Post on 03-Feb-2018
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DILENGKAPI
CD PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP N I NGARINGAN
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
DEWI YULIANTI
NIM: 073811022
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Dewi Yulianti
NIM : 073811022
Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/ SI
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 14 November 2011
Saya yang menyatakan,
Dewi Yulianti
NIM: 073811022
iii
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 14 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok
Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran
2010/2011.
Nama : Dewi Yulianti
NIM : 073811022
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Pembimbing I,
Nur Khasanah, SPd.M.Kes.
NIP. 197511132005012001
v
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 14 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok
Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran
2010/2011.
Nama : Dewi Yulianti
NIM : 073811022
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd.
NIP. 195202081976122001
vi
ABSTRAK
Judul : Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok
Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011.
Penulis : Dewi Yulianti
NIM : 073811022
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui efektivitas
penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
Untuk menghindari segala bentuk penafsiran, penulis mencantumkan
beberapa kata kunci: 1). Media merupakan alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan. 2).
Pembelajaran merupakan proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa
atau juga sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajari. 3) Media gambar
merupakan obyek yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran termasuk foto,
lukisan/ gambar. 4) Media CD pembelajaran merupakan media yang efektif dalam
penyampaian informasi yang mencakup unsur gerak karena dapat memperlihatkan
suatu peristiwa secara berkesinambungan. 5) Ekosistem dalam kurikulum
SMP/MTs adalah salah satu pelajaran biologi yang diarahkan supaya peserta didik
mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan interaksi organisme dengan
lingkungan sekitar yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.
Skripsi ini membahas tentang permasalahan siswa yang merasa kesulitan
dalam memahami mata pelajaran biologi yang dikarenakan pembelajaran biologi
yang kurang bervariasi, guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama dalam
proses pembelajaran. Akibatnya aktivitas siswa rendah, siswa kurang terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan
mencatat serta suasana pembelajaran kurang kondusif karena pembelajaran hanya
dilakukan satu arah, respon aktif dari siswa yang diharapkan oleh guru belum
terbentuk secara maksimal, sehingga nilai hasil belajar kognitif peserta didik
belum maksimal. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: apakah
penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1Ngaringan
tahun ajaran 2010/2011? Teknik pengumpulan data menggunakan: (1) metode
dokumentasi berupa data nilai hasil belajar peserta didik pada semester
sebelumnya (2) metode tes melalui post test yang dilakukan setelah peneliti
memberikan treatment dengan penerapan media gambar dilengkapi CD
pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung (3) metode observasi
digunakan untuk memperoleh data serta keterangan tentang keadaan dan fasilitas
yang ada .
vii
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan teknik
analisis uji t. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) dengan penerapan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran pada materi ekosistem mampu mengembangkan
potensi berpikir peserta didik dan mampu menimbulkan suasana pembelajaran
yang efektif dan dinamis (2) peningkatan pemahaman peserta didik dalam proses
kegiatan belajar mengajar ternyata diikuti dengan peningkatan hasil belajar
kognitif siswa pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 79,56 dengan
ketuntasan 84,3% sedangkan kelas kontrol yang tetap dengan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata 71,73 dengan ketuntasan 60%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penerapan media gambar dilengkapi CD
pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi
dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua
pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
viii
MOTTO
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata
dengan dia kecuali dengan perantara wahyu atau di belakang tabir
atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan
kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
(Al- Syura: 51)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Bapak dan ibu (Bapak Suharto & Ibu Sutini) tercinta yang tak
bosan-bosannya memberikan cinta kasih, doa serta nasihat
kepada penulis.
Kakakku Novianti & Agus Susilo yang telah memberikan motivasi, semangat
dan harapan kepada penulis untuk terus melangkah dan maju.
Suamiku M. Nur Hadi yang teramat q sayangi yang selalu
menjadi pelampiasan rasa sayang, amarah dan tempat
bersandarku di saat hati dan pikiranku tak mampu
berintegrasi secara sinergis .
Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa mengajarkan
ilmu-ilmu yang menjadikan hidupku berarti, yang telah membuka khasanah
ilmu pengetahuan dan agama yang tak mampu aku pahami tanpa mereka .
Teman-teman “Tadris Biologi 2007” yang sangat aku
sayangi, bersama kalian masa kedewasaan dan kecilku
kembali, terima kasih atas senyum, sapaan, dan motivasi
yang kalian berikan untukku.
Sahabat-sahabatku dan adik-adikku kos BPI A_34 yang teramat aku sayangi,
terimakasih atas kasih cinta, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya.
Teman-temanku PPL dan KKN terima kasih untuk
persahabatan, kasih sayang, dukungan, dan semangatnya.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT sang pencipta nan
bijaksana yang telah menurunkan aturan-aturannya untuk mengatur hidup dan
kehidupan di dunia dan di akhirat. Berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang
telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul "Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Kelas VII
SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011".
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana
pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita, Nabi
akhir zaman, Nabi besar Muhammad SAW, keluarga sahabat serta para ulama
sebagai pewaris Nabi dalam memberikan penerangan kepada umat Islam.
Penulis yakin bahwa dalam skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu
penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. H.Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Drs. Wahyudi, M.Pd. selaku ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
3. Hj. Nur Khasanah, S. Pd. M. Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
4. Drs. Listyono, M. Pd. Selaku sekertaris Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
5. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
6. Lianah, M.Pd. selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan
xi
selama kuliah.
7. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang
yang membekali berbagai pengetahuan.
8. Sukirno Amin, S.Pd. SH, M.Pd. selaku kepala SMP N 1 Ngaringan yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Mulyono Nugroho selaku guru Biologi SMP N 1 Ngaringan yang selalu
membantuku dalam penelitian.
10. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik SMP N 1
Ngaringan yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam
penyelesaian skripsi.
11. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Suharto dan Ibu Sutini) yang dengan tulus
selalu memberikan motivasi, kasih sayang, doa dan dukungannya.
12. Kakakku tersayang Novianti yang telah memberikan perhatian, kasih sayang
dan semangat dalam menyelesaikan studi.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses skripsi ini.
Penulis hanya bisa berdoa semoga amal kebaikan para bapak dan ibu serta
semua pihak diterima Allah SWT serta mendapat imbalan yang setimpal.
Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih
kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya serta mendapat ridlo dari Allah SWT.
Amin Ya Robbal Alamin.
Semarang, 14 November 2011
Penulis
Dewi Yulianti
NIM. 073811022
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii
PENGESAHAN ......................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING .............................................................................. iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
MOTTO ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 3
C. Rumusan Masalah ............................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka .................................................................... 6
B. Kerangka Teoritik ................................................................ 7
1. Pengertian Media Pembelajaran .................................... 7
2. Manfaat Media Pembelajaran ....................................... 9
3. Jenis-jenis Media Pembelajara ...................................... 10
4. Fungsi Media Pembelajaran ......................................... 12
5. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ..................... 13
6. Media Gambar dilengkapi CD Pembelajaran .............. 16
7. Hasil Belajar .................................................................. 18
8. Materi Pokok Ekosistem .............................................. 20
C. Efektivitas Media Pembelajaran dalam Mempelajari Biologi
Materi Pokok Ekosistem ..................................................... 29
xiii
D. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 31
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 32
B. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................. 33
C. Metode Penelitian ............................................................... 33
D. Variabel Penelitian .............................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 35
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Daerah atau Lokasi Penelitian ............................................. 44
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 49
C. Pengujian Hipotesis ............................................................. 63
D. Pembahasan Penelitian ........................................................ 65
E. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 68
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 69
B. Saran .................................................................................... 69
C. Penutup ............................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup ................................... 22
Gambar 2.2 Keseimbangan Ekosistem ...................................................... 24
Gambar 2.3 Rantai Makanan .................................................................... 25
Gambar 2.4 Jaring-jaring Makanan .......................................................... 26
Gambar 2.5 Piramida Makanan ................................................................ 26
Gambar 2.6 Arus Energi ............................................................................ 26
Gambar 2.7 Siklus Air ............................................................................... 27
Gambar 2.8 Simbiosis Mutualisme ............................................................ 27
Gambar 2.9 Simbiosis Komensalisme ....................................................... 28
Gambar 2.10 Simbiosis Parasitisme ............................................................ 28
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Post test-Only Control Design .............................................. 33
Tabel 4.1 Keadaan Guru ....................................................................... 48
Tabel 4.2 Keadaan Karyawan ................................................................ 49
Tabel 4.3 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal ............................. 53
Tabel 4.4 Prosentase Validitas Butir Soal .............................................. 54
Tabel 4.5 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal ........... 55
Tabel 4.6 Prosentase Kesukaran Butir Soal ........................................... 56
Tabel 4.7 Perhitungan Daya Beda Butir Soal ........................................ 56
Tabel 4.8 Prosentase Daya Beda Butir Soal .......................................... 57
Tabel 4.9 Uji Chi Kuadrat ..................................................................... 58
Tabel 4.10 Data Perhitungan Varians ...................................................... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ....................................... 59
Tabel 4.12 Nilai Frekuensi Kelompok Eksperimen ................................ 61
Tabel 4.13 Nilai Frekuensi Kelompok Kontrol ...................................... 61
Tabel 4.14 Hasil Data Homogenitas ........................................................ 62
Tabel 4.15 Tabel Data Untuk Uji T ......................................................... 63
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan t-test .......................................................... 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba VIII A
Lampiran 2 : Daftar Nama Kelas Eksperimen VII B dan Kelas Kontrol VII D
Lampiran 3 : Silabus
Lampiran 4 : Perhitungan validitas soal
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal Uji Coba Materi Ekosistem
Lampiran 8 : Soal Uji Coba Materi Ekosistem
Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Materi Ekosistem
Lampiran 10 : Analisis Soal Uji Coba Materi Ekosistem
Lampiran 11 : Contoh perhitungan Validitas soal Uji Coba
Lampiran 12 : Contoh perhitungan Reliabilitas soal Uji Coba
Lampiran 13: Contoh perhitungan Kesukaran soal Uji Coba
Lampiran 14: Contoh perhitungan Daya Beda soal Uji Coba
Lampiran 15 : Kisi-kisi Soal Postest Materi Ekosistem
Lampiran 16 : Soal Postest Materi Ekosistem
Lampiran 17 : Kunci Jawaban Soal Postest
Lampiran 18 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen VII B
Lampiran 19 : Uji Normalitas Data Awal Kelas KontrolVII D
Lampiran 20 : Uji Kesamaan Dua Varian Nilai Awal
Lampiran 21 : Uji Perbedaan Dua Rata-rata Varian Nilai Awal Antara Kelompok
Lampiran 22 : Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen VII B
Lampiran 23 : Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol VII D
Lampiran 24: Uji Kesamaan Dua Varian Nilai Hasil Belajar Antara Kelompok
Eksperimen VII B dan Kontrol VII D
Lampiran 25: Uji Perbedaan Dua Rata-rata Varian Nilai Hasil Belajar Antara
Kelompok Eksperimen VII B dan Kontrol VII D
Lampiran 26: Peta Letak SMP N 1 Ngaringan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan.1 Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adanya
perubahan tingkah laku pada dirinya yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.2
Belajar melibatkan berbagai unsur yang ada, berupa kondisi fisik dan
psikis orang yang belajar. Kedua kondisi tersebut sangat intern dan berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar. Adapun unsur lain yang kita sebut sebagai unsur
ekstern antara lain yang dapat berpengaruh terhadap suasana lingkungan saat
belajar yaitu tersedianya media. Sistem pendidikan yang baru, menuntut faktor
dan kondisi yang baru yang berkenaan dengan sarana dan prasarana fisik maupun
non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan
kecakapan yang lebih memadai, serta peralatan yang lebih lengkap dan
administrasi yang teratur.3
Hasil observasi di SMP N 1 Ngaringan diketahui bahwa hasil belajar
siswa dalam kondisi menurun. Berdasarkan hasil ulangan semester gasal,
sebagian dari siswa tidak mampu mencapai standar nilai KKM yang ditetapkan
oleh sekolah. Hal itu disebabkan oleh pemahaman siswa yang kurang terhadap
materi pokok yang diajarkan. Siswa cenderung pasif dalam setiap proses KBM
1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Startegi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm. 1.
2 Azhar Arysad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 1.
3 M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 17.
2
yang dilaksanakan di dalam kelas, walaupun ada beberapa dari siswa yang
bersikap aktif dalam menjawab beberapa pertanyaan guru.
Proses pembelajaran masih terpusat pada guru, karena guru menjadi
sumber utama dalam proses pembelajaran, dan masih menggunakan metode
ceramah sehingga membuat peserta didik merasa bosan. Selain itu, pemanfaatan
media pembelajaran yang kurang maksimal, hal ini terlihat dari jarangnya
penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam proses pembelajaran.
Akibatnya hasil belajar siswa rendah, siswa kurang terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan mencatat.
Untuk menunjang keberhasilan belajar, maka hendaknya tercukupinya
atau tersedianya media pembelajaran. Apalagi seiring perkembangan jaman yang
semakin modern, dan serba canggih, maka siswa termasuk guru harus dapat
memilih atau menggunakan media pendidikan.
Melihat kondisi diatas tentunya sudah menjadi tanggung jawab guru
untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para peserta didik dalam
belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang bisa menarik perhatian
dan membangkitkan motivasi mereka untuk belajar, Berdasarkan permasalahan
di atas, maka peneliti memilih dan menerapkan model pembelajaran yang
mampu merangsang siswa lebih aktif dalam belajar, sehingga memungkinkan
siswa untuk berinteraksi dan saling menkomunikasikan pengetahuan dalam
proses pembelajaran serta mempunyai rasa tanggung jawab untuk meningkatkan
kemampuan memahami atau hasil belajar siswa.
Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
pembelajaran menggunakan media gambar dilengkapi compact disc (CD)
pembelajaran. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai
obyek terbatas sehingga memerlukan bantuan media lain yang mampu
menghadirkan obyek yang tidak bisa dihadirkan dengan media gambar. Bantuan
yang dapat digunakan adalah dengan menghadirkan CD pembelajaran. Media
CD pembelajaran adalah salah satu media audio visual yang dapat menayangkan
suara sekaligus gambar bergerak yang memperlihatkan suatu proses. Media
audio visual dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.
3
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan minat siswa dan meningkatkan
hasil belajar, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.4
Penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran dalam
pembelajaran merupakan model pembelajaran yang tren dewasa ini, dan ternyata
hal tersebut berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Namun demikian,
untuk mendapatkan hasil belajar yang benar-benar signifikan perlu dilakukan
penelitian lapangan yang memadai.
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar
demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di
sekolah pada khususnya.5 Berangkat dari uraian latar belakang tersebut, penulis
bermaksud mengadakan penelitian berbentuk penulisan skripsi dengan judul:
“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DILENGKAPI CD
PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK
EKOSISTEM KELAS VII SMP N I NGARINGAN TAHUN AJARAN
2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Peserta didik (siswa) jenuh dengan pembelajaran biologi yang bersifat
monoton sehingga menyebabkan peserta didik (siswa) kurang kreatif.
2. Media yang digunakan oleh guru dalam mengajar kurang bervariasi sehingga
peserta didik (siswa) masih sulit dalam memahami materi yang disampaikan
oleh guru.
4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 15-16.
5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 2-3.
4
3. Tidak adanya komunikasi dua arah antar peserta didik ataupun dengan guru
sebagai pengajar yang kurang maksimal, sehingga berdampak pada pencapaian
hasil belajar yang kurang maksimal.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media
gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa
pada materi ekosistem di SMP N 1 Ngaringan tahun ajaran 2010/2011?”
Media gambar dilengkapi CD pembelajaran dikatakan efektif jika hasil
belajar kelas yang menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran
lebih besar dari pada pembelajaran konvensional (ceramah).
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui
efektivitas penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di SMP N 1 Ngaringan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu alternatif strategi
pembelajaran yang bermanfaat bagi perorangan maupun institusi di bawah ini:
1. Bagi Siswa
a. Mendorong siswa untuk belajar aktif dalam suasana yang menyenangkan
b. Mempermudah siswa dalam memahami konsep materi ekosistem
c. Mengoptimalkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
a. Memberikan alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan guru
dalam proses pembelajaran yang menarik
b. Mempermudah dalam menyampaikan materi ekosistem
c. Membantu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
mengoptimalkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
5
3. Sekolah
Memberikan informasi tentang alternatif strategi pendekatan yang
bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran, khususnya Biologi sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu dapat dijadikan bahan kajian
bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.
4. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini adalah sebagai penyusunan skripsi dalam rangka mengakhiri
studi pada Institut Agama Islam Negeri Semarang.
b. Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada, serta mendapat
pengalaman menerapkan media gambar dilengkapi CD pembelajaran
kepada peserta didik yang dapat diterapkan suatu saat nanti ketika sudah
menjadi guru.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Kajian penelitian yang relevan merupakan penelusuran pustaka yang
berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan
penulis sebagai bahan rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang
penulis laksanakan.
Penulis mengambil beberapa sumber sebagai bahan rujukan, diantaranya:
1. Sri Winarni (4101905012) Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang
berjudul "Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran
Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008". Skripsi
itu membahas tentang keefektifan dan efesiensi penggunaan media
pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang. CD interaktif
monera dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran supaya hasil
belajar siswa meningkat.1
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (053811320) Mahasiswa IAIN
Walisongo Semarang yang berjudul "CD Interaktif sebagai Media
Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok
Sistem Peredaran Darah pada Manusia kalas VIII SMP H Isriati Semarang".
Sripsi tersebut menyebutkan bahwa CD Interaktif sebagai media pembelajaran
Biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok sistem peredaran
darah pada manusia kelas VIII SMP H Isriati Semarang.2
3. Penelitian lain yang dilakukan oleh Eka Setianingsih (053811313) yang
berjudul "Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada
Materi Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII di MTs NU 02 Ma’arif Boja-Kendal". Skripsi itu menyebutkan
1 Sri Winarni, Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran Biologi Kelas X
di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008,(Semarang: UNNES, 2008).
2 Ernawati, CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia kalas VIII SMP H Isriati
Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009).
7
bahwa pembelajaran Biologi materi pokok sistem gerak manusia dengan
menggunakan media CD interaktif dan alat peraga lebih efektif dari pada tanpa
menggunakan media CD interaktif dan alat peraga.3
Sedangkan penelitian ini, penulis akan meneliti tentang keefektifan media
media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar. Penelitian
difokuskan pada keefektifan media gambar dilengkapi CD pembelajaran materi
pokok ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran berasal dari dua kata yaitu media dan pembelajaran.
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan marupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi.4
b. Pengertian Pembelajaran
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di suatu
lingkungan belajar.5
Sedangkan pengertian pembelajaran menurut beberapa tokoh yaitu:
S. Nasution menyatakan bahwa pembelajaran sebagai proses interaksi
yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga sekelompok, siswa
3 Eka Setianingsih, Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada Materi
Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di MTs NU 02
Ma’arif Boja-Kendal, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009).
4Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya),
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 6-7.
5 UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 ayat 20.
8
dengan tujuan untuk memperoleh, pengetahuan, keterampilan, atau sikap
serta memantapkan apa yang dipelajari.6
Menurut Hamzah B. Uno dalam buku Perencanaan Pembelajaran,
yang dimaksud pembelajaran yaitu upaya untuk membelajarkan siswa.7
Sedangkan yang dimaksud belajar itu sendiri merupakan proses perubahan
perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi
paham,dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan
lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun
individu itu sendiri.8
Menurut Charles E. Skinner, "Learning is a process of progressive
behavior adaptation,9 (Belajar adalah proses perubahan kemajuan tingkah
laku).
Dalam kitab At-Tarbiyah wa Turuqu Tadrīs yang dimaksud belajar
adalah:
“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa)
si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan
baru”.
Menurut Howard L. Kingsleny, “Learning is the process by which
behavior (in the broader sense) is originated or changed trough practice
or training (Belajar adalah proses ketika tingkah laku (dalam arti luas)
6 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.
7 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 2.
8 Trianto, Mendesain model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),
hlm. 17.
9 Charles E. Skinner, Essentials of Educational Psychology, (Japan: Prentice-Hall INC
Englewood Cliff. N.J, 1958), hlm. 199.
10 Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadrīs, juz 1,
(Mekkah: Darul Ma'arif, t.t), hal. 169.
9
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan).11
Belajar itu banyak
macamnya, tergantung pada apa yang dipelajari: fakta untuk dihafal,
konsep yang harus dipahami dan diaplikasikan, sikap, emosi,
keterampilan intelektual dan sosial, memecahkan masalah dan
sebagainya.12
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media pembelajaran
yaitu alat atau sarana atau perantara yang digunakan dalam proses
interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang
dipelajari dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Media dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran
yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
hendak dicapai. Menurut Azhar Arsyad, dalam Media Pembelajaran
beberapa manfaat praktis dari penggunaannya di dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu:
1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, film atau model.
2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan bantuan mikroskop film atau gambar.
11
Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2009),
Cet. 1., hlm.163.
12 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. VI,
hlm. 96.
10
3) Objek atau proses yang amat rumit seperti perbedaan darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui gambar atau simulasi komputer.
4) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong
menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman
seperti video.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan
lingkungan misalnya melalui karya wisata.13
Media merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar
mengajar, karena menggunakan media pembelajaran, diharapkan proses
belajar mengajar akan menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan membantu
mempertinggi hasil belajar dan pencapaian tujuan belajar yang telah
ditentukan.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Pada dasarnya sekolah-sekolah itu didirikan untuk menyelenggarakan
proses belajar mengajar bagi murid. Menurut Mukhtar bahwa media
pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang
terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan
pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak
dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam
proses pembelajaran.14
Usaha membuat pengajaran lebih konkret dengan menggunakan
media banyak dilakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan
masing-masing. Untuk memahami berbagai jenis media, terlebih dahulu kita
memahami penggolongan berbagai jenis media. Seperti halnya beragam cara
mengajar atau memberikan kuliah, maka alat bantu mengajar juga beragam
mengikuti perkembangan cara mengajar yang diberikan oleh para pengajar.
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajara,( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 26.
14 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Misaka Galiza,
2003), Cet. II, hlm. 104.
11
Menurut Syaiful Bahri Djamaroh dan S. Aswan Zain dalam bukunya
Strategi Belajar Mengajar menyebutkan macam media yaitu:
a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
1) Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara, seperti: radio, cassette recorder, piringan hitam.
2) Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan.
3) Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsure gambar.
a) Audio Visual Diam media yang dapat menampilkan suara dan
gambar diam, seperti film bingkai suara (sound slides), film bingkai
suara, cetak suara.
b) Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
cassette.
b. Dilihat dari daya liputnya, media oleh Syaiful Bahri,dkk. dalam buku
Strategi Belajar Mengajar, dibedakan:
1) Media dengan daya liput yang luas dan serentak
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.
3) Media untuk pengajaran individual
c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi dalam:
1) Media sederhana adalah media yang bahan dan alat pembuatannya
mudah diperoleh dan harganya murah. Cara pembuatannya mudah dan
penggunaannya tidak sulit.
2) Media kompleks adalah bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh
serta magal harganya, dan penggunaannya pun memerlukan
ketrampilan yang memadai.15
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi menurut Seels dan Glasgow dalam Azhar Arsyad di
bagi dalam dua kategori luas yaitu pilihan media tradisional dan pilihan
media teknologi mutakhir:
a. Pilihan Media tradisional
1) Visual diam yang diproyeksikan
2) Visual yang tak diproyeksikan
3) Audio
4) Penyajian Multimedia
5) Visual dinamis yang diproyeksikan
6) Cetak
7) Permainan
15
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT. Rineka Cipta,
2006), Cet. III, hlm. 124-126.
12
8) Realita
b. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
1) Media berbasis telekomunikasi
2) Media berbasis mikroprosesor16
Berbagai pendapat tentang jenis-jenis media pembelajaran di atas
penulis dapat menggolongkan jenis media pembelajaran dalam empat
golongan:
a. Media visual
b. Media audio
c. Media audio visual
d. Media gerak.
4. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki ciri masing-masing.
Hal ini terutama dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang
kemampuannya. Seorang siswa yang normal akan dapat dengan mudah
memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang
ditanggapi oleh indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa maupun peraba.
Hambatan yang sering timbul dalam berkomunikasi disebabkan oleh
adanya verbalisme, kekacauan penafsiran, perhatian yang bercabang, tidak
ada tanggapan, kurang perhatian dan keadaan fisik lingkungan belajar yang
mengganggu.
Mukhtar menjelaskan bahwa berbagai hambatan dapat diatasi dan
media pembelajaran dapat berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar,
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan dan kenyataan serta kemungkinan siswa untuk belajar secara
individual sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing.17
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 33-35.
17 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 118.
13
Menurut Kemp dan Dayton dalam Ashar Arsyad, tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a. Memotivasi minat atau tindakan
b. Menyajikan informasi
c. Memberi instruksi18
Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman dalam Media
Pembelajaran, membeberkan beberapa fungsi, antara lain:
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru atau dosen.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi konkret)
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan)
d. Semua indera murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat
diimbangi oleh kekuatan indra lainnya.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.19
5. Teknik Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat
guna.
Beberapa penyebab mengapa orang memilih media oleh Arief S.
Sadiman, dkk. dalam buku Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya) antara lain adalah bila:
a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang
media.
b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut.
c. Ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.
d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya
Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu
dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan.20
18
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 16-21.
19 M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 24.
14
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media
antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa atau mahasiswa, kesediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media, sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang
digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
Faktor umur, intelegensi dan lingkungan menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan seorang guru.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna dengan
kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai".21
Dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media pertimbangan yang
paling penting dalam pemilihan media adalah media yang digunakan harus
bisa memenuhi kebutuhan atau pencapaian tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran.
Dari segi psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam
memilih dan penggunaan media adalah:
a. Motivasi adalah usaha guru untuk mendorong peserta didik mau
melakukan kegiatan belajar dan sadar akan tujuan belajar, karena
pengetahuan yang mereka peroleh dapat berguna sebagai bekal untuk masa
yang akan datang serta hidup yang lebih baik.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadits:
20
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya), hlm. 84.
21 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 15-16.
15
"Dari Umar bin r.a diatas mimbar berkata: aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap amal itu
tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu
dengan niatnya". (HR. Bukhari).
Jadi harus ada kebutuhan, niat atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan.
b. Perbedaan Individual, siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda.
c. Emosi bahwa media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih
dan kesenangan.23
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik media yang bersangkutan).
Menurut Dick dan Carey dalam Asnawir dan Basyiruddin Usman
kriteria pemilihan media ada empat yaitu; Pertama, keterbatasan sumber-
sumber yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua, apakah untuk
membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga dan fasilitasnya.
Ketiga, Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan
media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama. Keempat, efektivitas
dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang, sekalipun
nampaknya mahal, namun mungkin lebih murah dibanding media lainnya
yang hanya dapat digunakan sekali pakai.24
22
Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Sahih Bukhari, Juz I, (Darul Maktab,
Bairut, Libanon, 1992 ), hlm. 3.
23 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 72-73.
24 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 126.
16
6. Media Gambar dilengkapi CD Pembelajaran
Media gambar merupakan obyek yang digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran. Media gambar atau media visual memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Visual juga dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.25
Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan
sketsa (gambar garis). Tujuan utama menampilkan berbagai jenis gambar ini
adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa.26
Menampilkan gambar di dalam kelas, dapat memberikan pengalaman
langsung kepada para siswa saat pembelajaran.
Gambar-gambar seperti foto mati jadi tidak hidup seperti dalam film,
akan tetapi gambar dapat menangkap suatu gerak. Anak-anak harus dididik
melihat dan menafsirkan gambar bukan hanya sekedar melihat apa yang ada
pada gambar itu, akan tetapi harus pula dapat mengambil kesimpulan. 27
Madia gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika
dibandingkan dengan bahasa verbal.
b. Dapat mengatasi ruang dan waktu.
c. Dapat mengatasi keterbatasan mata.
d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat semua orang tanpa
memandang umur.
Media gambar juga memiliki kelemahan yaitu kelebihan dan
penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda
sesuai pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan.
Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya
menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk
menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas
kurang sempurna.28
25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 91.
26 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 113.
27 S . Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), hlm. 107.
28 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm 50-51.
17
Dengan demikian diperlukan media lain yang mampu mengatasi
kekurangan media gambar untuk pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan
menghadirkan media CD pembelajaran. Media CD pembelajaran adalah alat
bantu yang dapat memperlihatkan gambar yang bergerak dan suara secara
bersama-sama saat penyampaian informasi atau pesan. Media CD
pembelajaran merupakan media yang efektif dalam penyampaian informasi
yang mencakup unsur gerak karena dapat memperlihatkan suatu peristiwa
secara berkesinambungan. Compact video disc atau CD adalah sistem
penyimpanan dan rekaman video dimana rekaman audio visual direkam pada
disket plastik, bukan pada pita megnetik.29
Media CD pembelajaran adalah salah satu media audio visual, CD
pembelajaran dapat menayangkan suara sekaligus gambar bergerak. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknilogi saat ini, penggunaan
media audio visual merupakan suatu tuntutan mendesak. Hal ini disebabkan
sifat pembelajaran yang semakin kompleks. Terdapat berbagai tujuan belajar
yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena
itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan
adanya pemanfaatan media. Salah satunya adalah media audio visual.
Media audio visual memiliki banyak keunggulan. Media audio visual
dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit, dapat
menampilkan gerak yang yang dipercepat atau diperlambat sehingga lebih
mudah diamati serta penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga proses
pembelajaranmenjadi menyenangkan. Video sebagai media audio visual yang
menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.
Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita)
maupun fiktif (misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun
instruksional. 30
29
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 36.
30 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya), hlm. 74.
18
Media CD pembelajaran memiliki banyak kelebihan antara lain:
a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan luar lainnya.
b. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada
penyajiannya.
c. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
d. Dapat mengamatilebih dekat obyek yang sedang bergerak atau obyek yang
berbahaya seperti harimau.31
7. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Hasil Belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Dalam penelitian
ini yang dimaksud dengan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
peserta didik setelah mendapatkan materi pokok ekosistem dengan
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil tes akhir.
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik. 32
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar
pada ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
31
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya), hlm. 74-75.
32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 22.
19
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu
sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
1) Faktor internal
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) misalnya : penglihatan, pendengaran,
dan sebagainya.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas:
(1) Faktor intelektif meliputi: kecerdasan, bakat dan prestasi yang
dimiliki
(2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2) Faktor eksternal
a) Faktor sosial yang terdiri atas:
(1) Lingkungan keluarga
(2) Lingkungan sekolah
(3) Lingkungan masyarakat
(4) Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan teknologi,
kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.33
Sedangkan menurut Syaikh Ibrahim bin Isma’il, faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar dalam kitab Ta’lim Muta'allim ada 6
yaitu:34
سأ نبك عنمجموعها ببيا# ال بستة ااالال تنا ل ا لعلم
وارشا د استاذ وطول زما ن #وبلغة ذ كاء وحرص وا صطبا ر
“(Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu,
kecuali dengan 6 perkara yang akan dijelaskan kepadamu secara
ringkas, yaitu kecerdasan, cinta kepada ilmu, kesabaran, biaya
cukup, petunjuk guru, dan masa yang lama)”.35
33
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004),
cet.2., hlm. 138.
34 Ibrahim bin Isma’il, Syarah Ta’lim Muta’allim, (Surabaya : Al Hidayah), hlm. 15.
35 Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, (Surabaya : Al- Hidayah, 2000),
hlm. 21.
20
8. Materi Pokok Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk karena adanya interaksi
antarorganisme atau individu dalam suatu wilayah dan interaksinya dengan
lingkungan tak hidup (abiotik) disekitarnya.
Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa penjelasan tentang ekosistem,
surat Al-Baqoroh ayat 164:
”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih pergantian
malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit
berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering)
dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan
perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi,
(semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang mengerti.” (QS. Al-Baqoroh : 164).36
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan air sebagai
kehidupan. Dengan air maka tumbuhan dapat tumbuh, kemudian tumbuhan
dapat dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber kehidupan
mereka37
. Itu sebagian penjelasan yang senada dengan pengertian ekosistem,
yaitu adanya hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya.
Kemudian penjelasan yang lain terdapat dalam surat Al-Hijr ayat 19-
20:
36
Hasan Basri Al Kufi dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf
AlQur’an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009, hlm. 25.
37 Ahmad Mustofa Al-Maroghi, Terjemah Tafsir Al-Maroghi - Juz 2, (Semarang: PT. Karya
Toha Putra, 1993), cet. 2, hlm. 60.
21
“Dan kami Telah menghamparkan bumi dan Kami pacangkan padanya
gunung-gunung serta kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut
ukuran. Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber
kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-
makhluk yang bukan kamu pemberi rezkinya”. (QS. Al-Hijr : 19-20)38
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menumbuhkembangkan
di bumi ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan
bagi tiap-tiap tanaman itu masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai
dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk hidup. Demikian juga, Allah SWT
menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat alamnya.39
Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa sub materi,
yang dikaji pada materi pokok ekosistem antara lain:
a. Satuan-satuan Ekosistem
Satuan-satuan ekosistem adalah sebagai berikut:
1) Individu adalah makhluk hidup tunggal, seperti: seekor kucing.
2) Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sejenis mendiami
tempat tertentu. Populasi rumput, populasi semut dan populasinya hidup
bersama–sama ditempat tertentu disebut komunitas. Jadi komunitas
adalah kumpulan populasi–populasi yang berbeda dan hidup bersama
pada tempat tertentu.
3) Tempat hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat.
4) Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung
pada lingkungan. Lingkungan adalah segala suatu yang ada di sekitar
makhluk hidup.
5) Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya
ada hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem.
38
Hasan Basri Al Kufi dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf
AlQur’an dan Terjemah, hlm. 263.
39 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 111.
22
6) Jika ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang
lain sehingga seluruh ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan, hal
itu disebut dengan Biosfer, sedangkan ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
disebut ekologi.40
Tingkatan-tingkatan organisasi dapat kita lihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.1
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup41
b. Macam-macam Komponen Ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya,ekosistem dapat dibedakan menjadi
dua macam,yaitu:
1) Ekosistem alami adalah ekosistem yang belum pernah ada campur
tangan manusia. Misalnya: hutan, sungai, pantai, dll.
2) Ekosistem buatan adalah ekositem yang sudah banyak dipengaruhi
manusia. Misalnya: sawah, kolam, ekosistem pertanian.42
c. Komponen Penyusun ekosistem
Komponen Ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu:
40
Zoer’aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi (Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya), (Jakarta: PT Bumi Aksara,2007), hlm. 9.
41http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/Praweda/Biologi/htm, Prinsip
Ekologi. hlm.27, 17/12/2011, 19.35 WIB.
42 Zoer’aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi (Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya), hlm. 66.
23
1) Komponen tak hidup (komponen abiotik): tanah, air, udara, cahaya
matahari.
2) Komponen yang terdiri dari makhluk hidup (biotik). Dalam komponen
biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.
Berdasarkan fungsi, komponen biotik dikelompokan menjadi 3
macam,antara lain:
1) Produsen, merupakan organisme yang dapat memproduksi makanan,
baik untuk dirinya sendiri maupun untuk organisme yang lain
(autotrof).
2) Konsumen, merupakan organisme yang memakan organisme lain
karena tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof).
Berdasarkan tingkat memakannya:
a) Konsumen tingkat I (konsumen primer), konsumen yang memakan
langsung produsen
b) Konsumen tingkat II (konsumen sekunder), konsumen yang
memakan konsumen I
c) Konsumen tingkat III (konsumen tersier) 43
3) Dekomposer (pengurai), merupakan organisme yang dapat
menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik dari sisa-sisa
organismeyang telah mati.44
d. Keseimbangan Dalam Ekosistem
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal
balik di antara komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik
perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora.
43
Indrianto, Ekologi Hutan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet.1, hlm. 20-21.
44 Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
24
Gambar 2.2
Keseimbangan Ekosistem45
Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat
tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak.
Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut
tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak
terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya.
e. Saling Ketergantungan Antara Komponen Ekosistem
1) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat
mempengaruhi komponen biotik. Misalnya: tumbuhan dapat hidup baik
apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan
tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam-garam
mineral.
Begitu juga sebaliknya keberadaan komponen biotik sangat
mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada dihutan
sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan,
tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat
tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi
tandus.
45
http://www.crayonpedia.org.keseimbangan ekosistem, 17/12/2011, 19.40 WIB
25
2) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik
Diantara produsen, konsumen, dan pengurai adalah saling
ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk
lainnya.
Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen,
dan pengurai terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring
makanan.46
f. Aliran Energi Dalam Ekosistem
Dalam ekosistem aliran energi terjadi melaui berbagai proses,
antara lain sebagai berikut:
1) Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu
ekosistem dengan urutan tertentu.47
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.3
Rantai Makanan48
2) Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan dalam suatu ekosistem49
.
46
http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/ Praweda/Biologi.htm. Interaksi
Antar Komponen. hlm.28, 17/12/2011, 19.40 WIB
47 Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
48 http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38 WIB
49 Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
26
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.4
Jaring-jaring Makanan50
3) Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen
I, konsumen II, dan seterusnya.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.5
Piramida Makanan51
4) Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ketempat
yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen
50
http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38 WIB
51http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-piramida-makanan-jenis-dan-contoh-piramida-
makanan, 17/12/2011, 19.40 WIB
27
tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Perhatikan gambar
berikut:
Gambar 2.6
Arus Energi52
5) Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang
lainnya.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.7
Siklus Air53
g. Pola-pola Interaksi Dalam Ekosistem
Interaksi antara komponen biotik dapat terjadi dalam berbagai
bentuk. Beberapa bentuk interaksi itu antara lain:
1) Simbiosis adalah pola hidup bersama antara dua atau lebih makhluk
hidup dalam suatu ekosistem.
a) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan
antara dua makhluk hidup atau lebih yang berbeda jenis.54
Contohnya: hubungan antara kupu-kupu dan bunga.
52
http://www.crayonpedia.org.Arus Energi, 17/12/2011, 19.40 WIB
53 http://www.crayonpedia.org.Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
28
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.8
Simbiosis Mutualisme55
b) Simbiosis komensalisme adalah hubungan organisme yang berbeda
jenis, yang satu memperoleh keuntungan dan yang lain tidak dirugikan.
Contoh: anggrek dengan pohon jambu.56
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.9
Simbiosis Komensalisme57
c) Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup
berbeda spesies, yang satu mendapatkan untung dan yang lain
dirugikan.
Contoh: hubungan antara benalu yang terdapat pada batang pohon
mangga, tali putri dengan tanaman pagar58
54
Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 372.
55 http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
56 Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 372.
57 http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
29
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.10
Simbiosis Parasitisme59
2) Kompetisi adalah persaingan diantara makluk hidup yang berada dalam
suatu ekosistem karena adanya persaingan kebutuhan hidup. Contoh:
persaingan antara zebra, kuda, dan rusa untuk mendapatkan rumput.
3) Netralisme adalah dua populasi dalam suatu komunitas tetapi tidak
berinteraksi.
4) Predasi adalah hubungan hewan pemakan dengan organisme yang
dimakan. Contoh: kucing memangsa tikus. 60
C. Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Mempelajari Biologi Materi Pokok
Ekosistem
Belajar adalah proses kegiatan dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.61
Untuk menunjang keberhasilan belajar, maka hendaknya cukup
tersedianya media pendidikan. Apalagi seiring perkembangan jaman yang
semakin modern, dan serba canggih. Hal ini mengakibatkan siswa termasuk guru
harus dapat memilih atau menggunakan media pendidikan.
58
Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 368.
59 http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
60 Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 365.
61 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada), 2006, hlm. 63.
30
Media sebagai alat bantu mengajar turut mempengaruhi iklim, kondisi
dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu.62
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti penting,
karena kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu
dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata
atau kalimat tertentu. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna materi
dari pada tanpa bantuan media.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena gurulah yang menghendakinya
untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa
bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh
setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Anak didik cepat merasa bosan atau kelelahan tentu tidak dapat mereka
hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang
bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah
berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru bersimpang siur, tidak ada fokus
masalahnya. Hal itu tentu harus dicari jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki
kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika
menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Selain membangkitkan
62
Azhar Arsyat, Media Pembelajaran, hlm 15-16.
31
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Itu berarti kegiatan
belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.63
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri
dimana guru atau dosen dan siswa atau mahasiswa bertukar pikiran untuk
mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi
penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan
efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidak
siapan siswa/ mahasiswa, kurang minat dan kegairahan dan sebagainya.
Salah satu untuk mengatasi hal demikian ialah penggunaan media dalam
proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping
sebagai penyaji stimulus, informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan
keserasian dalam menerima informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga
berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan
umpan balik.64
D. Pengajuan Hipotesa
Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.65
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.66
Adapun hipotesis yang penulis
ajukan dalam penelitian ini adalah "Penggunaan media gambar dilengkapi CD
63
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 120-122.
64 M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm.13.
65 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hlm. 64.
66 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
hlm.21.
32
pembelajaran efektif terhadap hasil belajar siswa materi pokok ekosistem kelas
VII SMP N 1 Ngaringan".
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, menggunakan. Bentuk
eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental design jenis yang
digunakan Control Group Post test-Only Design. Dalam desain ini efek suatu
perlakuan terhadap variabel terikat akan diuji dengan cara membandingkan
keadaan variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah ada perlakuan
dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Dalam bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R), kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol.
Untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok control dengan membandingkan nilai ulangan
sebelumnya. Selanjutnya dalam proses belajar mengajar, kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media gambar dilengkapi CD
pembelajaran sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau
pembelajaran menggunakan metode ceramah. Setelah proses belajar mengajar
berlangsung, kedua kelompok eksperimen dan kontrol akan diukur kembali
dengan diberikan posttest, hasil dari posttest inilah yang akan menjawab, apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Desain penelitian dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Post test-Only Control Design.1
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008),
hlm. 76.
R X O2
R O4
33
Keterangan:
O2: nilai posttest siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
O4: nilai posttest siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 11 April sampai 2 Mei
2011, di SMP N 1 Ngaringan, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan.
C. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.2
Sedangkan penelitian adalah proses yang sistematis, logis dan empiris untuk
mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.3 Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah field research yaitu suatu penelitian yang langsung
dilakukan di kancah/ medan terjadinya gejala-gejala.4
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 1 Ngaringan
terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 231 siswa.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6 Karena
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka tidak semua populasi diteliti,
tetapi hanya sebagian dari mereka diambil sebagai sampel.
2 Cholid Narbuco dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
hlm. 1.
3 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif), (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2005), hlm. 4.
4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 10.
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 108.
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 109.
34
Teknik yang digunakan untuk responden adalah simple random
sampling. Maksudnya tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan
yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampling.7 Sehingga
didapatkan 3 kelas sebagai sampel penelitian, penentuan kelas uji coba
instrumen, kelas kontrol dan eksperimen ditentukan secara acak. Teknik
pengambilan ini dilakukan karena di kelas VII tidak ada kelas unggulan serta
diajar oleh guru yang sama.
Sampel penelitian terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII B sebagai kelas
eksperimen, VII D sebagai kelas kontrol dan kelas VII A sebagai kelas uji
coba instrumen yang sudah menerima materi tersebut.
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi
perhatian suatu penelitian.8 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
1. Variabel Bebas
Adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam
hal ini variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan menggunakan media
gambar dilengkapi CD pembelajaran yang diterapkan di kelas VII SMP N 1
Ngaringan. Dengan indikator variabel bebas pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
2. Variabel Terikat
Adalah variabel yang dipengaruhi. Dalam hal ini variabel terikatnya
adalah hasil belajar Biologi pada siswa kelas VII SMP N 1 Ngaringan pada
kelas eksperimen. Dengan indikator variabel terikat nilai hasil ulangan
Biologi materi pokok ekosistem.
7 Sutrisno Hadi, Statistik II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), hlm. 223.
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte, hlm. 96.
35
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.9 Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang keadaan dan fasilitas yang ada, mengamati segala kejadian yang
berhubungan dengan keefektifan media gambar dilengkapi CD pembelajaran,
serta hal-hal yang dianggap perlu.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk
mencari data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga
buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian.10
Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa
jumlah dan nama-nama peserta didik serta hal-hal lain.
3. Metode Tes
Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
yang lain untuk mengatur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/ kelompok.11
Tes
digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk tes yang
digunakan berupa tes obyektif (multiple choice) dengan 4 pilihan dan hanya
satu pilihan yang benar.12
Misalnya terdapat empat pilihan jawaban, yaitu : A,
B, C, dan D , dengan hanya satu jawaban yang benar.
9 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009), hlm.76.
10 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 181
11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka cipta,
2002), hlm. 127.
12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
Cet. 7, hlm. 53.
36
Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil
pembelajaran Biologi materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan
dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah data tersebut
disusun kembali kemudian dianalisis melalui tahap, yaitu:
1. Analisis Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik berupa tes. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun,
kemudian diuji coba kan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-
syarat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik.
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Sebuah item dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.13
Uji validitas
digunakan untuk menentukan validitas item soal menggunakan rumus
korelasi product moment. 14
Adapun rumus yang digunakan adalah:
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi item soal
N : Banyaknya peserta tes
X : Jumlah skor item
Y : Jumlah skor total
Kriteria rxy adalah sebagai berikut:
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.56
14 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 72.
37
Apabila tabelhitung rr maka dianggap signifikan, artinya soal yang
digunakan sudah valid. Sebaliknya jika tabelhitung rr artinya soal tersebut
tidak valid, maka soal tersebut harus direvisi atau tidak digunakan.15
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas berhubungan derajat konsistensi item atau butir soal
yang diujikan dalam penelitian. Adapun rumus yang digunakan dalam
pengujian reliabilitas dengan menggunakan rumus K-R. 20 : 16
2
2
11)1( S
pqS
n
nr
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan
n : Banyaknya butir item
1 : Bilangan konstan
S2 : Varian total
P : Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 – P)
∑pq : Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga 11r ,
kemudian dibandingkan dengan product moment, jika tabelhitung rr ,
maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel.
c. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 72.
16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100-101.
tabelr
38
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.17
Untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
JS
BP
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes18
Kriteria yang digunakan:
P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar
P 0,30 sampai 0,70 adalah cukup (sedang)
P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah 19
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).20
Besarnya angka yang
menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi. Semakin
tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal tersebut
membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang
kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:21
D = B
B
A
A
J
B
J
B = P
A- P
B
Keterangan:
D : Daya Pembeda
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 207.
18 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 208.
19 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.
20 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.211.
21 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213-214.
39
AJ : Banyaknya peserta kelompok atas
BJ : Banyaknya peserta kelompok bawah
AB : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:
D : 0,0 – 0,22 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.22
2. Analisis Tahap Awal
Digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (eksperimen
dan kontrol) memiliki tingkat homogenitas yang sama. Data yang diamati
dari nilai ujian biologi semester ganjil kelas VII IPA tahun ajaran 2010/2011.
Pada analisis tahap awal, langkah-langkah yang ditempuh dalam
analisis tahap awal adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji
kesamaan dua rata-rata atau uji beda. Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data
yang akan dinamis. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat,
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:23
22
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 218.
23 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, hlm. 107.
40
k
i h
ho
f
ffX
1
2 )(
Keterangan :
: harga Chi-Kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh: Frekuensi yang diharapkan
kriteria pengujian: jika hitung tabel dengan derajat
kebebasan dk = k-1 dengan taraf signifikasi 5% berdistribusi normal.24
b. Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yang ditetapkan berasal dari populasi yang memiliki
varian yang relatif sama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
kecilvarian ter
besarVarian ter F
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata ( )
2) Menghitung varians ( ) dengan rumus25
:
)1(
)( 2
2
n
xxS
i
3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel ½ (nb-1)(nk-1) dan dk=(k-1).
Apabila Fhitung < Ftabel maka data berdistribusi homogen. 26
c. Uji kesamaan dua rata-rata awal
Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah
hasil dari nilai ulangan harian pada materi sebelumnya, antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata nilai yang tidak
berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak
24
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 273.
25 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, hlm. 57.
26 Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 250.
2
41
berbeda berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis
yang akan diujikan adalah:
Ho : µ1= µ 2
Ha : µ 1 ≠ µ 2
Keterangan:
µ1 : rata-rata data kelompok eksperimen
µ2 : rata-rata data kelompok kontrol
Uji beda dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus t-test
untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari
dua buah distribusi. Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:27
21
21
11
nns
xxt
dengan
2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika thitung < ttabel. Dengan
derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2) dan peluang(1 –½ ), tolak Ho untuk
harga thitung > ttabel. 28
27
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru
Algesindo, 1995), Cet. 3, hlm. 239. 28
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
42
3. Analisis Data Tahap Akhir
Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes untuk
mengambil data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tahap-tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Uji normalitas dan uji homogenitas akhir
Analisis ini dilakukan menggunakan data tentang nilai hasil belajar
siswa setelah diberikan perlakuan, maka nilai tersebut harus diuji kembali
dengan uji normalitas dan homogenitas untuk menentukan kelas tersebut
tetap dalam keadaan normal setelah adanya perlakuan sebagaimana
langkah pengujian pada saat uji normalitas dan homogenitas pada tahap
awal.
b. Uji perbedaan dua rata-rata
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka
dilaksanakan tes akhir. Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test
untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari
dua buah distribusi. Pada penelitian ini, data yang digunakan pada
perhitungan ini adalah data posttest. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh
data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian,
yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Ho : 1 ≤ 2
Ha : 1 > 2
keterangan:
1: rata-rata kelompok eksperimen
2: rata-rata kelompok kontrol
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan uji t satu pihak
(pihak kanan). Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t = dengan 2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsns
21
21
11
nns
xx
43
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Kriteria pengujian:
Ho diterima jika dihitung t < t1 – a, dan Ho ditolak jika t
mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t
ialah (n1 + n2 – 2) dengan peluang (1 – ). Jika Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti rata-rata kelompok pertama lebih baik dari pada
kelompok kedua.29
29
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Daerah atau Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMP N 1 Ngaringan
SMP N 1 Ngaringan adalah sebuah lembaga pendidikan tingkat
menengah atas yang diselenggarakan atas UGB (Unit Gedung Baru) dari
pemerintah. SMP N 1 Ngaringan didirikan pada tanggal 7 November 1983
diatas tanah seluas 20.000 m2 bondo deso.
SMP N 1 Ngaringan sebagai salah satu lembaga pendidikan
menengah di Kabupaten Grobogan memiliki peran yang strategis dimasa
yang akan datang, untuk mempersiapkan generasi mendatang yang beriman,
berilmu, cerdas, jujur dan bertanggung jawab. Mengingat peran yang
demikian penting SMP N 1 Ngaringan diharapkan mampu memberi
sumbangan yang berarti dalam proses membangun manusia Indonesia yang
seutuhnya. Pada awal pendirian, SMP N 1 Ngaringan hanya mempunyai 3
unit gedung, yaitu:
a. Gedung 1 terdiri dari ruang Kepala Sekolah, TU, ruang Guru.
b. Gedung 2 terdiri dari kelas 1 dan 2, masing-masing 3 lokal kelas.
c. Gedung 3 yaitu ruang laboratorium IPA.1
Seiring berjalannya waktu dan pergantian struktur organisasi
sekolah, keadaan gedung serta sarana prasarana menjadi bertambah. Hal ini
juga tidak terlepas dari partisipasi dari masyarakat serta wali murid.
Dalam kurun waktu 28 tahun telah terjadi 7 kali pergantian kepala
sekolah, secara berurutan pimpinan yang memegang jabatan kepala sekolah
SMP N 1 Ngaringan adalah sebagai berikut:
a. Soetarto Soesanto (1983 – 1987)
b. Slamet Sastrowardoyo (1987 – 1993)
c. Moh. Khuzaeni (1993 – 2000)
1 Hasil wawancara dengan K.Bag Tu, di SMP N 1 Ngaringan kabupaten Grobogan, pada
tanggal 16 April 2011.
45
d. Mohamad Turmudi, S.Pd (2001 – 2006)
e. Sartono, S.Pd (2008 – 2008)
f. Gimin Tugiatmojo, S.Pd (2009 – 2009)
g. Sukirno Amin, S.Pd, SH, M.Pd (2009 – sekarang)
2. Letak Geografis
Secara geografis SMP N 1 Ngaringan terletak di Jalan Raya Blora No.
67A Ngaringan, Grobogan 58193. Kecamatan Ngaringan juga dijadikan pusat
pasar tradisional bagi masyarakat Ngaringan pada umumnya sehingga tidak
terlepas dari keramaian. Letak SMP N 1 Ngaringan sangat strategis, di
pinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau dan orang mudah
menemukannya dan tidak perlu susah-susah mencarinya. Adapun batas-batas
wilayahnya:
a. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Jalan raya menuju Blora
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kantor Polsek Ngaringan
c. Sebelah Utara : Berbatasan dengan perumahan penduduk
d. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan persawahan2
Untuk lebih jelasnya lihat peta pada lampiran 26.
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaan bangunan SMP N 1 Ngaringan dalam kondisi baik, jumlah
ruang kelas yang dimiliki SMP N 1 Ngaringan seluruhnya berjumlah 21
kelas.
Untuk mendukung tercapainya tujuan penyelenggaraan sekolah di
Ngaringan tersedia fasilitas yang mendukung proses pembelajaran, baik intra
kurikuler maupun ekstra kurikuler. Tersedianya fasilitas diharapkan dapat
memberi kemudahan, proses belajar mengajar dan dapat mengembangkan
potensi maksimal siswa.
2 Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
46
Adapun fasilitas yang telah dimiliki SMP N 1 Ngaringan sebagai
berikut:
a. Perpustakaan
Pengadaan buku-buku perpustakaan di SMP N 1 Ngaringan
diupayakan secara serius. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya koleksi
buku yang dimiliki diantaranya buku pelajaran, karya umum, kesusastraan
dan buku referensi.
b. Laboratorium
Kondisi laboratorium SMP N 1 Ngaringan cukup baik, yaitu
laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer.
c. Masjid
d. Ruang pramuka
e. Ruang OSIS
f. Ruang musik
g. Tempat olah raga: tenis, bola volley, atletik, basket dan badminton
h. Ruang keterampilan
i. Aula/ gedung serba guna
j. UKS
k. Kantin siswa
l. Ruang koperasi siswa
m. Parkir dan
n. Ruang BP
4. Keadaan Guru
Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam proses belajar
mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga
pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat
penting adanya.
Secara kuantitatif jumlah tenaga edukatif yang ada di SMP N 1
Ngaringan berjumlah 42 orang melayani kurang lebih 732 siswa. Untuk lebih
47
jelasnya mengenai keadaan guru di SMP N 1 Ngaringan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Keadaan Guru
NO NAMA JABATAN
1 Sukirno Amin, S.Pd. SH.M.Pd Kepala sekolah
2 Drs. Sut Ardie Bend. BOS
3 Drs. Su'udi Guru
4 Jasman, S.Pd Guru
5 Sukartini Guru
6 Mulyono Nugroho, S.Pd Sarpras
7 Unggul Tjiptarto, S.Pd Guru
8 Rasidi, S.Pd Guru
9 Widodo, S.Pd Guru
10 Basuki, A.Md.Pd OSIS
11 Bambang Setyono, S.Pd Guru
12 Soedjarwanto, S.Pd WKS
13 Umi Samaniyah, S.Pd Guru
14 Kristi Handayani, S.Pd Bend.Komite
15 Sujiatmi, S.Pd Guru
16 Prayitno, S.Pd Guru
17 Nanik Sulistiyana, S.Pd Bend.Komite
18 Dra. Rakini Guru
19 Sulikatun, S.Pd Guru
20 Mieke Rinawantini Y, S.Pd Guru
21 Sutini, S.Pd Guru
22 Sutiyono, S.Pd Guru
23 Purwati, S.Pd Guru
24 Dra. Supadmi Guru
25 Emi Sulistyowati, S.Pd Guru
26 Hijriyah Anisak, S.Pd Guru
27 Ambar Sungkemi Guru
28 Mei Sodri, S.Ag Guru
29 Sukorini, S.Pd Guru
30 Dwi Puji Rahayu, S.Pd Guru
31 Lies Mira Fitri A, S.Pd Guru
32 Liliek Widho Guntoro, S.Pd Guru
33 Nuky Prasetyo A. W, S.Pd Guru
34 Sumiyatun, S.Pd Guru
35 Siti Laelatul C, S.Pd Guru
36 Yanar Tri Isnaini, S.Pd Guru
37 Betty Yudhaningsih, S.Pd Guru
38 Eti Nurul Fajriyah, S.Pd Guru
48
5. Keadaan Karyawan
Untuk membantu kelancaran bagi proses belajar mengajar dan tata
administrasi SMP N 1 Ngaringan dibantu oleh beberapa karyawan
sebagaimana di dalam tabel:
Tabel 4.2
Keadaan Karyawan3
NO NAMA JABATAN
1 Sri Woro Indrayati Staf Tata Usaha
2 Supriyono Staf Tata Usaha
3 Wadjib Staf Tata Usaha
2 Widaryanto Staf Tata Usaha
5 Sunarmiyati Staf Tata Usaha
6 Ekka Dyah Kustiningsih Staf Tata Usaha
7 Suwarno Kebersihan
8 Karli Kebersihan
9 Suparwi Penjaga
10 Sawidi Penjaga
6. Keadaan Peserta Didik
Berkenaan dengan kondisi siswa SMP N 1 Ngaringan sangat
bervariatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan
yang lain seperti lari cepat, ada yang aktif, ada yang pendiam, dan masih
banyak karakter peserta didik yang tidak bisa teridentifikasi secara lengkap,
sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka.
Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang atau
keluarga yang tidak sama. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa peserta didik SMP N 1 Ngaringan aktif dalam mengikuti pelajaran.4
7. Visi dan Misi SMP N 1 Ngaringan
Visi : Unggul dalam prestasi santun dalam budi pekerti
Berdasarkan keinginan tersebut maka SMP N 1 Ngaringan
berusaha meningkatkan dan mengembangkan potensi dan sumber
daya siswa SMP N 1 Ngaringan secara maksimal, sehingga tercapai
3 Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
4 Hasil observasi peneliti di SMP N 1 Ngaringan, pada tanggal 16 April 2011.
49
akhlak mulia dan nilai evaluasi belajar yang tinggi pada diri para
siswa.
Misi : 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara
optimal.
2. Memperbaiki dan membina karakter siswa secara positif
berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa melalui kegiatan pendidikan.
3. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk membentuk budi pekerti yang luhur.
4. Menyelenggarakan kegiatan lomba olahraga, seni, dan budaya,
sebagai upaya mencari bibit unggul dalam bidang olahraga dan
seni.
5. Meningkatkan kreatifitas pengetahuan dan teknologi siswa.5
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan
untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran
yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dilengkapi
CD pembelajaran terhadap hasil belajar siswa materi pokok ekosistem kelas VII
SMP N 1 Ngaringan.
Untuk mengetahui efektivitas media gambar dilengkapi CD pembelajaran
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP N 1 Ngaringan pada materi
pokok ekosistem, maka penulis melakukan analisa data secara kuantitatif dengan
bentuk eksperimen yaitu true experimental design (Eksperimental betul-betul)
jenis “Posttest Control Group Design” yaitu penempatan subyek penelitian
kedalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dimana kelompok eksperimen (VII B) adalah kelompok yang diberi perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran,
5 Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
50
sedangkan kelompok kontrol (VII D) yang diberi perlakuan model pembelajaran
konvensional.
Sebelum kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan harus
dipastikan bahwa kedua kelompok tersebut berangkat dari kemampuan awal
yang seimbang, oleh karena itu dilakukan uji kesamaan uji varians atau uji
homogenitas, yang diambil dari hasil nilai ulangan materi sebelumnya. Setelah
kelas eksperimen dan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran kemudian
diberikan tes untuk memperoleh data hasil belajar yang akan dianalisis.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif
siswa yang meliputi nilai akhir (post test) secara keseluruhan dari 2 kelompok
yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, membuktikan bahwa daya
pikir anak secara kognitif pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok
kontrol dengan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,56 dan nilai
rata-rata kelompok kontrol 71,73. Media tersebut terbukti efektif ketika
diterapkan dalam pembelajaran biologi, hal itu juga didukung dengan ketuntasan
hasil belajar kelas ekperimen sebesar 84,3%. Berdasarkan kriteria ketuntasan
klasikal yang ditetapkan oleh Depdiknas yakni sebesar 75%, dapat dikatakan
proses pembelajaran berlangsung efektif, dengan prosentase perolehan yang
memuaskan, sedangkan kelas kontrol baru mencapai ketuntasan klasikal sebesar
60%. Data nilai keseluruhan tedapat di lampiran 3.
1. Instrumen Tes dan Analisis Tes
Instrumen tes yang diberikan kepada peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran diuji cobakan terlebih dahulu di kelas VII A karena
kelas tersebut sudah mendapatkan materi yang akan digunakan dalam
penelitian. Dalam menyusun instrumen tes yang baik dalam beberapa butir
soal perlu adanya beberapa langkah yang sistematis untuk mengetahui tingkat
intelektual dan potensi berpikir anak dalam mempelajari ilmu biologi, yaitu
sebagai berikut:
a. Lakukan Pembatasan Materi yang Diujikan
Dalam penelitian ini materi yang akan diujikan adalah materi
tentang ekosistem yang terdiri dari satuan-satuan dalam ekosistem,
51
macam-macam ekosistem, komponen-komponen penyusun ekosistem,
keseimbangan ekosistem, saling ketergantungan antar komponen
ekosistem, aliran energi dalam ekosistem, pola interaksi antar organisme.
b. Menyusun Kisi-kisi Sesuai dengan Materi
Kisi-kisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada tabel di
lampiran.
c. Menentukan Alokasi Waktu Mengerjakan Soal
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal uji coba
tersebut selama 35 menit dengan jumlah soal 35 yang berbentuk pilihan
ganda.
d. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen
Tes terlebih dahulu harus diujicobakan untuk selanjutnya
dianalisis tiap butir soal sesuai dengan ketentuan kriteria soal yang
memenuhi kualitas yang telah ditentukan. Soal-soal tersebut akan
diujicobakan pada kelas VII A yaitu kelas yang sudah mendapatkan
materi ekosistem. Tes uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir
soal tersebut sudah memenuhi kriteria soal yang baik atau belum untuk
layak diujikan pada kelas yang dijadikan obyek penelitian. Analisis butir
soal yang digunakan dalam pengujian meliputi validitas tes, reliabilitas
tes, tingkat kesukaran, dan daya beda.
Berikut ini akan penulis paparkan analisa butir soal hasil uji coba
instrumen tes meliputi:
1) Analisis Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya
item-item tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak
digunakan. Item yang valid berarti item tersebut dapat
merepresentasikan materi terpilih yaitu ekosistem.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( )
dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen, dengan taraf
signifikan 5 %. Bila harga maka butir soal tersebut
hitungr
tabelhitung rr
52
dikatakan valid. Sebaliknya bila harga maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal
pada lampiran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.3
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
No Soal Validitas
Keterangan
1 0,769 0.361 Valid
2 0,536 Valid
3 0,354 Tidak Valid
4 0,399 Valid
5 0,585 Valid
6 0,403 Valid
7 0,459 Valid
8 0,577 Valid
9 0,376 Valid
10 0,501 Valid
11 0,504 Valid
12 0,409 Valid
13 0,409 Valid
14 0,109 Tidak Valid
15 0,71 Valid
16 0,415 Valid
17 0,287 Tidak Valid
18 0,435 Valid
19 0,109 Tidak Valid
20 0,712 Valid
21 0,542 Valid
22 0,355 Tidak Valid
23 0,366 Valid
24 0,514 Valid
25 0,525 Valid
26 0,329 Tidak Valid
27 0,438 Valid
28 0,475 Valid
29 0,59 Valid
30 0,319 Tidak Valid
tabelhitung rr
hitungrtabelr
53
31 0,475 Valid
32 0,59 Valid
33 0,441 Valid
34 0,585 Valid
35 0,403 Valid
Tabel 4.4
Prosentase Validitas Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Persentase
%
1 Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 15,
16, 18, 20, 21, 23,
24, 25, 27, 28, 29,
31, 32, 33, 34, 35
28 80%
2 Tidak Valid 3, 14, 17, 19, 22,
26, 30
7 20%
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
2) Analisis Reliabilitas
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk
diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan.
Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga
product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan
reliabilitas jika harga > .
Koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,886, sedang
product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 30
diperoleh = 0.361, karena > artinya koefisien
reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi
(reliabel).
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
11r tabelr
11r tabelr
tabelr
tabelr11r tabelr
54
3) Analisis Indeks Kesukaran
Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan
hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh :
Tabel 4.5
Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0,8 Mudah
2 0,63 Sedang
3 0,6 Sedang
4 0,4 Sedang
5 0,5 Sedang
6 0,6 Sedang
7 0,63 Sedang
8 0,63 Sedang
9 0,53 Sedang
10 0,63 Sedang
11 0,67 Sedang
12 0,8 Mudah
13 0,87 Mudah
14 0,77 Mudah
15 0,83 Mudah
16 0,67 Sedang
17 0,77 Mudah
18 0,73 Mudah
19 0,67 Sedang
20 0,8 Mudah
21 0,63 Sedang
22 0,57 Sedang
23 0,6 Sedang
24 0,73 Mudah
25 0,7 Sedang
26 0,57 Sedang
27 0,53 Sedang
28 0,57 Sedang
29 0,67 Sedang
30 0,6 Sedang
55
31 0,67 Sedang
32 0,67 Sedang
33 0,5 Sedang
34 0,43 Sedang
35 0,6 Sedang
Tabel 4.6
Prosentase Kesukaran Butir Soal
No Kriteria Nomor Soal Jumlah
(∑)
Persentase
%
1
Sedang 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,16,19
,21,22,23,25,26,27,28,29,3
0,31,32,33,34,35
26 74,3%
2 Mudah 1,12,13,14,15,17,18,20,24 9 25,7%
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
4) Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila
soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang
berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Perhitungan Daya Beda Butir Soal
No Soal Daya Beda Keterangan
1 0,27 Cukup
2 0,73 Baik sekali
3 -0,13 Sangat jelek
4 0,4 Cukup
5 0,6 Baik
6 0,4 Cukup
7 0,33 Cukup
8 0,33 Cukup
9 0,67 Baik
56
10 0,2 Jelek
11 0,53 Baik
12 0,4 Cukup
13 0,27 Cukup
14 0,07 Jelek
15 0,33 Cukup
16 0,53 Baik
17 0,07 Jelek
18 0,27 Cukup
19 0,27 Cukup
20 0,27 Cukup
21 0,6 Baik
22 0,33 Cukup
23 0,4 Cukup
24 0,53 Baik
25 0,33 Cukup
26 0,07 Jelek
27 0,4 Cukup
28 0,47 Baik
29 0,27 Cukup
30 0,27 Cukup
31 0,27 Cukup
32 0,27 Cukup
33 0,07 Jelek
34 0,73 Baik sekali
35 0,4 Cukup
Tabel 4.8
Prosentase Daya Beda Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Persentase
1 Baik sekali 2,34 2 5,72 %
2 Baik 5,9,11,16,21,24,28 7 20,02 %
3 Cukup
1,4,6,7,8,12,13,15,18,1
9,20,22,23,25,27,29,30,
31,32,35
20
57,2 %
4 Jelek 10,14,17,26,33 5 14,3 %
5 Sangat Jelek 3 1 2,86 %
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
57
2. Analisa Data Nilai Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian data penelitian ini
menggunakan uji Chi–kuadrat.
k
i h
ho
f
ffX
1
2 )(
Dimana :
: Chi-Kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan
Berdasarkan perhitungan hasil nilai ulangan materi sebelumnya
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka diperoleh nilai dari
masing-masing kelompok. Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho
2
hitung ≥ 2
tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = 6 - 1 dan terima Ho
2
hitung < 2
tabel. Hasil uji normalitas tahap awal hasil nilai ulangan materi
sebelumnya kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat Tabel 4.9
Tabel 4.9
Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Ulangan Materi Sebelumnya
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas Kemampuan 2 hitung
2 tabel Keterangan
1. Eksperimen tahap awal 7,9128 11,07 Normal
2. Kontrol tahap awal 8,2344 11,07 Normal
Dari data diatas, kondisi kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdistribusi normal, tidak adanya perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Lampiran 18 dan 19.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui suatu kelas
bersifat homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan Uji
2
58
Varians. Dikatakan homogen jika F hitung < F tabel. Data perhitungan varians,
dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut.
Tabel 4.10
Sumber Data Perhitungan Varians
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2072 1851
N 32 30
x 64,75 61,70
Varians (s2) 71,6774 52,2172
Standar deviasi (s) 8,47 7,26
Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varian, berikut:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘 𝑒𝑐𝑖𝑙
F = 71,6774
= 1,373 52,2172
Untuk a = 5% dengan dkpembilang = nb- 1 = 32 - 1 = 31 dan dkpenyebut
= nk – 1 = 30 - 1 = 29 diperoleh F tabeL 2,08. Karena F hitung < F tabel maka
dapat disimpulkan data pada nilai awal antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah homogen atau mempunyai varians yang sama.
Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada lampiran
20.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Awal
Uji kesamaan dua rata-rata nilai awal pada kelompok kontrol dan
eksperimen.
Tabel 4.11
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2072 1851
N 32 30
x 64,75 61,70
Varians (s2) 71,6774 52,2172
Standar deviasi (s) 8,47 7,23
Dimana
2nn
1n1n s
21
2
22
2
11
ss
21 n
1
n
1 s
xx t 21
59
89124,723032
2172,52)130(6774,71)132(
xxS
521,1
30
1
32
189124,7
70,6175,64
t
Pada a = 5% dengan dk = 32+30 - 2 = 60 diperoleh 2.
Dengan perhitungan t-tes diperoleh t = 1,521 dan t = 2. Maka
berdasarkan uji persamaan dua rata-rata (uji t) kemampuan peserta didik
kelas VII B dan VII D memiliki taraf signifikasi yang sama.
Dengan diketahui dari hasil analisis tahap awal bahwa obyek
penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kontrol memiliki tingkat
kemampuan kognitif yang homogen, sehingga jika terjadi perbedaan
signifikan adalah karena perbedaan treatment. Data selengkapnya terdapat
pada lampiran 21.
3. Analisa Tahap Akhir
Analisis tahap akhir dapat dilakukan setelah peneliti mendapatkan data
hasil belajar peserta didik setelah diberikan treatment. Pada kelas eksperimen
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran, sedangkan pada
kelas kontrol penerapan media pembelajaran tersebut tidak dilakukan, hanya
menggunakan pembelajaran konvensional (metode ceramah). Setelah
dilakukan pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda, maka akan dilakukan
post test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari hasil tes peserta
didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai tersebut digunakan
untuk menguji hipotesis dari penelitian ini.
a. Uji Normalitas Nilai Post Test kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
Langkah pengujian yang digunakan pada uji normalitas kelompok
eksperimen dan kontrol sebagaimana rumus yang digunakan pada analisis
tahap awal.
hitung tabel
tabelt
60
Berikut ini adalah daftar nilai frekuensi observasi nilai post test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.12
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Fh
F0
63,5 -1,82 -0,4655
64 – 69 #VALUE! 0,0876 3,6 5 0,5540
69,5 -1,17 -0,3780
70 – 75 #VALUE! 0,1827 7,5 4 1,6261
75,5 -0,51 -0,1953
76 – 81 #VALUE! 0,2522 10,3 11 0,0421
81,5 0,14 0,0569
82 – 87 #VALUE! 0,2304 9,4 4 3,1410
87,5 0,80 0,2873
88 – 93 #VALUE! 0,1393 5,7 5 0,0888
93,5 1,45 0,4266
94 – 99 #VALUE! 0,0557 2,3 3 0,2237
99,5 2,11 0,4824 0,2229
#REF! X² = 5,6757
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh = 5,6757 dan
= 11,07 dengan dk = 6-1 = 5, . Jadi berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai post tes pada kelompok
eksperimen berdistribusi normal.
Tabel 4.13
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Fh
F0
53,5 -2,45 -0,4929
54 – 59 #VALUE! 0,0421 1,7 2 0,0431
59,5 -1,65 -0,4508
60 – 65 #VALUE! 0,1476 6,1 3 1,5402
2
hitung
2
tabel %5 22
tabelhitung
fh
fhfo 2)(
fh
fhfo 2)(
61
65,5 -0,85 -0,3031
66 – 71 #VALUE! 0,2819 11,6 9 0,5656
71,5 -0,05 -0,0213
72 – 77 #VALUE! 0,2935 12,0 10 0,3435
77,5 0,75 0,2722
78 – 83 #VALUE! 0,1667 6,8 4 1,1753
83,5 1,55 0,4389
84 – 89 #VALUE! 0,0516 2,1 2 0,0062
89,5 2,35 0,4905 0,5158
#REF! X² = 3,6739
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh = 3,6739 dan
= 11,07 dengan dk = 6 - 1 = 5, . Jadi berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok kontrol
berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 22 dan
23.
b. Uji Homogenitas Nilai Post Test
Hipotesis yang digunakan :
Ho : σ12 = σ2
2
Ha : σ12 σ2
2
Tabel 4.14
Sumber Data Homogenitas
Sumber Variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2546 2152
N 32 30
x 75,38 71,73
Varians (s2) 77,6089 55,6506
Standar deviasi (s) 8,81 7,46
2
hitung
2
tabel %5 22
tabelhitung
F = 77,6089
= 1,395 55,6506
62
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh = 1,395 dan
= 2,08 dengan dk = 32+30-2= 60 dan . Jadi < berarti
nilai post tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varians yang homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 24.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji Pihak Kanan)
Setelah analisis tahap akhir dilakukan dan sesuai dengan tingkat
homogenitas dan normalitas yang sama, maka akan dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis melalui analisis hasil belajar nilai post test siswa. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan akhir setelah
siswa diberi perlakuan yang menunjukkan media tersebut terbukti efektif
selama pembelajaran dilakukan. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan
hasil belajar siswa yang diberikan treatment, maka digunakan rumus t-test
(uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut.
Ho : 1 ≤ 2
Ha : 1 >
< atau karena kedua varians sama (homogen).
Maka uji perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus:
Dimana
Dari data diperoleh:
Tabel 4.15
Tabel Sumber Data Untuk Uji T
Sumber Variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2546 2152
N 32 30
x 79,56 71,73
Varians (s2) 77,6089 55,6506
Standar deviasi (s) 8,81 7,46
2
hitung
2
tabel %5 2
hitung 2
tabel
2
hitungX 2
tabelX2
2
2
1
21 n
1
n
1 s
xx t 21
2nn
1n1n s
21
2
22
2
11
ss
63
S = 18509,823032
6506,55)130(6089,77)132(
764,3
30
1
32
118509,8
73,7156,79
t
Pada a = 5% dengan dk = 32+30 - 2 = 60 diperoleh 1,671. Dengan
perhitungan t-tes diperoleh t = 3,764 dan t 1,671. Jadi dibandingkan
antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
C. Pengujian Hipotesis
Langkah yang terpenting dalam penelitian adalah pengujian hipotesis
yang harus dibuktikan apakah rumusan hipotesis sebelum adanya treatment dapat
terbukti kebenarannya sesuai dengan analisis dari beberapa data yang diperoleh
atau tidak. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai
kemampuan akhir (nilai posttest). Pengujian hipotesis digunakan untuk
mengetahui adanya perbedaan pada hasil belajar peserta didik setelah penerapan
penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran. Untuk mengetahui
adanya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan)
dalam pengujian hipotesis sebagai berikut.
Ho : : rata-rata hasil belajar biologi kelas VII dengan menggunakan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran kurang dari sama
dengan dari rata-rata kemampuan yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Ha : : rata-rata hasil belajar biologi kelas VII dengan menggunakan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran lebih besar dari rata-
rata kemampuan yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
hitung tabel
21
21
tabelt
64
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan t-test
N S Dk
Kelompok
eksperimen 32
79,56
77,6
8,18509
32+30-2=
60 3,764 1,671
Kelompok
control
30 71,73
55,65
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian
yang diperoleh berdasarkan kemampuan akhir kelompok eksperimen yang
menerapkan media gambar dilengkapi CD pembelajaran diperoleh rata-rata 79,56
sedangkan untuk kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional diperoleh
rata-rata 71,73. Dengan dk = 32 + 30 – 2 = 60 dan taraf nyata 5% maka diperoleh
ttabel = 1,671. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 3,764. Jadi dibandingkan antara
thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
D. Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar dengan
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran materi pokok
ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan lebih efektif dari pada pembelajaran
konvensional (ceramah). Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 3,764
sedangkan ttabel = 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya rata-rata
kemampuan siswa pada materi ekosistem yang menggunakan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran lebih besar dari rata-rata kemampuan pada kelas
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh B. F Skinner yaitu behaviorism
theory, bahwa teori ini mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa
dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah
tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri siswa
X2s hitungt
tabelt
65
supaya menjadi adat kebiasaan. Media dapat mengubah tingkah laku siswa
sebagai hasil proses pembelajaran.6
Selain itu menurut M. Basirudin usman dan Asnawir dalam media
pembelajaran menyatakan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih
baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai tujuan yang ingin
dicapai.7
Hal itu dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa melalui
penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran yang menjadikan peserta
didik lebih aktif. Media pembelajaran juga membangkitkan minat siswa,
membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajikan data yang menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi sehingga
peserta didik paham terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Terbukti respon
berupa jawaban-jawaban jelas yang menunjukkan siswa cukup memahami
materi, pengajuan beberapa pertanyaan dari siswa yang mencerminkan rasa ingin
tahunya dan umpan balik pertanyaan antar siswa dengan jawaban yang saling
melengkapi satu sama lain.
Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa daya berpikir anak secara
kognitif pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol dengan
perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,56 dan nilai rata-rata
kelompok kontrol 71,73. Media tersebut terbukti efektif ketika diterapkan dalam
pembelajaran biologi, hal itu juga didukung dengan ketuntasan hasil belajar kelas
ekperimen sebesar 84,3%. Berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal yang
ditetapkan oleh Depdiknas yakni sebesar 75%, dapat dikatakan proses
pembelajaran berlangsung efektif, dengan prosentase perolehan yang
6Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 9. 7 M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 11.
66
memuaskan, sedangkan kelas kontrol baru mencapai ketuntasan klasikal sebesar
60%.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar peserta
didik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah media yang digunakan
oleh pendidik dalam mengajar, karena keberhasilan program pengajaran dilihat
dari ketepatan dan keefektifan media pengajaran yang digunakan oleh pendidik.
Dalam hal ini pada kelas eksperimen pendidik memilih media gambar dilengkapi
CD pembelajaran sedangkan kelas kontrol pendidik menggunakan pembelajaran
konvensional (ceramah). Media gambar dilengkapi CD pembelajaran dalam
pembelajaran biologi khususnya materi pokok ekosistem dapat menciptakan
suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik tidak
merasa bosan dalam menerima materi karena dalam pembelajaran materi pokok
ekosistem penyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi sehingga peserta didik paham
terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
Berikut ini akan penulis paparkan proses pembelajaran biologi pada
kelompok eksperimen yaitu kelas VII B dan kelompok kontrol kelas VII D.
1. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen yaitu
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD
pembelajaran. Dalam pelaksanaannya waktu yang peneliti gunakan adalah 3
kali pertemuan.
Pada saat pembelajaran awal, peneliti menyiapkan sarana pembelajaran
dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti
memberikan acuan kepada siswa dengan cara menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian peneliti memberikan apersepsi
dengan cara menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya tentang
67
klasifikasi makhluk hidup dan sedikit materi tentang yang akan di ajarkan yaitu
ekosistem. Selanjutnya proses pembelajarannya sebagai berikut:
a. Guru memberikan penyajian materi dengan menggunakan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran serta membahas buku teks.
b. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi secara individual
ataupun dengan teman yang lain.
c. Guru menyiapkan soal-soal, kemudian guru melempar bola kepada siswa.
d. Siswa yang mendapat bola dipersilahkan maju ke depan untuk mengambil
salah satu soal dan menjawabnya.
e. Siswa yang sudah berhasil menjawab soal, melempar bola pada teman
lainnya.
f. Siswa yang mendapat lemparan bola maju ke depan dan begitu seterusnya.
g. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.
Sebagai evaluasi akhir peserta didik diberikan post test dalam bentuk
multiple choice berjumlah 25 soal dengan 4 pilihan ganda. Pemberian post test
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta
didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol adalah dengan
model pembelajaran konvensional, yaitu dengan metode ceramah dan tanya
jawab. Dalam proses pembelajaran ini pendidik menjelaskan materi dan
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya dan mencatat.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kali pertemuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik hanya duduk dan
memperhatikan penjelasan materi dari pendidik. Bagi peserta didik yang
belum jelas diberikan kesempatan untuk bertanya. Proses kegiatan belajar
mengajar seperti ini hanya berpusat pada pendidik sehingga peserta didik
terlihat jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini juga dirasakan oleh
pendidik yang terus berceramah menjelaskan materi pelajaran.
68
Pada akhir pembelajaran sebagai evaluasi akhir peserta didik
diberikan post test seperti halnya kelas eksperimen dengan jumlah dan bentuk
soal yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian sudah melakukan penelitian dengan seoptimal mungkin, namun
peneliti sadar walaupun sudah dilakukan dengan optimal tetapi masih ada
keterbatasan. Keterbatasan ini antara lain:
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan hanya terbatas pada satu tempat yaitu SMP
N 1 Ngaringan.
2. Keterbatasan jumlah responden
Jumlah responden yang diteliti hanya terbatas pada siswa kelas VII sebagai
wakil populasi.
3. Keterbatasan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi waktu yang singkat ini
dapat mempersempit ruang gerak penelitian sehingga berpengaruh terhadap
hasil penelitian.
Peneliti berharap, walaupun ada beberapa keterbatasan penelitian, selama
peneliti melakukan penelitian merupakan suatu kekurangan yang dapat menjadi
bahan evaluasi dan dapat dijadikan acuan awal bagi peneliti selanjutnya.
Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan
penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik.
69
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan masalah-masalah yang dijadikan dasar berpijak pada
penelitian ini, serta dari berbagai data yang telah dikumpulkan dan dianalisa, dan
sesuai dengan perumusan masalah yang ada dalam penelitian, maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan bahwa media gambar dilengkapi CD pembelajaran
dapat berperan efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
biologi materi pokok ekosistem, dengan rata-rata nilai hasil belajar kelompok
eksperimen adalah 79,56 dan kelompok kontrol adalah 71,73.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif peserta
didik antara kelas eksperimen yang diberi treatment penggunaan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran dengan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional pada mata pelajaran biologi materi pokok ekosistem kelas VII di
SMP N 1 Ngaringan, dengan nilai thitung > ttabel yaitu 3,764 > 1,67.
B. Saran-saran
Demi perbaikan dan kesempurnaan serta peningkatan pendidikan di SMP
N 1 Ngaringan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepada guru mata pelajaran Biologi di SMP N 1 Ngaringan khususnya dan
IPA pada umumnya hendaknya membekali diri secara optimal dengan
pengetahuan dan keterampilan serta memahami masing-masing latar
belakang peserta didik dan memiliki kreativitas dalam pembelajaran dengan
mempelajari model-model baru dan menggunakan fasilitas yang dimiliki
sekolah. Di samping itu hendaknya guru selalu memberikan motivasi kepada
peserta didik, karena dengan motivasi yang tinggi tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
2. Kepada kepala sekolah diharapkan untuk meningkatkan super visinya,
meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana agar proses belajar mengajar
berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
70
3. Supaya pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil secara maksimal, maka
peserta didik harus bekerjasama dengan mengikuti pembelajaran dengan baik.
C. Penutup
Sebagai penutup skripsi ini, peneliti ucapkan syukur alhamdulillah kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya
sehingga peneliti menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari akan keterbatasan kemampuan, kurangnya
pengetahuan sehingga skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti
berharap kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini, semoga amal baik itu mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan juga
para pembaca, baik di lingkungan fakultas Tarbiyah maupun di lingkungan
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar Jakarta : PT Rineka Cipta,
2004, cet.2.
Al Bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail, Sahih Bukhari, Juz I, Darul
Maktab, Bairut, Libanon, 1992.
Al Kufi, Hasan Basri, dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia,
Mushaf AlQur’an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009.
Al-Maroghi, Ahmad Mustofa, Terjemah Tafsir Al-Maroghi - Juz 2, Semarang: PT.
Karya Toha Putra, 1993, cet. 2.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2007, Cet. 7.
_______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
2002.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajara, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, Surabaya : Al- Hidayah,
2000.
Aziz, Sholeh Abdul, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadrīs, juz
1, Mekkah: Darul Ma'arif, t.t.
Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media,
2009, Cet. 1.
Campbell, Neil A., dkk, Biologi, Jakarta: Erlangga, 2004, ed. 5, jild III.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006.
Ernawati, CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia
kalas VIII SMP H Isriati Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2009.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.
_______, Statistik II, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-piramida-makanan-jenis-dan-contoh-
piramida-makanan, 17/12/2011, 19.40 WIB
http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38
WIB
http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/ Praweda/Biologi.htm.
Interaksi Antar Komponen. hlm.28, 17/12/2011, 19.40 WIB
http://www.crayonpedia.org.Arus Energi, 17/12/2011, 19.40 WIB
http://www.crayonpedia.org.keseimbangan ekosistem, 17/12/2011, 19.40 WIB
Ibrahim bin Isma’il, Syarah Ta’lim Muta’allim, Surabaya : Al Hidayah.
Indrianto, Ekologi Hutan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, Cet.1.
Irwan, Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prinsip Ekologi (Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.
Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Misaka
Galiza, 2003, Cet. II.
Narbuco, Cholid, dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2005.
Nasution, S., Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000.
_______, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1999.
Nasution, S., Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003,
Cet. VI.
Sadiman, Arief S., dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Santoso, Gempur, Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif), Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2005.
Setianingsih, Eka, Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada
Materi Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII di MTs NU 02 Ma’arif Boja-Kendal, Semarang: IAIN
Walisongo, 2009.
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah Volume 7, Jakarta: Lentera Hati, 2007.
Skinner, Charles E., Essentials of Educational Psychology, Japan: Prentice-Hall INC
Englewood Cliff. N.J, 1958.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Sinar Baru
Algesindo, 1995, Cet. 3.
_______, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2008.
_______, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Trianto, Mendesain model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.
Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Usman, M. Basyaruddin, dan Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press,
2002.
UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 ayat
20.
Winarni, Sri, Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008, Semarang:
UNNES, 2008.
DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA
No Kode Nama
1 UC-01 Agung Nur Cahyono
2 UC-02 Amilatun Mahpiroh
3 UC-03 Anika Puji Setyantini
4 UC-04 Anis Amma Lutfi
5 UC-05 Ari Lestari
6 UC-06 Arya Candra Pradana
7 UC-07 Deni Ramdan Saputra
8 UC-08 Eka Praptika Novitasari
9 UC-09 Feri Widhiyanto
10 UC-10 Hidayatul Mustofa
11 UC-11 Khoirul Ihkwan
12 UC-12 Kris Bowo Santoso
13 UC-13 Lasmini
14 UC-14 Lestari
15 UC-15 Mimi Anis Sofiah
16 UC-16 Muchamad Jepri Meiliana
17 UC-17 Muchammad Arifin
18 UC-18 Muhammad Pipit Muttakim
19 UC-19 Neny Nur Cholifah
20 UC-20 Nur Safi’i
21 UC-21 RisnantyaMentari Putri
22 UC-22 Sanjaya Bekti Biyanti
23 UC-23 Setya Deni Oktofani
24 UC-24 Sigit Dwi Wijanarko
25 UC-25 Siti lailatul Fitriyah
26 UC-26 Siti Nur Rohmawati
27 UC-27 Syamtyas Dinda Anggraini
28 UC-28 Upik Nur Hidayah
29 UC-29 Wahyu Sulistyarini
30 UC-30 Yunia Kurniasih
Lampiran 1
Lampiran 2
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII B dan VII D
Kelas VII B (Eksperimen) Kelas VII D (Kontrol)
No Kode Nama
No Kode Nama
1 E-01 Ahmad Ribud Marzuki 1 K-01 Agus Pujiono
2 E-02 Anis Amalutfi 2 K-02 Ahmad Agus Sopianto
3 E-03 Berlina Pebriyanti 3 K-03 Ahmad Suyanto
4 E-04 Bowo Rina Condro Ariyanto 4 K-04 Ahmat Alvian Lhukvianto
5 E-05 Davit Ari Saputro 5 K-05 Amirul Yubaedah
6 E-06 Dhewi Irvyna 6 K-06 Atik Arisma
7 E-07 Dian Milasari 7 K-07 Ayuk Fitri Andiyanti
8 E-08 Dina Sofiyanti 8 K-08 Azis Saputro
9 E-09 Dwi Setyowati 9 K-09 Badriyatul Ulfa
10 E-10 Eli Suryanti 10 K-10 Bambang Supriyanto
11 E-11 Endah Basuki 11 K-11 Dewi Rakna Sari
12 E-12 Gudel Supriyanto 12 K-12 Diah Riasutanti
13 E-13 Hermansah 13 K-13 Edi untoro
14 E-14 M. Irfanul Haqim 14 K-14 Khoirul Ihksan
15 E-15 M. Nur Ngalim 15 K-15 Leni Nilasari
16 E-16 Meta Rizki Yulianto 16 K-16 Liya Ailiyatul Hikmah
17 E-17 Nanda Dwi Saputra 17 K-17 Milla Nur Hidayah
18 E-18 Neno Nur Haryanto 18 K-18 Mohamad Asnal Mathob
19 E-19 Nikhen Dewi Aprilia 19 K-19 Mustain Hidayawan
20 E-20 Novi Korniawati 20 K-20 Nurul Aliya
21 E-21 Nur Mansah 21 K-21 Riris Yullaikah
22 E-22 Nuzuliya 22 K-22 Rokim
23 E-23 Pauncak Raido Saputro 23 K-23 Siti Ainun Aminah
24 E-24 Pinasih Sri Isyani 24 K-24 Sri Nuryanti
25 E-25 Rika Dwiyanti 25 K-25 Umsri Yuhana
26 E-26 Siti Lulukatul Maisaroh 26 K-26 Upik Nurhidayah
27 E-27 Siti Mualimah 27 K-27 Wahyu Adhi Saputro
28 E-28 Siti Rohani 28 K-28 Wahyu Sayful Anwar
29 E-29 Tri Nur Hidayati 29 K-29 Wasis Saputro
30 E-30 Vivi Ayu Lestari 30 K-30 Wilian Veri Pramuaji
31 E-31 Wahyu Setiya Budi 31 K-31 Wulan Sopitri utami
32 E-32 Yoghi Pridyi Yanto 32 K-32 Yeni Diah Prawitasari
DATA NILAI AWAL (PRE-TEST) DAN AKHIR (POST-TEST)
KELAS EKSPERIMEN (VIIB) DAN KELAS KONTROL (VII D)
No Kode Nilai awal Nilai Post Tset
VII D
Kontrol
VII B
Eksperimen
VII D
Kontrol VII B 1 Eksperimen
1 R-01 12 32 52 60
2 R-02 28 64 56 72
3 R-03 20 20 68 68
4 R-04 40 40 64 68
5 R-05 24 24 68 80
6 R-06 24 24 48 92
7 R-07 24 24 36 84
8 R-08 52 48 52 76
9 R-09 36 36 64 72
10 R-10 28 36 64 68
11 R-11 28 48 28 76
12 R-12 28 28 64 68
13 R-13 36 36 60 64
14 R-14 24 24 60 72
15 R-15 40 40 40 72
16 R-16 44 44 64 72
17 R-17 24 36 68 68
18 R-18 12 20 52 72
19 R-19 48 48 68 84
20 R-20 36 36 40 72
21 R-21 20 20 48 76
22 R-22 36 36 52 88
23 R-23 28 48 68 68
24 R-24 32 32 68 80
25 R-25 36 36 64 80
26 R-26 28 52 52 76
27 R-27 24 24 60 88
28 R-28 40 20 40 84
29 R-29 48 48 48 92
30 R-30 48 32 48 68
31 R-31
32 72
32 R-32
48 80
Lampiran 3
Lampiran 4 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SMP N 1 Ngaringan
MATA PELAJARAN : IPA BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : VII ( Tujuh) / II
STANDAR KOMPETENSI : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
ALOKASI WAKTU : 5 x 40 menit
Kompetisi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Indikator
Strategi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Sumber
Bahan
Penilaian
Tatap
Muka
Pengalaman
Belajar
Tipe
Tagihan
Bentuk
Tagihan Contoh Instrumen
Menentukan
ekosistem dan
saling
hubungan
antar
komponen
ekosistem
Ekosistem :
A. Satuan
Ekosistem
B. Macam-macam
ekosistem
C. Komponen
penyusun
ekosistem.
D. Keseimbangan
ekosistem
E. Saling
ketergantungan
antarkomponen
ekosistem.
F. Aliran energi
dalam
ekosistem.
G. pole interaksi
organisme.
1) Siswa dapat menyebutkan
satuan-satuan dalam ekosistem.
2) Siswa dapat membedakan
macam-macam ekosistem.
3) Siswa dapat menentukan
komponen-komponen penyusun
ekosistem.
4) Siswa dapat memberi contoh-
contoh keseimbangan
ekosistem.
5) Siswa dapat menjelaskan saling
ketergantungan antar komponen
ekosistem.
6) Siswa dapat membedakan
diagram rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan
piramida makanan.
7) Siswa dapat mengidentifikasi
macam-macam pola interaksi
antar organisme.
o penyajian
suatu
materi
pelajaran
melalui
media
gambar
dilangkapi
CD
pembelaja
ran dan
membahas
buku teks
o Tes / kuis
yang
harus
dikerjakan
oleh siswa
secara
individu.
o Pembelajaran
menggunakan
media gambar
dilengkapi CD
pembelajaran
o melakukan
diskusi sesuai
arahan guru
berdasarkan
LKS, buku
paket, dan
bentuk tugas
lain yang telah
tersedia
5 JP (5 x
40 menit)
o LKS
o LDS
o CD
Pembelaja
ran
o Buku
Biologi 1,
Teguh
Sugiyarto,
Dkk.
o Buku
paket
biologi
yang
relevan
o Ringkasan
materi
o Hasil
belajar
kelompok
o Kuis
o Postest.
o Laporan
hasil
belajar
kelompok
o Hasil
jawaban
tes
kognitif.
1. Satu ekor sapi
pada suatu habitat
tanah disebut
sebagai suatu…
a. populasi
b. ekosistem
c. komunitas
d. Individu
2. Gambarkan
dalam bentuk
diagram rantai
makanan dan
jaring-jaring
makanan yang
kamu ketahui!
Lakukan kerja
kelompok!
Mengetahui
Kepala
SMP N 1 Ngaringan
Sukirno Amin, S.Pd. SH, M.Pd
NIP: 196309041985011001
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
SMP N 1 Ngaringan
Mulyono Nugroho
NIP: 195809061988031004
Ngaringan, 24 Maret 2011
Peneliti
Dewi Yulianti
NIM. 073811022
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS ESPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMP N 1 Ngaringan
Kelas / Semester : VII / 2
Progam Kegiatan : IPA
Mata Pelajaran : Biologi
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 menit)
I. Standar Kompetensi
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
II. Kompetensi Dasar
Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem
III. Indikator
1. Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem.
2. Siswa dapat membedakan macam-macam ekosistem.
3. Siswa dapat menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem.
4. Siswa dapat memberi contoh-contoh keseimbangan ekosistem.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen
ekosistem.
6. Siswa dapat membedakan diagram rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
7. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar
organisme.
IV. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran, siswa diharapkan mampu:
1. menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem, membedakan macam-
macam ekosistem, dan menentukan komponen-komponen penyusun
ekosistem.
2. memberikan contoh-contoh keseimbangan ekosistem, menjelaskan saling
ketergantungan antar komponen ekosistem, membedakan diagram rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan serta mampu
mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme.
V. Materi Pembelajaran
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan
lingkungannya. Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa sub-
materi, antara lain sub-materi satuan ekosistem, macam-macam ekosistem,
komponen penyusun ekosistem, keseimbangan ekosistem, saling
ketergantungan antarkomponen ekosistem, aliran energi dalam ekosistem,
dan pola interaksi organisme.
1. Satuan Ekosistem
Ekosistem disusun oleh satuan makhluk hidup dan satuan makhluk
tak hidup. Satuan-satuan tersebut antara lain, individu, populasi,
komunitas, Lingkungan, dan habitat.
2. Macam-macam ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem
alamiah misalnya gurun, sungai, dan hutan. Ekosistem buatan misalnya
sawah, kebun, ladang, dan lain-lain.
3. Komponen Penyusun Ekosistem
Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen
biotik. Komponen abiotik meliputi cahaya, udara, air, tanah suhu, dan
mineral. Dan komponen biotik meliputi tumbuhan, manusia, dan hewan
lain.
Menurut peranannya, komponen biotik dikelompokkan menjadi 3
macam, antara lain: Produsen (penghasil), Konsumen (pemakai), dan
Pengurai (dekomposer).
4. Keseimbangan ekosistem
Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila hubungan saling
ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat
berlangsung sebagaimana mestinya.
5. Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem
Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada makhluk hidup lain
dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk
keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan.
Hal demikian merupakan hubungan saling ketergantungan di antara
komponen ekosistem.
Saling ketergantungan dapat terjadi di antara komponen biotik dan
abiotik maupun di antara sesama komponen biotik. Saling
ketergantungan juga dapat terjadi antara produsen, konsumen, dan
dekomposer.
6. Aliran Energi dalam ekosistem
Energi dapat diartikan kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam
ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
7. Pola interaksi organisme
Pola interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan
seperti halnya produsen dan konsumen, tetapi juga terjadi interaksi lain.
Pola interaksi lain yang bukan merupakan hubungan memakan dan
dimakan, antara lain simbiosis dan kompetisi. Simbiosis diartikan
sebagai cara hidup bersama dari oganisme-organisme berbeda dalam
hubunganyang erat. Dan kompetisi dapat diartikan sebagai persaingan
diantara makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena
adanya persamaan kebutuhan hidup.
VI. Alokasi Waktu
5 x 40 menit (3 x Pertemuan)
VII. Metode Pembelajaran
a. Strategi pembelajaran: pembelajaran menggunakan media gambar
dilengkapi CD pembelajaran.
b. Metode pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi interaktif
3. Tanya jawab
4. Penugasan
VIII. Metode Pendekatan
Metode Pendekatan Edukatif
IX. Kegiatan Pembelajaran
A. Pertemuan Pertama
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan
bacaan Basmalah bersama.
Guru memulai pelajaran
dengan menyebutkan bahawa
kupu-kupu hinggap pada
tanaman bunga untuk
membantu penyerbukan.
Dalam hubungan tersebut akan
terjadi saling ketergantungan
satu sama lain dalam suatu
ekosistem.
Guru memberi pertanyaan
kepada siswa
“Jelaskan apa yang dimaksud
dengan ekosistem?”
5 Menit Ceramah dan
tanya jawab
2
Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Siswa mendengarkan pejelasan
guru tentang satuan-satuan
dalam ekosistem.
Guru memberikan penyajian
materi dengan menggunakkan
media gambar dilengkapi CD
25 Menit Ceramah dan
tanya jawab
pembelajaran serta membahas
buku teks.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik
untuk mempelajari materi
tentang satuan-satuan dalam
ekosistem secara individual
ataupun dengan teman yang
lain.
Guru menyiapkan soal-soal.
Guru melempar bola kepada
siswa.
Siswa yang mendapat bola
dipersilahkan maju ke depan
untuk mengambil salah satu
soal dan menjawabnya.
Siswa yang sudah berhasil
menjawab soal, melempar bola
pada teman lainya.
Siswa yang mendapat
lemparan bola meju ke depan
dan begitu seterusnya.
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi
yang belum dipahami.
Guru menyimpulkan apa
yang telah disampaikan
Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
10 Menit Ceramah, tanya
jawab dan
penugasan.
merangkum materi tentang
macam-macam ekosistem dan
komponen penyusun
ekosistem.
Guru menutup pertemuan
dengan bacaan Hamdalah
bersama.
B. Pertemuan Kedua
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan
bacaan Basmalah bersama.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang
ekosistem.
Guru memulai pelajaran
dengan memberi pertanyaan
kepada siswa tentang satuan-
satuan dalam ekosistem.
“ Jelaskan apa yang dimaksud
dengan individu?”
5 Menit Ceramah dan
tanya jawab
2 Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang macam-macam
ekosistem dan komponen-
komponen penyusun
ekosistem.
Guru memberikan penyajian
materi dengan menggunakkan
65 Menit Ceramah dan
tanya jawab
media gambar dilengkapi CD
pembelajaran serta membahas
buku teks.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik
untuk mempelajari materi
tentang macam-macam
ekosistem dan komponen
penyusun ekosistem secara
individual ataupun dengan
teman yang lain.
Guru menyiapkan soal-soal.
Guru melempar bola kepada
siswa.
Siswa yang mendapat bola
dipersilahkan maju ke depan
untuk mengambil salah satu
soal dan menjawabnya.
Siswa yang sudah berhasil
menjawab soal, melempar bola
pada teman lainya.
Siswa yang mendapat
lemparan bola meju ke depan
dan begitu seterusnya.
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi
yang belum dipahami.
Guru menyimpulkan apa
yang telah disampaikan
10 menit Ceramah dan
tanya jawab
Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
saling ketergantungan antar
komponen ekosistem.
Guru menutup pertemuan
dengan bacaan Hamdalah.
C. Pertemuan Ketiga
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan bacaan
Basmalah bersama.
Guru menanyakan kembali kepada
siswa, “pada pertemuan
sebelumnya kita telah mempelajari
tentang apa?” dan salah satu
siswa dipersilahkan untuk
menjawab.
Guru menanggapi jawaban siswa
dan menghubungkannya dengan
materi saling ketergantungan antar
komponen ekosistem.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
10 Menit Ceramah dan
tanya jawab
2 Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang
saling ketergantungan antar
komponen ekosistem.
65 Menit Ceramah dan
tanya jawab
Guru memberikan penyajian
materi dengan menggunakkan media
gambar dilengkapi CD pembelajaran
serta membahas buku teks.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk
mempelajari materi tentang saling
ketergantungan antar komponen
ekosistem secara individual
ataupun dengan teman yang lain.
Guru menyiapkan soal-soal.
Guru melempar bola kepada siswa.
Siswa yang mendapat bola
dipersilahkan maju ke depan untuk
mengambil salah satu soal dan
menjawabnya.
Siswa yang sudah berhasil
menjawab soal, melempar bola pada
teman lainya.
Siswa yang mendapat lemparan bola
meju ke depan dan begitu seterusnya.
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan siswa
untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum
dipahami.
Guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dan telah
didiskusikan.
Guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk belajar di rumah,
5 Menit Ceramah,
tanya jawab
dan
penugasan
mempelajari kembali materi yang
telah dipelajari dan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Guru menutup pertemuan, dengan
bacaan Hamdalah bersama.
X. Sumber dan Media PembelajaranLKS
1. Sumber Pembelajaran
a. Buku Program Semester
b. Silabus Biologi Kelas VII, Semester 2
c. Buku peket Biologi 1
d. Ringkasan materi
2. Media Pembelajaran
a. Papan Tulis
b. Spidol
c. Gambar tentang ekosistem
d. LCD
e. Laptop
f. CD pembelajaran
XI. Penilaian
1. Jenis Tagihan
a. Kognitif
Paper & pensil (Tes Tertulis)
b. Psikomotor
Proyek ( membuat ringkasanmateri tentang macam-macam
ekosistem, dan saling ketergantungan antar komponen ekosistem)
c. Afektif
Performence ( keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,
kedisiplinan, kerajinan)
2. Jenis Penilaian
a. Lisan
b. Tertulis
3. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Kuis
4. Soal
1) Apa yang kamu ketahui tentang komunitas ?
2) Mengapa tumbuhan termasuk organisme autotrof ?
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan piramida makanan?
4) Jelaskan apa yang dimaksud simbiosis?
5) Berilah contoh simbiosis parasitisme, jelaskan!
Ngaringan, 24 Maret 2011
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Peneliti
SMP N 1 Ngaringan
Mulyono Nugroho Dewi Yulianti
NIP: 195809061988031004 NIM: 073811022
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMP N 1 Ngaringan
Kelas / Semester : VII / 2
Progam Kegiatan : IPA
Mata Pelajaran : Biologi
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 menit)
I. Standar Kompetensi
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
II. Kompetensi Dasar
Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem
III. Indikator
1. Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem.
2. Siswa dapat membedakan macam-macam ekosistem.
3. Siswa dapat menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem.
4. Siswa dapat memberi contoh-contoh keseimbangan ekosistem.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen
ekosistem.
6. Siswa dapat membedakan diagram rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
7. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar
organisme.
IV. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran, siswa diharapkan mampu:
1. menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem, membedakan macam-
macam ekosistem, dan menentukan komponen-komponen penyusun
ekosistem.
2. memberikan contoh-contoh keseimbangan ekosistem, menjelaskan saling
ketergantungan antar komponen ekosistem, membedakan diagram rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan serta mampu
mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme.
V. Materi Pembelajaran
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan
lingkungannya. Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa sub-
materi, antara lain sub-materi satuan ekosistem, macam-macam ekosistem,
komponen penyusun ekosistem, keseimbangan ekosistem, saling
ketergantungan antarkomponen ekosistem, aliran energi dalam ekosistem,
dan pola interaksi organisme.
1. Satuan Ekosistem
Ekosistem disusun oleh satuan makhluk hidup dan satuan makhluk
tak hidup. Satuan-satuan tersebut antara lain, individu, populasi,
komunitas, Lingkungan, dan habitat.
2. Macam-macam ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem
alamiah misalnya gurun, sungai, dan hutan. Ekosistem buatan misalnya
sawah, kebun, ladang, dan lain-lain.
3. Komponen Penyusun Ekosistem
Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen
biotik. Komponen abiotik meliputi cahaya, udara, air, tanah suhu, dan
mineral. Dan komponen biotik meliputi tumbuhan, manusia, dan hewan
lain.
Menurut peranannya, komponen biotik dikelompokkan menjadi 3
macam, antara lain: Produsen (penghasil), Konsumen (pemakai), dan
Pengurai (dekomposer).
4. Keseimbangan ekosistem
Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila hubungan saling
ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat
berlangsung sebagaimana mestinya.
5. Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem
Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada makhluk hidup lain
dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk
keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan.
Hal demikian merupakan hubungan saling ketergantungan di antara
komponen ekosistem.
Saling ketergantungan dapat terjadi di antara komponen biotik dan
abiotik maupun di antara sesama komponen biotik. Saling
ketergantungan juga dapat terjadi antara produsen, konsumen, dan
dekomposer.
6. Aliran Energi dalam ekosistem
Energi dapat diartikan kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam
ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
7. Pola interaksi organisme
Pola interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan
seperti halnya produsen dan konsumen, tetapi juga terjadi interaksi lain.
Pola interaksi lain yang bukan merupakan hubungan memakan dan
dimakan, antara lain simbiosis dan kompetisi. Simbiosis diartikan
sebagai cara hidup bersama dari oganisme-organisme berbeda dalam
hubunganyang erat. Dan kompetisi dapat diartikan sebagai persaingan
diantara makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena
adanya persamaan kebutuhan hidup.
VI. Alokasi Waktu
5 x 40 menit (3 x Pertemuan)
VII. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi interaktif
3. Tanya jawab
4. Penugasan
VIII. Metode Pendekatan
Metode Pendekatan Edukatif
IX. Kegiatan Pembelajaran
A. Pertemuan Pertama
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan
bacaan Basmalah bersama.
Guru memulai pelajaran
dengan menyebutkan bahawa
kupu-kupu hinggap pada
tanaman bunga untuk
membantu penyerbukan.
Dalam hubungan tersebut akan
terjadi saling ketergantungan
satu sama lain dalam suatu
ekosistem.
Guru memberi pertanyaan
kepada siswa
“Jelaskan apa yang dimaksud
dengan ekosistem?”
5 Menit Ceramah dan
tanya jawab
2
Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Siswa mendengarkan pejelasan
guru tentang satuan-satuan
dalam ekosistem.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik
25 Menit Ceramah dan
tanya jawab
untuk mempelajari materi
tentang satuan-satuan dalam
ekosistem secara individual
ataupun dengan teman yang
lain.
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang
belum dipahami.
Guru menyimpulkan apa yang
telah disampaikan
Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
macam-macam ekosistem dan
komponen penyusun
ekosistem.
Guru menutup pertemuan
dengan bacaan Hamdalah
bersama.
10 Menit Ceramah,
tanya jawab
dan
penugasan.
B. Pertemuan Kedua
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan
bacaan Basmalah bersama.
5 Menit Ceramah dan
tanya jawab
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang
ekosistem.
Guru memulai pelajaran
dengan memberi pertanyaan
kepada siswa tentang materi
satuan-satuan dalam ekosistem.
“ Jelaskan apa yang dimaksud
dengan individu?”
2 Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang macam-macam
ekosistem dan komponen-
komponen penyusun
ekosistem.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik
untuk mempelajari materi
tentang macam-macam
ekosistem dan komponen
penyusun ekosistem secara
individual ataupun dengan
teman yang lain.
65 Menit Ceramah dan
tanya jawab
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang
10 menit Ceramah dan
tanya jawab
belum dipahami.
Guru menyimpulkan apa yang
telah disampaikan
Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
saling ketergantungan antar
komponen ekosistem.
Guru menutup pertemuan
dengan bacaan Hamdalah.
C. Pertemuan Ketiga
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU METODE
1 Pembukaan atau Kegiatan Awal
Apersepsi
Guru mengucap salam dan
memulai pelajaran dengan
bacaan Basmalah bersama
Guru menanyakan kembali
kepada siswa, “pada pertemuan
sebelumnya kita telah
mempelajari tentang apa?” dan
salah satu siswa dipersilahkan
untuk menjawab.
Guru menanggapi jawaban
siswa dan menghubungkannya
dengan materi saling
ketergantungan antar komponen
ekosistem.
Guru menjelaskan tujuan
10 Menit Ceramah dan
tanya jawab
pembelajaran.
2 Isi atau Kegiatan Inti
eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang saling ketergantungan
antar komponen ekosistem.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik
untuk mempelajari materi
tentang saling ketergantungan
antar komponen ekosistem
secara individual ataupun
dengan teman yang lain.
65 Menit Ceramah dan
tanya jawab
3 Penutup atau Kegiatan Penutup
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang
belum dipahami.
Guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari dan telah
didiskusikan.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa untuk belajar di
rumah, mempelajari kembali
materi tentang ekosistem.
Guru menutup pertemuan,
dengan bacaan Hamdalah
bersama.
5 Menit Ceramah,
tanya jawab
dan penugasan
X. Sumber dan Media PembelajaranLKS
1. Sumber Pembelajaran
a. Buku Program Semester
b. Silabus Biologi Kelas VII, Semester 2
c. Buku peket Biologi 1
d. Ringkasan materi
2. Media Pembelajaran
a. Papan Tulis
b. Spidol
XI. Penilaian
1. Jenis Tagihan
a. Kognitif
Paper & pensil (Tes Tertulis)
b. Psikomotor
Proyek (Penugasan)
c. Afektif
Performence (Unjuk Kerja)
2. Jenis Penilaian
a. Lisan
b. Tertulis
3. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Kuis
4. Soal
1) Apa yang kamu ketahui tentang komunitas ?
2) Mengapa tumbuhan termasuk organisme autotrof ?
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan piramida makanan?
4) Jelaskan apa yang dimaksud simbiosis?
5) Berilah contoh simbiosis parasitisme, jelaskan!
Ngaringan, 24 Maret 2011
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Peneliti
SMP N 1 Ngaringan
Mulyono Nugroho Dewi Yulianti
NIP: 195809061988031004 NIM: 073811022
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL UJI COBA
SATUAN PENDIDIKAN : SMP
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/ SEMESTER : VII / II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
Soal
Kunci Jawaban
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antar
komponen
ekosistem
a) Siswa dapat menyebutkan satuan-
satuan dalam ekosistem.
1, 2, 3, 4,
7
9 10 11, 14 21, 24 11 B, D, B, D, D,
B, C, C, A, B,
B
b) Siswa dapat membedakan macam-
macam ekosistem.
12 13 15 3 A, D, D
c) Siswa dapat menentukan komponen-
komponen penyusun ekosistem.
8, 26 5 6 20 25 6 C, A, A, A, C,
B
d) Siswa dapat memberikan contoh-
contoh keseimbangan ekosistem.
27 28, 29 3 A, A, C
e) Siswa dapat menjelaskan saling
ketergantungan antar komponen
ekosistem.
19, 22,
23
16, 31 30 6 A, C, A, C, D,
C
f) Siswa dapat membedakan diagram
rantai makanan dan jaring-jaring
makanan.
17 18 32 3 B, D, A
g) Siswa dapat mengidentifikasi macam-
macam pola interaksi antar organisme.
33 35 34 3 C, A, A
Jumlah 8 7 7 7 4 2 35
Lampiran 8
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas / Semester : VII (tujuh) / II
Meteri Pokok : Ekosistem.
Alokasi Waktu : 35 soal x 1 menit (35 menit)
SOAL PILIHAN GANDA
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x ) jawaban yang tepat pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut...
a. Sosiologi c. Biologi
b. Ekologi d. Patologi
2. Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem?
a. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup
b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup
c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya, air dan udara.
d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Satu makhluk hidup tunggal disebut...
a. Ekosistem
b. Individu
c. Habitat
d. Biosfer
4. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis disebut...
a. Komunitas
b. Biosfer
c. Habitat
d. Populasi
5. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah...
a. Batu, tanah, air, udara
b. Batu, air, semut, udara
c. Air, ulat, udar, tanah
d. Semut, ulat, kecoa, ular
6. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bentuan...
a. Sinar matahari
b. Semut
c. Ulat
d. Tanah
7. Organisme yang digolongkan pada produsen adalah...
a. Autotrof dan heterotrof
b. Heterotrof dan fotoautotrof
c. Heterotrof
d. Autotrof
8. Ekosistem terdiri dari satuan makhluk hidup yang berupa .....
a. Spesies, Genus, Famili, Ordo
b. Spesies, Genus, Famili, Individu
c. Individu, Populasi, dan Komunitas.
d. Spesies, Genus, Individu, dan Populasi
9. Diantara contoh-contoh berikut ini yang termasuk populasi adalah ...
a. Seekor kerbau dan seekor ayam.
b. Beberapa ekor ayam di dalam kandang.
c. Satu pohon mangga dan satu pohon pepaya di kebun.
d. Seorang petani, seekor kerbau, dan tanaman padi.
10. Gambar yang menunjukkan populasi adalah gambar...
a b c d
11. Susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terbesar sampai terkecil adalah...
a. Komunitas, Ekosistem, Individu, Biosfer, Populasi
b. Individu, Biosfer, Populasi Komunitas, Ekosistem
c. Biosfer, Ekosistem, Komunitas, Populasi, Individu
d. Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem, Biosfer.
12. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang lain sehingga seluruh
ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan yang disebut ...
a. Biosfer
b. Komunitas
c. Biotik
d. Bioma
13. Sawah, ladang, aquarium, adalah contoh dari ekosistem ...
a. ekosistem biotik
b. ekosistem abiotik
c. ekosistem alamiah
d. ekosistem buatan
14. Susunan Ekosistem:
(1) Komunitas (2) Ekosistem (3) Individu (4) Biosfer (5) Populasi
Maka susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terkecil sampai terbesar adalah
....
a. (3), (5), (1), (2), (4) c. (5), (4), (3), (2), (1)
b. (1), (2), (3), (4), (5) d. (4), (2), (1), (5), (3)
15. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. ekosistem biotik
b. ekosistem abiotik
c. ekosistem alamiah
d. ekosistem buatan
16. Perhatikan gambar berikut ini:
Rumput Belalang Kadal burung Elang
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. Jaring-jaring makanan
b. Piramida makanan
c. Rantai makanan
d. Arus energi
Untuk soal nomor 17 sampai dengan 18, perhatikan bagan jaring-jaring kehidupan di
bawah ini!
Belalang Burung Bebet Burung Elang
Rumput
Ulat Ayam
17. Jaring-jaring kehidupan di atas terdiri dari…
a. 1 rantai makanan c. 3 rantai makanan
b. 2 rantai makanan d. 4 rantai makanan
18. Pada jaring-jaring kehidupan di atas, yang berkedudukan sebagai konsumen I adalah…
a. Ayam, burung betet c. Ulat, burung betet
b. Burung betet, burung elang d. Ulat, belalang
19.
Manakah mata rantai yang tidak tepat dari rantai makanan ?
a. 2 c. 5
b. 3 d. 4
20. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. Hewan omnivora
b. Hewan herbivora
c. Hewan karnivora
d. Konsumen tingkat I
21. Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. konsumen tingakat II
b. Hewan herbivora
c. Hewan karnivora
d. Konsumen tingkat I
22. Jika populasi belalang dan ulat meningkat pesat, maka populasi organisme mana yang akan
mengalami penurunan...
a. Burung Elang c. Rumput
b. Ayam d. Burung Betet
23. Energi yang diperoleh konsumen II berasal dari . . . . .
a. konsumen I c. Produsen
b. matahari d. konsumen II
24. Tumbuhan dikelompokkan sebagai autrotof, karena mampu .....
a. Membuat kehidupan bagi konsumen
b. Membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain .
c. Meinakan dirinya dan pihak lain
d. Mengambil energi dari hewan dan manusia
Sapi
Burung
Manusia Tumbuhan
8 6
4 2
5
3
1
7
25. Mengapa tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof.....
a. Karena mampu membuat kehidupan bagi konsumen
b. Karena mampu membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain .
c. Karena mampu meinakan dirinya dan pihak lain
d. Karena mampu mengambil energi dari hewan dan manusia
26. Berikut yang merupakan organisme heterotrof adalah...
a. Katak sawah, ular, ikan mas.
b. Ganggang, katak sawah, padi.
c. Ular, serangga, Alang-alang
d. Jamur, manusia, ganggang
27. Agar ekosistem seimbang harus dalam keadaan jumlah .....
a. Produsen > Konsumen I > Konsumen II > Konsumen III
b. Produsen < Konsumen I < Konsumen II < Konsumen III
c. Produsen = Konsumen I = Konsumen II = Konsumen III
d. Produsen > Konsumen I < Konsumen II = Konsumen III
28. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ...
a. konsumer tingkat pertama berkembang biak
b. konsumer tingkat pertama tidak berkembang
c. semua konsumer tingkat pertama mati
d. konsumer tingkat ketiga berkembang biak
29. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ...
a. konsumen tingkat pertama mati
b. konsumen tingkat pertama tidak berkembang
c. semua konsumen tingkat ketiga mati
d. konsumen tingkat ketiga berkembang biak
30. Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga dapat
mengakibatkan kematian. Hal demikian menunjukkan adanya ...
a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik
b. ketergantungan antara sesama komponen biotik
c. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
d. ketergantungan antara produsen dan konsumen.
31. Tumbuhan hijau melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan
oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup lain, hal demikian menunjukkan
adanya ...
a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik
b. ketergantungan antara sesama komponen biotik
c. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
d. ketergantungan antara produsen dan konsumen.
32. Bagan rantai makanan dalam ekosistem yang tepat adalah ...
a. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 3 pengurai
b. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 1
c. produsen konsumen 1 konsumen 2
d. produsen konsumen 2 konsumen 3 pengurai
33. Dua spesies mengadakan simbiosis, yang satu mendapatkan makanan sedangkan yang lain
tidak terganggu. Hubungan semacam ini dinamakan simbiosis...
a. Parasitisme
b. Predatorisme
c. Komensalisme
d. Mutualisme
34. Tumbuhan benalu yang tumbuh pada tumbuhan inangnya dianggap sebagi setengah parasit
karena ...
a. hidupnya dengan menyerap sari makanan pada tumbuhan inang.
b. Tumbuhan inang mendapat oksigen dari benalu
c. Benalu masih mampu berfotosintesis
d. Tumbuhan inang mendapat nitrogen dari benalu
35. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut dinamakan simbiosis...
a. Mutualisme
b. Komensalisme
c. Parasitisme
d. kompetisi
*****GOOD LUCK*****
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. B
2. D
3. B
4. D
5. A
6. A
7. D
8. C
9. B
10. C
11. C
12. A
13. D
14. A
15. D
16. C
17. B
18. D
19. A
20. C
21. B
22. C
23. A
24. B
25. B
26. A
27. A
28. A
29. C
30. C
31. D
32. A
33. C
34. A
35. A
Lampiran 15
KISI-KISI SOAL POSTEST
SATUAN PENDIDIKAN : SMP
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/ SEMESTER : VII / II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
Soal
Kunci Jawaban
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antar
komponen
ekosistem
a) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam
ekosistem.
1, 2, 3, 6 8 9 16, 18 8
B, D, B, C, C,
B, B, A
b) Siswa dapat membedakan macam-macam
ekosistem.
10 11 12 3 D, A, D
c) Siswa dapat menentukan komponen-komponen
penyusun ekosistem.
7 4 5 15 19 5 B, C, D, C, B
d) Siswa dapat memberikan contoh-contoh
keseimbangan ekosistem.
20 21, 22 3 C, A, A
e) Siswa dapat menjelaskan saling
ketergantungan antar komponen ekosistem.
17 13, 23 3 C, C,C
f) Siswa dapat membedakan diagram rantai
makanan dan jaring-jaring makanan.
14 24 2 A, A
g) Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam
pola interaksi antar organisme.
25 1 C
Jumlah 6 4 5 5 4 1 25
Lampiran 16
SOAL POSTEST
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas / Semester : VII (tujuh) / II
Meteri Pokok : Ekosistem.
Alokasi Waktu : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x ) jawaban yang tepat pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut...
a. Sosiologi c. Biologi
b. Ekologi d. Patologi
2. Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem?
a. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup
b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup
c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya, air dan udara.
d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis disebut...
a. Ekosistem
b. Populasi
c. Habitat
d. Biosfer
4. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah...
a. Batu, air, semut, udara
b. Air, ulat, udara, tanah
c. Batu, tanah, air, udara
d. Semut, ulat, kecoa, ular
5. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bantuan...
a. Semut
b. Ulat
c. Tanah
d. Sinar matahari
6. Organisme yang digolongkan pada produsen adalah....
a. Autotrof dan heterotrof
b. Heterotrof dan fotoautotrof
c. Autotrof
d. Heterotrof
7. Ekosistem terdiri dari satuan makhluk hidup yang berupa .....
a. Spesies, Genus, Famili, Ordo
b. Individu, Populasi, dan Komunitas
c. Spesies, Genus, Famili, Individu
d. Spesies, Genus, Individu, dan Populasi
8. Diantara contoh-contoh berikut ini yang termasuk populasi adalah ...
a. Seekor kerbau dan seekor ayam
b. Satu pohon mangga dan satu pohon pepaya di kebun
c. Beberapa ekor ayam di dalam kandang
d. Seorang petani, seekor kerbau, dan tanaman padi
9. Susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terbesar sampai terkecil adalah...
a. Komunitas, ekosistem, individu, biosfer, populasi
b. Biosfer, ekosistem, komunitas, populasi, individu
c. Individu, biosfer, populasi, komunitas, ekosistem
d. Individu, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer
10. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang lain sehingga seluruh
ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan yang disebut ...
a. Bioma
b. Komunitas
c. Biotik
d. Biosfer
11. Sawah, ladang, aquarium, adalah contoh dari ekosistem ...
a. ekosistem buatan
b. ekosistem biotik
c. ekosistem abiotik
d. ekosistem alamiah
12. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. ekosistem biotik
b. ekosistem abiotik
c. ekosistem alamiah
d. ekosistem buatan
13. Perhatikan gambar berikut ini:
Rumput Belalang Kadal burung Elang
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. Jaring-jaring makanan
b. Piramida makanan
c. Rantai makanan
d. Arus energi
14. Perhatikan bagan jaring-jaring kehidupan di bawah ini!
Belalang Burung Bebet Burung Elang
Rumput
Ulat Ayam
Pada jaring-jaring kehidupan diatas, yang berkedudukan sebagai konsumen I adalah...
a. Ulat, belalang
b. Ayam, burung betet
c. Burung betet, burung elang
d. Ulat, burung betet
15. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. Hewan omnivora
b. Hewan herbivora
c. Hewan karnivora
d. Konsumen tingkat I
16. Gambar tersebut merupakan contoh gambar ...
a. konsumen tingakat II
b. Hewan herbivora
c. Hewan karnivora
d. Konsumen tingkat I
17. Energi yang diperoleh konsumen II berasal dari . . . . .
a. Produsen c. Konsumen I
b. matahari d. konsumen II
18. Tumbuhan dikelompokkan sebagai autrotof, karena mampu .....
a. Membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain
b. Membuat kehidupan bagi konsumen
c. Mengambil makanan dari pihak lain
d. Mengambil energi dari hewan dan manusia
19. Mengapa tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof.....
a. Karena mampu membuat kehidupan bagi konsumen
b. Karena mampu membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain
c. Karena mampu mengambil makanan diri pihak lain
d. Karena mampu mengambil energi dari hewan dan manusia
20. Agar ekosistem seimbang harus dalam keadaan jumlah .....
a. Produsen < Konsumen I < Konsumen II < Konsumen III
b. Produsen = Konsumen I = Konsumen II = Konsumen III
c. Produsen > Konsumen I > Konsumen II > Konsumen III
d. Produsen > Konsumen I < Konsumen II = Konsumen III
21. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ...
a. konsumer tingkat pertama tidak berkembang
b. semua konsumer tingkat pertama mati
c. konsumer tingkat pertama berkembang biak
d. konsumer tingkat ketiga berkembang biak
22. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ...
a. semua konsumen tingkat ketiga mati
b. konsumen tingkat pertama mati
c. konsumen tingkat pertama tidak berkembang
d. konsumen tingkat ketiga berkembang biak
23. Tumbuhan hijau melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan
oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup lain, hal demikian menunjukkan
adanya ...
a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik
b. ketergantungan antara sesama komponen biotik
c. ketergantungan antara produsen dan konsumen.
d. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
24. Bagan rantai makanan dalam ekosistem yang tepat adalah ...
a. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 3 pengurai
b. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 1
c. produsen konsumen 1 konsumen 2
d. produsen konsumen 2 konsumen 3 pengurai
25. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut dinamakan simbiosis...
a. Komensalisme
b. Parasitisme
c. Mutualisme
d. kompetisi
*****GOOD LUCK*****
Lampiran 17
KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST
6
1. B 2. D 3. B
4. C
5. D
6. C
7. B
8. C
9. B
10. D
11. A
12. D
13. C
14. A
15. C
16. B
17. C
18. A
19. B
20. C
21. A
22. A
23. C
24. A
25. C
Lampiran 26
PETA
DESA NGARINGAN
= JALAN RAYA = KELOMPOK SPP
= TK NGARINGAN = BALAI DESA NGARINGAN
= SARPRAS YANG DIUSULKAN = KANTOR UPK
= RTM = SMP N 1 NGARINGAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Dewi Yulianti
2. Tempat & Tgl. Lahir : Grobogan, 16Juli 1989
3. NIM : 073811022
4. Alamat Rumah : Dk. Pakem Rt/Rw. 01/12 Ds. Tanjungharjo
Kec. Ngaringan Kab. Grobogan 58193
HP : 087833408249
E-mail : dyulianti22@yahoo.co.id
B. Riwayat Pendidikan
1. Tk Islam Ngaringan Lulus 1995
2. SD N 1 Ngaringan Lulus 2001
3. SMP N 1 Ngaringan Lulus 2004
4. MA Negeri Blora Lulus 2007
5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi Lulus
2011/2012
Semarang, 14 November 2011
Dewi Yulianti