Post on 10-Mar-2019
EFEKTIFITAS KINERJA PUBLIC RELATIONS DALAM HAL
MENJAGA INTERAKSI HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL PERUSAHAAN DI LEMBAGA PENYIARAN
PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI)
PUSAT JAKARTA
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir Ini Disusun Guna Mendapatkan
Gelar Ahli Madya (Amd) Diploma III
Oleh :
Danur Widyo Ari Kusuma
D 1605087
Public Relations ( Humas )
Digunakan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Komunikasi Terapan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
EFEKTIFITAS KINERJA PUBLIC RELATIONS DALAM HAL
MENJAGA INTERAKSI HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL PERUSAHAAN DI LEMBAGA PENYIARAN
PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI)
PUSAT JAKARTA
Karya :
Danur Widyo Ari Kusuma D 1605087
Konsentrasi :
Public Relations ( Humas )
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, ….............................. 2008
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Drs. Agung Setyawan, SE, M.Si NIP. 131 658 536
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh panitia Ujian Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Akhir
1.
Ketua
Drs. Dwi Tyanto, SU NIP. 130814593
2.
Anggota
Drs. Agung Setyawan, SE, M.Si NIP. 131 658 536
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SU NIP. 130 936 616
MOTTO
1. Hilangkanlah kata terlambat dengan tidak melihat masa lalu dan mulailah saat
ini dengan semangat baru, dengan penuh kesadaran hari ini harus lebih baik
dari kemarin !
UBI VOLUNTAS EST IBI EST VIA (Ada kemauan pasti ada jalan)
( Penulis )
2. ”An Optimist Will Fight for Creating Chances”
Karena mempercayai diri sendiri adalah rahasia pertama untuk berhasil
( Penulis )
3. Kekerasan adalah cermin jiwa yang rapuh, karena kekerasan membuat tidak
kerasan
(Mahatma Gandhi dan GATKI Indonesia)
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta,
Yang telah mencurahkan segala cinta, kasih sayang, perhatian dan dukungan
yang tak terhingga.
2. Sahabat dan Teman – Teman Penulis :
a. PK Family : Agung, Adi, Tegar, Yulius dan Bram
b. Pirates Family : Agus, Alpha, Mbokde Ade, Ndut Nanda, Gigih, Pandu,
Ganden, Njeber, Ndaru, Anton Sugi. dll
c. Teman-teman magang penulis : Karina, Vina, Teguh, Mita, Dian, Rika,
Reza dan Vina.
d. Nani Mawar, Widya Lestari, Meridian Antarika yang selalu memabantu
menulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
e. Semua teman-teman di Wisma Mahasiswa Surakarta yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan, thank for All.
3. Teman – Teman PR.A’05, terima kasih atas semua kerja samanya
4. Orang – Orang yang telah memberikan Dukungan dan Doa yang Tulus kepada
Penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
Rahmat, Lindungan serta Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan
judul " Efektifitas Kinerja Public Relations Dalam Hal Menjaga Interaksi
Hubungan Komunikasi Antar Personal Perusahaan Di Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Pusat Jakarta” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program studi Public
Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir mi Penults mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak dalam bentuk apapun karena
telah membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu
pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan YME yang telah memberikan rahmat, karunia, kesempatan dan
kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Studi dan Laporan Tugas
Akhir ini tepat pada waktunya.
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan dan
Seluruh Staf Pengajar yang telah memberikan bekal pengetahuan dan ilmu
yang pasti sangat dapat berguna dan akan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya oleh Penulis.
3. Drs. Ign. Agung Setyawan, SE. M.Si, selaku Pembimbing Akademik Penulis.
4. Drs. Ign. Agung Setyawan, SE. M.Si, selaku Dosen Pembimbing dan Bapak
Drs. Dwi Tyanto, SU, selaku Dosen Penguji yang telah berkenan meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran dalam
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta terkasih yang telah mencurahkan segala cinta,
kasih sayang, perhatian dan dukungan yang tak terhingga
6. Ibu Allen Ussy Karundeng dan ibu Susiana Ayuda. Selaku staff Humas dan
Pembimbing Penulis selama KKM, Atas bimbingan dan kesempatan yang
diberikan kepada Penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Pusat Jakarta.
7. Ibu Dra.Meggy Th. Rares, MM, M.Si. selaku Manager Kelembagaan Hukum
dan Humas.
8. Bapak Surono, yang banyak membantu Penulis selama menuntut ilmu di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam proses
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan YME memberikan
balasan atas kebaikan yang Penulis dapatkan dengan Limpahan Rahmat-Nya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan
Tugas Akhir ini, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Namun demikian, Penulis berharap Laporan Tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi pihak - pihak yang membutuhkan dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Surakarta, 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
...................................................................................................................................
i
PERSETUJUAN ....................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
BAB I............................................................................................................P
ENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 ...................................................................................................L
atar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Tujuan Kuliah KKM ......................................................................... 5
BAB II...........................................................................................................T
INJAUAN PUSTAKA............................................................................... 7
2.1 Definisi Public Relation ...................................................................... 7
2.2 Tugas Dan Fungsi Public Reklations .................................................. 11
BAB III. ........................................................................................................G
AMBARAN UMUM LPP TVRI .............................................................. 19
Latar Belakang Berdirinya TVRI........................................................................ 19
Visi dan Misi LPP TVRI..................................................................................... 25
Struktur Organisasi ............................................................................................ 25
Divisi Humas LPP TVRI ................................................................................... 40
Struktur Kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI ...................................... 41
Sarana dan Prasarana Humas LPP TVRI ........................................................... 45
Komposisi SDM Hukum dan Humas LPP TVRI .............................................. 45
Kegiatan Divisi Humas ...................................................................................... 45
BAB IV. ........................................................................................................P
ELAKSANAAN MAGANG ..................................................................... 47
4.1 Kegiatan Selama KKM ...................................................................... 47
4.2 Relevansi KKM .................................................................................. 50
4.3 Efektifitas Kinerja Humas LPP TVRI ............................................... 51
BAB V. .........................................................................................................P
ENUTUP ................................................................................................... 54
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Media
Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
salah satu persyaratan akademik guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan
studi jurusan Humas di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Materi
penyusunan laporan ini diperoleh dari hasil praktek di LPP – TVRI yang
berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270.
Praktek Kerja Lapangan ini penting dilakukan oleh calon Public
Officer yang sebagaimana penulis akan menjadi Public Officer nantinya agar
ia dapat lebih baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya dikemudian hari,
maka diperlukan pelatihan atau Kuliah Kerja Media seperti ini. Penulis
melakukan Kuliah Kerja Media di Lembaga Penyiaran Public (LPP) - TVRl
ini dengan alasan bahwa penulis ini mempunyai hubungan komunikasi Humas
yang erat dangan media massa maupun masyarakat.
Kehumasan adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu
penerapan llmu Komunikasi pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
melaksanakan fungsi manajemen. Secara struktural, humas merupakan bagian
integral dari suatu kelembagaan dan bukan merupakan suatu fungsi atau
bagian yang berdiri sendiri. Humas adalah : penyelenggara komunikasi timbal
balik antara suatu organisasi atau lembaga dengan publik yang mempengaruhi
sukses tidaknya organisasi ( Lembaga ) tersebut baik secara eksternal maupun
internal. Komunikasi ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan
dukungan bagi tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Ada dua pengertian mengenai Public Relations ( Humas ) yaitu sebagai
State Of Being adalah perwujudan kegiatan berkomunikasi dan sudah
melembaga serta diakui keberadaannya dalam suatu organisasi ( instansi ).
Sedangkan sebagai Method Of Cominications adalah merupakan rangkaian
system kegiatan berkomunikasi secara luas dan belum melembaga dalam suatu
organisasi (instansi ) namun kegiatannya ada.
Banyak para ahli komunikasi dan institusi mendefinisikan Public
Relations berbeda-beda dinilai dari sudut pandang masing-masing, namun
mempunyai esensi yang sama.
Pendapat lain mengenai pengertian Public Relations ( Humas ), yaitu
menurut Howard Bonham "Public Relations is the art of bringing about better
public understanding which breeds grater public confidence/or any individual
or organization (Publik Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap sesorang atau suatu organisasi).
Kemudian Cyril W. Pitches yang dikutip oleh Djafar H. Assegaf
menjelaskan bahwa Public Relations Humas ) adalah sebagai bagian dari
tanggung jawab dan fungsi manajemen yang bertugas :
a. Menganalisa publik interes dan menetapkan sikap publik
b. Menentukan dan menterjemahkan kebijaksanaan perusahaan ( organisasi)
c. Merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan dan good will
masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi.
Dari beberapa pendapat dan pengertian tersebut diatas, walaupun
memiliki perbedaan, namun mempunyai esensi yang sama yakni :
a. Bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra
yang baik dari publik / masyarakat
b. Menciptakan opini yang favaourable, menguntungkan semua pihak
c. Merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai
tujuan
d. Menjalin hubungan yang harmonis dengan public / masyarakat melalui
proses komunikasi timbal balik ( dua arah )
Beberapa sudut pandang di atas dapat diketahui dengan jelas apa yang
ingin di peroleh TVRI untuk memperoleh Goodwill yang belum terwujud
yaitu meningkatkan disiplin kerja karyawan untuk memperoleh citra positif di
mata masyarakat kembali. Akibat semakin banyaknya stasiun Televisi Swasta
yang mengemas program acara dengan menarik, mempengaruhi menurunnya
jumlah minat penonton dari para pemirsa TVRI. Dan ini juga berdampak pada
motivasi kerja karyawan yang mengalami penurunan dengan diikuti semakin
kurang disiplinnya masuk jam kerja. Bila hal ini diabaikan begitu saja oleh
pimpinan, maka citra TVRI akan semakin mengalami keburukan yang pada
akhirnya masyarakat menjadi kurang perhatian lagi, dan hal tersebut adalah
salah satu yang menyebabkan kinerja Humas / Public Relations menurun.
Menjadi seorang Humas / Public Relations harus dapat menjalin dan
mempunyai hubungan yang baik dengan para pemimpin surat kabar, majalah,
radio, maupun televisi untuk dapat mengekspos berita positif. Melihat
demikian berarti hubungan pribadi dengan pemimpin media cetak maupun
elektronik memang harus dijaga dan dibina dengan baik dengan
memperlakukan semua media secara sama. Faktor kedua yaitu pusat
informasi, hal ini penting sekali, karena masyarakat yang ingin mengetahui
tentang seluk-beluk perusahaan dapat memperolehnya dengan mudah seperti
perusahaan menyedikan layanan informasi melalui internet, layanan telepon
On-Line, maupun surat pengumuman yang ditempel diruang masuk kantor.
Dengan begitu maka segala bentuk perkembangan informasi perusahaan yang
menyangkut kepentingan bersama dapat diketahui oleh publik internal
maupun eksternalnya.
Faktor ketiga pesannya yaitu informasi pesan mengenai perkembangan
perusahaan harus disampaikan secara jelas dan terperinci dengan baik. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah pemahaman dalam
memperoleh berita. Pesan harus disusun secara sistematis dan menarik agar
masyarakat dapat lebih. Jelas memahami arti yang disampaikannya. Faktor
keempat perbaikan karyawan. Faktor yang terakhiri ini penting sekali dalam
suatu perusahaan besar karena mereka merupakan penggerak roda
perekonomian perusahaan. Oleh karena itu karyawan yang sudah tidak
produktif lagi harus segera dipensiunkan dan perlu memperketat kembali pada
saat penerimaan pegawai untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkompeten dan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi.
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Media
Dalam Penerimaan Kuliah Kerja Media (KKM) di maksudkan untuk
mengamati dan menganalisa kegiatan kehumasan dalam bentuk teori yang
didapat dibangku kuliali dan mempraktekkannya didunia kerja dan pada
dasarnya dalam melakukan kegiatan dinamis mempunyai tujuan tertentu yang
dicapai, begitu pula dalam elakukan Kuliah Kerja Media keinginan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1.2.1 Tujuan Umum
1. Menghasilkan mahasiswa Universitas Sebelas Maret khususnya
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Public Relation yang
berkualitas, terdidik terlatih, dan terampil serta msrniliki wawasan
dibidang kehumasan baik teori maupun praktek secara nyata dan
mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kerja
baik pada praktek kerja humasnya dan sesama karyawan maupun
masyarakat.
2. Guna memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III
Komunikasi Terapan Studi Public Relations Fakultas llmu Sosial
dan, Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Ingin Mengetahui secara langsung kegiatan atau pekerjaan pada
bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) di kantor LPP TVRI
Pusat.
2. Untuk mengelahui peranan Hubungan Masyarakat (HUMAS) di
kantor LPP TVRI Pusat dalam upaya menciptakan dan menjalin
hubungan yang baik dan harmonis dengan publiknya
3. Ingin melihat kesesuaian antara ilmu yang telah penulis dapat
dibangku perkuliahan dengan kegiatan Hubungan Masyarakat
(HUMAS) di Kantor LPP TVRI Pusat.
4. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bekerja, baik dalam
bidang Ilmu Komunikasi maupun pekerjaan dibidang lainnya dan
dapat bersosialisasi dengan karyawan atau divisi lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Public Relation
Public Relation (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik
itu organisasi yang bersifat komersil maupun yang non komersil,
kehadirannya tidak bisa dicegal, terlepas dari kita menyukainya atau tidak.
Humas yang merupakan terjemahan dari istilah Public Isolations merupakan
bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan
dengan siapa saja yang berkepentingan dengan dengannya. Berikut beberapa
pengertian dari Public Relations :
a. Cutlip & Center : “Public Relations is the planned effort to influence
opinion and actions through socially responsible performance based on
mutually satisfactory two way communication” Terjemahannya : Public
Relations adalah suatu usaha yang terencana untuk mempengaruhi
pendapat kegiatan melalui pelaksanaan yang bertanggung jawab dalam
masyarakat berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan
b. Webter’s New International Dictionary yang di kemukakan sebagai
berikut : “Public Relations is the art or science of developing reciprocal
understanding and goodwill” Terjemahannya : Public Relation adalah seni
atau ilmu pengetahuan untuk membangun pengertian yang saling
menunjang kehendak baik bersama.
c. The Briish Institude of Public Relations "Public Relations is the
deliberate planned, and sustained effort to establish and maintain mutual
unaer standing between and organizations and its public”.
Terjemahannya : Public Relations adalah suatu usaha yang berkelanjutan
terus menerus yang terencana dengan pertimbangan-pertimbangan yang
matang untuk membentuk dan memelihara saling pengetian bersama
antara suatu organisasi dengan publiknya.
d. J.C: Seidel, Public Relations Director, "Public Relations adalah proses
yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill
dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan public umumnya,
kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri
dan keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan".
e. Frank Jerkins, "Public Relations merupakan segala bentuk kontruksi
terencana keluar dan kedalam antara sebuah organisasi dengan
masyarakat untuk tujuan memperoleh sasaran tertentu yang berhubungan
dengan saling pengertian (mutual understanding)".
f. John E: Marston, "Public Relations merupakan fungsi manajemen untuk
mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program
kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,
mengkomunikasikan hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah
dicapainya".
g. Institute of Public Relations (IPR) "Public Relations adalah fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan, yang oleh organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga
umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut
pautnya.dan yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini
publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih
produktif dan untuk memenuihi kepentingan bersama yang lebih efisien,
dengan kegiatan-kegiatan penerangan yang berencana dan tersebar luas".
Kesimpulan
Suatu seni usaha dan ilmu pengetahuan untuk membangun pengertian
kepada masyarakat secara berkelanjutan ( kontinyu ) dan terencana guna
mencapai hasil kerjasama yang produktif, efisien, dan dinamis untuk
memenuhi kepentingan bersama
Fungsi Media Massa
Televisi adalah salah satu bentuk dari media massa, melalui program
programnya televisi mampu mempengaruhi publiknya, karena televisi adalah
sebuah media yang mampunyai mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan
kekuatan audio visual, televisi berkembang ke dalam seluruh aspek
kehidupan, mulai dari sosial, politik, budaya, hiburan, dan lain - lain. Garin
Nugroho (1995:21) mengatakan bahwa televisi dan biasanya telah ikut
membentuk pemahaman publik atas semua topik kehidupan masyarakat.
Dengan demikian televisi telah menjadi meta-medium, yaitu sebuah
instrumen yang tidak hanya mengarahkan pengetahuan pemirsa akan dunia,
namun juga pengetahuan pemirsa akan cara mendapatkan pengetahuan.
Menonton televisi membantu pemirsa untuk membentuk keinginan
dan harapan - harapan. Alasan mengapa pemirsa menonton televisi menurut
Denis McQuail (www.aber.ac.uk/media/Document/short/usegrat.html )
1. Karena adanya informasi. Masyarakat dunia mencari keperluan praktek
atau opini dan pilihan keputusan yang memuaskan segala kecurigaan dan
pembelajaran minat umum; pembelajaran diri untuk mendapatkan rasa
aman melalui pendidikan.
2. Identitas personal. Dimana pemirsa menemukan penguatan dari nilai
personal, menemukan model atau contoh dalam tingkah laku, fashion,
tren, mode, dari kehidupan para selebritis, film - film, iklan dan lain-lain:
Pemirsa ingin mengidentifikasi nilai - nilai yang dimiliki dengan nilai -
nilai yang ada di media, kemudian mengambil wawasan dan pengetahuan-
pengetahunan tersebut untuk diri sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial. Pemirsa ingin mendapatkan wawasan
mengenai keadaan orang lain, berempati sosial, mengindentifikasi
lingkungan yang lain dan mendapatkan rasa kebersamaan, menemukan
dasar untuk percakapan dan interaksi sosial, mendapakan tambahan
mengenai kompetisi dari kehidupan yang sesungguhnya,
memampukan satu dengan yang lainya.
4. Hiburan. Pemirsa ingin menonton televisi karena ingin mendapatkan
hiburan, setelah segala aktifitas dan permasalahnya, pemirsa bisa rileks,
merdapatkan hakekat budaya atau estetika kesenanian, mengisi waktu dan
pelepasan emosional
2.2 Tugas dan Fungsi Public Relation
Public Relations mempunyai arti yang sangat penting bagi
manajemen, karena Public Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam
menejemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman
dan penerimaan dari publik ( Stakeholders ). Dalam hal ini tugas dan fungsi
Public Relations menurut Ali Novel ( 1986 ) adalah:
Tugas Public Relations :
§ Menyampaikan infonnasi yang objektif tentang lembaga yang diwakilinya
kepada publik.
§ Menilai sikap dan pendapat umum mengenai lembaga yang diwakilinya.
§ Mengembangkan kreasi perencanaan dan pelaksanaan.
§ Menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan.
§ Bertanggung jawab profesional dan sosial.
§ Profesionalisme yang bermoral, yaitu bertugas dengan kegiatan yang
dilandasi dengan kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
Fungsi Public Relation:
§ Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapi tujuan organisasi.
§ Membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan Publik
§ Menciptakan komunikasi dua arah.
§ Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi dari kepentingan
umum.
§ Operasional dan organisasi pihak relations yaitu bagaimana membina
hubungan yang harmonis organisasi dengan publiknya.
Mengingat setiap hari kehidupan semakin modern dan kompleks,
maka hubungan yang harmonis harus dicapai. Menurut Prof Melvin Sharpe
(Rhenald Kasali 1994:9 ) ada lima prinsip untuk mcnjalankan hubungan yang
harmonis.
1. Komunikasi yang jujur untak memperoleh kredibilitas.
2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah - langkah yang diambil
untuk memperoleh keyakinan orang lain.
3. Langkah - langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal-balik
dan goodwill.
4. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan
dan untuk membangun hubungan
5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau
penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony.
Dalam sebuah perusahaan Public Relations mempunyai peran untuk
membangun citra atau image. Menurut Rhenald Kasali (1994 : 28). Citra
adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
Pemahaman muncul karena adanya informasi. Dan tugas Public Relations
adalah menegakkan citra organisasi atau perusahaan yang diwakilinya agar
tidak menimbulkan kesalah pahaman dan tidak menimbulkan isu-isu yang
dapat merugikan. Setidaknya ada empat unsur yang perlu ditangani.
Tabel 1.2 Proses Transfer pada Public Relation
Permusuhan ...................................................................... Simpati
Prasangka .......................................................................... Penrimaan
Ketidakpedulian ................................................................ Minat
Ketidaktahuan ................................................................... Pemahaman
Menurut Cultip dan Center ( Rhenald Kasali 1994 : 82 ) proses Public
Relations mencangkup langkah - langkah sebagai berikut :
a. Pendefinisian Masalah
b. Perencanaan dan Program
c. Aksi dan Komunikasi
d. Evaluasi Program
Berdasarkan proses Public Relations menurut Culti dan Center. Rhenald
Kasali (1994:33) menggambarkannya sebagai berikut.
Gambar 2.2 Proses Public Relations
PENGUMPULAN DATA
DEFINISI PERMASALAHAN
PERENCANAAN DAN PROGRAM
AKSI DAN KOMUNIKASI
EVALUASI
Sumber : Rhenald Kasali (1994 : 33)
Proses Public Relations selalu diawali dan diakhiri dengan penelitian.
Dan Berikut ini adalah penjelasan dan langkah -langkah dalam proses Public
Relations, yaitu :
1. Pengumpulan Fakta (Fact Finding)
Tahap yang pertama dalam sistematika kegiatan Public Relations adalah
pengumpulan fakta, Pengumpulan faktadapat dilakukan dengan
melakuakan suatu penelitian. Pada tahap ini sering kali Public Relations
disamakan dengan perwira intelejen yang bertugas melakukan
penyelidikan. Data-data yang didapat merupakan keterangan yang masih
mentah, sehingga harus diolah terlebih dahulu. Dan dalam melakukan
kegiatan pengolahan tersebut dilakukan dengan perbandingan,
pertimbangan, dan penilaian, sehingga menjadi informasi yang akurat.
2. Definisikan Permasalah ( What Happening )
Seorang praktisi Public Relations harus mengenal simtom dan penyebab.
Maka dalam tahap ini praktisi Public Relations perlu melibatkan diri
dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu praktisi Public
Relations perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan
perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan
tindakan perusahaan
3. Perencanaan dan Program ( What Should We Do and Why)
Pada tahap ini seorang praktisi Public Relations telah menemukan
penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah
pemecahan atau pencegahan. Langkah - langkah tersebut dirumuskan
dalam bentuk rencana termasuk anggarannya. Tercakup dalam tahap ini
adalah Objective, prosedur, dan strategi yang diarahkan pada masing -
masing khalayak sasaran.
4. Aksi dan Komunikasi ( How Do We Do It and Say It)
Dalam tahap ini adalah pelaksanaan dari semua perencanaan serta
program-program yang telah dibuat.
5. Evaluasi Program ( How Did We Do )
Proses Public Relations selalu berdasarkan fakta. Evaluasi berfungsi untuk
mengkaji pelaksanaan suatau rencana yang terdiri atas program - program
yang dalam penyusunannya ditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan
sccara seksama. Pada tahap evaluasi ini ditelah, apakah rencana yang
ditunjang oleh hasil penelitian itu dilaksanakan sebagaimana mestinya,
dengan kata lain, apakah pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Evaluasi
dimaksudkan supaya dikemudian hari ketika suatu kegiatan yang sama
dilakukan tidak akan mejumpai hamabatan atau permasalahan baru.
Format Televisi
Harison dan Robert B. Summers ( Hennin Indah Wahyuni 2000:18 )
mengelompokan stasiun televisi berdasarkan kepemilikan dengan membagi
dalam 3 kategori besar, yaitu :
1. Televisi Negara
Stasiun televisi yang fasilitas penyiarannya dimiliki oleh negara.
Penyelenggaraanya sepenuhnya dimodali oleh negara untuk kepentingan
negara. Seluruh aktifitas secara langsung berada dalam pengawasan
departemen negara atau sebuah komisi yang anggotanya dipilih negara.
Televisi negara biasanya dimiliki oleh negara berkembang seperti: TVRI,
Televisi Brunei, Televisi Malaysia.
2. Televisi Korporasi Otonom
Stasiun televisi dan peralatanya dimiliki oleh negara, namun program-
programnya diproduksi oleh korporasi dan asosiasi milik swasta.
Pengawasan oleh pemerintah dilakukan secara periodik melalui sebuah
lembaga atau komite bentukan pemerintah. Televisi Korporasi Otonom
seringkali juga disebut dengan semi state.
3. Televisi Swasta
Stasiun televisi yang dimiliki oleh swasta dan dioperasikan sepenuhnya
oleh perusahaan pribadi di bawah kendali pemerintah. Televisi ini
didirikan oleh swasta dan melandaskan metri programnya berdasarkan
kepentingan masayarakat penonton. Beberapa pengaturan dilakukan oleh
negara melalui serangkaian regulasi.
Ada pula yang disebut dengan Televisi Komunitas, yaitu televisi yang
berorientasi pada komunitas tertentu karena dimiliki oleh komunitas tertentu,
maka programnyapun ditentukan sesuai kebutuhan komunitas tersebut.
Pendanaannyapun dilakukan dari yayasan atau asosiasi komunitas tersebut, atau
dari donatur yang mempunyai kepentingan dengan komunitas tersebut. Misalnya :
TV IKJ (Jakarta).
Format televisi lainnya adalah TV kabel atau yang disebut juga dangan
Astro TV seperti Indovision, Kabel vison. Dengan membayar biaya langganan,
pelanggan sudah bisa mendapatkan program - program televisi swasta nasional
(TRANS TV, RCTI, SCTV, dsb ) maupun televisi dari luar negri (HBO, ESPN,
CNN.dsb).
Ditinjau dari segmentasi pasar dan programnya, terdapat dua macam
orientasi pertelevisian yang ada di Indonesia.
1. Televisi yang programnya - programnya sudah ditujukan pada segmen pasar
yang sudah ditetapkan. Karena sudah tersegmentasi, maka pemirsanyapun
terbatas, yaitu sesuai dengan jenis -jenis programnya, dan peringkat
ratingnyapun tidak bisa terlalu tinggi. Stasiun televisi dengan format tersebut
di indonesia adalah Metro TV ( Berita ), sedangkan Global TV ( Musik ) dan
TPI (Pendidikan) sekarang ini sudah merubah formatnya.
2. General Entertainment. Mengenai televisi dengan format ini Garin Nugroho
(1995 ) mengatakan, “Dimana kombinasi acara televisi berhakekat bahwa
televisi adalah seperti pasar dalam dongeng 1001 malam. Televisi merupakan
campuran dari yang elit, kasar, sakral, profan, materiel, dangkal, cemerlang,
abadi sekaligus selintas”. Dan bagi stasiun televisi yang menggunakan format
ini, rating adalah hal yang sangat penting
BAB III
GAMBARAN UMUM
LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
3.1. Latar Belakang Berdirinya TVRI
Pada tahun 1961, pernerintah Indonesia memutuskan untuk
memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan
Asian Games IV dibawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV,
sehingga pemerintah melalui Menteri Penerangan rnengeluarkan SK Menpen
No. 20/SK/M1961.
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di
Wina, Austria, inengirimkan teleteks kepada Menteri Penerangan Maladi
untuk menyiapkan proyek televisi (pada saat itu waktu persiapan hanya
tinggal 10 bulan.) dengan jadwal sebagai berikut :
1. Membangun studio di eks, AKPEN, Senayan (TVRI sekarang).
2. Membangun 2 (dua) pemancar masing-masing berkekuatan 100 Watt dan
10 Kw, dengan menara setinggi 80 meter.
3. Mempersiapkan software (program dan sumber daya manusia).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran
percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari
halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan
100 Watt.
Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kali
dengan acara siaran langsung pembukaan Asian Games IV dari stadion
Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No.215/163 tentang
pembentukan YayasanTVRI dengan Pimpinan Utama Presiden RI.
3.1.1. Pembangunan Stasiun Penyiaran
Pada tahun 1964 pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah
dimulai dengan mendirikan TVRI Stasiun Yogyakarta secara
berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujung
Pandang (Makassar), Manado, Denpasar, dan Balikpapan (Bantuan
Pertamina).
3.1.2. Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa Ibukota
Propinsi didirikan stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK
berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden 'I'VRI diberbagai
daerah, masing-masing :
1. SPK Jayapura
2. SPKAmbon
3. SPK Kupang
4. SPK Malang (tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun
Surabaya)
5. SPK Semarang
6. SPK Bandung
7. SPK Banjarmasin
8. SPK Pontianak
9. SPK Banda Aceh
10. SPK Jambi
11. SPK Padang
12. SPK Lampung
3.1.3. Stasiun TVRI di Era Orde Baru
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian
organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi nama
Direktorat, langsung bertanggung Jawab kepada Direktur Radio,
Televisi dan Film (Ditjen RTF), Departemen Penerangan Republik
Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, Tugas TVRI adalah,
untuk menyampaikan kebijaksanaan Pemerintah kepada rakyat
dengan pemerintah selama tidak mendeskreditkan kebijakan
pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan pelaksanaan kebijakan pemerintah
adalah untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia yang modern
dengan masyarakat yang hidup aman, adil, tertib, sejahtera, dan setiap
warga Indonesia dapat menikmati kesejahteraan lahiriah dan mental
spiritual.
Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta pelaksanaan harus
dapat disosialisasikan melalui stasiun-stasiun TVRI yang berada di
Ibukota maupun daerah, dengan cepat, tepat, dan lancar.
Pada tahun 1975, dikeluarkannya Menpen No. 55 tentang
status ganda TVRI yaitu sebagai yayasan Televisi RI juga sebagai
Direktorat Televisi, dengan menerapkan system manajemen
perkantoran/birokrasi.
3.1.4. TVRI di Era Reformasi
Bulan Juni 2000, diterbitkan peraturan pemerintah No.36
tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan
Jawatan (PerJan), yang secara kelembagaan berada di bawah
pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64
Tahun 2001 tentang pembinaan perjan TVRI di bawah kantor Menteri
Negara BUMN dan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri
BUMN.
Tanggal 14 April 2003, diterbitkan Peraturan Pemerintah No.
9 tahun 2003, status TVRI berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT)
TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor
Menteri Negara BUMN.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun
televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang
jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah
penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia.
Tahun 2007, TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun
DKI Jakarta, didukung oleh 390 transmitter yang tersebar di wilayah
Indonesia dengan 6004 karyawan yang sekitar 3000 orang
diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun DKI
Jakarta.
TVRI bersiaran dengan menggunakan dua system frekuensi
yaitu VHF dan UHF, setelah stasiun pemancar Gunung Tela Bogor
dengan kekuatan 80 Kw selesai dibangun pada 18 Mei 2002.
Kota-kota yang telah menggunakan VHF yaitu Jakarta,
Bandung, dan Medan selain beberapa, kota kecil di Kalimantan dan
Jawa Timur. Setiap hari TVRI DKI Jakarta Menyelenggarakan siaran
selama 18 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24. WIB dengan
substansi acara bersifat informatif, edukatif, rekreatif.
TVRI juga memiliki Stasiun DKI Jakarta yang jangkauannya
meliputi Ibukota Jakarta yang jangkauan siarannya meliputi ibukota
Jakarta dan sekitarnya (Depok Bogor, Bekasi dan Tangerang), pada
saluran/ channel 8 VHF dan mulai mengudara pada 1 Januari 1983
dengan acara tunggal siaran Berita Bahasa Inggris dengan nama The
Six Thirty Report selama setengah jam di bawah tanggung jawab
bagian pemberitaan yang pada perkembangannya rubrik tersebut
berubah menjadi English New Servis (ENS).
Stasiun DKI Jakarta kini mengudara mulai pukul 17.30-21.00
WIB dengan berbagai jenis acara hiburan, dialog dan berita.
TVRI dewasa ini sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun
2002 tentang penyiaran, status TVRI berubah dari Perseroan menjadi
Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral dan tidak
komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan
masyarakat (UU No. 32 Th. 2002 Ps. 14 Ayat (1); PP No. 11 Th.
2005 Ps. 2; PP No. 13 Th. 2005 Ps. 3 ayat (1)).
Selanjutnya diatur dalam Pasal 3 ayat (1) PP No. 11 tahun
2005, bahwa TVRI berfungsi sebagai media Informasi, pendidikan,
hiburan yang sehat, control dan perekat sosial, serta pelestari budaya
bangsa, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh
lapisan masyarakat Dalam Pasal 4 PP No. 13 Tahun 2005 disebutkan
TVRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi,
pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol, dan perekat sosial, serta
melestarikan budaya bangsa, untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang
menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahwa keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas TVRI
sebagai Lembaga Penyiaran Publik tersebut sangat dipengaruhi oleh
setiap pegawai TVRI dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan
jabatannya secara professional.
3.2. VISI dan M1SI LPP TVRI
3.2.1. Visi
”Terwujudnya TVRI sebagai Media pilihan bangsa Indonesia
dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
memperkuat kesatuan nasional.
3.2.2. Misi
a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk
pcrsatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial
yang dinamis.
b) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk
persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control sosial
yang dinamis.
c) Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa
serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan
potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas
terabaikan.
d) Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra
Bangsa dan Negara Indonesia di dunia Internasional.
3.3. STUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi LPP TVRI terdiri dari :
1. Dewan Pengawas
2. Dewan Direksi
3. Direktur Utama
4. Direktorat Program dan Berita
5. Direktorat Tehnik
6. Direktorat Keuangan
7. Direktorat Umum
8. Direktorat Pengembangan dan Usaha
9. Satuan Pengawas Intern
10. Stasiun Daerah
11. Stasiun Transmisi
12. Balai Diklat
3.3.1. Dewan Pengawas
a) Dewan pengawas merupakan organ TVRI yang memakili
masyarakat, pemerintah dan unsur Lembaga Penyiaran Publik
yang menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan
TVRI.
b) Dewan Pengawas Terdiri dari 5 anggota dan dikoordinasikan
oleh seorang ketua merangkap anggota. Masing-masing
anggota memiliki hak suara 20% (dua puluh persen).
c) Dewan Pengawas mempunyai tugas :
1. Menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan
penyiaran rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan
pengembangan kelembagaan dan sumber daya, serta
mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah
dan tujuan penyiaran;
2. Mengawasi pelaksanan rencana kerja dan anggaran serta
independensi dan netralitas siaran;
3. Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka
terhadap calon dewan direksi;
4. Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi;
5. Menetapkan salah seorang anggota dewan direksi sebagai
direktur utama
6. Menetapkan pembagian tugas setiap direktur;
7. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI).
d) Pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi meliputi bidang tugas
1. Kelembagaan, Politik dan Koordinasi.
2. Pemrograman dan kerjasarna luar negeri.
3. Teknologi dan Pemberitaan.
4. Penelitian & Pengembangan sumber daya manusia.
5. Keuangan umum dan sumber daya manusia.
e) Pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi dilakukan secara
periodik, sistemik dan sewaktu-waktu.
f) Mekanisme Pemberian sangsi sebagai konsekuensi dari
pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi ditempuh dengan
tahapan :
1. Teguran Lisan;
2. Teguran Tertulis;
3. Pembelaan diri Tertulis;
4. Sidang penentuan akhir Dewan Pengawas;
5. Penjatuhan sanksi ringan, sedang dan berat.
3.3.2. Dewan Direksi.
a) Dewan direksi merupakan unsur pimpinan dalam pelaksanaan
manajemen TVRI.
b) Dewan direksi yang terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 5
(lima) orang Direktur yang masing-masing memimpin
Direktorat dengan bidang tugas program & berita, keuangan,
teknik, umum serta pengembangan dan usaha.
c) Pelaksanaan tugas pengelolaan TVRI oleh Dewan Direksi
dilakukan secara kolegial dalam musyawarah untuk mencapai
mufakat.
d) Untuk hal-hal yang bersifat strategis, sebelum diambil
keputusan dewan direksi mengkonsultasikannya terlebih
dahulu untuk mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas.
3.3.3. Direktur Utama
Direktur Utama bertugas menjabarkan visi, misi, kebijakan
umum, kebijakan penyiaran, Kebijakan Pengembangan
Kelembagaan, dan Sumber Daya yang telah ditetapkan oleh Dewan
Pengawas serta memimpin dan mengkoodinasikan tugas-tugas para
anggota Direksi dalam menjalankan Tugas sesuai bidang/substansi
masing-masing, serta melakukan pengawasan terhadap tugas
semua unsure dilingkungan TVRI.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, direktur
Utama dibantu :
1. Satuan Pengawas Intern.
2. Sekretaris Perusahaan.
3. Tenaga Ahli.
3.3.4. Direktorat Program dan Berita
Direktorat Berita, dipimpin oleh Direktur yang bertugas
menetapkan kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, dan
Kebijaakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya di
bidang Program, siaran berita dan non berita serta
pendokumentasian.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Direktur Berita
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pelaksanaan tugas di bidang produksi dan operasional siaran
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2) Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan
bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta
pendokumentasian.
3) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program,
produksi, siaran berita dan non berita di seluruh Satuan Kerja
TVRI .
4) Pelaksanaan tugas di bidang pengadaan penyiaran program
dan berita baik dari dalam maupun luar negeri.
5) Pelaksanaan tugas pendokumentasian dan pemeliharaan
dokumen program dan berita diseluruh satuan kerja dalam
lingkungan TVRI.
Direktorat Berita, terdiri dari :
1. Bidang Pemberitaan
2. Bidang Produksi Pemberitaan
3. Secretariat
4. Kelompok Fungsional
3.3.5. Direktorat Tehnik
Direktorat tehnik, dipimpin oleh Direktur yang menetapkan
kebijakan, melaksanakan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan
menyelenggarakan kegiatan dibidang tehnik. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Direktur Tehnik mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian pengadaan
peralatan tehnik dan prasarana.
2. Perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian operasional
penggunaan peralatan teknik.
3. Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan
teknik.
4. Penetapan standar peralatan, aturan pengelolaan dan
pemeliharaan.
5. Pengurusan alokasi frekuensi 20% dari jumlah saluran
frekuensi yang ada disetiap witayah layanan siaran.
Direktorat Tehnik, terdiri dari :
1. Bidang Tehnik Transmisi dan Prasarana
2. Bidang Teknik Produksi dan Penyiaran
3. Bidang Kerjasama Teknik dan Tekhnologi Informasi.
4. Secretariat
5. Kelompok Fungsional
3.3.6. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan, dipimpin oleh Direktur yang bertugas
menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan
menyelenggarakan kegiatan dibidang keuangan. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Direktur Keuangan mempunyai
fungsi sehagai berikut :
1. Perencanaan anggaran TVRI meliputi anggaran Program, non-
program, permodalan dan investasi.
2. Perencanaan dan pengusulan sumber dana untuk pengelolaan
kegiatan operasional perusahaan.
3. Perencanaan jasa konsultan dibidang keuangan.
4. Perencanaan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja
perusahaan termasuk pengelolaan hutang dan piutang
perusahaan.
5. Pengkoordinasian mekanisme pengelolaan keuangan dan
akuntansi, serta laporan keuangan dari seluruh Satuan Kerja.
6. Pengkoordinasian pembuatan laporan keuangan berupa neraca,
rugi laba dan laporan perubahan arus kas serta laporan lainnya
yang dibutuhkan seperti RKAP.
7. Pelaksanaan analisis anggaran, keuangan dan laporan
keuangan.
8. Pengendalian dan evaluasi anggaran dan keuangan.
9. Pembinaan keuangan seluruh satuan kerja diiingkungan TVRI.
10. Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan tugas
penyelenggaraan anggaran, keuangan dan akuntansi seluruh
satuan kerja di lingkungan TVRI.
Direktorat Keuangan, terdiri dari :
1. Bidang anggaran
2. Bidang Keuangan
3. Bidang Akuntansi dan Perpajakan.
4. Sekretariat.
5. Kelompok Fungsional.
3.3.7. Direktorat Umum
Direktorat Umum, dipimpin oleh direktur yang bertugas
menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan
menyelenggarakan kegiatan umum dan sumber daya manusia
(SDM).
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Direktorat umum
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penetapan kebijakan proses pengadaan barang, pengadaan jasa,
dan pendistribusian.
2. Penetapan kebijaksanaan pengembangan, pembangunan dan
perawatan sarana dan prasarana umum serta pengelolaan asset.
3. Penetapan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya manusia.
4. Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh
kegiatan kerja di lingkungan TVRI.
5. Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan tugas
penyelenggaraan kegiatan umum dan SM seluruh satuan kerja
dilingkungan TVRI.
Direktorat Umum terdiri :
1. Bidang Pengadaan dan Logistik.
2. Bidang Prasarana Umum.
3. Bidang Sumber Daya Manusia.
4. Sekertariat.
5. Kelompok Fungsional.
3.3.8. Direktorat Pengembangan dan Usaha
Direktorat Pengembangan dan Usaha dipimpin oleh
direktur yang bertugas Melaksanakan kebijakan pengenbangan
kelembagaan dan Sumber Daya di bidang pengembangan dan
Usaha.
Untuk menyelenggarakan tugasnya tersebut, direktorat
Pengembangan dan Usaha mempunyai fungsi yaitu :
1. Pelaksanaan tugas di bidang kerjasama bisnis dan
pengembangan Usaha dengan pihak terkait baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
2. Pelaksanaan tugas di bidang pemasaran dan penjualan program
dan berita termasuk paket siap siar ( canned product) dan isi
siaran (program content).
3. Pelaksanaan tugas di bidang promosi penjualan program,
promosi non siaran, penyelenggaraan website dan medium
konvergensi lainnya.
4. Pelaksanaan tugas di bidang usaha non siaran dan usaha jasa
tambahan lainnya.
5. Pelaksanaan tugas dibidang riset yang berkaitan dcngan bisnis
dan pengembangan usaha.
3.3.9. Satuan Pengawas Intern
Kepala Satuan Pengawas Intern, bcrtugas melaksanakan
pemeriksaan intern keuangan, operasional TVRI, menilai
pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada TVRI serta
memberikan saran-saran perbaikan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala
Satuan Pengawasan Intern mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan Program Kerja pemeriksaan Tahunan (PKPT), bidang
keuangan, meliputi rencana pemeriksaan rutin/regular,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan buril.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan pemeriksaan, dengan tujuan
mencegah terjadinya kerugian TVRI dengan sedini mungkin
menemukan pelaksanaan terhadap peraturan di bidang keuangan
maupun operasional dan penunjang operasional dengan
memberikan saran perbaikan.
3. Pengkoordinasian pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai
jadwal terhadap pemeriksaan seluruh satuan kerja.
4. Pengkoordinasian penyampaian laporan hasil pemeriksaan dan
saran tindak-lanjut terhadap hasil pemeriksaan kepada Direktur
Utama dan masing-masing Direktur serta satuan kerja terkait.
5. Pengkoordinasian permintaan tindak lanjut atas temuan
pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.
6. Pengkoordinasian terhadap evaluasi pelaksanaan dan pengawasan
tindak lanjut atas hasil pemeriksaan, untuk perbaikan.
7. Pengevaluasian pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan tindak
lanjut atas hasil pemeriksaan, untukk perbaikan.
8. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi dan dokumen
pemeriksaan.
3.3.10. TVRI Stasiun Daerah
Kepala TVRI Stasiun Daerah, bertugas menetapkan kebijakan
operasional penyiaran di daerah dan pemancarluasan Siaran Nasional
serta.mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan
kebijakan Direksi.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala
TVRI Stasiun Daerah mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja dan anggaran stasiun
(bagian RKAP).
2. Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran program.
3. Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran berita.
4. Penyelenggaraan kegiatan tehnik.
5. Penyelenggaraan kegiatan keuangan.
6. Penyelenggaraan kegiatan umum dan SDM.
7. Pembinaan teknis administrasi perkantoran.
3.3.11. TVRI SektorTransmisi
Kepala TVRI sektor transmisi, bertugas melakukan
pengoperasian, perawatan dan perbaikan pemancar/microwave,
prasarana, melakukan administrasi dan keuangan serta
mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan
kebijakan Direksi.
Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala
TVRI Sektor Transmisi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pelaksanaan pengoperasian pemancardan
microwave.
2. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan peralatan
pemancar/ microwave, prasarana sipil dan utilitas, elektrikal dan
mechanical.
3. Perencanaan dan pelaksanaan pengurusan administrasi dan
keuangan.
4. Pengkoordinasian satuan-satuan transmisi.
5. Pengelolaan asset/ fasilitas teknik dan prasarana.
6. Pembuatan dan penyampaian pelaporan.
3.3.12. Balai Diklat
Kepala pendidikan dan latihan, bertugas merencanakan,
menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan dibidang
pertelevisian serta jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik
untuk kepentingan TVRI man pun untuk umum, serta
mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,
Kepala Pendidikan dan Latihan mempunyai Fungsi sebagai berikut
1. Penetapan kcbijaksanaan teknis pendidikan dan pelatihan (diklat)
serta promosi dan pemasaran diklat untuk umum termasuk
pengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.
2. Penetapan kebijaksanaan proses penyelenggaraan diklat baik
internal maupun eksternal serta mengkoordinasikan pengawasan
pelaksanaannya.
3. Penetapan kebijaksanaan penyiapan dan pengembangan fasilitas
sarana dan prasarana diklat baik internal dan eksternal serta
mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.
Secara garis besar bagan struktur organisasi LPP TVRI adalah
sebagaimana terlampir.
a) Sekretariat Perusahaan
Sekratariat Perusahaan didalam struktur organsasi LPP
TVRI berada diantara direktur utama dan Dewan Direksi lainnya.
Sekretariat perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris
perusahaan berperan sebagai penghubung dalam komunikasi antara
BOD (Borth or Direksi = Dewan Direksi), senior manajemen dan
pemegang saham, penghubung antara pihak manajemen dengan
pihak ketiga didalam penanganan masalah-masalah non teknis serta
berperan sebagai penghubung bagi Direktur Utama dalam hal
terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain
dibawahnya.
Adapun fungsi Sekretariat perusahaan dalam
menyelenggarakan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, Tim
Manajemen atau badan lain dalam TVRI yang yang
membutuhkan.
2. Penyediaan saran pemecahan bagi direktur Utama dalam
menghadapi masalah TVRI.
3. Penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh direktur utama.
4. Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pemegang saham.
5. Persiapan dokumen penting terutama yang berkaitan dengan
masalah hukum.
6. Pembuatan konsep pidato dan surat keputusan yang diperlukan
oleh Direktur Utama Sekretariat Perusahaan terdiri atas:
a) Seksi Humas
b) Seksi Hukum
c) Kelompok Fungsional
3.4. DIVISI HUMAS LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
Visi Dan Misi Humas Lpp Tvri
a. Visi Humas LPP TVRI
"Meningkatkan citra perusahaan serta mengkoordinasikan
pengawasan dan pelaksanaannya"
b. Misi Humas LPP TVRI
”Upaya menjalin dan memelihara hubungan baik antara
perusahaan dengan karyawan, masyararat, mitra kerja, lembaga
pemerintah/non pemerintah termasuk media massa "
Program Kerja Humas LPP TVRl
1. Menjalin dan rnemelihara hubungan baik dan saling pengertian
antara TVRI dengan masyarakat internal dan eksternal TVRI yang
tercakup didalamnya yaitu pemirsa, pemasok, pemerintah/investor
dan karyawan melalui jalinan hubungan baik dan erat dengan
media massa dalam rangka menjaga citra TVRI
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimaiia Humas juga
mempunyai fungsinya sebagai berikut
a) Perencanaan dan pengkoordinasian Program Kehumasan.
b) Artinya menyeluruh dan luas termasuk didalamnya
mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide, aktiviftas
promosi, mendukung hubungan haik dengan pihak luar TVRI.
c) Mewakili TVRI.
d) Artinya dalam pertemuan lokal, nasional, maupun
international dan mempromosikan program TVRI.
e) Publikasi Program TVRI.
f) Artinya Aktivitas TVRI melalui berbagai media
g) Pengelolaan Aspek Kehumasan.
h) Artinya hal yang terjadi pada situasi krisis.
i) Pengelolaan Dokumentasi.
j) Artinya Publikasi dan tugas-tugas keprotokolan yang
berhubungan dalam TVRI
3.5. STRUKTUR KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS LPP TVRI
1. Sekretaris perusahaan
Sekretaris perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Sekretaris
perusahaan bertugas sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD (
Board Of Director). Senior manajemen dan pemegang saham, penghubung
DEWAN PENGAWAS
DEWAN DIREKSI
SEKRETARIAT KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS
KOORD HUMAS & PROTOKOL
KOORD HUKUM
KOORD KELEMBAGAAN
antara manajemen dengan pihak ketiga didalam penanganan masalah-
masalah non teknis serta berperan sebagai penghubung bagi Direksi Utama
dalam hal terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain
dibawahnya.
