Etika dan profesionalisme wartawan

25
Thanks For Attantion 1. Ahmad Musafiq 201242394 2. Ayu Anggraini 201241292 3. Adeline Agatha 201241261 4. Rahmi Andriani 201241339 5. Septi Verawati 201241268 1

Transcript of Etika dan profesionalisme wartawan

Page 1: Etika dan profesionalisme wartawan

1

Thanks For Attantion 1. Ahmad Musafiq

2012423942. Ayu Anggraini

2012412923. Adeline Agatha

2012412614. Rahmi Andriani

2012413395. Septi Verawati

2012412686. Lenny Setiawan

2012414467. Randy Alfajri

2012414008. Irvan Camille

201241360

Page 2: Etika dan profesionalisme wartawan

2

M E D I A E L E K T R O N I K

Page 3: Etika dan profesionalisme wartawan

3

E T I K A

P R O F E S I O N A L I S M E

D A N

W A R T A W A N

Page 4: Etika dan profesionalisme wartawan

4

P e n g e r t i a n E t i k a

(Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari

kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan

bagaimana cabang utama filsafat yang

mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi

mengenai standar dan penilaian moral.

Page 5: Etika dan profesionalisme wartawan

5

M e n u r u t P a r a A h l i

Menurut “Bertens”

Nilai- nilai atau norma – norma yang

menjadi pegangan seseorang atau suatu

kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Page 6: Etika dan profesionalisme wartawan

6

Etika Secara Umum Dapat Dibagi Dua :

1. Etika UmumBerbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana

manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia

mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-

prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia

dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau

buruknya suatu tindakan.

Page 7: Etika dan profesionalisme wartawan

7

2. Etika Khusus

Merupakan penerapan prinsip -

prinsip moral dasar dalam bidang

kehidupan yang khusus.

E t I k a S e c a r a U m u m

Page 8: Etika dan profesionalisme wartawan

8

P e n g e r t i a n

Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian

yang tinggi.

P r o f e s io n a l i s m e

Page 9: Etika dan profesionalisme wartawan

9

Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-

hari.

P R O F E S I O N A L I S M EK O D E E T I K P R O F E S IA T A U

Page 10: Etika dan profesionalisme wartawan

10

Tanggung Jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

Tanggung Jawab terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya

Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.

P r i n s i p E t i k a P r o f e s i

Page 11: Etika dan profesionalisme wartawan

11

P e n g e r t i a n P e r s

Pers dalam arti sempit : penyiaran-penyiaran pikiran atau berita dengan jalan tertulis. Sedangkan, Pers dalam arti luas : semua media massa yg memancarkan pikiran & perasaan seseorang baik secara tertulis

ataupun lisan.

Page 12: Etika dan profesionalisme wartawan

12

1. I n f o r m a s i

2. P e n d i d i k a n

3.H i b u r a n4.K o n t r o l S o s I a l

F U N G S I P E R S UU NO.40/1999

Page 13: Etika dan profesionalisme wartawan

13

Hak Pers (Ps 4 UU No.40/1999)

1. Kemerdekaan pers dijamin sbg hak asasi warga negara.

2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan dan pelarangan penyiaran.

3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempubyai hak mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan & informasi.

4. Dalam mempertanggungjawabkan pemeberitaan di depan hukum, watawan mempunyai hak tolak.

Page 14: Etika dan profesionalisme wartawan

14

Kewajiban Pers Ps 5 UU No.40/1999

Pers nasional berkewajiban memberitakan persitiwa & opini dg menghormati norma-norma agama & rasa kesusilaan masyarakat serta asas

praduga tak bersalah

Pers wajib melayani Hak Jawab

Pers wajib melayani hak Koreksi.

Page 15: Etika dan profesionalisme wartawan

15

Peranan Pers nasional (Ps 6 UU No.40/1999)

1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong

terwujudnya supremasi hukum, & hak asasi manusia serta menghormati kebhinekaan.

3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yg tepat, akurat & benar.

4. Melakukan pengawasan, kritik, korekasi & saran thd hal-hal yg berkaitan dg kepentingan umum.

5. Memperjuangkan keadilan & kebenaran

Page 16: Etika dan profesionalisme wartawan

16

E t i k a P e r s s e b a g a i

E t i k a P r o f e s i

E t i k a P e r s s e b a g a i E t i k a P r o f e s i

Page 17: Etika dan profesionalisme wartawan

17

KODE ETIK JURNALISTIK

Page 18: Etika dan profesionalisme wartawan

18

F u n g s i K o d e E t i k J u r n a l i s t i kMenurut M. Alwi Dahlan

1. Melindungi keberadaan seseorang profesional dalam berkiprah di bidangnya

2. Melindungi masyarakat dari malpraktek oleh praktisi yang kurang profesional

3. Mendorong persaingan sehat antarpraktisi

4. Mencegah kecurangan antar rekan profesi

5. Mencegah manipulasi informasi oleh narasumber

Page 19: Etika dan profesionalisme wartawan

19

PEDOMAN PRILAKU

PENYIARAN DAN STANDAR

PROGRAM SIARAN (P3SPS)

Page 20: Etika dan profesionalisme wartawan

20

VIDEO PELANGGARAN

ETIKA DAN PROFESIONALISME

WARTAWAN

Page 21: Etika dan profesionalisme wartawan

21

Bagaimana Media

Penyiaran Saat Ini ??

Page 22: Etika dan profesionalisme wartawan

22

KESIMPULAN

Undang-undang penyiaran yang akhirnya lahir pada 2002 memuat pasal-pasal yang mendorong terjadinya demokratisasi penyiaran. Izin penyiaran diberikan melalui proses terbuka dan melibatkan publik

Page 23: Etika dan profesionalisme wartawan

23

UU penyiaran mengusung gagasan desentralisasi penyiaran televisi, di mana tidak lagi dikenal adanya stasiun televisi nasional yang mampu menjangkau penonton di seluruh Indonesia secara langsung dari Jakarta.

KESIMPULAN

Page 24: Etika dan profesionalisme wartawan

24

S A R A N1. Sebaiknya ada pemahaman literasi media yang

baik. 2. Sebaiknya adanya pasal khusus yang mengatur

mengenai etika di Indonesia terutama dalam hal penyiaran.

3. Adanya filter bagi media dalam penayangan tayangan tertentu terutama tayangan anak- anak dan tayangan yang berkemungkinan akan disaksikan diluar dari audiens yang seharusnya.

4. Media harus lebih independent lepas dari intervensi berbagai pihak serta kepentingan perorangan agar tidak adanya pekerja media yang menjadi korban atas pelaggaran profesionalisme pers.

Page 25: Etika dan profesionalisme wartawan

25

Any Questions

??