Post on 26-Jan-2016
description
PENYEDIAAN AIR BERSIH
INSPEKSI SUMUR GALI DI DAERAH
MUGIREJO, SAMARINDA
DISUSUN OLEH :
Ais Agriana Silky (1211015028)
Fika Reinifa Astari (1211015078)
Olgatha Frieda Lestari (1211015030)
Priscila Yudhis Andarningtyas (1211015034)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2014
PEMBAHASAN
A. Definisi Sumur Gali
Sumur Gali adalah sarana untuk menyadap dan menampung air tanah
dengan cara menggali tanah berbentuk sumuran agar mendapatkan air yang
sehat dan murah serta dapat dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga)
maupun kelompok sebagai sumber air minum.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan inspeksi sumur yang kami lakukan di Daerah Mugirejo
tepatnya di salah satu rumah warga di JL. Mugirejo Gang Manunggal 3
Nomor 7 yang memiliki sumur, didapati hasil sebagai berikut:
1. Terdapat jamban pada radius 10 m di sekitar sumur, seperti yang
terlihat di bawah ini.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa jamban tidak hanya
berada dalam radius 10 meter di sekitar sumur, melainkan sangat dekat sekitar
1 meter di samping sumur. Hal ini bisa saja memiliki resiko tercemarnya air
sumur oleh limbah dari jamban/kamar mandi tersebut.
2. Terdapat pencemar lain pada radius 10 m di sekitar sumur, seperti
sampah (Seperti pada foto di bawah ini).
Dapat kita lihat dengan jelas bahwa sampah berserakan pada kanan
dan kiri sumur sekitar 2 meter. Dan bisa saja air limbah dari sampah dapat
mencemari sumur yang ada di dekatnya karena jarak yang sangat dekat.
Sangat disayangkan bahwa pemiliki rumah mengetahui bahwa di sekitar
sumur terdapat sampah, namun hanya membiarkan begitu saja.
3. Terdapat genangan air pada jarak 2 meter di sekitar sumur. Hal ini
dapat kita lihat berdasarkan foto di bawah ini:
Genangan air yang terlihat di atas diketahui berasal dari kegiatan yang
dilakukan warga di kamar mandi dan/atau jamban yang terdapat di sebelah
sumur. Genangan ini terjadi dikarenakan tidak disediakannya pipa
pembuangan air limbah yang berasal dari kamar mandi, sehingga
mengakibatkan genangan di sekitar sumur.
4. Terdapat saluran pembuangan air limbah.
Seperti yang telah kami jabarkan pada poin nomor 3, bahwa tidak
terdapat saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi/jamban ataupun
sumur, sehingga air limbah tersebut menggenang di sekitar sumur.
5. Lantai semen mengitari sumur dalam radius kurang dari 1 (satu)
meter.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, bahwa lantai semen
mengelilingi sumur tidak sampai 1 meter.
6. Sewaktu-waktu terdapat genangan air di atas lantai semen di sekitar
sumur.
Seperti yang telah kami jabarkan pada poin nomor 3, bahwa tidak
terdapat saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi/jamban ataupun
sumur, sehingga air limbah tersebut tidak hanya menggenang di sekitar sumur.
Namun, pada kondisi tertentu juga mengakibatkan genangan air di lantai
semen tersebut.
7. Pada bagian hulu intake tidak digunakan sebagai tempat limpahan
air dari hasil kegiatan peternakan.
Disekitar sumur tidak terlihat usaha peternakan seperti sapi perah,
ayam, dll.
8. Ember dan tali timba diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat
mengakibatkan pencemaran.
Pada poin ini, dijelaskan bahwa sumur yang kami temui tidak lagi
menggunakan ember dan tali timba ketika warga ingin menggunakannya,
melainkan menggunakan pompa air. Namun, seperti pada gambar diatas, tali
timba yang tidak lagi digunakan hanya dibiarkan menggantung tepat diatas
sumur, yang bisa saja mengakibatkan pencemaran. Yang pada kondisi hujan,
memungkinkan air dari tali timba menetes ke dalam sumur dan kemudian
mengkontaminasi air sumur.
9. Bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air
merembes ke dalam sumur.
Seperti yang terlihat pada gambar di bawah, bahwa cincin sumur tidak
lebih tinggi/rata serta tidak rapat sempurna sehingga memungkinkan air
merembes dan masuk ke dalam sumur.
10. Dinding semen sedalam 3 meter dari atas permukaan tanah tidak diplester
cukup rapat/tidak sempurna.
Seperti pada gambar di bawah ini terlihat bahwa dinding sumur terbuat dari
batu dan tidak diplester dengan semen secara sempuna. Sehingga, dapat
memungkinkan air merembes ke dalam sumur.
KESIMPULAN
Dari pengamatan yang kami lakukan di Mugirejo Gang Manunggal 3 Nomor
7, kami menyimpulkan bahwa resiko pencemaran sumur gali yang ada dirumah
Ibu Dika Amat Tinggi. Hal ini dikarenakan :
1. Jamban tidak hanya berada dalam radius 10 meter di sekitar sumur,
melainkan sangat dekat sekitar 1 meter di samping sumur.
2. Sampah berserakan pada kanan dan kiri sumur sekitar 2 meter.
3. Adanya genangan air yang berasal dari kegiatan yang dilakukan
warga di kamar mandi atau jamban yang terdapat di sebelah sumur.
4. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi,
jamban ataupun sumur.
5. Lantai semen mengelilingi sumur tidak sampai 1 meter.
6. Adanya genangan air di lantai semen sumur.
7. Tali timba atau katrol yang tidak lagi digunakan hanya dibiarkan
menggantung tepat diatas sumur, yang bisa saja mengakibatkan
pencemaran pada kondisi hujan. Yang memungkinkan air dari tali
timba atau katrol menetes ke dalam sumur dan kemudian
mengkontaminasi air sumur.
8. Cincin sumur tidak lebih tinggi/rata serta tidak rapat sempurna.
9. Dinding sumur terbuat dari batu dan tidak diplester dengan semen secara
sempuna
Dari berbagai masalah diatas, perlu adanya interpensi yaitu :
1. Memindahkan sumur menjauhi septik tank minimal jaraknya adalah 10
meter. Karena terlalu dekatnya jarak antara septik tank dan sumur dapat
mengakibatkan pencemaran air sumur gali tersebut.
2. Jika memang tidak memungkinkan pemindahan sumur tersebut, maka cara
lain untuk meminimalisir dampak dari dekatnya jarak antara septik tank
dan sumur adalah dengan pemberian kaporit sebagai bahan pembunuh
kuman sebelum air sumur tersebut dikonsumsi.
3. Melakukan semenisasi pada lantai semen yang kurang dari 1 meter.
4. Melakukan pemelesteran pada dinding sumur secara sempurna agar air
dari luar tidak merembes kedalam sumur.
5. Penambahan semen pada bibir sumur agar lebih tinggi atau bisa juga
dengan pemberian deker pada bibir sumur.
6. Membuat saluran pembuangan air limbah yang memadai pada kamar
mandi dan sumur.
7. Menjaga kebersihan daerah sekitaran sumur dari sampah dengan cara
membuang sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran pada air
sumur.
8. Memindahkan tali timba atau katrol yang menggantung tepat diatas
sumur, yang memungkinkan air dari tali timba menetes ke dalam
sumur dan kemudian mengkontaminasi air sumur pada saat hujan.