ETIKA KERJA

Post on 19-Jan-2016

401 views 0 download

description

ETIKA KERJA. PROFESIONAL. 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. KODE ETIK PROFESI. AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA. Fals a fah hidup Dunia -A khirat Amal Sholeh. 1 . AGAMA. Nilai histori s - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ETIKA KERJA

ETIKA KERJA

PROFESIONAL

1. AHLI DALAM BIDANGNYA

2. MAMPU MEMBANGUN DAN

MENGEMBANGKAN

KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN

PENDUKUNG

DAN PENUNJANG

3. KODE ETIK PROFESI

AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA

3.BUDAYA

1.AGAMA

2.IPTEK

• Falsafah hidup

• Dunia-Akhirat• Amal Sholeh

• Logical Thinking

• Scientific Method

• Nilai historis• Nilai budaya• Keunggulan

Lokal

Etika (1)

Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).

Moral berasal dari Bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal/tindakan yang buruk.

Istilah Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998) :

Etika adalah nilai mengenai benar dan

salah yang dianut suatu golongan atau

masyarakat.

“ Etika merupakan seperangkat

aturan/norma/ pedoman yang mengatur

perilaku manusia baik yang harus

dilakukan maupun yang harus

ditinggalkan yang dianut oleh

sekelompok/ segolongan

manusia/masyarakat/profesi ”

Etiket (1)

Kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.

Tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.

Etiket (2)

Perbedaan antara Etika dan Etiket :

etika, berkaitan dengan moral

(mores)

etiket berkaitan dengan nilai sopan

santun, tata karma dan pergaulan

formal

Etiket (3)

Persamaan antara etika dan etiket adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis.

Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan perbuatan

Kode Etik (1)

Etika yang dinyatakan secara tertulis atau formal disebut Kode Etik

Kode etik ini merupakan pedoman dalam berperilaku atau bertindak sebagai professional dalam mengambil keputusan dan prosedur apa yang akan dilakukannya secara obyektif serta dapat dipertanggungjawabkan

Kode Etik (2)

Sifat sanksinya berupa moral psikologis, yaitu dikucilkan atau disingkirkan dari pergaulan kelompok profesi yang bersangkutan

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip-prinsip moral dan mengatur tentang perilaku profesional Dasarnya adalah adanya kebutuhan

akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi terlepas dari yang dilakukan secara perorangan.

Kode Etik (3)

Bagi seorang profesional, kode etik merupakan prinsip moral yang mengatur hubungan antara rekan seprofesi dengan para langganannya/ kliennya serta hubungan nya dengan masyarakat.

Kepercayaan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha terhadap cara pelaporan, nasehat yang diberikan,.serta jasa-jasa yang diberikan ditentukan oleh keahlian, kebebasan tindakan dan pikiran serta integritas moral.

Sikap dan Perilaku Etis (1)

Sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak, menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menganggapi obyek dan terbentuk atas dasar pengalaman-pengalaman.

Sikap merupakan tenaga pendorong (motif) dari seseorang untuk timbulnya sesuatu perbuatan atau tingkah laku.

Sikap dan Perilaku Etis (2)

Pembentukan atau perubahan sikap ditentukan oleh dua faktor pokok, yaitu faktor individu dan faktor luar

Faktor individu atau faktor dalam adalah bagaimana individu menanggapi dunia luarnya secara selektif

Sikap dan Perilaku Etis (3)

Faktor luar atau ekstern adalah hal-hal atau keadaan dari luar yang merupakan rangsangan atau stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.

Perilaku Etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

Sikap dan Perilaku Etis (4)

Perilaku kepribadian merupakan karakteristik individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Karakteristik tersebut meliputi : sifat, kemampuan, nilai, keterampilan, sikap serta intelegensi yang muncul dalam pola perilaku seseorang

Sikap dan Perilaku Etis (5)

Jadi perilaku merupakan perwujudan atau manifestasi karakteristik seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis :

Faktor posisi/kedudukan Faktor imbalan Faktor pendidikan Faktor organisasional Faktor lingkungan keluarga Faktor pengalaman hidup Faktor religiusitas Faktor hukum Faktor emotional quotient (EQ)

LANDASAN MEMBANGUN PARADIGMA

Tantangan globalisasi Pendekatan dual strategic Kepuasan bagi stake holder Keberlanjutan pembangunan Good result menjadi great result

MERUBAH PENDEKATAN “ MITOS “ MENJADI

“ ETOS KERJA “

ETOS KERJA

Dalam kamus Webster, “etos” didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).

Jadi etos kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang berwujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Etos Kerja (1)

Dalam kamus Webster, “etos” didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).

Jadi etos kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang berwujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Etos Kerja (2) Dalam etos kerja tercakup semua perilaku

kerja yang positif seperti :- disiplin - jujur- kerja keras - ramah- ulet - loyal- hemat - kreatif- jujur - inovatif- ramah - imajinatif- efisien - efektif- antusias dan sebagainya

Etos Kerja (3)

Secara operasional, etos kerja merupakan pangkal atau dasar keberhasilan, baik keberhasilan pada tingkat personal, organisasional maupun sosial

Etos kerja merupakan kunci sukses yang unik karena sekaligus sanggup menjadi fundamental keberhasilan pada ketiga tingkatan tersebut

Etos Kerja (4)

Meskipun sangat unik, etos kerja bukan satu-satunya kunci keberhasilan

Etos kerja adalah fondasi/fundamen keberhasilan

Dengan kata lain etos kerja merupakan syarat perlu (necessary condition) tetapi bukan syarat cukup (sufficient condition)