama temen…
soalnya temen-temen ku kan banyak, dari
mulai temen SMP, SMA, temen kerja,
kayak gitu masih sering ketemu ngumpul
gitu…..
Terus selain ibumu mungkin ada
nggak sih orang lain yang bisa kamu
percaya atau tempat kamu sharing?
Kayaknya nggak ada deh mbak, ya paling
kalau cerita apa-apa yak e ibu….
Gimana sih cara kamu menjaga
komunikasi sama temen-temenmu dan
cara kamu menjalin relasi dengan
orang baru?
Ya paling kalau ada temen baru, misal
aku diajak temenku ngumpul sama
Orang yang subjek
percaya sebagai tempat
bercerita dan sharing
cuma ibunya.
Subjek selalu menjaga
hubungan dan
komunikasi dengan
teman-temannya dengan
cara mengajak
berkumpul. Sifat subjek
Mempercayai
hubungan
Mempunyai
tempat berbagi
Mampu
berkomunikasi
(125-126)
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
(127-130)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
129
130
131
132
133
134
135
temennya yang belum aku tahu, ya aku
biasanya tetep apa adanya aku sih mbak,
aku keluarin sifat asliku….
sebenernya kan aku punya dua sifat nah
aku keluarin sifat asliku yang kocak, lucu
biar mereka tu juga suka sama aku…
terus aku tu tipe orang yang gampang
mengenal orang, gampang beradaptasi
sama orang lain…jadi ya kayak gitu, aku
akan tetep jadi diriku sendiri.
Kamu kan pasti pernah ya ada di
situasi yang stress atau tertekan,
biasanya apa yang kamu lakuin saat
ada di keadaan kayak gitu?
Kalau situasi yang tertekan banget sih
mungkin yang, masalah tadi aku sampe
di mau dituntut penjara tadi, terus dalam
waktu yang berdekatan pas masalah itu
belum selesai, temenku berantem sama
temenku sendiri…
dua-duanya itu minta bantuan sama
aku..dan itu masalah yang bener-bener
besar sampe ancam-ancaman bunuh-
bunuhan gitu….
terus kan padahal aku udah banyak
pikiran banget, waktu itu aku udah nggak
bisa ngaa-ngapain aku cuma minum
(miras)….
sebenernya nggak menyelesaikan
masalah sih, tapi gara-gara aku mabuk
yang mudah bergaul dan
beradaptasi juga
membuat ia mudah
diterima di lingkungan
atau orang baru.
Subjek pernah merasa
stress dan berada pada
situasi yang sangat
tertekan karena
menghadapi masalah
pekerjaan dan masalah
temannya, saat disituasi
seperti itu subjek
melampiaskannya
dengan minum,
minuman keras.
Dapat mengukur
tempramen diri
sendiri.
Mengatasi
masalah/tekanan
dengan ha yang
negatif
(131-135)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
136
137
138
139
140
141
142
itu, temen ku dua yang berantem ini
malah akhirnya jadi saling baik lagi bisa
damai….
buat ngadepin yang masalah event gagal
target itu aku ajak organisasi lain kumpul
buat, buat acara ini tetep berlangsung
atau jalan terus…
aku ajak organisasi lain, aku “udahlah
aku nggak dapet untung nggak papa,
misal aku harus rugi sendiri ya udahlah
ngga papa”…aku ajak organisasi lain,
aku pake acara pensi itu pake nama
organisasi itu….
jadi dari organisasi itu patungan 20ribu
perorang terus aku nanti bikinin acara…
terus udah kekumpul, uang itu aku kasih
ke pihak yang mau nuntut aku tadi buat
nutup tuntutannya itu…
terus sisa uang itu gimana caranya buat
jalanin pensinya itu…..ya intinya kalau
aku ada masalah selalu berusaha aku
selesaiin sendiri, aku nggak mau orang
lain ikut tertekan gara-gara masalahku…
ya walaupun aku juga ngerasa bener-
bener berat tapi aku berusaha bener-bener
sebisa mungkin nyelesaiin masalah itu
sendiri…
ya tapi aku tetep lah kadang sharing sama
temen-temen ku minta pendapat mereka
Subjek selalu berusaha
mencari sendiri solusi
untuk masalah yang ia
hadapi. Subjek selalu
berusaha bertanggung
jawab dengan masalah
yang ia alami dan
berusaha tidak
melibatkan orang lain,
karena tidak ingin orang
lain merasa tertekan.
