Post on 19-Jun-2019
i
FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS
REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RS Tk. II. dr. SOEDJONO
MAGELANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3) Fakultas Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
YULIANA LIESKYANTIKA
1315085
PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
ii
iii
FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS
REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RS Tk. II. dr. SOEDJONO
MAGELANG
Yuliana Lieskyantika1, Endang Purwanti
2
INTISARI
Latar Belakang:Pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang memiliki Standar Prosedur Operasional yaitu 2x24 jam
setelah pasien pulang dari perawatan yang mengacu pada Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit. Permasalahan yang dihadapi RS Tk. II.dr. Soedjono
Magelang adalah keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab
keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap dan prosentase
keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap.
Metode Penelitian: penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif sederhana
untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam
medis rawat inap dengan rancangan penelitian retrospektif. Subyek penelitian ini
adalah satu petugas assembling, 2 perawat ruang rawat inap dan kepala unit rekam
medis sebagai triangulasi. Obyek penelitian ini adalah berkas rekam medis rawat
inap dan buku ekspedisi pengembalian berkas rekam medis rawat inap selama
periode bulan April 2018
Hasil: Faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis
rawat inap yaitu kurangnya ketelitian dan kepatuhan tenaga kesehatan dalam
pengisian kelengkapan berkas rekam medis, belum terdapat petugas khusus untuk
memantau dalam pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Upaya sosialisasi
belum dilakukan secara maksimal oleh perawat bangsal. Dalam penelitian
menunjukkan bahwa waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu
sebanyak 36,96%berkas rekam medis rawat inap yang kembali tepat waktu
sedangkan waktu pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu
sebanyak 58 berkas atau 63,04% tidak tepat waktu dari 10 bangsal.
Kesimpulan: Dari 92 berkas rekam medis rawat inap yang tidak tepat sebanyak
63,04% berkas rekam medis rawat inap dan sebanyak 36,96% berkas rekam medis
rawat inap merupakan berkas rekam medis yang kembali tepat waktu. Faktor
penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu,
karena kurangnya ketelitian dan kepatuhan tenaga medis dalam pengisian
kelengkapan berkas rekam medis rawat inap dan belum adanya.
Kata Kunci: Faktor Penyebab Keterlambatan, Pengembalian Berkas
1Mahasiswa D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
iv
FACTOR CAUSING DELAY IN RETURNING INPATIENT MEDICAL
RECORD FILE AT LEVEL II. dr. SOEDJONO HOSPITAL MAGELANG
Yuliana Lieskyantika1, Endang Purwanti
2
ABSTRACT
Background: The return of inpatient medical record files in RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang has standard operating prodecures that are 2x24 hours after
the patient returns home treatment which refers to the hospital minimum service
standards. The problem faced in RS Tk. II. dr. Soedjono Magelang is the delay in
returning inpatient medical record files
Objective:This research to determine the factors causing the delay in returning
inpatient medical record files and the percentagr of delay in returning inpatient
medical record files.
Method:Desciptive research with a simple qualitative approach to determine the
factors causing the delay in returning inpatient medical record files with a
retrospektif study desain. This subject of this study was one assembling officer, 2
nurses inpatient rooms, and the head of the medical record unit as triangulation.
The object of this study was an medicl record files and expedition book returning
inpatient medical record files during the period of April 2018.
Result:Factors that cause delay in returning inpatient medical record files are
lack of accuracy and compliance of health workers in completing medical record
files. Socialization efforts have not been carried out maximally by the nurse. In
this research shows that the return time of inpatient medical reord files is as many
as 36,96% files for hospitalization that return on time while the payback time is
not the same as 58 medical record or 63,04% not on time from 10 wards.
Conclusion: From 92 inpatient medical record files that are inappropriate as
many as 63,04% inpatient medical record files and as many as 36,96% inpatient
medical record files are medical record files that return on time. Factors causing
delays in returning inpatient medical record files are due to lack of accuracy and
compliance of medical personnel in completing inpatient medical record files.
Keywords: factors causing delays, file return, medical record inpatient
1 Student Of Study Program Medical Record and Health Information Faculty of
Health University Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Lecture Of Study Program Medical Record and Health Information Faculty of
Health University Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
1
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan rawat darurat .1
Rumah sakit mempunyai
fungsi dan tujuan sarana pelayanan
rawat jalan, pelayanan rawat inap,
pelayanan rawat darurat, pelayanan
rujukan yang mencakup pelayanan,
pendidikan, pelatihan bagi tenaga
kesehatan.
Rumah sakit mempunyai
beberapa tugas selain memberikan
pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna, yaitu melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan
rumah sakit dalam bentuk sistem
informasi manajemen rumah sakit
dengan cara menyelenggarakan
rekam medis.
Rekam medis adalah berkas
berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada
pasien.2
Pengembalian berkas rekam
medis sangat penting dalam
menunjang pelayanan berkas rekam
medis khususnya pengolahan data
rekam medis, apabila terjadi
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis, maka pengolahan data
pasien akan terlambat sehingga
kegiatan pelaporan juga akan
terlambat. Dengan pengembalian
berkas rekam medis tidak tepat
waktu akan menambah beban kerja
petugas dalam pengolahan data di
dalam berkas rekam medis.
Dampak pengembalian berkas
rekam medis yang terlambat
pengembaliannya akan
mempengaruhi dan mengakibatkan
keterlambatan pada pengolahan data
rekam medis, karena rekam medis
pasien rawat inap yang telah
dikembalikan akan diolah kemudian
akan menghasilkan sebuah informasi
yang tepat waktu dan tepat guna bagi
peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Selain itu,
dampaknya terhadap pelayanan yang
akan diberikan kepada pasien yang
menjadi lebih lama karena harus
mencari berkas rekam medis yang
belum kembali ke unit rekam medis.
2
Sedangkan pasien sangat
membutuhkan pelayanan untuk
segera ditangani, hal ini akan
berpengaruh pada keselamatan
pasien.
Keterlambatan pengembalian
berkas rekam medis akan
mempengaruhi lama waktu pasien
mendapat pelayanan yang akan
diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan, dan untuk pengolahan
data rekam medis menjadi terhambat.
Syarat rekam medis yang bermutu
adalah terkait kelengkapan isian
rekam medis, keakuratan, ketepatan
catatan rekam medis, ketepatan
waktu, dan pemenuhan persyaratan
aspek hukum. Jika terjadi
ketidaktepatan pengembalian berkas
rekam medis disebabkan oleh
beberapa faktor, sehingga
mengakibatkan pelayanan terganggu
atau terhambat.
Jika mengacu pada pedoman
SPM rumah sakit, terdapat empat
indikator sasaran mutu yang salah
satunya ketepatan waktu penyediaan
dokumen rekam medis. Dari keempat
indikator mutu tersebut
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap yaitu 1x24 jam setelah
pasien pulang.3
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan di RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang pada tanggal 14
Mei 2018 dengan sampel 30 berkas
rekam medis, terdapat berkas rekam
medis yang terlambat
pengembaliannya sebesar 60% dan
berkas rekam medis yang kembali
tepat waktu sebesar 40%. Terjadinya
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis akan mempengaruhi
pada pelayanan kesehatan yang akan
diberikan kepada pasien karena
dokter akan menunggu sampai
berkas rekam medis tersebut sampai
di ruang pemeriksaan. Hal ini
menyebabkan masih terdapat berkas
rekam medis yang terlambat dalam
pengembalian dari bangsal rawat
inap ke unit rekam medis.
Permasalahan ini mendorong peneliti
tertarik untuk meneliti terkait
“Faktor Penyebab Keterlambatan
Pengembalian Berkas Rekam
Medis Rawat Inap di RS Tk. II.
dr. Soedjono Magelang”.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor penyebab
keterlambatan pengembalian berkas
3
rekam medis rawat inap di RS Tk. II.
dr. Soedjono Magelang dan untuk
mengetahui prosentase keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap di RS Tk. II. dr. Soedjono
Magelang.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif.4
Metode
penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan rancangan
penelitian retrospektif.5 Lokasi
penelitian berada di Unit Rekam
Medis RS Tk. II. dr. Soedjono
Magelang. Pengambilan data
dilakukan pada tanggal 19 s.d 20
Agustus 2018 dengan teknik
sampling dengan menggunakan
rumus solvin sebanyak 92 berkas
rekam medis rawat inap.6 Subjek
dalam penelitian 1 petugas
assembling, 2 perawat bangsal dan
Kepala Unit Rekam Medis. Objek
adalah sasaran yang dari penelitian
atau obyek yang ingin diteliti,
penelitian ini menggunakan objek
yaitu berupa buku ekspedisi
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap.7 Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan cara
wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi.8 Instrumen yang
digunakan berupa pedoman
wawancara, pedoman observasi,
buku catatan atau alat tulis, dan tabel
checklist. Teknik pengambilan data
collecting, editing dan tabulasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pengembalian berkas
rekam medis rawat inap sesuai SPO
terkait pengembalian berkas rekam
medis yaitu 2x24 jam setelah pasien
pulang dari perawatan. Serah terima
berkas rekam medis rawat inap
menggunakan buku ekspedisi
ruangan yang berada di bagian
assembling unit rekam medis, berkas
rekam medis akan dikembalikan oleh
perawat admisi ruang rawat inap
yang akan diterima oleh petugas
assembling dengan menuliskan nama,
menandatangani dan memberi
tanggal di buku ekspedisi
pengembalian berkas rawat inap.
Pada pengembalian berkas rekam
medis harus kembali dengan lengkap
dalam pengisiannya. Jika terdapat
berkas rekam medis yang tidak
lengkap dalam pengisiannya, berkas
tersebut akan disortir dan akan diberi
4
tanda kemudian di letakkan di rak
KLPCM untuk dilengkapi kembali
oleh perawat bangsal atau dokter
dengan menelpon ruang bangsal
untuk melengkapi berkas rekam
medis di unit rekam medis. Berkas
rekam medis yang kembali dalam
keadaan lengkap akan dicatat dalam
buku ekspedisi pengembalian berkas
rekam medis di unit rekam medis
kemudian akan di entry ke komputer.
Kemudian berkas rekam medis di
assembling setelah itu akan di coding
dan dimasukkan ke bagian filing
untuk disimpan kembali ke dalam
rak penyimpanan.
Tabel 1 Pengembalian Berkas
Rekam Medis Rawat Inap RS Tk.
II. dr. Soedjono Magelang Bulan
April 2018
No Bangsal Jml
BRM
Ketepatan
Waktu
Tepat Tidak
Tepat
1 Cempaka 16 11 5
2 Bougenville 6 1 5
3 Edelweis 8 3 5
4 Flamboyan 11 1 10
5 Anggrek 5 0 5
6 Dahlia 13 3 10
7 Nusa Indah 9 3 6
8 Melati 15 6 9
9 Seruni 5 2 3
10 ICU 4 0 4
Tabel 2 Prosentase Pengembalian
Pengembalian Berkas Rekam
Medis Rawat Inap di RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang Bulan April
2018
No Bangsal Jml
BRM
Ketepatan Waktu
Tepat Tidak
Tepat
1 Cempaka 16 68,75% 31.25%
2 Bougenville 6 16,67% 83,33%
3 Edelweis 8 37,5% 62,5%
4 Flamboyan 11 9,09% 90,90%
5 Anggrek 5 0% 100%
6 Dahlia 13 23,07% 76,93%
7 Nusa Indah 9 33,33% 66,67%
8 Melati 15 40% 60%
9 Seruni 5 40% 60%
10 ICU 4 0% 100%
Dari tabel 4.2 memberikan hasil
prosentase keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap bulan April 2018. Total
keseluruhan prosentase
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap 63,04%.
5
Prosentase tertinggi terdapat di
bangsal Anggrek dan ICU 100% dan
terendah Cempaka 31,25%.
Pengembalian berkas rekam
medis rawat inap ke rekam medis
bulan April 2018 tertinggi dari
bangsal Anggrek dan ICU. Data
tentang pengembalian berkas rekam
medis rawat inap dapat dilihat pada
lampiran. Total prosentase waktu
pengembalian berkas rekam medis
sebagai berikut
= x 100%
= x 100%
= 63,04%
hasil prosentase keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap bulan April 2018. Total
keseluruhan prosentase
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap 63,04%.
Prosentase tertinggi terdapat di
bangsal Anggrek dan ICU 100% dan
terendah Cempaka 31,25%.
Selain itu, observasi
dilakukan dengan mengamati
fenomena yang ada dilapangan untuk
kemudian dilakukan cross check
dengan pedoman observasi yang
telah disiapkan. Jika pengamatan
sesuai dengan kriteria yang ada di
pedoman observasi, maka akan
diberi tanda (√) pada kolom ya.
Sebaliknya jika pengamatan tidak
ada di pedoman observasi, maka
akan diberi tanda (√) pada kolom
tidak. Observasi tidak hanya
dilakukan terhadap aktivitas
penyelenggaraan pengembalian
berkas rekam medis rawat inap,
tetapi juga upaya dan dokumen
terkait aktivitas penyelenggaraan
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap. Hasil observasi akan
membantu juga dalam menentukan
faktor-faktor penyebab
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap. Dari hasil
observasi yang dilakukan, diperoleh
data sebagai berikut :
6
Keterlambatan pengembalian
berkas rekam medis tidak beserta
kelengkapan pengisian berkas rekam
medis rawat inap. Hasil checklist
observasi pengembalian berkas
rekam medis rawat inap
menunjukkan bahwa keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap di RS Tk. II. dr. Soedjono
Magelang sebanyak 58 berkas rekam
medis rawat inap dari jumlah sampel
yang digunakan yaitu 92 berkas
rekam medis rawat inap. Angka
keterlambatan pengembalian paling
tinggi yaitu bangsal Flamboyan dan
ICU dengan prosentase 100% dan
bangsal dengan prosentase terendah
yaitu bangsal Cempaka dengan
prosentase 31,25%.
Pengembalian berkas rekam
medis rawat inap di RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang beberapa
bangsal masih terjadi keterlambatan
dalam pengembalian berkas rekam
medis rawat inap ke unit rekam
medis ada yang lebih dari 2x24 jam.
Sedangkan menurut Standar
Pelayanan Minimal pengembalian
berkas rekam medis rawat inap yaitu
1x24 jam setelah pasien pulang dan
kembali ke unit rekam medis sudah
lengkap dalam pengisian berkas
rekam medis. Tetapi pada saat
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap masih ada yang terlambat
karena pengisian kelengkapan belum
sepenuhnya terisi dan terkadang
harus menunggu tenaga medis yang
bersangkutan dalam pengisian
kelengkapan. Hal tersebut membuat
terhambat pengembalian berkas
rekam medis rawat inap.
Untuk menguraikan faktor penyebab
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap
menggunakan analisis fishbone untuk
mengkategorikan berbagai sebab
potensial suatu masalah atau pokok
persoalan dengan cara yang mudah
dimengerti. Alat ini juga dapat
membantu dalam menganalisis apa
yang sesungguhnya terjadi dalam
7
proses. Yaitu dengan cara memecah
proses menjadi sejumlah kategori
yang berkaitan dengan proses,
mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan dan sebagainya.9
Berdasarkan SDM dapat
dilihat dari perawat bangsal, dokter,
petugas assembling dan tenaga medis
lain bersangkutan dalam
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap di RS Tk. II. dr. Soedjono
Magelang, disetiap bangsal sudah
terdapat admin bangsal yang
melakukan pengembalian berkas
rekam medis. SDM dari unit rekam
medis belum ada petugas khusus
untuk memantau pengembalian
berkas rekam medis setiap hari. Hal
tersebut terdapat di keterangan
triangulasi pada saat wawancara
dengan triangulasi bahwa tanggung
jawab pengembalian berkas rekam
medis merupakan tanggung jawab
unit rekam medis.
Faktor SDM selain itu
dikarenakan kurangnya ketelitian
pengisian kelengkapan dan
kepatuhan yang berpengaruh dalam
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap. Dalam prakteknya masih
ada berkas rekam medis rawat inap
yang belum lengkap pengisiannya
dan hal ini menyebabkan berkas
rekam medis tidak tepat waktu pada
saat pengembaliannya. Pengembalian
berkas rekam medis rawat inap yang
sering tidak tepat waktu akan
mengganggu kinerja petugas
assembling dan pelayanan kepada
pasien.
