Deseksi Aorta

Post on 23-Jun-2015

260 views 15 download

Transcript of Deseksi Aorta

SEBASTIAN. MIHARDJA17120050038

PEMBIMBING:Dr. Royman CPS, SpBTKV

PendahuluanDeseksi aorta adalah salah satu penyakit berbahaya

yang mengenai aorta.Penyakit ini ditemukan sudah sejak lama (1776)Manifestasi klinis sangat bermacam-macam, untuk

membuat suatu diagnosis sangatlah sulit Sekitar 33% pasien akan meninggal dalam 24 jem

pertama,Sekitar 50% meninggal dalam 48 jamPada deseksi aorta yang akut (<2 minggu) memiliki

tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi Deseksi aorta yang yang kronis (> 2 minggu)

memiliki prognosis yang baik.

Anatomi

Definisi Deseksi aorta adalah robekan intima,

hematom intramural atau separasi tunica media

Diseksi Aorta adalah kejadian kedaruratan yang ditandai dengan adanya pemisahan lapisan tunika media oleh darah, dengan ekstensi progresif yang bervariasi ke proksimal atau distal dari aorta.

EpidemologiInsiden 2000 kasus baru/ tahunRas kulit hitam > ras kulit putihAsia > baratLaki-laki > wanita (3 : 1)75% terjadi pada umur 40 – 70 tahunInsiden Tipe A > Tipe B (70% kasus : 30 %

kasus)Mortalitas Tipe A > Tipe B Insiden meningkat pada kehamilan dan

penyakit siphilis

EtiologiAortopati HipertensiKehamilanSyphilisCocaineIatrogenik

Sindrom MarfanSindrom Ehlers-DanlosSindrom TurnerSindrom NoonanOsteogenesis imperfektaKoartasio aortaFamilial polycystic kidneyFamilial

hypercholesterolemia

KlasifikasiBerdasarkan waktunya:

Akut (<2 minggu)Kronik (>2 minggu)

Berdasarkan letaknya deseksi:DeBakey dan cowoker sistemStanford sistem

De Bakey dan Cowoker sistem

Stanford sistem

Patofisiologi

Gejala klinis38% kasus deseksi aorta akut tidak

terdiagnosis.10% kasus deseksi aorta tidak bergejala.Dari anamnesis harus:

Tingkat keparahan sakitnya, Karakter dari sakitnya, Waktunya (mulai muncul kapan, durasi, dan

episode frekuensi sakitnya), Penjalarannya (faktor yang memperberat dan

memperingan gejala)

Pemeriksaan Fisik- Hipertensi vs hipotensi- Sakit dada sebelah- Sakit leher dan rahang

bawah- Sakit interscapular- Sakit pada pinggang- Sakit pada perut- Dispnea- Orthopnea- Disphagia- Tamponade

- Perbedaan atau menghilangnya denyut nadi pada ekstremitas

- Lengan kanan vs kiri- Lengan vs tungkai

- Murmur regurgitasi aorta

- Gagal jantung kongestif- Ileus paralitik- Hematuria dan

oligouria- Hematemsis dan

melena - Hemotoraks

Pemeriksaan fisik- Gejala neurologis:

- Parestesia, sakit, kelemahan pada ekstremitas bawah

- Gejala stroke- Suara parau- Hemiparesi atau plegi- Sindrom Horner- Sindrom van kava superior- Sinkope- Perubahan status mental- Anxietas

Pemeriksaan penunjangLaboratorium:

Tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosisLeukositosis dapat tampakBUN dan kreatinin dapat meningkat bila terkena arteri

renalisTroponin dan CK dapat meningkat sebagai tanda

iskemik miokardPenurunan Hb dan Ht D-dimer meningkatHematuria, oligouria, dan bahkan anuria (<50 ml/hari)

karena deseksi mengenai arteri renalisDislipenemia yang dapat meneyebabkan aterosklerosis.

Pemeriksaan penunjangEKG:

10 – 20% pasien infark miokardEKG normal memperkuat diagnosis deseksi

aorta

Aorta angiografi

X-ray

MRI

CT - scan

Doppler Ultrasonografi

Echocardiogram

TEE

DiagnosisAnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang

Diagnosis bandingRegurgitasi Aorta Perikarditis dan kardiak Tamponade

Stenosis Aorta Peripheral Vascular Injuries

Back Pain, mekanis Pleural Effusi

Gastroenteritis Pulmonary Embolism

Hernia Syok, Cardiogenic

Hipertensi Emergensi Syok, Hemorrhagic

Infark Moikard Syok, Hypovolemic

Miocarditis Thoracic Outlet Syndrome

Miopati Sakit dada karena muskuloskeletal

Pankreatitis

KomplikasiRuptur aorta dan menyebabkan kehilangan

darah yang cepat sampai syok. Perdarahan dari aortaBekuan darah mengakibatkan trombusTamponade jantungSerangan jantungTidak tercukupinya aliran darah melewati

letak deseksiGagal ginjal permanenStroke

Penatalaksanaan3 cara dalam manajemen aorta deseksi:1.Terapi medis obat-obatan2.Interfensi endovaskular kateterisasi3.Pembedahan kardiovaskular.

Terapi medisGoal: - turunkan tekanan darah sistolik ≤ 120

mmHg

- target denyut jantung 60-80 x/menit

- monitoring hemodinamik dan urin output

Indikasi:

- Pasien dengan curiga deseksi aorta

- deseksi aorta tipe B yang masih stabil

- deseksi aorta tipe B yang tidak terjadi komplikasi

First line terapyCombinasi obat:

β-adrenergic blocker Propranolol, 0.5 mg IV; lalu 1 mg setiap 5 menit,

sampai total 0.15 mg/kg Esmolol, 500 µg/kg IV dalam 1 min; lalu 50–200

µg/kg per menit Metoprolol, 5 mg IV setiap 2–5 min dalam 3 dosis;

then 2–5 mg/jam Labetalol, 20 mg IV dalam 2 min; lalu 40–80 mg tiap

10–15 min, sampai maksimum 300 mgSodium nitroprusside

Dose: 20–400 µg/menit IV

Terapi AlternatifCalcium-channel antagonists, verapamil,

dan diltiazem IV.Verapamil, 2.5–10 mg: dapat diulang dengan

10 mg setelah 15–30 minDiltiazem, 0.25 mg/kg IV dalam 2 menit; dapat

diulang 0.35 mg/kg setelah 15 menit; lalu 5–15 mg/jam IV

Dapat ditambah dengan angiotensin-converting enzyme inhibitor Enalapril, 0.625–1.25 mg IV setiap 6 h

Kontraindikasi β-adrenergic blocker :Hypersensitif /alergiAsthma beratGagal jantung kongestif yang beratBradikardi (HR < 60x/menit)PPOK beratHipotensi

Kontraindikasi Sodium nitroprusside:Hypersensitif/alergiPerfusi cerebral yang kurang baikPerfusi coroner yang kurang baik

Prekutaneus interfensiMinimal invasifInsisi kecil pada daerah inginalKateter dimasukkan lewat arteri femoralisUjung kateter terdapat sintetik dakron graf

yang dapat mengembang di lokasi deseksiPerawatan cepat (2-3 hari)Aktifitas normal dalam beberapa mingguKombinasi dengan prekutaneus fenestrasi

lebih baik untuk daerah percabangan kecil.

Terapi bedah jantungIndikasi untuk Pembedahan1.Stanford type A2.Stanford type B dengan komplikasi seperti

rupture, ischemic berat distal pecahnya aorta,nyeri berat, perburukan klinis, hipertensi yang tidak terkontrol.Bila tanpa tanda-tanda demikian Stanford type B bisa ditatalaksana secara konservatif

3.Hipertensi yang tidak terkontrol.4.Progresifitas dari robekan5.Adanya gangguan perfusi pada organ-organ lain

Kontraindikasi untuk pembedahan1. kecelakaan Cerebrovaskuler2. disfungsi ventrikel kiri yang sangat buruk3. Koagulopati4. kehamilan5. bekas miokard infark (<6 bulan)6. aritmia yang signifikan7. umur yang sudah terlalu tua8. penyakit katup yang sangat buruk

PrognosisTidak ada pasien yang dapat disembuhkan total dari

penyakit iniTanpa pengobatan, sekitar 75% meninggal dalam 2

minggu pertamaDengan pengobatan, sekitar 70% - 90% dapat bertahan

hidup60% pasien dapat bertahan hidup sampai 5 tahun setelah

pengobatan40% pasien dapat bertahan hidup samapi 10 tahun setelah

pengobatan1/3 pasien dikarenakan komplikasi dari deseksi aorta, dan

2/3 nya karena gangguan lain.

Pencegahan Mengobati faktor resiko yaitu:

Mengkontrol hipertensiMengkontrol hiperlipidemia (atherosklerosis)

Kesimpulan Deseksi aorta adalah robekan pada lapisan dinding aortaDeseksi aorta adalah penyakit yang berhahaya dan penderita

dapat meninggal dalam hitungan hari.Harus diketahui berbagai penyebab dari deseksi aorta, yang

pada umumnya diakibatkan oleh hipertensiPenegakkan diagnosis dari deseksi aorta dengan keluhan,

riwayat, dan pemeriksaan tambahan lainnya.Penatalakanaan dari deseksi aorta ini bertujuan untuk

mencegah kematian dan kerusakan organ yang sifatnya irreversible.

Deseksi aorta tipe A membutuhkan tindakan bedah citoDeseksi aorta tipe B yang stabil biasanya diterapi dengan

obat-obatan.Pasien dengan deseksi aorta harus teratur dalam pengobatan.Tidak ada pasien yang dapat sembuh total dari penyakit ini