Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam...

download Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghadapi MEA

of 46

Transcript of Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam...

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    1/46

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan

    Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

    Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Ekonomi Kreatif Berfokuspada UMKM sebagai

    Soko Guru Peningkatan Perekonomian Indonesia dalam Menghadapi MEA.

    Makalah ini kami buat dengan mengambil beberapa sumber referensi yang relevan. Kami

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

    dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada Ibu Dr. Rahayu Kusumadewi, S.E,.S.Ip,.M.Si.

    yang telah memberikan waktunya untuk kami dapat menyelesaikan makalah ini.

    Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

    Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

    membangun untuk penyusunan makalah ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

    harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

    Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

    Bandung, 10 November 2015

    Penulis

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    2/46

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

    DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

    1.1Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

    1.2Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

    1.3Tujuan ............................................................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

    2.1Sistem Ekonomi Indonesia .............................................................................................. 3

    A. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia ......................................................................... 3

    B. Tujuan Ekonomi Indonesia .......................................................................................... 5

    C. Masalah dan Hambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia .................................... 6

    2.2Evolusi Sistem Ekonomi di Indonesia ............................................................................ 8

    2.3Seperti apa pentingnya dan Tantangan MEA/EAC ................................................... 11

    2.4Ekonomi Kreatif............................................................................................................. 14

    A. Konsep Ekonomi Kreatif ............................................................................................ 14

    B. Perkembangan Ekonomi Kreatif............................................................................... 15

    C.

    Argumentasi Pengembangan Ekonomi Kreatif ....................................................... 16

    D. Ekonomi Kreatif Diarus Perkembangan Ekonomi Modern ................................... 17

    E. Perkembangan Ekonomi Kreatif Dan Dampaknya Terhadap

    Praktik-Praktik Ekonomi Dan Bisnis ....................................................................... 18

    F. Melacak Perkembangan Ekonomi Kreatif ............................................................... 21

    G. Ekonomi Kreatif Dan Pencitraan .............................................................................. 25

    H. Pengembangan Industri Kreatif Di Era Global ....................................................... 26

    I. Aktor Utama Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif .......................................... 27

    J. Hakikat UMKM .......................................................................................................... 29

    K. Kondisi UMKM di Indonesia ..................................................................................... 31

    2.5Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi ........................................................... 33

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    3/46

    iii

    2.6Peluang Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam Meningkatkan

    Ekonomi Melalui MEA................................................................................................. 38

    BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 42

    3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 42

    3.2 Saran ............................................................................................................................... 42

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 43

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    4/46

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang Masalah

    Indonesia merupakan negara berkembang. Untuk menuju negara maju,

    maka kesejahteraan masyarakatnya menjadi faktor penting tercapainya hal

    tersebut. Jika seperti itu, maka untuk mencapai kesejahteraan tersebut terdapat

    3 indek menurut IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yaitu kesehatan,

    pendidikan, dan ekonomi.

    Dari ketiga indeks tersebut yang menjadi permasalahan paling menarik

    adalah perekonomian. Karena ekonomi ini dapat mempengaruhi kesehatan

    dan pendidikan. Selain itu permasalahn ekonomi sangatlah kompleks,

    mengingat Indonesia ini sering jatuh bangun dalam perekonomian.

    Dengan adanya ASEAN Economic Community (AEC) atau yang lebih

    akrab dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia

    mempunyai peluang untuk meningkatan taraf ekonomi masyarakatnya.

    Namun selain itu MEA ini juga berpotensi sebagai ancaman bagi negara kita,

    hal ini akan terjadi jika kita masih menerapkan budaya konsumtif dan rendah

    daya saing.

    Maka dari itu dengan adanya ekonomi kreatif ini diharapkan

    masyarakat dapat memiliki daya saing. Terlebih bagi Usaha Mikro, Kecil dan

    Menengah (UMKM) sebagai soko guru pereonomian Indonesia. Mengapa

    UMKM dikatakan sebagai soko guru perekonomian, bukankah soko guru

    perekonomian Indonesia itu koperasi ? berhubungan dengan hal tersebut

    ekonomi kreatif memiliki banyak aspek didalamnya, akan tetapi kami

    memberikan suatu focus telaah terhadap ekonomi kreatif yang berfokus

    terhadap UMKM sebagai soko guru peningkatan perekonomian Indonesia

    dalam menghadapi MEA

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    5/46

    2

    1.2Rumusah Masalah

    1.

    Seperti Apa Sistem Ekonomi di Indonesia?

    2. Bagaimana Evolusi Sistem Ekonomi Indonesia?

    3. Tantangan dan Hambatan MEA / EAC ?

    4. Bagaimana Ekonomi Kreatif itu?

    5. Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi

    6. Seperti apa peluang ekonomi kreatif berfokus pada UMKM dalam

    meningkatkan ekonomi melalui MEA ?

    1.3Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini tidak lain untuk memaparkan apa

    yang menjadi pokok masalah yang tertera di Rumusan Masalah.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    6/46

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Sistem Ekonomi Indonesia

    A. Landasan Normatif Sistem Ekonomi Indonesia

    Secara normatif, landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah

    Pancasila dan UUD 1945.Dengan demikian, maka sistem ekonomi Indonesia

    adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Pancasila, yakni ;

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan

    materialistik);

    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau

    eksploitasi);

    3. Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, kekeluargaan, sosio-

    nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);

    4. Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat orang

    banyak);

    5.

    serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat

    yang utama bukan kemakmuran orang-seorang)

    Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem

    ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik tolak, proses, dan tujuan

    sekaligus.

    Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi

    Indonesia yang berdasar Pancasila dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal

    18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

    Pasal 33:

    Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas

    asas kekeluargaan

    Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang

    menguasai hajat hidup orng bnyak banyak dikuasai oleh Negara

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    7/46

    4

    Ayat 3 : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

    dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

    kemakmuran rakyat

    Pasal 33 UUD 1945 ayat (2) diatas menyatakan bahwa

    Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat

    hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

    Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak

    adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia , dan tersedia

    dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital atau tidaknya suatu

    barang dan jasa tertentu terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut

    dipengaruhi oleh dinamika, pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup,

    dan peningkatan permintaan. Barang yang sebelumnya tidak dikenal sama

    sekali, dan karenanya tidak dibutuhkan, sudah barang tentu tidak vital.Barang

    tersebut akan menjadi barang vial apabila orang menjadi biasa memakainya.

    Namun barang vital belum tentu merupakan barang yang menguasai hajat

    hidup orang banyak.

    Berdasar TAP MPRS XXIII/1966 ditetapkanlah butir-butir Demokrasi

    Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983,

    1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23

    dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang

    berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993

    butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945.

    Dalam GBHN 1988 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak

    disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD

    1945.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    8/46

    5

    Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral

    luhur yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai

    pemegang kedaulatan, rakyat sebagai umat yang dimuliakan Tuhan yang

    hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong menolong, dan

    bergotong royong. Indonesia adalah Negara yang termasuk menganut sistem

    ekonomi campuran yaitu menggabungkan antara sistem ekonomi kapitalis

    dengan liberal. Lebih tepatnya Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi

    yang perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang

    berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat

    dibawah pimpinan dan pengawasan pemerintan.

    B. Tujuan Sistem Ekonomi Indonesia

    Sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah dengan

    menggunakan sistem ekonomi Pancasila. Adapun yang ingin dicapai oleh

    sistem ekonomi Pancasila adalah kegiatan perekonomian, jaminan hidup

    rakyat Indonesia terlihat dan sesuai dengan demokrasi ekonomi yang

    berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    Sistem ekonomi Indonesia terlihat dari isi pembukaan dan batang

    tubuh yang terdapat dalam UUD 1945. Yang menjadi tujuan utama ekonomi

    Pancasila adalah kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia

    berdasarkan asas kekeluargaan seperti yang terdapat pada pasal 33 UUD 1945

    sebagai berikut :

    1. Perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan.

    Kegiatan perekonomian yang berdasarkan pada perinsip kekeluargaan

    tercantum pada pasal 33 ayat 1. Yang dimaksud asas kekeluargaan adalah

    kesadaran dan semangat bersama dalam mengerjakan sesuatu tanpa

    memikirkan kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kepentingan orang

    banyak.

    2. Cabang-cabang yang penting bagi kehidupan orang banyak di kuasai dan

    diatur oleh Negara.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    9/46

    6

    Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2. Cabang-cabang yang

    menguasai hajat hidup orang banyak beberapa diantaranya adalah PT Pos

    dan Giro, PT Telkom, PT Perkebunan, PT Pertanian, dll. Yang dimaksud

    dikuasai oleh Negara adalah pemerintah turut serta dalam penentuan

    perencanaan usaha yang dilakukan secara jelas dan terpadu sebelum

    dilaksanakannya usaha atau kegiatan. Pemerintah juga melakukan

    pengawasan yang ketat, agar perusahaan dapat melakukan kegiatan

    sebagaimana mestinya dan bisa mencapai tujuan yang maksimal untuk

    memenuhi kebutuhan yang banyak.

    3. Kekayaan alam yang ada didalamnya dikuasai Negara dan digunakan untuk

    kepentingan rakyat secara merata.

    Terdapat dalam UUD 1945 pasal 13 ayat 3. Bangsa Indonesia adalah

    bangsa yang memiliki kekayaan alam yang sangat banyak, mulai dari

    tanaman, hewan-hewan, hadil hutan, hasil laut, dll. Semua hasil alam harus

    di tertibkan pengolahannya hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian

    yang lain.

    Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem ekonomi pancasila adalah tugas

    seluruh rakyat Indonesia dan harus didukung oleh pemerintah. Peran serta

    pemerintah dalam sistem ekonomi pancasila agar kegiatan perekonomian

    dapat terkontrol dan terkendali walaupun pihak swasta berhak atas

    kepemilikan barang namun dalam pengawasan pemerintah.

    C. Hambatan dan Masalah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke

    empat di dunia dan merupakan penghasil pertanian keenam dunia dengan nilai

    keluaran sekitar 60 milyar dollar Amerika Serikat (2007). Indonesia

    merupakan produsen biji-bijian pangan terbesar kelima dan produsen buah-

    buahan terbesar kesepuluh di Dunia. Indonesia juga produsen beras ketiga

    didunia meskipun konsumen ketiga juga setelah China dan India. Selain itu

    Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah terbesar di Dunia, nomor

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    10/46

    7

    tiga untuk karet dan kakao, nomer empat untuk kopi dan nomor enam untuk

    teh. Demikian begitu besarnya bangsa Indonesia yang sudah dikaruniai

    kelimpahan kekayaan alam yang luar biasa telah memberikan kemakmuran

    bagi dunia. Indonesia merupakan tempat asal mula peradaban dunia (prof.

    Arysio : Brasil)

    Namun jika mencermati situasi ekonomi Indonesia saat ini bahkan

    masyarakat desa dari 67 tahun setelah merdeka maka yang tampak yaitu1;

    1.

    Ekonomi Indonesia menjadi pemasok bahan mentah seperti , migas,

    batubara, emas, CPO, Kakao, susu dan berbagai produk mentah lainnya

    bagi Pihak luar Negeri. Kekayaan tersebut berada di desa, tetapi dari

    jumlah 31 juta penduduk miskin Indonesia saat ini sebagian besar berada

    di Desa

    2. Ekonomi Indonesia masih menjadi pasaran bagi pabrik atau perusahaan

    pertanian, susu, air minum dan otomotif dari luar negeri. Dengan

    kekayaan yang dimiliki Indonesia harusnya Indonesia bisa menjadi

    pencipta atau pengkreasi ketimbang cuman jadi penikmat produk-produk

    luar Negeri

    3.

    Ekonomi Indonesia masih menjadi tempat pemutar kelebihan modal pihak

    luar negeri, baik melalui pasar modal, pasar uang, maupun utang luar

    negeri. Sampai saat ini Indonesia memiliki total utang mecapai sekitar Rp.

    2.000 triliun, dan terus bertambah tiap tahunnya.

    4. Bangsa Indonesia masih mengalami ketergantungan yang parah dalam hal

    penyusunan Undang-Undang terkait dengan Pengelolaan Ekonomi

    Nasional seperti Hal nya UU BUMN, UU Ketenagalistrikan, UU

    penanaman modal, UU sumber daya air, dan sebagainya pada pihak luar

    negeri. UU tersebut memberi keleluasaan bagi pihak luar negeri untuk

    mengelola kekayaan alam di Indonesia.

    1Awan Santosa, Perekonomian Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu,2013, Hal. 12.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    11/46

    8

    5. Indonesia masih penjadi pemasok tenaga kerja dengan Upah murah bagi

    perusahaan dan atau pihak-pihak Luar Negeri.

    Situasi-Siatuasi tersebut menunjukan betapa Indonesia belum bisa

    menjadi Tuan di Negeri sendiri, belum sanggup berdiri diatas kaki sendiri,

    dan belum lebih bermartabat serta penuh percaya dirinya, kenyataan yang ada

    saat ini sangatlah jauh dari cita-cita dan konstitusi yang diharapkan.

    Beberapa penyebab lemahnya perekonomian yaitu terkait dengan

    kebijakan untuk memperkuat daya saing yang masih kurang, diantaranya daya

    saing SDM dan daya saing produk-produk nasional. Padahal pasar bebas

    ASEAN akan mulai berlaku tahun ini. Jika ingin tetap bisa bersaing,

    Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama

    kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. sebagaimana

    dilansir World Economic Forumdalam Global Competitiveness Report2014-

    2015, Tahun ini, indeks daya saing global (Global Competitiveness

    Index/GCI)2Indonesia masih berada di peringkat 34 dari 144 negara, Di level

    ASEAN sendiri, peringkat Indonesia ini masih kalah dengan tiga negara

    tetangga, yaitu Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat

    20, dan Thailand yang berada di peringkat ke-31.

    2.2Evolusi Sistem Ekonomi Indonesia

    Selama periode 1950-an, struktur ekonomi Indonesia masing

    merupakan peninggalan kolonialisasi. Sektor formal/modern sepert

    pertambangan, distribusi, transpormasi, bank dan pertanian komersial, yang

    mempunyai kontribusi lebih besar dari pada sector informal/tradisional

    terhadap output nasional atau PDB yang didominasi oleh perusahaan-

    perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor.

    Namun Pada tahun 1966 pemerintah mulai tertuju pada kesejahteraan

    masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan social ditanah air. Saat itu

    2______, Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi, dakwatuna, diakses dari :http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-

    jk/#ixzz3qx4IdJRk,pada tanggal 09 November 2015, pukul 12.30 WIB

    http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRkhttp://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRk
  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    12/46

    9

    pemerintah Orde Baru menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan

    menjauhi pengaruh idiologi komunis. Indonesia menjadi anggota PBB dan

    lembaga-lembaga dunia lainnya seperti Bank Dunia dan IMF (Tambunan,

    2006b).

    Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih

    dahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social dan

    politik serta rehabilitas ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan

    tersebut terutama adalah untuk menekan kembali inflasi, mengurangi deficit

    keuangan pemerintah dan menghidupkan kembali kegiatan produksi,

    termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada masa orde lama.

    Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana

    pembangunan lima tahun (Repelita) secara bertahap dengan target-target yang

    jelas.

    Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang

    diinginkan oleh rakyat Indonesia.Setelah begitu sulit melalui masa penuh

    tantangan.Dan pada akhirnya para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan

    sistem ekonomi pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945.Kegiatan

    ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan

    sistem ekonomi pancasila. Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde

    baru yang ditujukan untuk :

    1. Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem

    perekonomian yang lama.

    2. Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat

    tinggi.

    Berdasarkan pada sumber yang dapat dipercaya tercatat bahwa:

    Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %

    Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %

    Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %

    Tingkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    13/46

    10

    Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima

    tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969.

    Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah

    peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai

    berikut:

    a. Memerangi inflasi

    b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras

    c.

    Merehabilitasi prasarana perekonomian

    d. Meningkatkan ekspor

    e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja

    f. Mengundang kembali investor asing

    Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945-1965,

    semua tokoh negara sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali

    menempatkan sistem ekonomi Indonesia pada nilai-nilai yang telah tersirat

    dalam UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem

    ekonomi Pancasila kembali menjadi acuan bagi pelaksanaan ekonomi

    selanjutnya.

    Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi dan perbaikan

    hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Pada

    tahun 1966 ini pemerintah mulai tertuju pada kesejahteraan masyarakat lewat

    pembangunan ekonomi dan social ditanah air. Saat itu pemerintah Orde Baru

    menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan menjauhi pengaruh idiologi

    komunis. Indonesia menjadi anggota PBB dan lembaga-lembaga dunia

    lainnya seperti Bank Dunia dan IMF (Tambunan, 2006b).

    Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih

    dahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social dan

    politik serta rehabilitas ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan

    tersebut terutama adalah untuk menekan kembali inflasi, mengurangi deficit

    keuangan pemerintah dan menghidupkan kembali kegiatan produksi,

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    14/46

    11

    termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada masa orde lama.

    Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana

    pembangunan lima tahun (Repelita) secara bertahap dengan target-target yang

    jelas.

    Namun terjadi ketidakstabilan politik di Indonesia sehingga mengubah

    pemikiran-pemikiran sosialis ke semi kapitalis sehingga munculnya

    kesenjangan ekonomi di Indonesia.

    Sampai pada masa pemerintahan Presiden Wahid, masyarakat umum

    dan kalangan pengusaha dan investor, termasuk investor asing menaruh

    pengharapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan Gus Dur untuk

    membangun kembali perekonomian Nasional dan menuntaskan semua

    permasalahan yang ada didalam negeri warisan Orde Baru yaitu KKN.

    Namun sayangnya pada masa pemerintahan ini pun terjadi ekonomi

    yang tidak stabil karena adanya permasalahan KKN yang semakin

    berkepanjangan.

    ada pemerintahan Megawati terjadi nilai rupiah yang meningkat cukup

    signifikan. Namun pada masa itu terdapat perbaikan pada laju pertumbuhan

    PDB, adanya kinerja ekspor yang baik tapi terjadi penurunan pada neraca

    perdagangan.

    Pada masa Susilo Bambang Yudhoyono, dengan target 5 tahun

    kedepan dalam memperbaiki ekonomi ternyata terjadi kenaikan BBM di pasar

    internasional dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

    2.3Seperti apa pentingnya, dan tantangan MEA

    Indonesia dihadapkan dengan sebuah tantangan yang besar di tahun

    2015 mendatang yaitu MEA 2015. MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) atau

    AEC (Asean Economic Community) adalah bentuk integrasi ekonomi

    ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. Tujuan

    dibentuknya "Komunitas Ekonomi ASEAN" tidak lain untuk meningkatkan

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    15/46

    12

    stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN. Membentuk kawasan ekonomi

    antar negara ASEAN yang kuat. Dengan diimplementasikannya MEA 2015,

    Indonesia mempunyai 2 pilihan dalam drama ini, menjadi aktor utama atau

    malah menjadi penonton di negeri sendiri. Dengan kata lain, MEA 2015 bisa

    mendatangkan keuntungan yang besar bagi Indonesia. Namun, juga dapat

    menimbulkan kerugian yang besar pula. Keuntungan yang didapatkan

    Indonesia adalah para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan lebih

    mudah menjual barang-barang produksinya ke negara-negara di ASEAN.

