Post on 19-Oct-2015
description
DANAU GASIBU
VIDEO WAWANCARA
SEJARAH DANAU GASIBU
Pada tahun 1953, GASIBU terpaksa memindahkanlapangan sepak bolanya karena di lahan tersebut akandibangun kompleks penjernihan air minum untuk KotaBandung oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Setelah mencari ke sana-kesini, akhirnya GASIBUmeminta izin untuk menggunakan lapangan Diponegoro disisi utara jalan Diponegoro, di seberang Gedung Sateuntuk dijadikan lapangan sepak bola. Lahan yang masihdipenuhi ilalang dan semak belukar dibersihkan danditata menjadi lapangan sepak bola yang memadai secaramandiri yang melibatkan hampir semua anggota klubsepak bola di kawasan Bandung utara. Sejak itu, lapangantersebut dikenal warga Kota Bandung sebagai lapanganGASIBU. Pada tahun 1960-an aktivitas GASIBU menurunsehingga lapangan GASIBU relatif selalu terlihat kosong,yang menandakan bahwa lapangan tersebut adalahlapangan sepak bola hanyalah tiang-tiang gawang di utaradan selatan lapangan.
Pada tahun 1960-an Kota Bandung sudah terdera
masalah sampah kota. Konon upaya yang dilakukan
pihak pemerintah kota adalah dengan menggunakan
para pengangguran dan tunawisma untuk memilah-
milah sampah disamping para pemulung sampah
yang sudah ada ketika itu walau dalam jumlah yang
masih sedikit. Mereka diberi kesempatan untuk
mendirikan gubug tempat tinggal di lapangan
Gasibu. Sejak itu lapangan Gasibu menjadi kotor,
kumuh dan menjadi area rawan. Penghuni lapangan
Gasibu semakin bertambah dari tahun ke tahun,
tidak saja dihuni oleh para pemulung, tetapi juga
oleh orang-orang yang membuka usaha perbengkelan
dan pedagang makanan.
Awal tahun 1970-an, rupanya pemerintah kota
mulai gerah melihat kondisi lapangan GASIBU.
Para penghuni lapangan GASIBU digusur paksa
keluar dari lapangan GASIBU. Mereka yang
berminat diberi kesempatan untuk mencicil
rumah ukuran kecil yang sedang dibangun di
kawasan Sukaluyu, yang tidak berminat
dipindahkan ke kawasan Padasuka di sisi timur
Kota Bandung. Sejak itu lapangan GASIBU
kembali menjadi lapangan sepak bola dan
kegiatan olah raga lainnya walau masih terlihat
kumuh dan tidak dilengkapi fasilitas apa pun.
Danau ini sangat strategis kalau saja dipeliharalebih baik, misal diisi ikan yang beraneka ragam,ditanami bunga teratai, terus di pinggirnyaditanami pepohonan yang rindang dan dibuatkantaman. Kawasan itu jika dipelihara dan dijagaakan kelihatan menjadi kawasan yang asri dantentu menarik. Kawasan ini jauh dari lokasiperumahan atau hunian umum, jadi tidak akankumuh asal pandai-pandai memelihara danmenjaganya.
Situ Aksan yang dahulu jadi tempat rekreasi dankebanggaan urang Bandung kini sudah tiada,ada baiknya diganti, meski ini berukuran kecil,dengan Danau Gasibu.
Sekarang ini Danau Gasibu masih belum terurus
dengan baik padahal jika dijadikan taman untuk
bermain terus ditengahnya dibuatkan air
mancur tentu menjadi tempat hiburan dan
tempat istirahat bagi mereka yang kepenatan
dalam mengarungi kehidupan ini.
Akan menjadi tempat hiburan bagi mereka yang
sedang gundah, akan menjadi tempat menggali
inspirasi bagi para seniman, tempat ngumbar
kawaas sambil melihat Gedung Sate yang
bernuansa putih nan anggun.