Post on 24-Oct-2021
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK HARMONIK
SEDERHANA DENGAN PENYELESAIAN SOAL YANG DITUNTUN DENGAN
LEMBAR KERJA SISWA DI SMA NEGERI 1 ANAM KELAS XI IPA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
THOMAS EMANUEL DE SANTOS
NIM: 131424041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Orang tua tercinta Bapak Darius Sebatu dan Ibu Bernadeta
Ming
Istri tercinta Christina W. L. Syukur dan malaikat kecil saya
Siryla Clairine De Santos
Adik Maria Alexandria Kurnia dan Lusiana Dewi Placida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Thomas Emanuel De Santos. 2018. Efektivitas Pembelajaran Fisika Pada Materi
Gerak Harmonik Sederhana dengan Penyelesaian Soal yang Dituntun dengan
Lembar Kerja Siswa di SMA Negeri 1 Anam Kelas XI IPA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pembelajaran yang
didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal – soal yang dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang
didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja
Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa; (2) bagaimana sikap siswa
terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian
soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran
yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?
Perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan SPSS 19 dengan
taraf signifikansi α = 0.05. Sedangkan sikap siswa terhadap pembelajaran dianalisis
menggunakan kriteria penskoran minat dan sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang di dalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar. Sikap siswa terhadap
pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal
yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang
didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah jauh lebih menyenangkan.
Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran, Penyelesaian Soal dan Lembar Kerja Siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Thomas Emanuel De Santos “The Effectiveness of Physics Learning
In Simple Harmonic Motion Material with Problem Solution Guided
by Student Worksheet in SMA Negeri 1 Anam Class XI IPA.”. Physics
Education Study Program, Mathematic and Science Education
Department. Teachers Training and Education Faculty. Sanata Dharma
University. Yogyakarta.
This research aims to know: (1) whether the physics teaching-
learning when the students are assisted by students’ work sheets for
their exercises more effective compared to the physics teaching-
learning when the students are not assisted by students’ work sheets
for their exercises on improvement knowledge; (2) how the response
of the students when they are assisted by the students’ work sheets
for their exercises, compared to the physics teaching-learning when
the students are not assisted by students’ worksheets for their
exercises.
The effectiveness of physics teaching-learning process is analized
by SPSS 19 by using significant level of α = 0.05. The response of the
students is analized by using a scoring criteria of students interest
and response.
The result of the research shows that the physics teaching-learning
when the students are assisted by students’ work sheets for their
exercises more effective compared to the physics teaching-learning
when the students are not assisted by students’ worksheets for their
exercises on improvement knowledge; the response of the students when
they are assisted by the students’ work sheets for their exercises,
compared to the physics teaching-learning when the students are not
assisted by students’ work sheets for their exercises is much more fun.
Key words : Effectiveness of learning, Problem solving and student
worksheet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Sembah dan puji syukur kepada Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus dan
Bunda Maria yang telah membimbing dan memberkati penulis sehingga dapat
menyelesaikan sikripsi ini dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Fisika Pada
Materi Gerak Harmonik Sederhana dengan Penyelesaian Soal yang Dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa di SMA Negeri 1 Anam Kelas XI IPA.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana strata satu (S-1) program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan nasehat, perhatian, waktu, senyum, kesabaran dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Akademik Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2013.
4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., yang telah membantu memvalidasi
instrumen penelitian yang digunakan dalam skripsi ini.
5. Semua dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis selama kuliah.
6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam
memperlancar surat perijinan penelitian.
7. Bapak Drs. Zakarias Jerahat, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Anam, Bapak Setyo Adi Nugroho, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika kelas
XI IPA dan Bapak Bonefasius Yulianus Du selaku Wakasek Kesiswaaan dan
guru bidang studi sejarah di SMA Negeri 1 Anam yang telah memberikan
kesempatan, membantu, menasehati dan membimbing penulis selama proses
penelitian.
8. Segenap guru dan karyawan SMA Negeri 1 Anam yang telah membantu,
mendukung, menasehati dan berkerjasama dengan baik selama proses
penelitian
9. Siswa- siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Anam yang telah
membantu, mendukung dan bekerjasama dengan baik selam proses penelitian.
10. Keluarga tercinta, Bapak Darius Sebatu dan Mama Bernadeta Ming dan kedua
adikku Maria Aleksandria Kurnia d an Lusiana Dewi Placida yang selalu setia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHALUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Mengajar dan Efektivitas proses
pembelajaran...................................................................................................... 6
B. Fisika Sebagai Bahan Pembelajaran ............................................................. 20
C. Sikap ................................................................................................................. 22
D. Materi Gerak Harmonik Sederhana .............................................................. 24
E. Lembar Kerja Siswa ........................................................................................ 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III ....................................................................................................................... 34
A. Jenis penelitian ................................................................................................. 34
B. Waktu dan Tempat penelitian ........................................................................ 36
C. Populasi dan Sampel penelitian ...................................................................... 36
D. Ubahan penelitian ............................................................................................ 37
E. Perlakuan (Treatment) ..................................................................................... 38
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 39
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 46
BAB IV ....................................................................................................................... 52
A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 52
B. Deskripsi Data .................................................................................................. 54
C. Analisi Data ...................................................................................................... 63
D. Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 88
BAB V ......................................................................................................................... 97
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 97
B. Saran ................................................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 99
Lampiran ................................................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest ................................. 40
Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest
pada materi getaran pada pegas ............................................................ 41
Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest
pada materi tumbukan ayunan bandul .................................................. 42
Tabel 4. Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya .................. 43
Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran ........................ 49
Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik.. ..... 54
Tabel 7. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik ............................................................................. 56
Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik ........ .57
Tabel 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest
setelah pembelajaran dibalik ................................................................. 60
Tabel 10. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas A terhadap
pembelajaran ......................................................................................... 61
Tabel 11. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas B terhadap
pembelajaran ......................................................................................... 61
Tabel 12. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas .................................... 63
Tabel 13. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas .................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 14. Output bagian pertama uji – dependen nilai pretest – posttest pada
kelas A dengan materi getaran pada pegas. .......................................... 65
Tabel 15. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas A dengan materi getaran pada pegas ........................................... 66
Tabel 16. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas B dengan materi getaran pada pegas ........................................... 68
Tabel 17. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas B dengan materi getaran pada pegas ........................................... 68
Tabel 18. Output bagian pertama uji – T independent nilai posttest
kelas A dan kelas B dengan materi getaran pada pegas ....................... 70
Tabel 19. Output bagian kedua uji – T independent nilai posttest
kelas A dan kelas B dengan materi getaran pada pegas ....................... 71
Tabel 20. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest
kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 73
Tabel 21. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest
kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 73
Tabel 22. Output bagian pertama uji – dependen nilai pretest – posttest
kelas B dengan materi ayunan bandul .................................................. 74
Tabel 23. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas B dengan materi ayunan bandul .................................................. 75
Tabel 24. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas A dengan materi ayunan bandul .................................................. 77
Tabel 25. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest
kelas A dengan materi ayunan bandul .................................................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 26. Output bagian pertama uji – T independent nilai posttest
kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 79
Tabel 27. Output bagian kedua uji – T independent nilai posttest
kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 79
Tabel 28. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A ............................... 81
Tabel 29. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B ................................ 83
Tabel 30. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik ..................................... 89
Tabel 31. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik………………………….91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian…………………….....102
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian……………………...103
Lampiran 3 RPP…………………………………………………………………..104
Lampiran 4 Soal Pretest Getaran Pada Pegas………………………………….....129
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pretest Getaran Pada Pegas…………………....130
Lampiran 6 Contoh Pengisian Soal Pretest Getaran Pada Pegas………………....132
Lampiran 7 Soal Pretest Ayunan Bandul………………………………………....135
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pretest Ayunan Bandul………………………..136
Lampiran 9 Contoh Pengisian Soal pretest Ayunan Bandul……………………...138
Lampiran 10 Soal Posttest Getaran Pada Pegas………………………………......142
Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Posttest Getaran Pada Pegas………………….143
Lampiran 12 Contoh Pengisian Soal Posttest Getaran Pada Pegas……………….145
Lampiran 13 Soal Posttest Ayunan Bandul………...…………………………......148
Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Posttest Ayunan Bandul…..…………………..149
Lampiran 15 Contoh Pengisian Soal Posttest Ayunan Bandul…………………....151
Lampiran 16 Data Skor Pretest Getaran Pada Pegas kelas XI IPA 1……………...155
Lampiran 17 Data Skor Pretest Getaran Pada pegas kelas XI IPA 2……………....156
Lampiran 18 Data Skor Posttest Getaran pada pegas Kelas XI IPA 1………….….157
Lampiran 19 Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA 2…………......158
Lampiran 20 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 1…………………..159
Lampiran 21 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……………..……160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 22 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……………….…161
Lampiran 23 Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……...................162
Lampiran 24 Kuesioner…………………………………………………….……....163
Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner………………………………………....168
Lampiran 26 Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 1……………………………......178
Lampiran 27 Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 2………………………………..179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu kunci utama dari
prestasi belajar peserta didik. Guru yang mempunyai wawasan yang luas dan
tinggi dapat memberikan kontribusi bagi para peserta didik. Selain mempunyai
wawasan luas dan tinggi, guru juga diharapkan dapat menjadi sahabat bagi para
siswa, sehingga para siswa dapat ikut perpartisipasi dalam pembelajaran.
Peranan guru sangat penting dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas.
Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran sangat di pengaruhi oleh
kemampuan guru dalam megelolah kelas. Menurut Soewadi (1987: 10) proses
belajar yang dialami siswa akan menghasilkan perubahan–perubahan dibidang
pemahaman, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Mengacu pada prestasi
belajar siswa, guru harus selalu mengadakan perbaikan–perbaikan mengajarnya,
baik metode maupun penguasaan bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan.
Metode yang diterapkan oleh guru pun sangat berpengaruh bagi keberhasilan
peserta didik dalam pembelajaran. Metode yang digunakan harus sesuai dengan
kondisi kelas. Jika metode yang digunakan tidak sesuai dengan yang diharapkan
siswa maka pembelajaran akan sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu dalam
menerapkan metode dalam kelas, harus disesuaikan dengan keinginan para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam suatu kelas seorang pengajar akan berhadapan dengan para siswa yang cara
belajarnya berbeda–beda. Para siswa juga mempunyai kesulitannya masing-
masing dalam hal belajar maupun menerima pelajaran. Kesulitan-kesulitan yang
mereka hadapi sangat bervariasi. Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono
(1991: 74) setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual
inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.
“Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya, itulah yang disebut kesulitan belajar”.
Ada beberapa macam faktor-faktor penyebab kesulitan belajar menurut Abu
Ahmad dan Widodo Supriyono (1991: 75) yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern meliputi faktor fisiologi dan psikologi, sedangkan faktor ekstern
meliputi faktor–faktor non sosial dan faktor–faktor sosial.
Pada faktor ekstern salah satu penyebab kesulitan belajar siswa adalah guru.
Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau dalam
mata pelajaran yang dipegangnya. Hal ini bisa saja terjadi, karena vak yang
dipegangnya kurang sesuai, hingga kurang menguasai lebih–lebih kalau kurang
persiapan, sehingga cara menerangkan kurang jelas, sukar dimengerti oleh murid–
muridnya. Abu Ahmad dan Widodo Supriyono (1991: 84).
Pengambilan metode yang sesuai dalam pembelajaran sangatlah membantu
para siswa dalam mencapai keberhasilan mengajar. Oleh karena itu guru harus
lebih selektif dalam memilih metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam metode pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni
metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan
penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya
pengajaran. Yang berarti bahwa kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu
mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar
yang diatur oleh guru (Harjanti 2007: 237).
Peran seorang guru dalam keberhasilan belajar para siswa sangatlah
penting. Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik sehingga
kelas menjadi efektif dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Lembar kerja siswa (LKS) dibuat dengan maksud untuk membimbing
siswa secara terstruktur yang kegiatannya memberikan daya tertarik terhadap
siswa. Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan satu cara yang
berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah melalui
beberapa media (Munandar, 1990: 25). Dalam hal ini peneliti tertarik untuk
mengembangkan LKS sebegai alat untuk membantu menyelesaikan soal–soal
dalam pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul, “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI
GERAK HARMONIK SEDERHANA (GETARAN PADA PEGAS DAN
AYUNAN BANDUL) DENGAN PENYELESAIAN SOAL YANG DITUNTUN
DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DI SMA NEGERI 1 ANAM KELAS XI
IPA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pembelajaran yang di dalamnya diberikan penyelesaian soal yang
dituntun dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dib
andingkan dengan pembelajaran yang di dalam pembelajarannya diberikan
penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan
hasil belajar siswa?
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalamnya diberikan
penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dibandingkan pembelajaran yang di dalamnya diberikan penyelesaian tanpa
dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?
C. Batasan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, peneliti membatasi masalah yang
akan diteliti pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam. Adapun masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gerak harmonik sederhana
(getaran pada pegas dan ayunan bandul).
2. subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam pada
tahun pelajaran 2017/2018.
3. Penelitian ini hanya akan membahas penggunaan metode LKS (Lembar Kerja
Siswa) di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam pada pokok pembahasan getaran
pada pegas dan ayunan bandul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah pembelajaran yang didalam bagian pembelajaran diberikan
penyelesaian soal – soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih
efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya
diberikan penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa.
2. Mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian
pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS).
E. Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru–guru tentang cara yang
baik dalam memberikan latihan soal – soal atau penyelesaian soal.
2. Guru–guru diharapkan dapat memilih cara yang lebih mudah dimengerti oleh
para siswa dalam penyelesaian soal–soal saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Murid–murid diharapakan lebih aktif dalam menyelesaikan soal yang diberikan
guru di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Mengajar dan Efektivitas proses
pembelajaran
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut kaum konstruktivisme belajar (dalam Paul Suparno, 1997:
67) mengemukakan bahwa belajar adalah proses mengasimilasi dan
menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian
yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.
Belajar berarti membentuk makna, makna yang diciptakan oleh siswa dari
apa yang mereka lihat, dengar, rasa dan alami.
Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (2003: 27). Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penugasan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan. Sejalan dengan perumasan tersebut ada pula tafsiran lain tentang
belajar yaitu bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003: 28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Teori belajar suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan (Hamalik Oemar: 2001). Menurut pengertian ini
belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan yang menjadi hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku.
Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan
pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan
mencerdaskan siswa. Paradigm interaksi guru-siswa disekolah sekarang
telah berubah dari pengajaran (instructional, teaching instructional) menjadi
pembelajaran (learning), dari guru sebagai subjek (pemain) dan siswa
sebagai objek (penonton) menjadi siswa sebagai subjek dan guru sebagai
sutradara. Dalam pengajaran yang berkonotasi aktivitas guru dengan pola
informasi, contoh tanya jawab,latihan,tugas,evaluasi memandang siswa
sebagai wadah kosong yang perlu diisi pengetahuan (hanya sekedar tahu)
sebanyak-banyaknya, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang,
berminat atau tidak berminat, yang penting materi (tugas) tersampaikan.
Selanjutnya Thursan Hakim (dalam Pupuh Fathurrohman dan Sobry
Sutikno 2007: 6) mengatakan bahwa : “ belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya piker, dan lain–lain kemampuannya.” Sedangkan
menurut M. Sobry Sutikno (dalam Pupuh Fathurrohman dan Sobry ,2007: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 121) menyatakan
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
b. Aktivitas Belajar
Meskipun orang telah mempunyai tujuan dalam belajar serta telah
memilih set yang tepat untuk merealisir tujuan nitu, namun tindakan-
tindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh situasi. Setiap
situasi dimanapun dan kapan saja memberi kesempatan belajar kepada
seseorang. Situasi ini ikut menentukan set belajar yang dipilih. Berikut ini
dikemukakan beberapa contoh aktivitas belajar dalam beberapa situasi. Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono (dalam Psikologi Belajar 1991: 125)
1) Mendengarkan
Dalam kehidupan sehari-hari kita bergaul dengan orang lain. Dalam
pergaulan itu terjadi komunikasi verbal berupa percakapan. Percakapan
memberikan situasi tersendiri bagi orang-orang yang terlibat ataupun
yang tidak terlibat tetapi secara tidak langsung mendengar informasi.
Situasi ini memberikan kesempatan kepada seseorang untuk belajar.
Seseorang menjadi belajar atau tidak dalam situasi ini, tergantung ada atau
tidaknya kebutuhan, motivasi, dan set seseorang itu. Dengan adanya
kondisi pribadi seperti ini memungkinkan seseorang tidak hanya
mendengar, melainkan mendengarkan secara aktif dan bertujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Mendengar yang demikian akan memberikan manfaat bagi perkembangan
pribadi seseorang.
Dalam proses belajar mengajar disekolah sering ada ceramah dari
guru. Tugas pelajar adalah mendengarkan. Tidak semua orang dapat
memanfaatkan situasi ini untuk belajar. Bahkan para pelajar yang diam
mendengarkan ceramah itu mesti belajar. Apabila hal mendengarkan
mereka tidak didorong oleh kebutuhan, motivasi, dan tujuan tertentu,
maka sia-sialah pekerjaan mereka. Tujuan belajar mereka tidak tercapai
karena tidak adanya set-set yang tepat untuk belajar.
Kasus yang demikian terjadi pula dalam situasi diskusi, seminar,
lokakarya, demonstrasi, ataupun resitasi. Apabila dalam situasi-situasi ini
orang mendengarkan dengan set tertentu untuk mencapai tujuan belajar,
maka orang itu adalah belajar. Melalui pendengarannya, ia berinteraksi
dengan lingkungannya sehingga dirinya berkembang.
2) Memandang
Setiap simulasi visual memberi kesempatan bagi seseorang untuk
belajar. Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat kita pandang,
akan tetapi tidak semua pandangan atau penglihatan kita adalah belajar.
Meskipun pandangan kita tertuju kepada suatu obyek visual, apabila
dalam diri kita tidak terdapat kebutuhan, motivasi, serta set tertentu untuk
mencapai suatu tujuan, maka pandangan yang demikian tidak termasuk
belajar. Alam sekitar kita, termasuk juga sekolah dengan segenap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kesibukannya, merupakan obyek-obyek yang memberi kesempatan unutk
belajar. Apabila kita memandang segala sesuatu dengan set tertentu untuk
mencapai tujuan yang mengakibatkan perkembangan dari kita, maka
dalam hal yang demikian kita sudah belajar.
3) Meraba, membau dan mencicipi/mencecap
Meraba, membau dan mencecap adalah aktivitas sensoris seperti
halnya pada mendengarkan dan memandang. Segenap stimuli yang dapat
diraba, dicium dan dicecap merupakan situasi yang memberi kesempatan
bagi seseorang untuk belajar. Hal aktivitas meraba, aktivitas membau,
atau pun aktivitas mencecap dapat dikatakan belajar, apabila aktivitas-
aktivitas itu didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan
dengan menggunkan set tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah
laku.
4) Menulis atau mencatat
Setiap aktivitas penginderaan kita yang bertujuan, akan memberikan
kesan-kesan yang berguna bagi belajar kita selanjutnya. Kesan itu
merupakan material untuk maksud-maksud belajar selanjutnya. Material
atau obyek yang ingin kita pelajari lebih lanjut harus memberi
kemungkinan untuk dipraktekan. Beberapa material diantaranya terdapat
di dalam buku – buku, dikelas, ataupun dibuat catatan kita sendiri. Kita
dapat membawa serta mempelajari isi buku catatan dalam setiap
kesempatan. Dari sumber manapun kita dapat membuat fotocopy isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pelajaran. Kita dapat membuat catatan dari setiap buku yang kita pelajari.
Bahkan dari setiap situasi seperti ceramah, diskusi, demonstrasi dan
sebagiannya kita dapat membuat catatan, unutk keperluan belajar dimasa-
masa selanjutnya.
Tidak setiap aktivitas mencatat adalah belajar. Aktivitas mencatat
yang bersifat menurun, menjiplak atau mengcopy, adalh tidak dapat
dikatakan sebagai aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai
belajar adalah dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan
tujuannya, serta menggunakan set tertentu agar catatan itu nantinya
berguna bagi pencapaian tujuan belajar. Mencatat yang menggunakan set
tertentu akan dapat dipergunakan sewaktu-waktu tanpa adanya kesulitan.
Tanpa menggunakan set belajar, maka catatan yang kita buat tidak
mencatat apa yang mestinya dicatat. Materi yang kita catat sangat
ditentukan oleh set-set belajar kita. Sementara kita mendengarkan
ceramah atau berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, seminar dan
sebagainya, kesadaran kita tentang kebutuhan dan tujuan akan sangat
menolong kita untuk memilih material yang harus dicatat. Catatan-catatan
kita tidak hanya sekedar berupa fakta-fakta, melainkan terdiri atas materi
apapun yang kita butuhkan untuk memahami dan memanfaatkan
informasi bagi perkembangan pribadi kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5) Membaca
Sering kali ada orang yang membaca buku pelajaran sambil
berbaring santai di tempat tidurnya hanya dengan maksud agar dia bias
tidur. Membaca semacam ini adalah bukan aktivitas belajar. Ada pula
orang yang membaca sambil berbaring dengan tujuan belajar. Menurut
ilmu jiwa, membaca yang demikian belum dapat dikatakan sebagai
belajar. Belajar adalah aktif, dan membaca untuk keperluan belajar
hendaknya dilakukan dimeja belajar daripada di tempat tidur, karena
dengan sambil tiduran itu perhatian dapat terbagi. Dengan demikian,
belajar sambil tiduran mengganggu set belajar.
Belajar memerlukan set. Membaca untuk keperluan belajar harus
pula menggunakan set. Membaca dengan set misalnya dengan memulai
memperhatikan judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi
kepada kebutuhan dan tujuan. Kemudian memilih topic yang relevan
dengan kebutuhan atau tujuan itu. Tujuan kita akan menentukan materi
yang dipelajari. Di sini kita menentukan set untuk membuat catatan-
catatan yang perlu. Sementara membaca catatlah setiap pertanyaan yang
muncul dalam benak kita, kalau perlu dengan alternatif-alternatif
jawabannya.
Pertanyaan-pertanyaan dalam hati sering menentukan set belajar
kita. Dalam setiap membaca literatur, bertanyalah dalam hati tentang apa
yang dimaksudkan oleh pengarang buku. Tentang apakah buku itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bagaimana ia menyajikannya? Bukti-bukti serta argumentasi apa yang
dipakai untuk menunjangnya? Apakah ia menyajikan alternatif
interprestasinya? Apakah analisa serta kesimpulannya relevan dengan
data yang disajikan? Apakah kita dapat menentukan kelemahan-
kelemahan? Terhadap material bahan pada baba atau bagian tertentu itu
buatlah semacam ringkasan, kalau perlu berupa diagram.
Material bacaan yang bersifat teknis dan mendetail memerlukan
kecepatan membaca yang kurng (lambat), sedang untuk material bacaan
yang bersifat popular dan impresif memerlukan kecepatan membaca yang
tinggi. Membaca dengan cepat adalah lebih membantu dalam hal
menyerap material secara lebih komprehensif.
6) Membuat Ihktisiar atau Ringkasan, dan Menggaris Bawahi
Banyak orang yang merasa terbantu dalam belajarnya karena
menggunakan ihktisiar-ihktsiar materi yang dibuatnya. Ihktisiar atau
ringkasan ini memang dapat membantu kita dalam hal mengingat atau
mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan dating.
Untuk keperluan belajar yang intensif, bagaimanapun juga hanya
membuat ihktisiar adalah belum cukup. Sementara membaca pada hal-hal
yang penting kita beri garis bawah (“underlining”). Hal ini sangat
membantu kita dalam usaha menemukan kembali material itu dikemudian
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan
Dalam buku ataupun dilingkungan lain sering kali kita jumpai tabel-
tabel diagram ataupun bagan-bagan. Material non-verbal semacam ini
sangat berguna bagi kita dalam mempelajari material yang relevan itu.
Demikian pula gambar-gambar, peta-peta, dan lain-lain dapat menjadi
bahan ilustrasi yang membantu pemahaman kita tentang sesuatu hal.
8) Menyusun Paper atau Kertas Kerja
Dalam membuat paper, pertama yang perlu mendapat perhatian ialah
rumusan topic paper itu. Dari rumusan topic-topik itu kita akan dapat
menentukan material yang relevan. Kemudian kita perlu mengupulkan
materi yang akan ditulis kedalam paper dengan mencatatkan pada buku
notes atau kartu-kartu catatan. Paper yang baik memerlukan perencanaan
yang masak dengan terlebih dahulu mengumpulkan ide-ide yang
menunjang serta penyedian sumber-sumber yang reevan.
Tidak semua aktivitas penyusunan paper merupakan aktivitas
belajar. Banyak pelajar yang menyusun paper dengan jalan mengcopy
atau menjiplak. Memang cara yang demikian sering menguntungkan
mereka karena dengan mengambil materi sana-sini, diatur hubungan
sehingga membentuk sajian yang sistematis san lengkap dengan bahasa
yang bagus karena dibuat oleh para ahli, maka mereka memperoleh angka
lulus. Kalau kita pikirkan, apakah yang dapat diperoleh mereka dengan
cara ini? Adakah perkembangan pribadi yang mereka alami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
9) Mengingat
Mengingat dengan maksud agar ingat tentang sesuatu belum
termasuk sebagai aktivitas belajar. Mengingat yang didasari atas
kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut
adalah termasuk aktivitas belajar, apalagi jika mengingat itu berhubungan
dengan aktivitas-aktivitas belajar lainnya.
10) Berpikir
Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir, orang
memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang
hubungan antar sesuatu.
11) Latihan atau Praktek
Latihan atau praktek adalah termasuk aktivitas belajar. Orang yang
melaksanakan kegiatan berlatih tentunya sudah mempunyai dorongan
untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat mengembangkan sesuatu
aspek pada dirinya. Orang yang berlatih atau berpraktek sesuatu tentu
menggunakan set tertentu sehingga setiap gerakkan atau tindakannya
terarah kepada suatu tujuan. Dalam berlatih atau berpraktek terjadi
interaksi yang interaktif antara subyek dengan lingkungannya. Dalam
kegiatan berlatih atau praktek, segenap tindakan subyek terjadi secara
intergratif dan terarah kesuatu tujuan. Hasil daripada latihan atau praktek
itu sendiri akan berupa pengalaman yang dapat mengubah diri subyek
serta mengubah lingkungannya. Lingkungan berubah dalam diri anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang
tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran yang sederhana dapat dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran
hakikatnya adalah usaha dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka
mencapaian tujuan yang diharapkan. Sehinnga interaksi dua arah dari seorang
guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer)
yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya (Trianto, 2009: 17)
Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan bagian yang
penting dalam lembaga pendidikan. Sedangkan yang paling terpenting dalam
proses pembelajaran adalah subyek didik atau siswa yang belajar. Moh Uzer
Usman (dalam Trianto, 2009: 20) mengemukakan bahwa proses pembelajaran
adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduktif untuk
mencapai tujuan tertentu. Prose pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan formal dan guru sebagai pemegang peranan utama. Di dalam proses
pembelajaran sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Guru kompeten akan lebih mampu mengelolah proses pembelajaran, sehingga
belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses timbal balik antara guru
dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga dapat tercipta
proses pembelajaran yang maksimal.
Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua hal yang
sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengarahkan guru
agar berhasil dalam membelajarkan siswa; sementara unsur-unsur dinamis
pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan pembelajaran mendukung
bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Hamalik,
2003: 43)
Pembelajaran dimaksudkan terciptanya suasana sehingga siswa belajar.
Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam rangka tercapainya tujuan
belajar.
Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekedar penyampaian
ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar, termasuk
tujuannya. Sebab, jika guru telah menyampaikan ilmu pengetahuan, tercapailah
maksud atau tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran model dahulu,
memang tidak dicoba terkaitkan dengan belajar, maka dalam merancang aktivas
pembelajaran, guru harus belajar dari aktivas belajar siswa. Aktivitas belajar
siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan
kegiatan belajar siswa tersebut adalah, disusunnya tujuan pembelajaran yang
dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang termaksud
dalam tujuan belajar, haruslah termasuk juga dalm tujuan pembelajaran.
3. Pengertian Mengajar
Menurut Lindgren, mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan
kemudahan, membimbing dan mengarahkan sehingga pelajar melakukan proses
pada dirinya terjadi perubahan (Lindgren, dalam Teodoro Soares, 2003: 12).
Dengan kata lain menyangkut pembelajaran yaitu kegiatan menciptakan kondisi
yang memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan
menyangkut aspek proses, pembelajaran fisika dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan berpikir siswa, yang menyertai kemampuan dan
keterampilan psikomotorik.