    Liberalisasi perdangangan barang di ASEAN ini menyebabkan berkurangnya

    biaya transportasi dan biaya telekomunikasi para UMKM dengan konsumen.

    Selain itu, daya saing yang ketat juga akan mewarnai MEA 2015 seperti yang

    dilansir dari Ketua Pembina ASEAN Competition Institute (ACI), Soy Martua

    Pardede. Beliau menilai persaingan di pasar bebas ASEAN akan sangat ketat

    dan tidak ditemui di regional lainnya semisal Eropa atau Amerika. Sehingga,

    mutlak untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Dalam rangka

    MEA 2015 ini, berbagai kerja sama regional untuk meningkatkan

    infrastruktur ( pipa gas, teknologi informasi ) maupun dari sisi pembiayaan

    menjadi agenda. Kesempatan tersebut membuka peluang bagi perbaikan iklim

    investasi Indonesia. Terutama dalam melancarkan program infrastruktur

    domestik. Seperti koin yang memiliki 2 sisi, Indonesia juga dihadapkan

    dengan kerugian-kerugian dari MEA 2015 jika persiapan mengahadapi pasar

    bebas ini tidak matang. Hal yang paling ditakutkan adalah kesamaan produk

    Indonesia dengan negara lain. Kurangnya standardisasi dan seritifikasi produk

    di dalam negeri akan menciptakan peluang bagi produk impor untuk

    menggempur perdagangan di Indonesia. Standardisasi dan sertifikasi produk

    merupakan hal yang penting guna mencegah kesamaan produk Indonesia

    dengan negara lain. Dalam MEA 2015 mendatang, tempe orek makanan asli

    Indonesia terancam akan diambil alih negara lain seperti Thailand. Pasalnya

    dalam pembuatan tempe belum mendapat sertifikasi dan stadardisasi. "Nanti

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    16/46

    13

    produksi tempe yang 99 persen di UKM kita kan mereka (Thailand) bisa

    serang dari sisi higienisnya di pertanyakan orang. Sekarang banyak investor

    minta studi perusahaan tempe karena masih belum bersih, buatnya saja di

    injak injak," cetus Ekonom, Hendri Saparini. Sudah cukup budaya yang

    diklaim oleh negara tetangga, jangan sampai makanan pun di akui lagi oleh

    negara seberang. Kerugian lain yang akan dihadapi adalah terancamnya daya

    saing tenaga kerja Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang kurang terdidik di

    Indonesia masih tinggi yakni mereka yang berpendidikan di bawah SD dan

    SMP mencapai 68,27 persen atau 74.873.270 jiwa dari jumlah penduduk yang

    bekerja sekitar 110.808.154 jiwa. 80 persen pengangguran Indonesia hanya

    lulusan SMP dan SD. Jika dibandingkan dengan pengangguran negara

    tetangga, 80 persen pengangguran Singapura dan Malaysia adalah lulusan

    perguruan tinggi dan SMA. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa saja tenaga

    kerja negara tetangga mengambil alih lapangan kerja di Indonesia. Cukup

    sudah Indonesia mengimpor beras dari negara lain, padahal Indonesia

    merupakan negara agraris yang memiliki bahan-bahan pokok yang melimpah.

    Jangan sampai, tenaga kerja pun diimpor dari negara-negara tetangga. Dapat

    disimpulkan bahwa MEA 2015 bisa mendatangkan keuntungan bagi

    Indonesia. Namun, jika tidak disiapkan dengan matang, MEA 2015 akan

    menjadi boomerang bagi Indonesia. Keuntungan atau kerugiankah yang akan

    dialami oleh Indonesia akan ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat

    Indonesia sendiri. Pemerintah harus segera berbenah diri dalam menghadapi

    MEA 2015 ini agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

    Kebijakan pemerintah dalam standardisasi dan sertifikasi produk,

    peningkatakan mutu tenaga kerja merupakan persiapan-persiapan yang harus

    dilakukan agar Indonesia tidak mengalami kerugian yang besar di MEA 2015

    mendatang. Pemerintah yang akan memegang kunci kesuksesan MEA 2015

    ini untuk Indonesia. Dengan dilantiknya presiden baru untuk 5 tahun

    mendatang, kesuksesan MEA 2015 ini akan dibuktikan. Kita bisa melihat

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    17/46

    14

    apakah janji janji manis mereka sekadar di bibir saja atau direalisasikan secara

    nyata.

    2.4Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam menghadapi MEA

    A. Konsep Ekonomi Kreatif

    Ekonomi kreatif sendiri didefinisikan dalam beberapa poin berikut:

    Ekonomi Kreatif adalah konsep yang berkembang berdasarkan aset

    kreatif yang berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi.

    Ekonomi kreatif mampu meningkatkan pemasukan bagi masyarakat,

    menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai ekonomi yang berasal dari

    kegiatan ekspor yang dalam waktu bersamaan juga membantu

    mempromosikan keragaman sosial-budaya serta mengembangkan

    sumber daya manusia.

    Kemudian Ekonomi Kreatif juga mampu menguatkan aspek-aspek

    ekonomi, kebudayaan dan sosial yang mampu berinteraksi baik

    dengan teknologi, kegiatan intelektual serta tujuan pariwisata.

    Ekonomi kreatif merupakan aktivitas ekonomi berbasis ilmu

    pengetahuan (knowledge-based economy) dengan dimensi

    pengembangan hubungan lintas sektoral baik di level makro maupun

    mikro di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

    Di jantung ekonomi kreatif terdapat industri kreatif. Definisi industri

    kreatif di Indonesia seperti yang tertulis dalam Buku Rencana

    Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 yang

    dikeluarkan Kementerian Perdagangan RI (2008)3 sebagai berikut:

    Industri kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,

    ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan

    serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya

    kreasi dan daya cipta individu tersebut.

    3Faisal Afiff,Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran,diakses darihttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-

    ekonomi-kreatif,pada tanggal 09 November 2015, pukul 15.30 WIB

    http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatifhttp://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatif
  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    18/46

    15

    Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep

    Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru

    yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan

    stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor

    produksi utama dalam kegiatan ekonominya

    B. Perkembangan Ekonomi Kreatif

    Perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis saat ini telah

    mengalami pergeseran paradigma , yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya

    ke paradigma ekonomi berbasis pengetahuan atau kreativitas. Alvin Toffler

    (1980)4dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi

    kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi

    pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang

    ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang

    merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan

    gagasan kreatif

    Pergeseran tersebut terjadi karena paradigma ekonomi berbasis sumber

    daya yang selama ini dipandang cukup efektif dalam mengakselarasi

    pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis dianggap telah gagal

    mengadaptasi dan mengakomodasi berbagai perubahan lingkungan bisnis. Hal

    ini terbukti, hanya pada kelompok perusahaan yang peduli terhadap

    peningkatan kapasitas aset nir fisiknyalah yang memiliki peluang untuk

    berinovasi dan mampu bertahap menghadapi gejolak perubahan lingkungan

    bisnisnya, dan disanalah peran ekonomi kreatif itu akan diuji.

    4Ibid

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    19/46

    16

    C. Argumentasi Pengembangan Ekonomi Kreatif

    Pada awal 1998, ketika krisis ekonomi sedang berlangsung, kinerja

    ekonomi Indonesia benar-benar terpuruk dengan tingkat pertumbuhan yang

    negatif (lihat gambar 3.2).5 Pasca krisis ekonomi, kesehatan ekonomi

    Indonesia sudah mulai pulih. Namun belum lama berselang terjadi dampak

    krisis keungan global pada tahun 2008, yang menyebabkan gejala sebagai

    berikut:

    1.

    Perlambatan ekonomi dunia yang dibarengi dengan ketidak pastian yang

    tinggi.

    2. Kejulak pasar keungan global masih terus berlanjut dan telah merambat

    kebeberapa kenegara berkembang.

    3. Peningkatan capital outflow semakin menekan kinerja pasar keungan

    domestic.

    4. Capital outflow masih terus berlangsung dari Sertifikat Bank Indonesia

    (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN), saham pembelian mencatat

    pembelian data asing cukup besar.

    5. Perilaku flight to quality termasuk konpersi portfolio rupiah ke dollar dan

    outflow asing mengakibatkan nilai tukar melemah tajam.

    Dampak krisis keungan tersebut pemerintah Indonesia bersama-sama

    dengan pihak BI dan para pihak mitra kerja telah mengambil langkah-langkah

    konkret, proaktif dan antisipatif guna menjaga agar stabilitas ekonomi

    domestic dan keberlanjutan pembangunan dapat dipertahankan. Setelah

    berhasil meredam dampak krisis keuangan global terhadap ekonomi domestic

    Indonesia, terciptalah rasa optimism dan kepercayaan masyarakat. Sehingga

    mempunyai modal intelektual serta unsur lain seperti kreatifitas dan inovasi.