Di RST. Tk. II. dr. Soedjono
Magelang masalah yang terkait
methode yaitu sudah terdapat dalam
SPO No. Dokumen
1088/SPO/MKI/III/2015 tentang
Pengembalian Rekam Medis Rawat
Inap. Di RS Tk. II. dr. Soedjono
Magelang meskipun sudah ada SPO
tentang pengembalian berkas rekam
medis rawat inap, masih saja terjadi
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis dari bangsal ke unit
rekam medis. Hal ini disebabkan
karena SPO yang sudah ditetapkan
tidak dilaksanakan dengan baik. SPO
8
yang sudah ditetapkan sebaikanya
dilaksanakan oleh semua tenaga
medis yang bersangkutan dengan
proses pengembalian berkas rekam
medis. Pengembalian berkas rekam
medis mengacu pada SPM bahwa
1x24 jam harus kembali dan lengkap
setelah pasien pulang rawat inap.
Masih terdapat pengembalian berkas
rekam medis rawat inap lebih dari
2x24 jam sehingga tidak sesuai
dengan SPO yang telah ditetapkan.
Tenaga medis yang
bersangkutan dalam pengembalian
berkas rekam medis ketelitian
pengisian setiap berkas rekam medis
pasien sangat berpengaruh karena hal
tersebut berhubungan dengan
kelengkapan berkas rekam medis.
Jika berkas rekam medis tidak
lengkap dalam pengembaliannya hal
tersebut tidak akan sesuai dengan
SPO pengembalian berkas rekam
medis rawat inap di RS Tk. II. dr.
Soedjono. Berkas rekam medis rawat
inap harus dikembalikan 2x24 jam
dalam keadaan lengkap.
Di RST. Tk. II. dr. Soedjono
Magelang masalah terkait reward
atau punishment menjawab bahwa
tidak adanya reward atau punishment
yang diberikan kepada bangsal yang
tepat waktu dan yang tidak tepat
waktu dalam pengembalian berkas
rekam medis. Namun hasil
wawancara dengan triangulasi
mengatakan bahwa untuk secara fisik
tidak ada reward atau punishment
yang diberikan, namun dari
triangulasi mengatakan bahwa
membuat review atau catatan bangsal
mana yang aktif dan tidak aktif dan
hasil tersebut akan di share.
KESIMPULAN
Total pengembalian berkas
rekam medis rawat inap pada bulan
April 1117 berkas pasien rawat inap
dengan mengambil sampel 92 berkas
rekam medis rawat inap. Berkas
rekam medis tidak tepat waktu 58
berkas rekam medis dan berkas yang
tepat waktu 34 berkas rekam medis
yang kembali ke assembling.
Prosentase hasil 63,04%. Prosentase
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap tertinggi
pada bangsal Anggrek dan ICU dan
terendah terdapat di bangsal
Cempaka 31,25%.
Dokter, perawat dan tenaga
medis lainnya yang bersangkutan
9
dalam pengisian berkas rekam medis
ada yang kurang teliti sehingga
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap menjadi terhambat karena
harus menunggu untuk dilengkapi
terlebih dahulu.
Kurangnya kesadaran akan
kepatuhan untuk mengembalikan
berkas rekam medis rawat inap
secara tepat waktu. Masih terdapat
pengembalian berkas rekam medis
rawat inap yang melebihi 2x24 jam
sehingga tidak sesuai dengan SPO.
Upaya sosialisasi yang
dilakukan belum dilaksanakan
dengan maksimal oleh perawat
bangsal.
KEPUSTAKAAN
1. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit. Jakarta : Menteri
Kesehatan Republik Indonesia :
2009.
2. Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
Tentang Rekam Medis. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : 2008.
3. Keputusan Menteri Kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Jakarta :
Kementrian Kesehatan : 2008.
4. Azwar S. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar :
2013.
5. Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta. 2015
6. Siregar S. Statistik Parametrik
Untuk Kuantitatif. Jakarta :
Bumi Aksara : 2014.
7. Burhan B. Analisis Penelitian
Data Kualitatif. Jakarta : Raja
Grafindo : 2009.
8. Notoadmojo S. Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta : 2012
9. Imamoto T, et al. Perivesical
abscess caused by migration of a
fish bone from the intestinal
tract International Journal of
Urologogy, Vol 9, (405-409)