Sedangkan pengertian belajar yang lain, Hamalik (2003: 44) membahas
yang bersumber dari 6 pendapat yang dipandang sebagai pendapat yang lebih
menonjol yaitu :
a. Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik atau murid
disekolah.
b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada kepada generasi yang
mudah melalui lembaga pendidikan sekolah.
c. Mengajar adalah mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi
belajar bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada
murid.
e. Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
f. Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Berdasarkan defenisi belajar diatas maka mengajar jelas bukan suatu
kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar ke pelajar melainkan
kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.
Mengajar berarti berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan dan bersikap kritis.
4. Efektifitas proses pembelajaran
Menurut Davis (1981: 22-23 dalam Kartika Budi, Wijaya Dharma April
2001: 48) efektifitas mengacu pada apa yang dikerjakan, sedangkan efesiensi
mengacu pada cara mengerjakannya. Suatu pembelajaran fisika di sebut efektif
bila dikerjakan benar dan efesien bila cara mengerjakannya benar sesuai dengan
materi dan tujuan.
Agar dapat mencapai prestasi secara optimal, maka proses pun harus
efektif yaitu (1) ada kesesuaian antar proses dengan tujuan yang akan dicapai
dan telah ditetapkan dengan kurikulum, (2) cukup banyak tugas – tugas yang
dievaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan memperoleh umpan
balik, (3) lebih banyak tugas-tugas yang mendukung pencapaian tujuan, (4) ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
variasi metode pembelajaran, (5) pemantuan atau evaluasi perkembangan atau
keberhasilan dilaksanakan secara berkesinambungan dan (6) memberi tanggung
jawab yang lebih besar kepada siswa pada tugas yang dilaksanakan. Menurut
Kauchak (1989: 3 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April 2001: 48)
pembelajaran yang efektif adalah kesatuan dari keterampilan, perasaan,
penguasaan materi, dan pemahaman arti belajar yang bermuara pada satu
prilaku yaitu kemampuan membangun dan mengembangkan proses belajar
siswa secara optimal.
B. Fisika Sebagai Bahan Pembelajaran
Dari defenisi Conant tentang sains, sains mengandung 2 elemen, yang oleh
Kuslan dan Stones disebut aspek produk dan aspek proses (Kulsan dan Stones
dikutip oleh Sarkim, 1998: 2). Oleh Carin dan Sund ditambahkan aspek ketiga
yaitu aspek sikap manusia, (Carin dan Sund dikutip oleh Sarkim, 1998: 3).
1. Aspek Produk
Produk dalam sains meliputi tiga komponen utama yaitu konsep, prinsip
dan teori. Konsep adalah suatu rumusan atau gagasan umum atas suatu
fenomena, contohnya yaitu gerak, bunyi, arus listrik. Prinsip-prinsip ilmiah
adalah generalisasi dari beberapa konsep yang saling berhubungan. Contohnya
yaitu logam memuai jika dipanaskan. Pertanyaan ini mengandung tiga konsep
yaitu logam, panas dan memuai. Teori adalah susunan kelompok prinsip-prinsip
ilmiah yang menjelaskan berbagai fenomena. Teori dapat menjelaskan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menghubungkan, dan meramalkan berbagai penemuan percobaan dan
pengamatan. Contoh dari teori adalah teori relativitas, teori atom.
2. Aspek proses
Aspek proses adalah cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang
ada sekarang ini merupakan hasil dari suatu proses panjang. Pengetahuan yang
diakui kebenarannya sampai saat ini merupakan hasil dari penyempurnaan atas
pengetahuan sebelumnya. Proses sains ini terdiri dari bermacam-macam
kegiatan seperti penentuan masalah dan pengukuran, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan. Proses ini disebut sebagai metode ilmiah.
3. Aspek sikap
Aspek sikap manusia adalah keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan opini-
opini tertentu. Dalam pengajaran sains, aspek sikap dapat terealisasikan apabila
guru sadar dan terus menerus memperhatikan, mengarahkan menegur, dan
menunjukan sikap kepada siswa. Sains diajarkan disekolah karena kebutuhan
dari masyarakat untuk berpikir secara kritis, yang merupakan ciri dari para ahli
dalam memecahkan masalah, dan memahami sains untuk mengembangkan
teknologi (dalam Harjanti, 2007: 13). Sehingga merupakan tanggung jawab
guru sains untuk mengajarkan sains seiring dengan perkembangan teknologi.
Berdasarkan urain diatas sains mencakup tiga aspek yaitu aspek produk,
aspek proses, dan aspek sikap. Selain itu sains dalam hal ini fisika, juga
merupakan mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Dari kedua hal ini maka
sebagai seorang guru harus dapat memilih dan menentukan suatu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembelajaran yang sesuai dengan hakekat fisika. Penentuan metode
pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam membangun sendiri
pengetahuannya.
C. Sikap
Dalam arti yang sempit sikap adalah padangan atau kecenderungan mental
(Syah, Muhibbin, 1997:120). Menurut W.S. Winkel (2004:116) sikap merupakan
kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih
bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.
Sikap atau yang dalam bahasa inggris disebut attitude adalah suatu cara
bereaksi terhadap suartu perangsang. Suatu kecendrungan untuk bereaksi dengan
cara tertentu dengan suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Bagaimana
reaksi seseorang jika dia terkena suatu rangsangan, baik mengenai orang, benda-
benda, ataupun situasi-situasi yang mengenai dirinya. Dengan kata lain sikap
adalah suatu perbuatan/tingkahlaku sebagai reaksi/respon terhadap suatu
ransangan/stimulus yang disertai dengan pendirian atau perasaan orang lain (
Purwanto, 1998:141)
Sikap dapat dipandang sebagai (1) kesiapan reaksi terhadap suatu obyek
(stimulus) dengan cara-cara tertentu, dan (2) konstelasi dari komponen-komponen
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan, berprilaku, sedangkan Berkowitz secara khas mendefenisikan sebagai
suatu respon evaluativ terhadap suatu rangsangan yang dapat berupa informasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
objek, gejala, atau peristiwa yang dihadapi atau dialami. Respon evaluative
merupakan suatu reaksi sebagai kulmminasi dari interprestasi dan penilaian pada
sesuatu yang diterima berdasarkan pengalamannya. Respon itu dapat berupa
pernyataan atau prilaku sebagai akibat dari tangkapan nilai, misalnya
menyenangkan, membosankan, menarik, bermanfaat dan sebagainya.
Menurut Theresia Warsini (2000:13) ciri-ciri sikap terhadap suatu obyek
sebagai berikut:
1. Merupakan gejala psikologis yang berhubungan dengan motivasi, emosi,
persepsi dan proses kognitif.
2. Disertai perasaan atau emosi yang menimbulkan suatu penilaian
terhadap suatu obyek mengenai rasa tertarik/tidak tertarik, baik/buruk,
berguna/tidak berguna dan lain-lain.
3. Penilaian dan perasaan terhadap obyek menimbulkan sikap positif atau
negative.
4. Sikap menyebabkan kecenderungan untuk berbuat yaitu mendekati atau
menjauhi obyek.
5. Bila terjadi kecenderungan untuk mendekati obyek maka ada keinginan
untuk tahu dan belajar serta melibatkan diri.
6. Mengandung tiga komponen, meliputi komponen kognitif, komponen
affektif, dan komponen tingkah laku.
7. Sikap ditampakkan dalam bentuk pernyataan tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam
belajar fisika dan pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal
ini sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah suatu tingkah laku siswa
sebagai reaksi terhadap suatu rangsangan/stimulus pelajaran fisika yang
disertai dengan pendirian atau perasaan siswa tersebut.
Sikap positif siswa terhadap mata pelajaran fisika yang diberikan
merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap fisika apalagi diiringi dengan
kebencian dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa sehingga hasil belajar
yang dicapai siswa kurang memuaskan.
D. Materi Gerak Harmonik Sederhana
Teori berikut diambil dari Sudirman. (2013 : 3-9). Fisika Bidang keahlian
Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK jilid 1.
1. Getaran pada pegas
Getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak– balik secara berkala
suatu benda akibat pengaruh gaya dalam selang waktu yang tetap. Sebagai
contoh, marilah kita tinjau sebuah pegas yang salah satu ujungnya diikatkan
pada langit-langit dan ujung yang lainnya diberi beban (m). Saat beban (m)
diberi gaya (FL) sejauh (x) dari posisi setimbangnya, pegas akan menghasilkan
gaya sebagai reaksi terhadap gaya luar yang sama besar, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tanda minus (-) menunjukan bahwa gaya reaksi oleh pegas berlawanan
arah terhadap gaya luar yang mempengaruhinya. Setelah beban kita
lepaskan, gaya pegas akan menjadi gaya tarik terhadap m, yaitu
Fp = ma
Besar percepatan yang dialami beban adalah
a =
sehingga diperoleh
Fp = ma = m
Kedua gaya sama besar, sehingga
m
= - kx (1.2)
dengan x adalah besar simpangan yang diberikan terhadap pegas. Posisi s
dari suatu titik pada pegas merupakan fungsi cosinus (atau sinus), yaitu :
x(t) = A cos ( ) (1.3)
𝐹 = -k𝑥 (1.1)
x
FL
Fp
Fp = -FL = - kx
Ketarangan :
Fp = Gaya Pegas
FL = Gaya Luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sehingga jika kita diferensialkan terhadap t, akan diperoleh
= - sin ( ) dan
= - cos ( ) (1.4)
Substitusi persamaan (1.3) dan (1.4) pada persamaan (1.2), sehingga
diperoleh :
-mA 2 cos( ) = -kA cos ( )
Kita bagi kedua ruas dengan A cos ( ), didapatkan nilai konstanta k,
yaitu
k = m 2 (1.5)
Dari persamaan (1.5), kita dapat menurunkan besaran frekuensi (f) dan
periode (T). Hubungan antara besaran sudut , periode (T), dan
frekuensi (f) adalah sebagai berikut.
= 2 f =
(1.6)
Persamaan (1.5) kita tuliskan sebagai
= √
Berarti :
= √
T = √
(1.7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Karena f =
maka
f =
√
(1.8)
dengan :
T = periode getaran pegas dan beban (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
f = frekuensi
Sekarang, kita tinjau getaran pegas berdasarkan energi mekanik yang
terjadi. Ketika pegas kita tarik sejauh x dengan gaya FL, muncul energi
potensial yang besarnya berbanding lurus terhadap kuadrat jarak
pergeseran atau peregangan pegas, yaitu
Ep =
kx
2 (1.9)
Setelah beban dan pegas dilepaskan, energi potensial pegas akan
berubah menjadi energi kinetik (karena beban bermassa m bergerak
dengan kecepatan v) yang besarnya
Ek =
mv
2 (1.10)
Energi mekanik dinyatakan sebagai
Em = Ep + Ek =
kx
2 +
mv
2 (1.11)
Energi kinetik selalu bernilai konstanta, baik ketika berada pada
posisi terjauh maupun posisi setimbang. Pada posisi maksimum (yaitu
ketika beban masih dipegang), nilai Ep maksimum dan Ek nol. Ketika
beban dilepaskan, Ep perlahan berkurang dan Ek perlahan bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Suatu saat diposisi setimbang, Ep bernilai nol dan Ek maksimum. Hal ini
berlangsung terus menerus.
Kita misalkan energi mekanik sistem pada titik simpangan ( titik terjauh )
adalah
Em1 = Ek + Ep = 0 +
kx
2 =
kx
2
Sementara itu energy mekanik sistem pada titik setimbang adalah
Em2 = Ek+ Ep =
mv
2 + 0 =
mv
2
Oleh karena energi mekanik selalu kekal, maka
Em1 = Em2
mv
2 =
kx
2
Didapatkan hubungan antara kecepatan v dan posisi x, yaitu
v = x √
(1.12)
Dengan : v = kecepatan (m/s),
x = simpangan (m),
k = konstanta (N/m),
m = massa beban (kg).
Jadi, besar kecepatan getaran benda dan pegas berbanding lurus terhadap
besar simpangan yang berikan terhadap pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. AYUNAN BANDUL
a. Frekuensi dan periode pada ayunan bandul
Gerak ayunan bandul termasuk gerak 29armonic sederhana.
Dengan satu – satunya gaya yang bekerja terhadap benda adalah gaya
berat dari bandul itu sendiri akibat pengaruh gravitasi bumi. Ketika
bandul kita tarik kesamping dengan sudut simpangan , besar gaya
pemulih untuk mengembalikan bandul pada posisi setimbang adalah :
F = m g sin (1.13)
Kita asumsikan bahwa sudut simpangan cukup kecil, berarti nilai sudut
mendekati nilai sinus . Kita tuliskan
sin =
Sehingga besar gaya pemulih pada persamaan (1.13) diatas dapat kita
tulis menjadi
F = mg
Jika kita bandingkan dengan persamaan gaya pemulih pada pegas
F = kx,
diperoleh
𝜃 𝑙
mg
mg sin 𝜃
Gambar. Bandul disimpangkan pada sudut 𝜃
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F = mg
=
= kx
Berarti, kita dapatkan
k =
substitusikan persamaan diatas kepersamaan T = √
, diperoleh
T = √
= √
= √
(1.14)
Dengan :
T = periode ayunan (s),
= panjang tali ayunan (m),
g = percepatan gravitasi (m/s2)
karena f =
, besar frekuensi ayunan menjadi
f =
√
(1.15)
b. Kecepatan ayunan bandul
Sekali lagi, kita analisis ayunan dengan perspektif energi
mekanik. Dalam kondisi ideal (yaitu tanpa ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, misalnya gesekan udara), energy mekanik hanyalah
penjumlahan energi kinetik dan energi potensial sistem. Besarnya
energi mekanik pada puncak ayunan (atau titik terjauh) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Em = Ek + Ep = 0 + mgh = mgh
Setelah bandul bergerak mencapai titik kesetimbangannya (yaitu pada
dasar ayunan), besar energy mekanik bandul adalah
Em’ = Ek’ + Ep’ =
mv
2 + mgh’
Berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik, berlaku
Em = Em’
mgh =
mv
2 + mgh’
2mg(h – h’) = mv2
Kita peroleh kecepatan ayunan bandul, yaitu
v = √
dengan = h – h’ (dalam satuan meter (m)). Hubungan antara dan
secara matematis adalah :
h = , = cos
= h-
= - cos
= (1 – cos )
𝜃
𝑙 h
𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Berarti, besar kecepatan maksimum yang dicapai ayunan
bandul pada saat melintas titik setimbang adalah
v = √ (1.16)
Dengan
v = kecepatan (m/s),
g = percepatangravitasi (m/s2),
= panjang tali ayunan (m).
