Post on 10-Aug-2019
EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA (USNI)
BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI DAN PERSEPSI PEMUSTAKA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan penulisan skripsi
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
FIKRI MARULLOH
NIM : 11140251000019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
i
ABSTRAK
Fikri Marulloh (11140251000019) Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi Pemustaka dibawah bimbingan Lili
Sudria Wenny, M.Hum Program Studi ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Satya Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi sarana dan prasarana
perpusatkaan USNI berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan
Tinggi Tahun 2013 serta sarana dan prasarana perpustakaan USNI berdasarkan
persepsi pemustaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini diambil dari setiap pemustaka di Perpustakaan
USNI dari kalangan mahasiswa. Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini
sebanyak 4.537 orang, dan ini merupakan jumlah pengunjung mahasiswa USNI selama
tahun 2017. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 98
mahasiswa USNI dengan mengunakan rumus Solvin. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah observasi, kuesioner (angket), kajian kepustakaan, dan
dokumentasi. Hasil penelitian evaluasi terhadap sarana perpustakaan yang mencakup
lokasi dan peralatan menunjukan sudah memenuhi standar. Sedangkan untuk
prasarana, luas perpustakaan untuk mahasiswa rasionya hanya 0,1 m² permahasiswa,
seharusnya 0,4 m² permahasiswa : pencahayaan dan sirkulasi udara perpustakaan yang
diukur dengan Lux Light Meter dan Humadity Meter menemukan dari setiap ruangan
perpustakaan belum sesuai standar. Sementara persepsi mahasiswa menyatakan bahwa
sarana dan prasarana perpustakaan bagi mereka sudah memadai.
Kata Kunci : evaluasi, sarana dan prasarana, perpustakaan perguruan tinggi, Standar
Nasional Perpustakaan (SNP Perguruan Tinggi, persepsei pemustaka.
ii
ABSTRACT
Fikri Marulloh (11140251000019) Evaluation of the Facilities and Infrastructure of the
University Library of Satya Negara Indonesia (USNI) based on the National
Standards of College Library and Perception of the Library under the guidance
of Lili Sudria Wenny, M.Hum. 2019
The purpose of this study was to determine the evaluation of USNI center facilities and
infrastructure based on the 2013 National Library Standards (SNP) and USNI library
facilities and infrastructure based on perceptions of users. This type of research is
descriptive with a quantitative approach. The population in this study was taken from
every visitor in the USNI Library from among students. The population in this study
was 4,537 people, and this was the number of USNI student visitors during 2017. The
samples to be used in this study were 98 USNI students using the Solvin formula. The
techniques used in collecting data are observation, questionnaire (questionnaire),
literature review, and documentation. The results of the evaluation study of library
facilities that included locations and equipment showed that they met the standards. As
for infrastructure, the library area for students is only 0.1 m² in students, it should be
0.4 m² students: lighting and library air circulation as measured by Lux Light Meters
and Humadity Meters find that each library room is not up to standard. While the
perception of students stated that library facilities and infrastructure for them were
adequate.
Keywords: evaluation, facilities and infrastructure, college libraries, National Library
Standards (SNP Universities, library users.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan segala
nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Tidak lupa penulis ingin shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, Saw.
semoga syafa‘atnya dapat diperoleh diakhirat kelak nanti. Aamiin.
Skripsi ini berjudul Evaluasi Desain Interior Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia (USNI) berdasarkan Persepsi Pemustaka dan Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengetahui benar
bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, baik dalam proses penulisan
maupun bahan referensi yang digunakan. Penulis mendapatkan banyak bantuan dan
partisipasi yang telah diberikan dari berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Lili Sudria Wenny, M.Hum selaku dosen pembimbing penulis yang selalu
membantu, mengarahkan dan memberikan ilmu kepada penulis dengan sabar selama
proses penelitian skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Pihak Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, khususnya kepada Kepala
Perpustakaan Bapak Febri Nurul Huda, S.IP, para pustakawan Bapak Aditya, S.IP,
iv
Ibu Nia, dan Bapak Gembol yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam
memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan, serta untuk para pemustaka
yang telah berkenan membantu penulis untuk mengisi kuesioner sehingga penelitian
ini dapat selesai.
8. Bapak Hasan Musaddad dan Ibu Kholilah tercinta yang telah memberikan cinta dan
kasih sayangnya kepada putra tersayang. Serta kakakku Fatma Raudoh, Rizkah
Khasanah, Aisyah Fajriah, abangku Mauri Maksum dan adikku tersayang Afridah
yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan doanya.
9. Teman-teman seperjuangan yaitu, Wardatusamroh, Iin DwiAstuti, Martani
Pudyastuty, Putri Rizky Pratiwi, Widad Inayati, Purcahyo Amri, Amir Hakim
Hasibuhan dan teman-teman angkatan 2014 khususnya IP A yang telah bersama-
sama berjuang dalam menyelesaikan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana.
10. Tak lupa kepada seluruh teman - teman kosan, khususnya Arya Rangga Putra,
Muhammad Yahya Kurniawan, Bacrul Fauzi, Ilham Cahyarida, Madani
Rahmatulloh, Reffi Alamsyah, terima kasih banyak atas bantuan dan juga semangat
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk sahabatku Sylvia Firda Amalia yang tidak ada henti untuk memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis.
12. Teman-teman KKN Selapak 52 yang memberikan kecerian dan pengalaman
berharga selama pelaksanaan KKN.
Jakarta, January 2019
Fikri Marulloh
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................................... 5
1. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 5
2. Perumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 7 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................................... 7
2. Sarana dan prasarana ............................................................................................ 7
3. Pemustaka ............................................................................................................ 7
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR .......................................................................... 10 A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................................ 10
1. Pengertian Perpustakaan PerguruanTinggi ........................................................ 10
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 11
a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi............................................................ 11
b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .......................................................... 12
B. Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................ 13 1. Gedung/luasan Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................ 13
2. Lokasi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................. 14
3. Pengaturan Kondisi Ruang ................................................................................. 14
a. Pencahayaan .................................................................................................... 14
b. Kelembaban..................................................................................................... 14
c. Temperatur ...................................................................................................... 15
4. Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi ............................................................... 15
C. Pengertian Pemustaka, Persepsi dan Evaluasi ...................................................... 16
vi
1. Pengertian Pemustaka ........................................................................................ 16
2. Pengertian Persepsi ............................................................................................ 17
3. Pengertian Evaluasi ............................................................................................ 20
D. Sarana dan prasarana Perpustakaan ...................................................................... 21 1. Tujuan Sarana dan Prasarana Perpustakaan ....................................................... 22
2. Manfaat Sarana dan Prasarana ........................................................................... 23
3. Pembentukan dan perencanaan Ruangan/Gedung Perpustakaan ....................... 23
4. Elemen Sarana dan prasarana............................................................................. 26
a. Ruangan Perpustakaan .................................................................................... 26
b. Perabot dan Peralatan untuk Perpustakaan ..................................................... 28
c. Pencahayaan Ruangan Perpustakaan .............................................................. 31
d. Sirkulasi Udara ................................................................................................ 33
E. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 36 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................................ 36
B. Sumber Data .......................................................................................................... 37 1. Data Primer ........................................................................................................ 37
2. Data Sekunder .................................................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 38
1. Populasi .............................................................................................................. 38
2. Sampel ................................................................................................................ 38
D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 40
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................. 41 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 43
1. Observasi ............................................................................................................ 43
2. Kuesioner (Angket) ............................................................................................ 44
3. Kajian Kepustakaan ........................................................................................... 44
4. Dokumentasi ...................................................................................................... 44
G. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 45
1. Editing ................................................................................................................ 45
2. Tabulasi .............................................................................................................. 45
H. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 50 A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia ..................................... 50
1. Sejarah Perputakaan Universitas Satya Negara Indonesia ................................. 50
2. Visi Misi Perpustakaan ...................................................................................... 52
vii
3. Fungsi Perpustakaan .......................................................................................... 53
4. Tujuan Perpustakaan .......................................................................................... 53
5. Struktur Organisasi ............................................................................................ 55
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 56 1. Sarana dan prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
berdasarkan Standar Nasional Perguruan Tinggi .................................................... 56
a. Lokasi Perpustakaan........................................................................................ 56
b. Luas dan Komposisi Ruang ............................................................................ 56
c. Sarana .............................................................................................................. 59
d. Pencahayaan/Penerangan ................................................................................ 63
e. Temperatur dan kelembaban ........................................................................... 66
2. Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI berdasarkan persepsi pemustaka..... 68
a. Lokasi Perpustakaan........................................................................................ 68
b. Ruang Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia .............................. 70
c. Perabot dan Peralatan ...................................................................................... 76
d. Pencahayaan ruang perpustakaan .................................................................... 84
e. Sirkulasi Udara ................................................................................................ 91
C. Pembahasan ........................................................................................................... 97 1. Lokasi ................................................................................................................. 97
2. Luas Ruang ........................................................................................................ 98
3. Sarana ................................................................................................................. 99
4. Pencahayaan/Penerangan ................................................................................. 100
5. Temperatur dan Kelembaban ........................................................................... 101
a. Temperatur .................................................................................................... 101
b. Kelembaban................................................................................................... 102
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 103 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 103
B. Saran .................................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 105
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Pencahayaan .............................................................................................. 14
Tabel 2. 2 Kelembaban .............................................................................................. 14
Tabel 2. 3 Temperatur ................................................................................................ 15
Tabel 2. 4 Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi ...................................................... 15
Tabel 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 40
Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian ................................................................................. 41
Tabel 4. 1 Luas dan Komposisi Ruang ...................................................................... 57
Tabel 4. 2 Tabel Sarana di Perpustakaan USNI ......................................................... 61
Tabel 4. 3 Pencahayaan/Penerangan .......................................................................... 65
Tabel 4. 4 Temperatur dan kelembaban ..................................................................... 67
Tabel 4. 5 Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau .......................................... 68
Tabel 4. 6 Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan Pembelajaran......... 69
Tabel 4. 7 Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai .................................... 70
Tabel 4. 8 Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai ....................... 71
Tabel 4. 9 Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai .................... 71
Tabel 4. 10 Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai .................. 72
Tabel 4. 11 Luas Ruang baca Perpustakaan USNI sudah memadai .......................... 73
Tabel 4. 12 Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai ................. 73
Tabel 4. 13 Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf Pustakawan
dan ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah memadai ........................ 74
Tabel 4. 14 Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater, lobi, tempat
ibadah dan ruang lainnya ........................................................................ 75
Tabel 4. 15 Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah Lengkap
dan Memadai ......................................................................................... 76
ix
Tabel 4. 16 Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata dengan
Baik dan Rapih ...................................................................................... 77
Tabel 4. 17 Lemari Penitipan Tas sudah memadai .................................................... 77
Tabel 4. 18 Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf Pustakawan,
Rak Buku, Komputer, Telpon) dan lainnya sudah memadai .................. 78
Tabel 4. 19 Rak Koleksi Buku sudah memadai ......................................................... 79
Tabel 4. 20 Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar dan memadai ............................. 80
Tabel 4. 21 Rak koleksi Referensi dan memadai ....................................................... 80
Tabel 4. 22 Kursi dan Meja Komputer sudah memadai............................................. 81
Tabel 4. 23 Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer ........................................ 82
Tabel 4. 24 Meja dan Kursi baca sudah memadai ..................................................... 82
Tabel 4. 25 Perlu penambahan meja dan kursi baca .................................................. 83
Tabel 4. 26 Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik ........................................................................................... 84
Tabel 4. 27 Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik ............................................................................................... 85
Tabel 4. 28 Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik ............................................................................................... 85
Tabel 4. 29 Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan lainnya)
Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang ................................... 86
Tabel 4. 30 Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat
yang terang ............................................................................................. 87
Tabel 4. 31 Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat
yang terang ............................................................................................. 88
Tabel 4. 32 Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik ......... 89
Tabel 4. 33 Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI
sudah baik ............................................................................................... 89
Tabel 4. 34 Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik ....................... 90
Tabel 4. 35 Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik ................................. 91
Tabel 4. 36 Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI .................... 92
x
Tabel 4. 37 Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik.......................................... 92
Tabel 4. 38 Temperature Perpustakaan sudah baik .................................................... 93
Tabel 4. 39 Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat ........ 94
Tabel 4. 40 Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat ................................ 95
Tabel 4. 41 Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk ..................... 95
Tabel 4. 42 Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC .............................................. 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya informasi pada zaman sekarang tentunya sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan informasi bagi setiap individu. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi tersebut, salah satu sarana yang dapat
dimanfaatkan yaitu perpustakaan. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan
berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi,
sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya
bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.1
Perpustakaan sebagai sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan
buku dan terbitan lainnya dapat dijadikan bagi setiap individu dalam memenuhi
kebutuhan informasinya. Perbedaan kebutuhan informasi mengenai suatu
subjek dan perbedaan tujuan serta kegiatan di setiap perpustakaan,
menyebabkan munculnya berbagai jenis perpustakaan. Salah satu jenis
perpustakaan yaitu perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang
1 Fatimah, “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan,” UIN Imam Bonjol
Padang, Jurnal Imam Bonjol, Vol. 2 No. 1 (2018): h. 30.
2
berhubungan dengan perguruan tinggi.2 Pemakai adalah menunjang proses
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat (TriDharma
Perguruan Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah
perguruan tinggi yang bersangkutan.3 Untuk mencapai tujuan dari perguruan
tinggi tersebut, perpustakaan perguruan tinggi harus selalu memperbaharui
informasi yang dimiliki. Pembaharuan informasi ini berguna sebagai penunjang
segala aktivitas di dalam institusi tersebut.
Dalam Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang
penataan ruang disebutkan bahwa ruang merupakan tempat manusia dan
mahluk hidup lain melakukan kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di
ruang yang antara lain seperti di rumah, di sekolah, di perkantoran dan tentu
saja di perpustakaan. Pengertian dari tata ruang itu sendiri adalah wujud
struktur ruang dan pola ruang.4 Struktur dan pola ruang sebuah bangunan
disusun sedemikian rupa umumnya berdasarkan fungsi-fungsi tertentu.
Penyusunan struktur, pola dan pengaturan fungsi ruang dalam sebuah gedung
perpustakaan secara tidak langsung dapat memberikan dampak positif maupun
negatif bagi kenyamanan pemustaka. Selain itu, untuk menjamin
2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 51. 3 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik, 2 (Jakarta:
Sagung Seto, 2006), h. 35.
4 Undang - Undang Penataan Ruang: UU RI No.26 Th. 2007 (Jakarta: Sinar Grafika,
2008), h. 3.
3
keberlangsungan fungsi ruang di perpustakaan, maka diperlukan sarana yang
mendukung.
Mengenai tentang keteraturan pada perpustakaan, Allah berfirman dalam
Q.S. An Nahl: 68 yang berbunyi :
ر ج ش ل ا ن وم وتا ي ب ل ا لب ا ن م ي ذ ت ا ن أ ل نح ل ا ل إ ربك ى وح وأ
ون رش ع ي 6) وما 8)
Artinya : Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-
sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia", (68).
Salah satu pelajaran terpenting yang dapat di ambil dari surat An-Nahl ayat
68 tersebut adalah bahwa kemampuan lebah membuat sarang yang sangat
teratur sebenarnya merupakan ilham dari Allah SWT. Pembahasan tentang
keteraturan aksitektur sarang lebah selalu menarik untuk di lakukan, salah
satunya yaitu menciptakan keteraturan di sebuah perpustakaan.
Rancangan suatu bangunan/lingkungan yang bagus akan meyebabkan
orang merasa lebih nyaman, aman, dan produktif dan sebaliknya rancangan
yang jelek akan membuat perasaan tidak enak dan menimbulkan stress.
Demikian juga dengan suatu rancangan perpustakaan. Suatu rancangan
4
perpustakaan yang baik, akan menyebabkan pengunjung perpustakaan merasa
nyaman, aman, dan produktif. Konsekuensinya adalah apa yang akan dilakukan
pengguna perpustakaan, yang datang dengan maksud utama adalah pencarian
informasi atau ilmu pengetahuan, dapat berjalan dengan lancar dan semestinya.
Perpustakaan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi setiap
pemustakanya. Selain harus memberikan layanan terbaik, sebuah perpustakaan
juga harus didukung dengan tempat yang nyaman dan menyenangkan, sehingga
setiap pemustaka akan berminat dan sering berkunjung ke perpustakaan. Untuk
itu, agar dapat menarik perhatian pemustaka sebuah perpustakaan haruslah
membangun citra yang baik bagi pemustakanya. Faktor pembentuk citra yang
baik dalam perpustakan sendiri adalah kinerja pelayanan dari pegawai atau
pustakawan dari perpustakaan tersebut, serta dengan adanya dukungan dari
fasilitas, perabotan, dan peralatan yang terdapat di dalamnya guna menunjang
kenyamanan bagi pemustaka. Suasana yang seperti itu yang biasanya menarik
pemustaka untuk terus kembali berkunjung dan betah berlama - lama di
perpustakaan.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia adalah salah satu jenis
perpustakaan perguruan tinggi yang berbentuk perpustakaan minimalis. Dari
hasil observasi pertama yang sudah penulis lakukan, Perpustakaan Universitas
Satya Negara Indonesia sering dikunjungi mahasiswa dan pegawai, di
karenakan mahasiswa dan pegawai merasa nyaman dan betah untuk berlama –
lama mencari informasi di Perpustakaan. Letak Perpustakaan tersebut cukup
5
menarik yaitu berada di rooftop sebuah gedung, sehingga pemustaka dapat
melihat – lihat pemandangan Ibu Kota Jakarta yang berisikan banyak gedung
yang tinggi. Desain Interior yang terdapat pada Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia terlihat berbeda dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Lainnya. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih dalam bagaimana
Sarana dan Prasarana yang ada di Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia.
Latar belakang inilah yang membuat peneliti tertarik untuk memilih topik
penelitian yang berjudul “Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Berdasarkan Persepsi
Pemustaka dan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian
sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
memberikan batasan yang jelas dan sesuai dengan topik yang ingin diteliti
yaitu sebagai berikut :
a. Evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas satya negara
Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional perpustakaan
perguruan tinggi.
6
b. Persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
2. Perumusan Masalah
Agar penulisan proposal ini lebih terarah dan sesuai dengan masalah
yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan suatu masalah. Masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas
satya negara Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi ?
b. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sejalan dengan latar belakang, pembatasan masalah, dan perumusan
masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas
satya negara Indonesia (USNI) berdasarkan standar Nasional perpustakaan
perguruan tinggi.
2. Untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu sebagai berikut:
7
1. Memberikan sumbangan yang berupa saran untuk membantu
mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi melalui desain interior.
2. Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang desain interior di
perpustakaan perguruan tinggi, bagi Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti di UPT perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
D. Definisi Istilah
1. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang dikelola
oleh perguruan tinggi yang memiliki tujuan untuk membantu perguruan
tinggi mencapai tujuannya.
2. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana adalah merencanakan, menata dan merancang
ruang-ruang dalam bangunan.
3. Pemustaka
Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,
kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas
layanan perpustakaan.
E. Penelitian Terdahulu
1. Karina Putri Adita. 2015. “Desain Interior Layanan Anak di Perpustakaan
Umum KAPD Kabupaten Bogor. Skripsi ini memiliki kesamaan tema
8
dengan penelitian yang dilakukan tentang desain interior. Sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada
tempat penelitian yang dilakukan di perpustakaan perguruan tinggi
universitas satya Negara Indonesia.
2. Tb.Dinda Arifiansyah. 2012. “Desain Interior Bagian Layanan Anak di
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Jakarta. Skirpsi ini memiliki
kesamaan tema dengan penelitian yang dilakukan tentang desain interior.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu
pada tempat penelitian yang dilakukan yaitu perpustakaan perguruan tinggi
universitas satya Negara Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan memberikan gambaran umum tentang apa
yang akan dibahas dalam setiap bab laporan penelitian ini. Adapun sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,
dan sistematika penulisan
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan teori – teori yang berasal dari kajian
pustaka yang memiliki kaitan dengan gambaran mengenai
9
pengertian, perpustakaan perguruan tinggi, tujuan dan fungsi
perpustakaan perguruan tinggi, serta pengertian sarana dan
prasarana.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi mengeni metode penelitian yang digunakan, yang
terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal
penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat tentang profil Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia (USNI) serta hasil penelitian dan pembahasan
mengenai evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas
satya negeri Indonesia (USNI) berdarsarkan Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi Pemustaka
Bab V Penutup
Bab ini terdiri dari simpulan dan saran yang dibuat oleh peneliti
setelah melakukan penelitian di Perpustakaan universitas satya
Negara Indonesia.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan PerguruanTinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di
perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berhubungan
dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utamanya membantu perguruan
tinggi tersebut dalam mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di
Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat) maka fungsi utama perpustakaan
perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma
perguruan tinggi, yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah
perpustakaan universitas yang disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan
(UPT Perpustakaan) fakultas, jurusan, bagian, departemen (bukan
departemen seperti kementerian), institut, sekolah tinggi, politeknik,
akademik, perpustakaan program pascasarjana maupun perpustakaan
program non gelar. Bagi perpustakaan badan bawahan yang bernaung di
bawah universitas, institut maupun sekolah tinggi, misalnya lembaga
penelitian, lembaga pengabdian masyarakat juga dimasukan ke kelompok
11
perpustakaan perguruan tinggi walaupun ada juga yang menggolongkannya
ke perpustakaan khusus.5
Perpustakaan perguruan tinggi sering dikatakan sebagai jantungnya
perpustakaan karena proses pendidikan yang ada di perguruan tinggi tidak
dapat terlepas dari kegiatan penelitian dan pengembangan, penyebaran ilmu
pengetahuan, serta kreasi dan inovasi. Istilah lain untuk perpustakaan
perguruan tinggi yaitu college library yang dapat disetarakan dengan
perpustakaan akademik.6 Peran dari perpustakaan perguruan tinggi yaitu
sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang
bersifat akademik untuk menunjang program yang ada di perguruan tinggi
tersebut.7
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sebuah Perpustakaan pasti memiliki tugas dan fungsi, dari
Perpustakaan umum, Perpustakaan Nasional dan sabagainya. Tugas –
tugas perpustakaan biasanya telah dicantumkan dalam bagan organisasi
Perpustakaan tersebut. Bagan tersebut berisikan gambaran dengan jelas
5 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,
2010), h. 2.18.
6 Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik, 26.
7 Abdul Rahman Saleh and Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan, 1st ed., 3
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 1.18.
12
kecil atau besarnya volume pekerjaan, alur komunikasi dan jaringan kerja
yang mesti dilaksanakan oleh Perpustakaan tersebut.8 Berikut adalah
tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu :
1) Perpustakaan harus mengikuti perkembangan perkuliahan dan
menyediakan koleksi bahan – bahan pustaka yang dibutuhkan
mahasiswa dan untuk bahan pengajaran.
2) Menyediakan buku – buku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas – tugas studi mahasiswa.
3) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemustaka mengakses
perpustakaan lain maupun pangkalan – pangkalan data melalui
jaringan lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka
pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan.9
b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan Tinggi tidak hanya memiliki tugas, tetapi
memiliki fungsi, antara lain yaitu :
1) Fungsi Edukasi
8 Wiji Suwarno, Dasar - Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis
(Yogyakarta: Ar - Ruzz Media, 2007), h. 45.
9 Rismayeti, “Perpustakaan Perguruan Tinggi; Pedoman, Pengelolaan Dan
Standardisasi,” Univeristas Lancang Kuning Pekan Baru, Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 9 No. 2
(2013): h. 109.
13
2) Fungsi Informasi
3) Fungsi Riset (penelitian)
4) Fungsi Rekreasi
5) Fungsi Publikasi
6) Fungsi Deposit
7) Fungsi Interprestasi 10
B. Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
Penyusunan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan Perguruan
Tinggi dimaksudkan untuk menyediakan acuan tentang penyelenggaraan
Perpustakaan Perguruan Tinggi baik Negri maupun Swasta. Standar Nasional
ini merupakan amanat dari Undang – Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan, khususnya pasal 24, yang menyatakan setiap perguruan tinggi
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional
Perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Standar
Nasional ini berisikan antara lain, yaitu :
1. Gedung/luasan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Luas gedung perpustakaan perguruan tinggi sekurang – kurangnya 0,4
m² x jumlah seluruh mahasiswa.
10
Imran Berawi, “Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi,”
Perpustakaan IAIN-SU, Jurnal Iqra’, Vol. 6 No. 1 (2012): h. 49.
14
Komposisi ruang Perpustakaan yaitu, area koleksi sebanyak 45%, area
pemustaka 25%, area kerja 10%, dan area khusu seperti toilet, ruang tamu
dan lain – lainya 20%.
2. Lokasi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Lokasi perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan diutamakan berada di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah
dijangkau oleh peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.
3. Pengaturan Kondisi Ruang
a. Pencahayaan
Tabel 2. 1
Pencahayaan
Nama Ruangan Cahaya Ruang
Area baca (majalah dan surat kabar) 200 lumen
Meja baca (ruang baca umum) 400 lumen
Meja baca (ruang baca rujukan) 600 lumen
Area sirkulasi 600 lumen
Area pengolahan 400 lumen
Area akses tertutup 100 lumen
Area koleksi buku 200 lumen
Area kerja 400 lumen
Area pandang dengar 100 umen
b. Kelembaban
Tabel 2. 2
Kelembaban
15
Nama Ruang Kelembaban
Ruang koleksi buku 45 - 55%
Ruang koleksi microfilm 20 - 21%
c. Temperatur
Tabel 2. 3
Temperatur
Nama Ruang Temperatur (celcius˚)
Area baca pemustaka, area
koleksi dan ruang kerja
20˚- 25˚celcius
4. Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi
Sarana perpustakaan disesuaikan dengan koleksi dan layanan, untuk
menjamin keberlangsungan fungsi perpustakaan dan kenyamanan
pemustaka, seperti tabel berikut :
Tabel 2. 4
Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi
Jenis Ratio Deskripsi
Perabot Kerja 1 set/pengguna Dapat menunjang kegiatan
memperoleh informasi dan mengelola
perpustakaan. Minimum terdiri atas
kursi dan meja baca pengunjung, kursi
dan meja pustakawan, meja sirkulasi,
dan meja multimedia.
Perabot
Penyimpanan
1set/
Perpustakaan
Dapat menyimpan koleksi
perpustakaan. Minimum terdiri atas
rak buku, rak majalah, rak surat kabar,
lemari/laci katalog, dan lemari yang
dapat dikunci.
16
Peralatan
Multimedia
1 set/
Perpustakaan
Sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set
komputer.
Perlangkapan
Lainnya
1set/
perpustakaan
Minimum terdiri atas buku inventaris
untuk mencatat koleksi buku
perpustakaan, buku pegangan
pengolahan untuk pengatalogan bahan
pustaka yaitu bagan klasifikasi, daftar
tajuk subjek dan peraturan
pengatalogan, serta papan
pengumuman.11
C. Pengertian Pemustaka, Persepsi dan Evaluasi
1. Pengertian Pemustaka
Pada dasarnya perpustakaan tidak akan ada artinya apabila tidak ada
pengunjung yang memanfaatkan atau menggunakan bahan
pustaka/koleksinya yaitu user/pemustaka. Pemustaka adalah pengguna
perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau
lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.12 Pemustaka
merupakan sebutan untuk orang yang memanfaatkan perpustakaan. Istilah
pemustaka baru digunakan setelah disahkannya UU RI No.43 Tahun 2007
tentang perpustakaan. Pemustaka dahulu biasa disebut dengan pengguna
atau pemakai perpustakaan. Menurut UU RI No.43 tahun 2007 pemustaka
adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,
11
Sri Sularsih, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” 010 (2011), h. 4.
12 Mubasyaroh, “Pengaruh Perpustakaan Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan
Perguruan Tinggi,” STAIN Kudus, Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1 (2016): h. 89.
17
masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan
perpustakaan.13
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemustaka merupakan
orang, maupun kelompok orang yang menggunakan fasilitas dan layanan
yang ada di perpustakaan. Jumlah personal yang datang ke perpustakaan
merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan.
2. Pengertian Persepsi
Persepsi dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penglihatan,
pemahaman, atau tanggapan. Tetapi dalam psikologi, persepsi mempunyai
pengertian yang lebih luas. Banyak ahli mendefinisikan persepsi sebagai
proses membuat penilian (judgement) atau membangun kesan (impression)
mengenai berbagai macam hal yang terdapat dalam lapangan penginderaan
seseorang. Proses persepsi berawal dari penginderaan, indera kita
menangkap berbagai stimulus yang ada di lingkungan. Stimulus itu bisa
berupa orang – orang, peristiwa maupun benda – benda. Informasi yang
didapatkan oleh alat inderanya disalurkan ke alam pikiran, kemundian
diseleksi, diorganisasikan, dan terakhir ditafsirkan atau diberi makna.14
13
Zohrah Djohan, “Persepsi Pemustaka Tentang Pelayanan Koleksi Khusus Karya
Ilmiah Di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin,” Universitas Hasanuddin, JUPITER,
Vol. 14 No. 2 (2015): h. 47.
14 Nina Ariyani Martini and Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan, 1st ed.
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), h. 4.2.
18
Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu perception
dan bahasa latin perceptio yang berarti menerima, sedangkan dalam
pengertian secara terminologi adalah upaya memasukkan hal-hal ke dalam
kesadaran kita sehingga kita dapat meramalkan atau mengidentifikasi
sebagai objek-objek di dunia luar.15 Persepsi adalah pengalaman tentang
obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan
menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan. Persepsi pada hakikatnya
adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu.16
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan
proses seseorang untuk mengenali, mengetahui dan memahami suatu objek
baik itu manusia, benda dan peristiwa melalui panca indera sehingga
seseorang menerima masukan informasi yang menciptakan sebuah penilaian
dan kesan terhadap sesuatu yang dirasakan seseorang berdasarkan penilaian
individu. Dengan demikian, hasil dari sebuah persepsi berupa penilaian dan
pemahaman tiap individu dapat berbeda.
Proses terjadinya Persepsi diantaranya yaitu :
15
Ahmad Isywarul Mujab and Ary Setyadi, “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap
Pustakawan Dalam Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata,”
Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4 No. 2 (2015): h. 3.
16 Aprilke Loho, Ardjunius Tabaga, and Syane Harinda, “Persepsi Pemustaka
Terhadap Kualitas Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Negeri Manado,”
Universitas Negeri Manado, e-journal Acta Diurna, Vol. 5 No. 1 (2016): h. 2.
19
a. Obyek, yaitu sesuatu yang menjadi sasaran untuk dipersepsikan. Obyek
ini meliputi gejala-gejala yang ada di sekitar lingkungan manusia yang
dapat ditangkap oleh indera. Jika obyek tidak dapat ditangkap oleh indera
manusia, maka tidak akan pernah terjadi proses persepsi.
b. Stimulus, adalah rangsang yang berasal dari suatu obyek, rangsang ini
berupa suatu bentuk energi yang hanya dapat ditangkap oleh indera yang
mempunyai reseptor sesuai dengan jenis energi yang diterimanya.
c. Indera, merupakan salah satu fungsi fisiologis individu untuk
berhubungan dengan dunia luar dan sebagai penerima rangsang,
hubungan dengan dunia luar ini dalam bentuk transfer dan konversi energi
melalui organ sensori yang diterjemahkan oleh saraf melalui suatu proses
yang sangat kompleks dan menjadi suatu pemahaman sehingga individu
dapat mengetahui dunia yang ada di luar dirinya.
d. Sensasi merupakan respon yang diberikan oleh organ-organ sensori
terhadap suatu stimulus yang menimpa indera, sensasi hanya terjadi jika
ada stimulus yang ditangkap organ sensoris, sensasi merupakan suatu
peroses penyerapan energi yang berasal dari obyek yang berupa stimulus
melalui indera.
e. Atensi atau perhatian merupakan unsur penting dalam proses terjadinya
persepsi. Atensi berfungsi untuk menerima dan menyeleksi stimulus yang
berasal dari luar, kemudian stimulus tadi diorganisir melalui suatu proses
20
kognisi yang kompleks selanjutnya diberi bentuk dan diinterpretasikan
untuk diartikan, melalui pengartian ini individu mengenal dunia luar.17
3. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi evaluasi berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab
disebut al-qiamah atau al-taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi).
Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering
disebut dengan al-taqdir al-tarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.18
Evaluasi adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan. Dari hasil evaluasi biasanya diperoleh tentang
atribut atau sifat-sifat yang terdapat pada individu atau objek yang
bersangkutan. Selain menggunakan tes, data juga dapat dihimpun dengan
17
Muhammad Hafid and Uswatun Hasanah, “Persepsi Lingkungan Kerja Psikologis
Terhadap Kepuasan Kerja,” Universitas Darul’Ulum, Jurnal An - nafs, Vol. 1 No. 2 (2016): h.
280.
18 Mahirah, “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa),” UIN Alauddin Makasar, Jurnal
Idaarah, Vol. 1 No. 2 (2017): h. 258.
21
menggunakan angket, observasi, dan wawancara atau bentuk instrumen
lainnya yang sesuai.19
Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan
pengertian evaluasi yaitu, sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu ketentuan, kegiatan, keputusan, proses, objek dan lainnya,
berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai
sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat
langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan
dengan kriteria tertentu.
D. Sarana dan prasarana Perpustakaan
Penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang
penting karena dapat menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara
optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat
terlaksana. Sarana pendidikan merupakan semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
19
Agustanico Dwi Muryadi, “Model Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi,”
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Jurnal Ilmiah, Vol. 3 No. 1 (2017): h. 3.
22
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti
halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.20
Adapun pengertian lainnya yaitu, sarana adalah peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat –
alat dan media pengajaran. Adapun prasarana adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran.21
Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa sarana dan
prasarana adalah komponen penting yang harus ada dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
telah di tentukan.
1. Tujuan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan
anggaran.
b. Menciptakan lingkungan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman
udara dan nyaman warna.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan, dan
20 Mona Novita, “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak
Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam,” Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasni Muara
Bungo, Jurnal Nur El - Islam, Vol.4 No.2 (2017): h. 102. 21 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, 2nd ed. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003), h. 49.
23
d. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan. 22
2. Manfaat Sarana dan Prasarana
a. Dapat menciptakan image baru bagi perpustakaan yang mana diharapkan
dapat menimbulkan kembali minat membaca dan menarik pengunjung.
b. Perpustakaan tersebut dapat memberikan pengalaman baru dalam
membaca, berbagi pengetahuan, merangsang kreatifitas pengunjung dan
mempermudah aktivitas dengan memperhatikan kenyamanan baik
secara fisik, visual, maupun psikologi.
c. Dapat menunjang fasilitas, kegiatan-kegiatan rutin di perpustakaan, dan
memberikan pengalaman baru bagi pengunjung yang datang sekaligus
berkolaborasi memperkenalkan karya-karya seniman dan penulis lokal
ke masyarakat luas.
d. Penataan ruangan yang baik dapat memberikan keteraturan aktivitas
pemustaka, selain itu memberikan kenyamanan untuk pemustaka. 23
3. Pembentukan dan perencanaan Ruangan/Gedung Perpustakaan
Perencanaan merupakan titik awal berbagai kegiatan perpustakaan yang
menentukan keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu, perencanaan harus
dilakukan perpustakaan untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, dan
22
Lasa HS., Membina Perpustakaan Madrasah Dan Sekolah Islam (Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa, 2005), h. 148.
23 Eka Susanti, “Desain Interior Perpustakaan Sebagai Sarana Edukasi Dan Hiburan
Dengan Konsep Post Modern,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurnal Sains dan
Seni Pomits, Vol. 3 No. 1 (2014): h. 37.
24
memperkirakan peluang. Dengan perencanaan yang baik, maka seluruh
kegiatan perpustakaan dapat diarahkan menuju titik tujuan yang jelas.
Gedung perpustakaan adalah tempat yang dirancang untuk menampung
kegiatan perpustakaan bersama petugas, peralatan, dan perabot yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan perpustakaan.24
Saat ini peningkatan kemampuan untuk merencanakan dan
mengembangkan perpustakaan dirasakan sudah sangat perlu, termasuk
untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi
pada mutu/kualitas, yang hakekatnya berinti pada perbaikan terus menerus
untuk memperkuat dan mengembangkan mutu perpustakaan tersebut.
Mengenai standar nasional perpustakaan, maka yang menjadi payung hukum
yaitu Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Dijelaskan perpustakaan itu ideal jika jelas ukuran standarnya. Jadi
dikatakan ideal jika perpustakaan perguruan tinggi setidaknya dalam
pelaksanaan, pengelolaan, dan penyelenggaraan sudah mengacu pada
standar atau aturan baku yang telah ditentukan.25 Dalam proses perancangan
ini terdapat beberapa langkah yang dilalui, yaitu :
24
Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka,
2003), h. 15.
25 Widiyastuti, “Desain Perpustakaan Ideal Di Era Modern,” UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 2 No. 2 (2017): 201.
25
a. Input atau programming adalah proses dimana informasi dikumpulkan,
diungkapkan untuk menyediakan dasar perancangan. Programming
berkaitan dengan data-data yang diperlukan dalam perancangan seperti
data yang berhubungan dengan fakta dari permasalahan seperti kebutuhan
ruang, jumlah karyawan, dan fasilitas.
b. Proses atau pengolahan dan analisis, berkaitan dengan penggunaan
diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Pengolahan dan analisis bertujuan untuk merencanakan dan
menetapkan fasilitas ruang yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
yang akan diakomodasi dari segi jumlah, jenis, pola hubungan ruangnya
dan kualitasnya.
c. Output atau merancang, berkaitan dengan penggunaan gambar untuk
mengembangkan gagasan ruang dalam bangunan yang dimaksud. Tapi,
sebelum menghasilkan rancangan akhir analisis terlebih dahulu
menghasilkan ide, lalu melakukan penyusunan konsep, yang diteruskan
dengan preliminaries design, design development, yang lalu
menghasilkan desain akhir.26
Penyataan pembahasan diatas, rencana dan pembentukan perpustakaan
sangat penting untuk diperhatiakan, karena kesan yang akan tercipta pada
26
Kania Mulyono, “Perancangan Interior Perpustakaan Pusat Universitas Telkom :
Interior Design of Telkom University Central Library,” Universitas Telkom, Jurnal e-
Proceeding of Art & Design, Vol. 2 No. 2 (2015): h. 866.
26
pemustaka haruslah sebaik mungkin, agar pemustaka menjadikan
perpustakaan tempat yang akan terus dikunjungi. Serta bermanfaat dan
nyaman untuk masyarakat yang berada di Perpustakaan Perguruan Tinggi,
oleh karena itu ruangan untuk perpustakaan harus dibuat semenarik mungkin
dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka terutama pada sarana dan prasarana
ruangan.
4. Elemen Sarana dan prasarana
Dalam penyusunan sarana dan prasarana ruangan, ada beberapa elemen
yang perlu diperhatikan yaitu penataan ruang, perabot, pencahayaan, dan
sirkulasi udara.
a. Ruangan Perpustakaan
Ruangan perpustakaan adalah salah satu unsur yang paling dominan
dari eksistensi atau keberadaan suatu perpustakaan. Ruangan
perpustakaan yang dimaksud adalah tempat diselenggarakannya
perpustakaan.27 Demikian pentingnya kedudukan ruangan perpustakaan
sehingga banyak ahli yang memberikan batasan perpustakaan sebagai
“ruangan” tempat dihimpunnya berbagai macam sumber informasi.
Tanpa ruangan, perpustakaan tidak akan dapat menjalankan perpustakaan
dengan baik. Pada dasarnya suatu perpustakaan yang paling sederhana
sekalipun harus memiliki sejumlah ruangan yang mempunyai fungsi yang
27
Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), h. 301.
27
berlainan. Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki sebuah
perpustakaan adalah sebagai berikut:
1) Ruang Koleksi
Ruang koleksi adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan,
luas ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang
dimiliki serta besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. Ruangan
koleksi terdiri dari suatu ruangan atau beberapa ruang, misalnya ruang
koleksi buku, ruang koleksi majalah, ruang koleksi referensi, ruang
koleksi Audio Visual dan lain-lain.
2) Ruang Baca
Ruang baca adalah ruang yang digunakan untuk membaca bahan
pustaka. Luas ruangan ini tergantung pada jumlah pembaca/pemakai
jasa perpustakaan.
3) Ruang Pelayanan
Ruang pelayanan adalah tempat peminjaman dan pengembalian
buku, meminta keterangan kepada petugas, menitipkan barang atau tas,
mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.
4) Ruang Khusus
28
Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari ruang staf
pustakawan, kamar kecil, ruang diskusi/pertemuan, ruang
bercerita/berdiskusi untuk pemustaka dan ruang lain untuk kantin.
b. Perabot dan Peralatan untuk Perpustakaan
Perabot (furniture) di perpustakaan adalah barang-barang yang
berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang kegiatan perpustakaan
seperti meja, kursi, rak buku, papan peraga, dan lain - lain. 28
Syarat perabot yang baik dapat ditinjau dari tiga segi sebagai
berikut:
1) Segi pembuatan, perabot yang baik adalah perabot yang dibuat dari
bahan yang baik dan mudah didapat serta mempunyai konstruksi
kuat dan mudah dilaksanakan.
2) Segi pembiayaan, perabot yang baik adalah perabot yang
memerlukan biaya yang relatif murah.
3) Segi penggunaan, perabot yang baik adalah perabot yang benarbenar
sesuai dengan fungsinya, enak dan menyenangkan, mudah diatur dan
dipindah-pindahkan, serta dapat menjamin kesehatan dan
keamanan.29
28
Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, h. 44.
29 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008), h. 25.
29
Jenis – jenis perabot dan peralatan perpustakaan yang perlu
diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kegiatan layanan
perpustakaan, yaitu antara lain :
1) Lemari Penitipan Tas dan Rak Pameran
Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan tas, papan
pengumuman. Apabila terdapat petugas penjaga perpustakaan, perlu
ditambah dengan meja dan kursi untuk petugas tersebut. Perlu juga
disediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu.
2) Tempat Peminjaman/Meja Sirkulasi
Tempat peminjaman memerlukan meja yang dirancang secara
khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi
pustakawan, rak buku, mesin ketik, kereta buku, alat dan telepon.
3) Rak Koleksi Buku
Untuk koleksi buku diperlukan rak buku, khusus untuk pameran
buku. Hendaknya tiap rak diberi petunjuk tertentu mengenai buku
yang ditempatkan pada arak tersebut, contohnya menurut nomor
kelas.
4) Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar
Koleksi majalah dan surat kabar memerlukan tempat tersendiri.
Rancangan untuk rak majalah dan surat kabar ada beberapa macam
30
sehingga dapat dipilih mana yang dikehendaki sesuai dengan
kebutuhan pemustaka.
5) Meja Komputer
Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja kerja biasa.
Namun, ukuran, terutama tingginya, biasanya tidak membuat
nyaman petugas maupun pemakai yang menggunakan komputer.
Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan computer ini
digunakan meja yang dirancang khusus untuk komputer.
6) Meja dan Kursi Baca
Ruang baca dapat disediakan dalam beberapa variasi, misalnya
seseorang, empat orang dan sebagainya.
7) Meja/Kursi untuk Pustakawan
Jumlah ruangan untuk pustakawan tergantung pada jumlah
tenaga, keragaman kegiatan layanan, luas ruangan perpustakaan
secara keseluruhan.
8) Komputer
Untuk perpustakaan yang sudah maju maka keperluan
terhadap komputer ini merupakan kewajiban. Komputer ini dapat
digunakan untuk kegiatan administrasi maupun untuk otomasi
perpustakaan seperti penyimpanan file data, katalog online (OPAC
atau Online Public Access), menjalankan program atau koleksi
31
multimedia, control sirkulasi, dan bahkan termasuk penggunaan
untuk internet dan layanan digital lainnya.
9) Printer
Salah satu alat tambahan untuk melengkap komputer adalah
alat pencetak yang dihubungkan ke komputer. Gunanya adalah
untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di komputer.
Selain printer masih banyak alat – alat tambahan lain yang di
hubungkan ke komputer. Alat – alat ini diperlukan terutama oleh
perpustakaan besar yang sudah mengarah kepada perpustakaan
digital dan virtual. 30
c. Pencahayaan Ruangan Perpustakaan
Pencahayaan adalah penyinaran atau pemberian cahaya. Sedangkan
sumber cahaya adalah benda-benda yang dengan sendirinya dapat
memancarkan cahaya contohnya matahari, nyala api, benda-benda pijar
percikan listrik dan sebagainya.31 Pencahayaan didalam perpustakaan
pada umumnya cenderung lebih terang dan biasanya seragam jenisnya
secara keseluruhan. Pada perpustakaan modern juga menghendaki
bahwa beberapa tingkat pencahayaan dapat membantu pengguna dalam
30
Hartono, Dasar - Dasar Manajemen Perpustakaan Dari Masa Ke Masa, 1 (Malang:
UIN - Maliki Press, 2015), h. 278.
31 Cut Putroe Yuliana, “Unsur - Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan,” UIN Ar-
Raniry Banda Aceh, Jurnal Libra, Vol. 8 No. 1 (2016): h. 15.
32
menentukan kegiatan dan kualitas mereka ketika berada di
perpustakaan, serta penentuan jumlah lampu juga dapat memberikan
dampak yang cukup besar terhadap kenyamanan pengguna
perpustakaan.
Cahaya merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia.
Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka
diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai kebutuhannya. Dalam
kondisi yang gelap manusia tidak akan banyak melakukan aktivitas
yang produktif. 32 . Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pencahayaan merupakan pemberian cahaya yang ditimbulkan oleh
sumber cahaya dan dapat di manfaatkan di sebuah ruang untuk
kebutuhan ruangan tersebut.
Beberapa prisip dasar pencahayaan untuk ruang perpustakaanpada
umumnya,diantaranya yaitu :
1) Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada
seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area membaca.
2) Penggunaan sumber cahaya alami perlu dimaksimalkan untuk
memberikan penerangan pada siang hari.
32
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 187.
33
3) Cahaya matahari yang masuk melalui bukaan jendela harus dapat
menyinari ruangan tanpa terhalang.
4) Pengguanaan sumber cahaya buatan dapat diterapkan pada saat
tertentu, misalnya saat hari mendung atau hujan.
5) Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan
koleksi di dalam ruang perpustakaan.
6) Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian rupa
agar tidak terjadi silau yang menggangu kenyamanan pengguna. 33
d. Sirkulasi Udara
Tidak adanya pertukaran udara luar dengan udara di dalam ruangan
dapat menyebabkan ruangan terasa pengap. Situasi ini dapat
menyebabkan pemustaka tidak nyaman. Sirkulasi udara yang baik akan
menghasilkan udara yang sehat dan baik di dalam ruang perpustakaan.
Ruang perpustakaan khususnya ruang baca akan menampung banyak
pemustaka, oleh sebab itu sirkulasi udara perlu diperhatikan agar udara
yang ada di dalam ruangan tidak pengap, tidak bau, dan sejuk sehingga
pemustaka yang berada di dalamnya merasa nyaman dan tidak
kepanasan. Untuk menjaga kenyamanan ruangan diperlukan
pemasangan alat pengatur suhu, misalnya:
33
Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot
Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 36.
34
1) Memasang AC (Air Conditioner) untuk mengatur udara di ruangan.
2) Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan itu cukup baik,
misalnyadengan memasang lubang-lubang angin dan membuka
jendela pada saat kegiatan perpustakaan sedang berlangsung
3) Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara dalam
ruangan. 34
34
Septiani and Jumino, “Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior Ruang Baca Di
Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Kediri,” h. 4.
35
E. Kerangka Pemikiran
Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Standar Nasional Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Gedung/luasan Perpustakaan
Lokasi Perpustakaan
Pengaturan Kondisi Ruang
Perabot, Peralatan,
dan Perlengakapan
Sarana Perpustakaan Prasarana Perpustakaan
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dengan cara mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu masalah yang diteliti dengan tujuan untuk mengklarifikasi
suatu fenomena atau masalah yang ada.35 Selain itu jenis penelitian ini berfungsi
untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel dari
populasi yang ada dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
adalah suatu kegiatan meneliti terhadap suatu populasi atau sampel tertentu dengan
berlandaskan pada filsafat positivisme yaitu memandang suatu fenomena dapat
dikelompokkan, diamati, terukur, cukup tetap dan konkret, serta memiliki
hubungan gejala bersifat sebab akibat. Teknik pengambilan sampel pada
pendekatan ini dapat dilakukan secara acak atau random, dengan pengumpulan
datanya menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif yang
bertujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.36 Lebih jelasnya lagi, penelitian
35
Mohammad Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya,” Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1 (June 2011): h. 132.
36 Naila Hayati, “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuantitatif
Dan Metode Kualitatif),” Jurnal Tarbiyah Al - Awlad, Vol. 4 No. 1 (2015): h. 347.
37
kuantitatif merupakan kegiatan penelitian dengan cara meneliti hubungan suatu
variabel dengan menggunakan metode-metode untuk menguji suatu teori tertentu.
Biasanya variabel-variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen penelitian
sehingga menghasilkan data yang berupa angka-angka untuk dapat dianalisis
dengan berdasarkan menggunakan prosedur statistik.37
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
pertama dari lokasi/objek penelitian.38 Data primer yang diperoleh peneliti yaitu
dari hasil kuesioner dan profil objek penelitian yaitu Perpustakaan Universitas
Satya Negara Indonesia.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data yang
dibutuhkan dengan diperoleh melalui literatur yang mempunyai hubungan
dengan penelitian ini.39 Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data sekunder
dari artikel jurnal ilmiah, buku, dan laporan.
37
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, Dan Mixed,
3rd ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 5.
38 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA LAN Press,
1999), h. 52.
39 Emzir, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kuanlitatif (Jakarta: Grafindo
Persada, 2008), h. 52.
38
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini yang dapat menjadi sumber data
penelitian.40 Populasi dalam penelitian ini diambil dari setiap pemustaka di
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) dari kalangan
mahasiswa.
Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 4.537 orang,
dan ini merupakan jumlah pengunjung mahasiswa Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI) selama tahun 2017.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari hasil populasi yang dipilih. Tujuan dari
menarik sampel ini untuk memperoleh data yang sebenarnya sesuai dengan
populasi yang menjadi target penelitian.41 Teknik penarikan sampel yang
digunakan peneliti yaitu accidental sampling atau disebut juga sampel
konvenien (convenience sampling) yang merupakan memilih sampel dari siapa
40
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan
Perhitungan Manual Dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 30.
41 Nurhayati, “Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random Dengan
Stratified Random,” ICT Research Center UNAS, Jurnal Basis Data, Vol. 3 No. 1 (Mei 2008):
h. 20.
39
saja yang kebetulan dijumpai oleh peneliti dan sesuai menurut peneliti.42 Rumus
yang akan peneliti pakai untuk menentukan besar sampel yaitu dengan rumus
Solvin.43
𝑛 =𝑁
1 + Ne²
𝑛 =4.537
1 + 4.537 (10%)²
=4.537
1 + 4.537 (0,01)
=4.537
1 + 45,37
=4.537
46,37
n = 97,85 = 98 (dibulatkan)
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi
42
Dyas Sulistyaningrum, “Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Variety Seeking,”
Universitas Negeri Semarang, Journal of Social and Industrial Psychology, Vol. 1 No. 2
(November 2012): h. 43.
43 Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan Perhitungan
Manual Dan SPSS, h. 34.
40
e = Interval keyakinan (0,01)
Maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 98
mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, tempat yang peneliti jadikan sebagai
tempat penelitian yaitu di Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
(USNI), yang beralamat Jalan Arteri Pondok Indah, No. 11, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan.
Adapun waktu penelitian yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Tempat dan Waktu Penelitian
No. Kegiatan Waktu
Mar Apr Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan
1. Penyerahan
Proposal
2. Sidang Proposal
3. Bimbingan Skripsi
4. Penyebaran
Kuesioner Kepada
Responden
5. Observasi sarana
dan prasarana SNP
Tahun 2013
6. Pengesahan Skripsi
7. Sidang Skripsi
41
E. Instrumen Penelitian
Tabel 3. 2
Instrumen Penelitian
No. Variabel Indikator Pernyataan
1. Persepsi
Pemustaka
a. Lokasi
Perpustakaan
1) Lokasi Perpustakaan USNI mudah
dijangkau
2) Lokasi Perpustakaan USNI berada di
pusat kegiatan Pembelajaran
b. Perabot,
perlengkapan
dan Peralatan
untuk
Perpustakaan
1) Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot
Perpustakaan USNI sudah Lengkap
dan Memadai
2) Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot
Perpustakaan USNI tertata dengan
Baik dan Rapih
3) Lemari Penitipan Tas sudah memadai
4) Tempat Peminjaman Buku/Meja
Sirkulasi (Meja, Kursi Staf
Pustakawan, Rak Buku, Komputer,
Telpon dan lainnya sudah memadai
5) Rak Koleksi Buku sudah memadai
6) Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar
sudah baik dan memadai
7) Rak koleksi Referensi sudah memadai
8) Kursi dan Meja Komputer sudah
memadai
9) Perlu penambahan Kursi dan Meja
Komputer
10) Meja dan Kursi baca sudah memadai
11) Perlu penambahan meja dan kursi
baca
c. Ruang
Perpustakaan
1) Gedung/luas Perpustakaan USNI
sudah memadai
2) Luas Ruang Koleksi Perpustakaan
USNI sudah memadai
3) Luas Ruang Referensi Perpustakaan
USNI sudah memadai
42
4) Luas Ruang BI Corner Perpustakaan
USNI sudah memadai
5) Luas Ruang Baca Perpustakaan USNI
sudah memadai
6) Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan
USNI sudah memadai
7) Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang
Tamu, Ruang Staf Pustakawan dan
ruang lainnya) Perpustakaan USNI
sudah memadai
8) Perlu penambahan ruang khusus
seperti ruang seminar/teater, lobi,
tempat ibadah dan ruang lainnya
d. Pencahayaan
Ruang
Perpustakaan
1) Pencahayaan/Penerangan di setiap
ruang Perpustakaan USNI sudah baik
2) Pencahayaan alami/cahaya matahari
di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik
3) Penerangan buatan/listrik di setiap
ruang Perpustakaan USNI sudah baik
4) Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf
Pustakawan, Ruang Tamu dan
lainnya) Perpustakaan USNI berada di
ruang yang terang
5) Ruang Referensi Perpustakaan USNI
sudah berada di tempat yang terang
6) Ruang BI Corner Perpustakaan USNI
sudah berada di tempat yang terang
7) Pencahayaan ruang koleksi buku
Perpustakaan USNI sudah baik
8) Pencahayaan ruang
peminjaman/sirkulasi Perpustakaan
USNI sudah baik
43
9) Pencahayaan ruang baca perpustakaan
USNI sudah baik
e. Sirkulasi Udara 1) Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI
sudah baik
2) Terasa pengap ketika berada di ruang
Perpustakaan USNI
3) Kelembaban Perpustakaan USNI
sudah baik
4) Temperature Perpustakaan sudah baik
5) Penempatan Jendela/ Ventilasi di
Perpustakaan USNI sudah tepat
6) Ukuran jendela di perpustakaan USNI
sudah tepat
7) Meja baca berada di ruang yang
berudara segar dan sejuk
8) Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/
AC
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa observasi,
kuesioner, kajian kepustakaan, dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengamati
tingkah laku manusia secara langsung. Observasi hanya berfokus dengan aspek
tingkah laku saja, bukan secara keseluruhan.44 Jadi, observasi merupakan
penelitian yang datanya diperoleh dari pengamatan langsung terhadap objek
44
Nina Martini and Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 12.
44
penelitian yaitu pemustaka yang berada di Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia (USNI).
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan pernyataan atau pertanyaan secara tertulis kepada para
respondennya yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk dijawab.45 Responden
yang dimaksud yaitu seluruh pemustaka Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI) dari kalangan mahasiswa.
3. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan adalah literatur penelitian yang datanya diambil dari
keseluruhan atau hanya sebagian dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel,
jurnal, laporan, koran, dan lain sebagainya).46 Maka data-data kepustakaan harus
memiliki kualitas yang baik. Memiliki data yang otentik serta data yang up-to
date. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat tepercaya dan akurat. Literatur yang
digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini mayoritas diambil dari jurnal
ilmiah dan sebagian dari buku.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa gambar maupun
suara yang menjadi pelengkap data yang bersifat tekstual. Dalam penelitian ini,
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D) (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 142.
46 Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, h. 65.
45
peneliti menggunakan gambar, foto serta data-data dari Perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) sebagai pelengkap data yang
bersifat tekstual.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, maka selanjutnya data dianalisis melalui beberapa
tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekan atau memeriksa data yang telah
dikumpulkan dari lapangan. Pengecekan ini diperlukan karena kemungkinan
terdapat data yang tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai kebutuhan. Tujuan
dilakukannya editing yaitu untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan serta
kekurangan data yang terdapat pada catatan di lapangan.47
2. Tabulasi
Tabulasi merupakan proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang
telah diberikan kode sesuai dengan kebutuhan analisis.48
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan
mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan interpretasi.
47
Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan Perhitungan
Manual Dan SPSS, h. 86.
48 Siregar, h. 88.
46
Analisis data berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud yang dapat
dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat
ditelaah serta diuji.49
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif persentase. Deskriptif persentase diolah dengan menggunakan cara
frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen. Rumusnya adalah
sebagai berikut :
𝑃 =F
N x 100%
Keterangan :
P = Angka persentase untuk setiap kategori
F = Frekuensi jawaban responden
N = Total sampel yang diolah50
Sedangkan dalam menganalisis data kuesioner yang telah disebarkan kepada
responden, penulis akan memberi bobot penilaian terhadap pernyataan-pernyataan
yang disediakan. Dalam pemberian bobot penilaian penulis menggunakan metode
49
Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.
332.
50 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), h. 25.
47
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.51
Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
jawaban dari sangat positif sampai dengan negatif, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Namun untuk menghindari responden
memilih ragu-ragu, maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi. Untuk masing-masing penilaian tersebut, antara lain:
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4
2. Setuju (S) diberi nilai 3
3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1
Langkah selanjutnya, dari setiap pernyataan yang terdapat bobot penilaian
dikalikan dengan frekuensi jawaban dari responden, setelah mendapatkan nilai atau
skor dilakukan penjumlahan total nilai atau skor yang diperoleh. Lalu hasil total
nilai atau skor dibagi dengan jumlah kuesioner yang disebarkan untuk
mendapatkan nilai skor rata-rata. Rumus dari nilai skor rata-rata sebagai berikut:
Keterangan:
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 136.
48
(x bar atau x garis) = rata-rata x
Ʃx = Jumlah seluruh nilai x
n = Jumlah seluruh nilai n52
Setelah mengetahui skor rata-rata dari tiap pernyataan, maka tahap berikutnya
adalah menafsirkan skor rata-rata. Untuk menafsirkan skor rata-rata, penulis
menggunakan perhitungan skala interval. Untuk menentukan skala interval, yaitu
dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah. Rumus
skala interval, yaitu:
Skala Interval = a(m-n) : b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan53
52
Usman Husaini and Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), h. 89.
53 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2004), h. 202.
49
Skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah
satu dan skor tertinggi adalah empat, maka dapat dihitung {1(4-1) : 4}= 0,75. Jadi
jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:54
1. Sangat Positif 3,28 – 4,03
2. Positif 2,52 – 3,27
3. Negatif 1,76 – 2,51
4. Sangat Negatif 1,00 – 1,75
54
Simamora, h. 203.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
1. Sejarah Perputakaan Universitas Satya Negara Indonesia
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia merupakan jantung dari
sumber ilmu dan pembelajaran untuk menunjang Program Tridarma Perguruan
Tinggi. Tujuan utamanya membantu perguruan tinggi tersebut dalam mencapai
tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri
Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat)
maka fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu
melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi, yang termasuk perpustakaan
perguruan tinggi ialah perpustakaan universitas yang disebut Unit Pelaksana
Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan) fakultas, jurusan, bagian, departemen
(bukan departemen seperti kementerian), institut, sekolah tinggi, politeknik,
akademik, perpustakaan program pascasarjana maupun perpustakaan program
non gelar. Sejarah berdirinya perpustakaan tidak dapat dipisahkan dengan
institusi induknya, yaitu Universitas Satya Negara Indonesia yang berdiri sejak
tahun 1989 dan beralamat di Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama
Jakarta Selatan.55
55 Informasi Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, January 2019,
https://perpustakaan.usni.ac.id/index.php?p=libinfo.
51
Selama ini perpustakaan sudah beberapa kali melakukan pergantian di
posisi kepala perpustakan. Kepala perpustakaan pertama yaitu dari periode
tahun 1990 oleh Sri R. dan dilanjutkan oleh Alm. Holomon tahun 1995. Pada
tahun 2005 Ratna Nababa sebagai kepala perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia. Selanjutnya Rektor Universitas Satya Negara Indonesia
melantik kepala perpustakaan Tri Utami. S.Hum pada tahun 2010. Dan
dilanjutkan dengan kepala perpustakaan yang baru yaitu Santi Pratiwi S.IP.
M.Pd menggantikan kepala perpustakaan sebelumnya. Pada tahun 2013 Risna
S.Hum menjabat sebagai kepala perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia. Kemudian rektor menugaskan Bertha Komala Sinambela, S.Sos.
M.Si sebagai pejabat sementara pada tahun 2015. Selanjutnya pada tahun 2016
rektor menugaskan Febri Nurul Huda, S.IP menggantikan pemimpin
sebelumnya sebagai kepala perpustakaan hingga sekarang.
Terbukti dengan semakin banyaknya perubahan yang terjadi dalam rangka
memajukan diri. Beberapa perubahan tersebut meliputi gedung fasilitas, dana,
koleksi, dan infrastruktur lainnya. Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas pihak Universitas Satya
Negara Indonesia membangun gedung perpustakaan baru agar minat baca
semakin meningkat. Pada tanggal 7 September 2015 Rektor Universitas Satya
Negara Indonesia meresmikan gedung perpustakaan baru di lantai 4, yang
awalnya terletak di lantai 1 bersebelahan dengan ruang tata usaha, dengan
fasilitas yang cukup baik dalam ruang baca, ruang koleksi, dan sistem
52
pelayanan. Pemimpin Universitas Satya Negara Indonesia sekarang ini mampu
mengantarkan pustakawan dan perpustakaan menjadi modern dalam segi
sistem teknologi informasi, dan komunikasi agar perpustakaan dapat membantu
dalam kegiatan belajar di lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia.56
2. Visi Misi Perpustakaan
Visi
Sesuai dengan visi dan misi Universitas Satya Negara Indonesia.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia memiliki visi yakni, menjadi
perpustakaan menyediakan layanan informasi dan penelitian bagi civitas
akademika Universitas Satya Negara Indonesia dan terwujudnya peningkatan
pemanfaatan perpustakaan setiap waktu sebagai sarana kegiatan Tridarma
Universitas.
Misi
a. Menyediakan semua bentuk informasi yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku di Universitas Satya Negara Indonesia.
b. Mengolah informasi agar bisa diakses oleh pengguna dengan mudah, cepat
dan tepat
c. Memberikan fasilitas yang memadai agar dapat mewujudkan fungsi
perpustakaan sebagai sarana bantu proses belajar mengajar dan penelitian
56 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda, Desember 2018.
53
d. Menyelenggarakan pelayanan teknis/pengolahan bahan pustaka terotomasi
demi terciptanya sumber informasi dan penelusuran informasi ilmu
pengetahuan secara offline maupun online secara cepat, tepat dan effisien.
e. Menyelenggarakan pelayanan pemakai bahan pustaka dan pelayanan
informasi secara manual dan online.
f. Menyelenggarakan pelayanan multimedia, internet, dan digital library, e-
journal dan e-book.
g. Melakukan peningkatan kualitas tenaga perpustakaan (tenaga administrasi
dan pustakawan), melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya,
dan lainnya.57
3. Fungsi Perpustakaan
a. Menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian serta pengabdian
masyarakatnya.
b. Mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi keseluruh
civitas perguruan tinggi
c. Tempat pelestarian informasi dan teknologi.
4. Tujuan Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia diselenggarakan dengan
tujuan :
57 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.
54
a. Menunjang terselenggaranya penelitian bagi civitas akademika Universitas
Satya Negara Indonesia sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
berkembang dengan baik.
b. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar Universitas Satya Negara
Indonesia dalam pengumpulan, pengolahan, serta penyebarluasan informasi
ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Meningkatkan cara mengakses informasi baik di dalam kampus maupun di
luar kampus.
d. Melakukan pemanfaatan koleksi secara bersama dengan perpustakaan lain
sehingga memperluas pencarian maupun penyebaran informasi.58
58 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.
55
5. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah tabel struktur organisasi perpustakaan USNI : 59
59 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.
Penanggung Jawab (Pembantu Rektor I)
Dr. Ir. Hj. Dwi Ernaningsih, M.Si
Kepala Perpustakaan
Febri Nurul Huda, S.IP
Staff ( Pengolahan )
Adit Saputra, S.IP
Staff (Pelayanan dan Administrasi)
Nia Daniati, A.Md
Koordinator Kebersihan
Edi Junaidi
Staff (Pelayanan Teknis)
Gembol
56
B. Hasil Penelitian
1. Sarana dan prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
berdasarkan Standar Nasional Perguruan Tinggi
a. Lokasi Perpustakaan
Lokasi Perpustakan USNI mudah dijangkau oleh pemustaka karena tepat
berada di antara bangunan ruang kelas dan memiliki lift yang sering
digunakan sebagai jalur lalu lintas civitas akademik. Berdasarkan SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013, lokasi perpustakaan perguruan tinggi berada
di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah untuk dijangkau oleh peserta
didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Maka, lokasi perpustakaan USNI
sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
b. Luas dan Komposisi Ruang
Luas ruang merupakan faktor dalam menentukan keleluasaan pemustaka
dalam memanfaatkan tiap-tiap ruang di perpustakaan. Jumlah keseluruhan
luas ruang Perpustakaan USNI tersebut didapatkan dari masing-masing ruang
yang terdapat di Perpustakaan USNI.
Sedangkan untuk komposisi ruang di Perpustakaan USNI terbagi menjadi
tiga bagian/ wilayah/ area. Penulis membagi bagian/ wilayah/ area yang
meliputi area koleksi di Perpustakaan USNI, terdiri dari ruang koleksi buku
umu dan ruang koleksi referensi. Area pemustaka, terdiri dari ruang baca,
ruang baca BI Corner/Referensi dan ruang diskusi. Area kerja Perpustakaan
USNI terdiri dari area sirkulasi, dan ruang kepala perpustakaan. Tambahan
57
arean lainnya terdiri dari ruang toilet perempuan dan ruang toilet laki – laki.
Berikut tabel luas dan komposisi ruang/ area di Perpustakaan USNI.
Tabel 4. 1 Luas dan Komposisi Ruang
Jenis Ruang/Area Luas Jumlah Persentase
Area Koleksi
Ruang Koleksi
Buku Umum
18,4 m x 4,2 m = 77,28
m²
121,8 m² 37,4 %
Ruang Koleksi
Referensi
8,4 m x 5,3 m = 44,52 m²
Area Pemustaka
Ruang Baca 20 m x 3,5 m = 70 m² 96,8 m² 29,5 %
Ruang Baca BI
Corner/ Referensi
3 m x 3,6 m = 10,8 m²
Ruang Diskusi 3,2 m x 5 m = 16 m²
Area Kerja
Area Sirkulasi 4 m x 4,7 m = 18,8 m² 70,8 m² 21,7 %
Ruangan Kepala
Perpustakaan
10,4 m x 5 m = 52 m²
Tambahan Area Lainnya
Ruang Toilet
Perempuan
5,2 m x 3,5 m = 18,2 m² 36,4 m² 11 %
Ruang Toilet Laki –
Laki
5,2 m x 3,5 m = 18,2 m²
Luas Perpustakaan
Usni
325,8 m²
Dapat dilihat dari hasil penjabaran di atas untuk luas Perpustakaan USNI
adalah 325,8 m². Pada SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, luas ruang
perpustakaan didasarkan pada jumlah seluruh mahasiswa yang berada di
lingkungan perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa aktif USNI semester ganjil
2018 adalah 2.965 yang terdiri dari 4 fakultas, yaitu fakultas teknik, fakultas
ilmu perikanan dan kelautan, fakultas ekonomi, dan fakultas ilmu social dan
ilmu politik.
58
Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, jumlah mahasiswa di USNI
2.965 x 0,4 m² = 1.186 m². Dapat diketahui bahwa luas ruang Perpustakaan
USNI belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Sedangkan menurut SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, komposisi ruang
terbagi menjadi empat area, yaitu area koleksi, area pemustaka, area kerja,
dan area lain, toilet, ruang tamu, seminar/ teater, lobi.
Luas area koleksi adalah 121,8 m2 (37,4%). Hasil dari luas area koleksi
didapatkan dari penjumlahan ruang koleksi buku umum, dan ruang koleksi
referensi. Dalam SNP Perguruan Tinggi, persentase untuk area koleksi
sebesar 45%, maka luas untuk area koleksi di Perpustakaan USNI kurang dari
SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Luas area pemustaka adalah 96,8 m2 (29,5%). Hasil dari luas area
pemustaka didapatkan dari penjumlahan ruang baca, ruang baca BI
Corner/Referensi, dan ruang diskusi. Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun
2013, persentase untuk area pemustaka sebesar 25%, maka luas untuk area
pemustaka di Perpustakaan USNI melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun
2013.
Luas area kerja adalah 70,8 m² (21,7%). Hasil dari luas area kerja
pemustaka didapatkan dari penjumlahan area sirkulasi, dan ruang kepala
perpustakaan. Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, persentase untuk
59
area kerja sebesar 10%, maka luas untuk area kerja di Perpustakaan USNI
melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 terdapat area lain, seperti toilet,
ruang tamu, seminar/ teater, dan lobi sebesar 20%, namun berdasarkan hasil
observasi yang penulis lakukan di Perpustakaan USNI, area lain, seperti
ruang tamu, seminar/ teater, dan lobi Perpustakaan USNI belum memilikinya.
Tetapi di Perpustakaan USNI terdapat ruang toilet sebesar 36,4 m² (11%) dan
belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
c. Sarana
Sarana merupakan alat penunjang untuk suatu tujuan tertentu. Salah
satunya perpustakaan yang memerlukan sarana untuk mendukung rangkaian
kegiatan bagi pustakawan ataupun pemustaka. Menurut observasi yang
penulis lakukan, terdapat meja baca untuk pemustaka yang bentuknya cukup
lebar dan di skat oleh lapisan kaca sehingga penulis menghitung setiap meja
untuk pemustaka menjadi 2 meja. Tidak hanya itu, meja untuk pemustaka
terletak diruang diskusi dan ruang baca BI Corner yang bentuknya melebihi
meja baca pada umumnya, sehingga dapat menampung 5 sampai 10 orang
dan meja tersebut tidak dilengkapi dengan kursi, karena ditujukan untuk
menjadi meja baca lesehan. Untuk kursi sirkulasi terdapat 1 kursi yang tidak
layak pakai tetapi masih dipergunakan di ruang sirkulasi tersebut. Pendingin
ruang atau yang kita kenal dengan AC, di perpustakaan USNI terdapat 2 yang
tidak berfungsi, karena AC tersebut mengeluarkan air sehingga perpustakaan
60
USNI memutuskan untuk tidak menyalakan AC tersebut untuk keselamatan
semua yang berada di perpustakaan. Penulis juga melihat ada wifi yang aktif
untuk di gunakan di perpustakaan, tetapi terdapat 1 wifi yang tidak dapat
diakses oleh semua yang berada di perpustakaan, karena belum jelas kendala
wifi tersebut. Pada rak jurnal dan terbitan berkala rak tersebut tidak dilindungi
oleh apapun, sehingga terdapat buku – buku yang sudah keriting – keriting
dan kurang baik.
Ruang baca untuk pemustaka terdapat 10 meja yang dihitung menjadi 2
dan terletak diantara rak koleksi buku umum. Kursi untuk pemustaka pun
sama yang terletak di antara koleksi buku umum. Untuk meja dan kursi kerja
untuk pustakawan terletak pada ruangan kepala perpustakaan. Rak terbitan
berkala dan jurnal berada di samping dan belakang meja sirkulasi, sehingga
jika pemustaka sedang berada di meja sirkulasi dapat melihat koleksi apa saja
yang ada di rak jurnal dan rak terbitan berkala. Lemari penitipan tas pun sama,
terletak di depan meja sirkulasi sehingga pemustaka sebelum melakukan
kegiatan di perpustakaan dapat menyimpan barang – barang bawaannya di
lemari penitipan. Rak referensi terbagi menjadi 2 bagian, yang pertama
terletak di depan ruang BI Corner dan yang kedua terletak di ruang referensi.
Rak sepatu terdapat di luar perpustakaan, tepatnya di depan lift, sehingga
semua yang berkunjung ke perpustakaan hendak melepaskan alas kakinya.
Papan pengumuman pun sama, berada di luar perpustakaa, sehingga
pengunjung tau apa saja informasi yang ada di papan pengumuman tersebut.
Untuk printer, wifi, dan telephone di perpustakaan USNI terbagi di setiap
61
ruang, yang pertama printer terdapat di ruang kepala perpustakaan dan di
ruang sirkulasi, yang kedua wifi di ruang sirkulasi dan di ruang referensi,
yang ketiga telephone yang berada di ruang sirkulasi dan ruang kepala
perpustakaan.
Berikut adalah tabel sarana yang ada di perpustakaan USNI :
Tabel 4. 2 Tabel Sarana di Perpustakaan USNI
Jenis Jumlah Kondisi
Meja baca pemustaka 22 Baik
Kursi baca pemustaka 18 Baik
Meja kerja pustakawan 3 Baik
Kursi kerja pustakwan 3 Baik
Meja sirkulasi 1 Baik
Kursi sirkulasi 3 1 rusak
Rak buku 14 Baik
Rak terbitan berkala 2 Baik
Rak jurnal 1 Baik
Rak referensi 8 Baik
Rak sepatu 2 Baik
Lemari penitipan tas 4 Baik
Papan pengumuman 1 Baik
Komputer katalog 2 Baik
komputer kerja pustakawan 3 Baik
Buku inventaris koleksi buku 2 Baik
Printer 2 Baik
Ac 13 2 rusak
Wifi 2 1 tidak dapat di aktifkan
Telephone 2 Baik
Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan
dibagi menjadi empat bagian, yaitu perabot kerja, perabot penyimpanan,
peralatan multimedia, dan perlengkapan lain.
Dapat dilihat dari penjabaran di atas, Perpustakaan USNI memiliki
berbagai macam sarana perpustakaan, seperti meja baca untuk pemustaka
62
berjumlah 22, kursi untuk pemustaka 18, meja kerja pustakawan 3, kursi kerja
untuk pustakawan 3, dan meja sirkulasi 1. Berdasarkan SNP Perguruan
Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan, khususnya jenis perabot kerja,
minimum terdiri atas kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja
pustakawan, meja sirkualsi, dan meja multimedia. Maka, untuk jenis perabot
kerja Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun
2013.
Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, perabot penyimpanan,
minimum terdiri atas rak buku, rak majalah, rak surat kabar, lemari/laci
katalog, dan lemari yang dapat dikunci. Perabot penyimpanan yang terdapat
di Perpustakaan USNI, meliputi rak buku dan rak referensi dengan jumlah 22,
rak terbitan berkala dan rak jurnal 3, dan lemari penitipan tas 1. Maka, untuk
jenis perabot penyimpanan di Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Selanjutnya, untuk peralatan multimedia yang terdapat pada SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013, sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set
komputer. Peralatan multimedia yang terdapat di Perpustakaan USNI
meliputi komputer katalog berjumlah 2 buah, dan komputer untuk kerja
pustakawan 4 buah. Maka, untuk peralatan multimedia di Perpustakaan USNI
sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Terakhir, untuk perlengkapan lainnya yang terdapat dalam SNP Perguruan
Tinggi Tahun 2013, minimum terdiri atas buku inventaris untuk mencatat
koleksi perpustakaan, buku pegangan pengolahan untuk pengatalogan bahan
63
pustaka, yaitu bagan klasifikasi, daftar tajuk subjek, dan peraturan
pengatalogan, serta papan pengumuman. Perlengkapan lainnya yang terdapat
di perpustakaan USNI yaitu, buku inventaris koleksi perpustakaan dengan
jumlah 2 buah, dan 1 papan pengumuman. Maka, untuk perlengkapan lain di
Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
d. Pencahayaan/Penerangan
Pencahayaan/ penerangan di dalam ruang perpustakaan sangat diperlukan
karena untuk mendukung kegiatan di dalam ruang perpustakaan.
Pencahayaan/penerangan ruang yang kurang terang juga dapat membuat mata
menjadi cepat lelah untuk pemustaka perpustakaan dan pustakawan yang
bekerja di perpustakaan, selain dari kesehatan manusia, kesehatan dari
koleksi-koleksi perpustakaan juga dapat terpengaruh. Agar ruang tidak terlalu
lembab yang menyebabkan timbulnya binatang perusak koleksi, maka
dibutuhkan sebuah pencahayaan/ penerangan yang ideal untuk masing-
masing ruang di perpustakaan.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, pengukuran intensitas
cahaya dilakukan dengan menggunakan aplikasi Lux Light Meter, yaitu
aplikasi yang dapat mengukur intensitas cahaya di dalam ruangan. Dalam
mengukur intensitas cahaya penulis mengambil rata-rata intensitas cahaya
dari setiap sudut ruang, sehingga hasil dari pengukuran cahaya tersebut lebih
akurat.
64
Masing-masing ruang Perpustakaan USNI memiliki intensitas cahaya yang
berbeda-beda. Ketika memasuki pintu masuk, ruangan pertama adalah
sirkulasi dan ruang baca yang hanya di batasi dengan penyekat berbentuk rak
buku, dan bersebelahan dengan ruang koleksi buku umum. Pada ruangan
tersebut terdapat 18 lampu neon yang terbagi – bagi, ruang sirkulasi terdapat
3 buah lampu yang tetap menyala, ruang koleksi buku umum 10 lampu dan
ruang baca terdapat 5 lampu yang siang hari di matikan, karena ruang baca
dan ruang koleksi buku umum terdapat 10 jendela yang terbuat dari kaca dan
almunium, sehingga pada siang hari terdapat cahaya dari matahari. Setelah
melihat ruang baca dan ruang koleksi buku umum terdapat ruang diskusi yang
letaknya di sudut ruang baca yang hanya di batasi dengan penyekat ruangan
yang berukuran 1m x 2,5m, di ruangan ini terdapat 2 lampu neon yang pada
siang hari dimatikan, karna terdapat 2 buah jendela yang terbuat dari kaca dan
almunium.
Jika dilihat dari ruang sirkulasi sebelah kiri terdapat ruang baca, ruang
koleksi buku umum, dan ruang diskusi. Selanjutnya di sebalah kanan terdapat
ruang BI Corner yang memiliki 5 lampu neon yang tetap menyala, sebelum
sampai berjalan di ruang BI Corner penulis melihat rak buku berisikian
kumpulan tesis yang memiliki 3 lampu neon. Setelah dari ruang BI Corner
kita dapat melihat ruangan kepala perpustakaan/staf perpustakaan yang
memiliki 6 lampu neon, dan disebelah ruang kepala perpustakaan/staf
perpustakaan kita dapat melihat ruang referensi yang hanya di sekat dengan
kaca berbentuk seperti jendela besar dan terdapat gorden untuk menutupi
65
ruang kepala perpustakaan/staf perpustakaan, pada ruang ini terdapat 5 lampu
neon yang tetap menyala.
Berikut tabel intesitas cahaya di masing – masing ruang perpustakaan
USNI :
Tabel 4. 3 Pencahayaan/Penerangan
Jenis Ruang/Area Intensitas Cahaya
Ruang sirkulasi 377 lumen
Ruang koleksi buku umum 537 lumen
Ruang baca 492 lumen
Ruang diskusi 340 lumen
Ruang referensi 426 lumen
Ruang baca BI Corner/Referensi 431 lumen
Ruang kepala perpustakaan 543 lumen
Dapat dilihat dari hasil penjabaran di atas untuk intensitas cahaya ruang-
ruang di Perpustakaan USNI, yaitu hasil yang didapat untuk ruang sirkulasi
adalah 377 lumen. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 intensitas
cahaya untuk ruang sirkulasi yaitu 600 lumen. Maka intensitas cahaya di
ruang sirkulasi belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Intensitas cahaya di ruang koleksi buku umum di Perpustakaan USNI
adalah 573 lumen, dan intensitas cahaya ruang referensi 426 lumen.
Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, intensitas cahaya untuk
ruang koleksi buku yaitu 200 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang koleksi
buku umum, dan ruang ruang referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi
Tahun 2013.
66
Intensitas cahaya di ruang baca Perpustakaan USNI adalah 492 lumen,
ruang diskusi 340 lumen, dan ruang baca BI Corner/Referensi 431 lumen.
Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 intensitas ruang untuk ruang
baca yaitu 400 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang baca dan ruang baca
BI Corner/Referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, untuk
ruang diskusi belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Intensitas cahaya diruang kepala Perpustakaan USNI adalah 543 lumen.
Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 untuk ruang kerja adalah
400 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang kepala perpustakaan melebihi
SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
e. Temperatur dan kelembaban
Kondisi temperatur dan kelembaban ruang merupakan salah satu faktor
penting yang berkenaan dengan masalah desain interior. Faktor temperatur
dan kelembaban sangat mempengaruhi kenyamanan bagi para pemustaka
maupun pustakawan dalam aktivitasnya masingmasing dalam suatu ruang.
Di samping itu, kelembaban ruang dan temperatur juga sangat
mempengaruhi kondisi koleksi perpusatakaan itu sendiri.
Berdasarkan hasil pengukuran temperatur dan kelembaban ruang dengan
menggunakan alat humadity meter menunjukkan bahwa setiap ruang di
Perpustakaan USNI memiliki suhu dan temperatur berbeda – beda. Pada
ruang sirkulasi terdapat 1 AC, ruang koleksi buku umum dan ruang baca
memiliki 6 AC, dan ruang diskusi 1 AC. Selanjutnya ruang referensi
67
memiliki 1 AC, ruang kepala Perpustakaan meliki 2 AC, dan ruang baca BI
Corner/Referensi memiliki 1 AC. Pendingin ruangan tersebut tetap selalu
dinyala, agar para pengguna perpustakaan tetap nyama ketika berada di
ruang – ruangan tersebut. Berikut temperatur dan kelembaban ruang di
Perpustakaan USNI:
Tabel 4. 4 Temperatur dan kelembaban
Jenis Ruang/ Area Kelembaban Temperatur
Ruang sirkulasi 51,5% 29,45˚C
Ruang koleksi buku umum 62,3% 28,93˚C
Ruang baca 64% 31˚C
Ruang diskusi 51,5% 27,8˚C
Ruang referensi 63,5% 29˚C
Ruang baca BI Corner/Referensi 62,3% 28,6˚C
Ruang kepala perpustakaan 46,6% 28,46˚C
Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, hanya terdapat dua standar
kelembaban ruang perpustakaan, yaitu ruang koleksi buku dan ruang
microfilm. Karena di Perpustakaan USNI tidak memiliki ruang microfilm,
maka penulis tidak menjabarkan ruang tersebut.
Dapat dilihat dari hasil penjabaran diatas, temperatur ruang sirkulasi
adalah 29,45˚C, dan ruang kepala perpustakaan 28,46˚C. Berdasarkan SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013, temperature untuk ruang kerja yaitu 20˚ - 25˚
celcius. Maka ruang sirkulasi dan ruang kepala perpustakaan melibihi SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Kelembaban di ruang koleksi buku umum adalah 62,3%, dan ruang
68
referensi 63,5%. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi kelembaban ruang
koleksi buku umum yaitu 45 – 55%. Maka ruang koleksi buku umum dan
ruang referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Temperatur ruang baca adalah 31˚C, ruang baca BI Corner/Referensi
28,6˚C, dan ruang diskusi 27,8˚C. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi area
baca pemustaka yaitu 20˚ - 25˚ celcius. Maka ruang baca, ruang baca BI
Corner/Referensi, dan ruang diskusi melibihi SNP Perguruan Tinggi Tahun
2013.
2. Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI berdasarkan persepsi
pemustaka
a. Lokasi Perpustakaan
Letak lokasi untuk perpustakaan harus dapat dijangkau atau mudah
untuk ditemukan oleh pemustaka dan lokasi perpustakaan harus dekat
dengan kegiatan belajar-mengajar. Berikut tabel - tabel yang berkaitan
dengan lokasi Perpustakaan USNI :
Tabel 4. 5
Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 28 112 28,6 %
Setuju 3 62 186 63,3%
Tidak Setuju 2 7 14 7,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Jumlah 98 313 100%
Skor Rata – Rata X= 313/98 = 3.19
69
Dari tabel di atas tentang lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau,
yaitu 28 orang (28,6%) menyatakan sangat setuju, 62 orang (63,3%)
menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang
(1%) menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,19 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Perpustakaan USNI berada di Lokasi yang
mudah dijangkau. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada
pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 6
Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan Pembelajaran
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 21 84 21,4%
Setuju 3 68 204 69,4%
Tidak Setuju 2 9 18 9,2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 306 100%
Skor Rata – Rata X= 306/98 = 3.12
Dari tabel di atas tentang lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat
kegiatan pembelajaran, yaitu 21 orang (21,4%) menyatakan sangat setuju, 68
orang (69,4%) menyatakan setuju, 9 orang (9,2%) menyatakan tidak setuju,
dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
70
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,12 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan
pembelajaran. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada
pada 2,52–3,27.
b. Ruang Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
Berikut tabel-tabel yang berkaitan dengan luas Perpustakaan ITI :
Tabel 4. 7
Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 13 52 13,3%
Setuju 3 62 186 63,3%
Tidak Setuju 2 22 44 22,4%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Jumlah 98 284 100%
Skor Rata – Rata X= 284/98 = 2,89
Dari tabel di atas tentang Gedung/luas perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 68 orang
(63,3%) menyatakan setuju, 22 orang (22,4%) menyatakan tidak setuju, dan
1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,89 pemustaka
menyatakan positif. Artinya gedung/luas perpustakaan USNI sudah memadai.
Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
71
Tabel 4. 8
Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 7 28 7,1 %
Setuju 3 57 171 58,2%
Tidak Setuju 2 32 64 32,7%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2%
Jumlah 98 265 100%
Skor Rata – Rata X= 265/98 = 2,70
Dari tabel di atas tentang luas ruang koleksi perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju, 57 orang (58,2%)
menyatakan setuju, 32 orang (32,7%) menyatakan tidak setuju, dan 2 orang (2%)
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,70 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang koleksi perpustakaan USNI sudah
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 9
Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 7 28 7,1 %
Setuju 3 67 201 68,4%
Tidak Setuju 2 23 46 23,5%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Jumlah 98 276 100%
Skor Rata – Rata X= 276/98 = 2,81
72
Dari tabel di atas tentang luas ruang referensi perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju, 67 orang (68,4%)
menyatakan setuju, 23 orang (23,5%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,81 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang referensi perpustakaan USNI sudah
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 10
Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 5 20 5,1 %
Setuju 3 77 231 78,6%
Tidak Setuju 2 15 30 15,3%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 282 100%
Skor Rata – Rata X= 282/98 = 2,87
Dari tabel di atas tentang luas ruang BI corner perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 5 orang (5,1%) menyatakan sangat setuju, 77 orang (78,6%)
menyatakan setuju, 15 orang (15,3%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,87 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang BI corner perpustakaan USNI sudah
73
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 11
Luas Ruang baca Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 9 36 9,2%
Setuju 3 69 207 70,4%
Tidak Setuju 2 20 40 20,4%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 283 100%
Skor Rata – Rata X= 283/98 = 2,89
Dari tabel di atas tentang luas ruang baca perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 9 orang (9,2%) menyatakan sangat setuju, 69 orang (70,4%)
menyatakan setuju, 20 orang (20,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,89 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang baca perpustakaan USNI sudah
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 12
Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 10 40 10,2%
Setuju 3 77 231 78,6%
74
Tidak Setuju 2 11 22 11,2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 293 100%
Skor Rata – Rata X= 293/98 = 2,99
Dari tabel di atas tentang luas pelayanan perpustakaan USNI sudah
memadai, yaitu 10 orang (10,2%) menyatakan sangat setuju, 77 orang (78,6%)
menyatakan setuju, 11 orang (11,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,99 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang pelayanan perpustakaan USNI sudah
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 13
Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf Pustakawan dan
ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 6 24 6,1%
Setuju 3 69 210 70,4%
Tidak Setuju 2 22 42 22,5%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Jumlah 98 277 100%
Skor Rata – Rata X= 277/98 = 2,82
Dari tabel di atas tentang luas ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang
Staf Pustakawan dan ruang lainnya) perpustakaan USNI sudah memadai, yaitu
75
6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 69 orang (70,4%) menyatakan setuju,
22 orang (22,5%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,82 pemustaka
menyatakan positif. Artinya luas ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang
Staf Pustakawan dan ruang lainnya) perpustakaan USNI sudah memadai. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 14
Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater, lobi,
tempat ibadah dan ruang lainnya
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 57 228 58,2%
Setuju 3 35 105 35,7%
Tidak Setuju 2 6 12 6,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 345 100%
Skor Rata – Rata X= 345/98 = 3,52
Dari tabel di atas tentang perlu penambahan ruang khusus seperti ruang
seminar/teater, lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya, yaitu 57 orang (58.2%)
menyatakan sangat setuju, 35 orang (35,7%) menyatakan setuju, 6 orang (6,1%)
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,52 pemustaka
menyatakan sangat positif. Artinya perlu penambahan ruang khusus seperti
76
ruang seminar/teater, lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya. Jika dilihat dari
skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,28 – 4,03.
c. Perabot dan Peralatan
Berikut tabel – tabel yang berkaitan dengan perabot dan peralatan di
perpustakaan UNSI :
Tabel 4. 15
Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah
Lengkap dan Memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 14 56 14,3%
Setuju 3 67 201 68,4%
Tidak Setuju 2 17 34 17,3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 291 100%
Skor Rata – Rata X= 291/98 = 2,86
Dari tabel di atas tentang Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot
Perpustakaan USNI sudah Lengkap dan Memadai, yaitu 14 orang (14,3%)
menyatakan sangat setuju, 67 orang (68,4%) menyatakan setuju, 17 orang
(17,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,86 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan
USNI sudah Lengkap dan Memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor
rata-rata berada pada 2,52–3,27.
77
Tabel 4. 16
Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata
dengan Baik dan Rapih
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 12 48 12,2%
Setuju 3 82 246 83,7%
Tidak Setuju 2 3 6 3,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 301 100%
Skor Rata – Rata X= 301/98 = 3,07
Dari tabel di atas tentang Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot
Perpustakaan USNI tertata dengan Baik dan Rapi, yaitu 12 orang (12,2%)
menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,7%) menyatakan setuju, 3 orang (3,1%)
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan
USNI tertata dengan Baik dan Rapi. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor
rata-rata berada pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 17
Lemari Penitipan Tas sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 25 100 25,5%
Setuju 3 71 213 72,5%
Tidak Setuju 2 2 4 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 317 100%
78
Skor Rata – Rata X= 317/98 = 3,23
Dari tabel di atas tentang Lemari Penitipan Tas sudah memadai, yaitu 25
orang (25,5%) menyatakan sangat setuju, 71 orang (72,5%) menyatakan setuju,
2 orang (2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,23 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Lemari Penitipan Tas sudah memadai. Jika dilihat
dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 18
Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf
Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon) dan lainnya sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 19 76 19,4%
Setuju 3 65 195 66,3%
Tidak Setuju 2 14 28 14,3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 299 100%
Skor Rata – Rata X= 299/98 = 3,05
Dari tabel di atas tentang Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi
(Meja, Kursi Staf Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah
memadai, yaitu 19 orang (19,4%) menyatakan sangat setuju, 65 orang (66,3%)
menyatakan setuju, 12 orang (14,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
79
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,05 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja,
Kursi Staf Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 19
Rak Koleksi Buku sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 11 44 11,2%
Setuju 3 73 219 74,5%
Tidak Setuju 2 13 26 13,3%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Jumlah 98 290 100%
Skor Rata – Rata X= 290/98 = 2,95
Dari tabel di atas tentang Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai,
yaitu 11 orang (11,2%) menyatakan sangat setuju, 73 orang (74,5%) menyatakan
setuju, 13 orang (13,3%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,95 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
80
Tabel 4. 20
Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar dan memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 6 24 6,1%
Setuju 3 79 237 80,6%
Tidak Setuju 2 13 26 13,3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 287 100%
Skor Rata – Rata X= 287/98 = 2,92
Dari tabel di atas tentang Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik
dan memadai, yaitu 6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 79 orang (80,6%)
menyatakan setuju, 13 orang (13,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,92 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik dan
memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–
3,27.
Tabel 4. 21
Rak koleksi Referensi dan memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 4 16 4,1%
Setuju 3 82 246 83,7%
Tidak Setuju 2 12 24 12,2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 98 286 100%
Skor Rata – Rata X= 286/98 = 2,91
81
Dari tabel di atas tentang Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai,
yaitu 4 orang (4,1%) menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,7%) menyatakan
setuju, 12 orang (12,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,91 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai.
Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 22
Kursi dan Meja Komputer sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 6 14 6,1%
Setuju 3 54 162 55,1%
Tidak Setuju 2 35 70 35,7%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 3,1%
Jumlah 98 249 100%
Skor Rata – Rata X= 249/98 = 2,54
Dari tabel di atas tentang Kursi dan Meja Komputer sudah memadai, yaitu
6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 54 orang (55,3%) menyatakan setuju,
35 orang (35,7%) menyatakan tidak setuju, dan 3 orang (3,1%) yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,54 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Kursi dan Meja Komputer sudah memadai. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
82
Tabel 4. 23
Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 39 156 39,8%
Setuju 3 54 162 55,1%
Tidak Setuju 2 5 10 5,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 328 100%
Skor Rata – Rata X= 328/98 = 3,34
Dari tabel di atas tentang Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer,
yaitu 39 orang (39,8%) menyatakan sangat setuju, 54 orang (55,1%) menyatakan
setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,34 pemustaka
menyatakan sangat positif. Artinya Perlu penambahan Kursi dan Meja
Komputer. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,28
– 4,03.
Tabel 4. 24
Meja dan Kursi baca sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 13 52 13,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 6 12 6,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 299 100%
Skor Rata – Rata X= 299/98 = 3,05
83
Dari tabel di atas tentang Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai,
yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%) menyatakan
setuju, 6 orang (6,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,05 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.
Tabel 4. 25
Perlu penambahan meja dan kursi baca
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 36 144 36,8%
Setuju 3 59 177 60,2%
Tidak Setuju 2 2 4 2%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 326 100%
Skor Rata – Rata X= 326/98 = 3,33
Dari tabel di atas tentang Perlu penambahan meja dan kursi baca, yaitu 36
orang (36,8%) menyatakan sangat setuju, 59 orang (60,2%) menyatakan setuju,
2 orang (2%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 pemustaka
menyatakan sangat positif. Artinya Perlu penambahan meja dan kursi baca. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,28 – 4,03.
84
d. Pencahayaan ruang perpustakaan
Berikut adalah tabel – tabel yang berkaitan pencahayaan ruang perpustakaan
USNI :
Tabel 4. 26
Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI sudah
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 21 84 21,4%
Setuju 3 71 213 72,5%
Tidak Setuju 2 5 10 5,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 308 100%
Skor Rata – Rata X= 308/98 = 3,14
Dari tabel di atas tentang Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang
Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 21 orang (21,4%) menyatakan sangat
setuju, 71 orang (72,5%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak
setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,14 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Perlu penambahan meja dan kursi baca. Jika dilihat
dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
85
Tabel 4. 27
Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 18 72 18,4%
Setuju 3 74 222 75,5%
Tidak Setuju 2 5 10 5,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 305 100%
Skor Rata – Rata X= 305/98 = 3,11
Dari tabel di atas tentang Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang
Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 18 orang (18,4%) menyatakan sangat
setuju, 74 orang (75,5%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak
setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,11 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang
Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-
rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 28
Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI sudah
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 15 60 15,3%
Setuju 3 79 237 80,6%
86
Tidak Setuju 2 4 8 4,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 305 100%
Skor Rata – Rata X= 305/98 = 3,11
Dari tabel di atas tentang Penerangan buatan/listrik di setiap ruang
Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 15 orang (15,3%) menyatakan sangat
setuju, 79 orang (80,6%) menyatakan setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak
setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,11 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Penerangan buatan/listrik di setiap ruang
Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-
rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 29
Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan
lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 8 32 8,2%
Setuju 3 82 246 83,6%
Tidak Setuju 2 8 16 8,2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 294 100%
Skor Rata – Rata X= 294/98 = 3
Dari tabel di atas tentang Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan,
Ruang Tamu dan lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang, yaitu
87
8 orang (8,2%) menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,6%) menyatakan setuju,
8 orang (8,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan,
Ruang Tamu dan lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang ).
Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 30
Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang
terang
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 12 48 12,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 7 14 7,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 297 100%
Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03
Dari tabel di atas tentang Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada
di tempat yang terang, yaitu 12 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78
orang (79,6%) menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan
1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada
88
di tempat yang terang. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata
berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 31
Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang
terang
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 12 48 12,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 7 14 7,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 297 100%
Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03
Dari tabel di atas tentang Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada
di tempat yang terang, yaitu 12 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78
orang (79,6%) menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan
1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada
di tempat yang terang. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata
berada pada 2,52 – 3,27.
89
Tabel 4. 32
Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 13 52 13,3%
Setuju 3 71 213 72,4%
Tidak Setuju 2 14 28 14,3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 293 100%
Skor Rata – Rata X= 293/98 = 2,98
Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan
USNI sudah baik, yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 71 orang
(72,4%) menyatakan setuju, 14 orang (714,3%) menyatakan tidak setuju, dan
tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,98 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan
USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada
pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 33
Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI sudah
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 7 28 7,1%
Setuju 3 86 258 87,8%
Tidak Setuju 2 5 10 5,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
90
Jumlah 98 296 100%
Skor Rata – Rata X= 296/98 = 3,02
Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi
Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju,
86 orang (87,8%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju,
dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,02 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi
Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-
rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 34
Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 15 60 15,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 5 10 5,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 304 100%
Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10
Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah
baik, yaitu 15 orang (15,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%)
menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.
91
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah
baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 –
3,27.
e. Sirkulasi Udara
Berikuta adalah tabel – tabel mengenai sirkulasi udara perpustakaan USNI :
Tabel 4. 35
Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 16 64 16,3%
Setuju 3 77 231 78,6%
Tidak Setuju 2 4 8 4,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 304 100%
Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10
Dari tabel di atas tentang Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik,
yaitu 16 orang (16,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (78,6%) menyatakan
setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik.
Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
92
Tabel 4. 36
Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 9 36 9,2%
Setuju 3 44 132 44,9%
Tidak Setuju 2 33 66 33,7%
Sangat Tidak Setuju 1 12 12 12,2%
Jumlah 98 246 100%
Skor Rata – Rata X= 246/98 = 2,51
Dari tabel di atas tentang Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan
USNI, yaitu 9 orang (9,2%) menyatakan sangat setuju, 44 orang (44,9%)
menyatakan setuju, 33 orang (33,7%) menyatakan tidak setuju, dan 12 orang
(12,2%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,51 pemustaka
menyatakan negatif. Artinya Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan
USNI. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 1,76 –
2,51.
Tabel 4. 37
Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 13 52 13,3%
Setuju 3 80 240 81,6%
Tidak Setuju 2 4 8 4,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 301 100%
Skor Rata – Rata X= 301/98 = 3,07
93
Dari tabel di atas tentang Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu
13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 80 orang (81,6%) menyatakan
setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik. Jika
dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 38
Temperature Perpustakaan sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 12 48 12,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 7 14 7,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 297 100%
Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03
Dari tabel di atas tentang Temperature Perpustakaan sudah baik, yaitu 12
orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%) menyatakan setuju,
7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan
sangat tidak setuju.
94
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Temperature Perpustakaan sudah baik. Jika dilihat
dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 39
Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 17 68 17,3%
Setuju 3 78 234 79,6%
Tidak Setuju 2 3 6 3,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 308 100%
Skor Rata – Rata X= 308/98 = 3,14
Dari tabel di atas tentang Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan
USNI sudah tepat, yaitu 17 orang (17,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang
(79,6%) menyatakan setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,14 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan
USNI sudah tepat. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada
pada 2,52 – 3,27.
95
Tabel 4. 40
Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 16 64 16,3%
Setuju 3 79 237 80,6%
Tidak Setuju 2 3 6 3,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 98 307 100%
Skor Rata – Rata X= 307/98 = 3,13
Dari tabel di atas tentang Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat,
yaitu 16 orang (16,3%) menyatakan sangat setuju, 79 orang (80,6%) menyatakan
setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,13 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat.
Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
Tabel 4. 41
Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 20 80 20,4%
Setuju 3 74 222 75,5%
Tidak Setuju 2 3 6 3,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%
Jumlah 98 309 100%
Skor Rata – Rata X= 309/98 = 3,15
96
Dari tabel di atas tentang Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan
sejuk, yaitu 20 orang (20,4%) menyatakan sangat setuju, 74 orang (75,5%)
menyatakan setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,15 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan
sejuk. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 –
3,27.
Tabel 4. 42
Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 4 32 128 32,7%
Setuju 3 48 144 48,9%
Tidak Setuju 2 14 28 14,3%
Sangat Tidak Setuju 1 4 4 4,1%
Jumlah 98 304 100%
Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10
Dari tabel di atas tentang Menurut anda perlu penambahan Jendela/
Ventilasi/ AC, yaitu 32 orang (32,7%) menyatakan sangat setuju, 48 orang
(48,9%) menyatakan setuju, 14 orang (14,3%) menyatakan tidak setuju, dan 4
orang (4,1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
97
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka
menyatakan positif. Artinya Menurut anda perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/
AC. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.
C. Pembahasan
1. Lokasi
Perpustakaan USNI merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi
yang letaknya berada di antara gedung kelas dan tepatnya di atas ruang
pembelajaran civitas akademik. Tidak hanya itu saja, perpustakaan USNI
memilki lift dan tangga untuk memudahkan pengguna perpustakaan untuk
berkunjung, hal inilah yang menjadi faktor perpustakaan USNI menjadi mudah
untuk dijangkau dan dapat dikatakan telah berada di pusat kegiatan
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013
mengenai lokasi perpustakaan yang memang harus terletak di gedung atau
kompleks lembaga penaungannya dan dengan adanya letak perpustakaan di atas
gedung civitas akademik akan menimbulkan faktor aksebilitas yang baik.
Pemustaka sependapat dengan lokasi perpustakaan USNI yang mudah
dijangkau dan berada di pusat kegiatan pembalajaran, karena hal ini dibuktikan
dengan hasil observasi penulis yang menyebarkan kuesioner kepada
pengunjung perpustakaan USNI. Hasilnya pun positif, bahwa perpustakaan
USNI berada di lokasi mudah dijangkau dan lokasi perpustakaan USNI berada
di pusat kegiatan pembelajaran.
98
2. Luas Ruang
Luas ruang perpustakaan yang memadai akan memberi keleluasaan
pemustaka untuk bergerak. Hal ini merupakan salah satu faktor penting bagi
pihak universitas yang berwenang dalam perencanaan pendirian sebuah
perpustakaan agar mempertimbangkan luas ruang yang ada dengan jumlah
civitas akademik yang akan menggunakan perpustakaan. Dengan luas ruang
perpustakaan yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi pemustaka.
Pendapat penulis didukung oleh SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 yang
menyatakan bahwa makin banyak jumlah populasi pemustaka, makin
besar/luas ruang yang harus disediakan. Artinya pihak yang bertanggung jawab
untuk perencanaan perpustakaan harus merencanakan luas ruang perpustakaan
agar perpustakaan tersebut sering dikunjungi oleh pemustaka.
Perpustakaan USNI memiliki luas ruang 325,8 m². Pada SNP Perguruang
Tinggi Tahun 2013 menyatakan bahwa luas ruang perpustakaan didasarkan
oleh jumlah mahasiswa yang berada di lingkungan perpustakaan perguruan
tinggi. Dari hasil observasi yang peniliti dapatkan yaitu, jumlah mahasiswa
USNI 2.965 yang terdiri dari 4 fakultas, yaitu fakultas teknik, fakultas ilmu
perikanan dan kelautan, fakultas ekonomi, dan fakultas ilmu social dan ilmu
politik.60 Maka pada SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 jumlah seluruh
mahasiswa USNI 2.965 x 0,4 m² = 1.186 m². Hal ini menyatakan bahwa luas
perpustakaan USNI belum memenuhi SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013.
60 Dwi Ernaningsih, Wawancara dengan Pembantu Rektor I USNI, January 2019.
99
Namun, menurut persepsi pemustaka luas ruang perpustakaan USNI sudah
memadai, hal ini dibuktikan penulis melalui penyebaran kuesioner kepada
pemustaka yang hasilnya positif bahwa luas perpustakaan USNI sudah
memadai.
3. Sarana
Selain lokasi dan luas ruang perpustakaan, Selain lokasi dan luas ruang
perpustakaan, sarana perpustakaan juga sangatlah penting untuk melancarkan
atau mempermudah suatu pekerjaan. Sarana yang memadai akan menarik
pemustaka untuk datang ke perpustakaan serta akan membuat pemustaka
nyaman berlama-lama untuk berada di ruang perpustakaan. Menurut SNP
Perguruan Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan terdiri dari perabot kerja,
perabot penyimpanan, peralatan multimedia, dan perlengkapan lainnya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, perpustakaan USNI sudah
memenuhi dari keempat jenis sarana yang ada di SNP Perguruan Tinggi Tahun
2013. Begitu pun hasil kuesioner menyatakan bahwa perlatan, perlengakapan
dan perabot di perpustakaan USNI sudah tertata dengan baik dan rapih, hasinya
positif bahwa penataan sarana di perpustakaan sudah baik dan rapih. Tetapi
menurut persepsi pemustaka, perlunya kursi dan meja komputer sangatlah perlu.
Karena pemustaka merasa tidak nyaman ketika mencari buku di komputer
katalog yang tidak ada kursinya. Pemustaka menyatakan bahwa perlunya
penambahan meja dan kursi baca, karena jumlah mahasiswa yang begitu besar
pasti memerlukan jumlah sarana yang besar pula. Tidak hanya itu saja, sarana
100
yang kurang baik terdapat di mesin pendingin yang kita kenal dengan Ac, 2 Ac
sengaja tidak dinyalakan oleh perpustakaan, karena Ac tersebut mengeluarkan
air dan berbahaya untuk perpustakaan. Selanjutnya wifi yang salah satunya tidak
dapat di akses oleh pengguna perpustakaan, belum jelas kenapa wifi tersebut
tidak dapat diakses, dan pihak perpustakaan belum sempat untuk menangani
masalah tersebut.
4. Pencahayaan/Penerangan
Selanjutnya, pencahayaan/penerangan sangatlah penting untuk
perpustakaan. Jika perpustakaan memiliki pencahayaan yang kurang baik,
berimbas kepada seluruh pengguna perpustakaan. Begitu pun sebaliknya, jika
perpustakaan memiliki pencahayaan yang baik, maka seluruh pengguna
pengguna perpustakaan merasa nyaman dan betah untuk berlama – lama di
perpustakaan. Pada SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 menyatakan bahwa
pencahayaan area sirkulasi 600 lumen, area koleksi buku 200 lumen, area baca
400 lumen, area kerja 400 lumen. Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa
ruang sirkulasi 377 lumen, ruang koleksi buku umum 537 lumen, ruang baca
492 lumen, ruang diskusi 340 lumen, ruang referensi 426 lumen, ruang baca BI
Corner 431 lumen, dan ruang kepala perpustakaan 543 lumen. Jika dilihat dari
SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 bahwa area pencahayaan/penerangan
perpustakaan USNI belum memenuhi standar, dan selebihnya melebihi standar
yang ada, seperti area baca, area koleksi buku, dan area kerja. Namun, menurut
persepsi pemustaka mengenai pencahayaan/penerangan perpustakaan USNI
101
sudah baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan kuesioner yang telah di sebarkan
untuk pemustaka, dan hasilnya positif, bahwa pencahayaan/penerangan di
perpustakaan USNI sudah baik.
5. Temperatur dan Kelembaban
Terakhir adalah ruang di Perpustakaan USNI yang dominan menggunakan
AC sebagai alat untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara di dalam
ruangan. Pemasangan AC (air conditioning) akan sangat bermanfaat untuk
menjaga suhu dalam ruangan dan mencegah gangguan serangga dan cendawan.
Menjaga temperatur dan kelembaban udara di ruangan bertujuan supaya
ruangan tersebut tidak pengap dan tetap berudara segar walaupun minim
ventilasi. Ruang perpustakaan yang pengap akan menurunkan minat pemustaka
berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, akan menjadi faktor penyebab
kerusakan koleksi. Pemasangan AC harus selama 24 jam, hal ini diperlukan
untuk menjaga kestabilan ruangan. Turun naik temperatur udara akan
mempengaruhi turun naik kelembaban ruangan. Hal ini akan mempercepat
kerusakan bahan pustaka.61
a. Temperatur
Menurut SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013, untuk temperatur ruang
adalah 20˚ - 25˚ C (area baca pemustaka, area koleksi, dan ruang kerja).
Dari hasil penelitian di lapangan, menyatakan bahwa temperatur ruang
61 Rusina Sjahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta:
Djambatan, 2000), h. 22.
102
perpustakaan USNI, yaitu ruang sirkulasi 29,45˚C, ruang kepala
perpustakaan 28,46˚C, ruang baca 31˚C, ruang baca BI Corner/Referensi
28,6˚C, dan ruang diskusi 27,8˚C, ruang koleksi buku umum 28,93˚C, dan
ruang referensi 29˚C. Artinya keseluruhan hasil temperatur ruang
perpustakaan USNI melebihi batas SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013.
b. Kelembaban
Standar kelembaban ruang menurut SNP Perguruang Tinggi Tahun
2013 adalah 45% - 55% (ruang koleksi buku) dan 20% - 21% (ruang koleksi
microfilm). Hasil penelitian di lapangan, menyatakan bahwa kelembaban
untuk ruang koleksi buku umum yaitu 62,3% dan ruang referensi 63,5%.
Karena ruang koleksi microfilm di perpustakaan USNI belum ada, peneliti
tidak memasukan kelembaban pada ruang tersebut. Temperatur dan
kelembaban ruang di perpustakaan USNI menurut SNP Perguruang Tinggi
Tahun 2013 sudah melebihi batas standar yang ada. Namun, menurut
persepsi pemustaka, ruang di perpustakaan USNI memiliki sirkulasi udara
yan baik dan tidak terasa pengap. Artinya kelembaban dan temperatur yang
ada di perpustakaan USNI masih membuat pemustaka nyaman untuk tetap
berlama - lama berada di ruang perpustakaan.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, maka penulis memberikan
beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Hasil penelitian yang penulis temukan di lapangan menyatakan bahwa, Sarana
dan prasarana Perpustakaan USNI yang dilihat berdasarkan SNP Perguruan
Tinggi Tahun 2013, yaitu lokasi perpustakaan yang mudah untuk dijangkau,
perpustakaan yang sudah berada di pusat kegiatan pembelajaran, dan sarana
perpustakaan yang sudah sesuai. Sebagian besar lainnya, belum sesuai dengan
SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 antara lain dari aspek luas ruang, sirkulasi
udara, dan pencahayaan/penerangan perpustakaan USNI. Masalah serius yang
terjadi di perpustakaan USNI terutama terletak di luas perpustakaan, karena
jumlah mahasiswa yang begitu banyak tetapi luas perpustakaan USNI belum
memadai. Sehingga terkadang perpustakaan USNI padat dikunjungi oleh
civitas akademika.
2. Hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar pemustaka setuju dengan
Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI yang sudah ada. Contohnya, lokasi
yang mudah dijangkau dan berada di tengah-tengah kegiatan belajar-mengajar
(pusat kegiatan pembelajaran). Penataan ruang di Perpustakaan USNI sudah
membuat pemustaka menjadi lebih nyaman dan leluasa untuk bergerak,
pengawasan dan keamanan baik, pencahayaan juga sudah baik sehingga mata
pemustaka tidak cepat lelah ketika membaca, sirkulasi udara juga sudah baik
sehingga tidak terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI, sarana
perpustakaan juga sudah tertata dengan baik dan rapih. Di samping itu,
pemustaka juga memiliki persepsi bahwa Perpustakaan USNI perlu
meningkatkan lagi dalam masalah luas ruang perpustakaan. Baik luas ruang
baca maupun koleksi, serta pemustaka memiliki persepsi untuk perlu
104
diadakannya ruang audiovisual, seminar/teater, tempat ibadah dan lobi. Selain
itu, pemustaka mengharapkan penambahan meja dan kursi, baik itu untuk baca
maupun untuk komputer katalog. Dalam hal luas keseluruhan perpustakaan,
persepsi pemustaka memerlukan penambahan luas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, terdapat beberapa saran
terkait penelitian yang telah dilakukan, antara lain:
1. Sebaiknya luas ruang, komposisi ruang, pencahayaan/penerangan ruang,
kelembaban ruang, temperatur ruang, dan sarana di perpustakaan USNI, seperti
perlengkapan lainnya disesuaikan dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.
Dapat juga mengikuti standar/pedoman tata ruang perpustakaan perguruan
tinggi yang sudah ditetapkan di Indonesia, agar Perpustakaan USNI memiliki
acuan/pedoman dalam penataan ruangnya.
2. Sebaiknya diadakan penambahan luas perpustakaan dan sejumlah sarana dan
ruang perpustakaan agar pemustaka lebih nyaman untuk tetap berada di
Perpustakaan USNI, seperti adanya penambahan ruang audiovisual,
seminar/teater, tempat ibadah dan lobi. Komputer pencarian koleksi sebaiknya
dilakukan penambahan, karena penting sekali bagi pemustaka untuk mencari
koleksi buku. Serta penambahan luas perpustakaan, baik itu keseluruhan mau
di setiap ruang, supaya perpustakaan USNI dapat menampung lebih banyak lagi
pengunjung.
105
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva
Press, 2012.
Atmodiwirjo, Paramita, and Yandi Andri Yatmo. Pedoman Tata Ruang Dan Perabot
Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.
Berawi, Imran. “Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi.”
Perpustakaan IAIN-SU, Jurnal Iqra’, Vol. 6 No. 1 (2012): 49–62.
Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, Dan Mixed.
3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Djohan, Zohrah. “Persepsi Pemustaka Tentang Pelayanan Koleksi Khusus Karya
Ilmiah Di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin.” Universitas
Hasanuddin, JUPITER, Vol. 14 No. 2 (2015): 45–57.
Ernaningsih, Dwi. Wawancara dengan Pembantu Rektor I USNI, January 2019.
Emzir. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kuanlitatif. Jakarta: Grafindo Persada,
2008.
Fatimah. “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan.” UIN Imam Bonjol
Padang, Jurnal Imam Bonjol, Vol. 2 No. 1 (2018): 30–35.
Hafid, Muhammad, and Uswatun Hasanah. “Persepsi Lingkungan Kerja Psikologis
Terhadap Kepuasan Kerja.” Universitas Darul’Ulum, Jurnal An - nafs, Vol. 1
No. 2 (2016): 269–90.
Hartono. Dasar - Dasar Manajemen Perpustakaan Dari Masa Ke Masa. 1. Malang:
UIN - Maliki Press, 2015.
Hayati, Naila. “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuantitatif
Dan Metode Kualitatif),” Jurnal Tarbiyah Al - Awlad, Vol. 4 No. 1 (2015):
345–57.
Lasa-HS. Membina Perpustakaan Madrasah Dan Sekolah Islam. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa, 2005.
Husaini, Usman, and Akbar Setiady Purnomo. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia. Informasi Perpustakaan Universitas
Satya Negara Indonesia, January 2019.
https://perpustakaan.usni.ac.id/index.php?p=libinfo.
Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA LAN Press, 1999.
Loho, Aprilke, Ardjunius Tabaga, and Syane Harinda. “Persepsi Pemustaka Terhadap
Kualitas Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Negeri Manado.”
Universitas Negeri Manado, e-journal Acta Diurna, Vol. 5 No. 1 (2016): 1–9.
Mahirah. “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa).” UIN Alauddin Makasar, Jurnal
Idaarah, Vol. 1 No. 2 (2017): 257–67.
Martini, Nina Ariyani, and Ida Farida. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. 1st ed.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.
Martini, Nina, and Ida Farida. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Mubasyaroh. “Pengaruh Perpustakaan Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan Perguruan
Tinggi.” STAIN Kudus, Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1 (2016): 77–104.
Mujab, Ahmad Isywarul, and Ary Setyadi. “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap
Pustakawan Dalam Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Katolik
Soegijapranata.” Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4
No. 2 (2015): 1–7.
Mulyadi, Mohammad. “Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya,” Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1 (June
2011): 127–38.
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. 2nd ed. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003.
Mulyono, Kania. “Perancangan Interior Perpustakaan Pusat Universitas Telkom :
Interior Design of Telkom University Central Library.” Universitas Telkom,
Jurnal e-Proceeding of Art & Design, Vol. 2 No. 2 (2015): 865–71.
Muryadi, Agustanico Dwi. “Model Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi.”
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Jurnal Ilmiah, Vol. 3 No. 1 (2017):
1–16.
Novita, Mona. “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak
Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam.” Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Yasni Muara Bungo, Jurnal Nur El - Islam, Vol.4 No.2 (2017): 98–128.
Nurhayati. “Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random Dengan
Stratified Random.” ICT Research Center UNAS, Jurnal Basis Data, Vol. 3 No.
1 (Mei 2008): 18–32.
Pamuntjak, Rusina Sjahrial. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta:
Djambatan, 2000.
Rismayeti. “Perpustakaan Perguruan Tinggi; Pedoman, Pengelolaan Dan
Standardisasi.” Univeristas Lancang Kuning Pekan Baru, Junar Ilmu Budaya,
Vol. 9 No. 2 (2013): 104–17.
Saleh, Abdul Rahman, and Rita Komalasari. Manajemen Perpustakaan. 1st ed. 3.
Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.
Septiani, Erika Mondang, and Jumino. “Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior
Ruang Baca Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Kediri.” Universitas
Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4 No. 3 (2015): 1–6.
Silalahi, Uber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka,
2004.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan
Perhitungan Manual Dan SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.
Sudarsana, Undang. Materi Pokok Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2011.
———. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D). Bandung: Alfabeta, 2014.
Sularsih, Sri. Standar Nasional Perpustakaan (SNP), 010 § (2011).
Sulistyaningrum, Dyas. “Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Variety Seeking.”
Universitas Negeri Semarang, Journal of Social and Industrial Psychology,
Vol. 1 No. 2 (November 2012).
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991.
———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.
Susanti, Eka. “Desain Interior Perpustakaan Sebagai Sarana Edukasi Dan Hiburan
Dengan Konsep Post Modern.” Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 3 No. 1 (2014): F36–41.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik. 2. Jakarta: Sagung
Seto, 2006.
Suwarno, Wiji. Dasar - Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Ar - Ruzz Media, 2007.
Indonesia. Undang - Undang Penataan Ruang: UU RI No.26 Th. 2007. Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.
Huda Febri Nurul. Struktur Organisasi dan Layanan Perpustakaan USNI. Wawancara
Pribadi, Desember 2018.
Widiyastuti. “Desain Perpustakaan Ideal Di Era Modern.” UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 2 No. 2 (2017): 200–
211.
Yuliana, Cut Putroe. “Unsur - Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan.” UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, Jurnal Libra, Vol. 8 No. 1 (2016): 15–26.
Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,
2003.
KUESIONER
EVALUASI DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SATYA NEGARA
INDONESIA (USNI) BERDASARKAN PERSEPSI PEMUSTAKA DAN STANDAR
NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Saya Fikri Marulloh S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian berjudul “Evaluasi Desain Interior
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Berdasarkan Persepsi Pemustaka
dan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Kuesioner ini digunakan untuk
pengumpulan data dalam rangka penulisan tugas akhir (skripsi). Kuesioner ini digunakan semata
– mata hanya untuk kepentingan akademik, bukan untuk menguji anda, saya mohon kesediaan dan
partisipasi dari anda untuk bersedia mengisi kuesioner ini, atas waktu dan kerja samanya saya
ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
3. Fakultas/Jurusan :
4. Nomer Tlp/Hp :
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berikut ini Anda akan menjawab sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan Desain
Interior Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia. Anda diharapkan membaca setiap
pernyataan dengan teliti. Pada setiap pernyataan, Anda diminta untuk memberi checklist (√) pada
pernyataan di bawah ini.
KETERANGAN:
(SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (TS) Tidak Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1. Lokasi Perpustakaan
Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau
2. Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan
Pembelajaran
3. Ruang Perpustakaan
Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai
4. Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai
5. Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai
6. Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai
7. Luas Ruang Baca Perpustakaan USNI sudah memadai
8. Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai
9. Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf
Pustakawan dan ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah
memadai
10. Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater,
lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya
11. Perabot dan Peralatan
Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah
Lengkap dan Memadai
12. Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata
dengan Baik dan Rapi
13. Lemari Penitipan Tas sudah memadai
14. Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf
Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah
memadai
15. Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai
16. Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik dan memadai
17. Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai
18. Kursi dan Meja Komputer sudah memadai
19. Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer
20. Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai
21. Perlu penambahan meja dan kursi baca
22. Pencahayaan Ruang Perpustakaan
Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik
23. Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan
USNI sudah baik
24 Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI
sudah baik
25. Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan
lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang
26. Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang
terang
27. Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat
yang terang
28. Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik
29. Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI
sudah baik
30. Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik
31. Sirkulasi Udara
Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik
32. Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI
33. Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik
34. Temperature Perpustakaan sudah baik
35. Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat
36. Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat
37. Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk
38. Menurut anda perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC
BIODATA PENULIS
FIKRI MARULLOH. Lahir di Jakarta, 06 Maret
1995, anak kelima dari enam bersaudara pasangan
Hassan Mussaddad dan Kholilah Lubis. Bertempat
tinggal di Jalan Delima 1 Asrama Dotzi Rt 004/019
No.59, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa,
Jakarta Selatan DKI Jakarta. Pendidikan yang pernah
di tempuh penuh antara lain: SDN 13 PT Jakarta
(2002-2008). Kemudian melanjutkan di MTS
Darussallam Jakarta (2008-2011) dan melanjutkan di MAN 13 Jakarta (2011-2014).
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu
Perpustakaan, dan menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul
“Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
(USNI) Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi
Pemustaka”. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Universitas
Satya Negara Indonesia pada Tahun 2017 selama satu bulan, pada tahun yang sama
penulis juga menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karet,
Kec.Sepatan, Kab. Tanggerang selama satu bulan, dan anggota Kominfo dan Dana
Usaha Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Periode 2014/2015
dan 2015/2016. Selama menempuh di pendidikan penulis juga mendapatkan beberapa
prestasi yaitu, juara 2 lomba lari sekecamatan Jagakarsa pada tahun 2006, juara
harapan lomba lari sekecamatan Jagakarsa pada tahun 2007, juara 1 lomba futsal umum
UHAMKA pada tahun 2012, juara 3 futsal umum Universitas Pancasila pada tahun
2013.
GAMBAR
Gambar 1. Tampak depan Perpustakaan USNI Gambar 2. Tampak depan Perpustakaan USNI
Gambar 3. Area Sirkulasi Gambar 4. Area Penitipan Tas/Loker
Gambar 5. Area Terbitan berkala dan Gambar 6. Gudang
Komputer Katalog
Gambar 7. Area Baca Gambar 8. Area Koleksi Buku Umum
Gambar 9. Area Diskusi Gambar 10. R. Kepala Perpustakaan
Gambar 11. Area BI Corner Gambar 12. Ruang Referensi