Fungsi sekrclaris Pcrusnhaan adalah :
a) Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, tim
manajemen atau badan lain dalam TVRI yang membutuhkan.
b) Penyediaan Informasi yang dibutuhkan oleh Direktur Utama.
c) Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pemegang saham.
d) Penyediaan saran pemecahan bagi Direktur Utama dalam menghadapi
masalah TVRI.
e) Persiapan Dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah
hukum
f) Membuat konsep pidato atau surat keputusan yang diperlukan oleh
Direktur Utama.
3.5.1 Sekretaris Perusahaan, terdiri atas :
a. Seksi Humas dan Hukum
Seksi Humas dan Hukum dipimpin oleh manajer, Manajer
Humas bertugas menjalin dan memelihara hubungan baik dan
saling pengertian antara TVRI dengan masyarakat internal maupun
eksternal TVRI, tercakup didalamnya pemirsa, pemasok,
pemerintah atau investor dan karyawan, melalui salinan hubungan
baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjalin dan
meningkatkan citra TVRI serta mengkoordinasikan pengawasan
pelaksanaanya. Dan sebagai manajer hukum bertugas
melaksanakan telaahan, pertimbangan, bantuan hukum dan
hubungan kelembagaan serta hal-hal lain yang terkait dengan
masalah hukum
Humas mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tugas-tugas kehumasan secara internal dan
eksternal
2. Pengkoordinasian dengan seluruh satuan kerja kantor pusat dan
daerah serta pihak luar TVRI dalam pelaksanaan tugas-tugas
kehumasan dan keprotokolan
3. Perencanaan kegiatan-kegiatan kehumasan secara menyeluruh
termasuk upaya mengembangkan dan mengimplementasikan
ide-ide dan aktivitas promosi perusahaan
4. Penyertaan wakil TVRI dalam pertemuan tingkat lokal,
nasional maupun international dalam mempromosikan kegiatan
TVRI
5. Penyebarluasan informasi kegiatan TVRI melalui berbagai
media massa
6. Pengelolaan aspek kehumasan dalam media apabila terjadi
situasi krisis
7. Pengelolaan dokumentasi dan publikasi perusahaan
8. Pelaksanaan kegiatan protokoler
9. Pembuatan laporan secara periodik pelaksanaan kegiatan
satuan kerja Humas
Sebagai seksi Hukum mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan telaahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan tugas pokok TVRI
2. Pemberian pertimbangan dan saran-saran hukum kepada Satuan Kerja
di lingkungan TVRI.
3. Pemberian bantuan hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI
mengenai masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
TVRI.
4. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dengan Instansi/Lembaga dan
Mitra Kerja
5. Pelaksanaan pengurusan Hak Siar, Hak Cipta, Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI), Lisensi dan Royalti.
6. Pelaksanaan penyusunan/pembuatan Surat Perjanjian Kerjasama
tentang Tenaga Kerja, Pengadaan Barang/Jasa, Jasa Produksi,
Penyiaran, Jasa Non Siaran serta Jasa lainnya.
7. Pelaksanaan Evaluasi tentang penerapan dan pelaksanaan peraturan
yang berlaku dalam TVRI.
8. Pelaksanaan Dokumentasi dan inventarisasi peraturan perundang-
undangan yang menyangkut LRP TVRI serta kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Direksi.
9. Pelaksanaan pengumpulan dan penyimpanan serta pengadaan
peraturan perundang-undangan dan dokumen hukum lainnya.
10. Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi kepada semua Satuan
Kerja di TVRI
3.6. SARANA DAN PRASARANA HUMAS dan HUKUM LPP TVRI
Sarana Humas dan Hukum LPP TVRI
a) 2 (Dua) Buah Komputer
b) 1 (Satu) Ruang Tamu
c) 1 (Satu) Ruang Rapat Humas
d) I (Satu) Ruang Manajer Humas
e) 1 (Satu) Ruang Staff Humas
f) 1 (Satu) Buah Televisi
g) 1 (Satu) Ruang Musholla
h) 1 (Satu) Kaniar Mandi
3.7. KOMPOSISI SDM HUKUM DAN HUMAS LPP TVRI
Pendidikan No Jabatan S3 S2 S1 D3 SMU
1 Manager Hukum dan Humas 1
2 Staff Humas 1 3 5
Jumlah 10
3.8. KEGIATAN DIVISI HUMAS
a. Menyusun dan membuat Kliping Media
Merupakan sebuah kegiatan mengumpulkan berita-berita dari
media massa mengenoi TVRI mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan TVRI seperti Acara Dialog interaktif, serta Kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan dunia pertelevisian dari mulai ikian yang
ditayangkan di stasiun televisi dan berita-berita yang menyangkut TVRI
pada khususnya. Berita-berita tersebut diperoleh dari media massa
sebagai sumber, kegiatan ini sendiri bertujuan agar PR tetap mengakses
informasi dan mengetahui perkembangannya,
b. Protokoler
Merupakan suatu tugas kegiatan yang bertujuan untuk melayani
pihak-pihak yang berkepentingan dengan TVRI. Kegiatannya meliputi
pengaturan menerima mahasiswa atau lembaga yang menyerahkan
proposal dan memandu kunjungan- kunjungan yang dilakukan baik dari
SD, SLTP, SMU/SMK maupun perguruan tinggi baik yang berada di
Jakarta maupun yang berada diluar Jakarta.
Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan publikasi
melalui pengiriman press release, agenda mingguan acara TVRI dan
artikel ke media cetak. Tugas Humas yang lainnya adalah membuat dan
mengirimkan press release, mengirimkan agenda mingguan acara TVRI
dan artikel ke media cetak. Dalam merencanakan, mempersiapkan dan
melaksanakan tugas kehumasan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan
sekretaris perusahaan dan mengadakan koordinasi dengan pimpinan
satuan kerja.
c. Konfrensi Pers
Merupakan sebuah pertemuan antara wartawan, pihak TVRI,
Humas TVRI dan pihak-pihak lain yang terkait. Konfrensi pers yang
diselenggarakan berkaitan dengan program acara unggulan yang perlu
dipublikasikan dan kegiatan-kegiatan non siaran yang perlu
dipublikasikan.
DIVISI HUMAS LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
VISI DAN MISI HUMAS LPP TVRI
Visi Humas LPP TVRI
"Meningkatkan citra pemsahaan serta mengkoordinasikan pengawasan dan
pelaksanaannya"
Misi Humas LPP TVRI
”Upaya menjalin dan memelihara hubungan baik antara perusahaan
dengan karyawan, masyararat, mitra kerja, lembaga pemerintah/non pemerintah
termasuk media massa "
Program Kerja Humas LPP TVRl
3. Menjalin dan rnemelihara hubungan baik dan saling pengertian antara TVRI
dengan masyarakat internal dan eksternal TVRI yang tercakup didalamnya
yaitu pemirsa, pemasok, pemerintah/investor dan karyawan melalui jalinan
hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjaga citra
TVRI
4. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimaiia Humas juga mempunyai
fungsinya sebagai berikut
a) Perencanaan dan pengkoordinasian Program Kehumasan.
b) Artinya menyeluruh dan luas termasuk didalamnya mengembangkan dan
mengimplementasikan ide-ide, aktiviftas promosi, mendukung hubungan
haik dengan pihak luar TVRI.
c) Mewakili TVRI.
d) Artinya dalam pertemuan lokal, nasional, maupun international dan
mempromosikan program TVRI.
e) Publikasi Program TVRI.
f) Artinya Aktivitas TVRI melalui berbagai media
g) Pengelolaan Aspek Kehumasan.
h) Artinya hal yang terjadi pada situasi krisis.
i) Pengelolaan Dokumentasi.
j) Artinya Publikasi dan tugas-tugas keprotokolan yang berhubungan dalam
TVRI
STRUKTUR KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS LPP TVRI
2. Sekretaris perusahaan
Sekretaris perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Sekretaris perusahaan
bertugas sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD ( Board Of
Director). Senior manajemen dan pemegang saham, penghubung antara
DEWAN PENGAWAS
DEWAN DIREKSI
SEKRETARIAT KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS
KOORD HUMAS & PROTOKOL
KOORD HUKUM
KOORD KELEMBAGAAN
manajemen dengan pihak ketiga didalam penanganan masalah-masalah non
teknis serta berperan sebagai penghubung bagi Direksi Utama dalam hal
terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain dibawahnya.
Fungsi sekrclaris Pcrusnhaan adalah :
g) Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, tim manajemen
atau badan lain dalam TVRI yang membutuhkan.
h) Penyediaan Informasi yang dibutuhkan oleh Direktur Utama.
i) Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pemegang saham.
j) Penyediaan saran pemecahan bagi Direktur Utama dalam menghadapi
masalah TVRI.
k) Persiapan Dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah
hukum
l) Membuat konsep pidato atau surat keputusan yang diperlukan oleh
Direktur Utama.
Sekretaris Perusahaan, terdiri atas :
Seksi Humas dan Hukum
Seksi Humas dan Hukum dipimpin oleh manajer, Manajer Humas
bertugas menjalin dan memelihara hubungan baik dan saling pengertian antara
TVRI dengan masyarakat internal maupun eksternal TVRI, tercakup
didalamnya pemirsa, pemasok, pemerintah atau investor dan karyawan,
melalui salinan hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka
menjalin dan meningkatkan citra TVRI serta mengkoordinasikan pengawasan
pelaksanaanya. Dan sebagai manajer hukum bertugas melaksanakan telaahan,
pertimbangan, bantuan hukum dan hubungan kelembagaan serta hal-hal lain
yang terkait dengan masalah hukum
Humas mempunyai fungsi sebagai berikut :
10. Pelaksanaan tugas-tugas kehumasan secara internal dan eksternal
11. Pengkoordinasian dengan seluruh satuan kerja kantor pusat dan daerah
serta pihak luar TVRI dalam pelaksanaan tugas-tugas kehumasan dan
keprotokolan
12. Perencanaan kegiatan-kegiatan kehumasan secara menyeluruh termasuk
upaya mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide dan aktivitas
promosi perusahaan
13. Penyertaan wakil TVRI dalam pertemuan tingkat lokal, nasional maupun
international dalam mempromosikan kegiatan TVRI
14. Penyebarluasan informasi kegiatan TVRI melalui berbagai media massa
15. Pengelolaan aspek kehumasan dalam media apabila terjadi situasi krisis
16. Pengelolaan dokumentasi dan publikasi perusahaan
17. Pelaksanaan kegiatan protokoler
18. Pembuatan laporan secara periodik pelaksanaan kegiatan satuan kerja
Humas
Sebagai seksi Hukum mempunyai fungsi sebagai berikut :
11. Pelaksanaan telaahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan tugas pokok TVRI
12. Pemberian pertimbangan dan saran-saran hukum kepada Satuan Kerja di
lingkungan TVRI.
13. Pemberian bantuan hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI
mengenai masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
TVRI.
14. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dengan Instansi/Lembaga dan Mitra
Kerja
15. Pelaksanaan pengurusan Hak Siar, Hak Cipta, Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI), Lisensi dan Royalti.
16. Pelaksanaan penyusunan/pembuatan Surat Perjanjian Kerjasama tentang
Tenaga Kerja, Pengadaan Barang/Jasa, Jasa Produksi, Penyiaran, Jasa Non
Siaran serta Jasa lainnya.
17. Pelaksanaan Evaluasi tentang penerapan dan pelaksanaan peraturan yang
berlaku dalam TVRI.
18. Pelaksanaan Dokumentasi dan inventarisasi peraturan perundang-
undangan yang menyangkut LRP TVRI serta kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Direksi.
19. Pelaksanaan pengumpulan dan penyimpanan serta pengadaan peraturan
perundang-undangan dan dokumen hukum lainnya.
20. Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi kepada semua Satuan Kerja
diTVRI
SARANA DAN PRASARANA HUMAS dan HUKUM LPP TVRI
Sarana Humas dan Hukum LPP TVRI
a) (Dua) Buah Komputer
b) 1 (Satu) Ruang Tamu
c) 1 (Satu) Ruang Rapat Humas
d) I (Satu) Ruang Manajer Humas
e) 1 (Satu) Ruang Staff Humas
f) 1 (Satu) Buah Televisi
g) 1 (Satu) Ruang Musholla
h) 1 (Satu) Kaniar Mandi
KOMPOSISI SDM HUKUM DAN HUMAS LPP TVRI
Pendidikan No Jabatan S3 S3 S1 D3 SMU
Jumlah
1 Manager Hukum dan Humas
2 Staff Humas
KEGIATAN DIVISI HUMAS
Menyusun dan membuat Kliping Media
Merupakan sebuah kegiatan mengumpulkan berita-berita dari media massa
mengenoi TVRI mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan TVRI seperti
Acara Dialog interaktif, serta Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
dunia pertelevisian dari mulai ikian yang ditayangkan di stasiun televisi dan
berita-berita yang menvangkut 'P^RI pada khususnya. Berita-berita tersebut
diperoleh dari media massa sebagai sumber, kegiatan ini sendiri bertujuan agar PR
tetap mengakses informasi dan mengetahui perkembangannya,
Protokoler
Merupakan suatu tugas kegiatan yang bertujuan untuk melayani pihak-
pihak yang berkepentingan dengan TVRI. Kegiatannya meliputi pengaturan
menerima mahasiswa atau lembaga yang menyerahkan proposal dan memandu
kunjungan- kunjungan yang dilakukan baik dari SD, SLTP, SMU/SMK maupun
perguruan tinggi baik yang berada di Jakarta maupun yang berada diluar Jakarta.
Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan publikasi melalui pengiriman
press release, agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Tugas
Humas yang lainnya adalah membuat dan mengirimkan press release,
mengirimkan agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Dalam
merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan tugas kehumasan terlebih
dahulu dikonsultasikan dengan sekretaris perusahaan dan mengadakan koordinasi
dengan pimpinan satuan kerja.
Konfrensi Pers
Merupakan sebuah pertemuan antara wartawan, pihak TVRI, Humas TVRI dan
pihak-pihak lain yang terkait. Konfrensi pers yang diselenggarakan berkaitan
dengan program acara unggulan yang perlu dipublikasikan dan kegiatan- kegiatan
non siaran yang perlu dipublikasikan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN HARIAN
4.1 Kegiatan Selama KKM
Penulis melaksanakan KKM di LPP TVRI dari tanggal 4 Fenruari
hingga 6 Maret 2008. Pada dasarnya penulis melibatkan dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh bidang Humas kantor Pusat LPP TVRI.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis adalah kegiatan rutinitas disamping
ada kegiatan yang tidak bisa diikuti oleh penulis yaitu rapat internal bulanan
setiap satu bulan sekali.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama praktek
kerja lapangan di LPP TVRI adalah sebagai berikut :
1. Menyusun dan Membuat Kliping Media
Setiap hari penulis melakukan aktivitas menyusun dan membuat
kliping guna mengumpulkan berita-berita dari media massa mengenai
TVRI dan yang mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan TVRI
seperti berita-berita dari stasiun televisi lain, program-program acara TVRI
seperti dialog interaktif. Acara Variety Show sebagai bahanperbandingan
serta kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia pertelevisian
dari mulai iklann yang ditayangkan distasiun televisi. Berita-berita tersebut
diperoleh.
2. Menghandle telepon yang masuk yang ditujukan kepada Bagian Humas
Hampir tidak pernah, suara telepon berdering yang ada di kantor
Humas LPP TVRI. Setiap hari penulis secara bergantian dengan teman
magang atau staf humas yang lain menerima telepon yang masuk. Pada
umumnya, telepon yang masuk adalah yang berhubungan dengan publik
(masyarakat). Seperti misalnya menanyakan suatu acara di TVRI atau
menanyakan tentang pendaftaran praktek kerja lapangan (magang) seperti
yang penulis laksanakan saat ini.
3. Mambuat pengumuman-pengumuman internal perusahaan
Selama sebulan pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis pernah
membantu membuat pengumuman-pengumuman internal perusahaan.
Seperti contohnya membuat pengumuman jadwal kerja pada tanggal 7
dan 8 Februari 2008, sehubungan dengan hari libur di tanggal 7 dan hari
kerja di tanggal 8. Hal ini disebabkan karena dihapuskannya program
pelipatgandaan hari libur nasional yang kebetulan berselang seling (UU
No. 2 tahun 2002)
4. Membantu Dokumentasi Kunjungan Calon Duta Besar ke LPP TVRI
Penulis mendapat kesempatan yang tidak didapat oleh teman yang
lain. Penulis dipercaya oleh manager kelembagaan Hukum dan Humas
LPP TVRI, untuk mengabadikan moment kunjungan Calon-Calon Dura
Besar Indonesia untuk negara tetangga. Alat yang digunakan oleh penulis
adalah kamera foto digital. Foto dokumentasi yang telah penulis ambil,
kemudian langsung diperlihatkan dan di seleksi oleh Direktur Utama.
Foto yang sudah diseleksi kemudian digunakan sebagai aset perusahaan.
Beberapa nama calon Duta Besar Indonesia yang sempat penulis ambil
gambarnya adalah mantan Kapolri Da’i Bachtiar (Calon Dubes Malaysia),
mantan Menteri Hukum dan Ham Hamid Awaludin (Calon Dubes Rusia)
dan mantan Jaksa Agung Andi M. Ghalib dan Abdurahman Saleh (calon
Dubes India dan Denmark). Kurang lebih ada 12 orang calon Dubes yang
berkunjung
5. Membantu Dokumentasi Kunjungan Kerjasama VOA (Voice of America)
dengan LPP TVRI
Setelah mendapat kesempatan membantu dokumentasi kunjungan
calon Duta Besar ke LPP TVRI, untuk kedua kalinya penulis mendapat
kesempatan membantu dokumentasi kunjungan kerjasama VOA dengan
LPP TVRI. Sama halnya dengan yang pertama, kali ini penulis juga
dipercaya oleh manager kelembagaan Hukum dan Humas. Kunjungan
kerjasama VOA (Voice of America) ke LPP TVRI adalah bertujuan
dengan pertelevisian. Khususnya mengenai bidang news dan
entertainment, seperti yang sudah diterapkan bersama salah satu TV
swasta di Indonesia (Metro TV). Kurang lebih ada 8 orang staff VOA,
baik VOA Indonesia maupun VOA America, yang berkunjung !
6. Membuat Press Release Seputar Acara Baru yang hadir di TVRI
Penulis mendapat kesempatan membuat Press Release untuk
mempromosikan acara-acara baru yang hadir di layar televisi TVRI.
Kerana, membuat Press Release adalah salah satu tugas dari bagian
kehumasan sebagai jembatan komunikasi.
7. Berbincang-bincang dengan Staff Humas tentang pengalaman seputar
TVRI dan perkembangannya. Biasanya penulis sering menanyakan,
kenapa LPP TVRI sampai saat ini masih belum bisa maju dan
berkembang lagi. Dan kebanyakan dari Staff Humas menjawab jawaban
yang klise menurut penulis.
8. Mendampingi kunjungan siswa-siswi Baiturahman Bekasi
Penulis mendapat kesempatan juga mendampingi siswa-siswi SD
Baiturahman Bekasi yang melakukan kunjungan di LPP TVRI. Dalam
mendampingi siswa-siswi SD Baiturahman Bekasi, penulis didampingi
oleh 2 orang staff Humas dan 2 orang teman praktek penulis. Kunjungan
tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak SD
Baiturahman Bekasi, dunia pertelevisian (Broadcasting). Sifat dari
kunjungan tersebut adalah berupa study tour, yang dimana anak-anak SD
Baiturahman Bekasi dapat mengajukan pertanyaan selama berjalan-jalan
mengunjungi lokasi kunjungan di LPP TVRI. Jadi disini penulis dituntut
berperan aktif untuk menjawab pertanyaan anak-anak tersebut.
4.2 Relevansi Kuliah Kerja Media
Hubungan Masyarakat (Humas) dilihat dari Komunikasi dalam usaha
menumbuhkan suasana yang baik dan harmonis, menciptakan adanya saling
pengertian antara Public Internal dan Public Eksternal untuk mencapai tujuan
yang diinginkan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan Humas
sebagai salah satu studi spesialisasi dari ilmu komunikasi yang pada
prinsipnya harus melakukan sesuatu untuk kepentingan public, sehingga
perusahaan selalu mendapat kepercayaan dukungan dari public.
Kegiatan Humas yang dilakukan oleh penulis pada Kuliah Kerja
Media di LPP TVRI sama atau tidak jauh berbeda atau sesuai dengan teori
yang penulis dapatkan dibangku perkuliahan, dimana Humas ini ruang
lingkupnya Kegiatan Humas yang dilakukan oleh penulis pada Kuliah Kerja
Media di LPP TVRI sama atau tidak jauh berbeda atau sesuai dengan teori
yang penulis dapatkan dibangku perkuliahan, dimana Humas ini ruang
lingkupnya sangat luas dan mempunyai peranan yang sangat penting untuk
kemajuan perusahaan.
4.3. Efektifitas Kinerja Humas LPP TVRI
Peran Humas / Public Relation adalah sangatlah penting bagi suatu
perusahaan. Humas / Public Relation adalah ujung tombak suatu perusahaan
sebagai sebuah jembatan sosial, penghubung antara perusahaan dengan
masyarakat atau customernya seperti ungkapan Edward L. Bernays, dalam
bukunya Public Relation mengatakan Public Relation has three meaning.
Seperti ungkapan Edward L. Bernays, dalam bukunya Public
Relations mengatakan :
”Piblic Relations has three meaning ; (1) information given the public
: (2) Persuasion directed to the public to modify attitudes and actions of an
institution : (3) Usaha untuk menginteraksikan sikap dan perbuatan suatu
badan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya”
Humas di LPP TVRI adalah merupakan ada didalam kesekretariatan
kelembagaan, yaitu kelembagaan hukum dan Humas LPP TVRI dibawah
naungan Direktorat Umum. Kesekretariatan Hukum dan Humas mempunyai
fungsi melakukan penelahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan dan
pengkajian hukum dan pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Sedangkan
tugas dari kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI adalah melakukan
penyiapan bahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan / pengkajian dan
pemberian pertimbangan hukum, serta pelaksanaan pelayanan kehumasan dan
keprotokolan.
Untuk urusan / permasalahan keluar ( eksternal ), Humas LPP TVRI
juga sangat mempunyai peranan penting. Dikarenakan LPP TVRI juga sangat
mempunyai peranan penting. Dikarenakan LPP TVRI adalah perusahaan
yang bergerak dibidang broadcasting. Ditambah lagi dengan kondisi
perusahaan yang sedang mengalami kemunduran, peranan Humas sangat
dituntut untuk bisa lebih aktif dalam mengembangkan kembali perusahaan.
Peran Humas juga dilaksanakan untuk mengunjungi undangan-undangan dari
rekan kerja perusahaan sampai mengadakan konferensi pers serta membuat
Press Release guna dikirimkan kepada media cetak lain.
Dengan begitu besar dan banyaknya tugas-tugas dan fungsi Humas
LPP TVRI, namun penulis merasakan bahwa peranan kinerja Humas LPP
TVRI belum efektif 100 persen / belum benar-benar efektif. Setelah selama 1
bulan penulis melakukan Praktek Kuliah Kerja Media (KKM) di LPP TVRI,
penulis merasakan bahwa Kinerja Divisi Humas LPP TVRI masih belum
kompak (maksimal). Sebagai orang baru yang ikut serta membantu dalam
pelaksanaan tugasnya, penulis sering merasa kebingungan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Pasalnya, diantara staff
Humas sendiri banyak yang kurang sependapat dalam pekerjaan. Jadi jika
penulis meminta wawasan tentang tugas-tugas yang diberikan kepada
Penulis, penulis menerima banyak pendapat yang berbeda. Sehingga tidak
memaksimalkan kerja dari penulis. Selain itu antara Staff Humas LPP TVRI
satu dengan yang lain kurang menjalin komunikasi kerja dengan baik.
Sehingga menyebabkan seringnya kerancuan dalam suatu hal.
Melihat kurangnya efektifitas kinerja Humas LPP TVRI tersebut,
sangat tidak konsern seklai dengan fungsi dan tugas yang sudah tercantum
sebagai badan hukum dalam peraturan LPP TVRI, yang dimana Humas LPP
TVRI adalah berbentuk kesekretariatan kelembagaan. Dan kurangnya
efektifitas kinerja Humas LPP TVRI juga sangat berbeda dengan definisi-
definisi tentang kehumasan pada umumnya, yang dimana bahwa seorang
humas atau yang berkecimpung di bidang kehumasan harus mengutamakan
komunikasi baik eksternal maupun internal.
Divisi Hukum dan Humas LPP TVRI diharapkan untuk lebih bisa
memupuk kekompakan dan kerjasama untuk lebih mengoptimalkan kinerja
sehingga sehingga dapat lebih siap untuk membangun kembali kesuksesan
LPP TVRI sebagai televisi pemerintah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengikuti praktek kerja lapangan di bagian Humas
TVRI dan dari hasil laporan praktek kerja lapangan selama satu bulan penuh,
dapatlah penulis simpulkan hasil laporan penulisan praktek kerja lapangan ini
sebagai berikut:
1. Hasil dari laporan praktek kerja di lapangan khususnya pada bagian
Humas, dapat diketahui dengan jelas yaitu ternyata tingkat disiplin kerja
karyawan masih kurang baik. Karyawan terlalu santai dalam menghadapi
pekerjaannya sehingga sering kali pekerjaan kurang dapat terselesaikan
dalam satu hari.
2. Hasil dari pengamatan penulis yang mengikuti praktek kerja lapangan di
bagian Humas, ternyata untuk sarana dan prasarana kehumasan masih
kurang memadai seperti perangkat telepon untuk fax yang kurang,
komputer yang terbatas jumlahnya, dan lain sebagainya. Sehingga
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan rnenjadi kurang efektif dan
efisien.
3. Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian Humas,
karyawan ternyata kurang mcnjalankan koordinasi pekerjaannya dengan
baik sehingga karyawan kurang dapat. Hal ini disebabkan kurang
harmonisnya komunikasi antar karyawan. Terbukti di saat pimpinan
memberikan instruksi kerja kepada salah satu karyawannya kurang dapat
menyelesaikan dengan baik.
5.2 Saran
Dari hasil penulisan laporan praktek kerja lapangan, dapat penulis
ketahui dengan jelas kekurangan yang masih terjadi di bagian Humas TVRI
dalam menunjang keberhasilan pekerjaan yang lebih baik lagi. Oleh karena
itu, penulis menyarankan sebagai berikut :
4. Sebaiknya pimpinan lebih tegas lagi dalam menerapkan gaya
komunikasinya kepada karyawan untuk memacu motivasi kerja karyawan
yang lebih tinggi lagi. Karena selama penulis menjalankan praktek kerja
lapangan di bagian Humas, masih terdapat karyawan kurang disiplin
dalam masuk kerja sehingga pekerjaannya terkadang tidak dapat
terselesaikan dalam satu hari ini. Bila pimpinan tegas dalam menerapkan
gaya kepemimpinannya dalam memberikan peringatan kepada
bawahannya, maka tidak tertutup kemungkinan karyawan menjadi disiplin
dalam bekerja dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap
wewenang pekerjaannya. Untuk dapat disiplin, pimpinan perlu juga
menyediakan timer sebagai absensi karyawan masuk.
5. Sebaiknya pimpinan juga memperhatikan kembali sarana dan prasarana
kehumasan seperti komputer, alat fax, internet, dan lain sebagainya, hal ini
penting sekali untuk memperlancar keefektifan dan keefisienan tugas dari
pekerjaan humas itu sendiri.
6. Sebaiknya bagian humas perlu mengadakan family gathering kepada
seluruh karyawan untuk dapat meningkatkan jalinan komunikasi antar
karyawan yang lebih baik lagi dan membangkitkan motivasi kerja
karyawan juga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Televisi Republik Indonesia, 2007
Kasali Rhenald, 1992 – 1995. Arti Tentang Public Relation. PT. Gramedia. Jakarta
LPP TVRI
McQuail Denis, www.aber.ac.uk/media/document/short/html
Nugroho Garin, 1995. Pertelevisian Indonesia, General Entertainment