Post on 26-Oct-2015
description
ELLA RIZKA FITRIANAERINDA NILA AYU
ERVINA DWI KARTIKATAHTA ALVINA HENDRATYA
DENI ARES SNOVA HERMANSAH
HENGKY KURNIAWANRIO BURHANUDIN
MOHAMMAD NUR KHOLIS
Keperawatan Sebagai Suatu Profesi
APA ITU PROFESI…????.Beberapa pengertian profesi1. Winsley (1964)Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan
ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962)Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan
yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui
segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2.Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
4.Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi
adalah sbb:
1.Berorientasi pada pelayanan masyarakat2.Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan3.Adanya otonomi4.Memiliki kode etik5. Adanya organisasi profesi.
Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???
1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG
PENDIDIKAN TINGGI.3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
MELALUI PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI.4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.6. OTONOMI7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK
INTI PROFESI
Pelayanan pada manusia
Profesi Keperawatan
Manusia sebagai klien
Terdapat tanggung jawab moral, etik, dan hak asasi
manusia
MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN YANG BERMUTU
DAN AMAN
Dikawal dengan
Perundang-undangan yang
mengatur praktik
keperawatan
Standar profesi dan
praktik
Kode etik
Manusia sebagai klien
Profesi keperawatan
Melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan ilmu
keperawatanTerdapat tanggung jawab moral, etik, dan hak asasi manusia sebagai pemberi
pelayanan
Dibuat standar untuk dapat dipublikasikan
dalam praktik
Credentialing Pengawalan kualitas pelayanan
Sertifikasi
Registrasi
Lisensi
Ijazah dan
sertifikat
STR
Bekerja
perundang- undangan
yang mengatur
praktik keperawata
n
Kode etik profesi
Standar profesi
dan praktik
keperawatan
DIMENSI DISIPLIN ILMU10
Merupakan bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu serta dapat dilakukan pengembangan dan diuji
Ilmu: kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan ilmu dan pengetahuan-pengetahuan lainnya.
PENERAPAN DIMENSI DISIPLIN ILMUDigunakan sebagai dasar dalam membuat
keputusan dan melakukan tindakan keperawatan, sehingga dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan
Menetapkan standar dan SOP khususnya untuk tindakan atau prosedur yang sulit dan kompleks ( berpotensi salah)
Dilakukan pengujian dan validasi serta pengembangan melalui penelitian
Melaksanakan Evidsence based practice
DIMENSI ETIK
Etik adalah cabang filsafat yang membahas nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam kehidupan
Berkaitan dengan pertimbangan pembuatan keputusan yang bermakna ”baik” untuk orang lain.
Merupakan tuntunan anggota profesi untuk melakukan amalan baik atau bertindak dengan tepat sesuai norma (nilai baik) yang ditetapkan
PENERAPAN DIMENSI ETIKMenerapkan prinsip etik dalam berinteraksi
dan memberikan asuhan keperawatanMelaksanakan kode etik profesiDitetapkan Kode Etik Profesi
DIMENSI HUKUM14
Himpunan ketentuan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan harus ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut dapat diberi sangsi yang sesuai dengan atauran yang berlaku.
PENERAPAN DIMENSI HUKUMPeraturan perundang undangan dijadikan
dasar dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan
Peraturan perundangan menjadi landasan pelaksanaaan berbagai kewajiban dan hak perawat
17
KEKELIRUAN DIMENSI ETIKA
Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik (sebagai aturan internal profesi) dan mengabaikan prinsip etik dalam pemberian asuhan keperawatan
TidakKekeliruan yang bukan merupakan kesalahan
atau tidak benar, tetapi kurang tepat atau kbururang baik.
Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis Etik Profesi
Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai anggota organisasi profesi
17
18
DIMENSI DISIPLIN ILMU Pelanggaran yang dilakukan terhadap
standar profesi yang ditetapkan Merupakan kesalahan bahkan dapat
merupakan malpraktek. Penilaian dilakukan oleh Majelis Disiplin
bahkan perangkat hukum pidanaSangsi yang dikenakan berupa kewenangan
bekerja sampai pemberhentian sebagai profesi
18
19
DIMENSI HUKUM Pelanggaran dilakukan dalam melakukan
kegiatan profesi yang berakibat fatalPenyidangan dilakukan oleh perangkat hukumSangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum
disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam hukum pidana
Menimbulkan dilema bagi profesi yang dianggap suatu ketidak adilan. Profesi mengusulkan agar sangsi dipertimbangkan atas berat dan ringan pelanggaran dan sangsi yang dikenakan hanya sebatas pencabutan kewenangan saja)
19
20
PERBEDAANETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs
HUKUM
20
ETIKA DISIPLIN HUKUM
• Masalah moral - Baik, Buruk
• Dilema Norma Internal (etika profesi)
• Kehormatan Profesi - Kualitas Moral
• MKEK - Organisasi profesi
• Lingkup – sasaran - Diri sendiri
• Standar profesi/ perilaku pelayanan• Pelanggaran Standar Profesi (benar-salah)• Kualitas profesi (pelayanan-perilaku)• Konsil – Joint Commission - Anggota profesi - Masyarakat - Pemerintah • Lingkup – sasaran: - Pasien/klien - underskilled - Communication - Problems - Sexual - harrashment
• Norma hukum• Pelanggaran norma hukum (benar – salah)• Kedamaian (mencegah-mengatasi konflik) - Perdata – Pidana• Pengadilan - Hakim - Penggugat/Jaksa - Tergugat/terdakwa• Lingkup – sasaran: - Dokter - Rumah sakit - Kelalaian
212. Prinsip-Prinsip Etik
a. Otonomi (Autonomy)b. Berbuat baik (Beneficience)c. Keadilan (Justice)d. Tidak merugikan (Nonmaleficence)e. Kejujuran (Veracity)f. Menepati janji (Fidelity)g. Kerahasiaan (Confidentiality)h. Akuntabilitas (Accountability)
22
BENEFICIENCEMemberikan yang terbaik dan paling
dimungkinkan
NON MALEFICIENCEMenghindari melakukan yang kurang atau
tidak baik dan tidak disukai klien
KODE ETIK23
Merupakan pernyataan tentang prinsip perilaku profesional yang disepakati oleh suatu profesi
ELEMEN KODE ETIK PERAWAT
24
Perilaku perawat dalam kaitannya dengan:
ManusiaPraktekMasyarakatTeman sejawatprofesi
25Kode Etik Keperawatan Indonesia mengatur tanggung jawab perawat dalam tatanan perilaku :
Perawat dan klien Perawat dan praktik Perawat dan masyarakat Perawat dan teman sejawat Perawat dan profesi
KESIMPULAN
DENGAN MELIHAT DEFINISI,CIRI PROFESI YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS DAPAT KITA ANALISIS BAHWA KEPERAWATAN DI INDONESIA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU PROFESI.