    5Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif, Jakarta: Raja Wali Pers, 2010.hlm 101

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    20/46

    17

    Jelas bahwa dalam membangun perekonomian, terutama dalam

    kondisi krisis sepeti saat ini, tidak cukup hanya dengan mengandalkan asset

    fisik semata, melainkan perlunya mengembangkan dan memadukan dengan

    asset nir-fisik berupa modal social, modal intelektual serta unsur-unsur lain

    seperti kreativitas dan inovasi

    D. Ekonomi Kreatf Diarus Perkembangan Ekonomi Modern

    Sejak awal kemunculannya, ekonomi kreatif diyakini dapat

    mempercepat kemajuan pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis.

    Kemudian ada beberapa kunci untuk mencapai keberhasilan pembangunan

    ekonomi dan pengembangan bisnis yaitu sebagai berikut :

    1. investasi jangka panjang pada pendidikan;

    2. modernisasi infrastruktur informasi;

    3. peningkatan infrastruktur untuk pengembangan kreatifitas dan kapabilitas

    inovasi; dan

    4. penciptaan ekonomi yang kondusif untuk mendorong transaksi pasar yang

    lebih aktraktif tetapi efisien.

    Dalam banyak hal, keberadaan ekonomi kreatif telah mampu

    memadukan pembangunan ekonomi dan bisnis serta mendorong percepatan

    globalisasi ekonomi. Terkait globalisasi ekonomi ini, banyak pihak,

    khususnya masyarakat ekonomi dinegara-negara maju, berupaya

    menyakinkan masyarakaat dunia tentang pentingnya melakukan liberalisasi

    investasi dan perdagangan.

    Dengan kata lain, ada upaya sistematis dari negara-negara maju untuk

    mengalihkan beban biaya lingkungan kenegara sedang berkembang, dengan

    tetap berupaya mempertahankan dominasi kekuasaan bisnisnya dinegara-

    negara sedang berkembang. Sementara itu, mereka dengan leluasa

    mengembangkan industri yang padat pengetahuan dan kreatifitas dinegerinya

    sendiri.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    21/46

    18

    Kemunculan ekonomi kreatif pada era sekarang ini, disatu sisi dilatar

    belakangi oleh keberadaan pelanggan yang semakin cerdas dengan variasi

    kebutuhannya yang berubah dengan cepat dan berkembang menjadi sangat

    kompleks, sedangkan disisi lain dilatar belakangi oleh berbagai perbatasan

    ekonomi informasi yang hanya mengandalkan kemajuan penerapan IPTEK,

    khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

    Sekarang, pergeseran orientasi ekonomi telah memasuki gelombang

    keempat atau orbit ekonomi kreatif, berarti orbit ekonomi lainnya telah

    berhenti. Untuk melangkah kedepaan mejawab tantangan-tantangan itu, kita

    perlu mencermati kembali secara seksama bahwa keempat gelombang

    peradaban kehidupan ekonomi tersebut semua masih berlangsung di

    Indonesia, sehingga Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan spesifik.

    Agar Indonesia mampu berperan aktif dalam ekonomi kreatif seperti itu, maka

    diperlukan sebuah model perencanaan perkembangan industri kreatif yang

    komprehensif dan fleksibel serta unik dan spesifik.

    E. Perkembangan Ekonomi Kreatif Dan Dampaknya Terhadap Praktik-

    Praktik Ekonomi Dan Bisnis

    Hampir semua aktivitas ekonomi, betapapun aktivitas itu sangat

    tradisional, pada hakikatnya mengandung elemen ilmu pengetahuan.

    Aktivitas-aktivitas itu akan menjadi lebih signifikan dalam perbedaan kinerja

    dan produktivitasnya ketika menggunakan teknologi modern. Dalam hal ini,

    aktivitas ekonomi yang kinerja dan produktivitasnya lebih tinggi, tentu di

    dalam prosesnya telah menjadi perpaduan yang sinergis antara ilmu

    pengetahuan dan teknologi modern.

    Sebagai contoh, pada aktivitas pertanian tradisional diketahui

    memerlukan pengetahuan tentang bagaimana bercocok tanam yang benar,

    pengetahuan tentang iklim, dan berbagai pengetahuan lain yang berkaitan

    dengan komoditas yang dibudidayakan. Hasil yang diperoleh dari aktivitas

    petanian ini secara signifikan akan berbeda kinerja dan produktivitasnya jika

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    22/46

    19

    dibandingkan dengan aktivitas yang sama, tetapi telah memasukkan unsur

    teknologi modern di dalamnya. Selain kuantitas produksi yang meningkatkan

    juga kualitasnya jauh lebih baik sehingga menghasilkan nilai tambah ekonomi

    yang jauh lebih besar dibandingkan dengan aktivitas pertanian yang

    tradisional.

    Dari perspektif ekonomi neo-klasik, pada kasus diatas yang namanya

    asset fisik seperti modal fisik dan tenaga kerja (buruh) dipandang sebagai

    masukan atau faktor produksi utama dalam sistem produksi. Sementara, asset

    nir fisik seperti modal intelektual dan modal sosial dianggap sebagai faktor

    eksogen yang berada diluar sistem produksi. Kelompok ekonom neo-klasik

    ketika itu belum memberikan perhatian pada aset nir fisik, mereka lebih

    menyakini bahwa, semakin besar jumlah tenaga kerja dan modal fisik yang

    digunakan dalam aktivitas pertanian tersebut, akan semakin besar pula output

    pertanian yang dihasilkan. Pandangan semacam ini ternyata tidak bisa berlaku

    umum, sebab aktivitas pertanian dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat

    lebih banyak dibanding dengan aktivitas pertanian yang mempergunakan

    jumlah tenaga kerja lebih sedikit akan tetapi mempergunakan teknologi dan

    manajemen modern, ternyata hasil produksi yang dicapai lebih rendah.

    Mengapa hal ini terjadi? Ternyata, selain tenaga kerja dan modal fisik,

    terdapat faktor kemajuan teknologi dan keunggulan manajemen yang

    berperann lebih dominan dalam menghasilkan produksi pertanian.

    Hal ini telah dibuktikan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Dale

    Jorgenson et al. (1987) di Amerika Serikat selama kurun waktu 1948-1979,

    bahwa pertumbuhan ekomoni AS sekitar 46% disumbangkan oleh

    pembentukan modal (capital formation), 31% disumbangkan oleh

    pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia, dan 24% disebabkan oleh

    kemajuan teknologi. Meskipun manusia memegang peranan penting dalam

    pertumbuhan tenaga kerja, namun para ahli ekonomi, politik, dan sosial

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    23/46

    20

    bahkan para ahli keteknikan lebih menaruh priotitas pada faktor modal fisik

    dan kemajuan teknologi.

    Dalam perkembangan selanjutnya, modal manusia menjadi fokus

    perhatian sejalan dengan perkembangan ilmu ekonomi pembangunan dan

    sosiologi. Para ahli kedua bidang tersebut sepakat bahwa modal manusia

    memiliki peran yang lebih nyata, bahkan lebih penting daripada peran faktor

    teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal manusia tersebut

    tidak hanya menyangkut kuantitas. Suatu bangsa akan dapat mewujudkan

    kemajuan teknologi, termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal

    fisik seperti bangunan dan peralatan mesin-mesin hanya jika negara itu

    memiliki modal manusia yang kuat dan bermutu. Lalu, apa ukuran yang

    menentukan mutu modal manusia itu ?

    Dalam hal ini, ada berbagai aspek yang dapat menjelaskan mutu modal

    manusia seperti derajat kesehatan, pendidikan, kebebasan berbicara, dan lain

    sebagainya. Di antara berbagai aspek ini, pendidikan dianggap memiliki

    peranan paling penting dalam menentukan mutu modal manusia. Melalui

    pendidikan, manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan, dan dengan

    pengetahuannya manusia dapat membangun keberadaan hidupnya dengan

    baik.

    Implikasinya, semakin tinggi tingkat pendidikan, hidup manusia akan

    semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara umum,

    semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi pula tingkat

    pertumbuhan dan kesejahteraan.

    Beberapa teori yang berusaha menjelaskan hubungan pendidikan

    dengan pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah teori modal manusia

    menjelaskan proses dimana pendidikan memiliki pengaruh positif pada

    pertumbuhan ekonomi. Argument yang mendasari teori ini adalah bahwa

    manusia yang berpendidikan lebih tinggi, yang diukur dengan lamanya waktu

    sekolah, akan memiliki pekerjaan dan upah yang lebih baik disbanding yang

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    24/46

    21

    berpendidikan lebih produktivitas, maka semakin banyak orang berpendidikan

    tinggi akan semakin tinggi pula produktivitasnya, sehingga ekonomi nasional

    juga akan bertumbuh lebih tinggi lain. Teori ini mendapat kritik tajam.

    Argumen yang disampaikan adalah bahwa tingkat pendidikan tidak selalu

    sesuai dengan kualitas pekerjaan, sehingga orang yang berpendididkan tinggi

    atau rendah tidak berbeda produktivitasnya dalam mengenai pekerjaan yang

    sama. Kemudian perlu ditekankan disini bahwa dalam ekonomi modern

    seperti sekarang ini, angkatan kerja yang berkeahlian tinggi tidak begitu

    dibutuhkan lagi karena perkembangan teknologi yang sangat cepat dan proses

    produksi yang semakin dapat disederhanakan.

    Dengan demikian, meskipun orang berpendidikan rendah tetapi karena

    mendapat pelatihan (yang memerlukan waktu yang jauh lebih pendek dan

    sifatnya non formal) akan memiliki produktivitas relative sama dengan orang

    berpendidikan tinggi dan formal. Argumen ini dikenal dengan teori alokasi

    atau persaingan status.

    F. Melacak Perkembangan Ekonomi Kreatif

    Howard Garden, penulis buku yang popular dengan teori kecerdasan

    majemuk (Multiple Intellegence), dalam bukunya yang terbaru, yaitu Five

    Minds of The Future, menyatakan bahwa terdapat lima pola pikir utama yang

    diperlukan dimasa yang akan datang, yaitu :

    1. Pola piker disipliner (The Disciplinary Mind), yaitu pola piker yang

    dipelajari dibangku sekolah. Dahulu yang dianggap sebagai disiplin ilmu

    adalah ilmu-ilmu seperti sains, matematika, dan sejarah. Saat ini, sekolah-

    sekolah harus mengajarkan paling tidak satu bidang seni secara serius

    seperti halnya disiplin ilmulainnya.

    2. Pola pikir mensintesiskan, yaitu kemampuan menggabungkan ide-ide dari

    berbagai disiplin ilmu atau menyatukannya ke dalam satu kesatuan dan

    kemampuan menyampaikan hasil integrasi itu kepada orang banyak. Pola

    pikir mensintesiskan melatih kesadaran untuk berpikir luas dan fleksibel,

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    25/46

    22

    mau menerima sudut pandang dari multidisiplin. Dalam konteks luas,

    dengan semakin banyaknya orang seperti ini dalam suatu komunitas, maka

    komunitas itu akan menjadi semakin produktif dan semakin kreatif. Dalam

    konteks bisnis, ide-ide baru tersebut akan lebih mudah diterima oleh

    konsumen. Dalam hal memperkenalkan produk atau jasa baru, strategi

    komunikasi dan pencitraan yang diperkuat dengan kemampuan

    mensintesiskan akan meningkatkan kesuksesan dipasar.

    3.

    Pola pikir kreasi, yaitu kemampuan untuk menemukan dan

    mengungkapkan jawaban dari suatu masalah atau fenomena yang

    ditemuinya. Dalam konteks desain, proses kreasi selalu diawali dengan

    pengumpulan masalah yang ada harus dipecahkan. Di akhir proses, akan

    dihasilkan desain-desain baru yang tidak lain adalah hasil pemecahan

    suatu masalah. Tentu saja agar hasil maksimal, proses kreasi harus

    dibekali dengan bakat yang cukup. Dalam konteks bisnis, kemampuan ini

    bisa menggerakkan perusahaan-perusahaan untuk lebih proaktif, tidak

    hanya mengikuti trend, tetapi justru menciptakan trend.

    4. Pola pikir penghargaan, yaitu kesadaran untuk mengapresiasi perbedaan

    diantara kelompok-kelompok manusia. Pola pikir seperti ini sangat

    dibutuhkan dalam menciptakan keharmonisan dalam lingkungan

    organisasi.

    5. Pola pikir etis, yaitu kesadaran untuk memiliki tanggung jawab moral

    yang tinggi baik sebagai seorang pekerja maupun sebagai warga negara.

    Dalam konteks perubahan iklim dunia, penanaman nilai-nilai etika

    terhadap lingkungan dapat mendorong terciptanya produk yang ramah

    lingkungan. Dalam konteks pekerjaan, ia akan menjadi seorang yang

    produktif dalam menghasilkan terobosan-terobosan baru dan ia merasa

    malu bila ia meniru produk orang lain secara terus terang.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    26/46

    23

    Pola pikir diatas tentu yang merupakan pola pikir kreatif yang sangat

    diperlukan untuk tetap tumbuh dan berkembang serta bertahan di masa yang

    akan datang.

    Thomas L. Friedman (2005) dalam pembahasan The New Middlers

    (maksunya adalah orang-orang generasi baru yang mampu membuat dunia

    menjai sangat dekat/flat) meyebut tujuh kemampuan wajib yang harus

    disiapkan oleh orang-orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun

    pekerjaan itu, yakni kemampuan:

    1. berkolaborasi dan mengorkestrasi;

    2. menjabarkan suatu konteks;

    3. mensintesiskan segala sesuatu;

    4. menciptakan nilai tambah;

    5. mengadaptasi terhadap lingkungan baru;

    6. kesadaran yang tinggi terhadap fungsi kelestarian alam; dan

    7. kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal.

    Agar ekonomi kreatif itu dapat hidup dan bertumbuh kembang maka

    kuncinya adalah harus ada kreativitas, dimana esensi dari kreativitas itu

    adalah gagasan. Lalu, seperti apakah gagasan yang dimaksud? Tidak lain

    adalah gagasan yang orisinil dan dapat diproteksi oleh Hak Kekayaan

    Intelektual (HAKI), seperti misalnya periset mikro biologi yang meneliti

    varietas unggu kakao yang belum pernah diciptakan sebelumnya atau

    menciptakan lagu-lagu daerah yang memiliki nilai dan unsur-unsur seni yang

    tinggi.

    Yang menarik dari diskusi ini adalah adanya pertanyaan tentang apa

    yang baru dari ekonomi kreatif itu? Yang baru adalah keterhubungan atau

    menyatukan makna ekonomi dan makna kreatif yang kemudian menghasilkan

    penciptaan nilai ekonomi tinggi dan lapangan kerja baru melalui proteksi

    HAKI.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    27/46

    24

    Implementasi konsep ekonomi kreatif dalam aksi pengembangan

    industri kreatif dibeberapa negara, ternyata industri ini memainkan peran yang

    signifikan. Misalnya Inggris yang dikenal sebagai pelopor dalam

    pengembangan ekonomi kreatif, industri kreatifnya tumbuh rata-rata 9% per

    tahun jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonominya yang hanya sekitar 3%.

    Sektor industri kreatif ini kontribusinya terhadap pendapatan nasional

    mencapai 8,2% atau U$ 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar

    setelah finansial yang melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta

    migas. Sektor ekonomi kreatif ini memberikan kontribusi bagi penciptaan

    lapangan kerja baru sampai sebesar 30% (Richard Florida & Irene Tinagli,

    2004).

    Dikorea Selatan, sejak tahun 2005 sumbangan industri kreatif melebihi

    industri manufaktur. Demikian halnya di Singapura dan Amerika Serikat,

    sumbangan industri kreatif mencapai 5% terhadap PDB. Khusus untuk

    Amerika Serikat, saat itu tercatat sebanyak 40 juta penduduknya bekerja di

    sektor industri kreatif.

    Berkembangnya industri kreatif khususnya di Amerika Serikat dan

    Inggris berdampak besar terhadap ekonomi di negara-negara lain khususnya

    negara-negara Asia, berupa kegiatan subkontrak. Dalam hal ini pasar global

    untuk subkontrak SDM kreatif belum dirasakan penuh oleh pekerja-pekerja

    kreatif di Indonesia. Kendala yang dihadapi SDM kreatif Indonesia saat ini

    adalah:

    1. SDM kreatif berbasis artistik belum memahami konteks kreativitas di era

    industri kreatif secara menyeluruh sehingga masyarakat melihat dunia

    artistik sebagai dunia yang ekslusif;

    2. SDM berbasis non-artistik (sains dan teknologi) terlalu mikroskopis dalam

    melihat keprofesiannya sehingga kadang terlalu mekanistis dalam berpikir

    sehingga kurang inovatif; dan

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    28/46

    25

    3. SDM kreatif baik yang berbasis artistik maupun yang non-artistik

    kekurangan sarana untuk bereksperimen dan berekspresi sehingga hasil

    karya mereka masih kurang kreatif dan kurang inovatif.

    Akibatya industri lokal dan internasional belum melihat kepentingan

    yang besar untuk mengadopsi ide-ide baru dari mereka. Melihat kondisi ini,

    maka diperlukan penanaman pola pikir kreatif yang lebih kontekstual dan

    diterapkan di segala sisi kehidupan, baik dari sisi pendidikan, budaya maupun

    motivasi kewirausahaan.

    G. Ekonomi Kreatif Dan Pencitraan

    Membangun pencitraan melalui pengembangan ekonomi kreatif

    dengan cara, Pertama, melestarikan budaya lokal yang disertai dengan

    penyesuain terhadap perkembangan terbaru yang lebih modern agar menarik

    minat generasi muda dan pasar internasional. Hal ini sejalan dengan

    karakteristik industri kreatif sebagai sektor industri yang dapat memberi

    pembaruan dalam pelestarian budaya sekaligus mengeksploitasi potensi

    ekonomi; Kedua, melestarikan dan memperkuat nilai-nilai buaya untuk

    meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia melalui konservasi cagar

    budaya dan potensi warisan budaya; Ketiga, membangun perilaku dan

    semangat kreativitas masyarakat berbasis budaya secara konsisten yang

    tercermin rasa memiliki budaya yang diwariskan oleh leluhur guna

    menumbuhkan perilaku kebanggaan atas budaya lokal dan kebanggaan

    memakai produk produksi dalam negeri yang dapat mendukung pencitraan

    negara; dan Kelima, meningkatkan konektivitas melalui kemajuan teknologi

    yangg disinergikan dengan nilai-nilai simbolik suatu produk agar bisa

    membawa suatu negara yang berkarakter spesifik.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    29/46

    26

    Selain hal yang telah dijelaskan di atas, kejujuran adalah juga

    merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan untuk membentuk

    pencitraan negara ( Nation Brand). Begitupun dengan transparasi dan

    akuntabilitas serta masyarakat yang berperilaku baik harus menjadi nilai-nilai

    yang dijunjung tinggi. Untuk itu, perlu mengutamakan cara-cara yang

    simpatik dalam membentuk citra yang baik.

    Aktor penting dalam pencitraan negara yaitu oleh pemerintah yang

    harus menggerakan dan mengkampanyekan, sementara sektor swasta

    diharapkan berperan penting dalam prosesnya pembentukannya. Dalam

    hubungan ini, pemerintah juga harus mengedukasi sehingga citra negara dapat

    dipersepsikan sama dan dengan baik oleh rakyatnya.

    H. Pengembangan Industri Kreatif Di Era Global

    Pada indstri kreatif diera global ini mereka yang bekerja di industri

    kreatif pada umumnya mengalikkan inovasi inovasi yang layak dipatenkan.

    Dalam dunia kehidupan yang terus berubah, orbit ekonomi terus bergerak

    maju dan kini sampai pada orbit ekonomi kreatif. Pergerakan ini dipengaruhi

    oleh banyak faktor, yaitu hadirnya berbagai realita dan penomena yang tidak

    bisa diputar balik kembali seperti perkembangan budaya masyarakat, warisan

    budaya, gaya hidup dan memajukan IPTEK.

    Misalnya, ketika teknologi baru hadir, maka peta persaingan ekonomi

    dan bisnispun ikut berubah. Penomena tersebut tidak bisa dihapus dan tidak

    bisa dianggap tidak pernah ada. Jadi, yang harus dilakukan dalam

    mengembangkan industri kreatif itu adalah menggali dan mengenali kembali

    berbagai faktor penggerak utama pembangunan industri kreatif, seperti

    perkembangan budaya dan warisan budaya, rekaman historis tentang

    beralukanya sebuah tradisi dalam komunitas tertentu serta berbfikir kreatif

    dan bertindak pro aktif tentang bagaimana pengembangan kedepan.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    30/46

    27

    sejak pertengahan tahun 1990-an, perkembangan dibidang informasi,

    pengetahuan dan kreatifitas juga ikut memicu lahirnya wacana mengenai

    industri kreatif yang saat ini telah menjadi fenomena global. Selain dinegara

    maju, perkembangan industri kratif juga tumbuh pesat dibeberapa negara

    berkembang seperti : india, brazil, mexico, dan bahkan Berkina Faso yang

    terletak didaratan Afrika. Dibeberapa negara ini Industri kreatif telah

    berkonstribusi terhadap Gross National Product (GNP) sebesar 3%.

    Beberapa sub sektor yang dinilai merupakan bagian dari industri

    kreatif dinegara barat, yaitu : 1) penelitian dan pengembangan; 2) penerbitan;

    3) perangkat lunak; 4) tv dan radio; 5) desain; 6) musik; 7) film; 8)

    permainan; 9) jasa periklanan; 10) arsitektur; 11) seni pertunjukkan; 12)

    kerajinan; 13) video games; 14) fashion; dan 15) seni rupa. Studi pemetaan

    industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI pada

    Tahun 2007 juga memakai acuan industri kreatif yang sama.

    I. Aktor Utama Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif

    Kondisi ekonomi yang diharapkan oleh negara mana pun di dunia ini

    adalah ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Keberlanjutan yang dimaksud

    adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap kondisi geografis dan

    tantangan ekonomi baru, yang pada akhirnya menghasilkan keberlanjutan

    pertumbuhan.

    Kekuatan bangunan industri kreatif tersebut sangat ditentukan oleh

    oleh tiga factor, yaitu cendekiawan (intellectuals), bisnis (business), dan

    pemerintah (government) yang kemudian disebut sebagai sistem triple helix.

    Ketiga actor ini merupakan penggerak lahirnya kreatifitas, ide, ilmu

    pengetahuan dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    31/46

    28

    Kolaborasi yang erat, saling menunjang dan menyangga serta

    besimbiosis mutualisme antara ketiga actor tersebut dalam kaitannya dengan

    landasan dan pilar-pilar model industry kreatif akan menghasilkan industri

    kreatif yang berdiri kokoh dan berkesinambungan, penjelasan dari masing-

    masing faktor penggerak dalam membentuk pondasi dan pilar indusri kreatif

    yang kokoh adalah sebagai berikut6:

    1. Kurikulum berorientasi kreatif dan pembentukan jiwa kewirausahaan,

    yaitu kurikulum yang mampu untuk : a) membentuk individu yang

    mampu menerima berbagai scenario tantangan, peluang dan berani

    mengambil resiko. b) memfasilitasi intensifikasi skill, talenta, kreatifitas.

    c) menyeimbangkan program yang bersifat hard science dengan soft

    scince (seni dan ilmu social).

    2. Kebebasan pers dan akademik, maksudnya kebebasan berpendapat dan

    mengeluarkan pikiran di lingkungan masyarakat dan kampus.

    3. Riset inovatif multidisiplin, yaitu sebuah riset yang bersifat market

    friendly dan riset yang tidak hanya di dalam pasar mainstream, tetapi juga

    diluar pasar mainstream, yang bersifat multidisipliner dan jelasnya

    aplikasinya di masyarakat.

    4.

    Lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga pendidikan dan pelatihan

    dengan bidang studi kreatif yang cukup dengan sebaran yang merata di

    seluruh wilayah Indonesia.

    5. Pemasaran dan business matching, pemasaran meliputi aspek ekspansi

    pasar dengan menggunakan konsep pencitraan dan komersialisasi serta

    pengembangan produk dan jasa inovatif yang didukung dengan adanya

    business matching antarpelaku bisnis yang solid dan tanggung dalam

    mendukung pertumbuhan industry kreatif yang berdaya saing.

    6Ibid. Hal 237-247

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    32/46

    29

    6. Komunitas kreatif, yaitu sekumpulan individu yang memiliki kesamaan

    visi dan bergerak atas kehendaknya sendiri, dari mulai menciptakan

    pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, teknik dan taktik yang saling

    berinteraksi hingga menumbuhkan inisiatif untuk membentuk proyek, dan

    akhirnya menetas menjadi suatu entitas bisnis inovatif yang tahan banting

    dan guncangan.

    7. Arahan edukatif, arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana

    mengembangkan insan-insan kreatif yang menghargai budaya dan sejarah.

    8. Insentif, yaitu kemudahan-kemudahan atau tambahan penghasilan berupa

    uang, barang, dan sebagainya yang di berikan untuk meningkatkan gairah

    berusaha dan semangat bekerja. Insentif dapat diberikan oleh pemerintah

    dalam beberapa kondisi, seperti dalam kondisi negative, positif,

    berkembang dan kompetitif.

    9. Iklim bisnis yang kondusif, merupaka situasi serta kondisi lingkungan

    bisnis yang mendukung pertumbuhan industry kreatif.

    J. Hakikat Pentingnya UMKM

    Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

    Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro adalah usaha produktif

    milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi

    kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha

    Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

    oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

    perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

    menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

    atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

    dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif

    yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan

    usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

    dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    33/46

    30

    dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

    hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

    `Adapun kriterianya sebagai berikut:

    No

    Uraian

    Kriteria

    Asset Omzet

    1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta

    2 Usaha Kecil > 50 Juta-500 Juta > 300 Juta2,5 Milyar

    3 Usaha Menengah > 500 Juta10

    Milyar

    > 2,5 Milyar-50 Milyar

    Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

    (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.

    Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan

    krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha

    mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha

    yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam

    payung hukum berdasarkan undang-undang.

    Selain berdasar Undang-undang tersebut, dari sudut pandang

    perkembangannya Usaha Kecil Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam

    beberapa kriteria Usaha Kecil Dan Menengah yaitu:

    1. Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan

    sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal

    sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.

    2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat

    pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

    3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah

    memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak

    dan ekspor.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    34/46

    31

    4. Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah

    memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi

    Usaha Besar (UB).

    Salah satu peranan UMKM yang paling krusial dalam pertumbuhan

    e`konomi adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Karakternya yang

    fleksibel dan cakap membuat UMKM dapat direkayasa untuk mengganti

    lingkungan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan-perusahaan besar.

    Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997, hampir 80% usaha besar

    mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya.

    Berbeda dengan UMKM yang tetap bertahan di dalam krisis dengan segala

    keterbatasannya. UMKM berperan besar dalam mengurangi angka

    pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan para pekerja yang menjadi

    korban dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih melirik

    sektor UMKM ini.

    K. Kondisi UMKM di Indonesia

    Usaha skala kecil di Indonesia adalah merupakan subyek diskusi dan

    menjadi perhatian pemerintah karena perusahaan kecil tersebut menyebar

    dimana-mana, dan dapat memberi kesempatan kerja yang potensial. Para ahli

    ekonomi sudah lama menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu

    karakteristik keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi. Industri kecil

    menyumbang pembangunan dengan berbagai jalan, menciptakan kesempatan

    kerja, untuk perluasan angakatan kerja agi urbanisasi, dan menyediakan

    fleksibilitas kebutuhan serta inovasi dalam perekonomian secara keseluruhan.

    Secara kuantitas, UMKM memang unggul, hal ini didasarkan pada

    fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %) berbentuk

    us`aha skala kecil dan menengah (UMKM). Namun secara jumlah omset dan

    aset, apabila keseluruhan omset dan aset UMKM di Indonesia digabungkan,

    belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.

    Data-data tersebut menunjukkan bahwa UMKM berada di sebagian besar

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    35/46

    32

    sektor usaha yang ada di Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh,

    pengembangan sektor swasta, khususnya UMKM, perlu untuk dilakukan

    mengingat sektor ini memiliki potensi untuk menjaga kestabilan

    perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB,

    mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui

    perpajakan.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha

    Kecil Menengah Propinsi Jawa Barat dengan Badan Pusat Statistik Propinsi

    Jawa Barat tahun 2000, jumlah kelompok usaha kecil di Provinsi Jawa Barat

    adalah 6.751.999 unit atau merupakan 99,89% dari keseluruhan jumlah

    kelompok usaha yang ada. Penyebaran kelompok usaha kecil ini masih

    didominasi oleh sektor pertanian dengan jumlah usaha/rumah tangga

    sebanyak 4.094.672 unit atau 60,57% dari total keseluruhan usaha yang ada.

    Sampai dengan tahun 2000, jumlah tenaga kerja yang terserap dalam usaha

    kecil dari berbagai sektor ekonomi di Provinsi Jawa Barat berjumlah

    10.557.448 tenaga kerja atau 84,60% dari total penyerapan tenaga kerja yang

    ada di Jawa barat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penyerapan tenaga

    kerja usaha kecil di Jawa Barat adalah yang terbesar dibandingkan dengan

    tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha besar dan menengah.

    Gambaran di atas nampaknya sudah cukup untuk menafikkan pikiran

    bahwa UMKM adalah usaha yang tidak penting, hanya untuk orang-orang

    tidak berpendidikan. Justru mungkin inilah saat bagi kita yang sudah

    menyadari begitu dahsyatnya ketangguhan UMKM, untuk mulai memberikan

    perhatian yang lebih serius di dalam sektor ini. Bila kita melihat UMKM yang

    ada di Negara lain, salahsatunya adalah Korea Selatan yang berhasil

    mengembangkan UKM. Negara ini mendefinisikan UKM sebagai usaha yang

    jumlah tenaga kerjanya di bawah 300 orang dan jumlah assetnya kurang dari

    US $ 60 juta.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    36/46

    33

    Saat ini keadaan UMKM di Indonesia semakin menurun, ini

    dikarenakan kesalahan pengurusan dan kurangnya perhatian pemerintah.

    Alasannya, pelaksanaan program pemberdayaan UMKM berikut anggarannya

    yang sangat melimpah tiap tahun dinilai tidak efektif. Ini terbukti dari

    kenyataan bahwa sektor UMKM yang mampu menyediakan 99,46% lapangan

    pekerjaan baru, namun kontribusinya baru 43,42% dari seluruh nilai transaksi

    perekonomian Indonesia setiap tahunnya. Peran UMKM nampak belum

    begitu dirasakan, karena kurangnya kekuatan bersaing dengan produk-produk

    luar negeri, dan juga masalah klasik yaitu permodalan. Kita harus melihat ini

    sebagai masalah yang harus kita pecahkan bersama. Karena kita tidak ingin

    selamanya terpuruk di dalam krisis yang sudah lebih dari 5 tahun melanda

    negeri kita.

    2.5Implementasi Ekonomi Kreatif di Era Jokowi

    Peng-implementasian sebuah program didalam sebuah organisasi

    negara dapat dilihat dari hasil kerjanya apabila program tersebut telah berjalan

    ataupun bisa dilihat agendanya atau tujuannya dalam beberapa tahun kedepan.

    Apakah telah mengandung penggambaran program tersebut atau belum. Maka

    sebagai langkah awal kami akan mencoba menganalisis tentang bagaimana

    implementasi program ekonomi kreatif di era Presiden Jokowi didalam

    nawacita (9 agenda prioritas) jokowi.

    PROGRAM NAWACITA

    1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

    bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

    1.1.Politik luar negeri bebas-aktif.

    1.2.Melindungi hak dan keselamatan warga negara Indonesia di luar

    negeri, khususnya pekerja migran.

    1.3.Kedaulatan maritim.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    37/46

    34

    1.4.Meningkatkan anggaran pertahanan 1,5 persen dari GDP dalam 5

    tahun kedepan.

    1.5.Mengembangkan industri pertahanan nasional.

    1.6.Menjamin rasa aman warga negara dengan membangun Polri yang

    profesional.

    2. Kami akan membuat pemerintahan tidak absen dengan membangun tata

    kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

    2.1.Memulihkan kepercayaan publik melalui reformasi sistem kepartaian,

    pemilu dan lembaga perwakilan.

    2.2.Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan

    pembangunan

    2.3.Memperkuat kantor kepresidenan untuk menjalankan tugas-tugas

    kepresidenan secara lebih efektif

    2.4.Membangun transparansi tata kelola pemerintahan.

    2.5.Menjalankan reformasi birokrasi.

    2.6.Membuka partisipasi publik.

    3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

    daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

    3.1.Desentralisasi asimateris

    3.2.Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur

    Indonesia dan kawasan perbatasan.

    3.3.Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat.

    3.4.Implementasi Undang-Undang Desa.

    4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

    dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

    4.1.Membangun politik legislasi yang kuat : pemberantasan korupsi,

    penegakan HAM, perlindungan lingkungan hidup dan reformasi

    lembaga penegak hukum

    4.2.Memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    38/46

    35

    4.3.Memberantas mafia peradilan.

    4.4.Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar dan

    penambangan liar.

    4.5.Perberantasan narkoba dan psikotropika.

    4.6.Pemberantasan tindak kejahatan perbankan dan pencucian uang.

    4.7.Menjamin kepastian hukum dan kepemilikan tanah.

    4.8.Melindungi anak, perempuan dan kelompok masyarakat marjinal.

    4.9.Menghormati HAM dan penyelesaian secara berkeadilan terhadap

    kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.

    4.10. Membangun budaya hukum.

    5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

    5.1.Program Indonesia Pintar melalui wajib belajar 12 tahun bebas

    pungutan.

    5.2.Program kartu Indonesia Sehat melalui layanan kesehatan

    masyarakat.

    5.3.Program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera melalui

    reformasi agraria 9 juta hektar untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah

    susun bersubsidi dan jaminan sosial.

    6.

    Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

    internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama

    bangsa-bangsa Asia lainnya.

    6.1.Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang sekurang-kurangnya

    2.000 kilometer.

    6.2.Membangun sekurang-kurangnya 10 pelabuhan baru dan merenovasi

    yang lama.

    6.3.Membangun sekurang-kurangnya 10 bandara baru dan merenovasi

    yang lama.

    6.4.Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru berikut

    pengembangan untuk hunian buruhnya.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    39/46

    36

    6.5.Membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional di seluruh

    Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.

    6.6.Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan

    bisnis menjadi maksimal 15 hari.

    6.7.Membangun sejumlah Science and Tecnopark di kawasan politeknik

    dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.

    7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

    sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

    7.1.Membangun kedaulatan pangan.

    7.2.Mewujudkan kedaulatan energi.

    7.3.Mewujudkan kedaulatan keuangan.

    7.4.Mendirikan Bank Petani/ Nelayan dan UMKM termasuk gudang

    dengan fasilitas pengolahan paska panen ditiap sentra produksi

    tani/nelayan.

    7.5.Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem

    inovasi nasional.

    8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa.

    8.1.Membangun pendidikan kewarganegaraan.

    8.2.Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan

    nasional.

    8.3.Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang

    ditugaskan didaerah terpencil.

    8.4.Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan

    tinggi.

    8.5.Memprioritaskan pembiayaan penelitian yang menunjang iptek.

    9. Kami akan memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi social

    Indonesia.

    9.1.Memperkuat pendidikan Kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang

    dialog antar warga/

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    40/46

    37

    9.2.Restorasi sosial untuk mengembalikan ruh kerukunan antar warga.

    9.3.Membangun kembali gotong-royong sebagai modal sosial melalui

    rekonstruksi sosial.

    9.4.Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan

    mengangkat kebudayaan lokal.

    9.5.Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun

    kemajemukan sebagai kekuatan budaya.

    Dapat terlihat dari nawacita tersebut poin ke-6 di sebutkan Kami akan

    meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

    sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa

    Asia lainnya. Dan poin ke-7.4. Mendirikan Bank Petani/ Nelayan dan

    UMKM termasuk gudang dengan fasilitas pengolahan paska panen ditiap

    sentra produksi tani/nelayan. Dari program tersebut tegambarkan bahwa

    pemerintah mendukung bangsa agar mampu bersaing di kancah internasional

    terutama dalam menghadapi MEA nanti. Adapun salah satunya yaitu ada di

    poin 7.4 dengan mendirikan UMKM. Sesuai data di sub-bab sebelumnya

    bahwa UMKM memberikan peluang kerja terbesar, membantu meningkatan

    PDB, dan juga UMKM ini telah teruji pada masa orde baru tahan terhadap

    krisis ekonomi.

    Selain itu keseriusan presiden dalam ekonomi kreatif ini dapat dilihat

    dari dibentuknya BEK oleh presiden yang dikutif dari salah satu media masa

    Senin (26/01/2015), mantan Gubernur DKI dan wali kota Solo tersebut resmi

    membentuk Badan Ekonomi Kreatif di Istana Negara. BEK merupakan

    lembaga setingkat kementerian yang berada langsung di bawah Presiden.

    Ayah kandung penyanyi Sherina, Triawan Munaf didapuk untuk mengepalai

    badan strategis tersebut dengan mendapatkan hak keuangan serta fasilitas

    lainnya setara dengan menteri. 7

    7Mr Bambang, Bentuk Badan Ekonomi Kreatif untuk Lindungi Bisnis Online, Catatan hiruk pikukkehidupan, diakses dari :http://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-

    kreatif.html,pada tanggal 09 November 2015, pkul 12.35 WIB

    http://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.htmlhttp://www.mrbambang.com/2015/01/jokowi-bentuk-badan-ekonomi-kreatif.html
  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    41/46

    38

    Sesuai Peraturan Presiden nomor 135/2014, sebelum Badan Ekonomi

    Kreatif terbentuk, fungsi ekonomi kreatif masih dijalankan oleh Kementerian

    Pariwisata (Kemenpar). Hal itu juga berlaku dengan anggaran ekonomi kreatif

    yang tahun 2015 masih dialokasikan melalui Kemenpar dalam Rancangan

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 yang

    mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp360 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

    2.6Peluang Ekonomi Kreatif Berfokus pada UMKM dalam Meningkatkan

    Ekonomi Melalui MEA

    Ada 3 bidang utama yang menjadi fokus pada AEC 2015 yaitu Politik

    dan Keamanan, Sosial Budaya, serta Ekonomi. Pada saat ini, pemerintah

    Indonesia telah menyatakan kesiapannya terhadap dua bidang utama tujuan

    dari ASEAN Community yaitu bidang Politik-Keamanan dan bidang Sosial

    Budaya8. Lantas bagaimana dengan bidang lainnya yaitu masyarakat ekonomi

    ASEAN atau sektor ekonomi yang menjadi salah satu fokus Masyarakat

    ASEAN 2015? Hal tersebut perlu kita telaah. Kita ketahui pada pembahasan

    sebelumnya disinggung tentang jantung ekonomi kreatif adalah industri

    kreatif, yang artinya masyarakat dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif

    terhadap produk-produknya agar meningkatkan kualitas produknya. Ekonomi

    kreatif juga dibutuhkan agar negara tetap tumbuh dan berkembang serta

    bertahan di masa yang akan datang. Karena kreatifitas itu tanpa batas,

    sehingga kita bisa mengikuti perkembangan zaman dengan berkreatifitas.

    8Suryanto, Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, RRI, diakses

    dari:http://voi.rri.co.id/voi/post/berita/96494/fokus/kesiapan_indonesia_menghadapi_masyarakat_ekon

    omi_asean_2015.html, pada tanggal 09 November 2015, pukul 12.40 WIB

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    42/46

    39

    Pilar-pilar model industri kreatif akan menghasilkan industry kreatif

    yang berdiri kokoh dan berkesinambungan, penjelasan dari masing-masing

    faktor penggerak dalam membentuk fondasi dan pilar indusri kreatif yang

    kokoh adalah sebagai berikut9:

    1. Kurikulum berorientasi kreatif dan pembentukan jiwa kewirausahaan,

    yaitu kurikulum yang mampu untuk : a) membentuk individu yang

    mampu menerima berbagai scenario tantangan, peluang dan berani

    mengambil resiko. b) memfasilitasi intensifikasi skill, talenta, kreatifitas.

    c) menyeimbangkan program yang bersifat hard science dengan soft

    scince (seni dan ilmu social).

    2. Kebebasan pers dan akademik, maksudnya kebebasan berpendapat dan

    mengeluarkan pikiran di lingkungan masyarakat dan kampus.

    3. Riset inovatif multidisiplin, yaitu sebuah riset yang bersifat market

    friendly dan riset yang tidak hanya di dalam pasar mainstream, tetapi juga

    diluar pasar mainstream, yang bersifat multidisipliner dan jelasnya

    aplikasinya di masyarakat.

    4. Lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga pendidikan dan pelatihan

    dengan bidang studi kreatif yang cukup dengan sebaran yang merata di

    seluruh wilayah Indonesia.

    5. Pemasaran dan business matching, pemasaran meliputi aspek ekspansi

    pasar dengan menggunakan konsep pencitraan dan komersialisasi serta

    pengembangan produk dan jasa inovatif yang didukung dengan adanya

    business matching antarpelaku bisnis yang solid dan tanggung dalam

    mendukung pertumbuhan industry kreatif yang berdaya saing.

    6. Komunitas kreatif, yaitu sekumpulan individu yang memiliki kesamaan

    visi dan bergerak atas kehendaknya sendiri, dari mulai menciptakan

    pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, teknik dan taktik yang saling

    berinteraksi hingga menumbuhkan inisiatif untuk membentuk proyek, dan

    9Mauled Moelyono, op. cit. Hal 237-247

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    43/46

    40

    akhirnya menetas menjadi suatu entitas bisnis inovatif yang tahan banting

    dan guncangan.

    7. Arahan edukatif, arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana

    mengembangkan insan-insan kreatif yang menghargai budaya dan sejarah.

    8. Insentif, yaitu kemudahan-kemudahan atau tambahan penghasilan berupa

    uang, barang, dan sebagainya yang di berikan untuk meningkatkan gairah

    berusaha dan semangat bekerja. Insentif dapat diberikan oleh pemerintah

    dalam beberapa kondisi, seperti dalam kondisi negative, positif,

    berkembang dan kompetitif.

    9. Iklim bisnis yang kondusif, merupaka situasi serta kondisi lingkungan

    bisnis yang mendukung pertumbuhan industry kreatif.

    Selain itu juga kita ketahui bahwa Mohammad Hatta, bapak koperasi

    Indonesia mencetuskan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia,

    landasannya dalam, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 disebutkanperekonomian

    disusun atas usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan. Disini dijelaskan

    bahwa Indonesia menjadikan asas keluargaan sebagai fondasi dasar

    perekonomiannya10, dan koperasi menggambarkan hal itu. itu artinya koperasi

    sebagai penyangga utama perekonomian tanah air. Akan tetapi dilihat dari

    capaian pertumbuhan, koperasi menyumbang 2% dari Produk Domestik bruto

    (PDB) pada tahun 2014. Angka itu merupakan bukti riil bahwa koperasi

    masih jauh dari harapan sebagai tulangpunggung perekonomian. Apalagi

    jumlah koperasi mencapai 206.288 buah menunjukan adanya hal yang salah ,

    dimana besarnya jumlah tidak sebanding dengan kontribusinya. Sebagai

    komparasi adalah UMKM yang kontribusinya mencapai 60,34% dari PDB

    (2015). Jumlah UMKM sebanyak 57,89 juta unit atau 99,99%. Artinya 96 dari

    100 orang bekerjadi sektor UMKM. Hal ini menunjukan UMKM merupakan

    penyangga utama atau soko guru perekonomian Indonesia.

    10Ai Siti Farida, sistem ekonomi Indonesia, Bandung : CV Pustaka Setia, 2011

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    44/46

    41

    " Dengan pemberdayaan koperasi dan UMKM, ekonomi kita akan

    semakin baik dan tumbuh," ujar Syarieffudin hasan (menteri koperasi dan

    UMKM).11

    Dari pemaparan diatas jelaslah bahwa apabila ekonomi kreatif

    difokuskan terhadap pengembangan UMKM dapat menjadi peningkatan

    perekonomian Indonesia secara signifikan.

    11Lembaga Pemerintah, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja di Indonesia, Kementrian koperasi

    dan usaha kecil dan menengah di Indonesia, diakses dari:http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1281:umkm-serap-97-persen-tenaga-kerja-di-indonesia&catid=50:bind-berita&Itemid=97, pada tanggal 09 November 2015,

    pukul 12.45 WIB

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    45/46

    42

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Ekonomi kreatif yang berfokus terhadap ekonomi kreatif, merupakan

    salah satu solusi dalam memajukan perekonomian Indonesia. Karena dengan

    adanya UMKM yang kreatif akan menciptakan produk-produk yang dapat di

    pasarkan di dunia dan menambah perekonomian Indonesia. Karena UMKM

    ini merupakan penyedia lapangan pekerjaan terbesar, dan memberikan banyak

    kontribusi baik dari PDB dan yang lainnya sehingga UMKM merupakan soko

    guru bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itu pembangunan UMKM ini

    di kancah ASEAN akan menjadi feedback yang baik bagi Indonesia.

    3.2

    Saran

    Diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memberikan kontribusi bagi

    perekonomian Indonesia dalam menghadapi MEA dengan memberikan

    pemahaman kepada masyarakat tentang UMKM berlandaskan pada ekonomi

    kreatif.

  • 7/24/2019 Ekonomi Kreatif Berfokus Pada UMKM Sebagai Soko Guru Untuk Peningkatan Ekonomi Indonesia Dalam Menghad

    46/46

    DAFTAR PUSTAKA

    Sumber Buku

    Jhingan. 2012. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Raja Grafindo Persada.

    Depok.

    Moelyono, Mauled. 2010.Menggerakkan Ekonomi Kreatif. Raja Wali Pers. Jakarta.

    Sentosa, awan. 2013 .Perekonomian Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

    Siti Farida, Ai. 2011.sistem ekonomi Indonesia.CV Pustaka Setia. Bandung

    Sumber Internet

    ______, Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi, dakwatuna, diakses dari :

    http://www.dakwatuna.com/2015/03/24/66185/membedah-kebijakan-

    ekonomi-jokowi-jk/#ixzz3qx4IdJRk

    Afiff, Faisal. Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Padjajaran, diakses dari http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-

    ekonomi-unpad/opini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatif

    Lembaga Pemerintah, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja di Indonesia,

    Kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah di Indonesia, diakses

    dari

    :http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

    =1281:umkm-serap-97-persen-tenaga-kerja-di-Indonesia&catid=50:bind-

    berita&Itemid=97

    Suryanto, Kesiapan Indonesia dalam menghadapi M