Post on 14-Feb-2017
Pengantar Perpajakan 1
Taxation = robbery ? USTaxation without representation is robbery UKNo taxation without representation Mereka menuntut bukti manfaat nyata, jika tidak
ingin dikatakan bahwa pelaksanaan & keberadaan pajak = perampokan
Mereka berpikir, apa bedanya jika negara menyelenggarakan pajak tanpa representation (perwakilan), dg perbuatan perampok yg kebetulan cara penarikannya juga dg paksaan
Pengantar Perpajakan 2
Pendekatan dari segi Hukum
Pelajari hal terkait legalitas, aturan, ketentuan, dasar hukum, implikasi hukum aparat & pembayar pajak.
Titik beratmengatur hak & kewajiban fiskus & WP, prosedur pemenuhan kewajibannya, saat timbul & hapusnya hutang pajak, sanksi adm & pidana yang mencakup masalah:
Pengantar Perpajakan 3
Pendekatan dari segi Hukum
1. Siapa yg punya otoritas memungut pajak;
2. Kewajiban & hak pemungut pajak;3. Siapa yg wajib memenuhi kewajiban
pajak;4. Kewajiban & hak WP;5. Saat terhutang pajak;6. Saat hapusnya utang pajak;
Pengantar Perpajakan 4
7. Tatacara pelunasan pajak terhutang;8. Sanksi administrasi & pidana;9. Daluwarsa dg pencegahan & penundaannya;10. Surat keberatan & banding ke pengadilan
pajak;11. Pencatatan, pembukuan, pemeriksanaan &
penyidikan;12. Tarif & dasar pengenaan pajak.
Pengantar Perpajakan 5
Pendekatan dari segi Ekonomi
1. Pengalihan sumber dana dari sektor swasta ke sektor pemerintah;
2. Pendistribusian beban pemerintah secara adil dlm kelas2 penghasilan (vertical equity) & secara merata bagi masyarakat yg berpenghasilan sama (horizontal equity);
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga & perluasan kesempatan kerja.
Pengantar Perpajakan 6
Definisi Pajak
Leroy Beaulieu, dalam Traite de la Science des Finances (1906): Kontribusi langsung maupun tak langsung, yg pelaksanaannya dapat dipaksakan
o/kekuasaan publik, baik thd masyarakat maupun atas barang, u/pembiayaan belanja negara
Pengantar Perpajakan 7
Mr. Dr. NJ Feldmann, dalam De overheidsmiddelen van Indonesia (1949): Utang – prestasi – kepada pemerintah yang dapat
dipaksakan berdasar norma2 umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan digunakan u/menutupi pengeluaran pemerintah
Prof. Dr. MJH Smeets, dlm De Economische Betekenis der Belastingen (1951) memberi definisi yg mirip dg Feldmann
Pengantar Perpajakan 8
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan (1944): Iuran rakyat kepada kas negara, berdasar UU (yg dapat dipaksakan) tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi) yg langsung dapat ditunjukkan &
yg digunakan u/membayar pengeluaran umum
Pengantar Perpajakan 9
Definisi UU No.28/2007 & 16/2009 KUP
kontribusi wajib kepada negara; yg terutang o/OP atau badan;yg bersifat memaksa berdasar UU;dg tidak mendapat imbalan scr langsung;digunakan u/keperluan negara bagi
sebesar2nya kemakmuran rakyat.
Pengantar Perpajakan 10
Resume Definisi
1. Pemungutan pajak memang dapat dipaksa berdasar UU
2. Dipunggut dari semua rakyat yg menurut UU wajib membayar pajak
3. Dimaksudkan u/mengisi kas negara (APBN)
4. Tak mendapat balas jasa langsung saat membayar pajak
Pengantar Perpajakan 11
Lanjutan …
5. Pendapat masyarakat US & UK tentang pajak identik perampokan cukup beralasan
6. Agar pajak & perampokan beda, dlm pelaksanaan pemungutannya harus memperhatikan masalah representation (perwakilan), khususnya dlm pengawasan penggunaannya.
7. Digunakan u/pengeluaran umum tidak terbatas pd sebagian orang saja, tapi menyeluruh, baik yg membayar maupun yg belum membayar pajak
Pengantar Perpajakan 12
Fungsi Pajak
a. Fungsi Pendanaan (budgetair): berfungsi sebagai sumber dana bagi pembiayaan
pengeluaran2 pemerintah. Contoh: masuknya pajak dlm APBN
b. Fungsi Mengatur (regulair): berfungsi sebagai alat u/ mengatur/melaksanakan
kebijakan di bidang sosial & ekonomi. Contoh: PPnBM, pajak ekspor 0%, dll
Pengantar Perpajakan 13
Beda dengan pungutan lain
Retribusi: jenis pungutan yg punya kontraprestasi langsung & dapat dipaksakan
retribusi pasar, parkir dll Sumbangan: jenis pungutan sukarela
(tidak dapat kontraprestasi & tidak dapat dipaksakan)
Pengantar Perpajakan 14
Lanjutan …
Keterangan Pajak Retribusi SumbanganKontraprestasi Tak Langsung Langsung Tak ada
Tata cara pemungutan
Dpt dilakukan scr kolektif
Tdk dpt diborongkan
Suka rela
Penagihan Dpt dipaksakan Dpt dipaksakan Tdk dipaksa
Denda jika terlambat/lalai
Tergantung jenis pajaknya
Tergantung jenis retribusi
Tdk ada
Pengantar Perpajakan 15
Perlawanan terhadap Pajak
Pasifhambatan dlm pembayaran pajak dg cara mempersulit pemungutan pajak.Dilakukan karena kepandaian WP dlm memanfaatkan peraturan pajak.
Aktif perlawanan dengan tujuan menghindari pajak
Pengantar Perpajakan 16
Jenis perlawanan aktif:
Tax Avoidance usaha meringankan beban pajak dg cara tertentu tanpa melanggar UU pajak yang berlaku
Tax Evasion usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar UU pajak, misalnya: penggelapan pajak
Pengantar Perpajakan 17
Asas2 Pemungutan Pajak Asas Falsafah Hukumdipungut berdasar
hukum (keadilan), dimana keadilan ini sbg asas pemungutan.
1. Teori Asuransi disamakan dg pembayaran premi, yg tidak mendapat kontraprestasi langsung
2. Teori Kepentingan pembebanan pajak berdasar kepentingan masyarakat thd keamanan yg diberikan negara atas harta kekayaan
Pengantar Perpajakan 18
3. Teori Gaya Pikul masyarakat akan membayar pajak berdasar pemanfaatan jasa yg diberikan negara
4. Teori Bakti pembayaran pajak sbg kewajiban untuk menunjukkan bakti kepada negara
5. Teori Daya Beli pembayaran pajak tergantung daya beli masyarakat, shg titik beratnya pada fungsi pajak sbg “pengatur”
Pengantar Perpajakan 19
Asas Yuridis dilandasi oleh hukum pemungutan pajak, yaitu pasal 23, ayat (2) UUD 1945
Asas Ekonomis selalu diupayakan u/tidak menghambat kegiatan ekonomi, baik masyarakat secara individu maupun ekonomi secara keseluruhan
Pengantar Perpajakan 20
Hukum Pajak Material & Formal
HP Materialmemuat norma yg menerangkan: Keadaan2, Perbuatan2, Peristiwa2 hukum yang dikenakan pajak.
Umumnya mempermasalahkan: objek, subjek, tarif, DPP
o Contoh: UU PPh, PPN, PBB, BM, PDRD, PNBK & BPHTB
Pengantar Perpajakan 21
HP Formalmemuat tata cara u/mewujudkan hukum material. Umumnya mangatur:
Hak & kewajiban WP-fiskus; Prosedur & sanksi Tata cara penetapan utang pajak;
Contoh : KUP, PP dg SP, PP
Pengantar Perpajakan 22
Penggolongan Jenis Pajak
A. Menurut golongan : Pajak Langsung langsung ditanggung oleh
WP (tidak dilimpahkan ke pihak lain). Contoh: PPh
Pajak tidak Langsung dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: PPN, PPnBM
Pengantar Perpajakan 23
B. Menurut Sifat Pajak Subjektifpemungutannya
memperhatikan subjek pajak (WP secara subjektif).
Contoh: PPh
Pajak Objektifpemungutannya memperhatikan objek pajak saja, tanpa memperhatikan subjek pajak.
Contoh: PPN, PPnBM
Pengantar Perpajakan 24
C. Menurut Pemungutnya Pajak Pusatdipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai RTN. Contoh: PPh, PPN, dan BM
Pajak Daerahdipungut pemda dan digunakan untuk membiayai RTD.
Contoh: PDRD (Reklame, hiburan, Hotel-Restoran)
Pengantar Perpajakan 25
Cara Pemungutan Pajak
A. Stelsel Pajak Stelsel Nyatapengenaan berdasar
penghasilan nyata, shg pemungutannya dilakukan akhir tahun/bagian th pajak.Kelebihan: pajak yg dikenakan lebih nyataKelemahan: pajak baru dikenakan pada akhir tahun, setelah penghitungan riilCth: PPh 21
Pengantar Perpajakan 26
Stelsel Anggapanpengenaan berdasar anggapan bahwa Ph suatu tahun dianggap sama dg tahun sebelumnya, shg pada awal tahun pajak dpt ditetapkan besarnya pajak terutang u/tahun berjalan.Kelebihan: pjk dpt dibayar selama thn berjalan
Kelemahan: pjk yg dibayar tidak berdasar Ph riilCth: PPh 25
Pengantar Perpajakan 27
Stelsel Campurankombinasi antara keduanya: awal tahun pajak dihitung berdasar anggapan, pada akhir tahun pajak dihitung berdasar penghasilan riil.Efeknya: pada akhir tahun akan terjadi lebih bayar (jika anggapan lebih besar dari riil) atau kurang bayarCth: PPh Badan
Pengantar Perpajakan 28
B. Sistem Pemungutan Pajak Official Assesment SystemPemerintah
(fiskus) berwenang atas penentuan besarnya pajak (menghitung dan menagih).
Self Assesment SystemWP diberi wewenang penuh untuk hitung, bayar & lapor
Withholding Systemmemberi wewenang pihak lain memotong & memungut besarnya pajak yg terutang oleh WP
Pengantar Perpajakan 29
C. Dasar Pemungutan Pajak Asas tempat tinggalmemberi hak pada
negara pungut pjk atas Ph WP berdasar tempat tinggal (baik DN maupun LN)
Asas Kebangsaanpungutan berdasar hubungan kebangsaan WP dg pemungut pajak
bagi WNA yg tinggal & berPh di suatu negara Asas Sumberpungutan pajak atas Ph yg
berdasar sumber Ph dari suatu negara. WP terima Ph dari IDN kena pajak di IDN tanpa
melihat WP tsb tinggal di IDN atau tidak
Pengantar Perpajakan 30
Tarif Pajak
Besarnya pajaktarif pajak: angka tertentu yg digunakan sbg DPP. Ada 4 macam tarif pajak:
1. Proporsional/sebandingtarif dg % tetap terhadap jumlah berapapun DPP.
Cth: PPN (10%)2. Progresif% pajak semakin besar jika DPPnya besar.
Cth: PPh 213. Degresif% pajak semakin kecil seiring dengan
kenaikan DPPnya4. Tetap% pajak tetap berapapun jumlah DPPnya.
Cth: Bea Meterai
Pengantar Perpajakan 31
Timbulnya Utang Pajak
Ajaran formalkarena adanya SKP yg ditetapkan pada official assesment system.
Ajaran materialkarena UU yang berlaku atau penerapan self assesment system.
Pengantar Perpajakan 32
Hapusnya Utang Pajak1. Pembayarankegiatan pembayaran yg dilakukan
WP ke kas negara2. Kompensasiterjadi jika WP punya kelebihan
pembayaran pajak, dimana kelebihan tsb dapat dikompensasikan pada pajak2 terutang lainnya
3. Daluwarsajk wkt setelah 10 tahun sejak saat terutangnya pajak/daluwarsa penagihan
4. Pembebasanpembebasan sanksi administrasi (tidak diberikan thd pokok pajak)
5. Penghapusanterjadi jika WP dinyatakan pailit
Pengantar Perpajakan 33
Sengketa Pajak
Perbedaan pendapat WP vs fiskus. Hak-hak WP difasilitasi Jalur/tahapan:
Keberatan atas penetapan; Banding ke Pengadilan Pajak (Psl 27 UU KUP Peninjauan Kembali (PK);