EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN...

135
EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA (USNI) BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DAN PERSEPSI PEMUSTAKA Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan penulisan skripsi memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh : FIKRI MARULLOH NIM : 11140251000019 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H / 2019M

Transcript of EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN...

EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA (USNI)

BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN

PERGURUAN TINGGI DAN PERSEPSI PEMUSTAKA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan penulisan skripsi

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

FIKRI MARULLOH

NIM : 11140251000019

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H / 2019M

i

ABSTRAK

Fikri Marulloh (11140251000019) Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi Pemustaka dibawah bimbingan Lili

Sudria Wenny, M.Hum Program Studi ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Satya Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi sarana dan prasarana

perpusatkaan USNI berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan

Tinggi Tahun 2013 serta sarana dan prasarana perpustakaan USNI berdasarkan

persepsi pemustaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini diambil dari setiap pemustaka di Perpustakaan

USNI dari kalangan mahasiswa. Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini

sebanyak 4.537 orang, dan ini merupakan jumlah pengunjung mahasiswa USNI selama

tahun 2017. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 98

mahasiswa USNI dengan mengunakan rumus Solvin. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah observasi, kuesioner (angket), kajian kepustakaan, dan

dokumentasi. Hasil penelitian evaluasi terhadap sarana perpustakaan yang mencakup

lokasi dan peralatan menunjukan sudah memenuhi standar. Sedangkan untuk

prasarana, luas perpustakaan untuk mahasiswa rasionya hanya 0,1 m² permahasiswa,

seharusnya 0,4 m² permahasiswa : pencahayaan dan sirkulasi udara perpustakaan yang

diukur dengan Lux Light Meter dan Humadity Meter menemukan dari setiap ruangan

perpustakaan belum sesuai standar. Sementara persepsi mahasiswa menyatakan bahwa

sarana dan prasarana perpustakaan bagi mereka sudah memadai.

Kata Kunci : evaluasi, sarana dan prasarana, perpustakaan perguruan tinggi, Standar

Nasional Perpustakaan (SNP Perguruan Tinggi, persepsei pemustaka.

ii

ABSTRACT

Fikri Marulloh (11140251000019) Evaluation of the Facilities and Infrastructure of the

University Library of Satya Negara Indonesia (USNI) based on the National

Standards of College Library and Perception of the Library under the guidance

of Lili Sudria Wenny, M.Hum. 2019

The purpose of this study was to determine the evaluation of USNI center facilities and

infrastructure based on the 2013 National Library Standards (SNP) and USNI library

facilities and infrastructure based on perceptions of users. This type of research is

descriptive with a quantitative approach. The population in this study was taken from

every visitor in the USNI Library from among students. The population in this study

was 4,537 people, and this was the number of USNI student visitors during 2017. The

samples to be used in this study were 98 USNI students using the Solvin formula. The

techniques used in collecting data are observation, questionnaire (questionnaire),

literature review, and documentation. The results of the evaluation study of library

facilities that included locations and equipment showed that they met the standards. As

for infrastructure, the library area for students is only 0.1 m² in students, it should be

0.4 m² students: lighting and library air circulation as measured by Lux Light Meters

and Humadity Meters find that each library room is not up to standard. While the

perception of students stated that library facilities and infrastructure for them were

adequate.

Keywords: evaluation, facilities and infrastructure, college libraries, National Library

Standards (SNP Universities, library users.

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan segala

nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Tidak lupa penulis ingin shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, Saw.

semoga syafa‘atnya dapat diperoleh diakhirat kelak nanti. Aamiin.

Skripsi ini berjudul Evaluasi Desain Interior Perpustakaan Universitas Satya

Negara Indonesia (USNI) berdasarkan Persepsi Pemustaka dan Standar Nasional

Perpustakaan Perguruan Tinggi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengetahui benar

bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, baik dalam proses penulisan

maupun bahan referensi yang digunakan. Penulis mendapatkan banyak bantuan dan

partisipasi yang telah diberikan dari berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Lili Sudria Wenny, M.Hum selaku dosen pembimbing penulis yang selalu

membantu, mengarahkan dan memberikan ilmu kepada penulis dengan sabar selama

proses penelitian skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Pihak Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, khususnya kepada Kepala

Perpustakaan Bapak Febri Nurul Huda, S.IP, para pustakawan Bapak Aditya, S.IP,

iv

Ibu Nia, dan Bapak Gembol yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam

memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan, serta untuk para pemustaka

yang telah berkenan membantu penulis untuk mengisi kuesioner sehingga penelitian

ini dapat selesai.

8. Bapak Hasan Musaddad dan Ibu Kholilah tercinta yang telah memberikan cinta dan

kasih sayangnya kepada putra tersayang. Serta kakakku Fatma Raudoh, Rizkah

Khasanah, Aisyah Fajriah, abangku Mauri Maksum dan adikku tersayang Afridah

yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan doanya.

9. Teman-teman seperjuangan yaitu, Wardatusamroh, Iin DwiAstuti, Martani

Pudyastuty, Putri Rizky Pratiwi, Widad Inayati, Purcahyo Amri, Amir Hakim

Hasibuhan dan teman-teman angkatan 2014 khususnya IP A yang telah bersama-

sama berjuang dalam menyelesaikan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana.

10. Tak lupa kepada seluruh teman - teman kosan, khususnya Arya Rangga Putra,

Muhammad Yahya Kurniawan, Bacrul Fauzi, Ilham Cahyarida, Madani

Rahmatulloh, Reffi Alamsyah, terima kasih banyak atas bantuan dan juga semangat

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk sahabatku Sylvia Firda Amalia yang tidak ada henti untuk memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman KKN Selapak 52 yang memberikan kecerian dan pengalaman

berharga selama pelaksanaan KKN.

Jakarta, January 2019

Fikri Marulloh

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................................... 5

1. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 5

2. Perumusan Masalah ............................................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 7 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................................... 7

2. Sarana dan prasarana ............................................................................................ 7

3. Pemustaka ............................................................................................................ 7

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .......................................................................... 10 A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................................ 10

1. Pengertian Perpustakaan PerguruanTinggi ........................................................ 10

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 11

a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi............................................................ 11

b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .......................................................... 12

B. Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................ 13 1. Gedung/luasan Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................ 13

2. Lokasi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................. 14

3. Pengaturan Kondisi Ruang ................................................................................. 14

a. Pencahayaan .................................................................................................... 14

b. Kelembaban..................................................................................................... 14

c. Temperatur ...................................................................................................... 15

4. Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi ............................................................... 15

C. Pengertian Pemustaka, Persepsi dan Evaluasi ...................................................... 16

vi

1. Pengertian Pemustaka ........................................................................................ 16

2. Pengertian Persepsi ............................................................................................ 17

3. Pengertian Evaluasi ............................................................................................ 20

D. Sarana dan prasarana Perpustakaan ...................................................................... 21 1. Tujuan Sarana dan Prasarana Perpustakaan ....................................................... 22

2. Manfaat Sarana dan Prasarana ........................................................................... 23

3. Pembentukan dan perencanaan Ruangan/Gedung Perpustakaan ....................... 23

4. Elemen Sarana dan prasarana............................................................................. 26

a. Ruangan Perpustakaan .................................................................................... 26

b. Perabot dan Peralatan untuk Perpustakaan ..................................................... 28

c. Pencahayaan Ruangan Perpustakaan .............................................................. 31

d. Sirkulasi Udara ................................................................................................ 33

E. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 36 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................................ 36

B. Sumber Data .......................................................................................................... 37 1. Data Primer ........................................................................................................ 37

2. Data Sekunder .................................................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 38

1. Populasi .............................................................................................................. 38

2. Sampel ................................................................................................................ 38

D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 40

E. Instrumen Penelitian.............................................................................................. 41 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 43

1. Observasi ............................................................................................................ 43

2. Kuesioner (Angket) ............................................................................................ 44

3. Kajian Kepustakaan ........................................................................................... 44

4. Dokumentasi ...................................................................................................... 44

G. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 45

1. Editing ................................................................................................................ 45

2. Tabulasi .............................................................................................................. 45

H. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 50 A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia ..................................... 50

1. Sejarah Perputakaan Universitas Satya Negara Indonesia ................................. 50

2. Visi Misi Perpustakaan ...................................................................................... 52

vii

3. Fungsi Perpustakaan .......................................................................................... 53

4. Tujuan Perpustakaan .......................................................................................... 53

5. Struktur Organisasi ............................................................................................ 55

B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 56 1. Sarana dan prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

berdasarkan Standar Nasional Perguruan Tinggi .................................................... 56

a. Lokasi Perpustakaan........................................................................................ 56

b. Luas dan Komposisi Ruang ............................................................................ 56

c. Sarana .............................................................................................................. 59

d. Pencahayaan/Penerangan ................................................................................ 63

e. Temperatur dan kelembaban ........................................................................... 66

2. Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI berdasarkan persepsi pemustaka..... 68

a. Lokasi Perpustakaan........................................................................................ 68

b. Ruang Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia .............................. 70

c. Perabot dan Peralatan ...................................................................................... 76

d. Pencahayaan ruang perpustakaan .................................................................... 84

e. Sirkulasi Udara ................................................................................................ 91

C. Pembahasan ........................................................................................................... 97 1. Lokasi ................................................................................................................. 97

2. Luas Ruang ........................................................................................................ 98

3. Sarana ................................................................................................................. 99

4. Pencahayaan/Penerangan ................................................................................. 100

5. Temperatur dan Kelembaban ........................................................................... 101

a. Temperatur .................................................................................................... 101

b. Kelembaban................................................................................................... 102

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 103 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 103

B. Saran .................................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 105

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pencahayaan .............................................................................................. 14

Tabel 2. 2 Kelembaban .............................................................................................. 14

Tabel 2. 3 Temperatur ................................................................................................ 15

Tabel 2. 4 Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi ...................................................... 15

Tabel 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 40

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian ................................................................................. 41

Tabel 4. 1 Luas dan Komposisi Ruang ...................................................................... 57

Tabel 4. 2 Tabel Sarana di Perpustakaan USNI ......................................................... 61

Tabel 4. 3 Pencahayaan/Penerangan .......................................................................... 65

Tabel 4. 4 Temperatur dan kelembaban ..................................................................... 67

Tabel 4. 5 Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau .......................................... 68

Tabel 4. 6 Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan Pembelajaran......... 69

Tabel 4. 7 Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai .................................... 70

Tabel 4. 8 Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai ....................... 71

Tabel 4. 9 Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai .................... 71

Tabel 4. 10 Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai .................. 72

Tabel 4. 11 Luas Ruang baca Perpustakaan USNI sudah memadai .......................... 73

Tabel 4. 12 Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai ................. 73

Tabel 4. 13 Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf Pustakawan

dan ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah memadai ........................ 74

Tabel 4. 14 Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater, lobi, tempat

ibadah dan ruang lainnya ........................................................................ 75

Tabel 4. 15 Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah Lengkap

dan Memadai ......................................................................................... 76

ix

Tabel 4. 16 Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata dengan

Baik dan Rapih ...................................................................................... 77

Tabel 4. 17 Lemari Penitipan Tas sudah memadai .................................................... 77

Tabel 4. 18 Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf Pustakawan,

Rak Buku, Komputer, Telpon) dan lainnya sudah memadai .................. 78

Tabel 4. 19 Rak Koleksi Buku sudah memadai ......................................................... 79

Tabel 4. 20 Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar dan memadai ............................. 80

Tabel 4. 21 Rak koleksi Referensi dan memadai ....................................................... 80

Tabel 4. 22 Kursi dan Meja Komputer sudah memadai............................................. 81

Tabel 4. 23 Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer ........................................ 82

Tabel 4. 24 Meja dan Kursi baca sudah memadai ..................................................... 82

Tabel 4. 25 Perlu penambahan meja dan kursi baca .................................................. 83

Tabel 4. 26 Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik ........................................................................................... 84

Tabel 4. 27 Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik ............................................................................................... 85

Tabel 4. 28 Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik ............................................................................................... 85

Tabel 4. 29 Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan lainnya)

Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang ................................... 86

Tabel 4. 30 Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat

yang terang ............................................................................................. 87

Tabel 4. 31 Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat

yang terang ............................................................................................. 88

Tabel 4. 32 Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik ......... 89

Tabel 4. 33 Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI

sudah baik ............................................................................................... 89

Tabel 4. 34 Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik ....................... 90

Tabel 4. 35 Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik ................................. 91

Tabel 4. 36 Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI .................... 92

x

Tabel 4. 37 Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik.......................................... 92

Tabel 4. 38 Temperature Perpustakaan sudah baik .................................................... 93

Tabel 4. 39 Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat ........ 94

Tabel 4. 40 Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat ................................ 95

Tabel 4. 41 Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk ..................... 95

Tabel 4. 42 Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC .............................................. 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya informasi pada zaman sekarang tentunya sangat

berpengaruh terhadap kebutuhan informasi bagi setiap individu. Untuk

memenuhi kebutuhan informasi tersebut, salah satu sarana yang dapat

dimanfaatkan yaitu perpustakaan. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan

berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi,

sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya

bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.1

Perpustakaan sebagai sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan

buku dan terbitan lainnya dapat dijadikan bagi setiap individu dalam memenuhi

kebutuhan informasinya. Perbedaan kebutuhan informasi mengenai suatu

subjek dan perbedaan tujuan serta kegiatan di setiap perpustakaan,

menyebabkan munculnya berbagai jenis perpustakaan. Salah satu jenis

perpustakaan yaitu perpustakaan perguruan tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang

1 Fatimah, “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan,” UIN Imam Bonjol

Padang, Jurnal Imam Bonjol, Vol. 2 No. 1 (2018): h. 30.

2

berhubungan dengan perguruan tinggi.2 Pemakai adalah menunjang proses

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat (TriDharma

Perguruan Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah

perguruan tinggi yang bersangkutan.3 Untuk mencapai tujuan dari perguruan

tinggi tersebut, perpustakaan perguruan tinggi harus selalu memperbaharui

informasi yang dimiliki. Pembaharuan informasi ini berguna sebagai penunjang

segala aktivitas di dalam institusi tersebut.

Dalam Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang

penataan ruang disebutkan bahwa ruang merupakan tempat manusia dan

mahluk hidup lain melakukan kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di

ruang yang antara lain seperti di rumah, di sekolah, di perkantoran dan tentu

saja di perpustakaan. Pengertian dari tata ruang itu sendiri adalah wujud

struktur ruang dan pola ruang.4 Struktur dan pola ruang sebuah bangunan

disusun sedemikian rupa umumnya berdasarkan fungsi-fungsi tertentu.

Penyusunan struktur, pola dan pengaturan fungsi ruang dalam sebuah gedung

perpustakaan secara tidak langsung dapat memberikan dampak positif maupun

negatif bagi kenyamanan pemustaka. Selain itu, untuk menjamin

2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991), h. 51. 3 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik, 2 (Jakarta:

Sagung Seto, 2006), h. 35.

4 Undang - Undang Penataan Ruang: UU RI No.26 Th. 2007 (Jakarta: Sinar Grafika,

2008), h. 3.

3

keberlangsungan fungsi ruang di perpustakaan, maka diperlukan sarana yang

mendukung.

Mengenai tentang keteraturan pada perpustakaan, Allah berfirman dalam

Q.S. An Nahl: 68 yang berbunyi :

ر ج ش ل ا ن وم وتا ي ب ل ا لب ا ن م ي ذ ت ا ن أ ل نح ل ا ل إ ربك ى وح وأ

ون رش ع ي 6) وما 8)

Artinya : Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-

sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin

manusia", (68).

Salah satu pelajaran terpenting yang dapat di ambil dari surat An-Nahl ayat

68 tersebut adalah bahwa kemampuan lebah membuat sarang yang sangat

teratur sebenarnya merupakan ilham dari Allah SWT. Pembahasan tentang

keteraturan aksitektur sarang lebah selalu menarik untuk di lakukan, salah

satunya yaitu menciptakan keteraturan di sebuah perpustakaan.

Rancangan suatu bangunan/lingkungan yang bagus akan meyebabkan

orang merasa lebih nyaman, aman, dan produktif dan sebaliknya rancangan

yang jelek akan membuat perasaan tidak enak dan menimbulkan stress.

Demikian juga dengan suatu rancangan perpustakaan. Suatu rancangan

4

perpustakaan yang baik, akan menyebabkan pengunjung perpustakaan merasa

nyaman, aman, dan produktif. Konsekuensinya adalah apa yang akan dilakukan

pengguna perpustakaan, yang datang dengan maksud utama adalah pencarian

informasi atau ilmu pengetahuan, dapat berjalan dengan lancar dan semestinya.

Perpustakaan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi setiap

pemustakanya. Selain harus memberikan layanan terbaik, sebuah perpustakaan

juga harus didukung dengan tempat yang nyaman dan menyenangkan, sehingga

setiap pemustaka akan berminat dan sering berkunjung ke perpustakaan. Untuk

itu, agar dapat menarik perhatian pemustaka sebuah perpustakaan haruslah

membangun citra yang baik bagi pemustakanya. Faktor pembentuk citra yang

baik dalam perpustakan sendiri adalah kinerja pelayanan dari pegawai atau

pustakawan dari perpustakaan tersebut, serta dengan adanya dukungan dari

fasilitas, perabotan, dan peralatan yang terdapat di dalamnya guna menunjang

kenyamanan bagi pemustaka. Suasana yang seperti itu yang biasanya menarik

pemustaka untuk terus kembali berkunjung dan betah berlama - lama di

perpustakaan.

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia adalah salah satu jenis

perpustakaan perguruan tinggi yang berbentuk perpustakaan minimalis. Dari

hasil observasi pertama yang sudah penulis lakukan, Perpustakaan Universitas

Satya Negara Indonesia sering dikunjungi mahasiswa dan pegawai, di

karenakan mahasiswa dan pegawai merasa nyaman dan betah untuk berlama –

lama mencari informasi di Perpustakaan. Letak Perpustakaan tersebut cukup

5

menarik yaitu berada di rooftop sebuah gedung, sehingga pemustaka dapat

melihat – lihat pemandangan Ibu Kota Jakarta yang berisikan banyak gedung

yang tinggi. Desain Interior yang terdapat pada Perpustakaan Universitas Satya

Negara Indonesia terlihat berbeda dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Lainnya. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih dalam bagaimana

Sarana dan Prasarana yang ada di Perpustakaan Universitas Satya Negara

Indonesia.

Latar belakang inilah yang membuat peneliti tertarik untuk memilih topik

penelitian yang berjudul “Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Berdasarkan Persepsi

Pemustaka dan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian

sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

memberikan batasan yang jelas dan sesuai dengan topik yang ingin diteliti

yaitu sebagai berikut :

a. Evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas satya negara

Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional perpustakaan

perguruan tinggi.

6

b. Persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan

Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).

2. Perumusan Masalah

Agar penulisan proposal ini lebih terarah dan sesuai dengan masalah

yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan suatu masalah. Masalah tersebut

dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas

satya negara Indonesia (USNI) berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan Perguruan Tinggi ?

b. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana

perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sejalan dengan latar belakang, pembatasan masalah, dan perumusan

masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas

satya negara Indonesia (USNI) berdasarkan standar Nasional perpustakaan

perguruan tinggi.

2. Untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap sarana dan prasarana

perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu sebagai berikut:

7

1. Memberikan sumbangan yang berupa saran untuk membantu

mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi melalui desain interior.

2. Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang desain interior di

perpustakaan perguruan tinggi, bagi Jurusan Ilmu Perpustakaan.

3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti di UPT perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

D. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang dikelola

oleh perguruan tinggi yang memiliki tujuan untuk membantu perguruan

tinggi mencapai tujuannya.

2. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana adalah merencanakan, menata dan merancang

ruang-ruang dalam bangunan.

3. Pemustaka

Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,

kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas

layanan perpustakaan.

E. Penelitian Terdahulu

1. Karina Putri Adita. 2015. “Desain Interior Layanan Anak di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor. Skripsi ini memiliki kesamaan tema

8

dengan penelitian yang dilakukan tentang desain interior. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada

tempat penelitian yang dilakukan di perpustakaan perguruan tinggi

universitas satya Negara Indonesia.

2. Tb.Dinda Arifiansyah. 2012. “Desain Interior Bagian Layanan Anak di

Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Jakarta. Skirpsi ini memiliki

kesamaan tema dengan penelitian yang dilakukan tentang desain interior.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu

pada tempat penelitian yang dilakukan yaitu perpustakaan perguruan tinggi

universitas satya Negara Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini akan memberikan gambaran umum tentang apa

yang akan dibahas dalam setiap bab laporan penelitian ini. Adapun sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,

dan sistematika penulisan

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini menjelaskan teori – teori yang berasal dari kajian

pustaka yang memiliki kaitan dengan gambaran mengenai

9

pengertian, perpustakaan perguruan tinggi, tujuan dan fungsi

perpustakaan perguruan tinggi, serta pengertian sarana dan

prasarana.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi mengeni metode penelitian yang digunakan, yang

terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal

penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat tentang profil Perpustakaan Universitas Satya

Negara Indonesia (USNI) serta hasil penelitian dan pembahasan

mengenai evaluasi sarana dan prasarana perpustakaan universitas

satya negeri Indonesia (USNI) berdarsarkan Standar Nasional

Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi Pemustaka

Bab V Penutup

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran yang dibuat oleh peneliti

setelah melakukan penelitian di Perpustakaan universitas satya

Negara Indonesia.

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan PerguruanTinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di

perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berhubungan

dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utamanya membantu perguruan

tinggi tersebut dalam mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di

Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat) maka fungsi utama perpustakaan

perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma

perguruan tinggi, yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah

perpustakaan universitas yang disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

(UPT Perpustakaan) fakultas, jurusan, bagian, departemen (bukan

departemen seperti kementerian), institut, sekolah tinggi, politeknik,

akademik, perpustakaan program pascasarjana maupun perpustakaan

program non gelar. Bagi perpustakaan badan bawahan yang bernaung di

bawah universitas, institut maupun sekolah tinggi, misalnya lembaga

penelitian, lembaga pengabdian masyarakat juga dimasukan ke kelompok

11

perpustakaan perguruan tinggi walaupun ada juga yang menggolongkannya

ke perpustakaan khusus.5

Perpustakaan perguruan tinggi sering dikatakan sebagai jantungnya

perpustakaan karena proses pendidikan yang ada di perguruan tinggi tidak

dapat terlepas dari kegiatan penelitian dan pengembangan, penyebaran ilmu

pengetahuan, serta kreasi dan inovasi. Istilah lain untuk perpustakaan

perguruan tinggi yaitu college library yang dapat disetarakan dengan

perpustakaan akademik.6 Peran dari perpustakaan perguruan tinggi yaitu

sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang

bersifat akademik untuk menunjang program yang ada di perguruan tinggi

tersebut.7

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebuah Perpustakaan pasti memiliki tugas dan fungsi, dari

Perpustakaan umum, Perpustakaan Nasional dan sabagainya. Tugas –

tugas perpustakaan biasanya telah dicantumkan dalam bagan organisasi

Perpustakaan tersebut. Bagan tersebut berisikan gambaran dengan jelas

5 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,

2010), h. 2.18.

6 Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik, 26.

7 Abdul Rahman Saleh and Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan, 1st ed., 3

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 1.18.

12

kecil atau besarnya volume pekerjaan, alur komunikasi dan jaringan kerja

yang mesti dilaksanakan oleh Perpustakaan tersebut.8 Berikut adalah

tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu :

1) Perpustakaan harus mengikuti perkembangan perkuliahan dan

menyediakan koleksi bahan – bahan pustaka yang dibutuhkan

mahasiswa dan untuk bahan pengajaran.

2) Menyediakan buku – buku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

tugas – tugas studi mahasiswa.

3) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemustaka mengakses

perpustakaan lain maupun pangkalan – pangkalan data melalui

jaringan lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka

pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan.9

b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan Perguruan Tinggi tidak hanya memiliki tugas, tetapi

memiliki fungsi, antara lain yaitu :

1) Fungsi Edukasi

8 Wiji Suwarno, Dasar - Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis

(Yogyakarta: Ar - Ruzz Media, 2007), h. 45.

9 Rismayeti, “Perpustakaan Perguruan Tinggi; Pedoman, Pengelolaan Dan

Standardisasi,” Univeristas Lancang Kuning Pekan Baru, Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 9 No. 2

(2013): h. 109.

13

2) Fungsi Informasi

3) Fungsi Riset (penelitian)

4) Fungsi Rekreasi

5) Fungsi Publikasi

6) Fungsi Deposit

7) Fungsi Interprestasi 10

B. Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyusunan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan Perguruan

Tinggi dimaksudkan untuk menyediakan acuan tentang penyelenggaraan

Perpustakaan Perguruan Tinggi baik Negri maupun Swasta. Standar Nasional

ini merupakan amanat dari Undang – Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan, khususnya pasal 24, yang menyatakan setiap perguruan tinggi

menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional

Perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Standar

Nasional ini berisikan antara lain, yaitu :

1. Gedung/luasan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Luas gedung perpustakaan perguruan tinggi sekurang – kurangnya 0,4

m² x jumlah seluruh mahasiswa.

10

Imran Berawi, “Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi,”

Perpustakaan IAIN-SU, Jurnal Iqra’, Vol. 6 No. 1 (2012): h. 49.

14

Komposisi ruang Perpustakaan yaitu, area koleksi sebanyak 45%, area

pemustaka 25%, area kerja 10%, dan area khusu seperti toilet, ruang tamu

dan lain – lainya 20%.

2. Lokasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Lokasi perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan diutamakan berada di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah

dijangkau oleh peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.

3. Pengaturan Kondisi Ruang

a. Pencahayaan

Tabel 2. 1

Pencahayaan

Nama Ruangan Cahaya Ruang

Area baca (majalah dan surat kabar) 200 lumen

Meja baca (ruang baca umum) 400 lumen

Meja baca (ruang baca rujukan) 600 lumen

Area sirkulasi 600 lumen

Area pengolahan 400 lumen

Area akses tertutup 100 lumen

Area koleksi buku 200 lumen

Area kerja 400 lumen

Area pandang dengar 100 umen

b. Kelembaban

Tabel 2. 2

Kelembaban

15

Nama Ruang Kelembaban

Ruang koleksi buku 45 - 55%

Ruang koleksi microfilm 20 - 21%

c. Temperatur

Tabel 2. 3

Temperatur

Nama Ruang Temperatur (celcius˚)

Area baca pemustaka, area

koleksi dan ruang kerja

20˚- 25˚celcius

4. Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi

Sarana perpustakaan disesuaikan dengan koleksi dan layanan, untuk

menjamin keberlangsungan fungsi perpustakaan dan kenyamanan

pemustaka, seperti tabel berikut :

Tabel 2. 4

Sarana Perpustakaan Perguran Tinggi

Jenis Ratio Deskripsi

Perabot Kerja 1 set/pengguna Dapat menunjang kegiatan

memperoleh informasi dan mengelola

perpustakaan. Minimum terdiri atas

kursi dan meja baca pengunjung, kursi

dan meja pustakawan, meja sirkulasi,

dan meja multimedia.

Perabot

Penyimpanan

1set/

Perpustakaan

Dapat menyimpan koleksi

perpustakaan. Minimum terdiri atas

rak buku, rak majalah, rak surat kabar,

lemari/laci katalog, dan lemari yang

dapat dikunci.

16

Peralatan

Multimedia

1 set/

Perpustakaan

Sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set

komputer.

Perlangkapan

Lainnya

1set/

perpustakaan

Minimum terdiri atas buku inventaris

untuk mencatat koleksi buku

perpustakaan, buku pegangan

pengolahan untuk pengatalogan bahan

pustaka yaitu bagan klasifikasi, daftar

tajuk subjek dan peraturan

pengatalogan, serta papan

pengumuman.11

C. Pengertian Pemustaka, Persepsi dan Evaluasi

1. Pengertian Pemustaka

Pada dasarnya perpustakaan tidak akan ada artinya apabila tidak ada

pengunjung yang memanfaatkan atau menggunakan bahan

pustaka/koleksinya yaitu user/pemustaka. Pemustaka adalah pengguna

perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau

lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.12 Pemustaka

merupakan sebutan untuk orang yang memanfaatkan perpustakaan. Istilah

pemustaka baru digunakan setelah disahkannya UU RI No.43 Tahun 2007

tentang perpustakaan. Pemustaka dahulu biasa disebut dengan pengguna

atau pemakai perpustakaan. Menurut UU RI No.43 tahun 2007 pemustaka

adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,

11

Sri Sularsih, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” 010 (2011), h. 4.

12 Mubasyaroh, “Pengaruh Perpustakaan Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan

Perguruan Tinggi,” STAIN Kudus, Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1 (2016): h. 89.

17

masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan

perpustakaan.13

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemustaka merupakan

orang, maupun kelompok orang yang menggunakan fasilitas dan layanan

yang ada di perpustakaan. Jumlah personal yang datang ke perpustakaan

merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan.

2. Pengertian Persepsi

Persepsi dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penglihatan,

pemahaman, atau tanggapan. Tetapi dalam psikologi, persepsi mempunyai

pengertian yang lebih luas. Banyak ahli mendefinisikan persepsi sebagai

proses membuat penilian (judgement) atau membangun kesan (impression)

mengenai berbagai macam hal yang terdapat dalam lapangan penginderaan

seseorang. Proses persepsi berawal dari penginderaan, indera kita

menangkap berbagai stimulus yang ada di lingkungan. Stimulus itu bisa

berupa orang – orang, peristiwa maupun benda – benda. Informasi yang

didapatkan oleh alat inderanya disalurkan ke alam pikiran, kemundian

diseleksi, diorganisasikan, dan terakhir ditafsirkan atau diberi makna.14

13

Zohrah Djohan, “Persepsi Pemustaka Tentang Pelayanan Koleksi Khusus Karya

Ilmiah Di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin,” Universitas Hasanuddin, JUPITER,

Vol. 14 No. 2 (2015): h. 47.

14 Nina Ariyani Martini and Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan, 1st ed.

(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), h. 4.2.

18

Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu perception

dan bahasa latin perceptio yang berarti menerima, sedangkan dalam

pengertian secara terminologi adalah upaya memasukkan hal-hal ke dalam

kesadaran kita sehingga kita dapat meramalkan atau mengidentifikasi

sebagai objek-objek di dunia luar.15 Persepsi adalah pengalaman tentang

obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan

menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan. Persepsi pada hakikatnya

adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu.16

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan

proses seseorang untuk mengenali, mengetahui dan memahami suatu objek

baik itu manusia, benda dan peristiwa melalui panca indera sehingga

seseorang menerima masukan informasi yang menciptakan sebuah penilaian

dan kesan terhadap sesuatu yang dirasakan seseorang berdasarkan penilaian

individu. Dengan demikian, hasil dari sebuah persepsi berupa penilaian dan

pemahaman tiap individu dapat berbeda.

Proses terjadinya Persepsi diantaranya yaitu :

15

Ahmad Isywarul Mujab and Ary Setyadi, “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap

Pustakawan Dalam Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata,”

Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4 No. 2 (2015): h. 3.

16 Aprilke Loho, Ardjunius Tabaga, and Syane Harinda, “Persepsi Pemustaka

Terhadap Kualitas Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Negeri Manado,”

Universitas Negeri Manado, e-journal Acta Diurna, Vol. 5 No. 1 (2016): h. 2.

19

a. Obyek, yaitu sesuatu yang menjadi sasaran untuk dipersepsikan. Obyek

ini meliputi gejala-gejala yang ada di sekitar lingkungan manusia yang

dapat ditangkap oleh indera. Jika obyek tidak dapat ditangkap oleh indera

manusia, maka tidak akan pernah terjadi proses persepsi.

b. Stimulus, adalah rangsang yang berasal dari suatu obyek, rangsang ini

berupa suatu bentuk energi yang hanya dapat ditangkap oleh indera yang

mempunyai reseptor sesuai dengan jenis energi yang diterimanya.

c. Indera, merupakan salah satu fungsi fisiologis individu untuk

berhubungan dengan dunia luar dan sebagai penerima rangsang,

hubungan dengan dunia luar ini dalam bentuk transfer dan konversi energi

melalui organ sensori yang diterjemahkan oleh saraf melalui suatu proses

yang sangat kompleks dan menjadi suatu pemahaman sehingga individu

dapat mengetahui dunia yang ada di luar dirinya.

d. Sensasi merupakan respon yang diberikan oleh organ-organ sensori

terhadap suatu stimulus yang menimpa indera, sensasi hanya terjadi jika

ada stimulus yang ditangkap organ sensoris, sensasi merupakan suatu

peroses penyerapan energi yang berasal dari obyek yang berupa stimulus

melalui indera.

e. Atensi atau perhatian merupakan unsur penting dalam proses terjadinya

persepsi. Atensi berfungsi untuk menerima dan menyeleksi stimulus yang

berasal dari luar, kemudian stimulus tadi diorganisir melalui suatu proses

20

kognisi yang kompleks selanjutnya diberi bentuk dan diinterpretasikan

untuk diartikan, melalui pengartian ini individu mengenal dunia luar.17

3. Pengertian Evaluasi

Secara etimologi evaluasi berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation

dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab

disebut al-qiamah atau al-taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi).

Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering

disebut dengan al-taqdir al-tarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam

bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan

kegiatan pendidikan.18

Evaluasi adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-

aturan yang sudah ditentukan. Dari hasil evaluasi biasanya diperoleh tentang

atribut atau sifat-sifat yang terdapat pada individu atau objek yang

bersangkutan. Selain menggunakan tes, data juga dapat dihimpun dengan

17

Muhammad Hafid and Uswatun Hasanah, “Persepsi Lingkungan Kerja Psikologis

Terhadap Kepuasan Kerja,” Universitas Darul’Ulum, Jurnal An - nafs, Vol. 1 No. 2 (2016): h.

280.

18 Mahirah, “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa),” UIN Alauddin Makasar, Jurnal

Idaarah, Vol. 1 No. 2 (2017): h. 258.

21

menggunakan angket, observasi, dan wawancara atau bentuk instrumen

lainnya yang sesuai.19

Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan

pengertian evaluasi yaitu, sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai

sesuatu ketentuan, kegiatan, keputusan, proses, objek dan lainnya,

berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai

sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat

langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan

pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan

dengan kriteria tertentu.

D. Sarana dan prasarana Perpustakaan

Penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang

penting karena dapat menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara

optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat

terlaksana. Sarana pendidikan merupakan semua fasilitas yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan yang

dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak

19

Agustanico Dwi Muryadi, “Model Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi,”

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Jurnal Ilmiah, Vol. 3 No. 1 (2017): h. 3.

22

langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti

halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.20

Adapun pengertian lainnya yaitu, sarana adalah peralatan dan perlengkapan

yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya

proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat –

alat dan media pengajaran. Adapun prasarana adalah fasilitas yang secara tidak

langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran.21

Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa sarana dan

prasarana adalah komponen penting yang harus ada dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan pendidikan yang

telah di tentukan.

1. Tujuan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

a. Memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan

anggaran.

b. Menciptakan lingkungan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman

udara dan nyaman warna.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan, dan

20 Mona Novita, “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak

Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam,” Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasni Muara

Bungo, Jurnal Nur El - Islam, Vol.4 No.2 (2017): h. 102. 21 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, 2nd ed. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003), h. 49.

23

d. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan. 22

2. Manfaat Sarana dan Prasarana

a. Dapat menciptakan image baru bagi perpustakaan yang mana diharapkan

dapat menimbulkan kembali minat membaca dan menarik pengunjung.

b. Perpustakaan tersebut dapat memberikan pengalaman baru dalam

membaca, berbagi pengetahuan, merangsang kreatifitas pengunjung dan

mempermudah aktivitas dengan memperhatikan kenyamanan baik

secara fisik, visual, maupun psikologi.

c. Dapat menunjang fasilitas, kegiatan-kegiatan rutin di perpustakaan, dan

memberikan pengalaman baru bagi pengunjung yang datang sekaligus

berkolaborasi memperkenalkan karya-karya seniman dan penulis lokal

ke masyarakat luas.

d. Penataan ruangan yang baik dapat memberikan keteraturan aktivitas

pemustaka, selain itu memberikan kenyamanan untuk pemustaka. 23

3. Pembentukan dan perencanaan Ruangan/Gedung Perpustakaan

Perencanaan merupakan titik awal berbagai kegiatan perpustakaan yang

menentukan keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu, perencanaan harus

dilakukan perpustakaan untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, dan

22

Lasa HS., Membina Perpustakaan Madrasah Dan Sekolah Islam (Yogyakarta:

Adicita Karya Nusa, 2005), h. 148.

23 Eka Susanti, “Desain Interior Perpustakaan Sebagai Sarana Edukasi Dan Hiburan

Dengan Konsep Post Modern,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurnal Sains dan

Seni Pomits, Vol. 3 No. 1 (2014): h. 37.

24

memperkirakan peluang. Dengan perencanaan yang baik, maka seluruh

kegiatan perpustakaan dapat diarahkan menuju titik tujuan yang jelas.

Gedung perpustakaan adalah tempat yang dirancang untuk menampung

kegiatan perpustakaan bersama petugas, peralatan, dan perabot yang

diperlukan untuk menunjang pelaksanaan perpustakaan.24

Saat ini peningkatan kemampuan untuk merencanakan dan

mengembangkan perpustakaan dirasakan sudah sangat perlu, termasuk

untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi

pada mutu/kualitas, yang hakekatnya berinti pada perbaikan terus menerus

untuk memperkuat dan mengembangkan mutu perpustakaan tersebut.

Mengenai standar nasional perpustakaan, maka yang menjadi payung hukum

yaitu Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Dijelaskan perpustakaan itu ideal jika jelas ukuran standarnya. Jadi

dikatakan ideal jika perpustakaan perguruan tinggi setidaknya dalam

pelaksanaan, pengelolaan, dan penyelenggaraan sudah mengacu pada

standar atau aturan baku yang telah ditentukan.25 Dalam proses perancangan

ini terdapat beberapa langkah yang dilalui, yaitu :

24

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka,

2003), h. 15.

25 Widiyastuti, “Desain Perpustakaan Ideal Di Era Modern,” UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 2 No. 2 (2017): 201.

25

a. Input atau programming adalah proses dimana informasi dikumpulkan,

diungkapkan untuk menyediakan dasar perancangan. Programming

berkaitan dengan data-data yang diperlukan dalam perancangan seperti

data yang berhubungan dengan fakta dari permasalahan seperti kebutuhan

ruang, jumlah karyawan, dan fasilitas.

b. Proses atau pengolahan dan analisis, berkaitan dengan penggunaan

diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-kebutuhan

tersebut. Pengolahan dan analisis bertujuan untuk merencanakan dan

menetapkan fasilitas ruang yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

yang akan diakomodasi dari segi jumlah, jenis, pola hubungan ruangnya

dan kualitasnya.

c. Output atau merancang, berkaitan dengan penggunaan gambar untuk

mengembangkan gagasan ruang dalam bangunan yang dimaksud. Tapi,

sebelum menghasilkan rancangan akhir analisis terlebih dahulu

menghasilkan ide, lalu melakukan penyusunan konsep, yang diteruskan

dengan preliminaries design, design development, yang lalu

menghasilkan desain akhir.26

Penyataan pembahasan diatas, rencana dan pembentukan perpustakaan

sangat penting untuk diperhatiakan, karena kesan yang akan tercipta pada

26

Kania Mulyono, “Perancangan Interior Perpustakaan Pusat Universitas Telkom :

Interior Design of Telkom University Central Library,” Universitas Telkom, Jurnal e-

Proceeding of Art & Design, Vol. 2 No. 2 (2015): h. 866.

26

pemustaka haruslah sebaik mungkin, agar pemustaka menjadikan

perpustakaan tempat yang akan terus dikunjungi. Serta bermanfaat dan

nyaman untuk masyarakat yang berada di Perpustakaan Perguruan Tinggi,

oleh karena itu ruangan untuk perpustakaan harus dibuat semenarik mungkin

dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka terutama pada sarana dan prasarana

ruangan.

4. Elemen Sarana dan prasarana

Dalam penyusunan sarana dan prasarana ruangan, ada beberapa elemen

yang perlu diperhatikan yaitu penataan ruang, perabot, pencahayaan, dan

sirkulasi udara.

a. Ruangan Perpustakaan

Ruangan perpustakaan adalah salah satu unsur yang paling dominan

dari eksistensi atau keberadaan suatu perpustakaan. Ruangan

perpustakaan yang dimaksud adalah tempat diselenggarakannya

perpustakaan.27 Demikian pentingnya kedudukan ruangan perpustakaan

sehingga banyak ahli yang memberikan batasan perpustakaan sebagai

“ruangan” tempat dihimpunnya berbagai macam sumber informasi.

Tanpa ruangan, perpustakaan tidak akan dapat menjalankan perpustakaan

dengan baik. Pada dasarnya suatu perpustakaan yang paling sederhana

sekalipun harus memiliki sejumlah ruangan yang mempunyai fungsi yang

27

Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva

Press, 2012), h. 301.

27

berlainan. Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki sebuah

perpustakaan adalah sebagai berikut:

1) Ruang Koleksi

Ruang koleksi adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan,

luas ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang

dimiliki serta besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. Ruangan

koleksi terdiri dari suatu ruangan atau beberapa ruang, misalnya ruang

koleksi buku, ruang koleksi majalah, ruang koleksi referensi, ruang

koleksi Audio Visual dan lain-lain.

2) Ruang Baca

Ruang baca adalah ruang yang digunakan untuk membaca bahan

pustaka. Luas ruangan ini tergantung pada jumlah pembaca/pemakai

jasa perpustakaan.

3) Ruang Pelayanan

Ruang pelayanan adalah tempat peminjaman dan pengembalian

buku, meminta keterangan kepada petugas, menitipkan barang atau tas,

mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.

4) Ruang Khusus

28

Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari ruang staf

pustakawan, kamar kecil, ruang diskusi/pertemuan, ruang

bercerita/berdiskusi untuk pemustaka dan ruang lain untuk kantin.

b. Perabot dan Peralatan untuk Perpustakaan

Perabot (furniture) di perpustakaan adalah barang-barang yang

berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang kegiatan perpustakaan

seperti meja, kursi, rak buku, papan peraga, dan lain - lain. 28

Syarat perabot yang baik dapat ditinjau dari tiga segi sebagai

berikut:

1) Segi pembuatan, perabot yang baik adalah perabot yang dibuat dari

bahan yang baik dan mudah didapat serta mempunyai konstruksi

kuat dan mudah dilaksanakan.

2) Segi pembiayaan, perabot yang baik adalah perabot yang

memerlukan biaya yang relatif murah.

3) Segi penggunaan, perabot yang baik adalah perabot yang benarbenar

sesuai dengan fungsinya, enak dan menyenangkan, mudah diatur dan

dipindah-pindahkan, serta dapat menjamin kesehatan dan

keamanan.29

28

Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, h. 44.

29 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 25.

29

Jenis – jenis perabot dan peralatan perpustakaan yang perlu

diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kegiatan layanan

perpustakaan, yaitu antara lain :

1) Lemari Penitipan Tas dan Rak Pameran

Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan tas, papan

pengumuman. Apabila terdapat petugas penjaga perpustakaan, perlu

ditambah dengan meja dan kursi untuk petugas tersebut. Perlu juga

disediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu.

2) Tempat Peminjaman/Meja Sirkulasi

Tempat peminjaman memerlukan meja yang dirancang secara

khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi

pustakawan, rak buku, mesin ketik, kereta buku, alat dan telepon.

3) Rak Koleksi Buku

Untuk koleksi buku diperlukan rak buku, khusus untuk pameran

buku. Hendaknya tiap rak diberi petunjuk tertentu mengenai buku

yang ditempatkan pada arak tersebut, contohnya menurut nomor

kelas.

4) Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar

Koleksi majalah dan surat kabar memerlukan tempat tersendiri.

Rancangan untuk rak majalah dan surat kabar ada beberapa macam

30

sehingga dapat dipilih mana yang dikehendaki sesuai dengan

kebutuhan pemustaka.

5) Meja Komputer

Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja kerja biasa.

Namun, ukuran, terutama tingginya, biasanya tidak membuat

nyaman petugas maupun pemakai yang menggunakan komputer.

Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan computer ini

digunakan meja yang dirancang khusus untuk komputer.

6) Meja dan Kursi Baca

Ruang baca dapat disediakan dalam beberapa variasi, misalnya

seseorang, empat orang dan sebagainya.

7) Meja/Kursi untuk Pustakawan

Jumlah ruangan untuk pustakawan tergantung pada jumlah

tenaga, keragaman kegiatan layanan, luas ruangan perpustakaan

secara keseluruhan.

8) Komputer

Untuk perpustakaan yang sudah maju maka keperluan

terhadap komputer ini merupakan kewajiban. Komputer ini dapat

digunakan untuk kegiatan administrasi maupun untuk otomasi

perpustakaan seperti penyimpanan file data, katalog online (OPAC

atau Online Public Access), menjalankan program atau koleksi

31

multimedia, control sirkulasi, dan bahkan termasuk penggunaan

untuk internet dan layanan digital lainnya.

9) Printer

Salah satu alat tambahan untuk melengkap komputer adalah

alat pencetak yang dihubungkan ke komputer. Gunanya adalah

untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di komputer.

Selain printer masih banyak alat – alat tambahan lain yang di

hubungkan ke komputer. Alat – alat ini diperlukan terutama oleh

perpustakaan besar yang sudah mengarah kepada perpustakaan

digital dan virtual. 30

c. Pencahayaan Ruangan Perpustakaan

Pencahayaan adalah penyinaran atau pemberian cahaya. Sedangkan

sumber cahaya adalah benda-benda yang dengan sendirinya dapat

memancarkan cahaya contohnya matahari, nyala api, benda-benda pijar

percikan listrik dan sebagainya.31 Pencahayaan didalam perpustakaan

pada umumnya cenderung lebih terang dan biasanya seragam jenisnya

secara keseluruhan. Pada perpustakaan modern juga menghendaki

bahwa beberapa tingkat pencahayaan dapat membantu pengguna dalam

30

Hartono, Dasar - Dasar Manajemen Perpustakaan Dari Masa Ke Masa, 1 (Malang:

UIN - Maliki Press, 2015), h. 278.

31 Cut Putroe Yuliana, “Unsur - Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan,” UIN Ar-

Raniry Banda Aceh, Jurnal Libra, Vol. 8 No. 1 (2016): h. 15.

32

menentukan kegiatan dan kualitas mereka ketika berada di

perpustakaan, serta penentuan jumlah lampu juga dapat memberikan

dampak yang cukup besar terhadap kenyamanan pengguna

perpustakaan.

Cahaya merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia.

Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka

diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai kebutuhannya. Dalam

kondisi yang gelap manusia tidak akan banyak melakukan aktivitas

yang produktif. 32 . Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pencahayaan merupakan pemberian cahaya yang ditimbulkan oleh

sumber cahaya dan dapat di manfaatkan di sebuah ruang untuk

kebutuhan ruangan tersebut.

Beberapa prisip dasar pencahayaan untuk ruang perpustakaanpada

umumnya,diantaranya yaitu :

1) Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada

seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area membaca.

2) Penggunaan sumber cahaya alami perlu dimaksimalkan untuk

memberikan penerangan pada siang hari.

32

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 187.

33

3) Cahaya matahari yang masuk melalui bukaan jendela harus dapat

menyinari ruangan tanpa terhalang.

4) Pengguanaan sumber cahaya buatan dapat diterapkan pada saat

tertentu, misalnya saat hari mendung atau hujan.

5) Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan

koleksi di dalam ruang perpustakaan.

6) Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian rupa

agar tidak terjadi silau yang menggangu kenyamanan pengguna. 33

d. Sirkulasi Udara

Tidak adanya pertukaran udara luar dengan udara di dalam ruangan

dapat menyebabkan ruangan terasa pengap. Situasi ini dapat

menyebabkan pemustaka tidak nyaman. Sirkulasi udara yang baik akan

menghasilkan udara yang sehat dan baik di dalam ruang perpustakaan.

Ruang perpustakaan khususnya ruang baca akan menampung banyak

pemustaka, oleh sebab itu sirkulasi udara perlu diperhatikan agar udara

yang ada di dalam ruangan tidak pengap, tidak bau, dan sejuk sehingga

pemustaka yang berada di dalamnya merasa nyaman dan tidak

kepanasan. Untuk menjaga kenyamanan ruangan diperlukan

pemasangan alat pengatur suhu, misalnya:

33

Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 36.

34

1) Memasang AC (Air Conditioner) untuk mengatur udara di ruangan.

2) Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan itu cukup baik,

misalnyadengan memasang lubang-lubang angin dan membuka

jendela pada saat kegiatan perpustakaan sedang berlangsung

3) Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara dalam

ruangan. 34

34

Septiani and Jumino, “Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior Ruang Baca Di

Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Kediri,” h. 4.

35

E. Kerangka Pemikiran

Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Standar Nasional Perpustakaan

Perguruan Tinggi

Gedung/luasan Perpustakaan

Lokasi Perpustakaan

Pengaturan Kondisi Ruang

Perabot, Peralatan,

dan Perlengakapan

Sarana Perpustakaan Prasarana Perpustakaan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dengan cara mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu masalah yang diteliti dengan tujuan untuk mengklarifikasi

suatu fenomena atau masalah yang ada.35 Selain itu jenis penelitian ini berfungsi

untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel dari

populasi yang ada dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

adalah suatu kegiatan meneliti terhadap suatu populasi atau sampel tertentu dengan

berlandaskan pada filsafat positivisme yaitu memandang suatu fenomena dapat

dikelompokkan, diamati, terukur, cukup tetap dan konkret, serta memiliki

hubungan gejala bersifat sebab akibat. Teknik pengambilan sampel pada

pendekatan ini dapat dilakukan secara acak atau random, dengan pengumpulan

datanya menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif yang

bertujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.36 Lebih jelasnya lagi, penelitian

35

Mohammad Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya,” Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1 (June 2011): h. 132.

36 Naila Hayati, “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuantitatif

Dan Metode Kualitatif),” Jurnal Tarbiyah Al - Awlad, Vol. 4 No. 1 (2015): h. 347.

37

kuantitatif merupakan kegiatan penelitian dengan cara meneliti hubungan suatu

variabel dengan menggunakan metode-metode untuk menguji suatu teori tertentu.

Biasanya variabel-variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen penelitian

sehingga menghasilkan data yang berupa angka-angka untuk dapat dianalisis

dengan berdasarkan menggunakan prosedur statistik.37

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data

pertama dari lokasi/objek penelitian.38 Data primer yang diperoleh peneliti yaitu

dari hasil kuesioner dan profil objek penelitian yaitu Perpustakaan Universitas

Satya Negara Indonesia.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data yang

dibutuhkan dengan diperoleh melalui literatur yang mempunyai hubungan

dengan penelitian ini.39 Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data sekunder

dari artikel jurnal ilmiah, buku, dan laporan.

37

John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, Dan Mixed,

3rd ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 5.

38 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA LAN Press,

1999), h. 52.

39 Emzir, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kuanlitatif (Jakarta: Grafindo

Persada, 2008), h. 52.

38

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,

dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini yang dapat menjadi sumber data

penelitian.40 Populasi dalam penelitian ini diambil dari setiap pemustaka di

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) dari kalangan

mahasiswa.

Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 4.537 orang,

dan ini merupakan jumlah pengunjung mahasiswa Universitas Satya Negara

Indonesia (USNI) selama tahun 2017.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari hasil populasi yang dipilih. Tujuan dari

menarik sampel ini untuk memperoleh data yang sebenarnya sesuai dengan

populasi yang menjadi target penelitian.41 Teknik penarikan sampel yang

digunakan peneliti yaitu accidental sampling atau disebut juga sampel

konvenien (convenience sampling) yang merupakan memilih sampel dari siapa

40

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan

Perhitungan Manual Dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 30.

41 Nurhayati, “Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random Dengan

Stratified Random,” ICT Research Center UNAS, Jurnal Basis Data, Vol. 3 No. 1 (Mei 2008):

h. 20.

39

saja yang kebetulan dijumpai oleh peneliti dan sesuai menurut peneliti.42 Rumus

yang akan peneliti pakai untuk menentukan besar sampel yaitu dengan rumus

Solvin.43

𝑛 =𝑁

1 + Ne²

𝑛 =4.537

1 + 4.537 (10%)²

=4.537

1 + 4.537 (0,01)

=4.537

1 + 45,37

=4.537

46,37

n = 97,85 = 98 (dibulatkan)

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi

42

Dyas Sulistyaningrum, “Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Variety Seeking,”

Universitas Negeri Semarang, Journal of Social and Industrial Psychology, Vol. 1 No. 2

(November 2012): h. 43.

43 Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan Perhitungan

Manual Dan SPSS, h. 34.

40

e = Interval keyakinan (0,01)

Maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 98

mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, tempat yang peneliti jadikan sebagai

tempat penelitian yaitu di Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

(USNI), yang beralamat Jalan Arteri Pondok Indah, No. 11, Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan.

Adapun waktu penelitian yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Tempat dan Waktu Penelitian

No. Kegiatan Waktu

Mar Apr Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan

1. Penyerahan

Proposal

2. Sidang Proposal

3. Bimbingan Skripsi

4. Penyebaran

Kuesioner Kepada

Responden

5. Observasi sarana

dan prasarana SNP

Tahun 2013

6. Pengesahan Skripsi

7. Sidang Skripsi

41

E. Instrumen Penelitian

Tabel 3. 2

Instrumen Penelitian

No. Variabel Indikator Pernyataan

1. Persepsi

Pemustaka

a. Lokasi

Perpustakaan

1) Lokasi Perpustakaan USNI mudah

dijangkau

2) Lokasi Perpustakaan USNI berada di

pusat kegiatan Pembelajaran

b. Perabot,

perlengkapan

dan Peralatan

untuk

Perpustakaan

1) Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot

Perpustakaan USNI sudah Lengkap

dan Memadai

2) Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot

Perpustakaan USNI tertata dengan

Baik dan Rapih

3) Lemari Penitipan Tas sudah memadai

4) Tempat Peminjaman Buku/Meja

Sirkulasi (Meja, Kursi Staf

Pustakawan, Rak Buku, Komputer,

Telpon dan lainnya sudah memadai

5) Rak Koleksi Buku sudah memadai

6) Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar

sudah baik dan memadai

7) Rak koleksi Referensi sudah memadai

8) Kursi dan Meja Komputer sudah

memadai

9) Perlu penambahan Kursi dan Meja

Komputer

10) Meja dan Kursi baca sudah memadai

11) Perlu penambahan meja dan kursi

baca

c. Ruang

Perpustakaan

1) Gedung/luas Perpustakaan USNI

sudah memadai

2) Luas Ruang Koleksi Perpustakaan

USNI sudah memadai

3) Luas Ruang Referensi Perpustakaan

USNI sudah memadai

42

4) Luas Ruang BI Corner Perpustakaan

USNI sudah memadai

5) Luas Ruang Baca Perpustakaan USNI

sudah memadai

6) Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan

USNI sudah memadai

7) Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang

Tamu, Ruang Staf Pustakawan dan

ruang lainnya) Perpustakaan USNI

sudah memadai

8) Perlu penambahan ruang khusus

seperti ruang seminar/teater, lobi,

tempat ibadah dan ruang lainnya

d. Pencahayaan

Ruang

Perpustakaan

1) Pencahayaan/Penerangan di setiap

ruang Perpustakaan USNI sudah baik

2) Pencahayaan alami/cahaya matahari

di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik

3) Penerangan buatan/listrik di setiap

ruang Perpustakaan USNI sudah baik

4) Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf

Pustakawan, Ruang Tamu dan

lainnya) Perpustakaan USNI berada di

ruang yang terang

5) Ruang Referensi Perpustakaan USNI

sudah berada di tempat yang terang

6) Ruang BI Corner Perpustakaan USNI

sudah berada di tempat yang terang

7) Pencahayaan ruang koleksi buku

Perpustakaan USNI sudah baik

8) Pencahayaan ruang

peminjaman/sirkulasi Perpustakaan

USNI sudah baik

43

9) Pencahayaan ruang baca perpustakaan

USNI sudah baik

e. Sirkulasi Udara 1) Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI

sudah baik

2) Terasa pengap ketika berada di ruang

Perpustakaan USNI

3) Kelembaban Perpustakaan USNI

sudah baik

4) Temperature Perpustakaan sudah baik

5) Penempatan Jendela/ Ventilasi di

Perpustakaan USNI sudah tepat

6) Ukuran jendela di perpustakaan USNI

sudah tepat

7) Meja baca berada di ruang yang

berudara segar dan sejuk

8) Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/

AC

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus tujuan

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa observasi,

kuesioner, kajian kepustakaan, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengamati

tingkah laku manusia secara langsung. Observasi hanya berfokus dengan aspek

tingkah laku saja, bukan secara keseluruhan.44 Jadi, observasi merupakan

penelitian yang datanya diperoleh dari pengamatan langsung terhadap objek

44

Nina Martini and Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2009), h. 12.

44

penelitian yaitu pemustaka yang berada di Perpustakaan Universitas Satya

Negara Indonesia (USNI).

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan pernyataan atau pertanyaan secara tertulis kepada para

respondennya yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk dijawab.45 Responden

yang dimaksud yaitu seluruh pemustaka Perpustakaan Universitas Satya Negara

Indonesia (USNI) dari kalangan mahasiswa.

3. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah literatur penelitian yang datanya diambil dari

keseluruhan atau hanya sebagian dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel,

jurnal, laporan, koran, dan lain sebagainya).46 Maka data-data kepustakaan harus

memiliki kualitas yang baik. Memiliki data yang otentik serta data yang up-to

date. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat tepercaya dan akurat. Literatur yang

digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini mayoritas diambil dari jurnal

ilmiah dan sebagian dari buku.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa gambar maupun

suara yang menjadi pelengkap data yang bersifat tekstual. Dalam penelitian ini,

45

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D) (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 142.

46 Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, h. 65.

45

peneliti menggunakan gambar, foto serta data-data dari Perpustakaan

Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) sebagai pelengkap data yang

bersifat tekstual.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, maka selanjutnya data dianalisis melalui beberapa

tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Editing

Editing merupakan proses pengecekan atau memeriksa data yang telah

dikumpulkan dari lapangan. Pengecekan ini diperlukan karena kemungkinan

terdapat data yang tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai kebutuhan. Tujuan

dilakukannya editing yaitu untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan serta

kekurangan data yang terdapat pada catatan di lapangan.47

2. Tabulasi

Tabulasi merupakan proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang

telah diberikan kode sesuai dengan kebutuhan analisis.48

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan

mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan interpretasi.

47

Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan Perhitungan

Manual Dan SPSS, h. 86.

48 Siregar, h. 88.

46

Analisis data berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud yang dapat

dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat

ditelaah serta diuji.49

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

deskriptif persentase. Deskriptif persentase diolah dengan menggunakan cara

frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen. Rumusnya adalah

sebagai berikut :

𝑃 =F

N x 100%

Keterangan :

P = Angka persentase untuk setiap kategori

F = Frekuensi jawaban responden

N = Total sampel yang diolah50

Sedangkan dalam menganalisis data kuesioner yang telah disebarkan kepada

responden, penulis akan memberi bobot penilaian terhadap pernyataan-pernyataan

yang disediakan. Dalam pemberian bobot penilaian penulis menggunakan metode

49

Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.

332.

50 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2005), h. 25.

47

skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.51

Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

jawaban dari sangat positif sampai dengan negatif, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-

ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Namun untuk menghindari responden

memilih ragu-ragu, maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi. Untuk masing-masing penilaian tersebut, antara lain:

1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4

2. Setuju (S) diberi nilai 3

3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Langkah selanjutnya, dari setiap pernyataan yang terdapat bobot penilaian

dikalikan dengan frekuensi jawaban dari responden, setelah mendapatkan nilai atau

skor dilakukan penjumlahan total nilai atau skor yang diperoleh. Lalu hasil total

nilai atau skor dibagi dengan jumlah kuesioner yang disebarkan untuk

mendapatkan nilai skor rata-rata. Rumus dari nilai skor rata-rata sebagai berikut:

Keterangan:

51

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 136.

48

(x bar atau x garis) = rata-rata x

Ʃx = Jumlah seluruh nilai x

n = Jumlah seluruh nilai n52

Setelah mengetahui skor rata-rata dari tiap pernyataan, maka tahap berikutnya

adalah menafsirkan skor rata-rata. Untuk menafsirkan skor rata-rata, penulis

menggunakan perhitungan skala interval. Untuk menentukan skala interval, yaitu

dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah. Rumus

skala interval, yaitu:

Skala Interval = a(m-n) : b}

Keterangan:

a = Jumlah atribut

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

b = Jumlah penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan53

52

Usman Husaini and Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 89.

53 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka,

2004), h. 202.

49

Skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah

satu dan skor tertinggi adalah empat, maka dapat dihitung {1(4-1) : 4}= 0,75. Jadi

jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:54

1. Sangat Positif 3,28 – 4,03

2. Positif 2,52 – 3,27

3. Negatif 1,76 – 2,51

4. Sangat Negatif 1,00 – 1,75

54

Simamora, h. 203.

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

1. Sejarah Perputakaan Universitas Satya Negara Indonesia

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia merupakan jantung dari

sumber ilmu dan pembelajaran untuk menunjang Program Tridarma Perguruan

Tinggi. Tujuan utamanya membantu perguruan tinggi tersebut dalam mencapai

tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri

Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat)

maka fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu

melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi, yang termasuk perpustakaan

perguruan tinggi ialah perpustakaan universitas yang disebut Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan) fakultas, jurusan, bagian, departemen

(bukan departemen seperti kementerian), institut, sekolah tinggi, politeknik,

akademik, perpustakaan program pascasarjana maupun perpustakaan program

non gelar. Sejarah berdirinya perpustakaan tidak dapat dipisahkan dengan

institusi induknya, yaitu Universitas Satya Negara Indonesia yang berdiri sejak

tahun 1989 dan beralamat di Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama

Jakarta Selatan.55

55 Informasi Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, January 2019,

https://perpustakaan.usni.ac.id/index.php?p=libinfo.

51

Selama ini perpustakaan sudah beberapa kali melakukan pergantian di

posisi kepala perpustakan. Kepala perpustakaan pertama yaitu dari periode

tahun 1990 oleh Sri R. dan dilanjutkan oleh Alm. Holomon tahun 1995. Pada

tahun 2005 Ratna Nababa sebagai kepala perpustakaan Universitas Satya

Negara Indonesia. Selanjutnya Rektor Universitas Satya Negara Indonesia

melantik kepala perpustakaan Tri Utami. S.Hum pada tahun 2010. Dan

dilanjutkan dengan kepala perpustakaan yang baru yaitu Santi Pratiwi S.IP.

M.Pd menggantikan kepala perpustakaan sebelumnya. Pada tahun 2013 Risna

S.Hum menjabat sebagai kepala perpustakaan Universitas Satya Negara

Indonesia. Kemudian rektor menugaskan Bertha Komala Sinambela, S.Sos.

M.Si sebagai pejabat sementara pada tahun 2015. Selanjutnya pada tahun 2016

rektor menugaskan Febri Nurul Huda, S.IP menggantikan pemimpin

sebelumnya sebagai kepala perpustakaan hingga sekarang.

Terbukti dengan semakin banyaknya perubahan yang terjadi dalam rangka

memajukan diri. Beberapa perubahan tersebut meliputi gedung fasilitas, dana,

koleksi, dan infrastruktur lainnya. Perpustakaan Universitas Satya Negara

Indonesia dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas pihak Universitas Satya

Negara Indonesia membangun gedung perpustakaan baru agar minat baca

semakin meningkat. Pada tanggal 7 September 2015 Rektor Universitas Satya

Negara Indonesia meresmikan gedung perpustakaan baru di lantai 4, yang

awalnya terletak di lantai 1 bersebelahan dengan ruang tata usaha, dengan

fasilitas yang cukup baik dalam ruang baca, ruang koleksi, dan sistem

52

pelayanan. Pemimpin Universitas Satya Negara Indonesia sekarang ini mampu

mengantarkan pustakawan dan perpustakaan menjadi modern dalam segi

sistem teknologi informasi, dan komunikasi agar perpustakaan dapat membantu

dalam kegiatan belajar di lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia.56

2. Visi Misi Perpustakaan

Visi

Sesuai dengan visi dan misi Universitas Satya Negara Indonesia.

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia memiliki visi yakni, menjadi

perpustakaan menyediakan layanan informasi dan penelitian bagi civitas

akademika Universitas Satya Negara Indonesia dan terwujudnya peningkatan

pemanfaatan perpustakaan setiap waktu sebagai sarana kegiatan Tridarma

Universitas.

Misi

a. Menyediakan semua bentuk informasi yang sesuai dengan kurikulum yang

berlaku di Universitas Satya Negara Indonesia.

b. Mengolah informasi agar bisa diakses oleh pengguna dengan mudah, cepat

dan tepat

c. Memberikan fasilitas yang memadai agar dapat mewujudkan fungsi

perpustakaan sebagai sarana bantu proses belajar mengajar dan penelitian

56 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda, Desember 2018.

53

d. Menyelenggarakan pelayanan teknis/pengolahan bahan pustaka terotomasi

demi terciptanya sumber informasi dan penelusuran informasi ilmu

pengetahuan secara offline maupun online secara cepat, tepat dan effisien.

e. Menyelenggarakan pelayanan pemakai bahan pustaka dan pelayanan

informasi secara manual dan online.

f. Menyelenggarakan pelayanan multimedia, internet, dan digital library, e-

journal dan e-book.

g. Melakukan peningkatan kualitas tenaga perpustakaan (tenaga administrasi

dan pustakawan), melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya,

dan lainnya.57

3. Fungsi Perpustakaan

a. Menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian serta pengabdian

masyarakatnya.

b. Mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi keseluruh

civitas perguruan tinggi

c. Tempat pelestarian informasi dan teknologi.

4. Tujuan Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia diselenggarakan dengan

tujuan :

57 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.

54

a. Menunjang terselenggaranya penelitian bagi civitas akademika Universitas

Satya Negara Indonesia sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

berkembang dengan baik.

b. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar Universitas Satya Negara

Indonesia dalam pengumpulan, pengolahan, serta penyebarluasan informasi

ilmu pengetahuan dan teknologi

c. Meningkatkan cara mengakses informasi baik di dalam kampus maupun di

luar kampus.

d. Melakukan pemanfaatan koleksi secara bersama dengan perpustakaan lain

sehingga memperluas pencarian maupun penyebaran informasi.58

58 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.

55

5. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah tabel struktur organisasi perpustakaan USNI : 59

59 Wawacara Pribadi dengan Febri Nurul Huda.

Penanggung Jawab (Pembantu Rektor I)

Dr. Ir. Hj. Dwi Ernaningsih, M.Si

Kepala Perpustakaan

Febri Nurul Huda, S.IP

Staff ( Pengolahan )

Adit Saputra, S.IP

Staff (Pelayanan dan Administrasi)

Nia Daniati, A.Md

Koordinator Kebersihan

Edi Junaidi

Staff (Pelayanan Teknis)

Gembol

56

B. Hasil Penelitian

1. Sarana dan prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

berdasarkan Standar Nasional Perguruan Tinggi

a. Lokasi Perpustakaan

Lokasi Perpustakan USNI mudah dijangkau oleh pemustaka karena tepat

berada di antara bangunan ruang kelas dan memiliki lift yang sering

digunakan sebagai jalur lalu lintas civitas akademik. Berdasarkan SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013, lokasi perpustakaan perguruan tinggi berada

di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah untuk dijangkau oleh peserta

didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Maka, lokasi perpustakaan USNI

sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

b. Luas dan Komposisi Ruang

Luas ruang merupakan faktor dalam menentukan keleluasaan pemustaka

dalam memanfaatkan tiap-tiap ruang di perpustakaan. Jumlah keseluruhan

luas ruang Perpustakaan USNI tersebut didapatkan dari masing-masing ruang

yang terdapat di Perpustakaan USNI.

Sedangkan untuk komposisi ruang di Perpustakaan USNI terbagi menjadi

tiga bagian/ wilayah/ area. Penulis membagi bagian/ wilayah/ area yang

meliputi area koleksi di Perpustakaan USNI, terdiri dari ruang koleksi buku

umu dan ruang koleksi referensi. Area pemustaka, terdiri dari ruang baca,

ruang baca BI Corner/Referensi dan ruang diskusi. Area kerja Perpustakaan

USNI terdiri dari area sirkulasi, dan ruang kepala perpustakaan. Tambahan

57

arean lainnya terdiri dari ruang toilet perempuan dan ruang toilet laki – laki.

Berikut tabel luas dan komposisi ruang/ area di Perpustakaan USNI.

Tabel 4. 1 Luas dan Komposisi Ruang

Jenis Ruang/Area Luas Jumlah Persentase

Area Koleksi

Ruang Koleksi

Buku Umum

18,4 m x 4,2 m = 77,28

121,8 m² 37,4 %

Ruang Koleksi

Referensi

8,4 m x 5,3 m = 44,52 m²

Area Pemustaka

Ruang Baca 20 m x 3,5 m = 70 m² 96,8 m² 29,5 %

Ruang Baca BI

Corner/ Referensi

3 m x 3,6 m = 10,8 m²

Ruang Diskusi 3,2 m x 5 m = 16 m²

Area Kerja

Area Sirkulasi 4 m x 4,7 m = 18,8 m² 70,8 m² 21,7 %

Ruangan Kepala

Perpustakaan

10,4 m x 5 m = 52 m²

Tambahan Area Lainnya

Ruang Toilet

Perempuan

5,2 m x 3,5 m = 18,2 m² 36,4 m² 11 %

Ruang Toilet Laki –

Laki

5,2 m x 3,5 m = 18,2 m²

Luas Perpustakaan

Usni

325,8 m²

Dapat dilihat dari hasil penjabaran di atas untuk luas Perpustakaan USNI

adalah 325,8 m². Pada SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, luas ruang

perpustakaan didasarkan pada jumlah seluruh mahasiswa yang berada di

lingkungan perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa aktif USNI semester ganjil

2018 adalah 2.965 yang terdiri dari 4 fakultas, yaitu fakultas teknik, fakultas

ilmu perikanan dan kelautan, fakultas ekonomi, dan fakultas ilmu social dan

ilmu politik.

58

Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, jumlah mahasiswa di USNI

2.965 x 0,4 m² = 1.186 m². Dapat diketahui bahwa luas ruang Perpustakaan

USNI belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Sedangkan menurut SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, komposisi ruang

terbagi menjadi empat area, yaitu area koleksi, area pemustaka, area kerja,

dan area lain, toilet, ruang tamu, seminar/ teater, lobi.

Luas area koleksi adalah 121,8 m2 (37,4%). Hasil dari luas area koleksi

didapatkan dari penjumlahan ruang koleksi buku umum, dan ruang koleksi

referensi. Dalam SNP Perguruan Tinggi, persentase untuk area koleksi

sebesar 45%, maka luas untuk area koleksi di Perpustakaan USNI kurang dari

SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Luas area pemustaka adalah 96,8 m2 (29,5%). Hasil dari luas area

pemustaka didapatkan dari penjumlahan ruang baca, ruang baca BI

Corner/Referensi, dan ruang diskusi. Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun

2013, persentase untuk area pemustaka sebesar 25%, maka luas untuk area

pemustaka di Perpustakaan USNI melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun

2013.

Luas area kerja adalah 70,8 m² (21,7%). Hasil dari luas area kerja

pemustaka didapatkan dari penjumlahan area sirkulasi, dan ruang kepala

perpustakaan. Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, persentase untuk

59

area kerja sebesar 10%, maka luas untuk area kerja di Perpustakaan USNI

melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 terdapat area lain, seperti toilet,

ruang tamu, seminar/ teater, dan lobi sebesar 20%, namun berdasarkan hasil

observasi yang penulis lakukan di Perpustakaan USNI, area lain, seperti

ruang tamu, seminar/ teater, dan lobi Perpustakaan USNI belum memilikinya.

Tetapi di Perpustakaan USNI terdapat ruang toilet sebesar 36,4 m² (11%) dan

belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

c. Sarana

Sarana merupakan alat penunjang untuk suatu tujuan tertentu. Salah

satunya perpustakaan yang memerlukan sarana untuk mendukung rangkaian

kegiatan bagi pustakawan ataupun pemustaka. Menurut observasi yang

penulis lakukan, terdapat meja baca untuk pemustaka yang bentuknya cukup

lebar dan di skat oleh lapisan kaca sehingga penulis menghitung setiap meja

untuk pemustaka menjadi 2 meja. Tidak hanya itu, meja untuk pemustaka

terletak diruang diskusi dan ruang baca BI Corner yang bentuknya melebihi

meja baca pada umumnya, sehingga dapat menampung 5 sampai 10 orang

dan meja tersebut tidak dilengkapi dengan kursi, karena ditujukan untuk

menjadi meja baca lesehan. Untuk kursi sirkulasi terdapat 1 kursi yang tidak

layak pakai tetapi masih dipergunakan di ruang sirkulasi tersebut. Pendingin

ruang atau yang kita kenal dengan AC, di perpustakaan USNI terdapat 2 yang

tidak berfungsi, karena AC tersebut mengeluarkan air sehingga perpustakaan

60

USNI memutuskan untuk tidak menyalakan AC tersebut untuk keselamatan

semua yang berada di perpustakaan. Penulis juga melihat ada wifi yang aktif

untuk di gunakan di perpustakaan, tetapi terdapat 1 wifi yang tidak dapat

diakses oleh semua yang berada di perpustakaan, karena belum jelas kendala

wifi tersebut. Pada rak jurnal dan terbitan berkala rak tersebut tidak dilindungi

oleh apapun, sehingga terdapat buku – buku yang sudah keriting – keriting

dan kurang baik.

Ruang baca untuk pemustaka terdapat 10 meja yang dihitung menjadi 2

dan terletak diantara rak koleksi buku umum. Kursi untuk pemustaka pun

sama yang terletak di antara koleksi buku umum. Untuk meja dan kursi kerja

untuk pustakawan terletak pada ruangan kepala perpustakaan. Rak terbitan

berkala dan jurnal berada di samping dan belakang meja sirkulasi, sehingga

jika pemustaka sedang berada di meja sirkulasi dapat melihat koleksi apa saja

yang ada di rak jurnal dan rak terbitan berkala. Lemari penitipan tas pun sama,

terletak di depan meja sirkulasi sehingga pemustaka sebelum melakukan

kegiatan di perpustakaan dapat menyimpan barang – barang bawaannya di

lemari penitipan. Rak referensi terbagi menjadi 2 bagian, yang pertama

terletak di depan ruang BI Corner dan yang kedua terletak di ruang referensi.

Rak sepatu terdapat di luar perpustakaan, tepatnya di depan lift, sehingga

semua yang berkunjung ke perpustakaan hendak melepaskan alas kakinya.

Papan pengumuman pun sama, berada di luar perpustakaa, sehingga

pengunjung tau apa saja informasi yang ada di papan pengumuman tersebut.

Untuk printer, wifi, dan telephone di perpustakaan USNI terbagi di setiap

61

ruang, yang pertama printer terdapat di ruang kepala perpustakaan dan di

ruang sirkulasi, yang kedua wifi di ruang sirkulasi dan di ruang referensi,

yang ketiga telephone yang berada di ruang sirkulasi dan ruang kepala

perpustakaan.

Berikut adalah tabel sarana yang ada di perpustakaan USNI :

Tabel 4. 2 Tabel Sarana di Perpustakaan USNI

Jenis Jumlah Kondisi

Meja baca pemustaka 22 Baik

Kursi baca pemustaka 18 Baik

Meja kerja pustakawan 3 Baik

Kursi kerja pustakwan 3 Baik

Meja sirkulasi 1 Baik

Kursi sirkulasi 3 1 rusak

Rak buku 14 Baik

Rak terbitan berkala 2 Baik

Rak jurnal 1 Baik

Rak referensi 8 Baik

Rak sepatu 2 Baik

Lemari penitipan tas 4 Baik

Papan pengumuman 1 Baik

Komputer katalog 2 Baik

komputer kerja pustakawan 3 Baik

Buku inventaris koleksi buku 2 Baik

Printer 2 Baik

Ac 13 2 rusak

Wifi 2 1 tidak dapat di aktifkan

Telephone 2 Baik

Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan

dibagi menjadi empat bagian, yaitu perabot kerja, perabot penyimpanan,

peralatan multimedia, dan perlengkapan lain.

Dapat dilihat dari penjabaran di atas, Perpustakaan USNI memiliki

berbagai macam sarana perpustakaan, seperti meja baca untuk pemustaka

62

berjumlah 22, kursi untuk pemustaka 18, meja kerja pustakawan 3, kursi kerja

untuk pustakawan 3, dan meja sirkulasi 1. Berdasarkan SNP Perguruan

Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan, khususnya jenis perabot kerja,

minimum terdiri atas kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja

pustakawan, meja sirkualsi, dan meja multimedia. Maka, untuk jenis perabot

kerja Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun

2013.

Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, perabot penyimpanan,

minimum terdiri atas rak buku, rak majalah, rak surat kabar, lemari/laci

katalog, dan lemari yang dapat dikunci. Perabot penyimpanan yang terdapat

di Perpustakaan USNI, meliputi rak buku dan rak referensi dengan jumlah 22,

rak terbitan berkala dan rak jurnal 3, dan lemari penitipan tas 1. Maka, untuk

jenis perabot penyimpanan di Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Selanjutnya, untuk peralatan multimedia yang terdapat pada SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013, sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set

komputer. Peralatan multimedia yang terdapat di Perpustakaan USNI

meliputi komputer katalog berjumlah 2 buah, dan komputer untuk kerja

pustakawan 4 buah. Maka, untuk peralatan multimedia di Perpustakaan USNI

sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Terakhir, untuk perlengkapan lainnya yang terdapat dalam SNP Perguruan

Tinggi Tahun 2013, minimum terdiri atas buku inventaris untuk mencatat

koleksi perpustakaan, buku pegangan pengolahan untuk pengatalogan bahan

63

pustaka, yaitu bagan klasifikasi, daftar tajuk subjek, dan peraturan

pengatalogan, serta papan pengumuman. Perlengkapan lainnya yang terdapat

di perpustakaan USNI yaitu, buku inventaris koleksi perpustakaan dengan

jumlah 2 buah, dan 1 papan pengumuman. Maka, untuk perlengkapan lain di

Perpustakaan USNI sudah sesuai dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

d. Pencahayaan/Penerangan

Pencahayaan/ penerangan di dalam ruang perpustakaan sangat diperlukan

karena untuk mendukung kegiatan di dalam ruang perpustakaan.

Pencahayaan/penerangan ruang yang kurang terang juga dapat membuat mata

menjadi cepat lelah untuk pemustaka perpustakaan dan pustakawan yang

bekerja di perpustakaan, selain dari kesehatan manusia, kesehatan dari

koleksi-koleksi perpustakaan juga dapat terpengaruh. Agar ruang tidak terlalu

lembab yang menyebabkan timbulnya binatang perusak koleksi, maka

dibutuhkan sebuah pencahayaan/ penerangan yang ideal untuk masing-

masing ruang di perpustakaan.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, pengukuran intensitas

cahaya dilakukan dengan menggunakan aplikasi Lux Light Meter, yaitu

aplikasi yang dapat mengukur intensitas cahaya di dalam ruangan. Dalam

mengukur intensitas cahaya penulis mengambil rata-rata intensitas cahaya

dari setiap sudut ruang, sehingga hasil dari pengukuran cahaya tersebut lebih

akurat.

64

Masing-masing ruang Perpustakaan USNI memiliki intensitas cahaya yang

berbeda-beda. Ketika memasuki pintu masuk, ruangan pertama adalah

sirkulasi dan ruang baca yang hanya di batasi dengan penyekat berbentuk rak

buku, dan bersebelahan dengan ruang koleksi buku umum. Pada ruangan

tersebut terdapat 18 lampu neon yang terbagi – bagi, ruang sirkulasi terdapat

3 buah lampu yang tetap menyala, ruang koleksi buku umum 10 lampu dan

ruang baca terdapat 5 lampu yang siang hari di matikan, karena ruang baca

dan ruang koleksi buku umum terdapat 10 jendela yang terbuat dari kaca dan

almunium, sehingga pada siang hari terdapat cahaya dari matahari. Setelah

melihat ruang baca dan ruang koleksi buku umum terdapat ruang diskusi yang

letaknya di sudut ruang baca yang hanya di batasi dengan penyekat ruangan

yang berukuran 1m x 2,5m, di ruangan ini terdapat 2 lampu neon yang pada

siang hari dimatikan, karna terdapat 2 buah jendela yang terbuat dari kaca dan

almunium.

Jika dilihat dari ruang sirkulasi sebelah kiri terdapat ruang baca, ruang

koleksi buku umum, dan ruang diskusi. Selanjutnya di sebalah kanan terdapat

ruang BI Corner yang memiliki 5 lampu neon yang tetap menyala, sebelum

sampai berjalan di ruang BI Corner penulis melihat rak buku berisikian

kumpulan tesis yang memiliki 3 lampu neon. Setelah dari ruang BI Corner

kita dapat melihat ruangan kepala perpustakaan/staf perpustakaan yang

memiliki 6 lampu neon, dan disebelah ruang kepala perpustakaan/staf

perpustakaan kita dapat melihat ruang referensi yang hanya di sekat dengan

kaca berbentuk seperti jendela besar dan terdapat gorden untuk menutupi

65

ruang kepala perpustakaan/staf perpustakaan, pada ruang ini terdapat 5 lampu

neon yang tetap menyala.

Berikut tabel intesitas cahaya di masing – masing ruang perpustakaan

USNI :

Tabel 4. 3 Pencahayaan/Penerangan

Jenis Ruang/Area Intensitas Cahaya

Ruang sirkulasi 377 lumen

Ruang koleksi buku umum 537 lumen

Ruang baca 492 lumen

Ruang diskusi 340 lumen

Ruang referensi 426 lumen

Ruang baca BI Corner/Referensi 431 lumen

Ruang kepala perpustakaan 543 lumen

Dapat dilihat dari hasil penjabaran di atas untuk intensitas cahaya ruang-

ruang di Perpustakaan USNI, yaitu hasil yang didapat untuk ruang sirkulasi

adalah 377 lumen. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 intensitas

cahaya untuk ruang sirkulasi yaitu 600 lumen. Maka intensitas cahaya di

ruang sirkulasi belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Intensitas cahaya di ruang koleksi buku umum di Perpustakaan USNI

adalah 573 lumen, dan intensitas cahaya ruang referensi 426 lumen.

Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, intensitas cahaya untuk

ruang koleksi buku yaitu 200 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang koleksi

buku umum, dan ruang ruang referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi

Tahun 2013.

66

Intensitas cahaya di ruang baca Perpustakaan USNI adalah 492 lumen,

ruang diskusi 340 lumen, dan ruang baca BI Corner/Referensi 431 lumen.

Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 intensitas ruang untuk ruang

baca yaitu 400 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang baca dan ruang baca

BI Corner/Referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, untuk

ruang diskusi belum memenuhi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Intensitas cahaya diruang kepala Perpustakaan USNI adalah 543 lumen.

Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 untuk ruang kerja adalah

400 lumen. Maka intensitas cahaya di ruang kepala perpustakaan melebihi

SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

e. Temperatur dan kelembaban

Kondisi temperatur dan kelembaban ruang merupakan salah satu faktor

penting yang berkenaan dengan masalah desain interior. Faktor temperatur

dan kelembaban sangat mempengaruhi kenyamanan bagi para pemustaka

maupun pustakawan dalam aktivitasnya masingmasing dalam suatu ruang.

Di samping itu, kelembaban ruang dan temperatur juga sangat

mempengaruhi kondisi koleksi perpusatakaan itu sendiri.

Berdasarkan hasil pengukuran temperatur dan kelembaban ruang dengan

menggunakan alat humadity meter menunjukkan bahwa setiap ruang di

Perpustakaan USNI memiliki suhu dan temperatur berbeda – beda. Pada

ruang sirkulasi terdapat 1 AC, ruang koleksi buku umum dan ruang baca

memiliki 6 AC, dan ruang diskusi 1 AC. Selanjutnya ruang referensi

67

memiliki 1 AC, ruang kepala Perpustakaan meliki 2 AC, dan ruang baca BI

Corner/Referensi memiliki 1 AC. Pendingin ruangan tersebut tetap selalu

dinyala, agar para pengguna perpustakaan tetap nyama ketika berada di

ruang – ruangan tersebut. Berikut temperatur dan kelembaban ruang di

Perpustakaan USNI:

Tabel 4. 4 Temperatur dan kelembaban

Jenis Ruang/ Area Kelembaban Temperatur

Ruang sirkulasi 51,5% 29,45˚C

Ruang koleksi buku umum 62,3% 28,93˚C

Ruang baca 64% 31˚C

Ruang diskusi 51,5% 27,8˚C

Ruang referensi 63,5% 29˚C

Ruang baca BI Corner/Referensi 62,3% 28,6˚C

Ruang kepala perpustakaan 46,6% 28,46˚C

Dalam SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013, hanya terdapat dua standar

kelembaban ruang perpustakaan, yaitu ruang koleksi buku dan ruang

microfilm. Karena di Perpustakaan USNI tidak memiliki ruang microfilm,

maka penulis tidak menjabarkan ruang tersebut.

Dapat dilihat dari hasil penjabaran diatas, temperatur ruang sirkulasi

adalah 29,45˚C, dan ruang kepala perpustakaan 28,46˚C. Berdasarkan SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013, temperature untuk ruang kerja yaitu 20˚ - 25˚

celcius. Maka ruang sirkulasi dan ruang kepala perpustakaan melibihi SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Kelembaban di ruang koleksi buku umum adalah 62,3%, dan ruang

68

referensi 63,5%. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi kelembaban ruang

koleksi buku umum yaitu 45 – 55%. Maka ruang koleksi buku umum dan

ruang referensi melebihi SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Temperatur ruang baca adalah 31˚C, ruang baca BI Corner/Referensi

28,6˚C, dan ruang diskusi 27,8˚C. Berdasarkan SNP Perguruan Tinggi area

baca pemustaka yaitu 20˚ - 25˚ celcius. Maka ruang baca, ruang baca BI

Corner/Referensi, dan ruang diskusi melibihi SNP Perguruan Tinggi Tahun

2013.

2. Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI berdasarkan persepsi

pemustaka

a. Lokasi Perpustakaan

Letak lokasi untuk perpustakaan harus dapat dijangkau atau mudah

untuk ditemukan oleh pemustaka dan lokasi perpustakaan harus dekat

dengan kegiatan belajar-mengajar. Berikut tabel - tabel yang berkaitan

dengan lokasi Perpustakaan USNI :

Tabel 4. 5

Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 28 112 28,6 %

Setuju 3 62 186 63,3%

Tidak Setuju 2 7 14 7,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1

Jumlah 98 313 100%

Skor Rata – Rata X= 313/98 = 3.19

69

Dari tabel di atas tentang lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau,

yaitu 28 orang (28,6%) menyatakan sangat setuju, 62 orang (63,3%)

menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang

(1%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,19 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Perpustakaan USNI berada di Lokasi yang

mudah dijangkau. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 6

Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan Pembelajaran

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 21 84 21,4%

Setuju 3 68 204 69,4%

Tidak Setuju 2 9 18 9,2%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 306 100%

Skor Rata – Rata X= 306/98 = 3.12

Dari tabel di atas tentang lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat

kegiatan pembelajaran, yaitu 21 orang (21,4%) menyatakan sangat setuju, 68

orang (69,4%) menyatakan setuju, 9 orang (9,2%) menyatakan tidak setuju,

dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

70

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,12 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan

pembelajaran. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 2,52–3,27.

b. Ruang Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

Berikut tabel-tabel yang berkaitan dengan luas Perpustakaan ITI :

Tabel 4. 7

Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 13 52 13,3%

Setuju 3 62 186 63,3%

Tidak Setuju 2 22 44 22,4%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1

Jumlah 98 284 100%

Skor Rata – Rata X= 284/98 = 2,89

Dari tabel di atas tentang Gedung/luas perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 68 orang

(63,3%) menyatakan setuju, 22 orang (22,4%) menyatakan tidak setuju, dan

1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,89 pemustaka

menyatakan positif. Artinya gedung/luas perpustakaan USNI sudah memadai.

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

71

Tabel 4. 8

Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 7 28 7,1 %

Setuju 3 57 171 58,2%

Tidak Setuju 2 32 64 32,7%

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2%

Jumlah 98 265 100%

Skor Rata – Rata X= 265/98 = 2,70

Dari tabel di atas tentang luas ruang koleksi perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju, 57 orang (58,2%)

menyatakan setuju, 32 orang (32,7%) menyatakan tidak setuju, dan 2 orang (2%)

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,70 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang koleksi perpustakaan USNI sudah

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 9

Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 7 28 7,1 %

Setuju 3 67 201 68,4%

Tidak Setuju 2 23 46 23,5%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1

Jumlah 98 276 100%

Skor Rata – Rata X= 276/98 = 2,81

72

Dari tabel di atas tentang luas ruang referensi perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju, 67 orang (68,4%)

menyatakan setuju, 23 orang (23,5%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,81 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang referensi perpustakaan USNI sudah

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 10

Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 5 20 5,1 %

Setuju 3 77 231 78,6%

Tidak Setuju 2 15 30 15,3%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 282 100%

Skor Rata – Rata X= 282/98 = 2,87

Dari tabel di atas tentang luas ruang BI corner perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 5 orang (5,1%) menyatakan sangat setuju, 77 orang (78,6%)

menyatakan setuju, 15 orang (15,3%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,87 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang BI corner perpustakaan USNI sudah

73

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 11

Luas Ruang baca Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 9 36 9,2%

Setuju 3 69 207 70,4%

Tidak Setuju 2 20 40 20,4%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 283 100%

Skor Rata – Rata X= 283/98 = 2,89

Dari tabel di atas tentang luas ruang baca perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 9 orang (9,2%) menyatakan sangat setuju, 69 orang (70,4%)

menyatakan setuju, 20 orang (20,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,89 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang baca perpustakaan USNI sudah

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 12

Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 10 40 10,2%

Setuju 3 77 231 78,6%

74

Tidak Setuju 2 11 22 11,2%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 293 100%

Skor Rata – Rata X= 293/98 = 2,99

Dari tabel di atas tentang luas pelayanan perpustakaan USNI sudah

memadai, yaitu 10 orang (10,2%) menyatakan sangat setuju, 77 orang (78,6%)

menyatakan setuju, 11 orang (11,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,99 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang pelayanan perpustakaan USNI sudah

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 13

Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf Pustakawan dan

ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 6 24 6,1%

Setuju 3 69 210 70,4%

Tidak Setuju 2 22 42 22,5%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1

Jumlah 98 277 100%

Skor Rata – Rata X= 277/98 = 2,82

Dari tabel di atas tentang luas ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang

Staf Pustakawan dan ruang lainnya) perpustakaan USNI sudah memadai, yaitu

75

6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 69 orang (70,4%) menyatakan setuju,

22 orang (22,5%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,82 pemustaka

menyatakan positif. Artinya luas ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang

Staf Pustakawan dan ruang lainnya) perpustakaan USNI sudah memadai. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 14

Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater, lobi,

tempat ibadah dan ruang lainnya

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 57 228 58,2%

Setuju 3 35 105 35,7%

Tidak Setuju 2 6 12 6,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 345 100%

Skor Rata – Rata X= 345/98 = 3,52

Dari tabel di atas tentang perlu penambahan ruang khusus seperti ruang

seminar/teater, lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya, yaitu 57 orang (58.2%)

menyatakan sangat setuju, 35 orang (35,7%) menyatakan setuju, 6 orang (6,1%)

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,52 pemustaka

menyatakan sangat positif. Artinya perlu penambahan ruang khusus seperti

76

ruang seminar/teater, lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya. Jika dilihat dari

skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,28 – 4,03.

c. Perabot dan Peralatan

Berikut tabel – tabel yang berkaitan dengan perabot dan peralatan di

perpustakaan UNSI :

Tabel 4. 15

Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah

Lengkap dan Memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 14 56 14,3%

Setuju 3 67 201 68,4%

Tidak Setuju 2 17 34 17,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 291 100%

Skor Rata – Rata X= 291/98 = 2,86

Dari tabel di atas tentang Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot

Perpustakaan USNI sudah Lengkap dan Memadai, yaitu 14 orang (14,3%)

menyatakan sangat setuju, 67 orang (68,4%) menyatakan setuju, 17 orang

(17,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,86 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan

USNI sudah Lengkap dan Memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor

rata-rata berada pada 2,52–3,27.

77

Tabel 4. 16

Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata

dengan Baik dan Rapih

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 12 48 12,2%

Setuju 3 82 246 83,7%

Tidak Setuju 2 3 6 3,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 301 100%

Skor Rata – Rata X= 301/98 = 3,07

Dari tabel di atas tentang Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot

Perpustakaan USNI tertata dengan Baik dan Rapi, yaitu 12 orang (12,2%)

menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,7%) menyatakan setuju, 3 orang (3,1%)

menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan

USNI tertata dengan Baik dan Rapi. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor

rata-rata berada pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 17

Lemari Penitipan Tas sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 25 100 25,5%

Setuju 3 71 213 72,5%

Tidak Setuju 2 2 4 2%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 317 100%

78

Skor Rata – Rata X= 317/98 = 3,23

Dari tabel di atas tentang Lemari Penitipan Tas sudah memadai, yaitu 25

orang (25,5%) menyatakan sangat setuju, 71 orang (72,5%) menyatakan setuju,

2 orang (2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,23 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Lemari Penitipan Tas sudah memadai. Jika dilihat

dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 18

Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf

Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon) dan lainnya sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 19 76 19,4%

Setuju 3 65 195 66,3%

Tidak Setuju 2 14 28 14,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 299 100%

Skor Rata – Rata X= 299/98 = 3,05

Dari tabel di atas tentang Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi

(Meja, Kursi Staf Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah

memadai, yaitu 19 orang (19,4%) menyatakan sangat setuju, 65 orang (66,3%)

menyatakan setuju, 12 orang (14,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

79

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,05 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja,

Kursi Staf Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 19

Rak Koleksi Buku sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 11 44 11,2%

Setuju 3 73 219 74,5%

Tidak Setuju 2 13 26 13,3%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1

Jumlah 98 290 100%

Skor Rata – Rata X= 290/98 = 2,95

Dari tabel di atas tentang Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai,

yaitu 11 orang (11,2%) menyatakan sangat setuju, 73 orang (74,5%) menyatakan

setuju, 13 orang (13,3%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,95 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

80

Tabel 4. 20

Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar dan memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 6 24 6,1%

Setuju 3 79 237 80,6%

Tidak Setuju 2 13 26 13,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 287 100%

Skor Rata – Rata X= 287/98 = 2,92

Dari tabel di atas tentang Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik

dan memadai, yaitu 6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 79 orang (80,6%)

menyatakan setuju, 13 orang (13,3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,92 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik dan

memadai. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–

3,27.

Tabel 4. 21

Rak koleksi Referensi dan memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 4 16 4,1%

Setuju 3 82 246 83,7%

Tidak Setuju 2 12 24 12,2%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Jumlah 98 286 100%

Skor Rata – Rata X= 286/98 = 2,91

81

Dari tabel di atas tentang Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai,

yaitu 4 orang (4,1%) menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,7%) menyatakan

setuju, 12 orang (12,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,91 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai.

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 22

Kursi dan Meja Komputer sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 6 14 6,1%

Setuju 3 54 162 55,1%

Tidak Setuju 2 35 70 35,7%

Sangat Tidak Setuju 1 3 3 3,1%

Jumlah 98 249 100%

Skor Rata – Rata X= 249/98 = 2,54

Dari tabel di atas tentang Kursi dan Meja Komputer sudah memadai, yaitu

6 orang (6,1%) menyatakan sangat setuju, 54 orang (55,3%) menyatakan setuju,

35 orang (35,7%) menyatakan tidak setuju, dan 3 orang (3,1%) yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,54 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Kursi dan Meja Komputer sudah memadai. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

82

Tabel 4. 23

Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 39 156 39,8%

Setuju 3 54 162 55,1%

Tidak Setuju 2 5 10 5,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 328 100%

Skor Rata – Rata X= 328/98 = 3,34

Dari tabel di atas tentang Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer,

yaitu 39 orang (39,8%) menyatakan sangat setuju, 54 orang (55,1%) menyatakan

setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,34 pemustaka

menyatakan sangat positif. Artinya Perlu penambahan Kursi dan Meja

Komputer. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,28

– 4,03.

Tabel 4. 24

Meja dan Kursi baca sudah memadai

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 13 52 13,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 6 12 6,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 299 100%

Skor Rata – Rata X= 299/98 = 3,05

83

Dari tabel di atas tentang Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai,

yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%) menyatakan

setuju, 6 orang (6,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,05 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52–3,27.

Tabel 4. 25

Perlu penambahan meja dan kursi baca

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 36 144 36,8%

Setuju 3 59 177 60,2%

Tidak Setuju 2 2 4 2%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 326 100%

Skor Rata – Rata X= 326/98 = 3,33

Dari tabel di atas tentang Perlu penambahan meja dan kursi baca, yaitu 36

orang (36,8%) menyatakan sangat setuju, 59 orang (60,2%) menyatakan setuju,

2 orang (2%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 pemustaka

menyatakan sangat positif. Artinya Perlu penambahan meja dan kursi baca. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,28 – 4,03.

84

d. Pencahayaan ruang perpustakaan

Berikut adalah tabel – tabel yang berkaitan pencahayaan ruang perpustakaan

USNI :

Tabel 4. 26

Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI sudah

baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 21 84 21,4%

Setuju 3 71 213 72,5%

Tidak Setuju 2 5 10 5,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 308 100%

Skor Rata – Rata X= 308/98 = 3,14

Dari tabel di atas tentang Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang

Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 21 orang (21,4%) menyatakan sangat

setuju, 71 orang (72,5%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak

setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,14 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Perlu penambahan meja dan kursi baca. Jika dilihat

dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

85

Tabel 4. 27

Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 18 72 18,4%

Setuju 3 74 222 75,5%

Tidak Setuju 2 5 10 5,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 305 100%

Skor Rata – Rata X= 305/98 = 3,11

Dari tabel di atas tentang Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang

Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 18 orang (18,4%) menyatakan sangat

setuju, 74 orang (75,5%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak

setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,11 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang

Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-

rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 28

Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI sudah

baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 15 60 15,3%

Setuju 3 79 237 80,6%

86

Tidak Setuju 2 4 8 4,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 305 100%

Skor Rata – Rata X= 305/98 = 3,11

Dari tabel di atas tentang Penerangan buatan/listrik di setiap ruang

Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 15 orang (15,3%) menyatakan sangat

setuju, 79 orang (80,6%) menyatakan setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,11 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Penerangan buatan/listrik di setiap ruang

Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-

rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 29

Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan

lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 8 32 8,2%

Setuju 3 82 246 83,6%

Tidak Setuju 2 8 16 8,2%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 294 100%

Skor Rata – Rata X= 294/98 = 3

Dari tabel di atas tentang Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan,

Ruang Tamu dan lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang, yaitu

87

8 orang (8,2%) menyatakan sangat setuju, 82 orang (83,6%) menyatakan setuju,

8 orang (8,2%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan,

Ruang Tamu dan lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang ).

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 30

Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang

terang

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 12 48 12,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 7 14 7,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 297 100%

Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03

Dari tabel di atas tentang Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada

di tempat yang terang, yaitu 12 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78

orang (79,6%) menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan

1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada

88

di tempat yang terang. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata

berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 31

Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang

terang

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 12 48 12,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 7 14 7,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 297 100%

Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03

Dari tabel di atas tentang Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada

di tempat yang terang, yaitu 12 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78

orang (79,6%) menyatakan setuju, 7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan

1 orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada

di tempat yang terang. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata

berada pada 2,52 – 3,27.

89

Tabel 4. 32

Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 13 52 13,3%

Setuju 3 71 213 72,4%

Tidak Setuju 2 14 28 14,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 293 100%

Skor Rata – Rata X= 293/98 = 2,98

Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan

USNI sudah baik, yaitu 13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 71 orang

(72,4%) menyatakan setuju, 14 orang (714,3%) menyatakan tidak setuju, dan

tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,98 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan

USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 33

Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI sudah

baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 7 28 7,1%

Setuju 3 86 258 87,8%

Tidak Setuju 2 5 10 5,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

90

Jumlah 98 296 100%

Skor Rata – Rata X= 296/98 = 3,02

Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi

Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu 7 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju,

86 orang (87,8%) menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju,

dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,02 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi

Perpustakaan USNI sudah baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-

rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 34

Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 15 60 15,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 5 10 5,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 304 100%

Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10

Dari tabel di atas tentang Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah

baik, yaitu 15 orang (15,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%)

menyatakan setuju, 5 orang (5,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

91

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah

baik. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 –

3,27.

e. Sirkulasi Udara

Berikuta adalah tabel – tabel mengenai sirkulasi udara perpustakaan USNI :

Tabel 4. 35

Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 16 64 16,3%

Setuju 3 77 231 78,6%

Tidak Setuju 2 4 8 4,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 304 100%

Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10

Dari tabel di atas tentang Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik,

yaitu 16 orang (16,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (78,6%) menyatakan

setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik.

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

92

Tabel 4. 36

Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 9 36 9,2%

Setuju 3 44 132 44,9%

Tidak Setuju 2 33 66 33,7%

Sangat Tidak Setuju 1 12 12 12,2%

Jumlah 98 246 100%

Skor Rata – Rata X= 246/98 = 2,51

Dari tabel di atas tentang Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan

USNI, yaitu 9 orang (9,2%) menyatakan sangat setuju, 44 orang (44,9%)

menyatakan setuju, 33 orang (33,7%) menyatakan tidak setuju, dan 12 orang

(12,2%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,51 pemustaka

menyatakan negatif. Artinya Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan

USNI. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 1,76 –

2,51.

Tabel 4. 37

Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 13 52 13,3%

Setuju 3 80 240 81,6%

Tidak Setuju 2 4 8 4,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 301 100%

Skor Rata – Rata X= 301/98 = 3,07

93

Dari tabel di atas tentang Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik, yaitu

13 orang (13,3%) menyatakan sangat setuju, 80 orang (81,6%) menyatakan

setuju, 4 orang (4,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 38

Temperature Perpustakaan sudah baik

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 12 48 12,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 7 14 7,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 297 100%

Skor Rata – Rata X= 297/98 = 3,03

Dari tabel di atas tentang Temperature Perpustakaan sudah baik, yaitu 12

orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang (79,6%) menyatakan setuju,

7 orang (7,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang menyatakan

sangat tidak setuju.

94

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,03 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Temperature Perpustakaan sudah baik. Jika dilihat

dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 39

Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 17 68 17,3%

Setuju 3 78 234 79,6%

Tidak Setuju 2 3 6 3,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 308 100%

Skor Rata – Rata X= 308/98 = 3,14

Dari tabel di atas tentang Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan

USNI sudah tepat, yaitu 17 orang (17,3%) menyatakan sangat setuju, 78 orang

(79,6%) menyatakan setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak

ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,14 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan

USNI sudah tepat. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 2,52 – 3,27.

95

Tabel 4. 40

Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 16 64 16,3%

Setuju 3 79 237 80,6%

Tidak Setuju 2 3 6 3,1%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%

Jumlah 98 307 100%

Skor Rata – Rata X= 307/98 = 3,13

Dari tabel di atas tentang Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat,

yaitu 16 orang (16,3%) menyatakan sangat setuju, 79 orang (80,6%) menyatakan

setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,13 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat.

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

Tabel 4. 41

Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 20 80 20,4%

Setuju 3 74 222 75,5%

Tidak Setuju 2 3 6 3,1%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1%

Jumlah 98 309 100%

Skor Rata – Rata X= 309/98 = 3,15

96

Dari tabel di atas tentang Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan

sejuk, yaitu 20 orang (20,4%) menyatakan sangat setuju, 74 orang (75,5%)

menyatakan setuju, 3 orang (3,1%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,15 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan

sejuk. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 –

3,27.

Tabel 4. 42

Perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 4 32 128 32,7%

Setuju 3 48 144 48,9%

Tidak Setuju 2 14 28 14,3%

Sangat Tidak Setuju 1 4 4 4,1%

Jumlah 98 304 100%

Skor Rata – Rata X= 304/98 = 3,10

Dari tabel di atas tentang Menurut anda perlu penambahan Jendela/

Ventilasi/ AC, yaitu 32 orang (32,7%) menyatakan sangat setuju, 48 orang

(48,9%) menyatakan setuju, 14 orang (14,3%) menyatakan tidak setuju, dan 4

orang (4,1%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

97

Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,10 pemustaka

menyatakan positif. Artinya Menurut anda perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/

AC. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,52 – 3,27.

C. Pembahasan

1. Lokasi

Perpustakaan USNI merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi

yang letaknya berada di antara gedung kelas dan tepatnya di atas ruang

pembelajaran civitas akademik. Tidak hanya itu saja, perpustakaan USNI

memilki lift dan tangga untuk memudahkan pengguna perpustakaan untuk

berkunjung, hal inilah yang menjadi faktor perpustakaan USNI menjadi mudah

untuk dijangkau dan dapat dikatakan telah berada di pusat kegiatan

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013

mengenai lokasi perpustakaan yang memang harus terletak di gedung atau

kompleks lembaga penaungannya dan dengan adanya letak perpustakaan di atas

gedung civitas akademik akan menimbulkan faktor aksebilitas yang baik.

Pemustaka sependapat dengan lokasi perpustakaan USNI yang mudah

dijangkau dan berada di pusat kegiatan pembalajaran, karena hal ini dibuktikan

dengan hasil observasi penulis yang menyebarkan kuesioner kepada

pengunjung perpustakaan USNI. Hasilnya pun positif, bahwa perpustakaan

USNI berada di lokasi mudah dijangkau dan lokasi perpustakaan USNI berada

di pusat kegiatan pembelajaran.

98

2. Luas Ruang

Luas ruang perpustakaan yang memadai akan memberi keleluasaan

pemustaka untuk bergerak. Hal ini merupakan salah satu faktor penting bagi

pihak universitas yang berwenang dalam perencanaan pendirian sebuah

perpustakaan agar mempertimbangkan luas ruang yang ada dengan jumlah

civitas akademik yang akan menggunakan perpustakaan. Dengan luas ruang

perpustakaan yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi pemustaka.

Pendapat penulis didukung oleh SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 yang

menyatakan bahwa makin banyak jumlah populasi pemustaka, makin

besar/luas ruang yang harus disediakan. Artinya pihak yang bertanggung jawab

untuk perencanaan perpustakaan harus merencanakan luas ruang perpustakaan

agar perpustakaan tersebut sering dikunjungi oleh pemustaka.

Perpustakaan USNI memiliki luas ruang 325,8 m². Pada SNP Perguruang

Tinggi Tahun 2013 menyatakan bahwa luas ruang perpustakaan didasarkan

oleh jumlah mahasiswa yang berada di lingkungan perpustakaan perguruan

tinggi. Dari hasil observasi yang peniliti dapatkan yaitu, jumlah mahasiswa

USNI 2.965 yang terdiri dari 4 fakultas, yaitu fakultas teknik, fakultas ilmu

perikanan dan kelautan, fakultas ekonomi, dan fakultas ilmu social dan ilmu

politik.60 Maka pada SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 jumlah seluruh

mahasiswa USNI 2.965 x 0,4 m² = 1.186 m². Hal ini menyatakan bahwa luas

perpustakaan USNI belum memenuhi SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013.

60 Dwi Ernaningsih, Wawancara dengan Pembantu Rektor I USNI, January 2019.

99

Namun, menurut persepsi pemustaka luas ruang perpustakaan USNI sudah

memadai, hal ini dibuktikan penulis melalui penyebaran kuesioner kepada

pemustaka yang hasilnya positif bahwa luas perpustakaan USNI sudah

memadai.

3. Sarana

Selain lokasi dan luas ruang perpustakaan, Selain lokasi dan luas ruang

perpustakaan, sarana perpustakaan juga sangatlah penting untuk melancarkan

atau mempermudah suatu pekerjaan. Sarana yang memadai akan menarik

pemustaka untuk datang ke perpustakaan serta akan membuat pemustaka

nyaman berlama-lama untuk berada di ruang perpustakaan. Menurut SNP

Perguruan Tinggi Tahun 2013, sarana perpustakaan terdiri dari perabot kerja,

perabot penyimpanan, peralatan multimedia, dan perlengkapan lainnya.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, perpustakaan USNI sudah

memenuhi dari keempat jenis sarana yang ada di SNP Perguruan Tinggi Tahun

2013. Begitu pun hasil kuesioner menyatakan bahwa perlatan, perlengakapan

dan perabot di perpustakaan USNI sudah tertata dengan baik dan rapih, hasinya

positif bahwa penataan sarana di perpustakaan sudah baik dan rapih. Tetapi

menurut persepsi pemustaka, perlunya kursi dan meja komputer sangatlah perlu.

Karena pemustaka merasa tidak nyaman ketika mencari buku di komputer

katalog yang tidak ada kursinya. Pemustaka menyatakan bahwa perlunya

penambahan meja dan kursi baca, karena jumlah mahasiswa yang begitu besar

pasti memerlukan jumlah sarana yang besar pula. Tidak hanya itu saja, sarana

100

yang kurang baik terdapat di mesin pendingin yang kita kenal dengan Ac, 2 Ac

sengaja tidak dinyalakan oleh perpustakaan, karena Ac tersebut mengeluarkan

air dan berbahaya untuk perpustakaan. Selanjutnya wifi yang salah satunya tidak

dapat di akses oleh pengguna perpustakaan, belum jelas kenapa wifi tersebut

tidak dapat diakses, dan pihak perpustakaan belum sempat untuk menangani

masalah tersebut.

4. Pencahayaan/Penerangan

Selanjutnya, pencahayaan/penerangan sangatlah penting untuk

perpustakaan. Jika perpustakaan memiliki pencahayaan yang kurang baik,

berimbas kepada seluruh pengguna perpustakaan. Begitu pun sebaliknya, jika

perpustakaan memiliki pencahayaan yang baik, maka seluruh pengguna

pengguna perpustakaan merasa nyaman dan betah untuk berlama – lama di

perpustakaan. Pada SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 menyatakan bahwa

pencahayaan area sirkulasi 600 lumen, area koleksi buku 200 lumen, area baca

400 lumen, area kerja 400 lumen. Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa

ruang sirkulasi 377 lumen, ruang koleksi buku umum 537 lumen, ruang baca

492 lumen, ruang diskusi 340 lumen, ruang referensi 426 lumen, ruang baca BI

Corner 431 lumen, dan ruang kepala perpustakaan 543 lumen. Jika dilihat dari

SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013 bahwa area pencahayaan/penerangan

perpustakaan USNI belum memenuhi standar, dan selebihnya melebihi standar

yang ada, seperti area baca, area koleksi buku, dan area kerja. Namun, menurut

persepsi pemustaka mengenai pencahayaan/penerangan perpustakaan USNI

101

sudah baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan kuesioner yang telah di sebarkan

untuk pemustaka, dan hasilnya positif, bahwa pencahayaan/penerangan di

perpustakaan USNI sudah baik.

5. Temperatur dan Kelembaban

Terakhir adalah ruang di Perpustakaan USNI yang dominan menggunakan

AC sebagai alat untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara di dalam

ruangan. Pemasangan AC (air conditioning) akan sangat bermanfaat untuk

menjaga suhu dalam ruangan dan mencegah gangguan serangga dan cendawan.

Menjaga temperatur dan kelembaban udara di ruangan bertujuan supaya

ruangan tersebut tidak pengap dan tetap berudara segar walaupun minim

ventilasi. Ruang perpustakaan yang pengap akan menurunkan minat pemustaka

berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, akan menjadi faktor penyebab

kerusakan koleksi. Pemasangan AC harus selama 24 jam, hal ini diperlukan

untuk menjaga kestabilan ruangan. Turun naik temperatur udara akan

mempengaruhi turun naik kelembaban ruangan. Hal ini akan mempercepat

kerusakan bahan pustaka.61

a. Temperatur

Menurut SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013, untuk temperatur ruang

adalah 20˚ - 25˚ C (area baca pemustaka, area koleksi, dan ruang kerja).

Dari hasil penelitian di lapangan, menyatakan bahwa temperatur ruang

61 Rusina Sjahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta:

Djambatan, 2000), h. 22.

102

perpustakaan USNI, yaitu ruang sirkulasi 29,45˚C, ruang kepala

perpustakaan 28,46˚C, ruang baca 31˚C, ruang baca BI Corner/Referensi

28,6˚C, dan ruang diskusi 27,8˚C, ruang koleksi buku umum 28,93˚C, dan

ruang referensi 29˚C. Artinya keseluruhan hasil temperatur ruang

perpustakaan USNI melebihi batas SNP Perguruang Tinggi Tahun 2013.

b. Kelembaban

Standar kelembaban ruang menurut SNP Perguruang Tinggi Tahun

2013 adalah 45% - 55% (ruang koleksi buku) dan 20% - 21% (ruang koleksi

microfilm). Hasil penelitian di lapangan, menyatakan bahwa kelembaban

untuk ruang koleksi buku umum yaitu 62,3% dan ruang referensi 63,5%.

Karena ruang koleksi microfilm di perpustakaan USNI belum ada, peneliti

tidak memasukan kelembaban pada ruang tersebut. Temperatur dan

kelembaban ruang di perpustakaan USNI menurut SNP Perguruang Tinggi

Tahun 2013 sudah melebihi batas standar yang ada. Namun, menurut

persepsi pemustaka, ruang di perpustakaan USNI memiliki sirkulasi udara

yan baik dan tidak terasa pengap. Artinya kelembaban dan temperatur yang

ada di perpustakaan USNI masih membuat pemustaka nyaman untuk tetap

berlama - lama berada di ruang perpustakaan.

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, maka penulis memberikan

beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Hasil penelitian yang penulis temukan di lapangan menyatakan bahwa, Sarana

dan prasarana Perpustakaan USNI yang dilihat berdasarkan SNP Perguruan

Tinggi Tahun 2013, yaitu lokasi perpustakaan yang mudah untuk dijangkau,

perpustakaan yang sudah berada di pusat kegiatan pembelajaran, dan sarana

perpustakaan yang sudah sesuai. Sebagian besar lainnya, belum sesuai dengan

SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013 antara lain dari aspek luas ruang, sirkulasi

udara, dan pencahayaan/penerangan perpustakaan USNI. Masalah serius yang

terjadi di perpustakaan USNI terutama terletak di luas perpustakaan, karena

jumlah mahasiswa yang begitu banyak tetapi luas perpustakaan USNI belum

memadai. Sehingga terkadang perpustakaan USNI padat dikunjungi oleh

civitas akademika.

2. Hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar pemustaka setuju dengan

Sarana dan prasarana Perpustakaan USNI yang sudah ada. Contohnya, lokasi

yang mudah dijangkau dan berada di tengah-tengah kegiatan belajar-mengajar

(pusat kegiatan pembelajaran). Penataan ruang di Perpustakaan USNI sudah

membuat pemustaka menjadi lebih nyaman dan leluasa untuk bergerak,

pengawasan dan keamanan baik, pencahayaan juga sudah baik sehingga mata

pemustaka tidak cepat lelah ketika membaca, sirkulasi udara juga sudah baik

sehingga tidak terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI, sarana

perpustakaan juga sudah tertata dengan baik dan rapih. Di samping itu,

pemustaka juga memiliki persepsi bahwa Perpustakaan USNI perlu

meningkatkan lagi dalam masalah luas ruang perpustakaan. Baik luas ruang

baca maupun koleksi, serta pemustaka memiliki persepsi untuk perlu

104

diadakannya ruang audiovisual, seminar/teater, tempat ibadah dan lobi. Selain

itu, pemustaka mengharapkan penambahan meja dan kursi, baik itu untuk baca

maupun untuk komputer katalog. Dalam hal luas keseluruhan perpustakaan,

persepsi pemustaka memerlukan penambahan luas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, terdapat beberapa saran

terkait penelitian yang telah dilakukan, antara lain:

1. Sebaiknya luas ruang, komposisi ruang, pencahayaan/penerangan ruang,

kelembaban ruang, temperatur ruang, dan sarana di perpustakaan USNI, seperti

perlengkapan lainnya disesuaikan dengan SNP Perguruan Tinggi Tahun 2013.

Dapat juga mengikuti standar/pedoman tata ruang perpustakaan perguruan

tinggi yang sudah ditetapkan di Indonesia, agar Perpustakaan USNI memiliki

acuan/pedoman dalam penataan ruangnya.

2. Sebaiknya diadakan penambahan luas perpustakaan dan sejumlah sarana dan

ruang perpustakaan agar pemustaka lebih nyaman untuk tetap berada di

Perpustakaan USNI, seperti adanya penambahan ruang audiovisual,

seminar/teater, tempat ibadah dan lobi. Komputer pencarian koleksi sebaiknya

dilakukan penambahan, karena penting sekali bagi pemustaka untuk mencari

koleksi buku. Serta penambahan luas perpustakaan, baik itu keseluruhan mau

di setiap ruang, supaya perpustakaan USNI dapat menampung lebih banyak lagi

pengunjung.

105

DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Andi. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva

Press, 2012.

Atmodiwirjo, Paramita, and Yandi Andri Yatmo. Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.

Berawi, Imran. “Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi.”

Perpustakaan IAIN-SU, Jurnal Iqra’, Vol. 6 No. 1 (2012): 49–62.

Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, Dan Mixed.

3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Djohan, Zohrah. “Persepsi Pemustaka Tentang Pelayanan Koleksi Khusus Karya

Ilmiah Di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin.” Universitas

Hasanuddin, JUPITER, Vol. 14 No. 2 (2015): 45–57.

Ernaningsih, Dwi. Wawancara dengan Pembantu Rektor I USNI, January 2019.

Emzir. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kuanlitatif. Jakarta: Grafindo Persada,

2008.

Fatimah. “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan.” UIN Imam Bonjol

Padang, Jurnal Imam Bonjol, Vol. 2 No. 1 (2018): 30–35.

Hafid, Muhammad, and Uswatun Hasanah. “Persepsi Lingkungan Kerja Psikologis

Terhadap Kepuasan Kerja.” Universitas Darul’Ulum, Jurnal An - nafs, Vol. 1

No. 2 (2016): 269–90.

Hartono. Dasar - Dasar Manajemen Perpustakaan Dari Masa Ke Masa. 1. Malang:

UIN - Maliki Press, 2015.

Hayati, Naila. “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuantitatif

Dan Metode Kualitatif),” Jurnal Tarbiyah Al - Awlad, Vol. 4 No. 1 (2015):

345–57.

Lasa-HS. Membina Perpustakaan Madrasah Dan Sekolah Islam. Yogyakarta: Adicita

Karya Nusa, 2005.

Husaini, Usman, and Akbar Setiady Purnomo. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia. Informasi Perpustakaan Universitas

Satya Negara Indonesia, January 2019.

https://perpustakaan.usni.ac.id/index.php?p=libinfo.

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA LAN Press, 1999.

Loho, Aprilke, Ardjunius Tabaga, and Syane Harinda. “Persepsi Pemustaka Terhadap

Kualitas Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Negeri Manado.”

Universitas Negeri Manado, e-journal Acta Diurna, Vol. 5 No. 1 (2016): 1–9.

Mahirah. “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa).” UIN Alauddin Makasar, Jurnal

Idaarah, Vol. 1 No. 2 (2017): 257–67.

Martini, Nina Ariyani, and Ida Farida. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. 1st ed.

Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.

Martini, Nina, and Ida Farida. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2009.

Mubasyaroh. “Pengaruh Perpustakaan Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan Perguruan

Tinggi.” STAIN Kudus, Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1 (2016): 77–104.

Mujab, Ahmad Isywarul, and Ary Setyadi. “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap

Pustakawan Dalam Layanan Referensi Di Perpustakaan Universitas Katolik

Soegijapranata.” Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4

No. 2 (2015): 1–7.

Mulyadi, Mohammad. “Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya,” Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1 (June

2011): 127–38.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. 2nd ed. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003.

Mulyono, Kania. “Perancangan Interior Perpustakaan Pusat Universitas Telkom :

Interior Design of Telkom University Central Library.” Universitas Telkom,

Jurnal e-Proceeding of Art & Design, Vol. 2 No. 2 (2015): 865–71.

Muryadi, Agustanico Dwi. “Model Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi.”

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Jurnal Ilmiah, Vol. 3 No. 1 (2017):

1–16.

Novita, Mona. “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak

Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam.” Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Yasni Muara Bungo, Jurnal Nur El - Islam, Vol.4 No.2 (2017): 98–128.

Nurhayati. “Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random Dengan

Stratified Random.” ICT Research Center UNAS, Jurnal Basis Data, Vol. 3 No.

1 (Mei 2008): 18–32.

Pamuntjak, Rusina Sjahrial. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta:

Djambatan, 2000.

Rismayeti. “Perpustakaan Perguruan Tinggi; Pedoman, Pengelolaan Dan

Standardisasi.” Univeristas Lancang Kuning Pekan Baru, Junar Ilmu Budaya,

Vol. 9 No. 2 (2013): 104–17.

Saleh, Abdul Rahman, and Rita Komalasari. Manajemen Perpustakaan. 1st ed. 3.

Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.

Septiani, Erika Mondang, and Jumino. “Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior

Ruang Baca Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Kediri.” Universitas

Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4 No. 3 (2015): 1–6.

Silalahi, Uber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka,

2004.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perpbandingan

Perhitungan Manual Dan SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.

Sudarsana, Undang. Materi Pokok Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2011.

———. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D). Bandung: Alfabeta, 2014.

Sularsih, Sri. Standar Nasional Perpustakaan (SNP), 010 § (2011).

Sulistyaningrum, Dyas. “Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Variety Seeking.”

Universitas Negeri Semarang, Journal of Social and Industrial Psychology,

Vol. 1 No. 2 (November 2012).

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991.

———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.

Susanti, Eka. “Desain Interior Perpustakaan Sebagai Sarana Edukasi Dan Hiburan

Dengan Konsep Post Modern.” Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 3 No. 1 (2014): F36–41.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik. 2. Jakarta: Sagung

Seto, 2006.

Suwarno, Wiji. Dasar - Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis.

Yogyakarta: Ar - Ruzz Media, 2007.

Indonesia. Undang - Undang Penataan Ruang: UU RI No.26 Th. 2007. Jakarta: Sinar

Grafika, 2008.

Huda Febri Nurul. Struktur Organisasi dan Layanan Perpustakaan USNI. Wawancara

Pribadi, Desember 2018.

Widiyastuti. “Desain Perpustakaan Ideal Di Era Modern.” UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 2 No. 2 (2017): 200–

211.

Yuliana, Cut Putroe. “Unsur - Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan.” UIN Ar-Raniry

Banda Aceh, Jurnal Libra, Vol. 8 No. 1 (2016): 15–26.

Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,

2003.

LAMPIRAN

KUESIONER

EVALUASI DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SATYA NEGARA

INDONESIA (USNI) BERDASARKAN PERSEPSI PEMUSTAKA DAN STANDAR

NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Saya Fikri Marulloh S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian berjudul “Evaluasi Desain Interior

Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Berdasarkan Persepsi Pemustaka

dan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Kuesioner ini digunakan untuk

pengumpulan data dalam rangka penulisan tugas akhir (skripsi). Kuesioner ini digunakan semata

– mata hanya untuk kepentingan akademik, bukan untuk menguji anda, saya mohon kesediaan dan

partisipasi dari anda untuk bersedia mengisi kuesioner ini, atas waktu dan kerja samanya saya

ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

3. Fakultas/Jurusan :

4. Nomer Tlp/Hp :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berikut ini Anda akan menjawab sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan Desain

Interior Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia. Anda diharapkan membaca setiap

pernyataan dengan teliti. Pada setiap pernyataan, Anda diminta untuk memberi checklist (√) pada

pernyataan di bawah ini.

KETERANGAN:

(SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (TS) Tidak Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan 4

SS

3

S

2

TS

1

STS

1. Lokasi Perpustakaan

Lokasi Perpustakaan USNI mudah dijangkau

2. Lokasi Perpustakaan USNI berada di pusat kegiatan

Pembelajaran

3. Ruang Perpustakaan

Gedung/luas Perpustakaan USNI sudah memadai

4. Luas Ruang Koleksi Perpustakaan USNI sudah memadai

5. Luas Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah memadai

6. Luas Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah memadai

7. Luas Ruang Baca Perpustakaan USNI sudah memadai

8. Luas Ruang Pelayanan Perpustakaan USNI sudah memadai

9. Luas Ruang Khusus (Toilet, Ruang Tamu, Ruang Staf

Pustakawan dan ruang lainnya) Perpustakaan USNI sudah

memadai

10. Perlu penambahan ruang khusus seperti ruang seminar/teater,

lobi, tempat ibadah dan ruang lainnya

11. Perabot dan Peralatan

Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI sudah

Lengkap dan Memadai

12. Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan USNI tertata

dengan Baik dan Rapi

13. Lemari Penitipan Tas sudah memadai

14. Tempat Peminjaman Buku/Meja Sirkulasi (Meja, Kursi Staf

Pustakawan, Rak Buku, Komputer, Telpon dan lainnya sudah

memadai

15. Rak Koleksi Buku sudah baik dan memadai

16. Rak Koleksi Majalah dan Surat Kabar sudah baik dan memadai

17. Rak koleksi Referensi sudah baik dan memadai

18. Kursi dan Meja Komputer sudah memadai

19. Perlu penambahan Kursi dan Meja Komputer

20. Meja dan Kursi baca sudah baik dan memadai

21. Perlu penambahan meja dan kursi baca

22. Pencahayaan Ruang Perpustakaan

Pencahayaan/Penerangan di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik

23. Pencahayaan alami/cahaya matahari di setiap ruang Perpustakaan

USNI sudah baik

24 Penerangan buatan/listrik di setiap ruang Perpustakaan USNI

sudah baik

25. Ruang Khusus ( Toilet, Ruang Staf Pustakawan, Ruang Tamu dan

lainnya) Perpustakaan USNI berada di ruang yang terang

26. Ruang Referensi Perpustakaan USNI sudah berada di tempat yang

terang

27. Ruang BI Corner Perpustakaan USNI sudah berada di tempat

yang terang

28. Pencahayaan ruang koleksi buku Perpustakaan USNI sudah baik

29. Pencahayaan ruang peminjaman/sirkulasi Perpustakaan USNI

sudah baik

30. Pencahayaan ruang baca perpustakaan USNI sudah baik

31. Sirkulasi Udara

Sirkulasi Udara di Perpustakaan USNI sudah baik

32. Terasa pengap ketika berada di ruang Perpustakaan USNI

33. Kelembaban Perpustakaan USNI sudah baik

34. Temperature Perpustakaan sudah baik

35. Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan USNI sudah tepat

36. Ukuran jendela di perpustakaan USNI sudah tepat

37. Meja baca berada di ruang yang berudara segar dan sejuk

38. Menurut anda perlu penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC

BIODATA PENULIS

FIKRI MARULLOH. Lahir di Jakarta, 06 Maret

1995, anak kelima dari enam bersaudara pasangan

Hassan Mussaddad dan Kholilah Lubis. Bertempat

tinggal di Jalan Delima 1 Asrama Dotzi Rt 004/019

No.59, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa,

Jakarta Selatan DKI Jakarta. Pendidikan yang pernah

di tempuh penuh antara lain: SDN 13 PT Jakarta

(2002-2008). Kemudian melanjutkan di MTS

Darussallam Jakarta (2008-2011) dan melanjutkan di MAN 13 Jakarta (2011-2014).

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu

Perpustakaan, dan menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul

“Evaluasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia

(USNI) Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Persepsi

Pemustaka”. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Universitas

Satya Negara Indonesia pada Tahun 2017 selama satu bulan, pada tahun yang sama

penulis juga menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karet,

Kec.Sepatan, Kab. Tanggerang selama satu bulan, dan anggota Kominfo dan Dana

Usaha Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Periode 2014/2015

dan 2015/2016. Selama menempuh di pendidikan penulis juga mendapatkan beberapa

prestasi yaitu, juara 2 lomba lari sekecamatan Jagakarsa pada tahun 2006, juara

harapan lomba lari sekecamatan Jagakarsa pada tahun 2007, juara 1 lomba futsal umum

UHAMKA pada tahun 2012, juara 3 futsal umum Universitas Pancasila pada tahun

2013.

GAMBAR

Gambar 1. Tampak depan Perpustakaan USNI Gambar 2. Tampak depan Perpustakaan USNI

Gambar 3. Area Sirkulasi Gambar 4. Area Penitipan Tas/Loker

Gambar 5. Area Terbitan berkala dan Gambar 6. Gudang

Komputer Katalog

Gambar 7. Area Baca Gambar 8. Area Koleksi Buku Umum

Gambar 9. Area Diskusi Gambar 10. R. Kepala Perpustakaan

Gambar 11. Area BI Corner Gambar 12. Ruang Referensi

BT

Area Te

rbitan

Berkala