Post on 06-Apr-2018
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 1/14
Sistem Pemerintahan dan Demokrasi Prancis
Kelompok 4 Anggota :
Imas Gilang Cempaka
Intan S
Lusi Yunis
Mentari Dewi
Noeranisa Adhadianty G
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 3/14
Pendahuluan
Negara Perancis atau variasinya Prancis (Republique Francaise) adalah
sebuah negara yang terletak di Eropa Barat. Selain di daratan Eropa, wilayahnya
juga terdiri dari berbagai pulau dan wilayah di benua lain. Perancis Metropolitan
membentang dari Laut Tengah sampai ke Selat Inggris dan Laut Utara, serta sungai
Rhein sampai Samudera Atlantik Negara yang luasnya paling besar di daratan
Eropa ini (547.026 km²), memiliki penghasilan utamanya adalah di bidang agrikultur
dan industri besar yang cukup terkemuka di Eropa, terutama dalam industri padi,
daging, anggur, serta industri besi dan baja, bahkan juga plutonium untuk bahan
nuklir.
Perancis merupakan Negara Republik Kesatuan. Sistem Pemerintahan
Negara ini menganut sistem pemerintahan semi presidensial dengan tradisi
demokrasi yang kuat. Dalam cabang eksekutif terdapat dua pemimpin, yakni
dikepalai oleh Presiden yang dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 5 tahun, dan
Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden, dan Perdana Menteri juga memimpin
Dewan Menteri atau Kabinet.
Badan Legislatif atau Parlemen Perancis adalah sebuah badan Bikameral,
yang terdiri atas Assemblee Nationale dan Senat. Assemblee Nationale, yangmewakili konstituensi lokal dan dipilih langsung untuk masa jabat 5 tahun, memiliki
kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak mayoritas menjadi penentu
pilihan pemerintah. Assemblee Nationale berjumlah 107 orang, dan anggota Senat
berjumlah 48 orang. Senator dipilih secara tidak langsung untuk masa jabat 6 tahun
dan pemilihannya dibagi dua, dilakukan tiap tiga tahun dimulai 2008. Awalnya,
senator menjabat untuk 9 tahun, namun dikurangi. Kekuatan legislatif Senat terbatas
karena jika ada perselisihan antara Assemblee Nationale dan Senat, yang
diperhatikan adalah Assemblee Nationale kecuali untuk hukum konstitusional.
Kekuatan Presiden dapat dikatakan kuat, karena walaupun Dewan Menteri
memiliki Perdana Menteri (PM) tetapi Presidenlah yang mengangkat Perdana
Menteri tersebut, dan Presidenlah yang mengetuai Sidang Kabinet (Sidang Menteri-
Menteri).
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 4/14
Memang dalam hal ini Parlemen Perancis juga kuat karena dapat menjatuhkan
Perdana Menteri (mosi tidak percaya) tetapi tidak dapat menjatuhkan presiden,
bahkan sebaliknya Presiden dapat membubarkan Assemble Nationale. Presiden
merupakan pelindung (protector) dan pelerai (arbiter) dalam tiap persoalan yang
timbul diantara lembaga-lembaga pemerintahan.
Demokrasi-Demokrasi dan Pemerintahan
1. Pemerintahan
Republik Perancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan
tradisi demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui
referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan
eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin:
Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak
pilih universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun),
dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk presiden.
a. Majelis Nasional Prancis
Majelis Nasional Perancis (Assemblée nationale) adalah majelis rendah .
Parlemen Perancis bikameral di bawah Republik Kelima. Yang lainnya adalah Senat
(³Sénat´). Pada tanggal 28 Mei 1789, Romo Sieyès memindahkan Estate Ketiga itu,
kini bertemu sebagaiCommunes (bahasa Indonesia: "Majelis Perwakilan Rendah"),
memulai pembuktian kekuasaannya sendiri dan mengundang 2 estate lainnya untuk
ambil bagian, namun bukan untuk menunggu mereka. Mereka memulai untuk
berbuat demikian, menyelesaikan proses itu pada tanggal 17 Juni. Lalu mereka
mengusulkan langkah yang jauh lebih radikal, menyatakan diri sebagai Majelis
Nasional, majelis yang bukan dari estate namun dari "rakyat´.
Bangunan resmi Majelis Nasional adalah Palais Bourbon di tepi sungai
Seine. Majelis ini juga menggunakan bangunan sebelahnya, termasukImmeuble
Chaban-Delmas di rue de l¶Université. Gedung ini dijaga oleh Penjaga Republik;
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 5/14
huissier memantau aktivitas di dalam ampiteater pertemuan dan fasilitas lainnya.
Mengikuti tradisi yang dimulai Majelis Nasional pertama pada Revolusi
Perancis, partai "sayap kiri" duduk di sebelah kiri bila dilihat dari kursi presiden, dan
partai "sayap kanan" duduk di kanan, dan pengaturan kursi menandakan spektrumpolitik sebagaimana yang ditampilkan di Majelis.
b. Parlemen Prancis
Parlemen Perancis (Parlement français) adalah cabang legislatif dan
deliberatif (parlemen Pemerintah Perancis.
Sistem parlementer di Perancis adalah bikameral, dan Parlemen terdiri dari:
- "Majelis Tinggi" (chambre haute), merupakan Senat Perancis (Sénat)
- "Majelis Rendah" (chambre basse), merupakan Majelis Nasional Perancis
(Assemblée nationale); Majelis adalah badan pre-eminen.
Kedua majelis melakukan deliberasinya di dua tempat berbeda yaitu Palais
du Luxemborug untuk Senat dan Palais Bourbon untuk Majelis Nasional.
c. Majelis Konstituante Nasional
Pada tanggal 11 Juli 1789, Raja Louis, yang
bertindak di bawah pengaruh bangsawan
konservatif dari dewan kakus umumnya,
begitupun permaisurinya Marie Antoinette, dan
saudaranya Comte d'Artois, membuang menteri
reformis Necker dan merekonstruksi kementerian
secara keseluruhan. Kebanyakan rakyat Paris,
yang mengira inilah mulainya kup kerajaan, turut
ke huru-hara terbuka. Beberapa anggota militer
bergabung dengan khayalak lainnya tetap netral. Pada 14 Juli 1789, setelah
pertempuran 4 jam massa menduduki penjara Bastille membunuh gubernur Marquis
Bernard de Launay dan beberapa pengawalnya. Raja dan pendukung militernya
mundur turun, setidaknya sejak beberapa waktu yang lalu. Lafayette menerima
komando Garda Nasional di Paris Jean-Sylvain Bailly, presiden Majelis Nasional di
masa Sumpah Lapangan Tenis, menjadi walikota di bawah struktur baru
pemerintahan yang dikenal sebagai commune. Raja mengunjungi Paris, di mana,
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 6/14
pada tanggal 27 Juli, ia menerima kokadetriwarna, begitupun pekikan vive la Nation
"Hidup Negara" diubah menjadi vive le Roi "Hidup Raja".
Setelah kekacauan ini, para bangsawan, yang sedikit terjamin oleh rekonsiliasi
antara raja dan rakyat yang nyata dan mulai pergi dari negeri itu sebagaiémigré.Necker, yang dipanggil kembali ke jabatannya, mendapatkan kemenangan yang tak
berlangsung lama. Menjelang akhir Juli huru-hara dan jiwa kedaulatan rakyat
menyebar ke seluruh Perancis. Di daerah pedesaan beberapa orang membakar akta
gelar dan tak sedikit pun terdapat châteaux, sebagai bagian pemberontakan petani
umum "la Grande Peur" (Ketakutan Besar ).
