Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

23
JALINAN JALAN PADA RUAS JALAN SURAPATI – FLY OVER PASUPATI A. PENGERTIAN JALINAN Jalinan jalan merupakan suatu ruas jalan yang mempunyai arah gerakan yang menjalin, membentuk persilangan ataupun perpotongan pada ruas jalan tersebut. Pada daerah jalinan tersebut biasanya akan ditemukan beberapa macam permasalahan seperti adanya antrian panjang, tambahan waktu perjalanan, adanya waktu tunda ( delay time), adanya kerugian ekonomi, dsb. Untuk itu adanya jalinan jalan yang menyebabkan perpotongan dan antrian panjang haruslah dihindari agar bisa memberikan tingkat efisiensi dan aksesibilitas jalan yang tinggi. Adanya tundaan (delay) pada bagian jalinan sendiri tidak lepas akibat adanya dua sebab berikut : Tundaan Lalu Lintas (DT) akibat gerakan lalu lintas dengan gerakan yang lain dalam satu persimpangan. Tundaan Geometrik (DG) akibat adanya percepatan dan perlambatan lalu lintas. Metode memperkirakan pengaruh terhadap kapasitas dan ukuran terkait lainnya akibat adanya kondisi lapangan, sehubungan dengan geometri, lingkungan, dan kebutuhan lalu lintas. Kapasitas Kapasitas total bagian jalinan adalah hasil perkalian antara kapasitas dasar (C o ) yaitu kapasitas pada kondisi tertentu (ideal) dan faktor penyesuaian (F), dengan memperhitungkan kondisi pengaruh lapangan sesungguhnya terhadap kapasitas. Model kapasitas adalah sbb : c=135 x Ww 1,3 x ¿ Kapasitas bundaran pada kondisi keadaan lalu lintas lapangan (ditentukan oleh hubungan antar semua gerakan) dan kondisi lapangan, didefinisikan sebagai arus lalu lintas total pada saat bagian jalinan yang pertama mencapai kapasitasnya. Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan dihitung sebagai berikut : DS = B Qsmp / C MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Transcript of Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Page 1: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

JALINAN JALAN PADA RUAS JALAN SURAPATI – FLY OVER PASUPATI

A. PENGERTIAN JALINAN

Jalinan jalan merupakan suatu ruas jalan yang mempunyai arah gerakan yang menjalin, membentuk persilangan

ataupun perpotongan pada ruas jalan tersebut. Pada daerah jalinan tersebut biasanya akan ditemukan beberapa macam

permasalahan seperti adanya antrian panjang, tambahan waktu perjalanan, adanya waktu tunda (delay time), adanya

kerugian ekonomi, dsb. Untuk itu adanya jalinan jalan yang menyebabkan perpotongan dan antrian panjang haruslah

dihindari agar bisa memberikan tingkat efisiensi dan aksesibilitas jalan yang tinggi. Adanya tundaan (delay) pada bagian

jalinan sendiri tidak lepas akibat adanya dua sebab berikut :

Tundaan Lalu Lintas (DT) akibat gerakan lalu lintas dengan gerakan yang lain dalam satu persimpangan.

Tundaan Geometrik (DG) akibat adanya percepatan dan perlambatan lalu lintas.

Metode memperkirakan pengaruh terhadap kapasitas dan ukuran terkait lainnya akibat adanya kondisi lapangan,

sehubungan dengan geometri, lingkungan, dan kebutuhan lalu lintas.

Kapasitas

Kapasitas total bagian jalinan adalah hasil perkalian antara kapasitas dasar (Co) yaitu kapasitas pada kondisi

tertentu (ideal) dan faktor penyesuaian (F), dengan memperhitungkan kondisi pengaruh lapangan sesungguhnya terhadap

kapasitas. Model kapasitas adalah sbb :

c=135 x Ww1,3 x ¿

Kapasitas bundaran pada kondisi keadaan lalu lintas lapangan (ditentukan oleh hubungan antar semua gerakan)

dan kondisi lapangan, didefinisikan sebagai arus lalu lintas total pada saat bagian jalinan yang pertama mencapai

kapasitasnya.

Derajat Kejenuhan

Derajat kejenuhan dihitung sebagai berikut :

DS = BQsmp / C

Dimana :

Qsmp = arus total (smp/jam) dihitung sbb :

Qsmp = Qkend x Fsmp

Fsmp = Faktor smp

C = Kapasitas (smp/jam)

Tundaan Pada Bagian Jalinan Bundaran

D = DT + DG

D = Delay total (det/smp)

DT = Tundaan rata-rata lalu lintas tiap bagian jalinan (det/smp)

DG = Tundaan geometrik rata-rata tiap bagian jalinan (det/smp)

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 2: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Peluan Antrian Pada Bagian Jalinan Bundaran

Peluang antri QP% pada bagian jalinan ditentukan berdasarkan kurva antrian empiris, dengan derajat

kejenuhan sebagai variabel masukan.

QP% = Maks. Dari (QP%) ; i =1 ...n

Dimana :

QP% = Peluang antrian bagian jalinan i

N = Jumlah bagian jalinan dalam bundaran

Kecepatan Tempuh Pada Bagian Jalinan Tunggal

Waktu Tempuh Pada Bagian Jalinan Tunggal

Jalinan terbagi kedalam dua jenis, yaitu :

I. Bagian Jalinan Tunggal

Bagian jalinan jalan antara dua gerakan lalu lintas yang menyatu dan memencar.

II. Bagian Jalinan BundaranSuatu bagian jalan yang membentuk perpotongan dan persilangan pada bagian bundaran, biasa juga disebut jalinan

multiple, karena jalinan yang terjadi pada ruas ini lebih dari satu.

B. LOKASI SURVEY

Pada survey kali ini ruas jalan yang diambil adalah jalinan pada ruas jalan Surapati, yang berada setelah lapangan Gasibu, sebelum Fly Over Pasupati.

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

LOKASI ILOKASI II

Page 3: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

a. Lokasi Survey jalinan Jalan Tampak Satelite Google

b. Lokasi Survey Jalinan Jalan Tampak Peta Google

C. PEMBAHASAN

Lokasi ruas jalan yang ditinjau adalah pada bagian ruas jalan Surapati – Fly Over Pasupati, dimana disitu terdapat 2

jalinan yang biasa menyebabkan kemacetan, terutama pada waktu-waktu sibuk dan akhir pekan. Kemacetan tersebut bisa

timbul akibat adanya perpindahan ruas suatu kendaraan yang bersamaan pada titik simpul jalinan yang sama. Jika panjang

bagian jalinannya cukup pendek sedangkan jumlah arus lalu lintas yang masuk cukup besar maka akan meyebabkan

penumpukan kendaraan (antrian) yang berakibat pada adanya delay time dan penurunan kecepatan. Lokasi jalan Surapati –

Fly Over Pasupati merupakan suatu jalan dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi dan jumlah arus yang masuk tinggi,

karena ruas tersebut merupakan akses utama penghubung antara wilayah Bandung Timur, dan Bandung Tengah dengan

Wilayah Bandung Utara, Bandung Barat dan Kota Cimahi yang merupakan pusat tarikan berupa sarana pendidikan dan

tempat kerja. Ruas ini biasanya akan mencapai tingkat lalu lintas yang tinggi pada saat pagi hari (pukul 06.30 – 08.00) yang

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

LOKASI ILOKASI II

Page 4: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

merupakan tingkat aktifitas jam kerja dan jam sekolah, dan pada sore hari (pukul 16.30 – 18.00) merupakan jam pulang

kerja dan pulang kuliah. Peak Hour (Kepadatan Puncak) biasanya akan terjadi pada saat akhir pekan, yang merupakan

waktu untuk terjadinya tarikan dan bangkitan maksimal, biasanya pergerakan terjadi menuju arah Tol Pasteur (ruas Tol

menuju Jakarta) dimana antrian maksimal bisa mencapai jalan Surapati. Jalan Surapati sendiri memiliki fungsi sebgai jalan

Arteri sekunder, dimana jalan tersebut menghubungkan antara pusat Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Bandung Barat dengan

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Bandung Tengah dan Bandung Timur. Jalan ini mempunyai 4 lajur dan 2 arah, dimana

lebar jalur tinjauan jalan adalah 7 m (lokasi I) dan 12 m (lokasi II).

Kemacetan (antrian) pada jalinan jalan ruas jalan Surapati – Fly Over Pasupati haruslah dihindari, karena jika terjadi

antrian maka akan berdampak pada ruas dibelakangnya dan menyebabkan terjadinya penundaan waktu tempuh (delay time)

dan penurunan kecepatan. Pada ruas ini ada beberapa angkutan umum yang melintas, diantaranya adalah angkutan umum

jurusan Terminal Cicaheum – Pasar Ciroyom, angkutan umum jurusan Pasar Caringin – Dago, dan Kebon Kalapa - Dago.

Kemacetan sebagian besar diakibatkan oleh adanya pergerakan angkutan umum, dalam artian pergerakan angkutan umum

yang menyilang dari lajur kanan ke lajur kiri secara tiba-tiba, dan pemeberhentian secara tiba-tiba angkutan umum pada

titik-titik jalan. Jalinan terjadi akibat adanya perpindahan lajur kendaraan dari lajur kiri, masuk ke lajur kanan/menuju

jembatan Pasupati pada saat dan titik perpindahan yang sama sehingga terjadi pola gerak persilangan kendaraan.

Kondisi lingkungan jalan Surapati – Fly Over Pasupati sebagian besar merupakan kawasan pemukiman (residence)

dan kawasan kerja (perkantoran pemerintah), sehingga pada waktu-waktu tertentu akan menimbulkan suatu tarikan

pergerakan yang tinggi.

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 5: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Gambar Denah Lokasi Jalinan Jalan

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

LOKASI JALINAN I

LOKASI JALINAN II

Page 6: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Berikut adalah pola pergerakan kendaraan pada bagian jalinan jalan Lokasi I :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 7: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Berikut adalah pola pergerakan kendaraan pada bagian jalinan jalan lokasi ke II :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 8: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

1. METODE SURVAI

Dalam keadaan normal survai harus dilakukakan dalam keadaan tidak terputus selama periode yang telah

direncanakan. Untuk menghindarkan gangguan terhadap kesinambungan survai, seluruh peralatan dan perlengkapan survai

harus sudah dipersiapkan. Dalam proses survei, harus penting juga untuk membentuk suatu organisasi survei beserta

tugasnya masing-masing. Dalam suatu survai, biasanya terdapat beberapa bagian, yaitu :

Koordinator Survai

Bertanggung jawab atas proses pelaksanaan survai, mengontrol aktifitas petugas survai, dan mengadakan

koordinasi dengan petugas lapangan lainnya.

Memepelajari tujuan, metode pelaksanaan survai dan menjelaskannya kepada anggota.

Menentukan waktu mulai survai, penghentian, dan akhir.

Mengatasi keputusan atas segala permasalahan yang terjadi selama survai, dan menempatkannya dalam berita

survai.

Membuat catatan harian atas segala permasalahan yang timbul.

Ketua Kelompok

Membimbing dan mengawasi pelaksanaan survai.

Menentukan penempatan petugas survai.

Mengatur waktu istirahat.

Pengumpulan dan penyimpanan formulir survai.

Mengatasi setiap permasalahan yang timbul, dan melaporkan pada koordinator. Berikut bagan survai :

a. Cara Manual

Metoda survai yang dilakukan dengan cara manual adalah dengan cara menempatkan petugas survai pada titik-titik

yang sudah ditentukan, yang sekiranya dianggap dapat memantau semua aktifitas kendaraan, tidak terhalang oleh

pepohonan, bangunan, tidak terlalu dekat, juga tidak terlalu jauh. Pada lokasi I ruas jalan Surapati petugas surveyor dapat

dikirim sebanyak 12 orang, dimana detailnya adalah sbb :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

KOORDINATOR

KETUA KELOMPOK

PETUGAS SURVAI

PEMBANTU UMUM

Page 9: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

JENIS KENDARAAN ARAH ARUS PENGAMATAN JUMLAH PETUGAS SURVAI

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

A - B 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

A - D 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

C - B 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

C - D 1 Orang

Sepeda Motor A – B 1 Orang

Sepeda Motor A – D 1 Orang

Sepeda Motor C – B 1 Orang

Sepeda Motor C - D 1 Orang

Kendaraan Ringan A – B 1 Orang

Kendaraan Ringan A – D 1 Orang

Kendaraan Ringan C – B 1 Orang

Kendaraan Ringan C - D 1 Orang

TOTAL PETUGAS SURVEYOR 12 Orang ( Pada Lokasi I) /8 jam

Adapun jumlah petugas surveyor pada titik jalinan lokasi ke II adalah sama sebanyak 12 orang, dengan pendetailan:

JENIS KENDARAAN ARAH ARUS PENGAMATAN JUMLAH PETUGAS SURVAI

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

E – H 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

G – F 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

E – F 1 Orang

Kendaraan Berat & Kendaraan Tidak

Bermotor

G – H 1 Orang

Sepeda Motor E – H 1 Orang

Sepeda Motor G – F 1 Orang

Sepeda Motor E – F 1 Orang

Sepeda Motor G – H 1 Orang

Kendaraan Ringan E – H 1 Orang

Kendaraan Ringan G – F 1 Orang

Kendaraan Ringan E – F 1 Orang

Kendaraan Ringan G - H 1 Orang

TOTAL PETUGAS SURVEYOR 12 Orang ( Pada Lokasi II) /8 jam

Disebutkan dalam Pd-T-19-2004 - B bahwa 1 orang petugas dapat melakukan survai selama 8 jam, dengan demikian

dalam 24 jam dibutuhka (24 jam/ 8jam) * 12 orang = 36 orang petugas survai, yang bergantian secara shift.

Berikut adalah diagram alir proses pelaksanaan survai :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 10: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Diagram alir proses pelaksanaan survai

Petugas surveyor juga harus mengklasifikasikan jenis kendaraan terlebih dahulu sebelum survey, berikut adalah

golongan kendaraan beserta kategorinya :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 11: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Dimana :

Golongan 1 diklasifikasikan atas M (Motorcycle)

Golongan 2 - 4 diklasifikasikan atas LV (Light Vehicle)

Golongan 4 – 7C diklasifikasikan atas HV (Heavy Vehicle)

Golongan 8 diklasifikasikan atas UM (Un Motorace)

Adapun beberapa alat yang harus digunakan saat survey traffic counting adalah :

JENIS ALAT NAMA ALAT PENGGUNAAN

Peralatan Utama

Formulir survai Digunakan untuk mencatat data survai lapangan,

waktu survai, lokasi survai, jumlah kendaraan,

cuaca,dll

Alat tulis Digunakan untuk pencatatan data

Penghapus Koreksi atas kesalahan

Papan dada Alas menulis

Counter (Alat penghitung) Alat untuk menghitung jumlah kendaraan

Digital Camera Perekam, memfoto kondisi eksisting jalan

Peralatan Pendukung

Jas hujan Digunakan saat kondisi hujan

Alat penerangan lain Digunakan suasan gelap

Lampu Senter Digunakan saat suasana gelap, atau sebagai tanda

Tas plastik Digunakan untuk wadah peralatan saat hujan

Transportasi Mobilisasi petugas survai

Penentuan lokasi surveyor dibagi menurut arah pergerakan kendaraan, dan surveyor dipecah kedalam 4 group,

dimana masing-masing group terdiri dari 3 orang pemabaca arus kendaraan dari dan ke lajur masing-masing (1 orang

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 12: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

membaca pergerakan kendaraan berat sekaligus kendaraan tidak bermotor, 1 orang membaca pergerakan kendaraan ringan,

dan 1 orang membaca sepeda motor). Gambar dibawah adalah sketsa penempatan lokasi surveyor :

Gambar sketsa penempatan posisi surveyor pembaca arus pergerakan pada Lokasi Jalinan I

Gambar sketsa penempatan posisi surveyor pembaca arus pergerakan pada Lokasi Jalinan II

b. Cara Digital (Menggunakan kamera perekam)

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Pengamat Kendaran HV & UM, LV, MC. Dengan arah pergerakan C - D

Pengamat Kendaran HV & UM, LV, MC. Dengan arah pergerakan A - B

Pengamat Kendaran HV & UM, LV, MC. Dengan arah pergerakan A - D

Pengamat Kendaran HV & UM, LV, MC. Dengan arah pergerakan C - B

Pengamat Kendaran( HV & UM), LV, MC. Dengan arah pergerakan G - H

Pengamat Kendaran (HV & UM), LV, MC. Dengan arah pergerakan E - F

Pengamat Kendaran (HV & UM), LV, MC. Dengan arah pergerakan G - F

Pengamat Kendaran (HV & UM), LV, MC. Dengan arah pergerakan E - F

Page 13: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Metode survai cara digital digunakan jika survai dengan manual tidak mungkin dilakukan, karena medan yang sulit,

lamanya waktu survai, cuaca, dsb. Sehingga sebagai pengganti cara manual maka digunakan cara digital dengan camera

perekam. Cara ini juga dinilai cukup efisien, mengingat tidak perlu membuang waktu banyak, tidak perlu membayar

surveyor, bisa dalam durasi yang lama, ketelitian, dan dapat diabadikan. Keakuratan pengambilan data juga akan sangat

ditentukan oleh faktor-faktor seperti tingkat kualitas kamera perekam, sudut pengambilan data, jarak kendaraan dengan

posisi kamera, dsb. Dalam survai kali ini saya mereferensikan sebuah kamera perekam (handycam) dengan merk Sony

Handycam DCR-SR45, dengan spesifikasi sbb :

General Spesifikasi

Product Type Camcorder

Digital Zoom 2000x

Sensor Size 1/8 “

Sensor Type Advance HAD CCD

Video Format MPEG 2

Min Shutter Speed ¼ sec

Max Shutter Speed 1/4000 sec

Wide Screein Video Capture Yes

Camcorder Effective Still Resolution 0.3 megapixels

Still Image Format JPEG

Digital Storage Hardisk Built in 30 Gb

Lens System Type Zoom lens - 1.9 mm - 76 mm - F/1.8-4.1

Focal Length 1.9 mm - 76 mm

Lens Aperture F/1.8-4.1

Optical Zoom 40 x

Lens system type Zoom lens

Min focal length 1.9 mm

Lens Manufacturer Carl Zeiss

Max focal length 76 mm

Auto Focus TTL contrast detection

Display Type LCD display - TFT active matrix - 2.7 in - Color

Focus Adjustment Manual, Automatic

Zoom Adjustment Motorized drive

Supported Battery 1 x Li-ion rechargeable battery - 680 mAh ( Included )

Supported Battery Sony NP-FH40

Idr = $799.95 Atau sekitar Rp 6879570,00

Pemasangan kamera sendiri dipasang pada sebuah tempat/alat yang memiliki ketinggian khusus agar dapat

mengambil semua sudut tinjauan, diusahakan pada sebuah bangunan gedung bertingkat tanpa ada halangan. Pada

kesempatan kali ini, penempatan kamera dilakukan pada sebuah pohon dengan ketinggian ± 10 m dan dirasi bisa

mengambil semua sudut pergerakan kendaraan. Untuk perekam (recorder) sendiri hanya dibutuhkan sebanyak 1

buah dalam 1 lokasi jalinan, jadi dalam survey kali ini ditempatkan 2 buah perekam. Berikut adalah sketsa

penempatan perekam :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 14: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Kamera pada jalinan jalan I ditempatkan di gedung PT.PERTAMINA dengan ketinggian ± 15 m, dengan jarak datar dari titik A ke gedung = ± 10 m, dan dari titik C ke gedung = ± 25 m

Sudut daerah tangkapan kamera yang mengambil arah arus E – F, E – H, G – F, dan G - H

Kamera pada jalinan jalan II ditempatkan pada sebuah pohon dengan ketinggian ± 20 m, dengan jarak datar dari titik E ke pohon = ± 25 m, dan dari titik G = ± 30 m

Sudut daerah tangkapan kamera yang mengambil arus dari A – B, A – D, C –B, dan C - D

Page 15: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Berikut adalah gambar pada titik pengamatan survai jalinan lokasi I :

Gambar a. Titik survai pada lokasi I Gambar b. Titik survai pada lokasi I

Gambar c. Titik survai pada lokasi I

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Titik Jalinan Jalan

Titik Jalinan Jalan

Titik Jalinan Jalan

Page 16: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Berikut adalah gambar titik pengamatan survai jalinan lokasi II :

Gambar e. Titik survai pada lokasi II

Gambar f. Titik survai pada lokasi II Gambar g. Titik survai pada lokasi II

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Titik Jalinan Jalan

Titik Jalinan Jalan

Titik Jalinan Jalan

Page 17: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

ANALISIS PENEMPATAN POSISI SURVEYOR

DENGAN METODE MANUAL DAN DIGITAL PADA JALINAN JALAN

RUAS SURAPATI – FLY OVER PASUPATI

OLEH :

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019)

3 – TPJJ

TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2011

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS

Page 18: Dalil Meninjau Jalinan Jalan Surapati Dan Gasibu

Daftar Pustaka

www.google.com (spesifikasi handycam)

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, Bagian Jalinan \

Pd-T-19-2004-B (Survai Pencacahan Lalulintas Dengan Cara Manual)

www.googleearth.com

Pd-T-18-2004-B (Klasifikasi Fungsi Jalan Perkotaan)

MUHAMAD DALIL HAIDAR (08124019) TEKNIK LALU LINTAS