ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI - dina_agustin.staff ...

Post on 16-Oct-2021

10 views 0 download

Transcript of ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI - dina_agustin.staff ...

MateriMinggu II

“Pengertian Profesi danProfesionalisme”

ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI

TINJAUAN UMUM

Pengertian Profesionalisme

Ciri Profesionalisme

Kode Etik Profesi

mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.

DEFINISI PROFESIONALISME (KBBI)

Biasanya dipahami sebagai suatukualitas yang wajib dipunyai olehsetiap eksekutif yang baik.

MAKNA PROFESIONALISME

1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang.

CIRI PROFESIONALISME

2. Memiliki ilmu, pengalaman, dan kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah, peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat, serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.

CIRI PROFESIONALISME

3. Memiliki sikap berorientasi “ke depan”, sehingga memiliki kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.

CIRI PROFESIONALISME

4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

CIRI PROFESIONALISME

ETIKA PROFESI

Nilai benar-salah, baik-buruk, yang terkait dengan pekerjaan profesional.

Nilai tersebut terkait dengan prinsip profesionalisme:-kapabilitas teknis,

-kualitas kerja, dan

-komitmen pada profesi.

dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku secara universal.

penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi).

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI

Konsep benar-salah, baik-buruk, yang terkait dengan kehidupan organisasi.

Nilai tersebut terkait dengan prinsip pengelolaan organisasi modern:-efisiensi, efektifitas, keadilan,

- transparansi, akuntabilitas, dan

-demokrasi.

dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal.

ETIKA PROFESI

di dalam praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat.

.penegakan kode etik organisasi melalui sanksi organisasi.

ETIKA PROFESI

1. Kejujuran (honesty),

2. berpegang pada prinsip (integrity),

3. memelihara janji (promise-keeping),

4. kesetiaan (fidelity),

5. kewajaran (fairness),

PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

6. suka membantu (caring for others),

7. hormat kepada orang lain (respect for others),

8. warga negara yang bertanggungjawab (responsible citizen),

PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

9. mengejar keunggulan (pursuit of excellence),

10. dapat dipertanggungjawabkan (accountability),

PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

DEFINISI PROFESIONAL (KBBI)

bersangkutan dengan profesi;

memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya;

mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir).

1. Pekerjaan untuk melayani orang banyak (umum),

2. Bagi yang ingin terlibat dalam profesi memerlukan pelatihan yang cukup lama dan berkelanjutan.

3. Adanya kode etik dan standar yang ditaati di dalam suatu organisasi.

7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

4. Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu mengikuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh organisasi profesinya.

5. Memiliki media/publikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian/keterampilan anggota.

7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

6. Kewajiban menempuh ujian untuk menguji pengetahuan dari calon anggota.

7. Adanya suatu badan khusus yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengeluarkan sertifikat.

7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

PEKERJAAN YANG MEMERLUKAN STANDAR

menyangkut kepentingan umum,

mutu hasil telah ditentukan,

banyak pekerja yang terlibat,

sifat dan mutu pekerjaan sama,

ada organisasi yang mengatur.

adalah suatu paham yang mencitakandilakukannya kegiatan kerja tertentudalam masyarakat, berbekal keahlianyang tinggi dan rasa keterpanggilan –serta ikrar untuk menerima panggilantersebut –

PROFESIONALISME (WIGNJOSOEBROTO)

dengan semangat pengabdian selalu siap memberi pertolongan kepada sesama yang dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan.

PROFESIONALISME (WIGNJOSOEBROTO)

1. Kerja seorang professional beritikad untuk mewujudkan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang dijalani, sehingga tidak terlalu mementingkan imbalan upah materi.

3 WATAK PROFESIONALISME

2. Kerja seorang professional harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi, yang dicapai melalui proses pendidikan yang panjang, eksklusif, dan berat.

3 WATAK PROFESIONALISME

3. Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral, harus tunduk kepada sebuah mekanisme pengendalian berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.

3 WATAK PROFESIONALISME

Honorarium: sebagai tanda kehormatan, demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya layak bagi para pekerja upahan saja.

HONOR

Sebuah norma atau asas, yang diterima sebagai peraturan/ketentuan untuk mengatur tatanan perilaku dari sekumpulan orang yang tergabung dalam profesi tertentu.

KODE ETIK PROFESI

1. Untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan dari kelalaian (disengaja/tidak disengaja) oleh kalangan profesional.

TUJUAN KODE ETIK PROFESI

2. melindungi keluhuran profesi dari perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh kalangan profesional.

TUJUAN KODE ETIK PROFESI

Pertanyaan dan Diskusi

Referensi:1. http://p_sarjono.staff.gunadarma.ac.id