Post on 20-Feb-2018
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
1/46
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Ekonomi Kreatif Berfokuspada UMKM sebagai
Soko Guru Peningkatan Perekonomian Indonesia dalam Menghadapi MEA.
Makalah ini kami buat dengan mengambil beberapa sumber referensi yang relevan. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada Ibu Dr. Rahayu Kusumadewi, S.E,.S.Ip,.M.Si.
yang telah memberikan waktunya untuk kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun untuk penyusunan makalah ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Bandung, 10 November 2015
Penulis
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
2/46
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1Sistem Ekonomi Indonesia .............................................................................................. 3
A. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia ......................................................................... 3
B. Tujuan Ekonomi Indonesia .......................................................................................... 5
C. Masalah dan Hambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia .................................... 6
2.2Evolusi Sistem Ekonomi di Indonesia ............................................................................ 8
2.3Seperti apa pentingnya dan Tantangan MEA/EAC ................................................... 11
2.4Ekonomi Kreatif............................................................................................................. 14
A. Konsep Ekonomi Kreatif ............................................................................................ 14
B. Perkembangan Ekonomi Kreatif............................................................................... 15
C.
Argumentasi Pengembangan Ekonomi Kreatif ....................................................... 16
D. Ekonomi Kreatif Diarus Perkembangan Ekonomi Modern ................................... 17
E. Perkembangan Ekonomi Kreatif Dan Dampaknya Terhadap
Praktik-Praktik Ekonomi Dan Bisnis ....................................................................... 18
F. Melacak Perkembangan Ekonomi Kreatif ............................................................... 21
G. Ekonomi Kreatif Dan Pencitraan .............................................................................. 25
H. Pengembangan Industri Kreatif Di Era Global ....................................................... 26
I. Aktor Utama Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif .......................................... 27
J. Hakikat UMKM .......................................................................................................... 29
K. Kondisi UMKM di Indonesia ..................................................................................... 31
2.5Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi ........................................................... 33
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
3/46
iii
2.6Peluang Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam Meningkatkan
Ekonomi Melalui MEA................................................................................................. 38
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 42
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 42
3.2 Saran ............................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 43
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
4/46
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara berkembang. Untuk menuju negara maju,
maka kesejahteraan masyarakatnya menjadi faktor penting tercapainya hal
tersebut. Jika seperti itu, maka untuk mencapai kesejahteraan tersebut terdapat
3 indek menurut IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yaitu kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi.
Dari ketiga indeks tersebut yang menjadi permasalahan paling menarik
adalah perekonomian. Karena ekonomi ini dapat mempengaruhi kesehatan
dan pendidikan. Selain itu permasalahn ekonomi sangatlah kompleks,
mengingat Indonesia ini sering jatuh bangun dalam perekonomian.
Dengan adanya ASEAN Economic Community (AEC) atau yang lebih
akrab dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia
mempunyai peluang untuk meningkatan taraf ekonomi masyarakatnya.
Namun selain itu MEA ini juga berpotensi sebagai ancaman bagi negara kita,
hal ini akan terjadi jika kita masih menerapkan budaya konsumtif dan rendah
daya saing.
Maka dari itu dengan adanya ekonomi kreatif ini diharapkan
masyarakat dapat memiliki daya saing. Terlebih bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) sebagai soko guru pereonomian Indonesia. Mengapa
UMKM dikatakan sebagai soko guru perekonomian, bukankah soko guru
perekonomian Indonesia itu koperasi ? berhubungan dengan hal tersebut
ekonomi kreatif memiliki banyak aspek didalamnya, akan tetapi kami
memberikan suatu focus telaah terhadap ekonomi kreatif yang berfokus
terhadap UMKM sebagai soko guru peningkatan perekonomian Indonesia
dalam menghadapi MEA
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
5/46
2
1.2Rumusah Masalah
1.
Seperti Apa Sistem Ekonomi di Indonesia?
2. Bagaimana Evolusi Sistem Ekonomi Indonesia?
3. Tantangan dan Hambatan MEA / EAC ?
4. Bagaimana Ekonomi Kreatif itu?
5. Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi
6. Seperti apa peluang ekonomi kreatif berfokus pada UMKM dalam
meningkatkan ekonomi melalui MEA ?
1.3Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini tidak lain untuk memaparkan apa
yang menjadi pokok masalah yang tertera di Rumusan Masalah.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
6/46
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Sistem Ekonomi Indonesia
A. Landasan Normatif Sistem Ekonomi Indonesia
Secara normatif, landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah
Pancasila dan UUD 1945.Dengan demikian, maka sistem ekonomi Indonesia
adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Pancasila, yakni ;
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialistik);
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi);
3. Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);
4. Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat orang
banyak);
5.
serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat
yang utama bukan kemakmuran orang-seorang)
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem
ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik tolak, proses, dan tujuan
sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi
Indonesia yang berdasar Pancasila dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal
18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Pasal 33:
Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan
Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orng bnyak banyak dikuasai oleh Negara
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
7/46
4
Ayat 3 : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
Pasal 33 UUD 1945 ayat (2) diatas menyatakan bahwa
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak
adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia , dan tersedia
dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital atau tidaknya suatu
barang dan jasa tertentu terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh dinamika, pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup,
dan peningkatan permintaan. Barang yang sebelumnya tidak dikenal sama
sekali, dan karenanya tidak dibutuhkan, sudah barang tentu tidak vital.Barang
tersebut akan menjadi barang vial apabila orang menjadi biasa memakainya.
Namun barang vital belum tentu merupakan barang yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
Berdasar TAP MPRS XXIII/1966 ditetapkanlah butir-butir Demokrasi
Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983,
1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23
dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang
berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993
butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945.
Dalam GBHN 1988 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak
disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD
1945.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
8/46
5
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral
luhur yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai
pemegang kedaulatan, rakyat sebagai umat yang dimuliakan Tuhan yang
hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong menolong, dan
bergotong royong. Indonesia adalah Negara yang termasuk menganut sistem
ekonomi campuran yaitu menggabungkan antara sistem ekonomi kapitalis
dengan liberal. Lebih tepatnya Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi
yang perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat
dibawah pimpinan dan pengawasan pemerintan.
B. Tujuan Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah dengan
menggunakan sistem ekonomi Pancasila. Adapun yang ingin dicapai oleh
sistem ekonomi Pancasila adalah kegiatan perekonomian, jaminan hidup
rakyat Indonesia terlihat dan sesuai dengan demokrasi ekonomi yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem ekonomi Indonesia terlihat dari isi pembukaan dan batang
tubuh yang terdapat dalam UUD 1945. Yang menjadi tujuan utama ekonomi
Pancasila adalah kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
berdasarkan asas kekeluargaan seperti yang terdapat pada pasal 33 UUD 1945
sebagai berikut :
1. Perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan.
Kegiatan perekonomian yang berdasarkan pada perinsip kekeluargaan
tercantum pada pasal 33 ayat 1. Yang dimaksud asas kekeluargaan adalah
kesadaran dan semangat bersama dalam mengerjakan sesuatu tanpa
memikirkan kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kepentingan orang
banyak.
2. Cabang-cabang yang penting bagi kehidupan orang banyak di kuasai dan
diatur oleh Negara.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
9/46
6
Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2. Cabang-cabang yang
menguasai hajat hidup orang banyak beberapa diantaranya adalah PT Pos
dan Giro, PT Telkom, PT Perkebunan, PT Pertanian, dll. Yang dimaksud
dikuasai oleh Negara adalah pemerintah turut serta dalam penentuan
perencanaan usaha yang dilakukan secara jelas dan terpadu sebelum
dilaksanakannya usaha atau kegiatan. Pemerintah juga melakukan
pengawasan yang ketat, agar perusahaan dapat melakukan kegiatan
sebagaimana mestinya dan bisa mencapai tujuan yang maksimal untuk
memenuhi kebutuhan yang banyak.
3. Kekayaan alam yang ada didalamnya dikuasai Negara dan digunakan untuk
kepentingan rakyat secara merata.
Terdapat dalam UUD 1945 pasal 13 ayat 3. Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang memiliki kekayaan alam yang sangat banyak, mulai dari
tanaman, hewan-hewan, hadil hutan, hasil laut, dll. Semua hasil alam harus
di tertibkan pengolahannya hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian
yang lain.
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem ekonomi pancasila adalah tugas
seluruh rakyat Indonesia dan harus didukung oleh pemerintah. Peran serta
pemerintah dalam sistem ekonomi pancasila agar kegiatan perekonomian
dapat terkontrol dan terkendali walaupun pihak swasta berhak atas
kepemilikan barang namun dalam pengawasan pemerintah.
C. Hambatan dan Masalah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke
empat di dunia dan merupakan penghasil pertanian keenam dunia dengan nilai
keluaran sekitar 60 milyar dollar Amerika Serikat (2007). Indonesia
merupakan produsen biji-bijian pangan terbesar kelima dan produsen buah-
buahan terbesar kesepuluh di Dunia. Indonesia juga produsen beras ketiga
didunia meskipun konsumen ketiga juga setelah China dan India. Selain itu
Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah terbesar di Dunia, nomor
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
10/46
7
tiga untuk karet dan kakao, nomer empat untuk kopi dan nomor enam untuk
teh. Demikian begitu besarnya bangsa Indonesia yang sudah dikaruniai
kelimpahan kekayaan alam yang luar biasa telah memberikan kemakmuran
bagi dunia. Indonesia merupakan tempat asal mula peradaban dunia (prof.
Arysio : Brasil)
Namun jika mencermati situasi ekonomi Indonesia saat ini bahkan
masyarakat desa dari 67 tahun setelah merdeka maka yang tampak yaitu1;
1.
Ekonomi Indonesia menjadi pemasok bahan mentah seperti , migas,
batubara, emas, CPO, Kakao, susu dan berbagai produk mentah lainnya
bagi Pihak luar Negeri. Kekayaan tersebut berada di desa, tetapi dari
jumlah 31 juta penduduk miskin Indonesia saat ini sebagian besar berada
di Desa
2. Ekonomi Indonesia masih menjadi pasaran bagi pabrik atau perusahaan
pertanian, susu, air minum dan otomotif dari luar negeri. Dengan
kekayaan yang dimiliki Indonesia harusnya Indonesia bisa menjadi
pencipta atau pengkreasi ketimbang cuman jadi penikmat produk-produk
luar Negeri
3.
Ekonomi Indonesia masih menjadi tempat pemutar kelebihan modal pihak
luar negeri, baik melalui pasar modal, pasar uang, maupun utang luar
negeri. Sampai saat ini Indonesia memiliki total utang mecapai sekitar Rp.
2.000 triliun, dan terus bertambah tiap tahunnya.
4. Bangsa Indonesia masih mengalami ketergantungan yang parah dalam hal
penyusunan Undang-Undang terkait dengan Pengelolaan Ekonomi
Nasional seperti Hal nya UU BUMN, UU Ketenagalistrikan, UU
penanaman modal, UU sumber daya air, dan sebagainya pada pihak luar
negeri. UU tersebut memberi keleluasaan bagi pihak luar negeri untuk
mengelola kekayaan alam di Indonesia.
1Awan Santosa, Perekonomian Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu,2013, Hal. 12.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
11/46
8
5. Indonesia masih penjadi pemasok tenaga kerja dengan Upah murah bagi
perusahaan dan atau pihak-pihak Luar Negeri.
Situasi-Siatuasi tersebut menunjukan betapa Indonesia belum bisa
menjadi Tuan di Negeri sendiri, belum sanggup berdiri diatas kaki sendiri,
dan belum lebih bermartabat serta penuh percaya dirinya, kenyataan yang ada
saat ini sangatlah jauh dari cita-cita dan konstitusi yang diharapkan.
Beberapa penyebab lemahnya perekonomian yaitu terkait dengan
kebijakan untuk memperkuat daya saing yang masih kurang, diantaranya daya
saing SDM dan daya saing produk-produk nasional. Padahal pasar bebas
ASEAN akan mulai berlaku tahun ini. Jika ingin tetap bisa bersaing,
Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama
kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. sebagaimana
dilansir World Economic Forumdalam Global Competitiveness Report2014-
2015, Tahun ini, indeks daya saing global (Global Competitiveness
Index/GCI)2Indonesia masih berada di peringkat 34 dari 144 negara, Di level
ASEAN sendiri, peringkat Indonesia ini masih kalah dengan tiga negara
tetangga, yaitu Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat
20, dan Thailand yang berada di peringkat ke-31.
2.2Evolusi Sistem Ekonomi Indonesia
Selama periode 1950-an, struktur ekonomi Indonesia masing
merupakan peninggalan kolonialisasi. Sektor formal/modern sepert
pertambangan, distribusi, transpormasi, bank dan pertanian komersial, yang
mempunyai kontribusi lebih besar dari pada sector informal/tradisional
terhadap output nasional atau PDB yang didominasi oleh perusahaan-
perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor.
Namun Pada tahun 1966 pemerintah mulai tertuju pada kesejahteraan
masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan social ditanah air. Saat itu
2______, Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi, dakwatuna, diakses dari :http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-
jk/#ixzz3qx4IdJRk,pada tanggal 09 November 2015, pukul 12.30 WIB
http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRk7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
12/46
9
pemerintah Orde Baru menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan
menjauhi pengaruh idiologi komunis. Indonesia menjadi anggota PBB dan
lembaga-lembaga dunia lainnya seperti Bank Dunia dan IMF (Tambunan,
2006b).
Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih
dahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social dan
politik serta rehabilitas ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan
tersebut terutama adalah untuk menekan kembali inflasi, mengurangi deficit
keuangan pemerintah dan menghidupkan kembali kegiatan produksi,
termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada masa orde lama.
Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana
pembangunan lima tahun (Repelita) secara bertahap dengan target-target yang
jelas.
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang
diinginkan oleh rakyat Indonesia.Setelah begitu sulit melalui masa penuh
tantangan.Dan pada akhirnya para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan
sistem ekonomi pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945.Kegiatan
ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan
sistem ekonomi pancasila. Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde
baru yang ditujukan untuk :
1. Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem
perekonomian yang lama.
2. Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat
tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat dipercaya tercatat bahwa:
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tingkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
13/46
10
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima
tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969.
Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah
peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai
berikut:
a. Memerangi inflasi
b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
c.
Merehabilitasi prasarana perekonomian
d. Meningkatkan ekspor
e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
f. Mengundang kembali investor asing
Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945-1965,
semua tokoh negara sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali
menempatkan sistem ekonomi Indonesia pada nilai-nilai yang telah tersirat
dalam UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem
ekonomi Pancasila kembali menjadi acuan bagi pelaksanaan ekonomi
selanjutnya.
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi dan perbaikan
hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Pada
tahun 1966 ini pemerintah mulai tertuju pada kesejahteraan masyarakat lewat
pembangunan ekonomi dan social ditanah air. Saat itu pemerintah Orde Baru
menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan menjauhi pengaruh idiologi
komunis. Indonesia menjadi anggota PBB dan lembaga-lembaga dunia
lainnya seperti Bank Dunia dan IMF (Tambunan, 2006b).
Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih
dahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social dan
politik serta rehabilitas ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan
tersebut terutama adalah untuk menekan kembali inflasi, mengurangi deficit
keuangan pemerintah dan menghidupkan kembali kegiatan produksi,
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
14/46
11
termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada masa orde lama.
Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana
pembangunan lima tahun (Repelita) secara bertahap dengan target-target yang
jelas.
Namun terjadi ketidakstabilan politik di Indonesia sehingga mengubah
pemikiran-pemikiran sosialis ke semi kapitalis sehingga munculnya
kesenjangan ekonomi di Indonesia.
Sampai pada masa pemerintahan Presiden Wahid, masyarakat umum
dan kalangan pengusaha dan investor, termasuk investor asing menaruh
pengharapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan Gus Dur untuk
membangun kembali perekonomian Nasional dan menuntaskan semua
permasalahan yang ada didalam negeri warisan Orde Baru yaitu KKN.
Namun sayangnya pada masa pemerintahan ini pun terjadi ekonomi
yang tidak stabil karena adanya permasalahan KKN yang semakin
berkepanjangan.
ada pemerintahan Megawati terjadi nilai rupiah yang meningkat cukup
signifikan. Namun pada masa itu terdapat perbaikan pada laju pertumbuhan
PDB, adanya kinerja ekspor yang baik tapi terjadi penurunan pada neraca
perdagangan.
Pada masa Susilo Bambang Yudhoyono, dengan target 5 tahun
kedepan dalam memperbaiki ekonomi ternyata terjadi kenaikan BBM di pasar
internasional dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
2.3Seperti apa pentingnya, dan tantangan MEA
Indonesia dihadapkan dengan sebuah tantangan yang besar di tahun
2015 mendatang yaitu MEA 2015. MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) atau
AEC (Asean Economic Community) adalah bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. Tujuan
dibentuknya "Komunitas Ekonomi ASEAN" tidak lain untuk meningkatkan
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
15/46
12
stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN. Membentuk kawasan ekonomi
antar negara ASEAN yang kuat. Dengan diimplementasikannya MEA 2015,
Indonesia mempunyai 2 pilihan dalam drama ini, menjadi aktor utama atau
malah menjadi penonton di negeri sendiri. Dengan kata lain, MEA 2015 bisa
mendatangkan keuntungan yang besar bagi Indonesia. Namun, juga dapat
menimbulkan kerugian yang besar pula. Keuntungan yang didapatkan
Indonesia adalah para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan lebih
mudah menjual barang-barang produksinya ke negara-negara di ASEAN.
Liberalisasi perdangangan barang di ASEAN ini menyebabkan berkurangnya
biaya transportasi dan biaya telekomunikasi para UMKM dengan konsumen.
Selain itu, daya saing yang ketat juga akan mewarnai MEA 2015 seperti yang
dilansir dari Ketua Pembina ASEAN Competition Institute (ACI), Soy Martua
Pardede. Beliau menilai persaingan di pasar bebas ASEAN akan sangat ketat
dan tidak ditemui di regional lainnya semisal Eropa atau Amerika. Sehingga,
mutlak untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Dalam rangka
MEA 2015 ini, berbagai kerja sama regional untuk meningkatkan
infrastruktur ( pipa gas, teknologi informasi ) maupun dari sisi pembiayaan
menjadi agenda. Kesempatan tersebut membuka peluang bagi perbaikan iklim
investasi Indonesia. Terutama dalam melancarkan program infrastruktur
domestik. Seperti koin yang memiliki 2 sisi, Indonesia juga dihadapkan
dengan kerugian-kerugian dari MEA 2015 jika persiapan mengahadapi pasar
bebas ini tidak matang. Hal yang paling ditakutkan adalah kesamaan produk
Indonesia dengan negara lain. Kurangnya standardisasi dan seritifikasi produk
di dalam negeri akan menciptakan peluang bagi produk impor untuk
menggempur perdagangan di Indonesia. Standardisasi dan sertifikasi produk
merupakan hal yang penting guna mencegah kesamaan produk Indonesia
dengan negara lain. Dalam MEA 2015 mendatang, tempe orek makanan asli
Indonesia terancam akan diambil alih negara lain seperti Thailand. Pasalnya
dalam pembuatan tempe belum mendapat sertifikasi dan stadardisasi. "Nanti
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
16/46
13
produksi tempe yang 99 persen di UKM kita kan mereka (Thailand) bisa
serang dari sisi higienisnya di pertanyakan orang. Sekarang banyak investor
minta studi perusahaan tempe karena masih belum bersih, buatnya saja di
injak injak," cetus Ekonom, Hendri Saparini. Sudah cukup budaya yang
diklaim oleh negara tetangga, jangan sampai makanan pun di akui lagi oleh
negara seberang. Kerugian lain yang akan dihadapi adalah terancamnya daya
saing tenaga kerja Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang kurang terdidik di
Indonesia masih tinggi yakni mereka yang berpendidikan di bawah SD dan
SMP mencapai 68,27 persen atau 74.873.270 jiwa dari jumlah penduduk yang
bekerja sekitar 110.808.154 jiwa. 80 persen pengangguran Indonesia hanya
lulusan SMP dan SD. Jika dibandingkan dengan pengangguran negara
tetangga, 80 persen pengangguran Singapura dan Malaysia adalah lulusan
perguruan tinggi dan SMA. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa saja tenaga
kerja negara tetangga mengambil alih lapangan kerja di Indonesia. Cukup
sudah Indonesia mengimpor beras dari negara lain, padahal Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki bahan-bahan pokok yang melimpah.
Jangan sampai, tenaga kerja pun diimpor dari negara-negara tetangga. Dapat
disimpulkan bahwa MEA 2015 bisa mendatangkan keuntungan bagi
Indonesia. Namun, jika tidak disiapkan dengan matang, MEA 2015 akan
menjadi boomerang bagi Indonesia. Keuntungan atau kerugiankah yang akan
dialami oleh Indonesia akan ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat
Indonesia sendiri. Pemerintah harus segera berbenah diri dalam menghadapi
MEA 2015 ini agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
Kebijakan pemerintah dalam standardisasi dan sertifikasi produk,
peningkatakan mutu tenaga kerja merupakan persiapan-persiapan yang harus
dilakukan agar Indonesia tidak mengalami kerugian yang besar di MEA 2015
mendatang. Pemerintah yang akan memegang kunci kesuksesan MEA 2015
ini untuk Indonesia. Dengan dilantiknya presiden baru untuk 5 tahun
mendatang, kesuksesan MEA 2015 ini akan dibuktikan. Kita bisa melihat
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
17/46
14
apakah janji janji manis mereka sekadar di bibir saja atau direalisasikan secara
nyata.
2.4Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam menghadapi MEA
A. Konsep Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif sendiri didefinisikan dalam beberapa poin berikut:
Ekonomi Kreatif adalah konsep yang berkembang berdasarkan aset
kreatif yang berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi kreatif mampu meningkatkan pemasukan bagi masyarakat,
menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai ekonomi yang berasal dari
kegiatan ekspor yang dalam waktu bersamaan juga membantu
mempromosikan keragaman sosial-budaya serta mengembangkan
sumber daya manusia.
Kemudian Ekonomi Kreatif juga mampu menguatkan aspek-aspek
ekonomi, kebudayaan dan sosial yang mampu berinteraksi baik
dengan teknologi, kegiatan intelektual serta tujuan pariwisata.
Ekonomi kreatif merupakan aktivitas ekonomi berbasis ilmu
pengetahuan (knowledge-based economy) dengan dimensi
pengembangan hubungan lintas sektoral baik di level makro maupun
mikro di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Di jantung ekonomi kreatif terdapat industri kreatif. Definisi industri
kreatif di Indonesia seperti yang tertulis dalam Buku Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 yang
dikeluarkan Kementerian Perdagangan RI (2008)3 sebagai berikut:
Industri kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut.
3Faisal Afiff,Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran,diakses darihttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-
ekonomi-kreatif,pada tanggal 09 November 2015, pukul 15.30 WIB
http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatif7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
18/46
15
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep
Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya
B. Perkembangan Ekonomi Kreatif
Perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis saat ini telah
mengalami pergeseran paradigma , yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya
ke paradigma ekonomi berbasis pengetahuan atau kreativitas. Alvin Toffler
(1980)4dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi
kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi
pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang
ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang
merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan
gagasan kreatif
Pergeseran tersebut terjadi karena paradigma ekonomi berbasis sumber
daya yang selama ini dipandang cukup efektif dalam mengakselarasi
pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis dianggap telah gagal
mengadaptasi dan mengakomodasi berbagai perubahan lingkungan bisnis. Hal
ini terbukti, hanya pada kelompok perusahaan yang peduli terhadap
peningkatan kapasitas aset nir fisiknyalah yang memiliki peluang untuk
berinovasi dan mampu bertahap menghadapi gejolak perubahan lingkungan
bisnisnya, dan disanalah peran ekonomi kreatif itu akan diuji.
4Ibid
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
19/46
16
C. Argumentasi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pada awal 1998, ketika krisis ekonomi sedang berlangsung, kinerja
ekonomi Indonesia benar-benar terpuruk dengan tingkat pertumbuhan yang
negatif (lihat gambar 3.2).5 Pasca krisis ekonomi, kesehatan ekonomi
Indonesia sudah mulai pulih. Namun belum lama berselang terjadi dampak
krisis keungan global pada tahun 2008, yang menyebabkan gejala sebagai
berikut:
1.
Perlambatan ekonomi dunia yang dibarengi dengan ketidak pastian yang
tinggi.
2. Kejulak pasar keungan global masih terus berlanjut dan telah merambat
kebeberapa kenegara berkembang.
3. Peningkatan capital outflow semakin menekan kinerja pasar keungan
domestic.
4. Capital outflow masih terus berlangsung dari Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dan Surat Utang Negara (SUN), saham pembelian mencatat
pembelian data asing cukup besar.
5. Perilaku flight to quality termasuk konpersi portfolio rupiah ke dollar dan
outflow asing mengakibatkan nilai tukar melemah tajam.
Dampak krisis keungan tersebut pemerintah Indonesia bersama-sama
dengan pihak BI dan para pihak mitra kerja telah mengambil langkah-langkah
konkret, proaktif dan antisipatif guna menjaga agar stabilitas ekonomi
domestic dan keberlanjutan pembangunan dapat dipertahankan. Setelah
berhasil meredam dampak krisis keuangan global terhadap ekonomi domestic
Indonesia, terciptalah rasa optimism dan kepercayaan masyarakat. Sehingga
mempunyai modal intelektual serta unsur lain seperti kreatifitas dan inovasi.
5Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif, Jakarta: Raja Wali Pers, 2010.hlm 101
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
20/46
17
Jelas bahwa dalam membangun perekonomian, terutama dalam
kondisi krisis sepeti saat ini, tidak cukup hanya dengan mengandalkan asset
fisik semata, melainkan perlunya mengembangkan dan memadukan dengan
asset nir-fisik berupa modal social, modal intelektual serta unsur-unsur lain
seperti kreativitas dan inovasi
D. Ekonomi Kreatf Diarus Perkembangan Ekonomi Modern
Sejak awal kemunculannya, ekonomi kreatif diyakini dapat
mempercepat kemajuan pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis.
Kemudian ada beberapa kunci untuk mencapai keberhasilan pembangunan
ekonomi dan pengembangan bisnis yaitu sebagai berikut :
1. investasi jangka panjang pada pendidikan;
2. modernisasi infrastruktur informasi;
3. peningkatan infrastruktur untuk pengembangan kreatifitas dan kapabilitas
inovasi; dan
4. penciptaan ekonomi yang kondusif untuk mendorong transaksi pasar yang
lebih aktraktif tetapi efisien.
Dalam banyak hal, keberadaan ekonomi kreatif telah mampu
memadukan pembangunan ekonomi dan bisnis serta mendorong percepatan
globalisasi ekonomi. Terkait globalisasi ekonomi ini, banyak pihak,
khususnya masyarakat ekonomi dinegara-negara maju, berupaya
menyakinkan masyarakaat dunia tentang pentingnya melakukan liberalisasi
investasi dan perdagangan.
Dengan kata lain, ada upaya sistematis dari negara-negara maju untuk
mengalihkan beban biaya lingkungan kenegara sedang berkembang, dengan
tetap berupaya mempertahankan dominasi kekuasaan bisnisnya dinegara-
negara sedang berkembang. Sementara itu, mereka dengan leluasa
mengembangkan industri yang padat pengetahuan dan kreatifitas dinegerinya
sendiri.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
21/46
18
Kemunculan ekonomi kreatif pada era sekarang ini, disatu sisi dilatar
belakangi oleh keberadaan pelanggan yang semakin cerdas dengan variasi
kebutuhannya yang berubah dengan cepat dan berkembang menjadi sangat
kompleks, sedangkan disisi lain dilatar belakangi oleh berbagai perbatasan
ekonomi informasi yang hanya mengandalkan kemajuan penerapan IPTEK,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Sekarang, pergeseran orientasi ekonomi telah memasuki gelombang
keempat atau orbit ekonomi kreatif, berarti orbit ekonomi lainnya telah
berhenti. Untuk melangkah kedepaan mejawab tantangan-tantangan itu, kita
perlu mencermati kembali secara seksama bahwa keempat gelombang
peradaban kehidupan ekonomi tersebut semua masih berlangsung di
Indonesia, sehingga Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan spesifik.
Agar Indonesia mampu berperan aktif dalam ekonomi kreatif seperti itu, maka
diperlukan sebuah model perencanaan perkembangan industri kreatif yang
komprehensif dan fleksibel serta unik dan spesifik.
E. Perkembangan Ekonomi Kreatif Dan Dampaknya Terhadap Praktik-
Praktik Ekonomi Dan Bisnis
Hampir semua aktivitas ekonomi, betapapun aktivitas itu sangat
tradisional, pada hakikatnya mengandung elemen ilmu pengetahuan.
Aktivitas-aktivitas itu akan menjadi lebih signifikan dalam perbedaan kinerja
dan produktivitasnya ketika menggunakan teknologi modern. Dalam hal ini,
aktivitas ekonomi yang kinerja dan produktivitasnya lebih tinggi, tentu di
dalam prosesnya telah menjadi perpaduan yang sinergis antara ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
Sebagai contoh, pada aktivitas pertanian tradisional diketahui
memerlukan pengetahuan tentang bagaimana bercocok tanam yang benar,
pengetahuan tentang iklim, dan berbagai pengetahuan lain yang berkaitan
dengan komoditas yang dibudidayakan. Hasil yang diperoleh dari aktivitas
petanian ini secara signifikan akan berbeda kinerja dan produktivitasnya jika
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
22/46
19
dibandingkan dengan aktivitas yang sama, tetapi telah memasukkan unsur
teknologi modern di dalamnya. Selain kuantitas produksi yang meningkatkan
juga kualitasnya jauh lebih baik sehingga menghasilkan nilai tambah ekonomi
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan aktivitas pertanian yang
tradisional.
Dari perspektif ekonomi neo-klasik, pada kasus diatas yang namanya
asset fisik seperti modal fisik dan tenaga kerja (buruh) dipandang sebagai
masukan atau faktor produksi utama dalam sistem produksi. Sementara, asset
nir fisik seperti modal intelektual dan modal sosial dianggap sebagai faktor
eksogen yang berada diluar sistem produksi. Kelompok ekonom neo-klasik
ketika itu belum memberikan perhatian pada aset nir fisik, mereka lebih
menyakini bahwa, semakin besar jumlah tenaga kerja dan modal fisik yang
digunakan dalam aktivitas pertanian tersebut, akan semakin besar pula output
pertanian yang dihasilkan. Pandangan semacam ini ternyata tidak bisa berlaku
umum, sebab aktivitas pertanian dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat
lebih banyak dibanding dengan aktivitas pertanian yang mempergunakan
jumlah tenaga kerja lebih sedikit akan tetapi mempergunakan teknologi dan
manajemen modern, ternyata hasil produksi yang dicapai lebih rendah.
Mengapa hal ini terjadi? Ternyata, selain tenaga kerja dan modal fisik,
terdapat faktor kemajuan teknologi dan keunggulan manajemen yang
berperann lebih dominan dalam menghasilkan produksi pertanian.
Hal ini telah dibuktikan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Dale
Jorgenson et al. (1987) di Amerika Serikat selama kurun waktu 1948-1979,
bahwa pertumbuhan ekomoni AS sekitar 46% disumbangkan oleh
pembentukan modal (capital formation), 31% disumbangkan oleh
pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia, dan 24% disebabkan oleh
kemajuan teknologi. Meskipun manusia memegang peranan penting dalam
pertumbuhan tenaga kerja, namun para ahli ekonomi, politik, dan sosial
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
23/46
20
bahkan para ahli keteknikan lebih menaruh priotitas pada faktor modal fisik
dan kemajuan teknologi.
Dalam perkembangan selanjutnya, modal manusia menjadi fokus
perhatian sejalan dengan perkembangan ilmu ekonomi pembangunan dan
sosiologi. Para ahli kedua bidang tersebut sepakat bahwa modal manusia
memiliki peran yang lebih nyata, bahkan lebih penting daripada peran faktor
teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal manusia tersebut
tidak hanya menyangkut kuantitas. Suatu bangsa akan dapat mewujudkan
kemajuan teknologi, termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal
fisik seperti bangunan dan peralatan mesin-mesin hanya jika negara itu
memiliki modal manusia yang kuat dan bermutu. Lalu, apa ukuran yang
menentukan mutu modal manusia itu ?
Dalam hal ini, ada berbagai aspek yang dapat menjelaskan mutu modal
manusia seperti derajat kesehatan, pendidikan, kebebasan berbicara, dan lain
sebagainya. Di antara berbagai aspek ini, pendidikan dianggap memiliki
peranan paling penting dalam menentukan mutu modal manusia. Melalui
pendidikan, manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan, dan dengan
pengetahuannya manusia dapat membangun keberadaan hidupnya dengan
baik.
Implikasinya, semakin tinggi tingkat pendidikan, hidup manusia akan
semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara umum,
semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi pula tingkat
pertumbuhan dan kesejahteraan.
Beberapa teori yang berusaha menjelaskan hubungan pendidikan
dengan pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah teori modal manusia
menjelaskan proses dimana pendidikan memiliki pengaruh positif pada
pertumbuhan ekonomi. Argument yang mendasari teori ini adalah bahwa
manusia yang berpendidikan lebih tinggi, yang diukur dengan lamanya waktu
sekolah, akan memiliki pekerjaan dan upah yang lebih baik disbanding yang
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
24/46
21
berpendidikan lebih produktivitas, maka semakin banyak orang berpendidikan
tinggi akan semakin tinggi pula produktivitasnya, sehingga ekonomi nasional
juga akan bertumbuh lebih tinggi lain. Teori ini mendapat kritik tajam.
Argumen yang disampaikan adalah bahwa tingkat pendidikan tidak selalu
sesuai dengan kualitas pekerjaan, sehingga orang yang berpendididkan tinggi
atau rendah tidak berbeda produktivitasnya dalam mengenai pekerjaan yang
sama. Kemudian perlu ditekankan disini bahwa dalam ekonomi modern
seperti sekarang ini, angkatan kerja yang berkeahlian tinggi tidak begitu
dibutuhkan lagi karena perkembangan teknologi yang sangat cepat dan proses
produksi yang semakin dapat disederhanakan.
Dengan demikian, meskipun orang berpendidikan rendah tetapi karena
mendapat pelatihan (yang memerlukan waktu yang jauh lebih pendek dan
sifatnya non formal) akan memiliki produktivitas relative sama dengan orang
berpendidikan tinggi dan formal. Argumen ini dikenal dengan teori alokasi
atau persaingan status.
F. Melacak Perkembangan Ekonomi Kreatif
Howard Garden, penulis buku yang popular dengan teori kecerdasan
majemuk (Multiple Intellegence), dalam bukunya yang terbaru, yaitu Five
Minds of The Future, menyatakan bahwa terdapat lima pola pikir utama yang
diperlukan dimasa yang akan datang, yaitu :
1. Pola piker disipliner (The Disciplinary Mind), yaitu pola piker yang
dipelajari dibangku sekolah. Dahulu yang dianggap sebagai disiplin ilmu
adalah ilmu-ilmu seperti sains, matematika, dan sejarah. Saat ini, sekolah-
sekolah harus mengajarkan paling tidak satu bidang seni secara serius
seperti halnya disiplin ilmulainnya.
2. Pola pikir mensintesiskan, yaitu kemampuan menggabungkan ide-ide dari
berbagai disiplin ilmu atau menyatukannya ke dalam satu kesatuan dan
kemampuan menyampaikan hasil integrasi itu kepada orang banyak. Pola
pikir mensintesiskan melatih kesadaran untuk berpikir luas dan fleksibel,
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
25/46
22
mau menerima sudut pandang dari multidisiplin. Dalam konteks luas,
dengan semakin banyaknya orang seperti ini dalam suatu komunitas, maka
komunitas itu akan menjadi semakin produktif dan semakin kreatif. Dalam
konteks bisnis, ide-ide baru tersebut akan lebih mudah diterima oleh
konsumen. Dalam hal memperkenalkan produk atau jasa baru, strategi
komunikasi dan pencitraan yang diperkuat dengan kemampuan
mensintesiskan akan meningkatkan kesuksesan dipasar.
3.
Pola pikir kreasi, yaitu kemampuan untuk menemukan dan
mengungkapkan jawaban dari suatu masalah atau fenomena yang
ditemuinya. Dalam konteks desain, proses kreasi selalu diawali dengan
pengumpulan masalah yang ada harus dipecahkan. Di akhir proses, akan
dihasilkan desain-desain baru yang tidak lain adalah hasil pemecahan
suatu masalah. Tentu saja agar hasil maksimal, proses kreasi harus
dibekali dengan bakat yang cukup. Dalam konteks bisnis, kemampuan ini
bisa menggerakkan perusahaan-perusahaan untuk lebih proaktif, tidak
hanya mengikuti trend, tetapi justru menciptakan trend.
4. Pola pikir penghargaan, yaitu kesadaran untuk mengapresiasi perbedaan
diantara kelompok-kelompok manusia. Pola pikir seperti ini sangat
dibutuhkan dalam menciptakan keharmonisan dalam lingkungan
organisasi.
5. Pola pikir etis, yaitu kesadaran untuk memiliki tanggung jawab moral
yang tinggi baik sebagai seorang pekerja maupun sebagai warga negara.
Dalam konteks perubahan iklim dunia, penanaman nilai-nilai etika
terhadap lingkungan dapat mendorong terciptanya produk yang ramah
lingkungan. Dalam konteks pekerjaan, ia akan menjadi seorang yang
produktif dalam menghasilkan terobosan-terobosan baru dan ia merasa
malu bila ia meniru produk orang lain secara terus terang.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
26/46
23
Pola pikir diatas tentu yang merupakan pola pikir kreatif yang sangat
diperlukan untuk tetap tumbuh dan berkembang serta bertahan di masa yang
akan datang.
Thomas L. Friedman (2005) dalam pembahasan The New Middlers
(maksunya adalah orang-orang generasi baru yang mampu membuat dunia
menjai sangat dekat/flat) meyebut tujuh kemampuan wajib yang harus
disiapkan oleh orang-orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun
pekerjaan itu, yakni kemampuan:
1. berkolaborasi dan mengorkestrasi;
2. menjabarkan suatu konteks;
3. mensintesiskan segala sesuatu;
4. menciptakan nilai tambah;
5. mengadaptasi terhadap lingkungan baru;
6. kesadaran yang tinggi terhadap fungsi kelestarian alam; dan
7. kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal.
Agar ekonomi kreatif itu dapat hidup dan bertumbuh kembang maka
kuncinya adalah harus ada kreativitas, dimana esensi dari kreativitas itu
adalah gagasan. Lalu, seperti apakah gagasan yang dimaksud? Tidak lain
adalah gagasan yang orisinil dan dapat diproteksi oleh Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI), seperti misalnya periset mikro biologi yang meneliti
varietas unggu kakao yang belum pernah diciptakan sebelumnya atau
menciptakan lagu-lagu daerah yang memiliki nilai dan unsur-unsur seni yang
tinggi.
Yang menarik dari diskusi ini adalah adanya pertanyaan tentang apa
yang baru dari ekonomi kreatif itu? Yang baru adalah keterhubungan atau
menyatukan makna ekonomi dan makna kreatif yang kemudian menghasilkan
penciptaan nilai ekonomi tinggi dan lapangan kerja baru melalui proteksi
HAKI.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
27/46
24
Implementasi konsep ekonomi kreatif dalam aksi pengembangan
industri kreatif dibeberapa negara, ternyata industri ini memainkan peran yang
signifikan. Misalnya Inggris yang dikenal sebagai pelopor dalam
pengembangan ekonomi kreatif, industri kreatifnya tumbuh rata-rata 9% per
tahun jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonominya yang hanya sekitar 3%.
Sektor industri kreatif ini kontribusinya terhadap pendapatan nasional
mencapai 8,2% atau U$ 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar
setelah finansial yang melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta
migas. Sektor ekonomi kreatif ini memberikan kontribusi bagi penciptaan
lapangan kerja baru sampai sebesar 30% (Richard Florida & Irene Tinagli,
2004).
Dikorea Selatan, sejak tahun 2005 sumbangan industri kreatif melebihi
industri manufaktur. Demikian halnya di Singapura dan Amerika Serikat,
sumbangan industri kreatif mencapai 5% terhadap PDB. Khusus untuk
Amerika Serikat, saat itu tercatat sebanyak 40 juta penduduknya bekerja di
sektor industri kreatif.
Berkembangnya industri kreatif khususnya di Amerika Serikat dan
Inggris berdampak besar terhadap ekonomi di negara-negara lain khususnya
negara-negara Asia, berupa kegiatan subkontrak. Dalam hal ini pasar global
untuk subkontrak SDM kreatif belum dirasakan penuh oleh pekerja-pekerja
kreatif di Indonesia. Kendala yang dihadapi SDM kreatif Indonesia saat ini
adalah:
1. SDM kreatif berbasis artistik belum memahami konteks kreativitas di era
industri kreatif secara menyeluruh sehingga masyarakat melihat dunia
artistik sebagai dunia yang ekslusif;
2. SDM berbasis non-artistik (sains dan teknologi) terlalu mikroskopis dalam
melihat keprofesiannya sehingga kadang terlalu mekanistis dalam berpikir
sehingga kurang inovatif; dan
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
28/46
25
3. SDM kreatif baik yang berbasis artistik maupun yang non-artistik
kekurangan sarana untuk bereksperimen dan berekspresi sehingga hasil
karya mereka masih kurang kreatif dan kurang inovatif.
Akibatya industri lokal dan internasional belum melihat kepentingan
yang besar untuk mengadopsi ide-ide baru dari mereka. Melihat kondisi ini,
maka diperlukan penanaman pola pikir kreatif yang lebih kontekstual dan
diterapkan di segala sisi kehidupan, baik dari sisi pendidikan, budaya maupun
motivasi kewirausahaan.
G. Ekonomi Kreatif Dan Pencitraan
Membangun pencitraan melalui pengembangan ekonomi kreatif
dengan cara, Pertama, melestarikan budaya lokal yang disertai dengan
penyesuain terhadap perkembangan terbaru yang lebih modern agar menarik
minat generasi muda dan pasar internasional. Hal ini sejalan dengan
karakteristik industri kreatif sebagai sektor industri yang dapat memberi
pembaruan dalam pelestarian budaya sekaligus mengeksploitasi potensi
ekonomi; Kedua, melestarikan dan memperkuat nilai-nilai buaya untuk
meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia melalui konservasi cagar
budaya dan potensi warisan budaya; Ketiga, membangun perilaku dan
semangat kreativitas masyarakat berbasis budaya secara konsisten yang
tercermin rasa memiliki budaya yang diwariskan oleh leluhur guna
menumbuhkan perilaku kebanggaan atas budaya lokal dan kebanggaan
memakai produk produksi dalam negeri yang dapat mendukung pencitraan
negara; dan Kelima, meningkatkan konektivitas melalui kemajuan teknologi
yangg disinergikan dengan nilai-nilai simbolik suatu produk agar bisa
membawa suatu negara yang berkarakter spesifik.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
29/46
26
Selain hal yang telah dijelaskan di atas, kejujuran adalah juga
merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan untuk membentuk
pencitraan negara ( Nation Brand). Begitupun dengan transparasi dan
akuntabilitas serta masyarakat yang berperilaku baik harus menjadi nilai-nilai
yang dijunjung tinggi. Untuk itu, perlu mengutamakan cara-cara yang
simpatik dalam membentuk citra yang baik.
Aktor penting dalam pencitraan negara yaitu oleh pemerintah yang
harus menggerakan dan mengkampanyekan, sementara sektor swasta
diharapkan berperan penting dalam prosesnya pembentukannya. Dalam
hubungan ini, pemerintah juga harus mengedukasi sehingga citra negara dapat
dipersepsikan sama dan dengan baik oleh rakyatnya.
H. Pengembangan Industri Kreatif Di Era Global
Pada indstri kreatif diera global ini mereka yang bekerja di industri
kreatif pada umumnya mengalikkan inovasi inovasi yang layak dipatenkan.
Dalam dunia kehidupan yang terus berubah, orbit ekonomi terus bergerak
maju dan kini sampai pada orbit ekonomi kreatif. Pergerakan ini dipengaruhi
oleh banyak faktor, yaitu hadirnya berbagai realita dan penomena yang tidak
bisa diputar balik kembali seperti perkembangan budaya masyarakat, warisan
budaya, gaya hidup dan memajukan IPTEK.
Misalnya, ketika teknologi baru hadir, maka peta persaingan ekonomi
dan bisnispun ikut berubah. Penomena tersebut tidak bisa dihapus dan tidak
bisa dianggap tidak pernah ada. Jadi, yang harus dilakukan dalam
mengembangkan industri kreatif itu adalah menggali dan mengenali kembali
berbagai faktor penggerak utama pembangunan industri kreatif, seperti
perkembangan budaya dan warisan budaya, rekaman historis tentang
beralukanya sebuah tradisi dalam komunitas tertentu serta berbfikir kreatif
dan bertindak pro aktif tentang bagaimana pengembangan kedepan.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
30/46
27
sejak pertengahan tahun 1990-an, perkembangan dibidang informasi,
pengetahuan dan kreatifitas juga ikut memicu lahirnya wacana mengenai
industri kreatif yang saat ini telah menjadi fenomena global. Selain dinegara
maju, perkembangan industri kratif juga tumbuh pesat dibeberapa negara
berkembang seperti : india, brazil, mexico, dan bahkan Berkina Faso yang
terletak didaratan Afrika. Dibeberapa negara ini Industri kreatif telah
berkonstribusi terhadap Gross National Product (GNP) sebesar 3%.
Beberapa sub sektor yang dinilai merupakan bagian dari industri
kreatif dinegara barat, yaitu : 1) penelitian dan pengembangan; 2) penerbitan;
3) perangkat lunak; 4) tv dan radio; 5) desain; 6) musik; 7) film; 8)
permainan; 9) jasa periklanan; 10) arsitektur; 11) seni pertunjukkan; 12)
kerajinan; 13) video games; 14) fashion; dan 15) seni rupa. Studi pemetaan
industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI pada
Tahun 2007 juga memakai acuan industri kreatif yang sama.
I. Aktor Utama Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kondisi ekonomi yang diharapkan oleh negara mana pun di dunia ini
adalah ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Keberlanjutan yang dimaksud
adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap kondisi geografis dan
tantangan ekonomi baru, yang pada akhirnya menghasilkan keberlanjutan
pertumbuhan.
Kekuatan bangunan industri kreatif tersebut sangat ditentukan oleh
oleh tiga factor, yaitu cendekiawan (intellectuals), bisnis (business), dan
pemerintah (government) yang kemudian disebut sebagai sistem triple helix.
Ketiga actor ini merupakan penggerak lahirnya kreatifitas, ide, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
31/46
28
Kolaborasi yang erat, saling menunjang dan menyangga serta
besimbiosis mutualisme antara ketiga actor tersebut dalam kaitannya dengan
landasan dan pilar-pilar model industry kreatif akan menghasilkan industri
kreatif yang berdiri kokoh dan berkesinambungan, penjelasan dari masing-
masing faktor penggerak dalam membentuk pondasi dan pilar indusri kreatif
yang kokoh adalah sebagai berikut6:
1. Kurikulum berorientasi kreatif dan pembentukan jiwa kewirausahaan,
yaitu kurikulum yang mampu untuk : a) membentuk individu yang
mampu menerima berbagai scenario tantangan, peluang dan berani
mengambil resiko. b) memfasilitasi intensifikasi skill, talenta, kreatifitas.
c) menyeimbangkan program yang bersifat hard science dengan soft
scince (seni dan ilmu social).
2. Kebebasan pers dan akademik, maksudnya kebebasan berpendapat dan
mengeluarkan pikiran di lingkungan masyarakat dan kampus.
3. Riset inovatif multidisiplin, yaitu sebuah riset yang bersifat market
friendly dan riset yang tidak hanya di dalam pasar mainstream, tetapi juga
diluar pasar mainstream, yang bersifat multidisipliner dan jelasnya
aplikasinya di masyarakat.
4.
Lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga pendidikan dan pelatihan
dengan bidang studi kreatif yang cukup dengan sebaran yang merata di
seluruh wilayah Indonesia.
5. Pemasaran dan business matching, pemasaran meliputi aspek ekspansi
pasar dengan menggunakan konsep pencitraan dan komersialisasi serta
pengembangan produk dan jasa inovatif yang didukung dengan adanya
business matching antarpelaku bisnis yang solid dan tanggung dalam
mendukung pertumbuhan industry kreatif yang berdaya saing.
6Ibid. Hal 237-247
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
32/46
29
6. Komunitas kreatif, yaitu sekumpulan individu yang memiliki kesamaan
visi dan bergerak atas kehendaknya sendiri, dari mulai menciptakan
pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, teknik dan taktik yang saling
berinteraksi hingga menumbuhkan inisiatif untuk membentuk proyek, dan
akhirnya menetas menjadi suatu entitas bisnis inovatif yang tahan banting
dan guncangan.
7. Arahan edukatif, arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana
mengembangkan insan-insan kreatif yang menghargai budaya dan sejarah.
8. Insentif, yaitu kemudahan-kemudahan atau tambahan penghasilan berupa
uang, barang, dan sebagainya yang di berikan untuk meningkatkan gairah
berusaha dan semangat bekerja. Insentif dapat diberikan oleh pemerintah
dalam beberapa kondisi, seperti dalam kondisi negative, positif,
berkembang dan kompetitif.
9. Iklim bisnis yang kondusif, merupaka situasi serta kondisi lingkungan
bisnis yang mendukung pertumbuhan industry kreatif.
J. Hakikat Pentingnya UMKM
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha
Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
33/46
30
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
`Adapun kriterianya sebagai berikut:
No
Uraian
Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
2 Usaha Kecil > 50 Juta-500 Juta > 300 Juta2,5 Milyar
3 Usaha Menengah > 500 Juta10
Milyar
> 2,5 Milyar-50 Milyar
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.
Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha
mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha
yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam
payung hukum berdasarkan undang-undang.
Selain berdasar Undang-undang tersebut, dari sudut pandang
perkembangannya Usaha Kecil Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam
beberapa kriteria Usaha Kecil Dan Menengah yaitu:
1. Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan
sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal
sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat
pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak
dan ekspor.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
34/46
31
4. Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi
Usaha Besar (UB).
Salah satu peranan UMKM yang paling krusial dalam pertumbuhan
e`konomi adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Karakternya yang
fleksibel dan cakap membuat UMKM dapat direkayasa untuk mengganti
lingkungan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan-perusahaan besar.
Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997, hampir 80% usaha besar
mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya.
Berbeda dengan UMKM yang tetap bertahan di dalam krisis dengan segala
keterbatasannya. UMKM berperan besar dalam mengurangi angka
pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan para pekerja yang menjadi
korban dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih melirik
sektor UMKM ini.
K. Kondisi UMKM di Indonesia
Usaha skala kecil di Indonesia adalah merupakan subyek diskusi dan
menjadi perhatian pemerintah karena perusahaan kecil tersebut menyebar
dimana-mana, dan dapat memberi kesempatan kerja yang potensial. Para ahli
ekonomi sudah lama menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu
karakteristik keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi. Industri kecil
menyumbang pembangunan dengan berbagai jalan, menciptakan kesempatan
kerja, untuk perluasan angakatan kerja agi urbanisasi, dan menyediakan
fleksibilitas kebutuhan serta inovasi dalam perekonomian secara keseluruhan.
Secara kuantitas, UMKM memang unggul, hal ini didasarkan pada
fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %) berbentuk
us`aha skala kecil dan menengah (UMKM). Namun secara jumlah omset dan
aset, apabila keseluruhan omset dan aset UMKM di Indonesia digabungkan,
belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa UMKM berada di sebagian besar
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
35/46
32
sektor usaha yang ada di Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh,
pengembangan sektor swasta, khususnya UMKM, perlu untuk dilakukan
mengingat sektor ini memiliki potensi untuk menjaga kestabilan
perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB,
mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui
perpajakan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah Propinsi Jawa Barat dengan Badan Pusat Statistik Propinsi
Jawa Barat tahun 2000, jumlah kelompok usaha kecil di Provinsi Jawa Barat
adalah 6.751.999 unit atau merupakan 99,89% dari keseluruhan jumlah
kelompok usaha yang ada. Penyebaran kelompok usaha kecil ini masih
didominasi oleh sektor pertanian dengan jumlah usaha/rumah tangga
sebanyak 4.094.672 unit atau 60,57% dari total keseluruhan usaha yang ada.
Sampai dengan tahun 2000, jumlah tenaga kerja yang terserap dalam usaha
kecil dari berbagai sektor ekonomi di Provinsi Jawa Barat berjumlah
10.557.448 tenaga kerja atau 84,60% dari total penyerapan tenaga kerja yang
ada di Jawa barat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penyerapan tenaga
kerja usaha kecil di Jawa Barat adalah yang terbesar dibandingkan dengan
tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha besar dan menengah.
Gambaran di atas nampaknya sudah cukup untuk menafikkan pikiran
bahwa UMKM adalah usaha yang tidak penting, hanya untuk orang-orang
tidak berpendidikan. Justru mungkin inilah saat bagi kita yang sudah
menyadari begitu dahsyatnya ketangguhan UMKM, untuk mulai memberikan
perhatian yang lebih serius di dalam sektor ini. Bila kita melihat UMKM yang
ada di Negara lain, salahsatunya adalah Korea Selatan yang berhasil
mengembangkan UKM. Negara ini mendefinisikan UKM sebagai usaha yang
jumlah tenaga kerjanya di bawah 300 orang dan jumlah assetnya kurang dari
US $ 60 juta.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
36/46
33
Saat ini keadaan UMKM di Indonesia semakin menurun, ini
dikarenakan kesalahan pengurusan dan kurangnya perhatian pemerintah.
Alasannya, pelaksanaan program pemberdayaan UMKM berikut anggarannya
yang sangat melimpah tiap tahun dinilai tidak efektif. Ini terbukti dari
kenyataan bahwa sektor UMKM yang mampu menyediakan 99,46% lapangan
pekerjaan baru, namun kontribusinya baru 43,42% dari seluruh nilai transaksi
perekonomian Indonesia setiap tahunnya. Peran UMKM nampak belum
begitu dirasakan, karena kurangnya kekuatan bersaing dengan produk-produk
luar negeri, dan juga masalah klasik yaitu permodalan. Kita harus melihat ini
sebagai masalah yang harus kita pecahkan bersama. Karena kita tidak ingin
selamanya terpuruk di dalam krisis yang sudah lebih dari 5 tahun melanda
negeri kita.
2.5Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi
Peng-implementasian sebuah program didalam sebuah organisasi
negara dapat dilihat dari hasil kerjanya apabila program tersebut telah berjalan
ataupun bisa dilihat agendanya atau tujuannya dalam beberapa tahun kedepan.
Apakah telah mengandung penggambaran program tersebut atau belum. Maka
sebagai langkah awal kami akan mencoba menganalisis tentang bagaimana
implementasi program ekonomi kreatif di era Presiden Jokowi didalam
nawacita (9 agenda prioritas) jokowi.
PROGRAM NAWACITA
1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
1.1.Politik luar negeri bebas-aktif.
1.2.Melindungi hak dan keselamatan warga negara Indonesia di luar
negeri, khususnya pekerja migran.
1.3.Kedaulatan maritim.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
37/46
34
1.4.Meningkatkan anggaran pertahanan 1,5 persen dari GDP dalam 5
tahun kedepan.
1.5.Mengembangkan industri pertahanan nasional.
1.6.Menjamin rasa aman warga negara dengan membangun Polri yang
profesional.
2. Kami akan membuat pemerintahan tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
2.1.Memulihkan kepercayaan publik melalui reformasi sistem kepartaian,
pemilu dan lembaga perwakilan.
2.2.Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan
pembangunan
2.3.Memperkuat kantor kepresidenan untuk menjalankan tugas-tugas
kepresidenan secara lebih efektif
2.4.Membangun transparansi tata kelola pemerintahan.
2.5.Menjalankan reformasi birokrasi.
2.6.Membuka partisipasi publik.
3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
3.1.Desentralisasi asimateris
3.2.Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur
Indonesia dan kawasan perbatasan.
3.3.Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat.
3.4.Implementasi Undang-Undang Desa.
4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
4.1.Membangun politik legislasi yang kuat : pemberantasan korupsi,
penegakan HAM, perlindungan lingkungan hidup dan reformasi
lembaga penegak hukum
4.2.Memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
38/46
35
4.3.Memberantas mafia peradilan.
4.4.Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar dan
penambangan liar.
4.5.Perberantasan narkoba dan psikotropika.
4.6.Pemberantasan tindak kejahatan perbankan dan pencucian uang.
4.7.Menjamin kepastian hukum dan kepemilikan tanah.
4.8.Melindungi anak, perempuan dan kelompok masyarakat marjinal.
4.9.Menghormati HAM dan penyelesaian secara berkeadilan terhadap
kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.
4.10. Membangun budaya hukum.
5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
5.1.Program Indonesia Pintar melalui wajib belajar 12 tahun bebas
pungutan.
5.2.Program kartu Indonesia Sehat melalui layanan kesehatan
masyarakat.
5.3.Program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera melalui
reformasi agraria 9 juta hektar untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah
susun bersubsidi dan jaminan sosial.
6.
Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
6.1.Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang sekurang-kurangnya
2.000 kilometer.
6.2.Membangun sekurang-kurangnya 10 pelabuhan baru dan merenovasi
yang lama.
6.3.Membangun sekurang-kurangnya 10 bandara baru dan merenovasi
yang lama.
6.4.Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru berikut
pengembangan untuk hunian buruhnya.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
39/46
36
6.5.Membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional di seluruh
Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.
6.6.Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan
bisnis menjadi maksimal 15 hari.
6.7.Membangun sejumlah Science and Tecnopark di kawasan politeknik
dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
7.1.Membangun kedaulatan pangan.
7.2.Mewujudkan kedaulatan energi.
7.3.Mewujudkan kedaulatan keuangan.
7.4.Mendirikan Bank Petani/ Nelayan dan UMKM termasuk gudang
dengan fasilitas pengolahan paska panen ditiap sentra produksi
tani/nelayan.
7.5.Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem
inovasi nasional.
8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa.
8.1.Membangun pendidikan kewarganegaraan.
8.2.Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan
nasional.
8.3.Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang
ditugaskan didaerah terpencil.
8.4.Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan
tinggi.
8.5.Memprioritaskan pembiayaan penelitian yang menunjang iptek.
9. Kami akan memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi social
Indonesia.
9.1.Memperkuat pendidikan Kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang
dialog antar warga/
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
40/46
37
9.2.Restorasi sosial untuk mengembalikan ruh kerukunan antar warga.
9.3.Membangun kembali gotong-royong sebagai modal sosial melalui
rekonstruksi sosial.
9.4.Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan
mengangkat kebudayaan lokal.
9.5.Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun
kemajemukan sebagai kekuatan budaya.
Dapat terlihat dari nawacita tersebut poin ke-6 di sebutkan Kami akan
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya. Dan poin ke-7.4. Mendirikan Bank Petani/ Nelayan dan
UMKM termasuk gudang dengan fasilitas pengolahan paska panen ditiap
sentra produksi tani/nelayan. Dari program tersebut tegambarkan bahwa
pemerintah mendukung bangsa agar mampu bersaing di kancah internasional
terutama dalam menghadapi MEA nanti. Adapun salah satunya yaitu ada di
poin 7.4 dengan mendirikan UMKM. Sesuai data di sub-bab sebelumnya
bahwa UMKM memberikan peluang kerja terbesar, membantu meningkatan
PDB, dan juga UMKM ini telah teruji pada masa orde baru tahan terhadap
krisis ekonomi.
Selain itu keseriusan presiden dalam ekonomi kreatif ini dapat dilihat
dari dibentuknya BEK oleh presiden yang dikutif dari salah satu media masa
Senin (26/01/2015), mantan Gubernur DKI dan wali kota Solo tersebut resmi
membentuk Badan Ekonomi Kreatif di Istana Negara. BEK merupakan
lembaga setingkat kementerian yang berada langsung di bawah Presiden.
Ayah kandung penyanyi Sherina, Triawan Munaf didapuk untuk mengepalai
badan strategis tersebut dengan mendapatkan hak keuangan serta fasilitas
lainnya setara dengan menteri. 7
7Mr Bambang, Bentuk Badan Ekonomi Kreatif untuk Lindungi Bisnis Online, Catatan hiruk pikukkehidupan, diakses dari :http://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-
kreatif.html,pada tanggal 09 November 2015, pkul 12.35 WIB
http://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.html7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
41/46
38
Sesuai Peraturan Presiden nomor 135/2014, sebelum Badan Ekonomi
Kreatif terbentuk, fungsi ekonomi kreatif masih dijalankan oleh Kementerian
Pariwisata (Kemenpar). Hal itu juga berlaku dengan anggaran ekonomi kreatif
yang tahun 2015 masih dialokasikan melalui Kemenpar dalam Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 yang
mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp360 miliar menjadi Rp1,5 triliun.
2.6Peluang Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam Meningkatkan
Ekonomi Melalui MEA
Ada 3 bidang utama yang menjadi fokus pada AEC 2015 yaitu Politik
dan Keamanan, Sosial Budaya, serta Ekonomi. Pada saat ini, pemerintah
Indonesia telah menyatakan kesiapannya terhadap dua bidang utama tujuan
dari ASEAN Community yaitu bidang Politik-Keamanan dan bidang Sosial
Budaya8. Lantas bagaimana dengan bidang lainnya yaitu masyarakat ekonomi
ASEAN atau sektor ekonomi yang menjadi salah satu fokus Masyarakat
ASEAN 2015? Hal tersebut perlu kita telaah. Kita ketahui pada pembahasan
sebelumnya disinggung tentang jantung ekonomi kreatif adalah industri
kreatif, yang artinya masyarakat dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif
terhadap produk-produknya agar meningkatkan kualitas produknya. Ekonomi
kreatif juga dibutuhkan agar negara tetap tumbuh dan berkembang serta
bertahan di masa yang akan datang. Karena kreatifitas itu tanpa batas,
sehingga kita bisa mengikuti perkembangan zaman dengan berkreatifitas.
8Suryanto, Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, RRI, diakses
dari:http://voi.rri.co.id/voi/post/berita/96494/fokus/kesiapan_indonesia_menghadapi_masyarakat_ekon
omi_asean_2015.html, pada tanggal 09 November 2015, pukul 12.40 WIB
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
42/46
39
Pilar-pilar model industri kreatif akan menghasilkan industry kreatif
yang berdiri kokoh dan berkesinambungan, penjelasan dari masing-masing
faktor penggerak dalam membentuk fondasi dan pilar indusri kreatif yang
kokoh adalah sebagai berikut9:
1. Kurikulum berorientasi kreatif dan pembentukan jiwa kewirausahaan,
yaitu kurikulum yang mampu untuk : a) membentuk individu yang
mampu menerima berbagai scenario tantangan, peluang dan berani
mengambil resiko. b) memfasilitasi intensifikasi skill, talenta, kreatifitas.
c) menyeimbangkan program yang bersifat hard science dengan soft
scince (seni dan ilmu social).
2. Kebebasan pers dan akademik, maksudnya kebebasan berpendapat dan
mengeluarkan pikiran di lingkungan masyarakat dan kampus.
3. Riset inovatif multidisiplin, yaitu sebuah riset yang bersifat market
friendly dan riset yang tidak hanya di dalam pasar mainstream, tetapi juga
diluar pasar mainstream, yang bersifat multidisipliner dan jelasnya
aplikasinya di masyarakat.
4. Lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga pendidikan dan pelatihan
dengan bidang studi kreatif yang cukup dengan sebaran yang merata di
seluruh wilayah Indonesia.
5. Pemasaran dan business matching, pemasaran meliputi aspek ekspansi
pasar dengan menggunakan konsep pencitraan dan komersialisasi serta
pengembangan produk dan jasa inovatif yang didukung dengan adanya
business matching antarpelaku bisnis yang solid dan tanggung dalam
mendukung pertumbuhan industry kreatif yang berdaya saing.
6. Komunitas kreatif, yaitu sekumpulan individu yang memiliki kesamaan
visi dan bergerak atas kehendaknya sendiri, dari mulai menciptakan
pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, teknik dan taktik yang saling
berinteraksi hingga menumbuhkan inisiatif untuk membentuk proyek, dan
9Mauled Moelyono, op. cit. Hal 237-247
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
43/46
40
akhirnya menetas menjadi suatu entitas bisnis inovatif yang tahan banting
dan guncangan.
7. Arahan edukatif, arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana
mengembangkan insan-insan kreatif yang menghargai budaya dan sejarah.
8. Insentif, yaitu kemudahan-kemudahan atau tambahan penghasilan berupa
uang, barang, dan sebagainya yang di berikan untuk meningkatkan gairah
berusaha dan semangat bekerja. Insentif dapat diberikan oleh pemerintah
dalam beberapa kondisi, seperti dalam kondisi negative, positif,
berkembang dan kompetitif.
9. Iklim bisnis yang kondusif, merupaka situasi serta kondisi lingkungan
bisnis yang mendukung pertumbuhan industry kreatif.
Selain itu juga kita ketahui bahwa Mohammad Hatta, bapak koperasi
Indonesia mencetuskan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia,
landasannya dalam, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 disebutkanperekonomian
disusun atas usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan. Disini dijelaskan
bahwa Indonesia menjadikan asas keluargaan sebagai fondasi dasar
perekonomiannya10, dan koperasi menggambarkan hal itu. itu artinya koperasi
sebagai penyangga utama perekonomian tanah air. Akan tetapi dilihat dari
capaian pertumbuhan, koperasi menyumbang 2% dari Produk Domestik bruto
(PDB) pada tahun 2014. Angka itu merupakan bukti riil bahwa koperasi
masih jauh dari harapan sebagai tulangpunggung perekonomian. Apalagi
jumlah koperasi mencapai 206.288 buah menunjukan adanya hal yang salah ,
dimana besarnya jumlah tidak sebanding dengan kontribusinya. Sebagai
komparasi adalah UMKM yang kontribusinya mencapai 60,34% dari PDB
(2015). Jumlah UMKM sebanyak 57,89 juta unit atau 99,99%. Artinya 96 dari
100 orang bekerjadi sektor UMKM. Hal ini menunjukan UMKM merupakan
penyangga utama atau soko guru perekonomian Indonesia.
10Ai Siti Farida, sistem ekonomi Indonesia, Bandung : CV Pustaka Setia, 2011
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
44/46
41
" Dengan pemberdayaan koperasi dan UMKM, ekonomi kita akan
semakin baik dan tumbuh," ujar Syarieffudin hasan (menteri koperasi dan
UMKM).11
Dari pemaparan diatas jelaslah bahwa apabila ekonomi kreatif
difokuskan terhadap pengembangan UMKM dapat menjadi peningkatan
perekonomian Indonesia secara signifikan.
11Lembaga Pemerintah, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja di Indonesia, Kementrian koperasi
dan usaha kecil dan menengah di Indonesia, diakses dari:http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1281:umkm-serap-97-persen-tenaga-kerja-di-indonesia&catid=50:bind-berita&Itemid=97, pada tanggal 09 November 2015,
pukul 12.45 WIB
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
45/46
42
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Ekonomi kreatif yang berfokus terhadap ekonomi kreatif, merupakan
salah satu solusi dalam memajukan perekonomian Indonesia. Karena dengan
adanya UMKM yang kreatif akan menciptakan produk-produk yang dapat di
pasarkan di dunia dan menambah perekonomian Indonesia. Karena UMKM
ini merupakan penyedia lapangan pekerjaan terbesar, dan memberikan banyak
kontribusi baik dari PDB dan yang lainnya sehingga UMKM merupakan soko
guru bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itu pembangunan UMKM ini
di kancah ASEAN akan menjadi feedback yang baik bagi Indonesia.
3.2
Saran
Diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memberikan kontribusi bagi
perekonomian Indonesia dalam menghadapi MEA dengan memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang UMKM berlandaskan pada ekonomi
kreatif.
7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad
46/46
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Jhingan. 2012. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Raja Grafindo Persada.
Depok.
Moelyono, Mauled. 2010.Menggerakkan Ekonomi Kreatif. Raja Wali Pers. Jakarta.
Sentosa, awan. 2013 .Perekonomian Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Siti Farida, Ai. 2011.sistem ekonomi Indonesia.CV Pustaka Setia. Bandung
Sumber Internet
______, Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi, dakwatuna, diakses dari :
http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-
ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRk
Afiff, Faisal. Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Padjajaran, diakses dari http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-
ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatif
Lembaga Pemerintah, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja di Indonesia,
Kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah di Indonesia, diakses
dari
:http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id
=1281:umkm-serap-97-persen-tenaga-kerja-di-Indonesia&catid=50:bind-
berita&Itemid=97
Suryanto, Kesiapan Indonesia dalam menghadapi M