DIAGNOSA NANDA TERBARU

Post on 26-Oct-2015

64 views 1 download

Transcript of DIAGNOSA NANDA TERBARU

DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA 2009-2011

A. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT1. Intoleransi aktivitas2. Risiko intoleransi aktivitas3. Rencana aktivitas inefektif4. Risiko disuse sindrom5. Defisit aktivitas diversional (bermacam macam)6. Fatigue (kelemahan)7. Insomnia8. Gaya hidup menetap9. Kerusakan mobilitas fisik10. Kerusakan mobilitas tempat tidur11. Kerusakan mobilitas kursi roda12. Kerusakan kemampuan berpindah13. Kerusakan berjalan14. Kesiapan peningkatan tidur15. Kehilangan tidur (sleep deprivation)16. Gangguan pola tidur

SIRKULASI1. Disrefeksia autonomi2. Risiko disrefleksia autonomi3. Risiko perdarahan4. Penurunan kardiakoutput5. Penurunan adaptif kapasitas intrakranial6. Perfusi jaringan perifer inefektif7. Risiko perfusi jaringan cerebral inefektif8. Risiko perfusi gastrointestinal inefektif9. Risiko perfusi renal inefektif10. Risiko syok

B. INTEGRITAS EGO1. Cemas (ditulis tingkatan spesifiknya)2. Cemas terhadap kematian3. Gangguan gambaran diri4. Konflik pengambilan keputusan (spesifik)5. Koping defensif6. Kopin inefektif7. Peningkatan kesiapan koping8. Peningkatan kesiapan pengambilan keputusan9. Inefektif denial (pengingkaran)10. Risiko kompromi martabat manusia (Risk dignity compromised human)11. Distres moral12. Gangguan identitas personal13. Sindrom post trauma14. Risiko sindrom post trauma15. Peningkatan kesiapan kekuatan16. Risiko putus asa17. Sindrom trauma perkosaan18. Peningkatan kesiapan menjalin hubungan19. Gangguan lapang energi20. Takut (Fear)21. Berduka (Grieving)22. Komplikasi berduka

23. Risiko komplikasi berduka24. Peningkatan kesiapan berharap25. Kesiapan peningkatan religiolitas26. Risiko kerusakan religiolitas27. Relokasi sindrom stress28. Risiko relokasi sindrom stress29. Kerusakan ketahanan individu30. Risiko kerusakan kompromi ketahanan individu31. Peningkatan kesiapan konsep diri32. Harga diri rendah kronik33. Harga diri rendah situasional34. Risiko harga diri rendah kronik35. Kesedihan kronik36. Spiritual distress37. Risiko spiritual distress38. Kesiapan kesejahteraan stress

C. ELIMINASI1. Kostipasi2. Penerimaan konstipasi3. Risiko konstipasi4. Diare5. Disfungsional motilitas gastrointestinal6. Risiko disfungsional motilitas gastrointestinal7. Gangguan eliminasi urin8. Peningkatan kesiapan eliminasi urin9. Inkontinensia urin fungsional10. Inkontinensia urin reflek11. Risiko inkontinensia urin urge12. Inkontinensia urin stress13. Retensi urin (akut/kronis)

NUTRISI DAN CAIRAN1. Breastfeeding (menyusui) efektif2. Breastfeeding inefektif3. Breastfeeding interrupted (terputus-putus)4. Kerusakan gigi (dentition)5. Risiko ketidakseimbangan elektrolit6. Gagal tumbuh dewasa7. Inefektif pemberian makan infant8. Peningkatan kesiapan keseimbangan cairan9. Defisit hipo/hipertonik volume cairan10. Defisit volume cairan isotonik11. Kelebihan volume cairan12. Risiko defisit volume volume cairan13. Risiko ketidakseimbangan volume cairan14. Risiko ketidakstabilan gula darah15. Risiko gangguan fungsi hati16. Nausea (mual)17. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh18. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh19. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh20. Peningkatan kesiapan nutrisi21. Kerusakan membrane mukosa oral22. Kerusakan menelan

Nama : NUNUN TILAWATI S.FNo. Absen : 62Kelas : II A KEPERAWATAN

HIGIENE (KEBERSIHAN)1. Peningkatan kesiapan perawatan diri2. Defisit perawatan diri: mandi/kebersihan diri3. Defisit perawatan diri: makan4. Defisit perawatan diri: berpakaian5. Defistit perawatan diri: toileting6. Neglect self (mengabaikan diri)Atau Sindrom defisit perawatan dir: mandi, makan, toileting, dan perawatan.

NEUROSENSORI1. Confusion (bingung) akut2. Risiko confusion akut3. Confusion kronik4. Disorganisasi perilaku infant5. Risiko disorganisasi perilaku infant6. Kerusakan memori7. Unilateral neglect8. Risiko disfungsionalneurovaskular perifer9. Gangguan persepsi sensori (spesifik: visual, auditori, kinestetik, gustatory, taktil, olfaktori)10. Overload stress

NYERI/KETIDAKNYAMANAN1. Gangguan kenyamanan2. Peningkatan kesiapan kenyamanan3. Nyeri akut (kurang dari 6 bulan)4. Nyeri kronik (lebih dari 6 bulan)

RESPIRASI1. Bersihan jalan nafas inefektif2. Risiko aspirasi3. Pola nafas inefektif4. Gangguan pertukaran gas5. Kerusakan ventilasi spontan6. Disfungsional respon penyapihan ventilator

KEAMANAN1. Alergi respon latex (getah)2. Risiko alergi respon latex3. Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh4. Kontaminasi5. Risiko kontaminasi6. Sindrom risiko kematian infant mendadak7. Sindrom gangguan interpretasi lingkungan8. Risiko jatuh9. Pemeliharaan kesehatan inefektif10. Gangguan pemeliharaan rumah11. Proteksi inefektif12. Mutilasi diri13. Risiko mutilasi14. Kerusakan integritas kulit15. Risiko kerusakan integritas kulit16. Risiko suffocation (lemas)17. Risiko bunuh diri18. Keterlambatan penyembuhan operasi pembedahan19. Termoregulasi inefektif20. Kerusakan integritas jaringan

21. Risiko trauma22. Risiko trauma vascular23. Risiko kekerasan aktual untuk orang lain-langsung24. Risiko kekerasan diri sendiri-langsung25. Wandering (pengembaraan) spesifik sporadik atau kontinue26. Hipertermi27. Hipotermi28. Peningkatan kesiapan status imunisasi29. Risiko infeksi30. Risiko injuri31. Risiko injuri pengaturan posisi perioperatif32. Neonatal jaundice (kekuningan)33. Risiko gangguan maternal/fetal dyad34. Gangguan mobilitas fisik35. Risiko keracunan36. Risiko bunuh diri

SEXUALITAS

1. Peningkatan kesiapan proses kelahiran2. Disfungsional seksual3. Pola seksual inefektif

INTERAKSI SOSIAL1. Risiko kerusakan kasih sayang2. Ketegangan peran perawatan3. Risiko ketegangan peran perawatan4. Kerusakan komunikasi verbal5. Peningkatan kesiapan komunikasi6. Konflik peran menjadi orang tua7. Koping komunitas inefektif8. Peningkatan kesiapan koping komunitas9. Kompromi koping keluarga10. Ketidakmampuan koping keluarga11. Proses keluarga disfungsional12. Proses keluarga interrupted (terputus-putus)13. Peningkatan kesiapan proses keluarga14. Risiko sendiri15. Gangguan mengasuh (parenting)16. Peningkatan kesiapan mengasuh17. Risiko peningkatan kesiapan mengasuh18. Penampilan peran inefektif19. Kerusakan interaksi sosial20. Isolasi sosial

THEACHING/LEARNING1. Risiko keterlambatan perkembangan2. Risiko pertumbuhan disporposional3. Risiko perilaku sehat menyimpang4. Manajemen kesegatan inefektif5. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan6. Risiko perilaku kesehatan menyimpang7. Defisit (kurang) pengetahuan (spesifik)8. Peningkatan kesiapan pengetahuan9. Manajemen regimen terapeutik inefektif10. Inefektif manajemen regimen keluarga11. Peningkatan kesiapan manajemen regimen12. Ketidakpatuhan (spesifik)