Pada 4 Agustus 1789, Majelis Nasional menghapuskan feodalisme, hak
ketuanan Estate Kedua dan sedekah yang didapatkan oleh Estate Pertama. Dalam
waktu beberapa jam, sejumlah bangsawan, pendeta, kota, provinsi, dan
perusahaan kehilangan hak istimewanya. Dekristenisasi Revolusi membawa
perubahan besar-besaran pada kekuasaan dari Gereja Katolik Roma kepada
negara. Legislasi yang berlaku pada tahun 1790 menghapuskan otoritas gereja
untuk menarik pajak hasil bumi yang dikenal sebagaidîme (sedekah),
menghapuskan hak khusus untuk pendeta, dan menyita kekayaan geraja; di bawah
ancien régime, gereja telah menjadi pemilik tanah terbesar di negeri ini. Legislasi
berikutnya mencoba menempatkan pendeta di bawah negara, menjadikannya
pekerja negeri. Tahun-tahun berikutnya menyaksikan penindasan penuh kekerasan
terhadap para pendeta, termasuk penahanan dan pembantaian para pendeta di
seluruh Perancis. Concordat 1801 antara Napoleon dan gereja mengakhiri masa
dekristenisasi dan mendirikan aturan untuk hubungan antara Gereja Katolik dan
Negara Perancis yang berlangsung hingga dicabut oleh Republik Ketiga pada
pemisahan gereja dan agama pada tanggal 11 Desember 1905
Ke arah konstitusi
Majelis Konsituante Nasional tak hanya berfungsi sebagai legislatur, namun
juga sebagai badan untuk mengusulkan konstitusi baru. Necker, Mounier, Lally-
Tollendal, dll tidak berhasil mengusulkan sebuah senat. Sebagian besar bangsawan
mengusulkan majelis tinggi aristokrat yang dipilih oleh para bangsawan. Kelompok
rakyat menyatakan di hari itu: Perancis akan memiliki majelis tunggal dan
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 7/14
unikameral. Raja hanya memiliki "veto suspensif" ia dapat menunda implementasi
hukum, namun tidak bisa mencabutnya sama sekali.
Rakyat Paris menghalangi usaha kelompok Royalis untuk mencabut tatanan
baru ini mereka berbaris di Versailles pada tanggal 5 Oktober 1789. Setelahsejumlah perkelahian dan insiden, raja dan keluarga kerajaan merelakan diri dibawa
kembali dari Versailles ke Paris. Majelis itu menggantikan sistem provinsi dengan
83département, yang diperintah secara seragam dan kurang lebih sederajat dalam
hal luas dan populasi.
Ke arah Konstitusi Sipil Pendeta
Majelis itu memusatkan perhatian pada krisis keuangan ini dengan meminta
bangsa mengambil alih harta milik gereja (saat menghadapi pengeluaran gereja)
melalui hukum tanggal 2 Desember 1789. Agar memonter sejumlah besar harta
benda itu dengan cepat, pemerintah meluncurkan mata uang kertas baru,assignat,
diongkosi dari tanah gereja yang disita.
Legislasi lebih lanjut pada tanggal 13 Februari 1790 menghapuskan janji
biara
Konstitusi Sipil Pendeta, yang disahkan pada tanggal 12 Juli 1790 (meski tak
ditandatangani oleh raja pada tanggal 26 Desember 1790), mengubah para pendeta
yang tersisa sebagai pegawai negeri dan meminta mereka bersumpah setia pada
konstitusi. Konstitusi Sipil Pendeta juga membuat gereja Katolik sebagai tangan
negara sekuler.
Dari peringatan Bastille ke kematian Mirabeau
Majelis itu menghapuskan perlengkapan simbolik ancien régime, baringan
lapis baja dll yang lebih lanjut mengasingkan bangsawan yang lebih konservatif, dan
menambahkan pangkatémigré.
Pada 14 Juli 1790 dan beberapa hari berikutnya, kerumuman di Champ-de-
Mars memperingati jatuhnya Bastille Talleyrand melakukan sumpah massal untuk
"setia pada negara, hukum, dan raja". Raja dan keluarga raja ikut serta secara aktif.
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 8/14
Para pemilih awalnya memilih anggota Dewan Jenderal untuk bertugas dalam
setahun, namun dengan Sumpah Lapangan Tenis, commune tersebut telah sepakat
bertemu terus menerus hingga Perancis memiliki konstitusi. Unsur sayap kanan kini
mengusulkan pemilu baru, namun Mirabeau menang, menegaskan bahwa status
majelis itu telah berubah secara fundamental dan tiada pemilu baru yang terjadisebelum sempurnanya konstitusi.
Di tengah-tengah intrik klub, majelis terus berusaha untuk mengembangkan
sebuah konstitusi. Sebuah organisasi yudisial membuat semua hakim sementara
dan bebas dari tahta. Legislator menghapuskan jabatan turunan, kecuali untuk
monarki sendiri. Pengadilan juri dimulai untuk kasus-kasus kejahatan. Raja akan
memiliki kekuasaan khusus untuk mengusulkan perang, kemudian legislator
memutuskan apakah perang diumumkan atau tidak. Majelis itu menghapuskansemua penghalang perdagangan dan menghapuskan gilda, ketuanan dan organisasi
pekerja: setiap orang berhak berdagang melalui pembelian surat izin pemogokan
menjadi ilegal.
Mirabeau meninggal pada tanggal 2 Maret 1791. Mignet berkata, "Tak
seorang pun yang menyamainya dalam hal kekuatan dan popularitas" dan sebelum
akhir tahun, Majelis Legislatif yang baru akan mengadopsi ukuran "drako" ini.
Dengan sebagian besar anggota majelis yang masih menginginkan monarki
konstitusional daripada republik, sejumlah kelompok itu mencapai kompromi yang
membiarkan Louis XVI tidak lebih dari penguasa boneka: ia terpaksa bersumpah
untuk konstitusi, dan sebuah dekrit menyatakan bahwa mencabut sumpah,
mengepalai militer untuk mengumumkan perang atas bangsa, atau mengizinkan tiap
orang untuk berbuat demikian atas namanya berarti turun tahta secara de facto.
d. Majelis Legislatif
Di bawah Konstitusi 1791 Perancis berfungsi sebagai monarki konstitusional.
Raja harus berbagi kekuasaan dengan Majelis Legislatif yang terpilih, namun ia
masih bisa mempertahankan vetonya dan kemampuan memilih menteri. Majelis
Legislatif pertama kali bertemu pada tanggal 1 Oktober 1791, dan jatuh dalam
keadaan kacau hingga kurang dari setahun berikutnya. Majelis Legislatif terdiri atas
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 10/14
Raja Louis untuk "konspirasi terhadap kebebasan publik dan keamanan umum" oleh
mayoritas lemah di konvensi. Eksekusi tanggal 21 Januari menimbulkan banyak
perang dengan negara Eropa lainnya. Konvensi menyetujui "Konstitusi Tahun III"
yang baru pada tanggal 17 Agustus 1795.
Direktorat
Konstitusi baru itu melantikDirectoire (bahasa Indonesia:Direktorat) dan
menciptakan legislatur bikameral pertama dalam sejarah Perancis. Parlemen ini
terdiri atas 500 perwakilan (Conseil des Cinq-Cents/Dewan Lima Ratus) dan 250
senator (Conseil des Anciens/Dewan Senior). Kuasa eksekutif dipindahkan ke 5
"direktur" itu, dipilih tahunan oleh Conseil des Anciens dari daftar yang diberikan
oleh Conseil des Cinq-Cents. Pada tanggal 9 November 1799 (18 Brumaire dari
Tahun VIII) Napoleon mengadakankup yang melantik Konsulat secara efektif hal ini
memulai kediktatorannya dan akhirnya (1804) pernyataannya sebagai kaisar, yang
membawa mendekati fase republikan spesifik di masa Revolusi Perancis.
Demokrasi Prancis
Prancis menggunakan Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganutsistem semipresidensial. Sistem semipresidensial adalah bentuk pemrintahan
negara yang mencoba mengatasi kelemahan-kelemahan sistem parlementer mau
pun sistem presidensial. Kelemahannya ialah sifatnya yang sangat tidak stabil
karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kabinet mau pun setiap menteri, dapat
menerima mosi tidak percaya dari parlemen. Akibatnya pemerintah jatuh dan terjadi
pergantian pemerintah.
Ciri utama sistem semipresidensial adalah sebagai berikut:
(a) pusat kekuasaan berada pada suatu majelis perwakilansebagai
pemegang kekuasaan tertinggi
(b) penyelenggara kekuasaan legislatif adalah suatu badan perwakilan yang
merupakan bagian dari majelis perwakilan
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 11/14
(c) presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung untuk masa jabatan
tertentu dan bertanggungjawab kepada majlelis perwakilan;
(d) para menteri adalah pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan
oleh presiden.
Di Perancis politiknya khas dengan dua kelompok yang berseberangan, yaitu
kelompok sayap kiri yang bertumpu pada Partai Sosialis Perancis dan kelompok
sayap kanan yang bertumpu pada Union pour un Mouvement Populaire (UMP).
Terdapat juga sebuah partai sayap kanan radikal yang bernama Front National.
Dewan Konstitusi dibentuk untuk menjaga konstitusi dari tindakan-tindakan tertentu,
atau yang dapat merugikan negara. Dewan Konstitusi ini dapat mengerem
kekuasaan dari pada Presiden, Parlemen, dan Pemerintah. Dewan ini terdiri dari 9
orang yang diangkat secara sama oleh Presiden dan Ketua Assembley serta Ketua
Senat.
Pelayanan Publik pada negara ini mempergunakan asas dekonsentrasi
(untuk kecenderungan sentralisasi) sedangkan dalam memegang teguh prinsip
demokrasi Perancis mengimbanginya dengan mempergunakan pula asas
desentralisasi dalam mempermudah pelayanan publik. Instansi Pusat semuanya
berkedudukan di Paris, tetapi kemudian untuk dapat menangani hal-hal sampai
kepada yang sekecil-kecilnya, di wilayah-wilayah dipercayakan pada Instansi-
instansi Lokal, yang diciptakan oleh Departemen-Departemen sebagai satuan
Wilayah Otonom (Instansi Prefectoral). Sedangkan Instansi Vertikal adalah aparat
Pusat si Daerah yang diistilahkan dengan antena daripada kewenangan pusat.
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 12/14
REVOLUSI PERANCIS
Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789
dan 1799 dimana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkanmonarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani
restrukturisasi yang radikal.
Meski Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran,
dan monarki selama 75 tahun setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam
kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas
mengakhiri ancien régim (bahasa Indonesia: Rezim Lama; merujuk kepada
kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada
revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Perancis.
Penyebab revolusi Prancis
Banyak faktor yang menyebabkan revolusi ini. Salah satu di antaranya adalah
karena sikap orde yang lama terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah.
Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide
Pencerahan dari kaum borjuis, kaum petani, para buruh, dan individu dari semua
kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralihdari monarki ke badan legislatif, kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari
kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik
dan pertumpahan darah.
Sebab-sebab Revolusi Perancis mencakup hal-hal di bawah ini:
Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan
Kemarahan terhadap sistem seigneurialisme di kalangan kaum petani, para buruh,
dan sampai batas tertentu kaum borjuis. Bangkitnya gagasan-gagasan Pencerahan
Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem
pajak yang tak seimbang.
Situasi ekonomi yang buruk, sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis dan
bantuan terhadap Revolusi Amerika.
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 13/14
Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.
Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam
kehidupan publik oleh kelas profesional yang ambisius.
Kebencian terhadap intoleransi agama.
Kegagalan Louis XVI untuk menangani gejala-gejala ini secara efektif.
Aktivitas proto-revolusioner bermula ketika raja Perancis Louis XVI
(memerintah 1774- 1792) menghadapi krisis dana kerajaan. Keluarga raja Perancis,
yang secara keuangan sama dengan negara Perancis, memiliki utang yang besar.
Selama pemerintahan Louis XV (1715-1774 ) dan Louis XVI sejumlah menteri,
termasuk Turgot (Pengawas Keuangan Umum 1774-1776) dan Jacques Necker
(Direktur-Jenderal Keuangan 1777- 1781), mengusulkan sistem perpajakan Perancis
yang lebih seragam, namun gagal. Langkah-langkah itu mendapatkan tantanganterus-menerus dariparl ement (pengadilan hukum), yang didominasi oleh "Para
Bangsawan", yang menganggap diri mereka sebagai pengawal nasional melawan
pemerintahan yang sewenang-wenang, dan juga dari fraksi- fraksi pengadilan.
Akibatnya, kedua menteri itu akhirnya diberhentikan. Charles Alexandre de Calonne,
yang menjadi Pengawas Umum Keuangan pada 1783, mengembangkan strategi
pengeluaran yang terbuka sebagai cara untuk meyakinkan calon kreditur tentang
kepercayaan dan stabilitas keuangan Perancis.
Namun, setelah Callone melakukan peninjauan yang mendalam terhadap
situasi keuangan Perancis, menetapkan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan, dan
karenanya ia mengusulkan pajak tanah yang seragam sebagai cara untuk
memperbaiki keuangan Perancis dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, dia
berharap bahwa dukungan dari Dewan Kaum Terkemuka yang dipilih raja akan
mengemalikan kepercayaan akan keuangan Perancis, dan dapat memberikan
pinjaman hingga pajak tanah mulai memberikan hasilnya dan memungkinkan
pembayaran kembali dari utang tersebut.
Meskipun Callone meyakinkan raja akan pentingnya pembaharuannya,
Dewan Kaum Terkemuka menolak untuk mendukung kebijakannya, dan berkeras
bahwa hanya lembaga yang betul-betul representatif, seyogyanyaEstates-General
(wakil-wakil berbagai golongan) Kerajaan, dapat menyetujui pajak baru. Raja, yang
melihat bahwa Callone akan menjadi masalah baginya, memecatnya dan
8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)
http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 14/14
menggantikannya dengan Étienne Charles de Loménie de Brienne, Uskup Agung
Toulouse, yang merupakan pemimpin oposisi di Dewan. Brienne sekarang
mengadopsi pembaruan menyeluruh, memberikan berbagai hak sipil (termasuk
kebebasan beribadah kepada kaum Protestan), dan menjanjikan pembentukanEta
ts-Généraux dalam lima tahun, tetapi ssementara itu juga mencoba melanjutkanrencana Calonne. Ketika langkah-langkah ini ditentang di Parlement Paris (sebagian
karena Raja tidak bijaksana), Brienne mulai menyerang, mencoba membubarkan
seluruh "parlement" dan mengumpulkan pajak baru tanpa peduli terhadap mereka.
Ini menyebabkan bangkitnya perlawanan massal di banyak bagian di Perancis,
termasuk "Day of the Tiles" yang terkenal di Grenoble. Yang lebih penting lagi,
kekacauan di seluruh Perancis meyakinkan para kreditor jangka-pendek. Keuangan
Prancis sangat tergantung pada mereka untuk mempertahankan kegiatannya sehari-
hari untuk menarik pinjaman mereka, menyebabkan negara hampir bangkrut, dan
memaksa Louis dan Brienne untuk menyerah.
Raja setuju pada 8 Agustus 1788 untuk mengumpulkanEstat es-General pada
Mei 1789 untuk pertama kalinya sejak 1614. Brienne mengundurkan diri pada 25
Agustus 1788, dan Necker kembali bertanggung jawab atas keuangan nasional. Dia
menggunakan posisinya bukan untuk mengusulkan langkah-langkah pembaruan
yang baru, melainkan untuk menyiapkan pertemuan wakil-wakil nasional.