Walaupun terkadang
merasa berat, subjek
selalu berusaha
menghadapinya sendiri.
Saat menghadapi
masalah atau tertekan
Mandiri dan
bertanggung
dengan keputusan
dan tindakan
yang diambil.
Mempunyai cara
untuk
memecahkan/me
ngatasi
msalahnya.
(136-141)
Mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
tanpa ngrepoti mereka…dan kalo
masalah besar gitu aku jarang sih cerita
ke ibu…
soalnya ya kasihan aja, dan nggak mau
ibu jadi kepikiran….
ya ini pilihan aku, jadi aku harus bisa
terima juga resikonya……dan paling aku
juga berdoa, sholat biar agak tenang gitu
sih mbak…
Apakah kamu termasuk orang yang
tempramen atau gampang emosi?
Iya…iya….gampang tersinggung
juga…..
Kapan sih kamu ngerasa kamu lagi
emosi atau tempramenmu lagi tinggi?
Jadi kalau pas posisi aku emosi itu,
biasanya apa yang keluar dari mulutku
itu kayak nggak dipikir dulu…
terus nanti nyesel nya
dibelakang….”aduh goblok” kok kayak
gini….jadi ya kalau aku udah emosi
nggak bisa dihandle…
makanya kalau aku emosi aku nggak bisa
ngendaliin……
ya terus paling nanti aku nongkrong
gitu….kan aku pecinta kopi, mbak…aku
suka tempat yang sepi, sambil mikir gitu
sambil nyari ide-ide gitu lah….
kadang juga aku cari temen buat nemenin
terkadang subjek juga
sharing dengan ibunya
atau sholat dan berdoa,
dengan begitu subjek
terkadang merasa sedikit
tenang.
Subjek merasa dirinya
orang yang mudah
tersinggung dan hal tsb
membuat ia menjadi
mudah emosi /
tempramen. Subjek
merasa kurang bisa
mengendalikan diri saat
sedang emosi dan
melakukan atau
mengatakan hal-hal yang
negative dan pada
akhirnya subjek sesali.
subjek akan mengajak
teman-temannya
mencari hiburan agar
dapat mengurangi emosi
dan tekanan yang
tempat berbagi
keluh kesah
(memercayai
hubungan)
Mepunyai
harapan dan iman
serta berpikir
optimis dan
positif
(142-144)
Dapat mengukur
tempramen diri
sendiri
Kurang dapat
mengendalikan/m
engelola perasaan
dan tempramen
dengan baik.
(145-150)
Memecahkan/me
ngatasi
masalah/tekanan
yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
153
154
155
156
157
158
159
160
161
atau sharing…tapi kadang aku nyari
temen yang nggak tahu aku, yang nggak
tahu sifat ku tapi tahu aku yang kocak
aja….
jadi nanti pas ketemu kita bisa bercanda
bareng….itu bisa bikin aku lupa sama
masalahku…
dan aku berpikir aku punya Tuhan juga,
yang pasti juga bantu masalahku…tapi
kalau temen yang bisa aku ajak kocak
bareng itu seengggaknya bisa ngilangin
masalahku atau pikiranku…
Kalau kamu lagi ngadepin masalah
atau tekanan kayak gitu, hal itu
berdampak nggak sama kehidupan mu
yang lainnya?
Ya berdampak sih mbak, yang pertama
ya soal nilai kuliah tadi…aku kan pasti
tertekan kan, itu kan bikin nilai ku jadi
berantakan…
kadang jadi males kuliah, pengennya
nongkrong aja…
terus kalau dirumah tiba-tiba biasanya
aku akan jadi lebih diem…
nggak ada komunikasi sama ibu sama
bapak….
paling cuma tidur bangun makan kayak
gitu terus kalo dirumah….
terus aku jadi lebih gampang marah,
dirasakan subjek.
Subjek mempunyai
keyakinan dan iman, ada
Tuhan yang pasti akan
membantunya.
Subjek merasa dan
menyadari bahwa
masalah yang
dialaminya kadang
berdampak pada
kehidupannya terutama
dikuliahnya. Saat merasa
tertekan atau stress
subjek akan cenderung
diam, malas kuliah dan
membuat nilainya
menjadi sedikit
berantakan.
Namun subjek merasa
tidak pernah akan
berlarut-larut dalam
masalah, sehingga
dialami.
(151-153)
Berpikir positif,
optimis,
berpengharapan
dan beriman.
(154)
Dapat mengukur
emsi / tempramen
yang sedang
dialami.
Masalah yang
dialami terkadang
mempengaruhi
aktivitasnya yang
lain.
Dapat mengelola
dan
mengendalikan
perasaan dengan
baik.
(155-162)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
162
163
164
165
166
167
168
169
sensitive….terus ada yang komen dikit
langsung keluar kata-kata kotor, atau
nggak aku bilang”cerewet!”…
tapi kalau aku punya masalah nggak
sampe berlarut-larut sih mbak…
Bagaimana pandanganmu dengan
orang lain yang mungkin kurang
beruntung dari kamu?
Ya sebenernya beruntung nggak nya itu
tergantung kita nya juga…semuanya itu
pasti harus ada usahanya…
kayak aku kalo ada pengamen gitu aku
nggak pernah ngasih uang, menurutku itu
hal yang sia-sia, padahal mereka masih
kuat masih muda, tapi mereka cuma
ngamen, aku paling nggak suka kayak
gitu…..
walaupun dia suka ngeluh “kenapa
hidupku kayak gini cuma jadi
pengamen”…
terus aku cuma mikir “kenapa kalian
nggak usaha, padahal usaha kan
banyak”…
aku aja yang masih muda, aku jadi IO itu
aja kan sejak aku SMA, aku masih SMA
aja aku seenggak nya udah bisa nyari
uang sendiri, itungannya 2 hari aja waktu
jadi IO aku bisa hasilin uang 15 juta….
tapi kalian bapak-bapak mas-mas yang
membuat hidupnya
semakin kacau.
Subjek tidak suka orang
yang hanya biusa
mengeluh, namun subjek
selalu berpikir positif,
bahwa setiap orang yang
mau berusaha pasti akan
mendapat hasil yang
tidak sia-sia.
Subjek bercerita tentang
pengalamannya yang
sudah mulai bekerja
sambilan sejak SMA.
Subjek memandang
dirinya sebagai
Berpikir positif
dan optimis
(163-167)
Kemandirian
Berpikir positif
dan optimis
Memandang
positif diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
170
171
172
173
174
175
176
177
178
dijalan ngamen kenapa nggak nyoba
kayak gitu…
toh aku ini juga nggak pake modal, aku
dulu waktu jadi IO setiap acara itu paling
cuma modal 1 juta…
nanti aku dapet dana dari sponsor terus
dana itu aku olah untuk ngadain acara…..
kalau kita mau pikir dan kita mau usaha
itu sebenernya bisa dan gampang…terus
kalau ada orang yang ngeluh, temenku
sendiri ngeluh nggak punya pekerjaan…
kenapa mereka nggak berkaca sama aku
gitu lho…aku aja kuliah, mereka
nggak…terus aku yang kuliah aja yang
bisa dibilang nggak punya waktu aja
masih bisa kerja, kenapa kalian nggak…..
terus kalian masih ikut orang, kalau cuma
mau minta modal dari orang tua pasti
dikasih…tapi ya kenapa mereka kayak
gitu, cuma ngeluh.
Apakah kamu orang yang dipercaya
oleh teman-temanmu?
Iya sih..mereka kadang curhat sama aku,
masalah cinta, kalau masalah usaha
juga….
kadang kan temen ku juga pengen mulai
usaha baru…
kayak kemarin ada temenku yang
seumuran aku dan udah bisa buka cabang
mie ayam….itu menurutku keren banget,
seseorang yang pekerja
keras dan tidak mudah
menyerah yang bisa
dicontoh.
Subjek merasa teman-
temannya percaya dan
menyukainya, karna
teman-temannya sering
curhat dan minta
pertimbangan atau
pendapat apapun pada
nya.
(168-174)
Merasa
dicintai/perasaan
dicintai
Dapat dipercaya
Mampu
berkomunikasi
dengan baik.
(175-181)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
179
180
181
182
183
184
kalo bisa kayak dia…
dia itu kemarin kerumahku itu cuma
nanya…pertamanya itu nanya “kalau aku
usaha mie ayam gimana?”, terus aku
kasih pendapat “ya itu bagus tu” soalnya
kan makanan itu dicari setiap hari, kalau
pakaian nggak, paling sebulan sekali
orang baru beli pakaian,
kalau makanan itu kan pasti tiap hari ada
yang cari, terus dia ya nanya lagi soal
tempat, terus aku suruh cari diseturan
nggak dapet, terus akhirnya dia buka di
condong catur, terus sekarang dia udah
mau buka cabang lagi, ya menurutku sih
itu keren banget…
ya paling kayak gitu mbak temenku
cerita atau minta pertimbangan sama
pendapatku.
Bagaimana pendapatmu tentang
dirimu yang sekarang dan semua hal
yang sudah kamu capai sampai
sekarang?
Aku belum puas sih mbak…masih
banyak mimpi-mimpiku yang belum
tercapai, termasuk pengen naikin haji
sama orang tua itu juga termasuk tujuan
utama….
terus, ya banyak mimpi-mimpi yang
masih belum tercapai…
Subjek masih belum
merasa puas dengan apa
yang dicapainya saat ini,
karena masih banyak
kenginan dan mimpi-
mimpi yang belum
tercapai salah satunya
adalah tujuan subjek
ingin memberangkatkan
haji orang tuanya.
Kurang puas
dengan
pencapaian saat
ini
Optimis
Mempunyai
tujuan
(182-184)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
tapi aku bangga, sama diriku sendiri yang
sekarang…
apalagi soal sifatku yang sok pemimpin,
itu aku paling suka…
entah kenapa itu bisa kayak gitu tu lho
mbak…setiap aku ngadain….aku nanya
sama temenku “eh, ngadain buber
nggak?” mereka bilang “ya ngadain
aja”…
pasti tu semua orang langsung nunjuk ke
aku…itu semenjak aku SMP udah selalu
kayak gitu, teruys SMA juga kayak
gitu….
jadi kalau musim…kan kemarin puasa
ya, itu pas yang ngadain buber SD SMP
SMA sama kampus itu aku semua yang
ngurus…
jadi pasti aku ditunjuk buat jadi
coordinator..jadi ya aku bangga lah.
Bagaimana sih bentuk perhatian dari
orang-orang disekitar mu yang kamu
rasain buat kamu?
Ya aku rasain sih mbak kalau mereka
perhatian dan care sama aku…
soalnya misal kalau kumpul gitu pasti
mereka ngajak aku, harus ada
aku…mereka bilang “ajak gepeng aja,
biar asik” mesti kayak gitu……
soalnya kan aku cerewet orangnya, terus
bekas MC juga dulu, pasti selalu ngajak
Subjek tetap bangga
dengan dirinya sendiri,
terutama dengan sifatnya
yang berjiwa pemimpin.
Subjek merasa senang
dan bangga saat ia selalu
dipercaya teman-
temannya sebagai
pemimpin atau
coordinator dalam segala
hal.
Subjek merasa teman-
temannya perhatian dan
senang dengan
keberadaannya, karena
hampir setiap hari subjek
selalu dihubungi teman-
temannya untuk
berkumpul, karena
menurut teman-
temannya ia orang yang
menyenangkan dan
Bangga dan
menghargai diri
sendiri.
Memandang
positif diri sendiri
Yakin dan
percaya dengan
kemampuan diri
sendiri
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(185-190)
Merasa
dicintai/perasaan
dicintai
Bangga dengan
dirinya sendiri.
Mampu
berkomunikasi
dengan baik
(191-195)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
195
196
197
198
199
200
201
aku kalau ngumpul…ini aja udah tadi
udah di bbm banyak banget pada ngajak
kumpul…..
ya menurutku sih itu artinya temen-
temenku suka sama dan perhatian juga
sama keberadaanku mbak…
Gimana sih pandangan mu tentang
hidup ini?
Hidup ini tu simple sebenernya…..
sebenernya gimana ya mbak..orang itu
secapek apapun tapi hal apa yang ingin
dicapainya bisa tercapai kalau dia mau
usaha…kehidupan tu kayak gitu…
kalau orang kayak tadi, yang suka ngeluh
itu, menurutku ngeluh itu bukan hal
yang….justru hal yang sia-sia ngeluh
itu…ibaratnya “kamu itu masih bisa
usaha, kenapa kamu ngeluh”…
terus rejeki itu kan udah diatur sama
Tuhan..jadi pasti kalau kamu mau usaha
pasti dilancarin juga rejekinya,
menurutku sih kayak gitu kehidupan…
aku lebih selalu kearah yang positif sih
mbak dalam memandang hidup….buat
ku hidup ini nggak berat..tapi kadang aku
tu suka berimajinasi, kadang suka mikir-
mikir yang jauh banget dari sekarang..
kayak dulu masih inget banget waktu
masih SMP aku udah mikirin kalau aku
udah punya anak….
dapat membuat suasana
menjadi menyenangkan.
Subjek selalu
memandang hidup
secara positif. Bagi
subjek hidup ini tidak
berat asalkan mau
berusaha dan tidak
mudah menyerah.
Subjek juga percaya
bahwa Tuhan sudah
mengatur rejeki setiap
orang.
Berpikir positif,
optimis,
berpengharapan
dan beriman
(196-205)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
202
203
204
205
206
207
208
209
210
kayak sekarang, kemarin aku tanya-tanya
sama ayah sama ibuku, beliin baju
lebaran aku tanya “habis berapa?”…habis
dua juta lima ratus…ya kan aku kaget
banget mbak…
terus besok kalau aku punya anak aku
gimana…kalau aku…toh ini kerja part
time sambil IO sama sablon aja kan
nggak selalu rame….
kalau besok aku nggak dapet kerjaan
yang bener, terus aku cuma dapet gaji
dikit..
terus pas lebaran pada minta baju anak-
anak sama istri ku, aku takut ngadepin
kayak gitu…kadang udah mikir sampe
sejauh itu….
Dari obrolan tadi apa nih yang bisa
kamu ambil atau refleksikan?
Ya ternyata masih banyak kekurangan ku
yang harus aku benerin mbak….ya paling
dari sekarang aku pengen ngrubah itu
semua…
padahal sbelum-sebelumnya aku nggak
pernah mikirin kayak gitu mbak…kalau
nggak ditanya pun aku nggak pernah
mikir sampe sini…
kedepannya aku bakal ngrubah
yang..apa..kekurangan-kekuranganku itu
untuk menjadi lebih baik.
Ok, untuk sementara cukup itu dulu
Subjek merasa banyak
hal yang masih menjadi
kekurangan yang harus
diperbaiki dalam dirinya.
Subjek juga mulai
memikirkan tentang
masa depan dan hal-hal
yang ingin ia lakukan
dimasa mendatang.
Berpikir positif
dan optimis
(206-209)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
211
aja..nanti kalau misal ada yang lain
aku akan tanyakan lagi ke
kamu…makasih ya…
Ok mbak…..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
INFORMED CONCENT
Pada kesempatan ini, saya mahasiswa psikologi yang akan menyelesaiakan
tugas akhir memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi
partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana gambaran resiliensi pada mahasiswa yang bekerja part time. beberapa
informasi ini dibuat unutk membantu anda memutuskan apakah anda bersedia
atau tidak.
Anda terpilih dalam penelitian ini karena anda memenuhi kriteria yang
peneliti inginkan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta
anda menjawab pertanyaan beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman anda.
Anda mungkin perlu mengingat – ingat kembali pengalaman – pengalaman
terdahulu sehingga anda mungkin akan mengalami emosi atau perasaan tidak
enak. Oleh karena itu, anda berhak memutuskan untuk mundur dalam penelitian
ini.hasil wawancara nanti akan direkam dengan digital recorder. Wawancara dapat
dilakukan kapanpun saat anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya,
wawancara dapat berlangsung antara 30-60 menit. Namun, peneliti sangat
fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.
Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin, peneliti tidak akan
membagikan hasil pengumpulan data kepada siapapuan kecuali dosen
pembimbing peneliti. Nama anda akan dirahasiakan dengan menggunakan inisial.
Anda berhak untuk mempertanyakan hal – hal yang berkaitan dengan penelitia ini
sebelum berpartisipasi.
Keuntungan yang anda peroleh dalam penelitian ini adalah anda dapat
merefleksikan kembali pengalaman anda selama ini. partisipasi anda juga akan
memiliki peran penting dalam memberikan sumbangsih bagi ilmu psikologi.
Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. tanda tangan anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini namun tidak mengikat keberadaaan anda
untuk tetap menjadi subyek penelitian hingga penelitian berakhir.
Partisipan Penelitian Peneliti
Nariswari Galih K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI