Post on 26-Aug-2021
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PECAHAN
DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN FLORENCE LITTAUER DI
KELAS VII SMP NEGERI 2 LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
R. Febrina Kurniawati Pranoto
105361124416
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan
Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”
(Q.S An-Nisa: 147)
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”
(Q.S Ar-Rahman)
“Tak akan cukup bila tak mensyukurinya”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung dan mendoakan selalu anak
sulungnya agar menggapai impiannya, dengan doa yang tulus agar
mendapat kesuksesan dikemudian hari. Saudaraku satu-satunya
penyemangat untuk perjuanganku. Dan sahabatku yang tetap berada di
sampingku selama ini dan terus membersamai perjuangan yang di jalani.
vii
ABSTRAK
R. Febrina Kurniawati Pranoto. 2021. Deskripsi Kemampuan Pemecahan
Masalah Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence Littauer di Kelas
VII SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad Darwis
M. Dan Pembimbing II Ma’rup.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan
masalah pecahan ditinjau dari tipe kepribadian Florence Littauer. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII.A SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten
Soppeng yang berjumlah 4 siswa berdasarkan tipe kepribadian Florence Littauer
yaitu Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Pleghmatis. Data yang diolah adalah
data tipe kepribadian yaitu Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Pleghmatis serta
kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaiakan tes materi pecahan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian angket tipe
kepribadian, pemberian tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara.
Pemberian angket bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian siswa. Pemberian
tes kemampuan pemecahan masalah bertujuan untuk menganalisis kemampuan
pemecahan masalah siswa berdasarkan tipe kepribadian Florence Littauer.
Wawancara bertujuan untuk menggali informasi lebih jauh berdasarkan tes yang
telah diberikan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara
tidak terstruktur.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada subjek dengan tipe kepribadian
(1) sanguinis cukup memahami masalah, merencanakan dengan baik,
melaksanakan dengan baik, cukup memeriksa kembali pemecahan masalah pada
soal yang diberikan, (2) koleris memahami masalah dengan baik, merencanakan
dengan baik, melaksanakan dengan baik, dan memeriksa kembali dengan baik
pemecahan masalah pada soal yang diberikan, (3) melankolis memahami masalah
dengan baik, merencanakan dengan baik, melaksanakan dengan baik, dan cukup
memeriksa kembali pemecahan masalah pada soal yang diberikan, (4) Pleghmatis
kurang memahami masalah, kurang merencanakan, kurang melaksanakan, dan
kurang memeriksa kembali pemecahan masalah pada soal yang diberikan.
Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Tipe Kepribadian Florence
Littauer, Pecahan
viii
KATA PENGANTAR
Tiada panjatan puji syukur yang lebih indah dari pada bersyukur kepada
yang Maha Kuasa Allah SWT., atas segala rahmat dan petunjuk-Nya hingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini hingga selesai. Shalawat dan
salam tak lupa pula dikirimkan kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dengan judul penulis yaitu “Deskripsi Kemampuan Pemecahan
Masalah Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence Littauer di Kelas VII
SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng”.
Dalam penyusunan skripsi ini, tak sedikit kendala ataupun kesulitan yang
dialami penulis. Akan tetapi, kemdalan maupun kesulitan itu daoat dilalui penulis
berkat bantuan, dukungan, dan doa dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang luar
biasa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda R. Teguh Priambodo, SE dan
Ibunda Sabrina yang telah membesarkan, mengasuh, mendidik, mendoakan,
memberi kasih sayang, dan pengorbanan tiada hentinya kepada penulis. Penulis
mendoakan agar Allah SWT. senantiasa melindungi dan memberi kesehatan
kepada mereka.
ix
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai
pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, penulis hanturkan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya
serta ucapan terimakasih kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
5. Ibunda Rezki Ramdani, S.Pd., M.Pd., selaku Penasihat Akademik yang selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama menempuh
perkuliahan.
6. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M., M. Pd., selaku pembimbing I dan
ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang telah sabar
memberikan saran, motivasi serta masukan-masukan selama proses
penyusunan skripsi ini.
7. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M., M. Pd., selaku validator I dan
ayahanda Abdul Gaffar, S.Pd., M.Pd., selaku validator II yang telah
memberikan dan masukan pada saat penyusunan instrumen penelitian.
x
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Matematika yang
telah mendidik dan membekali penulis ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika.
9. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani dengan
penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.
10. Ayahanda Sofyan, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 2 Liliriaja
Kabupaten Soppeng atas kesediaannya memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
11. Ibunda Juhrah, S.Pd selaku Guru bidang studi matematika yang telah
memberikan bantuan dan masukan selama penulis melaksanakan penelitian.
12. Adik-adik kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja yang telah telah bekerja sama dan
membantu penulis dalam penelitian ini.
13. Saudara R. Abimanyu Dwisaksonoputro Pranoto selaku saudara kandung satu-
satunya yang telah memberi penyemangat selama ini.
14. Sahabat-sahabat Ghita Yuniarty N, Muh. Fadli Darmadi, dan Arma Wangsa
yang selama ini setia membersamai perjuangan yang begitu berarti.
15. Teman-teman Siti Adlinah Fatman, Wulandari Sideng, dan Nurul Hikmah
yang telah menemani dalam keseharian dari jarak yang jauh.
16. Ibunda Nursakiah, S.Si., S.Pd., M.Pd selaku dosen yang senantiasa selalu
mendengarkan keluh kesah perjuangan penyusunan skripsi ini.
17. Teman-teman angkatan 2016 di Pendidikan Matematika terkhusus 2016 G
yang telah berjuang bersama selama kurang lebih empat tahun untuk menimba
ilmu di bangku perkuliahan, kebersamaan, motivasi, dukungan, teguran serta
nasehatnya selama kita membuat cerita indah di Matematika.
xi
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi
ini.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iii
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7
A. Pembelajaran Matematika ......................................................................... 7
B. Kemampuan Pemecahan Masalah............................................................. 8
C. Tipe Kepribadian Florence Littauer ......................................................... 12
D. Pecahan ..................................................................................................... 14
E. Penelitian Relevan ..................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 30
xiii
B. Lokasi dan Subjek Penelitian .................................................................... 30
C. Fokus Penelitian ........................................................................................ 31
D. Prosedur Penelitian.................................................................................... 31
E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 32
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 33
G. Teknik Analsisi Data ................................................................................. 35
H. Uji Keabsahan Data................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 38
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian ............................................................ 38
B. Paparan Data ............................................................................................. 41
C. Pembahasan ............................................................................................... 77
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 85
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................................... 86
B. Saran .......................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Skor Tipe Keprinadian Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Liliriaja Kabupaten Soppeng............................................................. 39
Tabel 4.2 Daftar dan Nama Subjek Penelitian ................................................. 40
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Pembahasan Masalah Siswa Berdasarkan Tipe
Kepribadian Florence Littauer .......................................................... 85
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
MAK ............................................................................................. 41
Gambar 4.2 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memahami Masalah ................... 41
Gambar 4.3 Kutipan Jawaban MAK Terkait Merencanakan ............................ 42
Gambar 4.4 Kutipan Jawaban MAK Terkait Melaksanakan Rencana ............. 43
Gambar 4.5 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memerikssa Kembali ................. 44
Gambar 4.6 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
MAK ............................................................................................. 45
Gambar 4.7 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memahami Masalah ................... 45
Gambar 4.8 Kutipan Jawaban MAK Terkait Merencanakan ............................ 46
Gambar 4.9 Kutipan Jawaban MAK Terkait Melaksanakan Rencana 47
Gambar 4.10 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memerikssa Kembali ................. 48
Gambar 4.11 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
ZNAL ............................................................................................ 49
Gambar 4.12 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Memahami Masalah ................ 51
Gambar 4.13 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Merencanakan ......................... 52
Gambar 4.14 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Melaksanakan .......................... 53
Gambar 4.15 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Memeriksa Kembali ................ 54
Gambar 4.16 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
ZNAL ............................................................................................ 55
Gambar 4.17 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Memahami Masalah ................ 56
Gambar 4.18 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Merencanakan ......................... 57
Gambar 4.19 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Melaksanakan .......................... 57
Gambar 4.20 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Memeriksa Kembali ................ 59
xvi
Gambar 4.21 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
SA .................................................................................................. 60
Gambar 4.22 Kutipan Jawaban Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Memahami Masalah ......................................................... 61
Gambar 4.23 Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Terkait
Merencanakan ............................................................................... 62
Gambar 4.24 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Melaksanakan Rencana .................................................... 63
Gambar 4.25 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Memeriksa Kembali ......................................................... 64
Gambar 4.26 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek
SA .................................................................................................. 65
Gambar 4.27 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Memahami Masalah ......................................................... 65
Gambar 4.28 Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Terkait
Merencanakan ............................................................................... 66
Gambar 4.29 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Melaksanakan Rencana .................................................... 67
Gambar 4.30 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Memeriksa Kembali ......................................................... 68
Gambar 4.31 Jawaban Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
YS .................................................................................................. 70
Gambar 4.32 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Memahami Masalah ......................................................... 70
Gambar 4.33 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Merencanakan ................................................................... 71
Gambar 4.34 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Melaksanakan Rencana .................................................... 72
Gambar 4.35 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Memeriksa Kembali ......................................................... 73
Gambar 4.36 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek YS .............. 74
xvii
Gambar 4.37 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Memahami Masalah ......................................................... 74
Gambar 4.38 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Merencanakan ................................................................... 75
Gambar 4.39 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Melaksanakan Rencana .................................................... 76
Gambar 4.40 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah YS
Terkait Memeriksa Kembali ......................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan taraf kualitas sumber daya manusia dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan adalah hal begitu penting bagi
kehidupan. Dasarnya pendidikan adalah interaksi atau komunikasi antar
pendidik dan peserta didik, dalam pencapaian tujuan dari pendidikan yang
telah berlangsung dalam lingkungan.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam pendidikan terdapat
dua macam yaitu pendidikan akademik dan non akademik. Dalam pendidikan
akademik, terdapat salah satu mata pelajaran yaitu matematika.
Bagi kehidupan manusia, matematika begitu penting sebab mempunyai
sangkut paut dan jadi penunjang seluruh aspek ilmu dan semua sudut di
kehidupan manusia. Jadi dari taman kanak-kanak hingga jenjang perguruan
tinggi begitu perlu diajarkan mata pelajaran. Jadi lewat matematika
diharapkan bisa mengembangkan kemampuan dalam berfikir secara logis,
sistematis, kritis, efektif dan efesien untuk menyelesaikan massalah.
Keberhasilan dalam belajar matematika, diukur dari penguasaannya dalam
materi dan konsep yaitu seperti dengan membaca symbol, diagram dan tabel
2
sehingga bisa dikatakan mehamami permasalahan dan menyelesaikan
permasalahan yang ada di matematika. Mendorong rasa ingin tahu yang tinggi
agar matematika sering dipelajari yaitu memahami konsep dan
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari yang dipakai untuk berlatih.
Matematika yaitu ilmu yang wajib dipelajari pada semua orang dari
jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Seperti
yang kita tahu, matematika mempunyai peran yang penting di dalam dunia
pendidikan bahkan pada kehidupan sehari-hari itu. Dalam belajar matematika
lebih menekan pada konsep dan struktur matematika, yang artinya dalam
mempelajari matematika seseorang terlebih dahulu memahaminkonsep
matematika untuk dapat menyelesaikan soal-soal serta dapat mengaplikasikan
pelajaran tersebut di dalam kehidupan nyata. Akan tetapi sebagian besar
peserta didik menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang
menakutkan juga terlihat rumit, maka dari itu banyak peserta didik langsung
menyerah ketika menghadapi soal-soal matematika sebab dianggap sulit.
Berlandaskan dari tujuan pembelajaran matematika, hingga dibuthkan
sesuatu seperti kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik yakni
kemampuan pada pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah
sering mengaitkan tentang berpikir yang akan meningkat di dalam
pembelajaran matematika. Dalam kemampuan seseorang pada pemecahan
masalah menyangkut pautkan suatu kegiatan kognitif yang mana peserta didik
bukan hanya bisa mengerjakan tapi juga perlu yakin bisa memecahkan
masalah. Berikut ada tiga kegiatan kognitif untuk memecahkan masalah yakni:
1) kesediaan masalah mencakup kegiatan mengingat tentang pengetahuan
3
yang tepat dan melakukan identifikasi tujuan masa;ah dihadapi pada kondisi
relevan awal 2) pencarian pemecahan masalah mencakup kegiatan
penghalusan (penetapan) tujuan dan mengembangkan rencana tindakan agar
tercapainya tujuan, dan 3) menerapkan solusi yang mencakup rencana
tindakan pelaksaan serta pengevaluasian hasil.
Kemampuan pemecahan masalah ini dapat menjadi tantangan bagi
pendidik terhadap peserta didik dengan berbedanya kepribadian, peserta didik
juga akan bermacam-macam menemukan titik kesulitan khususnya untuk
menyelesaikan masalah pada soal matematika. Maka dari itu, untuk
mewujudkan aktifitas belajar yang baik, pendidik patutnya bekerja keras
dalam mengajarkan matematika pada peserta didik dengan cara yang
menyenangkan serta yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, seorang
peserta didik membutuhkan konsep pembelajaran atau cara yang tepat dalam
pengajaran sehingga peserta dididk bisa menyelesaikan masalah matematika
yang diberikan.
Bagi setiap orang, mereka mempunyai upaya tersendiri untuk
menyerap informasi yang beragam untuk memahami permasalahan yang ada.
Kepribadian adalah hal unik yang terdapat dalam diri individu yang
membedakannya dengan individu lainnya. Florence Littauer berpendapat
bahwa tipe kepribadian pada manusia dikelompokkan menjadi empat, yakni:
Sangunis, Koleris, Melankolis, Pleghmatis. Setiap peserta didik mempunyai
kepribadian yang beragam. Kepribadian merupakan susunan akal dan jiwa
seseorang yang bisa menentukan perbedaan dari tingkah laku ataupun
tindakan sesuai individu pada manusia.
4
Penelitian yang mengaitkan kepribadian dalam sangkut paut
matematika masih jarang ditemukan, namun demikian dalam hubungannya
berpikir kreatif dan juga dalam pemecahan masalah ada hubungannya. Karena
jarangnya penelitian ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Dari hasil yang telah di berikan guru masalahnya yaitu soal non rutin atau
masih jarang diberikan. Masih banyak siswa yang kewalahan dalam
pemecahan masalah seperti ini.
Dari wawancara bersama dengan guru mata pelajaran matematika
kelas VII SMPN 2 Liliriaja, pada Hari Kamis 10 Oktober 2019 bahwa masih
banyak siswa yang sulit memecahkan masalah operasi hitung bentuk pecahan
dalam proses pembelajaran. Hal itu membuat siswa sangat sulit dalam
mengerjakan soal-soal yang diberikan. Berdasarkan uraian tersebut maka
penulis berinisiatif melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi
Kemampuan Pemecahan Masalah Pecahan Ditinjau dari Tipe
Kepribadian Florence Littauer di Kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja
Kabupaten Soppeng”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, sehingga rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah
pecahan ditinjau dari tipe kepribadian Florence Littauer siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng?
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
yaitu mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah pecahan ditinjau dari
tipe kepribadian Florence Littauer siswa kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja
Kabupaten Soppeng.
D. Manfaat Penelitian
Yang diharapkan di penelitian ini bisa menjadi manfaat di dalam ranah
pendidikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Jadi manfaat yang
bisa dilihat pada penelitian ini yakni:
1. Manfaat teoretis
Secara teoritis pada penelitian ini akan menghasilkan penelitian
yang dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber ilmu pengetahuan,
serta dapat menjadi referensi teoretik bagi guru, mahasiswa dan para
peneliti berikutnya secara khusus, sehingga penelitian ini pun dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan
kedepannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Pada penelitian ini bagi sekolah diharapkan bisa dipergunakan
untuk rujukan agar bisa memperbaharui rencana pembelajaran serta
mengembangkan mutu pendidikan.
6
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
guru matematika tentang memecahkan permasalahan-permasalahan
matematika yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan operasi
hitung bentuk pecahan sehingga guru bisa mengembangkan hasil
belajar siswa.
c. Bagi Siswa
Pada penelitian ini bagi siswa diharapkan bisa memberikan
informasi terhadap siswa tentang memecahkan masalah yang telah
dilakukan sehingga menjadikan siswa lebih cermat dalam
menyelesaikan operasi hitung pada pelajaran matematika khususnya
pada bentuk pecahan.
d. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh jawaban serta pengalaman dari
permasalahan yang ada kepada siswa tentang memecahkan masalah
operasi hitung bentuk pecahan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Dalam usahanya, manusia mempertahankan hidup dan
mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, belajar
merupakan salah satu kebutuhan hidup pada manusia yang dalam usahanya
(Khalidah, 2016: 13). Untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan manusia
akan mengalami kesulitan jika tidak belajar. Secara umum, belajar yang
diartikan sebagai perubahan pada diri seseorang karena pengalaman dan
serangkap kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, mengingat dan lain-lain. Nana sudjana (Khalidah, 2016: 14)
mengatakan bahwasanya, “Belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah
proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu”.
Sedangkan Sardiman (Khalidah, 2016: 14) menyatakan bahwasanya, “Belajar
itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya”, dan menurut Slameto (Khalidah, 2016: 14)
mengatakan bahwa, “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Jadi berdasar dari pendapat para ahli yang ada di atas bisa
mengambil kesimpulan bahwasanya belajar yaitu suatu proses atau usaha
seseorang agar bisa melakukan perubahan dari perilaku ataupun penampilan
8
yang bisa mengubah pengalaman seseorang dan melakukan latihan yang lebih
sering dilakukan, dengan begitu belajar bisa membuat perubahan yang lebih
menunjang di segala aspek.
Matematika adalah ilmu yang mempelajari sesuatu tentang bagaimana
susunan cara berpikir serta mengolah pada logika, baik itu dari segi kualitatif
maupun kuantitatif. Dalam matematika dasarnya yaitu, bagaimana
meningkatkan tata cara bertindak dan berpikir dengan melalui aturan yang
bisa di buktikan (dalil) dan tidak bisa dibuktikan (aksioma). Sebaiknya
matematika bisa dilihat secara luas, bagaimana keterkaitannya antara ide atau
gagasan dalam memahaminya pada matematika satu dengan yang lainnya,
yakni: (1) matematika sebagai pemecahan masalah, (2) matematika sebagai
penalaran, (3) matematika sebagai komunikasi, dan (4) matematika sebagai
hubungan (Soleh dalam Syahruddin, 2016: 16).
B. Kemampuan Pemecahan Masalah
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas
khusus dalam kondisi yang telah ditentukan (Anam, 2016: 6). Matematika
sangat erat kaitannya dengan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-
hari. Hobri (Anam, 2019: 6), menyatakan bahwa suatu keadaan merupakan
masalah yang ada pada seseorang bila ia sadar akan keadaan tersebut, dan
menyadari keadaan itu membutuhkan tindak lanjut, namun tidak dengan
cepat menemukan pemecahan terhadap situasi tersebut. Suatu pertanyaan
dapat disebut masalah hanya jika dalam menemukan jawaban dari
9
pertanyaan tersebut tidak dapat langsung menggunakan aturan-aturan yang
telah ada, melainkan harus dengan pemahaman tingkat tinggi.
Pemecahan masalah merupakan kegiatan belajar yang paling
kompleks. Suatu soal dikatakan merupakan masalah bagi seseorang
apabila orang itu memahami soal tersebut, dalam arti mengetahui apa yang
diketahui dan apa yang diminta dalam soal itu, dan belum mendapatkan
suatu cara untuk memecahkan soal itu. Saminanto (Risma, 2016: 12)
Masalah yaitu suatu keadaan atau situasi (bisa bersifat isu,
pertanyaan ataupun soal) yang telah disadari dan membutuhkan tindakan
untuk menyelesaikannya, juga tidak tersedia sebuah cara dalam mengatasi
keadaan tersebut. Soal merupakan masalah yang diberikan kepada siswa
agar diselesaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Widjajanti (Anam,
2019: 6), menyatakan bahwa soal atau pertanyaan disebut masalah
tergantung kepada pengetahuan yang dimiliki penjawab, soal akan melatih
siswa untuk berpikir dengan kemampuanya karena soal dapat membuat
siswa lebih memahami materi yang didapat.
Pemecahan masalah berupa kegiatan belajar yang sangat bertautan.
Suatu soal bisa dikatakan masalah bagi seseorang jika orang itu
memahami soal tersebut, dalam artian mengetahui apa yang diketahui dan
diminta dalam soal tersebut, dan belum mendapatkan suatu cara untuk
memecahkan soal itu.
Solso (Syaharuddin, 2016: 28), tahapan pemecahan masalah yaitu:
mengidentifikasi masalah, representasi masalah, merencanakan suatu solusi,
merealisasikan rencana, mengevaluasi rencana, dan mengevaluasi solusi.
10
Weda (Syaharuddin, 2016: 32) mengatakan bahwa ada enam tahapan
pada memecahkan masalah: (1) mengidentifikasi permasalahan (identification
the problem) mencakup: memahami masalah dan melakukan identifikasi
terhadap masalah yang akan dihadapi (2) representase permasalahan
(representation of the problem). Merumuskan serta memahami masalah
dengan benar (3) perencanaan pemecahan (planning the solution) (4)
penerapan atau mengimplementasikan perencanaan (execute the plan) (5)
menilai perencanaan (evaluate the plan) (6) menilai hasil pemecahan
(evaluate the plan).
Pemecahan masalah diartikan polya yang dikutip oleh Herman
Hudojo yaitu sebagai upaya mencapai suatu tujuan yang tidak mudah
dicapai dan mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Sebab pemecahan
masalah adalah suatu tingkat aktivitas intelektual yang tinggi, oleh karena
itu pemecahan masalah harus berdasarkan struktur kognitif yang dimiliki
oleh peserta didik.
Matematika terdiri dari keterampilan dan proses (Nissa, 2015: 17).
Keterampilan merupakan kemampuan melakukan aritmatika dasar dan
algoritma secara baik. Adapun proses matematika adalah cara
menggunakan keterampilan secara kreatif dalam situasi baru. Sehingga,
pemecahan masalah adalah proses bermatematika.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Polya
Menurut Polya (A’liyah, 2016 : 22) ada empat tahapan penting
yang harus dilalui peserta didik untuk memcahkan masalah, yaitu:
a. Memahami Masalah
11
Tahap ini begitu menentukan keberhasilan dalam menghasilkan
solusi pada masalah. Tahap ini melibatkan persoalan lebih dalam pada
keadaan masalah, melakukan pemilihan untuk fakta-fakta,
merumuskan pertanyaan pada masalah dan menentukan hubungan
yang berkaitan dengan fakta-fakta. Untuk setiap permasalahan lisan
maupun tulisan yang begitu mudah sekalipun tetap perlu dibaca
berulang kali agar informasi yang ada pada masalah dapat
menggunakan bahasa sendiri. Memikirkan atau membayangkan
keadaan masalah yang ada pada pikiran begitu membantu dalam
memahami susunan masalah.
b. Merencanakan Pemecahan
Tahap ini diperlukan kepercayaan diri jika masalah telah
dipahami dengan baik. Perencanaan pada solusi yang dikerjakan harus
dipertimbangkan melalui struktur masalah dengan pertanyaan yang
perlu jawaban. Dan apabila yang terjadi pada kalimat matematika
mempunyai banyak masalah, menerjemahkan masalah dalam bentuk
bahasa matematika sangat dibutuhkan agar lebih mengetahui apa
permasalahan yang ada.
c. Melaksanakan Rencana Pemecahan
Agar bisa mendapatkan penyelesaian yang tepat, pelaksanaan
rencana yang lebih akurat sangat diperlukan pada tahap ini. Saat akan
memulai, biasanya perlu adanya solusi yang telah diperkirakan. Pada
saat memecahkan masalah perlu juga adanya diagram, tabel, dan
urutan agar tidak akan kebingungan.
12
d. Melihat Kebelakang atau Memeriksa kembali
Dengan berlangsungnya tahap ini, perlunya dipertimbangkan
solusi pada masalah, dan perlunya dicek kembali perhitungan. Untuk
pengecakan kembali perlu adanya cara menghitung ulang dengan
mengikut sertakan penentuan yang tepat dalam perhitungan. Dengan
adanya perkiraan, perbandingan dengan hasil lebih baik disertakan.
Kecocokan hasil pemecahan beserta akar masalah sebaiknya lebih
menyatu walaupun tidak ada alasan di dalamnya. Bagian terpenting
pada tahap ini yaitu memeperluas permasalah dengan mengikut
sertakan pencarian alternatif lain pada pemecahan masalah.
C. Tipe Kepribadian Florence Littauer
Kepribadian adalah sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan
perbuatannya yang unik, yang membedakan dirinya dengan yang lain
(Winarso dalam Anam, 2019: 17). Keunikan tersebut tergantung pada tipe
kepribadian. Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan
atau herediter dengan berbagai pegaruh dari lingkungan serta pendidikan,
yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya
terhadap kehidupan (Weller dalam Anam, 2019: 17). Pada lain sisi di dunia
psikologi, terdapat juga empat tipe kepribadian oleh tokoh Hippocrates-
Galenus (460-370 SM) yang diperkenalkannya yaitu sanguinis, koleris,
melankolis, dan phlegmatis. Hipocrates adalah seorang tabib dan seorang ahli
filsafat yang sangat pandai dari Yunani. Empat tipe kepribadian tersebut
merupakan pengembangan dari teori Empedokretus. Teori kepribadian
Hipocrates-Galenus yang dikembangkan dari teori Empedokretus merupakan
13
teori yang paling populer dan banyak digunakan dalam dunia psikologi serta
selalu mengalami perkembangan. Salah satu contoh yang mengembangkan
teori ini yaitu seorang penulis dan pembicara publik bernama Florence Littuer.
Florence Littauer mengembangkan teori Hipocrates-Galenus yang dituangkan
di dalam bukunya yang berjudul Personalit Plus. Fitri dan Siswono (Anam,
2019: 17), menjelaskan tentang sifat pada setiap tipe kepribadian sanguinis,
koleris, melankolis, dan phlegmatis sebagai berikut.
1. Seseorang yang bertipe kepribadian sanguinis dari sudut pekerjaan,
memiliki sifat dalam bersosialisasi yang tinggi, mampu menemukan
kegiatan yang terbaru dengan semangat, terlihat luar biasa di depan umum,
dengan cara yang sama membangkitkan seseorang agar mau dan
mempengaruhi seseorang agar bekerja (jadi inspirasi).
2. Seseorang yang bertipe kepribadian koleris dari sudut pekerjaan, memiliki
sifat meninjau target, mengamat semua kondisi, teroganisasi lebih baik,
menemukan penyelesaian mudah, bertindak gesit (cepat memutuskan),
dapat mewakilkan pekerjaan, mengutamakan hasil, membuat target,
menstimulir kegiatan, berkembang sebab saingan.
3. Seseorang yang bertipe kepribadian melankolis dari sudut pekerjaan,
memiliki ciri berkiblat pada jadwal (terjadwal), perfeksionis (standar
tinggi), paham perincian (rinci), giat dan teliti (penuh pemikiran), tertib
terstruktur (teratur), hemat, rapi, melihat masalah, mendapat penyelesaian
kreatif, apa yang sudah dimulai harus diselesaikan, menyukai diagram,
bagan, daftar, dan grafik.
14
4. Seseorang yang bertipe kepribadian phlegmatis dari sudut pekerjaan,
memiliki sifat yang tenang dalam berbicara, suka kedamaian dan gampang
menyepakati, penengan dalam permasalahan (mediator), menghindari
konflik (damai), menemukan cara yang mudah untuk mencari solusi
walaupun dibawah tekanan.
D. Materi Pecahan
Muhsetyo, dkk (2007) menjelaskan konsep dan sifat-sifat operasi pada
pecahan sebagai berikut:
1. Konsep Pecahan
Definisi 2.1
Pecahan adalah suatu lambang yang dinyatakan dalam pasangan
berurutan pada bilangan-bilangan bulat dan ( ), ditulis dengan
,
untuk menyatakan nilai yang memenuhi kalimat .
Dari Definisi 2.1 di atas jelas bahwa dipenuhi oleh nilai
. Dengan jalan yang sama dapat ditentukan bahwa:
( )
( ) ( )
Definisi 2.2
Pecahan
sama dengan pecahan
, ditulis
, jika dan hanya jika
.
Dari Definisi 2.2 di atas dapat diketahui bahwa
15
, sebab
, sebab
, sebab ( ) ( )
Definisi 2.3
Bilangan rasional ialah bilangan yang bisa dinyatakan sebagai
pecahan
dengan p dan q ialah bilangan-bilangan bulat .
Dari Definisi 2.3 di atas dapat diketahui lebih jelas bahwa pecahan
merupakan lambang baku bilangan rasional.
Definisi 2.4
Jika Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dan sama dengan
( ) , maka pecahan
disebut pecahan sederhana.
Pecahan-pecahan
,
,
, dan
adalah pecahan-pecahan yang
sederhana sebab FPB dari pembilang dan penyebut pada masing-masing
pecahan tersebut sama dengan 1.
Pecahan-pecahan:
adalah bukan pecahan sederhana sebab ( )
adalah bukan pecahan sederhana sebab ( )
adalah bukan pecahan sederhana sebab ( )
16
Mengubah pecahan yang bukan pecahan sederhana jadi pecahan
sederhana disebut dengan menyederhanakan (simplifying) pecahan.
Penyederhanaan
dikerjakan dengan membagi pembilang ( ) dan
penyebut ( ) dengan ( ). Jika
bukan pecahan sederhana, maka:
( )
( )
adalah pecahan sederhana karena (
( )
( ))
Contoh 2.1
1)
adalah bukan pecahan sederhana, kita tahu bahwa ( ) , maka
(
( )
( )) (
) ( )
Jadi
( )
( )
adalah pecahan sederhana.
2)
adalah bukan pecahan sederhana, karena ( ) , maka
(
( )
( )) (
) ( )
Jadi
( )
( )
adalah pecahan sederhana.
Suatu pecahan sederhana
dapat diubah ataupun dibuat menjadi
pecahan-pecahan lain yang senilai. Pengubahan dapat dilakukan dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan sebarang bilangan. Misalkan
untuk semua bilangan bulat p, q, dan r, , berlaku
17
Definisi 2.5
untuk semua bilangan bulat dan
Contoh 2.2
1)
( )
( )
Jadi
senilai dengan
2)
( )
( )
2. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Definisi 2.6
Jika
dan
adalah sebarang dua bilangan rasional dengan , maka
dan
Contoh 2.3
1)
2)
Definisi 2.7
Jika
dan
adalah sebarang dua bilangan rasional, maka
dan
Contoh 2.4
1)
18
2)
3)
Sifat-sifat operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional
mempunyai beberapa kesamaan dengan sifat-sifat dalam penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat, yaitu:
Jika
dan
adalah bilangan-bilangan rasional, maka
1) Penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional bersifat tertutup:
dan
adalah bilangan rasional.
Akan ditunjukkan bahwa
adalah bilangan rasional dengan
dimana dan .
Berdasarkan Definisi 2.7, diperoleh
dengan dan
Jika maka
Jika maka
Karena dan , sehingga
sehingga dan
Jadi
adalah bilangan rasional
2) Penjumlahan bilangan rasional bersifat komutatif:
19
Akan ditunjukkan bahwa
dengan dimana
dan .
Berdasarkan Definisi 2.7 diperoleh
dengan dan
Dari sifat komutatif bilangan bulat, maka dapat ditulis:
Berdasarkan Definisi 2.6, sehingga diperoleh
Jadi
3) Penjumlahan bilangan rasional bersifat asosiatif:
(
) (
)
Akan ditunjukkan bahwa
(
) (
)
dengan
dimana dan .
Dari Definisi 2.6 dan 2.7 diperoleh:
(
)
(
)
( )
( )
( )
( )
(
)
20
Jadi
(
) (
)
4) Penjumlahan pada bilangan rasional mempunyai unsur identitas yang
tunggal, yaitu 0 sehingga
( adalah bilangan
rasional sebab dapat dinyatakan sebagai pecahan
dengan ( ).
Akan ditunjukkan bahwa
dengan dimana
, dimana ialah bilangan rasional sebab bisa dinyatakan sebagai
pecahan
dengan .
Berdasarkan sifat komutatif bilangan rasional, maka
Sehingga diperoleh:
{Definisi 2.7}
{Definisi 2.5}
Jadi
5) Setiap bilangan rasional mempunyai invers terhadap penjumlahan, yaitu
untuk setiap bilangan rasional
, ada bilangan rasional – (
)
21
Sehingga :
(
) (
) (
)
Invers
terhadap penjumlahan disebut lawan
Akan ditunjukkan bahwa
(
) (
) (
) dimana
dan .
Berdasarkan sifat komutatif bilangan rasional dipeorleh:
(
) (
) (
)
Sehingga
(
)
( )
Jadi
(
) (
) (
)
6) Invers penjumlahan bilangan rasional adalah tunggal.
Jika
, maka (
)
Bukti:
Misalkan
sebarang bilangan rasional. Pandang persamaan
.
Dengan menambah kedua ruas dengan (
) maka diperoleh:
(
) (
) (
)
(
(
)) (
)
(
)
(
)
22
Karena (
) merupakan invers dari
, jadi invers penjumlahan
bilangan rasional adalah tunggal
3. Operasi Perkalian dan Pembagian
Definisi 2.8
Jika
dan
adalah sebarang dua bilangan rasional, maka
dan
Sifat-sifat operasi perkalian bilangan dan pembagian rasional ialah sebagai
berikut:
jika
dan
adalah bilangan-bilangan rasional, maka:
1) Perkalian pada bilangan rasional bersifat tertutup:
adalah
bilangan rasional, sedangkan operasi pembagiannya bersifat tidak
tertutup, karena pembagian dengan 0 tidak didefinisikan sehingga
pembagian bilangan rasional tidak selalu menghasilkan bilangan
rasional.
Akan ditunjukkan bahwa
adalah bilangan rasional dengan
dimana dan .
Berdasarkan Definisi 2.8, diperoleh
dengan dan
Jika maka
Karena sehingga
maka dan
Jadi
adalah bilangan rasional
23
2) Perkalian pada bilangan rasional bersifat komutatif:
Akan ditunjukkan bahwa
dengan dimana
dan .
Berdasarkan Definisi 2.8 diperoleh
dengan dan
Dari sifat komutatif perkalian bilangan bulat, maka dapat ditulis:
Jadi
3) Perkalian pada bilangan rasional bersifat asosiatif:
(
)
(
)
Akan ditunjukkan bahwa
(
) (
)
dengan
dimana dan .
Dari Definisi 2.8 diperoleh:
(
)
(
)
(
)
Jadi
(
) (
)
24
4) Perkalian bilangan rasional memiliki unsur identitas yang tunggal,
yaitu 1 sehingga
(1 adalah bilangan rasional sebab
dapat dinyatakan sebagai pecahan
dengan )
Akan ditunjukkan bahwa
dengan dimana
, dimana 1 adalah bilangan rasional sebab dapat dinyatakan
sebagai pecahan
dengan .
Berdasarkan sifat komutatif bilangan rasional, maka
Sehingga diperoleh:
{Definisi 2.5}
Jadi
5) Kecuali 0, untuk semua bilangan rasioanal yang lain mempunyai
invers terhadap perkalian, yaitu:
, berarti
dan
saling invers
Invers
terhadap perkalian disebut kebalikan
Akan ditunjukkan bahwa
dimana dan
Berdasarkan sifat komutatif bilangan rasional, maka
25
Dari Definisi 2.8, diperoleh:
Jadi
6) Perkalian sebarang bilangan rasional dengan 0 adalah 0, yaitu:
Akan ditunjukkan bahwa
, dimana
bilangan
rasional dan .
Berdasarkan sifat komutatif bilangan rasional, maka
Sehingga diperoleh:
Jadi
7) Pada bilangan rasional berlaku sifat distributive perkalian terhadap
penjumlahan, yaitu:
(
) (
) (
) dan (
)
(
) (
)
Akan ditunjukkan bahwa
(
) (
)
dengan
dimana dan .
Dari Definisi 2.6, 2.7 dan 2.8 diperoleh
(
)
(
)
(
)
26
(
) (
)
Jadi
(
) (
) (
)
Selanjutnya,
Akan ditunjukkan bahwa (
)
(
) (
) dengan
dimana dan .
Dari Definisi 2.6, 2.7 dan 2.8 diperoleh
(
)
(
)
(
)
(
) (
)
Jadi (
)
(
) (
)
8) Invers perkalian bilangan rasional adalah tunggal
Jika
,
dan maka
Bukti:
27
Misalkan
dan
. Karena
maka terdapat
.
Selanjutnya, dengan mengalikan kedua ruas dengan
, diperoleh:
(
)
(
)
(
)
Karena
merupakan invers dari
, jadi invers perkalian bilangan
rasional adalah tunggal.
E. Peneltitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Tri Susanti (2018) dalam
Skripsinya yang berjudul “Profil Berpikir Kreatif Menurut Wallas dalam
Menyelesaikan Soal Materi Balok Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence
Littauer”. Dari hasil jawaban analisis dan pembahasan, siswa cenderung
melalui semua tahapan berpikir model Wallas yaitu tahap preparasi, tahap
inkubasi, tahap iluminasi dan tahap verifikasi. Tetapi ada perbedaan antara
siswa tipe kepribadian sanguins (S), koleris (K), melankolis (M), dan
phlegmatic (PH) dalam melalui setiap tahapan berpikir kreatif model wallas.
Sehingga kemampuan berpikir kreatif antara masing-masing tipe kepribadian
berbeda. Adapun profil berpikir kreatif siswa menurut Wallas ditinjau dari tipe
kepribadian Florence Littauer adalah sebagai berikut :
28
1. Siswa bertipe S memiliki kecenderungan mampu memahami permasalahan
dengan lancar mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal
pada tahap preparasi. Pada tahap inkubasi, siswa S melalui proses
merenung atau diam sejenak ketika memikirkan ide penyelesaian dengan
waktu yang cukup lama dan siswa S mampu memikirkan beberapa ide
penyelesaian yang dituangkan dalam bentuk coretan pada lembar coretan.
Pada tahap iluminasi, mampu menyelesaikan permasalahan dengan lamcar
dan benar, serta mampu menemukan lebih dari satu ide dalam
menyelesaikan permasalahan. Pada tahap verifikasi, siswa S memeriksa
kembali jawaban yang mempunyai satu solusi dengan lamcar.
2. Siswa bertipe K memiliki kecenderungan mampu memahami
permasalahan dengan lancar dan menggunakan beberapa alternative dalam
mengumpulkan data mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan dalam
soal pada tahap preparasi. Pada tahap inkubasi, siswa K melalui proses
merenung atau diam sejenak ketika memikirkan ide penyelesaian dengan
waktu yang singkat dan mampu menemukan satu ide penyelesaian dengan
lancar, unik, dan benar. Pada tahap verifikasi, siswa K tidak memeriksa
kembali jawaban yang telah dikerjakan.
3. Siswa bertipe M memiliki kecenderungan mampu memahami
permasalahan dengan lancar mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal pada tahap preparasi. Pada tahap inkubasi, siswa M melalui
proses merenung atau diam sejenak ketika memikirkan ide penyelesaian
dengan waktu yang cukup lama. Pada tahap iluminasi, mampu
menemukan satu ide penyelesaian dengan lancar dan benar. Pada tahap
29
verifikasi, siswa M memeriksa kembali jawaban yang mempunyai satu
solusi dengan lancar.
4. Siswa bertipe PH memiliki kecenderungan mampu memahami
permasalahan dengan lancar dan menggunakan beberapa alternatif dalam
mengumpulkan data mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan dalam
soal pada tahap preparasi. Pada tahap inkubasi, siswa PH melalui proses
merenung atau diam sejenak ketika memikirkan ide penyelesaian dengan
waktu yang cukup lama dan mampu memikirkan cara yang unik serta
berbeda. Pada tahap iluminasi, mampu menemukan satu ide penyelesaian
dengan lancar, unik, dan benar. Pada tahap verifikasi, siswa PH memeriksa
kembali jawaban yang mempunyai satu solusi untuk dengan lancar.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif sebagai penelitian yang
mendeskripsikan secara runtut dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat dan
hubungan antara hal yang diselidiki secara lengkap dan menyeluruh tanpa
mengolah data statistik secara mendalam dan disajikan secara apa adanya.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat diadakannya penelitian. Pada
penelitian ini Peneliti memilih salah satu sekolah menengah pertama yang
terletak di Kabupaten Soppeng yaitu SMP Negeri 2 Liliriaja.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja
Kabupaten Soppeng. Berikut ini proses pengambilan subjek untuk penelitian
ini:
1. Memilih kelas penelitian
2. Memberikan angket kepribadian Florence Littauer yaitu sanguinis, koleris,
melankolis, dan pleghmatis kepada siswa.
3. Setelah pemberian angket kepribadian subjek ditetapkan sebanyak 4 siswa
yaitu:
1) Siswa bertipe kepribadian sanguinis
2) Siswa bertipe kepribadian koleris
3) Siswa bertipe kepribadian melankolis
31
4) Siswa bertipe kepribadian pleghmatis
C. Fokus Penelitian
Peneliti mengangkat fokus penelitian yakni kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan masalah pecahan. Pada penelitian ini,
peneliti berusaha memahami kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau
dari tipe kepribadian Florence Littauer dalam pembelajaran materi pecahan
dalam operasi hitung bentuk pecahan pada kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja
Kabupaten Soppeng.
D. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi kesalahan yang
terjadi di sekolah
b. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian.
c. Bertemu dengan kepala sekolah menyerahkan surat izin penelitian dan
menjelaskan hal-hal yang dilakukan di sekolah.
d. Bertemu dengan guru mata pelajaran untuk mengidentifikasi mengenai
kelas yang akan dilakukan di sekolah.
e. Membuat instrumen yang diperlukan dalam penelitian.
f. Melakukan validasi ahli untuk instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menetapkan jadwal pemberian angket dan tes essay di sekolah tempat
penelitian dilaksanakan. Angket diberikan kepada seluruh siswa pada
32
salah satu kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng dan
tes essay diberikan kepada siswa yang telah dipilih sebagai subjek.
b. Melaksanakan pemberian angket seseuai jadwal yang telah
ditunjukkan.
c. Memeriksa jawaban masing-masing siswa dari angket yang telah
diberikan.
d. Menentukan subjek penelitian
e. Melaksanakan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah sesuai
jadwal yang telah ditunjukkan.
f. Memeriksa hasil jawaban masing-masing siswa dari tes kemampuan
pemecahan masalah dan mengidentifikasi kemampuan pemecahan
masalah yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan.
g. Menyiapkan subjek penelitian yang akan diwawancarai.
h. Menetapkan jadwal wawancara.
i. Melaksanakan wawancara untuk mengidentifikasi kemampuan
pemecahan masalah siswa untuk mengerjakan soal berdasarkan 4 tipe
kepribadian.
j. Menyimpulkan hasil penelitian dan menuliskannya di laporan.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
33
1. Angket Tipe Kepribadian
Angket tipe kepribadian merupakan angket yang digunakan untuk
mendapatkan subjek penelitian yang bertipe kepribadian sanguins, koleris
melankolis, dan phlegmatic.
2. Lembar Tes
Lembar tes yang diberikan kepada siswa memuat soal-soal yang
diadaptasi dari website yaitu soal-soal dengan materi pecahan
3. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperkuat kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bentuk pecahan
berdasarkan tipe kepribadian Florence littauer agar data yang ingin
dikumpulkan dari hasil tes semakin jelas. Jenis wawancara yang dipakai
pada penelitian ini adalah wawancara yang tidak terstruktur. Wawancara
yang tidak terstruktur adalah wawancara dengan bebas, yang mana penulis
tidak mengikuti aturan wawancara sesuai ketetapan dan aturan wawancara
dan yang digunakan adalah garis besar pada masalah yang nantinya akan
ditanyakan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan
wawancara dan observasi kepada subjek penelitian. Dalam penelitian ini
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
34
1. Angket Data Kepribadian
Angket ini digunakan untuk mengetahui kepribadian siswa. Angket
kepribadian ini dibagikan kepada siswa. Data yang diharapkan berupa
hasil angket kepribadian siswa. Data yang telah didapatkan dari angket ini
digunakan sebagai bahan untuk melakukan tes kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam memecahkan masalah pecahan berdasarkan
kepribadian siswa.
2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Pecahan
Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal matematika siswa pada materi
pecahan. Data yang telah didapatkan dari tes ini digunakan sebagai bahan
untuk pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal matematika
pada materi pecahan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperkuat kemahiran dalam
memecahkan masalah siswa ditinjau dari tipe kepribadian Florence
Littauer dalam menyelesaikan soal matematika dengan materi pecahan
agar data yang telah dikumpulkan dari tes semakin jelas.
Wawancara yang dilakukan dengan bergantian lalu secara satu
persatu agar penulis lebih gampang dalam mendeskripsikan kemahiran
dalam memecahkan masalah siswa untuk menyelesaikan setiap digit soal
yang diberikan. Wawancara pada penelitian ini diberikan kepada siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja yang telah dipilih menjadi subjek dari
masing-masing tipe kepribadian dan mengikuti tes tertulis soal Pecahan.
35
G. Teknik Analisis Data
1. Angket
Dalam analisis hasil tas angket, peneliti menentukan tipe kepribadian
siswa tergantung pada jumlah skor yang didapat pada setiap tipe kepribadian.
Tipe kepribadian yang memiliki skor paling tinggi merupakan tipe
kepribadian dari siswa tersebut.
2. Tes
Hasil tes dianalisis secara deskriptif. Analisis hasil tes dilakukan secara
detail untuk menganalisis kemapuan pemecahan masalah yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan tes pecahan, yang berdasarkan langkah polya
yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan, melaksanakan
rencana pemecahan, dan melihat kebelakang atau memeriksa kembali,
dimana peneliti menganalisis siswa cara mengerjakan tes yang disesuaikan
dengan masing-masing indikator yang dimaksud.
3. Wawancara
Dari hasil wawancara akan dianalisis secara deskriptif. Analisis
pada wawancara dengan peserta didik diharapkan dapat membantu untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan
soal-soal pecahan. Hasil wawancara diolah dan dijadikan sebagai tolak
ukur dari hasil angket dan tes kemampuan pemecahan masalah. Berikut ini
tahap yang akan dilakukan untuk menganalisis hasil wawancara :
a. Reduksi data
Reduksi data yaitu memilih hal-hal yang pokok, tahap
merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting yakni yang
36
berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
menyelesaikan soal operasi hitung pecahan dengan tipe kepribadian
Florence Littauer, sehingga informasi tidak penting atau diperlukan
sebaiknya dihilangkan.
b. Penyajian data
Dalam menyajikan data yaitu merupakan penulisan
pengumpulan data kegiatan yang tersusun dengan baik agar bisa
memudahkan dalam penarikan kesimpulan dan memahami data yang
telah diperoleh dari hasil data yang ada. Untuk menyajikan data pada
penelitian ini yakni tentang kemampuan pemecahan siswa dalam
penyelesainnya pada soal operasi hitung pecahan berdasarkan tipe
kepribadian Florence littauer, baik berupa kemampuan memahami
masalah, kemampuan membuat rencana pemecahan, kemampuan
melaksanakan rencana pemecahan maupun kemampuan memeriksa
kembali pada penulisan jawaban.
c. Penarikan kesimpulan
Untuk penarikan kesimpulan awal yang dipaparkan belum
ditemukannya bukti yang lebih kuat untuk mendukung tahapan
pengumpuloan data dan kesimpulannya masih bersifat sementara yang
mana akan berubah. Akan tetapi jika pada tahap awal kesimpulan telah
menemukan bukti-bukti yang kuat dan telah konsisten, kesimpulan
tersebut adalah kesimpulan yang akan dipaparkan. Untuk tahapan ini
pada penarikan kesimpulan didasarkan data yang sudah disajikan yakni
kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal
37
operasi hitung pecahan dengan tipe kepribadian Florence littauer serta
hasil wawancara.
H. Teknik Keabsahan Data
Untuk penelitian kualitatif peneliti mampu mengungkap kebenaran
yang rasional, oleh sebab itu keabsahan data pada penelitian kualitatif begitu
penting. Dalam mengukur keabsahan datang pada penelitian ini yaitu dengan
melakukan triangulasi. Sugiyono (2016: 241) mengungkapkan pasalnya
triangulasi yaitu teknik pengumpulan data dari berbagai teknik untuk
pengumpulan data serta sumber data yang telah ada dengan sifatnya yang
digabungkan.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data
dengan triangulasi metode. Triangulasi metode yakni metode mengumpulkan
data-data yang berbeda tetapi mendapatkan sumber yang sama. Metode
mengumpulkan data tersebut yaitu seperti wawancara, observasi, dan
dokumentasi bagi sumber data yang sama secara bersamaan (Sugiyono, 2016:
241).
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data pada penelitian diungkap melalui tes serta wawancara terhadap
beberapa subjek penelitian. Subjek peneltian adalah siswa kelas VII SMP Negeri
2 Liliriaja Kabupaten Soppeng yang bertipe kepribadian sanguinis, koleris,
melankolis, dan pleghmatis dan telah mengikuti tes pecahan.
Berdasarkan dari metode peneltian yang ditulis dalam BAB III, dipilih 2
orang subjek masing-masing yang bertipe kepribadian koleris, sanguinis,
melankolis, dan pleghmatis yang dinilai melalui angket tipe kepribadian dengan
melihat kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dalam menyelesaikan
soal pecahan. Dalam pengamatan saat pembelajaran dan melalui wawancara guru,
subjek yang dipilih masing-masing memiliki ciri-ciri orang yang bertipe
kepribadian sanguinis, koleris, melankolis, dan pleghmatis. Subjek yang dipilih
cukup memiliki kemampuan mengkomunikasikan atau mengekspresikan apa yang
dipikirkannya. Hal ini perlu agar selama proses pengumpulan data, peneliti cukup
mudah memahami bagaimana proses berpikir subjek-subjek tersebut. Selain itu,
keempatnyanya bersedia mengikuti keseluruhan proses pengumpulan data dalam
penelitian ini.
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng.
Kegiatan pengambilan data angket tipe kepribadian dilakukan di kelas VII
SMP Negeri 2 Liliriaja pada hari Senin, 2 November 2020 dan diikuti oleh 24
39
siswa. Adapun daftar siswa kelas VII dan skor penilaian tipe kepribadian
masing-masing siswa dalam penelitian ini disajikan dalam table 4.1.
Tabel 4.1 Daftar Skor Tipe Keprinadian Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Liliriaja Kabupaten Soppeng
No Inisial Siswa Skor Tipe Kepribadian
S K M P
1. AAD 2 7 7 4
2. AKA 4 4 8 4
3. AF 4 5 5 6
4. AL 7 4 3 6
5. AG 5 5 5 5
6. AS 4 5 7 4
7. CA 4 6 7 3
8. DA 4 6 7 3
9. GS 4 6 7 3
10. JJ 3 5 9 3
11. MAD 6 3 7 4
12. MAK 9 6 3 2
13. MAS 3 7 6 4
14. MF 2 7 6 5
15. MRSM 5 3 6 6
16. MZA 3 2 8 7
17. MN 5 4 5 6
18. NC 7 7 3 3
19. SR 3 5 8 4
20 SA 3 4 10 3
21. SF 6 4 7 3
22. SP 4 8 2 6
23. YS 4 4 4 8
24. ZNAL 4 8 6 2
Pada masing-masing tipe kepribadian dipilih satu subjek. Dalam
pemilihan subjek ini menyesuaikan skor yang diperoleh oleh masing-masing
siswa, dapat berkomunikasi dengan baik saat memberikan pendapat atau ide
baik dengan lisan maupun tertulis dan bersedia mengikuti seluruh tahapan
40
pengumpulan data pada penelitian ini. Tabel 4.2 menyajikan subjek yang telah
dipilih.
Tabel 4.2 Daftar Nama Subjek Penelitian
Tipe Kepribadian Inisial Peserta Didik
Sanguinis MAK
Koleris ZNAL
Melankolis SA
Pleghmatis YS
Untuk memudahkan dalam kegiatan mendeskripsikan data, maka
setiap kutipan jawaban dan dialog yang telah dilakukan peneliti dengan subjek
diberi kode tertentu. Untuk kutipan jawaban dari subjek diberi kode “S”, lalu
untuk menyatakan kategori pada tipe kepribadian subjek diberi kode “S”, “K”,
“M”, “P”, selanjutnya poin ketiga menyebutkan nomor soal yang telah selesai
di kerjakan. Lalu dilanjutkan dengan huruf “W” sebagai kutipan wawancara
dan 2 poin terakhir menjelaskan susunan kutipan jawaban. Untuk contoh
kutipan jawaban “SK1-W01” menjelaskan bahwa cuplikan jawaban ke-1 soal
nomor 1 dari subjek dengan tipe kepribadian Koleris. Adapun kode yang
diberikan pada pertanyaan peniliti yaitu diawali dengan huruf “P” menjelaskan
bahwa kutipan tersebut dari peneliti, poin kedua menjelaskan nomor soal, dan
poin ketiga menjelaskan jenis dari pengumpulan data yaitu “W” artinya
wawancara. Kemudian 2 digit terakhir menjelaskan urutan kutipan pertanyaan
peneliti. Untuk contoh petikan pertanyaan peneliti “P1-W02” menjelaskan
bahwa kutipan pertanyaan peneliti soal nomor 1 untuk wawancara urutan ke-2.
41
B. Paparan Data
1. Subjek Bertipe Kepribadian Sanguinis
Analisis data pada bagian ini bertujuan untuk menelusuri kemampuan
pemecahan masalah subjek yang bertipe kepribadian Sanguinis dalam
menyelesaikan soal pecahan yaitu pada operasi hitung bentuk pecahan.
a. Pemaparan Data dari Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Hasil Wawancara dalam Penyelesaian Soal Cerita Pada
Subjek Bertipe Kepribadian Sanguinis Soal Nomor 1
Gambar 4.1 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek MAK
Deskripsi dari data yang telah dikerjakan dengan kemahiran
dalam pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
1) Memahami Masalah
Gambar 4.2 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memahami
Masalah
42
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek tidak dapat memahami masalah dikarenakan subjek tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan memahami masalah
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SS1-W06 : “(sambil melihat soal) terdapat 2 orang pekerja yang
masing-masing memiliki tali
dan 3 orang pekerja
masing-masing memiliki tali sepanjang
”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SS1-W08 : “berapa panjang tali seluruhnya kak”
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek dapat memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.3 Kutipan Jawaban MAK Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep
pecahan yaitu mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang
dimiliki.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan merencankan pemecahan
43
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SS1-W10 : “ku kalikan mi ini
kak”
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan konsep dari pecahan yaitu
dengan mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki.
Dilihat dari hasil jawaban untuk tes kemampuan pemecahan
masalah dan wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.4 Kutipan Jawaban MAK Terkait Melaksanakan
Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil
penjumlahan dari konsep pecahan yaitu panjang keseluruhan tali
dari jumlah panjang tali pertama dan tali kedua.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan melaksanakan rencana
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah
mendapatkan hasil perkalian dari panjang tali
tersebut?”
SS1-W12 : “ku tambah mi kak
”
44
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil penjumlah dari konsep dari
pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua. Dilihat dari hasil tes jawaban untuk tes
kemampuan pemecahan masalah dan wawancara menunjukkan
bahwa subjek dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan
pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.5 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memerikssa
Kembali
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek tidak dapat memeriksa kembali dikarenakan subjek
menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah
dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan memeriksa kembali
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SS1-W14 : “(sambil melihat pekerjaan) jadi, panjang tali
seluruhnya adalah 3 meter kak”
45
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang telah diperoleh. Dilihat dari hasil tes jawaban
kemampuan pemecahan masalah dan wawancara menunjukkan
bahwa subjek melakukan pengecekan ulang atau memeriksa
kembali jawabannya.
b. Pemaparan Data dari Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Hasil Wawancara dalam Penyelesaian Soal Cerita Pada
Subjek Bertipe Kepribadian Sanguinis Soal Nomor 2
Gambar 4.6 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek MAK
Deskripsi dari data yang telah dikerjakan dengan kemahiran
dalam pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
1) Memahami Masalah
46
Gambar 4.7 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memahami
Masalah
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek tidak dapat memahami masalah dikarenakan subjek
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan memahami masalah
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SS2-W04 : “diketahui gula pasir seorang pedagang
,
disimpan keperluan sehari-hari
, dan sisanya
dibungkus dalam plastik ukuran
”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SS2-W06 : “berapa bungkus gula pasir yang bisa ia dapatkan kak”
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.8 Kutipan Jawaban MAK Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep
pecahan yaitu mengurangkan dua pecahan dari gula pasir seorang
47
pedagang dengan gula pasir yang akan disimpan untuk keperluan
sehari-hari.
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek
MAK terkait dengan merencanakan masalah
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SS2-W09 : “ku kurang ini kak (
) baru bagi
, jadi
(
)
”
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan konsep dari pecahan yaitu
dengan mengurangkan dua pecahan dan menunjukkan langkah-
langkah menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan rencana
Gambar 4.9 Kutipan Jawaban MAK Terkait Melakukan
Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil
pengurangan dari konsep pecahan dibagi dengan ukuran plastik
yaitu hasil pengurangan dari gula pasir pedagang dengan gula pasir
yang akan disimpan untuk keperluan sehari-hari.
48
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek
MAK terkait dengan melaksanakan rencana
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah
mendapatkan hasil pengurangan tersebut?”
SS2-W11 : “baru ini mi ku samkan penyebutnya kak jadi
(
)
, terus ini kak di balik ki jadi
perkalian
kantong”
Dari hasil wawancara dengan MAK, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil pengurangan dari konsep
pecahan dibagi dengan ukuran plastik yaitu hasil pengurangan dari
gula pasir pedagang dengan gula pasir yang akan disimpan untuk
keperluan sehari-hari. Dilihat dari hasil jawaban untuk tes
kemampuan pemecahan masalah dan wawancara menunjukkan
bahwa subjek dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan
pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.10 Kutipan Jawaban MAK Terkait Memeriksa
Kembali
Dari hasil pekerjaan subjek MAK, bisa dilihat bahwa
subjek tidak dapat memeriksa kembali dikarenakan subjek
49
menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah
dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan memeriksa kembali
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SS2-W13 : “jadi, ada 4 bungkus gulas pasir yang bisa ia dapatkan”
Pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat bahwa subjek
melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang telah
diperoleh. Dilihat dari hasil jawaban kemampuan pemecahan
masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek
melakukan pengecekan ulang atau memeriksa kembali jawabannya
tetapi tidak menuliskannya pada saat mengerjakan soal.
2. Subjek Bertipe Kepribadian Koleris
Analisis data pada bagian ini bertujuan untuk menelusuri kemampuan
pemecahan masalah subjek yang bertipe kepribadian Koleris dalam
menyelesaikan soal pecahan yaitu pada operasi hitung bentuk pecahan.
a. Pemaparan Data dari Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita Pada Subjek
Bertipe Kepribadian Koleris Soal Nomor 1
50
Gambar 4.11 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek ZNAL
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran dalam
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
51
1) Memahami masalah
Gambar 4.12 Kutipan Hasil dari Tes kemampuan Pemecahan
Masalah ZNAL Terkait Memahami Masalah
Dari hasil pekerjaan Subjek ZNAL, bisa dilihat bahwa subjek
dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek ZNAL terkait
dengan memahami masalah
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SK1-W06 : “ini kak diketahui ada 2 orang pekerja memiliki tali
masing-masing
m. Terus ada lagi 3 orang pekerja
yang memiliki tali masing-masing
m”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SK1-W08 : “panjang keseluruhan tali setelah disambungkan kak”
Pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat bahwa subjek
menunjukkan informasi penting yaitu apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat
memahami masalah.
52
2) Merencanakan
Gambar 4.13 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek ZNAL, bisa dilihat bahwa
subjek dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep
pecahan yaitu mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang
dimiliki.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek ZNAL terkait
dengan merencankan pemecahan
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SK1-W10 : “ini kak (sambil menunjuk pekerjaan) kukalikan ki
dulu yang ini panjang tali pertama
terus
ini kujadikan pecahan campuran
sama ku bagi
jadi 1,5 meter, baru yang ini panjang tali kedua
kujadikan juga pecahan campuran
sama ku bagi jadi 1,5 meter”
53
Pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat bahwa subjek
menunjukkan konsep dari pecahan yaitu dengan mengalikan
jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki. Berdasarkan jawaban
dari tes kemampuan pemecahan masalah serta hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan rencana
penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.14 Kutipan Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah ZNAL Terkait Melaksanakan Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek ZNAL, bisa dilihat bahwa subjek
dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil penjumlahan
dari konsep pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah
panjang tali pertama dan tali kedua.
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek ZNAL
terkait dengan melaksanakan rencana
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
hasil perkalian dari panjang tali pertama dan panjang tali
kedua?”
SK1-W12 : “baru yang ini mi kak ku jumlah panjang tali pertama
sama panjang tali kedua yang
Dari hasil wawancara dengan ZNAL, bisa terlihat bahwasanya
subjek menunjukkan hasil penjumlah dari konsep dari pecahan yaitu
panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali pertama dan tali
54
kedua. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan
hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat melakukan
penyelesaian masalah berdasarkan pada rencana penyelesaian yang
telah dituliskan terlebih dahulu.
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.15 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
ZNAL Terkait Memeriksa Kembali
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa subjek dapat
memeriksa kembali. Dengan menuliskan kembali hasil jawaban akhir
dari pekerjaan yang telah dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek MAK terkait
dengan memeriksa kembali
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SK1-W14 : “3 meter kak”
P1-W15 : “yang mana itu?”
SK1-W16 : “(melihat kembali pekerjaannya) yang ini kak, jadi
panjang tali keseluruhan adalah 3 meter”
pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat bahwa subjek
melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang telah diperoleh.
Dilihat dari hasil jawaban tes kemampuan pemecahan masalah serta
hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek melakukan pengecekan
ulang atau memeriksa kembali jawabannya.
55
b. Pemaparan Data dari Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
serta Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita pada Subjek
Bertipe Kepribadian Koleris Soal Nomor 2
Gambar 4.16 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek ZNAL
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran dalam
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
56
1) Memahami Masalah
Gambar 4.17 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Memahami
Masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek ZNAL terkait
dengan memahami masalah
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SK2-W04 : “ini kak diketahui seorang pedagang mempunyai
kg
gula pasir,
kg gula pasir disimpan untuk
keperluan sehari-hari, sisanya akan dimasukkan ke
plastik dengan ukuran
kg”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SK2-W06 : “ini kak berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?”
Dari hasil wawancara dengan ZNAL, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes
kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan memahami masalah.
57
2) Merencanakan
Gambar 4.18 Kutipan Jawaban ZNAL Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek ZNAL, bisa dilihat bahwa
subjek dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep
pecahan yaitu mengurangkan dua pecahan dari gula pasir seorang
pedagang dengan gula pasir yang akan disimpan untuk keperluan
sehari-hari.
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek
ZNAL terkait dengan merencanakan masalah
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SK2-W08 : “ku kurang ini kak gula pasir pedagang dengan yang
mau disimpan untuk keperluan sehari-hari. Ini kak
baru ku kurang dulu yang baru
ditambah yang pecahannya
”
P2-W09 : “bagaimana cara anda mendapatkan 2,4 kg?
SK2-W10 : “ini kak ku samakan penebutnya
jadi
baru dapat mi yang ini kak
jadi
baru
disederhanakan jadi
baru dibagi menjadi 2,4 kg
hasilnya”
58
Dari hasil wawancara dengan ZNAL, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan konsep dari pecahan yaitu
dengan mengurangkan dua pecahan dan menunjukkan langkah-
langkah menyelesaikannya. Berdasarkan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.19 Kutipan Jawaban dari Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah ZNAL Terkait Melaksanakan Rencana
Dari pekerjaan subjek ZNAL, bisa dilihat bahwa subjek
dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil
pengurangan dari konsep pecahan dibagi dengan ukuran plastik
yaitu hasil pengurangan dari gula pasir pedagang dengan gula pasir
yang akan disimpan untuk keperluan sehari-hari.
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek
ZNAL terkait dengan melaksanakan rencana
P2-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah
mendapatkan hasil pengurangan dari gula seorang
pedagang dengan gula yang akan disimpan untuk
keperluan sehari-hari?”
SK2-W12 : “hasil pengurangannya kak ku bagi mi dengan ukuran
59
bungkus plastiknya, ini kak
terus
kujadikan pecahan dulu ini 2,4 kg kak jadi
baru
disederhanakan jadi
baru di balik jadi perkalian
kak
”
Dari hasil wawancara dengan ZNAL, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil pengurangan dari konsep
pecahan dibagi dengan ukuran plastik yaitu hasil pengurangan dari
gula pasir pedagang dengan gula pasir yang akan disimpan untuk
keperluan sehari-hari. Dilihat dari jawaban hasil tes kemampuan
pemecahan masalah serta hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.20 Kutipan Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah pada Subjek ZNAL Terkait Memeriksa Kembali
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memeriksa kembali. Dengan menuliskan kembali
hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek ZNAL terkait
dengan memeriksa kembali
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SK2-W13 : “(sambil melihat pekerjaan) jadi, banyak bungkus gula
pasir yang bisa ia dapatkan adalah 4 bungkus”
60
Dari hasil wawancara dengan ZNAL, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang diperoleh. Terlihat dari hasil jawaban tes
kemampuan pemecahan masalah serta hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek melakukan pengecekan ulang atau
memeriksa kembali jawabannya.
3. Subjek Bertipe Kepribadian Melankolis
Analisis data pada bagian ini bertujuan untuk menelusuri kemampuan
pemecahan masalah subjek yang bertipe kepribadian Melankolis dalam
menyelesaikan soal pecahan yaitu pada operasi hitung bentuk pecahan.
a. Pemaparan Data dari Hasil Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita Pada
Subjek Bertipe Kepribadian Melanlokis Soal Nomor 1
Gambar 4.21 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek SA
61
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut:
1) Memahami Masalah
Gambar 4.22 Kutipan Jawaban pada Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah SA Terkait Memahami Masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan memahami masalah
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SM1-W06 : “(sambil membaca pekerjaannya) diketahui 2 orang
pekerja memiliki tali masing-masing sepanjang
,
3 orang pekerja memiliki tali masing-masing
sepanjang
”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SM1-W08 : “berapa panjang tali seluruhnya setelah dihubungkan?”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes
62
kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.23 Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
SA Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek SA, bisa dilihat bahwa subjek
dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep pecahan
yaitu mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan merencankan pemecahan
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SM1-W10 : “begini kak, ku kali (
) (
)
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan konsep dari pecahan yaitu
dengan mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki.
Dilihat dari hasil jawaban dari tes kemampuan pemecahan masalah
serta hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan rencana penyelesaian.
63
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.24 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah SA Terkait Melaksanakan Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek SA, bisa dilihat bahwa subjek
dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil
penjumlahan dari konsep pecahan yaitu panjang keseluruhan tali
dari jumlah panjang tali pertama dan tali kedua.
Berikut ini petikan wawancara terhadap subjek dengan subjek SA
terkait dengan melaksanakan rencana
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SM1-W12 : “selanjutnya ku tambah mi hasilnya itu tadi yang ku
kali kak
”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil penjumlah dari konsep dari
pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua. Dilihat dari hasil jawaban tes kemampuan
pemecahan masalah serta hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
64
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.25 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah SA Terkait Memeriksa Kembali
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memeriksa kembali. Dengan menuliskan kembali
hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan memeriksa kembali
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SM1-W14 : “(sambil melihat pekerjaannya) jadi, panjang tali
keseluruhan setelah dihubungkan adalah 3 meter
kak”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang diperoleh. Berdasarkan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek melakukan pengecekan ulang atau memeriksa kembali
jawabannya.
b. Pemaparan Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita Pada Subjek Bertipe
Kepribadian Melankolis Soal Nomor 2
65
Gambar 4.26 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek SA
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
1) Memahami Masalah
Gambar 4.27 Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA
Terkait Memahami Masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan.
66
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan memahami masalah
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SM2-W04 : “yang ini kak diketahui seorang pedagang mempunyai
kg gula pasir,
kg gula pasir disimpan untuk
keperluan sehari-hari, sisanya akan dimasukkan ke
plastik dengan ukuran
kg”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SM2-W06 : “ditanyakan berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes
kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.28 Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
SA Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek SA, bisa dilihat bahwa subjek
dapat merencanakan masalah. Dengan menuliskan konsep pecahan
yaitu mengurangkan dari kedua pecahan tersebut dan membagi
dengan ukuran plastik.
67
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan merencanakan masalah
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SM2-W08 : “ku kurang ini kak gula pasir pedagang dengan yang
mau disimpan untuk keperluan sehari-hari. Ini kak
baru ku bagi
, jadi
(
)
(
)
”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan konsep dari pecahan yaitu
dengan mengurangkan dua pecahan dan menunjukkan langkah-
langkah menyelesaikannya. Dilihat hasil jawaban dari tes
kemampuan pemecahan masalah serta wawancara menunjukkan
bahwa subjek dapat menuliskan rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.29 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah SA Terkait Melaksanakan Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek SA, bisa dilihat bahwasanya
subjek dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan perkalian
dari hasil pengurangan dan pembagian dari ukuran plastik.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan melaksanakan rencana
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah
68
mendapatkan hasil pengurangan dari gula seorang
pedagang dengan gula yang akan disimpan untuk
keperluan sehari-hari?”
SM2-W11 : “ini mi kak yang ku kali
, terus habis mi yang 5
tinggal
”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil pengurangan dari konsep
pecahan dibagi dengan ukuran plastik yaitu hasil pengurangan dari
gula pasir pedagang dengan gula pasir yang akan disimpan untuk
keperluan sehari-hari. Dilihat hasil jawaban dari tes kemampuan
pemecahan masalah serta wawancara menunjukkan bahwa subjek
dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.30 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah SA Terkait Memeriksa Kembali
69
Dari hasil pekerjaan subjek SA, bisa dilihat bahwa subjek
tidak dapat memeriksa kembali. Dengan tidak menuliskan kembali
hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan memeriksa kembali
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SM2-W13 : “(sambil melihat pekerjaan) emm 4 bungkus kak”
Dari hasil wawancara dengan SA, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang telah diperoleh. Dilihat dari hasil jawaban tes
kemampuan pemecahan masalah serta wawancara menunjukkan
bahwa subjek melakukan pengecekan ulang atau memeriksa
kembali jawabannya tetapi tidak menuliskannya pada saat
mengerjakan soal.
4. Subjek Bertipe Kepribadian Pleghmatis
Analisis data pada bagian ini bertujuan untuk menelusuri
kemampuan pemecahan masalah subjek yang bertipe kepribadian
Pleghmatis dalam menyelesaikan soal pecahan yaitu pada operasi hitung
bentuk pecahan.
a. Pemaparan Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita Pada Subjek Bertipe
Kepribadian Pleghmatis Soal Nomor 1
70
Gambar 4.31 Jawaban Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah pada Subjek YS
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran dalam
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut:
1) Memahami masalah
Gambar 4.32 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Memahami Masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek YS terkait
dengan memahami masalah
71
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SP1-W06 : “diketahui panjang tali
ada 2,
ada 3
P1-W07 : “setelah itu apa ditanyakan pada soal?”
SP1-W08 : “berapa panjang seluruh tali?”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes
kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.33 Kutipan Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek YS, bisa dilihat bahwa subjek
merencanakan masalah. Dengan menuliskan menjumlahkan
masing-masing panjang tali yang dimiliki pekerja.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan merencankan pemecahan
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SP1-W10 : “ini kak ku tambah
, baru ini juga ku tambah
”
Pada petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat menunjukkan rencana penyelesaian dari soal yaitu
dengan menjumlahkan masing-masing panjang tali yang dimiliki
72
pekerja. Dilihat dari hasil jawaban tes kemampuan pemecahan
masalah serta wawancara menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.34 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Melaksanakan Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek YS, dapat dilihat bahwa
subjek dapat melaksanakan rencana. Dengan menuliskan hasil
penjumlahan panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan melaksanakan rencana
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SP1-W12 : “ku tambah mi hasilnya yang tadi tali pertama dengan
kedua kak
”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan hasil penjumlah yaitu
menjumlahkan hasil penjumlahan tali pertama dan tali kedua yang
telah dikerjakan subjek. Dilihat dari hasil jawaban tes kemampuan
pemecahan masalah serta wawancara menunjukkan bahwa subjek
dapat melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
73
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.35 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Memeriksa Kembali
Dari hasil pekerjaan subjek YS, bisa dilihat bahwa subjek
tidak dapat memeriksa kembali. Dengan tidak menuliskan kembali
hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek YS terkait
dengan memeriksa kembali
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SP1-W14 : “(sambil melihat pekerjannya)
jawabannya kak”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang diperoleh. Berdasarkan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek melakukan pengecekan ulang atau memeriksa kembali
jawabannya.
b. Pemaparan Data Hasil Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Hasil Wawancara Penyelesaian Soal Cerita pada
Subjek Bertipe Kepribadian Pleghmatis Soal Nomor 2
74
Gambar 4.36 Hasil dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Subjek YS
Deskripsi data yang telah dikerjakan dengan kemahiran dalam
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan polya, dijelaskan
sebagai berikut :
1) Memahami Masalah
Gambar 4.37 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Memahami Masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, dapat dilihat bahwa
subjek dapat memahami masalah. Dengan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek YS terkait
dengan memahami masalah
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SP2-W04 : ”ada
gula,
mau di simpan,
75
diplastik”
P2-W05 : “setelah itu apa ditanyakan pada soal?”
SP2-W06 : “(sambil membaca soal) berapa bungkus gula pasir
yang bisa ia dapatkan?”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek menunjukkan informasi penting yaitu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Berdasarkan hasil tes
kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan memahami masalah.
2) Merencanakan
Gambar 4.38 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Merencanakan
Dari hasil pekerjaan subjek YS, bisa dilihat bahwa subjek
tidak dapat merencanakan masalah dengan baik. Dengan hanya
menuliskan rencana agar mendapatkan hasil dan tidak dapat
menunjukkan langkah-langkah menyelesaikannya.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek SA terkait
dengan merencanakan masalah
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SP2-W08 : “
bungkus kak”
P2-W09 : “bagaimana cara anda mendapatkan
?”
SP2-W10 : “(melihat jawaban dan berpikir) eh nda ku tau ki kak”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek tidak menunjukkan perencanaan dengan baik,
76
hanya menuliskan rencana agar mendapatkan hasil dan tidak dapat
menunjukkan langkah-langkah menyelesaikannya. Dilihat dari
hasil jawaban tes kemampuan pemecahan masalah serta
wawancara menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menunjukkan
rencana penyelesaian.
3) Melaksanakan Rencana
Gambar 4.39 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Melaksanakan Rencana
Dari hasil pekerjaan subjek YS, bisa dilihat bahwa subjek
tidak dapat melaksanakan rencana dengan baik dikarenakan subjek
menuliskan pembagian tanpa mengetahui jelas bagaimana
mendapatkannya.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek YS terkait
dengan melaksanakan rencana
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SP2-W11 : “sampai situ ji kak yang ini
baru dapat 6”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek tidak melaksanakan rencana dengan baik.
Dilihat dari hasil jawaban tes kemampuan pemecahan masalah
serta wawancara menunjukkan bahwa subjek tidak dapat
melakukan penyelesaian masalah dengan baik berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
77
4) Memeriksa Kembali
Gambar 4.40 Kutipan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah YS Terkait Memeriksa Kembali
Dari hasil pekerjaan subjek YS, bisa dilihat bahwasanya
subjek tidak dapat memeriksa kembali dikarenakan subjek tidak
menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah
dikerjakan.
Sebagai berikut petikan wawancara kepada subjek YS terkait
dengan memeriksa kembali
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SP2-W13 : “yang ini kak, jadi jawabannya adalah 6 bungkus”
Dari hasil wawancara dengan YS, bisa terlihat
bahwasanya subjek melakukan pengecekan ulang terhadap
jawaban yang diperoleh. Berdasarkan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek melakukan pengecekan ulang atau memeriksa kembali
jawabannya.
C. Pembahasan
1. Subjek Bertipe Kepribadian Sanguinis
Pembahasan hasil dari analisis jawaban tes kemampuan pemecahan
masalah serta wawancara pada subjek yang bertipe kepribadian Sanguinis
dengan inisial MAK sebagai berikut:
78
a. Memahami Masalah
Pada soal nomor 1, subjek tidak mampu menuliskan informasi yang
ada pada soal yaitu apa yang diketahui dan ditanyakan, tetapi pada saat
proses mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui
dan tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu
memahami masalah. Begitu pula dengan soal nomor 2, subjek tidak
menuliskan informasi penting dalam soal yaitu apa yang ia ketahui dan
tanyakan, tetapi disaat proses mewawancarai subjek bisa apa yang ia
ketahui dan tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek dapat
memahami masalah.
b. Merencanakan
Pada soal nomor 1, subjek dapat menulis konsep pecahan yaitu
mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki dan pada saat
proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat menyelesaikan perencanaan. Pada soal nomor 2,
subjek dapat menuliskan konsep pecahan yaitu mengurangkan dua
pecahan dari gula pasir seorang pedagang dengan gula pasir yang akan
disimpan untuk keperluan sehari-hari dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek
dapat menyelesaikan perencanaan.
c. Melaksanakan Rencana
Pada soal nomor 1, subjek dapat menuliskan hasil penjumlahan dari
konsep pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua dan pada saat proses wawancara subjek dapat
79
menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek dapat
melaksanakan rencana. Pada soal nomor 2, subjek dapat menuliskan
hasil pengurangan dari konsep pecahan dibagi dengan ukuran plastik
yaitu hasil pengurangan dari gula pasir seorang pedagang dengan gula
pasir yang akan disimpan untuk keperluan sehari-hari dan pada saat
proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat melaksanakan rencana.
d. Memeriksa Kembali
Pada soal nomor 1, subjek tidak menuliskan kembali hasil jawaban
akhir dari pekerjaan yang telah dikerjakan, tetapi pada saat proses
wawancara subjek dapat menunjukkan bahwa subjek telah melakukan
pengecekan ulang atau memeriksa kembali jawabannya tetapi tidak
menuliskannya pada saat mengerjakan soal. Pada soal nomor 2, subjek
tidak menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang
telah dikerjakan, tetapi pada saat proses wawancara subjek dapat
menunjukkan bahwa subjek telah melakukan pengecekan ulang atau
memeriksa kembali jawabannya tetapi tidak menuliskannya pada saat
mengerjakan soal.
2. Subjek Bertipe Kepribadian Koleris
Pembahasan hasil dari jawaban tes kemampuan pemecahan
masalah serta wawancara pada subjek yang bertipe kepribadian Koleris
dengan inisial ZNAL sebagai berikut:
80
a. Memahami Masalah
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan informasi penting yaitu apa
yang ia ketahui dan tanyakan dari soal dan disaat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah. Pada soal nomor 2, subjek menuliskan informasi penting
yaitu apa yang ia ketahui dan tanyakan dari soal dan disaat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah.
b. Merencanakan
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan konsep pecahan yaitu
mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki dan pada saat
proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat menyelesaikan perencanaan. Pada soal nomor 2,
subjek menuliskan konsep pecahan yaitu mengurangkan dua pecahan
dari gula pasir seorang pedagang dengan gula pasir yang akan
disimpan untuk keperluan sehari-hari dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek
dapat menyelesaikan perencanaan.
c. Melaksanakan Rencana
Pada soal nomor satu, subjek menuliskan hasil penjumlahan dari
konsep pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua dan pada saat proses wawancara subjek dapat
81
menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek dapat
melaksanakan rencana. Pada soal nomor 2, subjek menuliskan hasil
pengurangan dari konsep pecahan dibagi dengan ukuran plastik yaitu
hasil pengurangan dari gula pasir pedagang dengan gula pasir yang
akan disimpan untuk keperluan sehari-hari dan pada saat proses
wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat melaksanakan rencana.
d. Memeriksa Kembali
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan kembali hasil jawaban akhir
dari pekerjaan yang telah dikerjakan dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menunjukkan bahwa subjek telah melakukan pengecekan
ulang atau memeriksa kembali jawabannya. Pada soal nomor 2, subjek
menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah
dikerjakan dan pada saat proses wawancara subjek dapat menunjukkan
bahwa subjek telah melakukan pengecekan ulang atau memeriksa
kembali jawabannya.
3. Subjek Bertipe Kepribadian Melankolis
Pembahasan hasil jawaban dari analisis jawaban tes kemampuan
pemecahan masalah serta wawancara pada subjek yang bertipe
kepribadian Melankolis dengan inisial SA sebagai berikut:
a. Memahami Masalah
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan informasi penting yaitu apa
yang ia ketahui dan tanyakan dari soal dan disaat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
82
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah. Pada soal nomor 2, subjek menuliskan informasi penting
yaitu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal dan saat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah.
b. Merencanakan
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan konsep pecahan yaitu
mengalikan jumlah pekerja dengan tali yang dimiliki dan pada saat
proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat menyelesaikan perencanaan. Pada soal nomor 2,
subjek menuliskan konsep pecahan yaitu mengurangkan dari kedua
pecahan tersebut dan membagi dengan ukuran plastik dan pada saat
proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis
sehingga subjek dapat menyelesaikan perencanaan.
c. Melaksanakan Rencana
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan hasil penjumlahan dari konsep
pecahan yaitu panjang keseluruhan tali dari jumlah panjang tali
pertama dan tali kedua dan pada saat proses wawancara subjek dapat
menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek dapat
melaksanakan rencana. Pada soal nomor 2, subjek menuliskan
perkalian dari hasil pengurangan dan pembagian dari ukuran plastic
dan pada saat proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban
yang telah ditulis sehingga subjek dapat melaksanakan rencana.
83
d. Memeriksa kembali
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan kembali hasil jawaban akhir
dari pekerjaan yang telah dikerjakan dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menunjukkan bahwa subjek telah melakukan pengecekan
ulang atau memeriksa kembali jawabannya. Pada soal nomor 2, subjek
tidak menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang
telah dikerjakan, tetapi pada saat proses wawancara subjek dapat
menunjukkan bahwa subjek telah melakukan pengecekan ulang atau
memeriksa kembali jawabannya tetapi tidak menuliskannya pada saat
mengerjakan soal.
4. Subjek Bertipe Kepribadian Pleghmatis
Pembahasan hasil jawaban dari tes kemampuan pemecahan masalah serta
wawancara pada subjek yang bertipe kepribadian Pleghmatis dengan
inisial YS sebagai berikut:
a. Memahami Masalah
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan informasi penting yaitu apa
yang ia ketahui dan tanyakan pada soal dan disaat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah. Pada soal nomor 2, subjek menuliskan informasi penting
yaitu apa yang ia ketahui dan tanyakan dari soal dan disaat proses
mewawancarai subjek dapat menunjukkan apa yang ia ketahui dan
tanyakan dalam soal dengan benar sehingga subjek mampu memahami
masalah.
84
b. Merencanakan
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan menjumlahkan masing-masing
panjang tali yang dimiliki pekerja dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menjelaskan jawaban yang telah ditulis sehingga subjek
dapat menyelesaikan perencanaan. Soal nomor 2, subjek tidak
menuliskan rencana dengan baik, hanya menuliskan rencana agar
mendapatkan hasil dan tidak dapat menunjukkan langkah-langkah
menyelesaikannya dan pada saat proses wawancara subjek tidak dapat
menunjukkan hasil jawaban yang telah ditulis.
c. Melaksanakan Rencana
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan hasil penjumlahan panjang
keseluruhan tali dari jumlah panjang tali pertama dan tali kedua dan
pada saat proses wawancara subjek dapat menjelaskan jawaban yang
telah ditulis sehingga subjek bisa melaksanakan rencana. Pada soal
nomor 2, subjek tidak bisa melaksanakan rencana dengan baik, dengan
menuliskan pembagian tanpa mengetahui jelas bagaimana
mendapatkannya dan pada saat proses wawancara subjek tidak dapat
menunjukkan hasil jawaban yang telah ditulis.
d. Memeriksa Kembali
Pada soal nomor 1, subjek menuliskan kembali hasil jawaban akhir
dari pekerjaan yang telah dikerjakan dan pada saat proses wawancara
subjek dapat menunjukkan bahwa subjek telah melakukan pengecekan
ulang atau memeriksa kembali jawabannya. Pada soal nomor 2, subjek
menuliskan kembali hasil jawaban akhir dari pekerjaan yang telah
85
dikerjakan dan pada saat proses wawancara subjek dapat menunjukkan
bahwa subjek telah melakukan pengecekan ulang atau memeriksa
kembali jawabannya.
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Pembahasan Pemecahan Masalah
Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian Florence Littauer
S K M P
Memahami Cukup
Memahami
Memahami
dengan Baik
Memahami
dengan
Baik
Kurang
Memahami
Merencanakan
Memahami
dengan
Baik
Memahami
dengan Baik
Memahami
dengan
Baik
Kurang
Memahami
Melaksanakan
Memahami
dengan
Baik
Memahami
dengan Baik
Memahami
dengan
Baik
Kurang
Memahami
Memeriksa
Kembali
Cukup
Memahami
Memahami
dengan Baik
Cukup
Memahami
Kurang
Memahami
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian yaitu dikarenakan
kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk mengambil data
langsung di sekolah karena siswa tidak diperbolehkan berkumpul terlalu
banyak sehingga penelitian ini dilakukan secara virtual pada saat
melakukan angket kepribadian. Tetapi pada saat melakukan tes
kemampaun pemecahan masalah dan wawancara, siswa melakukan tes
secara langsung karena tidak begitu banyak siswa yang dikumpulkan.
Penelitian ini juga susah dalam mengatur jadwal pemberian tes karena
siswa yang hanya belajar mata pelajaran matematika sekali dalam
seminggu sehingga pemberian tes dilakukan selama 2 minggu pada hari
yang sama.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berlandaskan dari hasil yang ada pada penelitian dan pembahasan, hingga bisa
menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah soal essay matematika
pada pembelajaran pecahan berdasarkan tipe kepribadian Florence Littauer
adalah sebagai berikut:
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Siswa yang bertipe kepribadian sanguinis cukup memahami masalah,
merencanakan dengan baik, melaksanakan dengan baik, cukup memeriksa
kembali pemecahan masalah pada soal yang diberikan.
2. Tipe Kepribadian Koleris
Siswa yang bertipe kepribadian koleris memahami masalah dengan baik,
merencanakan dengan baik, melaksanakan dengan baik, dan memeriksa
kembali dengan baik pemecahan masalah pada soal yang diberikan.
3. Tipe Kepribadian Melankolis
Siswa yang bertipe kepribadian melankolis memahami masalah dengan
baik, merencanakan dengan baik, melaksanakan dengan baik, dan cukup
memeriksa kembali pemecahan masalah pada soal yang diberikan.
4. Tipe Kepribadian Pleghmatis
Siswa yang bertipe kepribadian Pleghmatis kurang memahami masalah,
kurang merencanakan, kurang melaksanakan, dan kurang memeriksa
kembali pemecahan masalah pada soal yang diberikan.
87
B. Saran
Berlandaskan dari hasil yang ada pada penelitian serta kesimpulan, dari
peneliti mempunyai saran, yakni:
1. Bagi guru bidang studi matematika, kemahiran dalam pemecahan
masalah pada siswa bertipe kepribadian pleghmatis kurang dalam
merencanakan atau strategi dalam soal. Siswa dapat diberikan soal-soal
yang dapat melatih kemampuan pemecahan masalah agar lebih baik
2. Bagi guru mata pelajaran, diuraikannya informasi pada penelitian ini
sekiranya dijadikan sebagai pustaka acuan untuk mempertimbangkan
metode, strategi, dan media pembelajaran menjadi lebih baik lagi agar
kemampuan pemecahan masalah siswa dapat lebih meningkat lagi
3. Bagi peneliti, mengingat penelitian ini masih terbatas pada
mendeskrpisikan kemampuan pemecahan masalah pecahan
berdasarkan tipe kepribadian Florence Littauer dalam menyelesaikan
soal cerita materi pecahan, maka diharapkan pada peneliti selanjutnya
agar mencari solusi pada tipe-tipe kepribadian siswa yang kurang
mampu memahami dalam pembelajaran matematika.
88
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Khoirul Muhamad. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object,
Schema) Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence Littauer. Universitas
Jember. Jember.
A’liyah, U. H. 2016. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share dan Tipe Think Pair Share Square di Kelas X Man 2 Model
Medan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Khalidah, Noera. 2016. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VII MTsN COT
Gleumpang. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
Banda Aceh.
Muhsetyo Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Nissa, Chairun Ita. 2015. Pemecahan Masalah Matematika. Mataram. Duta
Pustaka Ilmu.
Risma. 2016. Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan
Model Eliciting Activities (MEA) Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP
Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar. Makassar
Rosali, Fitriani Dwi. 2019. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Turunan
Berdasarkan Teori APOS pada Siswa Kelas XII MIA-1 SMAN 2
Makassar. Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Syaharuddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
dalam Hubungannya dengan Pemahaman Konsep Ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VII SMPN 4 Binamu Kabupaten Jeneponto.
Universitas Negeri Makassar. Makassar.
LAMPIRAN 1
1. 1 : Angket Tipe Kepribadian
2. 1 : Peniliaian Angket Tipe
Kepribadian
Lampiran 1.1
ANGKET TES KEPRIBADIAN
Nama :
No. Absen :
Kelas :
1. Dalam pembelajaran matematika, metode belajar seperti apa yang lebih kamu
sukai?
a. Presentasi
b. Permainan (mengerjakan soal matematika dengan waktu yang cepat)
c. Mengerjakan latihan-latihan soal secara individu
d. Mengikuti setiap metode yang diajarkan oleh guru
Petunjuk :
1. Tulis nama, No. Absen, dan kelas pada tempat yang telah disediakan
2. Angket ini bertujuan untuk melihat tipe kepribadian yang anda miliki
3. Kerjakan secara mandiri untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan kepribadian
anda
4. Bacalah setiap permasalahan dengan seksama, posisikan diri anda jika berada dalam
permasalahan atau situasi seperti berikut
5. Pilihlah opsi jawabannya yang paling sesuai dengan sifat diri anda
6. Berilah tanda silang (X) pada opsi yang sesuai dengan sifat diri anda (pilih satu saja)
7. Lanjutkan hingga pertanyaan terakhir
2. Jika kamu mendapatkan tugas matematika secara berkelompok dan
mempresentasikan hasil diskusi, peran apa yang bisa kamu ambil untuk
menyelesaikan tugas tersebut?
a. Maju untuk mempresentasikan hasil diskusi
b. Membagi tugas pada teman untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
c. Menyelesaikan tugas tersebut sampai selesai
d. Menerima setiap perintah yang diberikan dalam menyelesaikan tugas
3. Jika guru matematikamu membagikan lembar nilai UTS. Apa yang akan kamu
lakukan setelah menerima lembar ujian tersebut?
a. Dengan spontan langsung mengumumkan nilai yang didapat kepada
teman-teman, jika nilainya bagus
b. Menanyakan nilai dari masing-masing teman untuk mengukur kemampuan
diri
c. Melihat nilainya dan mengoreksi jika terdapat kesalahan dalam pengerjaan
d. Langsung memasukkan lembar nilai ke dalam task arena merasa puas
dengan hasil yang didapat
4. Metode belajar seperti apa yang lebih kamu sukai?
a. Belajar dengan berdiskusi
b. Belajar dengan menjelaskan materi ke orang lain
c. Belajar sendiri dengan mendengarkan musik
d. Belajar dengan mendengarkan penjelasan materi dari orang lain
5. Ketika guru matematikamu terlambat datang pada saat jam pelajaran. Apa
yang akan kamu lakukan?
a. Meminta tolong kepada teman lain untuk menjemput guru matematika
tersebut
b. Langsung menjemput guru tersebut tanpa disuruh
c. Mengantarkan teman menjemput guru
d. Bermain saja, sampai gurunya datang
6. Pada saat kamu mengerjakan PR matematika, tiba-tiba ada adikmu tidak
sengaja menumpahkan minuman ke bukumu. Apa yang akan kamu lakukan?
a. Menangis karena bukunya sudah dirusak oleh adik
b. Memarahi adik karena sudah merusak bukunya
c. Memikirkan bagaimana menyelesaikan tugasnya lagi yang sudah di rusak
oleh adik
d. Menegur adik supaya lebih berhati-hati dalam bertingkah
7. Ketika di dahi guru matematikamu ada coretan spidol pada saat mengajar, apa
yang akan kamu lakukan?
a. Memberitahu guru secara langsung didepan teman-teman
b. Memberitahu guru secara diam-diam dibelakang teman
c. Menyuruh teman untuk memberitahu guru bila ada coretan di dahinya
d. Diam saja, tanpa memberitahu guru
8. Jika kamu mendapatkan nilai ulangan matematika dibawah KKM, maka kamu
akan…
a. Menangis
b. Berusaha keras untuk memperbaiki agar mendapat nilai yang baik pada
ulangan berikutnya
c. Memikirkan mengapa bisa mendapatkan nilai jelek
d. Pasrah dengan hasilnya, atas usaha yang telah dilakukan
9. Pada saat guru matematikamu menjelaskan materi dan kamu belum paham,
apa yang akan kamu lakukan?
a. Langsung bertanya pada teman saat pelajaran berlangsung
b. Bertanya langsung pada guru saat penjelasan materi dengan mengangkat
tangan
c. Diam pada saat pelajaran, dan akan bertanya pada guru ketika pelajaran
telash usai
d. Memahami materi tersebut sekali lagi, jika masih belum paham makan
akan bertanya pada guru
10. Pada saat kamu mengerjakan latihan soal matematika, kamu melihat temanmu
sedang kebingungan mengerjakan soal. Apa yang akan kamu lakukan?
a. Bertanya mengenai alasan kebingungannya, kemudian langsung
mengerjakan tugas saya kembali
b. Meyakinkan teman untuk mengoreksinya sekali lagi, mungkin ada
perhitungan yang belum teliti
c. Meletakkan tugasnya terlebih dahulu untuk membantu teman yang
kebingungan tersebut
d. Tetap mengerjakan tugas saya sendiri karena takut waktu pengerjaan tugas
habis
11. Jika pada saat ujian matematika berlangsung, tiba-tiba ada temanmu yang
ingin menyontek pekerjaanmu, padahal kamu sudah bersusah payah untuk
belajar memahami memahami materinya. Maka apa saja yang akan kamu
lakukan kepada temamu tersebut?
a. Menuruhnya untuk diam karena merasa terganggu saat proses pengerjaan
b. Tidak mau memberi contekan karena merasa tidak diuntungkan
c. Akan memberi contekan pada teman ketika pekerjaanmu sudah selesai
d. Membiarkan teman tersebut, supaya mengerjakan sendiri dan tidak
terbiasa terbuat curang
12. Ketika kamu lupa mengerjakan PR matematika, apa yang akan kamu lakukan?
a. Menanyakan beberapa teman “apakah kamu sudah mengerjakan PR
matematika?”
b. Membuka tugas tersebut dan lansung menyelesaikan
c. Diam saja dan tidak mengerjakan “biarkan saja, percuma saja dikerjakan
waktunya tidak akan cukup”
d. Berkrompomi dengan teman-teman supaya dibahas bersama saja, tanpa
dikumpulkan
13. Bila ada jam kosong pada saat pelajaran matematika, apa yang akan kamu
lakukan?
a. Mengajak teman pergi ke toilet atau menghampiri teman untuk mengobrol
b. Belajar saja, supaya waktu lebih bermanfaat
c. Diam saja, terkadang dengan menggambar atau mencoret-coret buku
d. Mendengarkan teman bercerita
14. Jika ada lomba matematika di sekolahmu, maka kamu akan?
a. Mengajak teman untuk mengikuti lomba tersebut
b. Langsung mengikuti lomba tersebut
c. Memikirkan terlebih dahulu, karena masih belum yakin dengan
kemampuan yang dimiliki
d. Mengikuti lomba tersebut jika guru menyarankan saya
15. Ketika kamu terlambat masuk kelas, apa yang akan kamu lakukan?
a. Tetap masuk ke kelas karena sudah biasa terlambat
b. Menyuruh teman untuk masuk terlebih dahulu, kemudian saya
c. Tidak jadi masuk, karena berpikir akan diberi hukuman atau dimarahi
d. Berdiri di samping kelas karena ragu untuk masuk kelas atau tidak, dan
takut dimarahi guru
16. Ketika kamu diminta untuk menuliskan materi di papan tulis oleh guru
matematikamu, karena gurumu tidak dapat masuk kelas. Apa yang akan kamu
lakukan?
a. Membagi tugas tersebut dengan teman
b. Menulisnya sendiri di papan tulis sampai selesai
c. Mencatat materi pada buku tulis sendiri tanpa banyak bicara
d. Menulis materi tersebut walaupun merasa lelah karena terlalu banyak
17. Jika ada temanmu yang meminta tolong untuk mengambilkan spidol di ruang
guru, apa yang akan kamu lakukan?
a. Menolaknya dengan berbagai alasan
b. Menolaknya karena tidak suka di perintah orang lain
c. Mengajak teman untuk mengambil spidol tersebut
d. Pura-pura tidak mendengar ucapan teman karena malas untuk mengambil
spidol di ruang guru
18. Jika kamu memiliki masalah yang susah untuk diselesaikan, kamu memilih
untuk…
a. Bercerita kepada sahabat
b. Menyelesaikan sendiri, walaupun susah
c. Sering diam atau menyendiri untuk memikirikan penyelesaian yang tepat
d. Tidak terlalu memikirkan masalah tersebut
19. Jika rumah tetanggamu kebakaran, apa yang akan kamu lakukan?
a. Berteriak meminta tolong pada tetangga lain
b. Mengambil selang air untuk memadamkan api tersebut
c. Menelpon PMK (pemadam kebakaran)
d. Keluar rumah melihat keadaan dan berdoa supaya apinya cepat padam
20. Pada saat kamu lari pagi, kamu melihat orang yang tidak kamu kenal terjatuh
di depanmu. Tindakan apa yang akan kamu lakukan?
a. Menanyakan keadaan orang tersebut terlebih dahulu
b. Mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri
c. Mengucapkan astaga dan membantunya
d. Membiarkan saja karena merasa tidak kenal
Lampiran 1.2
LEMBAR NILAI/SKOR KEPRIBADIAN
Pindahkan semua X di angket kepribadian kedalam lembar skor, letakkan
pada kolom opsi yang dipilih, sesuaikan dengan jawaban yang telah dipilih
siswa, kemudin berilah tanda √ pada tipe kepribadian (S, K, M, atau P),
sesuaikan dengan keterangan di kolom Tipe Kepribadian, letakkan tanda √
sebaris degan tanda X. setelah itu, jumlahkan √ secara vertical di setiap tipe
kepribadian. Contohnya jika pada no. 1 ada tanda X pada opsi teratas di lembar
angket kepribadian, maka beri tanda X juga di baris opsi teratas pada kolom opsi
yang dipilih. kemudian berilah tanda √ di kolom S yang berarti Sanguinis (√
segaris dengan X).
Soal
No.
Opsi
yang
dipilih
Keterangan Tipe Kepribadian
Tipe
Kepribadian Sifat yang dimiliki S K M P
1
a Sanguinis Ingin tampil, suka berbicara,
dan aktif
b Koleris Bersaing, berani, produktif
c Melankolis Pemikir, minder
d Phlegmatis Tunduk, damai
2
a Sanguinis Aktif, suka bicara, ingin
dilihat
b Koleris pemimpin, penggerak
c Melankolis
Ideal (perlu membuat
sesuatu menjadi sempurna),
perfeksionis, teratur,
pemikir
d Phlegmatis Cepat menyesuaikan diri,
tunduk idealis
3
a Sanguinis Segar, ingin dilihat, energik
b Koleris Bersaing, kemauan keras
c Melankolis Rinci, idealis
d Phlegmatis puas, tak agresif
4
a Sanguinis Aktif, penuh semangat,
mudah berbaur
b Koleris Pemimpin, percaya diri,
yakin
c Melankolis Pemalu, suka music
d Phlegmatis Pendengar, tak komunikatif
5
a Sanguinis Suka bicara, ingin dipuji
b Koleris Cepat memutuskan, berani,
penggerak
c Melankolis Pemalu, pendiam
d Phlegmatis Cuek, tak antusias
6
a Sanguinis Lugu, panic, tak fokus
berpikir
b Koleris
Tak sabar (marah), taka da
strategi (terkadang
menyakiti hati dan tidak
peka pada orang lain)
c Melankolis Pemikir, terjadwal
d Phlegmatis Sabar, diplomatis (bijak)
7
a Sanguinis Spontan, optimis, pembicara
b Koleris Banyak akal, jujur/terbuka
c Melankolis Pemalu, pesimis
d Phlegmatis Tak berekspresi, datar, cuek
8
a Sanguinis Lugu, panik
b Koleris Kemauan keras, positif
c Melankolis Pemikir
d Phlegmatis Damai, tunduk, puas
9
a Sanguinis Tak disiplin, suka berbicara
b Koleris Berani
c Melankolis Pemalu
d Phlegmatis Diplomatis (bijak)
10
a Sanguinis Suka berbicara (hanya
bertanya saja)
b Koleris Pembujuk, yakin, positif
c Melankolis Memikirkan orang lain
d Phlegmatis Tidak terlibat, cuek, takut
11
a Sanguinis Panik, tak fokus berpikir
b Koleris Tak simpatik
c Melankolis Teratur, jago bertahan
d Phlegmatis Datar, diplomatis
12
a Sanguinis Panik, bingung, suka bicara
b Koleris Kerja keras, cepat
memutuskan
c Melankolis Pesimis, penyendiri
d Phlegmatis berkompromi
13
a Sanguinis
Aktif, energik, suka
bicara,berubah-ubah
(mudah bosan)
b Koleris Maniak kerja
c Melankolis
Pendiam, tertutup, detailed
(suka hal yang
membutuhkan ketelitian
missal menggambar)
d Phlegmatis Pendengar
14 a Sanguinis
Promotor, penuh semangat,
energik
b Koleris Mandiri
c Melankolis Pemikir, pesimis
d Phlegmatis Tunduk
15
a Sanguinis Tak disiplin
b Koleris Berlagak bos, menguasai,
banyak akal
c Melankolis Pemisimis, sifat negatif
d Phlegmatis Ragu, takut
16
a Sanguinis Promotor, suka bicara, aktif
b Koleris Mandiri
c Melankolis Pendiam, teratur, loyal
d Phlegmatis
Pendiam (tidak
menunjukkan emosi), tak
ikhlas
17
a Sanguinis Suka mengulang-ulang,
suka bicara
b Koleris Berlagak bos, penentang,
tak simpatik
c Melankolis Pemalu, tidak percaya diri
d Phlegmatis Cuek, tak ikhlas, malas
18
a Sanguinis Tak fokus berpikir, panik,
lugu
b Koleris Mandiri
c Melankolis Penuh pemikiran, pendiam
d Phlegmatis Damai
19
a Sanguinis Suka berbicara, panic, ingin
dilihat, ingin dipuji
b Koleris Banyak akal, berani, positif,
yakin
c Melankolis
Penuh pemikiran,
memikirkan orang lain,
pemalu (tidak mau terlihat)
d Phlegmatis
Tunduk (mudah menerima
pendapat orang lain), bijak,
pendiam, tak agresif
20
a Sanguinis Banyak bicara, mudah
berbaur, ingin dipuji, aktif
b Koleris Berani, cepat memutuskan,
penggerak
c Melankolis
Penuh pemikiran,
pengorbanan
(mengorbankan diri untuk
orang lain), sopan
d Phlegmatis Cuek, tak terlibat, ragu,
malas, tak antusias
LAMPIRAN 2
2.1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
2.2 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
2.3 : Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
Pemecahan
Lampiran 2.1
KISI-KISI INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Kompetensi Dasar Materi
Indikator Pemecahan
Masalah Menurut
Polya
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
No.
Soal
4.2 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
operasi hitung
bilangan bulat dan
pecahan
Pecahan 1. Memahami
Masalah
2. Merencanakan
Pemecahan
3. Melaksanakan
Rencana
Pemecahan
4. Melihat Kebelakang
atau Memeriksa
Kembali
4.2.3. Menyelesaikan
permasalahan
yang berkaitan
dengan operasi
hitung
penjumlahan
dan
pengurangan
pada bilangan
pecahan
1
4.2.4. Menyelesaikan
permasalahan
yang berkaitan
dengan operasi
hitung
perkalian dan
pembagian
pada bilangan
pecahan
2
Lampiran 2.2
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Liliriaja
Kelas : VII
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Pecahan
Tahun Ajar : 2020-2021
Petunjuk Soal !
1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.
2. Tulis identitas Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Periksa dan baca soal dengan teliti sebelum mengerjakannya.
4. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
5. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan.
1. Di suatu proyek terdapat 2 orang pekerja yang masing-masing memiliki tali
sepanjang
meter dan 3 orang pekerja yang lainnya masing-masing memiliki
meter. Jika kedua tali tersebut disambungkan, berapa panjang tali
seluruhnya?
2. Seorang pedagang mempunyai
kg gula pasir. Sebanyak
kg gula pasir
disimpan untuk keperluan sehari-hari. Kemudian sisanya akan ia bungkus ke
dalam plastik dengan ukuran
kg. Berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?
Lampiran 2.3
ALTERNATIF JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH
No Alternatif Skor
1
Memahami masalah:
Dik : - masing-masing panjang tali 2 orang
pekerja =
meter
- Masing-masing panjang tali 3 orang
pekerja =
meter
Dit : berapa panjang tali keseluruhan?
1
1
Merencanakan:
=
=
1
1
Melaksanakan Rencana:
=
=
=
= 3
1
1
1
Memeriksa Kembali:
Jadi, panjang tali keseluruhan jika
disambungkan adalah 3 meter
1
2
Memahami Masalah:
Dik : gula seorang pedagang =
kg
gula pasir yang disimpan =
kg
ukuran pembungkus plastik =
kg
1
Dit : berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?
1
Merencanakan:
=
=
=
=
=
=
1
1
Melaksanakan Rencana:
=
=
=
=
= 4 bungkus
1
1
1
Memeriksa Kembali:
Jadi, pedagang tersebut bisa mendapatkan 4
bungkus gula pasir
1
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memandu
peneliti untuk mengungkap kemampuan pemecahan masalah subjek dalam
menyelesaikan soal pecahan berdasarkan langkah Polya.
I. Permasalahan
Bagaimana mengungkap kemampuan pemecahan masalah subjek
penelitian dalam menyelesaikan soal pecahan berdasarkan langkah Polya?
II. Tujuan Wawancara
Mengungkap penyebab kemampuan pemecahan masalah subjek
penelitian dalam menyelesaikan soal pecahan berdasarkan langkah Polya.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur
IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta
membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.
2. Menyiapkan lembar jawaban subjek dari tes yang telah dilakukan.
Lembar jawaban tersebut bertujuan untuk mengungkap kemampuan
pemecahan masalah subjek penelitian dalam menyelesaikan soal
pecahan berdasarkan langkah Polya.
3. Subjek diwawancarai berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah
yang dilakukan saat mengerjakan soal pecahan berdasarkan langkah
Polya.
V. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek Penelitian
Jenis-jenis kemampuan pemecahan masalah yang digunakan sebagai
kerangka acuan menggolongkan kemampuan pemecahan masalah subjek
penelitian merujuk pada jenis kemampuan pemecahan masalah Polya yang
diberikan peneliti meliputi: (1) memahami masalah; (2) membuat rencana
pemecahan; (3) melaksanakan rencana pemecahan; (4) melihat kebelakang
atau memeriksa kembali.
Selama wawancara berlangsung, pewawancara mencermati
bagaimana kemampuan pemecahan masalah subjek dalam menyelesaikan
soal pecahan. kemampuan dalam menyelesaikan soal pecahan berdasarkan
langkah Polya meliputi:
1. Memahami masalah, mencakup:
Siswa dapat mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
2. Membuat rencana pemecahan, mencakup:
Siswa dapat merencanakan penyelesaian dengan membuat gambaran
berdasarkan masalah yang tepat
3. Melaksanakan rencana pemecahan, meliputi:
Siswa dapat melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban yang
tepat dan benar.
4. Melihat kebelakang atau memeriksa kembali, meliputi:
Siswa dapat menafsirkan hasil yang diperoleh tapi tidak membuat
kesimpulan
Berdasarkan indikator tersebut maka pertanyaan-pertanyaan pokok yang
akan digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang
sifatnya mengeksporasi kemampuan yang dialami subjek adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan cara anda dalam menyelesaikan soal ini?
2. Bagaimana langkah-langkah yang anda lakukan dalam menyelesaikan soal
ini?
3. Mengapa anda menggunakan proses penyelesaian soal seperti ini?
LAMPIRAN 4
4.1 Hasil Angket Tipe Kepribadian
4.2 Hasil Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
4.3 Transkip Hasil Wawancara
Lampiran 4.1
Lampiran 4.2
Lampiran 4.3
Transkip Hasil Wawancara
1. Subjek Bertipe Kepribadian Sangunis
Soal nomor 1
P1-W01 : “Baiklah, bagaimana kabarnya?”
SS1-W02 : “baik kak”
P1-W03 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 1”
SS1-W04 : “sudah kak”
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SS1-W07 : “(sambil melihat soal) terdapat 2 orang pekerja yang
masing-masing memiliki tali
dan 3 orang pekerja
masing-masing memiliki tali sepanjang
”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SS1-W08 : “berapa panjang tali seluruhnya kak”
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SS1-W10 : “ku kalikan mi ini
kak”
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah
mendapatkan hasil perkalian dari panjang tali tersebut?”
SS1-W12 : “ku tambah mi kak
”
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SS1-W14 : “(sambil melihat pekerjaan) jadi, panjang tali seluruhnya
adalah 3 meter kak”
Soal nomor 2
P2-W01 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 2”
SS2-W02 : “sudah kak”
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SS2-W04 : “diketahui gula pasir seorang pedagang
, disimpan
keperluan sehari-hari
, dan sisanya dibungkus
dalam plastik ukuran
”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SS2-W06 : “berapa bungkus gula pasir yang bisa ia dapatkan kak”
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SS2-W09 : “ku kurang ini kak (
) baru bagi
, jadi
(
)
”
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
hasil pengurangan tersebut?”
SS2-W11 : “baru ini mi ku samkan penyebutnya kak jadi
(
)
, terus ini kak di balik ki jadi
perkalian
kantong”
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SS2-W13 : “jadi, ada 4 bungkus gulas pasir yang bisa ia dapatkan”
2. Subjek Bertipe Kepribadian Koleris
Soal nomor 1
P1-W01 : “Baiklah, bagaimana kabarnya?”
SK1-W02 : “baik kak”
P1-W03 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 1”
SK1-W04 : “sudah kak”
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SK1-W06 : “ini kak diketahui ada 2 orang pekerja memiliki tali
masing-masing
m. Terus ada lagi 3 orang pekerja yang
memiliki tali masing-masing
m”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SK1-W08 : “panjang keseluruhan tali setelah disambungkan kak”
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SK1-W010 : “ini kak (sambil menunjuk pekerjaan) kukalikan ki dulu
yang ini panjang tali pertama
terus
ini
kujadikan pecahan campuran
sama ku bagi jadi 1,5
meter, baru yang ini panjang tali kedua
kujadikan juga pecahan campuran
sama ku bagi jadi
1,5 meter”
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
hasil perkalian dari panjang tali pertama dan panjang tali
kedua?”
SK1-W12 : “baru yang ini mi kak ku jumlah panjang tali pertama
sama panjang tali kedua yang
”
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SK1-W14 : “3 meter kak”
P1-W15 : “yang mana itu?”
SK1-W16 : “(melihat kembali pekerjaannya) yang ini kak, jadi
panjang tali keseluruhan adalah 3 meter”
Soal nomor 2
P2-W01 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 2”
SK2-W02 : “sudah kak”
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SK2-W04 : “ini kak diketahui seorang pedagang mempunyai
kg
gula pasir,
kg gula pasir disimpan untuk keperluan
sehari-hari, sisanya akan dimasukkan ke plastik dengan
ukuran
kg”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SK2-W06 : “ini kak berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?”
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SK2-W08 : “ku kurang ini kak gula pasir pedagang dengan yang mau
disimpan untuk keperluan sehari-hari. Ini kak
baru ku kurang dulu yang baru
ditambah yang pecahannya
”
P2-W09 : “bagaimana cara anda mendapatkan 2,4 kg?
SK2-W10 : “ini kak ku samakan penebutnya
jadi
baru dapat mi yang ini kak
jadi
baru
disederhanakan jadi
baru dibagi menjadi 2,4 kg
hasilnya”
P2-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
hasil pengurangan dari gula seorang pedagang dengan
gula yang akan disimpan untuk keperluan sehari-hari?”
SK2-W12 : “hasil pengurangannya kak ku bagi mi dengan ukuran
bungkus plastiknya, ini kak
terus
kujadikan pecahan dulu ini 2,4 kg kak jadi
baru
disederhanakan jadi
baru di balik jadi perkalian
kak
”
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SK2-W13 : “(sambil melihat pekerjaan) jadi, banyak bungkus gula
pasir yang bisa ia dapatkan adalah 4 bungkus”
3. Subjek Bertipe Kepribadian Melankolis
Soal nomor 1
P1-W01 : “Baiklah, bagaimana kabarnya?”
SM1-W02 : “baik kak”
P1-W03 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 1”
SM1-W04 : “sudah kak”
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SM1-W06 : “(sambil membaca pekerjaannya) diketahui 2 orang
pekerja memiliki tali masing-masing sepanjang
, 3
orang pekerja memiliki tali masing-masing sepanjang
”
P1-W07 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SM1-W08 : “berapa panjang tali seluruhnya setelah dihubungkan?”
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SM1-W10 : “begini kak, ku kali (
) (
)”
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SM1-W12 : “selanjutnya ku tambah mi hasilnya itu tadi yang ku kali
kak
”
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SM1-W14 : “(sambil melihat pekerjaannya) jadi, panjang tali
keseluruhan setelah dihubungkan adalah 3 meter kak”
Soal nomor 2
P2-W01 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 2”
SM2-W02 : “sudah kak”
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SM2-W04 : “yang ini kak diketahui seorang pedagang mempunyai
kg gula pasir,
kg gula pasir disimpan untuk
keperluan sehari-hari, sisanya akan dimasukkan ke
plastik dengan ukuran
kg”
P2-W05 : “setelah itu apa yang ditanyakan pada soal?”
SM2-W06 : “ditanyakan berapa bungkus gula pasir yang bisa ia
dapatkan?”
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SM2-W08 : “ku kurang ini kak gula pasir pedagang dengan yang
mau
disimpan untuk keperluan sehari-hari. Ini kak
baru ku bagi
,
jadi (
)
(
)
”
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan setelah mendapatkan
hasil pengurangan dari gula seorang pedagang dengan
gula yang akan disimpan untuk keperluan sehari-hari?”
SM2-W11 : “ini mi kak yang ku kali
, terus habis mi yang 5
tinggal
”
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SM2-W13 : “(sambil melihat pekerjaan) emm 4 bungkus kak”
4. Subjek Bertipe Kepribadian Pleghmatis
Soal nomor 1
P1-W01 : “Baiklah, bagaimana kabarnya?”
SP1-W02 : “baik kak”
P1-W03 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 1”
SP1-W04 : “sudah kak”
P1-W05 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SP1-W06 : “diketahui panjang tali
ada 2,
ada 3”
P1-W07 : “setelah itu apa ditanyakan pada soal?”
SP1-W08 : “berapa panjang seluruh tali?”
P1-W09 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SP1-W10 : “ini kak ku tambah
, baru ini juga ku tambah
”
P1-W11 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SP1-W12 : “ku tambah mi hasilnya yang tadi tali pertama dengan
kedua kak
”
P1-W13 : “jadi apa jawaban akhir dari pekerjaan yang telah anda
kerjakan?”
SP1-W14 : “(sambil melihat pekerjannya)
jawabannya kak”
Soal nomor 2
P2-W01 : “silahkan sekarang anda baca soal nomor 2”
SP2-W02 : “sudah kak”
P2-W03 : “Apa yang anda ketahui setelah membaca soal?”
SP2-W04 : ”ada
gula,
mau di simpan,
diplastik”
P2-W05 : “setelah itu apa ditanyakan pada soal?”
SP2-W06 : “(sambil membaca soal) berapa bungkus gula pasir yang
bisa ia dapatkan?”
P2-W07 : “bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?”
SP2-W08 : “
bungkus kak”
P2-W09 : “bagaimana cara anda mendapatkan
?”
SP2-W10 : “(melihat jawaban dan berpikir) eh nda ku tau ki kak”
P2-W10 : “selanjutnya apa yang anda lakukan?”
SP2-W11 : “sampai situ ji kak yang ini
baru dapat 6”
P2-W12 : “jadi apa hasil akhir dari soal yang anda kerjakan?”
SP2-W13 : “yang ini kak, jadi jawabannya adalah 6 bungkus”
ADMINISTRASI
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
R. Febrina Kurniawati Pranoto, Lahir di kota Malang
Provinsi Jawa Timur, tepatnya di kecamatan Klojen pada
tanggal 6 Februari 1998. Merupakan anak sulung dari
pasangan bapak R. Teguh Priambodo, SE dan ibu Sabrina
Dg. Ranne. Pertama kali penulis menempuh pendidikan di
SD Inpres Btn Ikip 1 dan selesai pada tahun 2010. Pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar dan selesai pada tahun 2013.
Setelah itu melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 9 Makassar dan selesai pada
tahun 2016.
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah
Makassar Program Studi S1 Pendidikan Matematika.
Berkat usaha, kesabaran dan doa dari orangtua beserta orang-orang yang
ada di sekeliling penulis dalam menjalankan aktivitas akademik, dengan itu
penulis dapat menyusun skripsi ini dengan judul “Deskripsi Kemampuan
Pemecahan Masalah Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Florence
Littauer di Kelas VII SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng”