Tabel 3.78. Sarana dan Prasarana Urusan Kearsipan dan...
-
Upload
phungthuan -
Category
Documents
-
view
349 -
download
16
Transcript of Tabel 3.78. Sarana dan Prasarana Urusan Kearsipan dan...
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
358
Tabel 3.78. Sarana dan Prasarana Urusan Kearsipan dan Perpustakaan No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kendaraan roda 6 1 unit Baik 2. Kendaraan roda 4 4 buah Baik 3. Kendaraan roda 2 1 buah Baik 4. Rak koleksi 20 buah Baik 5. Meja 21 buah Baik 6. Kursi 70 buah Baik 7. Komputer 10 buah Baik 8. Laptop 1 buah Baik 9. LCD 1 buah Baik
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dalam urusan perpustakaan adalah masih terbatasnya
prasarana ruangan administrasi dan ruang perpustakaan sehingga tidak
mampu menampung pertambahan koleksi. Upaya yang dilakukan
adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.
C. URUSAN PILIHAN
1. Urusan Perikanan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Penyusunan buku profil perikanan
b) Diversifikasi pengolahan dan kampanye makan ikan
c) Optimalisasi UPTD Pengembangan Budidaya dan Pemasaran
Perikanan
2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pemberdayaan dan pemantapan kelompok tani ikan
b) Pemberdayaan petani pembenih ikan
c) Magang dan kursus petani ikan
3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Pelatihan rekayasa teknologi budidaya perikanan
b) Diseminasi budidaya Lele Sangkuriang
c) Restocking perairan umum
d) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
359
e) Gerakan cinta ikan
f) Sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
g) Peningkatan mutu induk Ikan Nila di masyarakat
h) Magang teknologi perbenihan ikan
i) Pemberdayaan dan Pemandirian Masyarakat Perikanan
(Pendampingan PNPM-MKP)
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan adalah sebagai
berikut:
1) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Penyusunan buku profil perikanan melalui perencanaan
pembangunan perikanan 5 unit, pendataan perikanan di 17
kecamatan serta penyusunan dan pendistribusian buku profil
perikanan 100 buku.
b) Pemasyarakatan hasil perikanan 3 kali, sosialisasi gizi ikan 2 kali,
sarasehan pasar ikan kelompok 5 kali, penyusunan buku resep
aneka masakan dan kudapan ikan 100 buku, kampanye makan
ikan 5 kali, dan penyelenggaraan lomba masak ikan dan kudapan
tingkat kecamatan dan kabupaten 18 kali.
c) Optimalisasi UPTD Pengembangan Budidaya dan Pemasaran
Perikanan sebanyak 5 Balai Benih Ikan, pembelian pakan ikan 5
zak, pembelian pupuk cair 1 paket, pembuatan brosur 3.000
eksemplar dan pembuatan 1 unit paranet bak pendederan.
2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pelaksanaan evaluasi 34 kelompok petani ikan di 17 kecamatan
b) Pemberdayaan petani pembenih ikan melalui evaluasi Unit
Pembenihan Rakyat (UPR) sebanyak 17 kali, sarasehan UPR 3
kali, sarasehan pembudidaya udang galah 6 kali, sarasehan
pembudidaya gurami 6 kali dan kunjungan ke sumber teknologi
Balai Budidaya Air Tawar, Bogor, Jawa Barat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
360
c) Magang dan kursus 135 orang petani ikan terdiri dari kursus
UPR, kursus manajerial kelompok, magang petani ikan di Jawa
Tengah dan kursus petani ikan.
3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Pelatihan rekayasa teknologi budidaya perikanan bagi 20 orang
petugas.
b) Diseminasi budidaya Lele Sangkuriang sebanyak 3 kali,
pembuatan brosur teknologi budidaya Lele Sangkuriang 3.000
eksemplar, pembelian 4.000 calon induk Lele sangkuriang, dan
pembelian 144 zak pakan ikan.
c) Penebaran 750 kilogram benih ikan di perairan umum
d) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan melalui
pengelolaan administrasi usaha perikanan, pelaksanaan temu
usaha 2 kali diikuti 80 orang pelaku usaha perikanan, dan
kunjungan 40 orang pelaku usaha perikanan di Cilacap, Jawa
Tengah.
e) Penyelenggaraan lomba lukis ikan antar siswa SD dan
pendistribusian 1.000 buku gerakan cinta ikan.
f) Sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sebanyak 3
kali, pembelian obat-obatan perikanan 2 paket, pembelian 2 jenis
bahan obat-obatan ikan, pembuatan 2.000 eksemplar brosur
CBIB dan 2.000 eksemplar brosur gerakan cinta ikan.
g) Produksi dan pendistribusian calon induk ikan Nila bermutu
sebanyak 1.034 kilogram, sosialisasi teknologi penggunaan induk
ikan Nila bermutu 2 kali, pembuatan 1.000 brosur teknologi
budidaya ikan Nila, pembuatan 2.000 eksemplar bulletin OVA,
dan pembelian 63 zak pakan ikan.
h) Magang teknologi perbenihan ikan bagi 10 orang petugas BBI.
i) Pendampingan kegiatan PNPM-MKP selama 10 bulan,
pembelian obat-obatan perikanan 2 jenis, pembelian pupuk
perikanan 2 jenis dan temu usaha perikanan 2 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
361
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perikanan
sebagaimana buku lampiran)
Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu
mendukung peningkatan produksi ikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.79. Perkembangan Produksi IkanTahun 2005– 2009
No. Produksi Ikan 2005 2006 2007 2008 2009
1. Ikan Konsumsi (ton) 5.275,80 6.458,39 8.148,85 10.297,78 12.405
2. Ikan Hias (ekor) 6.733.250 7.432.450 7.818.000 9.278.860 10.065.700
3. Benih Ikan (ekor) 315.373.300 427.441.200 532.156.500 704.545.000 748.435.700
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2009 sebesar
20,46% dikarenakan adanya peningkatan produktivitas kolam, jumlah
kelompok pembudidaya meningkat 3,17% menjadi 325 kelompok,
peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta
meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan.
Tingkat konsumsi ikan pada tahun 2009 meningkat 4,64% dari 24,80
kg/kapita/tahun pada tahun 2008 menjadi 25,95 kg/kapita/tahun. Tingkat
konsumsi ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi
Provinsi DIY sebesar 19,23 kg/kapita/tahun pada tahun 2009.
Peningkatan produksi ikan hias rata-rata tahun 2009 sebesar 8,48%
dipasarkan ke Jakarta dan Kota Yogyakarta. Sementara, peningkatan
produksi benih ikan sebesar 6,22%, dipasarkan untuk kebutuhan
Sleman, waduk di Jawa Tengah dan Waduk Jatiluhur Jawa Barat.
Keberhasilan urusan perikanan dapat pula dilihat dari prestasi yang
diraih oleh beberapa kelompok tani ikan sebagai berikut :
1) Juara III Pembudidaya Udang Tk Nasional Kelompok Mina Jaya
Kadipolo Sendangtirto Berbah
2) Juara III Festival Karya penyuluh Perikanan Tk Nasional a.n, Frans
Ero Making (Penyuluh Perikanan Kec. Ngemplak)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
362
3) Juara Harapan I Pembudidaya Nila Tk Nasional Kelompok Mina
Mulya Banjeng Maguwoharjo
4) Juara III Lomba Kelompok Unit Pembenih Rakyat ( UPR ) Tingkat
Propinsi DIY atas nama KPI Mino Rahayu, Kopensari, Madurejo,
Prambanan
5) Juara III Lomba Kelompok Pembudidaya Lele Tingkat Propinsi DIY
atas nama KPI Mina Karya, Kaliduren I, Sumberagung, Moyudan
6) Juara III Lomba Kelompok Pembudidaya Nila Tingkat Propinsi DIY
atas nama KPI Mino Tani Mulyo, Ringinsari, Maguwoharjo, Depok
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perikanan adalah Bidang Perikanan pada
Dinas Pertanian dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor : 12 Tahun
2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
27/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Sleman. Dinas Pertanian dan Kehutanan memiliki tugas
pokok melaksanakan kewenangan bidang pertanian dan kehutanan.
Bidang Perikanan memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan pembangunan
bidang perikanan.
2) Penyelenggaraan pemberdayaan bidang perikanan.
3) Pembinaan pengembangan produksi perikanan.
4) Pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan perikanan.
5) Pembinaan, pengawasan dan pengembangan usaha perikanan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perikanan adalah sebagai
berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
363
Tabel 3.80. SDM Penyelenggara Urusan Perikanan Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 5 1. I 3 2 SMP 1 2. II 10 3 SMA 24 3. III 45 4 Sarmud/D3 14 4. IV 5 5 Strata 1 15 6 Strata 2 4
Jumlah 63 Jumlah 63 Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Pejabat struktural penyelenggaraan urusan perikanan adalah 1 orang
pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 4 orang pejabat eselon
IV serta pejabat fungsional terdiri dari 2 orang PPA dan 16 orang PPL.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perikanan sebesar
Rp807.957.900,00 realisasi Rp782.696.050,00 atau 96,87%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp188.730.000,00 realisasi Rp181.246.000,00
atau 97,16%.
2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran sebesar
Rp170.524.800,00 realisasi Rp167.066.750,00 atau 97,97%.
3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, anggaran sebesar
Rp448.703.100,00 realisasi Rp434.383.300,00 atau 96,80%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan perikanan dilaksanakan secara partisipatif melalui
pertemuan kelompok tani ikan untuk mengidentifikasi permasalahan dan
kebutuhan dalam pembangunan bidang perikanan dengan didampingi
oleh PPL yang disinkronkan dengan program Dinas Pertanian dan
Kehutanan. Dalam penyelenggaraan urusan perikanan mulai dari
proses perencanaan hingga pelaksanaan, Pemerintah Kabupaten
Sleman juga membangun jaringan kerjasama dengan Jurusan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
364
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada dan Balai
Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Balai
Penelitian Budidaya Air Tawar Bogor dan Badan Pengembangan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Loriskanwar Sukamandi,
Jawa Barat.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perikanan
sebagai berikut:
Tabel 3.81. Sarana dan Prasarana Urusan Perikanan No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit 295 m2
2. UPTD Pengembangan dan Pemasaran Ikan Sempu
1 unit 0,6 ha
3. Balai Benih Ikan - Rewulu - Moyudan - Tanjungtirto, Berbah - Ngemplak - Sempu
5 unit
1,3 ha(0,78 ha kolam) 0,8 ha(0,5 ha kolam) 1 ha (0,8 ha kolam) 1 ha (0,6 ha kolam) 0,8 ha untuk kolam
4. Kendaraan roda 4 2 unit
5. Kendaraan roda 2 9 unit 6. Komputer/Laptop 11 unit 7. LCD 2 unit 8. Kamera 2 unit 9. Handycam 2 unit
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
h. Permasalahan dan Solusi
Eksport ikan nila ke Amerika Serikat mengalami kelesuan karena
adanya krisis mengakibatkan penjualan benih ikan nila mengalami
penurunan menyebabkan penjualan benih ke waduk menurun. Upaya
yang telah ditempuh antara lain dengan membuka jaringan pasar lokal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
365
2. Urusan Pertanian
a. Program dan Kegiatan
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
a) Pengembangan tanaman pangan alternatif
b) Pelatihan budidaya perternakan
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
a) Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP)
b) Pengawasan mutu, konsumsi dan keamanan pangan
c) Revitalisasi lumbung pangan
d) Dem kentang dataran medium
e) Pendampingan pengembangan desa mandiri pangan,
penanganan daerah rawan
f) Pendampingan peningkatan ketahanan pangan peternakan
3) Program Peningkatan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
dengan kegiatan Pendampingan PNPM Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan (PUAP)
4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Pengelolaan statistik tanaman pangan dan hortikultura
b) Penyusunan buku neraca bahan makanan
c) Inventarisasi dan validasi data perkebunan
d) Pengelolaan database peternakan
5) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
a) Pembinaan dan pengembangan penangkar benih
b) Perlindungan tanaman
c) Pemantauan, pengawasan peredaran penggunaan pupuk dan
pestisida
d) Antisipasi kekeringan dan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT)
e) Pelestarian padi lokal dalam rangka prima tani
f) Pendampingan pengembangan hortikultura
g) Pendampingan kegiatan Pengembangan Agribisnis, Peningkatan
Ketahanan Pangan, Peningkatan Kesejahteraan Petani (APBN)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
366
h) Pendampingan pengelolaan lahan dan air serta WISMP
i) Pengembangan tanaman buah unggulan
j) Pengembangan tanaman hortikultura dan buah-buahan
k) Pendampingan peningkatan produksi tebu
l) Pembinaan teknis budidaya tanaman perkebunan
m) Pembinaan teknologi dan peningkatan produksi tanaman
semusim komoditas perkebunan
n) Pengamatan dan pengendalian OPT Perkebunan
o) Pembinaan pengelolaan lahan dan air perkebunan
p) Pemulihan lahan dan rehabilitasi kebun
q) Peningkatan kualitas bahan baku tembakau
6) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
a) Bimbingan pengolahan hasil pertanian, pengemasan produk &
penanganan hasil pertanian
b) Bimbingan penanganan pasca panen padi
c) Optimalisasi STA
d) Diversifikasi pengolahan dan kampanye pangan lokal
e) Optimalisasi pengelolaan lahan kebun TPH
f) Pengembangan kemitraan usaha dan pemasaran komoditas
perkebunan
g) Optimalisasi Kebun Sawungan
h) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk perkebunan
i) Peningkatan pelayanan usaha peternakan
j) Pengelolaan Pasar Hewan Gamping
k) Pendampingan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian (TPH, Peternakan dan Perkebunan)
l) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan
m) Optimalisasi UPTD Pengembangan Budidaya Peternakan dan
Pemotongan Hewan
n) Pembinaan dan penyuluhan peternakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
367
7) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pemberdayaan kelompok tani TPH
b) Sekolah lapang dan pembinaan tata guna air
c) Demplot pola tanam
d) Bimbingan manajemen UPJA
e) Penyusunan SPO Salak Madu, Jambu Dalhari, Jamur dan Krisan
f) Bimbingan dan pengelolaan sumberdaya tanaman terpadu (PTT)
g) Pemberdayaan kelompok tani perkebunan
h) Pelatihan kelompok tani dan petugas perkebunan
i) Demplot pembuatan kompos
8) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
a) Penerapan teknologi pengolahan dan pemasaran atsiri
b) Pembinaan teknologi pasca panen dan pengolahan jarak
9) Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan
b) Peningkatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veterinair
c) Penanganan Avian Influenza (AI)
d) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan
e) Pemeriksaan daging, susu dan telur
f) Antisipasi penyakit hewan menular
10) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a) Pengembangan ternak besar, kecil dan unggas dan peningkatan
kualitas bibit ternak
b) Penyempurnaan klinik hewan
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan pertanian adalah sebagai
berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
a) Bimbingan budidaya talas dan garut sebanyak 2 unit, penanaman
9.000 batang tanaman garut dan 1.000 batang tanaman talas.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
368
b) Pelatihan budidaya perternakan sebanyak 6 angkatan dengan
peserta 210 orang.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
a) Penyusunan laporan Sistem Ketahanan Pangan dan identifikasi
12 kelompok daerah rawan pangan.
b) Pengembangan konsumsi pangan masyarakat 3 kali, uji bahan
pangan, apresiasi mutu dan keamanan pangan bagi 75 orang,
pembinaan dan pengembangan ketersediaan pangan 2 kali,
pengembangan cadangan pangan di 10 kelompok, dan apresiasi
cadangan pangan bagi 200 orang siswa.
c) Pendataan lumbung pangan di 17 kecamatan, pembinaan
kelompok lumbung pangan 4 kali bagi 50 orang anggota dan
evaluasi 4 kelompok lumbung pangan.
d) Pelaksanaan dem kentang dataran medium seluas 2 ha.
e) Magang petugas dan pengurus 2 kelompok ke desa mandiri
pangan, kampanye pangan 3B di sekolah sebanyak 3 kali
dengan peserta 300 orang dan intervensi ke 2 daerah rawan
pangan.
f) Pengendalian penyakit hewan, penerapan higiene sanitasi susu
dan fasilitasi administrasi kegiatan masing-masing 1 paket.
3) Program Peningkatan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
Sosialisasi PUAP bagi 150 orang, pelatihan manajemen Gabungan
Kelompok Petani (GAPOKTAN) bagi 52 orang dan pengukuhan 52
kelompok GAPOKTAN.
4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Perencanaan pembangunan TPH 10 buku, pengumpulan dan
pengelolaan data statistik pertanian di 17 kecamatan, monitoring
evaluasi dan pelaporan 12 kali dan operasional 17 petugas
pengumpul data SP di 17 kecamatan
b) Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) 20 buku, sosialisasi
NBM bagi 150 orang, penyusunan perencanaan pangan 20 buku
dan sosialisasi perencanaan pangan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
369
c) Penyusunan, pengolahan, analisa dan penyajian data
perkebunan 12 kali, ubinan 5 komoditas perkebunan di 10 titik,
penyusunan laporan perkebunan 16 kali, penyusunan profil
keluarga perkebunan dan pembelian kamera digital
d) Penyusunan profil peternakan 50 buku, penyusunan rencana
kerja peternakan, monitoring evaluasi peternakan, pendataan
peternakan di 60 desa dan penyusunan laporan peternakan 12
kali.
5) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
a) Sekolah lapang perbenihan 2 angkatan sebanyak 50 orang,
pertemuan asosiasi perbenihan 3 kali, pertemuan kelompok
perbenihan 2 kali dan demplot perbenihan 2 unit seluas 5 ha.
b) Pertemuan petandu tingkat kabupaten 2 kali dan tingkat koordinat
8 kali, gerakan pengendalian OPT 40 kali, pembuatan 1.000
leaflet, pembelian 1 paket obat-obatan, sosialisasi pemusnahan
tikus 50 kali, kompensasi penangkapan 80.000 ekor tikus, dan
dem pengendalian lalat buah 2 unit.
c) Pemantauan, pengawasan peredaran penggunaan pupuk dan
pestisida 12 kali, penyusunan 100 buku rekomendasi
pemupukan, workshop rekomendasi pemupukan bagi 100 orang
dan sinkronisasi alokasi pupuk.
d) Pengadaan pestisida berupa 150 kg racumin, 300 kg belerang,
200 kg karbit, 50 kg applaud, dan 100 liter BPMC.
e) Sekolah lapang pengembangan padi lokal dan temu lapang bagi
25 orang petani
f) Pendampingan administrasi kegiatan, pengembangan alsin dan
sarana produksi hortikultura, pengembangan fasilitas terpadu
investasi hortikultura, penerapan GAP/SOP, fasilitasi sekolah
lapang hortikultura, SLPHT 6 unit, peningkatan produksi dan
mutu produk hortikultura serta pengembangan kawasan
hortikultura 3 unit, bantuan benih/bibit hortikultura, peningkatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
370
produksi dan mutu sayuran dan biofarmaka, pengembangan
pisang dan pembuatan demplot nanas.
g) Pendampingan administrasi kegiatan selama 9 bulan,
pengembangan pertanian terpadu tanaman ternak, kompos dan
biogas 3 kelompok, bantuan benih tanaman pangan 15.855 ha,
mekanisasi pra dan pasca panen 15 unit, pelatihan teknis
tanaman pangan 2 angkatan, Sekolah Lapang Pengelolan
Tanaman dan Sumber Daya Terpadu 652 kelompok, dan uji
kalibrasi di 5 kecamatan.
h) Pendampingan pengelolaan lahan dan air dan WISMP melalui
sertifikasi lahan kawasan tanaman pangan 400 sertifikat,
sertifikasi lahan kawasan tanaman hortikultura 200 sertifikat,
perbaikan kesuburan lahan sawah berbasis jerami 20 ha,
rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani sepanjang 2.500 m,
rehabilitasi jaringan irigasi desa sepanjang 1.300 m, pembuatan
irigasi air permukaan kawasan tanaman pangan, pembuatan
sumur resapan 2 unit, pembuatan irigasi tanah dangkal kawasan
hortikultura dangkal 2 unit, sekolah lapang iklim, pengelolaan 2
unit irigasi partisipatif, fasilitasi pembentukan dan legalisasi
P3A/GP3A 14 kelompok, pelatihan intensifikasi 5 kelompok,
demplot SRI 4 kelompok, pelaksanaan administrasi kegiatan 10
bulan, dan pembelian 2 unit printer.
i) Pengembangan tanaman buah unggulan terdiri dari 750 batang
Salak Madu dan 750 batang Jambu Dalhari.
j) Pembelian 5 varietas tanaman anggrek, 10.000 bibit tanaman
nanas, 1.100 bibit tanaman pisang dan pelatihan tanaman hias,
tanaman nanas dan pisang.
k) Pendampingan peningkatan produksi tebu melalui pembelian
stickbrix dan genset, penyusunan rencana teknis serta monitoring
dan pelaporan 5 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
371
l) Pembinaan teknis budidaya tanaman jarak pagar bagi 15
kelompok sebanyak 240 orang, pembinaan teknis budidaya
tanaman lada 2 kelompok sebanyak 30 orang dan monitoring
evaluasi tanaman Jarak di 3 kecamatan.
m) Penyusunan dan somiloka roadmap mendong, bimbingan teknis
pemurnian tembakau bagi 4 kelompok, dan bimbingan teknis
pasca kepras dan bongkar ratoon pada tanaman mendong 4
kelompok.
n) Pengamatan dan pengendalian OPT perkebunan di 17
kecamatan, pembelian paket obat-obatan serta pembelian alat
penunjang pertanian 2 jenis.
o) Identifikasi potensi daerah pengembangan irigasi air dangkal,
rehabilitasi lahan mendukung kawasan perkebunan, monitoring
pengelolaan lahan dan air perkebunan di 5 lokasi serta
pembelian 8 unit pompa air.
p) Rehabilitasi dan pemeliharaan tanaman kopi seluas 50 ha,
pemeliharaan dan sulaman tanaman mete sebanyak 2.000
batang serta rintisan kebun pala, cengkeh, kako dan jarak pagar
sebanyak 3.100 batang.
q) Peningkatan kualitas bahan baku tembakau melalui demplot area
varietas tembakau 5 ha, demplot area pemupukan 5 ha,
pembinaan industri tembakau, pembelian 3 unit handtractor,
pembinaan panen dan pasca panen tembakau 5 angkatan,
workshop standarisasi mutu, pembelian 2 jenis alat penunjang,
analisa usaha tani tembakau, pelatihan penguatan kelembagaan
kelompok tani, pemetaan daerah pengembangan tembakau, uji
petik tembakau di 24 titik serta monitoring, evaluasi dan
pelaporan komoditas tembakau.
6) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
a) Pelaksanaan bimibingan bagi 175 orang petani yang terdiri dari
bimibingan pengolahan hasil pertanian 2 angkatan, pengemasan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
372
produk 2 angkatan, penanganan kehilangan hasil pertanian 1
angkatan, dan standarisasi mutu produk pertanian 2 angkatan.
b) Pelaksanaan sosialisasi penanganan pasca panen 2 kali,
bimibingan penanganan pasca panen 2 kelompok, dem
penanganan pasca panen 3 kelompok, dan pembinaan kelompok
6 kali.
c) Pelaksanaan temu usaha dan temu bisnis 3 kali, pasar lelang 2
kali, temu asosiasi pertanian 44 kali, pasar tani 7 kali, analisa 6
komoditas usaha tani, promosi dan pengembangan pertanian dan
kehutanan 2 kali serta pembelian 2.470 batang bibit buah-
buahan.
d) Penyusunan 75 buku aneka resep hasil lomba, diversifikasi
pengolahan tingkat kecamatan di 17 kecamatan dan diversifikasi
pengolahan tingkat kabupaten.
e) Optimalisasi pengelolaan lahan kebun di BPP Moyudan 1
komoditas, BPP Rewulu, Godean 2 komoditas, BPP seyegan 2
komoditas, BPP Sleman 2 komoditas, BPP Pakem 3 komoditas,
BPP Berbah dan Tanjungtirto 2 komoditas serta BPP Prambanan
1 komoditas.
f) Pelaksanaan temu mitra komoditas kopi, mendong dan tembakau
3 kali serta sarasehan tembakau 2 kali.
g) Optimalisasi Kebun Sawungan melalui pemeliharaan tanaman
perkebunan, pembelian 4 jenis bibit, pembuatan pagar keliling
dan pintu pagar.
h) Diversifikasi pengolahan kopi 2 unit bagi 60 orang dan kampanye
produk perkebunan bagi 80 orang.
i) Peningkatan pelayanan usaha peternakan melalui apresiasi
pengembangan ternak 3 kali, monitoring informasi harga pasar
12 kali, pengawasan lalu lintas ternak 12 kali, sosialisasi
perizinan di 17 kecamatan, inventarisasi alat mesin peternakan,
peternak dan penjual sate kelinci serta apresiasi pengembangan
usaha kelinci, sapi dan kambing.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
373
j) Pemeliharaan pasar dan pembelian peralatan soundsystem 2
unit.
k) Pendampingan P2HP peternakan, TPH dan perkebunan serta
pembelian printer 2 unit.
l) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan
melalui apresiasi pengolahan hasil peternakan, demontrasi
pengolahan 3 jenis hasil peternakan, kampanye minum susu bagi
300 siswa di 5 SD/TK, kampanye makan daging kelinci di 17
kecamatan, serta evaluasi pengolahan pasca panen dan
kampanye hasil olahan.
m) Optimalisasi UPTD Pengembangan Budidaya Peternakan dan
Pemotongan Hewan melalui pembelian pakan ternak dan obat-
obatan, pengelolaan bibit ternak dan induk ternak serta
perawatan kandang.
n) Penumbuhan 17 kelompok tani baru, pembentukan 57 kelompok
tani pemula, pembinaan 112 kelompok tani pemula/lanjut,
pembinaan 17 paguyuban kelompok tani, pembinaan 10 lembaga
keuangan,, evaluasi 39 kelompok tani ternak, dan pembuatan
leaflet 3.000 eksemplar.
7) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pelaksanaan evaluasi 34 kelompok tani kelas pemula dan lanjut,
evaluasi 8 kelompok Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) padi
tingkat kabupaten, evaluasi kelompok PMI padi tingkat provinsi,
pemberian penghargaan pada 15 kelompok berprestasi,
pelatihan kapasitas pengurus Kelompok Petani Kecil (KPK) 2
angkatan sebanyak 60 orang, dan siaran pedesaan 7 kali serta
pembuatan leaflet 1.750 eksemplar.
b) Pelaksanaan SLPHT 6 kelompok sebanyak 150 orang, SLTGA 4
kelompok sebanyak 100 orang dan demplot usaha tani hemat air
4 unit.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
374
c) Demplot pola tanam kedelai 10 ha, jagung 15 ha, cabe 0.1 ha
dan sekolah lapang pola tanam bagi 5 kelompok sebanyak 125
orang.
d) Pelaksanaan bimbingan administrasi dan manajemen UPJA bagi
25 orang.
e) Penyusunan dan workshop SPO Salak Madu, Jambu Dalhari,
jamur dan krisan serta pembuatan 200 buku SPO.
f) Pelaksanaan SLPTT bagi 25 orang, pelatihan pembuatan pupuk
organik bagi 25 orang, demplot PTT, dan dem pengembalian
bahan BO 2 unit.
g) Evaluasi 17 kelompok tani perkebunan, pemberian stimulan bagi
5 kelompok tani perkebunan, penerapan teknologi 17 unit dan
pemberdayaan 5 asosiasi perkebunan.
h) Pelatihan 25 petugas perkebunan dan pelatihan 156 petani terdiri
dari pelatihan petani 7 angkatan, magang petani 2 angkatan dan
in house traning.
i) Pelatihan bagi 90 orang petani dalam pembuatan kompos 3
angkatan serta demplot dan aplikasi kompos 3 angkatan.
8) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
a) Pendampingan penerapan teknologi pengolahan bagi 100 orang
petani, pembinaan manajemen pemasaran atsiri bagi 25 orang
petani, temu usaha atsiri 25 orang, praktek penyulingan atsiri 7
orang serta monitoring dan evaluasi hasil kegiatan 4 kali.
b) Pembinaan teknologi pasca panen dan pengolahan jarak 3
kelompok sebanyak 75 orang, sosialisasi dan pembentukan 2
kelompok forum Masyarakat Desa Mandiri Energi.
9) Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pengawasan RPH/RPA dan penampungan susu 6 kali,
pengawasan peredaran daging tingkat kecamatan 6 kali,
pengawasan peredaran obat hewan 6 kali, pengawasan
peredaran daging di supermarket dan hotel 6 kali, pendataan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
375
penjual daging ayam, daging ternak besar dan ternak kecil di 17
kecamatan, serta pembelian 3 jenis alat laboratorium peternakan.
b) Pelaksanaan pemeriksaan specimen laboratorium diagnostik 900
sampel, pemantauan pasar hewan kurban 2 kali, pemantauan
penyakit zoonosa 12 kali, pemeriksaan hewan kurban di 17
kecamatan, pembelian bahan obat-obatan, pembuatan 9 buku
peta penyakit 2009, pemeriksaan 40 sampel ke laboratorium
rujukan diagnostik, pengadaan 2 paket alat laboratorium,
pendataan tempat pemotongan ayam di 17 kecamatan dan
sosialisasi pemotongan hewan kurban di 17 kecamatan serta
sosialisasi peduli ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) di 17
kecamatan.
c) Penanganan Avian Influenza (AI) melalui pengasapan desinfeksi
204 kali, sosialisasi AI di 34 lokasi, pengadaan bahan obat-
obatan dan pengadaan 2 paket bahan laboratorium.
d) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan melalui
pemantauan dan pelayanan kesehatan hewan 6 kali,
pemeriksaan kebuntingan 691 ekor, penanganan gangguan alat
reproduksi 1.021 ekor, pengambilan dan pemeriksaan 1.356
sampel spicemen, pemantauan kematian ternak 6 kali,
pemantauan post vaksinasi Anthrax 12 kali, vaksinasi ND 75.133
dosis, sosialisasi Anthrax 50 kali, evaluasi poskeswan tingkat
provinsi, kompensasi pasca vaksinasi Anthrax 4 buah serta
pengadaan leaflet 2.200 lembar, bahan obat-obatan, bahan
laboratorium, peralatan kedokteran hewan masing-masing 1
paket dan almari obat 2 buah.
e) Pembelian bahan laboratorium, pemeriksaan 501 sampel daging,
510 sampel susu dan 512 sampel telur, pengujian 20 sampel
residu antibiotika dan 20 sampel cemaran mikroba serta
pembelian 2 jenis alat laboratorium.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
376
f) Antisipasi penyakit hewan menular melalui pelatihan petugas dan
kader, sosialisasi tingkat peternak 2 kali, pengambilan 250
sampel darah babi dan swab babi, pembelian alat pencegahan
penyakit, pengiriman sampel 25 paket dan pengujian 250 sampel.
10) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a) Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan IB 12 kali,
pembinaan IB 50 kelompok, pengawasan peredaran mutu bibit
ternak unggas di 17 kecamatan, penyusunan data IB, PKB dan
kelahiran ternak 12 kali, pemeriksaan 20 sampel pakan,
pembinaan dan intensifikasi penyelesaian ternak pemerintah di
14 kelompok, pengadaan 90 dosis bibit straw sapi perah,
sosialisasi standarisasi ternak kambing PE di 10 kelompok,
sertifikasi ternak 50 ekor kambing PE, pengadaan 8 buah
kandang jepit untuk IB, pengadaan 10 ekor bibit ternak domba
jantan dewasa, dan pengadaan 2 jenis alat kedokteran hewan.
b) Pengadaan 2 paket peralatan kantor, bahan laboratorium dan
alat kedokteran hewan serta pembuatan meja porselin.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian
sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan pertanian pada tahun 2009 mampu
mendukung produksi tanaman pangan berupa padi sawah dan ladang
sebanyak 269.404 ton serta mengalami surplus sebesar 95.925 ton
untuk pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Sleman dan
kabupaten lain di Provinsi DIY. Produksi tanaman pangan dan
hortikultura lain yang mengalami kenaikan adalah jagung, kedelai, cabe
dan kacang panjang. Perkembangan beberapa produk tanaman pangan
dan hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
377
Tabel 3.82. Perkembangan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2005-2009 (dalam ton)
No. Produk 2005 2006 2007 2008 2009
1. Padi sawah 240.624 250.375 242.684 267.607 268.075 2. Padi ladang 1.307 1.274 194 1.321 1.329 3. Beras 150.723 159.042 153.535 167.491 170.263 4. Jagung 24.254 23.003 26.629 30.896 32.712 5. Kedelai 838 893 705 1.130 772 6. Ubi kayu 20.540 19.774 19.923 24.449 26.153 7. Pisang 12.517 12.328 12.049 12.351 12.319 8. Rambutan 14.553 17.634 15.734 16.119 19.748 9. Cabe 5.072 3.109 3.741 3.754 3.951 10. Kacang Panjang 2.232 1.134 1.377 1.938 2.141
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Di bidang peternakan terjadi perkembangan jumlah populasi ternak
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.83. Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2005-2009
No. Ternak 2005 2006 2007 2008 2009 1. Sapi Potong 45.007 45.983 47.352 51.514 54.921 2. Sapi Perah 7.971 6.985 5.589 5.465 5.265 3. Kerbau 3.708 3.545 3.474 3.387 3.266 4. Kambing 30.627 31.607 32.354 35.075 36.152 5. Domba 55.116 55.607 56.997 68.955 71.623 6. Ayam Buras 1.540.899 1.543.916 1.571.706 1.599.729 1.615.285 7. Ayam Petelur 1.505.225 1.518.160 1.540.932 1.885.432 1.993.395 8. Ayam Pedaging 1.810.216 2.365.817 2.681.775 2.795.899 2.977.735 9. Itik 190.351 192.008 195.848 199.645 212.967 10. Burung Puyuh 881.608 910.646 901.425 948.591 949.478
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Dari data diatas, perkembangan rata-rata selama 5 tahun terakhir
populasi ternak yang paling besar adalah ayam pedaging dan petelur.
Populasi sapi perah mengalami penurunan karena harga susu yang
tidak sebanding dengan besarnya biaya produksi menyebabkan
beberapa peternak mengawinkan sapi perahnya dengan sapi potong
yang lebih menguntungkan, sehingga berkorelasi dengan produk susu
yang menurun pada tahun 2009 sebesar 3,23% dari 5.712,16 ton
menjadi 5.527,41 ton.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
378
Dalam bidang perkebunan, melalui berbagai program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2009 Kabupaten Sleman mampu mendukung
hasil produksi tembakau 9.530,45 kwintal (tembakau virginia, tembakau
rakyat dan tembakau vorstenland), tebu 53.911,11 kwintal, kopi 528,65
kwintal (robusta, arabika, dan kartika), mendong 33.744 kwintal, kelapa
83.105,75 kwintal dan kakao 324 kwintal.
Dalam mendukung pemberdayaan kelompok tani dan meningkatkan
produktivitas pertanian, telah dilakukan penguatan modal bagi kelompok
tani. Secara rinci perkembangan kelompok tani penerima dana
penguatan modal dan dana penguatan modal dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 35. Perkembangan Kelompok Tani Penerima Dana Penguatan Modal
Tahun 2005-2009
185
422
38
157140
42
149120
26
172107
24
172
7416
0
100
200
300
400
500
2005 2006 2007 2008 2009
TPH Peternakan Perkebunan
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Grafik 36. Perkembangan Dana Penguatan Modal Tahun 2005-2009 (dalam ribuan)
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
TPH 2.401.450 3.384.000 3.295.000 4.175.000 4.625.600
Peternakan 5.386.500 2.907.000 5.313.000 5.214.000 5.096.000
Perkebunan 800.000 630.000 513.500 492.000 420.000
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
379
Keberhasilan urusan pertanian dapat pula dilihat dari prestasi yang
diraih sebagai berikut:
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
1. Kelompok tani Agribisnis Hortikultura ( Kelompok Tanaman Buah )
berprestasi Tingkat Nasional dalam rangka Penghargaan Ketahanan
Pangan atas nama Kelompok Tani Kembang Mulyo
2. Kelompok tani Agribisnis Hortikultura ( Kelompok Tanaman Sayuran
dan Biofarmaka Kategori Perusahaan ) Berprestasi Tingkat Nasional
dalam rangka Penghargaan Ketahanan Pangan atas nama CV.
Merapi Farma
3. Pelaku Usaha Penerap Jaminan Mutu ( Jaminan Mutu Hortikultura )
berprestasi Tingkat Nasional dalam rangka Penghargaan Ketahanan
Pangan atas nama Kelompok tani Duri Kencana, Trumpon, Desa
Merdikorejo, Tempel
4. Kelompok Masyarakat ( Kelompok PKK ) berprestasi Tingkat
Nasional dalam rangka Penghargaan Ketahanan Pangan atas nama
Kelompok Perempuan Kreatif Cempaka Dusun Surowangsan, Desa
Margorejo, Tempel
5. Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi seimbang dan Aman Berbasis
Potensi Sumberdaya wilayah Tingkat Nasional dalam rangka Hari
Pangan Sedunia ( HPS ) XXVIII Tahun 2008 atas nama Tim
Penggerak PKK Kedung Banteng, Desa Sumberagung, Moyudan
6. Juara II Evaluasi Peningkatan Mutu Intensifikasi Padi ( PMI ) Tingkat
Propinsi DIY atas nama Kelompok tani Mulyo Dliring, Argomulyo,
Cangkringan.
Bidang Perkebunan
1. Petani Pengembang Perkebunan Berprestasi Tingkat Nasional
dalam rangka Penghargaan Ketahanan Pangan atas nama Madyo
Wardoyo, Petani Tebu.
2. Juara III Kategori Lomba Petani/kelompok tani komoditas unggulan
(Kopi) pada Program Pengembangan Agribisnis Kegiatan Eksibisi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
380
Perlombaan dan Penghargaan kepada petani/pelaku agribisnis
Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok Tani Cipto makmur,
Petunga, Kepuharjo, Cangkringan.
3. Juara III Petugas Pendamping Komoditas Kopi Kategori Lomba
Petugas Komoditas Unggulan Tingkat Propinsi DIY atas nama
Syaiful Hadi, A.Md.
4. Juara III Petugas Pendamping Komoditas Tebu Kategori Lomba
Petugas Komoditas Unggulan Tingkat Propinsi DIY atas Agus
Supriyanto, A.Md
5. Juara I Pemenang Kategori Lomba Petani Tebu Tingkat Propinsi DIY
atas nama Madyo Wardoyo.
6. Juara II Pemenang Kategori Lomba Petani Tebu Tingkat Propinsi
DIY atas nama Sarimin, BA.
7. Juara Harapan I Pemenang Kategori Lomba Petani Tebu Tingkat
Propinsi DIY atas nama Ismadi.
Bidang Peternakan
1. Juara I Petugas Inseminator Berprestasi Tingkat Propinsi DIY atas
nama Sdr. Sudarmanto, SPIB Seyegan
2. Juara II Ternak Pejantan dalam rangka Lomba Bibit Ternak Sapi
Potong jenis PO/Brahman Tingkat Propinsi DIY atas nama Jiyo,
Kelompok Sido Rukun, Dukuh, Sidomoyo, Godean
3. Juara III Pedet Jantan dalam rangka Lomba Bibit Ternak Sapi
Potong jenis PO/Brahman Tingkat Propinsi DIY atas nama
Hardiman, Tlogowono, Tegaltirto, Berbah
4. Juara III Pedet Betina dalam rangka Lomba Bibit Ternak Sapi Potong
jenis PO/Brahman Tingkat Propinsi DIY atas nama Sarjuni,
Tlogowono, Tegaltirto, Berbah
5. Juara I Kelompok Ternak Berprestasi Tingkat Propinsi DIY atas
nama Kelompok ternak Andini Loka, Semampir Kulon, Tambakrejo,
Tempel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
381
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan pertanian adalah Bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan dan Bidang Perkebunan
pada Dinas Pertanian dan Kehutanan dibentuk berdasarkan Perda
Nomor : 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman
Nomor 27/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Sleman. Dinas Pertanian dan Kehutanan
memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang pertanian dan
kehutanan. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Kehutanan di
bidang tanaman pangan dan hortikultura dengan fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan pembangunan
bidang tanaman pangan dan hortikultura.
2) Penyelenggaraan pemberdayaan bidang tanaman pangan dan
hortikultura.
3) Pembinaan pengembangan produksi tanaman pangan dan
hortikultura.
4) Pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan tanaman pangan
dan hortikultura
5) Pembinaan, pengawasan dan pengembangan agribisnis tanaman
pangan dan hortikultura.
Bidang Peternakan memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan pembangunan
bidang peternakan.
2) Penyelenggaraan pemberdayaan bidang peternakan.
3) Pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan peternakan.
4) Pembinaan dan pengawasan usaha peternakan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
382
5) Pembinaan dan penyelenggaraan kesehatan hewan.
6) Pembinaan dan penyelenggaraan kesehatan masyarakat veteriner.
Bidang Perkebunan memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan pembangunan
bidang perkebunan.
2) Penyelenggaraan pemberdayaan bidang perkebunan.
3) Pembinaan pengembangan produksi perkebunan.
4) Pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan tanaman
perkebunan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanian adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.84. SDM Penyelenggara Urusan Pertanian (TPH, Peternakan dan Perkebunan)
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I 2 2 SMP 3 2. II 47 3 SMA 83 3. III 215 4 Sarmud/D3 72 4. IV 15 5 Strata 1 111 6 Strata 2 9
Jumlah 279 Jumlah 279 Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Pejabat struktural penyelenggara urusan pertanian adalah 1 orang
pejabat eselon II, 3 orang pejabat eselon III dan 17 orang pejabat
eselon IV serta pejabat fungsional terdiri dari 8 orang PPA, 76 orang
PPL dan 18 PMHP.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanian terdiri dari
bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan
sebesar Rp5.755.632.430,00 realisasi Rp5.030.765.880,00 atau
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
383
87,41%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp75.970.000,00 realisasi Rp67.162.000,00 atau 88,41%.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan, anggaran sebesar
Rp310.110.000,00 realisasi Rp258.187.650,00 atau 83,26%.
3) Program Peningkatan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa,
anggaran sebesar Rp148.950.900,00 realisasi Rp134.221.900,00
atau 90,11%.
4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp295.356.000,00 realisasi Rp257.345.100,00
atau 87,13%.
5) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, anggaran
sebesar Rp1.873.816.250,00 realisasi Rp1.590.181.350,00atau
84,86%.
6) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan, anggaran sebesar Rp1.256.706.330,00 realisasi
Rp1.100.929.580,00 atau 87,60%.
7) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran sebesar
Rp699.443.250,00 realisasi Rp629.381.075,00 atau 89,98%.
8) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian, anggaran
sebesar Rp65.050.000,00 realisasi Rp42.200.625,00 atau 64,87%.
9) Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Ternak,
anggaran sebesar Rp803.459.500,00 realisasi Rp754.441.800,00
atau 93,90%.
10) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, anggaran sebesar
Rp226.770.200,00 realisasi Rp196.714.800,00 atau 86,75%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan pertanian dilaksanakan secara partisipatif melalui
pertemuan kelompok tani untuk mengidentifikasi permasalahan dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
384
kebutuhan dalam pembangunan urusan pertanian dengan didampingi
oleh PPL yang disinkronkan dengan program Dinas Pertanian dan
Kehutanan. Dalam penyelenggaraan bidang tanaman pangan dan
hortikultura, mulai proses perencanaan hingga pelaksanaan,
Pemerintah Kabupaten Sleman membangun jaringan kerjasama dengan
Dinas Pertanian Propinsi DIY, Universitas Gadjah Mada, UPN, STPP
Yogyakarta, STPP Magelang, PT. Pertani, PT. Pusri, PT. Petrokimia, PT.
Tanindo, PT. Shang Hyang Sri, Balai Pengawasan Sertifikasi Benih
(BPSB), Balai Penelitian Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH),
Balai Penelitian Tanaman Tropis (BALITRO) Bogor, dan Balai Penelitian
Tanaman Obat (BPTO) Karanganyar. Di bidang perkebunan,
Pemerintah Kabupaten Sleman membangun jaringan kerjasama dengan
Pusat Penelitian Koka Jember, BALITAS Malang, Balai Sertifikasi
Barang Surakarta, PG. Madukismo Yogyakarta, PT. Sadana Arifnusa,
Pabrik Rokok Sukun Semarang, Pabrik Rokok 45 Kudus, PT. Deviana
Purwokerto, UPH ( Unit Pengolahan Hasil ) Yogyakarta, Konsultan
Marketing dan Principles Yogyakarta, Konsultan Marketing Konsumer
Food Yogyakarta, Komunitas Pedagang Angkringan Malioboro, Biro
Perjalanan Wisata Asita Yogyakarta, PHRI Yogyakarta, Asosiasi Petani
Kopi Temanggung, dan PT. Jatropha Pura Mandiri Perwakilan DIY
dalam kemitraan Pengembangan Jarak Pagar. Dalam bidang
peternakan, Pemerintah Kabupaten Sleman membangun jaringan
kerjasama dengan Dinas Pertanian Propinsi DIY, UGM, Balai Besar
Veteriner Wates, Balai Penelitian Veteriner Bogor, Balai Diagnostik
Kehewanan DIY, Local Deceases Control Center (LDCC), FAO, Balai
Besar Pelatihan Peternakan Batu, Malang, Balai Pendidikan
Kepemimpinan Pertanian Ciawi, Bogor, Balai Besar Penelitian Teknologi
Pertanian, Balai Besar Agribisnis dan Kesehatan Hewan Bogor, Balai
Pelatihan Peternakan Cikole, RRI, TVRI, Radio Konco Tani, Balai POM
dan MUI Yogyakarta.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
385
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanian
(TPH, peternakan dan perkebunan) sebagai berikut:
Tabel 3.85. Sarana dan Prasarana Urusan Pertanian
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 3 unit 2. Balai Penyuluhan Pertanian 7 unit
3. UPTD Sub Terminal Agribisnis 1 unit
4. Poskeswan 8 unit
5. Poskeswan pembantu 2 unit
6. Rumah Potong Hewan 3 unit
7. UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan
1 unit
8. UPTD Pengembangan Budidaya Peternakan dan Pemotongan Hewan
1 unit
9. UPTD Pasar Hewan Ambarketawang
1 unit
10. Kebun Plasma Nutfah 1 unit
11. Kebun Sawungan, Pakem 1 unit
12. Tempat Pemrosesan Hasil produksi Kopi
2 unit
13. Laboratorium 2 unit
14. Gudang obat 1 unit
15. Kendaraan roda 4 6 unit
16. Kendaraan roda 2 185 unit 8 unit rusak 17. Komputer/Laptop 42 unit 18. LCD 4 unit 19. Kamera 6 unit 20. Handycam 1 unit 21. Alat laboratorium 13 paket 22. Peralatan medis veteriner 11 paket 23. Milk can 8 unit 24. Timbangan ternak 1 unit 25. GPS 5 unit 26. Soil Moisture Tester 10 unit 27. Alat Tester Rendeman 3 unit
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
386
h. Permasalahan dan Solusi
1) Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian akan menurunkan
produksi pertanian. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan
memberikan insentif kepada pemilik lahan pertanian yang masih
dipertahankan sebagai lahan pertanian berupa pensertifikatan tanah
dan bantuan sarana produksi.
2) Ketersediaan air untuk pertanian sangat terbatas. Upaya yang telah
dilakukan adalah penjadwalan pendistribusian air untuk semua
kebutuhan pertanian melalui pemberdayaan Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A).
3. Urusan Kehutanan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengelolaan RTH
a) Penghijauan lingkungan
b) Puncak Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional
(PPKAN)
c) Penanaman sempadan sungai
d) Pengembangan tanaman bambu
2) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan
pengembangan tanaman penghijauan
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Pengelolaan planologi kehutanan
b) Penyusunan profil kehutanan
4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan dengan kegiatan temu usaha kehutanan
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan
b) Panduan wilayah kerja penyuluh kehutanan
6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
a) Sosialisasi dan pembinaan petugas penerbit Surat Keterangan
Asal-usul Kayu (SKAU)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
387
b) Penataan hasil hutan
7) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dengan kegiatan
pembinaan persuteraan alam dan pengembangan perlebahan
8) Program Rehabilitasi Hutan & Lahan
a) Pendampingan GERHAN
b) Evaluasi Gerakan Perempuan Tanam & Pelihara Pohon (GPTPP)
c) Perkemahan konservasi
9) Program Perlindungan & Konservasi SDA
a) Pengiriman Pramuka Saka Wanabakti ke Jambore Pertiwana
b) Pemeliharaan dan pengamatan tanaman gaharu
c) Pengembangan dan pemeliharaan tanaman perindang jalan dan
kawasan hutan lindung
d) Pembuatan KBD tanaman hutan
e) Pengembangan tanaman aren
f) Pembinaan dan pemeliharaan tanaman hutan rakyat pengkayaan
pola blockgrand
g) Pembuatan bangunan konservasi sipil teknis
h) Pelestarian sumber mata air
i) Konservasi kawasan lereng selatan Gunung Merapi
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan kehutanan adalah sebagai
berikut:
1) Program Pengelolaan RTH
a) Penanaman tanaman penghijauan di sekitar kawasan
perkantoran, sekolah dan terminal sebanyak 450 batang
b) Pelaksanaan Puncak Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam
Nasional (PPKAN) melalui penanaman 5.000 batang mahoni dan
1.875 batang sengon
c) Penanaman 2.000 batang bibit tanaman kayu-kayuan di daerah
sempadan/bantaran sungai
d) Penanaman 2.100 batang bibit pohon bambu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
388
2) Program Penanggulangan Kemiskinan
Pengembangan tanaman penghijauan melalui penanaman 7.000
batang bibit jati, 2.500 batang bibit mahoni, 2.000 batang bibit durian,
1.500 batang bibit mangga, 2.000 batang bibit rambutan, 2.000
batang bibit pisang, 7.000 batang bibit sengon, dan 2.000 batang
pete.
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang
kehutanan, pendataan dan penyusunan laporan kegiatan 12 kali,
penyusunan potensi kehutanan dan pengendalian kegiatan teknis
6 kali.
b) Penyusunan profil kehutanan sebanyak 30 buku, siaran
pedesaan 8 kali, penyusunan leaflet 2.000 lembar, dan
penyusunan 100 buku statistik kehutanan.
4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
Pelaksanaan kegiatan temu usaha kehutanan bagi 40 orang
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan melalui
siaran pedesaan 4 kali, RPPK 1 unit, kunjungan ke sumber
teknologi, P3D 15 kelompok, pelatihan penyegaran penyuluh
dan petugas kehutanan 6 kali sebanyak 25 orang, media
penerapan teknologi 15 unit, supervisi penyuluh kehutanan 15
unit, evaluasi 12 kelompok dan pemberian stimulan 3 kelompok
tani kehutanan.
b) Pembuatan panduan wilayah kerja penyuluh kehutanan 17
kecamatan
6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
a) Sosialisasi bagi 20 orang petugas penerbit Surat Keterangan
Asal-usul Kayu (SKAU) serta pembinaan dan pendampingan 86
pejabat penerbit SKAU.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
389
b) Pembelian sarana dan prasarana tata usaha kayu,
penyelenggaraan pelayanan tata usaha kayu 12 kali, dan
pembinaan penatausahaan hasil hutan 10 kali.
7) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
Pembinaan persuteraan alam sebanyak 3 kali, pengembangan
perlebahan 2 kali dan pembinaan 2 kelompok tani persuteraan alam
dan lebah.
8) Program Rehabilitasi Hutan & Lahan
a) Pelaksanaan pendampingan GERHAN melalui pembelian 1 unit
UPS.
b) Evaluasi Gerakan Perempuan Tanam & Pelihara Pohon (GPTPP)
di 17 kecamatan
c) Pelaksanaan perkemahan konservasi dengan penanaman pohon
di lereng selatan Gunung Merapi sebanyak 17.500 batang
9) Program Perlindungan & Konservasi SDA
a) Pengiriman Pramuka Saka Wanabakti ke Jambore Pertiwana
(tidak terlaksana)
b) Pemeliharaan dan pengamatan demplot tanaman gaharu seluas
1 ha
c) Pengembangan dan pemeliharaan tanaman perindang jalan dan
kawasan hutan lindung melalui penanaman 5.000 batang
tanaman mahoni sebagai perindang jalan baru, pemasangan ajir
untuk 5.000 batang, pemeliharaan tanaman perindang jalan
4.200 batang, gerakan penanggulangan serangan penyakit karat
puru dan hama ulat kantong sebanyak 40 kelompok dan
pembuatan leaflet 2.000 eksemplar.
d) Pembuatan kebun bibit tanaman hutan terdiri dari 2 kg bibit
Sengaon, 15 kg bibit Mahoni, dan 50 kg bibit Jati.
e) Pengembangan tanaman aren melalui survei lokasi
pengembangan di 3 lokasi, sosialisasi pengembangan tanaman
aren, pembuatan KBD tanaman aren sebanyak 20.000 bibit dan
demplot tanaman aren seluas 3 ha di lereng Merapi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
390
f) Penyiangan dan pemangkasan 30.000 batang kayu putih serta
pembelian 6.000 batang bibit kayu putih.
g) Pembuatan bangunan konservasi sipil teknis melalui pembuatan
dam penahan 2 unit, pembuatan Gully Plug 4 unit, pembuatan
sumur resapan air hujan 15 unit, dan pembuatan bronjong kawat
pengendali tebing.
h) Penanaman bibit pohon beringin, gayam, kantil, mahoni
sebanyak 1.200 batang di sekitar sumber mata air
i) Pemeliharaan tanaman kehutanan sebanyak 10.000 batang dan
penyulaman tanaman kehutanan sebanyak 4.840 batang.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan
sebagaimana buku lampiran)
Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2009
mampu mendukung hasil produksi kehutanan non kayu seperti madu
sebanyak 4.030 kg atau naik 45,23% dari tahun 2008.
Pada tahun 2009 penanganan lahan kritis cukup berhasil terbukti pada
pengurangan areal lahan sangat kritis sebanyak 2,59% menjadi lahan
kritis dan pengurangan lahan kritis sebanyak 6,17% menjadi agak kritis.
Keberhasilan ini disebabkan karena berhasilnya kegiatan penghijauan
pada lahan-lahan kritis, baik yang dilaksanakan melalui kegiatan Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman maupun swadaya
masyarakat.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kehutanan adalah Bidang Kehutanan
pada Dinas Pertanian dan Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Perda
Nomor : 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
391
Nomor 27/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Sleman. Dinas Pertanian dan Kehutanan
memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang pertanian dan
kehutanan. Bidang Kehutanan memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan, penataan, pengukuran, dan
perpetaan hutan.
2) Penyelenggaraan pemberdayaan bidang kehutanan.
3) Penyelenggaraan rehabilitasi dan konversi lahan.
4) Pembinaan dan pengelolaan hutan.
5) Pembinaan usaha kehutanan.
6) Pengendalian peredaran hasil hutan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kehutanan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.86. SDM Penyelenggara Urusan Kehutanan
Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 10 3 SMA 20 3. III 37 4 Sarmud/D3 6 4. IV 2 5 Strata 1 18 6 Strata 2 5
Jumlah 49 Jumlah 49 Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Pejabat struktural penyelenggaraan urusan kehutanan adalah 1 orang
pejabat eselon II dan 4 orang pejabat eselon IV serta pejabat fungsional
sebanyak 15 orang terdiri dari 1 orang PPA dan 14 orang PPL.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kehutanan
sebesar Rp1.127.760.000,00, realisasi Rp936.041.300,00 atau 83,06%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
392
Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Pengelolaan RTH, anggaran sebesar Rp43.600.000,00
realisasi Rp42.625.000,00 atau 97,76%.
2) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp109.686.000,00 realisasi Rp106.281.800,00 atau 96,90%.
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp87.240.000,00 realisasi Rp72.493.750,00 atau
83,10%.
4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan, anggaran sebesar Rp8.750.000,00 realisasi
Rp8.648.250,00 atau 98,84%.
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran sebesar
Rp96.985.000,00 realisasi Rp87.956.100,00 atau 90,69%.
6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, anggaran
sebesar Rp59.318.500,00 realisasi Rp57.043.500,00 atau 96,16%.
7) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, anggaran
sebesar Rp9.550.000,00 realisasi Rp6.197.000,00 atau 64,89%.
8) Program Rehabilitasi Hutan & Lahan, anggaran sebesar
Rp246.928.000,00 realisasi Rp153.863.000,00 atau 62,31%.
9) Program Perlindungan dan Konversi Sumber Daya Alam, anggaran
sebesar Rp465.702.500,00 realisasi Rp400.932.900,00 atau
86,09%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan kehutanan melalui pertemuan kelompok tani
kehutanan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam
pembangunan bidang kehutanan dengan didampingi oleh PPL yang
disinkronkan dengan program Dinas Pertanian dan Kehutanan. Dalam
penyelenggaraan urusan kehutanan mulai proses perencanaan hingga
pelaksanaan, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mengembangkan
jaringan kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
393
DIY, INSTIPER Yogyakarta, BP DAS SOP Provinsi DIY, PT. Garuda
Indonesia Airways, BPD Cabang Sleman, PKK, Pramuka, TNI, pelajar
dan kelompok-kelompok masyarakat pecinta alam.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kehutanan
sebagai berikut:
Tabel 3.87. Sarana dan Prasarana Urusan Kehutanan
No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kantor 1 unit 364 m2 2. Kendaraan roda 4 1 unit
3. Kendaraan roda 2 9 unit 4. Komputer/Laptop 6 unit 5. Handycam 1 unit 6. Kamera 3 unit 7. GPS 2 unit 8. Alat Ukur Tanah 1 unit
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
h. Permasalahan dan Solusi
Masih terdapat lahan kritis seluas 3.658,09 Ha. Upaya yang telah
dilakukan adalah penanaman pohon penghijauan di lahan kritis dengan
melibatkan berbagai elemen masyarakat.
4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
a. Program dan Kegiatan
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dengan
kegiatan pengukuran debit dan pemeliharaan mata air Umbul Wadon
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
a) Pengelolaan perizinan usaha bidang pertambangan dan energi
b) Penghitungan volume produksi dan pemanfaatan bahan galian
golongan C
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
394
c) Penyusunan perizinan dan pembentukan kelompok penambang
binaan
d) Pemantauan dan pengendalian bahan galian golongan C
e) Penanganan kasus bidang pertambangan dan energi
f) Pemantauan distribusi energi
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
a) Pengembangan energi terbarukan
b) Operasional dan pemeliharaan energi terbarukan
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral
adalah sebagai berikut:
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Pengukuran debit mata air Umbul Wadon sebanyak 12 kali, plester
bak reformasi dan tersusunnya laporan RKL-RPL mata air Umbul
Wadon tiap 6 bulan.
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
a) Pelayanan perizinan 7 Surat Izin Pengeboran (SIP), 24 Surat Izin
Pengambilan Air Tanah(SIPA), 8 Surat Izin Penambangan
Daerah (SIPD), 20 Surat Izin Penambangan Daerah Penambang
Rakyat (SIPD PR).
b) Pembuatan laporan penghitungan volume produksi dan
pemanfaatan bahan galian golongan C sebanyak 10 buku.
c) Pembentukan 90 kelompok penambang binaan dan pemberian
bantuan alat sebanyak 90 paket.
d) Pemantauan dan pengendalian air tanah di 40 lokasi, galian
golongan C di 45 lokasi, serta pembuatan buku laporan hasil
pemantauan sebanyak 4 buku.
e) Penanganan 12 kasus bidang pertambangan dan energi serta
pembuatan buku laporan sebanyak 4 buku.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
395
f) Pemantauan distribusi minyak tanah dan gas di 13 agen dan 700
pangkalan.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
a) Pembangunan instalasi biogas limbah ternak 11 unit di Desa
Sinduadi, Margoagung, Margomulyo, Margokaton, Tambakrejo,
Sariharjo, Purwobinangun, Umbulmartani, Selomartani,
Gayamharjo, dan Caturharjo.
b) Operasional dan pemeliharaan 147 unit PLTS, 9 unit Biogas, dan
3 unit PLTMH.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral sebagaimana buku lampiran)
Sampai akhir tahun 2009, masih terdapat 42 KK yang belum
menggunakan fasilitas listrik karena terbatasnya jangkauan jaringan.
Penyediaan listrik untuk masyarakat yang tidak terjangkau layanan listrik
PLN, Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengupayakan penggunaan
listrik tenaga surya. Sampai tahun 2009 telah terpasang 147 unit PLTS
dan dalam upaya mencari energi alternatif, telah dikembangkan
pemanfaatan energi biogas sebanyak 16 unit dengan memanfaatkan
kotoran sapi.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan energi dan sumber daya mineral adalah
Bidang Pertambangan dan Energi pada Dinas Pengairan,
Pertambangan dan Penanggulangan Bencana (P3BA) dibentuk
berdasarkan Perda Nomor : 12 Tahun 2003 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun 2003
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 26/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
396
Kabupaten Sleman. Dinas Pengairan, Pertambangan dan
Penanggulangan Bencana memiliki tugas pokok melaksanakan
kewenangan bidang pengairan, pertambangan dan energi, dan
penanggulangan bencana alam. Bidang Pertambangan dan Energi
memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan dan konservasi
pertambangan dan energi.
2) Penyelenggaraan dan pembinaan usaha sumber daya
pertambangan dan energi.
3) Pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan energi dan sumberdaya
mineral adalah sebagai berikut:
Tabel 3.88. SDM Penyelenggara Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 2 3 SMA 7 3. III 17 4 Sarmud/D3 - 4. IV 2 5 Strata 1 10 6 Strata 2 4
Jumlah 21 Jumlah 21 Sumber: Dinas P3BA
Pejabat struktural penyelenggara urusan energi dan sumberdaya
mineral adalah 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III
dan 3 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral sebesar Rp680.960.500,00, realisasi
Rp638.452.600,00 atau 94%. Secara rinci alokasi anggaran dan
realisasi masing-masing program adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
397
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
anggaran sebesar Rp100.960.000,00 realisasi Rp96.402.725,00
atau 95,49%
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup, anggaran sebesar Rp364.278.500,00 realisasi
Rp336.946.875,00 atau 92,49%
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan,
anggaran sebesar Rp215.722.000,00 realisasi Rp205.103.000,00
atau 95,07%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan energi dan sumberdaya mineral melalui kajian
potensi pertambangan dan energi yang melibatkan multi stakeholder
(Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat).
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral sebagai berikut:
Tabel 3.89. Sarana dan Prasarana Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
No. Jenis Prasarana Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit 224 m²
2. Bangunan Pelindung Pengaturan Debit Air (Bak Reform) Broncaptering
1 buah
3. PLMTH + Jaringan Listrik 10 Kwh 2 unit
4. PLTS Kapasitas 200watt 127unit 5. Energi Biogas 9 unit
6. Kendaraan roda 4 1unit
7. Kendaraan roda 2 6 unit 8. Komputer/Laptop 6 unit 9. Alat ukur debit digital 1 unit 10. Pesawat HT Alinco 2 unit 11. Palu geologi 2 unit 12. Kompas geologi 2 unit Kondisi rusak 13. Kamera Digital 1 unit 14. Flowmeter 1 unit 15. Watermeter 3 unit
Sumber: Dinas P3BA
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
398
h. Permasalahan dan Solusi
Lokasi penambangan rakyat tanpa izin letaknya tersebar di Kecamatan
Cangkringan, Pakem dan Turi, sementara angkutan hasil penambangan
melebihi kemampuan jalan yang ada dan sebagian besar berasal dari
luar Kabupaten Sleman sehingga mengakibatkan kerusakan jalan.
Solusi yang dilakukan adalah penataan/pembuatan jalur tambang dan
pembuatan depo.
5. Urusan Pariwisata
a. Program dan Kegiatan
1) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber PAD
dengan kegiatan pembinaan petugas retribusi di obyek wisata
2) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM
a) Sosialisasi peraturan perizinan usaha pariwisata
b) Pengawasan dan verifikasi usaha pariwisata
c) Klasifikasi usaha pariwisata
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
dengan kegiatan pengelolaan data statistik kebudayaan dan
pariwisata
4) Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa
dengan kegiatan pengelolaan WEB
5) Program Pengembangan Destinasi, Obyek dan Daya Tarik
Pariwisata
a) Fasilitasi pengembangan desa wisata dan peningkatan serta
pelatihan SDM masyarakat di desa wisata
b) Pembinaan Petugas Desa Wisata, Polisi Pariwisata, Satuan
Pengamanan Wisata dan Forum Komunikasi Wisata
c) Penataan dan pemeliharaan obyek wisata Menara Pandang,
Tlogo Putri dan ODTW Kaliadem
d) Penambahan sarana bermain anak di Tlogo Putri, Kaliurang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
399
e) Pembinaan usaha pariwisata
f) Peningkatan SDM pelaku usaha pariwisata
g) Forum komunikasi asosiasi pariwisata
h) Aneka lomba usaha pariwisata
6) Program Pengembangan Pemasaran Wisata
a) Pengayaan materi promosi
b) Promosi dalam dan luar negeri
c) Penyusunan kajian analisa pangsa pasar dan survey pasar
wisata
d) Pembinaan pramuwisata dan pemberian lisensi
e) Penyuluhan bagi kelompok sadar wisata dan masyarakat
perbatasan
f) Penyusunan paket wisata
g) Fasilitasi gebyar wisata di obyek dan daya tarik wisata
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan pariwisata adalah
sebagai berikut:
1) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber PAD
Pembinaan petugas retribusi di obyek wisata pada bulan Januari
sampai dengan Desember 2009
2) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM
a) Pelaksanaan sosialisasi peraturan perizinan usaha pariwisata di
17 kecamatan
b) Pengawasan dan verifikasi usaha pariwisata di Kecamatan Mlati,
Depok, Ngaglik, Kalasan, Pakem dan Cangkringan
c) Klasifikasi usaha pariwisata di Kecamatan Depok, Pakem,
Ngaglik, Cangkringan, Mlati dan Kalasan
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
Pengelolaan data statistik kebudayaan dan pariwisata 100 exemplar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
400
4) Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa
Pengelolaan website kepariwisataan www.slemantourism.go.id
5) Program Pengembangan Destinasi, Obyek dan Daya Tarik
Pariwisata
a) Fasilitasi pengembangan 10 desa wisata, pelaksanaan lomba
desa wisata dan pelatihan bagi 250 masyarakat desa wisata
b) Pembinaan 33 petugas desa wisata, fasilitasi Forum Desa Wisata
4 kali, operasional 25 petugas pengamanan pariwisata dan
fasilitasi operasional polisi pariwisata sebanyak 64 kali
c) Penataan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur
ODTW di Menara Pandang, Tlogo Putri dan Kaliadem.
d) Pengadaan peralatan mainan di Tlogo Putri, Kaliurang.
e) Pembinaan usaha jasa boga, pembinaan usaha akomodasi,
pembinaan usaha biro perjalanan wisata serta 2 kali pembinaan
usaha rekreasi dan hiburan umum
f) Pembinaan 5 kelompok pelaku usaha pariwisata
g) Penyelenggaraan Forum Komunikasi Usaha Pariwisata sebanyak
3 kali
h) Penyelenggaraan lomba mancing, rias pengantin, dan
pembuatan makanan khas.
6) Program Pengembangan Pemasaran Wisata
a) Pembuatan materi promosi pariwisata berupa 5.000 eksemplar
leaflet, 2.000 eksemplar booklet, 3 buah stand banner, 2 foto
duratran, 1.000 tas promosi, 1.000 buah kalender meja, 1.200
VCD dan CD interaktif , dan 1.000 buah buku calendar of events
2010.
b) Pelaksanaan promosi dalam negeri melalui Pameran Potensi
Daerah Kabupaten Sleman, Pameran Luar Jawa di Nusa Dua,
Bali,, Pameran Majapahit Travel Fair di Surabaya, dan Pameran
Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta dan promosi luar negeri
di Suntec City Expo, Singapura. Pelaksanaan travel dialog
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
401
di Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah, Banjar dan Ciamis
Jawa Barat, Lamongan dan Bojonegoro, Jawa Timur, DKI
Jakarta, Lampung, serta terlaksananya promosi media cetak/
elektronik dan promosi Fam Trip 4 kali.
c) Penyusunan kajian pangsa pasar dan survey pasar wisata
sebanyak 40 eksemplar.
d) Pembinaan pramuwisata berlisensi sebanyak 1 kali
e) Penyuluhan kelompok sadar wisata bagi masyarakat di 4 wilayah
perbatasan
f) Penyusunan 6 paket panduan wisata
g) Penyelenggaraan gebyar wisata menyambut tahun baru di Tlogo
Putri, Kaliurang
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan pariwisata
sebagaimana buku lampiran)
Setelah bencana gempa bumi pada tahun 2006, kunjungan wisatawan
sudah mulai pulih. Bahkan krisis finansial global tidak mempengaruhi
tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman. Hal ini dapat dilihat
dari terus meningkatnya jumlah wisatawan. Pada tahun 2009 jumlah
wisatawan meningkat sebesar 57,96% menjadi 3.595.924 wisatawan.
Grafik 37. Perkembangan Jumlah Wisatawan Tahun 2005-2009
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
wisman 174.767 54.653 94.646 133.174 346.395
wisnus 3.137.907 1.360.796 1.663.896 2.143.304 3.249.529
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Rata-rata lama tinggal untuk wisatawan mancanegara mengalami
kenaikan dari 2,62 hari pada tahun 2008 menjadi 2,81 hari pada tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
402
2009. Sedangkan rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara
mengalami penurunan dari 2,84 hari pada tahun 2008 menjadi 2,56
pada tahun 2009.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan pariwisata adalah Bidang Pariwisata pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibentuk berdasarkan Perda Nomor :
12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman
Nomor 33/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Sleman. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang kebudayaan
dan pariwisata. Bidang Pariwisata memiliki fungsi:
1) penyelenggara kebijakan teknis di bidang obyek dan daya tarik
wisata.
2) penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang sarana dan usaha jasa
pariwisata
3) penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang pemasaran dan
pengembangan pariwisata.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pariwisata adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.90. SDM Penyelenggara Urusan Pariwisata
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 2 1. I 9 2 SMP 7 2. II 13 3 SMA 15 3. III 15 4 Sarmud/D3 4 4. IV 3 5 Strata 1 8 6 Strata 2 4
Jumlah 40 Jumlah 40 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
403
Pejabat struktural penyelenggara urusan pariwisata adalah 1 orang
pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon
IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pariwisata
sebesar Rp1.387.238.300,00, realisasi Rp1.249.848.050,00 atau
90,10%. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber PAD,
anggaran sebesar Rp34.800.000,00 realisasi Rp31.889.000,00 atau
91,64%.
2) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM, anggaran sebesar Rp66.731.000,00 realisasi
Rp55.953.000,00 atau 83,85%.
3) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp13.940.000,00 realisasi Rp 10.951.000,00 atau
78,56%.
4) Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa,
anggaran sebesar Rp10.000.000,00 realisasi Rp9.300.000,00 atau
93,00%.
5) Program Pengembangan Destinasi, Obyek dan Daya Tarik
Pariwisata, anggaran sebesar Rp715.701.000,00 realisasi
Rp657.352.500,00 atau 91,85%.
6) Program Pengembangan Pemasaran Wisata, anggaran sebesar
Rp546.066.300,00 realisasi Rp484.402.550,00 atau 88,71%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan kepariwisataan mengacu pada review Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan disamping itu
menjaring aspirasi dengan melibatkan multi stakeholder melalui forum
komunikasi dengan para pelaku pariwisata.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
404
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pariwisata
sebagai berikut:
Tabel 3.91. Sarana dan Prasarana Urusan Pariwisata
No. Jenis Prasarana Jumlah Keterangan
1. Kantor 2 2. Panggung kesenian 2
3. Pusat Informasi Wisata 1 4. Arena Bermain Anak 1 5. Kios Pedagang 20 6. Gardu Pandang 1 7. Kendaraan roda 4 2
8. Kendaraan roda 2 4 9. Komputer/Laptop 7 10. Kamera 1
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
h. Permasalahan dan Solusi
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia pelaku wisata terutama
di desa wisata yang berimplikasi pada lemahnya manajemen usaha
pariwisata. Upaya yang ditempuh adalah pembinaan kepada pelaku
wisata melalui pelatihan, penyuluhan dan studi orientasi.
6. Urusan Perindustrian
a. Program dan Kegiatan
1) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan pelatihan
ketrampilan industri kecil bagi KK miskin
2) Program Pengembangan Produksi UMKM dengan kegiatan
pelatihan ketrampilan dan teknologi industri kecil/industri rumah
tangga dalam rangka pemanfaatan potensi setempat
3) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM
a) Pelatihan kewirausahaan bagi kelompok usaha bersama industri
b) Pelatihan perencanaan usaha industri (bussines plan
development training)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
405
4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan dengan kegiatan
pelayanan perizinan usaha industri
5) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM
a) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang industri
b) Pengawasan perizinan usaha industri
6) Program Penyiapan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi dengan kegiatan penunjangan penguatan dan penguatan
modal bidang industri
7) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Penyusunan buku panduan dan pengolahan data industri
b) Penyusunan profil industri menengah besar
c) Penyusunan profil pengembangan sentra industri kecil
d) Pembuatan profil komoditi unggulan
e) Pemetaan industri hasil tembakau
8) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Gelar potensi industri kecil menengah di Show Room Kabupaten
Sleman
b) Gelar potensi IKM di INACRAFT 2009
c) Gelar potensi produk budaya
d) Gelar potensi IKM lewat mall
e) Gelar potensi produk IKM unggulan dalam rangka Pekan Budaya
Nusantara
9) Program Pengemb angan Industri Kecil dan Menengah
a) Pelatihan peningkatan ketrampilan dan teknologi industri kecil
krupuk dan abon lele di Pakembinangun, Pakem
b) Pelatihan peningkatan kualitas dan deversifikasi produk olahan
salak di Sonokulon, Merdikorejo, Tempel
10) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
a) Pelatihan pengelolaan sisa proses produksi bagi IK ATBM
Moyudan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
406
b) Penerapan sistem pengendalian mutu terpadu/gugus kendali
mutu bagi IKM di Pakem dan Gamping
c) Total Motivation Training bagi pengusaha Kabupaten Sleman
11) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK dan Rekayasa Sistem
Produksi
a) Gelar teknologi tepat guna di luar daerah
b) Orientasi industri kecil makanan olahan ke perusahan kripik
buah, Malang, Jawa Timur
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan perindustrian adalah
sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi 80 orang di 4 kecamatan
(Kecamatan Cangkringan, Prambanan, Pakem dan Seyegan) dan
pelatihan ketrampilan dan teknologi IK/IRT di lingkungan pabrik
rokok untuk 60 orang di Kecamatan Mlati dan Berbah.
2) Program Pengembangan Produksi UMKM
Pelatihan ketrampilan dan teknologi IK/IRT dalam rangka
pemanfaatan potensi setempat bagi 100 orang peserta di 10
kecamatan.
3) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM
a) Pelatihan jiwa kewirausahaan bagi 25 orang anggota kelompok
usaha bersama industri
b) Pelatihan perencanaan usaha industri (bussines plan
development training) bagi 25 orang pengusaha
4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Pelayanan perizinan usaha industri terdiri dari 99 TDI dan 13 IUI
5) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM
a) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang industri bagi
30 orang pengusaha
b) Pemantauan 40 unit usaha industri
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
407
6) Program Penyiapan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi
Penyaluran kredit bagi 44 unit usaha dan monitoring kredit
penguatan modal terhadap 172 nasabah
7) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
a) Penyusunan 200 buku panduan dan 80 buku data industri
b) Penyusunan 200 buku profil industri menengah besar
c) Penyusunan 80 buku profil 4 sentra pengembangan industri kecil
(genteng, roti, bakpia dan logam metal)
d) Pembuatan 320 buku profil komoditi unggulan
e) Pembuatan 10 buku pemetaan industri hasil tembakau di 7
kecamatan
8) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Pelaksanaan gelar potensi industri kecil menengah di Show
Room dengan peserta 160 pengusaha
b) Keikutsertaan pada pameran INACRAFT 2009 di Jakarta
Convention Center dengan peserta 8 pengusaha
c) Keikutsertaan pada gelar potensi produk budaya tahun 2009 di
Jakarta Convention Center dengan peserta 9 pengusaha
d) Pelaksanaan gelar potensi IKM sebanyak 2 kali di Ambarukmo
Plaza dengan peserta 16 pengusaha
e) Gelar potensi produk IKM unggulan dalam rangka Pekan Budaya
Nusantara (tidak terlaksana)
9) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a) Pelatihan peningkatan ketrampilan dan teknologi industri kecil
krupuk dan abon lele bagi 15 orang di Pakembinangun, Pakem
b) Pelatihan peningkatan kualitas dan deversifikasi produk olahan
salak bagi 15 orang di Sonokulon, Merdikorejo, Tempel
10) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
a) Pelatihan pengelolaan sisa proses produksi bagi IK ATBM
Moyudan bagi 40 orang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
408
b) Penerapan sistem pengendalian mutu terpadu/gugus kendali
mutu bagi 2 IKM di Pakem dan Gamping
c) Total Motivation Training bagi 25 pengusaha
11) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK dan Rekayasa Sistem
Produksi
a) Keikutsertaan dalam Gelar Teknologi Nasional Tahun 2009 di
Pekan Baru dengan peserta 4 perusahaan rekayasa alat tepat
guna
b) Pelaksanaan orientasi industri kecil makanan olahan bagi 14
orang ke perusahan kripik buah, Malang, Jawa Timur
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perindustrian sebagaimana buku lampiran)
Secara rinci perkembangan industri dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.92. Perkembangan Industri Tahun 2005 - 2009 No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1. Jumlah Industri Besar dan Menengah
81 88 89 91 100
2. Jumlah Industri Kecil dan Rumah Tangga
14.867 14.254 14.555 14.610 15.012
3. Penyerapan Tenaga Kerja
61.262 62.553 63.635 62.948 63.255
4. Nilai Bahan Baku (000)
1.886.285.927 1.945.446.154 1.980.059.230 2.027.483.958 1.768.000.626
5. Nilai Produksi (000)
2.613.763.923 2.850.741.190 2.909.465.477 2.985.854.969 2.830.242.670
6. Nilai Tambah (000)
727.477.966 905.295.036 929.406.247 958.371.011 1.062.242.044
Sumber: Dinas P2KPM
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perindustrian adalah Bidang Perindustrian
pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman
Modal dibentuk berdasarkan Perda Nomor : 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12
tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
409
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian,
Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Sleman. Dinas Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal memiliki
tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang Perdagangan,
Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal. Bidang Perindustrian
memiliki fungsi :
1) Penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan produksi.
2) Pembinaan dan pengembangan usaha industri.
3) Pembinaan dan pengendalian usaha industri.
4) Penyelenggaraan dan pembinaan registrasi dan pelaporan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perindustrian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.93. SDM Penyelenggara Urusan Perindustrian
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP 1 2. II 4 3 SMA 5 3. III 14 4 Sarmud/D3 4 4. IV 2 5 Strata 1 8 6 Strata 2 2
Jumlah 20 Jumlah 20 Sumber: Dinas P2KPM
Pejabat struktural penyelenggara urusan perindustrian adalah 1 orang
pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon
IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perindustrian
sebesar Rp1.000.205.000,00, realisasi Rp912.237.500,00 atau 91,21.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
410
Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp67.000.000,00 realisasi Rp65.500.000,00 atau 97,76%.
2) Program Pengembangan Produksi UMKM, anggaran sebesar
Rp103.875.000,00 realisasi Rp102.850.000,00 atau 99,01%.
3) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM, anggaran sebesar
Rp62.000.000,00 realisasi Rp61.450.000,00 atau 99,11%.
4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan, anggaran sebesar
Rp30.000.000,00 realisasi Rp28.410.000,00 atau 94,70%.
5) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM, anggaran sebesar Rp35.135.000,00 realisasi
Rp34.485.000,00 atau 98,15%.
6) Program Penyiapan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi, anggaran sebesar Rp62.000.000,00 realisasi
Rp57.140.000,00 atau 92,16%.
7) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp152.000.000,00 realisasi Rp145.213.600,00
atau 95,54%.
8) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, anggaran
sebesar Rp289.175.000,00 realisasi Rp223.312.000,00 atau
77,22%.
9) Program Pengemb angan Industri Kecil dan Menengah, anggaran
sebesar Rp29.450.000,00 realisasi Rp28.850.000,00 atau 97,96%.
10) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, anggaran
sebesar Rp87.820.000,00 realisasi Rp85.299.500,00 atau 97,13%.
11) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK dan Rekayasa Sistem
Produksi, anggaran sebesar Rp81.750.000,00 realisasi
Rp79.727.400,00 atau 97,53%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
411
f. Proses Perencanaan
Kebijakan bidang perindustrian di Kabupaten Sleman lebih
diprioritaskan pada industri kecil dan rumah tangga, sehingga proses
perencanaan perindustrian dilakukan dengan penjaringan aspirasi
kelompok-kelompok industri kecil dan rumah tangga melalui Forum
Kelompok Industri Kecil dan Rumah Tangga.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perindustrian sebagai berikut:
Tabel 3.94. Sarana dan Prasarana Urusan Perindustrian No. Jenis Prasarana Jumlah Keterangan 1. Kantor 1 unit 200 m2
2. Kendaraan roda 4 1 nit
3. Kendaraan roda 2 3 unit Rusak 1 unit 4 Komputer/laptop 6 unit 5 Kamera 1 unit
Sumber: Dinas P2KPM
h. Permasalahan dan Solusi
Ketergantungan bahan baku dari luar daerah bagi industri tertentu.
Upaya yang ditempuh melalui pelatihan penerapan bahan substitusi dan
kerjasama dengan instansi terkait dan daerah lain.
7. Urusan Perdagangan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM dengan kegiatan
pelatihan manajemen pemasaran
2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a) Pelayanan perizinan perdagangan(SIUP, TDP, TDG)
b) Peningkatan pelayanan pedagang pasar
c) Penataan pedagang dan tempat dagangan
d) Lomba antar los, kantor pasar dan gerakan bersih pasar
e) Fasilitasi ruang promosi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
412
3) Program Pembentukan Hukum, Penegakan Hukum dan HAM
a) Sosialisasi peraturan daerah tentang kemitraan dan temu usaha
b) Pemantauan perizinan usaha perdagangan
c) Verifikasi dokumen perizinan API dan pengakuan ETPIK
d) Sosialisasi raperda pengelolaan pasar
4) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a) Monitoring harga bahan pokok dan barang strategis
b) Monitoring barang dalam pengawasan
c) Pembinaan perlindungan konsumen
d) Penyusunan profil pasar dan toko modern
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Pemantauan realisasi ekspor dan impor
b) Pameran potensi produk unggulan
c) Pelatihan prosedur ekspor dan impor
6) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan bimbingan
teknis usaha untuk pedagang di pasar
7) Program Pelayanan Administrasi
a) Pengelolaan kepegawaian
b) Penyediaan dan pengelolaan kearsipan dan pengelolaan arsip
pasar
c) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi
d) Penyediaan jasa administrasi keuangan
e) Penyediaan jasa kebersihan kantor
f) Penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggadaan
g) Fasilitasi rapat dan tamu
h) Koordinasi dan konsultasi
i) Perencanaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan anggaran
dan kegiatan
j) Penyusunan LAKIP, RKA-DPA-RKPA-DPPA dan pelaporan
keuangan
k) Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan pasar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
413
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pengadaan sarana kerja kantor pasar
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana kerja
9) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pembinaan kepegawaian
b) Bimbingan teknis pengelolaan retribuís daerah
c) Monitoring kesiagaan keamanan pasar
d) Pembinaan pedagang pasar
e) Bimbingan teknis manajemen
f) Pembinaan pedagang pasar desa
10) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber
Pendapatan dengan kegiatan intensifikasi penarikan retribusi pasar
11) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah dengan kegiatan penyusunan Standard
Operating Procedures (SOP) pengelolaan retribusi pasar
12) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
dengan kegiatan pengelolaan database dan sistem informasi pasar
13) Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
dengan kegiatan pengadaan dan pemasangan radio komunikasi di
pasar
14) Program Penyiapan Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi
a) Pemeliharaan bangunan pasar
b) Sosialisasi pemeliharaan bangunan
c) Penyiapan operasional Pasar Manggung
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan perdagangan adalah
sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM
Pelatihan manajemen pemasaran sebanyak 80 orang di Kecamatan
Sleman dan Gamping.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
414
2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a) Pelayanan perizinan perdagangan terdiri dari 1.237 SIUP, 1.018
TDP, dan 15 TDG.
b) Penyelenggaraan pelayanan kepada 13.031 pedagang pasar,
penataan pedagang pasar di 14 kelompok pasar
c) Penataan pedagang dan tempat dagangan sebanyak 6 kali di
Pasar Sardjito, Sleman, Tempel dan Godean.
d) Penyelenggaraan lomba antar los, kantor pasar dan gerakan
bersih pasar di 14 kelompok pasar
e) Pelaksanaan operacional radio pasar di Pasar Gamping dan
Sambilegi
3) Program Pembentukan Hukum, Penegakan Hukum dan HAM
a) Sosialisasi peraturan daerah tentang kemitraan, usaha
perdagangan dan temu usaha kemitraan serta evaluasi
pelaksanaan kemitraan usaha perdagangan bagi 80 orang
b) Pemantauan perizinan usaha perdagangan terhadap 300
pengusaha
c) Verifikasi dokumen ekspor impor
d) Sosialisasi raperda pengelolaan pasar di 14 kelompok pasar
4) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a) Monitoring harga bahan pokok dan barang strategis terhadap 20
komoditas di Pasar Tempel, Godean dan Prambanan
b) Monitoring barang dalam pengawasan terhadap 4 komoditas
sebanyak 4 kali
c) Pembinaan perlindungan konsumen bagi 80 orang
d) Penyusunan profil pasar dan toko modern sebanyak 70 buku
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Pelaksanaan pemantauan realisasi ekspor dan impor
b) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran International
Furnicraft Indonesia 2009 (IFFINA) di Jakarta International Expo,
Jakarta oleh 5 pengusaha, pameran ICRA di Jakarta Convention
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
415
Center, Jakarta oleh 6 pengusaha, pameran Pekan Raya Jakarta
oleh 21 pengusaha, Pameran Produk Ekspor (PPE)/ Trade Expo
Indonesia (TEI) di Jakata International Expo, Jakarta oleh 7
pengusaha, pameran Jogja Export Expo di Jogja Expo Center,
Yogyakarta oleh 6 pengusaha
c) Pelatihan prosedur ekspor dan impor bagi 40 orang peserta
6) Program Penanggulangan Kemiskinan
Bimbingan teknis usaha untuk 150 orang pedagang kecil di Pasar
Ngino, Prambanan, Potrojayan dan Kenaran.
7) Program Pelayanan Administrasi
a) Pengelolaan kepegawaian selama 12 bulan terdiri dari 94 orang
PNS dan 116 orang PTT
b) Pengelolaan kearsipan perpustakaan dan kantor selama 12 bulan
c) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi terdiri dari
listrik, telekomunikasi, air, gas, dan media cetak selama 12 bulan
d) Penyediaan jasa administrasi keuangan selama 12 bulan
e) Penyediaan jasa kebersihan cantor selama 12 bulan
f) Penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggadaan
selama 12 bulan
g) Fasilitasi rapat dan tamu selama 12 bulan
h) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi selama 12 bulan
i) Perencanaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan anggaran
dan kegiatan selama 12 bulan
j) Penyusunan LAKIP, RKA-DPA-RKPA-DPPA dan pelaporan
keuangan selama 12 bulan
k) Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan pasar sebanyak 4 kali
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pengadaan sarana kerja di 14 kantor pasar
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana kerja
9) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pembinaan 217 orang pegawai dan petugas pasar
b) Bimbingan teknis 70 orang pengelola retribusi daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
416
c) Monitoring kesiagaan keamanan di 14 kelompok pasar
d) Pembinaan pedagang pasar di 14 kelompok pasar
e) Bimbingan teknis manajemen terhadap 40 pedagang
f) Pembinaan 30 pedagang pasar desa
10) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber
Pendapatan
Pembinaan peningkatan motivasi 50 orang petugas penarik retribusi
pasar
11) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah
Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) pembukuan
retribusi pasar dan SOP pengelolaan retribusi pasar
12) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
Pengelolaan data pedagang dan data perizinan dengan Sistem
Informasi
13) Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Pengadaan dan pemasangan radio komunikasi di 5 kelompok pasar
14) Program Penyiapan Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi
a) Pemeliharaan bangunan pasar di 14 kelompok pasar
b) Sosialisasi pemeliharaan bangunan di 14 kelompok pasar
c) Penyiapan operasional Pasar Manggung yang terdiri dari
pembuatan data base pedagang dan penyediaan prasarana
sementara bagi 60 pedagang
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perdagangan sebagaimana buku lampiran)
Perkembangan jumlah eksportir, volume dan nilai ekspor dapat dilihat
pada tabel berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
417
Tabel 3.95. Perkembangan Jumlah Eksportir, Volume dan Nilai Ekspor Tahun 2005-2009
Sumber: Dinas P2KPM
Penurunan ekspor secara umum disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain:
1) Dampak krisis keuangan global pada pertengahan tahun 2008 masih
berlanjut sampai hingga saat ini. Kondisi tersebut terjadi di berbagai
negara yang merupakan pasar potensial bagi produk dari Kabupaten
Sleman telah membawa dampak berupa transaksi menggunakan
L/C yang merugikan importir karena harus memberikan jaminan
kepada opening bank 100% yang sebelum krisis besar jaminan
hanya 10-20%, sehingga banyak bahan baku produk perdagangan
yang tidak terpenuhi. Dengan naiknya deposit tersebut, eksportir
yang telah memiliki Purchasing Order banyak transaksinya yang
ditunda bahkan dibatalkan.
2) Semakin ketatnya persaingan pada pasar global, terutama
munculnya pesaing-pesaing baru dari negara berkembang seperti
Vietnam, Cina dan Thailand terhadap produk ekspor sejenis, kualitas
maupun harga produk sehingga buyer mempunyai banyak pilihan
dan posisi kondisi pasar semakin buyer market. Disamping itu,
Indonesia menjadi incaran karena merupakan pasar potensial dilihat
dari banyaknya jumlah penduduk.
3) Semakin maraknya atribut ekspor (non-tarrif barrier) yang
dipersyaratkan negara mulai tahun 2007 seperti Amerika dan Eropa
dengan berbagai pertimbangan seperti keselamatan konsumen,
perlindungan flora dan fauna, pencegahan pencemaran lingkungan,
serangan bakteri/virus yang terbawa oleh produk impor maupun
keamanan nasional.
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Eksportir 53 60 55 51 49
Volume (kg) 13.603.837,45 11.392.759,45 7.874.448,01 6.258.375,79 3.711.868,31
Nilai (US$) 72.661.666,17 73.663.139,75 55.008.403,70 54.401.729,69 43.851.293,33
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
418
Meskipun jumlah eksportir, volume dan nilai ekspor mengalami
penurunan, namun usaha perdagangan di Kabupaten Sleman
mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah
usaha perdagangan dari 8.766 unit pada tahun 2008 menjadi 9.550 unit
pada tahun 2009 yang meliputi PT, CV, Firma, perorangan, koperasi
dan badan usaha lainnya.
Jumlah sarana dan prasarana perdagangan di Kabupaten Sleman
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.96. Perkembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan Tahun 2005-2009
S
Sumber:Dinas P2KPM
c. SKPD Penyelenggara Urusan :
SKPD Penyelenggara urusan perdagangan adalah Bidang
Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan
Penanaman Modal (P2KPM) dan Kantor Pengelolaan Pasar Daerah
(KPPD). Dinas P2KPM dibentuk berdasarkan Perda Nomor : 12 Tahun
2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian,
Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Sleman. Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal ini
memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang Perdagangan,
Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal. Bidang Perdagangan
memiliki fungsi :
No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pasar Tradisional/Desa 24 26 26 40 41
2. Pasar Lokal/Kabupaten 36 36 36 36 37 3. Pasar Hewan 4 5 5 5 5 4. Pasar Swalayan 52 58 73 73 96 5. Pasar Grosir 3 3 3 3 2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
419
1) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam
negeri.
2) Penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan perdagangan luar
negeri.
3) Penyelenggaraan, bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan.
4) Penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan perlindungan
konsumen.
Kantor Pengelolaan Pasar dibentuk berdasarkan Perda Nomor 12
Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman Nomor 12 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor Pengelolaan Pasar. Kantor
Pengelolaan Pasar memiliki tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan pasar.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perdagangan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.97. SDM Penyelenggara Urusan Perdagangan (Dinas P2KPM)
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I - 2 SMP 1 2. II 4 3 SMA 7 3. III 15 4 Sarmud/D3 3 4. IV 2 5 Strata 1 7 6 Strata 2 2
Jumlah 21 Jumlah 21 Sumber: Dinas P2KPM
Pejabat struktural penyelenggara urusan perdagangan di Dinas P2KPM
adalah 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 4 orang
pejabat eselon IV.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
420
Tabel 3.98. SDM Penyelenggara Urusan Perdagangan (KPPD) Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 14 1. I 36 2 SMP 24 2. II 84 3 SMA 86 3. III 24 4 Sarmud/D3 2 4. IV - 5 Strata 1 15 6 Strata 2 3
Jumlah 144 Jumlah 144 Sumber: KPPD
Pejabat struktural penyelenggara urusan perdagangan di KPPD adalah
3 orang pejabat eselon IV. Selain itu, dalam penyelenggaraan urusan
perdagangan, Kantor Pengelolaan Pasar Daerah dibantu oleh 59 PTT.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perdagangan di Dinas
P2KPM sebesar Rp676.078.000,00 realisasi Rp619.342.125,00 atau
91,61%. Alokasi anggaran urusan perdagangan di KPPD sebesar
Rp4.487.115.500,00 realisasi Rp3.608.345.125,00 atau 80,42%. Secara
rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM, anggaran sebesar
Rp45.000.000,00 realisasi Rp45.000.000,00 atau 100%.
2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, anggaran sebesar
Rp661.681.000,00 realisasi Rp542.117.000,00 atau 81,93%.
3) Program Pembentukan Hukum, Penegakan Hukum dan HAM,
anggaran sebesar Rp130.800.000,00 realisasi Rp111.519.725,00
atau 85,26%.
4) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan,
anggaran sebesar Rp70.700.000,00 realisasi Rp67.064.000,00 atau
94,86%.
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, anggaran
sebesar Rp449.578.000,00 realisasi Rp410.353.900,00 atau
91,28%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
421
6) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan bimbingan
teknis usaha untuk pedagang di pasar, anggaran sebesar
Rp35.000.000,00 realisasi Rp30.777.000,00 atau 87,93%.
7) Program Pelayanan Administrasi, anggaran sebesar
Rp1.709.611.000,00 realisasi Rp1.399.731.875,00 atau 81,87%.
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran
sebesar Rp236.865.000,00 realisasi Rp221.816.100,00 atau
93,65%.
9) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp303.865.000,00 realisasi Rp258.829.125,00 atau
85,18%.
10) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber
Pendapatan, anggaran sebesar Rp219.958.500,00 realisasi
Rp148.859.500,00 atau 67,68%.
11) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah, anggaran sebesar Rp25.000.000,00 realisasi
Rp19.161.500,00 atau 76,65%.
12) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran sebesar Rp45.000.000,00 realisasi Rp33.130.500,00 atau
73,62%.
13) Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa,
anggaran sebesar Rp54.000.000,00 realisasi Rp48.900.000,00 atau
90,56%.
14) Program Penyiapan Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi, anggaran sebesar Rp1.211.000.000,00 realisasi
Rp989.799.825,00 atau 81,73%
.
f. Proses Perencanaan
Kebijakan bidang perdagangan lebih diprioritaskan pada pedagang
tradisional, peredaran barang strategis (sembako, saprodi pertanian,
BBM) dan barang kadaluwarsa sehingga proses perencanaan urusan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
422
perdagangan dilakukan dengan penjaringan aspirasi melalui Forum
Kelompok Pedagang Tradisional, Perguruan Tinggi dan KADIN.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perdagangan sebagai berikut:
Tabel 3.99. Sarana dan Prasarana Urusan Perdagangan (Dinas P2KPM)
No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kantor Bidang Perdagangan 1 unit 200 m2
2. UPTD Taman Kuliner 1 unit 15.000 m2
3. Kendaraan roda 4 1 unit
4. Kendaraan roda 2 3 unit
5. Komputer/Laptop 7/2 unit Sumber: Dinas P2KPM
Tabel 3.100. Sarana dan Prasarana Urusan Perdagangan (KPPD)
No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kantor Pengelolaan Pasar Daerah 1 unit 120 m2
2. Pasar Kabupaten 37 unit Tanah:120.049 m2 Bangunan: 597 m2
3. Kendaraan roda 4 2
4. Kendaraan roda 2 7
5. Komputer/Laptop 8 6. LCD 1
Sumber: KPPD
h. Permasalahan dan Solusi
1) Dampak krisis keuangan global yang terjadi pertengahan 2008
masih berlanjut, yang mengakibatkan banyaknya pembatalan dan
penundaan permintaan produk dari negara lain yang mengakibatkan
menurunnya nilai ekspor. Untuk mengatasi permasalahan ini telah
dilakukan dengan melakukan promosi produk-produk unggulan
Kabupaten Sleman di berbagai pameran guna menangkap pasar
nasional dan internasional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
423
2) Rendahnya daya saing produk Sleman di pasar global maupun
nasional terutama dalam mengimbangi produk-produk impor. Upaya
yang telah dilakukan melalui peningkatan mutu produk.
3) Masih lemahnya pelaku usaha dalam membaca peluang. Solusi
yang tempuh melalui pengembangan jejaring kerja.
4) Fisik bangunan pasar 22% tidak layak digunakan meliputi kios 25
unit, los 156 unit, kantor 7 unit, MCK 12 unit, TPS 5 unit dan pagar
bumi 3 unit. Solusi yang dilakukan adalah perbaikan dengan skala
prioritas di Pasar Balangan, Pakem, Sambilegi dan Sleman.
8. Urusan Ketransmigrasian
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Penempatan
Tenaga Kerja dengan kegiatan fasilitasi Forum Mitra Makarya
Muktitama
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Pengelolaan transmigrasi
b) Bimbingan petugas pendaftaran calon transmigran dan
pemantauan
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan ketransmigrasian adalah
sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Penempatan
Tenaga Kerja
Pelaksanaan penjajakan ke calon wilayah penempatan transmigran
tahun 2009-2010 di Kabupaten Bengkalis (Provinsi Riau), Kabupaten
Buaol (Provinsi Sulawesi Tengah), dan Kabupaten Ogan Ilir (Provinsi
Sumatera Selatan).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
424
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Pelaksanaan ketransmigrasian sebanyak di 40 desa, seleksi dan
validasi data calon transmigrasi sebanyak 565 KK, pembinaan
dan motivasi bagi calon transmigrasi sebanyak 270 KK,
pemberian bantuan bagi 16 KK calon transmigran yang siap
berangkat ke Provinsi Bengkulu, serta monitoring dan evaluasi
transmigran penempatan tahun 2005-2006 di Kabupaten Barito
Kuala dan Banjar, Kalimantan Selatan, Kabupaten Solok Selatan
dan Dawas Raya, Sumatera Barat serta Kabupaten Konawe
Selatan, Sulawesi Tenggara.
b) Pelaksanaan bimbingan bagi 103 petugas pendaftaran calon
transmigran dan pemantauan transmigrasi kembali tingkat
kecamatan dan desa.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
ketransmigrasian sebagaimana buku lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan ketransmigrasian adalah Seksi
Transmigrasi, Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas
Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana (Nakersos KB) dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana.
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi dengan fungsi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
425
1) Penyelenggaraan dan pembinaan, pengembangan dan pengawasan
ketenagakerjaan.
2) Penyelenggaraan dan pembinaan hubungan industrial dan
kesejahteraan pekerja.
3) Penyelenggaraan dan pembinaan penempatan dan perluasan
tenaga kerja.
4) Penyelenggaraan dan pembinaan transmigrasi.
Seksi Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
teknis, menyelenggarakan penyuluhan, pendaftaran dan seleksi,
penampungan dan pemindahan calon transmigrasi.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketransmigrasian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.101. SDM Penyelenggara Urusan Ketransmigrasian
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I - 2 SMP - 2. II 2 3 SMA 3 3. III 5 4 Sarmud/D3 - 4. IV 2 5 Strata 1 4 6 Strata 2 1
Jumlah 9 Jumlah 9 Sumber: Dinas NakersosKB
Pejabat struktural penyelenggara urusan ini adalah 1 orang pejabat
eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 1 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketransmigrasian
sebesar Rp303.260.000,00, realisasi Rp286.134.250,00 atau 94,35%.
Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
426
1) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Penempatan
Tenaga Kerja, anggaran sebesar Rp61.510.000,00 realisasi
Rp61.070.000,00 atau 99,28%
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, anggaran sebesar
Rp266.750.000,00 realisasi Rp247.464.250,00 atau 92,77%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan ketransmigrasian dilaksanakan secara partisipatif
melalui musrenbang dan dialog dengan calon transmigran.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
ketransmigrasian sebagai berikut:
Tabel 3.102. Sarana dan Prasarana Urusan Ketransmigrasian
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit
2. Kendaraan roda 2 3 unit 3. Komputer/Laptop 3 unit
Sumber: Dinas NakersosKB
h. Permasalahan dan Solusi
1) Alokasi jumlah transmigran dari Pemerintah Pusat belum dapat
memenuhi besarnya minat bertransmigrasi warga Sleman. Solusi
yang dilakukan adalah peningkatan koordinasi dengan Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi terkait dengan kebutuhan riil
transmigrasi masyarakat Sleman.
2) Masih adanya daerah penerima transmigran yang tidak mentaati
ketentuan MoU berkaitan dengan keluasan lahan yang akan
diberikan kepada transmigran. Solusi yang dilakukan dengan
melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan daerah tujuan
transmigrasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
427
D. Indikator Kinerja Kunci
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Daerah, Pemerintah melakukan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang meliputi EKPPD, EKPOD dan
EDOB.
Sehubungan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor:
SE.120.04/356/OTDA, tanggal 19 Februari 2009 dan Surat Edaran Menteri
dalam Negeri Nomor: 188.31/126/SJ, tanggal 18 Januari 2010, maka
pemerintah daerah diminta untuk mengisi LPPD Tahun 2008 dengan format
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan
dilengkapi dengan :
1. Indikator Kinerja Kunci (IKK) capaian kinerja pada tataran pengambil
kebijakan.
2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) capaian kinerja pada tataran pelaksana
kebijakan.
Secara rinci IKK capaian kinerja pada tataran pengambil kebijakan dan
pelaksana kebijakan serta capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib
pilihan Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2009 adalah sebagaimana
tersebut pada Buku Lampiran Indikator Kinerja Kunci Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten Sleman tahun 2009
ini.