Dari pembahasan diatas, terlihat dengan jelas bahwa periode,
frekuensi, dan kecepatan bandul tidak tergantung pada massa bandul,
tetapi dipengaruhi oleh panjang tali ayunan. Dalam pembahasan ini
massa tali dapat diabaikan.
E. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan rancangan kegiatan yang dibuat khusus
untuk siswa, yang digunakan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Lembar kerja siswa yang paling baik adalah lembar kerja siswa yang dapat
melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang relevan dan
berkesinambungan. Bagian terpenting dari lembar kerja siswa adalah kegiatan
belajar yang berisi penjelasan singkat kegiatan yang akan dilakukan,
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, mengerjakan tugas, dan tempat
menuliskan jawaban pertanyaan serta kesimpulan.
Lembar kerja siswa dibuat dengan maksud untuk membimbing siswa
secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap siswa.
Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah
melaui beberapa media (Munandar, 1990: 25).
Keuntungan menggunakan lembar kerja siswa yang dikemukakan
oleh Winarno (1992 : 92) adalah :
1. Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil
eksperimen atau hasil penyelidikan yang banyak berubungan dengan
minat mereka
2. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif bertanggung jawab dan belajar sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 2) metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan
menurut Arikunto (2010: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Jenis penelitian yang
digunakan dalan penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Menurut Puguh Suharso (2009: 3) menelitian kunatitatif merupakan salah
satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasi adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, baik
tentang tujuan penelitian, subyek penelitian, objek penelitian, sampel data,
sumber data, maupun metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis
data).
Menurut Burhan Bungin (2005: 58-59) masing-masing penelitian
mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktivitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud
adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan
penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka
subtansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan
sebagai berikut:
1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian
4. Melakukan pengumpulan data penelitian
5. Mengelolah dan menganalisis data hasil penelitian
6. Mendesain laporan hasil penelitian
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan
yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefenisi
serta menformulasikan masalah penelitian dengan jelas dan sehingga muda
dimengerti. Setelah masalah diformulasikan, maka didesain rancangan
penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah yang nantinya menuntun
pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir
penelitian.
Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data penelitian yang sesuai
dengan tujuan penelitian, maka perlu didesain instrumen pengumpulan
penelitian yang sesungguhnya merupakan seperangkat alat perekam data
penelitian dilapangan. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data
dilapangan sesuai dengan bentuk instrumen itu. Hasil-hasil penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
telah dihimpun kemudian dianalisis menggunakan alat analisis ststistik untuk
menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa diantaranya adalah kesimpulan
melalui pengujian hipotesis Ho. Pada akhirnya, untuk dapat dimengerti,
diketahui, dibaca orang lain maka hasil penelitian tersebut didesain dalam
model sistematika tertentu yang disebut dengan laporan penelitian.
Penelitian ini termasuk eksperimen dan kuantitatif. Termasuk penelitian
eksperimen karena dalam penelitian ini ada perlakuan (treatmen) terhadap
obyek yang diteliti. Dan termasuk penelitian kuantitatif karena dalam mencari
data dengan angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang
ingin diketahui.
B. Waktu dan Tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tangga 25 September 2017 s.d 8
Oktober 2017.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini akan di adakan di SMA NEGERI 1 Anam.
C. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi penelitian
Arikunto (1998: 115) berpendapat “Populasi merupakan subyek
penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (1997: 57) menjelaskan populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
populasi keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai syarat untuk
diteliti. Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI SMA NEGERI 1 Anam.
2. Sampel penelitian
Menurut Arikunto (2002: 10) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Agar sampel yang diambil mewakili data penelitian,
maka perlu adanya perhitungan besar kecilnya populasi.
Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah seluruh
siswa kelas XI di SMA NEGERI Anam.
D. Ubahan penelitian
1. Jenis ubahan
Dalam penelitian ini ada dua jenis ubahan yaitu peningkatan hasil
belajar dan sikap siswa terhadap pembelajaran.
2. Defenisi operasional ubahan
a. Peningkatan hasil belajar
Peningkatan hasil belajar adalah perbedaan skor posttest dan
pretest dari proses pembelajaran. Dimana skor posttest lebih tinggi dari
skor pretest.
b. Sikap siswa terhadap pembelajaran
Menurut Haryati, sikap merupakan kecendrungan meresspon secara
konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu obyek (2007: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan pengertian diatas. Pada penelitian ini sikap terhadap
pembelajaran diukur dari kuisioner pengukuran sikap terhadap
pembelajaran.
E. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan dalam penelitian ini adalah melakukan pembelajaran pada dua
kelas. Masing-masing kelas diberikan dua pembelajaran yang berbeda.
Pembelajaran pertama dilakukan dengan metode ceramah dengan cara X.
Pembelajaran kedua juga dilakukan dengan metode ceramah tapi dengan cara
Y. Agar penelitian ini lebih efektif maka pembelajaran dilakukan oleh dua
pengajar. Pengajar pertama adalah peneliti yang melakukan pembelajaran
dengan cara X pada kelas A dan pengajar kedua adalah guru mata pelajaran
fisika dari sekolah yang melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B.
Untuk memperkuat hasil penelitian, setelah itu dengan materi pelajaran yang
berbeda dibalik yaitu guru mata pelajaran dari sekolah melakukan
pembelajaran dengan cara Y pada kelas A sedangkan peneliti melakukan
pembelajaran dengan cara X pada kelas B. Langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut :
1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian
melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara X sedangkan guru mata
pelajaran fisika dari sekolah pertama-tama memberikan pretest kepada
siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan cara Y pada
materi getaran pada pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan
posttest kepada siswa untuk materi getaran pada pegas.
3. Setelah itu pembelajaran dibalik. Peneliti memberikan pretest kepada siswa
kemudian melakukan pembelajaran kepada kelas B dengan cara X
sedangkan guru mata pelajaran dari sekolah memberikan pretest kepada
siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara Y pada
materi ayunan bandul.
4. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan
posttest untuk materi getaran pada pegas ayunan bandul dan juga kuisioner
pada siswa.
5. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih
efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan
hasil belajar dan bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran dengan cara
X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y.
F. Instrumen Penelitian
Ada dua macam instrumen penelitian, yaitu instrumen untuk melakukan
kegiatan pembelajaran dan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen
untuk melakukan kegiatan pembelajaran meliputi lembar kerja siswa dan
lembar petunjuk guru sedangakan instrumen untuk mengumpulkan data
meliputi : tes hasil belajar berupa posttest dan pretest dan kusioner untuk
mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode penyelesaian
soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa (LKS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Soal pretest dan posttest
Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
Tabel 1. Kisi kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest berdasarkan
indikator hasil belajar dari kompetensi yang akan dicapai.
No. Indikator No. soal
1. Mampu menghitung periode, frekuensi dan
kecepatan pada pegas dan pada ayunan bandul
1
2. Mampu mencari hubungan kecepatan
benda dengan massa beban yang
digantung pada pegas
Mampu mencari hubungan besar gaya
yang mempengruhi ayunan dengan massa
bandul yang digantung pada tali
2
3. Mampu menentukan energi potensial pada
getaran pegas
Mampu menghitung kecepatan ayunan
bandul
3
Sedangkan kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada masing-
masing materi dapat dilihat tabel 2 dan 3 berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi
getaran pada pegas
Untuk pemberian skor pada pretest dan posttest materi getaran pada pegas
adalah berbeda untuk setiap soal, karena setiap soal mempunyai tingkat
kesulitan yang berbeda – beda.
No. Soal Bobot Kriteria Skor keterangan
1 30
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
Tiga langkah dijawab benar
Empat langkah dijawab benar
0
10
20
30
40
Jawaban terdiri
dari empat langkah
pengerjaan
2 10
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
0
10
Jawaban terdiri
dari satu langkah
Pengerjaan
3 10 Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
0
10
Jawaban terdiri
dari dua langkah
pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi
ayunan bandul
No. Soal Bobot Kriteria Skor keterangan
1 40
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
Tiga langkah dijawab benar
Empat langkah dijawab benar
0
10
20
30
40
Jawaban terdiri
dari empat langkah
pengerjaan
2 10
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
0
10
Jawaban terdiri
dari satu langkah
Pengerjaan
3 20 Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
0
10
20
Jawaban terdiri
dari dua langkah
pengerjaan
Untuk pemberian skor pada pretest dan posttest materi ayunan bandul adalah
berbeda untuk setiap soal, karena setiap soal mempunyai tingkat kesulitan
yang berbeda – beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Kuisioner
Kuisioner penelitian disusun beranjak dari teori yang digunakan.
Variabel penelitian sebagai konstruk lain diberikan definisi operasionalnya,
selanjutnya ditentukan dimensinya (pada second order) dan ditetapkan
indikator yang akan diukur. Indikator tersebut kemudian dielaborasi
kedalam kalimat pernyataan atau pertanyaan secara konsisten.
Sugiyono (2007) mengatakan bahwa untuk bisa menetapakan
indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, diperlukan wawasan
yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori-teori yang
mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus
secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid.
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap
pembelajaran dengan cara X dibandinglkan dengan cara Y. Kuisioner dalam
penelitian ini dibuat berdasarkan indikatornya. Distribusi soal-soal kuisioner
sikap menurut indikatornya dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Distribusi soal-soal kuisioner sikap menurut indikatornya.
Komponen
sikap
Indikator No. soal
Ketertarikan
Tertarik terhadap pembelajaran dengan cara X
disbanding cara cara Y
Tertarik pada saat belajar dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
1,18
2
Perasaan senang Senang pada saat pembelajaran dengan cara X 9,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Komponen
sikap
Indikator No. soal
dibandingkan dengan cara Y
Senang pada saat belajar dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
3,20
Persetujuan
terhadap
sesuatu
Setuju terhadap pembelajaran dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
Setuju terhadap kemudahan pemahaman dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
Setuju terhadap kecocokan dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
4
6
19
Keseriusan Serius terhadap pembelajaran dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
Serius pada saat belajar dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
8,11
15
Persepsi
baik/buruk
Persepsi bantuan penyelesaian soal dengan cara
X dibandingkan dengan cara Y
Persepsi penjelasan dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
Persepsi pembelajaran dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
5
7,13,14
12
Semangat Semangat pada saat pembelajaran dengan cara 10,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Komponen
sikap
Indikator No. soal
X dibandingkan dengan cara Y
Kusioner pada penelitian ini digunakan kuisioner tipe positif dan tipe
negatif.
Untuk kusioner tipe positif dan tipe negatif dibuat dengan lima
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Tap kriteria penskoran untuk kuisioner tipe positif dan tipe negatif
berbeda.
Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuisioner tipe positif adalah
sebagai berikut :
Sangat tidak setuju diberi skor : 1
Tidak stuju diberi skor : 2
Netral diberi skor : 3
Setuju diberi skor : 4
Sangat setuju diberi skor : 5
Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuisioner tipe negatif
adalah sebagai berikut :
Sangat tidak setuju diberi skor : 5
Tidak stuju diberi skor : 4
Netral diberi skor : 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setuju diberi skor : 2
Sangat setuju diberi skor : 1
G. Teknik Analisis Data
1. Efektivitas Pembelajaran
Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif
dibandingkan dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar, semua
langkah dinyatakan dengan perbedaan mean. Sehingga analisisnya
menggunakan uji-t atau test-t. Test-t untuk dua kelompok yang independen
digunakan untuk membandingkan akibat dua perlakuan (treatment) yang
dilakukan pada suatu penelitian (Suparno, 2007: 94 ). Test untuk kelompok
dependen digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau
satu kelompok atau satu kelompok yang ditest dua kali yaitu pada pretest
dan posttest (Suparno, 2007: 96). Langkah-langkah untuk menganalisis
apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan
pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar adalah
sebagai berikut :
1. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
2. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
3. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak berbeda
secara signifikan (pretest = posttest) maka dianalisis menggunakan mean
skor postest
a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-
masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau tes-t
untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah
dengan menggunankan SPSS versi 19.
b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis
menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara
menganalisisnya adalah dengan menggunakan SPSS versi 19
c. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis
menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara
menganalisisnya adalah dengan mengunakan SPSS 19
d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pelajaran tidak berbeda
secara signifikan (pretest=pretest) maka dianalisis menggunakan mean
skor pretest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing –
masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji – t atau test –
t untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah
dengan menggunakan SPSS 19.
e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda
secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan
mean selisih skor posttest dan pretest.
Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest
dan pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis
menggunakan uji–t atau test–t untuk dua kelompok yang independen .
Cara menganalisisnya adalah dengan menggunakan SPSS versi 19.
2. Sikap siswa terhadap pembelajaran
Dalam menganalisis bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran
dengan cara X dibandingkan dengan cara Y digunakan data jumlah skor
pada masing– masing siswa.
Dalam penelitian ini terdapat 20 Kuisioner. Karena kriteria penskoran
kuisioner dari lima jawaban adalah 5 – 1 maka jumlah skor tertingginya
adalah 100 dan skor terendahnya adalah 20. Apabila diprosentasekan skor
tertingginya adalah 100% dan prosentase terendahnya adalah 20 %.
a. Sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran
Dalam menentukan sikap masing-masing siswa baik siswa kelas
A maupun siswa kelas B pada penelitian ini dianalisis berdasarkan
jumlah skor kuisioner tiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Langkah-langkah menganalisis, pertama adalah
memprosentasekan jumlah skor tiap siswa. Besarnya jumlah skor tiap
siswa dalam prosentase adalah:
× 100 %
Langkah kedua, untuk menentukan sikap masing – masing siswa
terhadap pembelajaran dengan cara X di bandingkan dengan
pembelajaran dengan cara Y dianalisis berdasarkan interval skor.
Kriteria penskoran dalam penelitian ini mengacu pada evaluasi
penilaian minat dan sikap yaitu : Evaluasi penilaian yang bertujuan
untuk mengetahui minat dan sikap peserta didik terhadap suatu mata
pelajaran tertentu (Haryati, 2007: 86). Kriteria penskoran terdapat
pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran
Jumlah skor tiap siswa
dalam prosentase (%)
Sikap siswa
84 – 100 Jauh lebih menyenangkan
67 – 83 Lebih menyenangkan
50 – 66 Netral
33 – 49 Kurang menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Jauh kurang
menyenangkan
Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap – tiap kelas baik
kelas A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori
tertentu dapat dilihat dengan cara berikut :
× 100 %
b. Sikap masing-masing kelas terhadap pembelajaran
Dalam menentukan sikap masing-masing kelas baik kelas A
maupun kelas B terhadap pembelajaran, jumlah skor dalam prosentase
(%) seluruh siswa pada masing-masing kelas rata-rata dengan
perhitungan:
Setelah itu di kategorikan berdasarkam interval skor yaitu pada
tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap masing-masing
kelas terhadap pembelajaran.
c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran
Dalam menentukan sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran
yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B, jumlah skor dalam prosentase
(%) seluruh siswa pada semua kelas dirata-rata dengan perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada
tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap seluruh siswa
terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 25 september 2017 sampai dengan
tanggal 8 oktober 2017 sebanyak 14 pertemuan dengan perincian masing–masing
kelas dilakukan 2 kali pretest, 2 kali pembelajaran , 2 kali posttest dan 1 kali
kuisioner sikap. kenapa terjadi 2 kali pretest dan psostes? Hal ini dikarena materi
pembelajarannya ada dua yaitu geataran pada pegas dan ayunan bandul. Dan setiap
materi pembelajaran itu dilakukan 1 kali pretest dan 1 kali posttes, sehingga
karena terdapat dua materi pembelajaran maka pretest dan posttestnya juga
dilakukan 2 kali.
Sebelum diadakan pembelajaran, siswa diberikan pretest terlebih dahulu dan
sesudah dilakukan pembelajaran siswa diberikan posttest. Pada saat pretest dan
posttest waktu yang diberikan sama yaitu 2 × 45 menit. Soal yang diberikan juga
sama pada saat pretest dan posttest. Pada masing–masing materi pembelajaran
diadakan 1 kali pertemuan. Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah Gerak
Harmonik Sederhana, namun dibagi menjadi dua pokok pembahasan yaitu Getaran
Pada Pegas dan Ayunan Bandul. Sebelum peneliti melakukan penelitian, guru
mata pelajaran dari sekolah belum melakukan pembelajaran dengan materi gerak
harmonik sederhana (getaran pada pegas dan ayunan bandul). Jadi konsep awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa mengenai materi ini masih kurang, karena sebelumnya siswa sama sekali
belum mendapatkan materi ini.
Pada proses penelitian, pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian
soal yang dituntun dengan LKS (cara X) dilakukan oleh peneliti dikelas A
sedangkan pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun
dengan LKS (cara Y) dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah pada
kelas B untuk materi getaran pada pegas. Pembelajaran dengan menggunakan
penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y) dilakukan oleh guru mata
pelajaran dari sekolah tujuannya agar penelitian ini lebih jujur dan tidak dikira
rekayasa. Setelah itu pembelajaran dibalik yaitu peneliti melakukan pembelajaran
dengan menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X) pada
kelas B sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS
(cara Y) pada kelas A untuk materi ayunan bandul setelah itu siswa dikelas A dan
B diberikan kuisioner.
Jadi pada penelitian ini ada kelas eksperimen dan ada kelas control. Kelas
eksperimen pada penelitian ini adalah kelas yang dalam bagian pembelajarannya
menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X) dan
dilakukan oleh peneliti. Sedangkan kelas control adalah kelas yang dalam bagian
pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS
(cara Y) dan dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Deskripsi Data
Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Saat peneliti melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas A dan guru
mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada
kelas B dengan materi getaran pada pegas.
a. Data skor pretest dan skor posttest
dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik
Interval
skor
Frekuensi
Cara X
Cara Y
Skor
pretest
Skor
posttest
Skor
pretest
Skor
posttest
91 – 100 0 11 0 0
81 – 90 0 7 0 7
71 – 80 0 0 0 0
61 – 70 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
51 – 60 0 0 0 15
41 – 50 0 0 0 0
31 – 40 0 0 0 0
21 – 30 0 0 0 0
11 – 20 0 0 0 0
1 – 10 18 0 22 0
Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
0
5
10
15
20
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Jum
lah S
isw
a
interval Skor
Pretest pembelajaran dengan cara X
0
2
4
6
8
10
12
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
Interval Skor
Postest pembelajaran dengan cara X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Data Mean dan Standar Deviasi pada pretest dan posttest
Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik dapat dilihat pada table 7 berikut:
Table 7. Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik
Data Mean Mean
(%)
Standar
Deviasi
Pretest pembelajaran dengan cara X 7,13 7,13 1,50522
0
5
10
15
20
25
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
Interval
Pretest pembelajaran dengan cara Y
0
5
10
15
20
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
Interval Skor
Posstest pembelajaran dengan cara Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Posttest pembelajaran dengan cara X 96,11 96,11 5,016
Pretest pembelajaran dengan cara Y 7,5 7,5 1.68577
Posttest pembelajaran dengan cara Y 67,42 67,42 12.83713
2. Saat peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan guru
mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada
kelas A dengan materi ayunan bandul.
a. Data skor pretest dan skor posttest
Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik
dapat dilihat pada table 8 berikut:
Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik
interval skor Frekuensi
Cara X Cara Y
Skor
pretest
Skor
posttest
Skor
pretest
Skor
posttest
91 – 100 0 13 0 0
81 – 90 0 9 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah
sis
wa
interval skor
pretest pembelajaran dengan cara X
71 – 80 2 0 0 0
61 – 70 1 0 0 17
51 – 60 1 0 0 0
41 – 50 1 0 3 0
31 – 40 5 0 4 0
21 – 30 4 0 1 0
11 – 20 8 0 6 0
1 – 10 0 0 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
0
2
4
6
8
10
12
14
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
interval skor
posttest pembelajaran dengan cara X
0
2
4
6
8
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
interval skor
pretest pembelajaran dengan cara Y
0
5
10
15
20
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
jum
lah s
isw
a
interval skor
posttest pembelajaran dengan cara Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Data Mean dan Standar Deviasi pada pretest dan posttest
Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest setelah
pembelajaran dibalik dapat dilihat pada table 9 berikut:
Table 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah
pembelajaran dibalik
Data Mean Mean (%) Standar Deviasi
Pretest pembelajaran dengan cara X 33,88 33,88 19.25003
Posttest pembelajaran dengan cara X 95,12 95,12 6.15223
Pretest pembelajaran dengan cara Y 22,53 22,53 15.07581
Posttest pembelajaran dengan cara Y 69,40 69,40 4.45366
3. Data kuisioner
Data perolehan kuisioner sikap siswa terhadap pembelajaran dengan cara
X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dapat dilihat pada tabel 10 dan 11
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
a. Kelas A
Table 10. Data perolehan kuisioner sikap siswa kelas A terhadap
pembelajaran
Interval Skor (%) Frekuensi
84 – 100 18
67 – 83 0
50 – 66 0
33 – 49 0
20 – 32 0
b. Kelas B
Table 11. Data perolehan kuisioner sikap siswa kelas B terhadap
pembelajaran
Interval Skor (%) Frekuensi
84 – 100 17
67 – 83 5
50 – 66 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
33 – 49 0
20 – 32 0
Apabila di buat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
0
5
10
15
20
20-32 33-49 50-66 67-83 84-100
jum
lah s
isw
a
interval skor (%)
perolehan kuisioner sikap siswa kelas A
0
5
10
15
20
20-32 33-49 50-66 67-83 84-100
jum
lah s
isw
a
interval skor (%)
perolehan kuisioner sikap siswa kelas B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Analisi Data
1. Efektivitas Pembelajaran
a. Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan guru
mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y
pada kelas B pada materi getaran pada pegas
1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
pada kelas A dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
pada kelas B. Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji- t untuk
kelompok yang independen menggunakan SPSS versi 19
Tabel 12. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas
Group Statistics
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SKOR 1 18 7.1317 1.50522 .35478
2 22 7.4982 1.68577 .35941
Berdasarkan tabel.12 di atas, mean (rata-rata) nilai pretest kelas
A ( ) dan kelas B ( ) adalah 7,1317 dan 7,4982.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 13. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SK
OR
Equal variances assumed .014 .906 -.717 38 .478 -.36652 .51090 -1.40077 .66774
Equal variances not
assumed
-.726 37.675 .472 -.36652 .50502 -1.38916 .65613
Uji-t pada tabel 13 memberikan nilai t = -717 dan t = -726 dan p-
value (sig) = 0,906 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =
0,906 lebih besar dari = 0,05 sehingga tidak signifikan. Ketika
tidak signifikan maka Ho: = diterima sedangkan Hi:
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa:
Tidak ada perbedaan secara statistik nilai pretest antara siswa
kelas A dan kelas B. Pada materi getaran pada pegas
Pengetahuan awal siswa pada kelas A dan kelas B adalah sama.
Pada materi getaran pada pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara
X pada kelas A. Untuk menguji apakah ada peningkatan
hasil belajar secara signifikan pembelajaran dengan cara X,
dianalisis dengan menguji perbedaan mean skor pretest
pembelajaran dengan cara X dengan mean skor posttest
pembelajaran dengan cara X dengan menggunakan uji-t untuk
kelompok yang dependen menggunakan SPSS versi 19.
Tabel 14. Output bagian pertama uji –T dependen nilai pretest -
posttest pada kelas A dengan materi getaran pada pegas
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 7.1317 18 1.50522 .35478
posttest 96.11 18 5.016 1.182
Berdasarkan tabel 14 sebanyak N = 18 siswa yang mengikuti pretest
dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest
( ) adalah 7,1317 dan 96,11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 15. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest – posttest
pada kelas A dengan materi getaran pada pegas
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest –
posttest
-88.97944 5.94614 1.40152 -
91.9363
9
-
86.022
50
-
63.488
17 .000
Uji-T dependen pada tabel 15 memberikan nilai t = -63,488 dan p-
value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-
value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika
signifikan maka:
Hi: diterima sedangkan Ho: = ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan secara statistic
antara pretest ( ) dan posttest ( ) siswa pada kelas A, yang
dalam bagian pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS, pada materi getaran pada pegas (cara
X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment
ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X). Pada
materi getaran pada pegas.
Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X)
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 (A) di SMA
Negeri 1 Anam, untuk materi getaran pada pegas .
3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y pada
kelas B. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan
menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan
SPSS versi 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 16. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest
Pada kelas B dengan materi getaran pada pegas.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 7.4982 22 1.68577 .35941
POSTTEST 67.4232 22 12.83713 2.73689
Berdasarkan tabel 16 sebanyak N = 22 siswa yang mengikuti pretest
dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest
( ) adalah 7,4982 dan 67,4232.
Tabel 17. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest – posttest pada
kelas A dengan materi getaran pada pegas
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRETEST - POSTTEST -
59.925
00
12.3200
7
2.62665 -
65.387
41
-
54.462
59
-
22.814
21 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Uji-T dependen pada tabel 17 memberikan nilai t = -22,814 dan p-
value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-
value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika
signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )
siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya
menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS, pada
materi getaran pada pegas (cara Y)
Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment
ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y). Pada
materi getaran pada pegas.
Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y)
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 (B) di SMA
Negeri 1 Anam, untuk materi getaran pada pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X pada
kelas A dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y pada
kelas B tidak berbeda secara signifikan, maka untuk menguji
perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data
mean skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen menggunakan
SPSS versi 19.
Tabel 18. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas.
Group Statistics
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SKOR 1 18 96.1111 5.01631 1.18236
2 22 67.4232 12.83713 2.73689
Berdasarkan tabel 18 di atas, mean (rata-rata) nilai posttest kelas A ( )
dan kelas B ( ) adalah 96,11 dan 67,4232.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 19. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A
dan kelas B dengan materi getaran pada pegas.
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SK
OR
Equal variances assumed 35.649 .000 8.923 38 .000 28.68793 3.21497 22.17957 35.19629
Equal variances not
assumed
9.622 28.350 .000 28.68793 2.98136 22.58429 34.79157
Uji-t pada tabel. 19 memberikan nilai t = 8,923 dan t = 9,622 dan p-
value (sig) = 0,000 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =
0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika signifikan
maka Hi: diterima sedangkan Ho: ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan secara statistik nilai posttest siswa antara kelas A
yang dalam bagian pembelajarannya menggunnakan cara X
dengan kelas B yang dalam bagian pembelajrannya menggunakan
cara Y. Pada materi getaran pada pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pengetahuan akhir siswa pada kelas A lebih tinggi dibandingkan
dengan pengetahuan akhir kelas B. Hal ini dapat menunjukan
bahwa, peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik
daripada peningkatan hasil belajar dengan cara Y. Pada materi
getaran pada pegas.
Peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik daripada
peningkatan belajar dengan cara Y.
b. Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan guru
mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y
pada kelas A pada materi ayunan bandul.
1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
pada kelas B dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
pada kelas A. Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji- t untuk
kelompok yang independen menggunakan SPSS versi 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 20. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas B
dan kelas A dengan materi ayunan bandul.
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 22 33.8877 19.25003 4.10412
2 18 22.5344 15.07581 3.55340
Berdasarkan tabel 20 di atas, mean (rata-rata) nilai pretest kelas B
( ) dan kelas A ( ) adalah 33,8877 dan 22,5344.
Tabel 21. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas B
dan kelas A dengan materi ayunan bandul.
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
skor Equal variances
assumed
.226 .637 2.041 38 .048 11.35328 5.56380 .08996 22.61660
Equal variances
not assumed
2.091 37.9
45
.043 11.35328 5.42867 .36299 22.34357
Uji-t pada tabel 21 memberikan nilai t = 2,041 dan t = 2,091 dan p-
value (sig) = 0,637 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
0,637 lebih besar dari = 0,05 sehingga tidak signifikan. Ketika
tidak signifikan maka Ho: = diterima sedangkan Hi:
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa:
Tidak ada perbedaan secara statistik nilai pretest antara siswa
kelas B dan kelas A. Pada materi ayunan bandul
Pengetahuan awal siswa pada kelas B dan kelas A adalah sama.
Pada materi ayunan bandul.
2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X pada
kelas B. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar secara
signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis dengan menguji
perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan
mean skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan
SPSS versi 19.
Tabel 22. Output bagian pertama uji –T dependen nilai pretest –
posttest pada kelas B dengan materi ayunan bandul.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair
1
Pretest 33.8877 22 19.25003 4.10412
Posttest 95.1291 22 6.15223 1.31166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan tabel 22, sebanyak N = 22 siswa yang mengikuti pretest
dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest
( ) adalah 33,8877 dan 95.1291.
Tabel 23. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest –
posttest pada kelas B dengan materi ayunan bandul.
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest
-61.24136 19.87508 4.23738 -70.05348 -52.42925 -14.453 21 .000
Uji-T dependen pada tabel 23 memberikan nilai t = -14,453 dan p-
value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-
value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika
signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )
siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya
menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS, pada
materi ayunan bandul (cara X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment
ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X). Pada
materi ayunan bandul
Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X)
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX IPA 2 (B) di SMA
Negeri 1 Anam, untuk materi ayunan bandul.
3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y pada
kelas A. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan
menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan
SPSS versi 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 24. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest
Pada kelas B dengan materi ayunan bandul.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair
1
Pretest 22.5344 18 15.07581 3.55340
Posttest 69.4033 18 4.45366 1.04974
Berdasarkan tabel 24 sebanyak N = 18 siswa yang mengikuti pretest
dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest
( ) adalah 22,5344 dan 69,4033.
Tabel 25. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest
Pada kelas B dengan materi ayunan bandul.
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest
-46.86889 16.65613 3.92589 -55.15179 -38.58599 -11.938 17 .000
Uji-T dependen pada tabel 25 memberikan nilai t = -11,938 dan p-
value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-
value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )
siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya
menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS, pada
materi ayunan bandul (cara Y)
Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment
ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y). Pada
materi ayunan bandul.
Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y)
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX IPA 1 (A) di SMA
Negeri 1 Anam, untuk materi ayuanan bandul.
3) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X pada
kelas B dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y pada
kelas A tidak berbeda secara signifikan, maka untuk menguji
perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mean skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu
dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen
menggunakan SPSS versi 19.
Tabel 26. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A
dan kelas B dengan materi ayuanan bandul.
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
skor 1 22 95.1291 6.15223 1.31166
2 18 69.4033 4.45366 1.04974
Berdasarkan tabel.26 di atas, mean (rata-rata) nilai posttest kelas B
( ) dan kelas A ( ) adalah 95,1291 dan 69,4033.
Tabel 27. Output bagian kedua uji – independent nilai posttest kelas A
dan kelas B dengan materi ayunan bandul
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
skor Equal variances
assumed
14.470 .001 14.830 38 .000 25.72576 1.73469 22.21406 29.23746
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
skor Equal variances
assumed
14.470 .001 14.830 38 .000 25.72576 1.73469 22.21406 29.23746
Equal variances not
assumed
15.313 37.508 .000 25.72576 1.68000 22.32331 29.12821
Uji-t pada tabel 27 memberikan nilai t = 14,830 dan t = 15,313 dan p-
value (sig) = 0,000 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =
0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika signifikan
maka Hi: diterima sedangkan Ho: ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan secara statistik nilai posttest siswa antara kelas B
yang dalam bagian pembelajarannya menggunnakan cara X
dengan kelas A yang dalam bagian pembelajrannya menggunakan
cara Y. Pada materi ayunan bandul.
Pengetahuan akhir siswa pada kelas B lebih tinggi dibandingkan
dengan pengetahuan akhir kelas A. Hal ini dapat menunjukan
bahwa, peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
daripada peningkatan hasil belajar dengan cara Y. Pada materi
ayunan bandul.
Peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik daripada
peningkatan belajar dengan cara Y.
2. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran
a. Sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran
Berdasarkan tabel 5 halalaman 49 diperoleh distribusi sikap setiap
siswa. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A seperti pada tabel 28
berikut:
Tabel 28. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A
No
.
Kode
Siswa
Jumlah
Skor
Siswa
Jumlah
Skor Siswa
(%)
Sikap Siswa
1 1 97 97 Jauh lebih menyenangkan
2 2 100 100 Jauh lebih menyenangkan
3 3 88 88 Jauh lebih menyenangkan
4 4 94 94 Jauh lebih menyenangkan
5 5 89 89 Jauh lebih menyenangkan
6 6 85 85 Jauh lebih menyenangkan
7 7 94 94 Jauh lebih menyenangkan
8 8 92 92 Jauh lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
9 9 96 96 Jauh lebih menyenangkan
10 10 94 94 Jauh lebih menyenangkan
11 11 91 91 Jauh lebih menyenangkan
12 12 89 89 Jauh lebih menyenangkan
13 13 100 100 Jauh lebih menyenangkan
14 14 89 89 Jauh lebih menyenangkan
15 15 97 97 Jauh lebih menyenangkan
16 16 92 92 Jauh lebih menyenangkan
17 17 96 96 Jauh lebih menyenangkan
18 18 93 93 Jauh lebih menyenangkan
Jumlah 1676
Berdasarkan tabel. 28 jumlah siswa yang termasuk dalam kategori
tertentu adalah
Jauh lebih menyenangkan : 18
Lebih menyenangkan : 0
Netral atau sama saja : 0
Kurang menyenangkan : 0
Jauh kurang menyenangkan : 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Sedangkan distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B
seperti pada tabel 29 berikut:
Tabel 29. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B
No
.
Kode
Siswa
Jumlah
Skor
Siswa
Jumlah
Skor
Siswa (%)
Sikap Siswa
1 1 93 93 Jauh lebih menyenangkan
2 2 93 93 Jauh lebih menyenangkan
3 3 88 88 Jauh lebih menyenangkan
4 4 87 87 Jauh lebih menyenangkan
5 5 82 82 Lebih menyenangkan
6 6 90 90 Jauh lebih menyenangkan
7 7 94 94 Jauh lebih menyenangkan
8 8 85 85 Jauh lebih menyenangkan
9 9 93 93 Jauh lebih menyenangkan
10 10 91 91 Jauh lebih menyenangkan
11 11 89 89 Jauh lebih menyenangkan
12 12 96 96 Jauh lebih menyenangkan
13 13 94 94 Jauh lebih menyenangkan
14 14 81 81 Lebih menyenangkan
15 15 88 88 Jauh lebih menyenangkan
16 16 81 81 Lebih menyenangkan
17 17 81 81 Lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
18 18 87 87 Jauh lebih menyenangkan
19 19 86 86 Jauh lebih menyenangkan
20 20 81 81 Lebih menyenangkan
21 21 88 88 Jauh lebih menyenangkan
22 22 88 88 Jauh lebih menyenangkan
Jumlah 1936
Berdasarkan tabel 29 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam
kategori tertentu adalah:
Jauh lebih menyenangkan : 17
Lebih menyenangkan : 5
Netral atau sama saja : 0
Kurang menyenangkan : 0
Jauh kurang menyenangkan : 0
Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas A
maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1) Kelas A
Jumlah siswa dalam porsentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori jauh lebih menyenangkan =
100% = 100%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori lebih menyenangkan = 0%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori netral atau sama saja = 0%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk kurang
menyenangkan = 0%
Jumlah siswa dalam prosentas yang sikapnya jauh kurang
menyenangkan = 0%
Apabila dibuat buat diagram lingkaran maka hasilnya sebagai
berikut:
sikap siswa kelas B
100 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Keterangan:
= Jauh lebih menyenangkan
= Lebih menyenangakn
= Menyenangkan
= Kurang menyenangkan
= Jauh kurang menyenangkan
2) Kelas B
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori jauh lebih menyenangkan =
100% = 77,27%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori lebih menyenangkan =
100% = 22,72%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam
kategori netral atau sama saja = 0%
Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk kurang
menyenangkan = 0%
Jumlah siswa dalam prosentas yang sikapnya jauh kurang
menyenangkan = 0%
Apabila dibuat buat diagram lingkaran maka hasilnya sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Keterangan:
= Jauh lebih menyenangkan
= Lebih menyenangkan
= Menyenangkan
= Kurang menyenangkan
= Jauh kurang menyenangkan
b. Sikap masing- masing kelas terhadap Pembelajaran
1) Sikap kelas A terhadap pembelajaran
Skor rata-rata % kelas A =
= 93,11%
Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran sikap
siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman 49 maka
sikap kelas A adalah jauh lebih menyenangkan.
sikap siswa kelas B
77.27 23.73 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2) Sikap kelas B terhadap pembelajaran
Skor rata-rata % kelas B =
= 88% Sehingga apabila dianalisis
berdasarkan kriteria penskoran sikap siswa terhadap Pembelajaran
seperti pada tabel 5 halaman 49 maka sikap kelas B adalah jauh lebih
menyenangkan.
c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran
Skor rata-rata (%) seluruh siswa pada semua kelas yaitu kelas A dan
kelas B adalah sebesar =
= 90,3% . Berdasarkan tabel 5 halaman 49
diperoleh sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y yaitu jauh lebih menyenangkan.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
a. Efektivitas pembelajaran
1) Penelitian melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan
guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas B dengan materi getaran pada pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sebelum pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti pada
tabel 30 berikut:
Tabel 30. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
1 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( )
dengan mean skor
pretest pembelajaran
dengan
cara Y ( )
Ho : =
Hi : ≠
Uji-t dua
sisi
dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho
diterima Hi
ditolak
Skor pretest
pembelajaran
dengan cara X
tidak berbeda
dengan skor
pretest
pembelajaran
dengan cara Y
2 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi
dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3 Mean skor pretest
pembelajaran
dengan
cara Y ( ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran
dengan
cara Y ( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi
dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y.
4 Mean skor posttest
pembelajaran
dengan
cara X ( )
dengan mean skor
posttest
pembelajaran
dengan
cara Y( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi
dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X
lebih baik
daripada
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y
2) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan
guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dengan cara Y pada kelas A dengan materi ayunan bandul. Setelah
pembelajaran dibalik hasil penelitian seperti pada tabel 31 berikut:
Tabel 31. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
1 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( ) dengan
mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( )
Ho : =
Hi : ≠
Uji-t dua
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho
diterima Hi
ditolak
Skor pretest
pembelajaran
dengan cara X
tidak berbeda
dengan skor
pretest
pembelajaran
dengan cara Y
2 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( )dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3 Mean skor pretest
pembelajaran
dengan
cara Y ( ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran
dengan
cara Y ( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y.
4 Mean skor posttest
pembelajaran
dengan
cara X ( ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran
dengan
cara Y( )
Ho : =
Hi : >
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikans
i 0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X
lebih baik
daripada
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y
Berdasarkan analisis diatas, sebelum dan setelah pembelajaran
dibalik peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
lebih baik daripada peningkatan hasil belajar pembelajaran
dengan cara Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan cara X pada materi getaran pada pegas
dan ayunan bandul lebih efektif dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
b. Sikap masing- masing kelas terhadap pembelajaran
1) Sikap kelas A terhadap pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh
siswa kelas A adalah sebesar 93,11 %. Sehingga berdasarkan
tabel 5 halaman 49 diperoleh sikap kelas A terhadap
pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y
adalah jauh lebih menyenangkan.
2) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa
kelas B adalah sebesar 88 %. Sehingga berdasarkan tabel 5
halaman 49 diperoleh sikap kelas B terhadap pembelajaran fisika
dengan cara X dibandingkan dengan cara Y adalah juah lebih
menyenangkan.
c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa
dalam semua kelas yaitu kelas A dan kelas B adalah sebesar 90,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
%.
Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 49 diperoleh sikap
seluruh siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y yaitu jauh lebih menyenangkan.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan cara X pada materi
getaran pada pegas dan ayunan bandul lebih efektif daripada pembelajaran
dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena pembelajaran dengan cara X latihan soal-soal yang
diberikan siswa dituntun dengan LKS sehingga lebih mendorong siswa
untuk terlibat aktif di dalam mengerjakan latihan soal-soal. Selain itu juga
membiasakan siswa untuk menyelesaikan soal-soal secara sistematis.
Sikap siswa terhadap pembelajaran, sikap siswa kelas A sama dengan
sikap siswa kelas B, meskipun presentasi sikap sedikit berbeda tetapi kedua
kelas tersebut dikategorikan mempunyai sikap yang sama terhadap
pembelajaran dengan cara X dibandingkan dengan cara Y. Sikap siswa
kelas A terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y adalah jauh lebih menyenangkan. Sedangkan sikap siswa
kelas B terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y adalah sama dengan sikap kelas A yaitu jauh lebih
menyenangkan. Menurut pengamatan peneliti dan juga guru mata pelajaran
fisika dari sekolah hal ini disebabkan karena pada saat pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
cara X siswa lebih aktif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y. Sikap
seluruh siswa yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B terhadap pembelajaran
dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y adalah jauh lebih
menyenangkan. Berarti dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran
sikap siswa pada penelitian ini adalah jauh lebih menyenangkan. Hal ini
menunjukan bahwa pembelajaran dengan cara X jauh lebih menyenangkan
dari pada dengan pembelajaran cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan data, mean posttest kelas B yang dalam bagian
pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS
pada materi getaran pada pegas adalah 67,42% dan mean posttest kelas A yang
dalam bagian pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal yang dituntun
dengan LKS pada materi getaran pada pegas adalah 96,11%. Sedangkan mean
posttest kelas A yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan
penyelesaian tanpa dituntun dengan LKS pada materi ayunan bandul adalah
69,40% dan mean posttest kelas B yang dalam bagian pembelajarannya
menggunakan penyelesaian yang dituntun dengan LKS pada materi ayunan
bandul adalah 95,12%. Mean posttest kelas yang dalam bagian
pembelajaranya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan
LKS lebih kecil daripada mean posttest kelas yang dalam bagian
pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan
LKS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena setelah siswa pernah
diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan LKS, siswa sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
terbiasa menganalisis soal-soal secara sistematis sehingga siswa akan
melakukan langkah mengerjakan soal seperti ketika siswa mengerjakan soal-
soal yang dituntun dengan LKS. Sebetulnya cara seperti ini masih dapat
dioptimalkan dengan metode lain misal demonstrasi, praktikum, atau yang
lainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian
soal–soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi
getaran pada pegas dan ayunan bandul lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian
soal–soal tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari
peningkatan hasil belajar.
2. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya
diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa
(LKS) jauh lebih menyenangkan dibandingkan pembelajaran yang di dalam
bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar
Kerja Siswa (LKS)
B. Saran
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, bahwa metode
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS lebih efektif dibandingkan
dengan metode penyelesain soal yang tanpa dituntun dengan LKS, maka
disarankan kepada para pendidik atau calon pendidik untuk mencoba
menerapkan pembelajaran dengan metode penyelesain soal yang dituntun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dengan LKS, agar siswa lebih terlatih untuk mengerjakan soal secara
sistematis.
2. Para pendidik atau calon pendidik diharapkan dapat mempertimbangkan
metode ini dalam pembelajaran fisika di SMA, agar murid bisa lebih
mengerti dan memahami cara menyelesaikan soal-soal fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi (2002). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif :Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta : Kencana.
Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Erlangga.
Harjanti. (2007). Desain Pembelajaran Fisika Yang Kontruktivistik Yang Mendukung
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA Kelas X Semester 2. Skripsi
Haryati, M. (2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Gaung Persada Press.
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga.
Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen
Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika.
Tesis Program Pasca Sarjana.Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.
Sarkim, T. (1998). Pendekatan Sains – Teknologi – Masyarakat. Widya Dharma, Th. VIII,
No. 2.
Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar
Baru:Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Soares, Teodoro.(2003). Efektivitas pembelajaran Hukum Kepler/orbit dengan
pendekatan sejarah. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas XI jilid
2.Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (1997). Metodologi Penelitian Administrasi. Yogyakarta : BPFE – VII.
Suharso, Puguh.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif Berbasis Untuk Bisnis
:Pendekatan Filosofi dan Praktis. Jakarta : PT Indeks.
Suparno, P. (1997). Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Inovatif – Progresif :Konsep, Landasan,
dan Implementasinya Pada Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP. Jakarta :
Kencana Prenada Media Grup.
Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Warsini, Theresia.(2000). Studi Perbedaan Sikap, Motivasi, dan Prestasi
Belajar Matematika antara Kelas Unggulan dan KElas REguler di
Kelas III SLTP Susteran Purworejo. Skipsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Winarno,S.(1992). Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung: Jemains.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Peneliti)
Sekolah : SMA N 1 ANAM
Kelas/ Semester : XI/1
Mata Pelajaran : FISIKA
A. KOMPETENSI INTI
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada pegas
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan gerak
getaran pegas.
1.2.3 siswa dapat menentukan energi potensial pada getaran pegas.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik pada getaran pegas.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana.
2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip getaran pada pegas.
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada getaran pegas.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak harmonik sederhana ( getaran pada pegas )
E. METODE PEMBELAJARAN
Diskuis dan ceramah dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.
F. ALOKASI WAKTU
4 × 45 menit
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas )
10
Inti Mendiskusikan dan menjelaskan konsep
dan prinsip getaran pada pegas
Mendiskusikan dan menjelaskan
persamaan – persamaan getaran pada
pegas
30
30
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep getaran pada pegas
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Pertemuan kedua
( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa )
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas)
10
Inti Siswa dipersilahkan mengerjakan soal –
soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa secara kelompok
Siswa dipersilahkan memberitahu
jawaban soal – soal yang dituntun
dengan lembar kerja siswa
40
20
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Guru Sekolah)
Sekolah : SMA N 1 ANAM
Kelas/ Semester : XI/1
Mata Pelajaran : FISIKA
A. KOMPETENSI INTI
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada pegas
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan gerak
getaran pegas.
1.2.3 siswa dapat menentukan energi potensial pada getaran pegas.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik pada getaran pegas.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana.
2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip getaran pada pegas.
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada getaran pegas.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak harmonik sederhana ( getaran pada pegas )
E. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan LKS.
F. ALOKASI WAKTU
4 × 45 menit
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas )
10
Inti Mendiskusikan dan menjelaskan konsep
dan prinsip getaran pada pegas
Mendiskusikan dan menjelaskan
persamaan – persamaan getaran pada
pegas
30
30
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep getaran pada pegas
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Pertemuan kedua
( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa )
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas)
10
Inti Siswa dipersilahkan mengerjakan soal –
soal yang tanpa dituntun dengan lembar
kerja siswa secara kelompok
Siswa dipersilahkan memberitahu
jawaban soal – soal tanpa dituntun
dengan lembar kerja siswa
40
20
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Peneliti)
Sekolah : SMA N 1 ANAM
Kelas/ Semester : XI/1
Mata Pelajaran : FISIKA
A. KOMPETENSI INTI
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian ayunan pada bandul
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan
maksimum pada ayunan bandul.
1.2.3 siswa dapat menentukan gaya pemulih pada ayunan bandul.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik ayunan bandul
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana
2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip ayunan bandul
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada ayunan bandul
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak harmonik sederhana ( ayunan bandul )
E. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.
F. ALOKASI WAKTU
4 × 45 menit
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul )
10
Inti Mendiskusikan dan menjelaskan konsep
dan prinsip ayunan pada bandul
Mendiskusikan dan menjelaskan
persamaan – persamaan ayunan pada
bandul
30
30
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep getaran ayunan pada bandul
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Pertemuan kedua
( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa )
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul)
10
Inti Siswa dipersilahkan mengerjakan soal –
soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa secara kelompok
Siswa dipersilahkan memberitahu
jawaban soal – soal dituntun dengan
lembar kerja siswa
40
20
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Guru Sekolah)
Sekolah : SMA N 1 ANAM
Kelas/ Semester : XI/1
Mata Pelajaran : FISIKA
A. KOMPETENSI INTI
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian ayunan pada bandul
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan
maksimum pada ayunan bandul.
1.2.3 siswa dapat menentukan gaya pemulih pada ayunan bandul.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik ayunan bandul
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana
2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip ayunan bandul
3. Siswa dapat memahami persamaan–persamaan pada ayunan bandul
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak harmonik sederhana ( ayunan bandul )
E. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan LKS.
F. ALOKASI PEMBELAJARAN
4 × 45 menit
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul )
10
Inti Mendiskusikan dan menjelaskan konsep
dan prinsip ayunan pada bandul
Mendiskusikan dan menjelaskan
persamaan – persamaan ayunan pada
bandul
30
30
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep getaran ayunan pada bandul
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Pertemuan kedua
( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa )
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul)
10
Inti Siswa dipersilahkan mengerjakan soal –
soal yang tanpa dituntun dengan lembar
kerja siswa secara kelompok
Siswa dipersilahkan memberitahu
jawaban soal – soal tanpa dituntun
dengan lembar kerja siswa
40
20
Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep –
konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal
20
Sumber belajar :
Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas
XI jilid 2.Jakarta: Erlangga
Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LEMBAR KERJA SISWA MATERI GETARAN PADA PEGAS
Nama :
Kelas :
1. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya ditempel pada langit–langit dan pada
ujungnya yang lain di beri beban 0,2 kg. Akibat penambahan beban ini, pegas
bertambah panjang sebesar 4 cm. Kemudian beban ditarik kebawah sejauh 4
cm dari posisi setimbang dan dilepaskan. Hitunglah besar.
a. Periode getaran benda,
b. Frekuensi getaran benda, dan
c. Kecepatan getaran.
Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
(a) Tuliskan data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
(b) Carilah konstanta pegas terlebih dahulu (tulislah persamaan kontanta
pegas, lalu masukan data kedalam persamaan)
…………………………………………..........................
…………………………………………………………..
(c) Tulislah persamaaan periode getaran benda
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
(d) Masukan data pada persamaaan tersebut
………………………………………………………..……………
……………………………………………......
(e) Tulislah persamaan frekuensi getaran pada benda
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
(f) Masukan data pada persamaan tersebut
………………………………………………………......
…………………………………………………………..
(g) Tulislah persamaan kecepatan getaran
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
(h) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
2. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan
massa 2 kg. Hitung besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang
2 cm!
Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
(b) Tulislah persamaan energi potensial pegas
………………………………………………………......
…………………………………………………………..
(c) Masukkan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LEMBAR KERJA SISWA MATERI AYUNAN BANDUL
Nama :
Nama :
1. Sebuah ayunan bandul dengan panjang tali 3 cm diberi sudut simpangan 600
lalu dilepaskan. Hitunglah besar :
a. Periode ayunan,
b. Frekuensi ayunan, dan
c. Kecepatan gerak bandul maksimum.
Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
(b) Tulislah persamaan periode ayunan
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
(c) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………...…………
……………………………………………….
(d) Tulislah persamaan frekuensi ayunan
…………………………………………………………...…………
……………………………………………….
(e) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
(f) Tulislah persamaan kecepatan bandul maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
(g) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..
2. Sebuah benda digantungkan pada sebuah tali sepanjang 4 cm, kemudian
disimpangkan dengan sudut 450. Massa beban yang digantung 200 g. Hitunglah
besar kecepatan maksimum bandul pada saat melintasi titik setimbang dan
gaya yang memengaruhi ayunan pada posisi tersebut.
Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..………………………………
…………………………..
(b) Tulislah persamaan kecepatan maksimum bandul
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
(c) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..………………………………
…………………………..
(d) Tulislah persamaan gaya yang mempengaruhi ayunan
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
(e) Masukan data pada persamaan tersebut
…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LANGKAH – LANGKAH MENJAWAB SOAL PADA LEMBAR KERJA SISWA
MATERI GETARAN PADA PEGAS
1. Jawab
Diketahui : m = 0,2 kg, = 3 cm = 4 × 10-2
m, x = 4 cm = 4 × 10-2
m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatan (v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k =
(dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k =
=
= 50 N/m
a. Besarnya periode dapat dicari dengan persamaan, yaitu T = 2π √
T = 2 × 3,14 × √
= 0,39 s
b. Besarnya frekuensi dapat dicari dengan persamaan, yaitu f =
√
f =
√
= 2,5 Hz
caralainnya, kita dapa tmenggunakan hubungan f
. Berdasarkan hasil pada (a),
kita dapatkan f, yaitu :
f =
=
= 2,5 Hz
c. Menghitung kecepatan getaran v, gunakan persamaan v = x √
v = x √
v = 4 × 10 -2√
= 6,3 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2. Jawab :
Diketahui : k = 10 N/m, m = 2 kg, g = 10 m/s, = 2 cm = 2 × 102 m
Ditanya : Ep= ?
Penyelesaian :
Ep =
k 2
Ep =
× 10 (2 × 10
-2)2
Ep = 2 × 10-3
J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LANGKAH – LANGKAH MENJAWAB SOAL PADA LEMBAR KERJA
MATERI AYUNAN BANDUL
1. Jawab
Diketahui : = 3 m, = 600, g = 10 m/s
2
Ditanyakan : a. Periode ayunan ?
b. Frekuensi ayunan ?
c. Kecepatan ayunan ?
Penyelesaian :.
a. Periode ayunan bandul :
T = 2π √
T = 2 × 3,14√
T = 3,43 s
b. Frekuensi ayunan bandul :
f =
=
= 0,29 Hz
c. Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v = √
v = √
= √
)
= 5,47 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
2. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 4 cm = 4 × 10
-2 m
= 450
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √
v = √
√
v = 0, 48 m/s
b. F = mg sin
F = 0,2 × 10 sin 45
F = 0,2 × 10 ×
√
F = 1,41 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4
Nama :
Kelas :
Soal Pretest
Soal Getaran Pada Pegas
1. Sebuah pegas (panjang 20 cm) di gantung pada statip dan pada bagian bawahnya
digantungkan sebuah beban bermassa 2 kg sehingga pegas bertambah panjang 2 cm.
Beban kemudian ditarik sehingga pegas menyimpang sejauh 5 cm lalu dilepaskan.
Hitunglah
a. Periode osilasi pegas,
b. Frekuensi osilasi pegas,
c. Kecepatan maksimum pegas.
2. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya digantungkan beban m dan disimpangkan
sejuah 10 cm lalu dilepaskan. Kecepatan getar pegas maksimal mencapai 2 m/s. Jika
konstanta pegas k = 10 N/m, hitunglah massa beban tersebut!
3. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan massa 4
kg. Hitung besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang sebesar 4 cm!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 5
Kunci Jawaban Pretest: Materi Getaran Pada Pegas
1. Jawab
Diketahui : m = 2 kg, = 2 cm = 2 × 10-2
m, x = 5 cm = 5 × 10-2
m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatanmaks(v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k =
(dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k =
=
= 1000 N/m
a. Besarnyaperiodedapatdicaridenganpersamaan, yaitu T = 2π √
T = 2 × 3,14 × √
= 0,28 s
b. Besarnyafrekuensidapatdicaridenganpersamaan, yaitu f =
√
f =
√
= 3,57 Hz
caralainnya, kitadapatmenggunakanhubungan f =
. Berdasarkanhasilpada(jawabana),
kitadapatkan f, yaitu :
f =
=
= 3,57 Hz
c. Menghitungkecepatangetaran v, gunakanpersamaan v = x √
vmaks = x √
vmaks = 5 × 10 -2√
= 1,118 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Jawab :
Diketahui : x = 10 cm = 10 × 10 -2
m, vmaks = 2 m/s, k = 10 N/m
Ditanyakan : Massa (m) ?
Penyelesaian :
Masukanpersamaankecepatan v, yaitu = vmaks = x √
Hitung massa dengan persamaan diatas
vmaks = x √
=
2 = 10 × 10 -2 √
22
= (10 × 10 -2
)2
4 = 0,01
m = 0,01
= 0,025 kg
3. Jawab:
Diketahui : k = 10 N/m, m = 4 kg, g = 10 m/s, = 4 cm = 4 × 102 m
Ditanya : Ep= ?
Penyelesaian :
Ep =
k 2
Ep =
× 10 (4 × 10
-2)2
Ep = 8 × 10-3
J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 7
Nama :
Kelas :
Soal Pretest
Soal Ayunan Bandul
1. Sebuah benda digantung pada ujung sebuah tali yang panjangnya 1 m, kemudian
disimpangkan dengan sudut 30 0.
a. Hitunglah besar periode ayunan, frekuensi ayunan, dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
b. Hitunglah kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150terhadap
vertikal. Petunjuk cos 150 = 0,96
2. Sebuah bandul massanya 200 gram diikat pada ujung tali yang panjangnya 6 cm. Jika
saat disimpangkan sejauh a cm ayunan membentuk sudut 300, hitunglah besar gaya
yang mempengaruhi ayunan pada posisi tersebut!
3. Sebuah bandul matematis yang diikat pada tali yang memiliki panjang tali 4 cm dan
diletakan beban dengan massa sebesar 150 gram. Lalu disimpangkan sejauh 4 cm
membentuk sudut 300. Jika g = 10 m/s, hitunglah besar kecepatan maksimum bandul
pada saat melintasi titik setimbang dan gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 8
Kunci Jawaban Pretest : Materi Ayunan Pada Bandul
1. Jawab
Diketahui : = 1 m, = 300, g = 10 m/s
2
Ditanyakan : a. Periode, Frekuensi, Kecepatan maksimum?
b. Kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut150 ?
Penyelesaian :
a. Menghitung besar periode ayunan, frekuensi ayunan dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
Periode ayunan bandul :
T = 2π √
T = 2 × 3,14√
T = 1,98 s
Frekuensi ayunan bandul :
f =
=
= 0,50 Hz
Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v = √
v = √
= √
√
= 1,62 m/s
b. Menghitung kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150.
v = √
v = √
v = 0,89 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
2. Jawab :
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 6 cm = 6 × 10
-2 m,
= a cm, = 300
Ditanya : besar gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut (a cm)?
penyelesaian :
F = mg sin
F = 0,2 × 10 sin 300
F = 0,2 × 10 ×
F = 1 N
3. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 150 g = 0,15 kg, = 4 cm = 4 × 10
-2
= 300
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √
v = √
√
v = 0,32 m/s
b. F = mg sin
F = 0,15 × 10 sin 30
F = 0,15 × 10 ×
F = 0,75 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 10
Nama :
Kelas :
Soal Posttest
Soal Getaran Pada Pegas
1. Sebuah pegas (panjang 20 cm) di gantung pada statip dan pada bagian bawahnya
digantungkan sebuah beban bermassa 2 kg sehingga pegas bertambah panjang 2 cm.
Beban kemudian ditarik sehingga pegas menyimpang sejauh 5 cm lalu dilepaskan.
Hitunglah :
d. Periode osilasi pegas,
e. Frekuensi osilasi pegas,
f. Kecepatan maksimum pegas.
2. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya digantungkan beban m dan disimpangkan
sejuah 10 cm lalu dilepaskan. Kecepatan getar pegas mencapai 2 m/s. Jika konstanta
pegas k = 10 N/m, hitunglah massa beban tersebut!
3. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan massa 4
kg. Hitunglah besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang sebesar 4 cm!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 11
Kunci Jawaban Posttest: Materi Getaran Pada Pegas
1. Jawab
Diketahui : m = 2 kg, = 2 cm = 2 × 10-2
m, x = 5 cm = 5 × 10-2
m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatanmaks(v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k =
(dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k =
=
= 1000 N/m
d. Besarnyaperiodedapatdicaridenganpersamaan, yaitu T = 2π √
T = 2 × 3,14 × √
= 0,28 s
e. Besarnyafrekuensidapatdicaridenganpersamaan, yaitu f =
√
f =
√
= 3,57 Hz
caralainnya, kitadapatmenggunakanhubungan f =
. Berdasarkanhasilpada(jawabana),
kitadapatkan f, yaitu :
f =
=
= 3,57 Hz
f. Menghitungkecepatangetaran v, gunakanpersamaan v = x √
vmaks = x √
vmaks = 5 × 10 -2√
= 1,118 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2. Jawab :
Diketahui : x = 10 cm = 10 × 10 -2
m, vmaks = 2 m/s, k = 10 N/m
Ditanyakan : Massa (m) ?
Penyelesaian :
Masukanpersamaankecepatan v, yaitu = vmaks = x √
Hitung massa dengan persamaan diatas
vmaks = x √
=
2 = 10 × 10 -2 √
22
= (10 × 10 -2
)2
4 = 0,01
m = 0,01
= 0,025 kg
3. Jawab:
Diketahui : k = 10 N/m, m = 4 kg, g = 10 m/s, = 4 cm = 4 × 102 m
Ditanya : Ep= ?
Penyelesaian :
Ep =
k 2
Ep =
× 10 (4 × 10
-2)2
Ep = 8 × 10-3
J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 13
Nama :
Kelas :
Soal Posttest
Soal Ayunan Bandul
1. Sebuah benda digantung pada ujung sebuah tali yang panjangnya 1 m, kemudian
disimpangkan dengan sudut 30 0.
a. Hitunglah besar periode ayunan, frekuensi ayunan, dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
b. Hitunglah kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150terhadap
vertikal. Petunjuk cos 150 = 0,96
2. Sebuah bandul massanya 200 gram diikat pada ujung tali yang panjangnya 6 cm. Jika
saat disimpangkan sejauh a cm ayunan membentuk sudut 300, hitunglah besar gaya
yang mempengaruhi ayunan pada posisi tersebut!
3. Sebuah bandul matematis yang diikat pada tali yang memiliki panjang tali 4 cm dan
diletakan beban dengan massa sebesar 150 gram. Lalu disimpangkan sejauh 4 cm
membentuk sudut 300. Jika g = 10 m/s, hitunglah besar kecepatan maksimum bandul
pada saat melintasi titik setimbang dan gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 14
Kunci Jawaban Posttest : Materi Ayunan Pada Bandul
1. Jawab
Diketahui : = 1 m, = 300, g = 10 m/s
2
Ditanyakan : a. Periode, Frekuensi, Kecepatan maksimum?
b. Kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut150 ?
Penyelesaian :
a. Menghitung besar periode ayunan, frekuensi ayunan dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
Periode ayunan bandul :
T = 2π √
T = 2 × 3,14√
T = 1,98 s
Frekuensi ayunan bandul :
f =
=
= 0,50 Hz
Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v = √
v = √
= √
√
= 1,62 m/s
b. Menghitung kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150.
v = √
v = √
v = 0,89 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
2. Jawab :
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 6 cm = 6 × 10
-2 m,
= a cm, = 300
Ditanya : besar gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut (a cm)?
penyelesaian :
F = mg sin
F = 0,2 × 10 sin 300
F = 0,2 × 10 ×
F = 1 N
3. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 150 g = 0,15 kg, = 4 cm = 4 × 10
-2
= 300
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √
v = √
√
v = 0,32 m/s
b. F = mg sin
F = 0,15 × 10 sin 30
F = 0,15 × 10 ×
F = 0,75 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 16
Data Skor Pretest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA I
No Nama Siswa Skor pretest
1. Anastasia D. Ratnasari 6.67
2. Angela Marice 6.67
3. Bonavantura Bosko 10
4. Efrem Harino 5
5. Felisitas Jenina 8.33
6. Florianus M. Rani 8.33
7. Geraldus Jelaha 5
8. Godensia D. Anul 8.33
9. Herlinda Saju 6.67
10. Imelda Tati 6.67
11. Kordianus Syukur 5.71
12. Kresensia Y. Intan 6.67
13. Kristianus Renco 8.33
14. Maria E. Sueng 8.33
15. Maria M. Jeria 6.67
16. Maria S. Putri 4.33
17. Martinus Magul 8.33
18. Kristina Alus 8.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 17
Data Skor Pretes Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA II
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Maria F. R. Idan 8.33
2. Melania Burnai 6.67
3. Melania Nunur 6.67
4. Oktaviani Tija 8.33
5. Paskalina H. W. Embun 3.33
6. Paulus R. Jela 8.33
7. Petronela E. Arci 8.33
8. Romanus Nagar 8.33
9. Ruvina Nasri 6.67
10. Rumolo Harmin 3.33
11. Selvianus Palus 8.33
12. Servasius Malur 8.33
13. Stevanus E. Dahur 10
14. Ursula S. Buluk 8.33
15. Valentina Alus 5
16. Valeria E. Jehandut 8.33
17. Veliana Bahung 8.33
18. Vinsensius Gandu 6.67
19. Yoktobriyati Kurnia 8.33
20. Yovita Iman 8.33
21. Yuliana Since 8.33
22. Yunita Teting 8.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 18
Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA I
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Anastasia D. Ratnasari 100
2. Angela Marice 90
3. Bonavantura Bosko 90
4. Efrem Harino 100
5. Felisitas Jenina 90
6. Florianus M. Rani 100
7. Geraldus Jelaha 100
8. Godensia D. Anul 100
9. Herlinda Saju 90
10. Imelda Tati 100
11. Kordianus Syukur 100
12. Kresensia Y. Intan 100
13. Kristianus Renco 90
14. Maria E. Sueng 90
15. Maria M. Jeria 100
16. Maria S. Putri 100
17. Martinus Magul 90
18. Kristina Alus 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 19
Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA II
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Maria F. R. Idan 86.67
2. Melania Burnai 60
3. Melania Nunur 58.33
4. Oktaviani Tija 60
5. Paskalina H. W. Embun 58.33
6. Paulus R. Jela 86.67
7. Petronela E. Arci 60
8. Romanus Nagar 83.33
9. Ruvina Nasri 58.33
10. Rumolo Harmin 58.33
11. Selvianus Palus 86.67
12. Servasius Malur 58.33
13. Stevanus E. Dahur 60
14. Ursula S. Buluk 58.33
15. Valentina Alus 58.33
16. Valeria E. Jehandut 86.67
17. Veliana Bahung 83.33
18. Vinsensius Gandu 58.33
19. Yoktobriyati Kurnia 60
20. Yovita Iman 58.33
21. Yuliana Since 86.67
22. Yunita Teting 58.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 20
Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA I
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Anastasia D. Ratnasari 44.28
2. Angela Marice 40
3. Bonavantura Bosko 40
4. Efrem Harino 41.42
5. Felisitas Jenina 12.85
6. Florianus M. Rani 24.28
7. Geraldus Jelaha 7.14
8. Godensia D. Anul 5.71
9. Herlinda Saju 11.42
10. Imelda Tati 11.42
11. Kordianus Syukur 35.71
12. Kresensia Y. Intan 12.85
13. Kristianus Renco 42.85
14. Maria E. Sueng 12.85
15. Maria M. Jeria 5.71
16. Maria S. Putri 5.71
17. Martinus Magul 35.71
18. Kristina Alus 15.71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 21
Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA II
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Maria F. R. Idan 70
2. Melania Burna. 30
3. Melania Nunur 71.42
4. Oktaviani Tija 15.70
5. Paskalina H. W. Embun 20
6. Paulus R. Jela 17.14
7. Petronela E. Arci 40
8. Romanus Nagar 34.21
9. Ruvina Nasri 37.14
10. Rumolo Harmin 15.70
11. Selvianus Palus 74.28
12. Servasius Malur 17.14
13. Stevanus E. Dahur 11.40
14. Ursula S. Buluk 18.57
15. Valentina Alus 21.42
16. Valeria E. Jehandut 24.28
17. Veliana Bahung 30
18. Vinsensius Gandu 18.57
19. Yoktobriyati Kurnia 35.71
20. Yovita Iman 45.71
21. Yuliana Since 57.14
22. Yunita Teting 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 22
Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA I
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Anastasia D. Ratnasari 70
2. Angela Marice 67.14
3. Bonavantura Bosko 67.14
4. Efrem Harino 67.14
5. Felisitas Jenina 70
6. Florianus M. Rani 61.42
7. Geraldus Jelaha 68.57
8. Godensia D. Anul 67.14
9. Herlinda Saju 70
10. Imelda Tati 70
11. Kordianus Syukur 70
12. Kresensia Y. Intan 70
13. Kristianus Renco 70
14. Maria E. Sueng 85
15. Maria M. Jeria 70
16. Maria S. Putri 68.57
17. Martinus Magul 67.14
18. Kristina Alus 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 23
Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA II
No Nama Siswa Nilai Ulangan
1. Maria F. R. Idan 100
2. Melania Burnai 100
3. Melania Nunur 90
4. Oktaviani Tija 100
5. Paskalina H. W. Embun 85.71
6. Paulus R. Jela 100
7. Petronela E. Arci 100
8. Romanus Nagar 90
9. Ruvina Nasri 90
10. Rumolo Harmin 100
11. Selvianus Palus 100
12. Servasius Malur 100
13. Stevanus E. Dahur 85.71
14. Ursula S. Buluk 100
15. Valentina Alus 100
16. Valeria E. Jehandut 85.71
17. Veliana Bahung 90
18. Vinsensius Gandu 100
19. Yoktobriyati Kurnia 85.71
20. Yovita Iman 90
21. Yuliana Since 100
22. Yunita Teting 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 24
Nama : Kelas :
KUESIONER
Petunjuk: Lingkarilah pada pilihan yang sesuai dengan anda.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral atau Sama saja
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan
1. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS lebih menarik
dibandingkan pembelajaran fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
2. Saya lebih cepat bosan bila belajar fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung
dibandingkan dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS.
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
No. Pernyataan Pilihan
3. Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS dalam waktu lebih
lama dibandingkan belajar fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
4. Saya lebih memilih pembelajaran fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
5. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS lebih membantu dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
6. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS lebih mudah dipahami
dibandingkan pembelajaran fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
7. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS lebih jelas
dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian
soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
No. Pernyataan Pilihan
8. Saya lebih perhatian terhadap pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan
LKS dari pada pembelajaran dengan penyelesaian
soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
9. Saya lebih cepat merasa jenuh pada pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung dibandingkan pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.
SS
S
N
TS
STS
10. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS membuat saya lebih aktif
dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian
soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
11. Saya lebih memusatkan perhatian pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS dibandingkan pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung.
SS
S
N
TS
STS
12. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS, cara-cara penyelesaian
soalnya lebih mudah diingat dari pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
No. Pernyataan Pilihan
13. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih sistematis dari pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
14. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih detail dibandingkan
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
15. Saya lebih serius belajar dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS dari pada belajar
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung.
SS
S
N
TS
STS
16. Saya lebih bersemangat pada pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan
LKS dibandingkan pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
17. Saya lebih merasa puas pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
dibandingkan pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
No. Pernyataan Pilihan
18. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih menggairahkan dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
19. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
lebih cocok untuk saya dibandingkan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
20. Saya lebih nyaman mengerjakan soal dengan
menggunakan penyelesaian soal yang dituntun
dengan LKS dari pada dengan penyelesaian yang
dituntun secara langsung.
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 25
CONTOH PENGISIAN KUISIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 26
Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 1
No Nama Siswa SKOR KUESIONER
(%)
1. Anastasia D. Ratnasari 97
2. Angela Marice 100
3. Bonavantura Bosko 88
4. Efrem Harino 94
5. Felisitas Jenina 89
6. Florianus M. Rani 85
7. Geraldus Jelaha 94
8. Godensia D. Anul 92
9. Herlinda Saju 96
10. Imelda Tati 94
11. Kordianus Syukur 91
12. Kresensia Y. Intan 89
13. Kristianus Renco 100
14. Maria E. Sueng 89
15. Maria M. Jeria 97
16. Maria S. Putri 92
17. Martinus Magul 96
18. Kristina Alus 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 27
Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 2
No Nama Siswa SKOR
KUESIONER (%)
1. Maria F. R. Idan 93
2. Melania Burnai 93
3. Melania Nunur 88
4. Oktaviani Tija 87
5. Paskalina H. W. Embun 82
6. Paulus R. Jela 90
7. Petronela E. Arci 94
8. Romanus Nagar 85
9. Ruvina Nasri 93
10. Rumolo Harmin 91
11. Selvianus Palus 89
12. Servasius Malur 96
13. Stevanus E. Dahur 94
14. Ursula S. Buluk 81
15. Valentina Alus 88
16. Valeria E. Jehandut 81
17. Veliana Bahung 81
18. Vinsensius Gandu 87
19. Yoktobriyati Kurnia 86
20. Yovita Iman 81
21. Yuliana Since 88
22. Yunita Teting 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI