Post on 06-Jul-2015
description
KELOMPOK II
1. RUSDIMAN
2. FITRI
3. BELA ARDILA
DOSEN PEMBIMBING KHAMIM S.HI, S.H, M.H
Latar Belakang MasalahDalam kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan
suatu sistem pemerintahan yang solid. SistemPemerintahan yang mutlak diperlukan agar rodapemerintahan terus berputar. Suatu sistem pemerintahanyang diterapkan disebuah Negara memiliki sistem dantujuan untuk menjaga kestabilan di dalam maupun luarNegara tersebut.
Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjagakestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaummayoritas maupun minoritas, menjaga fondasipemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yangkontiniu.
Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Masa Penjajahan Kolonial Belanda
Belanda mendarat di Indonesia tepatnya di Banten padatahun 1596 dengan tujuan untuk mendapatkan rempah-rempah, dan Pada tahun 1602 mendirikan Belandamendirikan VOC.
Tujuan dibentuknya VOC adalah untuk menghindaripersaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belandadan mengambil keuntungan maksimal serta memperkuatposisi Belanda dalam menghadapi persaingan,.
Hak-hak istimewa VOC
Memonopoli perdagangan
Mencetak dan mengedarkan uang
Mengangkat dan memperhentikan pegawai
Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
Mendirikan benteng
Menyatakan perang dan damai
Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasasetempat.
Kebijakan pemerintah Belanda dalam melaksanakanmonopoli pedagangan
Verplichte Laverantie
Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telahditetapkan oleh VOC,dan melarang rakyat menjual hasilbuminya selain kepada VOC.
Contingenten
Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupahasil bumi.
Ekstirpasi
Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah- rempah.
Pelayaran Hongi
Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang)untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC danmenindak pelanggarnya.
Pada tahun 1922, Pemerintah Kolonial Belandamengadakan pambaharuan, yaitu :
Memberikan kewenangan lebih besar kapada pejabat-pejabat Balanda yang ditugaskan di wilayah HindiaBalanda.
Memberikan kawenangan yang lebih besar kepadapejabat-pejabat pribumi.
Melibatkan unsur-unsur progresif yang ada di daerahuntuk ikut Berpartisipasi dalam menjalankanpemerintahan di daerah
Masa Penjajahan Jepang
Pada tahun 1942, Pemerintah kolonial Belanda digantikanoleh pendudukan Jepang, yang memerintah sampai dengantahun 1945. Sistem Pemerintahan dibawah tentarapendudukan Jepang diatur secara militer
Sistem Pemerintahan Militer
Terdapat 3 pemerintahan militer
1. Pemerintahan Militer Angkatan Darat (Tentara Ke-25) untuk Sumatera, dengan pusatnya di Bukittinggi.
2. Pemerintahan Militer Angkatan Darat (Tentara Ke-16) untuk Jawa dan Madura, dengan pusatnya di Jakarta.
3. Pemerintahan Militer Angkatan Laut (Armada Selatan Ke-2) untuk Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku, denganpusatnya di Makassar.
Pengikutsertaan bangsa Indonesia dalam PemerintahanJepang.
Pengangkatan tujuh penasihat (sanyō) bangsa Indonesiadilakukan Jepang pada pertengahan bulan September 1943,yaitu sebagai berikut :
Ir. Soekarno untuk Departemen Urusan Umum (Somubu).
Mr. Suwandi dan dr. Abdul Rasyid untuk Biro Pendidikandan Kebudayaan dan Departemen Dalam Negeri (Naimubu-bunkyōku).
Prof. Dr. Mr. Supomo untuk Departemen Kehakiman(Shihōbu).
Mochtar bin Prabu Mangkunegoro untuk Departemen LaluLintas (Kotsubu).
Mr. Muh Yamin untuk Departemen Propaganda (Sendenbu).
Prawoto Sumodilogo untuk Departemen Perekonomian(Sangyobu).
Badan-Badan yang dibentuk dalam pemerintahanpendudukan Jepang
Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In).
Badan ini bertugas mengajukan usulan kepada pemerintahserta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai masalah-masalah politik dan memberi saran tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer Jepang di Indonesia.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanIndonesia (BPUPKI)
Adalah sebuah badan yang bertugas untuk mempelajari danmenyelidiki hal-hal penting dan perlu bagi pembentukan Negara Indonesia.
Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Badan ini bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sistem Pemerintahan Indonesia Setelah Kemerdekaan
Priode Orde Lama
Masa Pemerintahan Indonesia Orde Lama berlansungsekitar 23 tahun yaitu dari tahu 1945 – 1968 dibawahkepemimpinan sang proklamator Presiden Soekarno.Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia mengalamibanyak perubahan dalam Sistem Pemerintahandiantaranya :
UUD 1945
Kontitusi RIS 1949
UUDS 1950, hingga
Berlakunya kembali UUD 1945
UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 17 Agustus 1949)
Dalam UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa“Negara indonesia adalah kesatuan yang berbentukRepublik”.
Di Indonesia, pembagian kekuasaan diatur dalam UUD1945, yang meetapkan hal-hal berikut :
1. Kekuasaan Eksekutif dijalankan oleh Presiden dibantuseorang Wakil Presiden dan para Mentri.
2. Kekusaan Legislatif dijalankan oleh Presiden bersama-sama dengan DPR.
3. Kekusaan Yudikatif dijalankan ol eh Mahkamah Agung(MA).
Pada tanggal 2 September 1945 dibentuk kabinet yangpertama kali dengan sistem pemerintahan berdsarkan UUD1945,yaitu Sistem Kabinet Presidensial
Dalam sistem pemerintahan Indonesia terdapat lima lembaga yang mengelola negara, yaitu sebagai berikut :
Legislatif, dilakukan oleh DPR.
Eksekutif, dilakukan oleh Presiden.
Konsultatif, dilakukan oleh MK (Mahkamah Konstitusi).
Eksaminatif, dilakukan oleh BPK, termasuk di dalamnyafungsi inspektif dan auditatif.
Yudikatif, dilakukan oleh Mahkamah Agung.
Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 – 17 Agustus1950)
Bentuk pemerintahan RIS adalah Republik, menurutPasal 1 ayat 2. Dalam konstitusi RIS kekuasaan kedaulatanRIS dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPRdan senat. Negara RIS terdiri dari daerah negara dan satuankenegaraan yang tegak sendiri, yaitu :
Daerah Negara adalah negara bagian, yaitu NegaraRepublik Indonesia, Negara Indonesia Timur, NegaraPasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, NegaraSumatera Selatan, dan Negara Sumatera Timur.
Satuan Kenegaraan yang tegak sendiri, yaitu Jawa Tengah,Bangka, Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayak Besar,Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara, dan KalimantanTimur.
Didalam bentuk pemerintahan RIS terdapat 6 alat-alatperlengkapan federal (Lembaga Negara) yaitu :
1. Presiden
2. Menteri-menteri
3. Senat
4. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
5. Mahkamah Agung Indonesia, dan
6. Dewan Pengawas Keuangan
Di antara badan-badan tersebut, terdapat hubungankerja sama antara lain:
Kekuasaan pembentukan undang-undang dijalankanoleh pemerintah, DPR, dan senat.
Kekuasaan pelaksanaan undang-undang ataupemerintahan negara oleh pemerintah.
Kekuasaan mengadili pelanggaran undang-undang, yaitu Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, danMahkamah Agung
UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Diawali dari tanggal 15 Agustus 1950, Undang-UndangDasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia disetujui oleh DPR dan Senat RIS. Pada tanggal yang sama pula, DPR dan Senat RIS mengadakan rapat di mana dibacakan piagam pernyataan terbentuknya NKRI yang bertujuan:
1. Pembubaran secara resmi negara RIS yang berbentukfederasi
2. Pembentukan NKRI yang meliputi seluruh daerahIndonesia dengan UUDS yang mulai berlaku padatanggal 17 Agustus 1950.
Sistem pemerintahan yang dijalankan adalah SistemParlementer dengan bentuk negara kembali ke Kesatuan. Kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri yang bertanggungjawab kepada Parlemen.Dasar hukumnya antara lain adalah:
Pasal 45 : Presiden ialah kepala negara.
Pasal 83 Ayat 1 : Presiden dan Wakil Presiden tidak dapatdiganggu gugat pemerintah, baik bersama-sama untukseluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannyasendiri-sendiri.
Pasal 84 : Presiden berhak membubarkan DewanPerwakilan Rakyat.
Berlakunya Kembali UUD 1945
Pada tanggal 22 April, presiden Soekarno menyampaikanamanat untuk kembali pada UUD 1945. Pada tanggal 5 Juli1959 Presiden Soekarno mengeluarkan dekri yang isinya :
1. Membubarkan Konstituante
2. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidakberlakunya UUDS 1950
3. Membentuk MPRS dan DPRS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Sejalan berlakunya UUD 1945, presiden Soekarnomenggariskan dasar kepemimpinanya yang disebutDemokrasi Terpimpin.
Priode Orde Baru
Orde Baru merupakan penyebutan di bawahkekuasaan Presiden Soeharto untuk memisahkan masakekusaaan pada pridoe Soekarno.
Pada masa ini bentuk Negara, bentuk Pemerintahan,sistem pertahanannya adalah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945, bentuk pemerintahan adalahRepublik, dan sistem pemrintahannya adalah SistemKabinet Presidensial.
Upaya-Upaya yang dilakukan pada Orde Baru :
Konsep dwi fungsi ABRI.
“Menggolkarkan” pemerintahan hingga ke akar-akarnya.
Kekuasaan di tangan eksekutif.
Sistem pengangkatan kabinet melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
Konsep massa mengambang (floating mass).
Pengendalian pers nasional.
Era Reformasi
Pada era ini mulai mencuat kebebasan bicara dankebebasan pers serta banyak partai politik yang muncul. Diera reformasi dibentuklah lembaga baru dala sistempemerintahan Indonesia, yaitu Dewan Perwakilan Daerah(DPD).
Pada era reformasi ini, terdapat perubahan sistemketatanegaraan dan supremasi MPR kepada sitemkedaulatan rakyat yang diatur dalam UUD 1945. Dalampasal 3 UUD 1945 setelah amandemen, dijelaskan MPRmempunyai wewenang sebagi berikut :
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presidendalam masa jabatan negara menurut UUD.
Dengan adanya kesepakatan bersama untukmempertahankan sistem pemerintahan presidensial, makapresiden dan wakil presiden harus mempunyai lgeitimasiyang kuat dengan jalan presiden dan wakil presiden dipilihsecara lansung oleh rakyat. Dalam sistem presidensial initerdapat ciri-ciri, antaralain :
Adanya masa jabatan presiden yang bersifat pasti.
Presiden disamping sebagai kepala negara, sekaligussebagai kepala pemerintahan.
Adanya mekanisme saling mengawasi dan salingmengimbangi.
Adanya mekanisme impecthment.
Pada Era Reformasi ini dipimpin Oleh beberapa Presidendiantaranya :
No. Priode BentukNegara
SistemPemerintahan
1. B.J Habibie Demokrasi Semi Presidensial
2. AbdurahmanWahid (Gus Dur)
Pancasila Presidensial
3. Megawati SoekrnoPutri
Pancasila Presidensial
4. Susilo BambangYudhoyono (SBY)
Demokrasi Presidensial