Post on 07-Apr-2018
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 1/26
RASCAL321
STATUS PENDERITA
No. catatan medik : 057302
Masuk RSAM : 01 Juni 2010
Pukul : 10.45 WIB
ANAMNESIS
Autoanamnesa dan alloanamnesa ( 4 Juni 2010 )
I. Identitas
- Nama penderita : An. F
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Umur : 9 tahun
- Nama Ayah : Tn. A
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1
- Nama Ibu : Ny. A
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
- Hub. dg orangtua : Anak kandung
- Agama : Islam
- Suku : Palembang
- Alamat : Jl. Sukardi Hamdani No.31
II. Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Nyeri dada
Keluhan tambahan : nyeri sendi-sendi
Riwayat Perjalanan penyakit
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan nyeri di dada sejak 4 hari ini.
Nyeri di dada ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur. Nyeri di dada muncul
hilang timbul terutama apabila pasien sedang beraktivitas misalnya sehabis jalan
Untuk orang yang aku cintai SHT 1
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 2/26
RASCAL321
kaki pulang dr sekolah, padahal menurut ibunya pasien merupakan anak yang
aktif sejak kecil,tidak pernah bisa diam,selalu aktif beraktivitas.
Selain nyeri dada pasien juga mengeluh demam dan sakit di sendi-sendi
terutama lutut, kaki dan pergelangan tangan yang hilang timbul sejak 3 bulan
yang lalu.ibu pasien mengatakan pernah pasien tidak bisa berjalan oleh karena
rasa nyeri yang sangat pada sendi-sendi sepanjang kakinya sehingga pasien harus
istirahat,
Orang tua pasien membawa pasien berobat ke poli anak 1 bulan yang lalu
yaitu tanggal 6 Mei 2010, saat itu pasien mengeluh lemas, sakit kepala, serta tidak
nafsu makan.keluhan ini berlangsung selama 2minggu namun membuat pasien
kehilangan BB sebanyak 3kg, dan setelah melihat hasil laboratorium pasienmendapat terapi sulfas ferrous satu kali sehari untuk 2 bulan. Namun 3minggu
dari itu pada tanggal 29 Mei 2010 pasien datang ke poli lagi karena dadanya
terasa sakit serta sesak napas terutama pada malam hari, dan berkeringat dingin
pada malam hari lalu pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
echocardiography di RS.swasta dan setelah melihat hasilnya pasien dianjurkan
oleh dokter untuk dirawat di ruangan
Sejak 3
tahun yang
lalu
3 bulan yang
lalu
1 bulan yang
lalu
1 minggu yg
lalu
MRS 1 juni 2010
>> infeksi
tengorokan
hilang
timbul
Demam dan
sakit di sendi-
sendi
terutama lutut,
kaki dan
pergelangantangan yang
hilang timbul.
lemas, sakit
kepala, serta
tidak nafsu
makan.
Pasien dibawake poli (1)
dadanya
terasa sakit
serta sesak
napas dan
berkeringat
dinginterutama pada
malam hari.
Pasien dibawa
ke poli(2)
Nyeri di dada
muncul hilang
timbul terutama
apabila pasien
sedang
beraktivitasmisalnya sehabis
jalan kaki pulang
dari sekolah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sering sakit tenggorokan dan demam pada usia 6 tahun.
Untuk orang yang aku cintai SHT 2
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 3/26
RASCAL321
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat ibu menderita asma.
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung.
Riwayat Kehamilan
Ibu pasien sering memeriksakan kehamilannya ke bidan namun tidak ada keluhan
yang berarti selama kehamilannya. Bayi lahir cukup bulan, spontan, langsung
menangis. Berat badan lahir 3200 gram, panjang badan 50 cm. Pasien anak kedua
dari tiga bersaudara.
Riwayat Makanan
Umur : 0 - 6 bulan : ASI
6 - 9 bulan : ASI
9 – 12 bulan : ASI + Susu formula + Bubur susu
>1 tahun : ASI + Nasi putih +lauk pauk sesuai menu keluarga
Riwayat Imunisasi
B C G : 1x, umur 1 bulan
Polio : 3x, umur 2,3,4 bulan
D P T : 3x, umur 2,3,4 bulan
Campak : 1x, umur 9 bulan
Kesan
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Kompos Mentis
- Nadi : 110x/menit, isi cukup, pulsasi lemah, irreguler
- HR : 110x/menit
- Respirasi : 32x/menit
- Suhu : 36,5 ºC
- BB : 25 kg
- Status gizi : Cukup
Untuk orang yang aku cintai SHT 3
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 4/26
RASCAL321
Status Generalis
1. Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh
Pucat : (+)
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Perdarahan : (-)
Oedem umum : (-)
Turgor : Baik
Pembesaran kelenjar getah bening generalisata : (-)
KEPALA
- Bentuk : Bulat, simetris
- Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut, pertumbuhan merata
- Kulit : Pucat (+), Sianosis (-)
- Mata : Palpebra tidak cekung, konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik, kornea jernih
- Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-)
- Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping
hidung(-), sekret (-)
- Mulut : Sianosis (-), lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis,
tonsil T1-T1 tenang
LEHER
- Bentuk : Simetris
- Trakhea : Di tengah
- KGB : Tidak membesar
- Thyroid : Tidak membesar
- JVP : meningkat
THORAKS
- Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi (-)
Untuk orang yang aku cintai SHT 4
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 5/26
RASCAL321
PARU
ANTERIOR POSTERIOR
KIRI KANAN KIRI KANAN
Inspeksi Pergerakan
pernafasan simetris
Pergerakan
pernafasan simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan simetris
Palpasi Fremitus taktil
= kanan
Fremitus taktil
= kiri
Fremitus taktil =
kanan
Fremitus taktil
= kiri
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Suara nafas
Vesikuler
Ronkhi basah halus
(+)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi basah halus
(+)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi basah
halus (+)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi basah halus
(+)
Wheezing (-)
JANTUNG
- Inspeksi : Iktus kordis terlihat di ICS V garis midklavikula sinistra
- Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V garis midklavikula sinistra
- Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra
Batas jantung kiri sela iga IV garis midklavikula sinistra- Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, mur-mur sistolik (+) grade 2 di apex,
gallop (+)
ABDOMEN
- Inspeksi : Datar, simetris.
- Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)- Perkusi :Timpani, shifting dullness (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
GENITALIA EXTERNA
- Kelamin : Laki-laki, tidak ada kelainan
EKSTREMITAS- Superior : Akral hangat, kering, pucat, CRT < 3”, edema (-)
Untuk orang yang aku cintai SHT 5
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 6/26
RASCAL321
- Inferior : Akral hangat, kering, merah muda, CRT < 3”, edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen Thorax PA (6 Mei 2010)
Kesan : bronchitis, besar cor normal
2. Tes Morfologi darah (6 Mei 2010)
Hb : 9 gr/dl
Ht : 29 %
Eritrosit : 3,8 jt/ul
LED :75mm/jam
Leukosit :9900/ul
Diffcount :0/0/0/39/49/12Trombosit :482000/ul
MCV :78,7il
MCH :23,9 pg
MCHC :30,4 g/dl
Eritrosit sebagian besar normal, poikilositosis,granulosit +, distribusi
renggang
Untuk orang yang aku cintai SHT 6
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 7/26
RASCAL321
Leukosit kesan: jumlah normal, terdiri dari sel-sel granulosit, non
granulosit limfosit matur, eosinofil +, sel muda atau blast
masih tidak ditemukan.
Trombosit kesan: jumlah meningkat (reaktif trombositosis)
Kesan : anemia normokrom normositer disebabkan gangguan produksi
eritrosit
3. ASTO (31 Mei 2010)
positif
4. Darah Rutin (1 Juni 2010)
- Hb : 9,4 gr/dl
- Leukosit : 11.300/mm3
- LED : 30 mm/jam
- Diff count : 0/0/0/59/34/7
5. Tes elektrolit (1 Juni 2010)
Natrium :108 mmol/L
Kalium : 4,1 mmol/L
Calsium : 9,6 mg/dl
Clorida : 112 mg/dl
6. EKG (3 Juni 2010)
Untuk orang yang aku cintai SHT 7
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 8/26
RASCAL321
7. Echocardiografi (31 Mei 2010)
Kesan
- Dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri
- Regurgitasi mitral moderate-severe
- Regurgitasi aorta mild-moderate
- Regurgitasi tricuspid mild
- Normal LV sistolik function ( AF 64% : FS 35% )
Untuk orang yang aku cintai SHT 8
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 9/26
RASCAL321
R E S U M E
Anamnesis
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan nyeri di dada sejak 4 hari ini. Nyeri
di dada ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur Selain nyeri dada pasien juga
mengeluh demam dan sakit di sendi-sendi terutama lutut, kaki dan pergelangan
tangan yang hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu.
Untuk orang yang aku cintai SHT 9
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 10/26
RASCAL321
Orang tua pasien membawa pasien berobat ke poli anak 1 bulan yang lalu
yaitu tanggal 6 Mei 2010, dengan keluhan lemas, sakit kepala, serta tidak nafsu
makan, pasien mendapat terapi sulfas ferrous satu kali sehari untuk 2 bulan.
Namun 3minggu dari itu pada tanggal 29 Mei 2010 pasien datang ke poli lagi
karena keluhan lain yaitu dadanya terasa sakit serta sesak napas terutama pada
malam hari, dan berkeringat dingin pada malam hari lalu pasien dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan echocardiography di RS.swasta dan setelah melihat
hasilnya pasien dianjurkan oleh dokter untuk dirawat di ruangan.
Riwayat sering sakit tenggorokan disertai demam sejak umur 6 tahun
hilang timbul
II. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Kompos Mentis
- Nadi : 110x/menit,isi cukup,irreguler
- HR : 110x/menit
- Respirasi : 32x/menit
- Suhu : 36,5 ºC
- BB : 25 kg
Status Generalis
- Kulit : Warna pucat
- Mata : konjungtiva anemis
- Mulut :Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, T1-
T1 tenang
- Leher: JVP meningkat
- Thoraks : Pulmo ronkhi basah halus di basal
Cor Bunyi jantung I-II murni, mur-mur sistolik (+) grade 2 di
apex, gallop (+)
- Abdomen : dalam batas normal
- Genitalia : dalam batas normal
Untuk orang yang aku cintai SHT 10
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 11/26
RASCAL321
- Ekstremitas :
Superior : Akral hangat, kering, pucat, CRT < 3”, edema (-)
Inferior : Akral hangat, kering, merah muda, CRT < 3”, edema (-)
Laboratorium
1. Rontgen Thorax PA (6 Mei 2010)
Kesan : bronchitis, besar cor normal
2. Tes Morfologi darah (6 Mei 2010)
Kesan : anemia normokrom normositer disebabkan gangguan produksi
eritrosit
3. Echocardiografi (31 Mei 2010)
Kesan
- Dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri
- Regurgitasi mitral moderate-severe
- Regurgitasi aorta mild-moderate
- Regurgitasi tricuspid mild
- Normal LV sistolik function ( AF 64% : FS 35% )
4. ASTO (31 Mei 2010)
positif
5. Darah Rutin (1 Juni 2010)
- Hb : 9,4 gr/dl
- Leukosit : 11.300/mm3
- LED : 30 mm/jam
- Diff count : 0/0/0/59/34/7
6. Tes elektrolit (1 Juni 2010)
Natrium :108 mmol/L
Kalium : 4,1 mmol/L
Calsium : 9,6 mg/dl
Clorida : 112 mg/dl
Untuk orang yang aku cintai SHT 11
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 12/26
RASCAL321
VI. Diagnosis Kerja
Decompensatio cordis (NYHA Derajat II) e.c. Penyakit Jantung Rematik
VII. Penatalaksanaan
1. Tirah baring
2. Medikamentosa
Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Aspirin 4x 600 mg
Dexamethasone 1/3 amp /12 jam
Advice Sp. jantung
Captopril 2x 6,25 mg
Spironolakton 1x 25 mg
Digoxin 1 x ½ tab
VII. Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad malam
Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanationam : Dubia ad malam
FOLLOW UP
TANGGAL 1 Juni 2010 2 Juni 2010 3 Juni 2010 4 Juni 2010 5 Juni 2010
Keluhan:
- Nyeri dada
- Nyeri sendi-sendi
- Lemas
- Sesak
+
+
+
+
+
+
+
-
+
berkurang
-
berkurang
berkurang
berkurang
-
berkurang
berkurang
-
-
berkurang
Untuk orang yang aku cintai SHT 12
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 13/26
RASCAL321
Keadaan Umum Tampak Sakit
Sedang
Tampak Sakit
Sedang
Tampak Sakit
Sedang
Tampak Sakit
sedang
Tampak sakit
sedang
Kesadaran Kompos Mentis Kompos
Mentis
Kompos
Mentis
Kompos
Mentis
Kompos
Mentis
Vital Sign:
- Nadi
- HR
- Pernafasan
- Suhu
110x/menit
Isi cukup,pulsasi
lemah,irregular
110x/menit
32x/menit
36,5oC
100x/menit
Isi
cukup,pulsasi
lemah,irregular
100x/menit
30x/menit
36,0 oC
100x/menit
Isi
cukup,pulsasi
lemah,irregular
100x/menit
22x/menit
37,6oC
92x/menit
Isi
cukup,pulsasi
lemah,irregular
92x/menit
28x/menit
36,3oC
100x/menit
Isi
cukup,pulsasi
lemah,irregular
100x/menit
23x/menit
36,4 oC
Pemeriksaan Fisik :
-anemis,anikhterik
-kulit muka pucat
-bibir asianosis
-JVP meningkat
- Ekstremitas
Superior: tidak ada
kelainan
Inferior : tidak ada
kelainan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Pemeriksaan penunjang Hb: 9,4 gr/dl
Leu:11.300/mm3
LED:30mm/jam
Diff count :
0/0/0/59/34/7
Natrium:108
Kalium :4
,1
Calsium: 9,6
Clorida: 112
ASTO : (+),
400 I.U/ml
Untuk orang yang aku cintai SHT 13
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 14/26
RASCAL321
Therapi:
- Tirah baring
- IVFD Glukosa 5%
15 gtt/menit
- Ceftriaxone 1 gr/12
jam
- Aspirin 4x 600 mg
- Dexamethasone
1,6mg /12 jam
- Advice Sp. Jantung
- Captopril 2x 6,25 mg
- Spironolakton 1x 25
mg
- Digoxin 1 x ½ tab
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
CHF ec Mild-
moderate
mitral stenosis
dan mild-moderate aorta
regurgitation
-Digoxin 1x ½
-Spironolacton
1x25 mg
-Captopril
2x6,25
-Rujuk ke
jakarta
+
+
+
+
+
+
-
-
+
+
+
+
+
+
-
-
+
+
+
Untuk orang yang aku cintai SHT 14
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 15/26
RASCAL321
ANALISA KASUS
Apakah diagnosa pasien ini sudah tepat?
Untuk demam reumatik, WHO (2003) merekomendasikan untuk melanjutkan
penggunaan criteria Jones yang diperbaharui (1992) untuk demam rematik
serangan pertama yaitu 2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor ditambah dengan bukti
infeksi Streptococcus Grup A hemoliticus.
Manifestasi mayor adalah :
- Karditis
- Poliartritis- Korea
- Eritema marginatum
- Nodulus subkutan
Manifestasi minor adalah :
Klinik
- Demam
- Artralgia
Laboratorik
Reaksi fase akut
- LED naik
- Lekositosis
- C reaktif protein positif
- Interval P-R memanjang pada EKG
-Bukti adanya regurgitasi mitral/aorta dengan pemeriksaanauskultasi
Bukti adanya infeksi streptococcus :
- Kenaikan titer antibodi antistreptococcus : ASTO dan lain-lain
- Usapan faring positif untuk Streptococcus beta Hemoliticus grup A
- Demam Skarlatina yang baru
Untuk orang yang aku cintai SHT 15
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 16/26
RASCAL321
Pada pasien ini didapatkan dari anamnesa yaitu nyeri sendi-sendi sejak 3 bulan
yang lalu (atralgia) dan riwayat demam pada 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan bising jantung organik yaitu terdapat murmur sistolik di apex
,kemudian terdapat gallop. Hal ini menunjukkan adanya karditis. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan LED yang meningkat (30 mm/jam) dan
ASTO positif. LED yang meningkat dikarenakan reaksi fase akut, dan tes ASTO
yang positif menunjukkan bukti adanya infeksi Streptococcus. Pada EKG terdapat
pemanjangan interval PR. Pada Echokardiogram terdapat tanda dilatasi atrium kiri
dan ventrikel kiri, regurgitasi mitral, regurgitasi aorta, dan regurgitasi tricuspid.
Hal ini menunjukkan adanya karditis.
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan 1 gejalamayor yaitu karditis dan 2 gejala minor yaitu atralgia dan peningkatan LED.
Sedangkan bukti adanya infeksi oleh Strepcoccus ditunjukkan oleh ASTO yang
positif. Sehingga memenuhi criteria diagnosis demam reumatik akut menurut
WHO tahun2003-2004.
Pada pemeriksaan jantung pasien didapatkan kombinasi gangguan regurgitasi
katup mitral dan aorta menyimpulkan diagnosis Penyakit Jantung Rematik.
Terdapatnya irama gallop, tekanan vena jugularis menigkat, disertai gejala klinis
dispnoe pada aktivitas sedang mendasari diagnosis Decompensatio cordis derajat
(NYHA derajat II).
Apakah pengobatan untuk pasien ini sudah tepat?
Pengobatan pada pasien ini adalah:
Tirah baring
Medikamentosa
Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Aspirin 4x 600 mg
Dexamethasone 1,6 mg /12 jam
Advice Sp. jantung
Captopril 2x 6,25 mg Spironolakton 1x 25 mg
Untuk orang yang aku cintai SHT 16
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 17/26
RASCAL321
Digoxin 1 x 12,5 mg
Rujuk ke jakarta
Aspirin dan dexamethason merupakan agen anti inflamasi yang ditujukan
untuk mengatasi karditis. Bila sudah terdapat karditis berat terapi yang
paling tepat adalah Prednison 2 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 2-6
minggu, ditappering mulai minggu ke-3 dan Aspirin 100mg/KgBB/hari
dibagi menjadi 4 dosis dimulai pada minggu ke-3, kemudian aspirin
dikurangi menjadi 60mg/kgBB setelah 2 minggu pengobatan dilanjutkan
sampai 2-4 bulan.
Captopril dan spironolakton dan digoxin bertujuan untuk mengatasi
Decompensatio cordis, yaitu dengan cara mengurangi beban jantung,
mempernaiki preload dan afterload, mengurangi resistensi perifer,
menigkatkan kontraktilitas otot jantung, dan mengurangi frekuensi denyut
jantung. Pada pasien in sudah tepat.
Rujuk ke jakarta, karena untuk mengatasi gejala sisa yaitu PJR,
memerlukan tatalaksana tersendiri tergantung pada berat ringannya
penyakit, berupa:
A. Tindakan dilatasi baloon perkutan (baloon mitral valvulotomy)
untuk mitral stenosis.
B. Tindakan operasi katup jantung berupa valvuloplasti atau
penggantian katup.
Untuk orang yang aku cintai SHT 17
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 18/26
RASCAL321
DEMAM REUMATIK
Definisi
Sindrom klinis sebagai komplikasi infeksi beta Streptococcus hemolyticus grup
A, dengan satu atau lebih gejala mayor : poliartritis migrans akut, karditis, korea
minor, nodul subkutan dan eritema marginatum.
Etiologi dan factor predisposisiDemam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain, merupakan akibat
interaksi individu, penyebab penyakit, dan factor lingkungan. Penyakit ini sangat
berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Streptococcus beta
hemolyticus grup A.
Faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam reumatik
dapat dibagi menjadi faktor pada pejamu dan faktor lingkungan. Faktor pada
pejamu mencakup: (1) Faktor genetik; banyak demam reumatik pada satu
keluarga atau pada saudara kembar. (2) Jenis kelamin; dahulu disangka anak
perempuan lebih sering terkena demam reumatik daripada anak lelaki, namun
ternyata hal tersebut tidak benar. Jenis kelamin memang berpengaruh pada
kelainan katup; stenosis mitral lebih sering pada pasien perempuan, sedangkan
insufisiensi aorta lebih sering terjadi pada laki-laki. (3) Golongan etnis dan ras. (4)
Umur. Umur merupakan faktor terpenting pada timbulnya demam reumatik.
Penyakit ini paling sering mengenai anak umur antara 5-15 tahun, dengan puncak
sekitar umur 8 tahun, tidak biasa ditemukan pada anak berumur 3-5 tahun, dan
sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20 tahun. (5) Status gizi.
(6) Faktor lingkungan termasuk : Keadaan sosial ekonomi yang buruk, iklim dan
geografi serta cuaca.
Patogenesis
Mekanisme terjadinya demam reumatik yang pasti belum diketahui. Pada
umumnya para ahli berpendapat bahwa demam reumatik termasuk dalam penyakit
autoimun. Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang 20 produk
Untuk orang yang aku cintai SHT 18
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 19/26
RASCAL321
eksternal, yang terpenting diantaranya adalah streptolisin O, streptolisin S,
hialuronidase, streptokinase, difosforididin nukleotidase, deoksiribonuklease,
serta streptococcal erythrogenic toxin. Berbagai produk tersebut merangsang
timbulnya antibodi. Demam reumatik diduga merupakan akibat kepekaan tubuh
berlebihan terhadap beberapa produk ini. Kaplan mengemukakan hipotesis
tentang adanya reaksi silang antibody terhadap streptococcus dengan otot jantung
yang mempunyai susunan antigen mirip antigen streptococcus, hal inilah yang
menyebabkan reaksi autoimun.
Antibodi streptolisin O (ASTO) merupakan antibody yang paling sering
digunakan untuk indikator terhadap infeksi streptococcus. Lebih dari 80 % pasien
menunjukkan kenaikan titer ASTO ini, bila dilakukan pemeriksaan terhadap 3
antibodi terhadap streptococcus.
Manifestasi klinis
Perjalanan klinis penyakit demam reumatik dibagi dalam 4 stadium
Stadium 1
Stadium ini berupa infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta
Streptococcus hemolyticus grup A. Seperti infeksi saluran nafas pada umumnya,
gejala yang terjadi termasuk demam, batuk, disfagia, tidak jarang disertai muntah
dan bahkan pada anak kecil dapat terjadi diare. Pada pemeriksaan fisik sering
dadapatkan eksudat di tonsil yang menyertai tanda peradangan lainnya. Kelenjar
getah bening submandibular sering kali memebesar. Infeksi ini berlangsung 2-4
hari, dan sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Stadium 2
Disebut juga periode laten, adalah masa antara infeksi streptococcus dengan
permulaan gejala demam reumatik. Biasanya periode ini berlangsung 1-3 minggu,
kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.
Stadium 3
Fase akut demam reumatik, saat timbulnya pelbagai manifestasi klinis demam
reumatik. Manifestasi klinis tersebut dapat di golongkan dalam gejala peradangan
umum dan manifestasi spesifik demam reumatik
Gejala peradangan umum
1. Demam yang tidak tinggi, tanpa pola demam tertentu.
2. Anak menjadi lesu, anoreksia, dan berat badan menurun.
Untuk orang yang aku cintai SHT 19
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 20/26
RASCAL321
3. Anak tampak pucat karena anemia akibat tertekannya eritropoiesis,
bertambahnya volume plasma serta memendeknya umur eritrosit.
4. Artralgia dan sakit perut
5. Pemeriksaan laboratorium didapatkan tanda-tanda reaksi peradangan akut
berupa C-reaktif protein dan leukositosis serta meningginya LED, titer
ASTO meninggi pada kira-kira 80%, pemeriksaan EKG dijumpai
pemenjangan interval P-R.
Manifestasi spesifik :
1. Artritis
Sendi yang terkena menunjukkan gejala-gejala radang yang jelas seperti bengkak,
merah, panas sekitar sendi, dan terjadi gangguan fungsi sendi. Yang palingmencolok adalah rasa nyerinya, yang kelihatan tidak proporsional dengan
kelainan obyektif yang ada. Kelainan pada setiap sendi akan menghilang sendiri
tanpa pengobatan dalam beberapa hari sampai 1 minggu, dan seluruh gejala sendi
hilang dalam waktu 5 minggu.
2. Karditis
Proses peradangan aktif yang mengenai endokardium, miokardium, dan
pericardium. Karditis dapat meninggalkan gejala sisa, terutama katup jantung.
Yang paling sering ditemukan bising sistol apical yang menjalar ke aksila.
Diagnosa karditis memerlukan 1 dari 4 kriteria di bawah ini :
1. Bising jantung organik. Pemeriksaan echokardiografi yang menunjukkan
adanya AI atau MI saja tanpa adanya bising jantung organik tidak dapat
disebut sebagai karditis.
2. Perikarditis (Friction rub, efusi perikardium, nyeri dada, perubahan EKG).
3. Kardiomegali pada foto thorax.
4. Gagal jantung kongestif.
3. Korea
Gerakan-gerakan cepat , bilateral, tanpa tujuan, dan sukar dikendalikan, seringkali
disertai kelemahan otot.
4. Eritema marginatum
Untuk orang yang aku cintai SHT 20
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 21/26
RASCAL321
Berupa bercak-bercak merah muda dengan bagian tengahnya pucat sedangkan
tepinya berbatas tegas, berbentuk bulat atau bergelombang, tanpa indurasi dan
tidak gatal. Tempatnya berpindah-pindah di kulit dada dan bagian dalam lengan
atas dan paha, tetapi tidak pernah terdapat dikulit muka.
5. Nodul subkutan
Terletak dibawah kulit, keras, tidak terasa sakit, berukuran antara 3-10 mm,
biasanya terdapat dii bagian ekstensor persendian terutama sendi siku, lutut,
pergelangan tangan dan kaki, daerah suboksipital dan diatas prosessus spinosus
vertebra torakalis dan lumbalis
Stadium 4Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa
kelainan jantung atau penderita penyakit jantung rematik tanpa gejala sisa katup
tidak menunjukkan gejala apa-apa.
Pada penderita penyakit jantung rematik dengan gejala sisa kelainan katup
jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pada fase
ini penderita demam rematik maupun penyakit jantung rematik sewaktu-waktu
dapat mengalami reaktivasi.
Lampiran criteria Jones, 1944, 1955(modifikasi), 1965(revisi) dan focused 4
Kriteria Jones 1944 Jones 1955
(modifikasi)
Jones 1965
(revisi)
Jones 1992
(Update)
Jones (focused)
Major
manifestasi
- Karditis
- Artralgia
- Korea
- Nodulus
subkutan
- Pernah
menderita
demam
rematik
- Karditis
- Korea
- Nodulus
subkutan
- Eritema
marginatum
- Karditis
- Poliartritis
- Korea
- Eritema
marginatu
m
- Nodulus
subkutan
- Karditis
- Poliartritis
- Korea
- Eritema
marginatum
- Nodulus
subkutan
- Karditis
- Poliartritis
- Korea
- Eritema
marginatum
- Nodulus
subkutan
Untuk orang yang aku cintai SHT 21
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 22/26
RASCAL321
Minor
manifestasi
- Demam
- Sakit perut
- Sakit dada
- Kulit merah
seluruh
badan
- Epistaksis
- Perubahan
pada paru
- Anemia
mikrositik
- LED naik
- Lekositosis
- Poliartritis
artralgia
- Interval
pada EKG
memanjang
- LED naik
- C-reaktif
protein +
- Lekositosis
- Bukti
adanya
infeksi
Streptococc
us beta
hemolitikus
sebelumnya
- Pernah
menderita
demem
rematik/ada
nya
penyakit
jantung
rematik
inaktif
Klinik
- Demam
- Artralgia
- Pernah
menderita
demam
rematik/ad
anya
penyakit
jantung
rematik
inaktif
Laboratorik
Reaksi fase
akut
- Led naik
- Lekositosis
- C reaktif
protein +
- Interval P-
R
memanjang
Klinik
- Demam
- Artralgia
Laboratorik
Reaksi fase akut
- LED naik
- Lekositosis
- C reaktif
protein +
- Interval P-R
memanjang
Klinik
- Demam
- Artralgia
Laboratorik
Reaksi fase akut
- LED naik
- Lekositosis
- C reaktif
protein +
- Interval P-R
memanjang
- Bukti adanya
regurgitasi
mitral/aorta
dengan
pemeriksaan
doppler
Plus Bukti adanya
infeksi
Streptococcus
sebelumnya.
Titer ASTO
atautiter
antibody
Streptococcus
lainnya
Bukti adanya
infeksi
Streptococcus
sebelumnya. Titer
ASTO atautiter
antibody
Streptococcus
lainnya
meningkat. Kultur
Bukti adanya
infeksi
Streptococcus
sebelumnya.
Untuk orang yang aku cintai SHT 22
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 23/26
RASCAL321
meningkat.
Kultur apusan
tenggorokan
yang positif
terhadap
kuman
Streptococcus
beta
hemolitikus
grup A atau
sebelumnya
menderitademam scarlet
apusan
tenggorokan yang
positif terhadap
kuman
Streptococcus
beta hemolitikus
grup A atau
sebelumnya
menderita demam
scarlet
Keterangan Karditis dan korea
memperkuat
etiologi rematik
sebagai
manifestasi mayor
tersendiri. Bukti
adanya regurgitasi
mitral/aorta
dengan
pemeriksaan
Doppler harus
menggunakan
criteria yang ketat
pada poliartritis
rematik yang
disangkakan
samar-samar
Terapi medik demam rematik
Meskipun mekanisme definitive yang menyebabkan demam rematik belum jelas
sepenuhnya, tetapi pengobatan terhadap demam rematik akut ditujukan pada 3 hal
yaitu :
Untuk orang yang aku cintai SHT 23
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 24/26
RASCAL321
1. Eradikasi kuman streptococcus pada saat serangan demam reumatik akut
2. Pencegahan sekunder demam rematik akut
3. Menghilangkan gejala yang menyertainya, seperti tirah baring,
penggunaan antiinflamasi. Penatalaksanaan gagal jantung dan korea.
Pada awalnya digunakan penisilin G atau prokain penisilin selama 10 hari. Tetapi
sejak rekomendasi American Heart Association Rheumatik Fever Committee
(1977) saat ini banyak digunakan benzatin penisilin G. Benzatin penisilin G
digunakan untuk pencegahan primer dan pencegahan sekunder berulangnya
demam rematik.
Pencegahan primer dan pencegahan sekunder 4
Pada penderita yang mempunyai resiko tinggi demam rematik diberikan injeksi
setiap 3 minggu. Resiko meningkat pada penderita demam rematik dengan
Untuk orang yang aku cintai SHT
Cara pemberian Jenis antibiotik Dosis
Frekuensi
Pencegahan primer : pengobatan terhadap faringitis streptococccus untuk
mencegah serangan primer demam rematik
Intra muskuler Benzatin penisilin G 1.200.000 unit (1x)
(600.000 unit untuk BB<27 kg)
Oral Penisilin V 250 mg/40.000 unit 4x/hari 10 hari
Eritromisin 40mg/kgBB/hari 3-4x/hari 10 hari
( jangan lebih dari 1 gr/hari)
Yang lain seperti klindamisin, nafsilin, amoksisilin, Sefaleksin dosis bervariasi
Tetrasikilin dan sulfa jangan digunakan
Pencegahan sekunder : pencegahan berulangnya demam rematik
Intramuskuler Benzatin Penisilin G 1.200.000 unit setiap 3-4minggu
Oral Penisislin V 250 mg 2x/hari
Sulfadiazin 500 mg 1x/hari
Eritromisin 250 mg 2x/hari
Tetrasiklin jangan digunakan
24
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 25/26
RASCAL321
serangan multipel sebelumnya, sedangkan resiko rendah jika interval serangan
lama.
Durasi pencegahan sekunder demam rematik 4
Kategori Durasi
Demam rematik dengan karditis dan kelainan menetap Sekurang-kurangnya 10 tahun
sejak katup yang episode
terakhir dan sampai usia 40
tahun dan kadang-kadang
seumur hidup
Demam rematik dengan karditis tanpa kelainan katup 10 tahun atau sampai dewasa,yang lebih lama yang menetap
Demam rematik tanpa karditis 5 tahun atau sampai usia 21
tahun,
yang lebih / Lama
Rekomendasi penggunaan anti inflamasi
Hanya arthritis karditis minimal Karditis sedang Karditis berat
Prednison 0 0 2-4 minggu * 2-6 minggu *
Aspirin 1-2 minggu 2-4 minggu + 6-8 minggu 2-4 bulan
Dosis : prednison 1-2 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosisAspirin 100 mg/kgBB/hari dibagi 6 dosis
* Dosis prednison ditappering dan aspirin dimulai selama minggu akhir
+ Aspirin dapat dikurangi menjadi 60 mg/kgBB/hari setelah 2 minggu pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
1. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Untuk orang yang aku cintai SHT 25
8/3/2019 demam reumatik edit2
http://slidepdf.com/reader/full/demam-reumatik-edit2 26/26
RASCAL321
Buku kuliah Ilmu Kesehatan Anak . Jilid 2 Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2000. hal.734-753
2. Markum, AH, dkk. Editor . Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak . Jilid I.
Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2002. hal. 628-635
3. Wahab A. Samik. Editor . Penyakit Jantung Anak . Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002. hal 80-90
4. Aditiawati, Bahrun D, Herman E, R Prambudi.
Editor. Buku Naskah Lengkap Simposium Nefrologi VIII &
Simposium KardiologiV . hal. 109-121